hipertensi chop

36
PENDAHULUAN Hipertensi adalah tekanaan sistolik > mmHg dan tekanan diastolic > 90 mmHg secara kronik. Hipertensi sering dijumpai pada individu diabetes mellitus (DM) dimana diperkirakan prevalensinya mencapai 50-70%. Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi. Merokok adalah faktor risiko utama untuk mobilitas dan mortalitas Kardiovaskuler. Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari factor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes mellitus. PUSKESMAS merupakan sarana pelayanan kesehatan primer yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yaitu sebesar 40%.( Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006) Deklarasi Alma Ata (International Conference on Primary Health Care, Alma- Ata, USSR, 6-12 September 1978 ) telah memberikan solusi terhadap masalah-masalah

Upload: fazalia-putri

Post on 12-Aug-2015

323 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertensi Chop

PENDAHULUAN

Hipertensi adalah tekanaan sistolik > mmHg dan tekanan diastolic > 90 mmHg secara kronik. Hipertensi sering dijumpai pada individu diabetes mellitus (DM) dimana diperkirakan prevalensinya mencapai 50-70%. Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi. Merokok adalah faktor risiko utama untuk mobilitas dan mortalitas  Kardiovaskuler. Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari factor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes mellitus.    

PUSKESMAS merupakan sarana pelayanan kesehatan primer yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yaitu sebesar 40%.( Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006) Deklarasi Alma Ata (International Conference on Primary Health Care, Alma-Ata, USSR, 6-12 September 1978 ) telah memberikan solusi terhadap masalah-masalah tersebut. Setiap Negara diwajibkan menyusun kebijakan kesehatannya dalam melaksanakan hasil-hasil dari deklarasi tersebut. Beberapa hal penting yang sangat perlu diperhatikan oleh seluruh negara adalah : 1. Pelayanan kesehatan primer (Primary health care) adalah pelayanan kesehatan yang sangat esensial dengan menggunakan ilmu kedokteran dan kesehatan praktis yang dapat diterima oleh individu, keluarga dan masyarakat, sehingga mereka dapat memelihara kesehatannya selama siklus hidupnya (every stage of their development) . Pemeliharaan kesehatan ini dilakukan oleh masyarakat sendiri berdasarkan 2 prinsip yaitu tergantung dari diri sendiri (self reliance) dan pengambil keputusan sendiri. (self determination). Untuk melaksanakan prinsip tersebut, maka sebagai dokter, kita harus melibatkan masyarakat secara aktif dan memberikan informasi kesehatan yang akurat. 2. Karakteristik pelayanan kesehatan primer adalah : a. merupakan level pertama/strata pertama kontak dengan individu, keluarga dan masyarakat

Page 2: Hipertensi Chop

b. merupakan refleksi dan penerapan dari ilmu-ilmu (multidisiplin dan interdisiplin) sosial, biomedikal dan ilmu-ilmu lain yang terkait berdasarkan fakta (evidence) c. menjadikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin tempat tinggal atau tempat bekerja masyarakat d. melibatkan partisipasi masyarakat secara total agar mereka dapat menjalanlan 2 prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya. Ini sangat memberikan keuntungan bagi kita dimana untuk menyelesaikan masalah kesehatan, tidak perlu setiap kali masyarakat harus mencari dokter, tetapi ada masalah-masalah yang mereka dapat pecahkan sendiri. Masyarakat disini meliputi pula community workers seperti tokoh-tokoh masyarakat kader ,dukun, pengobat tradisional.e. Pelayanan kesehatan primer bukan suatu kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional. Pada Sistem kesehatan nasional ini terdapat pelayanan kesehatan sekunder dan tertier, dimana ke tiganya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. f. Selalu memperhatikan masalah kesehatan utama yang terjadi di masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan bukan saja kuratif dan rehabilitatif, tetapi meliputi pula preventif dan promotif.

Bentuk-bentuk pelayanan kesehatan primer minimal meliputi: 1. Pendidikan kesehatan untuk agar masyarakat dapat mengatasi masalah kesehatan berdasarkan 2 prinsip yaitu tergantung dari diri sendiri (self reliance) dan pengambil keputusan sendiri. (self determination). 2. Metode-metode pencegahan dan pengendalian penyakit 3. Nutrisi/Gizi masyarakat 4. Sanitasi lingkungan dan suplai air bersih yang mencukupi 5. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana 6. Imunisasi bagi penyakit-penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi 7. Pencegahan dan pengendalian penyakit-penyakit lokal dan endemis 8. Pengobatan rasional bagi penyakit dan kecelakaan (injuries) 9. Ketersediaan obat-obat esensial 3 Setiap negara berkewajiban mengembangkan pelayanan kesehatan primernyamasing-masing sesuai dengan kondisi dan situasi di negara tersebut. Sejak tahun 1968 Indonesia telah mengembangkan pelayanan kesehatan primer yaitu dinamakan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS). PUSKESMAS Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) telah didirikan hampir di seluruh pelosok tanah air. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, maka :PUSKESMAS adalah unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan primer/strata pertama dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah

Page 3: Hipertensi Chop

kerjanya yaitu penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 2. PUSKESMAS mempunyai wilayah kerja, standar wilayah kerja adalah satu Kecamatan. Hal ini mengandung arti bahwa PUSKESMAS melayani sejumlah penduduk baik sehat maupun sakit yang menjadi tanggung jawabnya. 3. PUSKESMAS mempunyai misi yaitu memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. PUSKESMAS akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan mencakup pula aspek lingkungan dari pasien, keluarga dan masyarakat tersebut. 4. PUSKESMAS harus dikelola dengan baik dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakkan dan Pamantauan serta Evaluasi. Upaya-upaya yang ada di PUSKESMAS berupa upaya-upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif di upaya-upaya kesehatan wajib yaitu: 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan Dalam pengembangan program Promosi Kesehatan, dikenal pula istilah Pendidikan Kesehatan yaitu segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Hasil yang diharapkan dari suatu pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif. Namun demikian WHO pada awal tahun 1980-an menyimpulkan bahwapendidikan kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya, apabila memfokuskan pada upaya-upaya perubahan perilaku saja. Pendidikan kesehatan harus mencakup pula upaya perubahan lingkungan. Sejak itu dikenal istilah Promosi Kesehatan. Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya memfasilitasi perubahan perilaku. Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan/promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencehagan dari Leavel and Clark yaitu:

Page 4: Hipertensi Chop

1. Promosi kesehatan, pendidikan kesehatan yang diperlukan adalah peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, kesehatan perorangan dll 2. Perlindungan khusus, seperti imunisasi 3. Diagnosis segera dan pengobatan segera, secara umum penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat sering sulit terdeteksi karena informasi tentang hal tersebut minimal. Oleh sebab itu peran pendidikan kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini terutama penyebarluasan informasi kesehatan dan penyakit. 4. Pembatasan cacat, pendidikan kesehatan diperlukan agar masyarakat yang telah sakit tidak jatuh ke dalam kecacatan, misalnya penyakit Diabetes Mellitus. 5. Rehabilitasi, bila masyarakat telah sembuh dari penyakitnya, kadang-kadang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya diperlukan latihan-latihan untuk tetap mempertahankan kualitas hidupnya Tahap awal dalam merencanakan promosi kesehatan adalah kegiatan analisis situasi external maupun internal Puskesmas untuk melihat kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman/hambatan yang dihadapi oleh sarana tersebut yang disebut dalam pelaksanakan promosi kesehatan. Analisis tersebut dinamalan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats) . Analisis faktor eksternal dilakukan untuk mendapatkan gambaran Peluang (Opportunity) dan Threats ( Ancaman) atau dengan perkataan lain melihat faktor-faktor pendukung dan hambatan yang berasal dari luar PUSKESMAS. Analisis Faktor internal dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) PUSKESMAS itu sendiri, sehingga kitadapat memperkuat kekuatan kita dan mengurangi kelemahan kita. Selanjutnya analisis ini diperlukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang dianalisis mempunyai dampak terhadap timbulnya masalah kesehatan dan masalah pelayanan kesehatan. Analisis faktor eksternal PUSKESMAS. Analisis faktor eksternal dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebijkebijakan atau aturan-aturan yang ditetapkan dalam mengelola PUSKESMAS, wikerja, penduduk dan institusi yang dilayani oleh PUSKESMAS tersebut, adanya sudaya baik swasta maupun masyarakat yang dapat dijadikan mitra kerja PUSKESdalam menjalankan program-program kesehatannya, faktor-faktor lingkungan ekonomi dan budaya lokal spesifik yang dapat menjadi risiko timbulnya penyakidapat menghambat aksesitas pelayanan kesehatan di PUSKESMAS dll. Beberapa tabawah ini dapat menjadi alat bantu proses analisis tersebut. Hasil analisis ini menjadi sumber informasi yang sangat penting dalam kelanpelaksanaan program- program di PUSKESMAS apakah merupakan pendukungpenghambat Aspek-aspek yang dilakukan analisis faktor eksternal adalah : a. Analisis kebijakan- kebijakan dalam pengelolaan PUSKESMAS. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada aturan-aturan yang harus dipsecara aspek legal dalam menjalankan PUSKESMAS. Aturan-aturan ini berbentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Peradaerah dan sebagainya. Selanjutnya aturan aturan tersebut dapat berupa pengelsumber daya, Standar pelayanan minimal yang harus dilaksanakan, penganggarasebagainya.

