handout fix

Upload: kevin-pradipta

Post on 13-Apr-2018

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Handout Fix

    1/44

    1

    Pendahuluan

    1.

    Sistem Koordinat Tegak Lurus

    Sebagaimana layaknya titik pada bidang, letak suatu titik pada ruang juga

    dapat dinyatakan dalam urutan bilangan-bilangan tertentu yang lebih dikenal

    dengan istilah sistem koordinat.

    Suatu system koordinat tegak lurus di dalam ruang ditentukan dengan memilih

    suatu satuan panjang serta tiga buah garis lurus yang masing-masing saling

    tegak lurus dan berpotongan di suatu titik, dan ditentukan pula oleh himpunan

    semua tripel-tripel terurut dari bilangan-bilang nyata.

    Dengan melukis sebarang dua garis XOX dan YOY yang saling tegak lurus,

    maka akan tertentu sebuah bidang XOY. Melalui titik O kemudian dilukis

    sebuah garis ZOZ yang tegak lurus bidang XOY sedemikian sehingga ketiga

    garis tersebut masing-masing saling tegak lurus. Ketiga garis XOX, YOY, dan

    ZOZ disebut sebagai sumbu-sumbu koordinat tegak lurus. Selanjutnya

    disingkat sebagai sumbu X, Y, dan Z.

    Ketiga sumbu diambil sepasang-sepasang , menentukan tiga buah bidang XOY,

    XOZ, dan ZOX atau secara singkat ditulis bidang XY, XZ, dan YZ. Masing-

    masing disebut bidang-bidang koordinat tegak lurus.

    Q

    A

    X

    Y

    Z

    O

    P

    R

    S

    B

    C

  • 7/26/2019 Handout Fix

    2/44

    2

    Jika diambil salah satu titik sudut dari balok di atas, misalkan titik P. Titik P

    merupakan sebarang titik pada ruang. Melalui P dapat dilukis tiga buah bidang

    yang masing-masing sejajar dengan bidang koordinat dan tentu akan tegak

    lurus dengan sumbu-sumbu koordinat. Misalkan memotong sumbu-X di A,sehingga OA = x, memotong sumbu-Y di C sehingga OC=y, dan memotong

    sumbu-Z di R, sehingga OR = z. Ketiga bilangan x, y, dan z dengan urutan

    (x,y,z) disebut koordinat dari titip P dan dapat dituliskan P(x,y,z) dengan x

    disebut absis, y disebut ordinat, dan z disebut aplikat.

    Oleh karena itu, setiap titik pada ruang dapat diwakili oleh satu dan hanya satu

    bilangan-bilangan nyata (x,y,z), begitu juga sebaliknya setiap tripel terurut

    bilangan-bilangan nyata (x,y,z) memiliki satu dan hanya satu titik di dalam

    ruang. Masing-masing satuan x, y, dan z dapat bernilai positif atau negative

    tergantung arah pengukurannya.

    Dengan diterapkannya system tegak lurus, maka ruang akan terbagi menjadi 8

    bagian. Masing-masing bagian disebut Oktan dan diberi nomor menurut

    aturan sebagai berikut:

    Oktan I berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, dan z > 0

    Oktan II berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, dan z > 0

    Oktan III berisi titik-titik dengan x < 0, y < 0, dan z > 0

    Oktan IV berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, dan z > 0

    Oktan V berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, dan z < 0

    Oktan VI berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, dan < 0

    Oktan VII berisi titik-titik dengan x < 0, y < 0, dan z < 0

    Oktan VIII berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, dan z < 0

    2. Jarak Antara Dua Titik di Ruang

    Jika diketahui sebarang dua titik pada ruang, misalkan titik K(x1, y1, z1) dan

    titik Q(x2, y2, z2) maka jarak antara kedua titik dapat ditentukan.

    Perhatikan gambar balok pada ruang berikut:

    Perhatikan bahwa:

    LM = |x2-x1|

    KL = |y2-y1|

    K L

    MN

    O

    PQR

  • 7/26/2019 Handout Fix

    3/44

    3

    MQ = |z2-z1|

    Sehingga, menurut aturan Phytagoras akan diperoleh:

    KM

    2

    = LM

    2

    + KL

    2

    = |x2-x1|

    2+ |y2-y1|2

    KQ2 = KM2+ MQ2

    = |x2-x1|2+ |y2-y1|

    2+ |z2-z1|2

    Dengan demikian, diperoleh:

    Jika titik K merupakan titik asal O (0, 0, 0), maka jarak antara titik K dan Q

    ditentukan oleh rumus:

    Contoh:

    1. Tentukan jarak antara dua titik berikut:

    a. P(7, 3, 0) dan Q(5, 1, -1)

    b.

