hakikat manusia menurut al

14
LATAR BELAKANG Diantara ektoparasit ikan besar Copepoda merupakan parasit yang melekat pada insang. Parasit ini berada pada tiga tingkat yang berbeda yaitu : Pertama dalam biota liar parasit ini memiliki beberapa dampak terhadap kematian ikan, karena parasit ini menyerang ikan tanpa disadari. Beberapa spesies dari Copepoda dapat melemahkan ikan, mengganggu sistem reproduksinya dan pertumbuhannya, sehingga berat ikan menjadi berkurang. Adapun beberapa orang berpendapat bahwa copepoda bersifat patogen bahkan dapat menimbulkan kematian pada ikan dalam jumlah yang banyak. Kedua, parasit Copepoda dapat dijadikan sebagai penanda suatu taksonomi biogeografis bahkan hibridisasi. Ketiga, parasit Copepoda dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan. Di benua afrika sendiri studi antara ekologi dan taksonomi tentang parasit ikan masih terpisah-pisah sehingga ketersediaan informasi tentang parasit ikan di Burkina Faso, Afrika masih terbatas. Ikan merupakan sumber daya yang memiliki kandungan gizi yang besar. Begitupun budidaya ikan di Burkina Faso telah menjadi industri yang pertumbuhannnya tinggi dan hasil dari peternakan ikan ini sangat besar, sehingga dikatakan sebagai pengembangan baru yang hasilnya terbesar kedua setelah dibidang swasta dan sektor publik. Pengembangan baru ini yakni budidaya ikan dapat tumbuh karena adanya permintaan yang besar dari penduduk yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Selain itu juga pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di afrika sehingga kebutuhan akan terus meningkat.

Upload: muhamad-didit-nurrahman

Post on 17-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

silahkan mangga di downloadoleh semua orang al islam adalah salah satu mata kuliah yang mempelajari tentang hukum

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Manusia Menurut Al

LATAR BELAKANG

Diantara ektoparasit ikan besar Copepoda merupakan parasit yang melekat pada

insang. Parasit ini berada pada tiga tingkat yang berbeda yaitu : Pertama dalam biota liar

parasit ini memiliki beberapa dampak terhadap kematian ikan, karena parasit ini menyerang

ikan tanpa disadari. Beberapa spesies dari Copepoda dapat melemahkan ikan, mengganggu

sistem reproduksinya dan pertumbuhannya, sehingga berat ikan menjadi berkurang. Adapun

beberapa orang berpendapat bahwa copepoda bersifat patogen bahkan dapat menimbulkan

kematian pada ikan dalam jumlah yang banyak. Kedua, parasit Copepoda dapat dijadikan

sebagai penanda suatu taksonomi biogeografis bahkan hibridisasi. Ketiga, parasit Copepoda

dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan. Di benua afrika sendiri studi antara

ekologi dan taksonomi tentang parasit ikan masih terpisah-pisah sehingga ketersediaan

informasi tentang parasit ikan di Burkina Faso, Afrika masih terbatas.

Ikan merupakan sumber daya yang memiliki kandungan gizi yang besar. Begitupun

budidaya ikan di Burkina Faso telah menjadi industri yang pertumbuhannnya tinggi dan

hasil dari peternakan ikan ini sangat besar, sehingga dikatakan sebagai pengembangan baru

yang hasilnya terbesar kedua setelah dibidang swasta dan sektor publik. Pengembangan

baru ini yakni budidaya ikan dapat tumbuh karena adanya permintaan yang besar dari

penduduk yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Selain itu juga pertumbuhan

penduduk yang terus meningkat di afrika sehingga kebutuhan akan terus meningkat. Banyak

peternak ikan di Burkina Faso yang terkena kasus morbiditas dan mortalitas yang terjadi

pada peternakan ikan mereka,telah dilaporkan sebelumnya oleh (zigani, pers.com). situs

tersebut memberikan kesempatan kepada para ahli biologi dan dokter hewan untuk

menyelidiki apa yang menjadi penyebab adanya morbiditas dan mortalitas pada budidaya

ikan tersebut.

