hil bedah digestif
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
1/34
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hernia merupakan suatu penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui
suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara kongenital yang
memberi jalan keluar pada setiap alat tubuh selain yang biasa melalui dinding
tersebut. Lubang itu dapat timbul karena lubang embrional yang tidak menutup atau
melebar, akibat tekanan rongga perut yang meninggi.1
Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia
ingunalis medialis dimana hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua
pertiga dari hernia ingunalis. Hernia inguinalis lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan. Hal ini dikarenakan pada laki-laki dalam waktu perkembangan
janin terjadi penurunan testis dari rongga perut. Jika saluran testis tidak menutup
dengan sempurna, maka akan menjadi jalan lewatnya hernia inguinalis. Perbandingan
antara pria dan wanita untuk hernia ingunalis ! 1. Pre"alensi hernia ingunalis pada
pria dipengaruhi oleh umur.#
$isebutkan bahwa 1 dari %&& orang yaitu sekitar ',1() mengalami hernia
inguinalis lateral. *eskipun terbilang angka insiden ini rendah tetapi masalah ini bisa
menjadi besar dikarenakan hernia ini dapat menjadi kondisi kegawatan yang
mengancam nyawa apabila organ perut yang masuk ke # kantong hernia tidak dapat
kembali ke posisi awal dan terjepit sehingga menimbulkan nyeri dan kerusakan organ
tersebut.
#
+dapun komplikasi yang dapat terjadi pada hernia inguinalis dapat menyebabkan
penyumbatan dan perdarahan pada saluran usus yang lama kelamaan menimbulkan
edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis, bila isi perut
terjepit dapat mengakibatkan terjadinya syok, asidosis metabolik dan abses. ntuk
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
2/34
2
menghindari terjadinya komplikasi, maka diperlukan tindakan bedah. indakan bedah
pada hernia adalah herniotomi atau herniorafi. Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi
hernia dimasukkan, kantong diikat, dan dilakukan assiny plasty atau tehnik yang
lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis./
1.2. Tujuan :
a0 *emenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Profesi
$okter P/$0 di $epartemen agian 2lmu edah 3akultas 4edokteran
ni"ersitas 5umatera tara 65P Haji +dam *alik *edan. b0 *eningkatkan kemampuan dalam penulisan karya ilmiah di bidang
kedokteran.
c0 ntuk lebih memahami dan mampu menangani pasien dengan kasus Hernia.
BAB II
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
3/34
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Embr!l!g
Pada pria, ligamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole
inferior gonad ke permukaan interna skrotum. 7ubernaculum akan melewati dinding
abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus
"aginalis adalah e"aginasi di"erticular peritoneum yang membentuk bagian "entral
gubernaculums bilateral. estis awalnya retroperitoneal dan dengan processus
"aginalis testis akan turun melewati canalis inguinalis ke scrotum dikarenakan
kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih dahulu
sehingga ,yang tersering hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak
pada laki-laki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan.&
estis turun melalui anulus inguinalis dan melintasi tepi atas os pubikum ke
dalam tonjolan skrotum pada saat lahir. estis kemudian dibungkus oleh suatu lipatan
refleksi prosesus "aginalis. Lapisan peritoneum yang membungkus testis dikenal
sebagai tunika "aginalis testis lamina "iseralis, bagian lain kantong peritoneum
membentuk tunika "aginalis testis lamina parietalis. 5aluran sempit yang
menghubungkan lumen prosesus "aginalis dengan rongga peritoneum, menutup pada
saat lahir atauu segera sesudahnya. $isamping dibungkus oleh lapisan-lapisan
peritoneum yang berasal dari prosesus "aginalis, testis juga terbungkus di dalam
lapisan-lapisan yang berasal dari dinding abdomen anterior yang dilewatinya. &
Lapisan prosesus "aginalis secara normal berfusi bersama dan berobliterasi
masuk kedalam saluran inguinal disekitar cincin interna. 4egagalan obliterasi
processus "aginalis oleh tunika "aginalis mengakibatkan berbagai anomaly inguinal.
Pada wanita o"arium turun ke pel"is dan gubernaculum bagian inferior menjadi
ligamentum rotundum yang mana melewati cincin interna ke labia majus.Processus
"aginalis normalnya menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang
melewati cincin interna.&
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
4/34
4
"ambar 2.1.1 Pr!#e# De#en#u# te#t#
2.2. Anat!m$
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
5/34
5
2.2.1. Dn%ng Ab%!men
Lapisan-lapisan dinding abdomen terdiri dari luar ke dalam0!
