eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/400/1/jurnal ilmiah akuntansi vol. 2 no.3 juli... ·...

17

Upload: ngomien

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

361

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada

Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing

Di PT. Mitra Langgeng Sejati

Listya Ike Purnomo

Universitas Pamulang

Abstrak

Penulisan penelitian dengan judul Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal

Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati Jakarta

dilatarbelakangi dari kelayakan gaji yang menjadi salah satu faktor penunjang

efektifitas dan produkifitas kerja. Untuk menjaga produktifitas perusahaan dengan

tetap memperhatikan kesejahteraan karyawannya, memerlukan penerapan sistem

akuntansi yang memadai. Sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu

komponen yang terbesar dan terpenting dalam Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi

penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji pegawai/ karyawan

dan pembayarannya. PT. Mitra Langgeng Sejati adalah lembaga konsultan di bidang

penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang menyediakan layanan

jasa Outsourcing. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal di PT. Mitra

Langgeng Sejati, bagaimana sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra

Langgeng Sejati dan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian

internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif, dimana

dengan metode ini penulis mencoba memperoleh gambaran dari keadaan yang

sesungguhnya. Setelah itu penulis membandingkan antara praktek yang ada di PT.

Mitra Langgeng Sejati dengan teori yang didapat melalui studi kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Mitra Langgeng Sejati dalam

pelaksanaan sistem akuntansi penggajian outsourcing melibatkan empat bagian yaitu

bagian perekrutan, bagian Human Recourses Development (HRD), bagian akuntansi

dan bagian keuangan. Sistem penggajian dilaksanakan dengan menggunakan sistem

payroll yaitu menggunakan program aplikasi komputer untuk menghasilkan informasi

yang diperlukan. Sistem pengendalian atas pelaksanaan sistem akuntansi penggajian

sudah cukup memadai dapat dilihat dari pelaksanaan unsur pengendalian intern pada

sistem akuntansi penggajian.

Kata kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Akuntansi Penggajian

362

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Biaya gaji merupakan unsur biaya yang berperan di dalam meningkatkan

produktifitas karyawan. Biaya gaji sebagai salah satu pos pengeluaran yang

membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit tidaklah luput dari tekanan penyusutan

anggaran guna pencapaian efisiensi. Oleh karena itu di dalam pengelolaannya

diperlukan suatu perencanaan yang sistematis untuk mengkoordinasikan sarana yang

ada dan tersedia guna mencapai tujuan yang diinginkan sehingga pimpinan harus

mempunyai alat yang berupa metode dan prosedur.

Kesalahan dalam pencatatan jumlah biaya gaji yang harus dibayar perusahaan

akan berakibat pemborosan, akibatnya biaya operasional perusahaan akan meningkat

sehingga laba perusahaan menurun. Untuk menjaga produktifitas perusahaan dengan

tetap memperhatikan kesejahteraan karyawannya diperlukan penerapan sistem

akuntansi yang memadai.

Pengembangan sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu cara yang

ditempuh dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.

Penggajian karyawan seharusnya dikelola secara profesional untuk menghindari

terjadinya manipulasi oleh pihak-pihak tertentu. Pengelolaan gaji yang tidak sesuai

prosedur bisa mengakibatkan kekecewaan karyawan sehingga bisa menurunkan

produktifitas karyawan. Sebagai contoh nyata, sering kita lihat demonstrasi karyawan

menuntut kenaikan gaji atau perbaikan kesejahteraan karyawan.

Sistem akuntansi penggajian yang memadai sangat berperan dalam

pengendalian internal perusahaan. Dengan adanya sistem akuntansi penggajian,

maka dapat mencegah adanya kecurangan, kesalahan, dan kecerobohan dalam

pelaksanaan prosedur penggajian karyawan. Selain itu sistem akuntansi

pengajian digunakan untuk meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya

kebenaran data akuntansi, mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan

perusahaan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi, sehingga pengendalian

internal perusahaan dapat terlaksana dengan baik.

