hukum adat

28
1 HUKUM ADAT HUKUM ADAT PENGANTAR ILMU HUKUM PENGANTAR ILMU HUKUM M. Hamidi Masykur, S.H., M. Hamidi Masykur, S.H., M.Kn. M.Kn.

Upload: manon

Post on 15-Jan-2016

156 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

HUKUM ADAT. PENGANTAR ILMU HUKUM M. Hamidi Masykur , S.H., M.Kn. PENDAHULUAN. HUKUM ADAT. DASAR PEMBERLAKUAN HUKUM ADAT. TATA SUSUNAN RAKYAT INDONESIA. PENDAHULUAN. DEFINISI : A D A T. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM ADAT

11

HUKUM ADATHUKUM ADAT

PENGANTAR ILMU HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM

M. Hamidi Masykur, S.H., M. Hamidi Masykur, S.H., M.Kn.M.Kn.

Page 2: HUKUM ADAT

22

HUKUM ADATHUKUM ADAT

TATA SUSUNAN RAKYAT INDONESIA

DASAR PEMBERLAKUAN HUKUM ADAT

PENDAHULUAN

Page 3: HUKUM ADAT

33

PENDAHULUAN

Page 4: HUKUM ADAT

44

DEFINISI : A D A TDEFINISI : A D A T Adat merupakan pencerminan drpd Adat merupakan pencerminan drpd

kepribadian suatu bangsa, mrpk salah 1 kepribadian suatu bangsa, mrpk salah 1 penjelmaan drpd jiwa bangsa ybs dr waktu penjelmaan drpd jiwa bangsa ybs dr waktu ke waktu.ke waktu.

Adat mrpk unsur terpenting yg memberikan Adat mrpk unsur terpenting yg memberikan identitasidentitas kpd kpd bangsabangsa ybs. ybs.

Adat di Indonesia :Adat di Indonesia :Adat di Indonesia dikatakan “Adat di Indonesia dikatakan “Bhineka Tunggal Bhineka Tunggal IkaIka””Maksudnya Indonesia terdiri dr beberapa suku Maksudnya Indonesia terdiri dr beberapa suku bangsa yg masing2 memiliki adat istiadat yg bangsa yg masing2 memiliki adat istiadat yg berbeda2, meskipun dasar serta sifatnya adalah berbeda2, meskipun dasar serta sifatnya adalah satu, yaitu ke-Indonesiaan-nya.satu, yaitu ke-Indonesiaan-nya.

Page 5: HUKUM ADAT

55

DEFINISI : HUKUM ADATDEFINISI : HUKUM ADATTOKOHTOKOH D E F I N I S ID E F I N I S I

BELLEFROIDBELLEFROID Peraturan2 hidup yg meskipun tdk diundangkan o/penguasa Peraturan2 hidup yg meskipun tdk diundangkan o/penguasa tetapi dihormati & ditaati o/ rakyat dgn keyakinan bahwa tetapi dihormati & ditaati o/ rakyat dgn keyakinan bahwa peraturan2 tsb berlaku sbg hk.peraturan2 tsb berlaku sbg hk.

VAN VOLLEN VAN VOLLEN HOVEN HOVEN

Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2 yg dibuat o/ Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2 yg dibuat o/ pemerintah Hindia Belanda dahulu atau alat kekuasaan pemerintah Hindia Belanda dahulu atau alat kekuasaan lainnya yg mjd sendinya & diadakan sendiri o/ kekuasaan lainnya yg mjd sendinya & diadakan sendiri o/ kekuasaan Belanda dahulu.Belanda dahulu.

TER HAARTER HAAR a)a) Hk. Adat lahir dr & dipelihara o/ keputusan2, keputusan Hk. Adat lahir dr & dipelihara o/ keputusan2, keputusan pr warga masy hk, trtm keputusan berwibawa dr pr warga masy hk, trtm keputusan berwibawa dr kepala2 rakyat yg membantu pelaksanaan perbuatan2 kepala2 rakyat yg membantu pelaksanaan perbuatan2 hk, atau keputusan pr hakim yg bertugas mengadiki hk, atau keputusan pr hakim yg bertugas mengadiki sengketa, sepanjang keputusan2 itu tdk bertentangan sengketa, sepanjang keputusan2 itu tdk bertentangan dgn keyakinan hk rakyat, melainkan senapas seirama dgn keyakinan hk rakyat, melainkan senapas seirama dgn kesadaran tsb, diterima/diakui atau setidak-dgn kesadaran tsb, diterima/diakui atau setidak-tidaknya ditoleransikan o/ nya.tidaknya ditoleransikan o/ nya.

