implementasi tiderna (teknologi informasi sederhana …

25
IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana Dan Bermakna) DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER SISWA DI MI NURUL HUDA KOTA KEDIRI Oleh : Boedi Santosa, S.Pd.I

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana Dan Bermakna)

DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER SISWA DI MI NURUL HUDA

KOTA KEDIRI

Oleh : Boedi Santosa, S.Pd.I

Page 2: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1

Pengantar

Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran di setiap jenjang

sekolah ataupun madrasah bukanlah hal yang baru dan sudah banyak

diterapkan di sekolah diperkotaan, pedesaan bahkan pedalaman. Namun

penerapan dan pemanfaatan teknologi tersebut belum merata karena

akses internet dan sumber daya manusia adalah faktor utama penentu

dan teknologi informasi pendidikan masih memerlukan budget/ biaya yang

besar sehingga banyak sekolah yang belum mampu memenuhinya.

Di era globlalisasi sekarang sudah menjadi kebutuhan yang sangat

vital dan kemajuan teknologi telah mempermudah pekerjaan manusia,

khususnya dalam hal akses informasi. Internet kini sudah menjadi

kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat modern. Internet membantu

manusia mendapatkan informasi secara cepat. Hal ini yang sangat

memudahkan bagi guru dan siswa untuk memperoleh sumber belajar lain,

disamping dari buku dan penjelasan guru. Namun arus deras globlalisasi

teknologi informasi pendidikan juga terkena imbas, maraknya berita yang

mencoreng dunia pendidikan akhir-akhir ini membuat pemerintah

berupaya membentengi derasnya globlalisasi tersebut dengan pendidikan

karakter di sekolah sehingga penumbuhan karakter juga merupakan

tanggung jawab yang besar di sekolah yang diamanahkan undang-

undang selain kebutuhan media IT tersebut.

Tugas guru sebagai pendidik sebaiknya menyajikan pembelajaran

yang menarik agar siswa dengan giat dan tekun mengikuti pembelajaran

yang disajikan , namun kenyataan dilapangan masih banyak yang tidak

sesuai dengan harapan tersebut sehingga tujuan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) belum tercapai seperti tabel dibawah ini merupakan contoh

capaian hasil belajar Mata Pelajaran IPS kelas 4 di M Nurul Huda

Page 3: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

2

Tabel Nilai IPS Materi Kenampakan Alam Kelas 4 MI Nurul Huda Kota Kediri

No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Kriteria

1. 40 - 50 5 33 % Tidak Tuntas

2. 51 – 70 7 43 % Tuntas

3. 71 – 90 4 24 % Tuntas

Dari perolehan hasil belajar diatas 12 siswa dari 16 siswa kelas 4

masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar

yaitu 70. Rendahnya hasil belajar tersebut diduga akibat motivasi, minat

dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah sehingga

terlihat banyak siswa kurang siap dalam menerima materi kenampakan

alam disebakan oleh beberapa faktor:

1. Siswa kesulitan menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dan

siswa tidak suka menghafal materi yang disampaikan begitu banyak

dan beragam tanpa alat bantu atau media ajar.

2. Siswa merasa bosan dengan model pembelajaran karena tidak ada

variasi dalam metode pembelajarannya terutama dalam penggunaan

media dan sumber belajar yang tidak pernah ada pembaruan atau

variasi hanya memusatkan pada guru dan buku teks pelajaran.

3. Peran guru sebagai pusat sumber belajar baik sebagai pendidik

maupun sebagai media belajar. Guru belum bisa berinovasi dalam

membuat media yang menarik minat belajar siswa, misalnya

penggunaan Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran atau

dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajarnya.

4. Media atau alat bantu pembelajaran di sekolah yang belum tersedia

atau tidak memadai, misalnya akses internet dan fasilitas laboratorium

yang memadai untuk menunjang guru mengembangkan metode

pembelajarannya.

Hasil belajar sangat dipengaruhi proses belajar dan media yang

digunakan, proses pembelajaran secara efektif dan memberikan

Page 4: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

3

pengalaman yang riil kepada siswa agar pelajaran menjadi lebih konkrit

dan tidak verbalistik adalah pembelajaran yang ingin disajikan dan

digalakan penulis yang menjabat sebagai Kepala MI Nurul Huda. Untuk

memberikan pengalaman riil kepada siswa dalam pembelajaran maka

Penggunaan media berbasis teknologi mulai diterapkan.