"ambar 2.2.1 La&#an'la&#an %n%ng ab%!men
1. 4ulit
#. 3ascia superficialis!
a. Lapisan luar, Panniculus adiposus fascia camperi0! berhubungandengan lemak superficial yang meliputi bagian tubuh lain dan
mungkin sangat tebal / inci 8(cm9 atau lebih pada pasien obesitas0
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
6/34
6
b. Lapisan dalam, 5tratum membranosum fascia scarpae0! stratum
membranosum tipis dan menghilang di sisi lateral dan atas. $i bagian
inferior, stratum membranosum berjalan di depan paha dan di sini
bersatu dengan fascia profunda pada satu jari di bawah ligamentum
inguinale.
/. :tot dinding anterior abdomen!
a. *usculus obli;uus e
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
7/34
7
*erupakan lembaran otot yang tipis dan terletak di profunda muskulus
obli;uus internus abdominis dan serabut-serabutnya berjalan
hori=ontal ke depan. 5erabut tendo yang terbawah bersatu dengan
serabut tendo yang sama dari muskulus obli;uus internus abdominis
membentuk conjoined tendon.
&. 3ascia trans"ersalis
*erupakan lapisan fascia tipis yang membatasi muskulus trans"ersus
abdominis. 3ascia trans"ersalis digambarkan oleh >ooper memiliki #
lapisan!3ascia trans"ersalis dapat dibagi menjadi dua bagian, satu terletak
sedikit sebelum yang lainnya, bagian dalam lebih tipis dari bagian luar? ia
keluar dari tendon otot trans"ersalis pada bagian dalam dari spermatic
cord dan berikatan ke linea semulunaris. Ligamentum >ooper terletak
pada bagian belakang ramus pubis dan dibentuk oleh ramus pubis dan
fascia. Ligamentum >ooper adalah titik fiksasi yang penting dalam
metode perbaika laparoscopic sebagaimana pada titik *c@ay.
%. Lemak e
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
8/34
8
• 6ami anteriores enam ner"i thoracici bagian bawah. erjalan di dalam
celah antara muskulus obli;uus internus abdominis dan muskulus
trans"ersus abdominis. 5araf tersebut menyarafi kulit dinding anterior
abdomen, otot-otot termasuk muskulus rectus abdominis dan
muskulus pyramidalis0, dan peritoneum parietale. 5araf-saraf ini
berakhir dengan menembus dinding anterior "agina muskuli recti
abdominis.
• Ber"us lumbalis 1. Punya perjalanan yang sama namun tidak masuk
ke "agina muskuli recti abdominis. 5araf ini berbentuk sebagai ner"usiliohypogastricus yang menembus aponeurosis muskulus obli;uus
e
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
9/34
9
• $ua arteri intercostales posterior bagian bawah merupakan cabang
aorta descendens dan empat arteri lumbales yang berasal dari aorta
abdominalis. *endarahi bagian lateral dinding abdomen.
@ena dinding anterior abdomen!
• @ena epigastrika superior
• @ena epigastrika inferior mengalirkan darah ke "ena
thoracica interna dan "ena iliaca
eanalis inguinalis panjangnya sekitar 1.% inci &cm0 pada orang dewasa danterbentang dari anulus inguinalis profundus lubang berbentuk o"al terletak sekitar
1./cm diatas ligamentum inguinale pada pertengahan antara sias dan symphisis
pubica0 pada fascia trans"ersalis, berjalan ke bawah dan medial sampai anulus
inguinalis superficialis lubang berbentuk segitiga0 pada aponeurosis obli;uus
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
10/34
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
11/34
11
3ungsi canalis inguinalis, pada laki-laki, memungkinkan struktur-struktur
yang terdapat di dalam funiculus spermaticus berjalan dari atau ke testis menuju
abdomen dan sebaliknya. Pada perempuan, canalis inguinalis yang lebih kecil
memungkinkan ligamentum teres uteri berjalan dari uterus menuju ke labium majus.
2.2.). Trg!num He##elba*+
rigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas!
D 2nferior! Ligamentum 2nguinale.
D Lateral! @asa epigastrika inferior.
D *edial! epi m. rectus abdominis.
$asarnya dibentuk oleh fascia trans"ersalis yang diperkuat serat
aponeurosis m.trans"ersus abdominis. Hernia yang melewati trigonum Hesselbach
disebut sebagai hernia direk, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum ini
adalah hernia indirek.
