imunisasi muchtar final
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 1
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 3
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………..……………. 3
1.2 TUJUAN………………………………………………….…………….. 4
BAB II KERANGKA EVALUASI…………………………………………….. 5
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA………………………………… 7
BAB IV PERUMUSAN MASALAH………………………………………….. 11
BAB V PEMBAHASAN MASALAH………………………………………..... 18
BAB VI KESIMPULAN………………………………………………………… 28
LAMPIRAN……………………………………………………………………… 29
1
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis data, sumber data, cara pangambilan data, dan variabel……………….. 7
Tabel 2. Perumusan masalah………………………………………………………….. 11
Tabel 3. Hasil imunisasi bayi di poli KIA Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010……………………………………...11
Tabel 4. Jumlah kunjungan bayi di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010………………………………………12
Tabel 5. Cakupan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010………………………………………12
Tabel 6. Hasil imunisasi bayi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara Periode Oktober 2010 – Desember 2010………………….13
Tabel 7. Jumlah kunjungan bayi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara Periode Oktober 2010 – Desember 2010…………………..13
Tabel 8. Cakupan imunisasi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara Periode Oktober 2010 – Desember 2010…………………..14
Tabel 9. Prioritas masalah………………………………………………………………..19
Tabel 10. Penyebab masalah……………………………………………………………..22
Tabel 11. Data Posyandu…………………………………………………………………30
Tabel 12. Program imunisasi di puskesmas dan posyandu……………………………….31
Tabel 13. Observasi dengan check list……………………………………………………33
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Imunisasi merupakan usaha preventif untuk mencegah penyakit menular melalui
pemberian kekebalan tubuh secara aktif. Pada program Imunisasi terdapat program
Imunisasi Dasar yang sasarannya adalah bayi di bawah usia 1 tahun Penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar antara lain tuberkulosis, hepatitis B, difteri,
tetanus, pertusis, polio, dan campak. Program ini diprioritaskan karena masih tingginya
angka kesakitan dan kematian balita akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), sedangkan angka kematian bayi merupakan salah satu tolak
ukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Masalah kematian akibat campak di dunia pada tahun 2002 sebanyak 777.000, di
antaranya 202.000 berasal dari Negara ASEAN dan 15% dari kematian campak tersebut
berasal dari Indonesia. Diperkirakan 30.000 anak Indonesia meninggal setiap tahunnya
disebabkan komplikasi campak, artinya 1 anak meninggal tiap 20 menit karena setiap
tahunnya lebih dari 1 juta anak Indonesia belum terimunisasi campak. Campak
merupakan salah satu Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dan
merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk
di Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5 % pada anak balita adalah
akibat PD3I. Salah satu upaya yang efektif untuk menekan angka kesakitan dan
kematian bayi dan balita adalah dengan imunisasi, sedangkan upaya imunisasi akan
efektif bila cakupan dan kualitasnya sudah optimal.
Imunisasi merupakan suatu metode yang terbukti/terpercaya dapat mengontrol
dan mengeliminasi penyakit-penyakit infeksi yang mengancam nyawa dan diperkirakan
mampu mengurangi angka kematian hingga 2-3 juta kematian setiap tahunnya. Metode
ini merupakan metode yang paling efektif dan murah dalam meningkatkan angka
kesehatan suatu bangsa, terlebih lagi dengan strategi-strategi tertentu yang membuat
metode imunisasi ini dapat juga diakses oleh populasi yang sulit dijangkau dan rentan
terhadap penyakit. Selain itu, metode ini tidak mengubah pola hidup seseorang, sehingga
mudah untuk diterapkan ke dalam suatu populasi.
Salah satu indikator keberhasilan Indonesia Sehat 2010 adalah tercapainya
Universal Child Immunization desa sebesar 100% di seluruh Indonesia. Universal Child
Immunization (UCI) adalah suatu keadaan tercapainya imunisasi dasar lengkap pada 3
semua bayi (usia kurang dari 1 tahun), dengan sasaran seluruh bayi di desa/kelurahan.
Kementerian Kesehatan juga menargetkan pada tahun 2014 seluruh desa/kelurahan
mencapai 100% UCI atau 90% dari seluruh bayi di desa/kelurahan, untuk mewujudkan
pencapaian tersebut, pemberian Imunisasi Dasar dilakukan secara rutin dan terjadwal di
berbagai komponen yaitu di komponen statik (puskesmas, RS, praktek swasta seperti
praktek dokter, bidan praktek) dan di komponen lapangan (Posyandu) dengan ketentuan
yang sudah ditetapkan.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan dan pencapaian program imunisasi dasar di Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran pelaksanaan dan pencapaian program imunisasi
2. Menilai masukan, proses, keluaran, dampak, umpan balik, dan lingkungan
dari program imunisasi dasar
3. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan program imunisasi dasar
4
BAB II
KERANGKA EVALUASI
Kerangka evaluasi yang digunakan puskesmas adalah pendekatan sistem yang
digambarkan dalam skema di bawah ini :
Keterangan:
1. Masukan : Tenaga, dana, sarana, dan metode (medis dan non medis).
2. Proses : Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, serta
pengawasan.
