hsu dalam angka

36

Upload: truongthuy

Post on 31-Dec-2016

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HSU Dalam Angka
Page 2: HSU Dalam Angka

Statistik Daerah

Kabupaten Hulu Sungai Utara

2015

Page 3: HSU Dalam Angka

No. Publikasi : 6308.15.6Katalog BPS : 1101002.6308

Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cmTebal Buku : 30 Halaman

Naskah :Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit:Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Hak Cipta © 2015 : BPS Kabupaten Hulu Sungai UtaraBoleh dikutip dengan menyebutkan sumber

Statistik DaerahKabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015

Page 4: HSU Dalam Angka

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015 1

Kata Sambutan Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Hulu Sungai Utara yang di analisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Publikasi ini diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk melengkapi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis deskriptf. Materi yang disajikan dalam Statistik Kabupaten Hulu Sungai Utara memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan diharapkan dapat dimanfaatkan banyak pihak. Kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi /dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Kepala Badan Pusat Statstk Kabupan Hulu Sungai Utara

Eddy Erwan Nopianoor, S.Si, MP

Page 5: HSU Dalam Angka

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 20152

Daftar IsiKata Sambutan 1 Industri Pengolahan 14

Daftar Isi 2 Konstruksi 15

Geografi dan Iklim 3 Hotel dan Pariwisata 16

Pemerintahan 4 Transportasi dan Komunikasi 17

Penduduk 6 Perbankan dan Investasi 18

Ketenagakerjaan 7 Harga-Harga 19

Pendidikan 8 Pengeluaran Penduduk 20

Kesehatan 9 Perdagangan 21

Perumahan 10 Pendapatan Regional 23

Pembangunan Manusia 11 Perbandingan Regional 25

Pertanian 12 Lampiran Tabel 27

Pertambangan dan Energi 13

Page 6: HSU Dalam Angka

3Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

1Kecamatan Paminggir merupakan kecamatan terluas di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, dimana wilayahnya sebagian besar merupakan daerah rawa

Secara geografis, Kabupaten Hulu Sungai Utara terletak antara koordinat 2017 sampai 2033 Lintang Selatan dan antara 114052 sampai 115024 Bujur Timur. Kabupaten yang beribukota di Amuntai ini mempunyai luas wilayah 892,70 km2 atau hanya 2,38 persen dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten yang terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Selatan ini pada bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Timur (Provinsi Kalimantan Tengah) dan Kabupaten Tabalong, sebelah selatan dibatasi oleh Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Barito Kuala, sebelah timur oleh Kabupaten Balangan, dan sebelah barat oleh Kabupaten Barito Selatan (Provinsi Kalimantan Tengah).Seluruh wilayah Kabupaten yang memiliki 10 kecamatan ini berada di daerah dataran dengan kemiringan 0-20 dan sebagian besar berada di kelas ketinggian 0-7 meter dari permukaan laut. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi dan perputaran/ pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam tiap bulan. Jumlah curah hujan tertinggi pada tahun 2014 terjadi selama bulan Desember yang mencapai 279,20 mm dalam 18 hari hujan.

Geografi dan Iklim

Peta Kabupaten Hulu Sungai Utara

Persentase Luas Wilayah Menurut Kecamatan, 2014

Jumlah Hari Hujan Per Bulan, 2014

Danau Panggang

25,15%

Paminggir17,49%

Babirik8,67%

Sungai Pandan5,04%

Sungai Tabukan

3,28%

Amuntai Selatan20,52%

Amuntai Tengah6,39%

Banjang4,59%

Amuntai Utara5,05%

Haur Gading3,83%

Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Hulu Sungai Utara

Bulan Jumlah Hari Hujan (hari)

Jumlah Curah Hujan (mm)

Januari 15 187,7Februari 11 118,5Maret 17 308,1April 16 227,1Mei 13 151,5Juni 9 134,2Juli 5 57,6Agustus 5 53,4September 3 34,4Oktober 6 44November 12 185,2Desember 18 279,2Jumlah 130 1780,9

Rata-rata 11 148,4

Page 7: HSU Dalam Angka

4 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

2 PemerintahanJumlah PNS Daerah di Hulu Sungai Utara pada tahun 2014 berkurang sebanyak 89 orang dibanding tahun sebelumnya

Jumlah PNS yang berada dalam lingkungan Pemda Kabupaten Hulu Sungai Utara mencapai lebih dari dua kali lipat dibandingkan jumlah PNS Pusat yang berada di kabupaten ini. Untuk PNS Pemda, PNS yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada perempuan. Namun untuk PNS Pusat, laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikannya PNS Pemda maupun PNS Pusat paling banyak berpendidikan S1, kemudian disusul pegawai berpendidikan Diploma dan SLTA. Sedangkan jika dilihat berdasarkan golongannya, baik PNS Pemda maupun PNS Pusat sebagian besar adalah golongan III. Hal ini wajar karena pendidikan PNS di kabupaten ini sebagian besar berpendidikan S1. Selama tiga tahun terakhir 2012-2014 jumlah PNS daerah mengalami penurunan, tercatat pada 2012 sejumlah 5.267 orang, turun menjadi 5.169 orang pada 2013 dan terus turun menjadi 5.080 orang pada 2014. Disaat PNS daerah mengalami penurunan, PNS pusat sebaliknya, naik dari 1.652 orang pada 2012 menjadi 2.191 orang di 2014. Penurunan jumlah PNS Pemda sedikit banyak dipengaruhi oleh kebijakan moratorium Kemenpan RB pada 2012. Meskipun kebijakan moratorium CPNS sudah berakhir, bukan berarti pemerintah daerah dapat serta merta merekrut CPNS sebanyak-banyaknya. Tahun 2013 ini pemerintah tetap menerapkan kebijakan zero growth menuju minus growth. Penerimaan CPNS masih dibatasi untuk tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, tenaga teknis dan jabatan-jabatan tertentu yang benar-benar dibutuhkan oleh organisasi

Jumlah PNS di Kabupaten Hulu Sungai UtaraMenurut Pendidikan Tahun 2014

Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin, 2014

49

39

51

27

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Pemda

Pusat

Laki-laki Perempuan

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Hulu Sungai Utara

Pendidikan Pemda PusatSD 109 14SLTP 184 89SLTA 948 325Dip 1.080 808S1 2.538 871S2 252 84Total 5.111 2.191

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Hulu Sungai Utara

5.267 5.169 5.080

1.652 1.363

2.191

2012 2013 2014Pemda Pusat

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Hulu Sungai Utara

Jumlah PNS di Kabupaten Hulu Sungai Utara2012-2014

Page 8: HSU Dalam Angka

Partai Golkar merupakan partai yang menyumbang paling banyak anggota dewan, yaitu 13 anggota dari total 30 anggota dewan. Disusul berikutnya dari PPP dan PKB masing-masing 4 anggota. Komposisi anggota dewan dilihat menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa terdapat 17 persen anggota dewan perempuan dan sisanya 83 persen anggota laki-laki. Keikutsertaan wanita dalam ranah politik menjadi bagian dari agenda pemerintah pusat untuk menunjukkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam berpolitik. Untuk menjalankan roda pemerintahan, menyediakan pelayanan dan pembangunan, Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tahun 2014 menggunakan dana sebesar 831 milyar. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 702 milyar. Dilihat dari sisi pendapatan, tahun 2014 Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami kenaikan PAD sebesar dari 46 miliar pada tahun 2013 menjadi 92 miliar di tahun 2014. Hal serupa terjadi pada pendapatan yang berasal dari Dana Alokasi Umum naik dari 415 miliar pada 2013 menjadi 451 miliar pada tahun 2014.

