harga saham proposal

26
HARGA SAHAM Disusun Oleh: Henni Agustina Gultom (1405170664) Khairani (14) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Upload: diah

Post on 13-Jul-2016

37 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

Page 1: Harga Saham Proposal

HARGA SAHAM

Disusun Oleh:

Henni Agustina Gultom (1405170664)Khairani (14)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUTANSI

MEDAN

2015

Page 2: Harga Saham Proposal

DAFTAR ISI

HalKATA PENGANTAR.............................................................................................i

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang..........................................................................................11.2 Rumusan Masalah.....................................................................................51.3 Tujuan Penelitian......................................................................................61.4 Ruang Lingkup..........................................................................................6

BAB 2. BENTUK ATAU JENIS KEGIATAN................................................... 7

BAB 3. PENGUJIAN HIPOTESIS3.1 Langkah-langkah Pengujian Hipotesis.....................................................93.2 Hasil Pengujian Hipotesis…...................................................................10

BAB 4. PENUTUPAN4.1 Kesimpulan.............................................................................................114.2 Keterbatasan Penelitian..........................................................................114.3 Saran.......................................................................................................11

LAMPIRAN

i

Page 3: Harga Saham Proposal

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan

proposal harga saham ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan

juga kami berterima kasih kepada Ibu Dr. Eka Nurmala Sari, SE, MSi, Ak, Ck

selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian yang telah memberikan tugas kepada

kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penelitian, Pengujian Hipotesi,

Analisis Penelitian, metodologi penelitian. Kami juga menyadari sepenuhnya

bahwa did lam tugas ini terdapa kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang

diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan di masa yang akan dating. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa saran yang membangun.

Semoga proposal ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri

maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan proposal ini. Terima kasih.

Hormat kami,

Penulis

ii

Page 4: Harga Saham Proposal

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan akan selalu membutuhkan modal untuk

pertumbuhan perusahaan. Hal ini disebabkan untuk memenuhi kelangsungan

hidup perusahaan. Maka dari itu, untuk mempermudah perusahaan dalam

mendapatkan modal, terdapat pasar modal yang merupakan tempat para investor

dan emiten bertemu untuk melakukan transaksi jual beli saham. Untuk memenuhi

kebutuhan dana tersebut, saat ini makin banyak orang yang mendirikan suatu

lembaga pembiayaan yang bergerak di bidang penyediaan dana atau barang yang

akan dipergunakan oleh pihak lain di dalam mengembangkan usahanya. Saat ini,

leasing merupakan salah satu cara perusahaan memperoleh aset atau kepemilikan

tanpa harus melalui proses yang berkepanjangan. Semuanya telah diatur oleh

perusahaan leasing yang disediakan oleh berbagai perusahaan. Leasing juga

merupakan salah satu langkah penghindaran risiko tinggi yang saat ini sudah

disadari oleh para pengusaha yang ada.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan menilai

apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan

operasional perusahaan dapat dilihat dari Return on Assets (ROA). Menurut

Weston dan Copeland (1999) hasil pengembalian atas total aktiva (ROA)

mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber

dayanya, yang kadang-kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi.

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return on

investment (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,

2008).

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bagaimana komposisi

pendanaan sendiri atau memanfaatkan utang-utangnya, makin besar DER makin

besar risiko perusahaan. Menurut Kasmir (2008), Debt to Equity Ratio merupakan

rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna

untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan

pemilik perusahaan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai

1

Page 5: Harga Saham Proposal

oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh

modal (Harahap, 2010).

Penelitian mengenai pengaruh hubungan antara Return On Assets (ROA)

terhadap harga saham sudah banyak dilakukan para ahli sebelumnya. Wulandari

(2009) dalam penelitiannya menunjukkan variabel ROA secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini juga

didukung Kusumawardani (2010). Namun hasil penelitian tersebut bertentangan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subiyantoro dan Andreani (2003),

bahwa Return On Assets (ROA) tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap harga

saham. Hasil riset tersebut didukung oleh Sasongko dan Wulandari (2006),

Anastasia (2003), dan Stella (2009).