b)b) Hk. Adat itu adl keseluruhan peraturan yg menjelma Hk. Adat itu adl keseluruhan peraturan yg menjelma dlm keputusan2 pr fungsionaris hk (dlm arti yg luas dlm keputusan2 pr fungsionaris hk (dlm arti yg luas meliputi : eksekutif, legislatif, yudikatif) yg memp. meliputi : eksekutif, legislatif, yudikatif) yg memp. wibawa (macht, authority) serta pengaruh, & yg dlm wibawa (macht, authority) serta pengaruh, & yg dlm pelaksanannya berlaku serta merta (spontan) & dpt pelaksanannya berlaku serta merta (spontan) & dpt dipatuhi dgn sepenuh hati.dipatuhi dgn sepenuh hati.

Page 6: HUKUM ADAT

66

LLaanjutan …..njutan …..DEFINISI : HUKUM ADATDEFINISI : HUKUM ADAT

TOKOHTOKOH D E F I N I S ID E F I N I S I

SUPOMOSUPOMO Hukum yg tdk tertulis di dlm peraturan2 legislatif Hukum yg tdk tertulis di dlm peraturan2 legislatif (unstatutory law) meliputi peraturan2 hidup yg meskipun (unstatutory law) meliputi peraturan2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan o/ yg berwajib, tp tetap ditaati & didukung o/ tdk ditetapkan o/ yg berwajib, tp tetap ditaati & didukung o/ rakyat berdasarkan a/ keyakinan bahwasanya peraturan2 rakyat berdasarkan a/ keyakinan bahwasanya peraturan2 tsb memp. kekuatan hk.tsb memp. kekuatan hk.

SUKANTOSUKANTO Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifisir & bersifat paksaan, memp. sanksi jd memp. akibat dikodifisir & bersifat paksaan, memp. sanksi jd memp. akibat hk.hk.

DJOJODIGOENODJOJODIGOENO Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2.Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2.

HAZAIRINHAZAIRIN Hubungan antara hukum dan adat yaitu sedemikian Hubungan antara hukum dan adat yaitu sedemikian langsungnya sehingga istilah “hukum adat” tdk dibutuhkan langsungnya sehingga istilah “hukum adat” tdk dibutuhkan o/ rakyat biasa yg telah paham bahwa “adat” itu dlm arti sbg o/ rakyat biasa yg telah paham bahwa “adat” itu dlm arti sbg (adat) sopan santun/kesusilaan maupun dlm arti sbg hukum.(adat) sopan santun/kesusilaan maupun dlm arti sbg hukum.Ditegaskan bahwa “adat” itu adalah endapan (renapan) Ditegaskan bahwa “adat” itu adalah endapan (renapan) kesusilaan dlm masy., yaitu bahwa kaidah2 adat itu berupa kesusilaan dlm masy., yaitu bahwa kaidah2 adat itu berupa kaidah2 kesusilaan yg kebenarannya telah mendpt kaidah2 kesusilaan yg kebenarannya telah mendpt pengakuan umum dr masyarakat itu. Meskipun ada pengakuan umum dr masyarakat itu. Meskipun ada perbedaan sifat atau corak antara kaidah2 kesusilaan & perbedaan sifat atau corak antara kaidah2 kesusilaan & kaidah2 hukum, namun bentuk2 perkuatan yg menurut hk kaidah2 hukum, namun bentuk2 perkuatan yg menurut hk dilarang atau disuruh itu adalah menurut kesusilaan adl dilarang atau disuruh itu adalah menurut kesusilaan adl bentuk2 yg dicela atau dianjurkan jg, sehingga pd hakikinya bentuk2 yg dicela atau dianjurkan jg, sehingga pd hakikinya dlm patokan lapangan itu jg hk itu berurat pd kesusilaan.dlm patokan lapangan itu jg hk itu berurat pd kesusilaan.

