imam wahyudi 2011

16
125 PRAKTIK PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT Imam Wahyudi Program Studi Akuntansi Institut Keuangan Perbankan dan Informasi Asia Perbanas Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12920 Tlp. +6221-5252533, +6221-5222501, e-mail: [email protected] Jurica Lucyanda Program Studi Akuntansi Fakultas Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920 Tlp. +6221-5261448 ext. 248, e-mail: [email protected] Loekman H. Suhud Program Studi Akuntansi Institut Keuangan Perbankan dan Informasi Asia Perbanas Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12920 Telp: +6221-5252533, +6221-5222501, Fax: 021-5223064 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh time pressure, risiko audit, prosedur review, kontrol kualitas dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Penghentian prematur atas prosedur audit muncul dari situasi yang umumnya disebut sebagai perilaku pengurangan mutu audit (reduced audit quality-RAQ). Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan teknik personal kuisioner, di mana kuisioner dikirim ke auditor yang bekerja di kantor akuntan publik yang berada di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan prosedur audit yang paling sering ditinggalkan saat time pressure adalah uji kepatuhan terhadap sistem komputer on-line klien, sedangkan prosedur audit yang paling jarang ditinggalkan/dihentikan adalah konfirmasi kepada pihak ketiga. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bukti empiris bahwa dari lima variabel bebas yang digunakan dalam memprediksi terjadinya praktik penghentian prematur atas prosedur audit, hanya variabel materialitas yang memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan variabel time pressure, risiko audit, prosedur review, kontrol kualitas,dan komitmen profesional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kata kunci: pengurangan kualitas audit, prematur audit, time pressure, risiko audit, prosedur review dan kontrol kualitas, komitmen profesional, materialitas Abstract This paper intends to analyze time pressure, audit risk, materiality, review procedures and quality control as well as professional commitment that might influence auditors to termi- nate certain audit procedures (premature termination of audit procedures). This conduct will create a situation that usually called as reduced audit quality behaviors. Data were collected through a survey to auditors in Jakarta area by using personally administrated questionnaires. The results showed that compliance audit test of internal control of on- line computer systems were often abandoned while confirmation procedures to the third ISSN 2088-2106

Upload: yuan-tania-everlast

Post on 08-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penghentian prematur prosedur audit

TRANSCRIPT

  • 125

    PRAKTIK PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

    Imam WahyudiProgram Studi Akuntansi

    Institut Keuangan Perbankan dan Informasi Asia PerbanasJl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12920

    Tlp. +6221-5252533, +6221-5222501, e-mail: [email protected]

    Jurica LucyandaProgram Studi Akuntansi Fakultas Universitas Bakrie

    Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920Tlp. +6221-5261448 ext. 248, e-mail: [email protected]

    Loekman H. SuhudProgram Studi Akuntansi

    Institut Keuangan Perbankan dan Informasi Asia PerbanasJl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12920

    Telp: +6221-5252533, +6221-5222501, Fax: 021-5223064

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh time pressure, risiko audit, prosedur review,kontrol kualitas dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.Penghentian prematur atas prosedur audit muncul dari situasi yang umumnya disebut sebagaiperilaku pengurangan mutu audit (reduced audit quality-RAQ). Pengumpulan data menggunakanmetode survei dengan teknik personal kuisioner, di mana kuisioner dikirim ke auditor yang bekerjadi kantor akuntan publik yang berada di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan prosedur audityang paling sering ditinggalkan saat time pressure adalah uji kepatuhan terhadap sistem komputeron-line klien, sedangkan prosedur audit yang paling jarang ditinggalkan/dihentikan adalahkonfirmasi kepada pihak ketiga. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bukti empiris bahwadari lima variabel bebas yang digunakan dalam memprediksi terjadinya praktik penghentianprematur atas prosedur audit, hanya variabel materialitas yang memiliki pengaruh yang signifikan,sedangkan variabel time pressure, risiko audit, prosedur review, kontrol kualitas,dan komitmenprofesional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penghentian prematur atasprosedur audit.

