hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan …eprints.ums.ac.id/71743/11/naskah...

21
HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN STATUS ZAT BESI PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : LUCIA FADILLA PERMATASARI J210171069 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: hakhuong

Post on 07-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS

DENGAN STATUS ZAT BESI PADA PENDERITA

GAGAL GINJAL KRONIK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

LUCIA FADILLA PERMATASARI

J210171069

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

i

Page 3: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

ii

Page 4: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

iii

Page 5: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

1

HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN

STATUS ZAT BESI PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK

Abstrak

Penyakit Gagal Ginjal Kronik (PGK) merupakan penyakit tidak menular yang

mengenai organ ginjal, dimana organ ginjal tersebut mengalami kerusakan yang

cukup parah akibat laju filtrasi glomerolus mengalami penurunan, sehingga

penanganannya dilakukan dengan cara hemodialisis. Hemodialisis merupakan

terapi pengganti ginjal untuk membersihkan sisa metabolik yang ada didalam

darah dengan tujuan memperpanjang dan memperbaiki kualitas hidup penderita

gagal ginjal kronik. Penderita gagal ginjal kronik yang sedang melakukan

hemodialisis menderita anemia, dimana anemia ini merupakan salah satu

komplikasi dari penykit gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh defisiansi besi.

Untuk diagnosanya dapat dilakukan pemeriksaan laboratprium hemoglobin (Hb),

Hematokrit (Ht) dan Serum Ion (SI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan status zat besi pada penderita

gagal ginjal kronik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-retrospektif dengan

menggunakan data sekunder dari catatan rekam medik periode April – Desember

2018 di unit hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo.

Didapatkan 65 responden yang menjadi subyek penelitian dengan tekhnik

purposive sampling. Mayoritas penderita PGK yang menjalani hemodialisis adalah

laki-laki (80%) dengan usia 39-59 tahun (72,3%) serta mayoritas lamanya

menjalani hemodialisis pada penderita PGK adalah 12-24 bulan (53,8%). Tidak

terdapat hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan hemoglobin,

hematokrit dan serum iron pada penderita PGK.

Kata kunci : gagal ginjal kronik, hemodialisis, status zat besi.

Abstract

Chronic Kidney Failure (CKD) is a non-communicable disease that affects the

kidneys, where as kidney organs require more severe damage due to increased

glomerular filtration rate, so that it can be done by hemodialysis. Hemodialysis is

a kidney replacement therapy to cleanse metabolic waste in the blood with the aim

of extending and improving the quality of life for patients with chronic kidney

failure. Patients with chronic kidney failure who are undergoing hemodialysis

suffer from anemia, where anemia is one of the complications of chronic kidney

failure caused by iron deficiency. For diagnosis, laboratory examination of sodium

hemoglobin (Hb), Hematocrit (Ht) and Serum Ion (SI) can be performed. This

study aims to determine the long association of undergoing hemodialysis with iron

Page 6: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

2

status in patients with chronic renal failure.The type of this study was descriptive

retrospective using secondary data from medical records from April to December

2018 in the hemodialysis unit of the Sukoharjo Regency Regional General

Hospital. Obtained 65 respondents who were the subjects of the study with

purposive sampling technique. The majority of CKD patients who denied

hemodialysis were male (80%) with ages 39-59 years (72.3%) and the durations

of hemodialysis of CKD patients is 1-2 years (53.8%). There is no long association

with hemodialysis with hemoglobin, hematocrit and serum iron in patients CKD.

Keywords: chronic renal failure, hemodialysis, iron status.

1. PENDAHULUAN

Penyakit kronik adalah penyakit tidak menular yang berlangsung sangat lama dan

dapat menyebabkan perubahan fungsi biologis, psikologis, maupun psikokultural,

dimana penanganannya dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan fungsi

penderita baik itu secara fisik, sosial, spiritual maupun psikologis (Dewi, 2014).

Menurut Irwan (2016), salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori penyakit

tidak menular adalah gagal ginjal kronik.