Page 7: HUKUM ADAT

77

KESIMPULAN :

HUKUM ADAT ADALAH SUATU KOMPLEKS NORMA2 YG

BERSUMBER PD PERASAAN KEADILAN RAKYAT YG SELALU BERKEMBANG SERTA MELIPUTI

PERATURAN2 TINGKAH LAKU MANUSIA DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DLM MASYARAKAT, SEBAGIAN BESAR TDK TERTULIS, SENANTIASA

DITAATI & DIHORMATI RAKYAT, KARENA MEMPUNYAI AKIBAT HUKUM (SANGSI DALAM HUKUM ADAT).

Page 8: HUKUM ADAT

88

ADAT & HUKUM ADATADAT & HUKUM ADAT

HUKUMADATADAT

hubungan

Page 9: HUKUM ADAT

99

Tidak semua adat mrpk hukum.Tidak semua adat mrpk hukum.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.

Tidak semua adat mrpk hukum.Tidak semua adat mrpk hukum.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.

VON VOLLEN HOVEN : HANYA ADAT YG BERSANGSI YG MEMPUNYAI SIFAT HUKUM SERTA MRPK HK. ADAT

TER HAAR TEORI KEPUTUSAN : SANGSI HK. ADAT BERUPA REAKSI DR MASY. HK. YBS YG DLM PELAKSANAANNYA SUDAH BARANG TENTU DILAKUKAN

o/ PENGUASA MASY. HK DIMAKSUD, DGN MENJATUHKAN SANGSI THD SI PELANGGAR PERATURAN ADAT, MENJATUHKAN KEPUTUSAN HUKUMAN.

Page 10: HUKUM ADAT

1010

SIFAT HUKUM ADATSIFAT HUKUM ADAT

1.1. HUKUM ADAT ADALAH HUKUM NON STATUTAIR (TIDAK HUKUM ADAT ADALAH HUKUM NON STATUTAIR (TIDAK TERTULIS).TERTULIS).DJOJODIGOENODJOJODIGOENO : “Sumber Hk. Adat Indonesia adl urgeran2 : “Sumber Hk. Adat Indonesia adl urgeran2 (norma2 kehidupan sehari2) yg langsung timbul sbg (norma2 kehidupan sehari2) yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaan orang Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan kebudayaan orang Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilannya dlm hub. pamrih (hub. pernyataan rasa keadilannya dlm hub. pamrih (hub. pamrih=hub. antar orang dgn sesamanya guna usaha pamrih=hub. antar orang dgn sesamanya guna usaha memenuhi kepentingan, misal : memenuhi kepentingan, misal : business relations, zakelijke business relations, zakelijke verhoudingenverhoudingen).”).”

2)2) HUKUM ADAT TIDAK STATIS.HUKUM ADAT TIDAK STATIS.SOEPOMO SOEPOMO : “Hk. Adat terus menerus dlm keadaan tumbuh & : “Hk. Adat terus menerus dlm keadaan tumbuh & berkembang seperti hidup itu sendiri.”berkembang seperti hidup itu sendiri.”VAN VOLLEN HOVEN VAN VOLLEN HOVEN : : “ “Hk. Adat pd waktu yg telah lampau agak beda isinya; Hk. Hk. Adat pd waktu yg telah lampau agak beda isinya; Hk. Adat menunjukkan perkembangan.”Adat menunjukkan perkembangan.” “ “Hk. Adat berkembang &maju terus; keputusan2 adat Hk. Adat berkembang &maju terus; keputusan2 adat menimbulkan hk. adat.”menimbulkan hk. adat.”

Page 11: HUKUM ADAT

1111

DASAR DASAR PEMBERLAKUAN PEMBERLAKUAN

HUKUM ADATHUKUM ADAT

Page 12: HUKUM ADAT

1212

SEBELUM SEBELUM INDONESIA INDONESIA MERDEKAMERDEKA

Page 13: HUKUM ADAT

1313

JAMAN PENJAJAHAN JAMAN PENJAJAHAN KOLONIAL BELANDAKOLONIAL BELANDA

Ps. 21 ayat (2) I.SPs. 21 ayat (2) I.S.. : “Dlm wil. kerajaan2 yg diberikan hak : “Dlm wil. kerajaan2 yg diberikan hak swapraja, swapraja, algemene ver ordiningen algemene ver ordiningen (peraturan per-UU-an (peraturan per-UU-an umum) hanya dpt berlaku sepanjang tdk bertentangan dgn umum) hanya dpt berlaku sepanjang tdk bertentangan dgn hk yg berlaku di daerah2 ybs.”hk yg berlaku di daerah2 ybs.”

