improvimh student writing ability by using multimedia power point

60
1 A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusis bahasa adalah suatu hal yang sangat penting. Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan bisa terhindarkan dari berinteraksi dengan manusia yang lain dan kita tidak dapat berinteraksi tanpa adanya bahasa. Bahkan untuk berfikir saja manusia menggunakan bahasa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tanpa kita sadari bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari seperti halnya oksigen dan sinar matahari. Salah satu contoh dari sekian banyak bahasa di dunia ini adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris ini dipergunakan lebih dari setengah populasi penduduk dunia yang akhirnya membuat bahasa Inggris dinyatakan sebagai bahasa internasional. Berdasarkan alasan tersebut bahasa Inggris menjadi salah satu

Upload: princess-vn

Post on 25-Jul-2015

259 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

sedikit cuplikan prosposal penelitian tentang Writing bahasa inggris di tingkat smp

TRANSCRIPT

Page 1: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

1

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan manusis bahasa adalah suatu hal yang sangat penting.

Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan bisa terhindarkan dari berinteraksi

dengan manusia yang lain dan kita tidak dapat berinteraksi tanpa adanya

bahasa. Bahkan untuk berfikir saja manusia menggunakan bahasa. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa tanpa kita sadari bahasa memegang

peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari seperti halnya oksigen dan

sinar matahari.

Salah satu contoh dari sekian banyak bahasa di dunia ini adalah bahasa

Inggris. Bahasa Inggris ini dipergunakan lebih dari setengah populasi

penduduk dunia yang akhirnya membuat bahasa Inggris dinyatakan sebagai

bahasa internasional. Berdasarkan alasan tersebut bahasa Inggris menjadi

salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh para peserta didik di negara

manapun termasuk di Indonesia yang memasukannya kedalam Kurikulum

pendidikan Nasional sebagai mata pelajaran wajib.

Dalam mempelajari bahasa Inggris ada 4 kemampuan (skills) yang harus

dikuasai oleh siswa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Menurut Tarigan, Henry Guntur (1983:1),

Keterampilan berbahasa (language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu:

a. Keterampilan menyimak (listening skills);

Page 2: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

2

b. Keterampilan berbicara (speaking skills);c. Keterampilan membaca (reading skills);d. Keterampilan menulis (writing skills).

Maka dalam perjalanannya pembelajaran bahasa Inggris harus mampu

mengembangkan keterampilan-keterampilan berbahasa tersebut untuk dapat

berkomunikasi dan berwancana dalam bahasa Inggris dengan baik.

Jika keterampilan menyimak dan berbicara merupakan kemampuan

alamiah yang dimiliki oleh seseorang, karena sebelum memasuki pendidikan

formalpun seseorang sudah bisa dipastikan menguasai keterampilan ini,

sedangkan dua keterampilan lainnya yakni membaca dan menulis

memerlukan suatu pembelajaran untuk menguasainya. Setiap keterampilan

itu dipengaruhi oleh proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa mampu

mencerminkan pikiran seseorang. Bahasa dikatakan baik apabila

menghasilkan pemikiran cerah, jelas, dan luas. Semakin trampil seseorang

berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan

seperti itu hanya dapat diperoleh melalui pengalaman hidup sehari-hari dan

latihan berulang-ulang. Hal ini sejalan dengan pendapat Dawson yang dikutip

oleh Tarigan, Henry Guntur (1983:1), “Melatih keterampilan berbahasa

berarti pula melatih keterampilan berpikir.” Berdasarkan pendapat tersebut,

bahasa dihasilkan oleh akal seseorang dan bahasa juga merupakan salah satu

ciri tingkat kecerdasan seseorang, semakin pintar dan cerdas seseorang,

semakin terampil bahasa yang digunakan. Itu semua merupakan hasil dari

Page 3: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

3

kemampuan berpikir otak seseorang. Karena otak itu sendiri berpikir dengan

menggunakan bahasa. Hal itu dapat dilihat dalam keterampilan orang tersebut

mengekspresikan hasil pemikirannya melalui lisan (speaking) ataupun tulisan

(writing).

Dari kedua keterampilan yang bersifat ‘hasil’ tersebut, menulis lebih rumit

daripada berbicara. Seperti yang diungkapkan oleh Dedi Heryadi sebagaimana

dikutip oleh Al Ghifari, Abu (2002:7), “Menulis lebih sukar dibandingkan

dengan berbicara karena dalam menulis kita harus memahami penyusunan ide

dengan baik. ada beberapa hambatan dalam menulis seperti sulitnya

menentukan tema, membuat judul dan mengembangkan paragraph.” Oleh

karena itu banyak orang yang berpendapat bahwa keterampilan menulis

adalah puncak dari keterampilan berbahasa dikarenakan banyak aspek yang

harus dikembangkan dalam menulis termasuk keterlibatan ketiga keterampilan

yang lain (menyimak, berbicara, dan membaca).

Berdasarkan pengamatan penulis selama menjalani Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di kelas VIII SMPN 2 Tasikmalaya, banyak hambatan yang

dihadapi para siswa dalam membuat suatu cerita atau karangan terutama

dalam bahasa Inggris. Hambatan yang biasa muncul dalam pembuatan

karangan berbahasa Inggris adalah kesulitan dalam memunculkan dan

mengembangkan ide-ide mereka kedalam bentuk tulisan. Banyaknya genre

dalam teks bahasa Inggris terkadang dapat membingungkan siswa akan

Page 4: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

4

susunan seperti apa yang harus dia pergunakan dalam menulis sebuah teks.