Page 5: Hipertensi Chop

b. Analisis Geografi Peran analisis data geografi sangat besar dalam menentukan ada tidaknya geografi untuk timbulnya masalah kesehatan serta aksesibilitas pelayanan kesePUSKESMAS untuk masyarakat yang dilayaninya Informasi yang didapat dari analisis ini adalah: Wilayah kerja PUSKESMAS beserta batas-batasnyaJumlah Desa/Kelurahan, Jumlah RW dan RT masing-masing Kelurahan Keadaan geografis wilayah tersebut apakah daerah pantai, pegunungan, daerah aliran sungai, daerah pertanian, daerah industri, daerah rawan kecelakaan dan sebagainya ( sangat lokal spesifik) Sarana transportasi Adanya daerah rawa , daerah endemis suatu penyakit, daerah rawan bencana, rawan penyakit menular Sarana air bersih dan Jamban keluarga 8 Sarana yang berpotensi menimbulkan polusi atau pencemaran lingkungan Sarana olahraga yang menunjang kegiatan aktifitas fisik masyarakatAnalisis faktor internal PUSKESMAS. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) sumber daya yang ada di PUSKESMAS. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka dapat dilakukan upaya-upaya untuk memperkuat kekuatan dan mengurangi kelemahan PUSKESMAS tersebut. Adapun faktor-faktor yang dianalisis adalah: a. Upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan di PUSKESMAS yang bersangkutan Sebagai seorang dokter yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan primer, maka seharusnyalah sebelum memulai pekerjaan tersebut, yang bersangkutan terlebih dahulu mengetahui upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan di PUSKESMAS yang bersangkutan tersebut. ( upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan) b. Sumber daya manusia Untuk melaksanakan upaya-upaya kesehatan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas. Sebagai bahan analisis dapat digunakan Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan Di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI no 81/Menkes/SK/I/2004 ( terlampir) c. Organisasi PUSKESMAS d. Sarana dan Prasarana 18 Obat dan bahan habis pakai serta Alat kesehatan (jenis, jumlah, sumber, lokasi), yang perlu diuraikan disini bukan jumlah dalam artian kuantitatif tetapi jumlah riil yang ada dibandingkan dengan kebutuhan, terutama jenis obat esensial yang tersedia dikaitkan dengan pola penyakit yang ada, lokasi penempatan/penyebaran dikaitkan dengan institusi kesehatan serta kunjungan pasien.e. Pendanaan PUSKESMAS Dana sangat dibutuhkan untuk pengelolaan PUSKESMAS, oleh sebab itu sangat perlu

Page 6: Hipertensi Chop

mengetahui sumber-sumber dan besaran pendanaan untuk PUSKESMAS yang bersangkutan, meliputi : 1) Jumlah dana Retribusi Kesehatan , 2) APBN (uraikan sumber dan atau nama proyek) 3) APBD Kabupaten/Kota dari tahun ke tahun (usulan & realisasi, serta sumber dana untuk kesehatan) baik Rutin (Belanja Administrasi Umum) maupun Pembangunan (belanja operasi, pemeliharaan dan modal) 4) Asuransi kesehatan/JPKM/JKN, 5) Sumber dana lainnya Jelaskan juga masalah-masalah yang ada dalam pembiayaan kesehatan ini baik segi kualitas maupun kuantitas pembiayaan kesehatan (agar diupayakan data 5 tahun terakhir), seperti yang tercantum dalam contoh Tabel berikut. Contoh Tabel . Pembiayaan Kesehatan Tahun…………. Tahun No Jenis Sumber Biaya 1998 1999 2000 2001 2002 1. Retribusi 2. JPS-BK/PPDSPE/PKPS-BBM 3. Askes 4. Biaya dari APBD Kab/Kota 5. Biaya dari APBD Prop 6. Biaya dari APBN 7. Sumber lain

f. Manajemen PUSKESMAS Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan masyarakat, maka sangat perlu ditunjang oleh manajemen yang baik. Manajemen adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran (output) yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan yang sistematik tersebut dilakukan dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Secara singkat terdapat 3 fungsi manajemen di PUSKESMAS yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian termasuk Pengawasan dan Pertanggung jawaban.Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara kontinu, terkait dan berkesinambungan. Dalam menganalisis manajemen PUSKESMAS yang bersangkutan, maka hal-hal yang perlu dipertanyakan adalah: 1) Perencanaan a) Apakah PUSKESMAS melakukan pertemuan-pertemuan untuk menyusun perencanaan tahunan? b) Apakah PUSKESMAS mempunyai dokumen usulan kegiatan tahunan yang diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota? c) Apakah PUSKESMAS mempunyai Perencanaan Tahunan yang telah disahkan oleh Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten? dibuktikan dengan adanya dokumen d) Apakah PUSKESMAS mempunyai Perencanaan pelaksanaan kegiatan bulanan ? dibuktikan dengan adanya dokumen. 1) Pelaksanaan a) Apakah PUSKESMAS melakukan pengorganisasian pelaksanaan kegiatan seperti penentuan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan ( pembagian tugas