Dalam menerapkan sistem akuntansi penggajian tentu diperlukan suatu

prosedur pengendalian yang dapat memastikan bahwa sistem akuntansi berjalan

dengan baik, maka harus ada sistem pengendalian internal terhadap sistem akuntansi

penggajian. Sistem pengendalian internal meliputi rencana organisasi dan semua cara

dan alat-alat yang saling bekerja sama yang digunakan dalam organisasi perusahaan

untuk melindungi asset perusahaan, mencheck ketelitian dan kebenaran data

363

akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan

manajemen yang telah ditetapkan.

PT. Mitra Langgeng Sejati adalah lembaga konsultan di bidang penyediaan dan

pengembangan Sumber Daya Manusia beserta pengembangan sistem organisasi dan

manajemennya. Bentuk layanan PT. Mitra Langgeng Sejati adalah Jasa Recruitment,

Outsourcing, Training, dan Konsultansi pengelolaaan SDM. Mengingat tidak sedikit

sumber daya manusia yang harus dikelola oleh perusahaan, maka sudah selayaknya

perusahaan melakukan penerapan sistem akuntansi penggajian yang benar dan

keterpaduan dari berbagai fungsi yang terkait, sehingga diharapkan dapat mengatasi

adanya resiko kecurangan dan penyelewengan dalam pengelolaan gaji.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “Analisis Penerapan

Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT.

Mitra Langgeng Sejati Jakarta.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan masalah-

masalah sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing

belum dilaksanakan.

2. Tidak adanya lingkungan pengendalian yang menyediakan disiplin dan

struktur yang membagi fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi

penggajian.

3. Tidak terdapat sistem otorisasi yang relevan dalam penggajian outsourcing.

4. Prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi penggajian outsourcing tidak

sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi.

5. Tidak adanya praktek yang sehat dalam pelaksanaan sistem akuntansi

penggajian outsourcing.

6. Penerapan sistem pengendalian internal dalam penggajian yang tidak

memadai menyebabkan timbulnya penyelewengan dan tindak kecurangan

dalam pengelolaan gaji.

364

1.3 Pembatasan Masalah

1. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh

dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang terdiri

atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk mendapat keyakinan

memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan

pelaporan keuangan, peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi

operasi di PT. Mitra Langgeng Sejati.

2. Sistem Akuntansi Penggajian mencakup seluruh tahap pemrosesan

penggajian dan pelaporan kepegawaian. Sistem akuntansi penggajian

menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat,

menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan

informasi kebutuhan pegawai kepada manajemen di PT. Mitra Langgeng

Sejati.

3. Dalam rangka mendapatkan dan mengumpulkan data, jadwal penelitian ini

dimulai pada bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2013. Lokasi penelitian

ini berada di PT. MITRA LANGGENG SEJATI yang beralamat di Graha

Mitra Jl. Bintaro Raya No. 19A Jakarta. Telepon 021-72895689.

4. Supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua

masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk memahami

permasalahan dari penulisan penelitian ini penulis membatasi pada

permasalahan mengenai sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi

penggajian outsourcing.

1.4 Perumusan Masalah

Pada umumnya masalah yang dihadapi setiap perusahaan berbeda dengan

perusahaan lain. Biaya gaji merupakan unsur biaya yang jumlahnya cukup besar

apalagi pada perusahaan yang banyak menggunakan tenaga kerja sehingga jika terjadi

manipulasi dengan menyelewengkan biaya gaji akan dapat menimbulkan kerugian

yang besar terhadap perusahaan sehingga perlu menggunakan penerapan sistem

akuntansi penggajian dengan pengendalian internal yang memadai.

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal di PT. Mitra

Langgeng Sejati?

2. Bagaimana sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng

Sejati?

3. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi

penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati?

365

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari

perumusan masalah yang ada, antara lain :

a. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengendalian internal di PT. Mitra

Langgeng Sejati

b. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem akuntansi penggajian outsourcing di

PT. Mitra Langgeng Sejati

c. Untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian internal pada sistem

akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Banyak pengertian sistem pengendalian internal yang dapat ditemukan dari

berbagai sumber yang berbeda, tetapi semua biasanya memiliki kesamaan. Disini

penulis akan mengutip beberapa pengertian sistem pengedalian internal dari beberapa

akuntan.

Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang

untuk memberikan kepastian yang layak bagi manajemen, bahwa perusahaan telah

mencapai tujuan dan sasarannya (Hery, 2011: 87).