"ambar 2.2.) Trg!num +e##elba*+
2.). De,en# Herna Ingunal#
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
12/34
12
Hernia adalah suatu protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi
perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik
dinding perut./
2.-. Kla#,ka#
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia 2ngunalis Lateralis H2L0
dan Hernia 2ngunalis *edialis. $isini akan dijelaskan lebih lanjut hernia ingunalis
lateralis. Hernia inguinalis lateral adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus yang terletak di sebelah lateral "asa epigastrika inferior, menyusuri kanalis
inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus.1
abel. #.1. Perbedaan H2L dan H2*.%
ipe $eskripsi Hubungan
dg "asa
epigastrica
inferior
$ibungkus
oleh fascia
spermatica
interna
:nset biasanya
pada waktu
Hernia
ingunalis
lateralis
Penojolan
melewati cincin
inguinal dan
biasanya
merupakan
kegagalan
penutupan cincin
ingunalis interna
pada waktu
embrio setelah
Lateral Ea >ongenital
$an bisa pada
waktu dewasa.
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
13/34
13
penurunan testis
Hernia
ingunalis
medialis
4eluarnya
langsung
menembus fascia
dinding abdomen
*edial idak $ewasa
*enurut letaknya hernia dapat dibagi menjadi # tipe, yaitu# !
1. Hernia eksterna ! Hernia yang menonjol namun tonjolan tersebut tampak dari
luar yaitu hernia inguinalis lateralis indirek0, hernia
inguinalis medialis direk0, hernia femoralis, hernia
umbilikalis, hernia supra umbilikalis, hernia sikatrikalis, dan
lain F lain.
#. Hernia interna ! Hernia yang tonjolannya tidak tampak dari luar, yaitu hernia
obturatorika, hernia diafragmatika, hernia foramen Ginslowi
dan hernia ligamen treit=.
*enurut waktu hernia dapat dibagi menjadi # tipe, yaitu !
1. Hernia kongenital
#. Hernia akuisitaCdidapat
*enurut lokasiCletaknya hernia dapat dibagi menjadi / tipe, yaitu !
1. Hernia inguinalis
#. Hernia femoralis
/. Hernia umbilikalis
*enurut klinis hernia dapat dibagi menjadi & tipe, yaitu !
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
14/34
14
a. Hernia reponibilis ! bila isi hernia dapat keluar masuk. 4eluar saat berdiri
atau mengedan, masuk ketika berbaring atau bila didorong
masuk perut
b. Hernia ireponibilis ! bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam
rongga perut. 2ni biasanya disebabkan oleh pelekatan isi
kantong kepada peritoneum kantong hernia.
c. Hernia strangulasi! hernia ireponibel yang disertai gangguan "askularisasi
d. Hernia inkarserata! hernia ireponibel yang disertai gangguan pasasse
2.$. E&%em!l!g
$ari keseluruhan jumlah operasi di Perancis tindakan bedah hernia sebanyak
1,# ) dan #&,1 ) di +merika 5erikat. Hernia inguinalis sudah dicatat sebagai
penyakit pada manusia sejak tahun 1%'' sebelum *asehi dan mengalami banyak
sekali perkembangan seiring bertambahnya pengetahuan struktur anatomi pada regio
inguinal. Hampir % ) dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis. ntuk
memahami lebih jauh tentang hernia diperlukan pengetahuan tentang kanalis
inguinalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia
ingunalis medialis dimana hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua
pertiga dari hernia ingunalis. 5epertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis.
Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita, untuk hernia
femoralis sendiri lebih sering ditemukan pada wanita. Perbandingan antara pria dan
wanita untuk hernia ingunalis ! 1. Pre"alensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi
oleh umur. A
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
15/34
15
2.. /akt!r 0e#k!
+da beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis
antara lain! &,
1. 4elemahan aponeurosis dan fasia tran"ersalis
#. Prosesus "aginalis yang terbuka, baik kongenital maupun didapat
/. ekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, hipertrofi prostat,
konstipasi, dan asites
&. 4elemahan otot dinding perut karena usia
%. $efisiensi otot
A. Hancurnya jaringan penyambung oleh karena merokok, penuaan atau
penyakit sistemik.
Pada neonatus kurang lebih ' ) prosesus "aginalis tetap terbuka, sedangkan
pada bayi umur satu tahun sekitar /' ) prosesus "aginalis belum tertutup. +kan
tetapi, kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa persen. tidak sampai 1' ) anak
dengan prosesus "aginalis paten menderita hernia. Pada lebih dari separuh populasi
anak, dapat dijumpai prosesus "aginalis paten kontralateral, tetapi insiden hernia
tidak melebihi #' ). mumnya disimpulkan adanya prosesus "aginalis yang paten
bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia, tetapi diperlukan faktor lain,
seperti anulus inguinalis yang cukup besar. $alam keadaan relaksasi otot dinding
perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan
intraabdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih "ertikal. 5ebaliknya
bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih trans"ersal dan
anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis
inguinalis. 4elemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
16/34
16
n.ilioinguinalis dan iliofemoralis setelah apendektomi. Jika kantong hernia inguinalis
lateralis mencapai skrotum, hernia disebut hernia skrotalis.
