identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi … · identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi...

34
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST AZYL YUNIA KOMALA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: trankhanh

Post on 18-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN

METODE CHAID DAN RANDOM FOREST

AZYL YUNIA KOMALA SARI

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia
Page 3: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode

CHAID dan Random Forest adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Azyl Yunia Komala Sari

NIM G14090030

Page 4: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia
Page 5: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

ABSTRAK

AZYL YUNIA KOMALA SARI. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random

Forest dibimbing oleh ANIK DJURAIDAH dan LA ODE ABDUL RAHMAN.

Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh

masyarakat. Tingginya angka anemia ibu hamil sejalan dengan kurangnya

kesadaran terhadap pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama zat

besi pada ibu hamil. Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah

anemia pada ibu hamil adalah dengan mengklasifikasikan faktor-faktor yang

berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Metode CHAID (Chisquare

Automatic Interaction Detection) merupakan salah satu metode yang membahas

masalah klasifikasi yang diterapkan pada data yang bertipe kategorik untuk

peubah responnya. Metode CHAID diterapkan pada delapan (8) peubah penjelas

yang digunakan pada penelitian ini dengan pengulangan sebanyak tiga kali

sehingga diperoleh perbedaan hasil pohon klasifikasinya. Perbedaan hasil

klasifikasi dengan metode CHAID mengakibatkan ketidakstabilan peubah

pencirinya, oleh karena itu dilanjutkan dengan metode random forest untuk

melihat peubah penciri yang stabil. Metode random forest menghasilkan tiga

peubah penjelas yang stabil secara berurutan adalah lingkar lengan atas (lila),

frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), dan umur klinis ibu hamil. Peubah penciri

hasil random forest diterapkan pada metode CHAID untuk melihat klasifikasinya.

Metode CHAID dengan kriteria random forest menghasilkan kriteria ibu hamil

yang cenderung anemia ketika ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5

cm dan pemeriksaan kehamilan kurang atau sama dengan empat kali, sedangkan

kriteria tidak anemia ketika ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih besar atau sama

dengan 23.5 cm dan melakukan pemeriksaan kehamilan (anc) lebih dari satu kali.

Kata Kunci: anemia pada ibu hamil, CHAID, random forest

ABSTRACT

AZYL YUNIA KOMALA SARI. Identification of factors that affect the

maternal anemia status using CHAID method and Random Forest method.

Advised by ANIK DJURAIDAH and LA ODE ABDUL RAHMAN.

Maternal anemia is one of problem in society. The high rates of maternal

anemia in line with lack of awareness to iron consumption. The solution for this

problem is classifiying the factors associated with maternal anemia status. CHAID

method (Chisquare Automatic Interaction Detection) is one of classification

method which type categorical response variable. In this study, CHAID method

applied to eight explanatory variable with repetition three times so that the

resulting classification tree is different. Differences in classification result with the

CHAID method lead to instability identifier variable therefore proceed with the

Page 6: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

random forest method to see identifier variable that stable. Random forest

produced three explanatory variables sequentially stable are upper arm

circumference (lila), frequency of prenatal care (anc), and maternal age clinical.

Identifier variable be produced random forest method applied to the CHAID

method to see its classification. CHAID method with random forest criteria

produce that maternal anemia criteria if maternal upper arm circumference (lila)

less than 23.5 cm and frequency of prenatal care (anc) less than four times, where

as maternal normal if maternal upper arm circumference (lila) more than 23.5 cm

and frequency of prenatal care (anc) more than one.

Key words: anemia, maternal, CHAID, random forest

Page 7: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Statistika pada Departemen Statistika

Institut Pertanian Bogor

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN

METODE CHAID DAN RANDOM FOREST

AZYL YUNIA KOMALA SARI

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 8: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia
Page 9: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

Judul Skripsi: Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest

Nama : Azyl Yunia Komala Sari NIM : 014090030

Disetujui oleh

Dr Ir Anik Djuraidah, MS Pembimbing I

Abdul Rahman SSi MSi Pembimbing II

Tanggal Lulus: 2013

Page 10: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

Judul Skripsi: Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada

Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest

Nama : Azyl Yunia Komala Sari

NIM : G14090030

Disetujui oleh

Dr Ir Anik Djuraidah, MS

Pembimbing I

La Ode Abdul Rahman, SSi MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Hari Wijayanto, MS

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 11: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya

ilmiah yang berjudul “Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status

Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest” ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika di

Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr Ir Anik Djuraidah, MS dan Bapak La Ode Abdul Rahman, SSi MSi

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran

selama penulisan karya ilmiah ini.

2. Bapak Dr Anang Kurnia selaku dosen penguji yang telah memberikan saran

dalam penulisan karya ilmiah ini.

3. Kedua orang tua tercinta dan kedua kakak tersayang yang telah memberikan

semangat, nasihat, dukungan, dan kasih sayang kepada penulis.