Page 7: Hipertensi Chop

seluruh pegawai) baik untuk kegiatan dalam maupun luar gedung 3) Pemantauan, Pengendalian, Pengawasan dan Pertanggungjawaban a) Apakah dilakukan telaahan berkala misalnya bulanan, triwulanan, semesteran dll terhadap hasil kegiatan PUSKESMAS baik di dalam gedung maupun luar gedung yang meliputi misalnya cakupan, mutu pelayanan, masalah dan hambatan yang dihadapi ? b) Apakah dilakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja pegawai secara berkala ? c) Apakah PUSKESMAS melakukan evaluasi tahunan dan membuat pertanggungjawaban tahunan terhadap seluruh kegiatan? g. Hasil kegiatan PUSKESMAS, meliputi: 1. Utilisasi pelayanan kesehatan di PUSKESMAS (persentase kunjungan baru dan lama,frekeunsi kunjungan, persentase kunjungan dan contact rate orang miskin, persentase kunjungan PT ASKES dan asuransi kesehatan lain, dll). 2. Cakupan program kesehatan (upayakan data 3 tahun terakhir),sesuai dengan Standar pelayanan minimal seperti: b) KIA (pertolongan Nakes, kunjungan neonatal/N2,dll) c) GIZI (cakupan Fe3 Bumil, D/S,GAKI,Vit.A, BBLR,dll) d) Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2M dan PL), misalnya cakupan imunisasi, P2ML, P2B2, dan hasil pengobatan, cakupan penyakit spesifik daerah (misalnya kusta, fillariasis, anthrax, malaria), cakupan air bersih dan sarana jaga. e) Keluarga Berencana (akseptor CU/PUS) f) Promosi kesehatan mencakup bentuk, sasaran dan jenis kegiatan g) Kesehatan khusus (misalnya: Kesehatan gigi & mulut, Penyakit jiwa, Penyakit mata, kesehatan kerja) Data kesakitan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas dikompilasi ke dalam Laporan Bulanan dan didistribusi berdasarkan umur. Sebagai contoh yang akan dibicarakan adalah distribusi penyakit tidak menular.PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS Langkah – langkah perencanaan promosi kesehatan hipertensi di Puskesmas adalah sebagai berikut: I. Analisa Masalah Kesehatan dan Perilaku. Sebagai contoh, berdasarkan analisis situasi , didapatkan informasi-informasi yang sangat mendukung dalam pelaksanaan promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang hipertensi, sebagai contoh: 1. Geografi, Wilayah kerja Puskesmas X ternyata mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kenyataan ini berdampak terhadap peningkatan risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti hipertensi akibat stress 2. Usia penduduk terbanyak adalah usia produktif, dimana terjadi peningkatan yang cukup bermakna terhadap jumlah penduduk usia lanjut dari tahun ke tahun 3. Sebagian besar penduduk mempunyai pendidikan rata-rata SMP ke bawah, sehingga bahasa, alat bantu dan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan keadaan ini

Page 8: Hipertensi Chop

4. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh, PNS, TNI/Polri dan Pegawai swasta, sehingga bila akan dilakukan penyuluhan pada hari kerja, sebaiknya dilakukan pada siang atau sore atau malam hari. Dari distribusi hipertensi berdasarkan umur,terlihat bahwa kejadian hipertensi sudah dimulai pada rentang umur 15-44 thn dan melonjak tajam pada rentang usia > 45 tahun. Pada masyarakat dengan usia lanjut, kasus hipertensi merupakan kasus yang terbanyak. II. Menetapkan Sasaran Dalam pemilihan sasaran pendidikan/promosi kesehatan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu: a. Perjalanan alami penyakit Masing-masing penyakit memiliki perjalanan alaminya sendiri jika tidak diganggu dengan intervensi medis atau jika penyakit dibiarkan sampai melengkapiperjalanannya.Perjalanan penyakit dimulai dari pajanan seseorang rentan pada suatu keadaan/zat kimia/kuman. Setiap orang akan memiliki perbedaan dalam hal respons pada penyakit dan pengaruh penyakit pada tubuh. Tubuh pertama kali akan merespons perubahan yang tidak terdeteksi dan tidak dirasakan. Begitu reaksi tubuh bertambah, tubuh akan mulai merasakan perubahan, yang ditandai dengan adanya gejala-gejala penyakit, misalnya sakit kepala, malaise dll. Selanjutnya penyakit ini akan berlanjut dan tubuh akan meresponsnya dengan 2 alternatif yaitu sembuh atau semakin sakit. Jika sakit memburuk, pada akhirnya penyakit akan menguasai tubuh dan terjadi komplikasi . Penyakitnya akan bertambah parah, sehingga dapat menimbulkan kecacatan atau bahkan kematian. Dari keterangan ini, maka pendidikan/promosi kesehatan dapat digunakan untuk melakukan pencegahan primer, sekunder dan tertier. Pencegahan primer adalah segala kegiatan yang dapat menghentikan atau mengurangi faktor risiko kejadian penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi. Misalnya pada kasus hipertensi, yang dapat dilakukan adalah penyuluhan tentang hidup sehat, kurangi makanan yang banyak mengandung garam, beraktifitas fisik, tidak merokok dll Pencegahan sekunder lebih ditujukan pada kegiatan skrining dan deteksi untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak menjadi parah. Kegiatan yang dapat dilakukan : pemeriksaan kesehatan setiap tahun agar dideteksi hipertensi atau tidak, pengobatan dini hipertensi, penyuluhan hidup sehat agar mengurangi faktor risiko hipertensi. Pencegahan tertier adalah suatu kegiatan difokuskan kepada mempertahankan kualitas hidup penderita yang telah mengalami penyakit yang cukup berat yaitu dengan cara rehabilitasi. Penentuan sasaran sangat ditentukan pencegahan mana yang akan dilakukan apakah primer, sekunder atau tertier. Bila kita ingin melakukan pencegahan primer, maka sasarannya adalah usia 15 -44 thn. Bila kita ingin melakukan pencegahan sekunder, maka sasarannya adalah usia > 45 thn.b. Tujuan pendidikan/promosi kesehatan Tujuan pendidikan/promosi kesehatan sangat menentukan sasaran yang akan dipilih pada kegiatan pendidikan/promosi kesehatan, apakah untuk mengubah