Anggota DPRD Kab. HSU Menurut Partai Politik Periode 2009-2014 dan 2014-2019

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2014

Anggaran 2013 2014APBD (Miliar Rp) Pagu DIPA 839 1.012 Realisasi 702 831DAU (Miliar Rp) 415 451PAD (Miliar Rp) 46 92

Persentase Anggota Dewan Menurut Jenis Kelamin, 2014

Laki-Laki83%

Wanita17%

Hanya 11,07 persen APBD yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah

5Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

3Sebanyak 13 orang anggota dewan berasal dari Partai GolkarRealisasi APBD 82 persen dari total anggaran 1.012 Mliar

Pemerintahan

Parpol Periode 2009-2014

Periode 2014-2019

PPP 5 4Golkar 5 13PBR 5 - PKB 4 4PD 3 1PBB 3 1PKS 2 2PAN 1 1PKPI 1 - PNUI 1 - Hanura - 2PDIP - 1Nasdem - 1Jumlah 30 30

Page 9: HSU Dalam Angka

15 10 5 0 5 10 15

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Ribu jiwa

Piramida Penduduk Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2014 (Ribu Jiwa)

Laki-laki Perempuan

6 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tahun 2014 berdasarkan hasil proyeksi mencapai 222.314 jiwa. Dengan luas wilayah 892,70 Km2, kepadadatan penduduk pada tahun 2014 adalah 249 jiwa/Km2. Hal ini berarti setiap Km2-nya ditempati oleh sekitar 249 orang. Secara umum, jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini ditunjukkan oleh angka sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100. Maknanya bahwa terdapat sekitar 96 penduduk laki-laki pada setiap 100 penduduk perempuan. Data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga yang ada di Kab. Hulu Sungai Utara pada tahun 2014 mencapai 58.295 rumah tangga. Rata-rata jumlah anggota rumah tangga dalam tiap rumah tangganya adalah sebanyak 4 orang. Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur, penduduk usia produktif (15-64 tahun) tetap memiliki persentase tertinggi yaitu sekitar 65,93 persen dari jumlah seluruh penduduk. Sedangkan penduduk usia muda (<15 tahun) sebesar 29,81 persen dan penduduk usia tua (>65 tahun) 4,26 persen dari jumlah seluruh penduduk. Semakin besar persentase penduduk usia produktif secara tidak langsung berimplikasi terhadap kecilnya angka beban tanggungan penduduk.

Indikator Kependudukan Kab. HSU, 2014

Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS Kab, HSU

Sumber : BPS Kab. HSU

Jumlah Penduduk Kab. HSU 222.314 jiwaKepadatan penduduk 249 jiwa/km2

4

Uraian 2014Jumlah Penduduk 222.314 Pertumbuhan penduduk (%) 1,42 Kepadatan Penduduk (jiwa/ Km2)

249

Sex Ratio (L/P) (%) 96 Keluarga 58.295 Rata-rata ART (jiwa/ ruta) 3,81

Kelompok umur

Jumlah Persentase

0-14 th 65.345 29,81 15-64 th 144.525 65,93 > 65 th 9.340 4,26Jumlah 219.210 100,00

Page 10: HSU Dalam Angka

7Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

5Ketenagakerjaan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami fluktuasi selama periode 2012-2014. Di tahun 2012 angka tersebut mencapai 78,25 persen mengalami penurunan menjadi 73,29 persen pada tahun 2013 dan naik pada tahun 2014 menjadi 75,05 persen. Selama kurun waktu tiga tahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten HSU mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012 berada pada kisaran 3,69 persen, angka ini turun menjadi 2,72 persen pada tahun 2013. Pada 2014 persentasenya kembali naik menjadi 3,37 persen. Sementara itu, data yang diperoleh dari Dinas Dukcatpilnaker menyebutkan 2 persen saja tenaga kerja yang ditempatkan pada tahun 2012. Angka ini naik pada tahun 2013, menjadi 3 persen. Pada 2014 tercatat mengalami kenaikan menjadi 12 persen tenaga kerja yang ditempatkan. Tampak terjadi masalah ketidaksebandingan antara jumlah pelamar dan lapangan pekerjaan yang tersedia. Upah minimum provinsi di Kalimantan Selatan meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara, meningkat dari Rp. 1.225.000,- pada tahun 2012 menjadi 1.337.500,- pada tahun 2013. Pada tahun 2014 kembali naik menjadi Rp 1.870.000,-

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Persentase Pendaftaran dan Penempatan Tenaga Kerja, 2012-2014

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Tingkat pengangguran terbuka tahun 2014 sebesar 3,37 persen UMR Provinsi Kalsel 2014 Rp 1.870.000,-

Tingkat Pengangguran Terbuka, 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014TPAK (%) 78,25 73,29 75,05TPT (%) 3,69 2,72 3,37UMR (000 Rp) 1.225 1.337,5 1.870

98 97 88

2 3 12

0%20%40%60%80%

100%

2012 2013 2014

Pendaftaran Penempatan

Sumber: Dinsosnakertrans Kab. HSU

3,69

2,723,37

2012 2013 2014Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Page 11: HSU Dalam Angka

Kelompok Umur 2012 2013 2014 7-12 98,35 100,00 99,63 13-15 86,17 83,68 93,41 16-18 59,79 63,94 66,02

Tingkat Pendidikan Sekolah Murid GuruSD/MI 268 25.265 3.262SLTP/MTs 64 10.881 1.058SMA/MA/SMK 30 9.245 678

Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid dan Guru Menurut Tingkat Pendidikan, 2013/2014

8 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

6 Pendidikan

Angka partisipasi sekolah terus menurun seiring dengan semakin meningkatnya jenjang pendidikan. Fenomena ini terjadi hampir di setiap tahun. Pada tahun 2014 ini, 99,63 persen anak usia 7-12 tahun sedang bersekolah setingkat SD; 93,41 persen anak usia 13-15 tahun bersekolah setingkat SLTP dan 66,02 persen saja anak berusia 16-18 tahun yang bersekolah setingkat SLTA. Paritisapi sekolah pada usia SLTP dan SLTA meningkat dibanding tahun 2013, hanya pada jenjang usia SD yang menurun. Pada tahun ajaran 2013/2014 rata-rata seorang guru SD/sederajat mengajar 8 murid, guru SLTP/sederajat mengajar 10 murid dan guru SLTA/sederajat mengajar 14 murid. Perlu dilihat lebih dalam untuk mendapat gambaran beban mengajar setiap guru. Karena angka rasio diatas terlalu general. Selama ini, kebijakan pemerintah daerah terhadap pendidikan di Hulu Sungai Utara sudah berada di jalur yang tepat. Porsi APBD yang dialokasikan untuk pendidikan rata-rata mencapai 36,22 persen pada 2014. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa belanja tersebut seyogyanya memang diperuntukkan bagi kemudahan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat di semua sekolah dan bukan hanya untuk belanja pegawai.

