implementasi teknik video compositing pada...

20
IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA VIDEO ANIMASI “TRAVERSING THE UNIVERSE” NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Immaduddin Rizal Fachrurrozi 10.12.4478 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

Upload: doankhuong

Post on 05-May-2018

280 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA VIDEO

ANIMASI “TRAVERSING THE UNIVERSE”

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Immaduddin Rizal Fachrurrozi

10.12.4478

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

ii

Page 3: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

iii

IMPLEMENTATION OF THE VIDEO COMPOSITING TECHNIQUES IN THE “TRAVERSING THE UNIVERSE” ANIMATION VIDEO

IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA VIDEO ANIMASI

“TRAVERSING THE UNIVERSE”

Immaduddin Rizal Fachrurrozi

Tony Hidayat

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Since the beginning of the journey of making the film and its technology,

filmmakers have strived a variety of advanced technology to realize their imagination to

create a fantasy world. One example is combining live action with a variety of visual

effects that are difficult to be realized earlier.

Thus comes the compositing techniques on the post-production process of when

there are several different clips of video are layered over one another to create a single

image. With these techniques the filmmakers can further reduce the cost of production

like places, tools, nor their frustrations when producting a video that is considered

imposible. The one most famous Compositing software in the present is After Effect that

have several tools, panels, effects and control that can support the compositing process

to get a good result.

Making of the video Traversing the Universe will implement compositing

technique which combines a live shot with fantasy backgrounds and visual effects using

after effects software.

Keywords: Multimedia, Video, Compositing, 2D Animation

Page 4: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

4

1. Pendahuluan

Sejak awal perjalanan pembuatan film atau video dan teknologinya, para filmmaker

telah mengupayakan berbagai teknologi canggih di dalam merealisasikan imajinasi

mereka untuk menggabungkan realita dan dunia fantasi. Salah satunya yaitu

menggabungkan live action dengan berbagai efek visual yang sulit untuk direalisasikan

sebelumnya.

Dari situlah muncul teknik Compositing pada proses post-production yaitu proses

digital dalam menggabungkan beberapa gambar atau beberapa urutan gambar menjadi

satu bagian film atau rekaman video digital. Dengan teknik tersebut para pembuat film

dapat lebih mengurangi biaya produksi seperti tempat, alat, maupun rasa frustasi mereka

ketika membuat video yang dirasa tidak mungkin. Di era sekarang banyak media hiburan

juga yang mengimplementasikan teknik tersebut seperti program-program pada media

Televisi sampai Production House. Namum, banyak juga yang belum menggunakan

teknik ini dengan baik dikarenakan menghiraukan beberapa aspek penting dalam sebuah

compositing yaitu komposisi, color balance dan kualitas cahaya. Sehingga membuat

sebuah video tidak tervisualisasi dengan menarik dan pada waktu yang sama terlihat

tidak masuk akal atau tidak sesuai dengan cerita yang dibangun semula. Software

Compositing terkenal di masa sekarang salah satunya adalah After Effect dimana

mempunyai beberapa tool, panel, efek dan control yang dapat menunjang proses

compositing.

Melihat latar belakang diatas, mendorong penulis untuk membuat sebuah Video

Animasi yang berjudul “Traversing the Universe” menerapkan teknik Compositing dan

Background yang berupa animasi 2 Dimensi dengan penggunaan pencahayaan yang

terencana, color balance yang tepat dan beberapa efek visual yang sesuai. Video dan

teknik tersebut yang menjadi inti utama dalam pambuatan skripsi yang diberi judul

Implementasi Teknik Video Compositing pada Video Animasi Traversing the Universe.

Page 5: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

5

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Multimedia

Multimedia merupakan kombinasi teks, foto/gambar, seni grafis,

suara, animasi, dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital.

Meskipun definisi multimedia sangat sederhana, cara untuk menjalankannya

sangat kompleks. Tidak cukup pemahaman tentang bagaimana setiap

elemen multimedia dibuat dan dapat bergerak. Namun juga diperlukan

pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan piranti dan teknologi

komputer multimedia untuk menggabungkan semua elemen bersama-sama.

2.2 Elemen Multimedia

Multimedia adalah sebuah perubahan cara berkomunikasi satu sama lain.