3. Keluaran : Cakupan pelayanan dan mutu pelayanan dibandingkan dengan target.
4. Lingkungan : Lingkungan fisik dan non fisik.
5. Umpan balik : Rapat meliputi pembahasan laporan dan kegiatan serta laporan dari
instansi lain ataupun masyarakat.
6. Dampak : Penurunan angka morbiditas dan mortalitas.
Alur pemikiran dalam evaluasi adalah sebagai berikut :
1. Mencari data primer dan sekunder mengenai indikator kegiatan program (keluaran)
yang ditemukan di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara, kemudian dibandingkan
dengan standar target yang digunakan untuk mendapatkan masalah.
2. Mencari data primer dan sekunder mengenai masukan, proses, umpan balik, dan
lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara, kemudian
dibandingkan dengan standar target yang digunakan untuk mendapatkan penyebab
masalah.5
4) LINGKUNGAN
MASUKAN 2) PROSES 3) KELUARAN 6) DAMPAK
5) UMPAN BALIK
3. Membandingkan data masukan, proses, dan keluaran di Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara mengenai Program Imunisasi dengan standar pelayanan kesehatan di
Jakarta untuk mendapatkan penyebab masalah.
4. Mengurutkan prioritas masalah dengan sistem skoring.
5. Menyimpulkan penyebab masalah utama yang mengakibatkan tidak terpenuhinya target
keluaran/dampak dari segi kinerja puskesmas.
6. Memberikan saran yang mampu laksana.
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
6
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 01 Februari 2011 – 04 Februari 2011 di
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara.
Tabel 1. Jenis data, sumber data, cara pangambilan data, dan variabel
No. Jenis Data dan Sumber DataCara Pengambilan
DataVariabel
A. Data Primer
1. a.
Penanggung Jawab KIA
(Imunisasi) di Puskesmas
Kelurahan rawa Badak
Utara
b.
Penanggung Jawab KIA
(anggota Imunisasi) di
Puskesmas Kelurahan rawa
Badak Utara
Wawancara
(01 Februari 2011)
Wawancara
(01 Februari 2011)
1. Penjelasan teknis mengenai
pelaksanaan program
imunisasi dasar dan pihak-
pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan imunisasi di
Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara
2. Penjelasan teknis mengenai
cara pendistribusian vaksin
melalui sistem “cold chain”
di Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara.
3. Penjelasan mengenai
pelaksanaan program
imunisasi dasar di
posyandu dan mengenai
pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan
imunisasi di posyandu.
4. Penjelasan mengenai
fasilitas pendukung
program imunisasi yang
tersedia di Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak
7
Utara
2. Buku registrasi harian KIA
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara
Observasi buku
registrasi harian
KIA
Jumlah pasien balita yang
datang ke Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara
3. Buku registrasi harian
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara
Observasi buku
registrasi harian
Jumlah pasien balita yang
datang ke Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara
4. Buku registrasi harian
Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara
Observasi buku
registrasi harian
Jumlah pasien balita yang
datang ke posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara
5. Status pasien balita Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara
Observasi status
pasien
Kelengkapan status imunisasi
balita yang datang ke
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara
6. Observasi lapangan Observasi 1. Ketersediaan alat
Semprit (0,05 ml, 0,5
ml, 5 ml)
Vaksin imunisasi dasar
(Polio, BCG, Combo,
Campak)
Lemari pendingin
dengan tutup dibuka ke
atas dengan indikator
suhu berupa
termometer
Cool box dan cool pack
Kapas dan alkohol
2. Poster, plamfet, brosur
3. Tenaga
4. Metode medis
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Lingkungan
8
B. Data Sekunder
1. Laporan tahunan Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara
tahun 2010
Didapat dari
Puskesmas
Kelurahan Rawa
Badak Utara
Keadaan geografis wilayah
kelurahan :
Batas wilayah
Luas wilayah
Jumlah RT dan RW
2. Laporan kependudukan