Madrasah Ibtidaiayah Nurul Huda yang terletak di perbatasan antara

wilayah Kota Kediri dan Kabupaten Kediri, memiliki gedung yang memadai

meski banyak kerusakan yang diakibatkan letusan Gunung Kelud

beberapa tahun yang lalu. Siswa yang belajar di MI Nurul Huda bersal dari

sebagian wilayah Kabupaten Kediri dan masyarakat sekitar madrasah.

Sebagian besar dari siswa kami berasal dari keluarga tidak mampu.

Dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki MI Nurul

Huda tidak menyurutkan semangat pendidik dan siswa dalam belajar. Dari

sinilah kita belajar memanfaatkan segala kemampuan pendidik untuk

mengatasi masalah media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

setiap hari. Saya sebagai pendidik sekaligus kepala sekolah tidak pernah

berkecil hati dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki

untuk membekali pengetahuan teknologi informasi dan menumbuhkan

karakter untuk siswa kami. Sebagai kepala sekolah/ madrasah , menuntut

tanggung jawab untuk mengatasi masalah dan berupaya memanfaatkan

segala sesuatu untuk dijadikan media sederhana berbasis teknologi

tersebut. Sehingga masalah media pembelajaran berbasis IT dan upaya

menumbuhkan kararkter siswa dapat segera terpenuhi sehingga bekal

pengetahuan siswa kami tidak ketinggalan jaman. Lalu “Bagaimanakah

implementasi Tiderna ( Teknologi Informasi Sederhana dan

Bermakna ) dalam upaya menumbuhkan karakter siswa di MI Nurul

Huda Kota Kediri ?”

Page 5: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

4

Pembahasan

Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein, yang berarti

to engrave atau mengukir. Menurut Sigmund Freud (dalam Zaenal Abidin

2011: 30) “character is a striving system which underly behaviour.

Karakter diartikan sebagai kumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu

sistem daya dorong (daya juang) yang melandasi pemikiran, sikap dan

perilaku yang akan ditampilkan secara mantap.” Menurut Gordon W.

Allport (dalam Sri Marwanti 2011: 2) karakter merupakan suatu organisasi

yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku

dan pemikiran individu secara khas. Interaksi psikofisik mengarahkan

tingkah laku manusia. Karakter bukan sekedar sebuah kepribadian

(personality) karena karakter sesungguhnya adalah kepribadian yang

ternilai (personality evaluated).

Menurut Hardiman (2001: 70) pendidik dan psikolog yang terlibat

dalam pendidikan karakter mendefinisikan karakter sebagai sifat-sifat

suatu keperibadian yang tunduk pada sanksi-sanksi moral dari

masyarakat.

Karakter merupakan aktualisasi potensi dari dalam dan internalisai

nilai-nilai moral dari luar agar menjadi bagian dari kepribadian. Karakter

merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri melalui pendidikan, pola

asuh, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan sehingga

menjadi nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku seseorang.

Karakter tidak datang sendirinya melainkan harus dibentuk,

ditumbuhkembangkan dan dibangun dengan sadar dan sengaja. Menurut

Mendiknas (2011: 8), terdapat sembilan pilar karakter yaitu:

a. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.

b. Kemandirian dan tanggung jawab.

c. Kejujuran/ amanah dan diplomatis.

d. Hormat dan santun.

e. Dermawan dan suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama.

Page 6: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

5

f. Percaya diri dan pekerja keras.

g. Kepemimpinan dan keadilan.

h. Baik dan rendah hati.

i. Karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan.

Pendidikan karakter bukanlah sebuah wacana yang baru dalam dunia

pendidikan. Sejak awal kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru

dan sampai masa reformasi sekarang ini sudah diakukan dengan

berbagai macam bentuk. Namun hingga saat ini belum membuahkan hasil

yang optimal, terbukti masih marakanya kasus kasus seperti yang telah

disinggung di depan.

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian

pendidikan karakter. T. Ramli (Sri Narwanti, 2011: 15), mengemukakan

bahwa pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan

pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang

mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu

membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan perilaku

guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, cara guru

bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.