Page 9: Hipertensi Chop

perilaku masyarakat atau mendapatkan dukungan sosial atau melakukan advokasikepada pembuat keputusan. Untuk itu sasaran dibagi menjadi 3 yaitu: sasaran primer, sekunder dan tertier. Sasaran primer adalah kelompok masyarakat yang berisiko terkena atau sudah terkena suatu masalah kesehatan. Tujuan pendidikan/promosi kesehatan untuk sasaran ini antara lain meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi. Sasaran sekunder adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dengan harapan kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya. Di samping itu, para tokoh masyarakat diharapkan akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya (dukungan sosial). Sasaran tertier adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan dalam menentukan dukungan pelaksanaan suatu program kesehatan , sehingga metode yang digunakan adalah menggunakan strategi advokasi. III. Menetapkan Tujuan Tujuan yang dimaksud adalah tujuan program pendidikan kesehatan yaitu perilaku yang diharapkan agar tingkat kesehatan yang diinginkan dapat tercapai. 1. Tujuan umum Tujuan umum pendidikan kesehatan tergantung dari sasaran yang akan dilakukan pendidikan/promosi kesehatan apakah sasaran primer, sekunder atau tertier dan juga tingkat pencegahan mana yang akan dilakukan, apakah primer, sekunder atau tertier. Sebagai contoh tujuan umum untuk pencegahan primer adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan hipertensi. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang hal-hal yang dikemukakan dalam tujuan umum. Tujuan khusus haruslah dikembangkan untuk kelompok sasaran atau segmen sasaran tertentu. Tujuan khusus harus menjawab pertanyaan siapa, apa dan seberapa jauh harapan suatu kondisi ingin dicapai, kapan dan dimana. Contohnya : meningkatkan pengetahuan tentang definisi hipertensi, gejala hipertensi, faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi dan pencegahan hipertensi. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan itu harus realistis, jelas dan dapat diukur, sehingga diharapkan akan mempermudah penilaian terhadap pencapaian tujuan. IV. Menetapkan Strategi Strategi yang ditempuh sangat tergantung dari sasaran. : 1. Strategi sasaran primer adalah Pemberdayaan masyarakat (empowerment) 2. Strategi sasaran sekunder adalah Dukungan sosial (social support) 3. Strategi sasaran tertier adalah Pendekatan pada pimpinan atau pengambil keputusan (advokasi) V. Menetapkan Pesan Pokok Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu: 1. perilaku yang diharapkan 2. manfaat dari perubahan perilaku 3. alasannya mengapa perubahan perilaku tersebut dapat memberikan manfaat

Page 10: Hipertensi Chop

4. nada/sifat pesan : umum, khusus, serius, moderen, dan sebagainya 5. sumber informasi Untuk menyusun unsur-unsur tersebut di atas menjadi suatu pesan pokok, diperlukan data yang diperoleh dari hasil analisis masalah kesehatan dan perilaku, setelah itu dilanjutkan dengan : 1. tetapkan perilaku yang diharapkan 2. sebutkan keuntungannya dan alasannya jika menerapkan perilaku tersebut 3. tetapkan nada/sifat pesan 4. tetapkan siapa yang akan muncul sebagai tokoh idola dalam pesan tersebut sebagai sumber informasi VI. Menetapkan Metode dan Alat Bantu/Media Pendidikan Kriteria pemilihan : 1. pergunakan data penelitian 2. kemampuan mengantar suatu pesan 3. pertimbangkan tingkat kesulitan dan besar biaya produksi 4. analisis jangkauan dan frekuensi 5. buatlah daftar perincian tentang upaya logistik yang diperlukan Kombinasi metode dan alat bantu/media pendidikan adalah mencampur berbagai metode dan alat bantu/media pendidikan dengan maksud menghasilkan sebuah paket komunikasi yang akan jauh lebih efektif dalam pencapaian tujuan, dengan cara :tetapkan apa yang ingin dicapai dengan pesan tersebut2. jajagi semua metode dan alat bantu/media pendidikan yang tersedia 3. pelajari mana yang mungkin bisa dikombinasikan/dicampur 4. pilih kombinasi berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan frekuensi tersering 5. pelajari apakah kombinasi tersebut terjangkau dan disenangi sasaran 6. pertimbangkan juga sumberdaya yang dimiliki Menurut Elgar Dale alat bantu pendidikan/promosi kesehatan dibagi dalam 11 tingkatan/macam. Setiap tingkatan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat bantu dan digambarkan dalam sebuah segitiga. Dari segitiga tersebut terlihat bahwa tingkat paling atas adalah ”kata-kata” dan tingkat paling bawah adalah ”benda asli”. Ini berarti bahwa dalam proses pendidikan/promosi kesehatan, ”kata-kata” mempunyai intensitas paling rendah untuk mempersepsikan bahan pendidikan/promosi, sedangkan ”benda asli” mempunyai intensitas yang paling tinggi dalam mempersepsikan bahan pendidikan/promosi. VII. Menetapkan Kegiatan Operasional Meliputi : 1. jenis kegiatan