Misal dalam pembuatan teks Narative, siswa kerap di bingungkan bahwa yang

masuk kedalam teks ini hanyalah cerita dongeng semata sehingga mereka

terpaku pada cerita-cerita yang sudah ada tanpa memiliki keberanian untuk

mengarang cerita baru versi mereka. Belum lagi adanya kemiripan bagian-

bagian dari teks ini dengan Recount, kedua teks tersebut sama-sama diawali

oleh bagian yang disebut Orientation, maka jika mereka belum paham benar

dengan susunannya salah-salah mereka akan keliru dalam mengidentifikasi

atau bahkan membuat kedua teks tersebut. Selain itu, ada juga hambatan

berupa kesulitan siswa dalam menyusun karangan tersebut dalam tenses yang

tepat dan bagus. Oleh karena itu siswa sangat penting untuk diajarkan teknik

menulis teks bahasa Inggris yang baik, jenis teks dan bagian-bagiannya serta

penguasaan tenses dengan tepat dan baik.

Oleh karena itu penulis mencoba mencari suatu alternatif media

pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris

siswa, terutama narrative text, dan menanggulangi hambatan-hambatan yang

telah disebutkan diatas. Dan penulis memilih multimedia power point karena

berdasarkan pengalaman penulis selama menjalani PPL di kelas VIII SMPN 2

Tasikmalaya, Power Point merupakan salah satu media pengajaran yang

dapat diterima secara baik oleh siswa.

Page 5: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

5

Dari permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah

penelitian dengan judul “Improving the Students’ writing Ability In Narative

Text By Using Multimedia Power Point (An Action Research at the Eighth

Grade of SMP Negeri 2 Tasikmalaya)”.

B. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan penelitian ini sebagai berikut “Bagaimana

peningkatan kemampuan writing siswa dalam narrative text melalui

pembelajaran menggunakan multimedia Power Point ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan

kemampuan writing narative text siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tasikmalaya

melalui pembelajaran dengan menggunakan multimedia Power Point.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan manfaat di

antaranya:

1. Bagi Siswa

a. Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran

b. Meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun apektif

c. Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar

d. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam menulis teks bahasa Inggris

terutama narrative.

Page 6: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

6

2. Bagi Guru

a. Mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan

meningkatkan pembelajaran menulis narative

b. Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi pembelajaran

menulis narative

c. Diperolehnya media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran

menulis narrative.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis narrative

b. Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran

yang bermutu

c. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah.

E. Landasan Teoritis

1. Kemampuan menulis Narative Text

a. Deskripsi kemampuan menulis

Menulis dapat diartikan sebagai hasil maupun proses dalam

menghasilkan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan

menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan

menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Namun dengan

semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa

dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Pengertian

Page 7: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

7

menulis diungkapkan juga oleh Bram, Barli (2002:7) seperti yang

dikutip oleh KutuBlog (2011:2) “in principle, to write means to try to

produce or reproduce writen message.” Barli Bram mengartikan

menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan

yang sudah ada.

Menulis atau writing adalah kemampuan berbahasa yang

diletakan paling akhir setelah menyimak (listening), berbicara

(speaking), dan membaca (reading). Akan tetapi bukan berarti bahwa

kemampuan ini tidak penting. Justru dalam kemampuan menulis ini

kita harus mengkonsentrasikan seluruh kemampuan berbahasa agar

membuat hasil yang baik. Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan

William Smith seperti yang dikutip oleh KutuBlog (2011:1), “Writing

is a creative act, the act of writing is creative because it requires to

interprete or make sense of something: an experience, a text, an event”.

Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena

membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah

pengalaman, tulisan, peristiwa.

Kesimpulan dari pengertian diatas yaitu menulis adalang suatu

usaha kreatif dalam menciptakan sebuah tulisan maupun mereka ulang

hasil tulisan orang lain yang dihadirkan dalam bentuk aksara melalui

Page 8: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

8

media kertas maupun bentuk elektronik seperti website ataupun blog.

Bagi siswa yang mempelajari sebuah bahasa, terutama bahasa Inggris,

menulis adalah salah satu keterampilan yang penting untuk dikuasai

disamping ketiga keterampilan lain yaitu menyimak, berbicara, dan

membaca.

Sedangkan ability atau kemampuan adalah kecakapan seseorang

dalam melakukan sesuatu. Berdasarkan Random House Dictionary

(2011:1), “ability is possession of the qualities required to do

something; necessary skill, competence, or power.” Kemampuan

adalah kualitas yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu;

kecakapan yang diperlukan, kompetensi atau kekuatan. Jadi

berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa ability

adalah kecakapan atau kemampuan yang sangat pendting yang dimiliki

seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia dapatkan secara alami

maupun melalui proses pembelajaran.

1) Permasalahan dalam menulis

Ada beberapa masalah dan kesulitan yang biasanya ditemui

oleh siswa dalam mempelajari kemampuan menulis. Seperti yang

dipaparkan oleh Hensel, Paul R. (1996:1),

Those are the general problems of writing as follows: a) Problems with using commas.b) Other punctuation issues.

Page 9: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

9

c) Apostrophes.d) Sentence structure.e) Subject-verb agreement (singular-plural issues)f) Word usage.g) Commonly misused expressions.h) General style issues.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa

akan mengalami beberapa hambatan dalam menggunakan koma,

penggunaan tanda baca lainnya, tanda petik, struktur kalimat,

bentuk singular-plural, pemilihan kata-kata, kesalahan umum

dalam menggunakan ekspresi, permasalahan gaya bahasa umum.