Partisipasi sekolah anak usia SLTP dan SLTA meningkat

Angka Partisipasi Sekolah Kab. HSU, 2014

Rasio Murid Terhadap Guru dan Kelas Menurut Tingkat Pendidikan, 2013/2014

Sumber : BPS Kab,HSU, Susenas 2014

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka 2015

8

10

14

SD SMP SMA

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka 2015

37,34

38,90

36,22

2012 2013 2014

Persentase Belanja Pendidikan dalam APBD, 2012-2014

Sumber : BPKAD Kab. HSU

Page 12: HSU Dalam Angka

5 Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya adalah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, fasilitas kesehatan yang ada antara lain 1 RSUD, 13 puskesmas, 30 puskesmas pembantu, 7 polindes, dan 91 poskesdes. Ketersediaan fasilitas kesehatan tersebut juga didukung oleh tersedianya tenaga medis antara lain 32 dokter umum, 9 dokter gigi, 8 dokter spesialis, 210 perawat, 238 bidan, dan 128 dukun bayi/ dukun kampung yang tersebar di seluruh kecamatan. Pada tahun 2014 laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa kasus kematian bayi terbanyai pada usia 0-7 hari (58 kasus), 11 kematian pada usia 7-28 hari, dan 17 kasus kematian pada usia 28 hari-1 tahun. Data dari sumber yang sama juga menyebutkan bahwa kasus penyakit menular pada tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Kasus penyakit menular aling banyak terjadi adalah diare, sebanyak 6.431 kasus, kemudian pada urutan kedua adalah ISPA Balita. Pola ini berlangsung dari tahun ke tahun.

Statistik Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012-2014

Banyaknya Kasus Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit Tahun 2012-2014

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka

Uraian 2012 2013 2014Angka Harapan Hidup 63,87 64,17 *

Bayi lahir hidup 4.157 4.092 4.115Kematian Bayiusia 0-7 hari 62 44 58usia 7-28 hari 11 4 11

usia 28 hari-1 tahun 16 27 17

Jenis Penyakit 2012 2013 2014TB. Paru 237 194 219Kusta 16 27 8Diare 7.225 6.236 6.431HIV/ AIDS 2 0 7ISPA Balita 1.917 1.924 1.395Malaria 153 78 61Filaria 0 0 -Fasciolopsis 18 0 -Demam Berdarah Dengue

87 73 127

Rabies 0 0 -Jumlah 9.655 8.532 8.248

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka

Pada tahun 2014 ditemukan 4 kasus balita gizi buruk

9Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

7Kesehatan

Kasus penyakit menular paling sering terjadi adalah diare

Page 13: HSU Dalam Angka

Kualitas perumahan merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah.Pada tahun 2014, persentase rumah tangga yang memiliki lantai terluas bukan tanah mencapai 100 persen dan rumah tangga dengan atap layak sekitar 82,30 persen. Sedangkan untuk persentase rumah tangga dengan rumah berdinding permanen menjadi 99,30 persen pada tahun 2014. Selain kualitas perumahan, kesejahteraan sosial juga dapat dilihat dari fasilitas perumahan yang digunakan. Pada tahun 2014, persentase rumah tangga yang menggunakan penerangan listrik mencapai 97,5 persen. Sedangkan persentase rumah tangga yang memiliki jamban sendiri sebesar 52,50 persen. Rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk keperluan memasak sebanyak 73,30 persen. Pemerintah pusat dan daerah dengan dukungan Bank Dunia melakukan program PAMSIMAS yang bertujuan meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Sasaran program ini adalah kelompok miskin di perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi. Berdasarkan data dari Pemda Kab. HSU, jumlah desa penerima program Pamsimas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 berjumlah 112 Desa ( 86 Desa Reguler/APBN dan 26 Desa Replikasi/APBD)

Statistik Perumahan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014Ruta menurut kualitas perumahan (%) Lantai bukan tanah 99,68 100,00 100,00 Atap Layak 75,62 80,57 82,30 Dinding permanen 99,09 99,43 99,30Ruta menurut fasilitas perumahan (%) Penerangan listrik 98,53 99,60 97,50 Air bersih 70,30 71,30 73,30 Jamban sendiri 50,62 50,54 52,50

Sumber : Susenas 2014, diolah

Tembok7% Bambu

0%

Kayu92%

Lainnya1%

Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas, 2014

Sumber : Susenas 2014, diolah

10 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

8PerumahanSecara umum kualitas dan fasilitas perumahan meningkat

Page 14: HSU Dalam Angka

HSU menempati peringkat ke-4 angka gini rasio terkecil se Kalsel

11Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Semakin besar maka semakin baik kualitas hidup. Pada 2012 IPM Hulu Sungai Utara dengan penghitungan metode baru mencapai 60,12. Naik menjadi 60,77 pada 2013 dan terakhir pada 2014 berada pada posisi 61,23. Gini Ratio merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Ukuran ini menggambarkan distribusi pendapatan penduduk di suatu wilayah dengan menggunakan data pendapatan sebagai proxy terhadap data pengeluaran. Tahun 2014 gini rasio HSU sebesar 0,27, angka ini lebih besar dari tahun 2013 yaitu 0,26. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2014 terjadi kenaikan ketimpangan distribusi pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya. Persentase penduduk miskin menurun pada tahun 2013, menjadi 6,92 persen. Sama halnya dengan indeks kedalaman kemiskinannya yang mengalami penurunan cukup besar menjadi 0,67. Sejalan dengan nilai gini rasio, indeks kedalaman yang menurun menunjukkan semakin rendah ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Hulu Sungai Utara 2012-2014

Perkembangan Gini Ratio Kabupaten Hulu Sungai Utara 2011-2013

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Pembangunan ManusiaIPM mengalami kenaikan dari tahun ke tahun

Indikator Kemiskinan Kab. HSU, 2011-2013

0,29 0,26 0,27

2012 2013 2014

Uraian 2011 2012 2013

Persentase Penduduk MIskin (P0) 7,31 6,94 6,92

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 0,98 0,89 0,67

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,22 0,29 0,11

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

9

60,12

60,77

61,32

2012 2013 2014

Page 15: HSU Dalam Angka

Pembangunan ekonomi sektor pertanian bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sektor pertanian memegang potensi terbesar pada perekonomian regional, terutama pada sub sektor tanaman pangan. Sektor ini juga merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di HSU. Luas tanam padi tahun 2014 adalah 6,158 Ha, sebagian besar ditanami padi dengan jenis Ciherang. Produksi padi tahun 2014 mencapai 137,935 ton dengan luas panen 24,942 ha dan produktivitas mencapai 55,30 Kw/Ha. Kecamatan Babirik merupakan kecamatan produsen padi terbesar di HSU dengan produksi mencapai 23,384 ton atau 16,92 persen dari total produksi padi HSU. Kabupaten Hulu Sungai Utara menghasilkan berbagai macam komoditas tanaman pangan, dimana komoditas yang mempunyai produktivitas tertinggi adalah ubi kayu (13,74 ton/ha), sementara produktivitas terendah adalah kacang hijau (1,07 ton/ha). Produktivitas padi mencapai 5,30 ton per hektar, nilai ini cukup besar jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan. Selain padi, komoditas tanaman pangan lainnya hanya ubi jalar dan kacang tanah yang mengalami kenaikan, selebihnya mengalami penurunan produksi.