Selanjutnya, penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap

harga saham telah banyak dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Stella (2009)

menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap harga saham. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Anastasia (2003). Penelitiannya menyatakan

bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak terdapat pengaruh signifikan

terhadapharga saham. Penelitianini juga didukung oleh Subiyantoro dan Andreani

(2003).

Dengan melihat data awal yang berkaitan dengan hubungan Return On

Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham terdapat

fenomena gap. Terdapat indikasi kenaikkan harga saham pada sektor institusi

finansial pada saat return on assets (ROA) menurun dan debt to equity ratio

(DER) meningkat. Sehingga ini menjadi masalah karena menurut penelitian yang

telah dilakukan Wulandari (2009), variabel ROA secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham. Akan tetapi, fenomena yang terjadi

pada sektor institusi finansial adalah adanya Pengaruh Return on Assets..... (Rani

Ramdhani) 31 indikasi Return on Assets (ROA) turun, sedangkan harga saham

naik dengan kata lain memilikihubungan negatif.

Berdasarkan data awal, terdapat fenomena gap dengan indikasi kenaikan

harga saham pada sektor institusi finansial pada saat Debt to Equity Ratio (DER)

meningkat. Hal ini menjadi masalah karena menurut penelitian yang telah

2

Page 6: Harga Saham Proposal

dilakukan Stella (2009) dinyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap harga saham. Akan tetapi, fenomena yang terjadi

pada institusi finansial adalah adanya indikasi Debt to Equity Ratio (DER) naik,

sedangkan harga saham meningkat; dengan kata lain memiliki hubungan negatif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Return on Assets dan Debt to

Equity Ratio dapat membantu para investor untuk mengevaluasi pertumbuhan

harga saham masa lalu, sekarang, dan untuk memproyeksi harga saham yang akan

datang. Serta berdasarkan penelitian terdahulu membuktikan ada pengaruh antara

Return On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham. Dengan

demikian, penelitian ini akan membahas Pengaruh Return On Assets dan Debt to

Equity Ratio Terhadap Harga Saham Pada Institusi Finansial Di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Harga saham yang berlaku di bursa efek bukan merupakan suatu harga

yang tetap. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi harga saham tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga

saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat

dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Sedangkan faktor eksternal merupakan

faktor-faktor yang datangnya dari luar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan

oleh pihak manajemen perusahaan.

Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis dan

pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan

perusahaan. Informasi ini mempunyai peran yang sangat besar dalam keputusan

investasi. Informasi yang terdapat dalam Laporan Keuangan meliputi Neraca,

Laporan Laba Rugi, Laporan aliran kas dapat dijadikan dasar dalam pengambilan

keputusan ekonomi, karena informasi ini menunjukkan prestasi perusahaan pada

periode tersebut. Namun demikian, informasi keuangan ini bukan informasi yang

sifatnya absolut dalam pengambilan keputusan bagi investor. Untuk kondisi pasar

modal di Indonesia, pertimbangan membeli dan menjual saham pada prakteknya

masih banyak didasarkan pada informasi non akuntansi seperti, dengan melihat

daftar pengikat saham. Informasi tersebut berguna sebagai pengurang

ketidakpastian dalam pengambilan keputusan (Arwanta, et al, 2004).

3

Page 7: Harga Saham Proposal

Foster (1986) seperti dikutip oleh Meythi (2003) mengemukakan bahwa

informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan dibutuhkan oleh banyak pihak,

di antaranya pemegang saham, investor dan analis sekuritas, manajer, pemberi

pinjaman dan pemasok, karyawan dan bahkan pemerintah. Ada dua alasan

mengapa pihak-pihak ini membutuhkan informasi yang terdapat dalam laporan

keuangan yaitu: pertama informasi yang ada dalam laporan keuangan memiliki

potensi untuk mengurangi ketidakpastian, kedua informasi laporan keuangan

merupakan sumber informasi yang dapat berkompetisi dengan sumber informasi

lainnya.