2.. Pat!,#!l!g
Ligamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole inferior
gonad ke permukaan interna labialCscrotum. 7ubernaculum akan melewati dinding
abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus
"aginalis adalah e"aginasi di"erticular peritoneumyang membentuk bagian "entral
gubernaculums bilateral. Pada pria testes awalnya retroperitoneal dan dengan
processus "aginalis testes akan turun melewati canalis inguinalis ke scrotum
dikarenakan kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih
dahulu sehingga ,yang tersering hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih
banyak pada laki-laki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan. Pada wanita
o"arium turun ke pel"is dan gubernaculum bagian inferior menjadi ligamentum
rotundum yang mana melewati cincin interna ke labia majus. Processus "aginalis
normalnya menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang melewati
cincin interna. Pada pria kehilangan sisa ini akan melekatkan testis yang dikenal
dengan tunika "aginalis. Jika processus "aginalis tidak menutup maka hidrokel atau
hernia inguinalis lateralis akan terjadi. 5edangkan pada wanita akan terbentuk kanal
Buck. +kan tetapi tidak semua hernia ingunalis disebabkan karena kegagalan
menutupnya processus "aginalis dibuktikan pada #')-/') autopsi yang terkena
hernia ingunalis lateralis proseccus "aginalisnya menutup.(
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
17/34
17
7ambar #. Proses erjadinya Hernia 2nginalis Lateralis
2.. Dagn!##
+. +namnesis
+namnesis yang terarah sangat membantu dalam menegakkan diagnosis.
raian lebih lanjut tentang keluhan utama, misalnya bagaimana sifat keluhan, dimana
lokasi dan kemana penjalarannya, bagaimana awal serangan dan urutan kejadiannya,
adanya faktor yang memperberat dan memperingan keluhan, adanya keluhan lain
yang berhubungan perlu ditanyakan dalam diagnosis. 7ejala dan tanda klinik hernia
banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-
satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk,
bersin, atau mengejan, dan menghilang setelah berbaring. 4eluhan nyeri jarang
dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau para umbilical
berupa nyeri "isceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
18/34
18
halus masuk kedalam kantong hernia. Byeri yang disertai mual atau muntah baru
timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau srangulasi karena nekrosis atau
gangren.1'
Pasien sering mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah inguinal, dan
dapat dihilangkan dengan reposisi manual kedalam ka"itas peritonealis. etapi
dengan berdiri atau terutama dengan gerak badan, maka biasanya hernia muncul
lagi.11
. Pemeriksaan fisik 1#
5emua hernia mempunyai tiga bagian yaitu kantong, isi dan bungkusnya.
5emua ini tergantung pada letak hernia, isi kantong hernia omentum yang terbanyak
ditemukan. 4emudian ileum, jejunum, dan sigmoid. +ppendiks bagian F bagian lain
dari kolon, lambung, dan bahkan hepar pernah dilaporkan terdapat di dalam kantong
hernia yang besar. :mentum teraba relati"e bersifat plastis dan sedikit noduler. sus
bisa dicurigai apabila kantong teraba halus dan tegang seperti hydrocele, tetapi tidak
tembus cahaya. 4adang F kadang pemeriksa bisa merasakan gas bergerak didalam
lengkung usus atau dengan auskultasi bisa menunjukkan peristaltik. Lengkung usus
yang berisi gas akan tympani pada perkusi. $alam keadaan penderita berdiri gaya
berat akan rnenyebabkan hernia lebih mudah dilihat dan pemeriksaan pada penderita
dalam keadaan berdiri dapat dilakukan dengan lebih menyeluruh. $engan kedudukan
penderita berbaring akan lebih mudah melakukan pemeriksaan raba. +ndaikata
terdapat hernia, lebih mudah dapat melakukan reposisi dan sisa pemeriksaan perut
dan tungkai0 lebih mudah dilakukan.
1. In#&ek#
Pembengkakan yang timbul mulai dari regio inguinalis dan mencapai labium
majus atau sampai dasar skrotum, selalu merupakan hernia inguinalis lateralis. 4alau
tidak ada pembengkakan yang dapat kila lihat, penderita disuruh batuk. 4alau
pembengkakan yang kemudian terlihat kemudian berada di atas lipatan inguinal dan
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
19/34
19
berjalan miring dan lateral atas menuju ke medial bawah, maka pembengkakan
tersebut adalah hernia inguinalis lateralis. etapi kalau pembengkakan itu
kelihatannya langsung muncul ke depan, maka kita berhadapan dengan hernia
inguinalis medialis.
