hepatitis a tgs qu

68
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan: Hepatitis Atepat pada waktunya. Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dengan terselesainya makalah ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Yth Ibu. Cornelia, S. Kep, Ns selaku dosen pengampu pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB) I. 2. Semua teman-teman khususnya kelas A.4.4 3. Semua pihak yang telah membantu dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari penjelasan dan juga pengetikannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari sehingga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. . Yogyakarta, Oktober 2009

Upload: senyum-desya

Post on 28-Jun-2015

1.390 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hepatitis A tgs qu

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah

“Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan: Hepatitis A” tepat pada waktunya.

Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

maka dengan terselesainya makalah ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Yth Ibu. Cornelia, S. Kep, Ns selaku dosen pengampu pada mata kuliah

Keperawatan Medikal Bedah (KMB) I.

2. Semua teman-teman khususnya kelas A.4.4

3. Semua pihak yang telah membantu dorongannya baik secara langsung maupun

tidak langsung selama penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari penjelasan dan juga pengetikannya. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan makalah ini di kemudian hari sehingga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak.

.

Yogyakarta, Oktober 2009

Penulis

Page 2: hepatitis A tgs qu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

............Hepatitis A dahulu dinamakan hepatitis infeksiosa, disebabkan oleh virus RNA

dari famili enterovirus. Cara penularan penyakit ini adalah melalui jalur fekal-oral,

terutama lewat konsumsi makanan atau minuman yang tercemar virus tersebut. Virus

hepatitis A ditemukan dalam dalam tinja pasien yang terinfeksi sebelum gejalanya

muncul dan selama beberapa hari pertama menderita sakit. Secara khas, seorang pasien

dewasa muda akan terjangkit infeksi di sekolah dan membawanya ke rumah di mana

kebiasaan sanitasi yang kurang sehat menyebarkannya ke seluruh angota keluarga.

............Hepatitis A lebih prevalen di negara-negara berkembang atau pada populasi yang

tinggalnya berdesakan dengan sanitasi yang buruk. Penjaja makanan yang terinfeksi dapat

menyebarkan penyakit tersebut, dan masyarakat dapat terjangkit melalui konsumsi air

atau ikan dari sugai yang tercemar limbah.

............Wabah hepatitis A dapat terjadi pada pusat- pusat kesehatan dan panti akibat

kurangnya kebersihan perorangan. Kadang-kadang penyakit ini ditularkan melalui

transfusi darah.

1.2 Tujuan

Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuan, antara lain :

a. TUJUAN UMUM

Setelah menyusun makalah ini mahasiswa mampu mengetahui gambaran umum

tentang Hepatitis A dan proses keperawatannya.

b. TUJUAN KHUSUS

Setelah menyusun makalah ini mahasiswa mampu:

1. Mengetahui tentang pengertian dan etiologi dari Hepatitis A

2. Mengetahui klasifikasi, tanda dan gejala Hepatitis A

3. Mengetahui tentang patofisiologi dan pathway dari Hepatitis A

4. Mengetahui tentang pemeriksaan diagnostik pada Hepatitis A

5. Mengetahui tentang komplikasi yang ditimbulkan pada Hepatitis A

6. Mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan pada Hepatitis A

7. Membuat asuhan keperawatan Hepatitis A

Page 3: hepatitis A tgs qu

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFENISI HEPATITIS

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan yang dapat disebabkan oleh

infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono

Hadi, 1999). Dimana juga merupakan hasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima

golongan besar jenis virus , antara lain :

Virus Hepatitis A ( HAV )

Virus Hepatitis B ( HBV )

Virus Hepatitis C ( HCV )

Virus Hepatitis D ( HDV ) atau Virus Delta

Virus Hepatitis E ( HEV )

Hepatitis F dan G mempunyai kesamaan atau identitas tersendiri, tetapi jenis ini jarang ada.

Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk

sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi , ingesti , atau pemberian obat secara

parenteral ( IV ) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau

terbukanya hepatotoxin , seperti : industri toxins , alkohol dan pengobatan yang digunakan

dalam terapi medik.

B. KLASIFIKASI HEPATITIS

Hepatitis Virus

Lima jenis penyakit hepatitis virus akut dengan melalui ragam penyerangan, ragam

permulaan dan masa inkubasi . Virus ini untuk jenis parenteral dan non parenteral

sehubungan dengan mekanisme transmisi (penyerangan).

Jenis non-parenteral : Hepatitis A dan Hepatitis E , penyebaran virus melalui route oral-

fecal . Jenis parenteral : Hepatitis B , Hepatitis C , dan Hepatitis D , penyebarannya

melalui transfusi darah melalui pembuluh darah vena dan hubungan sex.

Page 4: hepatitis A tgs qu

Hepatitis A

Bahan penyebab yang dapat menjangkit Hepatitis A kemungkinannya adalah virus RNA

dari golongan enterovirus . Karakteristik Hepatitis A adalah sama dengan sifat khas dari

syndroma virus dan sering kali tidak dapat dikenali . Penyebaran Hepatitis A melalui route

oral-fecal dengan ingesti oral dari ketidakbersihan fecal.

Air yang tidak bersih mengandung sumber penyakit atau infeksi, kerang-kerang yang

diambil dari air yang tercemar , dan makanan yang tidak bersih karena terjamah oleh HAV

. Virus dapat juga tersebar melalui aktivitas sex oral-anal dan kadang-kadang melalui

pembukaan pengeluaran fecal dalam Rumah Sakit. Dalam kasus yang sama , Hepatitis A

dapat juga bertransmisi dalam aliran darah . Masa inkubasi Hepatitis A antara dua sampai

enam minggu dengan rata-rata waktu empat minggu . Penyakit ini dapat mengancam

hidup manusia ( sangat berbahaya bagi hidup manusia ).

Hepatitis B

Hepatitis B berbentuk sebagai serum hepatitis . Virus Hepatitis B ( HBV ) adalah partikel

double-sheel berisi DNA yang terdiri dari antigen ( HBcAg ) , permukaan antigen

( HBsAg) dan protein independent ( HBeAg ) dalam sirkulasi darah.

Jenis penyebaran HBV adalah route terkontaminasinya jaringan percutaneous dengan

darah . Selain itu juga penyebarannya melalui mukosa membran dengan lewat :

Kontak dengan cairan tubuh , seperti : semen , saliva , dan darah .

Kontaminasi dengan luka yang terbuka .

Peralatan dan perlengkapan yang terjangkit.

Contoh waktuterjadinya transmisi ( penyebaran ) , antara lain :

Jarum suntik ( secara sengaja atau kebetulan ).

Transfusi darah yang terkontaminasi dengan luka , goresan atau lecet

Mulut atau mata yang terkontaminasi selama irigasi luka atau suction.

Prosedur bedah mulut atau gigi.

Page 5: hepatitis A tgs qu

HBV dapat terjadi klien yang menderita AIDS . HBV lebih menjangkit atau berbahaya

dari pada HIV , dimana sebagai penyebab AIDS . Untuk penyebab ini Hepatitis B

mendapat tempat terbesar untuk perawatan kesehatan profesional .

Hepatitis B dapat tersebar melalui hubungan sex dan khususnya para gay (male-homo)

(Dindzans,1992). Virus ini dapat juga tersebar dengan melalui penggunaan peralatan

“tato” dan pelubang daun telinga ; penggunaan yang terkontaminasi pada perlengkapan

pembagian obat ( terkontaminasinya perlenkapan pembagian obat ) ; berciuman ; dan

perlengkapan lainnya seperti : cangkir , pasta gigi , dan rokok.

