i.i dakwah islam di indonesia - sinergisejarah.com filesejarah islam di indonesia : bab ii : islam...

49
Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52 - I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA  Al Qur’an memerintahkan muslim untuk menyiarkan kalimat-kalimat Allah :“ Dan hendaklah ada di antara kamu, segolongan yang menyeru pada kebajikan dan mencegah dari kejahatan. Merekalah orang-orang yang beruntung“ . (Qs. Ali Imran ayat 140).  Ajaklah pada jalan Tuhanmu dengan jalan hikmah dan dengan ajaran-ajaran yang baik sesungguhnya tuhanmu lebih mengetahui yang sesat dari kalangan makhluknya dan lebih mengetahui sispa-siapa orang yang mendapat petunjuk “. (Qs. An Nahl ayat 15).  Berilah pengajaran kepada kaum keluargamu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu dari pengikut-pengikutmu yang beriman, bila mereka menolak katakan aku berlepas diri dari segala apa yang kamu kerjakan “. (Qs. Asy-Syuara ayat 214-216).  Juga ditegaskan dalam hadits Nabi :“ Sampaikanlah dari padaku walaupun hanya satu ayat “. ( HR Bukhari dan Tirmizi). 1 / 49

Upload: buidung

Post on 02-Mar-2019

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

 

Al Qur’an memerintahkan muslim untuk menyiarkan kalimat-kalimat Allah :“Dan hendaklah adadi antara kamu, segolongan yang menyeru pada kebajikan dan mencegah dari kejahatan.Merekalah orang-orang yang beruntung“. (Qs. Ali Imran ayat 140).

 

“Ajaklah pada jalan Tuhanmu dengan jalan hikmah dan dengan ajaran-ajaran yang baiksesungguhnya tuhanmu lebih mengetahui yang sesat dari kalangan makhluknya dan lebihmengetahui sispa-siapa orang yang mendapat petunjuk “. (Qs. An Nahl ayat 15).

 

“Berilah pengajaran kepada kaum keluargamu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu daripengikut-pengikutmu yang beriman, bila mereka menolak katakan aku berlepas diri dari segalaapa yang kamu kerjakan “. (Qs. Asy-Syuara ayat 214-216).

 

Juga ditegaskan dalam hadits Nabi :“Sampaikanlah dari padaku walaupun hanya satu ayat “.  (HR Bukhari dan Tirmizi).

1 / 49

Page 2: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Hal ini menyatakan bahwa Allah melimpahkan kewajiban pada setiap muslim untuk menyiarkanIslam dan meninggikan asmanya pada seluruh umat manusia.

 

Bukan apa-apa kalau hingga kini Islam belum menjadi Agama terbesar diseluruh dunia karenaAllah menyatakan “Bila Allah kehendaki, niscaya berimanlah seluruh penduduk bumi “ (QsYunus ayat 99).

Pernyataan ini menegaskan  bahwa selain takdirnya Allah tak ikut campur dalam penyiaranAgamanya di muka bumi ini, karena Allah telah mempercayakan tugas ini pada para “Khalifah“ (Penggantinya) di Bumi yaitu, para Muslimin Muslimat, dalam istilah populer menyiarkan Islamdisebut “Dakwah“, sedang pelakunya disebut “Muballigh“

Ini berarti setiap muslim tak pandang bulu apa ia Saudagar, Sultan, Pengemis, Arab, Chinaataupun siapa saja yang mengaku muslim ia adalah Muballigh.

Hanya kini ada sekelompok orang yang mengabdikan hidupnya demi tersiar dan terlaksananyaAgama Islam yang disebut Juru Dakwah/Da’i. Mereka inilah yang melepaskan kewajibansaudara-saudara muslim lainnya dari kewajiban dakwah pada masyarakat luas. Hal inidikarenakan Dakwah bagi setiap muslim hukumnya Fardhu Kifayah.

Allah juga telah menetapkan Dakwah harus dilaksanakan dengan damai dan tanpa paksaan : “Tak ada paksaan dalam Agama, sesungguhnya telah jelas antara yang hak dan yang bathil“ (Qs. Al-Baqarah ayat 216).

Cara Dakwah yang Allah kehendaki adalah seperti yang tertulis dalam surat An-Nahl ayat 125 :

2 / 49

Page 3: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

“Ajaklah mereka kejalan tuhanmu dengan bijaksana dan nasihat yang baik dan debatlahdengan cara yang lebih baik pula “.

 

A. MASUK DAN MENYEBARNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA

 

Antara tanggal 17-20 Maret 1963 di Medan diadakan “Seminar Sejarah masuknya Islam keIndonesia“ yang bertujuan mencapai kesepakatan tuntas mengenai sejarah masuknya Islam keIndonesia. Seminar ini di selenggarakan berhubung kesimpang-siuran tentang maslah itu yaituantara keterangan para “Orientalist“ [1] yang berbau kolonial dan anti-Agama Islam dengansanggahan para Sejarahwan Indonesia argumentasi yang lebih kuat. Pada akhirnya seminartersebut mengambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

 

 

 

 

 

a.      Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah (abad ke-7 sampaidengan abad ke-8 M) dan langsung dari Tanah Arab.

3 / 49

Page 4: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

b.      Daerah pertama yang didatangi Agama Islam ialah Pesisir Pulau Sumatera, dan setelahterbentuknya masyarakat Islam maka Kerajaan-kerajaan Islam pertama berada di Aceh.

c.      Muballigh-muballigh yang menyiarkan Agama Islam di Indonesia berprofesi sebagaiSaudagar.

d.      Penyiaran Agama Islam/Dakwah dilakukan dengan cara damai.

 

Kesimpulan pertama membantah pernyataan  kaum Orientalist, yang menyatakan bahwa Islamtiba di Indonesia pada abad ke-13 M, dengan dalil catatan perjalanan Marcopolo yangmenunjukkan bahwa pada tahun 1292 M ia menemukan suatu masyarakat Islam di Aceh Utara.

Pernyataan yang merugikan ini sempat diikuti oleh buku-buku sejarah hinggadiselenggarakannya seminar tersebut. Melalui penelitian-penelitian yang seksama olehsejarahwan Indonesia dapat diketahui bahwa Islam telah masuk ke Indonesia 6 abad sebelumitu.

Bukti-bukti yang menyatakan bahwa Islam tiba di Indonesia pad Abad Ke-7 yaitu:

 

a.      Catatan pelajar China yang belajar di Sriwijaya yang menyatakan bertemu denganpemimpin suatu Koloni bangsa Arab di Pantai Sumatera (684 M)

4 / 49

Page 5: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

b.      Catatan pengembara Itsing yang menyatakan tahun 717 M, ia menumpang kapal TimurTengah yang menuju China, dimana selama beberapa bulan mereka singgah di Aceh danSriwijaya.

Melalui keterangan-keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa daerah-daerah yang pertamakali didatangi Islam pada abad ke-7 M ialah :

Pasai di Aceh Utara : tempat persinggahan pertama Jalan Laut Timur Tengah Cina DiIndonesia.

Peurelak  di Aceh Utara : tempat persaingan kedua jalan Laut Timur Tengah China diIndonesia.

Muara Sabak di Jambi Timur : pelabuhan utama Kerajaan Sriwijaya yang sering disebutBangsa Arab : Zabag.

Juga berdasarkan sumber keterangan lainnya dapat diketahui bahwa penyiar-penyiar Islamyang pertama-tama di Indonesia, meraka itu adalah :

a.      Bangsa Arab : Pada abad ke-7 sampai dengan abad ke-8 M sebagai para Saudagar yangmenuju China.

b.      Bangsa Persia : Sejak abad ke 8 M yang terutama terdiri dari kaum   Syi’ah karena   perlakuan kejam Khalifah-khalifah Bani Umayyah terhadap mereka.

c.      Bangsa India : Yaitu Saudagar-saudagar dari Gujarat sejak abad ke-10 M, perananmereka dalam Dakwah Islam di Indonesia menonjol pada abad ke-13 M.

5 / 49

Page 6: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

d.      Bangsa Mesir : Berupa expedisi-expedisi untuk menyebarkan aliran Syi’ah di Timur jauhdikirim oleh Kerajaan Syi’ah Fathimiyah pada abad ke-11 M.

 

Dakwah Islam di Indonesia dilakukan melalui berbagai tahapan yaitu :

 

a.            Tahap Perdagangan antara Saudagar-saudagar muslim Timur Tengah dengan  penduduk Pribumi, dalam tahap ini diperkenalkan Islam kepada penduduk Pribumi.

b.            Tahap perkawinan antara Muballigh dengan wanita Pribumi yang melahirkan  generasi baru yang menganut dan menyebarkan Islam.

c.      Tahap pendidikan pribumi untuk dijadikan Muballigh-muballigh yang siap mensyiarkanIslam keseluruh pelosok Nusantara.

d.      Tahap penyesuaian kebudayaan yaitu tradisi dan kesenian lama yang bertentangandengan ajaran Islam dihapuskan, sedangkan yang tak bertentangan diteruskan dandisesuaikan dengan ajaran Islam.

e.      Tahap pembentukan negara Islam, yaitu pabila pengaruh dan kedudukan Agama Islamtelah kokoh di daerah itu.

 

6 / 49

Page 7: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

 

 

 

 

Sebab-sebab Agama Islam mudah tersiar, dan diterima bangsa Indonesia :

a.      Bangsa Indonesia telah lama mengenal, berhubungan dan berdagang oleh bangsa TimurTengah, maka ketika Saudagar-saudagar Timur Tengah menyiarkan Islam maka bangsaIndonesia dengan mudah dapat menerimanya. [2]

b.      Terjadinya perselisihan dan pertentangan pada kerajaan-kerajaan Hindu dan Budhasehingga mereka tak mengacuhkan Dakwah Islam di daerahnya.

c.      Penyiaran Islam dilakukan dengan damai dan penuh toleransi.

d.      Ajaran-ajaran Agama Islam itu sendiri, seperti :

1.      Agama Islam tak megenal perbedaan kasta

2.      Agama Hindu dan Budha percaya pada hal-hal yang ghaib, Agama Islampun percayapada yang ghaib.

7 / 49

Page 8: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

3.      Agama Islam memperhatikan dan membantu kaum yang lemah.

4.      Upacara-upacara ibadat dalam Agama Islam amat praktis, dapat dilakukan siapa sajatanpa adanya penghamburan biaya.

 

Islam telah tiba di Indonesia pada abad ke-7 M, tapi baru dapat tersebar keseluruh pelosokIndonesia pada abad 19-20 ini. Hal ini disebabkan terdapatnya beberapa faktor penghambatyaitu :

1. Faktor Geografis: Kepulauan Indonesia amat luas dan terpencar-pencar, dimanabanyak daerah terpencil yang sukar dicapai dengan sarana transport di masa itu. 2. Faktor Bahasa: Terjadinya kesulitan berkomunikasi antara Muballigh denganpenduduk pribumi karena tak terdapatnya Lingua Franca. [3] 3. Politik Kolonial: Pemerintah kolonial memandang Islam sebagai kekuatan yangsenantiasa antara penjajahan, maka mereka dengan segala upaya berusaha menghalangi dan menindas Dakwah Islam di Indonesia.

