horti tugas 2
DESCRIPTION
hkhlhlTRANSCRIPT
RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
PADA TANAMAN MAWAR (ROS)
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Agribisnis Tanaman Hortikultura
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Runengsih 150610110009
Ludfi Humala Lubis 150610110057
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kitapanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
nikmat sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas ini dibuat untuk memenuhi
tugas Agribisnis Tanaman Hortikultura. Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak/Ibu
dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan kami. Kami juga berterimakasih kepada teman-teman
danpihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas ini masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga penyusunan tugas ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di masa depan.
Jatinangor, April 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Klasifikasi Mawar.......................................................................................................2
2.2 Syarat Tumbuh Mawar 3
2.3 Manfaat Bunga Mawar 3
2.4 Cara Budidaya Mawar 4
2.5 Wilayah Pemasaran Mawar11
2.6 Lembaga Penunjanga (Kebijakan Pemerintah) 12
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan
tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh dibelahan
bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang
berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun
jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20
meter.
Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua
berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau
5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan
menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat
ke tanah. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang
hanya memiliki 4 helai daun mahkota.
Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa
spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak. Pada beberapa
spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya
dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana ruang lingkup agribisnis mawar dari mulai input sampai dengan
kebijakannya?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditujukan untuk melengkapi nilai tugas Agribisnis Tanaman
Hortikultura serta agar mahasiswa lebih mengetahui ruang lingkup agribisnis mawar dari
mulai input sampai dengan kebijakannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifasi Tanaman Mawar :
Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar
yang dikenal nama bunga ros atau "Ratu Bunga" merupakan simbol atau lambang kehidupan
religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa
Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas didaerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis)
dan panas (tropis).
Jenis mawar yang diusahakan di Cihideung, Parongpong ini adalah :
Spray : Kecil-kecil
Maribu: Berwarna merah
Sutin : Berwarna belang
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
2
Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dan lain-lain.
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Mawar :
Iklim
Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000 mm/tahun.
Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Didaerah cukup sinar matahari, mawar
akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Didaerah beriklim
dingin/sub-tropis maupun didaerah panas/tropis. Dimana suhu udaranya sejuk 18-26°C
dan kelembaban 70-80 %.
Media Tanam
Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur,
gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik. Pada tanah latosol, andosol
yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik. Derajat keasaman tanah
yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur
Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Ketinggian Tempat
Ketinggian untuk tanaman mawar adalah 560-800 mdpl, suhu udara minimum 16-18°C
dan maksimum 28–30°C. Ketinggian 1100 mdpl, suhu udara minimum 14-16°C,
maksimum 24–27°C. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6°C dan
maksimum 19,5-22,6°C.
2.3 Manfaat Bunga Mawar Dari Segi Ekonomi :
Ditinjau dari segi kegunaan/manfaatnya, Mawar mempunyai nilai ekonomi tersendiri.
Pada umumnya Mawar dimanfaat untuk :
1. Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).
2. Tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor.
3. Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual.
4. Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala penelitian
di Puslitbangtri).
Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Salah satu negara
produsen bunga-bungaan terbesar di dunia adalah Belanda. Diantara 10 jenis bunga potong
Belanda, ternyata mawar menempati urutan teratas dan paling besar dalam peraihan
(perolehan) devisa negara tersebut.
3
Peningkatan permintaan bunga potong dan tanaman hias terjadi di Indonesia, karena
ekspor komoditas ini mengalami peningkatan demikian juga permintaan dalam negeri.
Berarti prospek pengembangan budidaya mawar di negeri kita diperkirakan sangat cerah.
Mawar diperdagangkan sebagai bunga potong, tabur dan tanaman pot.
Mengingat kepentingan nilai ekonomi dan meningkatnya permintaan bunga potong
atupun tanaman hias di dalam dan luar negeri, maka pengembangan budidaya mawar perlu
diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar.