4. Seluruh dosen dan staf Departemen Statistika yang telah membantu penulis

selama kuliah sampai terselesaikannya karya ilmiah ini.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat

lebih baik lagi dalam berkarya di masa depan. Penulis sangat berharap karya

ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Bogor, September 2013

Azyl Yunia Komala Sari

Page 12: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

METODOLOGI 2

Sumber Data 2

Metode 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Eksplorasi Data 7

Klasifikasi Peubah dengan Analisis CHAID 9

Penentuan Peubah Penjelas yang Stabil dengan Random Forest 10

SIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 14

RIWAYAT HIDUP 19

Page 13: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

DAFTAR TABEL

1 Hasil pohon klasifikasi CHAID pada tiga ulangan 10

2 Nilai peluang salah klasifikasi 11

DAFTAR GAMBAR

1 Proporsi status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor 7

2 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah usia 8

3 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah umur klinis 8

4 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah anc 8

5 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah lila 9

6 Nilai MDG masing-masing peubah penjelas 11

7 Pohon klasifikasi CHAID dengan peubah penjelas hasil random forest 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Deskripsi Karakteristik Ibu Hamil 15

2 Diagram hubungan setiap peubah penjelas terhadap status anemia 16

3 Pohon klsifikasi CHAID dengan tiga kali ulangan 17

4 Ketepatan klasifikasi hasil metode CHAID dengan peubah penjelas 18

hasil metode random forest

Page 14: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun

penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan

pelayanan kesehatan saja, tetapi harus melibatkan berbagai sektor terkait. Masalah

gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumya masih didominasi oleh

masalah kurang energi protein, anemia besi, kekurangan yodium, kurang vitamin

A, dan obesitas terutama di kota-kota besar (Supariasa 2012).

Kematian ibu hamil di Indonesia 15% hingga 20% secara langsung atau tidak

langsung berhubungan dengan anemia. Anemia merupakan masalah gizi mikro

terbesar dan tersulit di seluruh agenda (Darlina dan Hardinsyah 2003). Sebagian

besar anemia pada ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi. Setiap

tahunnya sekitar 4 juta ibu hamil dan menyusui menderita gangguan anemia yang

sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi (Bappenas 2007).

Anemia pada ibu hamil akan menghambat dan mengganggu kesehatan ibu

beserta janin yang tengah dikandung. Masalah yang timbul karena anemia adalah

pendarahan sebelum dan pada saat melahirkan, kelahiran bayi prematur,

keguguran, dan berat bayi lahir rendah. Selain itu, seorang ibu yang sedang

menderita anemia juga rentan terkena penyakit jantung. Dengan demikian angka

kematian ibu hamil akibat anemia semakin tinggi.

Anemia secara umum merupakan kondisi kurangnya sel darah merah dalam

tubuh seseorang. Anemia dapat terjadi karena kurangnya hemoglobin (Hb) yang

berarti juga minimnya oksigen ke seluruh tubuh (Arisman 2004). Anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) di bawah 11 g/dl

pada trimester I, trimester II, dan trimester III (Soebroto 2009). Faktor-faktor yang

mempengaruhi anemia pada ibu hamil adalah status kurang energi kronis (kek),

konsumsi zat gizi, konsumsi teh dan tablet penambah darah, infeksi dan penyakit,

serta karakteristik ibu hamil.

Prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 2005 di Kota Bogor berdasarkan

penelitian Herlina dan Djamilus (2006) adalah sebesar 42%. Hal ini sejalan

dengan kurangnya kesadaran ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang

bergizi terutama zat besi pada masa kehamilan. Tingginya angka kematian ibu

hamil akibat anemia dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh anemia maka

diperlukan penelitian untuk mengklasifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap status anemia pada ibu hamil. Salah satu metode yang dapat digunakan

adalah pohon klasifikasi menggunakan metode CHAID (Chisquare Automatic

Interaction Detection). Hasil klasifikasi CHAID akan memberikan informasi

mengenai kecenderungan kejadian anemia pada ibu hamil sehingga pencegahan

terhadap anemia pada ibu hamil dapat dilakukan tanpa harus memeriksakan kadar

hemoglobin (Hb) pada lembaga kesehatan. Hal ini juga akan mengurangi biaya

ibu hamil untuk memeriksakan kadar hemoglobin (Hb) pada tenaga medis.

Penggunaan metode CHAID dalam klasifikasi terkadang mengakibatkan

ketidakstabilan dari pembentukan pohon klasifikasi, sehingga diperlukan metode

yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu solusi yang bisa

dilakukan adalah dengan menggunakan metode pohon gabungan (ensamble tree)

Page 15: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

2

(Sartono dan Syafitri 2010). Metode pohon gabungan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah random forest. Metode random forest menggunakan tahapan

bootstrap untuk pengambilan contoh pada setiap pembentukan pohon

klasifikasinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peubah penjelas yang stabil

dari semua pohon klasifikasi yang terbentuk.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan peubah penjelas yang berhubungan dengan status anemia pada

ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota Bogor.