Penyakit gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan penyakit

tidak menular yang mengenai organ ginjal, dimana organ ginjal tersebut

mengalami kerusakan yang cukup parah akibat laju filtrasi glomerolus mengalami

penurunan (KDIGO, 2012). Annual Data Report of the US Renal Data System

(USRDS). Pada tahun 2015 menemukan bahwa pada akhir Desember 2013 ada

661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika

Serikat menderita gagal ginjal kronik. Jumlah kasus gagal ginjal kronik ini terus

meningkat dari tahun 2010, hingga mencapai 21.000 kasus per tahun (USRDS,

2015). Pada tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia yang menderita penyakit

gagal ginjal kronik ditemukan sebanyak 499.800 jiwa dan sebanyak 1.499.400

penduduk Indonesia menderita batu ginjal (Riskesdas, 2013).

Penyakit gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh berbagai macam

penyakit seperti penyakit vascular, penyakit glomerulus kronis, infeksi kronis,

Page 7: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

3

hipertensi, diabetes, proses obstruksi dan lain sebagainya. Untuk penanganannya

sendiri dapat dilakukan dengan cara transplantasi ginjal atau cuci

darah/hemodialisis (Bayhakki, 2013). Hemodialisis atau cuci darah merupakan

terapi pengganti ginjal untuk membersihkan sisa metabolik yang ada di dalam

darah, terapi ini paling sering digunakan pada penderita gagal ginjal kronik dengan

tujuan untuk memperpanjang dan memperbaiki kualitas hidup penderita gagal

ginjal kronik. Efek samping dilakukannya hemodialisis yaitu, tekanan darah

rendah, gejala sepsis seperti demam tinggi dan pusing, kram pada otot, insomnia

serta sakit pada tulang dan persendian.

Terapi hemodialisis sendiri biasanya dilakukan seminggu 1-3 kali dengan

waktu 2-5 jam (Ramayulis, 2016). Menurut Indonesian Renal Registry (IRR),

jumlah lamanya menjalani hemodialisis pada penderita gagal ginjal kronik pada

tahun 2015 mencapai 20.000 di daerah Jawa Tengah. Dan sebanyak 374.751

penderita gagal ginjal kronik menjalani hemodialisis selama 3-4 jam. Hal ini masih

dibawah standar durasi tindakan dilakukannya terapi hemodialisis pada penderita

gagal ginjal kronik yang sebaiknya dilakukan selama 5 jam. Indonesian Renal

Registry (IRR) pada tahun 2015, mendapatkan data bahwa penderita gagal ginjal

kronik yang sedang menjalani terapi hemodialisis ditemukan sebanyak 98% dan

sisanya sedang menjalani terapi Peritoneal Dialisis (PD) yaitu sekitar 2%.

Sedangkan menurut Indonesian Renal Registry (IRR) jumlah pasien aktif maupun

pasien baru yang sedang menjalani hemodialisis pada penderita gagal ginjal kronik

dari tahun 2007- 2016 mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2015.

Jumlah peningkatan penderita gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis paling tinggi terjadi pada kelompok usia 45-64 tahun, baik itu pasien

baru maupun pasien yang aktif menjalani hemodialisis. Penderita gagal ginjal

kronik yang sedang melakukan hemodialisis menderita anemia. Anemia

merupakan salah satu komplikasi dari penyakit gagal ginjal kronik. Anemia

muncul ketika klirens kreatinin pada penderita gagal ginjal kronik mengalami

penurunan kira-kira sebanyak 40 ml/mnt/1,73m2 dari permukaan tubuh. Anemia

Page 8: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

4

pada penderita gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh defisiensi besi. Anemia

defisiensi besi ini disebabkan oleh adanya perdarahan tersembunyi (occult blood

loss), kehilangan darah selama proses dialisis, seringnya pengambilan darah untuk

pemeriksaan laboratorium dan lainnya yang juga ditandai dengan penurunan

saturasi transferin dan berkurangnya kadar feritin. Dan untuk mendiagnosa

terjadinya anemia defisiensi besi dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium status

besi konventional seperti serum iron (SI), Total Iron Binding Capacity (TIBC),

saturasi transferin dan serum feritin. Hal lain yang ikut berperan dalam terjadinya

anemia adalah kehilangan darah, defisiensi asam folat, proses inflamasi akut

maupun kronik (Suwitra, K, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, seorang

penderita dinyatakan terkena anemia apabila kadar hemoglobinnya (Hb) < 13 g/dl

pada laki-laki dan pada perempuan kadar hemoglobinnya (Hb) < 12 g/dl. Penderita

gagal ginjal kronik yang terkena anemia diperkirakan mencapai 80-90%. Serta

menurut Pernefri pada tahun 2011 penderita gagal ginjal kronik dikatakan

menderita anemia apabila hemoglobinnya < 10 gr/dl dan hematokritnya < 30%.