2) Tahapan-tahapan menulis

Menulis adalah suatu proses kreatif. Oleh karena itu ada

beberapa tahapan yang harus dilalui demi menciptakan suatu

karya tulis yang mendekati sempurna. Seperti yang dipaparkan

oleh Supriyono, Yusup (2009:28),

Indeed, writing is a process because it passes through some steps, pre-write, draft, revise, edit, and publish their writing on magazine, article newspaper, book, etc. The process of writing refers to what children do. It has five stages:1. Prewriting

Draw on your own experiencesRead or listen to stories read aloudGenerate ideasOrganize thinkingTalk over ideas with othersChoose what type of writing you’ll do: journals, letters, etc.Consider: the audience, you’ll write for

Page 10: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

10

Brainstorms ideas: make a list, clusters, quick-writeRehearse: draw, talk, acts out.

2. DraftingPut your ideas down on paperFocus on meaning, rather than conventionsFree! Free to experimentUnderstand that writing can changeTry out different possibilitiesTalk over your draft with othersRehearse some more.

3. RevisingReread during and after writing the draftRethink what they’ve writtenShare with others in the reader’s circleTalk to the teacher in a conferenceChange, add, delete, and modify your draftClarify meaningExpand ideas.

4. EditingProofread your revised pieceTalk to the teacher in an editing conferenceRephrase and refineCheck: spelling, punctuation, capitalization, usage, form, legalityIdentify and correct your own piece.

5. PublishingChoose the form: book, displayed in room, drama, reader’s theater, electronic media, letter, newspaper, posters, or advertisement.Share their published pieces by reading aloud, writing workshop.

Dapat kita simpulkan bahwa tahapan menulis yang harus

ditempuh oleh siswa ada 5 yaitu, persiapan sebelum menulis

(prewriting) menentukan idea atau tema tulisan, pengonsepan

(drafting) menuliskan bentuk awal/garis beras tulisan kita,

meninjau ulang (revising) membaca kembali tulisan yang telah

Page 11: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

11

kita buat, mengedit (editing) mengoreksi kesalahan pada tulisan

yang telah kita buat, dan yang terakhir adalah menerbitkannya

(publishing) menyajikan teks yang kita buat dalam bentuk yang

kita kehendaki.

b. Deskripsi Text Genre

Ada suatu hal penting dalam menulis sebuah teks. Kita harus

mengenal jenis (genre) teks yang kita buat beserta karakteristiknya.

Genre merupakan pola dalam penulisan sebuah teks. Menurut

pendapat Martin yang dikutif oleh Djuhairie, Otong Setiawan

(2007:9), “Genre merupakan aktivitas yang terarah, terpola, bertahap,

dan berorientasi tujuan. Dalam aktifitas yang dimaksud, para

pembicara bertindak sebagai anggota suatu komunitas budaya.”

Lebih lanjut, Larson (1984:1) menyatakan bahwa, “A text genre is a

type of written or spoken discourse.” Artinya genre teks merupakan

wacana tertulis ataupun berbicara. Didasarkan pada pengertian diatas,

penulis menyimpulkan bahwa text genre adalah suatu jenis teks yang

memiliki karakteristik khusus dan tujuan atau makna. Dalam setiap

text genre kita akan menemukan tujuan komunikatif, tahapan, dan

cirri-ciri khusus yang berhubungan dengan karakter kebudayaan,

dalam arti teks tersebut sangat penting untuk ditafsirkan dengan

menghubungkannya pada konteks sosial dan kebudayaan.

Page 12: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

12

Teks merupakan suatu wacana tertulis. Seperti yang telah

disebutkan diatas dalam setiap wacana pasti memiliki tujuan

komunikatif. Untuk mencapai tujuan komunikatif tersebut, teks

dirancang dengan struktur tertentu serta karakter kebahasaan tertentu.

Berdasarkan tujuan komunikasinya Djuhairie, Otong Setiawan

(2007:24) membagi jenis text menjadi “Description, report,

explanation, exposition, discussion, procedure, review, narrative,

spoof, recount, anecdote, dan news item.” Akan tetapi dalam

penelitian ini penulis hanya akan focus pada jenis narrative text.

c. Definisi Narrative text

Teks narrative terbagi kedalam beberapa jenis, seperti

pernyataan yang diungkapkan oleh Yuliani, Marta (2008:17),

menjelaskan “Ada beberapa jenis teks naratif, yaitu folktales (dongeng

rakyat), myth (cerita yang melibatkan dewa-dewi), legend (legenda),

dan fable (cerita tentang hewan-hewan yang diumpamakan seperti

manusia).”

Terdapat beberapa deskripsi tentang narrative text: Menurut

Djuharie, Setiawan Otong (2007:41), menjelaskan “Teks narrative

merupakan jenis teks berupa cerita atau dongeng yang bertujuan

menghibur pembaca.” Sementara, Larson (1984:1), menyampaikan

“Narrative text is used to tell about a sequence of events.” Artinya,

Page 13: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

13

teks narrative digunakan untuk menceritakan sebuah urutan peristiwa.