 

Pusat- pusat penyiaran Islam di Indonesia di abad peretengahan adalah :

1. Di Sumatera: Kerajaan Samudera Pasai (awal abad ke-14 sampai dengan awal abadke-16 M) yang digantikan kedudukannya oleh Kerajaan Aceh Darussalam. 2. Di Jawa: Gresik-Ampel (abad ke-14 sampai dengan awal abad ke-15 M) yangdigantikan Giri serta Kerajaan Demak (1478-1568). 3. Di kalimantan: Kerajaan Banjarmasin. 4. Di Indonesia Bagian Timur: Ternate (sejak abad ke-15 M) disusul KerajaanGoa-Tallo.

8 / 49

Page 9: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

 

Kepulauan Indonesia tapi juga di Thailand Selatan, Malaka dan Philipina Selatan, mereka ituadalah : Muballigh-muballigh Aceh, Perantau-perantau Minang dan Pelaut-pelaut Bugis.

 

A. PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI SUMATERA

 

a.      Aceh

 Merupakan daerah tempat masuknya Islam pertama kali dan sekaligus merupakan tempatberdirinya Kerajaan-kerajaan Islam tertua di Indonesia, yaitu Kerajaan Peurelak dengan RajaMaulana Abdul Aziz (840-864) Kerajaan Kuala Daya yang didirikan Sultan Johan Alam Syahtahun 1205, Kerajaan Samudera Pasai dengan Raja Marah Silu yang bergelar Sultan Al-MalikulSaleh (1260-1297).

Dalam kitab Sejarah Melayu ditulis bahwa pada abad ke-12 datanglah 2 Muballigh dari Arabyaitu, Syekh Abdullah Arif dan muridnya Syekh Burhanuddin dimana Syekh Burhanuddinberdakwah di daerah Minang, sedang gurunya menetap di Pasai.

 

b.     Sumatera Utara

Di daerah Aru pada abad ke-12 M berdirilah suatu Kesultanan Syi’ah yang pada abad ke-15wilayahnya meliputi seluruh Sumatera Utara. Meskipun demikian Dakwah Islam kurang

9 / 49

Page 10: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

dilakukan Kesultanan ini. Barulah setelah daerah ini dikuasai Kerajaan Aceh Darussalam,usaha-usaha pengislaman dilakukan dengan giat. Sedangkan di Mandailing dakwah terutamadilakukan muballigh-muballigh Minang. Beberapa daerah di Tanah Batak karena letaknya dipegunungan yang sulit dicapai tetap beragama Pelbegu (Menuju Arwah).

 

c.      Sumatera Barat

Pada mulanya Islam berasal dari Aceh. Tiga kota yang memegang peranan penting dalamdakwah Islam disini ialah Tiku, Pariaman dan Indrapura yang terletak di Pesisir Barat. SyekhBurhanudin dari Pasai selama 40 tahun berdakwah di daerah Minang dan Riau hinggawafatnya di Kuntu Kampar pada tahun 1191 M. Pada tahun 1581 Raja Pagarruyung masukIslam dan bergelar Sultan Alif. Sejak itulah Islam tersebar keseluruh Minang. Daerah terakhiryang menerima Islam ialah Kepulauan Mentawai yakni baru di abad-abad terakhir.

 

d.     Bengkulu

Menerima Islam dari 2 jurusan, dari jurusan Utara oleh Muballigh dan Saudagar Minang  danAceh, sedang dari Selatan oleh Muballigh Banten.

 

e.      Riau

Pedagang-pedagang Timur Tengah telah mengadakan hubungan dengan daerah Kampar

10 / 49

Page 11: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

sebagai pusat perdagangan lada sejak abad ke-6 M. Hubungan ini diteruskan bahkanbertambah pesat dimana Islam. Pedagang China yang tadinya mendominir perdaganganmerasa cemas dengan perkembangan ini, maka tahun 720 M armada China mengusirSaudagar-saudagar Islam dari Riau. Kota ini baru terjadi lagi di abad ke-12 M. Ketika itu daerahKuntu Kampar menjadi pusat dakwah Islam di Riau. Islam tersebar keseluruh Riau ketikaKerajaan Siak yang dirajai Megat Kudu diislamkan Sultan Malaka yaitu S.Mansur Syah(1444-1277).

 

f.        Jambi

Melalui Muara Sabak, kerajaan Sriwijaya mengenai Islam di abad ke-7 M. Menurut cerita rakyatNahkoda Kapal Turki : Ahmad Salim yang bergelar  “Datuk Paduka Berhala “ menikahi PutriJambi sekaligus menjadikan Jambi sebagai Kerajaan Islam. Hal ini terjadi pada abad Ke-15 M.

 

g.     Sumatera Selatan

Dimana Kerajaan Sriwijaya dakwah Islam telah digiatkan ditepi Sungai Musi yakni dipulauKeramat terdapat pemakaman Islam dari zaman itu, tapi baru di abad ke-17 M Islam masukkedaerah Ogan dan Komering. Pada tahun 1735 datanglah Sayid Abdurrahman dari Pasaiuntuk berdakwah dipulau Bangka dan Belitung. Makamnya terdapat di Gunung Tajam, Belitung.

 

h.     Lampung

11 / 49

Page 12: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Islam dibawa kesini oleh keempat Umpu yaitu: Nyerupu, Umpu Bejalan Diwoy, Umpu Perangdan Umpu Blunguh yang sebagian besar dari Minang abad ke-14 sampai dengan abad ke-15M. Barulah setelah Kerajaan Banten menanamkan pengaruhnya di Lampung pada abad ke-16M, dakwah Islam dilakukan secara intensif oleh Muballigh-muballigh Banten.

 

B. PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI JAWA

 

a.       Jawa Barat 

Kabar pertama tentang Agama Islam disini berasal dari suatu riwayat yang berasal dari zamanKerajaan Hindu Pajajaran. Riwayat itu menceritakan pewaris tahta Pajajaran yang gemarberkelana dan akhirnya masuk Islam serta naik haji,maka ia disebut Haji Pura. Usahanya untukberdakwah di Pajajaran gagal, karena dianggap hendak merebut tahta dari Raja,yaitu PrabuMundingding Sari. Hal ini terjadi diakhir abad ke-12 M. Barulah pada awal abad ke-15 M,dakwah Islam berkembang pesat di Cirebon, yang berjasa dalam usaha ini ialah Syekh DatukKahpi dari Tanah Arab. Demikian pesat dakwah Islam di Cirebon sehingga penguasanya jugamenjadi muslim. Pada tahun 1479 Cirebon memerdekakan diri dari Pajajaran dan penguasanyadiangkat oleh Sultan Demak sebagai Pemimpin Dakwah Islam di Jawa Barat dengan gelarSunan Jati. Berkat jasanya Agama Islam meluas ke Ibukota Pajajaran yang ketika itu diperintahPrabu Siliwangi (1442-1482).

Meskipun Putra Raja yang menjadi tulang punggung kerajaan yaitu, Pangeran SengaraKiansantang telah masuk Islam dan berganti nama menjadi Haji Mansur, Raja Pajajaran tetapteguh memeluk Agama Hindu. Sikap yang sama dilakukan raja-raja penggantinya, bahkansalah seorang di antaranya pada tahun 1522 mengadakan Perjanjian Perdagangan danPertahanan dengan Portugis untuk menghadapi kaum Muslimin. Mendengar ini, KerajaanDemak amat gusar, maka dengan dibantu Cirebon dikirimkanlah 1452 tentara dipimpinFalatehan yang bergelar Syarif Hidayatullah dari Pasai. Pada tahun 1526-1527 mereka berhasil

12 / 49

Page 13: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

merebut 2 Pelabuhan utama Pajajaran yaitu, Banten dan Sunda Kelapa, sekaligusmenghancurkan armada Portugis di Sunda Kelapa. Meskipun demikian Kerajaan Pajajarandibiarkan tetap hidup. Kerajaan ini baru runtuh pada tahun 1579 ketika Ibukota Pakuan direbuttentara Banten yang dipimpin Sultan Yusuf (1570-1580). Rajanya yang terakhir yakni PrabuSedah gugur dan rakyatnya yang tak mau memeluk Agama Islam   menyingkir  ke BantenSelatan. Dengan demikian Islam tersebar  keseluruh Jawa Barat.

 

b.     Jawa Tengah 

Pada abad ke-15 M kota-kota Pelabuhan dipesisir Utara seperti Jepara, Demak, Pekalongandan Lasem sangat ramai disinggahi kapal-kapal dari dan menuju Indonesia Timur untukmengangkut rempah-rempah. Di Pelabuhan-pelabuhan tersebut makin bertambahlahpemukiman-pemukiman orang Islam. Bersamaan dengan itu bermunculan Muballigh-muballighyang dianggap keramat dan disebut  “Wali” (orang yang dicintai Allah karena kesolehannya)dan umumnya digelari “Maulana” (Tuan kami) dan “ Sunan” (yang dijunjung tinggi). Mubaligh yang paling banyak pengikutnya karena memiliki metodedakwah yang lain dari pada lazimnya ialah Raden Djoko Said atau Sunan Kalijaga. Daerahdakwahnya adalah Jawa Tengah bagian Selatan. Muballigh lainnya adalah Sunan Kudus danSunan Bonang di Pesisir Utara, Sunan Muria di Gunung Muria, Sunan Drajat di Sedayu danSunan Bayat di Bayat. Penyiaran Agama Islam makin subur dengan adanya Kerajaan IslamDemak (1478-1568).

 

c.      Jawa Timur 

Agama Islam telah masuk pada abad ke-11 M. Hal ini terbukti dengan adanya makam seorangmuslimah yaitu Fatimah Binti Maimun di Leran yang berangka tahun 1028 M. Hal ini berartiIslam telah masuk ke Jawa Timur dimana Kerajaan Kediri (1050-1222). Bahasa Arab rupanya

13 / 49

Page 14: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

telah banyak dipakai disana, terbukti dengan bercampurnya kata-kata Arab dengan BahasaJawa kuno dalam Kakawin Ghatotkacasraya karya Empu Panuluh (1157). Juga di PemakamanTriloyo banyak terdapat makam-makam Islam di antaranya yang berangka tahun 1281 M. Padapemerintahan pendiri Majapahit yaitu Raden Wijaya (1292-1308) telah terdapat pejabat-pejabatyang berAgama Islam. Para pelopor penyiaran Islam di Jawa Timur ialah Maulana MalikIbrahim di Gresik, Syekh Zainal Kubro di Gresik dan Maulan Ishaq di Blambangan pada abadke-14 sampai dengan abad ke-15 M.