Apabila terjadi anemia dan mengalami penurunan hb serta serum iron dapat

mengakibatkan kelelahan, lemah, pucat pada kulit dan gusi, serta detak jantung

tidak teratur.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ombuh dkk pada tahun 2013,

menunjukkan bahwa semua pasien penyakit ginjal kronik mengalami penurunan

Hb dan Serum Iron yang menurun sebanyak 40%, yang normal sebanyak 60%, dan

Feritin yang meningkat sebanyak 46,7%, yang tidak ada data sebanyak 53,3% dan

TIBC yang menurun sebanyak 80%, yang normal sebanyak 20% dan Saturasi

Transferin yang menurun sebanyak 6,7% yang meningkat sebanyak 3,3% dan

yang normal sebanyak 90%. Pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis semuanya mengalami anemia. Anemia yang sering terjadi

disebabkan oleh karena adanya defisiensi eritropoetin. Namun ada juga yang

disebabkan oleh karena adanya defisiensi besi yang ditandai dari pemeriksaan

Page 9: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

5

status besi dimana saturasi transferin < 20%. Ada juga didapatkan peningkatan

feritinin > 400 ng/ml yang disebabkan oleh karena seringnya melakukan transfusi

darah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan, dkk pada

tahun 2014, menunjukkan bahwa dari 57 pasien yang memenuhi kriteria inklusi

berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki 41 (72%) dan perempuan 16 (28%),

berdasarkan kelompok usia terbanyak yaitu jatuh pada usia 41-64 tahun 38 (67%),

distribusi hasil laboratorium berdasarkan kadar hemoglobin, laki-l yang paling

banyak yaitu, 8-8,9 g/dL 15 (37%), sama halnya pada perempuan 5 (32%),

hematokrit pada laki-laki mencapai 24-26,9% 14 (34%), dan perempuan 21-23,9%

5 (32%), nilai serum ion terbanyak mencapai 59-158 ug/dL 33(58%), untuk TIBC

<250 ug/dL 52 (91%) dan nilai kadar saturasi transferinnya yang paling banyak

>50% 27 (48%). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo pada bulan Januari – Juli 2018 melalui hasil

catatan rekam medik, didapatkan sebanyak 189 penderita gagal ginjal kronik

sedang menjalani hemodialisis. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik

mengambil judul “Hubungan Lamanya Menjalani Hemodialisis dengan Status Zat

Besi Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik” di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Sukoharjo.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif -retrospektif

berdasarkan dari data sekunder, dimana data sekunder itu berasal dari catatan

rekam medik yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo untuk

menentukan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik purposive sampling, dimana

tekhnik purposive sampling ini nantinya akan digunakan untuk mengambil sampel

sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti (Swarjana, 2015).

Dalam penelitian ini, kriteria inklusinya adalah :

Page 10: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

6

a. Penderita gagal ginjal kronik yang dilakukan pemeriksaan penunjang seperti

: serum iron, Hb, hematocrit

b. Penderita yang memiliki hasil rekam medik lengkap

c. Penderita gagal ginjal kronik yang rutin menjalani hemodialisis

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lamanya menjalani

hemodialisis dengan status zat besi pada penderita gagal ginjal kronik. Penelitian

ini dilakukan terhadap 65 responden yang merupakan pasien gagal ginjal kronik

yang sedang menjalani hemodialisis dengan melihat hasil rekam

mediknya.aaPenelitian ini menggunakan analisis deskriptifadengan tabel

distribusi frekuensi dari karakteristik penderita gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis berupa usia, jenisakelamin, tingkatapendidikan, dan pekerjaan.