Selanjutnya, Feez, Susan dan Helen Joyce (1998:28), menyatakan

“Narratives are about events in the past.” Artinya, naratif adalah

tentang peristiwa-peristiwa di masa lampau. Kemudian, Cope, Bill and

Mary Kalantzis (1993:10), menyatakan “Narratives are texts that do

not pretend to be factual, even though they might be closely linked to

actual or vicarious experience.” Artinya, naratif adalah teks yang tidak

berlaku menjadi fakta, meskipun mereka berkaitan dengan pengalaman

yang sebenarnya atau seolah-olah mengalami sendiri.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teks

narrative adalah jenis teks yang menceritakan urutan peristiwa di masa

lalu yang tidak berlaku menjadi fakta, meskipun berkaitan dengan

pengalaman yang sebenarnya ataupun seolah-olah mengalami sendiri

pengalaman tersebut.

Setiap jenis teks memiliki generic structure dan grammatical

features tersendiri, begitu juga dengan teks narrative. Menurut

Djuharie, Setiawan Otong (2007:41), menjelaskan

Teks narasi umumnya memiliki generik struktur:

1) Orientasi, pembuka atau pendahuluan berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.

2) Komplikasi/krisis, pengembangan konflik atau pemunculan masalah.3) Resolusi, penyelesaian konflik atau langkah-langkah yang diambil

untuk merespon masalah.

Page 14: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

14

4) Reorientasi, pentutup - ungkapan-ungkapan yang sudah menunjukan cerita berakhir: sifatnya opsional.

5) Coda, perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita: sifatnya opsional.

Sementara mengenai ciri-ciri kebahasaan (grammatical features)

menurut Yuliani, Marta dan Yuniarti Dwi A (2010:36), menyampaikan

The Grammatical features of narrative text:

1) Use of adjectives to build noun groups to describe the people, animals or things in the story such as a beautiful princess named Kadita;

2) Use of time connectives and conjunctions to sequence events through time, such as however, although, later, then;

3) Use of adverb and adverbial phrases to locate the particular events, such as once upon a time, in the night;

4) Use of past tenses, such as … decided to marry …,… was very happy;5) Use of action verbs to indicate the actions, such as woke up;6) Use of action verbs to indicate the actions, such as woke up, cried,

walked, jumped into; and7) Use of saying and thinking verbs to indicate what characters are

feeling, thinking or saying.

Artinya, ciri-ciri kebahasaan teks naratif:

1) Menggunakan adjectives untuk membangun kelompok-kelompok noun

untuk menggambarkan orang, binatang, atau hal-hal dalam cerita

seperti a beautiful princess named Kadita;

2) Menggunakan time connectives dan conjunctions untuk mengurutkan

peristiwa melalui waktu, seperti however, although, later, then;

3) Menggunakan adverb dan adverbial phrase untuk menempatkan

peristiwa tertentu, seperti once upon a time, in the night;

Page 15: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

15

4) Menggunakan past tenses, seperti … decided to marry …,… was very

happy;

5) Menggunakan verb untuk menunjukkan tindakan, seperti woke up;

6) Menggunakan action verb untuk menyatakan tindakan, seperti woke

up, cried, walked, jumped into; dan

7) Menggunakan saying dan thinking verbs untuk menyatakan apa yang

sedang tokoh cerita rasakan, pikirkan, atau katakan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran teks narrative dapat dikuasai oleh siswa dengan cara

memberikan pemahaman generic structure dan grammatical features

yang dimilikinya untuk meningkatkan kemampuan menulis teks

narrative siswa

2. Multimedia Power Point

a. Definisi media pembelajaran

Media berasal dari kata latin “medium” yang bisa diartikan

“tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Seperti pendapat Criticos

yang dikutip oleh Daryanto (2010:4), “Media merupakan salah satu

komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

kepada komunikan.” Dapat kita simpulkan bahwa media adalah

perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju

penerima, dalam hal ini dari guru terhadap para peserta didik. Karena

Page 16: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

16

pada hakekatnya, proses pembelajaran adalah proses suatu

komunikasi, penyampaian pesan dari guru terhadap peserta didik.

Pesan ini bisa berupa isi atau ajaran yang dituangkan kedalam symbol-

simbol komunikasi baik secara verbal (kata-kata dan tulisan) maupun

non-verbal.

Dalam proses pembelajaran media memiliki peranan yang penting

seperti yang dinyatakan oleh Ivor K, Davies (1980:193), yang dikutip

oleh Kardijan, Dian (2010:6),

That media not only give concrete experiences needed by the receivers (the students) but also help the students to integrate the previous, media are able to make the students memorize some prior experiences and events more easily.

Artinya media tidak hanya memberikan pengalaman yang

dibutuhkan penerima (siswa) tetapi juga membantu siswa untuk

mengintegrasikan dengan yang sebelumnya, media cukup untuk

membuat siswa lebih mudah menghafalkan pengalaman dan peristiwa

sebelumnya. Sedangkan menurut Arsyad, Azhar (2007:4-5), “Media

adalah sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar.” Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa

media pembelajaran adalah sumber atau pembawa informasi dari guru

sebagai sumber menuju peserta didik sebagai penerima demi mencapai

suatu proses pembelajaran yang efektif.

Page 17: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

17

b. Jenis-jenis media pembelajaran

Terdapat beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan

oleh guru dalam meningkatkan hasil proses belajar mengajar siswa.

Menurut Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai (2002:3), menjelaskan

Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat pengggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

Sementata menurut Kardijan, Dian (2010:8), “In general, there

are three kinds of instructional media. There are audio, visual, and

audio visual.” Artinya, secara umum ada tiga jenis media

pembelajaran. Diantaranya, audio, visual, dan audio visual.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran terdiri dari berbagai bentuk dan jenis. Pemilihan media

pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi,

serta kemampuan dan karakteristik peserta didik merupakan tanggung

jawab seorang guru demi mnunjang efisiensi serta efektifitas proses

pembelajaran.

c. Definisi multimedia Power Point

Page 18: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

18

Multimedia adalah salah satu bentuk media pembelajaran yang

memiliki lebih dari satu aspek yang ditonjolkan (audio,visual,audio-

visual). Dalam bukunya Daryanto (2010:51) menyebutkan,

Karakteristik multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsure audio dan visual.

