1

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP KINERJA BISNIS ZEST FRIED

CHICKEN CABANG RIDING PANJANG BANGKA

ADE AKHMAD PANGESTUNIM :3021011034

Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung

ABSTRACT

Today's eeonomic development motivate the emergence o/'competition in various sectors, especially the same $pe of business. The intense competition malce businesses compete to increase their sales to get the expected profit. This is why efforts are needed to attmct consumers in order to imprwe business perfotmonce. This study aims to anablze the effects of the independent variables namely word of mouth communication md pricrng strategl on the dependent variable i.e. business performance.

The sample of this research consists of 90 consumers of the Ridrng panjang Branch of Zest Fried Chicken Bangka. The sampling method used is a non-probabitity sampling method called accidentol The data collected is primory data obtainedftom questionnaires, and the tool used in this research is multiple linear regression with SPSS (Statisticdl product and Semice Solutions)-

The results of linear regression analysis shows that simultaneously, variable Word of Mouth Communication and Pricing Strategt have positive and significant fficts on the quatity of business performance. The Ftest yields F count:10.566 with probability : 0.000 < 0.0s, and the hypothesis testing shows that Word ofMouth Comrmtnication and pricing Strategt have positive and significant fficts on business performance both partially and simulnneously.Keywords: Word ofMouth Communicatiot4 Pricing Strategt, and Business performonce.

2

ABSTRAK

Perkembangan ekonomi pada saat ini mendorong timbulnya persaingan di berbagai sektor usaha, terutama pada jenis usaha yang sama. Kompetisi yang ketat membuat para pelaku bisnis saling bersaing dalam meningkatkan penjualan untuk memperoleh profit yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menarik konsumen sehingga meningkatkan kinerja bisnis dari usaha yang di jalankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel independen word of mouth communication dan strategi penetapan harga terhadap variabel dependen, yaitu kinerja bisnis.

Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka dan sampel penelitian ini adalah sebanyak 90 konsumen Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Metode non-probability sampling yaitu Accidental Sampling.. Data dikumpulkan dengan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions).

Dari hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa secara simultan variabel Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas Kinerja Bisnis dan diperoleh F hitung 10,566 dengan probabilitas = 0.000<0.05, dan dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bisnis baik secara parsial maupun simultan.

Kata Kunci: Word of Mouth Communication, Strategi Penetapan Harga dan Kinerja Bisnis.

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang PenelitianTujuan utama perusahaan adalah mencapai citra yang maksimal. Citra yang

maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan kinerja bisnis. Semakin tinggi kinerja bisnis maka semakin besar pula citra yang akan diperoleh. Kinerja bisnis merupakan bagian dalam memperbesar citra perusahaan disamping unsur-unsur lainnya yang dapat mempengaruhi. Oleh karena itu perusahaan harus mempersiapkan cara untuk mengantisipasi dan mempersiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja agar lebih unggul dibanding perusahaan lain. Adapun cara yang ditempuh oleh pihak manajemen untuk meningkatkan citra. Mulai dari variasi produk, pemberian komisi, pemberian hadiah sampai dengan penjualan secara paket. Perusahaan menyadari bahwa persaingan yang sangat ketat mengharuskan perusahaan terus bertahan dan mampu menghasilkan hal positif.

Oleh karena itu semakin dirasakan pentingnya suatu strategi pemasaran yang dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja salah satunya adalah kegiatan promosi dan strategi harga yang baik. Kompetisi yang cukup tajam di sektor bisnis retail ini membuat para pemasar bersaing untuk memasarkan produk dengan memasang iklan pada media cetak, media elektronik, radio, televisi dimana anggaran yang dibutuhkan terlampau tinggi. Namun, metode pemasaran tradisional yaitu promosi word of mouth communication masih merupakan jenis aktifitas pemasaran yang efektif . Word of Mouth communication terjadi ketika pelanggan berbicara kepada orang lain mengenai pendapatnya tentang suatu merek, produk, layanan atau perusahaan tertentu kepada orang lain (Kotler,.2007:175)

Selain dari word of mouth communication, faktor lain yang mempengaruhi kinerja bisnis adalah strategi harga. Strategi harga menjadi salah satu hal penting dalam pemasaran, hal tersebut karena strategi penetapan harga ada pada semua produk. Harga juga merupakan salah satu hal yang digunakan konsumen dalam proses pembelian, dimana harga akan mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk. Kondisi pasar juga dapat mempengaruhi dalam harga. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh usaha tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut (Darianto:2012:95).

