i peningkatan motivasi belajar ipa melalui metode

16
i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO KECAMATAN SUKOLILO PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: ENDAH WAHYUNI A 54F100043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: vuongdan

Post on 14-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

i

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO

KECAMATAN SUKOLILO PADA SEMESTER

GENAP TAHUN AJARAN

2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna memperoleh derajat

Sarjana S-1

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

ENDAH WAHYUNI

A 54F100043

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

ii

Page 3: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

iii

Page 4: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

iv

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO

KECAMATAN SUKOLILO PADA SEMESTER

GENAP TAHUN AJARAN

2012/2013

Endah Wahyuni

A 54F100043

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata

pelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen pada siswa kelas IV di SD

Negeri 03 sukolilo kecamatan Sukolilo tahun ajaran 2012/ 2013. Bentuk

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian

tindakan kelas (PTK). Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penerima tindakan adalah

siswa kelas SDN 03 Sulkolilo, yang berjumlah 23 siswa dan subjek pemberi

tindakan adalah peneliti yang berkolaborasi dengan guru senior sebagai teman

sejawat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, catatan lapangan,

dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi belajar IPA

materi mendiskripsikan energi panas dan sifat-sifatnya menggunakan metode

eksperimen pada siswa kelas IV SDN 03 Sukolilo Tahun Ajaran 2012/ 2013.

Peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat pada peningkatan siklus I motivasi

siswa meningkat 60% atau 13 siswa dari sebelum tindakan yaitu 45% atau 10

siswa, berdasarkan indikator pencapain pada penelitian pada siklus I 60% maka

siklus I di nyatakan berhasil, namun peneliti ingin meningkatkan motivasi belajar

IPA tidak sampai disitu saja, maka dilakukan tindakan siklu II dengan hasil

peningkatan motivasi belajar IPA meningkat yaitu 76% atau 17 siswa meningkat

dari sebelumnya pada siklus I yaitu 60% atau 13 siswa, dari hasil penelitian pada

siklus II sudah memenuhi indikator pencapain pada siklus II yaitu 75%. Dari fakta

diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ekeperimen dapat

meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 03 sukolilo

kecamatan Sukolilo tahun ajaran 2012/ 2013. Terbukti dan dapat diterima

kebenaranya.

Kata kunci : metode eksperimen, motivasi belajar

Page 5: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang perlu

perhatian oleh para pelaku pendidikan, karena pendidikan memegang peranan

yang sangat penting dimana kemajuan suatu bangsa dipandang dari sebagaimana

pendidikan di negara tersebut berkembang dan maju. Di dalam pembangunan ilmu

pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan,

pengembangan dan penguasaan teknologi. Salah satu usaha untuk meningkatkan

kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan meningkatkan

kemampuannya dalam bidang IPA atau Sains, karena IPA atau Sains merupakan

ilmu yang sangat dengan lingkungan sehari-hari.

Penerapan pembelajaran IPA atau Sains di SD pada umumnya masih

sangat konvensional dengan cara anak hanya mendapatkan informasi hanya dari

satu arah yaitu guru, sehingga anak merasa guru adalah satu-satunya sumber

belajar padahal mata pelajaran IPA atau Sains sangatlah dekat dengan lingkungan

keseharian siswa sehingga seorang guru pada saat merancang sebuah

pembelajaran seorang guru haruslah berfikir dengan matang tentang bagaimana

cara penyampaian serta memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga

pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap oleh siswa.

Motivasi adalah sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita atau atau

menggerakkan kita untuk bertindak. Pintrich (Richad I. Arends, 2008:142)

melihat motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya apa yang membuat

individu bergerak ke arah kegiatan tugas tertentu. Motivasi belajar adalah salah

satu prinsip belajar dimana keberhasilan belajar siswa dipengaruhi dengan

motivasi terhadap sebuah pelajaran, apabila siswa sudah tidak termotivasi dalam

mata pelajaran tertentu maka mereka akan enggan untuk memperdalam atau

memperhatikan dalam pembelajaran, hal tersebut akan terbanding terbalik apabila

siswa sudah mempunyai motivasi terhadap mata pelajaran maka hasil yang akan

dicapai akan lebih baik. Hal tersebut juga sangat diharapkan oleh guru yang

sekaligus peneliti, agar pembelajaran yang dilaksanakan dapatlah berhasil serta

Page 6: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

2

membuat anak menjadi lebih termotivasi bukan hanya pada mata pelajaran

tertentu namun juga dengan mata pelajaran lain.