Ps. 130 I.S.Ps. 130 I.S. : “terdapat daerah2 dimana Bangsa Indonesia : “terdapat daerah2 dimana Bangsa Indonesia diberikan kebebasan u/ mmenganut hukumnya sendiri.”diberikan kebebasan u/ mmenganut hukumnya sendiri.”

Ps. 131 ayat (6) I.S.Ps. 131 ayat (6) I.S. : “Selama ordonansi mengenai hk. : “Selama ordonansi mengenai hk. Perdata materiil bg orang Indonesia & Timur Asing belum Perdata materiil bg orang Indonesia & Timur Asing belum terbentuk, maka akan tetap berlaku hk. Adat mereka.”terbentuk, maka akan tetap berlaku hk. Adat mereka.”

Ps. 75 ayat (3) & (4) RRPs. 75 ayat (3) & (4) RR : “bahwa sekedar per-UU-an bg : “bahwa sekedar per-UU-an bg gol. Bangsa Eropa o/ Gubernur Jenderal Belanda u/ Bangsa gol. Bangsa Eropa o/ Gubernur Jenderal Belanda u/ Bangsa Indonesia & sekedar orang Indonesia tdk menyatakan dgn Indonesia & sekedar orang Indonesia tdk menyatakan dgn sukarela bahwa ia akan dikuasai o/ hk. Dagang Eropa, mk u/ sukarela bahwa ia akan dikuasai o/ hk. Dagang Eropa, mk u/ gol. Bangsa Indonesia, hakim harus melakukan (dlm lap. gol. Bangsa Indonesia, hakim harus melakukan (dlm lap. perdata) hk. Adat, asalkan hk. Adat itu tdk bertentangan dgn perdata) hk. Adat, asalkan hk. Adat itu tdk bertentangan dgn dasar2 keadilan yg diakui umum.”dasar2 keadilan yg diakui umum.”

Page 14: HUKUM ADAT

1414

JAMAN PENJAJAHAN JEPANGJAMAN PENJAJAHAN JEPANG

Ps. 3 UU No.1 Th.1942 tgl. 7 Ps. 3 UU No.1 Th.1942 tgl. 7 Maret 1942 :Maret 1942 : “Semua badan2 “Semua badan2 pemerintahan & kekuasaannya, pemerintahan & kekuasaannya, hukum & UU dr pemerintah yg hukum & UU dr pemerintah yg dahulu, tetap diakui sah buat dahulu, tetap diakui sah buat sementara waktu, asal sj tdk sementara waktu, asal sj tdk bertentangan dgn aturan Pemerintah bertentangan dgn aturan Pemerintah Militer.”Militer.”

Page 15: HUKUM ADAT

1515

SETELAH SETELAH INDONESIA INDONESIA MERDEKAMERDEKA

Page 16: HUKUM ADAT

1616

UU No. 19 Th. 1964 UU No. 19 Th. 1964 ((Ketentuan2 Pokok Kekuasaan KehakimanKetentuan2 Pokok Kekuasaan Kehakiman))

Pasal 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum sebagai alat Revolusi Pasal 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum sebagai alat Revolusi berdasarkan Pancasilaberdasarkan Pancasila menuju masyarakat Sosialis Indonesia.”menuju masyarakat Sosialis Indonesia.”Penjelasan Ps. 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum yang dijalankannya dengan Penjelasan Ps. 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum yang dijalankannya dengan kesadaran, bahwa hukum adalah landasan dan alat Negara dan dimana Negara ada di dalam kesadaran, bahwa hukum adalah landasan dan alat Negara dan dimana Negara ada di dalam Revolusi menjadi alat Revolusi, yang memberi Pengayoman agar cita-cita luhur Bangsa Revolusi menjadi alat Revolusi, yang memberi Pengayoman agar cita-cita luhur Bangsa tercapai dan terpelihara dan tercapai dan terpelihara dan bahwa sifat-sifat hukum adalah berakar pada kepribadian Bangsabahwa sifat-sifat hukum adalah berakar pada kepribadian Bangsa, , serta dengan kesadaran bahwa tugas Hakim ialah dengan bertanggung-jawab sepenuhnya serta dengan kesadaran bahwa tugas Hakim ialah dengan bertanggung-jawab sepenuhnya kepada negara dan Revolusi turut serta membangun dan menegakkan masyarakat adil dan kepada negara dan Revolusi turut serta membangun dan menegakkan masyarakat adil dan makmur yang berkepribadian Pancasila, menurut garis-garis besar haluan Negara.”makmur yang berkepribadian Pancasila, menurut garis-garis besar haluan Negara.”