Dengan asumsi bahwa investor adalah rasional maka aspek fundamental

menjadi dasar penilaian yang utama bagi seorang fundamentalis, argumentasi

dasarnya adalah bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai

intrinsik suatu saat, tapi juga, dan bahkan lebih penting adalah harapan akan

kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan (wealth) di

kemudian hari (Syahib, 2000).

Analisa fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan

keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah di

apresiasi secara akurat. Pasar saham adalah pasar ekspektasi dimana semua

pemegang saham mengharapkan perusahaannya selalu menghasilkan laba yang

pada akhirnya laba ini akan dibagikan kepada pemegang saham yang kita kenal

dengan istilah dividen. Walaupun tidak semua pemegang saham mengharapkan

pembagian dividen ini karena pada dasarnya keuntungan yang diperoleh dari

permainan saham ini bukan hanya dividen, tetapi ada juga yang disebut dengan

capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari fluktuasi harga saham yang

biasanya diharapkan oleh investor yang memiliki time horizon yang pendek.

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-

rasio keuangan.

Celal (1996) seperti dikutip oleh Asyik (2000) dalam penelitiannya yang

menyelidiki time-series properties dan proses penyesuaian dari kelompok rasio

keuangan dalam upaya menemukan model peramalan yang tepat mendapatkan

bahwa ketepatan prediksi meningkat jika sampel digolongkan pada tiap industri.

4

Page 8: Harga Saham Proposal

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 Tentang

Telekomunikasi menimbang antara lain (1) bahwa penyelenggaraan

telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh persatuan

dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan, mendukung

terciptanya tujuan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta

meningkatkan hubungan antar bangsa, (2) bahwa pengaruh globalisasi dan

perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan

perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap

kelekomunikasi. Selain itu beberapa saham perusahaan telekomunikasi

merupakan saham unggulan (blue chip). Martono (2002:368) menyatakan bahwa

saham unggulan adalah saham yang diterbitkan besar, dan telah memperlihatkan

kemampuan dalam memperoleh keuntungan dan pembayaran dividen. Melihat

peranannya yang begitu strategis ini, maka industri telekomunikasi dijadikan

obyek penelitian ini.

Dari berbagai variabel fundamental keuangan perusahaan (mikro) yang ada,

variabel-variabel yang akan diteliti, yang diduga akan berpengaruh terhadap harga

saham adalah price earning ratio, price on book value, current ratio, debt to

equity ratio, debt ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets

turnover, dan return on asset.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apakah variabel-variabel fundamental keuangan perusahaan price earning

ratio, price to book value, current ratio, debt to equity ratio, debt ratio,

operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, dan return

on asset secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham?

2. Apakah variabel-variabel fundamental keuangan perusahaan price earning

ratio, price to book value, current ratio, debt to equity ratio, debt ratio,

operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, dan return

on asset secara individu berpengaruh terhadap harga saham?

5

Page 9: Harga Saham Proposal

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel fundamental keuangan perusahaan

price earning ratio, price to book value, current ratio, debt to equity ratio, debt

ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, dan

return on asset secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham?

2. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel fundamental keuangan perusahaan

perusahaan price earning ratio, price to book value, current ratio, debt to

equity ratio, debt ratio, operating profit margin, net profit margin, total assets

turnover, dan return on asset secara individu berpengaruh terhadap harga

saham.

1.4 Ruang Lingkup

Untuk dapat memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan

penelitian yang ditetapkan maka perlu diberikan batasan terhadap ruang lingkup

penelitian yaitu bahwa penelitian dilakukan di PT Bursa Efek Jakarta dengan

kegiatan menganalisa variabel-variabel fundamental keuangan perusahaan price

earning ratio, price to book value, current ratio, debt to equity ratio, debt ratio,

operating profit margin, net profit margin, total assets turnover, dan return on

asset terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi yang tercatat di PT Bursa

Efek Jakarta. Data jangka waktu penelitian adalah selama 10 tahun mulai tahun

1994 sampai 2004.

