how is anemia diagnosed

38
How Is Anemia Diagnosed? Your doctor will diagnose anemia based on your medical and family histories, a physical exam, and results from tests and procedures. Because anemia doesn't always cause symptoms, your doctor may find out you have it while checking for another condition. Medical and Family Histories Your doctor may ask whether you have any of the common signs or symptoms of anemia. He or she also may ask whether you've had an illness or condition that could cause anemia. You also may be asked about the medicines you take, your diet, and whether you have family members who have anemia or a history of it. Physical Exam Your doctor will do a physical exam to find out how severe your anemia is and to check for possible causes. He or she may: Listen to your heart for a rapid or irregular heartbeat Listen to your lungs for rapid or uneven breathing Feel your abdomen to check the size of your liver and spleen Your doctor also may do a pelvic or rectal exam to check for common sources of blood loss. Diagnostic Tests and Procedures You may have various blood tests and other tests or procedures to find out what type of anemia you have and how severe it is. Complete Blood Count

Upload: ervin-ardy

Post on 25-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

an

TRANSCRIPT

How Is Anemia Diagnosed?Your doctor will diagnose anemia based on your medical and family histories, a physical exam, and results from tests and procedures.Because anemia doesn't always cause symptoms, your doctor may find out you have it while checking for another condition.Medical and Family HistoriesYour doctor may ask whether you have any of the common signs or symptoms of anemia. He or she also may ask whether you've had an illness or condition that could cause anemia.You also may be asked about the medicines you take, your diet, and whether you have family members who have anemia or a history of it.Physical ExamYour doctor will do a physical exam to find out how severe your anemia is and to check for possible causes. He or she may: Listen to your heart for a rapid or irregular heartbeat Listen to your lungs for rapid or uneven breathing Feel your abdomen to check the size of your liver and spleen Your doctor also may do a pelvic or rectal exam to check for common sources of blood loss.Diagnostic Tests and ProceduresYou may have various blood tests and other tests or procedures to find out what type of anemia you have and how severe it is.Complete Blood CountOften, the first test used to diagnose anemia is a complete blood count (CBC). The CBC measures many parts of your blood.The test checks your hemoglobin and hematocrit (hee-MAT-oh-crit) levels. Hemoglobin is the iron-rich protein in red blood cells that carries oxygen to the body. Hematocrit is a measure of how much space red blood cells take up in your blood. A low level of hemoglobin or hematocrit is a sign of anemia.The normal range of these levels may be lower in certain racial and ethnic populations. Your doctor can explain your test results to you.The CBC also checks the number of red blood cells, white blood cells, and platelets in your blood. Abnormal results may be a sign of anemia, another blood disorder, an infection, or another condition.Finally, the CBC looks at mean corpuscular (kor-PUS-kyu-lar) volume (MCV). MCV is a measure of the average size of your red blood cells and a clue as to the cause of your anemia. In iron-deficiency anemia, for example, red blood cells usually are smaller than normal.Other Tests and ProceduresIf the CBC results show that you have anemia, you may need other tests, such as: Hemoglobin electrophoresis (e-lek-tro-FOR-e-sis). This test looks at the different types of hemoglobin in your blood. It can help diagnose the type of anemia you have. A reticulocyte (re-TIK-u-lo-site) count. This test measures the number of young red blood cells in your blood. The test shows whether your bone marrow is making red blood cells at the correct rate. Tests for the level of iron in your blood and body. These include serum iron and serum ferritin tests. Transferrin level and total iron-binding capacity tests also measure iron levels. Because anemia has many causes, you also may be tested for conditions such as kidney failure, lead poisoning (in children), and vitamin deficiencies (lack of vitamins, such as B12 and folic acid).If your doctor thinks that you have anemia due to internal bleeding, he or she may suggest several tests to look for the source of the bleeding. A test to check the stool for blood may be done in your doctor's office or at home. Your doctor can give you a kit to help you get a sample at home. He or she will tell you to bring the sample back to the office or send it to a laboratory.If blood is found in the stool, other tests may be used to find the source of the bleeding. One such test is endoscopy (en-DOS-ko-pe). For this test, a tube with a tiny camera is used to view the lining of the digestive tract.Your doctor also may want to do bone marrow tests. These tests show whether your bone marrow is healthy and making enough blood cells. Bagaimana Anemia Didiagnosis?

Dokter Anda akan mendiagnosa anemia didasarkan pada sejarah medis Anda dan keluarga, pemeriksaan fisik, dan hasil dari tes dan prosedur.

Karena anemia tidak selalu menimbulkan gejala, dokter mungkin mencari tahu Anda memilikinya saat memeriksa kondisi lain.Sejarah medis dan Keluarga

Dokter Anda mungkin bertanya apakah Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda umum atau gejala anemia. Dia juga mungkin bertanya apakah Anda sudah memiliki penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan anemia.

Anda juga mungkin bertanya tentang obat-obatan yang Anda ambil, diet Anda, dan apakah Anda memiliki anggota keluarga yang mengalami anemia atau sejarah itu.Ujian Fisik

Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui seberapa parah anemia Anda dan untuk memeriksa kemungkinan penyebab. Dia atau dia mungkin:

Dengarkan hati Anda untuk denyut jantung yang cepat atau tidak teraturDengarkan paru-paru untuk bernafas cepat atau tidak rataRasakan perut Anda untuk memeriksa ukuran hati dan limpa

Dokter Anda mungkin juga melakukan pemeriksaan panggul atau dubur untuk memeriksa sumber umum dari kehilangan darah.Tes Diagnostik dan Prosedur

Anda mungkin memiliki berbagai tes darah dan tes lainnya atau prosedur untuk mencari tahu apa jenis anemia yang Anda miliki dan seberapa parah itu.Lengkap Darah Hitung

Seringkali, tes pertama digunakan untuk mendiagnosis anemia adalah hitung darah lengkap (CBC). CBC mengukur banyak bagian darah Anda.

Tes memeriksa hemoglobin dan hematokrit (hee-MAT-oh-crit) tingkat. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke tubuh. Hematokrit adalah ukuran berapa banyak ruang sel darah merah mengambil dalam darah Anda. Sebuah tingkat rendah hemoglobin atau hematokrit merupakan tanda anemia.

Kisaran normal level tersebut mungkin lebih rendah pada populasi ras dan etnis tertentu. Dokter Anda dapat menjelaskan hasil tes Anda kepada Anda.

CBC juga akan memeriksa jumlah sel-sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit di dalam darah Anda. Hasil abnormal mungkin merupakan tanda anemia, kelainan darah lain, infeksi, atau kondisi lain.

Akhirnya, CBC melihat rata-rata corpuscular (kor-PUS-kyu-lar) Volume (MCV). MCV adalah ukuran dari ukuran rata-rata sel darah merah dan petunjuk mengenai penyebab anemia. Dalam anemia defisiensi besi, misalnya, sel-sel darah merah biasanya lebih kecil dari normal.Tes dan Prosedur Lain

Jika hasil CBC menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia, Anda mungkin perlu tes lain, seperti:

Hemoglobin elektroforesis (e-lek-tro-FOR-e-sis). Tes ini terlihat pada berbagai jenis hemoglobin dalam darah Anda. Hal ini dapat membantu mendiagnosis jenis anemia yang Anda miliki.Sebuah retikulosit (re-TIK-u-lo-situs) count. Tes ini mengukur jumlah sel darah merah muda dalam darah Anda. Tes menunjukkan apakah sumsum tulang membuat sel darah merah pada tingkat yang benar.Tes untuk tingkat zat besi dalam darah dan tubuh. Ini termasuk besi serum dan tes serum ferritin. Tingkat transferin dan jumlah tes kapasitas pengikat besi juga mengukur kadar zat besi.

Karena anemia memiliki banyak penyebab, Anda juga dapat diuji untuk kondisi seperti gagal ginjal, keracunan timbal (pada anak-anak), dan kekurangan vitamin (kekurangan vitamin, seperti vitamin B12 dan asam folat).