Perjalanan penyakit Hepatitis B sangat beragam. Hepatitis B kemungkinan mempunyai

serangan tipuan dengan sinyal yang lemah dan sekumpulan penyakit atau komplikasi yang

serius , seperti : masa inkubasi 40 sampai dengan 180 hari , tetapi Hepatitis B secara

umum akan berkembang 60 sampai 90 hari setelah pembukaan (terserang) . Penyakit liver

kronik berkembang 5% pada klien dengan infeksi HBV akut.

Hepatitis C

Virus Hepatits C (HCV) sama dengan HBV, dan mempunyai pengurai seperti flavi-virus,

virus pemutus rantai RNA. HCV penebarannya melalui darah dan produksi darah dan

terindentitas pada gay , tersebar selama hubungan sex . Symptom berkembang 40 sampai

100 hari setelah penyerangan virus . Masa inkubasi adalah 2 sampai 22 minggu , dengan

rata-rata masa inkubasi 8 minggu.

Akibat meningkatnya Hepatitis C dan Hepatitis B pada klien yang sama , epidemiologi

dan hepatologi dipelajari dengan seksama . Klien yang menggunakan obat secara IV

menyebabkan 40% terjangkit HCV .

Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan karena terinfeksi HDV , virus RNA yang tidak sempurna

membutuhkan fungsi pembantu HBV. HDV bergabung dengan HBV dengan

kehadirannya dibutuhkan untuk replikasi virus. Virus delta dapat menjangkit pada klien

secara simultan dengan HBV atau bisa juga dengan meninfeksi secara superimpose pada

klien yang terinfeksi HBV super infeksi kemungkinan mempunyai waktu hidup yang sama

dengan Hepatitis B kronik dan mungkin juga berkembang dalam keadaan carrier yang

Page 6: hepatitis A tgs qu

kronik . Transmisi primer penyakit ini melalui route non-percuntaneous , terutama

hubungan personal yang tertutup (selingkuh).

Durasi infeksi HDV ditentukan dengan durasi infeksi HBV tidak lebih lama dari infeksi

HBV. Bagaimanapun infeksi HDV kronik menunjukkan adanya kemajuan yang cepat dari

penyakit liver, penyebab penambah kerusakan hati yang telah siap disatukan dari infeksi

HBV kronik.

Hepatitis E

Virus hepatitis sangat mudah dikenal dengan epidemis cairan dari hepatitis, sejak

ditemukan epidemi di Asia, Afrika dan Mexico. Di AS dan Canada hepatitis E terjadi pada

orang – orang yang mengunjungi daerah endemic. Virus rantai tunggal RNA dikirimkan

melalui rute oral – fecal dan menyerupai virus hepatitis A. HEV mempunyai periode

inkubasi 2 – 9 minggu. Hepatitis E tidak menuju infeksi kronik atau carier.

C. ETIOLOGI

Penyebab hepatitis meliputi :

Infeksi virus.

Obat-obatan, bahan kimia, dan racun.

Reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis.

D. MANISFESTASI KLINIS

Hepatitis Vital

Sumber dan penyebab dari manifestasi klinik dari semua kelima tipe hepatitis vital

adalah sama. Perawat menetapkan keluhan subyektif klien secara umum, menentukan

apakah terjadi gejala akut ( hepatitis A atau E ) atau tipuan ( hepatitis B atau C )

Klien mungkin merasa lelah dan kehilangan selera. Selanjutnya perawat memeriksa

kelanjutan untuk mengira perjalanan klien ;

Perasaan umum yang tidak nyaman

Page 7: hepatitis A tgs qu

Lemah

Mialgias ( nyeri otot )

Sakit kepala

Arthritis

Intabilitas

Depresi

Nausea

Muntah

Perawat menanyakan pada klien apakah kehilangan selera pada akhir – akhir ini.

Makan makanan kotor. Perokok yang tidak suka sigaret.

Perawat palpasi pada kuadran kanan atas abdominal untuk melihat hati tidak

lembut dan letaknya. Klien mungkin merasa nyeri hati dengan pergerakan kulit, sclera,

dan membran mucus diperiksa untuk melihat penyakit kuning. Klien mungkin melakukan

perawatan medis hanya setelah terlihat penyakit kuning, dipercaya bahwa gejala samar

yang lain adalah sindrom seperti influenza yang terus menerus.

Penyakit kuning pada hepatitis dihasilkan dari penyumbatan intra hepatic dan

disebabkan oleh oedema dari saluran empedu hati. Urine gelap dan berwarna seperti tanah

liat sering dialami oleh klien tersebut. Perawat mengambil urine dan contoh spesimen

untuk inspeksi visual dan analisis laboratorium.

Perawat juga melihat kulit apakah timbul kudis ( gatal ) pada klien dengan

diagnosa hepatitis B dan C. Benjolan tidak teratur dari erythema, berwarna merah atau

urtycaria mungkin terjadi. Klien sering mengalami pruritus ( gatal ) dan mungkin

mempunyai abrasi kulit karena garukan.

Klien dengan hepatitis A biasanya merasa demam, suhunya mungkin diantara 38 C

– 40C. Demam mungkin dalam grade rendah atau tidak dengan hepatitis B / C.

Page 8: hepatitis A tgs qu

E. PATHOFISIOLOGI

Setelah liver membuka sejumlah agen , seperti virus. Liver menjadi membesar dan

mendesak dengan meradangnya sel-sel hati , lymfosit-lymfosit , bertambahnya cairan ,

sehingga dalam kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan

kelanjutan proses penyakit , pembelahan sel-sel hati yang normal berubah menjadi

peradangan yang meluas , nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar . meningkatnya

penekanan dalam lintasan sirkulasi disebabkan karena masuk dan bercampur dengan aliran

darah kedalam pembelahan jaringan-jaringan hepar ( sel-sel hepar ) . Oedema dari saluran-

saluran empedu hati yang terdapat pada jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.

Data spesifik pada patogenesis hepatitis A , hepatitis C , hepatitis D , dan hepatitis E

sangat terbatas . Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada manifestasi klinik dari

peradangan akut HBV yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien . Komplex

kekebalan – Kerusakan jaringan secara tidak langsung memungkinkan untuk manifestasi

extrahepatik dari hepatitis akut B . Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi

kekebalan tubuh tersimpan dalam dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem

pengisian. (Dusheiko,1990) . Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit yang

terjadi dimana-mana.

Phase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adlah ditandai dengan aktifitas fagositosis

dan aktifitas enzym , perbaikan sel-sel hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi

berkembang , sebagian besar penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah

hepatitis virus kalah . Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan .

Page 9: hepatitis A tgs qu

F. PATWAY

F. PATWAY

Pengaruh alkohol, virus hepatitis, toksin

Hipertermi Inflamasi pada hepar Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas

Gangguan suplay darah normal pada sel-sel hepar

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktulii empedu intrahepatik

Gangguan metabolisme karbohidrat lemak dan protein

Gglikogenesis menurun

Glukoneogenesis menurun

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat lelah Keletihan

Nyeri Anoreksia

Perubahan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan

Perubahan kenyamanan

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktuli empedu intrahepatik

Obstruksi Kerusakan konjugasi

Kerusakan sel eksresi Gangguan eksresi empedu

Retensi bilirubin

Regurgitasi pada duktuli empedu intra hepatik

Bilirubin direk meningkat

Ikterus Larut dalam airPeningkatan garam empedu dalam darah

Pruritus Perubaha kenyamanan

Eksresi ke dalam kemih

Billirubinuria dan kemih berwarna gelap

Bilirubin tidak sempura dikeluarkan melalui duktus hepatikus

Bilirubin direk meningkat

Ikterus

Page 10: hepatitis A tgs qu

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

1. Pemeriksaan pigmen

urobilirubin direk

bilirubun serum total

bilirubin urine

urobilinogen urine

urobilinogen feses

2. Pemeriksaan protein

protein totel serum

albumin serum

globulin serum

HbsAG

3. Waktu protombin

- respon waktu protombin terhadap vitamin K

4. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

AST atau SGOT

ALT atau SGPT

LDH

Amonia serum

2. Radiologi

foto rontgen abdomen

pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel

radioaktif

kolestogram dan kalangiogram

Page 11: hepatitis A tgs qu

arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

laparoskopi

biopsi hati

G. KOMPLIKASI HEPATITIS

Kegagalan sel liver untuk regenerasi, dengan kemajuan proses nekrotik dihasilkan

secara hebat, sering membentuk hepatitis yang fatal yang lebih dikenal dengan hepatitis

fulminan. Bentuk nekrosis hepatitis secara besar – besaran sangat jarang. Hepatitis kronik

terjadi seperti hepatitis B atau hepatitis C. Infeksi sangat tidak mungkin pada agent delta

hepatitis ( HDV ), dalam klien dengan penampakan antigen hepatitis B atau HbS Ag

mungkin menuju hepatitis kronik yang akut dan kemunduran klinis. Dalam beberapa

kasus hepatitis fulminan dengan kematian mungkin terjadi.