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara
Didapat dari
Puskesmas
Kelurahan Rawa
Badak Utara
Data sosial ekonomi di
Kelurahan Rawa Badak
Utara
3. Data sasaran program
kesehatan masyarakat
Puskesmas Kecamatan Koja
tahun 2010
Didapat dari
Puskesmas
Kecamatan Koja
Jumlah penduduk yang
terdapat di Kelurahan
Rawa Badak Utara
Jumlah bayi dan balita di
wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak
Utara
4. Laporan pelaksanaan imunisasi
dasar di Kelurahan Rawa
Badak Utara bulan Oktober
2010 – Desember 2010
Didapat dari
Puskesmas dan
Posyandu
Kelurahan Rawa
Badak Utara
Ketersediaan alat
pendukung program
imunisasi dasar
Pelaksanaan program
imunisasi dasar di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara
Jumlah bayi yang
mendapatkan imunisasi
dasar
Jumlah bayi yang datang ke
puskesmas dan posyandu
Jumlah kader dan posyandu
yang terlibat dalam
pelaksanaan program
imunisasi di Kelurahan
9
Rawa Badak Utara
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
10
Masalah program imunisasi dasar di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Perumusan masalah
No. Jenis Imunisasi TargetData lapangan
Poli KIA Posyandu
1. BCG 100 % 98,75 % 98,26 %
2. Polio 1 100 % 98,75 % 98,26 %
3. Polio 2 97 % 94,12 % 98,66 %
4. Polio 3 95 % 95,77 % 97,98 %
5. Polio 4 90 % 90,41 % 95,22 %
6. Combo 1 100 % 94,12 % 98,66 %
7. Combo 2 95 % 95,77 % 97,98 %
8. Combo 3 90 % 90,41 % 95,22 %
9. Campak 90 % 90,00 % 97,14 %
10. Drop out rate < 10 % 1,56 % 7,69 %
DATA PENDUKUNG KELUARAN
Poli KIA
Tabel 3. Hasil imunisasi bayi di poli KIA Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010
Bulan
Imunisasi
BCG Polio
1
Polio
2
Polio
3
Polio
4
Combo
1
Combo
2
Combo
3
Campak
September 26 26 19 22 24 19 22 24 23
Oktober 24 24 21 22 20 21 22 20 24
November 29 29 24 24 22 24 24 22 16
Jumlah 79 79 64 68 66 64 68 66 63
Tabel 4. Jumlah kunjungan bayi di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010
11
UmurJumlah bayi yang berkunjung (orang)
JumlahSeptember Oktober November
0 bulan 13 14 15 42
1 bulan 11 13 14 38
2 bulan 23 21 24 68
3 bulan 22 25 24 71
4 bulan 26 24 23 73
5 bulan 19 26 15 60
6 bulan 32 34 31 97
7 bulan 15 16 15 46
8 bulan 11 12 10 33
9 bulan 21 34 15 70
10 bulan 13 16 12 41
11 bulan 15 26 10 51
Jumlah 221 261 208 694
Tabel 5. Cakupan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010
No. Imunisasi Hasil
imunisasi
Usia ideal
imunisasi
Sasaran imunisasi
(Jumlah kunjungan
bayi sesuai umur ideal)
Cakupan
imunisasi
1 BCG 79 0-2 bulan 80 98,75 %
2 Polio 1 79 0-2 bulan 80 98,75 %
3 Polio 2 64 2-3 bulan 68 94,12 %
4 Polio 3 68 3-4 bulan 71 95,77 %
5 Polio 4 66 4-5 bulan 73 90,41 %
6 Combo 1 64 2-3 bulan 68 94,12 %
7 Combo 2 68 3-4 bulan 71 95,77 %
8 Combo 3 66 4-5 bulan 73 90,41 %
9 Campak 63 9-10 bulan 70 90,00 %
Posyandu
12
Tabel 6. Hasil imunisasi bayi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010
Bulan Imunisasi
BCG Polio
1
Polio
2
Polio
3
Polio
4
Combo
1
Combo
2
Combo
3
Campak
September 27 27 63 66 98 63 66 98 15
Oktober 35 35 102 96 98 102 96 98 89
November 51 51 56 80 63 56 80 63 100
Jumlah 113 113 221 242 259 221 242 259 204
Tabel 7. Jumlah kunjungan bayi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
Periode Oktober 2010 – Desember 2010
Umur Jumlah bayi yang berkunjung (orang) Jumlah
September Oktober November
0 bulan 31 23 27 81
1 bulan 12 11 11 34
2 bulan 86 67 71 224
3 bulan 74 87 86 247
4 bulan 94 79 99 272
5 bulan 83 97 103 283
6 bulan 84 114 99 297
7 bulan 87 85 91 263
8 bulan 79 76 70 225
9 bulan 69 74 67 210
10 bulan 80 54 63 197
11 bulan 69 42 75 186
Jumlah 848 809 862 2519
Tabel 8. Cakupan imunisasi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
13
Periode Oktober 2010 – Desember 2010
No. Imunisasi Hasil
imunisasi
Usia ideal
imunisasi
Sasaran imunisasi
(Jumlah kunjungan
bayi sesuai umur ideal)
Cakupan
imunisasi
1 BCG 113 0-2 bulan 115 98,26 %
2 Polio 1 113 0-2 bulan 115 98,26 %
3 Polio 2 221 2-3 bulan 224 98,66 %
4 Polio 3 242 3-4 bulan 247 97,98 %
5 Polio 4 259 4-5 bulan 272 95,22 %
6 Combo 1 221 2-3 bulan 224 98,66 %
7 Combo 2 242 3-4 bulan 247 97,98 %