Jika dokter Anda berpikir bahwa Anda mengalami anemia karena perdarahan internal, ia mungkin menyarankan beberapa tes untuk mencari sumber pendarahan. Sebuah tes untuk memeriksa tinja untuk darah dapat dilakukan di kantor dokter atau di rumah. Dokter Anda dapat memberikan kit untuk membantu Anda mendapatkan sampel di rumah. Dia akan memberitahu Anda untuk membawa sampel kembali ke kantor atau mengirimnya ke laboratorium.

Jika darah ditemukan dalam tinja, tes lainnya dapat digunakan untuk menemukan sumber pendarahan. Salah satu tes adalah endoskopi (en-DOS-ko-pe). Untuk tes ini, sebuah tabung dengan kamera kecil yang digunakan untuk melihat lapisan saluran pencernaan.

Dokter Anda mungkin juga ingin melakukan tes sumsum tulang. Tes ini menunjukkan apakah sumsum tulang Anda sehat dan membuat sel-sel darah yang cukup.AnemiaMore Sharing Services Share on print Share on email Share on twitter Share on facebook Share this page:Was this page helpful?Overview | Iron Deficiency | Pernicious | Aplastic | Hemolytic Anemias | Chronic Diseases | Related Pages What is anemia?Anemia is a condition that occurs when the number of red blood cells (RBCs) and/or the amount of hemoglobin found in the red blood cells drops below normal. Red blood cells and the hemoglobin contained within them are necessary for the transport and delivery of oxygen from the lungs to the rest of the body. Without a sufficient supply of oxygen, many tissues and organs throughout the body can be adversely affected. Anemia can be mild, moderate or severe depending on the extent to which the RBC count and/or hemoglobin levels are decreased. It is a fairly common condition, affecting both men and women of all ages, races, and ethnic groups. However, certain people are at an increased risk of developing anemia. These include people with diets poor in iron and vitamins, chronic diseases such as kidney disease, diabetes, cancer, inflammatory bowel disease, a family history of inherited anemia, chronic infections such as tuberculosis or HIV, and those who have had significant blood loss from injury or surgery.In general, anemia has two main causes: Impaired or decreased production of RBCs as, for example, in iron deficiency, B vitamin deficiencies, and aplastic anemia Decreased survival, increased destruction of red blood cells as in hemolytic anemiaThere are several different types of anemia and various causes. Some of the most common types are summarized in the table below. Click on the links to read more about each one.Type of AnemiaDescriptionExamples of Causes

Iron DeficiencyLack of iron leads to decreased amounts hemoglobin; low levels of hemoglobin in turn leads to decreased production of normal RBCsBlood loss; diet low in iron; poor absorption of iron

Pernicious Anemia and B Vitamin DeficiencyLack of B vitamins does not allow RBCs to grow and then divide as they normally would during development; leads to decreased production of normal RBCsLack of intrinsic factor; diet low in B vitamins; decreased absorption of B vitamins

AplasticDecreased production of all cells produced by the bone marrow of which RBCs are one typeCancer therapy, exposure to toxins, autoimmune disorders, viral infections

HemolyticRBCs survive less than the normal 120 days in the circulation; leads to overall decreased numbers of RBCsInherited causes include sickle cell and thalassemia; other causes include transfusion reaction, autoimmune disease, certain drugs (penicillin)

Anemia of Chronic DiseasesVarious conditions over the long term can cause decreased production of RBCsKidney disease, diabetes, tuberculosis or HIV

Anemia may be acute or chronic. Chronic anemia may develop slowly over a period of time with long-term illnesses such as diabetes, chronic kidney disease, or cancer. In these situations, the anemia may not be apparent because symptoms are masked by the underlying disease. The presence of anemia in chronic conditions may often go undetected for a period of time and sometimes may only be discovered during tests or examinations for other conditions.Anemia may also occur in acute episodes such as with certain hemolytic anemiasin which a significant number of RBCs are destroyed. Signs and symptoms may become apparent very quickly and the cause determined from a combination of physical examination, medical history, and testing.Signs and SymptomsThough different types of anemias have different causes, the signs and symptoms can be very similar. Mild or moderate forms of anemia may cause few, if any, symptoms. The most common symptoms are: General feeling of tiredness or weakness (fatigue) Lack of energyOther signs and symptoms that may develop as the anemia becomes more severe include headache, dizziness, feeling of cold or numbness in hands and/or feet, pale complexion, shortness of breath, fast or irregular heartbeat, and chest pain.Laboratory TestsComplete Blood Count (CBC)Anemia may first be detected when a complete blood count (CBC) is done during a health exam or as part of testing for other conditions. A CBC is often ordered as part of a yearly physical exam. It is a routine test that counts the number and relative proportion of each of the different types of cells in your blood stream. It gives your doctor information about the size, shape, and relative maturity of the blood cells present in your blood at that moment.Blood Smear and DifferentialIf results of the CBC indicate anemia, it may be followed up with an examination of a Blood Smear or a Differential. Results from these tests may give clues as to the cause. Several other tests may be run to help determine the cause of the anemia and to guide treatment. See the individual discussions of the different types of anemia for more on these.AnemiaLebih Sharing Layanan Berbagi di cetak Berbagi di emailBerbagi di twitter Berbagi di facebookBagikan halaman ini:Apakah halaman ini bermanfaat?Sekilas | Defisiensi Besi | pernisiosa | aplastik | Anemia hemolitik | Penyakit Kronis | Halaman TerkaitApa itu anemia?

Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah (sel darah merah) dan / atau jumlah hemoglobin yang ditemukan dalam sel-sel darah merah turun di bawah normal. Sel darah merah dan hemoglobin yang terkandung di dalamnya diperlukan untuk transportasi dan pengiriman oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tanpa pasokan oksigen yang cukup, banyak jaringan dan organ di seluruh tubuh dapat terpengaruh. Anemia dapat ringan, sedang atau berat tergantung pada sejauh mana jumlah RBC dan / atau tingkat hemoglobin menurun. Ini adalah kondisi yang cukup umum, mempengaruhi baik pria maupun wanita dari segala usia, ras, dan kelompok etnis. Namun, orang-orang tertentu berada pada peningkatan risiko mengembangkan anemia. Ini termasuk orang dengan diet miskin besi dan vitamin, penyakit kronis seperti penyakit ginjal, diabetes, kanker, penyakit radang usus, riwayat keluarga mewarisi anemia, infeksi kronis seperti tuberkulosis atau HIV, dan mereka yang telah kehilangan darah yang signifikan dari cedera atau operasi.

Secara umum, anemia memiliki dua penyebab utama:

Gangguan atau penurunan produksi sel darah merah, misalnya, defisiensi zat besi, vitamin B kekurangan, dan anemia aplastikPenurunan kelangsungan hidup, meningkatkan penghancuran sel darah merah seperti pada anemia hemolitik

Ada beberapa jenis anemia dan berbagai penyebab. Beberapa jenis yang paling umum dirangkum dalam tabel di bawah. Klik pada link untuk membaca lebih lanjut tentang masing-masing.Jenis Anemia Deskripsi Contoh PenyebabDefisiensi Besi Kekurangan zat besi menyebabkan penurunan jumlah hemoglobin, rendahnya tingkat hemoglobin pada gilirannya menyebabkan penurunan produksi sel darah merah Kehilangan darah normal, diet rendah zat besi, penyerapan yang buruk dari besiAnemia pernicious dan B Vitamin Defisiensi Kekurangan vitamin B tidak memungkinkan sel darah merah untuk tumbuh dan kemudian membagi normal mereka selama pengembangan, menyebabkan penurunan produksi sel darah merah yang normal Kurangnya faktor intrinsik, diet rendah vitamin B, penurunan penyerapan vitamin BAplastik Penurunan produksi semua sel yang diproduksi oleh sumsum tulang yang sel darah merah adalah salah satu jenis terapi kanker, paparan racun, gangguan autoimun, infeksi virusSel darah merah hemolitik bertahan kurang dari 120 hari normal dalam sirkulasi, menyebabkan jumlah keseluruhan penurunan sel darah merah menyebabkan warisan termasuk sel sabit dan talasemia, penyebab lain termasuk reaksi transfusi, penyakit autoimun, obat-obatan tertentu (penisilin)Anemia Penyakit Kronis Berbagai kondisi dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah Penyakit ginjal, diabetes, TBC atau HIV

Anemia dapat bersifat akut atau kronis. Anemia kronis dapat berkembang perlahan-lahan selama periode waktu dengan penyakit jangka panjang seperti diabetes, penyakit ginjal kronis, atau kanker. Dalam situasi ini, anemia mungkin tidak terlihat karena tertutup oleh gejala penyakit yang mendasarinya. Kehadiran anemia pada kondisi kronis mungkin sering tidak terdeteksi selama jangka waktu dan kadang-kadang hanya dapat ditemukan selama tes atau pemeriksaan untuk kondisi lain.