2. Menentukan peubah penjelas yang stabil dengan metode random forest.

METODOLOGI

Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data ibu hamil tahun 2012

di enam (6) Puskesmas wilayah Kota Bogor. Puskesmas yang diteliti adalah

Puskesmas Mekarwangi, Puskesmas Cipaku, Puskesmas Tegal Gundil, Puskesmas

Pulo Armin, Puskesmas Sindang Barang, dan Puskesmas Sempur. Data ini terdiri

dari 494 ibu hamil dengan kelengkapan administrasi. Peubah yang digunakan

pada penelitian ini terdiri dari satu peubah respon dan delapan (8) peubah penjelas

( Soebroto 2009), sebagai berikut:

1. Peubah respon

Peubah respon yang digunakan dalam penelitian adalah kadar hemoglobin

(Hb) ibu hamil. Kadar hemoglobin dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

a. Anemia : Kadar hemoglobin <11 gr/dl

b. Tidak anemia : Kadar hemoglobin >= 11 gr/dl

2. Peubah penjelas

Berikut ini adalah peubah penjelas yang digunakan beserta kategorinya

masing-masing yang diperoleh dari Depkes (2003), yaitu:

a. Usia ibu hamil

Usia ibu hamil dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu:

i. Usia < 20 tahun

ii. Usia antara 20 – 35 tahun

iii. Usia > 35 tahun

b. Umur klinis

Umur klinis ibu hamil dibedakan menjadi tiga kategori yaitu:

i. Trimester I (0-12 minggu)

ii. Trimester II (13-28 minggu)

iii. Trimester III ( > 28 minggu)

c. Frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc)

Frekuensi pemeriksaan kehamilan dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:

i. 1 kali

ii. 2-4 kalli

iii. > 4 kali

Page 16: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

3

d. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan ibu hamil dilihat dari pendidikan terakhir yang

ditempuh yang dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:

i. SD

ii. SMP/ sederajat

iii. SMA/ sederajat

iv. Perguruan tinggi

e. Status pekerjaan

Status pekerjaan dilihat dari kegiatan yang menghasilkan uang sehingga

dibedakan menjadi dua kategori yaitu:

i. Tidak bekerja

ii. Bekerja

f. Ukuran lingkar lengan atas (lila)

Menurut Indiyah (2000) lingkar lengan atas ibu hamil adalah ukuran untuk

melihat status kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil. Peubah lingkar

lengan atas ini dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

i. < 23.5 cm

ii. >= 23.5 cm

g. Frekuensi kehamilan (gravida)

Kategori frekuensi kehamilan dilihat dari sebaran data ibu hamil di enam

Puskesmas wilayah Kota Bogor, yaitu:

i. 1-2 kali

ii. > 2 kali

h. Tekanan darah

Tekanan darah dibedakan menjadi tiga kategori yaitu:

i. Normotensi : < 120 mmHg

ii. Perbatasan : 120-139 mmHg

iii. Hipertensi : 140-149 mmHg

Metode

Tahapan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan analisis statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik ibu

hamil di Kota Bogor.

2. Melakukan analisis CHAID untuk mengetahui klasifikasi peubah penjelas

yang berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Analisis CHAID

dilakukan dengan tiga kali ulangan dengan mengambil contoh sebanyak n

setiap pengulangan dengan rumus sebagai berikut :

n -

( - )

-

= 357

dengan N = jumlah total keseluruhan data, nilai N = 494 ; w = nilai proporsi

ibu hamil yang anemia, nilai w = 0.281 ; = batasan tingkat kesalahan, nilai

B = 0.025.

Page 17: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

4

3. Hasil pohon klasifikasi CHAID masing-masing ulangan dibandingkan dan

dilihat perbedaannya. Menurut Kass (1980) ada 3 tahapan dalam metode

CHAID yaitu:

a. Penggabungan

Melakukan pemeriksaan nilai khi-kuadrat setiap peubah penjelas

terhadap peubah respon.

i. Bentuk tabel kontingensi dua arah untuk masing–masing peubah

penjelas dan peubah respon.

ii. Hitung statistik khi-kuadrat untuk setiap pasangan kategori yang

didapat dan dipilih untuk digabungkan menjadi satu. Pengujian

kebebasannya dalam sebuah sub tabel kontingensi 2 × J yang

dibentuk oleh sepasang kategori dengan peubah respon yang

mempuyai J kategori.

iii. Nilai khi-kuadrat setiap pasangan yang terbentuk dengan rumus

sebagai berikut:

∑∑ nij ij

ij

c

j

r

i

dengan ij ni n j

n ; i ,…,r ; j ,…,c, dan

nij= banyaknya pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j

ij= nilai harapan pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j

ni = total banyaknya pengamatan pada baris ke-i

n j= total banyaknya pengamatan pada kolom ke-j

n = total banyaknya data pengamatan

Keputusan yang diambil pada uji khi-kuadrat ini adalah tolak H0

ketika nilai dari hitung > ; r- c-

iv. Setiap nilai khi-kuadrat berpasangan, hitung nilai p-nya. Apabila

ada pasangan yang tidak berhubungan secara nyata maka

gabungkan sebuah pasangan kategori yang paling mirip yaitu

pasangan yang mempunyai nilai khi-kuadrat berpasangan

terkecil dan nilai p terbesar menjadi sebuah kategori tunggal.

v. Periksa kembali nilai khi-kuadrat kategori baru setelah digabung

dengan kategori lainnya dalam peubah penjelas. Jika masih ada

pasangan yang belum berhubungan secara nyata maka ulangi

lagi langkah sebelumnya sampai semua peubah penjelasnya

berhubungan nyata.

b. Pemisahan

Memilih peubah yang digunakan sebagai pemisah simpul terbaik

dengan membandingkan nilai p pada tahap penggabungan untuk setiap

peubah penjelas.

i. Pilih peubah penjelas yang mempunyai nilai p yang paling kecil

yang akan digunakan sebagai pemisah simpul.

ii. Jika nilai p kurang atau sama dengan tingkat spesifikasi alpha

maka pemisah simpul menggunakan peubah ini. Jika tidak ada

peubah penjelas dengan nilai p seperti syarat diatas, maka tidak

dilakukan pemisahan.