Mata pelajaran IPA semester 2 (dua) dengan Standar Kompetensi(SK):

Mendiskripsikan Energi Panas Dan Sifat-Sifatnya, terlihat siswa kurang

termotivasi dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dengan indikasi, (1) siswa

tidak aktif dalam pembelajaran, hanya beberapa siswa yang mau bertanya, (2)

siswa cenderung menjadi pendengar dari pada ikut aktif dalam pembelajaran.

Serta hasil observasi awal telihat motivasi belajar siswa rendah dengan prosentase

45%. Dari indikasi tersebut terlihat bahwa motivasi belajar siswa rendah, sehingga

siswa merasa tidak nyaman. Maka peneliti sekaligus guru kelas ingin

memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Hal ini disadari oleh penulis bahwa motivasi belajar IPA masih sangat

rendah dikarenakan dimana Mata pelajaran IPA sangatlah syarat dengan materi

yang bersinggungan langsung dengan lingkungan di sekitar kita. Peneliti merasa

metode eksperimen tepat digunakan pada penelitian tindakan kelas ini. Metode

eksperimen dipandang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa karena

metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu

percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan

dievaluasi oleh guru.

Syaiful Bahri (dalam Surtikanti & Joko Santoso, 2008:28) Strategi

pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru, anak didik dalam

perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan.

Menurut teori kognitif Piaget anak kelas periode 3 yaitu Operasi berpikir

konkret (7-11 Th) Anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir sistematis,

namun hanya pada saat mengacu pada objek dan aktivitas konkret. Dimana

seorang anak lebih tertarik pada benda yang nyata bukan benda abstrak, akan dari

pada itu seorang guru harus mampu menyampaikan materi sesuai dengan tingkat

perkembangan anak didik mereka bukan hanya mengajar dengan metode serta alat

peraga yang seadanya.

Page 7: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

3

Metode eksperimen berbeda dengan metode demonstrasi. Kalau metode

demonstrasi hanya menekankan pada proses terjadinya dan mengabaikan hasil,

sedangkan pada metode eksperimen penekanannya adalah kepada proses sampai

kepada hasil.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian

menggunakan metode eksperimen yang diharapkan meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Khusus

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA melalui metode

eksperimen Pada siswa kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo pada

semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Tujuan umum

a. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

b. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran yang lain.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Motivasi Belajar IPA

Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita

atau atau menggerakkan kita untuk bertindak. Pintrich (Richad I. Arends,

2008:142) melihat motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya apa

yang membuat individu bergerak ke arah kegiatan an tugas tertentu.

Dalam menilai motivasi pada siswa diperlukan aspek-aspek yang

terukur. Menurut Keke T. Aritonang (2008:14 dalam http://febrinatik.

blogspot.com/2013 /04/ makalah -motivasi. html) motivasi belajar siswa

meliputi beberapa dimensi yang dapat dijadikan indikator.

1) Ketekunan dalam belajar

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan

3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

4) Berprestasi dalam belajar

5) Mandiri dalam belajar

Page 8: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

4

Belajar adalah proses yang harus dilalui sesorang ingin mencapai

sesuatu yang diharap sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik.

Menurut Davis (Samino dan Saring Marsudi.2011:28) menyataan 8

prinsip-prinsip belajar yaitu :

a) Prinsip perhatian dan motivasi

b) Prinsip transfer retensi

c) Prinsip keaktifan

d) Prinsip keterlibatan langsung

e) Prinsip pengulangan

f) Prinsip tantangan

g) Prinsip balikan dan penguatan

h) Prinsip perbedaan individu

Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) merupakan suatu

ilmu yang menawarkan cara-cara kepada kita untuk dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan itu, IPA pun menawarkan cara kepada kita untuk dapat

memahami kejadian, fenomena, dan keragaman yang terdapat d alam semesta,

dan yang paling penting adalah IPA juga memberikan pemahaman kepada kita

bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri

terhadap hal-hal tersebut.

IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan empiric dan

kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. IPA

sebagai produk terdapat dalam bentuk fakta-fakta, data-data, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, dan teori-teori. Jika ditelaah lebih jauh, maka fakta-fakta

merupakan hasil kegiatan empiric, sedangkan data, konsep, prinsip dan teori

dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik.