Permintaan bunga mawar di pasar dalam negeri (domestik) cenderung meningkat,
terutama di kota-kota besar. Jakarta menyerap bunga-bunga terbesar dengan omzet dan
peredaran uang mencapai Rp 25,8 miliar per tahun. Permintaan bunga mawar ±20.000
kuntum per hari hal ini memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan di berbagai
daerah (wilayah) di Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama yang
lokasinya strategis dekat dengan kota-kota besar. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan
tanaman pot di Indonesia dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Jakarta. Meskipun sudah ada yang membudidayakan bunga Mawar ini,
peluang agribisnis Mawar ini masih memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan.
2.4 Budidaya Bunga Mawar (Rose)
2.4.1 Pembibitan
Mawar (Rosa hybrida L.) biasa diperbanyak secara vegetatif, sedangkan secara
generatif hanya ditujukan untuk pemuliaan. Perbanyakan mawar bunga potong umumnya
diperbanyak secara okulasi, okulasi mata tunas atau okulasi mata berkayu. Okulasi mata
tunas dilakukan pada saat kulit batang bawah mudah dikelupas. Pada saat tersebut sel-sel
tanaman dan sel-sel kambium tersebut sedang dalam keadaan aktif. Pelaksanaan dari teknik
okulasi mata berkayu hampir sama dengan okulasi mata tunas, hanya pada okulasi mata
berkayu tidak harus menunggu batang bawah mudah dikelupas. Dengan cara ini okulasi dapat
dilakukan pada setek batang bawah yang belum berakar ataupun yang sudah berakar. Namun
demikian okulasi mata tunas dilakukan setelah batang bawah berumur lebih dari satu bulan.
a) Teknik Pembibitan/Perbanyakan Secara Okulasi Mata Berkayu :
1. Persiapan Media
- Siapkan media untuk penanaman batang bawah
- Masukkan media ke dalam polybag ukuran 10 – 12 cm
4
2. Persiapan Batang Bawah
- Ambil batang mawar pagar yang cukup tua, buang daun-daunnya.
- Potong bagian pucuk (± 1/3 panjang batang), lalu buang.
- Sisanya disetek (dipotong-potong) dengan panjang 15 cm.
3. Persiapan Batang Atas/Entres
- Siapkan tangkai bunga mawar saat bunga sedang mekar dari varietas yang
diinginkan.
- Buang semua daun dan bunganya.
4. Pelaksanaan Okulasi Mata Berkayu
- Siapkan setek/batang bawah
- Buang duri di sekitar batang yang akan diokulasi lalu bersihkan
- Buatkan keratan untuk batas okulasi bawah.
- Buatkan irisan ke arah bawah dengan mengikutkan sedikit jaringan kayu, arahkan
pisau hingga irisan berakhir pada keratan yang telah dibuat. Ukuran irisan kira-kira
lebar 4-5 mm, panjang 1,5-2 cm dan tebal 1-2 mm.
- Ambil mata tunas dan entres. Buat irisan berupa kepingan dengan mata tunas
terletak ditengah-tengah. Ukuran irisan sama dengan irisan pada batang bawah.
- Tempelkan kepingan mata tunas berkayu ke celah yang telah dibuat pada batang
bawah.
- Ikat dengan menggunakan parafilm atau tali rafia
- Simpan bibit di bawah naungan
5. Penanaman
Bibit dapat ditanam sekitar 50 HST (hari setelah tanam) atau 2 bulan setelah
dilakukan okulasi mata berkayu.
b) Teknik Pembibitan/Perbanyakan Secara Stenting yaitu:
1) Sebagian batang bawah dapat digunakan mawar pagar (R. multiflora) atau Multic,
terdiri dari 1-2 ruas dengan panjang + 5 cm.
2) Batang atas terdiri dari yang dipotong + 1 cm di atas mata tunas.
3) Batang atas dan batang bawah dikerat dengan pisau/cutter, sehingga membentuk sudut
30 derajat.
4) Batang atas dan batang bawah disambungkan satu sama lain dengan penjepit untuk
menjemur pakaian atau parafilm.
5
5) Media tanam yang dipakai yaitu arang sekam atau campuran arang sekam dan
kompos daun bambu (1:1).
6) Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm
7) Selanjutnya tanaman ditempatkan dalam rumah plastik atau rumah kaca yang
cahayanya dikurangi dengan pemasangan paranet 55%.
8) Periode pengkabutan diatur setiap 8 menit kabut keluar selama 10 detik.
2.4.2 Penyiapan Lahan & Penanaman
Pasir, pupuk kandang dan tanah kebun dibutuhkan untuk media tanam dengan
perbandingan 1:2:1. Pupuk kandang diberikan pada awal tanam. Pemberian pupuk dasar
super fosfat sebanyak 0.25 kg/m2 diberikan 1-2 minggu sebelum tanam. Bila tanah terlalu
asam dapat ditambahkan kapur pertanian sebanyak 2.5 kg/10 m2 dan bila tanah terlalu basa
dapat ditambahkan belerang ¼ kg/10 m2. Pupuk kandang diberikan sebanyak 75 ton/ha.
Tambahan pupuk NPK 50 kg/ha/bl. Pemberian unsur mikro Fe, Mg dan S dapat diberikan
melalui spray satu bulan sekali. Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia
basamid atau vapam dengan dosis yang dianjurkan.
Persiapan dimulai dengan pembuatan lubang-lubang tanam berdiameter sekitar 15 cm
dengan kedalaman 30 cm. Jarak tanam tergantung varietas. Jarak tanam jenis Hybrid tea dan
floribunda 100 cm x 60 cm, sedang jenis Polyantha 40 cm x 60 cm. Beberapa varietas baru
bunga mawar potong ditanam dengan jarak 31 cm x 31 cm atau 38 cm, atau 20 cm x 40 cm
tergantung jenis mawar yang ditanam.
Pemasangan pelindung berupa shading net 50% dilakukan untuk menghindari
transpirasi yang tinggi dari tunas-tunas muda. Pelindung ini dapat dibuka setelah tanaman
berumur empat minggu. Untuk tanaman merambat dapat dibuat tiang penyangga pergola.
Sebelum ditanam, bibit disterilisasi dahulu dalam larutan fungisida, misalnya Benlate
(0.5 g/l) selama satu-dua menit. Penanaman dilakukan dengan menempatkan bibit di tengah
lubang dan diusahakan agar akar-akarnya menyebar ke semua arah serta tidak ada yang patah
atau tertekuk. Setelah penanaman selesai saluran irigasi yang berupa sprinkler atau drip dapat
dipasang dan bibit yang baru ditanam ini disiram sampai cukup basah.
2.4.3 Pemeliharaan Mawar
Pembentukan Tanaman Muda.
6
Pembentukan tanaman mawar dilakukan dengan pemotongan/ pinching. Hal ini
dimaksudkan untuk memelihara tanaman agar tetap muda, sehingga selalu menghasilkan
tunas-tunas baru yang produktif berbunga. Dari tunas-tunas baru yang muncul lima minggu
setelah tanam akan muncul bakal bunga yang kecil dan harus dipotong (di’pinching’).
Soft pinch
Dilakukan pada tunas yang masih muda, bertujuan untuk memaksimumkan
pertumbuhan vegetatif. Bakal batang baru dengan warna kemerah-merahan akan tumbuh
keluar dari cabang bibit atau dari cabang tunas pertama. Tunas ini dibiarkan tumbuh panjang
sampai dewasa dan setelah bakal bunganya berwarna maka harus segera dibuang (pinching
yang dilakukan pada tunas yang sudah tua ini dikenal dengan istilah hard pinch).