 

Muballigh lain yang berjasa menyiarkan Islam di daerah Pesisir Utara adalah Sunan Giri danSunan Ampel. Sedangkan di daerah pedalaman oleh Sunan Mundung, Sunan Sendang Duwurdan Sunan Wilis. Dua orang muballigh yang merintis dakwah di Madura adalah RadenJakandar atau Sunan Bangkalan dan Syekh Khalifah Husen yang bergelar Sunan Kertayasa.Karena para Muballigh mau bekerja pada Kerajaan Majapahit maka Raja menganugerahkandaerah untuk dijadikan tempat kedudukan mereka yatu Gresik dan Amper yang lalu dijadikanpusat dakwah Islam. Majapahit ditaklukkan oleh Girindrawardhana pada tahun 1478. MulanyaRaja ini takluk pada Kerajaan Demak, tapi ternyata mengadakan hubungan gelap denganPortugis. Maka kerajaan Demak menghancurkan Kerajaan itu pada tahun 1518. Kerjaan Hindulainnya yaitu Blambangan baru ditaklukkan Mataram tahun 1639 M. Dengan runtuhnya keduaKerajaan itu, pudarlah Agama Hindu dan makin tersebarlah Islam.

 

C. PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI NUSA TENGGARA

 

a.      Bali

Penyebaran Agama Islam disini kurang berhasil. Sebabnya karena sebagian penduduk Baliadalah bekas penduduk Kerajaan-kerajaan Hindu Jawa Timur, terutama berasal dari Majapahit

14 / 49

Page 15: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

sehingga mereka disebut “Wong Majapahit”. Migrasi besar Wong Majapahit terjadi di abadke-15 sampai dengan abad ke-16 M, ketika daerah Jawa Timur direbut oleh Kerajaan-kerajaanIslam. Pemeluk Hindu yang tak suka diperintah kaum muslim, menyingkir ke PegununganTengger dan Pulau Bali. Jadi, jelas mereka menolak tumbuhnya pengaruh Islam di Bali.Sedangkan penduduk asli yang disebut “Bali Aga” juga sudah memeluk Hindu jauh sebelumkedatangan pengungsi tersebut. Dikalangan mereka terutama yang tinggal di Pesisir ada yangmemeluk Islam dan bercampur baur dengan para penyiar Islam itu.

 

b.     Lombok 

Agama Islam dibawa oleh pelaut-pelaut Bugis, maka mereka mempunyai andil yang lebih besardalam dakwah Islam di Lombok. Meskipun demikian tercatat bahwa kesulitan Demak pernahmengirimkan seorang Muballigh terkenal untuk berdakwah di Nusa Tenggara. Ia adalah SunanPrapen (wafat tahun 1547 M) yang merupakan keturunana Sunan Giri. Setelah beberapa lamamenyiarkan Islam di Lombok ia melanjutkan misi dakwahnya ke Sumbawa, sedangkan usahadakwah di Lombok diserahkan pada murid-muridnya. Atas jasa Muballigh-muballigh itu makasebagian besar penduduk aslinya yaitu suku Sasak menjadi pemeluk Islam. Pada abad ke-16sampai dengan abad ke-17 M, berdirilah kerajaan-kerajaan Islam adat seperti Mataram,Pegasangan dan Pugutan, dimana akhirnya Kerajaan Mataram berhasil menaklukankerajaan-kerajaan lainnya dan mempersatukan Lombok.

 

c.      Sumbawa 

Pada pertengahan abad ke-14 M, dimulailah tahap dakwah Islam dengan dirintis oleh putraSyekh Zainal Kubro di Gresik yaitu Sayyid Ali Murtolo. Disini ia berkedudukan di Bima, makaoleh penduduknya ia digelari “Raja Pandita Bima”. Tak lama ia di Sumbawa, pulang ke Jawadan wafat di Gresik. Pada abad ke-16 M di Sumbawa telah terdapat beberapa kerajaan yaitu,Sumbawa, Dompu, Bima dan Sanggan. Yang terbesar ialah Kerajaan Sumbawa dan KerajaanBima. Ketika itulah Sultan Alauddin (1593-1639) dari Kerajaan Goa-Tallo berhasil memaksake-empat kerajaan itu takluk (Juni 1618 M). Dengan pengaruh Kerajaan Goa-Tallo, lambat laun

15 / 49

Page 16: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Islam tersiat dikeempat Kerajaan. Pada tahun 1650 M Raja Mas Cinni mendirikan kerajaanIslam di Sumbawa Besar. Masyarakat seorang “Ntjuhi”. Mereka bermusyawarah untuk mengangkat seorang Raja atau “Sangaji”. Setelah Islam tersiar sebutan Sangaji diubah menjadi “Sultan” dan Ntjuhi menjadi “Gelarang”.Sangaji yang pertama kali memeluk Islam adalah Raja ke 27 yaitu Indra Jambrut yang bergelarRuma Ta Ma Ba Ta Wadu pada tahun 1640 M. Sedangkan Kerajaan Dompa menjadi Islamjuga Berkat pengaruh Kerajaan Goa-Tallo. Suatu cerita turun menurun mengisahkan seorangMuballigh yang datang ke Negeri di Barat Bima. Penguasanya menipu dan mempermainkanmuballigh tersebut. Tak lama setelah kepergian muballigh itu, meletuslah Gunung Tamborayang mengakibatkan binasanya negeri itu. Kejadian ini terjadi pada tahun 1815. Lalu datangMuballigh lain yaitu Haji Ali yang memperingatkan penduduk agar bertobat. Anjurannya banyakmembawa perubahan dalam mesyarakat daerah itu.

 

d.     Nusa Tenggara Timur 

Sumba dan Flores dikuasai kesultanan Bima pada abad ke-17 sampai dengan abad ke-19. DiPesisir Flores Barat banyak terdapat pemukiman orang Islam terutama campuran antarapenduduk asli dengan pendatang-pendatang suku Makasar dan Bugis. Migrasi suku Makasardimulai sejak menyerahkan Kerajaan Goa-Tallo terhadap Belanda yang ditandai denganperjanjian Bongaya (1667). Mereka tak suka hidup dialam kolonial dan mengembara diantaranya kepulauan, Pulau Nusa Tenggara Timur yang paling dekat dari Sulawesi Selatan.Walaupun daerah Timor Timur yang dikuasai Bangsa Portugis selama 1662-1975 tapi di Pesisirterdapat orang-orang Islam terutama Bangsa Arab.

 

D. PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI KALIMANTAN

 

16 / 49

Page 17: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

a.      Kalimantan Barat 

Islam masuk ke-Kalimantan Barat, pada pertengahan abad ke-16 M. Daerah-daerah yangpertama kali menerima Islam adalah Sukadana dan Sambas (+1550). Islam dibawa keSukadana terutama oleh orang-orang Palembang. Rajanya yaitu: Panembahan Giri Kusuma,masuk Islam tahun 1591 M. Dipimpin oleh Syekh Syamsuddin, dakwah Islam mencapaisepanjang Teluk Sukadana ( +1600 M). Sedangkan Islam di Sambas dibawa oleh orang-orang Johor yang mengungsi akibatpenduduk Portugis atas Malaka (1511). Berkat kuatnya pengaruh Johor, maka KerajaanSambas yang didirikan pada tahun 1521 menjadi taklukan Johor pada abad ke-17 M. KerajaanSintang menjadi Kerajaan Islam pada abad ke-17 dengan Sultan pertamanya yang merupakanRaja ke-20, yaitu Amir Kusuma Negara. Kerajaan Hindu Tanjung Pura yang merupakan bekastaklukan Majapahit mengalami kalah perang terhadap kaum muslimin dan akhirnya masukIslam pula. Islam masuk ke-Landak ketika daerah itu dikuasai Kesultanan Banten selama1699-1788 M. Banten diusir Rakyat Landak dengan bantuan suku Bugis tahun 1788 M.Penguasa Matan yang telah Islam yaitu Raja Giri menikahkan Putrinya dengan Ulama dariHadramaut, yaitu Syarif Husin. Lalu Syarif itu diangkat sebagai Mangkubumi yangberkedudukan di Mempawa (+750 M). Putrinya Pontianak pada tahun 1722 dan 7 tahun kemudian ia dilantik sebagai SultanPontianak pertama.

 

b.     Kalimantan Selatan

Menurut berita China “Jing Yai Sheng Lan” pada tahun 1416 telah terdapat orang-orang Islamdi Banjarmasin. Pada pertengahan abad ke-15 M, Banjarmasin dikunjungi oleh RadenPaku/Sunan Giri dalam suatu perjalanan dagangnya. Barulah Banjarmasin pada pertengahanabad ke-16 menjadi suatu Kerajaan Islam. Latarbelakangnya adalah “Permintaan BantuanBanjarmasin kepada Kerajaan Islam”. Maka Demak mengirimkan Khatib Daiyan untukmengislamkan Raja Banjarmasin yaitu Pangeran Samudera (1595-1620) dengan gelar “SultanSuriansyah”. Kesultanan Banjarmasin giat melakukan pengislaman atas wilayah kekuasaannyayang meliputi   Kalimantan Selatan dan KalimantanTengah.

17 / 49

Page 18: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

 

c.      Kalimantan Tengah 

Menerima Islam pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-17 M, ketika daerah ini dikuasaiKesultanan Banjarmasin pada tahun 1620 Kerajaan Kota Waringin menjadi Kerajaan Islam dimasa Rat Begawan. Suku dayak yang tinggal di Pesisir telah bercampur baur denganorang-orang pendatang melayu yang berAgama Islam, sehingga mereka disebut “DayakMelayu “.Mereka tinggal di Kuala Kapuas dan di daerah sekitar Sungai Barito.

 

d.     Kalimantan Timur 

Yang mempunyai jasa terbesar dalam Dakwah Islam di daerah ini adalah Suku Makasar danSuku Bugis. Di daerah Pasir/Tanah Grogot pada tahun 1575 berdirilah Kerajaan Sadurangasoleh seorang Ratu bergelar Putri Pitung. Pada tahun berikutnya datanglah seorang Muballighdari Giri yaitu Abu Mansyur Indra Jaya dimana ia berhasil menikahi Ratu dan sekaligus menjadiSadurangan sebagai Kerajaan Islam. Dua muballigh dari Sumatera Barat yaitu Abdul KhatibTunggal dan Tuan Tunggang Parang berjasa mengIslamkan Raja Kutai Kertanegara yaitu AjiMakota (1545-1610). Putra Raja Kutai tersebut yang bergelar “Aji” dilarang meneruskanpengislaman hingga ke daerah pedalaman. Dengan bersumber dari Sulawesi Selatan, Islammasuk ke daerah Berau dan Bulungan pada akhir abad ke-17 M.

  E. PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI SULAWESI

 

18 / 49

Page 19: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

a.      Sulawesi Utara 

Pada pertengahan abad ke-17 M sebagian daerahnya dikuasai Kesultanan  Ternate dimanapara Muballigh Ternate dan Makasar memperkenalkan Islam pada para penduduk SulawesiUtara. Islam masuk ke daerah Gorontalo pada tahun 1612 M. Disusul dengan penyeranganKerajaan Goa-Tallo ke Sulawesi Utara di tahun 1634 yang diakhiri dengan dikuasainyaMenado, Gorontalo dan Tomini untuk sementara. Dakwah Islam terhenti dan digantikan Missidan Zending Kristen.