Proses pengumpulan data terhadap 65 responden dilakukan dalam waktu kurang

lebih setengah bulan.

3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 1. Distribusi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

berdasarkan usia

Berdasarkan Tabel 1 dapat memperlihatkan bahwa usia pasien gagal

ginjal kronik yang menjalani hemodialisis yang paling banyak adalah pada

kelompok 39-59 tahun yaitu sebanyak 47 responden (72,3%). Penyakit gagal

ginjal kronik merupakan penyakit tidak menular yang mengenai organ ginjal,

dimana organ ginjall tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah akibat

laju filtrasi glomerolus yang mengalami penurunan.

Usia Frequency Percent

18-38 Tahun 7 10.8

39-59 Tahun 47 72.3

60-80 Tahun 11 16.9

Total 65 100.0

Page 11: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

7

Sebanyak 65 responden yang menderita gagal ginjal kronik dan sedang

menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo

didapatkan hasil yang menunjukkan usia pasien gagal ginjal kronik yang

menjalani hemodialisis paling banyak adalah usia kelompok 39-59 tahun

dengan jumlah 47 responden (72,3%). Berdasarkan penelitian Ana et al

(2013) di Brazil, usia rata-rata pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis adalah 51.90 tahun dengan rentang usia 28-76 tahun.

Sedangkan menurut penelitian dari Kurniawan, dkk pada tahun 2014,

penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis jatuh pada

kelompok usia 41-64 tahun sebanyak 38 responden (67%). Dari data yang

telah dikumpulkan oleh Pernefri, salah satu faktor risiko yang menyebabkan

terjadinya penyakit PGK adalah penuaan, dikarenakan LFG menurun seiring

bertambahnya usia dan diperkirakan sebanyak 70.000 penderika PGK di

Indonesia mengalaminya. Penurun LFG menyebabkan semakin sedikit neuron

yang berfungsi, termasuk fungsi dalam produksi hormon eritropoietin yang

berakibat pada terjadinya anemia, walaupun penyebab anemia pada PGK

sendiri multifactorial

3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2. Distribusi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent

Laki-Laki 52 80.0

Perempuan 13 20.0

Total 65 100.0

Berdasarkan Tabel 2 dapat memperlihatkan jenis kelamin pasien gagal

ginjal kronik yang menjalani hemodialisis paling banyak adalah jenis kelamin

laki – laki dengan jumlah 52 responden (80%) dan yang paling sedikit adalah

Page 12: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

8

jenis kelamin perempuan dengan jumlah 13 responden (20%). Sebanyak 65

responden yang menderita gagal ginjal kronik dan sedang menjalani

hemodialisis di Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo didapatkan

hasil yang menunjukkan jenis kelamin pasien gagal ginjal kronik yang

menjalani hemodialisis paling banyak adalah laki-laki 52 responden (80%),

sedangkan perempuan sebanyak 13 responden (20%).

Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh oleh Riskesdas (2013) yang

menunjukkan bahwa pasien PGK lebih banyak terjadi pada laki-laki dari pada

perempuan. Hasil ini sama seperti penelitian dari Kurniawan, dkk pada tahun

2014 yang mengatakan bahwa jumlah pasien gagal ginjal kronik yang

menjalani hemodialisis dari 57 responden, sebanyak 41 responden (72%)

terjadi pada laki-laki dan sebanyak 16 responden (28%) pada perempuan. Dan

saat ini penulis belum menemukan teori lebih lanjut mengenai kecendrungan

penyakit gagal ginjal kronik ini paling banyak terjadi pada laki-laki ataupun

perempuan.

3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 3. Distribusi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Frequency Percent

SD 15 23.1

SMP 14 21.5

SMA 17 26.2

Diploma 7 10.8

Sarjana 12 18.5

Total 65 100.0

Page 13: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

9

Berdasarkan Tabel 3 dapat memperlihatkan tingkat pendidikan pasien

gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis paling banyak adalah tingkat

pendidikan SMA dengan jumlah 17 responden (26%), dan untuk tingkat

pendidikan yang paling sedikit diraih oleh Diploma dengan 7 responden

(11%).