Perundukan tanaman (bending)
Dilakukan apabila cabang bibit sudah tua. Tempat pelekukan tunas/batang yang harus
dibending sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Untuk membantu perundukan agar tunas
tidak kembali tegak maka tunas tersebut dapat dijepit dengan sepotong belahan bambu yang
ditancapkan ke tanah. Dari tunas yang dibending ini kadang-kadang tumbuh tunas kecil baru
dan bila dari tunas kecil ini keluar bunga maka bunga ini harus dibuang dan daun dipotong
sebanyak dua daun sejati (lima daun) agar tanaman mempunyai banyak daun. Tunas baru
yang merupakan tunas produksi yang akan muncul setelah beberapa minggu melakukan
perundukan. Pada waktu panen, tunas ini dipotong dengan menyisakan 3-4t daun sejati. Dari
tunas yang telah dipanen setelah sekitar 10 hari pada umumnya akan muncul dua-tiga tunas
baru dan akan berbunga setelah sekitar 6-7 minggu. Dari tunas produksi ini selanjutnya
dipanen dengan menyisakan dua daun sejati.
Pemangkasan.
Tujuan pemangkasan untuk memelihara bentuk tanaman agar memperoleh batang yang
kokoh, mendorong pembungaan, peremajaan tanaman, menghasilkan tunas-tunas baru yang
produktivitasnya tinggi, dan menjaga tanaman agar tetap sehat dan berumur panjang. Waktu
pemangkasan yang paling baik adalah beberapa saat setelah musim hujan berakhir, oleh
karena saat itu umumnya tanaman dalam keadaan subur dengan pembentukan cabang dan
ranting tidak teratur. Pemangkasan dilakukan sekali dalam setahun. Macam-macam
pemangkasan :
a. Pemangkasan ringan (30%) dengan memangkas sedikit pucuk-pucuk dari semak
mawar, sehingga menghasilkan kuntum bunga banyak tapi kecil-kecil.
7
b. Pemangkasan sedang (50%) dilakukan dengan memangkas cabang-cabang atau
pucuk, tetapi tidak terlalu panjang. Biasanya dilakukan pada jenis-jenis Floribunda dan
Polyantha.
c. Pemangkasan berat dilakukan pada batang yang sudah tua dan tanaman terkena
penyakit yang sudah parah yang dilakukan dengan memangkas seluruh cabang sampai
ketinggian 60 cm atau meninggalkan dua-tiga mata tiap-tiap batang.
d. Pemangkasan biasa dilakukan dengan menyisakan satu-dua daun lima (yaitu daun
yang mempunyai lima helai daun individu) dari percabangan, dikenal dengan istilah
normal cut.
e. Pemangkasan dalam dilakukan dengan memotong batang dibawah percabangan
dikenal dengan istilah under cut. Cara panen ini dilakukan pada tahun kedua dengan
tujuan agar percabangan tanaman tumbuh rendah kembali.
f. Pemangkasan sendi dilakukan dengan memotong tangkai bunga tepat di atas
percabangan yang akan dipanen, dikenal dengan istilah knuckle cut. Cara ini dilakukan
bila budidaya mawar sudah memasuki tahun ketiga agar tanaman tinggi kembali.
Pemupukan
Pemberian pupuk untuk tanaman mawar tergantung dari hasil analisis tanah yang akan
ditanam, sehingga setiap kebun/ growers mempunyai aturan pemupukan yang berbeda-beda.
Menurut penelitian BALITHI (Balai Penelitian Tanaman Hias) Cipanas, tanaman mawar
perlu dipupuk NPK sebanyak 5 gram per tanaman pada umur satu-dua minggu setelah tanam.
Pemupukan selanjutnya dapat diberikan satu bulan sekali tergantung pertumbuhan tanaman.
Pupuk NPK yang dianjurkan per hektar dalam satu tahun adalah 1350 kg urea, 2100 kg TSP
dan 800 kg KCl. Pupuk tersebut disebar dalam larikan (parit) kecil yang dibuat di antara
tanaman, kemudian ditutupi tanah kembali dan segera disiram air hingga cukup basah.
Pengendalian hama dan penyakit.
Hama yang banyak terdapat pada tanaman mawar antara lain adalah :
Tungau (Tetranicus urticae), yaitu gejala dan serangan hama ini ialah timbulnya
bintik-bintik nekrosa pada daun dalam jumlah yang banyak. Ada semacam jaring laba-
laba yang halus terutama pada bagian bawah daun bila serangan sudah parah. Hama ini
akan mudah timbul bila temperatur di dalam rumah naungan tanaman tinggi, dengan
kelembaban udara yang rendah.