Hal ini terjadi ketika pada tahun 1680 Ternate terpaksa menyerahkan Sulawesi Utara padaBelanda. Pada tahun 1689 Belanda berhasil mengkristenkan Kerajaan Bollang Mongondow.Hal ini tetap tak membuat para Muballigh berputus-asa. Islam masuk Bollang Mongondow1660. Dakwah Islam disana amat pesat di tahun 1830 atas jasa Hakim Bagus dan ImamTuwako. Akhirnya pada tahun 1844 Raja Jacob Manuel Manopo memeluk Islam. Jejaknyadiikuti kerajaan tetangga, yaitu Kerajaan Bollang UK.

 

 

b.     Sulawesi Tengah

Islam telah tersiar di Sulawesi Tengah yaitu di daerah Pesisir yang berasal dari Ternate. Padapertengahan abad ke-17 M, Sulawesi Tengah terbagi atas dua bagian, Yaitu:

1.      Bagian Barat yang dikuasai oleh Kerajaan Islam Goa-Tallo.

2.      Bagian Timur yang dikuasai oleh Kesultanan Ternate.

19 / 49

Page 20: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

           

Pengislaman berjalan dengan lancar, kecuali didua daerah yang dihuni oleh 2 sukuterbelakang, yaitu: Daerah Mori dan Tanah Toraja.

 

c.      Sulawesi Selatan

Menurut laporan seorang Bangsa Portugis yang bernama Pinto, yang mengunjungi PelautMakasar pada tahun 1544 dinyatakan bahwa pada waktu itu disana telah banyak terdapatorang Islam dari Malaka dan  Patani (di Thailand Selatan). Ini berarti Islam telah masuk keSulawesi selatan pada awal abad ke-15 M.

            Rupanya orang-orang Islam makin banyak bertambah, sehingga Raja Goa: Tunijallo(1565-1590) merasa perlu mendirikan Masjid di Mangallekkana, Makasar, tapi ia menolakajakan Sultan Ternate untuk masuk Islam, karena khawatir pengaruh Ternate akan tumbuh diwilayahnya. Kerajaan di Sulawesi Selatan pertama yang menjadi kerajaan Islam adalah: Luwu,Rajanya yakni Lamdu Salat, diislamkan oleh Khatib Sulaeman bersama-sama dengan AbdulKhatib Tunggal (tahun 1603 M). Sementara itu perkembangan Islam di Kerajaan Goa-Tallosemakin meluas. Barulah pada bulan September tahun 1605 secara berturut-turut masukIslamlah Raja Tallo atau Mangkubumi Goa ialah Daeng Mannyori, lalu Raja Goa ke 14 ialahDaeng Marabbia. Setelah masuk Islam Nama kedunya diganti menjadi “ Sultan Abdullah danSultan Allaudin “. Seorang Muballigh yang berjasa mengislamkan keduanya adalah “ AbdulKhatib Tunggal “.

Dalam mengislamkan rakyat Goa-Tallo ia dibantu oleh seorang Muballigh lain, yakni KhatibBungsu. Setelah kerajaan tersebut menerima Islam maka Kerajaan itu menyerukan agarKerajaan Bugis yakni: Bone, Wajo, Sidenreng, dan Soppeng yang menjadi musuh lamanyauntuk masuk Islam. Namun Raja-raja Bugis menolak seruan itu. Maka pada tahun 1608Kerajaan Goa-Tallo memaklumkan perang pada Kerajaan-kerajaan Bugis tersebut. MaksudPemakluman perang itu, selain untuk menyebarkan Agama Islam juga untuk memperluaswilayah Kerajaan Goa-Tallo, dengan berturut-turut ditaklukanlah Soppeng dan Sidenreng(1609) , Wajo (1910) dan Bone (1611 M). Ketika itu yang memerintah di Wajo adalah Raja La

20 / 49

Page 21: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Sangkuru, sedangkan yang berkuasa di Bone merupakan Raja ke-11 yang setelah Islambergelar “ Sultan Adam”. Bersamaan dengan ditaklukannya Kerajaan-kerajaan Bugis tersebut,maka Kerajaan itu akhirnya memeluk Islam juga.

 

d.     Sulawesi Tenggara

Merupakan daerah yang pertamakali menerima Islam di Pulau Buton. Yakni pada pertengahanabad ke-15 M, ketika itu Buton merupakan suatu Kerajaan dan Kerajaan tersebut semasapemerintahan Raja Hali Oleo (1427-1473) menjelma menjadi suatu Kerajaan Islam sebagianbesar daerah Sulawesi Tenggara diIslamkan oleh Muballigh dari Makasar, ketika daerah itudikuasai oleh Kerajaan Goa-Tallo pada abad ke-17 M.

 

e.      Penyebaran Islam di Maluku

Agama Islam telah berkembang di Kepulauan Maluku pada abad ke-14 M. Pada abad itu diMaluku terdapat 5 Kerajaan, yakni Tidore, Ternate, Bacan, Jailolo dan Obi. Di antara ke-5Kerajaan itu yang terbesar adalah “Ternate”, Kerajaan tersebut juga paling banyakmengahasilkan rempah-rempah, oleh karena itu pelabuhannya amat ramai dikunjungi olehSaudagar-saudagar, tak terkecuali Saudagar Timur Tengah. Mereka membeli rempah-rempahuntuk dijual dengan harga yang mahal kepada Bangsa Eropa yang pada waktu itu belummengetahui jalan pelayaran ke Maluku. Para Saudagar-saudagar Timur Tengah itu banyakyang menetap di Ternate. Karena ketika itu Ternate dimusuhi oleh 4 Kerajaan lainnya, makabanyak para Saudagar tersebut yang dijadikan sahabat oleh Raja untuk mengetahuipembuatan alat-alat perang. Pada masa itu yang berkuasa di Ternate adalah Raja Malomatyn(1350-1357), walaupun demikian Raja Ternate baru memeluk Islam satu abad berikutnya.Sultan Ternate pertama adalah Gapi Baguna II (1466-1486), yang diIslamkan oleh DatukMaulana Husen. Kerajaan-kerajaan lainnya-pun memeluk Islam pada abad ke-15 dan ke-16 ini,seperti Sultan Tidore yang pertama adalah Cirililiyatang bergelar Sultan Jamaluddin dandiIslamkan oleh Muballigh dari Tanah Arab yakni Syekh Mansyur.

21 / 49

Page 22: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Sedangkan Sultan Bacan dan Sultan Jailolo yang pertama bergelar Zainul Abidin danHasanuddin. 4 Kesultanan ini berjasa menyiarkan Islam keseluruh Maluku, yakni sebelumkedatangan Bangsa Eropa kesana melalui kekuasaan wilayahnya.

Tidore meliputi : Halmahera Tengah dan Seran Timur. Daerah Bacan dan Obi dikuasaiKesultanan Bacan dan Kesultanan Jailolo meliputi Halmahera Utara dan Pesisir Seram.

 

f.        Penyebaran Islam di Irian Jaya.

Agama Islam masuk kepulau-pulau Irian Jaya seperti Waigeo, Salawati, Misool, Gebi dan didaerah-daerah Pesisir Barat adalah atas pengaruh Kerajan Islam Tidore dan Bacan pada abadke-16 sampai dengan abad ke-17. Daerah pertamakali menyebar dan masuk kepulau-pulaudisebelah selatan seperti Aru dll. Pada abad ke-18 dan abad ke-19, tapi baru memasuki daerahpedalamannya pada abad ke-20 M ini.

  F. PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

 

Pendidikan Islam (Tarbiyatul Islamiyah) adalah merupakan unsur terpenting dalam prosesdakwah, dalam hal ini antara Iman (beragama Islam), Ilmu (memiliki pengetahuan) dan amal(berdakwah) amat erat hubungannya.

Pendidikan Islam dalam arti yang luas adalah mengamalkan ilmu pengetahuan Islam (termasukAgama Islam karena orang yang memeluk Islam hanya orang yang berilmu) pada masyarakatluas, dalam hal ini termasuk berdakwah (menyiarkan Islam).

22 / 49

Page 23: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Sedang pendidikan Islam dalam arti sempit adalah mempelajari Islam dan segala aspeknyasebagai ilmu, sehingga ia memahami hakikat Agama Islam dan mengamalkannya. Ilmu-ilmuAgama Islam seperti Ilmu Kalam (Aqidah), Ilmu Fiqh (Syari’ah) Ilmu Tashawwuf (Akhlaq) danilmu-ilmu penunjang untuk memahami ketiganya, yaitu Ilmu Tafsir Al-Qura’an, Ilmu Hadits danIlmu Tata Bahasa Arab. Bila seorang muslim telah memahaminya, maka ia berhak disebutUlama (seseorang yang berilmu).

Ulama-pun ada bidangnya, Ulama Fiqh disebut Fuqaha, Ulama Tashawwuf disebut Shufi danlain sebagainya. Karena Tarbiyatul Islamiyah telah dibicarakan dalam sub-bab Dakwah, makadisini diuraikan dalam arti sempit saja sebagaimana arti lazimnya.

Di Indonesia pendidikan Islam dasar (Elementer) diberikan pada anak-anak muslim diLanggar/Surau/Menasah yang dikelola oleh pegawai Langgar sendiri (Modin).Untuk pendidikanselanjutnya diberikan di Pesantren.

Pesantren memiliki peranan yang besar dalam Penyebaran Islam, khususnya di Jawa danSumatera. Pesantren juga merupakan Lembaga Pendidikan Morill Rakyat Indonesiasatu-satunya yakni sejak abad ke-15 sampai dengan abad ke-16 hingga pertengahan abadke-19 (pembukaan sekolah Modern bagi Pribumi oleh Kolonial Belanda).

Di Pesantren para Santri dididik oleh guru yang disebut “Kyai” disuatu komplek tertentumengenai berbagai Ilmu Agama Islam. Metode pendidikan pesantren adalah metode“sorongan“ yakni bila santri sudah menempuh pendidikan dasar maka ia harus mempelajarisendidri kitab-kitab Islam klasik.

Kyai adalah tokoh yang amat berpengaruh di lingkungan sekitarnya karna keluasan ilmu,kehalusan moral dan kecakapan kebijaksanaan. Faktor lain yang turut mempertinggi “gengsi“Kyai adalah naik Haji dan menuntut ilmu di Tanah Suci. Sejak abad pertengahan dikala alattransportasi masih primitif telah banyak musafir pribumi yang menuntut ilmu di Tanah Suci.Disana para Bumi Putra teristimewa orang Jawa membentuk pemukiman tersendiri yangdisebut pemukiman “Jawi“ kesempatan ke Tanah Suci tertutup berhubung berkuasanya kaumkolonial di Tanah Air.