Pada seseorang dengan hepatitis kronik aktif ( CAH ) kerusakan liver yang

meningkat dan dikarakteristikkan oleh nekrosis hepatitis secara terus – menerus, inflamasi

akut dan fibrosis. Klien mungkin tidak ada gejala untuk waktu yang lama dari proses

penyakit liver atau fibrosis yang terus menerus mungkin menuju ke kerusakan liver,

sirosis, dan kematian.

Hepatitis kronik aktif mungkin di manifestasikan oleh :

Gejala klinik persistent dan hepatomegali.

Adanya kelanjutan dari HbS Ag.

Pengangkatan, turun naiknya tingkatan serum aspartate amino transferase ( AST ),

billirubin dan alkaline phospatase untuk 6 – 12 bulan setelah terjadi hepatitis akut.

Page 12: hepatitis A tgs qu

Biopsi liver lebih mudah oleh keseimbangan diagnosa hepatitis kronik. Pada

seseorang dengan hepatitis kronik persistent dan hepatitis kronik lobar,kerusakan liver

tidak meningkat setelah tanda pengambilan.Tipe dari hepatitis dihasilkan dari infeksi

dengan dan virus hepatitis B dan hepatitis C. Pada kesalahan yang tidak meningkat,

perkembangan serosis jarang. Banyak klien dengan hepatitis kronik persisten tidak ada

gejala dan fisiknya terlihat normal. Data laboratorium mungkin menampakkan

peningkatan serum AST dan alkaline phospatase yang mungkin tetap bertahan sampai 1

tahun.

H. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

Tidak ada terapi sfesifik untuk virus hepatitis, tirah baring selama fase akut dengan

diet yang cukup bergizi merupakan anjuran yang lazim. Pemberian makanan intravena

mungkin perlu selama fase akut bila pasienterus menerus muntah. Aktifitas fisik biasanya

perlu perlu dibatasi hingga gejala-gejala mereda dan tes fungsi hati kembali normal.

I. PENGKAJIAN

1. Keluhan Utama

Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu

makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan

sakit kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok.

2. Riwayat Kesehatan

Observasi/temuan

Aktivitas/istirahat: kelemahan, kelelahan, malaise umum.

Sirkulasi: bradikardi (hiperbilurubinia berat), ikterik pada sklera, kulit,

Page 13: hepatitis A tgs qu

membran mukosa.

Eliminasi: urine gelap, diare/konstipasi; feses warna tanah liat.

Adanya/berulangnya hemodialisa.

Makanan/cairan: hilang nafsu makan (anoreksia), penurunan berat badan

atau meningkat (edema), mual/muntah. Asites.

Neurosensori: peka rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis.

Nyeri/ketidaknyamanan: kram abdomen, nyeri tekan pada quadrant kanan

atas, mialgia, artralgia, sakit kepala, gatal (pruritus). Otot tegang, gelisah.

Pernafasan: tidak minat/enggan merokok (perokok).

Keamanan: adanya transfusi darah/produk darah. Demam, urtikaria, lesi

makulopapular, eritema tak beraturan, ekserbasi jerawat, angioma jaring-

jaring, eritema palmar, ginekomastia (kadan-kadang ada pula hepatitis

alkoholik), splenomegali, pembesaran nodus servikal posterior.

Seksualitas: pola hidup/perilaku meningkatkan risiko terpejan (contoh

homoseksual aktif/biseksual pada wanita).

Penyuluhan/pembelajaran: riwayat diketahui/mungkin terpejan pada virus,

bakteri atau toksin (makanan terkontaminasi air, jarum, alat bedah atau

darah); pembawa (simtomatik atau asimtomatik); adanya prosedur bedah

dengan anastesia haloten; terpajan pada kimia toksik (contoh karbon

tetraklorida, vinil klorida); obat resep (contoh sulfonamid, fenotiazid,

isoniazid). Obat jalanan IV atau penggunaan alkohol, diabetes, GJK, atau

penyakit ginjal, adanya infeksi seperti flu pada pernafasan atas.

Page 14: hepatitis A tgs qu

Pemeriksaan diagnostik

- Tes fungsi hati: abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan: merupakan

batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus dari non-virus.

- AST (SGOT/ALT (SGPT): awalnya meningkat. dapat meningkat 1-2

minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.

- Darah lengkap: SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup

SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan.

- Leukopenia: trombositopenia, monositosis, limfosit atipikal, dan sel

plasma.

- Alkali phosphatase: agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat).

- Feses: warna tanah liat, steatore (penurunan fungsi hati).

- Albumin serum: menurun.

- Gula darah: hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi hati).

- Anti-HAV IgM: positif pada tipe A.

- HbsAG: dapat positif (tipe B) atau negstif (tipe A). catatan: merupakan

diagnostik sebelum terjadi gejala klinik.

- Masa protrombin: mungkin memanjang (disfungsi hati).

- Bilirubin serum: di atas 2,5 mg/100 ml (bila di atas 200 mg/ml, prognosis

buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler).

- Tes ekskresi BSP: Kadar darah meningkat.

- Biopsi hati: menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis.

- Scan hati: membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.

- Urinalisa: peninggian kadar bilirubin: protein/hematuria dapat terjadi.

Potensial komplikasi

Page 15: hepatitis A tgs qu

Infeksi HVA sering sembuh tanpa komplikasi, sedangkan infeksi HVB

dan jenis virus lainnya dapat menjadi kronik dan infeksi HVD sering fatal.

Pada HVC kronis persisten dan kronik aktif berubah menjadi keadaan

yang lebih serius, bahkan berlanjut menjadi sirosis.

Terapi dan perawatan

Penderita yang menunjukkan keluhan berat harus istirahat penuh selama

1-2 bulan.

Diet harus mengandung cukup kalori dan mudah dicerna.

Pada umumnya tidak perlu diberikan obat-obat, karena sebagian besar

obat akan di metabolisme di hati dan meningkatkan SGPT.

Wanita hamil yang menderita hepatitis perlu segera di rujuk ke rumah

sakit.

Pemeriksaan enzim SGPT dan gamma-GT perlu dilakukan untuk

memantau keadaan penderita. Bila hasil pemeriksaan enzim tetap tinggi

maka penderita dirujuk untuk menentukan apakah perjalanan penyakit

mengarah ke hepatitis kronik.

Hepatitis b dapat dicegah dengan vaksin. Pencegahan ini hanya

dianjurkan bagi orang-orang yang mengandung resiko terinfeksi.

Pada saat ini belum ada obat yang dapat memperbaiki kerusakan sel hati.