Page 18: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

5

Koreksi Bonferroni adalah suatu proses koreksi yang digunakan ketika

beberapa uji statistik untuk kebebasan atau ketidakbebasan dilakukan

secara bersamaan (Sharp et al. 2000 dalam Kunto dan Hasana 2002).

Pengali Bonferroni untuk masing-masing peubah penjelas berbeda-

beda sesuai dengan tipe peubahnya, antara lain :

i. Peubah Monotonik

(c

r )

ii. Peubah Bebas

∑ i

r

i

r c

i (r i)

iii. Peubah Mengambang

(c

r ) r (

c

r )

dengan :

M = pengali Bonferroni

c = kategori peubah respon

r = kategori peubah penjelas

c. Ulangi langkah penggabungan sub kelompok berikutnya.

d. Penghentian.

Tahap penghentian dilakukan dengan peraturan pemberhentian berikut

ini:

i. Tidak ada lagi peubah penjelas yang berhubungan dengan

peubah respon.

ii. Jika pohon sekarang mencapai batas nilai maksimum pohon dari

spesifikasi.

iii. Nilai pengamatan pada simpul anak mencapai nilai minimum.

4. Melakukan analisis random forest untuk memperoleh peubah penjelas yang

paling stabil.

Metode random forest pada awalnya dikenalkan oleh Breimen (2001)

dengan jurnalnya yang berjudul Machine Learning yang berupaya untuk

memperbaiki metode bagging. Perbedaan metode random forest dan

bagging terletak pada penambahan tahapan random sub setting sebelum

pembentukan pohon (Sartono dan Syafitri 2010). Menurut Breiman dan

Cutler (2003) pembentukan pohon pada metode random forest ini tidak

menggunakan keseluruhan dari set data total, tetapi kira-kira menggunakan

2/3 dari set data contoh yang disebut dengan gugus data pemodelan dan 1/3

lainnya digunakan untuk menghitung nilai peluang salah klasifikasi dari

pembentukan pohon dan perkiraan peubah yang penting.

Langkah-langkah metode random forest adalah sebagai berikut :

a. Tahapan bootstrap: tarik contoh acak sebesar 2/3 dari gugus data

dengan pemulihan

b. Pada pembentukan pohon dipilih peubah penjelas sebanyak m secara

acak dengan m < banyaknya peubah penjelas (q) pada setiap proses

pemisahan dan lakukan pemisahan terbaik. Pada dasarnya algoritma

pembentukan pohon tunggal dengan metode random forest didasarkan

pada metode CART (classification and regression tree), hanya saja

tidak ada tahapan pemangkasan (pruning). CART merupakan

Page 19: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

6

metodologi statistik nonparametrik yang dikembangkan untuk analisis

klasifikasi (Breimen et al. 1993). CART akan menghasilkan pohon

regresi apabila peubah responnya numerik dan menghasilkan pohon

klasifikasi apabila peubah responnya kategorik. Pohon klasifikasi

yang terbentuk secara berulang akan menghasilkan pohon keputusan

biner. Algoritmanya adalah sebagai berikut :

i. Pemilihan pemilah

Pada tahap ini dicari pemilah yang mempunyai simpul yang

paling heterogen. Salah satu teknik yang digunakan adalah

menggunakan impuritas dengan indeks gini. Nilai impuritas

menggunakan indeks gini pada simpul t, i(t) dapat ditulis

sebagai berikut:

i( ) -∑ jj | ) ……

dengan j adalah peluang unit pengamatan dalam kelas ke-j

dari simpul t, dan j=0, 1

(j| ) j j j

∑ j j jj ……

dengan j adalah peluang awal kelas ke-j, j adalah banyaknya

unit pengamatan dalam kelas ke-j, dan j adalah banyaknya

unit pengamatan yang termasuk dalam kelas ke-j pada simpul t.

Nilai kebaikan sekatan (goodness of split) adalah salah satu

evaluasi pemilahan oleh pemilah s pada simpul t dengan rumus

sebagai berikut:

( , ) i( , ) i( )- i( )- i( ) …… 3

dengan adalah besar proporsi amatan saat amatan dan

adalah besar proporsi amatan saat amatan . Pemilihan simpul

pemilah yang terbaik adalah dengan mencari nilai maksimum

dari pemilah simpul t yang terbentuk, yaitu :

i( , ) ma i , ……

ii. Penentuan simpul terminal

Simpul t dapat dijadikan simpul terminal apabila tidak terdapat

penurunan keheterogenan yang berarti pada pemilahan, adanya

batasan minimum n, dan adanya batasan jumlah level atau

tingkat kedalaman pohon maksimal.

iii. Penandaan label kelas.

Label kelas dari simpul terminal ditentukan berdasarkan aturan

jumlah terbanyak.

c. Ulangi langkah a dan b sebanyak k kali. Nilai k merupakan banyaknya

pohon tunggal yang dibentuk.

Page 20: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

7

d. Catat nilai peluang salah klasifikasi pada nilai m dan k yang

dicobakan.

e. Catat nilai mean decrease gini (MDG) pada nilai m dan nilai k yang

dicobakan.