23 / 49

Page 24: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

 

 

 

 

 

 

Kesempatan ini baru terbuka kembali di abad ke-18 sampai dengan abad ke-19, makaberbondong-bondonglah muslim Indonesia ke Mekkah untuk melengkapi rukun Islamnyasekaligus memperdalam Ilmu Agama disana. [4]

Ternyata pengalaman di Tanah Suci yakni berbaur dengan saudagar-saudagar seagama dariberbagai bangsa menimbulkan solidaritas keislaman dan juga makin benci pada kaumKolonial-Imperialis berhubung dunia Islam di masa itu sedang dicengkeram Penjajahan BangsaKafir Eropa. Ini menyebabkan sepulangnya ke Tanah Air, para Haji itu membangkitkanperlawanan rakyat terhadap penjajah dalam bentuk Perang Diponegoro, Perang Paderi, PerangBanjarmasin perlawanan rakyat Banten, Cirebon  Dll. Hal ini menyebabkan pihak pemeriantahkolonial mengeluarkan peraturan-peraturan yang bersifat menghambat pelaksanaan IbadahHaji (terutama berupa peraturan yang memberi persyaratan materil yang berat), jugapeziarah-peziarah Pribumi dari Tanah Suci itu membawa pemikiran-pemikiran yang sedang“Pop“ di masa itu. Terutama sekali paham Modern yang dicetuskan dipertengahan abad ke-19M hingga awal abad ke-20 M. Modernisme ini diterapkan para ulama di Indonesia, salah satu diantaranya adalah pembentukan lembaga pendidikan Islam Modern yaitu Madrasah. Madrasahmenerapkan Sistem Kelas, Naik Tingkat dan Gedung pendidikan khusus. Di Madrasah siswaduduk dikursi (di pesantren biasanya belajar duduk ditanah mengelilingi kyai) dan diberikanpelajaran sekuler (non-Agama) seperti Sejarah, Bahasa Belanda, Matematika dll.

24 / 49

Page 25: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Kaum Modern atau kaum muda di Minang mendirikan sekolah-sekolah dan PersatuanGuru-guru Agama Islam / PGAI (7 Juli 1920), keduanya berkedudukan di Padang, laluKurikulumnya disesuaikan dengan Kurikulum perguruan Al-Azhar Di Kairo (1924).

Modernisasi pendidikan juga mempengaruhi kaum tua Minang yang juga mendirikansekolah-sekolah Modern yang tergabung dalam Persatuan Tarbiyah Islam (Perti ) yangberdiri di Bukit Tinggi, 5 Mei 1928. Di Jawa Modernisasi pendidikan dilakukan oleh K.H.Akhmad Dahlan yang mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah yang didirikan pada tanggal18 November 1912 di Yogya.

Muhammadiyah segera berkembang peat diseluruh pelosok Tanah Air juga patut dicatat “Jamiyatul Khairuyah di Jakarta (1905), Jamiyatul Washiliyah di Medan (1930), Nandatul Ulamadi Surabaya (1926), dan Nahdatul Watham di Lombok (1953) adalah Organisasi-organisasidakwah dan pendidikan ternama.

Kembali ke Politik Kolonial Belanda. Pemerintahan Hindia Belanda diawal abad 20 mencobamempraktekan politik terhadap Islam dari Prof.Dr. Snouck Hurgronye                   (1857-1936).Yaitu :

 

a.      Pemerintahan harus berlepas tangan dalam tata pelaksanaan ibadah.

b.      Pemerintahan dianjurkan membantu urusan-urusan Muamalah                             (Kemasyarakatan).

c.      Pemerintahan harus bertindak keras pada Hal-hal yang bernafaskan Politik Islam.

25 / 49

Page 26: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Ini adalah suatu langkah yang cukup melegakan umat Islam di masa itu, dibandingkan masasebelumnya apalagi di masa Gubernur Jendral AWF Idenburg (1909-1916) yang menjalankan “Kriestening Politik“, yakni berusaha mengkristenkan rakyat Indonesia demi melanggengkan kekuasaannya diNusantara (karena Bangsa Belanda Kristen Protestan, maka protestanlah yang diutamakan).Dalam merealisasikan anjuran Snouck Hurgronye, itu sekaligus dalam rangka Politik Etispemerintah memberi subsidi pada pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia

 

 

 

 

 

Subsisidi Pemerintah HINDIA BELANDA ( dalam Gulden )

 

1926

1937

26 / 49

Page 27: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

1939

Zending Protestan

686.100

683.200

844.000

Misi Katholik

286.500

290.700

335.700

Dakwah Islam

7.500

27 / 49

Page 28: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

7.500

7.600

 

Seperti layaknya setiap penjajah, maka jasa baik itu tentu ada maksud tersembunyi dan selaludisertai hambatan – hambatan. Hambatan-hambatan itu berupa dikeluarkannya “ OrdonansiGuru (1928)”disusul “Ordonansi Sekolah Liar(1932)” yang mengharuskan pendaftaran dan seleksi ketat terhadap guru swasta (termasukAgama Islam) dan sekolah swasta (termasuk sekolah swasta Islam), adapula “Onderwijs Verbond(1933)” yang melarang guru-guru Agama untuk ikut berpolitik.

Demikianlah keadaan pendidikan Islam di Indonesia dari masa kerajaan-kerajaan Islam hinggamasa Kolonial Belanda. Berikut ini terdapat tabel yang menunjukan jumlah Pesantren,Madrasah, Kyai dan Santri di Jawa serta Madura pada akhir masa Penjajahan Belanda (1942)

 

 

Jawa Barat

Jawa Tengah

28 / 49

Page 29: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Jawa Timur

Pesantren&Madrasah

1213

351

307

Kyai/Guru

7652

4466

6150

Santri/Siswa

84.467

29 / 49

Page 30: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

21957

32931

Jml Total Pesantren & Madrasah

1.875

 

 

Jml Total Santri/Siswa

139.415

 

 

 

30 / 49

Page 31: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

1.2 CORAK AJARAN ISLAM DI INDONESIA

           

Sebagai Agama mayoritas 90% dari kuantitas yang amat besar jumlahnya (+140 juta muslim =Negeri muslim terbesar di dunia). Islam di Indonesia memang pantas memiliki kebanggaanpsikologis, namun dibalik itu kuantitas yang besar itu biasanya memiliki corak-corak tertentuyang melambangkan rendahnya kualitas. Corak yang beraneka ragam itu asalnya adalah akibatumat Islam dalam berbagai golongan/aliran/mazhab ataupun sekte yang ditimbulkan olehperbedaan pendapat (Khilafiyah) yang gagal mendapat titik temu (musyawarah untuk mufakat).

Dalam hal ini telah dilupakan peringatan-peringatan yang dituliskan dalam Al-Qur’an danAs-Sunnah seperti surat Al-Anfal ayat 46, yang artinya: “Janganlah kamu berbantah-bantahanyang menyebabkan kamu gagal dan kehilangan kekuatan“.

Maka mau tak mau terbentuklah Firqah-firqah (Golongan) baik dalam keyakinan, pemahaman,ataupun pengalaman Agama Islam. Tak dapat disangkal bahwa firqah tersebut baik yangmasuk dari luar maupun dari dalam itu telah memberi corak dan ciri khusus bagi ajaran Islam diIndonesia. Corak dan Firqah yang dimaksud adalah:

1.      Mazhab Syafi’i dalam ibadah (Fiqh)

2.      Ajaran Syi’ah dalam itikad (Aqidah)

3.      Tradisi Sinkretis dalam kehidupan beragama

4.      Tashawwuf dalam penghambaan diri kepada Allah

31 / 49

Page 32: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

5.      Gerakan Reformasi dalam pemahaman Agama

a.      Corak Fondamentalisme

b.      Corak Modernisme

 

1.      Mazhab Syafi’i

 

Didirikan oleh Muhammad Ibn Idris As Syafi’i (767-819) di Baghdad (800-813) dan di Mesir(813-819).

Keutamaan Mazhab ini dibandingkan Mazhab Fiqih lainnya karena ia menjadi jalan tengahantara Rasionalisme (pengutamaan Dalil Aqly) dari Mazhab Hanafi dengan Tradisionalisme (pengutamaan Dalil Naqly) dari Mazhab Maliki yang menjadikannya paling populer di antaraMazhab-mazhab Ahlussunnah lainnya. Maka tak heran bila pemeluknya tersebar luas dariPesisir Afrika Timur, Somalia, hingga Asia Tenggara. Kebetulan sekali jalur dakwah Islam diNusantara sesudah abad 10 M melalui daerah-daerah pusat Mazhab Syafi’i seperti ArabSelatan dan Gujarat.

Mazhab Syafi’i adalah ajaran Fiqh ketiga yang berpengaruh di Indonesia, dimana sebelumnyadi dunia Islam belum ada yang namanya Mazhab karena seluruh tata ibadah masih belummenimbulkan Khilafiyah dan masih dapat langsung mencontoh petunjuk Qur’an dan sunnahNabi. Tradisi inilah yang diikuti pemeluk-pemeluk Islam yang awal sekali di Indonesia (abadke-7 sampai dengan abad ke-8 M), setelah perpecahan Agama (Schisma) di dunia Islam taktertahan lagi, masuklah kaum Syi’ah yang memiliki Fiqh tersendiri di abad 8 M. Bersamaandengan jatuhnya kesultanan Syi’ah Fathimiyah digantikan Dinasti Aiyubi yang Sunni di Mesir

32 / 49

Page 33: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

(1171), maka berangsur-angsur kedudukan Itikad dan Fiqh Syi’ah di Nusantara digantikanItikad Ahlussunnah dan Mazhab Fiqh Syafi’i.

Bukti tertua mengenai Mazhab Syafi’i di Indonesia adalah catatan Ibn Bathuthah (1346) yangmenyatakan bahwa Sultan Pasai yaitu Sultan Malik Az-Zahhir II (1326-1348) teguh memelukMazhab Syafi’i dan nampaknya kehadiran Mazhab itu di Samudera Pasai masih belum lama.Melihat gelar-gelar Sultan Pasai sejak S.Malik As Shaleh (wafat 1292) yang meniru gelarsultan-sultan Bani Aiyub di Mesir (1171-1250), maka masuk akal bila Mazhab Syafi’i dibawamasuk ke Indonesia oleh para Muballigh dari Arab ataupun Gujarat dengan dukunganMansyhur dari Dinasti tersebut.

Riwayat Mazhab Syafi’i di Jawa kurang jelas, dengan adanya mitos hukuman mati Syekh SitiJenar maka para Walisongo dan Kesultanan Demak adalah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Namunkarena masa atau di Jawa (abad ke-15 sampai dengan abad ke-16 M) pengaruh bangsa Chinayang muslim cukup besar dan Raden Patah adalah keturunan China, sedangkan di Chinamuslimnya memeluk Mazhab Hanafi dalam Fiqh, maka timbul keraguan tentang kepastianMazhab Fiqh mereka. Namun yang jelas berdasarkan naskan karya Sunnan Bonang berupaprimbon diterangkan Lafadz niat sebelum Shalat dan Wudhu (yaitu “Ushalli…”) ini pasti MazhabSyafi’i karena mazhab-mazhab lain menolaknya.

Demikian pula dalam Sya’ir Maskumambang dalam serat centini terbaca: “Pilih bangsa kulojawi, imam sapangi pangutan“ (adapun kami bangsa Jawa mengikuti imam Syafi’i).