Statistik Tanaman Pangan Kabupaten Hulu Sungai Utara 2012-2014

Sumber : Kab. Hulu Sungai Utara Dalam Angka 2015

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Ton/Ha) Tahun 2014

5,303,12

1,24 1,22 1,07

13,7811,14

Padi Jagung Kedelai KacangTanah

KacangHijau

UbiKayu

Ubi Jalar

Uraian 2012 2013 2014Padi Luas panen (Ha) 24.374 9.857 24.439 Produksi (ton) 127.448 53.870 129.588 Jagung Luas panen (Ha) 217 127 92 Produksi (ton) 676 368 287 Ubi kayu Luas panen (Ha) 33 35 33 Produksi (ton) 455 482 455 Ubi jalar Luas panen (Ha) 75 84 93 Produksi (ton) 836 925 1.036 Kacang tanah Luas panen (Ha) 426 209 396 Produksi (ton) 514 255 482 Kacang kedelai Luas panen (Ha) 83 73 32 Produksi (ton) 102 91 40 Kacang hijau Luas panen (Ha) 5 2 2 Produksi (ton) 5 1 2

12 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Pertanian10 Sektor pertanian berperan besar dalam perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Utara

Page 16: HSU Dalam Angka

Kabupaten Hulu Sungai Utara bukan merupakan daerah potensi pertambangan. Kabupaten ini hanya memiliki beberapa usaha penggalian. Usaha penggalian tersebar di empat kecamatan yaitu Sungai Pandan, Amuntai Tengah, Banjang, dan Amuntai Utara. Keseluruhan usaha penggalian di kecamatan tersebut merupakan usaha penggalian pasir dan tanah liat. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan penduduk di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Dari data PT. PLN Kabupaten Hulu Sungai Utara, produksi listrik di kabupaten ini sekitar 139.756.246 KWh dan terjual sekitar 87.773.608 KWh pada tahun 2014. Jenis pelanggan listrik dikategorikan menjadi lima jenis yaitu rumah tangga, bisnis, industri, perkantoran, dan badan sosial. Dari kelima jenis pelanggan ini, pelanggan yang memberikan nilai listrik terjual terbesar pada tahun 2014 adalah rumah tangga, yaitu 70,23 juta Kwh atau 80,01 persen. Sedangkan untuk keperluan bisnis, industri, perkantoran dan badan sosial memberikan kontribusi yang tidak terlalu signifikan. Masing-masing pelanggan tersebut memberikan kontribusi sekitar 6,76 persen, 6,03 persen, 5,00 persen dan 3,36 persen dari total nilai listrik yang terjual di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Produksi dan Distribusi Listrik, 2012-2014 (KWh)

Kwh Listrik yang Terjual Menurut Jenis Pelanggan, 2014

Sumber : Kabupaten Hulu Sungai Utara Dalam Angka 2015

Persentase Kwh Listrik yang Terjual Menurut Jenis Pelanggan, 2014

Sumber : Kabupaten Hulu Sungai Utara Dalam Angka 2015

Sumber : Kabupaten Hulu Sungai Utara Dalam Angka 2015

 Tahun KWh diproduksi

KWh Terjual

Pelanggan

2012 85.368.324 74.339.079 58.7332013 155.967.010 79.581.709 62.8132014 139.756.246 87.773.608 64.935

70,23

5,93

5,29

3,37

2,95

- 20 40 60 80

Rumah Tangga

Bisnis

Industri

Perkantoran

Badan Sosial

juta Kwh

Rumah Tangga80,01%

Bisnis6,76%

Industri6,03% Perkantoran

5,00% Badan Sosial3,36%

13Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Pertambangan Dan Energi 11Kabupaten Hulu Sungai Utara bukan merupakan daerah potensi tambang

Page 17: HSU Dalam Angka

Sektor industri memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi daerah. Disamping memiliki daya serap yang tinggi terhadap output sektor primer, keberadaan sektor industri juga berkontribusi dalam mendorong kemajuan sektor-sektor lain. Hollis B Chenery pun secara tersirat pernah mengemukakan bahwa industri merupakan salah satu pilar transformasi struktur ekonomi yang diharapkan mampu memberikan nilai lebih bagi pembangunan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Utara, terlihat bahwa pada tahun 2014 terdapat 28.110 unit usaha formal maupun non formal. Dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami kenaikan. Jika dilihat menurut kelompoknya, industri tersebut didominasi oleh Industri Kerajinan yang memanfaatkan bahan dasar dari pertanian dan kehutanan, seperti industri barang-barang dari rotan, bamban dan bambu. Nilai tambah sektor industri pengolahan terus meningkat dalam kurun waktu 2012-2014. Nilai tambah sektor ini mencapai 262,52 miliar rupiah pada tahun 2012, tahun 2013 nilainya naik menjadi 296,66 miliar rupiah, tahun 2014 tercatat naik menjadi 340,52 miliar rupiah.

Persentase Jumlah Industri Menurut Kelompok Industri, 2014

Sumber : Kab. Hulu Sungai Utara Dalam Angka 2015

Sumber : BPS Kab. Hulu Sungai Utara

Jumlah Industri Menurut Kelompok Industri (unit)

Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Sumber : Kab. Hulu Sungai Utara Dalam Angka 2015

3%2%

3%

7%

85%

Industri Pangan

Industri Sandang

Industri KimiaBahan Bangunan

Industri Logam

Industri Kerajinan

Kelompok Industri 2012 2013 2014Industri Pangan 2.715 1.942 725Industri Sandang 1.073 550 660Industri Kimia Bahan Bangunan

366 716 816

Industri Logam 889 1.559 1.997Industri Kerajinan 21.071 22.043 23.912Jumlah 26.114 26.810 28.110

262,52296,66

340,52

2012 2013 2014

Mily

ar R

upia

h

14 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

12 Industri PengolahanSebagian besar industri di Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan industri kerajinan dari hasil pertanian & kehutanan

Page 18: HSU Dalam Angka

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka indeks yang menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan harga bangunan/konstruksi (TKK) suatu kabupaten/kota atau provinsi terhadap rata-rata nasional. IKK merupakan cerminan dari suatu nilai bangunan/konstruksi atau biaya yang dibutuhkan untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di suatu wilayah. Sedangkan IKK yang dihasilkan dapat digunakan untuk menggambarkan perbandingan harga untuk lokasi yang berbeda pada periode waktu tertentu. Pada tahun 2014, nilai IKK Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 105,34 Nilai IKK ini lebih tinggi dari IKK Provinsi Kalimantan Selatan yang hanya bernilai 99,18 Hal ini menunjukkan bahwa harga/nilai bangunan/konstruksi di kabupaten ini lebih tinggi daripada rata-rata harga/nilai bangunan di Kalimantan Selatan. Meskipun mempunyai kontribusi yang relatif kecil dalam pembentukan PDRB Kabupaten Hulu Sungai Utara, nilai tambah sektor konstruksi di kabupaten ini terus mengalami peningkatan dalam kurun tiga tahun terakhir. Nilai tambah sektor ini mencapai 259,6 miliar rupiah pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 283,7 miliar rupiah pada tahun 2013. Pada tahun 2014, nilai tambahnya menjadi 332,3 miliar rupiah.

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kalimantan Selatan Menurut Kabupaten/

Kota Tahun 2014

Nilai Tambah Sektor Konstruksi Kabupaten Hulu Sungai Utara 2012-2014

Sumber : BPS RI

Sumber : BPS Kab. Hulu Sungai Utara

98,0

7

108,

05

94,7

1

96,1

9

102,

87

100,

5

101,

95

105,

34

119

109,

22

111,

51

109,

16

99,8

5

99,1

8259,6

283,7

332,3

2012*) 2013*) 2014**)

Mily

ar R

upia

h

15Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Konstruksi 13IPM mengalami kenaikan dari tahun ke tahun

Page 19: HSU Dalam Angka

Menurut Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Hulu Sungai Utara, terdapat sejumlah objek wisata di kabupaten ini namun tidak banyak menarik wisatawan. Objek wisata tersebut terdiri dari wisata alam, wisata buatan, wisata religius, dan wisata sejarah/budaya. Objek-objek wisata itu antara lain Situs Candi Agung, Pasar Kerajinan, Waterboom Amuntai, Masjid Jami Sungai Banar, Makam Syaikh Sayid Sulaiman, Pasar Itik Alabio, Padang Golf Air Tawar, Taman Puteri Junjung Buih, Pondok Wisata Bararawa, Masjid Waringin Asy-Syuhada, Masjid Pandulangan dan Makam Haji Hasbullah Yasin. Selain terdapat objek wisata, di kabupaten ini juga terdapat 4 hotel yang siap melayani dengan berbagai fasilitas dan akomodasi yang dimilikinya. Jumlah tamu yang menginap pada tahun 2014 naik menjadi 6.394 orang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 6.306 orang. Nilai tambah subsektor perhotelan dalam kurun waktu 2012-2014 terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai tambah subsektor ini pada tahun 2014 meningkat sebesar 0,81 persen. Pada tahun 2013, kenaikan sekitar 5,47 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Statistik Hotel dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka 2015NTB ADHB Subsektor Perhotelan

Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Sumber : BPS Kab. Hulu Sungai Utara

Uraian 2012 2013 2014AkomodasiHotel Berbintang - - -Hotel Non Berbintang 6 4 4Total 6 4 4Jumlah KamarHotel Berbintang - - -Hotel Non Berbintang 125 88 88Total 125 88 88Jumlah Tempat TidurHotel Berbintang - - -Hotel Non Berbintang 232 160 156Total 232 160 156Jumlah Tamu yang MenginapHotel Berbintang - - -Hotel Non Berbintang 5 908 6.306 6.394Total 6 908 6.306 6.394

963,86

1.057,79

1.127,19

2012 2013 2014

Juta

Rupia

h

Pertumbuhan Subsektor Perhotelan Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

-2,76

5,47

0,81

2012 2013 2014

Pers

en

16 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Hotel & Pariwisata14 Tingkat Hunian Kamar relatif meningkat

Page 20: HSU Dalam Angka

Transportasi merupakan bidang penting pembangunan yang memiliki peran vital dalam menunjang kehidupan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara, terutama perekonomian penduduk. Untuk transportasi darat, jalan adalah bagian paling penting yang harus diperhatikan. Hingga tahun 2014, pemerintah telah membangun jalan sepanjang 390,117 Km dimana sepanjang 337,67 Km adalah jalan kabupaten, 24 Km adalah jalan provinsi, dan 28,45 Km adalah jalan negara. Dari total panjang jalan yang ada di kabupaten ini, permukaan jalan yang sudah diaspal sebanyak 59 persen sedangkan 41 persen sisanya masih belum diaspal. Pada tahun 2014, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di kabupaten ini mencapai 46.835 unit yang mencakup mobil penumpang, mobil barang, mobil bus dan sepeda motor. Jenis kendaraan bermotor yang paling banyak beroperasi adalah sepeda motor. Jumlah penduduk yang mengakses internet terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebanyakan penduduk mengakses internet dengan menggunakan telepon seluler, hal ini dipengaruhi oleh semakin maraknya smartphone yang memungkinkan pengaksesan internet dengan lebih mudah dan murah.

Statistik Transportasi Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Permukaan Jalan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2014 (Persen)

Persentase Media Akses Internet, 2014

Sumber : Susenas 2014, diolah

Uraian 2012 2013 2014Panjang jalan Jalan kab 337,67 337,67 337,67 Jalan prov 24,00 24,00 24,00 Jalan negara 28,45 28,45 28,45Jumlah kendaraan Mobil penumpang 540 554 533 Mobil barang 2.648 2.921 2.840 Mobil bus 2.653 2.894 2.825 Sepeda motor 41.355 42.619 40.637 Jumlah 47.196 48.988 46.835

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka 2015

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka 2015

Aspal59%

Bukan Aspal41%

Rumah sendiri

7%Warnet

22%Kantor

9%

Sekolah8%

Handphone51%

Lainnya3%

17Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Transportasi & Komunikasi 15Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar mencapai 46.835 unit

Page 21: HSU Dalam Angka

Sektor Jasa Keuangan memegang peran penting dalam menyokong perekonomian daerah. Fungsinya sebagai penghimpun sekaligus penyalur dana masyarakat menjamin aktivitas ekonomi bergulir dinamis. Oleh karena itu tidak mengherankan jika derap laju pertumbuhan ekonomi cenderung seirama dengan peningkatan kinerja sektor perbankan. Kegiatan ekonomi pada subkategori bank menjadi penyumbang mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori jasa keuangan dan asuransi ini. Selama tahun 2010-2014, kontribusinya mendominasi dengan lebih dari 80 persen terhadap PDRB kategori jasa keuangan dan asuransi. Penyumbang terbesar berikutnya dalah subkategori Asuransi dan Dana Pensiun pada kisaran di atas 7 persen, Jasa Keuangan Lainnya dengan sumbangan sekitar 4 persen, dan terakhir adalah Jasa Penunjang Keuangan dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sekitar 0,05 persen. Nilai tambah sektor jasa keuangan naik dari tahun ke tahun, pada 2012 nilai tambahnya sebesar 70,7 miliar rupiah. Naik pada 2013 menjadi 82,8 miliar rupiah dan kembali menjadi 94,5 miliar rupiah pada tahun 2014. Jumlah simpanan kopeasi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Koperasi non KUD memiliki jumlah simpanan yang lebih besar daripada koperasi KUD. Pada tahun 2014 simapanannya mencapai 17,437 miliar rupiah.

Nilai Tambah Subsektor Jasa Keuangan Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Sumber : BPS Kab,HSU

Jumlah Simpanan Koperasi, 2012-2014

70,7 82,8

94,5

2012*) 2013*) 2014**)

Mili

ar R

upia

h

986 1.064 1.183

11.647 12.796

17.437

2012 2013 2014

KUD Non KUD

Juta Rupiah

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka 2015

Sumber : BPS Kab,HSU

3,59

14,61

6,46

2012*) 2013*) 2014**)

Pertumbuhan Sektor Jasa Keuangan, 2012-2014 (persen)

18 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Koperasi non KUD memiliki jumlah simpanan yang lebih besar daripada koperasi KUD

Perbankan & Investasi16

Page 22: HSU Dalam Angka

19Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan petani. Indeks yang dibayar petani mencakup komponen konsumsi rumah tangga dan penambahan barang modal. Sedangkan indeks yang diterima petani mencakup penerimaaan yang berasal dari seluruh sub sektor pertanian. Dalam kurun waktu 2012-2014, nilai NTP Provinsi Kalimantan Selatan terus menurun. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan petani di provinsi ini makin menurun. Nilai NTP yang berada di atas nilai 100 menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan kesejahteraannya pada tahun dasar (2007=100). Inflasi merupakan indikator yang menggambarkan perubahan harga komoditi di level konsumen yang dihitung berdasarkan perubahan IHK. Untuk wilayah Kalimantan Selatan, IHK Kota Banjarmasin dijadikan sebagai acuan IHK Kalimantan Selatan dengan asumsi data kota ini bisa menggambarkan kondisi di kabupaten/kota lain yang ada di Kalimantan Selatan. Pada tahun 2012, laju inflasi sebesar 5,96 persen dan naik pada tahun 2013 menjadi 6,98 persen. Terakhir pada 2014, laju inflasi kembali naik yaitu sebsar 7,16 persen. Kondisi di Kalimantan Selatan ini pada umumnya searah dengan pergerakan inflasi nasional.

IHK Kalsel, 2012-2014

Nilai Tukar Petani Kalsel, 2012-2014

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Harga-Harga 17Mengacu pada indeks NTP, kesejahteraan petani menurun

101,16

108,22

115,97

2012 2013 2014

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Uraian 2012 2013 2014Indeks harga yg diterima petani

146,55 106,19 112,19

Indeks harga yg dibayar petani

136,96 105,72 113,93

Nilai Tukar Petani (NTP) 107 100,44 98,47

5,96

6,98 7,16

4

5

6

7

8

2012 2013 2014

Inflasi Kalsel, 2012-2014

Sumber : BPS Provinsi Kalsel

Page 23: HSU Dalam Angka

20 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Tiga komoditas dengan fluktuasi harga yang paling mencolok di 2015 adalah cabai merah, daging ayam ras, dan daging ayam buras.