Penelitian ini mengambil objek pada salah satu usaha kuliner atau makanan cepat saji. Zest Fried Chicken merupakan salah satu usaha di bidang kuliner yang menjual makanan cepat saji, Zest Fried Chicken sampai saat ini merupakan salah satu usaha kuliner yang ramai pengunjung khususnya bagi

4

mereka yang menyukai makanan cepat saji. Zest Fried Chicken ini menjual berbagai macam makanan cepat saji. Untuk itu, hal terpenting dalam kaitannya perusahaan mempengaruhi pelanggan untuk melakukan word of mouth communication dimana Zest Fried Chicken ini bisa menciptakan pengaruh bagi pelanggan yang menggunakannya untuk pertama kali.

Beragam cara penetapan harga yang dilakukan Zest Fried Chicken agar dapat meningkatkan bisnis penjualan seperti menu paket MURI (murah meriah) dimana satu porsi dengan harga Rp 13.000, selain itu paket Zest ultah dengan harga Rp. 20.000 /orang/porsi. Ketika bulan puasa juga memberikan harga yang sesuai kepada konsumen.

Word of mouth communication dan strategi harga di duga berpengaruh terhadap kinerja bisnis dalam pemasaran kuliner, hal ini dapat di lihat dari hasil observasi dari 14 orang konsumen Zest Fried Chicken. Berdasarkan pernyataan dari beberapa konsumen Zest Fried Chicken, sebagian besar menyatakan bahwa word of mouth communication dan strategi harga memiliki pengaruh terhadap kinerja bisnis dalam pemasaran Zest Fried Chicken.

Hasil dari kegiatan pemasaran ini dapat dilihat apakah produk yang ditawarkan bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Permasalahan yang menyebabkan terjadi perubahan kinerja bisnis adalah karena adanya situasi-situasi tertentu seperti terjadi penurunan daya beli ketika kondisi ekonomi menurun. Hal ini mengharuskan Zest Fried Chicken mengalami perubahan strategi pada waktu tertentu. Fenomena tersebut bisa di antisipasi dengan kinerja bisnis Zest Fried Chicken yang harus ditingkatkan, melalui Zest Fried Chicken dengan melakukan promosi mengandalkan word of mouth communication dari konsumen sehingga banyak orang yang mengetahui kualitas produk yang dipasarkan Zest Fried Chicken dan penetapan harga yang baik agar masyarakat memilih produk mereka. Maka disini pihak perusahaan dituntut untuk bisa memberikan kinerja bisnis dan keyakinan kepada konsumen agar mau melakukan pembelian di Zest Fried Chicken.

Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah word of mouth communication berpengaruh terhadap kinerja bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah strategi penetapan harga berpengaruh terhadap kinerja bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.

5

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah word of mouth communication dan strategi penetapan harga berpengaruh terhadap kinerja bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.

LANDASAN TEORI

Word of Mouth CommunicationSermovitz (2009:12) word of mouth merupakan usaha pemasaran yang

memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk atau merek kepada pelanggan serta calon konsumen lain. Menurut Sutisna (2006: 238), word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk.Kotler dan Keller (2009:512) menjelaskan word of mouth adalah kegiatan pemasaran melalui perantara orang ke orang baik secara lisan, tulisan, maupun alat komunikasi elektronik yang berhubungan dengan pengalaman pembelian jasa atau pengalaman menggunakan produk atau jasa.

Terdapat lima indikator dasar dalam merumuskan WOM sehingga dapat menyebar informasi tersebut kepada orang lain. Menurut Sernovitz (2009:31) lima elemen tersebut adalah:

1. Talkers (Pembicara); Ini adalah kumpulan target dimana mereka yang akan membicarakan suatu merek biasa disebut juga sebagai influencer. Talkers ini bisa siapa saja mulai dari teman, tetangga, keluarga, dll. Selalu ada orang yang antusias untuk berbicara. Mereka ini yang paling bersemangat menceritakan pengalamannya. Mereka akan melakukan tugas tersebut jika perusahaan memberikan kepada mereka sesuatu untuk mereka bicarakan.

2. Topics (Topik); Ini berkaitan dengan apa yang akan dibicarakan oleh talker.Topik ini berhubungan dengan sesuatu yang di "tawarkan" oleh suatu merek. Seperti tawaran special, nama yang lucu, diskon, produk baru, atau pelayanan yang memuaskan, dll. Topik yang baik ialah topik yang simpel, mudah dibawa (portable), dan natural. Seluruh WOM memang bermula dari topik yang menarik untuk dibicarakan.