Dengan hadirnya elemen-elemen multimedia kini telah memperkuat informasi

yang akan didapatkan. Multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media

(teks, suara, grafik, animasi dan video) untuk menyampaikan informasi,

kemudian ditambahkan elemen atau komponen interakatif.

2.3 Pengertian Animasi

Animasi adalah membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi

merupakan perubahan visual sepanjang waktu dan memberi kekuatan besar

pada proyek multimedia dan halaman web yang dibuat. Banyak aplikasi

multimedia yang menyediakan piranti animasi.

2.4 Prinsip Animasi

2.5 Macam Animasi

Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk

menciptakan gerak pada layar. Ada Sembilan macam, yaitu animasi sel,animasi

frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor, animasi

karakter, animasi computational, dan morphing

2.5.1 Cell Animation

2.5.2 Animasi Frame

Page 6: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

6

2.5.3 Animasi Sprite

2.5.4 Animasi Lintasan (Path Animation)

2.5.5 Animasi Spline

2.5.6 Animasi Vektor

2.5.7 Animasi Karakter

2.5.8 Computational Animation

2.5.9 Morphing

2.6 Proses Pembuatan Animasi

Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus ketika tidak terdapat cerita

yang bagus dalam film tersebut. Untuk membuat cerita yang bagus sangat diperlukan

struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus mempunyai awalan, nilai tengah dan akhir

cerita yang sering disebut dengan babak. Tahapan merancang film kartun meliputi:

2.6.1 Pra Produksi

2.6.1.1 Ide Cerita

2.6.1.2 Tema

2.6.1.3 Logline

2.6.1.4 Sinopsis

2.6.1.5 Diagram Scene

2.6.1.6 Character Development

2.6.1.7 Screenplay

2.6.1.8 Storyboard

2.6.1.9 Layout

2.6.2 Produksi

2.6.2.1 Shooting

Merupakan tahap penting dalam pembuatan film. Pada tahap ini Sutradara

beserta semua kru produksi film merekam atau mengambil gambar aktor / aktris yang

berakting sesuai dengan script yang telah dibuat.

2.6.2.2 Background

Page 7: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

7

2.6.3 Pasca Produksi

2.6.3.1 Video Compositing

2.6.3.2 Editing Video

2.6.3.3 Rendering

2.4 Konsep Dasar Compositing

Compositing adalah proses digital dalam menggabungkan beberapa gambar atau

beberapa urutan gambar menjadi satu bagian film atau rekaman video digital. Awal

diperkenalkan teknik Compositing oleh Frank Williams, dimana dia menggunakan

background hitam yang dipatenkan pada tahun 1918. Proses ini diperlukan seorang

foreground aktor yang diterangi secara merata di depan background hitam kemudian di

salin ke dalam film high-contrast, bolak-balik, sampai background tersebut menghilang

dan menyisakan siluet hitam di film yang disebut alpha matte film.

2.5 Plate / Green Screen

Plate adalah latar berwarna yang biasa digunakan para filmmaker untuk membuat

sebuah matte pada subjek yang akan di composite. Sebenarnya ada beberapa warna

yang dapat digunakan selain warna hijau seperti biru, merah, abu-abu dan putih. Tetapi

belakangan ini warna hijau dan biru adalah warna yang paling populer dan warna hijau

adalah warna yang paling banyak digunakan.

2.6 Keying

Keying adalah langkah pertama dalam penggunaan green screen atau plate untuk

membuang atau key out plate tersebut. Keying atau juga disebut Keying out membuang

warna yang tidak diinginkan sehingga alpha matte dapat terbentuk untuk elemen

foreground yang diinginkan. Ada beberapa pendekatan standart untuk proses keying

yang memanfaatkan luma, color atau difference mathematics.

2.7 Lighting

Lighting atau cahaya adalah salah satu unsur penting dalam video. Lighting ini

berfungsi untuk menyinari objek atau subjek guna memperjelas mereka sesuai konsep

dari video itu sendiri. Pada dasarnya ada 3 jenis lighting penting yang biasa digunakan

dalam pengambilan gambar didalam studio yaitu keylight, fill light, dan backlight.