Mean decrease gini (MDG) merupakan salah satu ukuran yang

digunakan untuk melihat tingkat kepentingan dari peubah penjelas

pada metode random forest. Cara perhitungannya adalah sebagai

berikut (Sandri dan Zuccolotto 2006):

h

k∑ d(h, ) (h, ) ……

dengan k adalah banyaknya pohon yang terbentuk, d(h, ) adalah besar

penurunan indeks gini untuk peubah penjelas h pada simpul t yang

diperoleh dari persamaan (3) dan (h, ) =1 ketika h memilah simpul t

dan 0 selainnya.

f. Urutkan nilai MDG yang diperoleh dan tentukan peubah penjelas

yang paling stabil.

5. Interpretasi hasil dari metode CHAID dan random forest

HASIL DAN PEMBAHASAN

Eksplorasi Data

Banyaknya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di enam

Puskesmas Kota Bogor yang diteliti adalah 494 ibu hamil. Jumlah ini merupakan

data ibu hamil yang mempunyai kelengkapan administrasi. Berdasarkan data yang

diperoleh diketahui bahwa ibu hamil yang menderita anemia adalah sebesar 139

orang (28.14%), sedangkan ibu hamil yang tidak menderita anemia adalah 355

orang (71.86%) seperti terlihat pada Gambar 1. Karakteristik ibu hamil di enam

Puskesmas Kota Bogor untuk setiap peubah penjelas yang digunakan dapat dilihat

pada Lampiran 1.

Gambar 1 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

Gambar 2 menunjukkan hubungan antara status anemia ibu hamil dengan

peubah penjelas usia ibu hamil. Mayoritas ibu hamil di enam Puskesmas Kota

Bogor yang berusia lebih dari 35 tahun menderita anemia. Hal ini terjadi karena

usia lebih dari 35 tahun merupakan kehamilan resiko tinggi.

Anemia

28%

Tidak

anemia

72%

Page 21: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

8

Gambar 2 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah usia ( anemia tidak anemia)

Anemia lebih banyak terjadi pada saat umur kehamilan trimester III seperti

terlihat pada Gambar 3. Ibu hamil akan membutuhkan zat besi yang lebih banyak

ketika berada pada kehamilan trimester III. Hal ini terjadi karena kehamilan

trimester III merupakan tahap akhir dari fase kehamilan.

Gambar 3 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah umur klinis ( anemia tidak anemia)

Jika dilihat dari frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) pada Gambar 4,

anemia lebih dominan terjadi pada ibu hamil dengan frekuensi pemeriksaan 1 kali.

Kondisi ini diduga karena kurangnya kesadaran ibu hamil di enam Puskesmas

Kota Bogor untuk mengetahui dan lebih peduli terhadap kesehatan ibu dan janin

yang tengah dikandung. Menurut Hardinsyah et al. (2008) kesehatan yang baik

terutama dalam masa kehamilan harus ditunjang dengan pemeriksaan ibu selama

kehamilan.

Gambar 4 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah anc ( anemia tidak anemia)

Peubah lingkar lengan atas (lila) adalah salah satu cara pengukuran untuk

mengetahui status kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil. Ukuran lingkar

lengan atas (lila) ibu hamil kurang dari 23.5 cm cenderung menderita kurang

energi kronis (kek). Berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (lila) ibu hamil di

enam Puskesmas Kota Bogor pada Gambar 5, anemia lebih sering terjadi pada ibu

hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cm, sedangkan ibu

hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama dengan 23.5 cm

0% 20% 40% 60% 80% 100%

< 20 tahun

20-35 tahun

> 35 tahun

0% 20% 40% 60% 80% 100%

trimester I

trimester II

trimester III

0% 20% 40% 60% 80% 100%

1 kali

2-4 kali

> 4 kali

Page 22: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

9

mayoritas tidak anemia. Persentase status anemia ibu hamil untuk peubah lainnya

dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 5 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

untuk peubah lila ( anemia tidak anemia)

Klasifikasi Peubah dengan Analisis CHAID

Pembentukan pohon klasifikasi menggunakan metode CHAID dilakukan

dengan pengulangan sebanyak tiga kali untuk melihat kestabilan peubah penciri

dari pohon klasifikasi CHAID. Pengambilan contoh dilakukan secara acak

menggunakan penarikan contoh acak sederhana dengan n = 357 setiap ulangan.

Nilai peluang salah jenis I ( ) penggabungan dan penyekatan ditentukan sebesar

0.05. Metode pemberhentian pohon yang digunakan yaitu saat masing-masing

peubah tidak berhubungan. Minimum amatan pada simpul induk sebanyak 100

amatan dan minimum simpul anak sebanyak 10 amatan. Kedalaman pohon yang

digunakan tidak dibatasi.

Metode CHAID dilakukan pada delapan peubah penjelas yang terdiri dari

usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, umur klinis, frekuensi kehamilan

(gravida), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), ukuran lingkar lengan atas

(lila), dan tekanan darah. Pembentukan pohon dilakukan sebanyak tiga kali karena

sudah terlihat perbedaan hasil dendogram yang terbentuk. Evaluasi perbedaan

pohon klasifikasi yang terbentuk dapat dilihat berdasarkan peubah penciri yang

terbentuk, jumlah simpul, kedalaman pohon, dan nilai peluang salah klasifikasi

yang dihasilkan. Perbedaan masing-masing pohon klasifikasi yang terbentuk

dapat dilihat pada Tabel 1.