Dalam prakteknya ajaran Syafi’i yang menentukan bahwa Shalat Jum’at minimum 40 orangmaka kesultanan di Jawa mengangkat 40 pegawai Masjid yang disebut kaum. Aturan ini jugaditetapkan di Palembang, Makasar dan Aceh.

Contoh-contoh diatas menunjukan bahwa Mazhab Syafi’i telah mantap kedudukannya diNusantara pada abad ke-16 M sebagai semacam “Mazhab Fiqh Nasional“. Namun dalamperkembangan selanjutnya Mazhab Syafi’i mendapat goncangan. Goncangan ini disebabkanserangan-serangan golongan Reformis di abad ke-19 sampai dengan abad ke-20 M. KaumFondamentalis di Minang yakni kaum Paderi menyerang adat Tashawwuf dan Mazhab Syafi’i,yang lalu digantinya dengan ajaran Wahabi dan Mazhab Hambali dalam Fiqh. Sedangkan kaumModernis menolak tradisi mazhab yang disebut “Taqlid Buta“ dan membenarkan setiap Muslimuntuk Ijtihad sendiri dari Qur’an dan Hadits. Rupanya goncangan itu tak lama, dan kehidupan

33 / 49

Page 34: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

ibadah Islam dimana kini memperlihatkan bahwa Mazhab Syafi’i tetap dominan.

 

2. Itikad Syi’ah

 

Golongan Syi’ah adalah golongan pengikut Ali Ibn Thlib (599-661) yang menganggap bahwahanya keturunan Rasulullah saja yang berhak menjadi Khalifah/ imam/ penguasa. Makamereka menyebutkan “Pecinta Ahlul Bait“ (Sekeluarga Nabi). Di abad ke-7 itu mereka masihberupa gerakan Politik yang menginginkan tahta kekhalifahan. Tapi setelah kekuasaan jatuhketangan Bani Umayyah (660-750), lalu Bani Abbas (749-1258) mereka berubah menjadi suatualiran Itikad (kepercayaan) baru. Rupanya Yahudi, Kristen dan Zoroaster (Majusi). ……

Karena itulah timbul bentrok dengan Ahlussunnah yang didukung penguasa, penguasa berlakukejam pada golongan ini, tapi itu justru membuat membuat kaum Syi’ah disimpatikan rakyat danmakin berkembang.

Gelombang pengungsian keluar negeri terutama ke Timur jauh berlangsung di abad ke-3, yaknidisaat makin ganasnya perlakuan penguasa. Para pengungsi itu tinggal di Bandar-Bandarramai seperti Gujarat dan Aceh, umum pengungsi termasuk golongan Syi’ah Itsna Asyar(memuliakan 12 imam), dari Persia dan Golongan Syi’ah dan Zaidiyah (memuliakan Zaid IbnZainal) dari Arab Selatan. Namun kehadirannya di Nusantara baru menonjol pada abad ke-11,yakni semasa kaum Syi’ah Islamiyah berhasil mendirikan Kesultanan Fathimiyah di Mesir(969-1171). Kaum Islamiyyah                         (memuliakan 7 imam) tergolong Sekte Syi’ah yangpaling Fanatik sehingga raja-raja Fathimiyah mengirimkan armada-armada ke Timur jauhtermasuk Indonesia untuk menyebarkan Itikad Syi’ah. Expedisi ini tiba di Aceh dan SumateraUtara yang lalu mendirikn kerajaan-kerajaan Islam pertama di Nusantara di Peurelak Pasai, Arudan Kuntu Kampar. Pengaruh Syi’ah di Nusantara bersamaan runtuhnya Kerajaan Fathimiyah.

34 / 49

Page 35: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Kemudian Syi’ah bangkit lagi di Kesultanan Aceh Darussalam dan Pulau Jawa pada abadke-16 sampai dengan abad ke-17 M, kali ini dalam bentuk Mistik. Mistik yang dimaksud adalahajaran Tashawwuf Wihdatul Wujud dari Ibnu Farabi (1165-1240). Ajarannya menyatakanbahwa penampilan alam yang berbeda-beda pada hakikatnya adalah penjelmaan Allah karenaitu Khaliq (serba satu) ataupun Pantheisme (Serba Tuhan). Dipraktekkan secara extrim olehHussen Al-Hallaj di Persia yang karena mengatakan “ Ann’alHaqqu“ (Saya adalah maha Kebenaran/Tuhan) dihukum mati oleh Golongan Sunni. Ajaran ini dibawake Nusantara lewat Aceh oleh Syekh Abu’ Khair semasa Sultan Alladin Mansyur Syah(1581-1587). Dikembangkan oleh Syekh Hamzah Fanuri dan Syekh Syamsuddin As Sumatranisejak Sultan Alladin Riwayat Syah IV (1589-1604 ) dan mencapai kegemilangannya di masaSultan Iskandar Muda (1607-1636). Menderita kemunduran yang derastis akibat seranganKaum Ahlussunnah yang mengkafirkan ajaran itu. Sedang kaum Sunni sendiri mengajarkankebalikan dari Wihdatul Wujud, yaitu “Wahdatusy Syuhid” ataupun “Isnainiyah” yang menyatakan bahwa Khaliq dan makhluk-Nya adalah dua unsur yang berlainan.Serangan kaum Sunni terhadap Wihdatul Wujud di Aceh dilakukan secara keras oleh SyekhNuruddin Ar Raniri dan juga oleh Syekh Abdurrauf Syi’ahkuala yang lebih lunak. Merekaberhasil mempengaruhi Sultan Iskandar Tsani (1636-1641) dan Sultani Tajul Alam Safiatuddin  (1641-1671) untuk melenyapkan ajaran itu dan membakar habis kitab-kitab ajarannya.Sisa-sisanya membentuk suatu Thariqat “Saleek Buta“. Hal ini terbukti dengan adanya mitosSyekh Siti Jenar yg dikata “Kaulo Gusti“ (Hamba adalah Tuhan). Juga para muridnya yaitu Ki Ageng Pengging dan Kyai Tingkirmengalami nasib yang sama. Namun rupanya ajaran telah terpengaruh di pedalaman Jawa danmempengaruhi Kerajaan Pajang (1568-1586) dan Kerajaan Pedalaman lainnya yang lalumembentuk pola Sinkreti dengan ajaran Lama.

Walaupun Syi’ah sudah tak berpengaruh lagi, namun sisa pengaruhnya masih ada, seperti :

 

a.      Tradisi Mengagungkan Keturunan Nabi

Dahulu orang terpandang belum merasa sempurna kebanggaanya bila tak mempunyai tali

35 / 49

Page 36: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

hubungan dengan keturunan Nabi khususnya Imam-imam Syi’ah. Para Shufi selalumenghubungkan mata rantai Thariqatnya dengan Rasulullah. Sedangkan para Sultan biasanyamenghubungkan silsilahnya dengan Ahlul Bait. Hal ini terlihat dalam Silsilah Sejarah Melayu,Babat Tanah Jawi ataupun Legenda Raja-raja Maluku.

                                           

b.     Kepercayaan adanya Imam Mahdi.

Islam membenarkan bahwa di akhir Zaman akan turun ke Bumi sebagai  Imam Mahdi.Kepercayaan oleh kaum Syi’ah bahwa Imam mereka yang ke-12 yang telah menghilang akanmuncul kembali di akhir zaman sebagai Imam Mahdi. Wong Cilik Jawa amat percaya apalagidisinggung adanya Ratu Adil dalam Ramalan Jayabaya. Tokoh-tokoh adalah : Sultan Agung,Pangeran Diponegoro, HOS Cokroaminoto, ataupun Bung Karno mendapat predikat inisehingga mereka menjadi Kharisma bagi Rakyat. Di jawa kepercayaan ini diwujudkan dalam “Gerakan Messianisme” (Kepercayaan tentang Masiah/Al Masih/Ratu Adil) dia di abad ke-19 M, yakni ketikapenderitaan petani mencapai puncaknya akibat Tanam Paksa dan U.U. Agraria 1874.

 

c.      Peringatan atau gugurnya Saidina Hussein cucu Nabi di Padang Karbela (10Muharam 681) dalam bentuk permainan Kuda Kepang, Bubur Merah Putih Sura danPerayaan Tabut Hasan–Husen.

 

 

 

36 / 49

Page 37: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

 

 

3. Tashawwuf .

 

Tashawwuf adalah mistik yang ditimbulkan oleh penganut Islam. Sedangkan bangsa kitaterkenal Tabiatnya yang percaya pada mistik dan segala yang baik.

Justru inilah faktor terpenting mengapa Islam sudah diterima rakyat Indonesia yang Animistisdan Hindu-Budha, apalagi peranan Ahli Tashawwuf (Shufi) yang bergelar “Syekh“ amatmenonjol dalam Dakwah Islam di Indonesia, sebagai resikonya masuk unsur dari luar kedalamajaran Islam dan membentuk Sinkretisme. Disini diuraikan Tashawwuf yang berbentuk sebagaiIlmu, yang terwujud di abad ke-18 M. Ilmu Tashawwuf mempraktekan hidup Kerohanian yangberlebih-lebihan dan biasanya kenikmatan dunia dan menjadi seorang Faqir (Rahbaniyah yang dilarang oleh Islam), apalagi dalam Tashawwuf sudah dipengaruhi Filsafat Yunani, Persia, Hindu dll, yangmerusak Aqidah mereka sehingga ajaran Tashawwufnya menjadi lain dari Lazimnya.

Para Shufi menyebut cara bertashawwuf adalah Thariqat (jalan) dan usahanya disebut Suluk(menempuh perjalanan) yang bertujuan menjadi “Insanul Kamil“ (Manusia Sempurna) setelah melewati derajat suluk tertinggi yakni bersatu dengan tuhan.Praktek Thariqatnya umumnya yaitu berupa Dzikir dan Tafakur (Samadhi).

Thariqat ini berguna untuk memantapkan Tauhid, mengkhusukan ibadah dan memperhaluskanakhlaq umat Islam. Pelajaran Tashawwuf diberikan oleh seorang Syekh untuk memperolehIjazah tanda Lulus yang berarti sang murid diperbolehkan menyebarkan Thariqat yang

37 / 49

Page 38: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

dipelajarinya. Biasanya Shufi mempelajari berbagai Thariqat lalu menggabungkannya, sehinggajumlah Thariqat tak terhitung.

Ciri khas Thariqat ialah hormat terhadap guru sehingga sampai mengkultuskannya dalambentuk Tawassul (berdoa perantaraan guru) dan tradisi mensucikan makamnya, kedua hal inidiserang Golongan Reformasi. Golongan Reformasi menentang Fanatisme, Khurafat, Bid’ahdalam kehidupan Thariqat. Thariqat adalah ciri khas Tashawwuf yang timbul sejak abad ke-12M. Disini hanya diuraikan Thariqat Ahlussunnah bukan Thariqat Syi’ah dengan WihdatulWujudnya ataupun aliran kebatinan yang lebih bercorak kejawaan.

Thariqat-Thariqat yang paling menonjol di Indonesia adalah :

 

a.      Qadiriyah

Pengikut dari Syekh Abdul Khadir Jailani di Persia (wafat 1166).