6

Page 10: Harga Saham Proposal

BAB IIBENTUK ATAU JENIS KEGIATAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Sedangkan

pendekatan yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah penelitian

observasi, dimana peneliti menjelaskan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis,

membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah

yang ingin dipecahkan. Metode penelitian yang dipakai adalah metode komparatif

yaitu metode yang bertujuan untuk mencari jawaban yang mendasar tentang sebab

akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya suatu fenomena

tertentu.

Bentuk/Jenis kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Populasi dan sampel

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

kelompok institusi finansial di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2010

dengan data diperoleh dari sumber data sekunder. Sumber data sekunder

adalah data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau

tangan kedua. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan purposive sampling. Teknik ini ditentukan untuk memilih

anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan penelitian dan kesesuaian

criteria kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan

kriteria sebagai berikut:.

a. Perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mulai

tahun 1994 sampai dengan tahun 2004.

b. Perusahaan-perusahaan tersebut telah terus menerus melaporkan laporan

keuangannya selama tahun 1994 sampai dengan tahun 2004.

2. Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Dependen.

Variabel dependen merupakan harga saham Closing Price, selama 10

tahun (1994 – 2004) dari perusahaan telekomunikasi yang tercatat di Bursa

Efek Jakarta. Variabel ini diberi notasi Y.

7

Page 11: Harga Saham Proposal

2. Variabel Independen.

Variabel independen merupakan rasio-rasio keuangan setiap tahun, selama 10

(1994 – 2004) dari perusahaan telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek

Jakarta.

3. Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, dengan mengambil

data-data dari pusat data keuangan antara lain Bursa Efek Jakarta, dan

Indonesian Capital Market Directory.

4. Tehnik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan model analisis Regresi Linear Berganda. Regresi Linear

Berganda merupakan alat analisis secara statistik untuk melakukan pengujian

terhadap hipotesis yang telah diajukan.

5. Pengujian Analisis Data

Pada prinsipnya normalitas data dapat didetiksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal atau dengan melihat histogram dari

residualnya.

6. Uji Multikolinearitas

Salah satu cara untuk melakukan pengujian uji multikolinearitas adalah dengan

menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.

7. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID.

8. Uji Autokorelasi

Untuk menguji apakah diantara variabel independen terdapat autokorelasi

perlu dilakukan uji autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji Durbin-

Watson.

8

Page 12: Harga Saham Proposal

BAB IIIPENGUJIAN HIPOTESIS

3.1 Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini kebenaran hipotesis dibuktikan dengan melakukan uji

hipotesis dua pihak (two tail test). Pengujian hipotesis bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Return On Asset dan Debt to Equity

Ratio terhadap Harga Saham. Langkah untuk melakukan pengujian hipotesis,

yaitu seperti, Uji t dan Uji F sehingga dapat diperoleh hasil jawaban dari hipotesis

kerja yang diteliti.

a. Uji Persial (uji t)

Koefisien ini bertujuan mengukur derajat linier antara variabel Y dengan

sebagian dari variabel-variabel independent jika sebagian dianggap tetap.

Menghitung koefisien korelasi parsial antara X1 (ROA) dan Y (Harga

Saham), dengan menganggap bahwa X2 (Debt to Equity Ratio) dianggap

tetap.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel price earning

ratio, price to book value, current ratio, leverage ratio, operating profit

margin, net profit margin, dan total assets turnover secara individu terhadap

harga saham.

Langkah-langkah yang digunakan untuk menggunakan/menguji uji T adalah :

1. Memformulasikan hipotesis nol, dengan formula: Ho:b1=b2=b3=

b4=b5=b6=b7=0.

2. Memformulasikan hipotesis alternatif, dengan formula:

Ha:b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠b6≠b7≠0.

3. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan letak nilai t hitung masing-

masing koefisien regresi pada kurva normal yang digunakan dalam

penentuan nilai kritis.

b. Uji Simultan (Uji f)

Uji F atau uji global disebut juga uji signifikan serentak. Uji ini

dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel

9

Page 13: Harga Saham Proposal

independent yaitu ROA (X1) dan DER(X2) untuk dapat atau mampu

menjelaskan harga saham (Y).