    Kata kunci: pengurangan kualitas audit, prematur audit, time pressure, risiko audit, prosedurreview dan kontrol kualitas, komitmen profesional, materialitas

    AbstractThis paper intends to analyze time pressure, audit risk, materiality, review procedures andquality control as well as professional commitment that might influence auditors to termi-nate certain audit procedures (premature termination of audit procedures). This conductwill create a situation that usually called as reduced audit quality behaviors. Data werecollected through a survey to auditors in Jakarta area by using personally administratedquestionnaires. The results showed that compliance audit test of internal control of on-line computer systems were often abandoned while confirmation procedures to the third

    ISSN 2088-2106

  • 126

    Media Riset Akuntansi, Vol. 1 No. 2 Agustus 2011

    parties were usually employed. Hypothesis testing by logistic regression analysis showedthat only materiality consideration had a significant impact to premature termination ofaudit procedures. Variables of time pressure, audit risk, review procedures and qualitycontrol, and professional commitment did not have any significant impact to the prema-ture termination of audit procedures.

    Keywords: reduced audit quality, audit premature, time pressure, audit risk, review pro-cedures and quality qontrol, professional commitment, materiality

    PENDAHULUAN

    Salah satu bentuk perilaku pengurangan kualitasaudit (RAQ behaviors) adalah penghentian prematuratas prosedur audit (Coram, Glovovic, Ng, &Woodliff, 2008; Sososutiksno, 2005). Praktik iniberhubungan dengan pengabaian atau bahkanpenghentian terhadap prosedur-prosedur yang harusdilaksanakan dalam program audit (auditprogram), auditor tidak melakukan prosedurtersebut secara tuntas, tetapi auditor memberikansuatu opini audit sebelum auditor melakukanpekerjaannya secara tuntas.

    Penghentian prematur atas prosedur audit yangtimbul dari perilaku RAQ semakin banyak terjadi(Alderman & Deitrick, 1982; Raghunathan, 1991;Weningtyas, Setiawan, & Triatmoko, 2007;Sososutiksno, 2005; Herrbach, 2005; Heriningsih,2002; Sumekto, 2001; Nugroho, 2008; Widianto,2008). Penghentian prematur atas prosedur audittersebut menyebabkan pengurangan kualitas dalamaudit yang diartikan sebagai pengurangan mutu dalampelaksanaan audit yang dilakukan secara sengajaoleh auditor (Coram et al., 2008). MenurutHerrbach (2001), praktik kecurangan pengauditan(irregular auditing) juga disebut sebagai auditquality reduction (AQR). Pengurangan mutu inidapat dilakukan melalui tindakan dengan mengurangijumlah sampel yang telah direncanakan, melakukanreview dangkal terhadap sistem pengendalian internalklien dan dokumen klien serta tidak memperluaspemeriksaan dan pengujian ketika terdapat item yangdipertanyakan dan pemberian opini saat semuaprosedur audit yang disyaratkan belum dilakukan

    dengan lengkap (Weningtyas dkk., 2007).Ada beberapa alasan mengapa auditor

    melakukan penghentian prematur atas proseduraudit: (a) terbatasnya jangka waktu pengauditanyang ditetapkan, (b) anggapan bahwa proseduraudit yang dilakukan tidak penting, (c) proseduraudit tidak material, (d) prosedur audit yang kurangdimengerti, (e) terbatasnya waktu penyampaianlaporan audit, dan (f) faktor kebosanan auditor(Alderman & Deitrick, 1982; Raghunathan, 1991).Berdasarkan alasan-alasan tersebut dapatdisimpulkan penghentian prematur atas proseduraudit disebabkan oleh faktor karakteristik personalauditor, di mana faktor karakteristik tersebutmerupakan faktor internal dan faktor situasional saatmelakukan audit yang merupakan faktor eksternal(Weningtyas dkk., 2007).

    Perilaku penghentian prematur atas proseduraudit penting menjadi perhatian, khususnya bagipara auditor profesional agar fenomena penghentianini dapat dideteksi dan dihilangkan. Perilakupengurangan kualitas audit penting untukmerefleksikan kontradiksi antara inherent costdengan aktivitas audit (Herrbach, 2001). Perilakupengurangan kualitas audit muncul karena adanyadilema inherent cost (biaya yang melekat padaproses audit) dan kualitas, yang dihadapi dalamlingkungan auditnya (Weningtyas dkk., 2007;Herrbach, 2001).

    Penelitian sebelumnya pernah dilakukan olehWeningtyas dkk. (2007), Heriningsih (2002),Widianto (2008), Nugroho (2008) dan Yuliana dkk.(2009) dan Lestari (2010). Heriningsih (2002)