2. Pal&a#
$apat untuk menentukan macam hernianya. ntuk memeriksa pelipatan paha
kiri digunakan tangan kiri, pelipatan paha kanan dipakai tangan kanan. >aranya!
• Iiemans test ! Jari ke # diletakkan diatas annulus internus terletak diatas
ligamentum inguinale pada pertengahan 52+5 dan tuberkulum pubikum 0. Jari
ke / diletakkan diatas annulus eksternus terletak diatas ligamentum inguinale
sebelah lateral tuberkulum pubikum 0. Jari ke & diletakkan diatas fossa o"alis
terletak dibawah ligamentum inguinale disebelah medial dari a. femoralis 0.
Lalu penderita disuruh batuk atau mengejan, bila terdapat hernia akan terasa
impulse atau dorongan pada ujung jari pemeriksa. eknik ini dikerjakan bila
tidak didapatkan benjolan yang jelas.
• haab test! eknik ini dilakukan bila benjolannya jelas. enjolan dipegang
diantara ibu jari dan jari lain, kemudian cari batas atas dari benjolan tersebut.
ila batas atas dapat ditentukan, berarti benjolan berdiri sendiri dan tiak ada
hubungan dengan kanalis inguinalis jadi bukan merupakan suatu kantong
hernia0. ila batas atas tidak dapat ditentukan berarti benjolan itu merupakan
kantong yang ada kelanjutannya dengan kanalis inguinalis0, selanjutnya
pegang leher benjolan ini dan suruh penderita batuk untuk merasakan impulse
pada tangan yang memegang benjolan itu.
• 3inger test! 7unakan tangan kanan untuk hernia sisi kanan, pakai tangan kiri
untuk hernia sisi kiri. $engan jari kelingking kulit scrotum diin"aginasikan,
jari tersebut digeser sampai kuku berada diatas spermatic cord dan permukaan
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
20/34
20
"olar jari menghadap ke dinding "entral scrotum. $engan menyusuri
spermatic cord kearah proksimal maka akan terasa jari tersebut masuk melalui
annulus eksternus, dengan demikian dapat dipastikan selanjutnya akan berada
dalam kanalis inguinalis. ila terdapat hernia inguinalis lateralis, terasa
impulse pada ujung jari, bila hernia inguinalis medialis maka teraba dorongan
pada bagian samping jari.
). Perku#
ila isinya gas pada usus akan terdengar bunyi timpani.
-. Au#kulta#
erdengar suara usus, bila auskultasi negatif maka kemungkinan isi hernia
berupa omentum. +uskultasi juga bisa untuk mengetahui derajat obstruksi
usus.
>. Pemeriksaan penunjang1#
• Herniografi
$alam teknik ini, %'K(' ml medium kontras iodin positif di masukkan
dalam wadah peritoneal dengan menggunakan jarum yang lembut. Pasien
berbaring dengan kepala terangkat dan membentuk sudut kira- kira #%
derajat. empat yang kontras di daerah inguinalis yang diam atau bergerak
dari sisi satu ke sisi lain akan mendorong terwujudnya kolam kecil pada
daerah inguinal. iga fossa inguinal adalah suprapubik, medial dan lateral.
Pada umumnya fossa inguinal tidak mcncapai ke seberang pinggir tulang
pinggang agak ke tengah dan dinding inguinal posterior. Hernia tak langsung
muncul dari fossa lateral yang menonjol dari fossa medial atau hernia
langsung medial yang menonjol dari fossa suprapubik.
• ltrasonografi
eknik ini dipakai pada perbedaan gumpalan dalam segitiga femoral.
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
21/34
21
• omografi komputer
$engan teknik ini mungkin sedikit kasus hernia dapat dideteksi.
2.3. Dagn!## ban%ng14
a. Hernia femoralis
Pada hernia inguinalis, leher hernia terletak diatas dan medial terhadap
ujung ligamentum. Pada hernia femoralis, leher hernia terletak dibawah
dan lateral terhadap ujung medial ligamentum inguinale dan tuberkulum
pubikum.
b. Bodes lymph inguinal
5aat nodes lymph inguinal memungkinkan untuk muncul, mungkin
penyakit ini hampir tidak dapat dibedakan dari hernia femoral, tapi
penyakit ini biasanya berada di bawah ikatan sendi tulang inguinal.
c. Hydrocele dari saluran Buck 2ni muncul sebagai sebuah pembengkakan yang keras kista, dan tidak
dapat diperkecil di lingkaran superfisial dari seorang perempuan muda,
dan sebuah kista yang menggantikan distal di sepanjang ikatan sendi
tulang. 5ebuah testis yang tidak sepenuhnya diturunkan yang berasal dari
lingkaran eksternal. 5ebuah hernia biasanya muncul .