Zainal Aqib (2011:38), mengemukakan bahwa pendidikan karakter

merupakan keseluruhan dinamika relasional antar pribadi dengan

berbagai macam dimensi, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Agar

pribadi itu semakin dapat menghayati kebebasannya sehingga ia dapat

semakin bertanggung jawab atas pertumbuhan dirinya sendiri sebagai

pribadi dan perkembangan orang lain dalam hidup mereka. Singkatnya,

pendidikan karakter bisa diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar

individu itu dapat bertumbuh dalam menghayati kebebasannya dalam

hidup bersama dengan orang lain di dunia.

Page 7: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

6

Menurut Kemendiknas (2011: 21), secara praktis pendidikan karakter

adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah

yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan

tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan

Yang Maha Esa (YME). Diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun,

kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus,yaitu yang

melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan

tindakan (action). Menurut Thomas Lickona (dalam Kemendiknas 2011:

7), tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan tidak akan efektif.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau

pendidikan akhlak yang bertujunnya mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, dan mewujudkan

kebaikan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Kehidupan seorang anak sangat bergantung kepada orang tuanya,

dirinya sendiri, dan lingkungan di mana anak itu lahir dan dibesarkan.

Orang tua menurunkan faktor gen, berupa karakter, kepribadian, serta

keinginannya terhadap anak mereka di kemudian hari. Pertanyaannya

yang biasa muncul di sini ialah apakah setiap anak dalam perkembangan

fisik, intelektual, dan psikologisnya akan menyerupai orang tuanya atau

karena hal tersebut terjadi atas kemauan orang tuanya? Ternyata, banyak

kenyataan menunjukkan bahwa tidak selamanya seperti itu terjadi. Lalu

apa penyebabnya?

Menarik untuk memetakan dan menjawab pertanyaan seperti di

atas. Pertanyaan tersebut di atas ternyata bisa dijawab melalui riset yang

dilakukan Toshitaka Nomi (2009) dan kawan-kawannya bahwa karakter

yang akan membentuk kepribadian anak di kemudian hari dalam

kehidupannya adalah ditentukan oleh golongan darah anak itu sendiri. Ini

Page 8: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

7

penting diketahui oleh kita. Jadi, melalui golongan darahlah, kita bisa

membaca karakter seseorang termasuk anak didik.

Pilar utama pendidikan karakter pada prinsip dasarnya adalah bahwa

setiap orang tak terkecuali anak didik memiliki aspek yang datang dari

dirinya sendiri dan aspek yang datang dari luar dirinya. Kedua hal tersebut

kadang ada kesesuaian, tapi tidak tertutup kemungkinan terjadi

pertentangan dengan apa yang ada dalam dirinya sendiri. Karakter adalah

watak dasar setiap orang yang bisa diubah dan dibentuk. Pembentukan

karakter anak didik melalui pendidikan dengan menggunakan berbagai

cara atau metode. Cara atau metode ini diharapkan mampu meningkatkan

mutu pendidikan anak didik

Komitmen nasional tentang perlunya pendidikan karakter, secara

imperatif tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 yang menyatakan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.”

Kementerian Pendidikan Nasional dalam naskah akademik

Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, telah

merumuskan lebih banyak nilai-nilai karakter (18 nilai) yang akan

dikembangkan atau ditanamkan kepada anak-anak dan generasi muda

bangsa Indonesia. Nilai-nilai karakter tersebut dapat dideskripsikan dalam

tabel sebagai berikut:

Page 9: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

8

No. Nilai Deskripsi

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar

10. Semangat Kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

Page 10: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

9

No. Nilai Deskripsi

untuk menghasilkan sesuai yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperhatikan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kekrusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli social Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, halaman 10 – 11.

Berdasarkan uraian di atas, maka perilaku-perilaku positif tersebut

perlu secara dini diberikan kepada para peserta didik agar mereka dapat

memahami manfaatnya dan segera mempraktikannya. Sesuai rencana,

kegiatan dan evaluasi pembentukan karakter siswa, dengan

memperkenalkan aspek-aspek kejujuran, tanggung jawab, menghargai

orang lain dan bersikap adil. Penyajian materi dan evaluasi dilakukan

melalui metoda ceramah, simulasi, diskusi, praktik dan evaluasi yang

dilakukan di sekolah dan juga di rumah. Seperti kurikulum akademis

lainnya, maka keberhasilan pelaksanaan “kurikulum pembentukan

karakter” ini, juga sangat ditentukan oleh peran aktif orang tua.