2.7.1 Keylight

2.7.2 Fill Light

2.7.3 Back Light

Page 8: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

8

2.8 Color Balancing

Color balancing mengacu pada pada proses menghilankan warna yang bias pada

keseluruhan gambar. Sebagai contoh, jika gambar terlalu merah atau bisa dikatakan

mempunyai red cast. Mehilangkan red cast ini akan membawa gambar pada

keseimbangan warna.

2.9 Standart Video

Dunia pertelevisian ada beberapa Video Standard broadcast yang

digunakan dalam penayangan. Adapun beberapa standard broadcast yang biasa

digunakan yaitu PAL, NTSC, SECAM, dan HDTV.

2.9.1 PAL

2.9.2 NTSC

2.9.3 SECAM

2.9.4 HDTV

2.10 Jenis Shot Kamera

Dalam suatu produksi film atau video klip ada beberapa jenis bidikan

kamera. Jenis bidikan kamera tersebut adalah ECU (Extreme Close Up), CU (Close Up),

MCU (Medium Close Up), MS (Medium Shot), FS (Full Shot), VWS (Very Wide Shot), dan Poinf of

View.

2.10.1 Extreme Close Up (ECU/XCU) Close Up (CU)

2.10.2 Medium Close Up (MCU)

2.10.3 Medium Shot (MS)

2.10.4 Wide Shot (WS) / Full Shot (FS)

2.10.5 Very Wide Shot (VWS)

2.10.6 Point Of View

2.11 Perangkat Lunak yang digunakan

2.11.1 Adobe Premiere Pro CS6

2.11.2 Adobe After Effect CS6

2.11.3 Adobe Photoshop CS6

3. Perancangan

2.12 Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahap perencanaan dimana pada tahap ini video animasi

belum di produksi. Yang harus dipersiapkan adalah pembuatan ide cerita, tema, logline,

Page 9: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

9

sinopsis, diagram scene, screenplay, concept art selanjutnya masuk ke tahap pembuatan

storyboard.

2.12.1 Ide Cerita

2.12.2 Tema

2.12.3 Logline

2.12.4 Sinopsis

2.12.5 Diagram Scene

DIAGRAM SCENE

Traversing the Universe

Karya : Immaduddin Rizal F.

Gambar 3.1 Diagram Scene Video Animasi

Latar belakang

Terobsesi dengan

sebuah balon

Otiz menikmati

hidupnya dengan

balon yang

dicintainya

Menik

mati

suasana

rumahn

ya

Tentan

g

sebuah

obsesi

Bermai

n

dengan

balon

milikny

a

Angin

berhem

bus

kencan

g

Otiz

mengejar

balon

miliknya

yang

terbang

Otiz

terbangu

n dan

menemuk

an

balonnya

Otiz

tersam

bar

petir di

langit.

Otiz

kebingu

ngan

dan

menemu

kan

rocket

Otiz

terjatuh ke

jurang dan

balonnya

terbang

lagi karena

angin

Otiz

menggengga

m balon itu

kembali

Otiz terbang ke

langit

menggunakan

rocket

Balonnya

tertangkap

oleh otiz

Angin kencang

berhembus,

melepaskan balonnya

dari genggaman Otiz

Alam semesta,

Keobsesian

Bermain Perjalanan Kasih Sayang

Page 10: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

10

2.12.6 Character Development

2.12.7 Otiz

2.12.8 Objek

2.12.9 Screenplay

2.12.10 Storyboard

No Scene/

shot Frame keterangan

Wakt

u(det

ik)

1

01/01

EWS

Zoom in

Cut to

4

2

01/02

EWS

Zoom in

Dip to white

5

Page 11: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

11

3

02/01

LS

Dissolve to

10

2.12.11 Layout

Tabel 3.3 Tabel Layout

No Layout Keterangan

1 Lingkungan rumah Otiz

2 Laut

4. Implementasi dan Pembahasan

2.13 Produksi

Proses pembuatan video animasi ini, salah satunya adalah proses produksi.