3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Tabel 4. Distribusi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

berdasarkan status pekerjaan

Status Pekerjaan Frequency Percent

Tidak Bekerja 20 30.8

Buruh 16 24.6

Petani 14 21.5

Wiraswasta 10 15.4

Wirausaha 5 7.7

Total 65 100.0

Berdasarkan Tabel 4 status pekerjaan pasien gagal ginjal kronik yang

menjalani hemodialisis yang paling banyak adalah tidak bekerja dengan 20

responden (30,8%), sedangkan status pekerjaan pasien gagal ginjal kronik

yang menjalani hemodialisis yang paling sedikit adalah wirausaha dengan 5

responden (7,7%).

3.5 Lamanya Menjalani Hemodialisis

Tabel 5. Lamanya menjalani hemodialisis pada penderita gagal ginjal kronik

Lama Hemodialisis Frequency Percent

< 12 Bulan 21 32.3

12 – 24 Bulan 35 53.8

> 24 Bulan 9 13.8

Total 65 100.0

Page 14: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

10

Berdasarkan Tabel 5 lamanya menjalani hemodialisis pada penderita

gagal ginjal kronik yang paling banyak adalah 1-2 tahun dengan jumlah

responden 35 (53,8%).

3.6 Status Zat Besi Hemoglobin

Tabel 6. Distribusi Status Zat Besi berdasarkan Hemoglobin

Hemoglobin Frequency Percent

Menurun 63 96,9

Normal 2 3,1

Meningkat 0 0,0

Total 65 100

Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan mayoritas status zat besi

hemoglobin pada penderita gagal ginjal kronik adalah menurun dengan 63

responden (96,9%).

Dari 65 responden yang menderita gagal ginjal kronik dan sedang

menjalani hemodialisis, sebanyak 63 responden memiliki hemoglobin < 13

g/dl (96,9%). Kadar hemoglobin merupakan salah satu indikator yang dapat

digunakan untuk menunjukkan penurunan massa eritrosit (anemia). World

Health Organization (WHO) merekomendasikan kadar Hb yang masuk

kriteria anemia adalah laki-laki dewasa < 13 g/dl, wanita dewasa tidak hamil

< 12 g/dl, wanita hamil < 11 g/dl. Menurut Runtung Y, terjadinya anemia

disebabkan karena tidak ada atau berkurangnya eritropoietin. Derajat anemia

juga berkaitan dengan derajat kerusakan ginjal, sehingga semakin rusak ginjal

dan semakin menurun fungsinya, maka hemoglobin (Hb) juga semakin

rendah.

3.7 Status Zat Besi Hematokrit

Tabel 7. Distribusi Status Zat besi berdasarkan Hematokrit

Page 15: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

11

Hematokrit Frequency Percent

Menurun 63 96,9

Normal 2 3,1

Meningkat 0 0,0

Total 65 100

Berdasarkan Tabel 7 dapat disimpulkan mayoritas status zat besi

hematokrit pada penderita gagal ginjal kronik adalah menurun dengan 63

responden (96,9%).

3.8 Status Zat Besi Serum Iron (SI)

Tabel 8. Distribusi Status Zat Besi berdasarkan Serum Iron (SI)

Serum Iron Frequency Percent

Menurun 23 35,4

Normal 41 63,1

Meningkat 1 1,5

Total 65 100

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan mayoritas status zat besi

serum iron (SI) pada penderita gagal ginjal kronik adalah normal dengan 41

responden (63,1%).

Dari 65 responden yang menderita gagal ginjal kronik dan sedang

menjalani hemodialisis, sebanyak 23 responden (35,4%) memiliki serum ion

< 70ug/dL. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Devkota

(2014), Britthenham (2013), dan American Association for Clinical Chemistry

yang menunjukkan bahwa penurunan SI ditemukan pada anemia defisiensi

besi, sindrom nefrotik, PGK, infeksi, hipotiroidisme dan keganasan. Dalam

penelitian ini ditemukan kadar SI normal sebanyak 41 responden (63,1%) dan

sebanyak 1 responden (1,5%) memiliki kadar SI yang tinggi/meningkat. Hal

Page 16: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

12

ini bisa terjadi apabila pasien menjalani transfusi darah secara berulang,

sehingga terjadi penimbunan besi atau hemosiderosis.