8
Kutu daun. Kutu daun (‘Aphids’) banyak menyerang tanaman bila kondisi panas dan
kering. Hama ini akan menghisap cairan tanaman pada ujung daun dan kuncup tanaman
muda serta kuntum bunga yang masih muda, yang akan mengakibatkan ujung-ujung
tanaman menjadi ‘salah bentuk’ ketika dewasa. Kutu ini sering meninggalkan sekresi
yang mengundang embun jelaga.
Thrips. Hama ini menyukai kondisi rumah naungan tanaman yang panas dan kering
seperti pada tungau. Hama ini akan menyerap cairan tanaman terutama pada mahkota
bunga, dan sulit dikendalikan karena bersembunyi didalam kuncup bunga pada siang
hari.
Kumbang. Hama kumbang menyerang tanaman mawar dengan cara memakan daun,
tangkai, serta kuntum bunga sehingga menimbulkan lubang-lubang pada bagian bunga
yang dimakan.
Embun tepung (‘Powdery mildew’). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan
Spaeroteca pannosa yang menyerang daun, batang, serta bunga tanaman mawar, tampak
seperti ada tepung yang berwarna putih pada bagian tanaman. Penyakit ini timbul bila
pada malam hari temperatur siang turun sampai 150C atau lebih rendah dengan
kelembaban yang tinggi 90%-99%, sedangkan pada siang hari temperatur tinggi dengan
kelembaban yang rendah.
Black spot. Tumbuhnya bercak-bercak hitam terutama pada daun mawar, diikuti dengan
menguningnya daun dan kemudian gugurnya daun merupakan akibat serangan ‘black
spot’ yang disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae dan Mansanina rosae.
Busuk bunga. Penyebab penyakit busuk bunga adalah cendawan Botrytis cinerea.
Kuntum bunga yang akan dan telah mekar tampak membusuk dan berwarna coklat
merupakan gejala serangan penyakit ini.
2.4.4 Panen dan Pasca Panen Mawar.
Tanaman mawar dapat dipanen setelah 4-5 bulan tergantung dari varietas dan tingkat
pertumbuhannya. Tanaman ini bila dipelihara secara benar akan dapat tumbuh dan diambil
hasilnya sampai umur 6 tahun.
Panen
Bunga mawar dapat dipanen bila seluruh kelopak bunga (sepal) telah membuka dan satu
atau dua mahkota (petal) telah membuka. Pemanenan awal ini dilakukan apabila bunga
9
mawar akan disimpan untuk waktu yang cukup lama, tetapi mekarnya bunga akan kurang
sempurna, sedangkan panen pada tingkat yang lebih mekar, vase life yang diperoleh lebih
pendek.
Saat panen yang tepat adalah pada pagi hari atau sore setelah pukul 16.00 tergantung
suhu udara dan tingkat kematangan bunga panen, dilakukan dengan cara under cut, knuckle
cut dan normal cut dengan menyisakan satu atau dua daun sejati. Tanaman yang telah dipanen
akan bertunas lagi dan bunganya dapat dipanen kembali setelah 40 sampai 50 hari.
Dari 1 m2 tanaman rata-rata dapat dipanen 120-160 tangkai per tahun. Tangkai
dipotong dan langsung dimasukkan dalam air bersih. Agar ketahanan bunga lebih lama,
bunga disimpan dulu pada ruang pendingin. Agar bunga mawar tahan lama dalam vas
sebaiknya diberikan larutan pengawet yang mengandung garam 8-hydroxyquinoline 200 Ppm
dan gula 2% Tempelkan kepingan mata tunas ke celah yang telah dibuat pada batang bawah.