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel price earning ratio,

price to book value, current ratio, leverage ratio, operating profit margin, net profit

margin, dan total assets turnover secara bersama-sama terhadap harga saham.

Langkah-langkah yang ditempuh:

1. Memformulasikan hipotesis nol, dengan formulasi: Ho:b1=b2=b3=

b4=b5=b6=b7=0.

2. Memformulasikan hipotesis alternatif, dengan formulasi:

Ha:b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠b6≠b7≠0.

3. Membandingkan antara F Hitung dengan F Tabel. Bila F Hitung < F

Tabel, “Ho diterima”, atau “Ha ditolak”.

3.2 Hasil Pengujian Hipotesis

1. Hasil Uji t (Uji Parsial)

Hasil pengujian dan perhitungan uji t menunjukkan bahwa variabel price to book

value, current ratio, dan total asset turnover yang ditolak Ho, artinya variabel-

variabel tersebut secara individu berpengaruh terhadap harga saham yaitu,

a. Price to book value

b. Current Ratio

c. Total asset turnver

2. Hasil Uji f (uji simultan)

a. Variabel-variabel price earning ratio, price to book value, current ratio,

debt ratio, operating profit margin, net profit margin, dan total assets

turnover mempunyai pengaruh yang besar terhadap harga saham industri

perusahaan telekomunikassi.

b. Hasil pengujian menunjukkan bahwa F hitung = 4,778 (lihat Tabel 4.13.

ANOVA) lebih besar dari F tabel (7; 12;0,05) = 3,57 berarti ,”Ho ditolak”,

atau “Ha diterima”, hal ini berarti bahwa variabel-variabel keuangan

perusahaan price earning ratio, price to book value, current ratio, debt to

equity ratio, debt ratio, operating profit margin, net profit margin, total

assets turnover, dan return on asset.

10

Page 14: Harga Saham Proposal

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasar dari hasil penelitian ini , maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Secara bersama-sama variabel price earning ratio, price to book value,

current ratio, debt ratio, operating profit margin, net profit margin, dan

total assets turnover mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham industri perusahaan telekomunikasi.

2. Secara individu variabel price to book value, current ratio dan total asset

turnover berpengaruh terhadap harga saham. Pengaruh yang ditimbulkan

oleh variabel total assets turnover adalah searah.

4.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu antara lain:

1. Populasi perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini sedikit jumlahnya.

2. Tidak semua rasio keuangan dalam penelitian dapat dimasukkan dalam

penelitian karena keterbatasan data (data tidak lengkap) yaitu data

dividend payout ratio, dividend yield dan inventory turnover.

3. Tidak mempertimbangkan variabel-variabel yang mungkin akan

mempengaruhi hasil analisis penelitian, misalnya variabel-variabel

indikator ekonomi seperti nilai tukar mata uang, tingkat suku bunga,

inflasi; faktor politik dan lain-lain.

4.3 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini

antara lain:

1. Mengingat bahwa masing-masing industri memiliki kharakteristik sendiri-

sendiri maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut kepada masing-masing

industri yang tercatat di Bursa Efek Jakarta maupun di Bursa Efek

Surabaya.

2. Menambah jumlah variabel kinerja keuangan perusahaan yang berdasarkan

teori dapat berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

Page 15: Harga Saham Proposal

11

Page 16: Harga Saham Proposal

DAFTAR PUSTAKA

Arwanta, Erwin dan Gantyowati, Evi (2004). Kemampuan Prediksi Rasio

Keuangan Terhadap Harga Saham: Suatu Studi Empiris Menurut Sudut

Pandang Kepentingan Investor. Kajian Bisnis. Vol.12, No. 1, 2004, 25-40.

Asyik, Nur Fadjrih dan Soelistyo (2000). Kemampuan Rasio Keuangan Dalam

Memprediksi Laba (Penerapan Rasio Keuangan sebagai Discriminato ).