3.9 Hubungan Lamanya Menjalani Hemodialisis dengan Status Zat Besi

pada Penderita Gagal Ginjal Kronik

Tabel 9. Hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan status zat

besi pada penderita gagal ginjal kronik

Status Zat Besi P Value Penguatan Keterangan

Hb 0.152 0.180 Sangat Rendah

Ht 0.152 0.180 Sangat Rendah

Serum Iron 0.414 0,103 Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan hasil uji correlation

spearman dari hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan status zat

besi pada penderita gagal ginjal kronik didapatkan nilai Sig. pada hemoglobin

dan hematokrit sebesar 0,152 > 0,05 yang berarti H0 diterima oleh Ha. H0

diterima oleh Ha dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

lamanya menjalani hemodialisis dengan status zat besi yang meliputi

hemoglobin dan hematokrit pada penderita gagal ginjal kronik. Hubungannya

sebesar (r = 0,180) yang artinya hubungan lamanya menjalani hemodialisis

dengan status zat besi hemoglobin dan hematokrit pada penderita gagal ginjal

kronik sangatlah lemah. Dan nilai Sig. pada serum iron sebesar 0,414 > 0,05

yang berarti H0 diterima oleh Ha. H0 diterima oleh Ha dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan

status zat besi yang meliputi serum iron pada penderita gagal ginjal kronik.

Hubungannya sebesar (r = 0,103) yang artinya hubungan lamanya menjalani

hemodialisis dengan status zat besi serum iron pada penderita gagal ginjal

kronik sangatlah lemah.

Page 17: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

13

4. PENUTUP

4.1 Mayoritas penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis berusia 39-

59 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SMA dan tidak bekerja.

4.2 Lamanya penderita PGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum

Kabupaten Sukoharjo paling banyak dalam waktu 1-2 tahun.

4.3 Penderita PGK yang menjalani hemodialisis sebagian besar Hbnya < 13 g/dl ada

sebanyak 63 responden dan hematokrit < 35% sebanyak 63 responden serta,

sebanyak 23 responden memiliki serum iron < 70ug/dL, dan yang memiliki

serum iron normal sebanyak 41 responden

4.4 Tidak ada hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan status zat besi

(hemoglobin, hematokrit dan serum iron) pada penderita gagal ginjal kronik.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, N., Suega, K & Widiana, G. (2010). Hubungan Antara Beberapa Parameter

Anemia Dan Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penyakit Ginjal Kronik Pradialisis

Bayhakki. (2013). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gagal Ginjal Kronik. Jakarta : ECG

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen Klinis

untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8. Jakarta : Salemba Medika.

Clarkson, M. R, Magee, C. N., & Brenner, B.M. (2010). Pocket Companion to Brenner

& Rector’s the Kidney 8th Edition. United States : Saunders Elsevier.

Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Penerbit

Deepublish

Donsu, J. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Baru

Press

Hartono, A. (2013). Buku Saku Harrison Nefrologi. Jakarta : Karisma Publishing

Group.

Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknis Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika

Page 18: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

14

Hoffbrand AV, Petit JE, Mos PAH,. (2001). Essential Hematology. Edisi ke-4. Oxford

: Blackwell science

Husna, H., & Maulina, N. (2015). Hubungan Antara Lamanya Hemodialisis Dengan

Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Cut

Meutia Kabupaten Aceh Utara, 2015, 39–46.

Indonesian Renal Registry (IRR). (2015). 8th Report Of Indonesian Renal Registry.

Bandung: Sekretariat Registrasi Ginjal Indonesia

Irwan. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta : Budi Utama

Kidney disease informing global outcomes (KDIGO). (2012). KDIGO Clinical

Practice Guideline For Anemia In Chronic Kidney Disesae, Kidney International

Supplements, 2 (4):283-323

Ma, N., Bintanah, S., & Handarsari, E. (2014). Hubungan Asupan Protein Dengan

Kadar Ureum , Kreatinin , dan Kadar Hemoglobin Darah pada Penderita Gagal

Ginjal Kronik Hemodialisa Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang, 3(April),

22–32.

