ilmu banguna gedung (pondasi, tanah, konstrusi kayu)

24
Disusun oleh: 1. Dhea Rizki Ramadhanti (13) 2. Dika Wahyu Pratama (14) 3. Frida Anastasia (15) 4. Ganar Afrian (16) 5. Gilang Bagus Abadi (17) 6. Inkaana Bi Haqqi (18)

Upload: inkaana-bi-haqqi

Post on 12-Jul-2015

433 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Disusun oleh:

1. Dhea Rizki Ramadhanti (13)

2. Dika Wahyu Pratama (14)

3. Frida Anastasia (15)

4. Ganar Afrian (16)

5. Gilang Bagus Abadi (17)

6. Inkaana Bi Haqqi (18)

Page 2: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Pengertian IBG

Pengertian ilmu bangunan adalah suatu cabang ilmupengetahuan yang khusus mempelajari tentangbagaimana mendata, mendesain, melaksanakan danmemelihara bangunan. Intinya ialah mencaritahubagaimana cara membangun dengan mudah,kuat, murah, kualitas bagus dan tahan lama.

Page 3: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:

a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, gedung-gedung,monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.

b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermagapelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.

Page 4: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialahagar setiap bangunan :

1)kuat

2)tidak mudah rusak

3)sehat untuk ditempati

4)biayanya relatif murah.

Untuk mendapatkan bangunan kuat dan murah tidakperlu konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikiantidak sesuai dengan tujuan dan merupakanpemborosan.

Page 5: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedungdapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitusebaga iberikut:

1. Bagian bawah

Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletakdibawah permukaan lantai atau bagianbangunan yang ada di dalam tanah, seperti balokbeton (sloof), kolom beton dan pondasi. Bangunan bagian bawah ini berfungsi untukmenahan semua beban bangunan yang beradadiatasnya termasuk beratnya sendiri.

2. Bagian tengah

Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatasbalok beton (sloof), seperti dinding, pintu danjendela.

3. Bagian atas

Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatasdinding (pasangan bata), seperti plafond, balokcincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.

Page 6: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Pondasi adalah bagian dari konstruksi bangunan yang mempunyai bidang kontak langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. jenis tanah

2. daya dukung tanah

Page 7: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

1.Pondasi telapak

(untuk Rumah Panggung)

Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping. Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek.

Page 8: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

2. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.

Page 9: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Jenis-jenis tanah menurut susunan

Tanah batu : tanah dengan ketebalan kurang lebih 2,5m yang didalamnya terdapat macam-macam jenis batuan.

Tanah padas : merupakan hasil pemanasan dari tanah yang kadangterdapat tanah lembej didalamnya.

Tanah kerikil : tanah yang didalamnya terdiri dari butiran-butiranbatuan andesit dengan ukuran 2-20mm. Kerikil halus dengan ukuran2-5mm,kerikil sedang dengan ukuran 5-20mm,kerikil dasat denganukuran 20m.

Tanah pasir : tanah yang didalamnya terdapt butiran-butiran pasiryang terbentuk bulat dengan ukuran 0,1-2mm. Pasir halus denganukuran 0-0,1m,pasir sedang dengan ukuran 0,2-0,5mm,pasir kasardengan ukuran 0,5-2mm.

Page 10: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Tanah liat : tanah yang berasal dari endapan bagian mineral yang lembut sekali dan memiliki butiran yang rapat.Karakteristiktanah liat:

1.Butiran sangat liat

2.Sukar ditembus air

3.Mudah menerima air

Tanah geluh : tanah yang terdiri dari campuran tanh liat dantanah pasir.

Tanah napal : tanah yang terdiri dari tanah liat,pasir,dankapur.Karakteristik tanah napal yaitu baik sebagai dasarbangunan asal mempunyai tebal lapisan yang cukup besar.

Tanah lus : tanah yang terdiri dari butiran-butiran halus dan rata susunannya /tanah halus.Tanah lus sebenarnya baik untuk bagianpondasi asal tidak ada kandungan air.

Tanah gambut : tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhandan telah lama mengendap didalam air dan membusuk. Tanah gambut tidak baik untk dasar bangunan.

Page 11: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Pengertian Berat Jenis Kayu:

“Kekokohan/kekuatan kayu berdasarkan berat jenis(BJ)”: semakin besar nilai berat jenis kayu,semakin besar pula kekuatan/kuat tekan yang dihasilkan

Cara menentuan Berat Jenis Kayu

1.Potong kayu (missal kayu jati) ukuran 10cm x 10cm x 10cm

2.Siapkan ember dan diisi denagn air

3.Missal kayu jati kondisi kering angin,dicelupkan ke air maka terbaca yang tenggelam dalam air sebesar 7cm

Page 12: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

1. Lapuk,busuk

2. Berlubang

3. Berserabut porak-parik

4. Pangkal dahan akan lepas

5. Berserabut miring 30◦ atau lebih

6. Kayu muda

Page 13: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

*Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.

*Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :

1)Sambungan memanjang

2)Sambungan melebar

3)Sambungan menyudut.

*Hubungan Kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang dihubung-hubungkan menjadi satu benda atau satu bagian konstruksi dalam satu bidang berdemensi dua maupun dalam satu ruang berdemensi tiga

Page 14: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Untuk memenuhi syarat kekokohan sambungan dan hubungan kayumaka sambungan dan hubungan kayu harus memenuhi syarat sebagaiberikut :

a. Sambungan harus sederhana dan kuat. Harus dihindari takikan besar dan dalam.

b. Harus memperhatikan sifat-sifat kayu terutama sifat menyusut, mengembang dan menarik.

c. Hindari menakik kayu terlalu dalam, karena dapat sebelumhubungan kayu disatukan ( dipaku atau diberi mur ), lebih baik diLood Manie ( cat dasar ) agar hubungan tahan lembab dan awet

d. Perhatikan rencana penempatan sambungan, apakah akan ditumpusecara merata atau ditempat-tempat tertentu karena akanmempengaruhi posisi.kedudukan balok itu sendiri dalam keadaanrebah atau berdiri ( diletakan pada bidang sisi )

Page 15: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

1.Gaya Tarik

Bila yang bekerja gaya tarik, maka sambungan kedua batang kayu tersebut harus saling mengait agar tidak mudah lepas, misalnya memakai sambungan bibir miring berkait.

2.Gaya Desak (Tekan)

Bila yang bekerja gaya desak, maka sambungan kedua batang kayu diusahakan agar permukaan batang yang akan disambung saling menempel rapat. Misalnya memakai sambungan lurus tekan.

3.Gaya Lintang dan MomenBila yang bekerja gaya lintang dan momen, maka gaya lintang akan

menyebabkan sambungan akan saling bergeser sedang momen akan menyebabkan suatu lenturan. Maka dalam hal ni sambungan harus kuat dan kaku misalnya memakai sambungan pengunci. 4. Gaya Puntir

Bila sambungan atau hubungan ada gaya puntir, maka sambungan kedua batang kayu harus saling mencengkeram agar tidak mudah terjungkit lepas misalnya memakai sambungan tarikan lurus rangkap untuk sambungan tiang dan hubungan pen dan lubang untuk hubungan sudut.

Sedangkan gaya-gaya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Page 16: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

1. Sambungan bibir lurus

a. Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah karena masing-masing ditakik separo, sehingga digunakan untuk batang yang seluruh permukaannya tertahan (contoh balok tembok/murplat). Sambungan diperkuat dengan paku atau baut

b. Jenis sambungan BIBIR LURUS ini biasanya digunakan untuk penyambungan kayu pada arah memanjang. (biasanya digunakan untuk kayu balok pada konstruksi bangunan ).

Page 17: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

2. Sambungan kait lurus

Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang, dan seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.

3. Sambungan lurus miring

Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording yang dipikul oleh kuda-kuda. Letak didekatkan kuda-kuda, bukan bibir penutup.

Page 18: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

4. Sambungan kait miring

Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja pada batang.

5.Sambungan memanjang kunci sesisi· Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda-kuda baik balok tarik maupun kaki kuda-kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yang baik.· Letak pengunci pada balok tarik berada diatas, sedangkan pada pada kaki kuda-kuda berada di atas.· Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh karena tidak diperkenankan menggunakan sambungan miring.

Page 19: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

6. Sambungan memanjang tegak lurus

Digunakan untuk tiang-tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di pasaran.

Page 20: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Ada 4 macam :

1. Hubungan Penyiku

2. Hubungan Kayu silang/lintang

3. Hubungan pen lobang

4. Hubungan Kayu Serong

Page 21: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Hubungan penyiku:sering digunakan untuk sambungan kusen jendela maupun kusen pintu

Hubungan penyiku dibagi menjadi 3 yaitu Takikan ½ porus terbuka,Slobok, dan Lobang

Page 22: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Hubungan silang dan lintang

Hubungan silang, digunakan untuk menghubungkan kayu yang saling silang (vertikal dan horisontal). Sambungan lintang digunakan untuk pemasangan bubungan/nok.

Page 24: Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)

Sekian Terima Kasih