2. Bersifat interaktif, dalam pengrtian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa

karakteristik yang harus dipenuhi agar sebuah media dapat dikatakan

sebagai multimedia pembelajaran yaitu merupakan penggabungan dari

(sedikitnya) dua unsur media yang berbeda, bersifat interktif dan

bersifat mandiri. Sedangkan menurut Setiawan, Agung (2003:141),

“Multimedia merupakan tambahan fasilitas yang kini banyak

digunakan pengguna computer.”

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi banyak mempengaruhi bernagai aktifitas manusia

termasuk dalam proses pembelajaran. Adalah yang kita sebut E-

Learning yaitu merupakan media dan proses pembelajaran yang

memanfaatkan perkembangan teknologi elektronika saat ini, yang

dimaksud elektronik adalah teknologi komputer yang dikaitkan

dengan penggunaan internet. Hal ini sangat penting untuk

Page 19: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

19

merevitalisasi proses pembelajaran agar dapat mengadaptasikan

peserta didik dengan lingkungan kerjanya nanti.

Contoh nyata dari pemanfaatan perkembangan teknologi ini

adalah dengan pembuatan media pembelajaran yang memanfaatkan

program aplikasi Microsoft Power Point. Program ini memiliki

kemampuan yang sangat baik dalam dalam menyajikan sebuah materi

presentasi dan sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan.

Menurut techterm.com 2012:1) “Power point is a presentation

program developed by Microsoft.” Sedangkan Prabawati, Th. Ari

(2009:3), “Power point memungkinkan anda menambahkan

multimedia dalam presentasi clip-art, foto, animasi, sound, dll.”

Berdasarkan penjelasan diatas, multimedia power point adalah

salah satu media pembelajaran yang memungkinkan pengajar

membuat suatu bentuk presentasi yang terdiri dari berbagai bentuk

media seperti gambar, suara, chart, maupun video yang dapat

meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

3. Meningkatkan kemapuan menulis Narrative text siswa dengan

menggunakan multimedia Power Point.

Kemampuan siswa dalam menulis teks narrative adalah kekuatan mental atau

fisik siswa dalam menuangkan suatu gagasan, ide, dan informasi secara tidak

Page 20: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

20

langsung dalam menyampaikan sebuah cerita, dongeng atau urutan peristiwa di

masa lalu yang bersifat fiktif kepada pembaca dalam bentuk tulisan.

Penggunaan Power Point adalah media yang penulis gunakan sebagai

strategi atau langkah awal penulis dalam proses belajar-mengajar yang bertujuan

untuk menghilangkan rasa jenuh siswa dari kegiatan belajar-mengajar yang

monoton, sehingga dengan penggunaan media picture series dalam proses

belajar-mengajar, siswa diharapkan akan termotivasi dalam menuangkan ide atau

gagasan dari rangakaian gambar yang telah disajikan secara berurutan ke dalam

bentuk tulisan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini akan lebih menitikberatkan

pada peningkatan kemampuan menulis teks narrative siswa dengan

menggunakan multimedia Power Point.

4. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan skripsi yang di tulis oleh Yanie Warliyani

yang membahas tentang “Improving Students’ Writing Ability by Using

Realia Object at the Eighth Grade of SMPN 1 Tasikmalaya”

Dalam penelitiannya Warliyani, Yanie (2010 : 50), menyimpulkan:From the explanation above we can see that the students’ ability in writing descriptive text from the cycle I to the cycle II increases significantly . it can be seen from the average of the students’ writing test scores at the cycle II, which reaches 83.13 with percentage of students who achieve KKM is 100%. It means that all students achieve KKM in writing descriptive text. It’s prove that the result of the students’ writing learning process by using realia objects is very good and satisfying. It indicates that the learning process is successful, and the cycle should be stopped. Therefore, the writer concludes that realia objects can solve the students’ problem in writing a descriptive text. In other words, the use of the realia object can improve the students’ ability in writing a descriptive text.

Page 21: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

21

Maksudnya penulis menyimpulkan bahwa penggunaan realia object

sebagai media pembelajaran terbukti mampu meningkatkan kemampuan

menilis siswa dalam descriptive text. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran amat diperlukan untuk meningkatkan

kemampuan menulis siswa.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yanie Warliyani, penulis

juga akan melakukan penelitian yang menitik beratkan kempada peningkatan

kemampuan menulis siswa. Hanya saja , jika penelitian yang dilakukan Yanie

Warliyani lebih menitik beratkan kepada peningkatan kemampuan menulis

descriptive text siswa dengan menggunakan media realia objek, sedangkan

penulis akan melakukan penelitian yang menitik beratkan pada peningkatan

kemampuan menulis siswa dalam narrative text dengan menggunakan

multimedia power point.

F. Kerangka Tindakan

Kemampuan menulis peran penting dalam mengukur keterampilan

berbahasa seseorang. Karena kemampuan menulis merupakan kemampuan

yang membuat pembelajar harus mengerahkan kemampuannya yang lain yaitu

menyimak, berbicara dan membaca untuk dapat mengahasilkan suatu karya

tulis yang benar dan bermakna. Dengan meningkatkan kemampuan menulis

siswa, maka kemampuan berfikir mereka akan dirangsang agar lebih kreatif

serta ekspresif akan ide dan gagasan mereka. Banyak sekali teknik, media,

Page 22: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

22

serta strategi yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan

pembelajaran menulis yang efektif. Salah satunya dengan strategi penggunaan

multimedia power point.