Proses dimana semua yang direncanakan dalam screenplay dan storyboard

Page 12: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

12

diimplementasikan. Ada 2 proses didalam proses produksi video ini yaitu proses Shooting

dan Backround. Shooting adalah proses pengambilan gambar subjek atau aktor dan

Background adalah proses pembuatan setting atau latar yang nantinya akan di

Compositing menjadi satu dengan video liveshoot.

2.13.1 Shooting

Dalam proses shooting video animasi ini, penulis menggunakan beberapa

tahapan guna memperlancar segala kegiatan dalam proses pengambilan gambar.

Beberapa tahapan tersebut adalah seperti dibawah ini.

Gambar 4.1 tahapan produksi

Pembahasan :

1. Reading talent atau biasa disebut reading script adalah salah satu bagian

penting dalam produksi video animasi ini, dikarenakan semua background

dalam video ini adalah animasi sehingga perlu adanya latihan

sebelumnya. Dalam tahap ini sang aktor dibawah arahan penulis

mengilustrasikan semua gerakan acting yang akan dilakukan oleh aktor

didalam video tersebut berdasarkan screenplay dan storyboard. Tujuannya

adalah agar proses shooting tidak memakan waktu lama karena aktor

sudah mempunyai gambaran ilustrasi background yang akan

digunakannya nanti.

2. Mempersiapkan ruang green screen dan lightning penting karena video ini

menggunakan subjek video liveshoot sehingga memerlukan green screen

dan lightning untuk mendapatkan kualitas matte yang baik dalam proses

keying nantinya. Hasil video ini, nanti akan menentukan hasil kesesuaian

dalam proses compositing nanti. Dibawah ini adalah denah susunan green

screen dan lighting.

3. Setelah semua persiapan selesai, yang terakhir yaitu proses shooting.

Pada proses shooting atau pengambilan gambar ini, penulis menggunakan

kamera Cannon DSRL 650D dengan Lensa FIX 50mm dan settingan

resolusi HD 1920 x 1080 29.97 fps.

1. Reading Pemain 2. Mempersiapkan ruang

Green Screen dan Lighting 3. Proses Shooting

Page 13: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

13

2.14 Background

Video animasi “Traversing the Universe” ini menggunakan seluruh background

atau latar digital, maka diperlukan tahapan ini untuk mendesain background tersebut.

Penulis menggunakan software Adobe photoshop untuk membuat desain keseluruhan

background. Langkah pertama dalam menggunakan photoshop yaitu membuat

membuat dokumen baru dengan setting resolusi 1920 x 1080 fps 29.97 sesuai ukuran

rekaman video atau menggunakan preset Film & Video yang sudah tersedia di pilihan

pembuatan dokumen baru. Lalu, mulai dengan menggambar garis bentuk satu persatu

untuk keperluan background menggunakan pen tool.

Gambar 4.9 Background setelah semua tertata rapi 1

2.15 Pasca Produksi

Setelah pembuatan semua bahan video dan background selesai, pada tahap

pasca produksi ini penulis mulai menggabungkan seluruh elemen yang dibuat,

menganimasikannya dan menambahkan beberapa visual effect pendukung agar terlihat

lebih menarik. Pada tahap ini penulis memerlukan beberapa tahapan dalam

pengerjaannya. Tahapan tersebut adalah seperti skema dibawah ini.

Page 14: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

14

Gambar 4.12 Alur pasca produksi

2.15.1 Compositing

Dalam tahap ini, penulis menggunakan software Adobe After Effect. Software ini

sangat memudahkan dalam proses compositing ini dengan berbagai tool yang tersedia.

Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah membuat project baru, File – New –

New Project.

2.15.1.1 Membuat Project Background

2.15.1.2 Membuat effect 3D camera

Selanjutnya yaitu membuat effect camera 3D agar background terlihat nyata

seperti menggunakan kamera yang real dan juga untuk mempermudah mengatur layar

saat compositing maupun animasi yaitu dengan memilih layer – new camera pada toolbar

Penulis memakai settingan 35mm kamera disini. Setelah kamera dibuat, blok semua

layer

2.15.1.3 Keying

Langkah selanjutnya adalah Meng-compostite hasil rekaman video subjek ke

dalam composition background yang tadi sudah dibuat. Pertama import dulu video

kedalam project lalu masukkan ke timeline bersamaan layer-layer background. Penulis

menggunakan keying keylight untuk mendapatkan matte karena effect ini pengaturannya

lebih sederhana dibandung effect lain seperti color different key, color key dan yang

lainnya. Dan ketepatan warna keying-nya pun lebih baik.