Anemia juga dapat terjadi pada episode akut seperti dengan anemia hemolitik tertentu di mana sejumlah besar sel darah merah yang hancur. Tanda dan gejala dapat menjadi jelas sangat cepat dan penyebabnya ditentukan dari kombinasi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan pengujian.

Tanda dan GejalaMeskipun berbagai jenis anemia memiliki penyebab yang berbeda, tanda-tanda dan gejala bisa sangat mirip. Bentuk ringan atau sedang anemia dapat menyebabkan sedikit, jika ada, gejala. Gejala yang paling umum adalah:

Perasaan umum kelelahan atau kelemahan (kelelahan)Kekurangan energi

Tanda dan gejala yang dapat berkembang sebagai anemia menjadi lebih berat lainnya termasuk sakit kepala, pusing, perasaan dingin atau mati rasa di tangan dan / atau kaki, kulit pucat, sesak napas, detak jantung cepat atau tidak teratur, dan nyeri dada.

Tes LaboratoriumHitung Darah Lengkap (CBC)Anemia mungkin pertama kali terdeteksi ketika hitung darah lengkap (CBC) dilakukan pada saat pemeriksaan kesehatan atau sebagai bagian dari pengujian untuk kondisi lain. CBC A sering dipesan sebagai bagian dari pemeriksaan fisik tahunan. Ini adalah tes rutin yang menghitung jumlah dan proporsi relatif dari setiap jenis sel dalam aliran darah Anda. Ini memberikan informasi dokter Anda tentang ukuran, bentuk, dan kematangan relatif dari sel-sel darah dalam darah Anda pada saat itu.

Smear darah dan DiferensialJika hasil CBC menunjukkan anemia, mungkin ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Pap darah atau Differential a. Hasil dari tes ini dapat memberikan petunjuk tentang penyebabnya. Beberapa tes lain mungkin dijalankan untuk membantu menentukan penyebab anemia dan untuk memandu pengobatan. Lihat diskusi individual dari berbagai jenis anemia untuk lebih lanjut tentang ini.AnemiaMore Sharing Services Share on print Share on email Share on twitter Share on facebook Share this page:Was this page helpful?Overview | Iron Deficiency | Pernicious | Aplastic | Hemolytic Anemias | Chronic Diseases | Related Pages Iron Deficiency AnemiaIron deficiency anemia is the most common cause of anemia. Symptoms are related to the overall decrease in number of red blood cells and/or level of hemoglobin. The most common signs and symptoms include: Feeling of tiredness, fatigue Lack of energySymptoms that are more unique to iron deficiency and that may appear as iron stores in the body are increasingly depleted may include brittle or spoon-shaped nails, swollen or sore tongue, cracks or ulcers at the corners of the mouth, or a craving to eat unusual non-food substances such as ice or dirt (also known as "pica").Iron is an essential trace element and is necessary for the production of healthy red blood cells (RBCs). It is one component of heme, a part of hemoglobin, the protein in RBCs that binds to oxygen and enables RBCs to transport oxygen throughout the body. If not enough iron is taken in compared to what is needed by the body, then iron that is stored in the body begins to be used up. If iron stores are depleted, fewer red blood cells are made and they have decreased amounts of hemoglobin in them resulting in anemia.Some of the causes of iron deficiency include: Bleedingif bleeding is excessive or occurs over a period of the time (chronic), the body may not take in enough iron or have enough stored to produce enough hemoglobin and/or red blood cells to replace what is lost. In women, iron deficiency may be due to heavy menstrual periods, but in older women and in men, the bleeding is usually from disease of the intestines such as ulcers and cancer. Dietary deficiencyiron deficiency may be due simply to not eating enough iron in the diet. In children and pregnant women especially, the body needs more iron. Pregnant and nursing women frequently develop this deficiency since the baby requires large amounts of iron for growth. Lack of iron can lead to low birth weight babies and premature delivery. Pre-pregnant and pregnant women are routinely given iron supplements to prevent these complications. Newborns who are nursing from deficient mothers tend to have iron deficiency anemia as well. Absorption problemcertain conditions affect the absorption of iron from food in the gastrointestinal (GI) tract and over time can result in anemia. These include, for example, Celiac disease and Crohn disease.Laboratory TestsInitial blood tests typically include a complete blood count (CBC). Results may show: Hemoglobin (Hb)may be normal early in the disease but will decrease as anemia worsens Red blood cell indicesearly on, the RBCs may be a normal size and color (normocytic, normochromic) but as the anemia progresses, the RBCs become smaller (microcytic) and paler (hypochromic) than normal. Average size of RBCs (MCV)may be decreased Average amount of Hb in RBCs (MCH)may be decreased Increased variation in the size of RBCs (red cell distribution width (RDW))A blood smear may reveal RBCs that are smaller and paler than normal as well as RBCs that vary in size (anisocytosis) and shape (poikilocytosis).If your doctor suspects that your anemia is due to iron deficiency, she may run several follow-up tests to confirm the iron deficiency. These may include: Serum ironthe level of iron in your blood; the result is usually decreased. Ferritinreflects the amount of stored iron in your body and is usually low. It is considered to be the most specific for identifying iron deficiency anemia, unless infection or inflammation are present. Total iron-binding capacity (TIBC) and transferrinmeasurement of the protein that carries iron through the blood will be increased.If the iron deficiency is thought to be due to abnormal blood loss, such as chronic bleeding from the gastrointestinal (GI) tract, then other tests and procedures may be performed. Laboratory tests that may be able to detect GI bleeding are: Fecal occult blood test (FOBT) Fecal immunochemical test (FIT)A test for Helicobacter pylori may detect a bacterium that can cause ulcers in the GI tract that may be a cause of chronic bleeding. If any of these tests are positive or if it is strongly suspected that a GI bleed exists, then procedures such as endoscopy or colonoscopy may be done to find the location of the bleeding so that it can be treated.Treatment of iron deficiency typically involves iron supplements. However, if iron-deficiency is suspected to result from abnormal blood loss, further testing is often required to determine the reason for the bleeding. When the underlying cause is found and treated, then the anemia usually resolves.AnemiaLebih Sharing Layanan Berbagi di cetak Berbagi di emailBerbagi di twitter Berbagi di facebookBagikan halaman ini:Apakah halaman ini bermanfaat?Sekilas | Defisiensi Besi | pernisiosa | aplastik | Anemia hemolitik | Penyakit Kronis | Halaman TerkaitAnemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi adalah penyebab paling umum dari anemia. Gejala terkait dengan penurunan keseluruhan jumlah sel darah merah dan / atau tingkat hemoglobin. Tanda-tanda dan gejala yang paling umum termasuk:

Merasa kelelahan, kelelahanKekurangan energi

Gejala yang lebih unik kekurangan zat besi dan yang mungkin muncul sebagai toko besi dalam tubuh semakin habis mungkin termasuk rapuh atau berbentuk sendok kuku, bengkak atau lidah sakit, retak atau borok di sudut-sudut mulut, atau keinginan untuk makan zat non-makanan yang tidak biasa seperti es atau kotoran (juga dikenal sebagai "pica").