Moeljono, F.L., Ramatillah D.L., Eff, A.R. (2014). Treatment of the Chronic Kidney

Disease (CKD) Patient in the PGI Hospital Cikini Jakarta, International Journal

of Pharmacy Teaching & Practices, 5;1105-1111

Muttaqin, A., Kumalasari. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem

Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.

Muttaqin, A., Kumalasari. (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskular Dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika

Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015 - 2017 Edisi 10

editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.

Notoadmodjo. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nuari, N.A, & Widayati, D. (2017). Gangguan pada Sistem Perkemihan dan

Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta : Budi Utama.

Ombuh, C., Rotty, L., Palllar, S. (2012). Status Besi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik.

Jurnal Universitas Samratulangi.

Page 19: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

15

O’Callagan C. (2007). Gagal Ginjal Kronik dan Renal Bone Disease. At a Glance :

Sistem Ginjal (2nd ed). Jakarta : Erlangga.

Patambo, K. K., Rotty, L. W. A., Pallar, S. (2014). Gambaran Status Besi pada Pasien

Penyakit Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Jurnal Universitas

Samratulangi Manado. Manado

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). (2011). Program Indonesian Renal

Registry : 4th Annual Report of Indonesian Renal Registry.

Phadke, K., Goodyer, P., Bitza, B. (2014). Manual of pediatric Nephrology. New York

: Springer.

Pranoto, I. (2010). Hubungan Antara Lama Hemodialisa dengan Terjadinya

Perdarahan Intra Serebral. Skripsi. Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas

Sebelas Maret.

Prihanda, M. L., Maliya, A, Kartinah. (2014). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap

Tingkat Kecemasan Pada Pasien Hemodialisa Di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta.. http://v3.eprints.ums.ac.id/30900/

Ramayulis , Rita. (2016). Diet Penyakit Komplikasi. Jakarta : Penebar Plus

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Data Statistika.

Bandung: Alfabeta

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan RI.

Roesli, R. M.A. (2006). Terapi Pengganti Ginjal Berkesinambungan (CRRT). Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi IV. Jakarta : 'Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Runtung Y, Kadir A, dan Akuilina S. Pengaruh Hemodialisa Terhadap Kadar Ureum

Kreatinin Dan Hemoglobin Pada Pasien GGK Di Ruang Haemodialisa RSUP

DR Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013;2(3):1-7.

Siagian, D., Sugiarto. (2006). Metode Statistika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,.

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta

Page 20: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat

16

Sugiyono. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung

: Alfabeta

Suhardjono. (2014). Ilmu Penyakit Dalam:Hemodialisis; Prinsip Dasar dan

Pemakaian Kliniknya. Jakarta Pusat: Interna Publishing.

Supriyadi. (2014). SPSS + Amos Statistical Data Analysis. Bogor : In Media Suwitra,

K. (2006). Gagal Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi

IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Swarjana, I.K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta :

ANDI

Swartzendruber, D, Smith, L; Peacock, E; McDillon, D. (2008). Hemodialysis

Procedures and Complication.

Tangian. (2015). Hubungan Lamanya Menjalani Hemodialisis Dengan Tingkat

Kecemasan Pada Pasangan Hidup Pasien Yang Menderita Penyakit Ginjal

Kronik Di Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.Jurnal E-Clinic, 3(1), 1–5.

USRDS. (2015). United States Renal Data System : Incidence, Prevalence, Patient

Characteristics, and Treatment Modalities. 2.

World Health Organization (WHO). (2011). Haemoglobin Concentrations For The

Diagnosis Of Anemia And Assessment Of Severity, Vitamin and Mineral

Nutrition Information System.

Zahrofi, D. N, Maliya, A, Listyorini, D.. (2014). Pengaruh Pemberian Terapi Murottal

Al Quran Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Hemodialisa Di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta. http://v3.eprints.ums.ac.id/30904/

Page 21: HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN …eprints.ums.ac.id/71743/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf661.648 kasus gagal ginjal kronik, dan sekitar 2.034 per juta penduduk di Amerika Serikat