2. Metode Eksperimen

Menurut beberapa ahli (dalam http://himitsuqalbu.wordpress.com/

2011/11/03/metode-eksperimen/ ; di akses tanggal 15 Maret 2013) para ahli

mendefinisikan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

Page 9: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

5

Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian

pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Mulyani Sumantri, dkk (1999) mengatakan bahwa metode eksperimen

diartikan sebagai cara belajara mengajar yang melibatkan siswa dengan

mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan.

Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di

mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode

eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena

metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat

mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal.

Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam

struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Dari uraian diatas maka terlihat bahwa metode eksperimen berbeda

dengan metode eksperimen berbeda dengan metode demonstrasi. Kalau

metode demonstrasi hanya menekankan pada proses terjadinya dan

mengabaikan hasil, sedangkan pada metode eksperimen penekanannya adalah

kepada proses sampai kepada hasil.

3. Penerapan metode eksperimen dalam peningkatan motivasi belajar IPA

Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita

atau atau menggerakkan kita untuk bertindak. Pintrich (Richad I. Arends,

2008:142) melihat motivasi berasal dari kata Latin movere yang artinya apa

yang membuat individu bergerak ke arah kegiatan an tugas tertentu.

Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) merupakan suatu

ilmu yang menawarkan cara-cara kepada kita untuk dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan itu, IPA pun menawarkan cara kepada kita untuk dapat

memahami kejadian, fenomena, dan keragaman yang terdapat d alam semesta,

dan yang paling penting adalah IPA juga memberikan pemahaman kepada kita

Page 10: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

6

bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri

terhadap hal-hal tersebut.

Metode eksperimen berbeda dengan metode eksperimen berbeda

dengan metode demonstrasi. Kalau metode demonstrasi hanya menekankan

pada proses terjadinya dan mengabaikan hasil, sedangkan pada metode

eksperimen penekanannya adalah kepada proses sampai kepada hasil.

Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA sangatlah tepat

karena konsep pembelajaran IPA lebih banyak praktik ketimbang teori,

penerapan metode eksperimen ini dirasa tepat karena dalam proses

pembelajaran siswa menjadi aktif dan dapat menemukan sendiri, hal ini yang

membuat anak merasa terkesan pada proses pembelajaran, hal ini sangatlah

penting karena IPA yang materinya sangat dekat dengan lingkungan sekitar

siswa maka siswa akan termotivasi untuk membuktikan kebenaran tentang

peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar mereka, dari hal di atas peneneliti

berharap bahwa penerapan metode eksperimen dapat berhasil.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain : perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Perencanaan tindakan

dilakukan dengan cara peneliti bersama guru berdiskusi untuk

mengidentifikasikan masalah dan penyebab munculnya masalah, terutama yang

berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Kemudian dari masalah yang muncul,

peneliti bersama guru senior mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti bersama guru berdasarkan

rencana yang telah dirumuskan sebelumnya. Peneliti berkolaborasi dengan guru

melakukan tindakan pembelajaran di kelas dengan menerapkan metode

eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Selama proses tindakan

berlangsung, peneliti melakukan pengamatan tentang kejadian – kejadian yang

terjadi selama proses pembelajaran. Kemudian, setelah tindakan selesai peneliti

bersama guru melakukan refleksi sebagai acuan untuk melakukan perbaikan

tindakan selanjutnya.

Page 11: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

7

Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini antara laian menggunakan

cara sebgai berikut a). Metode observasi adalah merekam semua yang terjadi di

kelas saat guru/ peneliti melakukan tindakan. b). Metode wawancara adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara (narasumber). c). Catatan lapangan adalah catatan yang tertulis

tentang apa yang didapat, dilihat, didengar, dialami dan dipikirkan dalam rangka

pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

Berdasarkan modelnya, catatan lapangan dibagi menjadi tiga bagian yaitu catatan

pengamatan, catatan teori dan catatan metodologi. dalam penelitian ini model

yang digunakan adalah model catatan lapangan.

Indikator kerja atau intikator pencapaian pada Penelitian tindakan kelas ini

berhasil jika terjadi Peningkatan motivasi belajar IPA melalui metode eksperimen

pada mendiskripsikan energi panas dan sifat-sifatnya siswa kelas IV SDN 03

Sukolilo Kecamatan Sukolilo pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu

pada siklus I peningkatan motivasi siswa dapat meningkat dengan prosentase

60% siswa, sedangkan pada siklus II tingkat peningkatan motivasi belajar dengan

prosentase 75%.

Teknik analisis data pada penelitian ini mengngunakan teknik analisis

komperatif dan analisis kritis. 1). Teknik komparatif dalam penelitian ini

dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua.

Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan

kegagalan dalam setiap siklus. Indokator yang berlum tercapai diperbaiki pada

siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 2). Teknik

analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk

mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses

pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar

dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya. Setelah kondisi

awal motivasi belajar siswa memalui metode bermain peran, peneliti bersama

kolaboran merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Setiap siklus berakhir, diketahui adanya peningkatan motivasi belajar siswa

memalui metode eksperimen Suwandi (2008:70)

Page 12: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

8

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil penelitian

tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti yang bekerja sama dengan teman

sejawat. Hal-hal yang dibahas di dalam pembahasan adalah sesuatu yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis tindakan, selama proses

penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar pada proses

pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV b pada

mata pelajaran IPA melalui metode eksperimen. “Apakah penerapan metode

eksperimen oleh peneliti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?”

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tindakan

siklus I, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sudah mengalami

peningkatan yaitu Guru lebih mudah mengamati kegiatan siswa, meskipun hasil

kurang maksimal, ada sebagian siswa yang cepat memahami materi terbukti dari

pertanyaan lisan yang dapat dijawab siswa.

Walaupun demikian, pembelajaran pada tindakan siklus I belum

sepenuhnya terlaksana sesuai yang diharapkan. Proses pembelajaran pada siklus I

sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat

kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang di dapat secara

kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi keaktifan siswa secara mental

maupun motorik. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok,

serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya dan

menjawab antar kelompok, sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin

kerjasama inter dan antar kelompok

Hasil refleksi pada tindakan siklus I dapat dijadikan sebagai acuan untuk

melakukan tindakan selanjutnya. Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I,

pelaksanaan tindakan siklus II memberikan hasil yang lebih baik daripada

tindakan sebelumnya.

Penelitian tentang peningkatan motivasi belajar siswa telah dilakukan oleh

beberapa peneliti terdahulu, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Fitriani (2011) dengan judul “Melalui penerapan metode eksperimen dapat

Page 13: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

9

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok sifat-sifat cahaya di Kelas V

SD Negeri 2 boro-boro Kabupaten Konawe Selatan”. Memperoleh hasil

peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan hasil yang

memuaskan.

Motivasi belajar siswa sebelum adanya tindakan kelas dengan

menggunakan metode eksperimen masih terlihat sangat rendah jika dilihat dari

hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh. Pada tindakan siklus I, prosentase

peningkatan motivasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan walaupun

peningkatan yang terjadi masih belum cukup baik. Metode eksperimen yang

diterapkan lebih dapat memotivasi siswa untuk membentuk sikap belajar yang

baik. Selama proses pembelajaran di kelas motivasi belajar siswa mulai terlihat.

Kerja sama antar siswa baik secara individual atau kelompok meningkat, Antusias

siswa dalam berpendapat meningkat, Banyak pertanyaan guru yang dapat dijawab

siswa. Motivasi belajar siswa di kelas dengan menggunakan strategi metode

eksperimen mengalami peningkatan tahap demi tahap, dilihat dari sebelum adanya

tindakan sampai berakhir pada tindakan siklus II.

Peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat pada peningkatan siklus I

motivasi siswa meningkat 60% atau 13 siswa dari sebelum tindakan yaitu 45%

atau 10 siswa, berdasarkan indikator pencapaian pada penelitian pada siklus I 60%

maka siklus I di nyatakan berhasil, namun peneliti ingin meningkatkan motivasi

belajar IPA tidak sampai di situ saja, maka dilakukan tindakan siklu II dengan

hasil peningkatan motivasi belajar IPA meningkat yaitu 76% atau 17 siswa

meningkat dari sebelumnya pada siklus I yaitu 60% atau 13 siswa, dari hasil

penelitian pada siklus II sudah memenuhi indikator pencapaian pada siklus II

yaitu 75%.

Berdasarkan presentasi belajar siklus II diketahui bahwa tindakan yang

dilakukan guru berupa penggunaan metode eksperimen ternyata dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mendiskripsikan energi panas dan

sifat-sifatnya dibanding dengan siklus I dan peningkatan tersebut cukup signifikan

karena peningkatan motivasi belajar dari hasil observasi guru mengikat mencapai

76% Apabila dilihat secara individu, siswa dengan motivasi belajar di bawah

Page 14: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

10

stadar pada siklus I terdapat 17 siswa pada siklus II menjadi 2 siswa. Berdasarkan

hasil tersebut, guru menanamkan motivasi kepada siswa tentang pentingnya

materi mendiskripsikan energi panas dan sifat-sifatnya dalam pembelajaran

pengetahuan alam yang telah dijelaskan melalui Metode eksperimen. Selain itu

guru juga membantu memberi penguatan terhadap proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Tabel Hasil Observasi Guru Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Setiap

Siklus Sebelum Maupun Setelah Proses Belajar Mengajar Dengan

Menggunakan Metode Eksperimen.