Page 16: hepatitis A tgs qu

BAB III

ANALISIS KASUS

3.1. KASUS

Ringkasan Kasus:

Nama : Tn. H

Umur : 27 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Diagnosa medis : Hepatitis A

Tanggal masuk RS : 8oktober 2009

Tanggal Pengkajian : 8 oktober 2009

Pengamatan kasus dilakukan pada Tn. H, yang berumur 27 tahun, tinggal dijalan

anggrek no.3, Bandung Jawa barat.

Pasien masuk rumah sakit mitra husada pada tanggal 5 oktober 2009, dengan keluhan

demam dari 5 hari yang lalu dan nyeri pada perut bagian kanan atas. Setelah diadakan

pengkajian, hati mengalami pembesaran dan nyeri tekan. Dari hasil pemeriksaan:

- Biopsi hati: terjadi nekrosis ringan

- Skan hati :mengalami inflamasi, kerusakan parenkim

Keluarga pasien mengatakan pasien juga suka mengkonsumsi minuman beralkohol. Pasien

terlihat lemah dan malas untuk bergerak, pasien mengelih badannya terasa lemah dan letih.

Pasien juga mengeluh mual muntah berkepanjangan dan kehilangan nafsu makan

sejak 2 minggu yang lalu, pasien juga mengeluh mengalami penurunan berat badan, dari

berat awal 57 kg, setelah diadakan penimbangan BB menjadi 48 kg, dan diketahui tinggi

badan 166 cm. dari hasil pemeriksaan vital sign: Suhu 39 derajat celcius, Nadi: 100x per

menit, Pernafasan 26x per menit, Tekanan darah 130/90 mmHg,

Hasil pemeriksaan lain:

- Tinja Berwarna Kelabu ( Kuning tua )

- hasil pemeriksaan lab Leukosit: 18,8x10pangkat3/mm pangkat3.

Page 17: hepatitis A tgs qu

Pengkajian Keperawatan

Tanggal Pengkajian : 7 oktober 2009

Jam : 08.00 WIB

1.Biodata

Pasien Penanggung Jawab

Nama : Tn. H 1. Ratna ( Ibu )

Umur : 27 Tahun 2. Budi ( Ayah )

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Alamat : Anggrek no.3

Bandung jawa bara

Diagnosa Medis : Hepatitis A

2. Keluhan Utama:

Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan demam dari 5 hari yang lalu dan nyeri

pada perut bagian kanan.

3. Riwayat Kesehatan:

a. Riwayat sakit sekarang

- Pasien mengalami demam tinggi dengan pemeriksaan sehu mencapai 39

derajat celcius, mengalami nyeri pada perut bagian kanan atas

c. Riwayat sakit Dahulu:

Klien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit sebelum dan tidak pernah

mengalami sakit seperti yang dialaminya sekarang.

d. Riwayat penyakit keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialaminya.

Page 18: hepatitis A tgs qu

Genogram:

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Penderita

d. Obat yang terakhir didapat:

Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan atau mengkonsumsi obat

e. Alergi: Reksi Alergi

[-] obat Tidak ada

[-] makanan Tidak ada

[-] Plester Tidak ada

[-] lain-lain Tidak ada

f. Pernah dirawat: [v] Tidak

g. Pernah Operasi [v] Tidak

4. Keadaan Umum:

1. Keadaan umum pasien tampak:

Kesadaran = Compos mentis

GCS : 15, E = 4, M = 6, V = 5

Data objektif dari hasil pengamatan atau inspeksi:

Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, pasien terlihat lemah dan letih, sambil

sesekali meringis menahan nyeri.

2. Tanda-tanda vital

Suhu: Tekanan darah: Pernafasan:

Page 19: hepatitis A tgs qu

- 39Derajat Celcius 130/90 mmHg 26 x/menit

Nadi: 100 x/menit

[v] teratur

[-] tidak teratur

3. Pemeriksaan fisik:

a. Muka:

- muka terlihat pucat

- pasien terlihat lemah dan pucat

b. Mata:

- Lensa : [v] jernih

- Kelopak mata: [v] tidak edema

- Konjungtiva : [v] anemic

c. Mulut

- terlihat kering dan pucat

d. Kulit

- Warna : normal

- Turgor : Jelek

e. Abdomen:

- adanya nyeri tekan pada kuadran kanan atas

- hepar teraba dan terlihat membesar dan adanya nyeri tekan

f. Suara nafas: Normal

g. Suara jantung: normal

Hasil pemeriksaan lain:

- Tinja Berwarna Kelabu ( Kuning tua )

- hasil pemeriksaan lab Leukosit: 18,8x10pangkat3/mm pangkat3

Analisis Data

Page 20: hepatitis A tgs qu

Nama Klien : Tn. H No. Regristrasi : 09845326789

Umur : 27 tahun Diagnosa Medis : Hepatitis A

Ruang Rawat : Ruang Mawar Alamat : Jln.Anggrek no.3

Jam/

tanggal

Data Fokus Problem Etiologi

08.00

7/10/09

08.00

7/10/09

08.00

7/10/09

Ds:

- pasien mengatakan mengalami demam

dari 6 hari yang lalu

Do:

- dari pemeriksaan vital sign: Suhu 39

derajat celcius, Nadi: 100x per menit,

Pernafasan 26x per menit, Tekanan darah

130/90 mmHg,

Ds:

- pasien mengeluh nyeri pada perut

bagian kanan.

Do:

- Setelah diadakan pengkajian, hati

mengalami pembesaran dan nyeri tekan.

Skala nyeri: 6 (sedang)

- Dari hasil pemeriksaan:

- Biopsi hati: terjadi nekrosis

ringan

- Skan hati :mengalami inflamasi,

kerusakan parenkim

- vital sign: Nadi: 100x per menit,

Pernafasan 26x per menit, Tekanan darah

130/90 mmHg

Ds:

- Pasien mengeluh mual muntah

berkepanjangan dan kehilangan nafsu

makan sejak 2 minggu yang lalu,

- pasien mengeluh mengalami penurunan

berat badan, dari berat awal 56 kg,

Hipertermi

Gangguan rasa

nyaman (nyeri Akut)

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

invasi agent dalam

sirkulasi darah

sekunder terhadap

inflamasi hepar

pembengkakan

hepar yang

mengalami inflamasi

hati dan bendungan

vena porta

kegagalan masukan

untuk memenuhi

kebutuhan metabolik

karena anoreksia,

mual dan muntah.

Page 21: hepatitis A tgs qu

Do:

- setelah diadakan penimbangan BB

menjadi 49 kg, dan diketahui tinggi

badan 165 cm.

RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa keperawatan

TujuanDan kriteria hasil

Intervensi Rasionalisasi Nama/TTD

1 Hypertermi

berhubungan

dengan invasi

agent dalam

sirkulasi darah

sekunder

terhadap

inflamasi hepar

Tidak terjadi peningkatan

suhu dalam 1x24jam:

- Pemeriksaan vital

sign normal, suhu

37 derajat celcius,

TD 120/70 mmHg,

Pernafasan

20x/menit, nadi

90x/menit

- Monitor tanda

vital : suhu badan

- Ajarkan klien

pentingnya

mempertahankan

cairan yang adekuat

(sedikitnya 2000

l/hari) untuk

-sebagai indikator

untuk mengetahui

status hypertermi

-dalam kondisi

demam terjadi

peningkatan

evaporasi yang

memicu

timbulnya

dehidrasi

Ambar

Page 22: hepatitis A tgs qu

2

dengan

pembengkakan

hepar yang

Gangguan rasa

nyaman (nyeri)

berhubungan

mengalami

inflamasi hati dan

bendungan vena

porta

Tidak Menunjukkan tanda-

tanda nyeri fisik dan

perilaku dalam nyeri dengan

criteria hasil:

- tidak meringis

kesakitan,

menangis intensitas

dan lokasinya

dengan sekala:1-3

(ringan).