Pasal 17 (2) : “Putusan itu harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yang Pasal 17 (2) : “Putusan itu harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yang bersangkutan atau bersangkutan atau apabila hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadiliapabila hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili , alasan-, alasan-alasan dan dasar-dasar pengadilannya.”alasan dan dasar-dasar pengadilannya.”

Penjelasan Pasal 10 : “Dengan positif ditentukan bahwa hakim wajib mencari dan menemukan Penjelasan Pasal 10 : “Dengan positif ditentukan bahwa hakim wajib mencari dan menemukan hukum. Hakim dianggap mengenal hukum. Karena itu ia tidak boleh menolak memberi hukum. Hakim dianggap mengenal hukum. Karena itu ia tidak boleh menolak memberi keadilan. Hakim mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat. keadilan. Hakim mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat. Andai kata ia tidak Andai kata ia tidak dapat menemukan hukum tertulisnya. Ia wajib mencari hukum tak tertulisnyadapat menemukan hukum tertulisnya. Ia wajib mencari hukum tak tertulisnya atau memutus atau memutus sebagai seorang yang bijaksana dengan bertanggung-jawab kepada Negara dan Revolusi. Ia sebagai seorang yang bijaksana dengan bertanggung-jawab kepada Negara dan Revolusi. Ia wajib berani memutus, demi keadilan dan Pengayoman, untuk ikut serta membangun wajib berani memutus, demi keadilan dan Pengayoman, untuk ikut serta membangun masyarakat yang adil dan makmur. Penolakannya akan sungguh menurunkan derajat dan masyarakat yang adil dan makmur. Penolakannya akan sungguh menurunkan derajat dan martabatnya.”martabatnya.”

Pasal 20 (1) : “Pasal 20 (1) : “Hakim sebagai alat Revolusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-Hakim sebagai alat Revolusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan dari dalam masyarakatnilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan dari dalam masyarakat guna benar-benar guna benar-benar mewujudkan fungsi hukum sebagai pengayoman.”mewujudkan fungsi hukum sebagai pengayoman.”

Kesimpulan dr Penjelasan Umum : Kesimpulan dr Penjelasan Umum : bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis” adalah bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis” adalah hukum adat.hukum adat.

TIDAKBERLAKU !!!

Page 17: HUKUM ADAT

1717

UU No. UU No. 1414 Th. 19 Th. 197070 ((Ketentuan2 Pokok Kekuasaan KehakimanKetentuan2 Pokok Kekuasaan Kehakiman))

Pasal 3 (2) : “Peradilan Negara menerapkan Pasal 3 (2) : “Peradilan Negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan yang dan menegakkan hukum dan keadilan yang berdasarkan berdasarkan PancasilaPancasila.”.”

Penjelasan Pasal 14 (1) : “Hakim sebagai Penjelasan Pasal 14 (1) : “Hakim sebagai organ pengadilan dianggap memahami organ pengadilan dianggap memahami hukum. Pencari keadilan datang padanya hukum. Pencari keadilan datang padanya untuk mohon keadilan. Andai kata ia tidak untuk mohon keadilan. Andai kata ia tidak menemukan hukum tertulis, menemukan hukum tertulis, ia wajib ia wajib menggali hukum tidak tertulismenggali hukum tidak tertulis untuk untuk memutus berdasarkan hukum sebagai memutus berdasarkan hukum sebagai seorang yang bijaksana dan bertanggung-seorang yang bijaksana dan bertanggung-jawab penuh kepada Tuhan Yang Maha jawab penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, Bangsa dan Esa, diri sendiri, masyarakat, Bangsa dan Negara.”Negara.”

TIDAKBERLAKU !!!

Page 18: HUKUM ADAT

Pasal 23 (1) : “Segala putusan Pengadilan selain harus memuat alasan-alasan dan dasar-dasar putusan itu, juga harus memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.”

Pasal 27 (1) : “Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat.”