Hasil Pra

Siklus Prosentase

Siklus

I Prosentase

Siklus

II Prosentase

Observasi

30 - 39 3 13 %

40 - 49 15 65 %

50 - 59 4 17 % 8 35%

60 - 69 1 5% 14 61% 3 13 %

70 - 79 1 4% 10 43 %

80 - 89 10 43 %

Jumlah 23

100 23

100 23 100

Berdasarkan data pada tabel dapat dibuat grafik peningkatan motivasi belajar

siswa IV dalam pembelajaran IPA.

Grafik Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen

0

10

20

30

40

50

60

70

80

pra siklus Siklus I Siklus II

P

r

o

s

e

n

t

a

s

e

Page 15: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

11

Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan,

meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini

dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi

maupun nilai yang di dapat secara kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi

keaktifan siswa secara mental maupun motorik. Ada interaksi antar siswa secara

individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada

peningkatan latihan bertanya dan menjawab antar kelompok, sehingga terlatih

ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama inter dan antar kelompok.

Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA sangatlah tepat

karena konsep pembelajaran IPA lebih banyak praktik ketimbang teori, penerapan

metode eksperimen ini dirasa tepat karena dalam proses pembelajaran siswa

menjadi aktif dan dapat menemukan sendiri, hal ini yang membuat anak merasa

terkesan pada proses pembelajaran, hal ini sangatlah penting karena IPA yang

materinya sangat dekat dengan lingkungan sekitar siswa maka siswa akan

termotivasi untuk membuktikan kebenaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada

di sekitar mereka, dari hal di atas peneliti berharap bahwa penerapan metode

eksperimen dapat berhasil.

Hasil ini didukung oleh Schoenherr (1996) (dalam Samino dan Saring

Marsudi, 2011: 20-23) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk

pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi

belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara

optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam

struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara

peneliti dan Teman sejawat selama dua putaran memberikan beberapa

kesimpulan. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan pada data hasil belajar.

Pertama, setelah menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan kenaikan prosentase komponen-

komponen motivasi tersebut di setiap putarannya. Kedua, setelah menggunakan

Page 16: i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE

12

metode eksperimen peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPA terbukti pada pembelajaran siklus I perolehan ketuntasan

kurang optimal. Dari 23 siswa hanya 13 siswa yang mencapai indikator kerja

(60%). Sedangkan siklus II meningkat menjadi 17 siswa tuntas (76%).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti yang berkolaborasi

dengan teman sejawat peningkatan motivasi belajar IPA melalui metode

eksperimen pada siswa Kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo pada

semester genap tahun ajaran 2012/2013 maka dari itu peneliti memberikan saran

sebagai berikut: 1. Terhadap guru: a). Guru harus dapat memantau setiap

perkembangan siswa, sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk melakukan

perbaikan dalam proses pembelajaran. b). Guru seharusnya dapat menggunakan

strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kualitas siswa

secara keseluruhan. 2. Terhadap siswa antara laian a). Siswa harus bersikap aktif

dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. b). Siswa seharusnya memiliki

sikap percaya diri dalam proses pembelajaran, hal ini dapat ditunjukkan dengan

berani untuk mempresentasikan hasil kerja ke depan kelas. c). Siswa harus berani

bertanya tanpa adanya rasa takut kepada guru jika sedang mengalami kesulitan

dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arends Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogjakarta:

Pustaka Belajar.

Fitriani, 2011. Melalui Penerapan Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya di Kelas V SD Negeri

2 Boro-Boro Kabupaten Konawe Selatan. dalam http://darlis-

bastra.blogspot.com/2012/06/melalui penerapan-metode-eksperimen.html

diakses tanggal 15 Maret 2013.

Samino dan Marsudi, Saring. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta:

Fairus Media.

Sutikanti & Joko santoso. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: BP-FKIP

Suwandi. 2008. Dalam http://tkaisyiyah06cilopadang.blogspot.com/2012/10/

contoh-ptk.html di akses tanggal 30 Mei 2013