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2000, Vol.15, No.3, 313-331.

Ghozali, Imam (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Edisi 3. Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mamduh M dan Halim, Abdul (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.

UPP AMP YKPN. Helfert, Erich A. (1997). Teknik Analisis Keuangan.

Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga. Husnan, Suad (1996). Dasar-dasar

Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua, 1996. UPP AMP

YKPN.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang (1999). Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta.

Jakub,M (2000). Tesis: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga

Industri Manufaktur Yang Listed di Bursa Efek Surabaya. Universitas

Jermber, Fakultas Ekonomi. Program S-2 Magister Manajemen. Tidak

dipublikasikan Khanafiah, Deni; Situngkir, Hokky dan Surya, Yohanes

(2005). Jejak Trading System pada Profil Investor.

WWW.bandungfe.net/wp2005/2005fpdf.

Kharisma, Erina dan Maski, Ghozali (2003). Analisis Pengaruh Fundamental

dan Teknikal Terhadap Harga Saham (Studi di Bursa Efek Surabay ).

Lintasan Ekonomi Volume XX, Nomor 2, Juli 2003. Martono dan Harjito,

Agus (2002). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Kedua 2002.

Penerbit: EKONISIA, Fakultas Ekonomi UII.

Meythi (2003). Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi

Pertumbuhan Laba.. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.XI No.2, September

2005: 254-271334 Ekuitas Vol.10 No.3 September 2006: 307 - 334

12

Page 17: Harga Saham Proposal

Natarsyah, Syahib (2000). Analisis Pengaruh Beberapa Faktor

Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 2000, Vol.15, No.3, 294-312. Nazir, Moh

(2003), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Prastowo, Dwi dan Rifka Yuliaty (2005). Analisis laporan Keuangan Konsep

dan Aplikasi. Edisi Kedua. AMP YKPN. Yogyakarta.

Santoso, Bambang Hadi (2005). Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Mikro

Terhadap Harga Saham”, Ekuitas, Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol.9

No. 1 – Maret 2005, 35-64 Soejoto, Ady (2002). Analisis Harga Saham

Perusahaan Manaufaktur dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya di

Pasar Modal Indonesia. EKUITAS, Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol.6

No. 3 September 2002, 250-267. Sunariyah (2004). Pengantar

Pengetahuan Pasar Modal. Edisi keempat. UPP AMP YKPN.

Anastasia, N. (2003). Analisis faktor fundamental dan risiko sistematik

terhadap harga saham property di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2),

123–132. Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia

Indonesia. Ferdinand, A. (2011). Metode Penelitian Manajemen. Semarang:

Indoprint.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harahap, S. S. (2010).

Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hasan, M.

I. (2005). Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi

Aksara.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Kusumawardani, A. (2010). Analisis Pengaruh EPS, DER, ROE, FL, CR, dan

ROA terhadap Harga Saham. Universitas Gunadarma. Pengaruh Return on

Assets..... (Rani Ramdhani) 41

Lestari, M. I. & Sugiharto, T. (2007). Kinerja bank devisa dan bank non devisa

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi,

Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), 2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Mardiyanto, H. (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.

13

Page 18: Harga Saham Proposal

Rinati, I. & Budiman. (2009). Pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, dan

Return On Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum

dalam Indeks LQ45. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Riyadi, S. (2006). Banking Assets and Liability Management. Edisi 3. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rusdin. (2008). Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik.

Bandung:

Alfabeta. Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan rasio-

rasio profitabilitas terhadap harga saham. Empirika, 19(1), 64–80.

Stella. (2009). Pengaruh PER, DER, ROA dan PBV terhadap Harga Pasar

Saham.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(2), 97–106.

Subiyantoro, E. & Andreani, F. (2003). Analisis faktor-faktor yang

memengaruhi harga saham. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(2), 171–180.

Umar, H. (2004). Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:

Gramedia Pusaka.

Weston, J. F. & Copeland, T. E. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi 8.

Jakarta: Bina Rupa Aksara Wulandari, D. A. (2009). Analisis faktor fundamental

terhadap harga saham. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Oktober.

14