Peubah penciri yang terbentuk pada setiap ulangan berbeda-beda. Peubah

lila mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil di enam

Puskesmas Kota Bogor untuk setiap ulangan. Peubah umur klinis pada ulangan

kedua dan ketiga mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil,

sedangkan pada pohon klasifikasi ulangan pertama peubah umur klinis tidak

mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Peubah tekanan

darah mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil hanya pada

pohon klasifikasi ulangan pertama. Peubah usia ibu hamil pada pohon klasifikasi

ulangan kedua mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil,

sedangkan pada pohon klasifikasi ulangan pertama dan ketiga peubah tersebut

tidak mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Secara

keseluruhan peubah lingkar lengan atas (lila) mempunyai hubungan dengan status

anemia pada ibu hamil untuk setiap ulangan. Perbedaan peubah penciri yang

terbentuk menunjukkan ketidakstabilan setiap pohon klasifikasi yang terbentuk.

Banyaknya simpul yang terbentuk pada masing-masing pohon klasifikasi

CHAID berbeda-beda. Banyaknya simpul pada pohon klasifikasi ulangan pertama

0% 20% 40% 60% 80% 100%

< 23.5

>= 23.5

Page 23: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

10

dan kedua yaitu tujuh simpul dan lima simpul akhir. Pohon klasifikasi ulangan

ketiga memiliki jumlah simpul yang berbeda dengan pohon klasifikasi ulangan

satu dan dua yaitu sebanyak lima simpul dan tiga simpul akhir. Perbedaan jumlah

simpul pada setiap pembentukan pohon klasifikasi CHAID ini juga menunjukkan

ketidakstabilan pembentukan pohon klasifikasi.

Kedalaman pohon yang terbentuk pada setiap ulangan pembentukan pohon

klasifikasi CHAID juga berbeda-beda. Kedalaman pohon klasifikasi ulangan

pertama dan kedua adalah tiga, sedangkan kedalaman pohon klasifikasi ulangan

ketiga adalah dua. Nilai peluang salah klasifikasi yang dihasilkan pada setiap

ulangan pembentukan pohon klasifikasi berbeda-beda, secara berurutan nilainya

adalah sebesar 0.170, 0.163, dan 0.173. Pohon klasifikasi untuk setiap ulangan

dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 1 Hasil pohon klasifikasi CHAID pada tiga ulangan

Berdasarkan perbedaan yang diperoleh dari setiap ulangan pembentukan

pohon klasifikasi CHAID yang dilakukan, dapat diketahui bahwa hasil metode

CHAID memiliki ketidakstabilan pada setiap pembentukan pohonnya, sehingga

diperlukan analisis lanjutan menggunakan random forest untuk melihat kestabilan

dari pembentukan pohon klasifikasi dan peubah penjelas yang stabil.

Penentuan Peubah Penjelas yang Stabil dengan Random Forest

Random forest merupakan salah satu metode pohon gabungan yang relatif

baru dikembangkan. Metode ini digunakan untuk melihat peubah penjelas yang

paling stabil dari keseluruhan peubah penjelas yang digunakan. Pada penelitian ini

dicobakan m = 3, m = 4, dan m = 6 dengan k = 50, 100, 250, dan 1000. Hal ini

bertujuan untuk melihat peluang salah klasifikasi yang dihasilkan menggunakan

metode random forest.

Berdasarkan nilai peluang salah klasifikasi yang dihasilkan dengan beberapa

kriteria seperti di atas, terlihat kestabilan pohon pada m = 3 dan m = 6. Breiman

(2001) menyarankan untuk menggunakan m yang kecil sehingga dipilih kriteria

m = 3 dan k = 50 seperti terlihat pada Tabel 2. Selanjutnya kriteria tersebut

digunakan untuk melihat peubah penjelas yang paling stabil.

Pembeda

Hasil dendogram pada ulangan ke-

1 2 3

Peubah

penjelas yang

terbentuk

Lila, anc, dan

tekanan darah

Lila, umur klinis,

dan usia

Lila dan umur

klinis

Jumlah simpul

yang terbentuk

7

7

5

Jumlah simpul

akhir

4

4

3

Kedalaman

pohon

3

3

2

Peluang salah

klasifikasi

0.170

0.163

0.173

Page 24: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

11

Tabel 2 Nilai peluang salah klasifikasi

m k Peluang salah klasifikasi 3 50 0.147

100 0.147

250 0.147

1000 0.147

4 50 0.147

100 0.151

250 0.151

1000 0.151

6 50 0.153

100 0.153

250 0.153

1000 0.153

Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat kestabilan peubah

penjelas adalah dengan melihat nilai mean decrease gini (MDG) seperti terlihat

pada Gambar 6 yang berisikan nilai MDG masing-masing peubah penjelas.

Peubah penjelas yang mempunyai tingkat kepentingan peubah paling tinggi secara

berurutan adalah lingkar lengan atas (lila), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc),

dan umur klinis ibu hamil.