Dari penelitian ini diduga multimedia power point dapat meningkatkan

kemampuan menulis siswa. Karena dengan media ini kita bisa melakukan

explorasi, elaborasi, maupun konfirmasi secara lebih menarik. Karena dengan

menggunkan multimedia power point kita dapat memadukan berbagai media

yang lain seperti pictures series dengan cara menampilkan slides yang berisi

gambar yang berurutan mengenai suatu cerita. Atau kita bisa menampilkan

teknik guided writing dengan cara menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat menuntun siswa untuk membuat sebuah teks. Banyak hal yang dapat

kita explore melalui multimedia power point ini yang tujuannnya tetap satu

yaitu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis

teks narrative.

G. Definisi Oprasional

Students’ Writing Ability in :

Narrative text

Kemampuan menulis bahasa Inggris siswa

dalam membuat karangan berbentuk

narrative text kelas VIII SMP Negeri 2

Tasikmalaya.

Multimedia Power Point : .Salah satu media yang dipergunakan dalam

Page 23: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

23

proses pembelajaran dengan teknik presentasi

guided writing untuk meningkatkan

kemampuan meulis siswa.

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan pada perumusan masalah,

maka hipotesis penelitian ini adalah penggunaan multimedia power point

memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan menulis narrative text

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tasikmalaya.

I. Prosedur Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian

tindakan. Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:90) ,

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dari dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peniliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Page 24: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

24

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa metode penelitian

tindakan adalah suatu penelitian yang bersifat memecahkan masalah

langsung dengan tindakan berdasarkan yang telah dirumuskan secara

matang didukung oleh ilmu yang telah dipelajari oleh peneliti. Dalam

metode penelitian tindakan, kerjasama antara peneliti dan anggota

kelompok sasaran amat sangat dibutuhkan.

2. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu sebagai berikut:

a. Observasi

Teknik ini digunakan pada setiap pertemuan selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Teknik ini dilakukan oleh guru bahasa

Inggris SMP Negeri 2 Tasikmalaya. Guru mengamati segala aktifitas

penulis dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran

menulis teks narrative menggunakan multimedia power point. Lembar

observasi diserahkan kepada penulis setelah selesai proses

pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut digunakan untuk memperoleh

data tentang proses pembelajaran menulis teks narrative dengan

menggunakan power point.

b. Tes

Page 25: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

25

Menurut Arikunto, Suharsini (2006:150), “Tes ialah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.” Tes digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menyimak setelah diberikan pengajaran

menggunakan media Power Point. Penulis mengunakan written test

dengan menyuruh siswa menulis sebuah cerita. Tes ini dilakukan secara

individu. Penulis memberikan tes kepada siswa, kemudian hasil tes

tersebut digunakan sebagai data.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tes sebagai instrumen

penelitian. Tes yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk instrumen

uraian (membuat karangan) sesuai dengan topik yang diberikan. Tes ini

merupakan tes diskrit yang hanya memuat satu keterampilan yaitu menulis

menggunakan tes subjektif untuk melihat kemajuan siswa pada waktu

pembelajaran berjalan. Penulis memberikan pre-test sebelum treatment

(pembelajaran menggunakan power point), sedangkan post-test diberikan

setelah treatment. Materi pertanyaan untuk pre-test dan post-test adalah

sama. Seluruh siswa menjawab dalam bentuk tulisan. Pre-test diberikan

untuk mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum treatment, sedangkan

post-test diberikan untuk mengetahui hasil dari treatment. Diharapkan tes

Page 26: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

26

tersebut dapat menghasilkan data mengenai kemampuan menulis (writing

ability) siswa.

Untuk menilai kemampuan siswa dalam menulis teks narrative

mengacu pada rubrik penilaian (dapat dilihat pada lampiran halaman 25).

4. Data dan Sumber Data

a. Data

Data yang penulis gunakan yaitu data dari hasil tes dan observasi.

Data yang digunakan diperoleh dari hasil tes kemampuan menyimak

siswa lagu berbahasa Inggris setiap akhir siklus. Sedangkan data hasil

observasi diperoleh melalui hasil pengamatan proses pengajaran yang

dilakukan oleh guru dan mengenai proses belajar siswa.

b. Sumber Data

Sumber data penelitian ini yaitu seorang guru bahasa Inggris

sebagai observer dan siswa kelas VIII F SMPN 2 Tasikmalaya yang

berjumlah 45 siswa.

Page 27: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

27

4. Desain Penelitian

Picture 3.1

Spiral Penelitian Tindak Kelas (Burn, 1999)

Berdasarkan gambar, penulis menyimpulkan bahwa penelitian tindakan

merupakan sebuah proses dinamik yang berisi beberapa putaran yang harus

dilakukan. Masing-masing spiral memiliki empat kompetensi atau bagian

yaitu perencanaan tindakan, penerapan tindakan, mengobservasi dan

mengevaluasi proses dan hasil tindakan, dan melakukan refleksi, dan

seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diarahkan tercapai.

5. Langkah penelitian

Page 28: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

28

Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis tempuh dari awal sampai

akhir adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian yang akan diteliti;

b. Memulai siklus I;

6) Menyusun rancangan tindakan atau perencanaan siklus I bersama

pengamat (observer).

a) Membuat lembar observasi.

b) Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu power point.

c) Membuat pelaksanaan pembelajaran.