Sedangkan Mulyadi (2008: 163) menyebutkan bahwa sistem pengendalian

intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan

untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan

manajemen.

Menurut Warren Reeve Fess (2006: 235) Pengendalian internal (internal

control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari

kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan

meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.

Tujuan dari sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2008: 163) adalah:

1) Menjaga kekayaan organisasi

2) Mengecheck ketelitian dan keandalan data akuntansi

3) Mendorong efisiensi

4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

366

Menurut Warren Reeve Fess (2006: 236), Pengendalian internal memberikan

jaminan yang wajar bahwa:

1. aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.

2. informasi bisnis akurat

3. karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.

2.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal

Standar Auditing Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam

Audit Laporan Keuangan Lampiran A paragraph 07 menjelaskan lima komponen

pengendalian intern yang kaitannya dengan audit atas laporan keuangan:

1. Lingkungan Pengendalian

a. Nilai integritas dan etika

b. Komitmen terhadap kompetensi

c. Dewan komisaris dan komite audit

d. Filosofi dan gaya operasi manajemen

e. Struktur organisasi

f. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab

g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

2. Penaksiran Risiko

3. Aktivitas Pengendalian

4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan

2.3 Sistem Akuntansi Penggajian

a. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian

Zaki Baridwan (2004: 102) menyatakan sistem akuntansi gaji dan upah

adalah Suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan

skema yang menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi utama

perusahaan.

Menurut Mulyadi (2008: 385) menyatakan Sistem akuntansi gaji dan

upah dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah

karyawan dan pembayarannya, perancangan sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan ini harus dapat menjamin validitas, otorisasi kelengkapan,

367

klasifikasi penilaian, ketepatan waktu dan ketepatan posting serta ikhtisar dari

setiap transaksi penggajian dan pengupahan.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

penggajian merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji

dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif.

Tentunya dengan sistem akuntansi penggajian yang baik perusahaan akan

mampu memotivasi semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan

mempertahankan karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan

untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.

b. Informasi yang dibutuhkan Manajemen

Menurut Mulyadi (2008: 374), Informasi yang dibutuhkan manajemen dari

kegiatan penggajian dan pengupahan adalah:

1) Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama

periode akuntansi tertentu.

2) Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggung

jawaban selama periode akuntansi tertentu.

3) Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode

akuntansi tertentu.

4) Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan

setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi.

c. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan (Mulyadi, 2008: 374) adalah:

1) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

2) Kartu jam hadir

3) Kartu jam kerja

4) Daftar gaji dan daftar upah

5) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

6) Surat pernyataan gaji dan upah

7) Amplop gaji dan upah

8) Bukti kas keluar

d. Prosedur yang Membentuk Sistem

Menurut mulyadi (2008: 385), sistem penggajian terdiri dari prosedur berikut

ini:

1) prosedur pencatatan waktu hadir = berfungsi untuk mencatat waktu hadir

setiap karyawan, yang mempengaruhi jumlah gaji karyawan

368

2) prosedur pembuatan daftar gaji = dalam prosedur ini fungsi pembuat

daftar gaji adalah membuat rincian daftar gaji yang dikeluarkan

3) prosedur distribusi biaya gaji = dalam prosedur ini adalah fungsi bagian

yang mendistribusikan biaya gaji ke setiap karyawan diberikan perincian

4) prosedur pembayaran gaji = prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi,

bagian akuntansi yang akan membuat perintah dalam pengeluaran kas

untuk setiap pengeluaran gaji karyawan.

e. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2008: 382)

adalah:

1) Fungsi Kepegawaian

2) Fungsi Pencatatan Waktu

3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

4) Fungsi Akuntansi

5) Fungsi Keuangan

Unsur pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian

(Mulyadi, 2008: 386-388) antara lain:

1. Organisasi

2. Sistem otorisasi

3. Prosedur pencatatan

4. Praktik yang sehat

2.4 4 Outsourcing

1. Pengertian Outsourcing

Outsourcing adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari

suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan penyedia jasa

outsourcing). (Candra Suwondo, 2003: 2)

Amin Widjaja Tunggal (2008: 11), Outsourcing bisa diartikan juga

usaha untuk mendapatkan tenaga ahli serta mengurangi beban dan biaya

perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan agar terus kompetitif

dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan tehnologi global dengan

menyerahkan kegiatan perusahaan pada pihak lain yang tertuang dalam

kontrak.