2.14. Penatalak#anaan
a. 4onser"atif
Pengobatan konser"atif bukan merupakan tindakan definitif sehingga dapat kambuh
lagi.
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
22/34
22
1. 6eposisi
5uatu usaha atau tindakan untuk memasukkan atau mengembalikan isi hernia
ke dalam ca"um peritoneum atau abdomen secara hati-hati dan dengan
tekanan yang lembut dan pasti. 6eposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis
yang reponibel dengan cara memakai kedua tangan. angan yang satu
memegang lekuk yang sesuai dengan pintunya leher hernia diraba secara
hati-hati, pintu dilebarkan0, sedangkan tangan yang lainnya memasukkan isi
hernia melalui pintu tersebut. 6eposisi ini kadang dilakukan pada hernia
inguinalis irreponibel pada pasien yang takut operasi. >aranya, bagian hernia
dikompres dingin, penderita diberi penenang "alium 1' ml supaya pasien
tidur, posisi tidur trendelenberg. Hal ini rnemudahkan memasukkan isi
hernianya. Jika gagal tidak boleh dipaksakan, lebih baik dilakukan operasi
pada hari berikutnya.
#. 5untikan
$ilakukan setelah reposisi berhasil. $engan rnenyuntikkan cairan
sklerotik berupa alkohol atau kinin di daerah sekitar hernia, rnenyebabkan pintu hernia mengalami sklerosis atau penyempitan, sehingga isi hernia tidak
akan keluar lagi dari ca"um peritonei.
/. 5abuk hernia
5abuk ini diberikan pada pasien dengan pintu hernia yang rnasih kecil
dan menolak dilakukan operasi . Pemakaian bantalan penyangga hanya
bertujuan menahan hernia yang telah di reposisi dan tidak pernah
menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup.
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
23/34
23
b. :peratif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang
rasional. 2ndikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.1&
In%ka# tn%akan !&era#:
1. Hernia inguinalis yang mengalami inkarserata, meskipun keadaan umum
jelek.
#. Hernia reponibel pada bayi dengan umur lebih dari A bulan atau berat badan
lebih dari A kilogram. Jalannya operasi menggunakan obat anastesi lokal
berupa procain dengan dosis rnaksimum #'' cc % Jika digunakan anastesi
lokal, digarnbarkan incisi berbentuk belah ketupat dan diberikan kira-kira A'
ml
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
24/34
24
kebutuhan0, biasanya %-( cm. Pada anastesi lokal dilakukan infiltrasi procain kurang
lebih tidak melebihi #' cc. 5etelah kulit dibuka, subkutis dan jaringan lemak disiangi
sampai tampak aponeurosis muskulus obli;us eksternus yang merupakan dinding
depan kanalis inguinalis. 4ira-kira # cm cranial ligamentun inguinale. 2risan ke
medial sampai membuka anulus inguinalis eksternus.
$i dalam kanalis inguinalis terdapat funiculus spermaticus dibungkus
muskulus cremaster. :tot ini disiangi sampai funikulus spermaticus kelihatan.
3uniculus dibersihkan atau dicanthol sampai ke lateral dengan kain kasa, dan kantong
peritoneum akan timbul di sebelah caudomedialnya. 4antong ini dijepit dengan dua
buah pinset sirurgik dan diangkat, kemudian dibuka dengan memperhatikan agar isi
hernia usus0 tidak terpotong. 4antong yang terbuka lalu dijepit dengan klem
*ickuliks sehingga usus tampak jelas. 4emudian usus dikembalikan ke ca"um
abdominalis dengan rnelebarkan irisan pada kantong ke proksimal sampai leher
hernia. 5isa kantong sebelah distal dibiarkan dalam skrotum pada hernia yang besar
karena bisa menimbulkan banyak pendarahan0, sedang hernia yang kecil sisa
kantong tersebut dibuang. 4emudian leher dijahit ikat. Puntung ini kemudian
ditanamkan di bawah conjoint tendon dan digantungkan. 5elanjutnya karena locus
minoris resistantiae masih ada, perlu dilakukan hernioplasty.1&
Hern!&la#t6 a%a berma*am'ma*am menurut kebutu+ann6a!
1. 3erguson
Eaitu funiculus spermaticus ditaruh di sebelah dorsal dari musculus obli;us
e
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
25/34
25
#. assini
*uskulus obli;us internus dan muskulus trans"ersus abdominis dijahitkan
pada ligamentum inguinale. 3unikulus spermaticus diletakkan "entral dari
muskulus tadi tetapi dorsal dari aponeurosis muskulus obli;us eksternus
sehingga kanalis inguinalis kedua muskuli tadi memperkuat dinding belakang
dari kanalis inguinalis, sehingga locus minoris resistantiae hilang.