Gambar 6 Nilai MDG masing-masing peubah penjelas

Kekurangan dari metode random forest adalah sulit untuk menampilkan

dendogram klasifikasinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

membentuk dendogram pohon klasifikasi menggunakan metode CHAID

berdasarkan kriteria yang dihasilkan oleh metode random forest. Peubah penjelas

yang stabil hasil analisis random forest terdiri dari lingkar lengan atas (lila), umur

kehamilan, dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) akan dibentuk dendogram

menggunakan analisis CHAID seperti terlihat pada Gambar 7, sehingga dapat

dilihat klasifikasi pada setiap kategori peubah respon.

Diagram pohon hasil analisis CHAID seperti terlihat pada pada Gambar 7

menggambarkan bahwa simpul utama berisikan informasi total ibu hamil yang

melakukan konsultasi di enam Puskesmas Kota Bogor yang diteliti. Banyaknya

ibu hamil adalah 494 ibu hamil, yang terdiri dari 355 ibu hamil (71.9%) dengan

a u anemia “anemia” dan 39 ibu hamil 8 % dengan a u anemia “ idak

anemia”

0 0,1 0,2 0,3

tekanan darah

pekerjaan

gravida

umur ibu

pendidikan

umur kilnis

anc

lila

Page 25: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

12

Gambar 7 Pohon klasifikasi CHAID dengan peubah penjelas hasil random forest

Peubah pertama yang menjadi pemilah adalah lingkar lengan atas (lila)

dengan dua kategori, terdiri dari ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5

cm dan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama dengan 23.5 cm. Peubah

lingkar lengan atas (lila) dapat dikatakan sebagai peubah penciri status anemia ibu

hamil di enam Puskesmas Kota Bogor karena mampu untuk membedakan status

anemia ibu hamil. Ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cenderung

terkena anemia, sedangkan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama

dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia.

Peubah kedua adalah umur klinis yang terdiri dari dua kategori baru yaitu

umur klinis trimester I, II digabung menjadi satu kategori dan umur klinis

trimester III. Ibu hamil dengan umur klinis trimester I, trimester II, dan trimester

III dan ukuran lila lebih besar atau sama dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia.

Page 26: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

13

Peubah penjelas terakhir adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc)

dengan dua kategori baru yaitu frekuensi pemeriksaan kehamilan satu sampai

empat kali dan frekuensi pemeriksaan kehamilan lebih dari empat kali. Ibu hamil

yang pernah memeriksakan kehamilan dan ukuran lingkar lengan atas lebih atau

sama dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia. Ibu hamil dengan pemeriksaan

kehamilan kurang dari empat kali dan ukuran lingkar lengan atas (lila) kecil dari

23.5 cm cenderung anemia, sedangkan ibu hamil dengan fekuensi pemeriksaan

kehamilan (anc) lebih dari empat kali dan ukuran lingkar lengan atas (lila) kecil

dari 23.5 cm belum bisa membedakan anemia atau tidak anemianya. Frekuensi

pemeriksaan kehamilan (anc) merupakan upaya pelayanan kesehatan bagi ibu

hamil dan janin oleh tenaga profesional yang meliputi pemeriksaan kehamilan

sesuai dengan standar pelayanan. Bila kehamilan termasuk resiko tinggi maka

perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih ketat. Ketepatan klasifikasi hasil

metode CHAID dengan kriteria hasil metode random forest dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Berdasarkan tiga peubah yang diperoleh dari metode random forest dan

metode CHAID maka diperoleh peubah penciri yang mampu membedakan status

anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor yaitu peubah lingkar lengan

atas (lila) dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc). Ibu hamil dengan ukuran

lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cm dan frekuensi pemeriksaan

kehamilan (anc) kurang dari empat kali lebih cenderung terkena anemia,

sedangkan ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama

dengan 23.5 cm dan pernah memeriksakan kehamilannya kepada tenaga medis

cenderung tidak anemia.

SIMPULAN

Peubah penjelas yang berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil di

enam Puskesmas wilayah Kota Bogor adalah ukuran lingkar lengan atas (lila),

frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), umur klinis ibu hamil, usia, dan tekanan

darah. Peubah penjelas yang stabil hasil metode random forest secara berurutan

adalah lingkar lengan atas (lila), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), dan

umur klinis ibu hamil.

Hasil dari metode CHAID dengan peubah penjelas hasil random forest

menghasilkan kriteria mengenai status anemia pada ibu hamil. Kriteria pertama

adalah Ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas(lila) kurang dari 23.5 cm dan

frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) kurang dari empat kali cenderung terkena

anemia. Kriteria kedua adalah ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilan

dan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih besar atau sama dengan 23.5 cm

cenderung tidak anemia. Dengan demikian ibu hamil dengan karakteristik tersebut

dapat waspada terhadap resiko anemia dan melakukan upaya pencegahan sebelum

terkena anemia.

Page 27: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

14

DAFTAR PUSTAKA

Bappenas. 2007. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010: Jakarta

(ID).

Breiman L, JH Friedman, RA Olshen, CJ Stone. 1993. Classification and

Regression Trees. New York (US): Champan and Hall.

Breiman L. 2001. Random Forest. Machine Learning. 45: 5-32.

Breiman L, Cutler A. 2003. Manual on Setting Up, Using, and Understanding

Random Forest V4.0.[Internet]. [diunduh 2013 Mei 10]. Tersedia pada:

http://oz.berkeley.edu/ users/breiman/Using_random_forests_v4.0.pdf.