    K(0, 0, 0) dan R(4, 3, 0)

    Penyelesaian;

    a. Jarak antara titik P dan Q, yaitu:

    3

    144

    0131)75( 222

    PQ

    b. Jarak antara titik K dan R, yaitu:

    5

    0916

    0003)04( 222

    KR

    3. Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis atas Perbandingan m : n

    Misalkan sebarang dua titik P(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2, z2). Jika terdapat titik

    R(x, y, z) membagi ruas garis PQ atas dua bagian dengan PR : RQ = m : n,maka koordinat dari titik R dapat ditentukan sebagai berikut:

    KQ = 2122

    12

    2

    12 zzyyxx

    KQ = 222

    2

    2

    2 zyx

  • 7/26/2019 Handout Fix

    4/44

    4

    Gambarlah PL, QM, dan RN

    tegak lurus bidang XOY. LNM

    adalah perpotongan bidangXOY dengan bidang PRQMNL.

    Tarik HRK//LNM. HPR

    sebangun dengan KQR.

    nm

    nzmz

    zz

    zzz

    NRMQ

    LPNR

    KQ

    HP

    QR

    PR

    n

    m

    12

    12

    1

    Dengan cara yang analog, maka akan diperoleh:

    nm

    nxmxx

    12

    nm

    nymyy

    12

    Jadi, koordinat titik R, yaitu:

    Dengan demikian, koordinat titik tengah (m : n = 1 : 1), yaitu:

    Secara umum, kita tulis perbandingan m : n = k, dimana k boleh positif

    ataupun negative. Tanda positif atau negative tergantung apakah R terletang

    diantara P dan Q atau pada perpanjanganya. Berikut ini beberapa

    ketentuannya:

    Jika: k > 0, R terletak diantara P dan Q

    -1 < k < 0, R terletak di perpanjangan QP

    k = -1 , R terletak di tak berhingga

    k < -1, R terletak di perpanjangan PQ

    dalam hal ini, koordinat R menjadi:

    Z

    X

    Y

    L NM

    P

    HK

    Q

    m

    nR

    nm

    nzmz

    nm

    nymy

    nm

    nxmxR 121212 ,,

    2,

    2,

    2

    121212 zzyyxxR

    k

    zkz

    k

    yky

    k

    xkxR

    1,

    1,

    1

    121212

  • 7/26/2019 Handout Fix

    5/44

    5

    dimana k -1

    Contoh:

    Tentukan koordinat titik R yang membagi ruas garis PQ denganperbandingan -4 : 1, dimana P(-4, 5, -6) dan Q(2, -4, 3).

    4.Vektor

    Vektor didefinisikan sebagai ruas garis lurus yang mempunyai arah.

    Notasi:Vektor dituliskan dengan dua huruf kapital serta satu strip atau tanda

    panah di atas huruf-huruf tersebut. Huruf pertama menyatakan titik awal dan

    huruf kedua menyatakan titik ujungnya. Vektor juga sering diberi nama

    dengan hurup kecil yang dicetak tebal.

    Vektor diatas dinotasikan denga:AB atau a

    Panjang vektor

    AB dinotasikan dengan AB atau

    a

    Vektor Nol, jika titik awal dan titik ujungnya berimpit.

    Kesamaan vector-vektor.Vektor-vektor disebut sama jika mereka segaris

    serta mempunyai panjang dan arah yang sama. Jika sebuah vektor arahnya

    berlawanan dengan a tetapi memiliki panjang yang sama maka dinyatakan

    dengana.

    Jumlah dari dua Vektor

    A

    B

    a

    a

    a

    b

    ba

    a

  • 7/26/2019 Handout Fix

    6/44

    6

    Jumlah dari vektor-vektor a dan b adalah vektor c = a + b yang dapat

    ditentukan dengan metode segitiga atau dengan metode jajar genjang.

    Metode Segitiga. Tempatkan titik ujung vektor a berimpit dengan titik awal

    vektor blalu hubungkan titik awal vektor a dengan titik ujung vektor b.

    Metode Jajar genjang. Tempatkan titik-titik awal vektor a dan b secara

    berimpit, lalau membentuk sebuah jajar genjang dengan dua buah sisinya a

    serta b. Jumlah kedua vektor adalah diagonal jajargenjang tersebut yang

    bertitik awal pada titik awal adan b.

    Selisih Dua Vektor: absama artinya dengan menjumlahkan adenganb.

    jadi

    ab = a + (-b)

    Jika a, b,dan cvektor serta m, n skalar-skalar, maka beberapa Hukum yang

    berlaku pada operasi vektor adalah sebagai berikut:

    1) a + b= b+ a

    2) a+ (b+ c) = (a+ b) + c

    3) ma= am

    a

    b

    a

    b

    bac

    a

    b

    a

    b

    bac

    a

    b

    a

    b

    bac

  • 7/26/2019 Handout Fix

    7/44

    7

    4) m(na) = (mn)a

    5) (m + n) a= ma+ na

    6) m (a+ b) = ma+ mb

    1.

    Vektor dan Sistem KoordinatSuatu vektor dikatakan vektor satuan jika panjangnya satu. Sekarang coba

    perhatikan sistem koordinat Cartesian berikut;

    Vektor di atas dapat dituliskan:

    i = 1i + 0j + 0k

    j = 0i + 1j + 0k

    k = 0i + 0j + 1k

    Atau:

    i = [1, 0, 0]

    j = [0, 1, 0]

    k = [0, 0. 1]

    Pandang sebarang vektor ayang titik awalnya (0, 0, 0) dan titik ujungnya titik

    (a1, a2, a3). Maka menurut metode segitiga diperoleh:

    a = a1i + a2j + a3k = [a1, a2, a3].