-Vital sign normal

mencegah dehidrasi,

misalnya sari buah

2,5-3 liter/hari. Atau

sesuai kebutuhan

tubuh

- Berikan kompres

hangat pada lipatan

ketiak dan femur

- Anjurkan klien

untuk memakai

pakaian yang

menyerap keringat

-Kolaborasi dengan

individu untuk

menentukan metode

yang dapat

digunakan untuk

intensitas nyeri.

-Tunjukkan pada

klien penerimaan

tentang respon klien

terhadap nyeri.

-Berikan informasi

akurat dan Jelaskan

penyebab nyeri

-Bahas dengan

dokter penggunaan

analgetik yang tak

mengandung efek

hepatotoksi.

- menghambat

pusat simpatis di

hipotalamus

sehingga terjadi

vasodilatasi kulit

dengan

merangsang

kelenjar keringat

untuk mengurangi

panas

tubuh melalui

penguapan

- kondisi kulit

yang mengalami

lembab memicu

timbulnya

pertumbuhan

jamur. Juga akan

mengurangi

kenyamanan

klien, mencegah

timbulnya ruam

kulit

-nyeri yang

berhubungan

Page 23: hepatitis A tgs qu

3

Risiko tinggi

terhadap

transmisi infeksi

berhubungan

dengan sifat

menular dari

agent virus

Tidak menunjukkan tanda-

tanda infeksi.

- Vital sign normal

- Pemeriksaan

laboratorium

normal

-Gunakan

kewaspadaan umum

terhadap substansi

tubuh yang tepat

untuk menangani

semua cairan tubuh.

-Gunakan teknik

pembuangan

sampah infeksius,

linen dan cairan

tubuh dengan tepat

untuk

membersihkan

peralatan-peralatan

dan permukaan

yang terkontaminasi

- Jelaskan

pentingnya mencuci

tangan dengan

sering pada klien,

keluarga dan

pengunjung lain dan

petugas pelayanan

kesehatan.

dengan hepatitis

sangat tidak

nyaman, oleh

karena terdapat

peregangan secara

kapsula hati,

melalui

pendekatan

kepada individu

yang mengalami

perubahan

kenyamanan nyeri

diharapkan lebih

efektif

mengurangi nyeri.

-klienlah yang

harus mencoba

meyakinkan

pemberi

pelayanan

kesehatan bahwa

ia mengalami

nyeri

-klien yang

disiapkan untuk

mengalami nyeri

melalui

penjelasan nyeri

yang

sesungguhnya

akan dirasakan

- kemungkinan

nyeri sudah tak

bisa dibatasi

dengan teknik

untuk mengurangi

nyeri.

-pencegahan

tersebut dapat

memutuskan

Page 24: hepatitis A tgs qu

metode transmisi

virus hepatitis

-teknik ini

membantu

melindungi orang

lain dari kontak

dengan materi

infeksius dan

mencegah

transmisi penyakit

-mencuci tangan

menghilangkan

organisme yang

merusak rantai

transmisi infeksi

Page 25: hepatitis A tgs qu

CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal/Jam

Diagnosa Implementasi Pukul Evaluasi Nama/TTD

1

2

7/10/09Pukul:08.00-09.00

7/10/09Pukul12.30- 13.30

Hypertermi

berhubungan

dengan invasi

agent dalam

sirkulasi darah

sekunder

terhadap

inflamasi hepar

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan

kegagalan

masukan untuk

memenuhi

- Memonitor tanda

vital : suhu badan

- Mengajarkan klien

pentingnya

mempertahankan

cairan yang adekuat

(sedikitnya 2000

l/hari) untuk

mencegah dehidrasi,

misalnya sari buah

2,5-3 liter/hari. Atau

sesuai kebutuhan

tubuh

- Memberikan

kompres hangat pada

lipatan ketiak dan

femur

- Kolaborasi dengan

dokter dalam

memberikan obat

penurun panas dan

pemberian antibiotik

- Menganjurkan klien

untuk memakai

pakaian yang

menyerap keringat

- Mengajarkan dan

membantu klien untuk

istirahat sebelum

makan

-Mengawasi

pemasukan

diet/jumlah kalori,

20.00

S: Pasien mengatakan

badannya masih

demam.

O: dari

pemeriksaan vital

sign, suhu

37,5oC, nadi

90x/menit,

pernafasan

20x/menit,TD

120/70,

A: Masalah belum

teratasi

P: Implementasi

dilanjutkan.

S: Pasien mengatakan

tidak nafsu makan,

dan masih terasa

mual muntah.

O: Pasien terlihat

menghabiskan

setengah porsi

Ambar

Ambar

Page 26: hepatitis A tgs qu

3

7/10/09Pukul 13.45-14.35wib

kebutuhan

metabolik karena

anoreksia, mual

dan muntah.

Risiko tinggi

terhadap

transmisi infeksi

berhubungan

dengan sifat

menular dari

agent virus

menawarkan makan

sedikit tapi sering dan

menawarkan sarapan

pagi paling sering

- mempertahankan

hygiene mulut yang

baik sebelum makan

dan sesudah makan

- Menganjurkan

makan pada posisi

duduk tegak

- mengkolaborasikan

dengan dokter dalam

pemberian anti muntah

- Memberikan diit

tinggi kalori, rendah

lemak.

-Menggunakan

kewaspadaan umum

terhadap substansi

tubuh yang tepat untuk

menangani semua

cairan tubuh

-menggunakan teknik

pembuangan sampah

infeksius, linen dan

cairan tubuh dengan

tepat untuk

membersihkan

peralatan-peralatan

dan permukaan yang

terkontaminasi

- menjelaskan

pentingnya mencuci

tangan dengan sering

pada klien, keluarga

dan pengunjung lain

dan petugas pelayanan

kesehatan.

21.00

makanannya , BB

belum meningkat

A: Masalah belum

teratasi

P: Implementasi

dilanjutkan

S: Pasien mengatakan

sedikit paham

dengan cara-cara

penanggulangan

infeksi

O: semua yang

mengenai tehnik

pencegahan

terhadap tranmisi

infeksi belum

dilaksanakan

A: Masalah belum

teratasi.

P: Implementasi

dilanjutkan.

Page 27: hepatitis A tgs qu

- merujuk ke petugas

pengontrol infeksi

untuk evaluasi

departemen kesehatan

yang tepat

Page 28: hepatitis A tgs qu

CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal/Jam

Diagnosa Implementasi Pukul Evaluasi Nama/TTD

1

2

8/10/09Pukul:07.00-08.00

8/10/09Pukul

13.00- 14.00

Hypertermi

berhubungan

dengan invasi

agent dalam

sirkulasi darah

sekunder

terhadap

inflamasi hepar

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan

kegagalan

masukan untuk

memenuhi

kebutuhan

- Memonitor tanda

vital : suhu badan

- Mengajarkan klien

pentingnya

mempertahankan

cairan yang adekuat

(sedikitnya 2000

l/hari) untuk mencegah

dehidrasi, misalnya

sari buah 2,5-3

liter/hari. Atau sesuai

kebutuhan tubuh

- Memberikan

kompres hangat pada

lipatan ketiak dan

femur

- Kolaborasi dengan

dokter dalam

memberikan obat

penurun panas dan

pemberian antibiotik

- Menganjurkan klien

untuk memakai

pakaian yang

menyerap keringat

- Mengajarkan dan

membantu klien untuk

istirahat sebelum

makan

-Mengawasi

pemasukan diet/jumlah

kalori, menawarkan

makan sedikit tapi

19.00

20.00

S: Pasien mengatakan

badannya masiht

demam

O: dari pemeriksaan

vital sign, suhu 38

derajat celcius,

nadi 90x/menit,

pernafasan

20x/menit,TD

120/70,

A: Masalah belum

teratasi

P: intervensi di

lanjutkan

S: Pasien mengatakan

nafsumakannya

kembali normal

dan tidak mual

muntah lagi

O: Pasien terlihat

menghabiskan

Ambar

Page 29: hepatitis A tgs qu

3

9/10/09Pukul 14.00-15.00

metabolik karena

anoreksia, mual

dan muntah.