Page 11: Hipertensi Chop

2. tempat 3. waktu 4. penanggung jawab 5. jadwal kegiatan VIII. Menetapkan Pemantauan dan Evaluasi 1. Komponen - materi/isi pesan - input (sasaran, tenaga pendidik, alat bantu) - hasil : · apakah sasaran menerima/terpapar dan mendapatkan manfaat dengan isi pesan dan bahan-bahan yang didistribusikan · apakah sasaran mempraktekkan dengan benar perilaku yang disarankan dalan proses pendidikan 2. Indikator - kesesuaian isi pesan dengan masalah yang dihadapi - penggunaan alat bantu/media yang mendukung - jangkauan sasaran - jumlah yang hadir - jumlah sasaran yang mengingat pesan pokok- jumlah sasaran yang berperilaku sesuai isi pesan - lain-lain 3. Cara - analisis laporan/data sekunder (pre-test/post test)- wawancara - observasi - diskusi - lain-lain 4. Pelaksana/Penanggung jawab 5. Waktu

Page 12: Hipertensi Chop

PEMBAHASAN

HIPERTENSI

Pencegahan dan PengobatanCara untuk mencegah terkena penyakit hipertensi dengan pola hidup sehat, yaitu :

1.Olahraga yang cukup

2. Tidak merokok

3. Tidak minum alkohol

4. Mengatur pola makan

5. istirahat cukup dan tidak stress

6. Dengan cara medis

7. Dengan cara tradisional

Pencegahan hipertensi dengan olehraga yang cukup

Olahraga yang dianjurkan bagi orang yang resiko tinggi terkena hipertensi adalah :

1. Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda, renang secara teratur.

2. Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.Selain dapat memperlancar peredaran darah, olahraga dapat pula membakar lemak sehingga tidak kelebihan berat badan.

Page 13: Hipertensi Chop

Latihan olahraga yang dianjurkan meliputi tahap-tahap : pemanasan, peregangan, latihan inti, pendinginan/cool down, peregangan. Olahraga yang baik yaitu yang dapat membakar energi 10 sampai 20 kalori/kg berat badan. Denyut nadi optimal setelah latihan berkisar 65 sampai 80 %. Sebelum olahraga, rencanakan secara seksama : macam latihan yang akan dikerjakan, frekuensi latihan, intensitas latihan dan lama latihan.Pencegahan hipertensi dengan tidak merokok

Cara untuk menghindari pengaruh rokok yaitu :1. Sebaiknya menghindari daerah yang terkena asap rokok, atau tutuplah hidung

jika terpaksa melintas di daerah dengan asap rokok.

2. Jika Anda seorang perokok, kurangilah jumlah batang rokok, lama menghisap, kekuatan menghisap dan banyak hisapan.

3. Jika Anda pernah merokok, berhentilah merokok sama sekali dengan niat yang penuh.

Menghentikan merokok secara total mungkin sulit dilakukan, tetapi peluang untuk kembali merokok lebih kecil jika dibanding dengan cara mengurangi perlahan-lahan. Suksesnya seseorang untuk berhenti merokok tergantung pada niat dari dalam diri perokok itu sendiri.

Pencegahan hipertensi dengan tidak minum alkohol

Hipertensi dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi alkohol. Minuman beralkohol banyak macamnya, baik yang dibuat oleh pabrik maupun tradisional. Semuanya akan membahayakan bagi penderita hipertensi. Oleh karena itu hindarilah minum minuman beralkohol.Selain minuman, alkohol dapat pula terkandung dalam makanan seperti tape dan brem.

Hindarilah minum air tape. Hindarilah hipertensi dengan tidak pernah mencoba minum alkohol ! Hentikan sedini mungkin, bagi yang pernah atau sedang meminumnya.Pencegahan hipertensi dengan mengatur pola makanPerbanyaklah minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-sedikit tetapi sering, bukan makan banyak tetapi jarang. Kandungan zat dalam menu makanan juga harus diperhatikan, meliputi

1. Diet rendah garamAsupan garam yang diperlukan pada orang sehat sekitar 3-5 gram (setara 1 sendok teh) per hari.  Jika tubuh banyak berkeringat, sering buang air kecil serta diare maka memerlukan asupan garam yang lebih.  Kelebihan garam dapat menyebabkan hipertensi,  resiko dehidrasi dan kram,  darah mengental (penyebab penyakit jantung dan stroke),  mengikat cairan yang banyak serta dapat mengendap di pergelangan kaki dan daerah tengah tubuh.

Page 14: Hipertensi Chop

Diet rendah garam diperlukan terutama pada orang yang punya potensi tinggi hipertensi,   dapat dilakukan dengan cara :1. Gunakan garam sebagai bumbu masakan secukupnya saja,

perbanyak rempah dan kurangi garam.