8 Combo 3 259 4-5 bulan 272 95,22 %
9 Campak 204 9-10 bulan 210 97,14 %
Perhitungan :
1. Cakupan imunisasi
BCG
Jumlah imunisasi BCG yang dilakukan
----------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi BCG di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 0 – 2 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 0 – 2 bulan saat penimbangan di posyandu
Polio 1
Jumlah imunisasi Polio 1 yang dilakukan
------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Polio 1 di puskesmas atau posyandu
14
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 0 – 2 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 0 – 2 bulan saat penimbangan di posyandu
Polio 2
Jumlah imunisasi Polio 2 yang dilakukan
------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Polio 2 di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 2 – 3 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 2 – 3 bulan saat penimbangan di posyandu
Polio 3
Jumlah imunisasi Polio 3 yang dilakukan
------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Polio 3 di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 3 – 4 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 3 – 4 bulan saat penimbangan di posyandu
Polio 4
Jumlah imunisasi Polio 4 yang dilakukan
------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Polio 4 di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 4 – 5 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 4 – 5 bulan saat penimbangan di posyandu15
Combo 1
Jumlah imunisasi Combo 1 yang dilakukan
--------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Combo 1 di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 2 – 3 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 2 – 3 bulan saat penimbangan di posyandu
Combo 2
Jumlah imunisasi Combo 2 yang dilakukan
--------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Combo 2 di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 3 – 4 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 3 – 4 bulan saat penimbangan di posyandu
Combo 3
Jumlah imunisasi Combo 3 yang dilakukan
--------------------------------------------------------------------- x 100 %
Sasaran imunisasi Combo 3 di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 4 – 5 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 4 – 5 bulan saat penimbangan di posyandu
Campak
Jumlah imunisasi Campak yang dilakukan
--------------------------------------------------------------------- x 100 %16
Sasaran imunisasi Campak di puskesmas atau posyandu
Sasaran imunisasi di Puskesmas :
Jumlah kunjungan bayi usia 9 – 10 bulan di puskesmas (BPU dan KIA)
Sasaran imunisasi di Posyandu :
Jumlah kunjungan bayi usia 9 – 10 bulan saat penimbangan di posyandu
2. Drop out (Combo 1 – Campak)
Jumlah imunisasi Combo 1 – Campak yang dilakukan
----------------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah imunisasi Combo 1 yang dilakukan
17
BAB V
PEMBAHASAN MASALAH
5.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan data keluaran, maka masalah yang didapatkan adalah :
A. Hasil imunisasi BCG di poli KIA tidak mencapai terget
B. Hasil imunisasi BCG di posyandu tidak mencapai target
C. Hasil imunisasi Polio 1 di poli KIA tidak mencapai target
D. Hasil imunisasi Polio 1 di posyandu tidak mencapai terget
E. Hasil imunisasi Polio 2 di poli KIA tidak mencapai terget
F. Hasil imunisasi Combo 1 di poli KIA tidak mencapai terget
G. Hasil imunisasi Combo 1 di posyandu tidak mencapai terget
5.2. Prioritas Masalah
Kriteria parameter :
1. Besarnya masalah dihitung dari kesenjangan antara pencapaian dan target
Skor : 5 = 80 - 100 3 = 40 - 59,9 1 = 0 - 19,9
4 = 60 - 79,9 2 = 20 - 39,9
2. Berat ringannya masalah dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
Skor : 5 = Berat sekali
3 = Kurang berat
1 = tidak berat
3. Apakah dapat ditanggulangi dengan sumber daya yang ada
Skor : 5 = Dapat ditanggulangi
3 = Kurang dapat ditanggulangi
1 = Tidak dapat ditanggulangi
4. Keuntungan sosial yang diperoleh, apakah menarik masyarakat
Skor : 5 = Banyak menarik masyarakat