1818

Page 19: HUKUM ADAT

Penjelasan Umum Bagian 7 : “Penegasan bahwa peradilan adalah Peradilan Negara, dimaksudkan untuk menutup semua kemungkinan adanya atau akan diadakannya lagi Peradilan-peradilan Swapradja atau Peradilan Adat yang dilakukan oleh bukan badan peradilan Negara. Ketentuan ini sekali-kali tidak bermaksud untuk mengingkari hukum tidak tertulis, melainkan hanya akan mengalihkan perkembangan dan penetrapan hukum itu kepada Peradilan-peradilan Negara.”“Dengan ketentuan bahwa Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan diri dalam masyarakat, telah terjamin sepenuhnya bahwa perkembangan dari penetrapan hukum tidak tertulis itu akan berjalan secara wajar.”kesimpulan : bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis ” adalah hukum adat.

1919

Page 20: HUKUM ADAT

2020

UU No. UU No. 44 Th. Th. 20042004 ((Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman)) Pasal 3 (2) : ”Peradilan negara menerapkan dan Pasal 3 (2) : ”Peradilan negara menerapkan dan

menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila.”Pancasila.”

Pasal 25 (1) : “Segala putusan pengadilan selain Pasal 25 (1) : “Segala putusan pengadilan selain memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadiliuntuk mengadili.”.”

Pasal 28 (1) : “Pasal 28 (1) : “Hakim wajib menggali, mengikuti, Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan dan memahami nilai-nilai hukum dan rasakeadilan yang hidup dalam masyarakat.rasakeadilan yang hidup dalam masyarakat.””

Page 21: HUKUM ADAT

2121

TATA SUSUNAN RAKYAT TATA SUSUNAN RAKYAT INDONESIAINDONESIA

Page 22: HUKUM ADAT

2222

PERSEKUTUAN HUKUMPERSEKUTUAN HUKUM PERSEKUTUAN HUKUM PERSEKUTUAN HUKUM mrpk kesatuan2 yg memp. tata susunan yg mrpk kesatuan2 yg memp. tata susunan yg

teratur & kekal serta memiliki pengurus sendiri & kekayaan sendiri, teratur & kekal serta memiliki pengurus sendiri & kekayaan sendiri, baik kekayaan materiil maupun kekayaan imateriil.baik kekayaan materiil maupun kekayaan imateriil.

Contoh PERSEKUTUAN HUKUM :Contoh PERSEKUTUAN HUKUM :1.1. Famili di Minangkabau = persekutuan hukum, sebab memiliki :Famili di Minangkabau = persekutuan hukum, sebab memiliki :

a.a. tata susunan yg tetap, yi tdr a/ bbrp bag. yg disebut “rumah” tata susunan yg tetap, yi tdr a/ bbrp bag. yg disebut “rumah” atau atau “jurai”, selanjutnya jurai ini tdr a/ bbrp nenek dgn anak2 nya “jurai”, selanjutnya jurai ini tdr a/ bbrp nenek dgn anak2 nya (pa & (pa & pi);pi);b.b. pengurus sendiri, yi yg diketuai o/ seorang penghulu andiko,pengurus sendiri, yi yg diketuai o/ seorang penghulu andiko,

sedangkan jurai dikepalai o/ seorang tungganai atau mamak sedangkan jurai dikepalai o/ seorang tungganai atau mamak kepala kepala waris;waris;c.c. harta pusaka sendiri yg diurus o/ penghulu andiko.harta pusaka sendiri yg diurus o/ penghulu andiko.Disamping itu famili bertindak sbg kesatuan thd famili lain, thd orang2 Disamping itu famili bertindak sbg kesatuan thd famili lain, thd orang2 asing serta thd pemerintah atasan.asing serta thd pemerintah atasan.

2.2. Desa di Jawa = persekutuan hukum, sebab memiliki :Desa di Jawa = persekutuan hukum, sebab memiliki :a.a. tata susunan yg tetap;tata susunan yg tetap;b.b. pengurus sendiri;pengurus sendiri;c.c. harta kekayaan sendiri.harta kekayaan sendiri.Disamping itu desa memp. wil. sendiri serta bertindak sbg kesatuan Disamping itu desa memp. wil. sendiri serta bertindak sbg kesatuan thd dunia luar & tdk mungkin desa itu dibubarkan.thd dunia luar & tdk mungkin desa itu dibubarkan.