Besi adalah elemen penting dan diperlukan untuk produksi sel darah merah yang sehat (sel darah merah). Ini adalah salah satu komponen heme, bagian dari hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengikat oksigen dan memungkinkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika tidak cukup zat besi diambil dalam dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh, maka besi yang disimpan dalam tubuh mulai akan habis. Jika toko besi habis, jumlah sel darah merah yang dibuat dan mereka telah penurunan jumlah hemoglobin di dalamnya mengakibatkan anemia.

Beberapa penyebab kekurangan zat besi antara lain:

Perdarahan-jika perdarahan berlebihan atau terjadi selama periode waktu (kronis), tubuh mungkin tidak mengambil cukup besi atau memiliki cukup disimpan untuk menghasilkan cukup hemoglobin dan / atau sel darah merah untuk menggantikan apa yang hilang. Pada wanita, kekurangan zat besi mungkin karena periode menstruasi yang berat, tetapi pada wanita yang lebih tua dan pada pria, perdarahan biasanya dari penyakit usus seperti bisul dan kanker.Diet kekurangan defisiensi besi mungkin karena hanya untuk makan tidak cukup zat besi dalam makanan. Pada anak-anak dan wanita hamil terutama, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi. Wanita hamil dan menyusui sering mengembangkan kekurangan ini karena bayi memerlukan sejumlah besar zat besi untuk pertumbuhan. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan bayi berat lahir rendah dan kelahiran prematur. Pra-wanita hamil dan hamil secara rutin diberikan suplemen zat besi untuk mencegah komplikasi ini. Bayi yang menyusui dari ibu yang kekurangan cenderung memiliki anemia defisiensi besi juga.Penyerapan kondisi masalah tertentu mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan di gastrointestinal (GI) saluran dan dari waktu ke waktu dapat mengakibatkan anemia. Ini termasuk, misalnya, penyakit Celiac dan penyakit Crohn.

Tes LaboratoriumTes darah awal biasanya meliputi hitung darah lengkap (CBC). Hasil dapat menunjukkan:

Hemoglobin (Hb)-mungkin normal pada awal penyakit tetapi akan menurun sebagai anemia memburukSel darah merah indeks-awal, sel darah merah mungkin ukuran normal dan warna (normositik, normokromik) tetapi sebagai anemia berlangsung, sel darah merah menjadi lebih kecil (mikrositik) dan pucat (hipokromik) dari normal.Rata-rata ukuran sel darah merah (MCV)-mungkin akan menurunJumlah rata-rata Hb di sel darah merah (MCH)-mungkin akan menurunPeningkatan variasi ukuran sel darah merah (lebar distribusi sel darah merah (RDW))

Pap darah dapat mengungkapkan sel darah merah yang lebih kecil dan lebih pucat dari normal maupun sel darah merah yang bervariasi dalam ukuran (anisocytosis) dan bentuk (poikilocytosis).

Jika dokter Anda mencurigai bahwa anemia adalah karena kekurangan zat besi, ia dapat menjalankan beberapa tes lanjutan untuk mengkonfirmasi defisiensi zat besi. Ini mungkin termasuk:

Serum besi tingkat zat besi dalam darah Anda, hasilnya biasanya menurun.Feritin-mencerminkan jumlah besi yang disimpan dalam tubuh Anda dan biasanya rendah. Hal ini dianggap yang paling spesifik untuk mengidentifikasi anemia defisiensi besi, kecuali infeksi atau peradangan yang hadir.Kapasitas total pengikat besi (TIBC) dan transferrin-pengukuran protein yang membawa besi melalui darah akan meningkat.

Jika kekurangan zat besi dianggap karena kehilangan darah abnormal, seperti perdarahan kronis dari gastrointestinal (GI) saluran, maka tes dan prosedur lain mungkin dilakukan. Uji laboratorium yang mungkin dapat mendeteksi perdarahan GI adalah:

Tinja okultisme tes darah (FOBT)Uji immunochemical tinja (FIT)

Sebuah tes untuk Helicobacter pylori dapat mendeteksi bakteri yang dapat menyebabkan borok di saluran pencernaan yang mungkin menjadi penyebab perdarahan kronis. Jika salah satu dari tes ini positif atau jika diduga kuat bahwa perdarahan GI ada, maka prosedur seperti endoskopi atau kolonoskopi dapat dilakukan untuk menemukan lokasi pendarahan sehingga dapat diobati.

Pengobatan kekurangan zat besi biasanya melibatkan suplemen zat besi. Namun, jika kekurangan zat besi diduga hasil dari kehilangan darah abnormal, pengujian lebih lanjut sering diperlukan untuk menentukan alasan untuk pendarahan. Ketika penyebab yang mendasari ditemukan dan diobati, maka anemia biasanya sembuh.AnemiaMore Sharing Services Share on print Share on email Share on twitter Share on facebook Share this page:Was this page helpful?Overview | Iron Deficiency | Pernicious | Aplastic | Hemolytic Anemias | Chronic Diseases | Related Pages Pernicious Anemia and Other B Vitamin DeficienciesPernicious anemia is a condition in which the body does not make enough of a substance called "intrinsic factor." Intrinsic factor is a protein produced by parietal cells in the stomach that binds to vitamin B12 and allows it to be absorbed from the small intestine. Vitamin B12 is important in the production of red blood cells (RBCs). Without enough intrinsic factor, the body cannot absorb vitamin B12 from the diet and cannot produce enough normal RBCs, leading to anemia. In addition to lack of intrinsic factor, other causes of vitamin B12 deficiency and anemia include dietary deficiency and conditions that affect absorption of the vitamin from the small intestine such as surgery, certain drugs, digestive disorders (Celiac disease, Crohn disease), and infections. Of these, pernicious anemia is the most common cause of symptoms.Vitamin B12 deficiency can result in general symptoms of anemia as well as nerve problems. These may include: Weakness or fatigue Lack of energy Numbness and tingling that start first in the hands and feetAdditional symptoms may include muscle weakness, slow reflexes, loss of balance and unsteady walking. Severe cases can lead to confusion, memory loss, depression, and/or dementia.Folic acid is another B vitamin, and deficiency in this vitamin may also lead to anemia. Folic acid, also known as folate, is found in many foods, especially in green, leafy vegetables. Folic acid is added to most grain products in the United States so that deficiency in folic acid is rarely seen in the U.S. today. Folic acid is needed during pregnancy for normal development of the brain and spinal cord. It is important for women considering pregnancy to take folate supplements before they get pregnant and during pregnancy to make sure they are not folate deficient. Folate deficiency early in pregnancy can cause problems in the development of the brain and spinal cord of the baby.Anemias resulting from vitamin B12 or folate deficiency are sometimes referred to as "macrocytic" or "megaloblastic" anemia because red blood cells are larger than normal. A lack of these vitamins does not allow RBCs to grow and then divide as they normally would during development, which leads to their large size. This leads to a reduced number of abnormally large RBCs and anemia.Laboratory TestsSymptoms of anemia will usually be investigated initially with a complete blood count (CBC) and differential. In pernicious anemia or vitamin B12 deficiency, these usually reveal: A low hemoglobin level For red cell indices, the mean corpuscular volume (MCV), which is the average size of RBCs, is often high. A blood smear will reveal red blood cells that are abnormally large.Folic acid deficiency can cause the same pattern of changes in hemoglobin and red cell size as vitamin B12 deficiency. If the cause of your anemia is thought to be due to pernicious anemia or dietary deficiency of B12 or folate, additional tests are usually done to make the diagnosis. Some of these include: Vitamin B12 levelblood level may be low when deficient in B12 Folic acid levelblood level may be low if deficient in this B vitamin Methylmalonic acid (MMA)may be high with vitamin B deficiency Homocysteinemay be high with either folate or vitamin B deficiency Reticulocyte countis usually low Antibodies to intrinsic factor or parietal cell antibodiesmay be present in pernicious anemiaSometimes a bone marrow aspiration may be performed. This may reveal larger than normal sizes in the cells that eventually mature and become RBCs (precursors).Treatment in these conditions involves supplementation with the vitamin that is deficient. If the cause of deficiency is the inability to absorb the vitamin from the digestive tract, then the vitamin may be given as injections. Treatment of underlying causes such as a digestive disorder or infection may help to resolve the anemia.For more on this, see the article on Vitamin B12 and Folate Deficiency.AnemiaLebih Sharing Layanan Berbagi di cetak Berbagi di emailBerbagi di twitter Berbagi di facebookBagikan halaman ini:Apakah halaman ini bermanfaat?Sekilas | Defisiensi Besi | pernisiosa | aplastik | Anemia hemolitik | Penyakit Kronis | Halaman TerkaitPernicious Anemia dan lain B Vitamin Kekurangan