3 = Kurang menarik masyarakat
1 = Tidak menarik masyarakat
Jika ragu antara skor 1 dan 3 = 2
Jika ragu antara skor 3 dan 5 = 4
18
Tabel 9. Prioritas masalah
No. Paremeter A B C D E F G
1 Besarnya masalah 1 1 1 1 1 1 1
2 Berat ringannya akibat yang
ditimbulkan
5 5 4 4 3 3 3
3 Apakah dapat ditanggulangi
dengan sumber daya yang
tersedia
4 4 5 5 5 5 5
4 Keuntungan sosial yang
diperoleh
4 4 4 4 4 3 3
Jumlah 15 15 14 14 13 12 12
Penjelasan sistem skoring
1. Besarnya masalah dihitung dari kesenjangan antara pencapaian dan target
E – O
Rumus yang dipergunakan = G = ---------- x 100 %
E
G = Gap (kesenjangan)
E = Expected (terget yang ingin dicapai)
O = Output (data yang diperoleh di lapangan)
Cakupan imunisasi BCG di poli KIA
E = 100 % O = 98,75 % G = 1,25 % (Skor = 1)
Cakupan imunisasi BCG di posyandu
E = 100 % O = 98,26 % G = 1,74 % (Skor = 1)
Cakupan imunisasi Polio 1 di poli KIA
E = 100 % O = 98,75 % G = 1,25 % (Skor = 1)
Cakupan imunisasi Polio 1 di posyandu
E = 100 % O = 98,26 % G = 1,74 % (Skor = 1)
Cakupan imunisasi Polio 2 di poli KIA
E = 97 % O = 94,12 % G = 2,97 % (Skor = 1)
Cakupan imunisasi Combo 1 di poli KIA
E = 100 % O = 94,12 % G = 5,88 % (Skor = 1)19
Cakupan imunisasi Combo 1 di posyandu
E = 100 % O = 98,66 % G = 1,34 % (Skor = 1)
2. Berat ringannya masalah terkait akibat yang ditimbulkan
Cakupan imunisasi BCG yang tidak mencapai terget
Penularan penyakit TBC terhadap seorang bayi mudah terjadi karena terhirupnya
percikan udara yang mengandung kuman TBC, di mana di Indonesia terdapat
insidensi BTA + sebanyak 102 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2009
(Sumber : Global Report TB, WHO 2009). Di samping itu, Indonesia masih
menduduki peringkat insidensi TBC ke-3 terbanyak di dunia. Kuman ini dapat
menyerang berbagai organ tubuh seperti paru-paru (paling sering terjadi), kelenjar
getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau bahkan selaput otak dan dapat
menimbulkan kematian. Bayi yang tidak menerima imunisasi BCG menjadi tidak
terlindungi dari risiko menderita penyakit TBC. (Skor = 5)
Cakupan imunisasi Polio yang tidak mencapai terget
Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan yang permanen. Virus ini sangat
menular terutama melalui perantaraan air dan kotoran manusia. Sekitar 20 tahun
yang lalu, polio melumpuhkan 1000 anak setiap harinya di seluruh penjuru dunia.
Namun akhirnya, pada tahun 1988 muncullah gerakan pemberantasan polio global
dan di Indonesia sendiri dilakukanlah program imunisasi nasional yang dikenal
dengan nama Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Imunisasi polio (terutama polio 1)
yang tidak mencapai terget menunjukkan adanya sejumlah anak yang tidak
emncapai imunisasi polio lengkap sebanyak 4 kali. Hal ini dapat menyebabkan
munculnya angka kesakitan dan dapat menyebabkan terjadinya kegagalan program
eradikasi polio yang telah dicanangkan oleh pemerintah. (Skor = 4)
Bagi imunisasi polio ulangan, bayi yang menerima imunisasi polio sebelumnya
sudah dapat membentuk antibodi terhadap virus polio, namun antibodi yang
terbentuk belum optimal sehingga terdapat kemungkinan terjangkitnya anak
tersebut dengan polio dan pemberian imunisasi polio sebelumnya menjadi tidak
bermakna. (Skor = 3)
20
Cakupan imunisasi Combo yang tidak mencapai terget
Pemberian imunisasi awal combo 1 (DPT 1 dan Hepatitis B-1) bertujuan
menghasilkan titer antibodi awal yang akan dioptimalkan dengan 2 kali imunisasi
ulangan. Imunisasi ini dapat mencegah 4 penyakit menular sekaligus, yaitu difteri,
pertusis, tetanus, dan hepatitis B. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan
kematian apabila tidak ditangani dengan serius. (Skor = 3)
3. Ketersediaan sumber daya untuk menanggulangi masalah
Penberian skor berbeda-beda (4 & 5) karena sumber daya yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah tersebut berbeda, misalnya penyediaan vaksin, alat serta fasilitas
pemberian imunisasi yang cukup dari pemerintah, dan juga tenaga kesehatan yang
dapat / mampu melakukan imunisasi. (Skor = 4)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh
Imunisasi BCG memberi keuntungan sosial, yaitu dapat mencegah penyakit TBC
yang merupakan penyakit kronis dan membutuhkan pengobatan yang disiplin dalam
jangka waktu yang lama, sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja
penderitanya. Selain itu, secara tidak langsung juga akan mempengaruhi
kesejahteraan hidupnya dan keluarganya. Oleh karena sifatnya yang sangat menular,
maka masyarakat akan menjauhi penderitanya (penderita TBC). (Skor = 4)
Pemberian imunisasi polio memberikan keuntungan sosial berupa pencegahan
terhadap penyakit polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen yang
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mengurangi kesempatan kerja di bidang-
bidang tertentu, menimbulkan rasa malu karena kecacatan yang dialami
penderitanya, sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kehidupan
sosialnya. Selain itu, efek samping yang ditimbulkan oleh pemberian imunisasi
polio sangat jarang ditemukan dan juga pemberian imunisasi ini tergolong tidak
invasif karena dilakukan secara oral, bukan injeksi. (Skor = 4)
Pemberian imunisasi kombo sering menimbulkan efek samping berupa panas, nyeri
di tempat suntikan, bahkan peradangan, sehingga seringkali menimbulkan ketakutan
dari ibu anak yang akan diimunisasi, padahal pemberian imunisasi kombo
21
memberikan banyak keuntungan. Keuntungan dari imunisasi ini yaitu dapat
mencegah 4 macam penyakit berbahaya sekaligus. (Skor 3)
Masalah yang diprioritaskan :
1. Cakupan imunisasi BCG di puskesmas yang tidak memenuhi terget
2. Cakupan imunisasi BCG di posyandu yang tidak memenuhi terget
PENYEBAB MASALAH
Tabel 10. Penyebab masalah
MasalahPenyebab masalah
Jenis Ada/tidak, Sesuai/tidak
Cakupan imunisasi BCG di
puskesmas yang tidak
memenuhi target
Proses :
Penyuluhan berkolompok
Penyuluhan perorangan
Penyluhan berkelompok
dilakukan dengan jadwal
yang tidak tetap
Penyuluhan perorangan
dilakukan setiap kali
kunjungan ibu ke
puskesmas
Input :
Brosur, leaflet, poster
Sumber daya manusia
Vaksin dan fasilitas
pemberian imunisasi
Tidak tersedianya brosur,
leaflet dan poster yang
memadai
Sudah tersedia sumber
daya manusia yang cukup
di puskesmas (2 orang
bidan terlatih di poli KIA)
Sudah tersedia jumlah
vaksin dan fasilitas
pemberian imunisasi yang
memadai
22
Metode “cold chain” Sudah tersedia sarana
yang mendukung metode
“cold chain” (seperti
kulkas, cool pack, cool
box)
Cakupan imunisasi BCG di
posyandu yang tidak
memenuhi target
Proses :
Penyuluhan berkolompok
Penyuluhan perorangan
Kunjungan rumah untuk
memantau status
imunisasi
Penyuluhan berkelompok
dilakukan dengan jadwal
yang tidak tetap
Penyuluhan perorangan
dilakukan setiap kali
kunjungan ibu ke
posyandu
Tidak dilakukan
kunjungan rumah untuk
memantau status
imunisasi anak
Input :
Brosur, leaflet, poster
Sumber daya manusia
Vaksin dan fasilitas
pemberian imunisasi
Metode “cold chain”
Tidak tersedianya brosur,
leaflet dan poster yang
memadai
Sudah tersedia sumber
daya manusia yang cukup
di posyandu
Sudah tersedia jumlah
vaksin dan fasilitas
pemberian imunisasi yang
memadai
Sudah tersedia sarana
yang mendukung metode
“cold chain” (seperti
kulkas, cool pack, cool
box)
23
POHON MASALAH
Keluaran
Proses
Masukan
24
Cakupan imunisasi BCG di
Puskesmas tidak mencapai target
Promosi imunisasi
Penyuluhan
berkelompok
sudah dilakukan
Penyuluhan
perorangan tidak
optimal
Penempelan poster
kurang dan pembagian
brosur tidak ada
Jadwal tidak tetap
Sasarannya hanya ibu
yang membawa anak
untuk diimunisasi
Tidak tersedianya
leaflet dan brosur
Keluaran
Proses
Masukan
25
Cakupan imunisasi BCG di
Posyandu tidak mencapai target
Promosi
imunisasi
Penyuluhan
berkelompok
sudah dilakukan
Penyuluhan
perorangan tidak
optimal
Penempelan
poster kurang
dan pembagian
brosur tidak ada
Jadwal tidak
tetap
Sasarannya
hanya ibu yang
membawa anak
untuk
diimunisasi
Tidak
tersedianya
leaflet dan brosur
Pelayanan
imunisasi
Tidak dilakukan
kunjungan
rumah
Tidak adanya
jadwal / rencana
kunjungan
rumah
PENYELESAIAN MASALAH
1. Meningkatkan promosi imunisasi melalui penyuluhan perorangan dan kelompok