    Bilangan-bilangan a1, a2, a3disebut komponen-komponen dari vektor a. Vektor

    a disebut sebagai vektor posisi

    X

    Y

    Z

    i

    j

    k

  • 7/26/2019 Handout Fix

    8/44

    8

    Panjang (besar) vektor a:

    Jika titik pangkalnya tidak di (0, 0, 0). Misalkan titik pangkalnya pada titik P

    (p1, p2, p3) dan titik ujungnya pada titik Q (q1, q2, q3), maka vektor

    PQ= [(q1-

    p1),( q2-p2), (q3p3)]

    2.

    Perkalian Titik (Dot Product)

    Jika adan bvektor, adalah sudut antara vektor adan vektor bdengan

    0 , maka hasil kali titik antara vektor adan vektor bmemenuhi:

    Vektor adan vektor bjuga memenuhi operasi:

    1)

    a . b = b . a

    2) a. (b + c) = ab+ ac

    3) m (a. b) = (ma).b= a(mb) = (ab) m

    4) Jika a = [a1, a2, a3] dan b = [b1, b2, b3] maka:

    a . b= [a1i+ a2j+ a3k] . [b1i+ b2j+ b3k]

    = (a1b1) i.i + (a2b1)j.i + (a3b1)k.i + (a1b2)i.j + (a2b2)j.j +

    (a3b2)k.j

    + (a1b3)i.k+ (a2b3)j.k+ (a3b3)k.k

    X

    Y

    Z

    a1i

    a2j

    a3k

    [a1, a2, a3]

  • 7/26/2019 Handout Fix

    9/44

    9

    = a1b1+ a2b2+ a3b3

    =

    3

    1j

    jjba

    5)

    a.a= a1+ a2+ a3= |a|2

    6) a.b = 0 (a 0, b 0) a tegak lurusb

    Contoh:

    Tentukan a.bdan cosinus sudutnya jika diketahui a= [3, 4, 6] dan b= [-1, 4,

    8].

    Solusi:

    a.b= (3)(-1) + (4)(4) + (6)(8)

    = -3 + 16 + 48

    = 61

    |a| = 222 643

    = 36169

    = 61

    |b| = 222 841

    = 64161

    = 81

    = 9

    ba

    baCos

    .

    . =

    )9(61

    61

    3.

    Pekalian Silang (Cros Product)

    Jika adan bvektor, adalah sudut antara vektor adan vektor bdengan

    0 , maka hasil kali siang antara vektor adan vektor bmemenuhi:

    Dimana u adalah vektor satuan yang tegak lurus bidang (a,b).

    Vektor adan vektor bjuga memenuhi operasi:

    1)a x b = -b x a

  • 7/26/2019 Handout Fix

    10/44

    10

    2) ax (b + c) = a x b+ a x c

    3) m (ax b) = max b= ax mb= (a x b)m

    4) i x i = j x j = k x k = 0

    i x j = k, j x k = i, k x i = j5) Jika a = [a1, a2, a3] = a1i + a2j + a3k

    b = [b1, b2, b3] = b1i + b2j + b3k

    maka:

    a x b=

    21

    21

    13

    13

    32

    32,,

    bb

    aa

    bb

    aa

    bb

    aa

    =

    321

    321

    bbb

    aaa

    kji

    6) Panjang a x b yaitu |a x b|= |a||b| sin menyatakan luas jajar

    genjang yang dua buah sisinya a dan b

    7) Panjang ax b= 0 dan a 0, b 0 maka asejajar dengan b

    Contoh:

    Jika a= [2, 1, 1] dan b= [-3, 6,7] tentukan ax b!

    Latihan Soal:

    1. Jika ruas garis yang menghubungkan P (3, 1, -1) dan P2(-1, 2, 1) tegak

    lurus dengan ruas garis yang menghubungkan titik P3 (-3, 2, 4) dengan titik

    P4(x, -2, 3). Tentukan nilai x!

    2. Hitunglah luas segitiga ABC dengan A (1,3,2), B(2, -1, 1) dan C (-1, 2, 3)!

    4.Arti Suatu Pesamaan

    Hubungan di antara koordinat-koodinat x, y, z yang dinyatakan oleh suatu

    persamaan f (x, y, z) = 0 merupakan suatu persamaan (bidang lengkung

    ataupun bidang rata).

    Persamaan yang bebas dari suatu peubah (variabel):

    Persamaan f (x, y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan

    semua garis pelukisnya sejajar Z

  • 7/26/2019 Handout Fix

    11/44

    11

    Persamaan f (x, z) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan

    semua garis pelukisnya sejajar Y

    Persamaan f (y, z) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan

    semua garis pelukisnya sejajar X

    Contoh:

    1 Persamaan 5x + 2y + 4z = 0 menyatakan permukaan bidang datar

    2 Persamaan x2+ y2 + z2= 9 menyatakan suatu permukaan yang berbentuk

    bola.

    5.