Anemia pernisiosa adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak membuat cukup dari zat yang disebut "faktor intrinsik." Faktor intrinsik adalah protein yang diproduksi oleh sel parietal dalam perut yang mengikat vitamin B12 dan memungkinkan untuk diserap dari usus kecil. Vitamin B12 sangat penting dalam produksi sel darah merah (sel darah merah). Tanpa faktor intrinsik cukup, tubuh tidak dapat menyerap vitamin B12 dari makanan dan tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup normal, yang mengarah ke anemia. Selain kurangnya faktor intrinsik, penyebab lain dari kekurangan vitamin B12 dan anemia defisiensi termasuk makanan dan kondisi yang mempengaruhi penyerapan vitamin dari usus kecil seperti pembedahan, obat-obatan tertentu, gangguan (penyakit Celiac, penyakit Crohn) pencernaan, dan infeksi . Dari jumlah tersebut, anemia pernisiosa adalah penyebab paling umum dari gejala.

Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan gejala umum anemia serta masalah saraf. Ini mungkin termasuk:

Kelemahan atau kelelahanKekurangan energiMati rasa dan kesemutan yang dimulai pertama di tangan dan kaki

Gejala tambahan mungkin termasuk kelemahan otot, refleks lambat, kehilangan keseimbangan dan tidak stabil berjalan. Kasus yang parah dapat menyebabkan kebingungan, kehilangan memori, depresi, dan / atau demensia.

Asam folat adalah vitamin B yang lain, dan kekurangan vitamin ini juga dapat menyebabkan anemia. Asam folat, juga dikenal sebagai folat, yang ditemukan dalam banyak makanan, terutama dalam sayuran berdaun hijau. Asam folat ditambahkan ke produk gandum yang paling di Amerika Serikat sehingga kekurangan asam folat jarang terlihat di AS saat ini. Asam folat diperlukan selama kehamilan untuk perkembangan normal dari otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini penting bagi wanita mempertimbangkan kehamilan untuk mengambil suplemen folat sebelum mereka hamil dan selama kehamilan untuk memastikan mereka tidak kekurangan folat. Defisiensi folat pada awal kehamilan dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi.

Anemi yang dihasilkan dari vitamin B12 atau defisiensi folat kadang-kadang disebut sebagai "makrositik" atau "megaloblastik" anemia karena sel-sel darah merah lebih besar dari normal. Kurangnya vitamin ini tidak memungkinkan sel darah merah untuk tumbuh dan kemudian membagi normal mereka selama pengembangan, yang mengarah ke ukurannya yang besar. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah normal besar dan anemia.

Tes LaboratoriumGejala anemia biasanya akan diselidiki awalnya dengan hitung darah lengkap (CBC) dan diferensial. Pada anemia pernisiosa atau kekurangan vitamin B12, ini biasanya mengungkapkan:

Tingkat hemoglobin yang rendahUntuk indeks sel darah merah, volume corpuscular rata-rata (MCV), yang merupakan ukuran rata-rata sel darah merah, sering tinggi.Pap darah akan mengungkapkan sel-sel darah merah yang normal besar.

Kekurangan asam folat dapat menyebabkan pola yang sama dari perubahan hemoglobin dan ukuran sel darah merah sebagai kekurangan vitamin B12. Jika penyebab anemia dianggap akibat anemia pernisiosa atau kekurangan makanan B12 atau folat, tes tambahan biasanya dilakukan untuk membuat diagnosis. Beberapa di antaranya adalah:

Vitamin B12 tingkat tingkat-darah mungkin rendah bila kekurangan B12Asam tingkat tingkat-darah folat mungkin rendah jika kekurangan vitamin BAsam methylmalonic (MMA)-mungkin tinggi dengan kekurangan vitamin BHomosistein-mungkin tinggi dengan baik folat atau defisiensi vitamin BRetikulosit menghitung-biasanya rendahAntibodi terhadap faktor intrinsik atau parietal sel antibodi-mungkin ada dalam anemia pernisiosa

Kadang-kadang aspirasi sumsum tulang dapat dilakukan. Hal ini dapat mengungkapkan lebih besar dari ukuran normal dalam sel-sel yang akhirnya matang dan menjadi sel darah merah (prekursor).

Perlakuan dalam kondisi ini melibatkan suplementasi dengan vitamin yang kekurangan. Jika penyebab kekurangan adalah ketidakmampuan untuk menyerap vitamin dari saluran pencernaan, maka vitamin dapat diberikan sebagai suntikan. Pengobatan penyebab seperti gangguan pencernaan atau infeksi dapat membantu untuk mengatasi anemia.

Untuk lebih lanjut tentang ini, lihat artikel tentang Vitamin B12 dan folat Defisiensi.AnemiaMore Sharing Services Share on print Share on email Share on twitter Share on facebook Share this page:Was this page helpful?Overview | Iron Deficiency | Pernicious | Aplastic | Hemolytic Anemias | Chronic Diseases | Related Pages Aplastic AnemiasAplastic anemia is a rare disease, caused by a decrease in the number of all types of blood cells produced by the bone marrow. Normally, the bone marrow produces a sufficient number of new red blood cells (RBCs), white blood cells (WBCs), and platelets for normal body function. Each type of cell enters the blood stream, circulates, and then dies within a certain time frame. For example, the normal lifespan of RBCs is about 120 days. If the bone marrow is not able to produce enough blood cells to replace those that die, a number of symptoms, including those due to anemia, may result.Symptoms of aplastic anemia can appear abruptly or can develop more slowly. Some general symptoms that are common to different types of anemia may appear first and are due to the decrease in number of RBCs. These include: Feeling of tiredness, fatigue Lack of energySome additional signs and symptoms that occur with aplastic anemia include those due to decreased platelets: Prolonged bleeding Frequent nosebleeds Bleeding gums Easy bruisingand due to a low WBC count: Increased number and severity of infectionsCauses of aplastic anemia usually have to do with damage to the stem cells in the bone marrow that are responsible for blood cell production. Some factors that may be involved with bone marrow damage and that can lead to aplastic anemia include: Exposure to toxic substances such as arsenic, benzene or pesticides Cancer therapy (radiation or chemotherapy) Autoimmune disorders such as lupus or rheumatoid arthritis Viral infections such as hepatitis, EBV, HIV, CMV, or parvovirus B19Rarely, aplastic anemia is due to an inherited (genetic) disorder such as Fanconi anemia. For more on this condition, see the Faconi Anemia Research web site.Laboratory TestsThe initial test for anemia, the complete blood count (CBC), may reveal many abnormal results. Hemoglobin and/or hematocrit may be low. RBC and WBC counts are low. Platelet count is low. Red blood cell indices are usually normal. The differential white blood count shows a decrease in most types of cells but not lymphocytes.Some additional tests that may be performed to help determine the type and cause of anemia include: Reticulocyte countresult is usually low. Erythropoietinusually increased in aplastic anemia. A bone marrow aspiration will show a decrease in the number of all types of mature cells. Tests for infections such as hepatitis, EBV, CMV help to determine the cause. Test for arsenic (a heavy metal) and other toxins Iron tests or tests for vitamin B12 may be done to rule out other causes. Antibody tests such as ANA to determine if the cause is autoimmune disease.A physical examination or complete medical history may reveal possible causes for aplastic anemia such as exposure to toxins or certain drugs (for example, chloramphenicol) or prior treatment for cancer. Some cases of aplastic anemia are temporary while others have lasting damage to the bone marrow. Treatment depends on the cause. Reducing or eliminating exposure to certain toxins or drugs may help resolve the condition. Medications may be given to stimulate bone marrow production, to treat infections, or to suppress the immune system in cases of autoimmune disorders. Blood transfusions and a bone marrow transplant may be needed in severe cases.AnemiaLebih Sharing Layanan Berbagi di cetak Berbagi di emailBerbagi di twitter Berbagi di facebookBagikan halaman ini:Apakah halaman ini bermanfaat?Sekilas | Defisiensi Besi | pernisiosa | aplastik | Anemia hemolitik | Penyakit Kronis | Halaman TerkaitAnemia aplastik

Anemia aplastik adalah penyakit langka, yang disebabkan oleh penurunan jumlah semua jenis sel darah yang diproduksi oleh sumsum tulang. Biasanya, sumsum tulang menghasilkan jumlah yang cukup sel-sel baru darah merah (sel darah merah), sel darah putih (leukosit), dan trombosit untuk fungsi tubuh normal. Setiap jenis sel memasuki aliran darah, bersirkulasi, dan kemudian mati dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, hidup normal sel darah merah sekitar 120 hari. Jika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah yang cukup untuk menggantikan mereka yang mati, sejumlah gejala, termasuk yang disebabkan oleh anemia, dapat mengakibatkan.