Page 11: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

10

Implementasi TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana dan

Bermakna) Menumbuhkan Karakter Siswa di Mi Nurull Huda

Perkembangan peradaban manusia seiring dengan perkembangan

cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah

teknologi informasi), mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di

dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti,

sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama

internet. Teknologi informasi sebelumnya dikenal dengan sebutan

teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (PDE). Komputer

yang mampu dengan mudah dan canggih mengolah data sehingga

menghasilkan informasi sangatlah dibutuhkan sebagai pembantu kerja

manusia untuk keberlangsungan hidup.

Secara bahasa menurut kbbi edisi iii teknologi adalah keseluruhan

sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi

kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, sedangkan informasi

adalah pemberitahuan kabar atau berita tentang sesuatu. Jadi teknologi

informasi adalah hasil pemrosesan alat atau perangkat tertentu yang bisa

membantu manusia untuk mengolah, mengorganisasikan data atau pesan

untuk di sampaikan kepada suatu objek yang di tuju.

(Lucas, 2000) mengatakan teknologi informasi adalah segala bentuk

teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi

dalam bentuk elektronis.

Kehadiran teknologi informasi di butuhkan dalam dunia pendidikan.

Karena Ia memiliki kenggulan yang kuat dan harus dimanfaatkan oleh

tenaga pendidik terutama guru, sebagai sarana siswa untuk mendapatkan

ilmu dan meningkatkan kemampuan belajar mereka.

Teknologi informasi berkembang semakin pesat dan tanpa batas.

Namun perkembangan teknologi informasi yang pesat itu tak semua guru

dan siswa mampu mengikuti perkembangan teknologi tersebut dengan

Page 12: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

11

baik dan lancar, karena perlu kita sadari bersama syarat mutlak adanya

teknologi informasi adalah dengan mengadakan sarana dan prasarana,

seperti tenaga listrik, alat elektronik dan alat-alat yang berbasis komputer.

Penulis berfikir terasa berat jika kita sebagai guru dituntut untuk

menghadirkan sarana dan prasarana yang di sebutkan di atas di tengah

kondisi sekolah yang anggaran dana serba pas-pasan. Berawal dari latar

belakang tersebut penulis menyampaikan gagasan jika kembali pada

tujuan awal dibuatnya teknologi adalah untuk memudahkan dan

membantu kerja manusia maka adakan cara lain untuk menghadirkan

teknologi informasi sederhana dan bermakna. Yaitu dengan melakukan

inovasi pembelajaran dengan menggunakan beberapa metode belajar

serba IT tersebut.

TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana dan Bermakna) adalah

penggunaan IT dalam pembelajaran di MI Nurul Huda secara sederhana

yaitu teknologi yang mudah dipelajari dan digunakan guru dan siswa agar

motivasi dan hasil belajar siswa meningkat, serta bermakna yaitu guru dan

siswa mampu mengaplikasikan/menggunakan media berbasis teknologi

agar tujuan pembelajaran tercapai.

Penerapan TIDERNA dalam pembelajaran telah dilaksanakan dalam 2

tahun berjalan yaitu mulai tahun pembelajaran 2015/2016 hingga

sekarang berhasil meningkatkan hasil belajar serta menumbuhkan

karakter siswa di MI Nurul Huda selain itu penggunaan teknologi

sederhana dan bermakna yang telah dilakukan dituangkan dalam laporan

penelitian yang di ikutkan dan menang dalam berbagai lomba tingkat

nasional antara lain : Penggunaan GOSEMAP dan CD Peta Tematik,

Penggunaan MERAMAR dan KIT IPA, Kolase dengan Herbarium, LCD

Proyektor, Internet dll. ( lihat lampiran)

Page 13: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

12

Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi

Menurut (Ildaf Oke : 2011) Kelemahan tersebut diantaranya:

1. Komputer cenderung mengisolasi. Komputer dianggap merupakan

media yang mengisolasi pengguna dengan orang lain. Media ini

cenderung individualis. Belajar dengan komputer berarti melakukan

kegiatan secara mandiri. Padahal, orang belajar paling baik bukan

dengan menyendiri, melainkan lewat interaksi dengan orang lain

dalam konteks dunia nyata.