Pasca Panen
Bunga yang telah dipanen dikumpulkan, lalu pangkal tangkainya direndam dalam
ember yang berisi air yang mengandung larutan silver thio sulfat dan segera dimasukkan ke
dalam ‘cold storage’ sebelum disortir. Bunga disortir dan dipisahkan menurut varietas dan
panjang tangkainya. Grading kualitas mawar umumnya dibedakan berdasarkan panjang
tangkai dengan beberapa kriteria menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bunga-bunga yang telah digrading, daun serta durinya dibuang sekitar 20 cm dari
pangkal tangkai kemudian diikat dan dibungkus masing-masing 10-20 tangkai. Bunga yang
telah dibungkus ini pangkal tangkainya kembali direndam ke dalam bak yang berisi air
kemudian dikirim ke tempat penjualan atau disimpan kembali dalam ‘cold storage’.
Apabila bunga mawar akan dikirimkan keluar kota, bunga mawar dapat dikirim dalam
keadaan kering, yaitu dimasukkan dalam box karton. Bunga-bunga yang dikirim dalam box
karton, setibanya ditempat tujuan harus segera direndam dalam air yang bersih, tetapi
sebelumnya batangnya dipotong sekitar 5 cm dari bagian bawah pangkal batang.
Standarisasi Bunga Mawar :
Kualitas bunga potong mawar dikelompokkan ke dalam 4 kelas yaitu AA, A, B dan C.
AA : Sempurna, bunga dipanen pada stadia menguncup dan berwarna ditandai mekar 2
lembar, ukuran seragam, bebas hama dan penyakit tidak terjadi kerusakan mekanis, tidak
mengandung residu serta kotoran dan duri sudah dibersihkan.
A : Sama dengan AA ada toleransi deviasi 5%
10
B : Sama dengan AA ada toleransi deviasi 10%
C : Selain AA, A dan B.
2.5 Wilayah Pemasaran Mawar di Cihideung, Parongpong
Hasil tanaman hias khususnya bunga mawar di Cihideung Parongpong biasanya
dipasarkan langsung ke Jawa, Tangerang, Jakarta dan Bali tanpa melalui koperasi atau
kelompok tani. Penjualan langsung dilakukan tanpa melalui bandar atau tengkulak, petani
langsung mengantar pesanan ke tempat tujuan.
Bahkan sebagian besar kontraktor pertamanan akan memilih langsung memborong
tanaman dari petaninya dalam jumlah besar, karena harganya bisa cukup miring. Sama halnya
seperti dekorator ruang pernikahan, tempat ini menjadi klien penting untuk menyewa dan
membeli taman instan.
Selain sebagai penghasil dan penjual wilayah Cihideung juga dijadikan obyek wisata
pada masa-masa libur. Sehingga kawasan ini tumbuh dan berkembang sangat pesat.
Semenjak warga desa ini mulai membudidayakan tanaman hias dan bunga potong, nama desa
ini menjadi harum.
Pangsa pasar tanaman hias di Cihideung ini sangat menjanjikan, karena hasil produksi
bunga atau tanaman hiasnya terutama mawar banyak yang mencari mulai dari untuk
kebutuhan rumah tangga, gedung, kafe, hotel, dan untuk dekorasi pesta. Untuk pasar bunga
potong, kerap kali membeludak di masa-masa hari raya, Natal dan tahun baru.
Tanaman hias ini juga sebagai bahan pasokan showroom tanaman hias di Kota
Bandung. Bandung memiliki kawasan jual tanaman hias di Taman Cibeunying (dekat Cilaki-
Cisangkuy). Di Tegallega, Sarijadi, Ujungberung, Jalan Soekarno Hatta-Buahbatu,
Kiaracondong, Kopo, dan banyak lagi. Sementara untuk pasar bunga potong, beberapa
tempat seperti di Jalan Wastukencana, Astanaanyar, Jalan Pandu dan pasar kembang tikungan
Jalan Palasari Bandung, sudah banyak dikenal.