2) Melakukan tindakan

a) Memberikan pengajaran teks narrative dengan menggunakan

power point sebagai media pembelajaran.

b) Memberikan tes kepada siswa.

3) Melakukan pengamatan

Pengamat (observer) mengamati proses pembelajaran siswa bersama

penulis dan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan.

4) Melakukan refleksi

a) Mengumpulkan data.

b) Mengolah dan menganalisis hasil data.

c) Menguji hipotesis.

Page 29: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

29

d) Menganalisis data hasil observasi.

e) Menganalisis proses perlakuan pada Siklus I.

f) Menentukan perlu tidaknya Siklus II dilaksanakan.

c. Memulai siklus II (jika diperlukan);

1) Menyusun rancangan tindakan atau perencanaan siklus II dengan

beberapa perbaikan sebagai refleksi terhadap siklus I bersama

pengamat (jika diperlukan).

a) Membuat lembar observasi dengan beberapa penambahan yang

diperlukan.

b) Memperbaiki media pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu power point.

c) Menyusun ulang kembali rencana pelaksanaan pengajaran (RPP).

2) Melakukan tindakan (jika diperlukan)

a) Melakukan kembali pengajaran teks narrative dengan

menggunakan power point sebagai media pembelajaran yang telah

diperbaiki.

b) Memberikan tes kepada siswa dengan menggunakan soal pada

siklus pertama.

3) Melakukan pengamatan (jika diperlukan)

Pengamat (observer) mengamati proses pembelajaran siswa bersama

penulis dan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan.

Page 30: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

30

4) Melakukan refleksi (jika diperlukan).

a) Mengumpulkan data.

b) Mengolah dan menganalisis data hasil tes.

c) Menguji hipotesis

d) Menganalisis data hasil observasi

e) Menganalisis proses perlakuan pada siklus II.

f) Menentukan perlu tidaknya siklus III dilaksanakan.

d. Membuat kesimpulan.

7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penulis menggunakan satu skala penilaian dalam mengolah hasil tes

dan menggunakan data dari hasil observasi untuk melakukan perbaikan jika

siklus kedua diperlukan (aspek penilaian observasi terdapat pada lampiran

halaman 32). Skala penilaian tes untuk membuat sebuah karangan (essay)

akan diberikan skor keseluruhan 25 dari kelima aspek yang dinilai, yaitu:

content, organization, vocabulary, grammar, dan mechanics.

Data yang diperoleh dari setiap siklus akan disajikan dalam bentuk

tabel, diterangkan, dan disimpulkan. Data analisis menggunakan rumus

persentase, sebagai berikut:

P =

nN

x100 %

Page 31: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

31

Keterangan:

P = Persentase siswa yang mencapai nilai KKM

n = Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM

N = Jumlah siswa

(Ali, Muhamad, 1982:186)

Sehingga hasilnya akan diperoleh sebagaimana berikut:

Nilai Siswa < KKM yaitu …………%

Nilai Siswa = KKM yaitu ………....%

Nilai Siswa > KKM yaitu …………%

Dalam pengajaran genre, khususnya teks narrative dengan

menggunakan multimedia pengajaran berupa power point dikatakan berhasil

apabila siswa telah mencapai nilai lebih besar atau sama dengan nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 atau nilai siswa ≥ 70 sudah mencapai

100 %.

8. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis akan melaksanakan penelitian pada bulan Maret 2012 di kelas

VIII SMPN 2 Tasikmalaya.

Page 32: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

32

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. (1982). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsini (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cohen, Andrew D. (1994). Assessing Language Ability in the Classroom. Boston:

Heinle & Heinle Publishers.

Cope, Bill and Mary Kalantzis. (1993). A Genre Approach to Teaching Writing. London: The Falmer Press.

Djuharie, Otong Setiawan. (2007). Genre. Bandung: Yrama Widya.

Feez, Susan dan Helen Joyce. (1998). Narrative & Non-Fiction Text Types. Australia: Phoenix Education Pty Ltd.

Kardijan, Dian. (2010). Teaching Media. Tasikmalaya: Unpublished.

Larson. (1984). What Is a Descriptive Text. [Online]. Tersedia: http://www.sil.org/linguistics/GlossaryOfLinguisticTerms/WhatISADescriptiveText.htm. (8 Desember 2010)

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Techterms. (2012). Power Point. [Online]. Tersedia: http//www.techterms.com/definition/powerpoint. (15 Januari 2012)

Yuliani, Marta dan Yuniarti Dwi A. (2010). Bahasa Inggris untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.

Page 33: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

33

Yuliani, Marta. (2008). Identifying Kinds Of Genre. Bandung: Pakar Raya.