2. Komputer cenderung membuat orang pasif secara fisik. Orang yang

menyusun program pembelajaran berdasarkan-teknologi sekarang ini

cenderung masih menganggap pembelajaran bersifat verbal, linear,

rasionalistis, dan hanya merupakan kerja "otak". Mereka tampaknya

tidak tahu tentang segala penelitian atas peranan tubuh dalam

pembelajaran. Dengan tidak mengajak orang terlibat secara fisik, CBT

dan WBT hanya memanfaatkan sebagian dari seluruh sumber daya

seseorang.

3. Komputer cenderung hanya cocok dengan satu gaya belajar.

Sebagian orang memang dapat duduk dan belajar melalui komputer

dengan tenang. Namun, kebanyakan orang yang merupakan

pembelajar kinestetis, bersifat fisik, dan nonlinier sering menganggap

bentuk pembelajaran berdasar komputer itu lamban, membosankan,

dan tidak efektif.

Namun pembelajaran berbasis Teknologi tersebut mempunyai

keunggulan yang luar biasa dari kelemahan yang dimiliki menurut

(Ramdani :2012) adalah sebagai berikut :

1. Teknologi Informasi dapat mengakomodasi siswa yang lamban

menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih

bersifat efektif dengan cara lebih individual, tidak pernah lupa, tidak

pernah bosan, dan sangat sabar dalam menjalankan instruksi

Page 14: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

13

seperti yang diinginkan program yang digunakan.

2. TI dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan

kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi

grafik, warna dan musik yang dapat menambah realisme.

3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar

siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan

kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara

perorangan misalnya bertanya dan menilai jawaban.

4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu

program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk

pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa

selalu dapat dipantau.

5. Dapat berhubungan dengan dan mengendalikan peralatan lain seperti

compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali

dari komputer-komputer

Dari beberapa hasoil penelitian yang telah dilakukan dan pendapat

beberapa ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Media Pembelajaran berbasis IT sangat membantu kegiatan belajar

guru dan siswa dalam pembelajaran.

2. Terciptanya generasi unggul dengan pemahaman ilmu yang cukup,

konkrit dan tidak verbalistik

3. Meski Media berbasis IT sangat baik dan komplit di semua materi

namun penananam pilar-pilar karakter ke peserta didik masih

diperlukan sehingga peran IT dalam pembelajaran akan lebih

bermakna.

4. Penggunaan IT dalam pembelajaran di SD/MI jika tidak di barengi

penanaman karakter ke peserta didik maka nilai karakter siswa

tidak akan terbentuk dan terjadi pergeseran tingkah laku yang

membahayakan meskipun banyak faktor yang berpengaruh seperti

keluarga, masyarakat dan lingkungan.

Page 15: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

14

Kesimpulan dan Harapan

Simpulan

Globalisasi telah membawa perubahan pada semua aspek

kehidupan khususnya dalam dunia pendidikan. Teknologi informasi

membawa perubahan positif di dunia pendidikan kearah yang lebih maju

namun dapat memberikan dampak negatif di dunia pendidikan jika

menurunkan kualitas pendidikan itu sendiri.

Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer dan internet, telah

membawa perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan dan sudah

menjadi pemandangan biasa dalam praktik pembelajaran di sekolah di

Indonesia. Maka sudah sepantasnya hal tersebut lebih dikembangkan dan

dimanfaatkan namun perlu juga ditananamkan karakter akhlak mulia

sesuai amanat undang-undang. Penanaman karakter sangat vital untuk

membentuk pondasi generasi bangsa Indonesia karena saat ini banyak

terjadi peristiwa yang diakibatkan rusaknya tersebut.

TIDERNA ( Teknologi Informasi Sederhana dan Bermakna )

merupakan alternative yang penulis telah penulis lakukan di MI Nurul

Huda selama 2 tahun berjalan dan berhasil menjawab problem

pembelajaran berbasis IT yang sedang marak di dunia pendidikan.