Adobe Photoshop

1

Video

shoot

Adobe After Effect

Adobe Premiere Pro

import import

(Compositing, Animating dan Visual Effect)

(Editing dan Rendering)

(Rendering)

Page 15: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

15

Gambar 4.19 Keylight pada after effect

2.15.1.4 Color Balancing

Pada tahap ini penulis melakukan keseimbangan warna video agar terlihat satu

warna dengan background. Jadi, akan terlihat video benar-benar menyatu dengan

background. Disini penulis menggunakan beberapa tool effect yaitu Color Balance HLS,

Colorista II, Curves dan Gamma.

Gambar 4.24 Video sebelum color balance

Gambar 4.25 Video setelah color balance

Page 16: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

16

2.15.2 Animating

Pada tahap animating ini adalah menggerakan video menyesuaikan pergerakan

subjek atau aktor berdasarkan storyboard dan storyline termasuk pergerakan effect

camera 3D untuk mendukung pergerakan dan beberapa objek tambahan yang

melengkapi adegan. Disini penulis menggunakan animasi frame yang terdapat pada after

effect dan banyak menggunakan prinsip animasi squash and stretch dan Anticipation.

Gambar 4.26 Animate keyframe posisi awal

2.15.2.1 Motion Tracking

Penulis menggunakan tool motion tracking yang ada pada after effect untuk

menyesuaikan pergerakan balon dengan tangan pemain dalam video. Cara ini akan

mempermudah dalam penganimasian posisi balon karena balon bergerak secara dinamis

frame by frame mengikuti pergerakan pemain, hal ini menjadikan perlunya adanya motion

tracking terhadap pergerakan pemain tanpa harus menganimasikannya tiap satu frame

yang akan memakan waktu lama. Langkah yang diperlukan untuk melakukan animasi ini

adalah buka jendela tracker pada toolbar window – pilih tracker. Menyiapkan objek balon

beserta talinya yang sudah di parenting pergerakannya sehingga mereka akan bergerak

bersamaan jika salah satu digerakkan. Setelah jendela tracker tadi muncul, klik layer

video pada timeline. Lalu klik track motion pada jendela tracker. Selah itu muncul opsi

position, centang position tersebut lalu arahkan track point pada layar ke dalam objek

yang akan di tracking. Pada opsi edit target, ganti dengan layer balon tadi. Setelah pas

pada posisi tracking lalu klik tanda play pada bagian analyze. Setelah proses selesai lalu

apply hasil tracking tadi dan layer akan langsung mengikuti pergerakan motion.

Page 17: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

17

Gambar 4.31 Video setelah ter-tracking

2.15.3 Editing

Sebelum masuk pada tahap editing, penulis merender dahulu semua scene yang

dibuat di After effect. Proses ini digunakan untuk mengurangi beban adobe premier

walau bisa dikoneksikan atau disinkronisasi keduanya. Namun. Cara ini akan lebih ringan

dalam proses editing nanti. Langkah yang dilakukan adalah pada toolbar composition

pilih render queue lalu muncul jendela render di timeline. Pada bagian output module pilih

format H.264 lalu pilih oke. Pada bagian output to, akan mengarahkan dimana file akan

disimpan. Lalu klik tombol render yang berada dipaling kanan.

Gambar 4.35 Editing timeline pada Adobe Premiere Pro

2.15.4 Rendering

Rendering adalah tahap akhir dalam proses pembuatan video animasi

“Traversing the Universe” ini. Dalam tahap ini semua video tiap scene yang sudah

dipotong dan disusun secara rapi akan dirender menjadi satu video yang dapat dinikmati

secara utuh. Pada proses render ini penulis menggunakan format sama dengan renderan

Page 18: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

18

sebelumnya yaitu menggunakan H.264 dengan resolusi 1920x1080 29.97fps. Untuk

merender dalam Adobe Premiere Pro ini caranya adalah klik file pada toolbar lalu pilih

export – klik media. Setelah muncul jendela render, atur format video dengan memilih

H.264 dan sudah tersedia preset resolusi untuk HD 1080 29.97 tinggal diklik. Pada

bagian output name klik nama filenya dan edit nama tersebut serta pilih folder yang

nantinya file render berada setelah selesai render. Setelah semua pengaturan selesai klik

tombol export pada bagian bawah dan menunggu sampai proses selesai.