Harga-Harga17

Selama tahun 2014 secara umum harga komoditas sembako relatif stabil kecuali komoditas cabai merah yang mengalami fluktuasi harga. Harga cabai merah mengalami kenaikan signifikan pada bulan oktober, november dan desember 2014. Puncak harga termahal cabai merah terjadi pada bulan desember 2014 yang mencapai 63 ribu rupiah. Dari bulan januari sampai dengan bulan september 2015 harga komoditas sembako cukup berfluktuasi. Tiga komoditas dengan fluktuasi harga yang paling mencolok di 2015 adalah cabai merah, daging ayam ras, dan daging ayam buras. Setelah sempat mencapai harga 63 ribu per kiligram pada desember 2014, harga cabai merah berangsur-angsur menurun, hingga pada september 2015 harganya menjadi 24 ribu rupiah per kilogram.

Perkembangan Harga Pangan

Pokok HSU 2014

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan

Feb

Mar Ap

r

Mei

Juni Juli

Agt

Sep

Okt

Nov De

s

Ribu

Rp

Beras

Tepung Terigu

Daging Ayam Buras

Daging Ayam Ras

Telur Itik/Bebek

Telur Ayam Ras

Minyak Goreng

Kacang Tanah

Cabai Merah

05

101520253035404550

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep

Ribu

Rp

Beras

Tepung Terigu

Daging Ayam Buras

Daging Ayam Ras

Telur Itik/Bebek

Telur Ayam Ras

Minyak Goreng

Kacang Tanah

Cabai Merah

Perkembangan Harga Pangan

Pokok HSU 2015

Page 24: HSU Dalam Angka

21Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Pendapatan penduduk merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Sulitnya pengukuran indikator tersebut menyebabkan pengukuran kesejahteraan penduduk tersebut didekati dengan tingkat pengeluarannya. Pada tahun 2012-2013, pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengeluaran perkapita penduduk pada tahun 2012 mencapai Rp. 11,7 juta per tahun kemudian tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 12,7 juta per tahun. Nilai ini kembali meningkat pada tahun 2014 menjadi Rp. 14,60 juta per tahun. Secara rata-rata dari tahun 2012-2014, nampak pada struktur konsumsi akhir rumah tangga Hulu Sungai Utara, bahwa konsumsi bukan makanan hampir berimbang dibandingkan konsumsi makanan. Pola proporsi konsumsi di atas menunjukkan tarik menarik antara kebutuhan rumah tangga atas makanan dan non makanan yang masih cukup kuat. Sungguhpun demikian, pengeluaran untuk kebutuhan nonmakanan menjadi semakin penting sebagai akibat dari perubahan dan pengaruh tatanan ekonomi sosial dalam masyarakat. Pengeluaran tersebut di antaranya meliputi biaya untuk pendidikan, pembelian alat dan perlengkapan elektronik, pembelian alat transportasi, jasa komunikasi, jasa transportasi, jasa kesehatan, perjalanan wisata, restoran, sewa bangunan tempat tinggal, jasa hiburan dan sebagainya.

Pengeluaran Per Kapita (Juta rupiah/tahun), 2012-2014

Pengeluaran per kapita penduduk sebesar Rp 11.603.640,-Pengeluaran Penduduk 18

1.089,39 1.175,05 1.283,28

2.363,50 2.565,78

2.831,52

2012 2013 2014Makanan Non Makanan

Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Rumah Tangga, 2012-2014

Makanan &

Minuman41%

1.b.4%1.c.

4%

1.d.6%

1.e.3%

1.f.4%

Transportasi

20%

1.h.2%

1.i.2%

1.j.2%

Penginapan & Hotel

8%1.l.4%

Persentase Pengeluaran Rumah Tangga Menurut Kelompok Pengeluaran, 2014

11,70 12,70 14,60

2012* 2013* 2014**

Page 25: HSU Dalam Angka

22 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Berdasarkan data Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Utara, jumlah usaha perdagangan dalam kurun waktu 2012-2014 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012, jumlah pedagang sebanyak 317, jumlah tersebut naik pada 2013 menjadi 451. Kemudian turun pada 2014 menjadi sebanyak 331 pedagang. Sebagian besar usaha perdagangan ini berada di Kecamatan Amuntai Tengah. Hal ini tidak terlepas dari peran kecamatan ini sebagai ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara dimana sebagian besar perekonomian memang terpusat di kecamatan ini. Jumlah pedagang paling banyak didominasi oleh pedagang kecil. Meskipun jumlah usaha perdagangan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini cukup fluktuatif, namun nilai tambah subsektor perdagangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini terus meningkat. Nilai tambah subsektor perdagangan pada tahun 2012 mencapai 322,82 miliar rupiah dan meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi 364,88 miliar rupiah. Nilai tambah ini semakin meningkat pada tahun 2014 hingga mencapai angka 436,24 miliar rupiah. Sedangkan pertumbuhannya sendiri berturut-turut selama 2012-2014 adalah 6,79 persen, 8,69 persen dan 7,47 persen.

Jumlah Usaha Perdagangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Nilai Tambah Subsektor Perdagangan, 2012-2014

Sumber : Kab. HSU Dalam Angka

Pertumbuhan Subsektor Perdagangan, 2012-2014

Sumber : BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara

Perdagangan19 Tercatat ada sebanyak 331 unit usaha perdagangan

Uraian 2012 2013 2014Pedagang besar 60 75 36Pedagang menengah 51 92 70Pedagang kecil 206 284 225Jumlah 317 451 331

322,82364,88

436,24

2012* 2013* 2014*

Miliar Rp

6,79 8,69 7,47

2012* 2013* 2014*

Sumber : BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara

Page 26: HSU Dalam Angka

23Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Perekonomian Hulu Sungai Utara pada tahun 2014 mengalami percepatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Pengadaan air 11,45 persen. Sedangkan seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif. Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya kategori Pengadaan Listik dan Gas sebesar 11,39 persen, Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,03 persen , Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,54 persen, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 7,47 persen, Kategori Informasi dan Komunikasi 7,39 persen, Kategori Jasa Keuangan 6,46 persen, Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,02 persen, Kategori Jasa Perusahaan 5,83 persen, Kategori Jasa Pendidikan 5,51 persen, Kategori Konstruksi 5,26 persen, Kategori Jasa lainnya 5,21 persen, Kategori Industri Pengolahan 4,38 persen, Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,17 persen, Kategori Transportasi dan Pergudangan 3,97 persen, Kategori Real Estate 3,31 persen, dan Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,03 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014 (Persen)

Pendapatan Regional 20Pertumbuhan Ekonomi relatif stabil dalam tiga tahun terakhir

Sektor 2012*) 2013*) 2014**)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,92 (0,13) 8,03