Pada dasarnya bercita-cita tinggi, membesarkan nikmat, memelihara kehormatan dan Khidmatpada Allah, disebarkan di Nusantara baik oleh Hamzah Fansuri yang Syi’ah maupun NuruddinAr Raniri yang Sunni di Aceh abad ke-16 sampai dengan abad ke-17, berpengaruh pula padaSultan Banten Abdulmufakir (1596-1640).

 

b.     Naqsyabandiyah

Didirikan Syekh Baharruddin An Naqsyabandiyah di Turkestan (wafat 1388), dasarnya hidup

38 / 49

Page 39: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

sederhana dan meninggalkan yang selian Allah, ciri khasnya adalah berdzikir tak bersuara dantak bernafas sambil memuji Allah, juga ada ketentuan berpuasa dalam arti tak akan makandaging dan berhubungan sex pada waktu- waktu tertentu. Merupakan Thariqat terbesar diPulau Jawa hingga abad ke-19 (diganti kedudukannya oleh Thariqat Qadiriyah WanNaqsyabandiyah yang didirikan Syekh Akhmad Khatib Sambas), lalu dibawa ke Minangkabauoleh Syekh Ismail Simabur di abad ke-19, tokohnya yang terutama adalah Syekh Moh. Sa’adMungka (1857-1924) di Minang.

 

c.      Syattariyah

Didirikan Syekh Abdullah an Syattar di India (wafat 1417). Dibawa oleh Peziarah dan PelajarJawa dan Melayu dari Tanah Suci selama abad ke-16 sampai dengan abad ke-17, tokohnyayang termasyur adalah Syekh Abdurrauf Syiahkuala di Aceh (wafat 1695). Murid-muridnyamenyebarkan di Sumatera dan Jawa, merupakan Thariqat yang masuk ke Jawa, tokohnya yanglain adalah Syekh Yusuf Tajul, Khalwati  (wafat 1699) dari Makasar menyiarkannya di Bantensemasa Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682), dibawa masuk ke Minangkabau oleh SyekhBurhanuddin (1646-1691) murid Abdurrauf, di Minang menjadi Simbol Tua disana, mengajarkanajaran martabat 7 dan mengadakan Tradisi “ Bersapa“yaitu ziarah ke makam Syekh Burhanuddin di Ulakkan.

 

 

 

d.     Sammaniyah 

39 / 49

Page 40: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Didirikan Syekh Muhammad Saman di Madinah (Wafat 1720) Ajaran mengenai cara Dzikir,Shalawat, Istighfar, dan Do’a yang khasnya bersuara nyaring. Dasarnya menunjukkan bahwaThariqat ini lebih menekankan kehidupan akhirat dan menjauhi keduniaan (Rahbaniyah).Tokohnya di Indonesia adalah Syekh Mohammad Arsyad Banjar  (1703-1808) dan Syekh Abdussamad Al-Falimbani yang menyebarkan di Selat Malaka padaabad ke-19 M, juga berpengaruh luas di Jawa Barat.

 

  4. Tradisi Sinkretis

Sinkretisme adalah hasil gabungan dari beberapa Dogma yang berbeda demi mencapai suatukeharmonisan, di Indonesia Sinkretisme ini hampir menjadi tradisi, contohnya perpaduanAgama Hindu dengan Budha menjadi aliran Siwa-Budha dalam rangka “Bhineka Tunggal Ikadan Hanna Dharma Mangrwa“ (Berbeda-beda tapi tetap satu tak ada Agama yang mendua) ataupun Agama Hindu yang di“Indonesia“ kan menjadi Hindu-Bali. Islam disatu pihak mengajarkan toleransi (Tak adapaksaan dalam beragama) namun disisi lain menolak Sinkretisme (“Bagimu Agamamu Bagiku Agamaku“). Namun dalam hal kenyataan ini tak dapat dihindarkan, hal ini terjadi karena menyebarkanIslam di Indonesia sedikit banyaknya adalah hasil kompromi dengan pihak penguasa Hinduantara lain dengan persamaan mistik.

Selanjutnya aktor penting yang menyebabkannya adalah kesalahan Metode Dakwah, paraMuballigh hanya mengajarkan Dua Kalimat Syahadat dan sekedar pengetahuan dasar padarakyat disuatu tempat dan dakwah di daerah lain. Rakyat tersebut masih dalam Taraf Muallafdengan Aqidah yang masih lemah, maka pengaruh Adat dan Agama lain lebih dominan,umumnya hal ini terjadi ketika Dakwah Islam belum diintensifkan yakni di Aceh hingga abadke-13 M, dan daerah lain hingga abad ke-16 sampai dengan abad ke-17. Namun takselamanya begitu, misalnya di Jawa pada masa Walisongo terdapat 2 sistem dakwah yangberlainan, Sistem Pertama adalah beranggapan bahwa rakyat harus menjalankan Syariat Islammurni maka segala Adat Istiadat yang melanggar ajaran Islam harus diberantas serta menjagakemurnian Aqidah, sisa-sisa Agama lama dimusnahkan. Yang terkenal menjalankan sistem inidengan keras adalah Sunan Kudus. Sedang Sistem yang Kedua memang unik dan diterapkanoleh Sunan Kalijaga. Beliau berpandangan bahwa dakwah harus disesuaikan dengan situasidan kondisi, Adat Istiadat lama yang dipertahankan dengan memasukkan jiwa Islamkedalamnya. Muballigh yang menerapkan sistem ini haruslah luas ilmunya, disatu pihak ia

40 / 49

Page 41: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

mendalami Agama dilain pihak ia harus memahami sifat dan watak rakyat yang diasuhnya.Karena sukar mencari tokoh seperti Sunan Kalijaga maka akhirnya sistem yang kedua ini lebihmenjelma dari pada Sinkretisme dimana Adat lebih menonjol dari Syari’at Islam sendiri.

Berdasarkan hal ini di Jawa timbullah 2 golongan, yakni :

 

1. Golongan Santri : Golongan yang taat pada Agama, disimbolkan dengan kaum Mutihan(Putih), terutama yang dimaksud adalah ulama dari Pesantren. 2. Golongan Abangan (Merah) : Golongan yang tak taat pada Agama, simbol dari para(Priyayi / Bangsawan).

 

Golongan Abangan ini umumnya hanya mengenal Islam dalam 4 kali kesempatan, yakniKelahiran, Pengkhianatan, Pernikahan, dan Kematian.

Azimat, Firasat, Wangsit, Ramalan, Slametan dan Kitab Primbon adalah bagian dari kehidupanmereka, dalam tata negara pola Agama tersebut timbul sejak Kerajaan Pajang lalu KerajaanMataram dan dilanjutkan kerajaan-kerajaan Jawa yaitu Kerajaan Surakarta  (1755-1946),Yogyakarta (1755-Kini), Mangkunegara (1757-1946), dan Paku Alaman (1813-Kini). SultanAgung (1613-1645) berusaha mempersatukan antara Agama Islam dengan Hindu-Jawa. Hal initerlihat dalam karya Filsafatnya itu hanya Sastera Gending (Gabungan Tahun Saka denganTahun Hijriyah) serta mengadat jawakan tradisi Islam yang menghasilkan Kejawaan (Kejawen).Pola semacam ini juga terdapat di Pulau Lombok berupa adanya golongan “Islam Waktu Tiga“ yaitu gabungan antara Islam dengan kepercayaan asli Suku Sasak. Berlainan dengan muslimlazimnya atau “Islam Waktu Lima“, maka mereka beranggapan bahwa Shalat hanya merupakan Kewajiban dari penghulumereka, Penghulu inilah yang akan menanggung dosa pengikutnya dan mereka sendiri hanyaShalat dalam 3 kali kesempatan yakni setiap hari Jum’at, Idul Fitri dan Maulid Nabi.

41 / 49

Page 42: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Demikian pula di Minangkabau, Islam dimana tergolong Konsevtif karena merupakan gabungandari Mazhab Syafi’i, Thariqat Syattariyah dengan Adat Tradisi Lama, semuanya ini bersumberdari Kerajaan Pagarruyung, kekuasaan tertinggi ditangan seorang Raja Adat seorang RajaIbadat. Pengaruh Adat melebihi pengaruh Islam, tradisi bertentangan dengan Islam sepertiJudi, Minum Arak, Menyambung Ayam ataupun Sistem Waris Matrineal tetap jalan.

Hal ini menimbulkan reaksi golongan Fundamental maupun Modernisme. Golongan Paderidengan kekerasan meruntuhkan Kerajaan Pagarruyung (1809) dan menyelenggarakan HukumIslam seteguh-teguhnya, Simbol Paderi adalah “ Putih “ dan kaum adat “Hitam“. TradisiAbangan ini tetap bertahan, bahkan diberi angin oleh Kolonial Belanda yang mengkhawatirkankaum santri sebagai kekuatan anti penjajah. Contohnya adalah kaum Priyayi yang menghinaIslam dinaikkan pangkatnya oleh Belanda disamping fasilitas pendidikan Modern. Namunsetelah Penjajahan Tumbang Sinkretisme belum lenyap, kali ini berwujud pada “AliranKepercayaan pada Tuhan YME“ atau kebatinan yaitu semacam Thariqat Tashawwuf namun nilai Islamnya dikesampingkanatau ditiadakan sama sekali, namun tak dapat disangkal bahwa para Shufi berperan denganadanya aliran ini, tujuannya mendapat Budi Luhur guna kesempurnaan hidup. Disamping ituadapula yang menyerupai Praktek Suluk seperti untuk menebus rahasia makhluk ataupunmempersatukan jiwa manusia dengan Tuhan (Pengaruh Wihdatul Wujud).

Aliran kebatinan berkembang dengan pesat jumlahnya ada puluhan yang dikoordinir PAKEM.Kehadirannya di Indonesia mulanya akibat salah tafsir dari Pasal 22 UUD 195 ayat 2 (….. untukberibadah menurut Agama dan kepercayaannya itu) namun akhirnya dijamin hak hidupnya dalam GBHN.

 

5. Gerakan Reformasi.

 

Merupakan gerakan “Perbaikan“ dalam Pemahaman Agama sebagai reaksi adanya

42 / 49

Page 43: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Firqah-firqah dalam umat Islam dan hal-hal negatif yang ditimbulkan dari padanya. Di zamanModern golongan ini timbul kembali sebenarnya berdasarkan sifatnya, dalam GolonganReformasi terdapat dua Golongan yang berlainan. Kedua golongan ini sekaligus sukardibedakan karena saling membaur dan bersamaan timbulnya padahal pada hakikatnya merekasaling bertolak belakang, kedua golongan ini adalah Golongan Fundamentalis, dan GolonganModernis.

 

FUNDAMENTALIS

MODERNIS

*Tujuan : Mengembalikan ajaran Islam ke Al-Qur’an dan sunnah Nabi dengan mencontoh kehidupan beragama dimana nabi dan para sahabatnya dimana belum ada aliran-aliran Aqidah, Mazhab, Fiqh ataupun Thariqat Tashawwuf yang ditimbulkan Khilafiyah berpikir.