Warliyani, Yanie. (2010). Improving Students’ Writing Ability by Using Realia Object at the Eighth Grade of SMPN 1 Tasikmalaya. Tasikmalaya.: Unpublished

Page 34: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

34

The Assessment of Writing

Content5 – excellent :

4 – good :

3 – average :

2 – poor :1 – very poor :

main ideas stated clearly and accurately, change of opinion very clearlymain ideas stated fairly clearly and accurately, change of opinion relatively clearmain ideas somewhat unclear or inaccurate, change of opinion statement somewhat weakmain ideas not clear or accurate, change of opinion statement weakmain ideas not at all clear or accurate, change of opinion statement very weak

Organization5 – excellent :4 – good :3 – average :2 – poor :1 – very poor :

well organized and perfectly coherentfairly well organized and generally coherentloosely organized but main ideas clear, logical but incomplete sequencingideas disconnected, lacks logical sequencingno organization, incoherent

Vocabulary5 – excellent :4 – good :3 – average :

2 – poor :1 – very poor :

very effective choice of words and use of idioms and word formseffective choice of words and use of idioms and word formsadequate choice of words but some misuse of vocabulary, idioms, and word formslimited range, confused use of words, idioms, and word formsvery limited range, very poor knowledge of words, idioms, and word forms

Grammar5 – excellent :4 – good :3 – average :2 – poor :1 – very poor :

no errors, full control of complex structurealmost no errors, good control of structuresome errors, poor control of structuremany errors, poor control of structuredominated by errors, no control of structure

Page 35: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

35

Mechanics5 – excellent :4 – good :3 – average :2 – poor :1 – very poor :

mastery of spelling and punctuationfew errors in spelling and punctuationfair number of spelling and punctuation errorsfrequent errors in spelling and punctuationno control over spelling and punctuation

Pedoman Penilaian:

b. Produk dinilai dengan memperhatikan 5 aspek (content, organization,

vocabulary, grammar, and mechanics). Skor maksimal: 25

c. Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100

d. Nilai akhir: perolehan skor X 100 25

(Cohen, Andrew D. 1994:328)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Page 36: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

36

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 TasikmalayaMata Pelajaran : Bahasa InggrisKelas/Semester : VIII (Delapan) / 1Alokasi Waktu : 2 x 40 menitJenis Teks : Teks DescriptiveTema : Going PicnicSkill : Menulis

A. Standar Kompetensi

Menulis

Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek dan esei

sederhana berbentuk narrative dalam konteks kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi DasarMengungkapkan makna dan langkah-langkah retorika secara akurat, lalncar dan

berterima dengan menggunakan ragam bahasa tulis dalam konteks kehidupan

sehari-hari dalam teks berbentuk narrative dalam konteks kehidupan sehari-

hari.

C. Indikator Menggunakan kalimat past tense dalam menyampaikan sebuah peristiwa.

Menulis teks berbentuk narrative.

D. Tujuan Pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Menggunakan kalimat past tense dalam menyampaikan sebuah peristiwa

dengan cermat dan seksama

2. Membuat teks sederhana dalam bentuk narrative dengan mandiri dan

percaya diri

E. Materi Pembelajar1. Past Tense.

Page 37: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

37

e.g.: - She commanded her maid to kill Snow White

- The old lady gave her an apple.

2. Teks berbentuk narrative.

F. Metode Pembelajaran / Teknik

TPR dan PPP

G. Langkah - Langkah Kegiatan.

1. Kegiatan Pendahuluana. Apersepsi :

Dalam kegiatan apersepsi, guru : datang tepat waktu (discipline)

mengucapkan salam dan mengkondisikan kelas (respect)

Guru dan siswa berdo’a bersama (religius)

Guru mengecek kehadiran siswa (discipline)

b. Motivasi

Tanya jawab mengenai teks tulis fungsional dan esai pendek sangat

sederhana berbentuk recount

Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelari berikut

kompetensi yang harus dikuasai siswa

2. Kegiatan Inti (Siklus I)

a. Siswa menjawab pertanyaan mengenai materi yang akan dibahas

b. Siswa berlatih membuat kalimat simple past tense berdasarkan pada

gambar di papan tulis.

c. Siswa diberi penjelasan tentang cara menyusun teks narrative.

d. Siswa membuat karangan pendek berbentuk narrative berdasarkan

gambar yang telah disajjikan di papan tulis

e. Guru mengoreksi hasil kerja siswa bersama-sama

Kegiatan Inti (Siklus II)

Page 38: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

38

a. Siswa menjawab pertanyaan mengenai materi yang akan dibahas

b. Siswa mengidentifikasi gambar yang telah disajikan secara berurutan di

papan tulis

c. Siswa diberi penjelasan tentang simple past tense

d. Siswa berlatih membuat kalimat simple past tense berdasarkan pada

gambar di papan tulis.

e. Siswa diberi penjelasan tentang cara menyusun teks narrative.

f. Siswa membuat karangan pendek berbentuk narrative berdasarkan

gambar yang telah disajjikan di papan tulis

g. Guru mengoreksi hasil kerja siswa bersama-sama

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menanyakan kesulitan siswa dalam memahami teks narrative.

b. Guru menyimpulkan materi

c. Salam penutup

H. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. Alat/ Media Belajar

- Multimedia Power Point yang berisi gambar dan generic structure of

narrative

b. Sumber Belajar

- Buku ‘English In Focus’

- Teks dari Internet

- Kamus Bahasa Inggris

I. Penilaian.Evaluasi belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran tentang ungkapan

makna teks tulis fungsional pendek berbentuk narrative, adalah sebagai berikut:

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

Page 39: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

39

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Pedoman Penilaian :

Penilaian tertulis : uraian adalah :

Uraian ............................ 25

Kriteria Penilaian :

Content : 5

Organization : 5

Vocabulary : 5

Grammar : 5

Mechanics : 5 25

Nilai Akhir = JUMLAH BETUL X 100 JUMLAH SKOR

Mengetahui Guru Pamong,

Tasikmalaya, 2012 Peneliti

Page 40: Improvimh student writing ability by using multimedia power point

40

Dini Diana , S.Pd. NIP. 19680119 199002 002

Pin Perti PatimahNIM. 082122257