Gejala anemia aplastik dapat muncul tiba-tiba atau dapat berkembang lebih lambat. Beberapa gejala umum yang umum untuk berbagai jenis anemia mungkin muncul pertama dan karena penurunan jumlah sel darah merah. Ini termasuk:

Merasa kelelahan, kelelahanKekurangan energi

Beberapa tanda dan gejala tambahan yang terjadi dengan anemia aplastik termasuk yang akibat penurunan trombosit:

Perdarahan berkepanjanganSering mimisanGusi berdarahMudah memar

dan karena jumlah WBC rendah:

Peningkatan jumlah dan keparahan infeksi

Penyebab anemia aplastik biasanya harus dilakukan dengan kerusakan pada sel-sel induk dalam sumsum tulang yang bertanggung jawab untuk produksi sel darah. Beberapa faktor yang mungkin terlibat dengan kerusakan sumsum tulang dan dapat menyebabkan anemia aplastik meliputi:

Paparan zat beracun seperti arsenik, benzena atau pestisidaTerapi Kanker (radiasi atau kemoterapi)Gangguan autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritisInfeksi virus seperti hepatitis, EBV, HIV, CMV, atau Parvovirus B19

Jarang, anemia aplastik adalah karena warisan (genetik) kelainan seperti anemia Fanconi. Untuk lebih lanjut tentang kondisi ini, lihat situs web Anemia Faconi Research.

Tes LaboratoriumTes awal untuk anemia, hitung darah lengkap (CBC), dapat mengungkapkan banyak hasil abnormal.

Hemoglobin dan / atau hematokrit mungkin rendah.RBC dan WBC rendah.Jumlah trombosit rendah.Indeks sel darah merah biasanya normal.Perbedaan jumlah darah putih menunjukkan penurunan sebagian besar jenis sel tetapi tidak limfosit.

Beberapa tes tambahan yang dapat dilakukan untuk membantu menentukan jenis dan penyebab anemia termasuk:

Retikulosit hitung-hasil biasanya rendah.Erythropoietin-biasanya meningkat pada anemia aplastik.Sebuah aspirasi sumsum tulang akan menunjukkan penurunan jumlah semua jenis sel matang.Tes untuk infeksi seperti hepatitis, EBV, CMV membantu untuk menentukan penyebabnya.Uji kadar arsen (logam berat) dan racun lainnyaTes Besi atau tes untuk vitamin B12 dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain.Tes antibodi seperti ANA untuk menentukan apakah penyebabnya adalah penyakit autoimun.

Pemeriksaan fisik atau riwayat medis lengkap dapat mengungkapkan kemungkinan penyebab anemia aplastik seperti terpapar racun atau obat-obatan tertentu (misalnya, kloramfenikol) atau pengobatan sebelumnya untuk kanker. Beberapa kasus anemia aplastik bersifat sementara sementara yang lain memiliki kerusakan permanen ke sumsum tulang. Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Mengurangi atau menghilangkan paparan racun atau obat-obatan tertentu dapat membantu mengatasi keadaan tersebut. Pengobatan dapat diberikan untuk merangsang produksi sumsum tulang, untuk mengobati infeksi, atau untuk menekan sistem kekebalan tubuh dalam kasus gangguan autoimun. Transfusi darah dan transplantasi sumsum tulang mungkin diperlukan pada kasus yang berat.AnemiaMore Sharing Services Share on print Share on email Share on twitter Share on facebook Share this page:Was this page helpful?Overview | Iron Deficiency | Pernicious | Aplastic | Hemolytic Anemias | Chronic Diseases | Related Pages Hemolytic AnemiasRarely, anemia is due to problems that cause the red blood cells (RBCs) to die or be destroyed prematurely. Normally, red cells live in the blood for about four months. In hemolytic anemia, this time is shortened, sometimes to only a few days. The bone marrow is not able to produce new RBCs quickly enough to replace those that have been destroyed, leading to a decreased number of RBCs in the blood, which in turn leads to a diminished capacity to supply oxygen to tissues throughout the body. This results in the typical symptoms of anemia including: Weakness and/or fatigue Lack of energyDepending on the cause, different forms of hemolytic anemia can be chronic, developing and lasting over a long period or lifetime, or may be acute. The various forms can have a wide range of signsandsymptoms. See the discussions of the various types below for more on this.The different causes of hemolytic anemia fall into two main categories: Inherited forms in which a gene or genes are passed from one generation to the next that result in abnormal RBCs or hemoglobin Acquired forms in which some factor other than inherited results in the early destruction of RBCsInherited Hemolytic AnemiaTwo of the most common causes of inherited hemolytic anemia are sickle cell anemia and thalassemia:Sickle cell anemia can cause minor difficulties as the "trait" (when you carry one mutated gene from one of your parents), but severe clinical problems as the "disease" (when you carry two mutated genes, one from each of your parents). The red blood cells are misshapen, unstable (leading to hemolysis) and can block blood vessels, causing pain and anemia. Screening is usually done on newborns particularly those of African descent. Sometimes screening is done prenatally on a sample of amniotic fluid. Follow-up tests for hemoglobin variants may be performed to confirm a diagnosis. Treatment is usually based on the type, frequency and severity of symptoms.Thalassemia is a hereditary abnormality of hemoglobin production and results in small red blood cells that resemble those seen in iron deficiency. In its most severe form, the red cells have a shortened life span. In milder forms, anemia is usually mild or absent, and the disease may be detected by finding small blood cells on a routine CBC. This genetic disease is found frequently in people of Mediterranean, African, and Asian heritage. The defect in production may involve one of two components of hemoglobin called the alpha and beta protein chains. The disease is defined as alpha thalassemia or beta thalassemia accordingly. The "beta minor" form (sometimes called beta thal trait, as with sickle cell) occurs when a person inherits half normal genes and half beta thalassemia genes. It causes a mild anemia and no symptoms. The "beta major" form (due to inheriting two beta thalassemia genes and also called Cooleys anemia) is more severe and may result in growth problems, jaundice, and severe anemia.Other less common types of inherited forms of hemolytic anemia include: Hereditary spherocytosisresults in abnormally shaped RBCs that may be seen on a blood smear Hereditary elliptocytosisanother cause of abnormally shaped RBCs seen on a blood smear Glucose-6-phospate dehydrogenase (G6PD) deficiencyG6PD is an enzyme that is necessary for RBC survival. Its deficiency may be diagnosed with a test for its activity. Pyruvate kinase deficiencyPyruvate kinase is another enzyme important for RBC survival and its deficiency may also be diagnosed with a test for its activity.Laboratory TestsSince some of these inherited forms may have mild symptoms, they may first be detected on a routine CBC and blood smear, which can reveal various abnormal results that give clues as to the cause. Follow-up tests are then usually performed to make a diagnosis. Some of these include: Hemoglobinopathy evaluation DNA analysisnot routinely done but can be used to help diagnose hemoglobin variants, thalassemia, and to determine carrier status. G6PD testto detect deficiency in this enzyme Osmotic fragility testdetects RBCs that are more fragile than normal, which may be found in hereditary spherocytosis.These genetic disorders cannot be cured but often the symptoms resulting from the anemia may be alleviated with treatment as necessary.Acquired Hemolytic AnemiaSome of the conditions or factors involved in acquired forms of hemolytic anemia include: Autoimmune disordersa condition in which the body produces antibodies against its own red blood cells. It is not understood why this may happen. Transfusion reactionresult of blood donor-recipient incompatibility. This occurs very rarely but when it does, it can have some serious complications. For more on this, see the Blood Banking article. Mother-baby blood group incompatibilitymay result in hemolytic disease of the newborn. Drugscertain drugs such as penicillin can trigger the body to produce antibodies directed against RBCs or cause the direct destruction of RBCs. Physical destruction of RBCs by, for example, an artificial heart valve or cardiac bypass machine used during open-heart surgery Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinurina (PNH)a rare condition in which the different types of blood cells including RBCs, WBCs and platelets are abnormal. Because the RBCs are defective, they are destroyed by the body earlier than the normal lifespan. As the name suggests, people with this disorder can have acute, recurring episodes in which many RBCs are destroyed. This disease occurs due to a change or mutation in a gene called PIGA in the stem cells that make blood. Though it is a genetic disorder, it is not passed from one generation to the next (it is not an inherited condition). Patients will often pass dark urine due to the hemoglobin released by destroyed RBCs being cleared from the body by the kidneys. This is most noticeable first thing in the morning when urine is most concentrated. Episodes are thought to be brought on when the body is under stress during illnesses or after physical exertion. For more on this, see the Genetic Home Reference webpage.These types of hemolytic anemias are often first identified by signs and symptoms, during physical examination, and by medical history. A medical history can reveal, for example, a recent transfusion, treatment with penicillin, or cardiac surgery. A CBC and/or blood smear may show various abnormal results. Depending on those findings, additional follow-up tests may be performed. Some of these may include: Tests for autoantibodies for suspected autoimmune disorders Direct antiglobulin test (DAT) in the case of transfusion reaction, mother-baby blood type incompatibility, or autoimmune hemolytic anemia Haptoglobin Reticulocyte countTreatments for hemolytic anemia are as varied as the causes. However, the goals are the same: to treat the underlying cause of the anemia, to decrease or stop the destruction of RBCs, and to increase the RBC count and/or hemoglobin level to alleviate symptoms. This may involve, for example: Drugs used to decrease production of autoantibodies that destroy RBCs Blood transfusions to increase the number of healthy RBCs Bone marrow transplantto increase production of normal RBCs Avoiding triggers that cause the anemia such as the cold in some forms of autoimmune hemolytic anemia or fava beans for those with G6PD deficiency.AnemiaLebih Sharing Layanan Berbagi di cetak Berbagi di emailBerbagi di twitter Berbagi di facebookBagikan halaman ini:Apakah halaman ini bermanfaat?Sekilas | Defisiensi Besi | pernisiosa | aplastik | Anemia hemolitik | Penyakit Kronis | Halaman TerkaitAnemia hemolitik