    Proyeksi Garis Lengkung Pada Bidang Koordinat

    Jika pada garis lengkung c: f(x, y, z) = 0 dan g(x, y, z) = 0 salah satu

    variabelnya dieliminasi (misalnya variabel z) maka akan diperoleh persamaan:

    F (x, y) = 0 merupakan silinder yang garis pelukisnya sejajar sumbu Z serta

    melalui c, berarti merupakan silinder proyektor dari garis lengkung c ke bidang

    XOY. Jadi proyeksinya mempunyai persamaan F (x,y) = 0 ; z = 0. Untuk

    proyeksi ke bidang YOZ dan XOZ dapat dijelaskan analog dengan cara di atas.

    Contoh:

    Tentukan proyeksi garis lengkung (lingkaran) perpotongan bola-bola:

    x2+ y2+ z2= 1(1)

    x2+ (y1)2+ (z1)2= 1..(2)

    ke bidang XOY!

    Penyelesaian:

    Kita tentukan silinder proyektor dengan mengeliminasi z dari persamaan (1)

    dan (2), diperoleh: z = 1y (3)

    Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (1) atau (2), diperoleh:

    x2+ y22y = 0 merupakan persamaan silinder proyektor.

    Jadi persamaan proyeksi: x2+ y22y = 0

    z = 0

  • 7/26/2019 Handout Fix

    12/44

    12

    yang dapat dijabarkan menjadi: 0,1

    41

    )2

    1(

    21

    22

    zyx

    merupakan persamaan

    ellips dengan pusat (0, , 0) dan direktrik 22

    1dan

    2

    1

  • 7/26/2019 Handout Fix

    13/44

    13

    II

    Bidang Rata Dan Garis Lurus

    2.1

    Persamaan Vektoris Bidang Rata

    Suatu bidang rata akan tertentu apabila diketahui tiga buah titik (yang tidak

    segaris) yang terletak pada bidang rata tersebut.

    Misalkan diketahui tiga titik pada bidang rata V:

    P (x1, y1, z1)

    Q (x2, y2, z2)

    R (x3, y3, z3)

    PQ = [x2x1, y2-y1, z2-z1]

    PR = [x3-x1, y3-y1, z3-z1]

    Untuk setiap titik sebarang X (x, y, z) pada bidang rata V berlaku:

    PX = PQ + PR ; (-

  • 7/26/2019 Handout Fix

    14/44

    14

    2.2 Persamaan Linier Bidang Rata

    Jika dan di eliminasi dari persamaan (3) dan (4) akan diperoleh:

    C

    xxyyyx

    C

    yyxxxy

    aa

    bb

    )()(

    )()(

    11

    11

    Dengan C= xaybyaxb=bb

    aa

    yx

    yx..(6)

    Dimana C 0

    Kemudian, jika dan di atas disubstitusikan ke persamaan (5) maka akan

    diperoleh:

    C (zz1)za{yb( xx1)xb(yy1)}- zb{xa(yy1)ya(xx1)} = 0

    C (zz1)zayb( xx1) + zaxb(yy1)- zbxa(yy1) + zbya(xx1)= 0

    C (zz1)zayb( xx1) + zbya(xx1)+ zaxb(yy1)- zbxa(yy1) = 0

    (yazbzayb)( xx1) + (zaxb -xazb) (yy1) + C (zz1)= 0

    (yazbzayb) x(yazbzayb) x1+ (zaxb -xazb)y(zaxb -xazb) y1+ C zC z1=

    0

    (yazbzayb) x + (zaxb -xazb)y + Cz(yazbzayb) x1(zaxb -xazb) y1C z1=

    0 (7)

    Jika:

    yazbzayb =bb

    aa

    zy

    zy=A

    zaxb -xazb=bb

    aa

    xz

    xz= B

    Ax1+ By1+ Cz1= -DMaka persamaan (7) dapat dituliskan:

    ..(8)

    yang merupakan persamaan linier ( Persamaan Umum)bidang rata.

    2.3 Vektor Normal dari Bidang Rata V : Ax + By + Cz + D = 0

    Perhatikan kembali persamaan (8). Terlihat bahwa Vektor [A, B, C]:

    Ax + By + Cz + D = 0

  • 7/26/2019 Handout Fix

    15/44

    15

    [A, B, C] = kyx

    yxj

    xz

    xzi

    zy

    zy

    bb

    aa

    bb

    aa

    bb

    aa

    =bbb

    aaa

    zyxzyx

    kji

    = ax b

    Merupakan vektor yang tegak lurus pada bidang rata yang dibentuk oleh adan

    b, dalam hal ini bidang rata V: Ax + By + Cz + D = 0

    n = [A, B, C] disebut vektor normaldari bidang rata V = 0 tersebut.

    Dari persamaan (7) di atas, suatu bidang rata yang diketahui melalui satu

    titik (x1, y1, z1) dengan vektor normal [A, B, C] persamaannya berbentuk:

    ..(9)

    Beberapa hal khusus dalam persamaan bidang rata (V: Ax + By + Cz + D =

    0), diantaranya:

    a.