Gambar 4.36 Rendering pada Adobe Premiere Pro

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-

bab sebelumnya dalam pembuatan video animasi “Traversing the Universe” yang

menerapkan teknik compositing ini, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Dalam pengambilan gambar video atau shooting di dalam ruang green

screen diperlukan beberapa lighting seperti fill light, key light dan back light

untuk mendukung perpaduan cahaya video dengan background dan

mendapatkan kualitas matte yang baik dalam proses keying.

2. Menggunakan screen dengan warna hijau, karena nilai luminance lebih

banyak dibanding warna yang lain.

3. Dalam pembuatan project pada after effect, settingan resolusi dan fps

pada composite harus sama dengan hasil video live shoot.

Page 19: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

19

4. Membuat 3D effect camera dan menata posisi z layer background agar

tercipta kedalaman background dan pergerakan kamera yang riil.

Melakukan color balancing agar tone warna video live shot dan

background menjadi padu.

5.2 Saran

Seletah menyelesaikan penyusunan skripsi implementasi teknik video compositing

pada video animasi “traversing the universe”, saran yang ingin penulis sampaikan untuk

masukkan adalah sebagai berikut.

1. Untuk membuat video animasi yang benar-benar bagus diperlukan team

yang mempunyai ahli dalam bidangnya masing-masing seperti animator,

director, cameraman, editor dll. Karena jika dilakukan oleh seorang individu

memerlukan waktu yang relatif lama dan hasil yang kurang maksimal.

2. Proses pembuatan pra produksi harus sedetail mungkin untuk menghindari

kesalahan dalam proses produksi dan pasca produksi.

3. Sebelum pengambilan gambar atau shooting di dalam ruang green screen

dilakukan, reading talent adalah proses yang paling penting dan harus

maksimal agar aktor dapat membayangkan agedan sebelum shooting untuk

mempersingkat waktu produksi.

4. Dalam mengcomposite video, buatlah composite per scene untuk

meringankan proses karena banyaknya layer.

5. Jika akan menggunakan motion tracking, buatlah objek tracking yang jelas

dan warna yang mencolok.

6. Memperbayak menonton video berefek visual untuk memperkaya referensi.

Page 20: IMPLEMENTASI TEKNIK VIDEO COMPOSITING PADA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4478.pdf · iii implementation of the video compositing techniques in the “traversing

20

DAFTAR PUSTAKA

Foster Jeff, 2010. The Green Screen Handbook Real-World Production Techniques. Wiley Publishing.

Johan, 2011. Mengenal Adobe Premiere, http://www.ilmugrafis.com/adobe-premiere-.php?page=mengenal-adobe-premiere/, diakses tanggal 29 November 2013

Lainer Lee, 2010. Professional Digital Compositing Essential Tools and Techniques. Wiley Publishing.

MediaCollege.com. 2013. Basic shot types, www.mediacollege.com/video/camera/tutorial/01framing.html, diakses tanggal 30 november 2013.

Munir, 2012. MULTIMEDIA Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. ALFABETA.

Oprekzone. 2011. 12 Prinsip animasi, http://www.oprekzone.com/12-prinsip-animasi/, diakses tanggal 11 Desember 2013.

Setijo, Ade. 2010, Apa itu After Effect, http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2010/11/apa-itu-after-effects.html, diakses tanggal 29 November 2013.

Suyanto, M. dan Yuniawan Aryanto, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Andi Offset.

Suyanto, M., 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset.

Vaughan Tay, 2011. Multimedia: Making It Work, Eight Edition. The McGraw- Hill

Companies.

Vicky. 2012. Mengenal software editing foto Adobe Photoshop, http://belajar-komputer-mu.com/mengenal-software-editing-foto-adobe-photoshop/, diakses tanggal 29 November 2013.