2. Jangan menambahkan garam pada hidangan yang siap disantap. Jauhkan garam dari meja makan.

3. Kurangi minum minuman bersoda, minuman kaleng dan botol. Minuman bersoda dan berpengawet banyak mengandung sodium (Natrium).

Minuman kaleng/botol bersoda4. Kurangi makan daging, ikan, kerang kepiting dan susu,

camilan/snack yang asin dan gurih.

5. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vetsin (Monosodium glutamate/MSG), soda kue, jeroan, sarden, udang dan cumi-cumi.

6. HindariMakanan yang dianjurkan seperti sayuran segar, buah segar, tempe, tahu, kacang-kacangan, ayam dan telur.

2. Diet rendah kolesterol

Makanan yang dimakan sebaiknya mengandung lemak baik (meningkatkan HDL) dan sedikit mengandung lemak jahat seperti kolesterol (menurunkan LDL). Diet rendah kolesterol dapat dilakukan dengan cara :

1. Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam, kuning telur dan sarden

2. Hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega, susu full cream.

3. Makanan yang dianjurkan meliputi sayuran, buah, minyak nabati (kecuali minyak kelapa),

Page 15: Hipertensi Chop

putih telur, ikan, kacang-kacangan dan minyak zaitun Jika sudah mencapai berat badan ideal, jangan melakukan diet terlalu keras. Imbangi dengan pola makan sehat, mengandung sumber energi, pembangun tubuh, pelindung serta pengatur tubuh. Sumber energi ideal adalah 12-15 % protein, 30-35 % lemak dan 50-60 % karbohidrat.

Pencegahan hipertensi dengan istirahat cukup tidak stressIstirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot bekerja sehingga mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran. Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran darah ke otak. Berusahalah untuk beristirahat setelah beberapa saat melakukan kesibukan rutinitas.Oleh karena tekanan darah dapat meningkat jika orang terkena stres, maka hindarkanlah kegiatan dan tempat-tempat yang dapat menyebabkan stres. Rekreasi ke tempat-tempat sejuk, rindang, alam bebas dan daerah yang berbeda dengan kegiatan sehari-hari dapat pula menjadi pilihan mengurangi stres.

Cara lain untuk mengurangi stres adalah dengan hipnoterapi, pijat, refleksi. Kunjungi psikolog untuk membantu memecahkan masalah, jika stres terjadi karena adanya masalah yang rumit.

Pencegahan hipertensi dengan cara medis

Pengobatan bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara medis melalui dokter dan tenaga para medis lainnya, serta cara tradisional dengan memanfaatkan ramuan dan terapi yang ada secara turun temurun dalam masyarakat.

Bagi orang yang memiliki resiko tinggi terkena hipertensi, lakukanlah pemeriksaan diri ke dokter secara berkala. Mencegah lebih baik dan lebih mudah dari pada mengobati. Pengobatan hipertensi harus menurut petunjuk dokter. Jangan minum obat tanpa petunjuk dari dokter, karena dapat menimbulkan kekebalan terhadap obat tertentu dan kerusakan ginjal.

Obat yang dapat digunakan pada penderita hipertensi diantaranya menggunakan obat untuk memperlebar pembuluh darah (vasodilator), obat yang mengubah kecepatan kontraksi otot jantung, obat untuk menurunkan tekanan darah (antihipertensi), obat pelancar air seni (diuretic) agar sisa metabolisme yang ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah tidak terlalu kental.Pencegahan hipertensi dengan cara tradisional

Banyak ramuan tradisional yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Beberapa ramuan sudah diteliti secara laboratoris. Contoh bahan yang berkhasiat menurunkan tekanan darah : cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu masak (pace), mentimun,

Page 16: Hipertensi Chop

daun seledri, daun selada air, bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing wuluh, daun tapak dara, akar papaya, rambut jagung serta adas pulowaras. Jika tekanan darah sudah kembali normal, dapat dihentikan pemakaiannya. Pemakaian berlebihan dapat menurunkan tekanan darah di bawah normal.

Cara tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah seperti refleksi (pijatan) dan akupunktur pada tempat tertentu.

Tekanan DarahSebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis.Memeriksa Tekanan DarahSaat memeriksa tekanan darah, ada dua angka yang biasanya disebut misalnya 120/80. Apa yang dimaksud angka-angka tersebut?SistolikAngka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau berdetak (sistol). Sering disebut tekanan atas.DiastolikAngka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung beristirahat di antara saat pemompaan. Sering disebut tekanan bawah.

Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring, karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

Page 17: Hipertensi Chop

Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:

Tekanan DarahSistolik (angka pertama)

Diastolik (angka kedua)

Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60

Normal 90 - 120 60 - 80

Pre-hipertensi 120 - 140 80 - 90

Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1)

140 - 160 90 - 100

Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 / berbahaya)

Di atas 160 Di atas 100

Mengapa Tekanan Darah Meningkat?Apa yang menyebabkan tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air, maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat.Hal yang sama juga terjadi dengan darah Anda. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat.