Jadi outsourcing adalah proses memindahkan pekerjaan dan layanan

yang sebelumnya dilakukan di dalam perusahaan ke pihak ketiga.

369

2. Sejarah Perkembangan Outsourcing

Menurut Candra Suwondo (2003: 4-5) : Pada tahun 1980,

perusahaan-perusahaan berusaha dalam persaingan global, tetapi mengalami

kesulitan karena kurangnya persiapan akibat struktur manajemen yang

membengkak. Akibatnya risiko usaha dalam segala hal, termasuk risiko

ketenagakerjaaan meningkat. Tahap ini merupakan awal timbulnya

pemikiran outsourcing pada dunia usaha. Untuk meningkatkan kreatifitasnya,

banyak perusahaan besar yang membuat strategi baru dengan konsentrasi

pada bisnis inti dan memutuskan hal-hal yang harus di outsource.

Awal timbulnya outsourcing pada perusahaan adalah untuk membagi

risiko usaha dalam berbagai masalah, termasuk masalah ketenagakerjaan.

Namun dengan perkembangan zaman, tujuan dari outsourcing tidak hanya

untuk membagi risiko ketenagakerjaan, tetapi menjadi lebih kompleks.

Outsourcing menjadi alat manajemen, serta bukan hanya untuk

menyelesaikan masalah , tetapi untuk mendukung sasaran bisnis.

Berdasarkan hasil survei outsourcing institute ada beberapa alasan mengapa

perusahaan-perusahaan melakukan outsourcing. Alasan-alasan tersebut

antara lain untuk:

a. Meningkatkan fokus perusahaan

b. Memanfaatkan kemampuan kelas dunia

c. Mempercepat keuntungan

d. Membagi risiko

e. Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain

f. Memungkinkan tersedianya dana kapital

g. Menciptakan dana segar

h. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasi

i. Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki sendiri

3. Landasan Hukum Outsourcing

Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, praktik

alih daya dikenal dalam dua bentuk , yaitu pemborongan pekerjaan dan

penyediaan jasa pekerja, yang diatur dalam pasal 64, 65, dan 66.

370

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Analisis Data

Anasisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisa kualitatif. Analisa

kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan teori-teori yang penulis kemukakan

pada Bab II dengan praktek penerapan Sistem Pengendalian Internal pada Sistem

Akuntansi Penggajian Outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati yang akan penulis

depenelitiankan pada Bab IV.

Penulis melakukan pengolahan data dengan membuat Internal Control

Questionnaires (ICQ) yang digunakan untuk memahami pengendalian internal

perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y) dan

Tidak (T). Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah disusun dengan baik, maka

jawaban “Ya” akan lebih banyak menunjukkan ciri Pengendalian Internal yang baik,

dan jika jawaban “Tidak” akan lebih banyak menunjukkan ciri Pengendalian Internal

yang lemah.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Mitra Langgeng Sejati dalam

pelaksanaan pengendalian internal dinilai memadai dengan adanya unsur-unsur

pengendalian internal yang diterapkan, pelaksanaan sistem akuntansi penggajian

outsourcing melibatkan empat fungsi yaitu bagian perekrutan, bagian Human

Recourses Development (HRD), bagian akuntansi dan bagian keuangan. Sistem

penggajian dilaksanakan dengan menggunakan sistem payroll yaitu menggunakan

program aplikasi komputer untuk menghasilkan informasi yang diperlukan.

Sistem pengendalian atas pelaksanaan sistem akuntansi penggajian sudah cukup

memadai dapat dilihat dari pelaksanaan unsur pengendalian intern pada sistem

akuntansi penggajian.

Penerapan sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian

outsourcing sederhana tetapi sudah cukup efektif dan efisien.

371

5.1 Kesimpulan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistem pengendalian

internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil analisis terhadap jawaban Internal Control Questionnaries untuk menilai

penerapan sistem pengendalian internal pada PT. Mitra Langgeng Sejati

menunjukkan bahwa pengendalian internalnya baik dan dikategorikan memadai.

Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal terpenuhi.

