immunophenotyping leukemia

35
FCA pada akut leukemia

Upload: nur-hakim

Post on 05-Feb-2016

59 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PPT about immunophenotyping for leukaemia

TRANSCRIPT

Page 1: Immunophenotyping leukemia

FCA pada akut leukemia

Page 2: Immunophenotyping leukemia

spesimen

• BMP, darah tepi, jaringan limfoid• Harus diproses dalam 24 jam ditransport

dalam suhu ruang• Antikoagulan heparin atau EDTA• Populasi Sel berinti RBC dilisiskan dulu• Viabilitas : propidium iodine atau 7-

aminoactinomysin.

Page 3: Immunophenotyping leukemia

spesimen

• Ditambahkan koktail Mo Ab terkonjugasi fluorokrom

• Analisa interseluler perlu proses fiksasi dan permeabilisasi agar antibodo bisa memasuki membran sel.

• Belum ada konsensus standarisasi panel antibodi

Page 4: Immunophenotyping leukemia

Marker yang sering dipakai Lineage markers

Immature CD34CD117Terminal deoxynucleotidyl transferase (tdt)

Granulocytic/monocytic

CD33CD13CD15CD14

Erythroid CD71Glycophorin A

Megakaryocytic CD41CD42CD61

B Lymphocyte CD19CD20CD22k light chainΛ light chain

T Lymphocyte CD2CD3CD4CD5CD7CD8

Page 5: Immunophenotyping leukemia

Marker yang direkomendasikan

Page 6: Immunophenotyping leukemia

Prinsip dan instrumentasi

• Poin utama: – Fluidic– Sumber cahaya (laser)– Sistem deteksi– Computer

Page 7: Immunophenotyping leukemia

Prinsip dan instrumentasi

• Fluidic – Suspensi sel diinjeksikan kedalam suatu aliran

dengan teknik hydrodinamic focusing masuk satu satu

• Laser (488nm)– Menerangi setiap sel yang lewat, yang telah

diwarnai dengan antibodi yang terkonjugasi fluorokrom tertentu

Page 8: Immunophenotyping leukemia

Prinsip dan instrumentasi

• Detektor– FCA selain memiliki FSD,SSD, juga memiliki beberapa

floresence detektor – Sel yang mengabsorbsi cahaya berflouresensi pada

warna dan panjang gelombang ttt– Ditangkap oleh photodetektor yang sesuai dengan

panjang gelombang yang dimiliki flouresens tadi• Computer– Data yang ditangkap detektor dirubah menjadi

bentuk digital (scaterplot)

Page 9: Immunophenotyping leukemia

Flourokrom

• FITC (flourescein isothiocyanate) 519nm (hijau)

• Phycoerythrin (PE) 575nm (oranye)• PerCP 694nm (merah)• APC 660nm (pink)

Page 10: Immunophenotyping leukemia

Direct versus indirect labeling of antigens

B or T Cell marker

B or T cell specific Ab

B or T cell specific Ab

B or T Cell marker

Page 11: Immunophenotyping leukemia

gating

• Gate : batasan elektronik oleh operator yang digunakan untuk menggambarkan suatu kelompok/kluster

• Proses gating : pemilihan suatu populasi berdasarkan parameter FCA menggunakan komputer oleh operator

• Gating : live atau saat analisis

Page 12: Immunophenotyping leukemia

Analisa data FCA

• Analisa scaterplot berdasar ukuran (FCS)dan kompleksitas(SSC)

• Ekspresi CD45 :– Limfosit : paling tinggi – Seri granulosit : sedang– Prekursor : redup-negatif

Page 13: Immunophenotyping leukemia

Identifikasi populasi sel

• Progenitor– CD34– CD117– CD38– HLA-DR– Semakin matur lama-lama hilang

Page 14: Immunophenotyping leukemia

Identifikasi populasi sel• Granulocytic lineage

– Myeloblast : CD34,CD38,HLA-DR,CD117– Pan myeloid marker : CD13,CD33– Promyelosit : CD34 (–) HLA-DR (-), CD 15– Semakin matur : CD11b, CD13 menghilang, penurunan CD33– Band stage : CD13 muncul lagi, CD16(+)

Page 15: Immunophenotyping leukemia

Identifikasi populasi sel• Monocytic lineage

– Monosit muda : peningkatan densitas CD13, CD33,CD11b– Transisi ke promonosit dan monosit matur : CD14 dan CD15– Berlawanan dengan seri granulosit : HLA –DR dan CD64 tetap kuat pada monosit matur

Page 16: Immunophenotyping leukemia

Identifikasi populasi sel• Erythroid lineage– Prekursor eritroid :Tidak mengekspresi CD45– Diferensiasi eritroid : CD71 (pronormoblast- semakin

hilang pada stage retikulosit)– Glycophorin A : pertama muncul pada basophilic

normoblast.