Penyebab Darah TinggiAda beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:KeturunanFaktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.UsiaFaktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.Garam

Page 18: Hipertensi Chop

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.KolesterolFaktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.Obesitas / KegemukanFaktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.StresFaktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.RokokFaktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.KafeinFaktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.AlkoholFaktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.Kurang OlahragaFaktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

Mencegah dan Mengatasi Darah TinggiUntuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

Page 19: Hipertensi Chop

Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.Kendalikan kadar kolesterol Anda.Kendalikan diabetes Anda.Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian EpidemiologiPengertian HipertensiHipertensi, biasanya merujuk kepada “tekanan darah tinggi“, merupakan keadaan perubahan di mana tekanan darah meningkat secara kronik. Sungguhpun ia biasanya dikenali sebagai arterial hipertensi, perkataan “hipertensi” tanpa (qualifier) biasanya merujuk kepada hipertensi arteri. Hipertensi telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi mengalami serangan sakit jantung atau angin ahmar. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.B. Proses terjadinya penyakit hipertensi      Hipertensi terbukti sering muncul tanpa gejala. Berarti gejala bukan merupakan tanda untuk diagnostik dini. Dokter harus aktif menemukan tanda awal hipertensi, sebelum timbul gejala dan hipertensi muncul tidak dapat dirasakan atau tanpa gejala dan terjadi kelainan pada jantung, otak, ginjal, dan pembuluh darah tubuh berupa arteriosklerosis kapiler.                                                                                    Hal ini, karena ada hubungan antara hipertensi, penyakit jantung koroner, dengan gagal ginjal khususnya gagal ginjal kronik.Munculnya hipertensi, tidak hanya disebabkan oleh tingginya tekanan darah. Akan tetapi, ternyata juga karena adanya faktor risiko lain seperti komplikasi penyakit dan kelainan pada organ target, yaitu jantung, otak, ginjal, dan pembuluh darah. Dan Justru lebih sering muncul dengan faktor risiko lain yang mana sedikitnya timbul  sebagai sindrom X atau Reavan, yaitu hipertensi plus gangguan toleransi glukosa atau diabetes mellitus DM), dislipidemia, dan obesitas. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran

Page 20: Hipertensi Chop

normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis. Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.                                                                          A.    Klasifikasi Penyakit Hipertensi                                      Klasifikasi  penyakit hipertensi terdiri dari : 1. Tekanan sistolika. < 119 mmHg : Normalb. 120 – 139 mmHg: Pra Hipertensic. 140 – 159 mmHg: Hipertensi derajat 1d. > 160 mmHg : Hipertensi derajat 22. Tekanan diastolik :a.  < 79 mmHg : Normalb. 80 – 89 mmHg : Pra Hipertensic. 90 – 99 mmHg : Hipertensi derajat 1d. > 100 mmHg : Hipertensi derajat 2Stadium 1(Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHgStadium 2(Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHgStadium 3(Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHgStadium 4(Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih.Anda harus mulai berhati-hati apabila tekanan darah sudah mulai melebihi angka-angka dalam batasan-batasan tersebut diatas. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkannya.                                                C. Gejala Penyakit Hipertensi                                                                                  Gejala-gejala penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut:           Sakit kepala Kelelahan Mual Muntah Sesak nafas Gelisah Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal Sedangkan Pada anak, gejalanya anak mudah gelisah, cepat lelah, sesak napas, susah minum dan biru di tangan dan bibir. D. Faktor Penyebab Penyakit Hipertensi Peyebab hipertensi yang sering kali menjadi penyebab di antaranya aterosklerosis (penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh darah), keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit ginjal,

Page 21: Hipertensi Chop

kelenjar adrenal, dan sistem saraf simpatis. Pada ibu hamil kelebihan berat badan, tekanan psikologis, stres, dan ketegangan bisa menyebabkan juga hipertensi. Penyakit Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu :1.       Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.2.       Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). E. Status Gizi Penyakit HipertensiFaktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.            Dalam mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung.Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buahbuahan dalam kaleng, soft drink).Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape. Zat gizi yang diperlukan pada penderita hipertensi adalah  karbohidrat, protein dan lemak yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan mineral yang disebut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh diperlukan air dan serat. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima. F. Faktor Risiko Penyakit HipertensiFaktor risiko hipertensi, beberapa di antaranya dapat dikendalikan atau dikontrol dan tidak dapat dikontrol diantaranya :1.      Faktor risiko yang dapat dikendalikan atau dikontrol yaitu obesitas, kurang olahraga, merokok, menderita diabetes mellitus, menkonsumsi garam berlebih, minum alKohol, diet, minum kopi, pil KB , stress emosional dan sebagainya. 2.      Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan atau tidak dapat dikontrol yaitu Umur, jenis kelamin, dan genetic.     

Page 22: Hipertensi Chop

Kesimpulan

Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia.

Page 23: Hipertensi Chop

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi itu adalah dari kebiasaan atau gaya hidup masyarakat yaitu faktor herediter yang didapat pada keluarga, faktor usia, jenis kelamin, konsumsi garam yang berlebihan, kurang berolahraga, dan obesitas.