    Jika D = 0 maka bidang rata V melalui titik O (0, 0, 0) dan sebaliknya

    b. Jika D 0 maka persamaan bidang V: Ax + By + Cz + D = 0 akan

    memotong sumbu X pada titik (A

    D, 0, 0), memotong sumbu Y pada titik

    (0,B

    D,0), dan memotong sumbu Z pada titik (0, 0,

    C

    D)

    c. Bila A = 0, bidang V sejajar sumbu X

    Bila B = 0, bidang V sejajar sumbu YBila C = 0, bidang V sejajar sumbu Z

    d. Bila A = B = 0 , bidang V sejajar bidang XOY

    Bila A = C = 0, bidang V sejajar bidang XOZ

    Bila B = C = 0, bidang V sejajar bidang YOZ

    Contoh:

    A (x x1) + B (y y1) + C (z z1) = 0

  • 7/26/2019 Handout Fix

    16/44

    16

    Tentukan Persamaan vektoris, persamaan parameter, dan persamaan linier

    (umum) dari bidang rata yang diketahui melalui titik P (1, 2, 2), Q (2, 4, 5), dan

    R(1, 2,6)!

    Penyelesaian:

    Persamaan vektoris:

    [x, y, z]= [1, 2, 2]+[2-1, 4-2, 5-2]+ [1-1, 2-2, 6-2]

    =[1, 2, 2] + [1, 2, 3] + [0, 0, 4]

    Persamaan parameternya:

    x = 1 +

    y = 2 + 2

    z = 2 + 3+ 4

    Persamaan Linier (umum):

    Untuk menentukan persamaan Liniernya, dapat dilakukan dengan mencari

    vektor normalnya terlebih dahulu:

    [A, B, C]= [1, 2, 3] x [0,0,4]=[(2)(4)-(0)(3), (3)(0)-(4)(1), (1)(0)-(0)(2)] = [8,

    -4, 0]

    Sehingga persamaan bidang yang melalui titik P (1, 2, 2) dengan vektor

    normal [8, -4, 0] yaitu:

    8 (x -1) + (-4)(y -2) + 0 (z2) = 0

    8x84y + 8 = 0

    8x4y = 0

    2xy = 0

    Dengan melakukan manipulasi aljabar dari persamaan (7) maka:

    1. Persamaan bidang rata yang melalui titik P(x1, y1, z1) dengan vektor arah a

    = [xa, ya, za] dan b= [xb, yb, zb] dapat ditentukan dengan rumus:

    0

    111

    bbb

    aaa

    zyx

    zyx

    zzyyxx

    .(10)

  • 7/26/2019 Handout Fix

    17/44

    17

    2. Persamaan bidang rata yang diketahui melalui tiga titik yang berbeda P (x1,

    y1, z1), Q (x2, y2, z2), R (x3, y3, z3), yaitu:

    0

    131313

    121212

    111

    zzyyxx

    zzyyxx

    zzyyxx

    ..(11)

    3. Empat buah titik P (x1, y1, z1), Q (x2, y2, z2), R (x3, y3, z3), dan S(x4, y4, z4)

    akan sebidang jika dan hanya jika:

    0

    141414

    131313

    121212

    zzyyxx

    zzyyxx

    zzyyxx

    .(12)

    Contoh:Tentukan Persamaan Linier bidang rata yang melalui titik-titik: (2, -1, 1), (3, 2,

    1), dan (-1, 3, 2).

    Penyelesaian:

    Dengan menggunakan persamaan (11) diperoleh:

    0

    131313

    121212

    111

    zzyyxx

    zzyyxx

    zzyyxx

    0

    121321

    111223

    112

    zyx

    0

    143

    031

    112

    zyx

    ((3)(1)-(4)(0))(x -2) + ((0)(-3)-(1)(1))(y + 1) + ((1)(4)-(-3)(3))(z -1) = 03 (x2) - 1 (y + 1) + 13 (z1) = 0

    3x6 - y - 1 + 13z13 = 0

    3x - y + 13z20 = 0

    Latihan Soal

    1. Tentukan titik-titik potong bidang rata: 3x 4y + 2z + 8 = 0 tehadap

    ketiga sumbu koordinat!

  • 7/26/2019 Handout Fix

    18/44

    18

    2. Tentukan persamaan vektoris dan persamaan parameter bidang rata yang

    melalui (1, 2, 1), (3, 2, 1), dan (4, 1, -1)!

    3. Tentukan persamaan Linier (umum) bidang rata pada soal nomor 2!

    4.

    Tuliskan persamaan linier bidang rata yang melalui P1(-1, 2, 3), P2(3, 1,1), dan P3(1, 3, -2)

    5. Tuliskan persamaan parameter bidang rata yang melalui A (4, 3, 1), B(-2,

    3, 5), dan C (6, 2, 5)!

    2.4 Persamaan Normal Bidang Rata

    Diketahui sebuah bidang rata H: Ax + By + Cz + D = 0, maka n= [A, B, C]

    merupakan vektor normal dari bidang H. Jika , , berturut-turut merupakan

    sudut antara n dengan sumbu koordinat ( yang arahnya ditentukan oleh

    vektor i, j , dan k)

    Dengan menggunakan aturan

    cosines, maka diperoleh:

    Cos =n

    A

    Cos =

    n

    B ..(13)

    Cos =n

    C

    Dengan menggunakan (13), dapat dijabarkan vektor berikut:

    [cos, cos , cos ]=n

    n

    n

    CBA

    ],,[..(14)

    Merupakan vektor satuan yang searah dengan n.