Risiko tinggi

terhadap

transmisi infeksi

berhubungan

dengan sifat

menular dari

agent virus

sering dan

menawarkan sarapan

pagi paling sering

- mempertahankan

hygiene mulut yang

baik sebelum makan

dan sesudah makan

- Menganjurkan

makan pada posisi

duduk tegak

- mengkolaborasikan

dengan dokter dalam

pemberian anti muntah

- Memberikan diit

tinggi kalori, rendah

lemak

-Menggunakan

kewaspadaan umum

terhadap substansi

tubuh yang tepat untuk

menangani semua

cairan tubuh

-menggunakan teknik

pembuangan sampah

infeksius, linen dan

cairan tubuh dengan

tepat untuk

membersihkan

peralatan-peralatan

dan permukaan yang

terkontaminasi

- menjelaskan

pentingnya mencuci

tangan dengan sering

pada klien, keluarga

dan pengunjung lain

dan petugas pelayanan

kesehatan.

- merujuk ke petugas

21.00

makanannya, BB

meningkat

A: Masalah belum

teratasi

P: Implementasi

dipertahankan

S: Pasien mengatakan

sudah paham

dengan cara-cara

penanggulangan

infeksi

O: semua yang

mengenai tehnik

mencegahan

terhadap tranmisi

infeksi sudah

dilaksanakan

A: Masalah teratasi

P: Implementasi

dipertahankan

Page 30: hepatitis A tgs qu

pengontrol infeksi

untuk evaluasi

departemen kesehatan

yang tepat

CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal/Jam

Diagnosa Implementasi Pukul Evaluasi Nama/TTD

1 9/10/09Pukul:07.00-08.00

Hypertermi

berhubungan

dengan invasi

agent dalam

sirkulasi darah

sekunder

terhadap

inflamasi hepar

- Memonitor tanda

vital : suhu badan

- Mengajarkan klien

pentingnya

mempertahankan

cairan yang adekuat

(sedikitnya 2000 l/hari)

untuk mencegah

dehidrasi, misalnya sari

buah 2,5-3 liter/hari.

Atau sesuai kebutuhan

tubuh

- Memberikan kompres

hangat pada lipatan

ketiak dan femur

19.00 S: Pasien mengatakan

badannya sudah

tidak demam lagi

O: dari pemeriksaan

vital sign, suhu 37

derajat celcius, nadi

90x/menit,

pernafasan

20x/menit,TD

120/70,

A: Masalah teratasi

P: Implementasi

dipertahankan

Ambar

Page 31: hepatitis A tgs qu

2

3

9/10/09Pukul13.00- 14.00

9/10/09Pukul13.00- 14.00

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan

kegagalan

masukan untuk

memenuhi

kebutuhan

metabolik

karena

anoreksia, mual

dan muntah.

Risiko tinggi

terhadap

transmisi

infeksi

berhubungan

dengan sifat

menular dari

agent virus

- Kolaborasi dengan

dokter dalam

memberikan obat

penurun panas dan

pemberian antibiotik

- Menganjurkan klien

untuk memakai

pakaian yang

menyerap keringat

- Mengajarkan dan

membantu klien untuk

istirahat sebelum

makan

-Mengawasi

pemasukan diet/jumlah

kalori, menawarkan

makan sedikit tapi

sering dan

menawarkan sarapan

pagi paling sering

- mempertahankan

hygiene mulut yang

baik sebelum makan

dan sesudah makan

- Menganjurkan makan

pada posisi duduk

tegak

- mengkolaborasikan

dengan dokter dalam

pemberian anti muntah

- Memberikan diit

tinggi kalori, rendah

lemak

-Menggunakan

kewaspadaan umum

terhadap substansi

tubuh yang tepat untuk

menangani semua

20.00

21.00

20.00

S: Pasien mengatakan

nafsumakannya

kembali normal dan

tidak mual muntah

lagi

O: Pasien terlihat

menghabiskan

makanannya, BB

meningkat

A: Masalah teratasi

P: Implementasi

dipertahankan

S: Pasien mengatakan

sudah paham

dengan cara-cara

penanggulangan

infeksi

O: semua yang

mengenai tehnik

mencegahan

terhadap tranmisi

infeksi sudah

Page 32: hepatitis A tgs qu

cairan tubuh

-menggunakan teknik

pembuangan sampah

infeksius, linen dan

cairan tubuh dengan

tepat untuk

membersihkan

peralatan-peralatan dan

permukaan yang

terkontaminasi

- menjelaskan

pentingnya mencuci

tangan dengan sering

pada klien, keluarga

dan pengunjung lain

dan petugas pelayanan

kesehatan.

- merujuk ke petugas

pengontrol infeksi

untuk evaluasi

departemen kesehatan

yang tepat

-

dilaksanakan

A: Masalah teratasi

P: Implementasi

dipertahankan

Page 33: hepatitis A tgs qu

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan dengan keluhan

pusing dan nyeri pada perut kanan, dengan diagnosa medis Hepatitis A, pada kasus Tn.H di

rumah sakit Mitra Husada selama 3 hari dari tanggal 6 Oktober sampai 9 Oktober 2009.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah Fase awal dalam proses keperawatan, pengkajian yang

komperensif, sistematis dan logis merupakan dasar dan mendukung bagi identifikasi dalam

masalah pasien. Dalam tahap ini semua data dan informasi tentang pasien dikaji dan

dianalisis untuk menentukan diagnosa keperawatan melelui tahap yaitu pengumpulan,

pengelompokan dan pengorganisasian serta menganalisa dan merumuskan diagnosa

keperawatan.

Dalam melakukan pengkajian untuk memperoleh data, penulis melakukan dengan

menggunakan metode wawancara, obserfasi, serta pemeriksaan fisik terhadap pasien.

Disamping itu penulis mendapat data dari keluarga pasien

Adapun biodata pasien adalah sebagai berikut:

Pengkajian Keperawatan

Tanggal Pengkajian : 6 Oktober 2009

Jam : 08.00 WIB

1.Biodata

Pasien Penanggung Jawab

Page 34: hepatitis A tgs qu

Nama : Tn. H 1. Ratna ( Ibu )

Umur : 27 Tahun 2. Budi ( Ayah )

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Alamat : Jln. Anggrek no.3 bandung jawa barat

Diagnosa Medis : Hepatitis A

2. Keluhan Utama:

Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan demam dari 5 hari yang lalu dan nyeri

pada perut bagian kanan.

3. Riwayat Kesehatan:

a. Riwayat sakit sekarang

- Pasien mengalami demam tinggi dengan pemeriksaan sehu mencapai 39

derajat celcius, mengalami nyeri pada perut bagian kanan atas

b. Riwayat sakit Dahulu:

-

c. Riwayat sakit keluarga:

Keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang dialami klien

d. Obat yang terakhir didapat:

Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan atau mengkonsumsi obat

e. Alergi: Reksi Alergi

[-] obat Tidak ada

[-] makanan Tidak ada

[-] Plester Tidak ada

[-] lain-lain Tidak ada

f. Pernah dirawat: [v] Tidak

g. Pernah Operasi [v] Tidak

4. Keadaan Umum:

3. Keadaan umum pasien tampak:

[-] sakit sedang

[-] sakit berat

Page 35: hepatitis A tgs qu

Data objektif dari hasil pengamatan atau inspeksi:

Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, pasien terlihat lemah dan letih, sambil

sesekali meringis menahan nyeri.