/. Halstedt
$i lakukan untuk memperkuat atau menghilangkan locus minonis resistentiae.
4etiga muskulus, muskulus obli;us eksternus abdominis, muskulus obli;us
internus abdominis, muskulus obli;us trans"ersus abdominis, funikulus
spermatikus diletakkan di sub kutis.1&
&. 5houldice
*embuka lantai inguinalis dan mengimbrikasi fascia trans"ersalis dengan
teknik jahitan kontinyu .1%
5&era# &a%a +erna ngunal# me%al#
Herniotomy pada hernia inguinalis medialis sama dengan teknik operasi
hernia inguinalis lateralis. Hernioplasty di sini memperkuat daerah medial dan anulus
inguinalis eksternus. Hernioplasty dikerjakan dengan cara *c. @ay. yaitu menarik
muskulus obli;us abdominis internus dan muskulus trans"ersus abdominis, serta
conjoint tendon lalu dijahitkan pada ligamentum cowperi atau pectineum lewat
sebelah dorsal dari ligamentum inguinale.
2.11. K!m&lka#
4omplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. 2si
hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel? ini dapat terjadi
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
26/34
26
kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ ekstraperitoneal
atau merupakan hernia akreta. $i sini tidak timbul gejala klinis kecuali berupa
benjolan. $apat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi
hernia strangulata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana.
5umbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. ila cincin hernia
sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti pada hernia femoralis dan hernia
obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde,
yaitu dua segmen usus terperangkap di dalam kantong hernia dan satu segmen
lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti huruf G.1A
Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi isi hernia. Pada
permulaan terjadi bendungan "ena sehingga terjadi edema organ atau struktur di
dalam hernia dan transudasi kedalam kantong hernia. imbulnya edema
menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya
peredaran darah terganggu. 2si hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan
berisi transudate berupa cairan serosanguinus. 4alau isi hernia terdiri atas usus, bisa
terjadi perforasi yang akhirnya menimbulkan abses local, fistel, atau peritonitis jika
terjadi hubungan dengan rongga perut. 1A
7ambaran klinis hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan
gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam
basa. ila terlah terjadi strangulasi karena gangguan "askularisasi, terjadi keadaan
toksik akibat gangrene dan gambaran klinis menjadi kompleks dan sangat serius.
Penderita mengeluh nyeri lebih hebat di tempat hernia. Byeri akan menetap karena
rangsangan peritoneal. 1A
Pada pemeriksaan lokal ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan
kembali disertai nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia. $apat dijumpai tanda
peritonitis atau abses lokal. Hernia strangulate merupakan keadaan gawat darurat.
:leh karena itu, perlu mendapat pertolongan segera. 1A
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
27/34
27
2.12. Pr!gn!##
Prognosa tergantung pada keadaan umum penderita serta ketepatan
penanganan. api pada umumnya baik karena kekambuhan setelah operasi jarang
terjadi, kecuali pada hernia berulang atau hernia yang besar yang memerlukan
pengguanaan materi prosthesis. Pada penyakit hernia ini yang penting adalah
mencegah faktor predisposisi.1
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
28/34
28
BAB III
LAP50AN KASUS
).1. I%entta# Pa#en
Bama ! $jamaluddin 5irait
mur ! A# tahun
Jenis 4elamin ! Laki-laki
Bomor *6 ! ''.AA.1.'(
anggal *asuk ! 1A *aret #'1A
).2. Anamne##
4eluhan tama ! Byeri pada benjolan di skrotum
elaah ! Hal ini dialami :.5. sejak % tahun yang lalu dan semakin
memberat dalam 1 minggu ini. Byeri terasa pada daerah
sekitar benjolan dan dibawah pusat, tidak menjalar, dan
bersifat hilang timbul sepanjang hari. enjolan di skrotum
awalnya semakin tampak bila os mengedan, batuk atau
mengangkat benda berat bersifat menetap dan tidak hilang
bila os istirahat.
$emam -0, + menurut os normal, frekuensi 1-# kali per
hari, tidak berdarah, + seperti kotoran kambing -0. *ual
dan muntah -0. Penurunan nafsu makan -0.