    Vektor

    n= [cos, cos , cos ]disebut vektor cosinus dari bidang H, atau

    disebut juga vektor normal yang panjangnya satu.

    Misalkan p adalah jarak antara titik O(0. 0. 0) ke bidang H (tentu p 0),

    dan X (x, y, z) sebarang titik pada bidang H maka p adalah proyeksi OX pada

    n, sehingga:

    p = OX .

    n = [x, y, z][ cos, cos , cos ]= x cos+ y cos+ z cos

  • 7/26/2019 Handout Fix

    19/44

    19

    atau:

    . (15)

    Persamaan (15) merupakan persamaan Normal (HESSE)bidang H.

    Jika diketahui persamaan umum dari bidang rata H: Ax + By + Cz + D = 0,

    maka persamaan ini dapat diubah ke persamaan normal dengan

    menggunakan formula berikut:

    n (x cos+ y cos+ z cos )= - D.(16)

    Karena jarak (p) tidak pernah negative, maka:n

    D= p positif sehingga:

    Jika D negatif, bagi masing-masing ruas persamaan (16) dengan+n

    Jika D positif, bagi masing-masing ruas persamaan (16) dengan - n

    Contoh:

    1. Tentukan persamaan Normal dari bidang rata H: 6x + 3y2z - 6 = 0.

    Penyelesaian:

    Diketahui D =- 6 (negatif)

    Vektor normal dari H: n= [6, 3, -2] maka n = 74936

    Jadi persamaan normalnya:7

    6

    7

    2

    7

    3

    7

    6 zyx

    2. Tentukan Persamaan Normal (HESSE) dari bidang rata K: x + 4y + 8 z

    + 25 = 0. Berapa satuan jaraknya dari Titik O (0, 0, 0)?

    2.5 Sudut Antara Dua Bidang Rata

    Sudut antara dua bidang rata adalah sudut antara vektor-vektor normalnya.

    Jika diketahui dua bidang rata

    H1 : A1x + B1y + C1z + D = 0 dan H2: A2x + B2y + C2z + D = 0, maka sudut

    antar kedua bidang tersebut adalah sudut antara vektor n1= [a1, b1, c1]dan

    n2= [a2, b2, c2] yaitu:

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    2

    121

    21

    .

    212121.cos

    CBACBA

    CCBBAA

    nn

    nn

    .(17)

    Contoh:

    x cos

    + y cos

    + z cos

    = p

  • 7/26/2019 Handout Fix

    20/44

    20

    Tentukan sudut antara 2x + y + z + 4 = 0 dan 3x + 4y + z10 = 0

    Penyelesaian:

    n1= [2, 1, 1] dan n2= [3, 4, 1]

    sehingga:15611

    266146

    1169.114)1)(1()4)(1()3)(2(]1,4,3[.]1,1,2[cos

    21

    nn

    Catatan:

    1. Jika dua bidang rata V1 dan V2 sejajar, maka n1 sama dengan n2 atau

    berkelipatan. Dengan kata lain [A1, B1, C1] = [A2, B2, C2] dengan 0

    2. Jika dua bidang rata V1 dan V2 saling tegak lurus maka hasil kali titik

    dari vektor normalnya sama dengan nol. Dengan kata lain n1.n2= A1A2

    + B1B2+ C1C2= 0

    Contoh:

    1. Tentukan persamaan bidang rata yang melalui titik P (1, 2, -1) dan

    sejajar dengan bidang rata 2x + 3y + - 10 = 0

    Penyelesaian:

    2. Tentukan persamaan bidang rata yang melaui O (0, 0, 0) dan P (1, 2, 3)

    serta tegak lurus dengan bidang rata 2x + 3y + 4z10 = 0

    Penyelesaian:

    2.6 Jarak Antara Sebuah Titik dan Sebuah Bidang Datar dan Jarak

    Antara Dua Bidang yang Sejajar

    Misalkan sebuah bidang datar V1 = p. Akan

    ditentukan jarak sebuah titik sebarang R(x1, y1, z1) ke bidang V1. Langkah

    pertama, lukislah sebuah bidang V2 sejajar dengan bidang V1. Dengan

    demikian, vector normal dari bidang V1 dan V2sama. Disisi lain, jarak V2 ke

    titik asal koordinat O (0,0,0) adalah pd (tergantung letak V1dan V2terhadap

    titik O.

  • 7/26/2019 Handout Fix

    21/44

    21

    V2 = pd. Karena titik R(x1, y1, z1) pada V2, maka

    cos -p| yang merupakan jarak antara titik R(x1, y1, z1) ke bidang V1

    + y cos + z cos = p.

    Jika bidang datar V1 dinyatakan dalam persamaan Ax + By + Cz + D = 0,

    maka jarak titik R(x1, y1, z1) ke bidang V1dirumuskan sebagai berikut:

    ..(18)

    Contoh:

    Hitunglah jarak titik R (1, 2, 4) dengan bidang 2x + 3y + 6z + 3!