Page 17: Immunophenotyping leukemia

Identifikasi populasi sel• Megakaryocytic lineage

– Maturasinya belum dietahui – CD41 dan CD61 : Gp Iib/IIIa marker diferensiasi pertama– Pada populasi CD34+ dengan CD41/CD61 + megakarioblas– maturasi megakariositplatelet : CD42,CD62P,CD63

Page 18: Immunophenotyping leukemia

Identifikasi populasi sel• B-cell Lymphoid lineage

– Progenitor lymphoid : CD34, terminal deoxynucleotidyl transferase (TdT) dan HLA-DR– B-cell paling muda : CD19, cyCD22, cyCD79– Semakin matur : muncul CD10 B-cell matur : CD20 dan penurunan CD10

• T-cell Lymphoid lineage– Immature T-cell : CD34, TdT– Marker pertama T-cell : CD2, CD7, cyCD3– Cd 2,CD7 NK cell– Pada akhirnya: tinggal CD3 di permukaan sel, CD4 dan CD8 menghlang

Page 19: Immunophenotyping leukemia
Page 20: Immunophenotyping leukemia
Page 21: Immunophenotyping leukemia
Page 22: Immunophenotyping leukemia
Page 23: Immunophenotyping leukemia

Koktail

Bag. PK FK UGMFITC/FL1 PE/FL2 PerCP/FL3

igG1 (kontrol neg)

IgG2(kontrol neg)

CD45(blast)

CD3(T lymp)

CD10(lymp B)

CD45(blast)

CD7(lymph T)

CD33(myelo)

CD45(blast)

cyMPO(myelo)

CD34(progenitor)

CD45(blast)

cyCD3(T lymph)

cyCD79a(B lymph)

cyCD45(blast)

Jurnal • Panel primer :

– CD45 (blast)– CD19 (B lymp)– CD10 (B lymph CALLA(+))– CD3 (T lymp)– CD33 (Myelo)– CD7 (Lymp T)– CD34 (progenitor)– CD13 (Myelo)– Tambahan : CD14 dan CD41

• Panel sekunder :– CD117 (myelo)– CD14 (Mono)

Page 24: Immunophenotyping leukemia

Teori di jurnal

CD34• Immature hematopoietik• Normal BMP hanya <3%• Populasi leukemia :

– 45-65% AML : CD34+– 75%pre B-cell ALL : CD34+– B-cell ALL L3 : dim CD34, TdT -

B-cell ALL• 57,6% >20% CD19+

(earliest B-cell)• B-cell ALL CD19+,HLA-DR+• CD19- rule out B-cell ALL• Aguilera et al : marker B-cell

yang sensi-spesi paling baik : cyCD79a dan cyCD22

• Matur B-cell (ALL L3) CD10 and dim CD34

Page 25: Immunophenotyping leukemia

Teori di Jurnal

T-cell ALL• Aguilera et al : marker T-cell

paling baik sensi-spesi : cyCD3 CD7

• Penelitian lain: CD7 paling sensi-spesi

• CD7 + belum tentu T-cell ALL, diekspresi oleh : – B-cell– Myeloid lineage

• T-cell ALL CD7+, juga disertai marker T-cell lain (CD2,CD3,CD5)

CALLA (common ALL antigen)• CD10 + CALLA +• Biasa ditemukan pada B-cell

ALL pada leukemia anak• Penting pada :

– Dx pre-B cell ALL– Early relapse pre-B cell ALL

• CD 10+ prognosis lebih baik

• Berkorelasi dengan AbN kromosom

Page 26: Immunophenotyping leukemia

Teori di jurnal

AML• Jurnal : Dim CD45

dikombinasi CD34,CD33,CD13

• Aguilera et al : marker paling baik sensi-spesi untuk AML : cyMPO

• Kaleem et al : peling sensi CD33

AML dengan aberant ekspresi Ag

• 25% AML CD7+• Tidak signifikan secara klinis

dan respon thd terapi

Page 27: Immunophenotyping leukemia

Teori di jurnal

• 21,2% ALL CD13,CD33• 5,2% B-ALL CD7• Bradstock et al : – 30-45% B-ALL ekspresi Myeloid marker (My+ALL)

CD33,CD13,CD11b,CD7• Unal et al : ekspresi myeloid antigen pada kasus

ALL tidak signifikan terhadap klinis, angka kekambuhan dan survival rate.

• ALL dengan aberant myeloid antigen

Page 28: Immunophenotyping leukemia

Teori di jurnal

– Lihat skoring – >2 untuk myeloid dan >2 lymphoid biphenotypic

• Mixed lineage leukemia

Page 29: Immunophenotyping leukemia

KLASIFIKASI IMUNOLOGI

Page 30: Immunophenotyping leukemia

KLASIFIKASI IMUNOLOGI

Page 31: Immunophenotyping leukemia

KLASIFIKASI IMUNOLOGI

Page 32: Immunophenotyping leukemia

KLASIFIKASI IMUNOLOGI

Page 33: Immunophenotyping leukemia

KLASIFIKASI IMUNOLOGI

Page 34: Immunophenotyping leukemia

Penelitian di indonesia

Page 35: Immunophenotyping leukemia

Penelitian di indonesia