3. Tools (Alat); Alat penyebaran dari topik oleh talkers. Topik yang telah ada juga membutuhkan suatu alat yang membantu agar topik atau pesan dapat berjalan, alat ini alat yang bisa membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk atau jasa perusahan kepada orang lain. Bisa dengan sebuah sampel, kupon atau brosur. Atau Internet juga sangat efektif dan membantu agar pesan tersebut dapat menyebar. Ini terutama melalui milis, atau media sosial lainnya.

6

4. Taking Part (Pertisipasi); Suatu pembicaraan akan hilang jika hanya satu orang yang berbicara tentang produk. Maka perlu adanya orang lainnya yang ikut serta dalam percakapan agar WOM dapat terus berlanjut. Seperti partisipasi dari pihak perusahaan atau siapapun yang terlibat didalam medium dan ikut didalam percakapan membantu merespon mengenai produk atau jasa dari para calon konsumen sehingga arah WOM dapat berkembang sesuai dengan sasaran.

5. Tracking (pengawasan); Tracking adalah suatu tindakan perusahaan untuk menyediakan alat guna mengawasi/memantau serta merespon apa yang konsumen katakan. Agar pihak perusahaan dapat memahami serta mempelajari apa yang menjadi masukan positif atau negatif konsumen, sehingga dengan begitu perusahaan dapat belajar dari masukan tersebut untuk kemajuan perusahaan yang lebih baik.WOM juga merupakan sebuah strategi pemasaran untuk membuat

pelanggan membicarakan (to talk), mempromosikan (to promote), dan menjual (to sell) kepada pelanggan lain. Tujuan akhirnya adalah seorang konsumen tidak hanya sekedar membicarakan atau pun mempromosikan tetapi mampu menjual secara tidak langsung kepada konsumen lainnya.

To talk maksudnya ialah ketika konsumen menceritakan kembali produk perusahaan kepada rekan atau calon konsumen lainnya. To promote adalah saat konsumen membujuk dan mempromosikan produk kepada kerabat atau calon konsumen baru. Sedangkan to sell adalah ketika seorang konsumen berhasil mengubah (transform) konsumen lain yang tidak percaya serta memiliki persepsi negatif dan tidak mau mencoba sebuah produk menjadi percaya, berpersepsi positif dan akhirnya mau mencoba.

Menurut Hasan (2010:25) dalam jurnal Budi Rahardjo , terdapat beberapa alasan yang membuat WoM dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam memengaruhi pembelian adalah sebagai berikut:

a. WoM adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika informasi datang dari seorang teman itu lebih kredibel karena tidak ada association dari orang dengan perusahaan atau produk.

b. WoM sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman dan kerabat.

c. WoM disesuaikan dengan orang-orang yang tertarik didalamnya,seorang tidak akan bergabung dengan percakapan, ecuali mereka tertarik pada topik diskusi.

d. WoM menghasilkan media iklan informal.

7

e. WoM dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang lain.

f. WoM tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya seperti iklan sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya.

Strategi Penetapan HargaMenurut Kotler (2007:77) harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran

yang menghasilkan pendapatan. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebuah produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar.Menurut Mahmud Machfoedz (2010:69) harga adalah jumlah uang yang dikenakan pada produk atau jasa. Definisi harga secara luas ialah jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa. Harga menurut Swastha dan Irawan (2005:241) adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.Sehingga definisi harga adalah alat pengukur dasar sebuah sistem ekonomi karena harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi.Dan harga juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertai.

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:74). Metode penetapan harga berorientasi pasar meliputi:

1) Penetapan harga berorientasi biayaDalam penetapan harga berorientasi biaya, jumlah uang atau persentase ditambahkan pada biaya produk. Dengan demikian metode ini melibatkan kalkulasi selisih harga pokok dengan harga jual. Metode penetapan berorientasi biaya tidak perlu memperhatikan aspek persediaan dan permintaan, dan tidak pula meperhatikan hubungan dengan kebijaksanaan penetapan harga tertentu.

2) Penetapan harga dengan penambahan biaya.Dalam penetapan harga dengan penambahan biaya, biaya perusahaan ditentukan dan kemudian sejumlah tertentu uang atau persentase biaya ditambahkan pada biaya perusahaan untuk menentukan harga.