11
2.6 Lembaga Penunjang
1) Gapoktan
Kelompok tani maupun gapoktan diwilayah ini kurang begitu aktif, dimana
keberadaannya itu hanya ada dan digunakan jika ada kegiatan penyuluhan dan
pemberian bantuan dari pemerintah. Selain itu juga dalam hal memasarkan produk,
petani biasanya melakukannya sendiri-sendiri tanpa melibatkan kelompok tani
ataupun gapoktan. Sehingga peran kelompok tani ataupun gapoktan di Cihideung
khususnya untuk petani tanaman hortikultura (bunga) kurang berekmbang atau tidak
berfungsi secara optimal.
2) Koperasi & Perbankan
Dalam pembiayaan atau permodalan, para petani biasanya lebih senang
memanfaatkan akses terhadap koperasi dibandingkan dengan perbankan. Hal ini
karena para petani tidak mau repot sementara yang ditawarkan oleh pihak koperasi
cukup mudah dibanding dari pihak bank. Biasanya koperasi diwilayah Cihideung
dipegang oleh orang-orang besar yang memiliki modal besar.
3) Lembaga Penyuluhan
Setiap satu atau dua bulan sekali diwilayah Cihideung ini para petani hortikultura
biasanya mengadakan pertemuan atau semacam rapat dengan para penyuluh ataupun
dinas-dinas yang terkait dengan pertanian hortikultura untuk membahas mengenai
tehnik budidaya, benih-benih unggul, maupun mengenai info pasar tanaman hias.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi, karena tingkat
permintaannya terus meningkat bahkan bungan hias khususnya mawar ini berpeluang untuk
meningkatkan perolehan atau devisa negara. Maka pengembangan budidaya mawar perlu
diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar.
Permintaan bunga mawar dipasar dalam negeri (domestik) cenderung meningkat,
terutama dikota-kota besar. Permintaan bunga mawar ±20.000 kuntum per hari hal ini
memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan diberbagai daerah (wilayah) di
Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama yang lokasinya strategis dekat
dengan kota-kota besar. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan tanaman pot di Indonesia
dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta.
Pangsa pasar tanaman hias khususnya mawar ini sangat menjanjikan, karena hasil
produksi bunga atau tanaman hiasnya terutama mawar banyak yang mencari mulai dari untuk
kebutuhan rumah tangga, gedung, kafe, hotel, dan untuk dekorasi pesta.
3.2 Saran
Pemerintah maupun dinas-dinas yang terkait dengan pertanian khususnya hortikultura
lebih memperhatikan lagi. Sehingga perannya sebagai lembaga penunjang tidak hanya
sekedar nama, tetapi juga punya nilai guna untuk para petani. Karena Indonesia itu punya
sumberdaya alam yang melimpah dan kondisi lingkungannya pun sangat mendukung,
sehingga cocok untuk membudidayakan tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura
khususnya tanaman hiasa (bunga mawar) mempunyai peluang dan potensi yang cukup besar
yang bernilai ekonomi tinggi bahkan permintaannya juga tidak hanya didalam tetapi juga
diluar negeri. Jadi peran serta pemerintah dalam membina dan memfasilitasi para petani itu
sangat penting.
13
DAFTAR PUSTAKA
Darliah. 2011. Perbanyakan Mawar Secara Stenting (Setek Dan Grafting).
http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/perbanyakan-mawar-
secara-stenting-setek-dan-grafting.html (Diakses pada tanggal 30 Maret 2014).
Darliah. 2012. Teknik Perbanyakan Mawar Dengan Cara Okulasi Mata Berkayu (Chip
Budding). http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/teknik-
perbanyakan-mawar-dengan-cara-okulasi-mata-berkayu-chip-budding.html (Diakses
pada tanggal 30 Maret 2014).
Farensa. 2012. Teknik Budidaya Tanaman. http://bangtani.blogspot.com/2012/08/budidaya-
mawar-sang-legenda.html (Diakses pada tanggal 30 Maret 2014).
Tangan Petani. 2012. Budidaya Bunga Mawar (Rose).
http://tanganpetani.blogspot.com/2012/10/budidaya-bunga-mawar-rose.html
http://bangtani.blogspot.com/2012/08/budidaya-mawar-sang-legenda.html (Diakses
pada tanggal 30 Maret 2014).
14