 

*Pokok-Pokok ajaran :

1. Mengendaliakan kebebasan berfikir dan beritikad. 2. Mencontoh praktek kehidupan di masa Nabi dan Sahabat sebelum timbulnya Firqah-firqah. 3. Menumpas segala sesuatu yang menghalangi kemurnian Agama.

 

* Asal Mula :

43 / 49

Page 44: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Dibangun oleh Ahmad Ibn Hambal (780-855) sebagai reksi terhadap golongan Sunni dan Mu’tazillah yang mulai mencampurkan Agama dan Filsafat, nama gerakannya “Salafiyah“ (terdahulu) dan pengikutnya disebut “Ahlul Aatsar “, masih golongan Ahlussunnah.

 

* Perkembangan

Dikembangkan oleh Ibn Taimiyah di Syiria (1263-1328) namun mendapat tentangan hebat dari kaum Fuqaha dan Shufi sehingga hidup dari penjara ke penjara dan fahamnya tak ada yang melanjutkan.

 

* Kebangkitan :

Dibangkitkan kembali oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab (1702-1787) dalam gerakan Wahabi yang didukung Raja Nej yaitu Muhammad Ibn Sa’ud, mereka berhasil menduduki Hejaz (Mekkah dan Madinah) selama 1802-1812 dan mempraktekan Syari’at Islam hingga dasarnya, maka disebut Fundamentalist. Dan pada tahun 1924 kembali berkuasa, namun kini tanpa sikap Radikal.

 

* Ajaran-ajarannya :

1. Menolak Syrq, Bid’ah Khurafat. 2. Menolah Tashawwuf tapi tetap bermazhab Fiqh biasanya Mazhab Hambali. 3. Melaksanakan ajaran Islam semurni-murninya, jika perlu dengan kekerasan. 4. Melarang segala sesuatu Bid’ah seperti Ziarah Ke makam, merayakan Maulid Nabi, Berqasidah, Merokok, Makan sirih, dll.

 

44 / 49

Page 45: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

* Tujuan : Mengembalikan ajaran Islam ke Prinsip semula yakni kemerdekaan berfikir dan berijtihad bagi setiap muslim yang mampu dalam rangka mengikuti perkembangan Zaman dan melenyapkan segala sesuatu yang menghalangi prinsip diatas.

 

* Pokok-pokok ajaran :

1. Memperluas kebebasan berfikir dan berijtihad. 2. Menyesuaikan diri dengan arus perkembangan zaman yang makin maju. 3. Menumpas segala sesuatu yang menghalangi kemajuan umat Islam.

 

* Asal Mula :

Dibangun oleh Washil Ata’ (689-748) yang keluar  (I’tizal) dari Ahlussunnah karena lebih menitik beratkan Dalil Aqly dari pada dalil Naqli (Golongan Rasional), karena I’tizal diwarnai “Mu’tazilah “ namun mereka menyebut diri                                        “ Ahlul’Adil wat Tauhid “ (pembela keadilan dan Ketauhidan).

 

* Perkembangan

Dikembangkan oleh Sayyid Jamaluddin Al-Afghani    (1839-1897) yang mengemukakan Pan Islamisme untuk melumpuhkan kolonialisme, Imperialisme yang telah melanda dunia Islam, gagasannya dilanjutkan oleh muridnya Muhammad Abduh (1848-1905) yang mengajarkan Modernisasi pendidikan dan membuka kemerdekaan itikad lewat majalah “Al Manar“ di Mesir. Tokoh-tokohnya yang lain adalah Mustafa Kemal Sir Sayid Ahmad Khan (1850-1897) dalam pendidikan di India.

 

* Ajaran-ajarannya :

45 / 49

Page 46: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

1. Menolak Syrq, Bid’ah, Khurafat, dan Taqlid Buta. 2. Menolak segala bentuk Taqlid Buta, seperti Tashawwuf dan maupun bermazhab Fiqh. 3. Modernisasi pendidikan. 4. Modernisasi politik disatu pihak menganjurkan Pan Islamisme, dilain pihak mengajarkan Nasionalisme. 5. Melarang perbudakan, mengangkat kebebasan wanita dll.

 

 

Fundamentalis Islam masuk ke Indonesia melalui ajaran Wahabi di Tanah Suci (1802-1812).Pengaruhnya dibawa oleh Ulama Arab Wahabi sendiri ataupun Ulama BumiPutra yang pulangdari sana.

Diawal abad ke-19 M, datang ke Surakarta beberapa Ulama Arab Wahabi, mereka disambutbaik oleh Sunan Bagus Pakubuwono IV (1788-1820), hal ini mengkhawatirkan pihak Belandakarena tercium usaha para Ulama itu untuk meletuskan Perang Salib terhadap Kafir Belanda,setelah melalui konflik sengit antara Sunan dan Belanda, akhirnya ulama-ulama itu diusir dariTanah Air.

Namun itu tak berarti keberhasilan Belanda untuk menghalau pengaruh Wahabi, karenaternyata Ulama-ulama Bumiputra sendiri yang membawa dan mempraktekkannya di Tanah Air.Mereka adalah tiga orang Putra Minang yang pulang dari Haji di Mekkah (1803). Merekamenceritakan pada rekan-rekannya bahwa di Tanah Suci sedang berlangsung GerakanPemurnian Agama dan memberi gagasan untuk mempraktekannya di Minang. Hal ini mendapatsambutan dari para Ulama Minang yang kecewa melihat di daerahnya bercabullahtindakan-tindakan yang menyalahi syariat-syariat  seperti : Minum arak, Menyambung Ayam,Ziarah Kemakam, Sistem Waris Material , dll.

Maka timbullah gerakan “Paderi” yang melaksanakan hukum-hukum Islam sebagaimanamestinya dengan cara kekerasan. Hal ini ditentang Kaum Tua, yaitu Kaum Adat, kaum MazhabSyafi’i dan Kaum Thariqat terutama Syahttariyah. Kaum Tua ini ditunggangi Belanda makapecahlah perang Paderi. Kaum Paderi dipelopori “ Harimau Nan

46 / 49

Page 47: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

Salapan “yang dipimpin Tuanku An Renceh (1803-1832) berpusat di Agam, dengan cepat meluaskanwilayahnya keseluruh Minagkabau dan Tapanuli Selatan. Akhirnya terdesak Belanda,kepemimpinan dilanjutkan Tuanku Imam Bonjol selama 1832-1837 di Bojol, Benteng terakhirPaderi adalah daerah Rao yang dipertahankan Tuan Tambusai hingga 1838. Sehabis PaderiGerakan Fundamentalis di Indonesia tak lagi terorganisir. Hanya di Indonesia sesudahkemerdekaan, terdapat Islam Fundamentalis yang berdaya upaya untuk mendirikan negaraIslam sebagai sarana untuk menjalankan Syari’at Islam seutuhnya.

 

Lain halnya dengan Gerakan Modernisme yang mendapat sambutan besar di Nusantara.Paham ini mempengaruhi Bangsa Indonesia yakni para Santri Indonesia yang menuntut ilmu diTimur Tengah khususnya di Mekkah akhir abad ke-20. Mereka dengan segera terpengaruhdengan gagasan Modernisasi Muhammad Abduh dan Muhammad Ridha’ apalagi yang tengahStudi di Universitas Al-Azhar Kairo.

Generasi pertama dari kaum Modernisasi Indonesia ialah para Ulama Intelek Minangkabauyang tergolong “Kaum Muda“, tokoh-tokohnya adalah Syekh Abbas Abdullah (1883-1957),Syekh Tauhid Umar (1874-1920), H. Abdul Karim Amrullah (1879-1945). Mereka mendirikansekolah-sekolah Modern, menerbitkan surat-surat kabar dan majalah, memperkenalkan dakwahberpidato ( Tabligh) sambil menyerang Tradisi Bid’ah dan Khurafat.

Generasi kedua adalah semasa Pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasiMuhammadiyah (1912), Al Irsyad (1913), Persatuan Islam (1923) dan Serikat Islam.

Mereka menolak Tawassul, Tahlil selamatan orang mati (Khaul), Mendendangkan Berzanji(Biografi Rasulullah), pada kubur, menolak Taqlid Buta yang menimbulkan Jumud(Beku Akal) menolak tradisi Mulud dan masalah ibadat lainnya. Paham ini ditolak oleh golonganTradisional-Konsevatif terutama dari kalangan Mazhab Syafi’i dengan mendirikan NU diSurabaya (1926), Perti di Bukit Tinggi (1928), Jamiatul Washilah di Medan (1930) dan PUSA diAceh (1940), terjadi Perang Pena dan perdebatan yang seru antar tahun 1920-1930 dalammedia masa seperti Al-Munir Padang, Pembela Islam Bandung Panji Islam dan pedomanmasyarakat

47 / 49

Page 48: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

  yang menyuarakan gagasan dan serangan dari tokoh-tokoh kaum muda Minang, tokoh-tokohMuhammadiyah , A.Hassan dan Moh.Natsir dari Persis ataupun dari Ir. Soekarno. Lawannyaadalah majalah-majalah suara NU, suara Washiliyah dan suara Tarbiyah Islamiyah yangmenyuarakan jawaban dan pembelaan dari kaum Tradisional-Konsevatif , kehidupan kaummuslimin di Indonesia dewasa kini adalah perpaduan antara Tradisional-Konsevatif denganModernisme dan Fundamentalis.

[1] Orientalist: Ahli Bangsa Eropa yang menyelidiki seluk-beluk Dunia Timur, khusus yangmenyelidiki Islam di Indonesia adalah Snouck Hurgronya, Van der Plas, BJO Schrieke, NHKrom dan Vandenberg

[2] Perkenalan Bangsa Indonesia dengan Arab dimulai sejak abad ke-3 sampai dengan abadke-4 M, yaitu ketika armada Arab mulai berkembang lebih pesat lagi di abad ke-6 M, ketikaarmada Arab berhasil mendominasi perniagaan laut antara Pantai Timur Afrika hingga China

[3] Lingua France:adalah Bahasa Perantara, dalam komunikasi berdakwah di pusat-pusatperdagangan lazimnya digunakan bahasa Arab-Melayu, tetapi di daerah terpencil hanyabahasa isyarat sehingga sukar dimengerti kedua belah pihak.

[4] Besarnya arus Ibadah Haji dari jemaah Indonesia :

Pertengahan abad 19     : + 2.000 Jemaah / Tahun

            1886                                         :  5.000             Jemaah

            1896                                         : 11.700            Jemaah

48 / 49

Page 49: I.I DAKWAH ISLAM DI INDONESIA - sinergisejarah.com fileSejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA Written by Administrator Tuesday, 06 October 2009 11:52

Sejarah Islam di Indonesia : BAB II : ISLAM SEBAGAI AGAMA DI INDONESIA

Written by AdministratorTuesday, 06 October 2009 11:52 -

1899 – 1909                              :  7.300             Jemaah/Tahun

1914                                         : 28.247            Jemaah

1928                                         : 54.412            Jemaah/Tahun

 

49 / 49