Page 23: HUKUM ADAT

2323

STRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUMSTRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUM

Struktur Persekutuan Hukum di Indonesia dpt digolongkan Struktur Persekutuan Hukum di Indonesia dpt digolongkan mjd 2:mjd 2:

1.1. Persekutuan Genealogis;Persekutuan Genealogis;Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor genealogis, yi Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor genealogis, yi faktor yg melandaskan pd kpd pertalian darah suatu keturunan.faktor yg melandaskan pd kpd pertalian darah suatu keturunan.Misal : Persekutuan genealogis di Lampung (suku pubian), di Aceh Misal : Persekutuan genealogis di Lampung (suku pubian), di Aceh (suku gayo)(suku gayo)

2.2. Persekutuan Teritorial;Persekutuan Teritorial;Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor teritorial, yi Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor teritorial, yi faktor yg terikat pd suatu daerah ttt atau berdasarkan lingkungan faktor yg terikat pd suatu daerah ttt atau berdasarkan lingkungan daerah.daerah.Misal : Aceh (Gampong, Meunasah), di Jawa, Bali, Lombok, Madura, Misal : Aceh (Gampong, Meunasah), di Jawa, Bali, Lombok, Madura, Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, Minahasa, Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, Minahasa, Ambon.Ambon.

Persekutuan genealogis dalam perkembangannya semakin Persekutuan genealogis dalam perkembangannya semakin ditinggalkan dan mengalami teritorialisasi (beralih ke persekutuan ditinggalkan dan mengalami teritorialisasi (beralih ke persekutuan teritorial). Demikian juga persekutuan teritorial jg sudah semakin teritorial). Demikian juga persekutuan teritorial jg sudah semakin sulit dicari diakibatkan pergaulan antar daerah yg sdh semakin erat sulit dicari diakibatkan pergaulan antar daerah yg sdh semakin erat & tjd saling mempengaruhi dlm tata kehidupan sehari2, sehingga & tjd saling mempengaruhi dlm tata kehidupan sehari2, sehingga memperkecil atau malah menghapus perbedaan yg mencolok antar memperkecil atau malah menghapus perbedaan yg mencolok antar daerah.daerah.

Page 24: HUKUM ADAT

2424

Persekutuan GenealogisPersekutuan Genealogis

Dasar Persekutuan Dasar Persekutuan Genealogis :Genealogis :

1.1. Patrilineal Patrilineal pertalian darah mnrt pertalian darah mnrt garis bapak, misal : pd suku Batak, garis bapak, misal : pd suku Batak, Nias, Sumba;Nias, Sumba;

2.2. Matrilineal Matrilineal pertalian darah mnrt pertalian darah mnrt garis ibu, misal : di Minangkabau;garis ibu, misal : di Minangkabau;

3.3. ParentParentaal l pertalian darah mnrt pertalian darah mnrt garis ibu & bapak, misal : pd suku garis ibu & bapak, misal : pd suku Jawa, Sunda, Aceh, Dayak.Jawa, Sunda, Aceh, Dayak.

Page 25: HUKUM ADAT

2525

Persekutuan TeritorialPersekutuan Teritorial Ada 3 jenis persekutuan teritorial :Ada 3 jenis persekutuan teritorial :

1.1. Persekutuan desaPersekutuan desa apabila ada segolongan orang terikat pd 1 tmp apabila ada segolongan orang terikat pd 1 tmp kediaman yg didalamnya termasuk dukuh2 yg terpencil yg tdk berdiri kediaman yg didalamnya termasuk dukuh2 yg terpencil yg tdk berdiri sendiri, sedang pr pejabat pemerintahan desa semuanya bertempat sendiri, sedang pr pejabat pemerintahan desa semuanya bertempat tinggal di dalam pusat kediaman itu. Misal : desa di Jawa & di Bali.tinggal di dalam pusat kediaman itu. Misal : desa di Jawa & di Bali.

2.2. Persekutuan daerahPersekutuan daerah apabila di dalam suatu daerah ttt terletak apabila di dalam suatu daerah ttt terletak bbrp desa yg masing2 memp. tata susunan & pengurus sendiri2 yg bbrp desa yg masing2 memp. tata susunan & pengurus sendiri2 yg sejenis, tetapi semuanya mrpk bag. bawahan dr daerah, yg memiliki sejenis, tetapi semuanya mrpk bag. bawahan dr daerah, yg memiliki harta benda & menguasai hutan & rimba, dikelilingi tanah2 yg harta benda & menguasai hutan & rimba, dikelilingi tanah2 yg ditanami maupun tanah2 yg ditinggalkan penduduk desa itu. Misal : ditanami maupun tanah2 yg ditinggalkan penduduk desa itu. Misal : marga di Sumatra Selatan dgn dusun2 di dalam daerahnya.marga di Sumatra Selatan dgn dusun2 di dalam daerahnya.