Harapan

Apa yang penulis lakukan mungkin sangat sederhana , semoga yang

telah penulis teliti akan memberikan inspirasi akan arti pentinganya media

dan teknologi sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini penulis

merokomendasikan :

1. Kepada Kepala Sekolah / Madrasah untuk memberikan porsi dana

untuk pengembangan ICT di tiap sekolah/ madrasah dan

memberikan diklat penggunaan ICT dalam pembelajaran.

Page 16: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

15

2. Kepada Guru Kelas untuk terus berupaya mengasah diri , berinovasi

dan berkreasi dalam membuat media pembelajaran untuk membekali

peserta didik dengan pemahaman yang cukup.

3. Kepada Kementrian Agama/ Kementrian Pendidikan untuk segera

mengalokasikan dana untuk pembangunan Lab. Komputer/ ICT

/internet serta memberikan diklat penggunaan ICT dalam

pembelajaran bagi guru di tiap satuan pendidikan se-Indonesia.

Page 17: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

16

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1982. Educational Theorya Quranic Outlook. Makkah: Um al-Qura.

Budi Hardiman. 2001. Pendidikan Moral sebagai Pendidikan Keadilan dalam Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman. Yogyakarta: Kanisius

Ditpais. 2009. PP RI No. 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Jakarta: Ditpais.

Fatchul Mu’in. 2011. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Ildaf Oke, 2011. Kelemahan Pembelajaran Menggunakan Komputer

(http://www.kompasiana.com/ildaf_oke/kelemahan-pembelajaran-menggunakan-komputer_550ab254a333119e712e3a69 akses 11 11 16)

Majid, Abdul. 2010. Peranan Pendidik dalam Upaya Membentuk karakter Peserta Didik dalam Prosiding “Kualitas Manusia Indonesia: Upaya Peningkatan Pendidikan Karakter Bangsa” Pertemuan Majelis Guru Besar/Dewan Guru Besar. Yogyakarta: UGM (2010).

Majid, Abdul. 2011. Takwa Dasar Pembentukan Karakter dalam Buku Pendidikan Karakter: Nilai inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widaya Aksara Press.

Nomi, Toshitaka dan Holy Setyowati. 2009. Membaca Karakter Melalui Golongan Darah. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Syamsudin, Aziz. 2009. 23 KarakterPemuda Pilihan. Jakarta: RMBOOKS.

TP. 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Beserta Penjelasannya. Bandung: Citra Umbara.

TP. 2006. UUD 45 dan Perubahannya. Bandung: Kawan Pustaka.

TP. 2009. Undang-undang Sisdiknas Edisi Lengkap. Bandung: Fokusmedia.

Sekretariat Direktoral Jendral Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Mencari Karakter Terbaik dari Belajar Sejarah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Sekretariat Direktoral Jendral Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran PKn. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Sri Narwanti. 2011. Pendidikan Karakter (Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter Dalam Mata Pelajaran). Yogyakarta: Familia.

Zainal Aqib. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.

Page 18: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

17

Lampiran 1

PENGGUNAAN TIDERNA ( TEKNOLGI INFORMASI SEDERHANA DAN

BERMAKNA) DALAM PEMBELAJARAN MENUMBUHKAN KARAKTER

SISWA DI MI NURUL HUDA

A. Penggunaan Google search/image dan MS Office Sway untuk

menumbuhkan Karakter cinta tanah air dengan mencintai dan

bangga akan Peninggalan Sejarah Peninggalan Agama Hndu

Budha Dan Islam di kelas 5 MI Nurul Huda , penelitian ini berhasil

menjadi pemenang di Simposium Guru 2015

Menemukan Gambar Peninggalan Sejarah Dan Mempresentasikan

Penguatan materi di akhir mampu meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan

karakter siswa di MI Nurul Huda

Page 19: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

18

B. Pembelajaran menggambar menggunakan Ms Paint siswa kelas 2

untuk menumbuhkan karakter kreatif mencipta dan berkreasi pada

materi Pengenalan Bangun Datar serta kelas 4 materi membaca

dan membuat puisi dengan Ms. Word 2007

Menggambar dengan Ms Paint dan Membuat Puisi dengan Ms

Word berhasil menumbuhkan karakter siswa MI Nurul Huda

C. Pembelajaran Kolase dengan Herbarium (menggunakan tumbuhan

sebagai karya seni) dengan memanfaatkan sampah daun

menumbuhkan karakter cinta lingkungan

Page 20: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

19

D. Memotret dengan HP untuk materi jenis tulang daun merupakan

pengenalan teknologi sederhana dan bermakna sekaligus

menanamkan karakter siswa untuk menjaga lingkungan di kelas 3

MI Nurul Huda

E. Penggunaan Gosemap ( Google Maps and Street View ) dan CD

tematik materi kenampakan alam kelas 4 dengan model

pembelajaran Inkuiri meningkatkan hasil belajar dan menanamkan

karakter siswa dan penelitian ini telah meraih Hibah Penelitian

Seamolec 2016

Mengambil gambar daun secara berkelompok menananmkan banyak karakter

Mengenalkan materi ajar secara riil membekali siswa berpikir lebih kongkrit

Page 21: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

20

F. Meramar media bermakna pembelajaran rangkaian listrik dengan

memanfaatkan barang bekas guru menciptakan media maket

rumah rangkaian listrik ( Meramar) materi rangkaian listrik dikelas 5

MI Nurul Huda , penelitian ini berhasil memenangkan Research

Grants 2016 SEAMEO QITEP In Science ( SEAQIS)

Media Maket Rumah Rangkaian Listrik memudahkan siswa memahami materi

Media pembelajaran tidak harus mahal dan buatan pabrik, kreatif guru itu perlu

Page 22: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

21

Lampiran 2

BIODATA PENELITI

A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap (dengan Gelar) Boedi Santosa, S.Pd.I

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Tempat Tanggal Lahir Kediri, 23 Nopember 1972

4 NUPTK 8452750652200003

5 NRG 140282159045

6 NPWP 463367854622000

7 Jabatan Kepala MI Nurul HUda

8 Email [email protected]

9 Nomor Telephone/HP 085649141654

10 Alamat Kantor Jln Raya Ngletih 5 Pesantren Kota kediri

64137

11 Nomor Telephone 0354-767741/ 0856

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

NO Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml ( Juta Rp).

1 2013

Peningkatan Motivasi Belajar

Siswa Kelas IV MI Nurul Huda

Kota Kediri Mata Pelajaran

IPA Materi Kerangka Manusia

dengan Menggunakan Media

torso Kerangka Manusia

Metode Inkuiri

Pribadi Rp. 5.000.000,-

2 2015

Klipping Gambar Digital

“Microsoft Sway”

Meningkatkan Motivasi Dan

Hasil Belajar IPS Pada

Siswa Kelas 5 MI Nurul Huda

Simposium

Guru

Kemdikbud

Rp.5.000.000,-

Page 23: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

22

Kota Kediri

3 2016

Penerapan Inkuiri Learning

menggunakan Software CD

Peta Tematik dipadu

GOSEMAP( Google Maps &

Street View) meningkatkan

motivasi dan hasil belajar

Materi Kenampakan Alam

Dan Buatan Indonesia Siswa

Kelas 4 MI Nurul Huda Kota

Kediri

SEAMOLEC Rp. 7.500.000,-

4 2016

Penerapan Inkuiri Learning

dengan MERAMAR ( Media

Rangkaian Listrik Maket

Rumah ) Dari Barang Bekas

Meningkatkan Hasil Belajar

IPS Pada Siswa Kelas 5 MI

Nurul Huda Kota Kediri

SEAMEO

QITEP IN

SCIENCE

Rp.15.000.000,-

Page 24: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BOEDI SANTOSA, S.Pd.I NASKAH LOMBA KARYA GURU SIMPOSIUM GURU DAN GTK 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

23

Lampiran 4

Page 25: IMPLEMENTASI TIDERNA (Teknologi Informasi Sederhana …

BBBOOOEEEDDDIII SSSAAANNNTTTOOOSSSAAA,,, SSS...PPPddd

NNNAAASSSKKK AAAHHH LLLOOOMMMBBBAAA KKK AAARRRYYYAAA GGGUUURRRUUU SSSIIIMMMPPPOOOSSSIIIUUUMMM GGGUUURRRUUU DDDAAANNN GGGTTTKKK 222000111666

KKKEEEMMMEEENNNTTTEEERRRIII AAANNN PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN DDDAAANNN KKKEEEBBBUUUDDD AAAYYYAAAAAANNN

24

Lampiran 5