Jarang, anemia karena masalah yang menyebabkan sel-sel darah merah (sel darah merah) mati atau dihancurkan sebelum waktunya. Biasanya, sel darah merah hidup dalam darah selama sekitar empat bulan. Pada anemia hemolitik, kali ini dipersingkat, kadang-kadang hanya beberapa hari. Sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah baru cukup cepat untuk menggantikan mereka yang telah hancur, yang mengarah ke penurunan jumlah sel darah merah dalam darah, yang pada gilirannya menyebabkan kapasitas berkurang untuk memasok oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini mengakibatkan gejala khas anemia termasuk:

Kelemahan dan / atau kelelahanKekurangan energi

Tergantung pada penyebabnya, berbagai bentuk anemia hemolitik dapat menjadi kronis, mengembangkan dan berlangsung dalam jangka panjang atau seumur hidup, atau mungkin akut. Berbagai bentuk dapat memiliki berbagai tanda dan gejala. Lihat diskusi dari berbagai jenis di bawah untuk lebih lanjut tentang ini.

Penyebab anemia hemolitik yang berbeda jatuh ke dalam dua kategori utama:

Bentuk warisan di mana gen atau gen yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang menghasilkan sel darah merah atau hemoglobin normalBentuk diperoleh di mana beberapa faktor selain hasil diwariskan dalam penghancuran awal sel darah merah

Warisan Anemia hemolitikDua penyebab paling umum dari anemia hemolitik warisan adalah anemia sel sabit dan talasemia:

Anemia sel sabit dapat menyebabkan kesulitan minor sebagai "sifat" (jika Anda membawa satu gen bermutasi dari salah satu orang tua Anda), tapi masalah klinis yang parah sebagai "penyakit" (jika Anda membawa dua gen bermutasi, satu dari setiap orang tua Anda) . Sel-sel darah merah yang cacat, tidak stabil (menyebabkan hemolisis) dan dapat memblokir pembuluh darah, menyebabkan rasa sakit dan anemia. Skrining biasanya dilakukan pada bayi baru lahir - terutama yang keturunan Afrika. Terkadang skrining dilakukan sebelum lahir pada sampel cairan ketuban. Tindak lanjut tes untuk varian hemoglobin dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Pengobatan biasanya didasarkan pada jenis, frekuensi dan keparahan gejala.

Thalasemia adalah kelainan herediter produksi hemoglobin dan menghasilkan sel darah merah kecil yang mirip dengan yang terlihat dalam kekurangan zat besi. Dalam bentuk yang paling parah, sel darah merah memiliki jangka hidup yang singkat. Dalam bentuk yang lebih ringan, anemia biasanya ringan atau tidak ada, dan penyakit ini dapat dideteksi dengan menemukan sel darah kecil di CBC rutin. Penyakit genetik ini sering ditemukan pada orang-orang Mediterania, Afrika, dan warisan Asia. Cacat produksi mungkin melibatkan salah satu dari dua komponen hemoglobin disebut alpha dan rantai protein beta. Penyakit ini didefinisikan sebagai talasemia alfa atau beta thalassemia sesuai. The "beta minor" bentuk (kadang-kadang disebut beta thal sifat, seperti dengan sel sabit) terjadi ketika seseorang mewarisi setengah gen normal dan setengah gen thalassemia beta. Hal ini menyebabkan anemia ringan dan tidak ada gejala. The "beta utama" bentuk (karena mewarisi dua gen thalassemia beta dan juga disebut anemia Cooley) lebih parah dan dapat mengakibatkan masalah pertumbuhan, sakit kuning, dan anemia berat.

Lain jenis kurang umum bentuk warisan anemia hemolitik antara lain:

Hereditary spherocytosis-hasil dalam sel darah merah berbentuk abnormal yang dapat dilihat pada preparatHerediter elliptocytosis-penyebab lain dari sel darah merah berbentuk normal terlihat pada preparatGlukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) defisiensi G6PD-adalah enzim yang diperlukan untuk kelangsungan hidup RBC. Defisiensi yang dapat didiagnosis dengan tes untuk aktivitasnya.Piruvat kinase Piruvat kinase-kekurangan adalah enzim lain yang penting untuk kelangsungan hidup RBC dan defisiensi yang juga dapat didiagnosis dengan tes untuk aktivitasnya.

Tes LaboratoriumSejak beberapa bentuk warisan mungkin memiliki gejala ringan, mereka mungkin pertama kali terdeteksi pada CBC rutin dan hapusan darah, yang dapat mengungkapkan berbagai hasil abnormal yang memberikan petunjuk tentang penyebabnya. Tes tindak lanjut maka biasanya dilakukan untuk membuat diagnosis. Beberapa di antaranya adalah:

Evaluasi hemoglobinopatiAnalisis DNA tidak secara rutin dilakukan tetapi dapat digunakan untuk membantu mendiagnosa varian hemoglobin, thalassemia, dan untuk menentukan status carrier.G6PD tes untuk mendeteksi kekurangan enzim iniOsmotik kerapuhan uji-mendeteksi sel darah merah yang lebih rapuh dari normal, yang dapat ditemukan dalam sferositosis herediter.