Pelaksana (Who) Bidan Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara yang dapat bekerja
sama dengan Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Akademi
Kebidanan, Akademi Keperawatan, dan kader posyandu
Waktu (When) Satu bulan sekali
Tempat (Where) Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara, tempat dilaksanakannya
posyandu (balai warga)
Materi (What) Akibat yang akan ditimbulkan apabila anak tidak mendapatkan
imunisasi dasar
Jadwal pemberian imunisasi dasar yang tepat sesuai dengan usia
bayi
Jadwal pelaksanaan pemberian imunisasi baik di Puskesmas
maupun di Posyandu
Jenis-jenis imunisasi dan efek samping yang mungkin
ditimbulkan
Sasaran (Who) Wanita hamil, ibu yang membawa anaknya untuk
diimunisasi/ditimbang di puskesmas dan di posyandu, keluarga atau
orang tua bayi yang berobat ke balai pengobatan umum
Tujuan (Why) Meningkatkan cakupan imunisasi dasar
Cara (How) Penyusunan jadwal penyuluhan yang tetap dan rutin
Penyediaan alat bantu sosialisasi seperti pengeras suara, poster,
brosur
Memberi pengetahuan kepada penyelenggara yang dilakukan
oleh pihak yang lebih ahli sehingga hal-hal yang disampaikan
berisikan materi yang tepat dan sesuai
Melakukan penyuluhan dan forum tanya jawab
2. Skrining bayi mengenai status imunisasi
Pelaksana (Who) Dokter BPU, kader posyandu
Waktu (When) Setiap kali dilakukan pelayanan BPU, maupun posyandu
Tempat (Where) Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara, tempat dilaksanakannya
26
posyandu (balai warga)
Materi (What) Informasi mengenai kelengkapan status imunisasi bayi
Sasaran (Who) Semua bayi yang datang ke BPU dan Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Rawa Badak Utara
Tujuan (Why) Mengetahui kelengkapan status imunisasi bayi sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar
Cara (How) Dokter BPU dan kader posyandu menanyakan status imunisasi
bayi yang datang ke unit pelayanan tersebut
Memberikan penyuluhan singkat mengenai imunisasi apabila
status imunisasi bayi tidak lengkap
Merujuk bayi untuk diberikan imunisasi
3. Melakukan kunjungan ke rumah yang terjadwal
Pelaksana (Who) Kader posyandu
Waktu (When) Satu kali sebulan
Tempat (Where) Setiap rumah warga Kelurahan Rawa Badak Utara
Materi (What) Informasi mengenai kelengkapan status imunisasi bayi di rumah
tersebut
Sasaran (Who) Semua bayi di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara
Tujuan (Why) Mengetahui kelengkapan status imunisasi bayi sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar
Cara (How) Menyusun jadwal kader yang akan melakukan kunjungan dan
rumah yang akan dikunjungi
Melakukan penilaian status imunisasi terhadap bayi ayng
terdapat dalam rumah yang dikunjungi
Memberikan penyuluhan singkat kepada ibu / keluarga bayi
akan pentingnya imunisasi bagi daya tahan tubuh bayi
Merujuk bayi untuk mendapatkan imunisasi apabila status
imunisasi bayi belum lengkap sesuai dengan umurnya
27
BAB VI
KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
Melalui evaluasi kinerja program imunisasi dasar di Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara periode Oktober 2010 – Desember 2010, kita mengetahui kinerja
puskesmas dan posyandu dalam beberapa program imunisasi, seperti BCG, Polio 1,
Polio 2, dan Combo 1 belum sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Belum tercapainya terget tersebut disebabkan oleh beberapa masalah, dengan
sumber masalahnya yaitu :
Promosi imunisasi yang kurang optimal
Belum adanya jadwal untuk kunjungan rumah
6.2. Saran
Sebagai pemecahan masalah-masalah yang ada, dapat dilakukan penyelesaian
yang mampu laksana, berupa :
Menekankan pada petugas mengenai pentingnya penyuluhan berkelompok
maupun perorangan, pembagian brosur, dan penempelan poster imunisasi
Skrining terhadap bayi untuk mengetahui status imunisasi dari bayi tersebut
Melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui status imunisasi bayi dalam
setiap rumah di wilayah kerja puskesmas
Diharapkan dengan saran-saran tersebut, kinerja Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara dalam melaksanakan program imunisasi semakin meningkat.