Pertambangan dan Penggalian 8,02 4,14 7,54

Industri Pengolahan 10,27 9,24 4,38

Pengadaan Listrik, Gas 9,08 2,45 11,39

Pengadaan Air 3,08 4,56 11,45

Konstruksi 5,55 5,64 5,26

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6,79 8,69 7,47

Transportasi dan Pergudangan 4,35 4,74 3,97

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

5,25 4,11 4,17

Informasi dan Komunikasi 6,25 4,98 7,39

Jasa Keuangan 3,59 14,61 6,46

Real Estate 3,66 5,01 3,31

Jasa Perusahaan 4,05 4,76 5,83

Administrasi Pemerintahan, Pertah-anan dan Jaminan Sosial Wajib

5,95 5,06 6,02

Jasa Pendidikan 5,11 5,92 5,51

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,04 9,86 3,03

Jasa lainnya 3,02 2,06 5,21

PDRB 5,40 5,29 6,00

Sumber : BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara

Page 27: HSU Dalam Angka

24 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Di Kabupaten Hulu Sungai Utara nilai PDRB ADHB maupun PDRB ADHK dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. PDRB ADHK (2010=100) tahun 2014 mencapai 2,5 triliun rupiah, meningkat 6 persen. Sedangkan PDRB ADHB di 2014 mencapai 3,2 triliun atau dengan kata lain meningkat sebesar 462,54 miliar rupiah. Pendapatan per kapita penduduk juga terus meningkat. Di tahun 2014, tercatat pendapatan per kapita yang dihitung menurut PDRB ADHK adalah sebesar 11,49 juta rupiah sedangkan yang dihitung menurut PDRB ADHB adalah sebesar 14,60 rupiah. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung menurut PDRB ADHK menunjukkan angka yang fluktuatif. Pada tahun 2012 mencapai 5,40 persen, kemudian melambat menjadi 5,29 persen pada tahun 2013, kemudian naik menjadi 6 persen pada tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 menunjukkan bahwa kinerja perekonomian kabupaten ini cukup baik dan kondisi ini harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Struktur perekonomian sebagian masyarakat Hulu Sungai Utara masih didominasi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terlihat dari besarnya peranan kategori ini terhadap pembentukan PDRB Hulu Sungai Utara.

PDRB Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2012-2014

Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,00 persen Pendapatan Regional20

Uraian 2012*) 2013*) 2014**)

PDRB ADHK (Milyar Rp) 2.288,01 2.409,01 2.553,52

PDRB ADHB (Milyar Rp) 2.526,36 2.784,05 3.246,59

PDRB/Kapita ADHK (Juta Rp) 10,59 10,99 11,49

PDRB/Kapita ADHB (Juta Rp) 11,70 12,70 14,60

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,40 5,29 6,00

Sumber : BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara

18,42 0,24

10,49

0,06

0,73 10,24

13,44 7,53 2,43

3,53 2,91

3,58

0,36

13,20

8,77

2,03 2,03 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Distribusi Persentase PDRB ADHB Menurut Sektor, 2014

Keterangan:1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2 Pertambangan dan Penggalian

3 Industri Pengolahan

4 Pengadaan Listrik, Gas

5 Pengadaan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8 Transportasi dan Pergudangan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10 Informasi dan Komunikasi

11 Jasa Keuangan

12 Real Estate

13 Jasa Perusahaan

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

15 Jasa Pendidikan

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

17 Jasa lainnya

18,42

0,24

10,49

0,06 0,73

10,24

13,44 7,53 2,43

3,53

2,91

3,58 0,36

13,20

8,77

2,03 2,03

1 2 3 45 6 7 89 10 11 1213 14 15 1617

Page 28: HSU Dalam Angka

25Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Kota Banjarmasin, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tanah Bumbu adalah daerah-daerah yang menghasilkan PDRB terbesar pada kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu memiliki luas wilayah yang relatif besar dan didukung dengan SDA yang melimpah sehingga mampu menciptakan PDRB yang besar. Sedangkan Kota Banjarmasin yang memiliki luas relatif sempit, namun mampu menghasilkan PDRB yang paling tinggi kerena didukung oleh kekuatan sektor sekunder dan tersier dengan melimpahnya sarana dan prasarana untuk kegiatan ekonomi seperti industri, konstruksi,perdagangan, hotel, transportasi, keuangan, dan jasa-jasa. Jika ditinjau dari nilai PDRB per kapita, daerah yang mempunyai nilai terbesar antara lain Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Kotabaru. Kabupaten-kabupaten tersebut merupakan daerah penghasil tambang di Kalimantan Selatan. Yang perlu diperhatikan dan dicermati disini, nilai PDRB per kapita belum dapat menggambarkan kesejahteraan penduduk secara mutlak karena indikator ini tidak menangkap unsur kepemilikan faktor produksi dan unsur pemerataannya. Kesejahteraan penduduk dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita jika diasumsikan semua aset ekonomi dimiliki dan dinikmati penduduk lokal daerah itu.

PDRB Kabupaten Hulu Sungai Utara paling kecil berkontribusi terhadap KalselPerbandingan Regional 21

Kabupaten 2012 2013* 2014**PDRB ADHB (Juta rupiah)Tanah laut 8.728.971,67 9.408.810,24 10.468.874,81

Kotabaru 14.219.688,37 15.413.639,73 17.568.536,82

Banjar 9.518.016,95 10.303.110,64 11.773.471,56

Barito Kuala 4.534.367,70 4.909.476,44 5.663.513,55

Tapin 5.051.451,58 5.469.083,11 6.235.043,33

HSS 3.446.191,07 3.804.866,35 4.381.292,97

HST 3.627.365,11 3.996.401,31 4.580.298,04

HSU 2.526.362,80 2.784.053,31 3.246.593,52

Tabalong 12.921.942,36 13.851.639,52 15.246.182,35

Tanah Bumbu 13.422.183,46 14.262.067,74 15.767.823,52

Balangan 7.887.835,83 8.713.736,09 9.702.660,12

Banjarmasin 16.177.224,95 17.954.959,96 20.943.744,77

Banjarbaru 4.366.553,96 4.951.497,61 5.822.746,71

PDRB ADHB Per Kapita (Rupiah)Tanah laut 28.293.966,72 29.990.629,49 32.807.710,52

Kotabaru 46.932.452,66 49.925.953,86 55.863.223,30

Banjar 18.054.072,87 19.210.465,68 21.586.975,29

Barito Kuala 15.876.915,57 16.929.520,98 19.256.512,22

Tapin 29.053.204,33 30.991.925,53 34.800.371,32

HSS 15.743.436,73 17.168.889,82 19.518.042,06

HST 14.468.658,83 15.742.044,32 17.814.754,34

HSU 11.697.207,17 12.700.393,74 14.603.639,52

Tabalong 56.746.367,63 59.778.003,97 64.663.569,17

Tanah Bumbu 45.493.992,06 46.579.903,45 49.927.405,33

Balangan 67.366.731,26 73.119.601,98 79.977.086,01

Banjarmasin 24.987.874,56 27.337.943,66 31.436.538,17

Banjarbaru 20.403.408,98 22.435.930,17 25.594.491,04

* Angka sementara** Angka sangat sementara

Page 29: HSU Dalam Angka

26 Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015

Kota Banjarbaru menunjukkan kinerja ekonomi paling besar yaitu tumbuh 6,65 persen. Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi paling kecil adalah Kabupaten Tanah Laut. Kota Banjarbaru, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tanah Bumbu adalah daerah-daerah yang menghasilkan PDRB terbesar pada kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu memiliki luas wilayah yang relatif besar dan didukung dengan SDA yang melimpah sehingga mampu menciptakan PDRB yang besar. Sedangkan Kota Banjarmasin yang memiliki luas relatif sempit, namun mampu menghasilkan PDRB yang paling tinggi kerena didukung oleh kekuatan sektor sekunder dan tersier dengan melimpahnya sarana dan prasarana untuk kegiatan ekonomi seperti industri, konstruksi, perdagangan, hotel, transportasi, keuangan, dan jasa-jasa. Dari sisi kinerja ekonomi, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Utara tergolong tinggi di regional Kalsel. Pertumbuhan Hulu Sungai Utara pada 2014 mencapai 6,00 persen, masuk dalam empat besar kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di Kalsel.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/kota di Kalsel, 2014 (persen)