    Penyelesaian:

    Diketahui: x1= 1, y1= 2, z1= 4, A = 2, B = 3, C = 6, dan D = 3, sehingga:

    77

    35

    3694

    32462

    632

    3)4)(6()2)(3()1)(2(

    222

    d

    Untuk mencari jarak dua bidang V1dan V2yang sejajar, maka pilih sebarang

    satu titik pada V2 kemudian hitung jarak titik tersebut ke bidang V1 dengan

    menggunakan rumus yang telah disajikan sebelumnya.

    Contoh: Hitunglah jarak antara bidang V1 x 2y + 3z -6 = 0 dan dengan

    bidang V2 x 2y + 3z + 12 = 0 !

    Penyelesaian:

    Ambil sebarang titik pada V2, misalkan titik P(0,0,-4). Dengan demikian,

    menghitung jarak bidang V1 dengan V2 analog dengan menghitung jarakantara bidang V1dengan titik P, sebagai berikut:

    222

    111

    CBA

    DCzByAxd

  • 7/26/2019 Handout Fix

    22/44

    22

    41

    4130

    41

    30

    3641

    62400

    6)2(1

    6)4)(3()0)(2()0)(1(

    222

    d

    2.7

    Berkas Bidang Datar

    Jika diketahui dua buah bidang V1= A1x + B1y + C1z + D1dan bidang V2= A2x

    + B2y + C2z + D2yang saling berpotongan menurut sebuah garis lurus, maka

    setiap titik yang terdapat pada garis tersebut akan memenuhi persamaan 1V1

    + 2V2= 0 (dengan 1 dan 2merupakan sebuah parameter). Persamaan di ats

    merupakan himpunan bidang-bidang yang melalui garis potong V1 dan V2. Bila

    1 0, dapat dituliskan V1+1

    2

    V2= 0, atau dapat dituliskan dalam bentuk: V1

    + V2= 0 merupakan persamaan berkas bidang melalui garis potomg bidang-

    bidang V1= 0 dan V2= 0.

    Jika kedudukan antara V1 dan V2sejajar, maka berkas bidang V1+ V2= 0

    merupakan himpunan bidang-bidang yang sejajar V1 = 0 dan V2 = 0, dan

    dapat ditulis sebagai berikut:

    Dengan k suatu parameter.

    Contoh:

    Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik (0, 0, 0) serta melalui

    garis potong bidang-bidang:

    V1 = 2x + 3y + 24 = 0

    V2 = xy + 2z = 12

    Jawab:

    Misalkan bidang yang diminta adalah V dengan persamaan: V1+ V2= 0, oleh

    karena itu diperoleh:

    2x + 3y + 24 + (x y + 2z - 12) = 0

    2x + 3y + 24 + x y + 2z - 12 = 0

    (2 + )x + (3 - )y + 2z + (24-12)= 0

    Karena V melalui titi (0, 0, 0), maka:

    (2 + )(0) + (3 - ) (0) + 2(0) + (24-12)= 0

    -12 = -24

    A1x + B1y + C1z= k

  • 7/26/2019 Handout Fix

    23/44

    23

    = 2

    Jadi persamaan bidang yang diminta adalah: V 4x y + 4z = 0.

    2.8

    Jaringan Bidang DatarMisalkan terdapat bidang V1 = 0, V2 = 0, dan V3 = 0 yang tidak saling

    berpotongan pada satu garis dan tidak saling sejajar satu sama lainnya.

    Himpunan bidang-bidang yang melalui titik potong ketiga bidang di atas (titik

    T) memenuhi persamaan:

    .(19)

    yang selanjutnya disebut jaringan bidang.

    Contoh:

    Tentukan persamaan bidang datar V yang sejajar bidang U x + y + z = 1

    serta melalui titik potong bidang-bidang V1 x 3 = 0, V2 y -4 = 0, V3 z =

    0.

    Penyelesaian:

    Bidang V yang diminta memenuhi persamaan:

    V1+ V2+ V3 = 0 (x-3) + (y 4) + (z) = 0 x3 + y - 4 + z =

    0 1x + y + z = 4 + 3.

    Normal bidang ini adalah [1, , ]. Karena sejajar bidang U, berarti [1, , ]

    kelipatan dari [1,1, 1], sehingga = = 1.

    Jadi persamaan bidang yang diminta yaitu 1x + y + y - 4 3= 0 x + y +

    z7 = 0

    2.9 Persamaan Vektoris Garis Lurus

    Sebuah garis lurus akan tertentu jika dikatahui dua titik pada garis tersebut.

    Misalkan titik P(x1, y

    1, z

    1) dan Q(x

    2, y

    2, z

    2) terletak pada garis lurus g, maka:

    OP = [x1, y1, z1]

    V1+ V2+ V3 = 0

    T

  • 7/26/2019 Handout Fix

    24/44

    24

    OQ = [x2, y2, z2]

    PQ = [x2-x1, y2-y1, z2-z1]

    Untuk setiap titik sebarang X (x, y, z) pada g berlaku PX = PQ, dengan - r.