Darlina, Hardiansyah. 2003. Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil di Kota Bogor.

Media Gizi dan Keluarga. 27(2): 34-41.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Jakarta: Depkes RI

Eherler D, Lehmann T. 2001. Responder Profiling with CHAID and Dependency

Analysis.[Internet]. [diunduh 2013 April 12]. Tersedia pada:

www.informatik.unifreiburg.de/~ml/ecmlpkdd/WSProceedings/w10/lehman

n.pdf.

Gallagher, C. A. 2000. An Iterative Approach to Classification Analysis.[Internet].

[diunduh 2013 April 09]. Tersedia pada: www.casact.org/ library/

ratemaking/ 90dp237.pdf.

Hastie TJ, Tibshirani RJ, Friedman JH. 2008. The Elements of Statistical

Learning: Data-mining, Inference and Prediction.Second Edition. New

York (US): Springer-Verlag.

Herlina N, Djamilus F. 2006. Faktor-Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. Bogor [ID]. Majalah

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

2(2):32-33

Indiyah W. 2000.Hubungan Kurang Energi Kronis dengan Anemia Gizi pada Ibu

Hamil [tesis]. Semarang [ID]: Universitas Diponegoro

Kunto YS, Hasana SN. 2006. Analisis CHAID Sebagai Alat Bantu Statistika

untuk Segmentasi Pasar. Jurnal Manejemen : Universitas Kristen Petra.

Sartono B, Syafitri UD. 2010. Ensamble Tree: an Alternative Toward Simple

Classification and Regression Tree. Forum Statistika dan Komputasi. 15(1):

1-7.

Soebroto Ikhsan. 2009. Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia. Jakarta (ID):

Gramedia

Supariasa ID. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Page 28: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

15

Lampiran 1 Deskripsi Karakteristik Ibu Hami

< 20

tahun

10%

20-35

tahun

79%

> 35

tahun

11%

Usia

trimes

ter I

29%

trimes

ter II

45%

trimes

ter III

26%

Umur klinis

1-2

kali

71%

> 2

kali

29%

Gravida < 23.5

27%

>=

23.5

73%

Lila

Normo

tensi

86%

Perbata

san

13%

Hiperte

nsi

1%

Tekanan darah

1 kali

43%

2-4

kali

43%

> 4

kali

14%

Anc

SD

47%

SMP/se

derajat

29%

SMA/se

derajat

21%

Perguru

an

Tinggi

3%

Pendidikan

Tidak

bekerja

90%

Bekerja

10%

Pekerjaan

Page 29: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

16

Lampiran 2 Diagram hubungan setiap peubah penjelas terhadap status anemia

a. Persentase status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

dengan peubah pekerjaan ( anemia tidak anemia)

b. Persentase status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

dengan peubah tingkat pendidikan ( anemia tidak anemia)

c. Persentase status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor

dengan peubah tekanan darah ( anemia tidak anemia)

d. Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor dengan

peubah fekuensi kehamilan (gravida) ( anemia tidak anemia)

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Tidak bekerja

Bekerja

0% 50% 100%

SD

SMP/sederajat

SMA/sederajat

Perguruan Tinggi

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Normotensi

Perbatasan

Hipertensi

0% 20% 40% 60% 80% 100%

1-2 kali

> 2 kali

Page 30: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

17

Lampiran 3 Pohon klasifikasi CHAID pada tiga kali ulangan

a. Pohon klasifikasi ulangan I

b. Pohon klasifikasi ulangan II

Page 31: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

18

c. Pohon klasifikasi ulangan III

Lampiran 4 Ketepatan klasifikasi hasil metode CHAID dengan kriteria hasil

metode random forest

Aktual Prediksi

Tidak Anemia Anemia % Benar

Tidak Anemia 337 28 92.3%

Anemia 47 92 66.2%

ketepatan keseluruhan 85.1%

Page 32: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia

19

RIWAYAT HIDUP

Azyl Yunia Komala Sari dilahirkan di Kubang, Kabupaten 50 Kota,

Sumatera Barat pada tanggal 8 Juni 1991 dari pasangan Bapak Yedrial dan Ibu

Zuriati. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.

Tahun 2003 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 46 Kubang,

Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, kemudian menyelesaikan pendidikan

menengah pertama di SMP 1 Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota, Sumatera

Barat pada tahun 2006. Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan

menengah atas di SMA 1 Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.

Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor

melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis Mengikuti program

mayor Statistika dan minor Matematika Aktuaria di Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam

Himpunan Keprofesian Gamma Sigma Beta (GSB) sebagai staff divisi Science

pada tahun 2011, selain itu tahun 2012 penulis juga aktif di GSB pada divisi

Kestari. Penulis aktif dalam kepanitian Statistika Ria 2012, Welcome Ceremony

of Statistics ( WCS) 2011, Welcome Ceremony of Statistic (WCS) 2012, Pesta

Sains 2011, Spirit FMIPA 2012, dan bedah buku 9 Summer 10 Autumns 2011.

Pada bulan Februari sampai April 2013 penulis melaksanakan kegiatan praktik

lapang di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik (BALITTRO).

Page 33: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia
Page 34: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA . IBU HAMIL MENGGUNAKAN. METODE CHAID DAN . ... menderita anemia