6P ! Hipertensi
6P: ! -0
).). Statu# Pre#en#
4esadaran ! >ompos *entis
ekanan $arah ! 1A'C' mmHg
$enyutBadi ! ((
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
29/34
29
).-. Pemerk#aan /#k
4epala ! *ata ! konjungti"a palpebra inferior pucat! -C-0ikterik 0-C-0,
CHC* ! $B
Leher ! $B
oraks ! 2nspeksi ! 5imetris
Palpasi ! 53 kaMki
Perkusi ! 5onor di kedua lapangan paru
+uskultasi ! 5P! "esikuler, 5! -0
+bdomen ! 2nspeksi ! 5imetris , distensi -0
+uskultasi ! Peristaltik N0
Perkusi ! impani
Palpasi ! 5oepel, nyeri tekan -0. HCLC6 tidak teraba
7enitalia !
2nspeksi ! Pembesaran asimetris pada skrotum kiri
Palpasi ! konsistensi lunak, benjolan tidak dapat direposisi
Okstremitas ! 5uperiorCinferior!edema -C-0
).$. Dagn!##
H2L L0 ireponibel N hipertensi
).. Tatalak#ana
2@3$ 6L #' gttCi
@alsartan 1ek lab
/!t! Kln# Pa#en:
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
30/34
30
Pemerk#aan Lab!rat!rum:
Pemerk#aan Ha#l
Hb 1%,1 gCdL
Ht &A )
Leuk!#t (./' C mm/
Tr!mb!#t /&%.''' C mm/
PT 1/, 1&,'0
aPTT #,& /#,0
TT 1&,# 1(,'0
IN0 1,''
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
31/34
31
Natrum 1&' mO;CL
Kalum &,A mO;CL
Kl!r%a 1'A mO;CL
Ureum #A mgCdL
Kreatnn 1,&' mgCdL
Albumn &,# gCdL
K"D a% ran%!m 1%' mgCdL
Pemerk#aan /!t! T+!ra7:
4esan! 4ardiomegali dengan aorta dilatasi elongasi
BAB -
KESI8PULAN
uan $, A# tahun, datang ke 6umah 5akit mum Pusat Haji +dam *alik
dengan keluhan nyeri pada benjolan di skrotum. Hal ini dialami :.5. sejak %
tahun yang lalu dan semakin memberat dalam 1 minggu ini. Byeri terasa pada
daerah sekitar benjolan dan dibawah pusat, tidak menjalar, dan bersifat hilang
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
32/34
32
timbul sepanjang hari. enjolan di skrotum awalnya semakin tampak bila os
mengedan, batuk atau mengangkat benda berat bersifat menetap dan tidak hilang
bila os istirahat. $emam -0, + menurut os normal, frekuensi 1-# kali per hari,
tidak berdarah, + seperti kotoran kambing -0. *ual dan muntah -0.
Penurunan nafsu makan -0. 6iwayat HipertensiN0.
erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik diagnostik, dan pemeriksaan
penunjang pasien didiagnosa dengan H2L L0 ireponibel N hipertensi.
Penatalaksanaan berupa! 2@3$ 6L #' gttC2, @alsartan 1
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
33/34
33
/. Jong, G.$., 5jamsuhidayat, 6., #''&. sus halus, +pendiks, 4olon, dan
+norektum. $alam! uku +jar 2lmu edah.. Odisi #. Jakarta! O7> A#-
A#.ni"ersitas 2ndonesia $igestif. Jakarta! *edia +esculapius, /'#F/#(2.
&. 5adler, .G. Ombriologi 4edokteran Langman. +lih bahasa! Joko 5uyono.
Odisi ke-. Jakarta! O7>, #'''? hal. /'&-
%. 2ngunal Hernia! +natomy and *anagement. +"ailable from!
http!CCwww.medscape.comC"iewarticleC'/%&
A. ownsend, >ourtney *. #''&. Hernias. 5abiston euscheri, +, *. $, >h. *, 3. 6. >. 5, and 7iles, 7. 6, *. $, 3. 6. >. 5, and
*oosa, 1(0, Essentials Surgical Practise, #nd ed.1, #A/, $epartement of
5urgery, 5t. James ni"ersity Hospital, London.
1#. $udley and Gaompany, 5ingapore.
1&. >ameron, J. L, 10, Terapi Bedah Mutakhir , edisi 2@, '- 1/, inarupa
+ksara, Jakarta.
http://www.medscape.com/viewarticle/420354http://www.medscape.com/viewarticle/420354
-
8/19/2019 Hil Bedah Digestif
34/34
34
1%. $armokusumo, 4, 1/0, Buku Pegangan Kuliah lmu Bedah, 3akultas
4edokteran, ni"ersitas *uhamadiyah Eogyakarta.
1A. halut 4armadi., #''&. $inding perut, hernia, retroperitoneum, dan
omentum. $alam! 5jamsuhidajat, 6., Buku A!ar lmu Bedah S!amsuhida!at"
de !ong . Jakarta! O7>, %#(-%//.
1. G. 5te"e Oubank. #''&. Hernia. 5abiston e