4. Tanda-tanda vital

Tingkat kesadaran:

- sadar penuh

Suhu: Tekanan darah: Pernafasan:

- 39Derajat Celcius 130/90 mmHg 26 x/menit

Nadi: 100 x/menit

[v] teratur [v] Lemah

[-] tidak teratur [-] kuat

3. Pemeriksaan fisik:

a. Muka:

- muka terlihat pucat

- pasien terlihat lemah dan pucat

b. Mata:

- Lensa : [-] keruh [v] jernih

- Kelopak mata: [-] edema [v] tidak edema

- Konjungtiva : [v] anemic [-] Tidak anemic

c. Mulut

- terlihat kering dan pucat

d. Kulit

- Warna : normal

- Turgor : Jelek

e. Abdomen:

- adanya nyeri tekan pada kuadran kanan atas

- hepar teraba dan terlihat membesar dan adanya nyeri tekan

f. Suara nafas: Normal

g. Suara jantung: normal

Hasil pemeriksaan lain:

- Tinja Berwarna Kelabu ( Kuning tua )

- hasil pemeriksaan lab Leukosit: 18,8x10pangkat3/mm pangkat3

A. Diagnosa Keperawatan

Page 36: hepatitis A tgs qu

Diagnosa keperawatan adalah fase pengambilan keputusan pada proses keperawatan,

termasuk identifikasi masalah pasien yang dapat dipecahkan. Adapun masalah keperawatan

yang ditemukan pada saat pada Tn.H dengan diagnosa medis Hepatitis A adalah:

1. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder

terhadap inflamasi hepar

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar

yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia,

mual dan muntah.

4. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular

dari agent virus

5. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap

hepatitis

B. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan disusun berdasarkan prioritas masalah yang ada sesuai dengan kondisi

pasien saat itu. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada masalah yang akan dihilangkan atau

diminimalkan dan yang menjadi alat ukur tercapainya tujuan adalah criteria hasil atau

sasaran. Perencanaan keperawatan yang telah disusun adalah:

DP1. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap

inflamasi hepar

Tujuan:

- Tidak terjadi peningkatan suhu

Interfensi:

- Monitor tanda vital : suhu badan

- Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000

l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.

- Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

- Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

DP2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang

mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Page 37: hepatitis A tgs qu

Tujuan:

- Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis

kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)

Intervensi:

- Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk

intensitas nyeri

- Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

- Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya

- Berikan informasi akurat dan Jelaskan penyebab nyeri

- Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui

- Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi

DP3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan

masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

Tujuan:

- Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium

normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.

Intervensi:

- Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan

- Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan

tawarkan pagi paling sering

- Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan

- Anjurkan makan pada posisi duduk tegak

- Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak

DP4. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent

virus

Tujuan:

- Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Intervensi:

- Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk menangani

semua cairan tubuh

- Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh dengan tepat

untuk membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan yang terkontaminasi

Page 38: hepatitis A tgs qu

- Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan

pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.

- Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen kesehatan yang tepat

DP5. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis

Tujuan:

- pasien tidak menunjukkan kelelahan dan mampu mengatasi penyakinya

Intervensi:

- Jelaskan sebab-sebab keletihan individu

- Sarankan klien untuk tirah baring

- Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan

dan minat-minat

- Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi,

waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan

- Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik

relaksasi)

C. Pelaksanaan Keperawatan

Secara umum tindakan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik atau antara

perawat, pasien dan keluarga pasien. Pada tahap ini penulis bekerja sama dengan tim

kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan

Adapun tindakan keperawatan yang telah dilakukan seperti , memonitor tanda vital : suhu

badan, mengajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000

l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari. Atau sesuai kebutuhan

tubuh, memberikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur, mengkolaborasikan

dengan dokter dalam memberikan obat penurun panas dan pemberian antibiotic,

menganjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat, mengajarkan dan

membantu klien untuk istirahat sebelum makan, mengawasi pemasukan diet/jumlah kalori,

menawarkan makan sedikit tapi sering dan menawarkan sarapan pagi paling sering,

mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan ,

menganjurkan makan pada posisi duduk tegak, mengkolaborasikan dengan dokter dalam

pemberian anti muntah, memberikan diit tinggi kalori, rendah lemak , menggunakan

kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk menangani semua cairan

tubuh , menggunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh dengan

Page 39: hepatitis A tgs qu

tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan yang terkontaminasi ,

menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan pengunjung

lain dan petugas pelayanan kesehatan., merujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi

departemen kesehatan yang tepat, berkolaborasi dengan individu untuk menentukan metode

yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri. menunjukkan pada klien penerimaan tentang

respon klien terhadap nyeri, memberikan informasi akurat dan Jelaskan penyebab nyeri,

membahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tidak mengandung efek hepatotoksi ,

menjelaskan sebab-sebab keletihan individu, menyarankan klien untuk tirah baring ,

membantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan dan

minat-minat, menganalisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu

puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan, membantu

untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik relaksasi)

Saat dilakukan tindakan keperawatan pada Tn. H, dari diagnosa pertama sampai

diagnosa ke lima tidak ditemukan hambatan yang cukup berarti, hal ini berkat adanya

kerjasama yang baik antara perawat, keluarga pasien dokter dan tim kesehatan lainnya.

B. Evaluasi

Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan

yang telah dilakukan. Pada tahap evaluasi penulis menilai apakah masalah yang terdapat pada

pasien sudah teratasi sesui dengan tujuan yang telah ditetapkan, Adapun hasil evaluasi

terhadap diagnosa keperawatan yang terjadi pada Tn. H dari tanggal 6 oktober sampai dengan

9 Oktober 2009 adalah:

- Pasien mengatakan badannya sudah tidak demam lagi, dari pemeriksaan vital sign,

suhu 37 derajat celcius, nadi 90x/menit, pernafasan 20x/menit,TD 120/70, masalah

teratasi, Implementasi dipertahankan

- Pasien mengatakan nafsu makannya kembali normal dan tidak mual muntah lagi,

Pasien terlihat menghabiskan makanannya, BB meningkat, Masalah teratasi,

implementasi dipertahankan

- Pasien mengatakan sudah paham dengan cara-cara penanggulangan infeksi, semua

yang mengenai tehnik mencegahan terhadap tranmisi infeksi sudah dilaksanakan,

masalah teratasi, implementasi dipertahankan

Page 40: hepatitis A tgs qu

- Pasien mengatakan sudah tidak nyeri lagi, terutama di perut kanan, pasien tidak

menunjukkan rasa nyeri, wajah tenang, pembengkakan pada hepar mulai berkurang,

masalah teratasi, implementasi dipertahankan

- Pasien mengatakan tidak merasa lelah lagi, dan badannya terasa lebih segar, wajah

terlihat cerah, tidak ada tanda-tanda keletihan, masalah teratasi, implementasi

dipertahankan

Dari kelima kasus diatas semua masalah teratasi, hal ini dikarenakan pelayanan dan

penanganan yang cepat serta sesuai prioritas masalah yang dialami. Hal ini tidak luput dari

peran serta keluarga dan tim kesehatan lain.

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis membahas tentang asuhan keperawatan pada Tn. H dengan gangguan

urinarius, dengan diagnosa medis pielonefritis, Di Rumah Sakit Jogja International Hospital

dari tanggal 6 oktober sampai dengan 9 Oktober 2009 Penulis mencoba menarik kesimpulan

sebagai berikut:

- Hepatitis adalah implamasi akut hepar. Ini dapat disebabkan oleh bakteri atau cidera

toksik, tetapi hepatitis virus yang paling sering terlihat yang merupakan tipe utama

hepatitis virus adalah hepatitis A,B,C,D,E

- Adapun masalah keperawatan yang ditemukan pada saat pada Tn.S dengan diagnosa

medis Hepatitis B adalah:

a. 1Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder

terhadap inflamasi hepar

b. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar

yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia,

mual dan muntah.