Kelainan genetik ini tidak dapat disembuhkan tetapi sering kali gejala akibat anemia dapat diatasi dengan pengobatan yang diperlukan.

Acquired Anemia hemolitikBeberapa kondisi atau faktor yang terlibat dalam bentuk yang diperoleh anemia hemolitik antara lain:

Gangguan-a autoimun kondisi di mana tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sendiri. Hal ini tidak mengerti mengapa hal ini dapat terjadi.Transfusi reaksi-hasil darah ketidakcocokan penerima donor. Hal ini sangat jarang terjadi, tetapi ketika itu terjadi, dapat memiliki beberapa komplikasi yang serius. Untuk lebih lanjut tentang ini, lihat artikel Bank Darah.Golongan darah ibu dan bayi-ketidakcocokan dapat menyebabkan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir.Obat-obat tertentu seperti penisilin dapat memicu tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap sel darah merah atau menyebabkan kerusakan langsung sel darah merah.Kerusakan fisik sel darah merah, misalnya, katup jantung buatan atau mesin bypass jantung digunakan selama operasi jantung terbukaParoxysmal Nocturnal Hemoglobinurina (PNH)-suatu kondisi langka di mana berbagai jenis sel darah termasuk sel darah merah, leukosit dan trombosit yang normal. Karena sel darah merah yang rusak, mereka dihancurkan oleh tubuh lebih awal dari hidup normal. Seperti namanya, orang-orang dengan gangguan ini dapat memiliki akut, episode berulang di mana banyak sel darah merah hancur. Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan atau mutasi pada gen yang disebut Piga dalam sel-sel induk yang membuat darah. Meskipun itu adalah kelainan genetik, tidak lulus dari satu generasi ke generasi berikutnya (bukan kondisi warisan). Pasien akan sering buang air gelap karena hemoglobin sel darah merah hancur dirilis oleh dibersihkan dari tubuh oleh ginjal. Hal ini paling nyata hal pertama di pagi hari ketika urin paling terkonsentrasi. Episode diperkirakan akan dibawa pada saat tubuh berada di bawah stres selama penyakit atau setelah pengerahan tenaga fisik. Untuk lebih lanjut tentang ini, lihat Genetik Depan Referensi halaman web.

Jenis anemia hemolitik sering pertama kali diidentifikasi oleh tanda-tanda dan gejala, selama pemeriksaan fisik, dan dengan riwayat medis. Sebuah riwayat medis dapat mengungkapkan, misalnya, transfusi terakhir, pengobatan dengan penisilin, atau operasi jantung. A CBC dan / atau hapusan darah dapat menunjukkan berbagai hasil abnormal. Tergantung pada temuan tersebut, tambahan tindak lanjut tes dapat dilakukan. Beberapa mungkin termasuk:

Pengujian autoantibodi untuk gangguan autoimun dicurigaiTes antiglobulin langsung (DAT) dalam kasus reaksi transfusi, golongan darah ibu dan bayi ketidakcocokan, atau anemia hemolitik autoimunHaptoglobinJumlah retikulosit

Pengobatan untuk anemia hemolitik sangat beragam seperti penyebab. Namun, gol yang sama: untuk mengobati penyebab yang mendasari anemia, untuk mengurangi atau menghentikan penghancuran sel darah merah, dan untuk meningkatkan jumlah RBC dan / atau kadar hemoglobin untuk mengurangi gejala. Ini mungkin melibatkan, misalnya:

Obat yang digunakan untuk mengurangi produksi autoantibodi yang merusak sel darah merahTransfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah yang sehatSumsum tulang transplantasi untuk meningkatkan produksi sel darah merah yang normalMenghindari pemicu yang menyebabkan anemia seperti flu dalam beberapa bentuk anemia hemolitik autoimun atau kacang fava bagi mereka dengan defisiensi G6PD.AnemiaMore Sharing Services Share on print Share on email Share on twitter Share on facebook Share this page:Was this page helpful?Overview | Iron Deficiency | Pernicious | Aplastic | Hemolytic Anemias | Chronic Diseases | Related Pages Anemia Caused by Chronic DiseasesChronic (long-term) illnesses can cause anemia. Often, anemia caused by chronic diseases goes undetected until a routine test such as a complete blood count (CBC)reveals abnormal results. Several follow-up tests may be used to determine the underlying cause. There are many chronic conditions and diseases that can result in anemia. Some examples of these include: Kidney diseaseRed blood cells are produced by the bone marrow in response to a hormone called erythropoietin, made primarily by the kidneys. Chronic kidney disease can cause anemia resulting from too little production of this hormone; the anemia can be treated by giving erythropoietin injections. Inflammatory conditionsWhenever there are chronic diseases that stimulate the bodys inflammatory system, the ability of the bone marrow to respond to erythropoietin is decreased. For example, rheumatoid arthritis (a severe form of joint disease caused by the body attacking its own joints, termed an autoimmune disease) can cause anemia by this mechanism. Other diseases that can produce anemia in the same way as inflammatory conditions include chronic infections (such as with HIV or tuberculosis, TB), cancer, and cirrhosis.A number of tests may be used as follow up to abnormal results of initial tests such as a CBC and blood smear to determine the underlying cause of chronic anemia. Some of these may include: Reticulocyte count Complete metabolic panel (CMP) Tests for inflammation such as CRP Erythropoietin Tests for infections such as HIV and TB.Treatment of anemia due to chronic conditions usually involves determining and/or resolving the underlying disease. Blood transfusions may be used to treat the condition in the short term.AnemiaLebih Sharing Layanan Berbagi di cetak Berbagi di emailBerbagi di twitter Berbagi di facebookBagikan halaman ini:Apakah halaman ini bermanfaat?Sekilas | Defisiensi Besi | pernisiosa | aplastik | Anemia hemolitik | Penyakit Kronis | Halaman TerkaitAnemia Disebabkan oleh Penyakit Kronis

Penyakit kronis (jangka panjang) dapat menyebabkan anemia. Seringkali, anemia yang disebabkan oleh penyakit kronis tidak terdeteksi sampai tes rutin seperti hitung darah lengkap (CBC) mengungkapkan hasil abnormal. Beberapa tes tindak lanjut dapat digunakan untuk menentukan penyebab yang mendasari. Ada banyak kondisi kronis dan penyakit yang dapat mengakibatkan anemia. Beberapa contoh di antaranya:

Ginjal sel darah penyakit-Red diproduksi oleh sumsum tulang dalam menanggapi hormon yang disebut eritropoietin, terutama dilakukan oleh ginjal. Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan anemia akibat terlalu sedikit produksi hormon ini, anemia dapat diobati dengan memberikan suntikan eritropoietin.Inflamasi kondisi-Setiap kali ada penyakit kronis yang merangsang sistem inflamasi tubuh, kemampuan sumsum tulang untuk menanggapi erythropoietin menurun. Sebagai contoh, rheumatoid arthritis (bentuk parah dari penyakit sendi yang disebabkan oleh tubuh menyerang sendi sendiri, disebut penyakit autoimun) dapat menyebabkan anemia dengan mekanisme ini.Penyakit lain yang dapat menghasilkan anemia pada cara yang sama seperti kondisi peradangan termasuk infeksi kronis (seperti HIV atau TB, TB), kanker, dan sirosis.

Sejumlah tes dapat digunakan sebagai tindak lanjut hasil abnormal dari tes awal seperti CBC dan smear darah untuk menentukan penyebab anemia kronis. Beberapa mungkin termasuk:

Jumlah retikulositPanel metabolik lengkap (CMP)Pengujian inflamasi seperti CRPErythropoietinTes untuk infeksi seperti HIV dan TB.

Pengobatan anemia akibat kondisi kronis biasanya melibatkan menentukan dan / atau menyelesaikan penyakit yang mendasarinya. Transfusi darah dapat digunakan untuk mengobati kondisi dalam jangka pendek.