3) Penetapan harga yang dinaikkan (mark up).Penjual produk eceran pada umumnya menerapkan metode penetapan harga mark up. Dalam metode ini, harga produk dinaikkan dengan terlebih dahulu menambahkan persentase dari biaya, disebut mark up untuk biaya produk. Meskipun mark up di toko eceran bervariasi dari satu jenis barang

8

ke jenis lainnya, persentase yang sama biasanya digunakan untuk menetapkan harga produk dalam kategori produk tunggal.

4) Penetapan harga berorientasi permintaan.Perusahaan dapat menggunakan penetapan harga berdasarkan berdasar tingkat permintaan produk. Metode menyebabkan harga tinggi ketika permintaan atas produk meningkat dan pada waktu permintaan rendah harga menjadi murah.

5) Penetapan harga berorientasi persaingan.Perusahaan memperhitungkan biaya laba pihak pesaing. Arti metode ini menjadi semakin penting jika produk yang bersaing relatif homogen dan perusahaan melayani pasar yang di dalamnya harga merupakan variabel utama strategi pemasaran.

Kinerja BisnisSuatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditetapkan harusmelalui sarana

organisasi yang terdiri dari sumber daya yangberperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yangbersangkutan. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Srimindarti, 2004: 53).Kinerja bisnis adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki (Prawirosentono, 2004: 53).

MenuurutPrawirosentono (2008:102). jenis kinerja terdiri atas tiga bagian, antara lain :

1. Kinerja StrategikKinerja suatu perusahaan dievaluasi atas ketepatan perusahaan dalam memilih lingkungannya dan kemampuan adaptasi perusahaan bersangkutan atas lingkungan hidupnya dimana dia beroperasi.

2. Kinerja AdministratifKinerja administratif berkaitan dengan kinerja administrative perusahaan, termasuk di dalamnya tentang struktur administrasi yang mengatur hubungan otoritas dan tanggung jawab dari orang-orang yang menduduki jabatan atau bekerja pada unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi.

3. Kinerja OperasionalKinerja ini berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiapsumber daya yang digunakan perusahaan, kemampuan mencapaiefektivitas penggunaan sumber daya

9

manusia yangmengerjakannya.Menurut Simamora (2007:241) faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut

antara lain :1. Kuantitas kerja yaitu pencapaian kinerja karyawan yang dapat terlihat pada

diri karyawan itu sendiri pada saat bekerja, yang meliputi ketetapan waktu dalam mengerjakan pekerjaan, ketelitian dalam mengerjakan tugas dan juga terampil dalam mengerjakan tugas.

2. Kualitas kerja adalah pencapaian kinerja karyawan yang diukur atas hasil pekerjaan yang dicapai pekerja dalam bekerja, kualitas kerja juga dapat diukur oleh output atau hasil kerja dibandingkan dengan standar output yang telah ditetapkan perusahaan.

HipotesisBerdasarkan tujuan penelitian, landasan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H1 :Diduga Word of Mouth Communication berpengaruh terhadap kinerja bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.H2 :Diduga strategi penetapan harga berpengaruh terhadap kinerja bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang BangkaH3 :Diduga Word of Mouth Communication dan strategi penetapan harga secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.

METODE PENELITIAN

Pendekatan PenelitianDalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif

dan data primer yang merupakan jawaban atas kuesioner yang digunakan Pengumpulan data akan dilakukan melalui survei kuesioner yang diantar dan diambil sendiri oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2013:10) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada survei dan eksperimen, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

10

Tempat dan Waktu PenelitianAdapun lokasi penelitian ini padaZest Fried Chicken di Riding Panjang.

Penelitian dilakukan dalam waktu mulai dari bulan Desember 2014 sampai dengan selesai.

Populasi dan Sampel Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Zest Fried

Chicken pada tahun 2014 selama penelitian dilakukan..Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non probability sampling dengan teknik accidentall sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Maksudnya adalah siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut sesuai kriteria dan cocok untuk dijadikan sumber data. Berdasarkan Research Methods For Business bila dalam nelitian dengan multivariate anggota sampel minimal 10 kali variable. (Sugiyono, 2013:133). Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat diketahui pasti dan merupakan penelitian multivariate,menimbang keterbatasan jumlah peneliti dan waktu penelitian maka besarnya sampel ditentukan sebanyak 30 kali variabel . Penelitian ini mempunyai 3 variabel sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 90 sampel responden dimana ketika sudah melebihi 30 sampel dinilai layak.