2. Tidak terdapat Audit Internal di dalam perusahaan, tetapi semua transaksi dan

informasi diverifikasi dan diotorisasi secara jelas oleh bagian-bagian terkait

sesuai dengan struktur organisasinya.

3. PT. Mitra Langgeng Sejati telah memisahkan tugas dan tanggungjawab

fungsional pada masing-masing bagian yang berhubungan dengan penggajian

karyawan. Jaringan prosedur sistem penggajian outsourcing terdiri dari prosedur

rekrutment, prosedur kepegawaian, prosedur akuntansi, dan prosedur

pembayaran gaji. Sistem akuntansi penggajian yang ada di PT. Mitra Langgeng

Sejati dinilai sederhana. Meski jaringan prosedurnya sederhana, prosedur

tersebut dikatakan baik karena mudah dipahami dan dapat memperlancar proses

penggajian karyawan.

4. PT. Mitra Langgeng Sejati memiliki keunggulan dalam sistem pembayaran gaji

outsourcingnya karena gaji karyawan dibayarkan terlebih dahulu sesuai dengan

periodenya dan tepat waktu meskipun besarnya beban gaji yang dikeluarkan

baru akan terganti kemudian.

5. Dalam proses akuntansi penggajian, PT. Mitra Langgeng Sejati menggunakan

sistem aplikasi komputer untuk kinerja yang lebih efektif dan efisien.

5.2 Saran

1. Perlu adanya auditor agar dapat diketahui keefektifan sistem pengendalian

yang telah ditetapkan seperti pemeriksaan mendadak perlu dilakukan.

2. Diperlukan perencanaan-perencanaan keuangan yang akurat dan efektif agar

perusahaan tidak mengalami defisit anggaran mengingat gaji dibayarkan

dahulu oleh perusahaan baru ditagihkan ke klien kemudian.

3. Penggunaan sistem payroll dalam perhitungan dan input gaji di PT. Mitra

Langgeng Sejati sudah baik, untuk kinerja ke depannya diharapkan dapat

meminimalkan pencatatan dokumen secara manual agar kinerja menjadi lebih

cepat.

372

4. Penelitian selanjutnya diharapkan agar menambah depenelitian teorinya,

memilih bahasan dan cakupan penggajian karyawan yang lebih luas sehingga

benar-benar memahami sistem pengendalian internal terhadap sistem

akuntansi penggajian.

Referensi

Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid

I, 2004.

Arens, Alvin, Elder, Randal J, dan Beasley, Marks S, Auditing Dan Jasa Assurance

Pendekatan Terintregasi, Jilid 1, Penerbit Gelora Aksara Pratama, Jakarta,

2006.

Armstrong, Michael dan Stephens, Tina, A Handbook of Employee Reward, 2005.

Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima,

Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2004.

Belkaoui, Ahmed Riahi, Teori Akuntansi, Buku I, Edisi Kelima, Salemba Empat,

Jakarta, 2006.

Bodnar, George H, William S Hopwood., Sistem Informasi. Akuntansi, Prentice Hall,

Edisi Sembilan, 2007.

Candra Suwondo, Outsourcing Implementasi di Indonesia, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2003.

Halim, Abdul, dan Santoso, Budi T, Auditing 2, Edisi Ketiga, Penerbit Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 2004.

Hery, Auditing 1 Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi, Penerbit Prenada Media,

Jakarta, 2011. Husni, Lalu, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2010.

Iftida Yasar. Merancang Perjanjian Kerja Outsourcing, PT. Ikrar Manditi Abadi,

Jakarta, 2009.

Moh Nazir, Metode Penelitian, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. Mulyadi, Auditing, Buku 2, Cetakan Kelima, Edisi Keenam, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta, 2008

, Sistem Akuntansi, Cetakan Keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,

2008.

Romney Marshal, Steinbart, Accounting Information System, Buku Dua, Salemba

Empat, Jakarta, 2005.

Simmamora, Henry, Manajemen sumber daya manusia, STIE YKPN, Yogyakarta,

2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta,

Bandung, 2010.

373

Tunggal, Widjaja A, Pokok-pokok Operasional dan Financial Auditing, Penerbit

Harvarindo, Jakarta, 2012.

, Outsourcing Konsep dan Kasus, Harvarindo, Jakarta, 2008.

Warren Reeve Fess, Accounting Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi 21, 2006.