    Contoh:

    Bagaimanakah kedudukan bola Sx2+ y2+ z2+ 2x + 4y + 4z 16 = 0

    dan bidang x + 2y + 2z = 0?

    Jika berpotongan, tentukan pusat dan jari-jari lingkaran perpotongannya!

    Penyelesaian:Sx2+ y2+ z2+ 2x + 4y + 4z16 = 0

  • 7/26/2019 Handout Fix

    42/44

    42

    Pusat Bola M (-1, -2, -2)

    Jari-jari bola = 5

    BidangV = x + 2y + 2z = 0 ..(1)

    39

    441

    441

    0)2(2)2(2)1(1

    d

    Karena d < r yaitu 3 < 5 maka bidang V = 0 memotong Bola S 0.

    Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa perpotongan antara bola dan

    bidang berbentuk lingkaran dengan pusat N (x, y, z) dan jari-jari NO.

    Perhatikan segitiga MNO. Dengan menggunakan teorema phytagoras,

    diperoleh:

    4

    9252

    222

    222

    NO

    NO

    drNO

    MNMONO

    Ruas garis MN tegak lurus dengan bidang V sehingga arah garis MN =

    vektor normal bidang V, yaitu: MN = [1,2, 2]. Dengan demikian, persamaan

    vektoris dan persamaan parameter garis MN adalah sebagai berikut:

    (x, y, z) = (-1, -2, -2)+[1, 2, 2] atau x = -1 + , y = -2 + 2, z = -2 +

    2..(*)

    Titik N(x,y,z) terletak pada ruas garis MN dan bidang V= x+ 2y + 2z = 0,

    sehingga:

    x+ 2y + 2z = 0

    (-1 + ) + 2 (-2 + 2)+ 2(-2 + 2) = 0

    -1 + -4 + 4- 4 + 4= 0

    9= 9

    = 1

    Substitusi = 1 ke persamaan (*), diperoleh x = 0, y = 0, dan z = 0.

    Jadi pusat lingkaran: N (0,0,0).

    Persamaan Bidang singgung di N (x1, y1, z1) pada Bola.

    Diketahui sebuah bola Sx2+ y2+ z2+ Ax + By + Cz + D = 0

    dengan pusat M( CBA2

    1,

    2

    1,

    2

    1 ) titik singgung N(x1, y1, z1), maka

    persamaan bidang singgung dapat diturunkan sebagai berikut:

    M

    N O

  • 7/26/2019 Handout Fix

    43/44

    43

    Perhatikan gambar di atas:

    MN =

    CzByAx2

    1,

    2

    1,

    2

    1111

    MN adalah garis yang tegak lurus dengan bidang V=0, sehingga arah

    vektor MN merupakan vektor normal dari bidang V=0, yaitu:

    CzByAxn2

    1,

    2

    1,

    2

    1

    111

    Bidang V=0 melalui titik N(x1, y1, z1) dengan vektor arah n, sehingga

    persamaannya adalah:

    )1..(02

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    02

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    02

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    02

    1

    2

    1

    2

    1

    111

    2

    1

    2

    1

    2

    1111111

    111

    2

    1

    2

    1

    2

    1111

    1

    2

    111

    2

    111

    2

    11

    111111

    CzByxzyxCzByAxCzyBAxzzyyxx

    CzByAxzyxCzyBAxzzyyxx

    zAAzzzzyAAyyyyxAAxxxx

    zzCzyyByxxAx

    Perhatikan bahwa titik N(x1, y1, z1) selain terletak pada bidang V=0 juga

    terletak pada bola S0, sehingga:

    )2....(

    0

    111

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    111

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    DCzByxzyx

    DCzByxzyx

    Dengan mensubstitusi persamaan (3) ke persamaan (2) diperoleh persamaan (3)

    yang merupakan persamaan bidang yang diharapkan:)3..(0)(

    2

    1)(

    2

    1)(

    2

    1111111 DzzCyyBxxAzzyyxx

    Contoh 1:

    Tentukan persamaan bidang singgung pada bola Sx2+ y2+ z2- 4x + 2y -

    6z- 11 = 0 di titik N (2,4,3)

    Penyelesaian:

    Diketahui bola dengan persamaan:

    S x2 + y2 + z2 - 4x + 2y - 6z- 11 = 0 dan titik N (2,4,3) pada bola,

    sehingga:A = -4, B = 2, C= -6, D= -11

    M

    N

  • 7/26/2019 Handout Fix

    44/44

    x1= 2, y1= 4, z1= 3

    Persamaan bidang yang diharapkan memenuhi persamaan berikut:

    ..(*)0)(2

    1)(

    2

    1)(

    2

    1111111 DzzCyyBxxAzzyyxx

    Dengan mensubstitusikan nilai-nilai A = -4, B = 2, C= -6, D=-11,x1=2, y1=4, z1=3

    ke persamaan (*), diperoleh persamaan bidang singgung sebagai berikut:

    0205

    01193442342

    011)3(3)4()2(2342

    011)3)(6(2

    1)4()2(

    2

    1)2)(4(

    2

    1342

    y

    zyxzyx

    zyxzyx

    zyxzyx