3.3. Perserikatan (beberapa kampung)Perserikatan (beberapa kampung) apabila bbrp persekutuan apabila bbrp persekutuan kampung yg terletak berdekatan mengadakan permufakatan u/ kampung yg terletak berdekatan mengadakan permufakatan u/ memelihara kepentingan2 bersama, misalnya akan mengadakan memelihara kepentingan2 bersama, misalnya akan mengadakan pengairan, dimana u/ memelihara keperluan bersama itu diadakan pengairan, dimana u/ memelihara keperluan bersama itu diadakan suatu badan pengurus yg bersifat kerja sama antar pengurus2 desa suatu badan pengurus yg bersifat kerja sama antar pengurus2 desa itu. Tetapi kekuasaan tertinggi thdp tanah2 di dalam daerah itu. Tetapi kekuasaan tertinggi thdp tanah2 di dalam daerah desa/kampung itu tetap ada pd tangan pengurus desa/kampung ybs. desa/kampung itu tetap ada pd tangan pengurus desa/kampung ybs. Misal : persekutuan huta-huta di suku Batak.Misal : persekutuan huta-huta di suku Batak.

Page 26: HUKUM ADAT

2626

Muncul struktur persekutuan Muncul struktur persekutuan hukum gabungan antara hukum gabungan antara Persekutuan Genealogis dan Persekutuan Genealogis dan Persekutuan Teritorial:Persekutuan Teritorial:

Wajib dipenuhi 2 syarat sekaligus, yaitu :Wajib dipenuhi 2 syarat sekaligus, yaitu :

a.a. harus masuk dlm 1 kesatuan genealogi; &harus masuk dlm 1 kesatuan genealogi; &

b.b. harus berdiam di dalam daerah persekutuan harus berdiam di dalam daerah persekutuan ybs.ybs.

Misal :Misal : di P. Mentawai (Uma), P. Nias (Euri), di P. Mentawai (Uma), P. Nias (Euri), Tapanuli (Kuria & Huta), Minangkabau (Nagari), Tapanuli (Kuria & Huta), Minangkabau (Nagari), Palembang (marga), Maluku (Negorij).Palembang (marga), Maluku (Negorij).

Page 27: HUKUM ADAT

2727

19 LINGKARAN HK. ADAT / LINGKUNGAN HK. 19 LINGKARAN HK. ADAT / LINGKUNGAN HK. ADATADAT

Oleh VAN VOLLEN HOVEN dlm buku “Adatrecht 1”.Oleh VAN VOLLEN HOVEN dlm buku “Adatrecht 1”. Meliputi :Meliputi :1.1. Aceh;Aceh;2.2. Tanah Gayo – Alas, Batak, Nias;Tanah Gayo – Alas, Batak, Nias;3.3. Daerah Minangkabau & Mentawai;Daerah Minangkabau & Mentawai;4.4. Sumatra Selatan;Sumatra Selatan;5.5. Daerah Melayu (Sumatra Timur, Jambi, Riau);Daerah Melayu (Sumatra Timur, Jambi, Riau);6.6. Bangka & Belitung;Bangka & Belitung;7.7. Kalimantan;Kalimantan;8.8. Minahasa;Minahasa;9.9. Gorontalo;Gorontalo;10.10. Daerah Toraja;Daerah Toraja;11.11. Sulawesi Selatan;Sulawesi Selatan;12.12. Kepulauan Ternate;Kepulauan Ternate;13.13. Maluku, Ambon;Maluku, Ambon;14.14. Irian;Irian;15.15. Kepulauan Timor;Kepulauan Timor;16.16. Bali, Lombok, Sumbawa Barat;Bali, Lombok, Sumbawa Barat;17.17. Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura;Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura;18.18. Daerah2 Swapraja (Surakarta & Yogyakarta);Daerah2 Swapraja (Surakarta & Yogyakarta);19.19. Jawa Barat.Jawa Barat.

APAKAH MASIH UP 2 DATE ???

Page 28: HUKUM ADAT

2828

www.themegallery.com