Jenis dan Sumber Dataa. Data Primer

Data primer yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh peneliti pada Zest Fried Chicken di Riding Panjang selama penelitian dilakukan.

b. Data SekunderData sekunder yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari penelitian terdahulu.

Teknik Pengumpulan Data1) Kuesioner (Angket)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pernyataan yang sudah ada alternatif jawabannya yang diberikan secara tertulis pada responden guna memperoleh keterangan sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Angket dibagikan kepada konsumen Zest Fried Chicken di Riding Panjang selama penelitian dilakukan..

11

2) Studi KepustakaanKegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, buku-buku, literatur-literatur serta publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber.

3) Observasi Observasi merupakan cara yang penting untuk mendapatkan informasi yang pasti, selain itu juga dapat diartikan sebagai pengematan terhadap pola perilaku dalam situasi tertentu (Sugiyono, 20013:193). Observasi dilakukan dengan cara wawancara dan survei terhadap pengusaha Zest Fried Chicken di Riding Panjang.dan beberapa konsumen Zest Fried Chicken di Riding Panjangpada saat periode penelitian. .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Regresi Linear BergandaPenelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dalam pengujian

hipotesis. Analisis ini digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel I.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

VariabelKoefisien Regresi

Sig Keterangan

Konstanta 2,894 0,009 SignifikanWord of Mouth Communication

0,246 0,001 Signifikan

Strategi Penetapan Harga 0,607 0,000 SignifikanSumber : Data primer diolah peneliti, 2015

Berdasarkan tabel diperoleh persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2

KB = 2,894 + 0,246WOMC + 0,607SPHY = variabel dependen (kinerja bisnis) a = konstantab1,b2 = koefisien regresiX1,X2 = variabel independen (word of mouth communication dan strategi

penetapan harga)

12

Pengujian Hipotesis1. Uji Secara Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Pada uji t, nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel, apabila thitung > ttabel, maka hipotesis alternatif diterima dan demikian pula sebaliknya. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%.

Dalam penelitian ini diperoleh nilai ttabel sebesar 1,988 pada signifikansi (α) sebesar 5%, dengan df = 86 (n-k-1 = 90-3-1). Berikut ini adalah tabel hasil pengujian hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel:

Tabel I.2 Hasil Uji Statistik t

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients t Sig

B Std. Error Beta(Constant) 2,894 1,081 2,877 ,009

Word of Mouth Communication

,246 ,071 ,275 3,480 ,001

Strategi Penetapan Harga ,607 ,075 ,644 8,145 ,000Sumber : Data primer diolah peneliti, 2015

A. Uji Hipotesis Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Kinerja Bisnis Dari hasil uji t, diperoleh nilai thitung 3,480> ttabel 1,988, dengan tingkat

signifikansi 0,001 karena 0,001<0,05 artinya Word of Mouth Communication secara signifikan dapat meningkatkan Kinerja Bisnis maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa Word of Mouth Communication secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bisnis.B. Uji Hipotesis Pengaruh Strategi Penetapan Harga Terhadap Kinerja

BisnisDari hasil uji t, diperoleh nilai thitung 8,145 > ttabel 1,988, dengan tingkat

signifikansi 0,000, karena 0,000<0,05 artinya Strategi Penetapan Harga secara signifikan dapat meningkatkan Kinerja Bisnis maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa Strategi Penetapan Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bisnis.

2. Uji Secara Simultan (Uji F)Pengujian ini yaitu uji secara semultan atau uji F dilakukan untuk menguji

besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel independen. Uji statistik F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai antara F hitung dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar

13

dari F tabel maka hipotesis alternatif diterima (model layak digunakan), demikian pula sebaliknya. Taraf nyata yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 5%. Tabel I.3 Hasil Uji Statistik F

ModelSum of Squares

DfMean

SquareF Sig.

Regression 278,857 2 139,429 130,529 ,000b

Residual 92,932 87 1,068Total 371,789 89

Sumber : Data primer diolah peneliti, 2015

Berdasarkan hasil uji statistik F tersebut maka diperoleh nilai Fhitung sebesar 130,529. Sedangkan nilai Ftabel dengan derajat pembilang (df1=k-1) atau 3-1=2 dan derajat penyebut (df2= n-k-1) atau 90-3-1= 86 pada signifikansi (α) 0,05 sebesar 0,00. Dari hasil uji F, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (130,529 > 3,10), dengan tingkat signifikansi 0,000, karena 0,000<0,05 artinya Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga secara signifikan dapat meningkatkan Kinerja Bisnis maka kesimpulan: variabel Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bisnis

3. Koefisien DeterminasiKoefisien determinasi atau R-Square menunjukkan bagaimana kekuatan

variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Tabel I.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,866a ,750 ,744 1,034Sumber : Data primer diolah peneliti, 2015

Berdasarkan tabel tersebut, nilai R Square adalah 0,750 atau 75,0%. Hal ini dapat diartikan 75,0% variabel terikat Kinerja Bisnis dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga. Sisanya 25,0% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dan tidak dibahas dalam model regresi penelitian ini.

PembahasanPengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Kinerja Bisnis

Konsumen emilih membeli produk Zest Fried Chicken karena adamya promosi melalui Word of Mouth Communication. Konsumen percaya berdasarkan penilaian mereka terhadap adamya promosi melalui Word of Mouth Communication akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Jika Word of Mouth Communication semakin baik, maka akan mengakibatkan semakin tinggi Kinerja Bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.

14

Pengaruh Strategi Penetapan Harga Terhadap Kinerja BisnisKonsumen Zest Fried Chicken yang menyatakan bahwa penetapan harga yang

di lakukan Zest Fried Chicken setuju pada produk yang mereka pasarkan. Harga yang ditawarkan Zest Fried Chicken terjangkau bagi konsumen, selain itu harga dari berbagau paket yang ada juga relatif terjangkau Konsumen percaya berdasarkan penilaian mereka terhadap adamya strategi penetapan harga yang tepat akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Jika Strategi Penetapan Harga yang di terapkan semakin tepat, maka akan mengakibatkan semakin tinggi Kinerja Bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.

Pengaruh Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga Terhadap Kinerja Bisnis

Konsumen Zest Fried Chicken menyatakan bahwa Word of Mouth Communication dan strategi penetapan harga yang di lakukan pada produk yang mereka pasarkan sesuai. Konsumen percaya berdasarkan penilaian mereka terhadap adamya Word of Mouth Communication dan strategi penetapan harga yang tepat akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Bentuk promosi dan harga yang diterapkan berdampak bagi konsumen, selain itu harga dari berbagau paket yang ada juga relatif terjangkau Jika Word of Mouth Communication dan Strategi Penetapan Harga di terapkan semakin baik dan tepat akan mengakibatkan semakin tinggi Kinerja Bisnis Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka.

PENUTUP

Kesimpulan1. Secara parsial word of mouth communication berpengaruh terhadap

kinerja bisnis 2. Secara parsial strategi penetapan harga berpengaruh terhadap kinerja

bisnis 3. Secara simultan word of mouth communication dan strategi penetapan

harga berpengaruh terhadap kinerja bisnis Saran

1. Kepada Zest Fried Chicken cabang Riding Panjang Bangka diharapkan dapat dijadikan masukan untuk lebih menggiatkan word of mouth communication dan strategi penetapan harga,

2. Bagi mahasisiwa yang ingin menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk lebih memeriksa kembali karena terdapat beberapa kesalahan dan keterbatasan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian.

15

3. Bagi penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sehubungan dengan word of mouth communication dan strategi penetapan harga berpengaruh terhadap kinerja bisnis untuk memperluas variabel penelitian yang mempengaruhi kinerja bisnis dan memperluas objek penelitian. Kuesioner yang diajukan dapat disesuaikan agar mudah dimengerti responden serta dapat menggunakan teknik analisis data yang lain

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta. Rajawali Pers.

Badrudin. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung. Alfabeta.Ceacilia Srimindarti. 2004. Fokus Ekonomi, Jakarta : ErlanggaDarianto. 2012. Sari Kuliah Mananjemen Pemasaran. Bandung. PT.Sarana

Tutorial Nurani Sejahterah.Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi

keDua Belas Jilid 1. Cetakan I. Jakarta. PT Indeks.__________________. 2009. Manajemen Pemasaran, edisi tiga belas. Jilid 1 dan

2. Diterjemahkan oleh Benyamin Molan, Jakarta: IndeksMachfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern, Cetakan Pertama.

Yogyakarta.Cakra Ilmu.Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).

Jakarta. Balai Pustaka.Prawirosentono (2008. Manajemen Supervisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaSermovitz. Andy 2009. Word of mouth Marketing. New York: Kaplan IncSugiyono, 2013.Metode PenelitianKombinasi (Mixed Method). Bandung.CV

Alfabeta,Suryana, (2009). Kewirausahaan. Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Salemba Empat.