Kota Banjarmasin memiliki PDRB terbesar se-Kalimantan SelatanPerbandingan Regional21

5,08

4,46

5,80

5,57

6,00

4,34

3,98

3,05

5,48

6,65

6,25

6,23

3,63

4,85

0

1

2

3

4

5

6

7

Ban

jar

Bat

ola

HS

S

HS

T

HS

U

KT

B

Tab

alo

ng

Tal

a

Tap

in

BJB

BJM

Bal

ang

an

Tan

bu

Kal

sel

11,77

5,664,38 4,58

3,25

17,5715,25

10,47

6,24 5,82

20,94

9,70

15,77

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan

PDRB ADHB Kabupaten/kota di Kalsel, 2014 (triliun)

Page 30: HSU Dalam Angka

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015 27

Lampiran

Page 31: HSU Dalam Angka

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 32: HSU Dalam Angka

Kecamatan Kelas ketinggian dari permukaan laut (m)0-7 7-25 25-100 100-500 > 500

Danau Panggang 13.350 - - - -Paminggir 21.750 - - - -Babirik 7.400 - - - -Sungai Pandan 6.150 - - - -Sungai Tabukan 1.750 - - - -Amuntai Selatan 17.400 - - - -Amuntai Tengah 8.050 - - - -Banjang 8.900 50 - - -Amuntai Utara 3.450 250 - - -Haur Gading 2.850 - - - -Hulu Sungai Utara 91.050 300 - - -

Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut Dirinci Tiap Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2014

Tabel 2. Banyaknya Curah Hujan (mm) Tiap Bulan Tahun 2012-2014

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015 29

Sumber: Badan Pertanahan Kabupaten Hulu Sungai Utara

Bulan 2012 2013 2014Januari 240 257 188Februari 210 311 119Maret 305 177 308April 291 299 227Mei 113 233 152Juni 106 68 134Juli 64 180 58Agustus 14 57 53September 41 55 34Oktober 97 81 44November 163 207 185Desember 355 301 279Rata-rata 167 185 148

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Hulu Sungai Utara

Page 33: HSU Dalam Angka

Tabel 3. Nama Ibukota, Luas wilayah, dan Jumlah Desa Tiap Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2014

Tabel 4. Produksi dan Produktivitas Padi Tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimanan Selatan Tahun 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kabupaten/Kota Produksi (ton) Produktivitas (Kw/Ha)Tanah Laut 159.386 35,63Kotabaru 79.060 37,61Banjar 263.941 38,1Barito Kuala 338.716 35,7Tapin 287.450 48,89Hulu Sungai Selatan 219.159 46,15Hulu Sungai Tengah 222.204 48,63Hulu Sungai Utara 129.588 53,02Tabalong 150.694 46,01Tanah Bumbu 98.638 42,59Balangan 133.081 41,18Banjarmasin 5.414 32,46Banjarbaru 6.514 36,88Kalimantan Selatan 2.093.845 42,05

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan

Kecamatan Nama Ibukota Luas Wilayah (Km2)

Jumlah Desa/Kelurahan

Danau Panggang Danau Panggang 224,49 16Paminggir Paminggir 156,13 7Babirik Babirik 77,44 23Sungai Pandan Alabio 45 33Sungai Tabukan Sungai Tabukan 29,24 17Amuntai Selatan Telaga Silaba 183,16 30Amuntai Tengah Amuntai 57 29Banjang Banjang 41 20Amuntai Utara Teluk Daun 45,09 26Haur Gading Sungai Limas 34,15 18Hulu Sungai Utara 892,7 219

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 201530

Page 34: HSU Dalam Angka

Tabel 5. Inflasi Kota Banjarmasin Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2014

Tabel 7. IHK Kota Banjarmasin Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Utara

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan

Bulan K e l o m p o kA B C D E F G Umum

Januari 3,56 0,01 0,53 0,25 0,01 0 -1,2 0,64Februari -1,78 1,22 -0,41 0,49 0,7 0,37 -1,19 -0,28Maret -1,87 0,81 -0,16 -0,18 0,01 -0,03 -0,76 -0,36April 1,07 0,65 0,21 -1,19 0,76 0,19 0,98 0,55Mei 0,58 0,61 1,23 -0,85 0,84 0,13 3,24 1,07Juni 2,13 0,56 0,38 -0,15 0,01 0,05 0,95 0,79Juli 2,1 0,86 0,22 0,64 0,14 -0,04 -0,16 0,69Agustus -0,59 0,64 0,73 -0,18 5,54 1,08 -2,98 0,02September -0,79 0,9 0,54 -0,25 0,11 1,34 -0,4 0,18Oktober 0,6 0,59 0,64 0,23 0,53 0,05 0,71 0,56November 1,66 0,5 0,45 0,73 0,65 0,28 5,06 1,47Desember 3,21 0,98 0,67 0,06 0,17 0,61 3,3 1,63

Bulan K e l o m p o kA B C D E F G Umum

Januari 116,84 109,16 105,96 101,89 104,98 103,62 109,59 108,91Februari 114,76 110,49 105,53 102,39 105,72 104 108,29 108,61Maret 112,61 111,39 105,36 102,21 105,73 103,97 107,47 108,22April 113,81 112,11 105,58 100,99 106,53 104,17 108,52 108,81Mei 114,47 112,79 106,88 100,13 107,43 104,31 112,04 109,97Juni 116,91 113,42 107,29 99,98 107,44 104,36 113,1 110,84Juli 119,36 114,39 107,53 100,62 107,59 104,32 112,92 111,61Agustus 118,65 115,12 108,31 10044 113,55 105,45 109,56 111,63September 117,71 116,16 108,9 100,19 113,68 108,86 109,12 111,83Oktober 118,42 116,85 109,6 100,42 114,28 106,91 109,89 112,46November 120,38 117,44 110,09 101,15 115,02 107,21 115,45 114,11Desember 124,25 188,59 110,83 101,21 115,22 107,86 119,26 115,97

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2015 31

Page 35: HSU Dalam Angka

Uraian 2011* 2012* 2013* 2014**(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,26 2,92 (0,13) 8,03 B Pertambangan dan Penggalian 9,59 8,02 4,14 7,54 C Industri Pengolahan 6,42 10,27 9,24 4,38 D Pengadaan Listrik, Gas 7,64 9,08 2,45 11,39 E Pengadaan Air 3,18 3,08 4,56 11,45 F Konstruksi 4,77 5,55 5,64 5,26 G Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor6,30 6,79 8,69 7,47

H Transportasi dan Pergudangan 2,93 4,35 4,74 3,97 I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum3,61 5,25 4,11 4,17

J Informasi dan Komunikasi 4,08 6,25 4,98 7,39 K Jasa Keuangan 3,37 3,59 14,61 6,46 L Real Estate 2,35 3,66 5,01 3,31 M,N Jasa Perusahaan 3,45 4,05 4,76 5,83 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib7,69 5,95 5,06 6,02

P Jasa Pendidikan 5,45 5,11 5,92 5,51 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,48 7,04 9,86 3,03 R,S,T,U Jasa lainnya 2,50 3,02 2,06 5,21 PDRB 6,42 5,40 5,29 6,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Utara

Tabel 8. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2011-2014 (persen)

Keterangan:Kelompok A : Bahan MakananKelompok B : Makanan Jadi Kelompok C : Perumahan Kelompok D : Sandang Kelompok E : Kesehatan Kelompok F : Pendidikan Kelompok G : Transportasi

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara 201532

Page 36: HSU Dalam Angka