Page 41: hepatitis A tgs qu

d. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular

dari agent virus

e. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap

hepatitis

- Dari kelima kasus diatas semua masalah teratasi, hal ini dikarenakan pelayanan dan

penanganan yang cepat serta sesuai prioritas masalah yang dialami. Hal ini tidak luput

dari peran serta keluarga dan tim kesehatan lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 22 September 2008.. www.google.co.id//Askep Hepatitis

Anonim B. 22 September 2008. .. www.google.co.id//Hepatitis

Carpenito, Lynda. ( 2006 ). Buku Saku Dioagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC

Santosa, B. ( 2006 ). Panduan diagnosa Keperawatan Nanda. Jakarta: EGC

Smeltzer, S. ( 2001 ). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Page 42: hepatitis A tgs qu

Pengkajian Keperawatan

Tanggal Pengkajian : 28 September 2008

Jam : 07.00 WIB

1.Biodata

Pasien Penanggung Jawab

Nama : Tn. S 1. Wati ( Ibu )

Umur : 29 Tahun 2. Lukman ( Ayah )

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Alamat : Jln Laksda adi

Sucipto

Diagnosa Medis : Hepatitis B

2. Keluhan Utama:

Pasien dating kerumah sakit dengan keluhan demam dari 6 hari yang lalu dan nyeri

pada perut bagian kanan.

3. Riwayat Kesehatan:

a. Riwayat sakit sekarang

- Pasien mengalami demam tinggi dengan pemeriksaan sehu mencapai 39

derajat celcius, mengalami nyeri pada perut bagian kanan atas

b. Riwayat sakit Dahulu:

-

c. Riwayat sakit keluarga:

Keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang dialami klien

Page 43: hepatitis A tgs qu

d. Obat yang terakhir didapat:

Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan atau mengkonsumsi obat

e. Alergi: Reksi Alergi

[-] obat Tidak ada

[-] makanan Tidak ada

[-] Plester Tidak ada

[-] lain-lain Tidak ada

f. Pernah dirawat: [v] Tidak [-] ya

g. Pernah Operasi [v] Tidak [-] ya

4. Keadaan Umum:

5. Keadaan umum pasien tampak:

[-] tidak sakit [v] sakit sedang

[-] sakit ringan [-] sakit berat

Data objektif dari hasil pengamatan atau inspeksi:

Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, pasien terlihat lemah dan letih, sambil

sesekali meringis menahan nyeri

6. Tanda-tanda vital

Tingkat kesadaran:

- sadar penuh

Suhu: Tekanan darah: Pernafasan:

- 39Derajat Celcius 130/90 mmHg 26 x/menit

Nadi: 100 x/menit

[v] teratur [v] Lemah

[-] tidak teratur [-] kuat

3. Pemeriksaan fisik:

a. Muka:

- muka terlihat pucat

- pasien terlihat lemah dan pucat

b. Mata:

- Lensa : [-] keruh [v] jernih

- Kelopak mata: [-] edema [v] tidak edema

- Konjungtiva : [v] anemic [-] Tidak anemic

Page 44: hepatitis A tgs qu

c. Mulut

- terlihat kering dan pucat

d. Kulit

- Warna : normal

- Turgor : Jelek

e. Abdomen:

- adanya nyeri tekan pada kuadran kanan atas

- hepar teraba dan terlihat membesar dan adanya nyeri tekan

f. Suara nafas: Normal

g. Suara jantung: normal

Hasil pemeriksaan lain:

- Tinja Berwarna Kelabu ( Kuning tua )

- hasil pemeriksaan lab Leukosit: 18,8x10pangkat3/mm pangkat3

Analisis Data

Nama Klien : Tn. S No. Regristrasi : 09845326273

Umur : 29 tahun Diagnosa Medis : Hepatitis B

Ruang Rawat : Ruang flamboyan Alamat : Jln. Adi sucipto

Jam/

tanggal

Data Fokus Etiologi Problem

07.00

28/09/08

Ds:

- pasien mengatakan mengalami demam

dari 6 hari yang lalu

Do:

- dari pemeriksaan vital sign: Suhu 39

derajat celcius, Nadi: 100x per menit,

invasi agent dalam

sirkulasi darah

sekunder terhadap

inflamasi hepar

Hypertermi

Page 45: hepatitis A tgs qu

07.00

28/09/08

07.00

28/09/08

09.00

20/09/08

Pernafasan 26x per menit, Tekanan darah

130/90 mmHg,

Ds:

- pasien mengeluh nyeri pada perut

bagian kanan.

Do:

- Setelah diadakan pengkajian, hati

mengalami pembesaran dan nyeri tekan.

- Dari hasil pemeriksaan:

- Biopsi hati: terjadi nekrosis

ringan

- Skan hati :mengalami inflamasi,

kerusakan parenkim

- vital sign: Nadi: 100x per menit,

Pernafasan 26x per menit, Tekanan darah

130/90 mmHg

Ds:

- Pasien mengeluh mual muntah

berkepanjangan dan kehilangan nafsu

makan sejak 2 minggu yang lalu,

- pasien mengeluh mengalami penurunan

berat badan, dari berat awal 56 kg,

Do:

- setelah diadakan penimbangan BB

menjadi 49 kg, dan diketahui tinggi

badan 165 cm.

Ds:

Do:

- Setelah diadakan pengkajian, hati

mengalami pembesaran dan nyeri tekan.

- Dari hasil pemeriksaan:

- Biopsi hati: terjadi nekrosis

ringan

- Skan hati :mengalami inflamasi,

kerusakan parenkim

Ds:

-pasien mengelih badannya terasa lemah

dan letih

Do:

- Pasien terlihat lemah dan malas untuk

pembengkakan hepar

yang mengalami

inflamasi hati dan

bendungan vena

porta

kegagalan masukan

untuk memenuhi

kebutuhan metabolik

karena anoreksia,

mual dan muntah.

sifat menular dari

agent virus

proses inflamasi

Gangguan rasa

nyaman (nyeri Akut)

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

Risiko tinggi

terhadap transmisi

infeksi

Page 46: hepatitis A tgs qu

07.00

28/09/08

bergerak kronis sekunder

terhadap hepatitis Keletihan

Page 47: hepatitis A tgs qu

Pengaruh alkohol, virus hepatitis, toksin

Hipertermi Inflamasi pada hepar Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas

Gangguan suplay darah normal pada sel-sel hepar

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktulii empedu intrahepatik

Gangguan metabolisme karbohidrat lemak dan protein

Gglikogenesis menurun

Glukoneogenesis menurun

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat lelah Keletihan

Nyeri Anoreksia

Perubahan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan

Perubahan kenyamanan

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktuli empedu intrahepatik

Obstruksi Kerusakan konjugasi

Kerusakan sel eksresi Gangguan eksresi empedu

Retensi bilirubin

Bilirubin tidak sempura dikeluarkan melalui duktus hepatikus

Page 48: hepatitis A tgs qu

Pengaruh alkohol, virus hepatitis, toksin

Hipertermi Inflamasi pada hepar Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas

Gangguan suplay darah normal pada sel-sel hepar

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktulii empedu intrahepatik

Gangguan metabolisme karbohidrat lemak dan protein

Gglikogenesis menurun

Glukoneogenesis menurun

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat lelah Keletihan

Nyeri Anoreksia

Perubahan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan

Perubahan kenyamanan

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktuli empedu intrahepatik

Obstruksi Kerusakan konjugasi

Kerusakan sel eksresi Gangguan eksresi empedu

Retensi bilirubin

Bilirubin tidak sempura dikeluarkan melalui duktus hepatikus