28
LAMPIRAN
Penyajian Data
1.Daftar bayi di atas usia 1 tahun yang mendapat imunisasi di bulan Desember 2009-Desember 2010
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara
No. NamaUsia pada bulan
Desember 2010
Usia Pemberian Imunisasi (dalam Bulan)
BCG Polio
DPT-
Combo Campak
1 2 3 4 1 2 3
1 Tasya 1 tahun 2bulan 1 1 2 3 4 2 3 4 9
2 M.Mufis 1 tahun 2bulan 1 1 2 3 4 2 3 4 9
3 Fitri 1 tahun 2bulan 1 1 2 4 5 4 5 8 10
4 Artia 1 tahun 2bulan 1 1 2 3 4 2 3 4 9
5 Alya 1 tahun 2 bulan 0 1 2 3 1 2 3 9
6 Uma 1 tahun 2 bulan 4
7 Indah 1 tahun 2 bulan 1
8 Yuga 1 tahun 2 bulan 1 1 2 4 5 4 5 8 9
9 Hanafi 1 tahun 2 bulan 1 1 2 3 4 1 3 4 10
10 M. Tamrin 1 tahun 2 bulan 1 1 2 3 4 1 3 4 9
11 Kartika 1 tahun 1 bulan 1 1 2 3 4 1 3 4 9
12 Anggi 1 tahun 1 bulan 1 1 2 3 4 2 3 4 10
13 Rianti 1 tahun 1bulan 1 1 2 3 4 2 3 4 9
14 Syaa Kerdi 1 tahun1 bulan 0 2 3 4 3 4 5 9
15 Hermansah 1 tahun 1 bulan 0 0 3 4 3 4 5 9
16 Flora 1 tahun 1 bulan 1 1 3 4 5 3 4 5 9
29
17 Ivana 1 tahun1 bulan 1 0 1 2 3 2 3 5 9
18 Mahmuda 1 tahun 1 bulan 1 1 3 6 8 3 6 8 10
19 Asana 1 tahun 1 bulan 1 0 2
20 Widia 1 tahun1 bulan 0 0 1
21 Mirza 1 tahun 1 1 3 5 6 3 5 6 10
22 Dimaz 1 tahun 1 1 3 4 5 3
23 Askia 1 tahun 1 2 3 5 2 3 5 10
24 Sherly 1 tahun 1 1 4 5 7 1 4 7 9
25 Amat 1 tahun 1 1 2 3 5 2 3 5 10
26 Diana 1 tahun 2 1 2 3 4 2 3 4 10
27 Putri 1 tahun 4 5 6 4 5 6 9
28 Imam 1 tahun 1 1 2 3 4 2 3 4 9
29 Ilham 1 tahun 1 1 2 3 4 2 3 4 10
30 Faisal 1 tahun 2 2 3 4 5 3 4 5 9
2.Data Posyandu
Tabel 11. Data Posyandu
No Nama PosyanduAlamat
(RW)
1 Melati 1 01
2 Melati II 02
3 Melati III Pos I 03
4 Melati III Pos II 03
30
5 Melati IV 04
6 Melati V 05
7 Melati VI 06
8 Melati VII 07
9 Melati VIII Pos I 08
10 Melati VIII Pos II 08
11 Melati IX Pos I 09
12 Melati IX Pos II 09
13 Melati X 10
14 Melati XI 11
15 Melati XII 12
16 Melati XIII 13
17 Melati XIV 14
3. Wawancara dengan Penanggung Jawab Program Imunisasi
Nara Sumber : Bidan Sri Suharti (Penanggung jawab program imunisasi
di Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara)
Waktu : Tanggal 01 Februari 2011
Penyelenggaraan Posyandu dilakukan setiap 1 bulan sekali. Tempat
penyelenggaraan posyandu yaitu di Balai Warga setiap RW. Yang mengikuti kegiatan
Posyandu ini adalah kader serta bidan/dokter pengawas dari Puskesmas pengayom.
Terdapat absensi kegiatan siapa saja yang hadir yang dicatat secara sederhana di buku
tulis. Kegiatan posyandu yang umumnya dilakukan dalam pelayanan imunisasi adalah
pemberian vaksinasi dasar dan pendataan bayi dan balita wilayah kerja posyandu.
Vaksinasi dengan suntikan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Para kader hanya bertugas
dalam pencatatan dan pelaporan.
Tidak terdapat kunjugan rumah untuk pemantauan status imunisasi. Kunjungan
rumah hanya dilakukan bila terdapat anak yang status gizinya dibawah garis merah. Hal
ini dikarenakan memang tidak adanya jadwal kunjungan rumah oleh kader maupun bidan.
31
Tabel 12. Program imunisasi di Puskesmas dan Posyandu
Puskesmas Posyandu
Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan
Pendataan identitas bayi dan balita
dan status imunisasi terakhir.
Pengisian KMS
Pencatatan imunisasi di register bayi
dan kohort bayi dan balita.
Pencatatan rekapitulasi hasil
imunisasi Posyandu, praktek bidan
swasta.
Pendaftaran bayi dan balita di
posyandu
Pengisian KMS
Pencatatan imunisasi dan dilaporkan
ke Puskesmas Kelurahan.
Pendataan bayi dan balita
Pelayanan Pelayanan
Penentuan ada tidaknya
kontraindikasi imunisasi.
Pemberian imunisasi dasar tiap
minggu
Penyuluhan perseorangan dan
kelompok mengenai imunisasi
Penentuan ada tidaknya
kontraindikasi imunisasi.
Pemberian imunisasi dasar
Kunjungan rumah untuk memberikan
penyuluhan dan memantau
kelengkapan status imunisasi.
Penyuluhan perseorangan dan
kelompok
32
33