Diketahui bahwa parasit tersebut merupakan ancaman utama dan akan terus

berdampak lebih berat lagi apabila ikan tersebut dimakan oleh pemangsa atau manusia.

Copepoda merupakan parasit yang mempunyai kemampuan beradaptasi yang luar biasa

dengan semua organisme air. Ikan dan ampibi merupakan spesies yang sangat mudah

beradaptasi dengan Copepoda sehingga kemungkinan untuk terserang parasit tersebut

sangat besar. Begitu pula pada budidaya ikan (peternakan ikan) dapat terserang oleh parasit

Page 2: Hakikat Manusia Menurut Al

Copepoda (terinfeksi penyakit). Beberapa gejala diantaranya ialah dapat menyebabkan

perkembangan jaringan insang dan dapat menimbulkan kematian pada ikan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar parasit Copepoda yang

tumbuh pada ikan di Burkina Faso dan untuk mencegah parasit Copepoda tidak menyerang

ikan sehingga dapat meningkatkan produksi ikan untuk kebutuhan pangan yang lebih besar,

baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Page 3: Hakikat Manusia Menurut Al

TINJAUAN PUSTAKA

Page 4: Hakikat Manusia Menurut Al

METODOLOGI

1. BAHAN DAN METODE

Pengambilan sampel dilakukan antara februari 2009 dan desember 2010. Ikan yang

dijadikan sample berasal dari nelayan yang berjualan disalah satu tempat yang terpilih yaitu

Bazèga, Bagré, Di (sungai sourou dan Loumbila. Ikan yang masih segar tersebut dibawa ke

laboratorium. Semua spesies ikan diidentifikasi dan diberikan penomoran pada setiap

spesies dengan menggunakan kunci identifikaasi yang dikenalkan oleh Leveque et al.

(1990,1992) . Identifikasi dilakukan dengan cara pengukuran terhadap ikan tersebut, yaitu

mulai dari moncong hingga kelengkungan ekor dengan menggunakan Ichtyometer.

Copepoda merupakan parasit ikan yang menyerang insang. Parasit ini sangat jelas

terlihat ketika ikan yang diidentifikasi tersebut dilakukan pemotongan dengan

menggunakan gunting halus pada bagian lengkungan insang yang kemudian diamati

dibawah Mikroskop Binokuler. Sebelum diamati dibawah mikroskop spesimen Copepoda

ini difiksasi terlebih dahulu dalam 70% AFA (Alcohol Formaldehyde Acetic Acid) dan 70%

Etanol selanjutnya dibersihkan dalam 90% Asam Laktat. Agar parasit tersebut dapat terlihat

maka digunakan pelengkap yang dipasang dibawah mikroskop binokuler sehigga

memudahkan untuk menggambar parasit tersebut. Kemudian digunakan mikroskop cahaya

untuk mengidentifikasi copepoda yang ukurannya lebih kecil.

II. HASIL

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa parasit copepoda memiliki tiga genus yang

berbeda yaitu genus Lernaeogiraffa, Dyphorus dan Lamproglena,. Dan setiap genusnya

diwakili oleh satu spesies.

Di bawah ini merupakan hasil identifikasi dari beberapa genus copepoda yaitu :

Page 5: Hakikat Manusia Menurut Al

Gambar 1: (a) Dysphorus torquatus, (b) Lernaeogiraffa heterotidicola

Gambar 2 : Lernaeogiraffa heterotidicola (a-c), Lamproglena monodi (d-e) and

Dysphorus torquatus (f)

a) Dua parasit di toto yang tertanam didaerah yang sama perhatikan tanda panah

pada gambar.

Page 6: Hakikat Manusia Menurut Al

b) Parasit di toto tertanam dalam lengkungan, perhatikan tanda panah (x10)

c) Penematan parasit dilengkungan. Perhatikan bagaimana letak lengkungan insang

(kepala panah) dan cephalotorax (panah)

d) Parasit toto terpisah (x 50)

e) Parasit melekat pada lamellae insang (kepala panah perbesaran x100)

f) Parasit di toto terpisah, perhatikan dua wilayah atas (panah perbesaran 10)

Genus Lernaeogiraffa Zimmermann,1992: Copepoda dari genus Larnaeogiraffa

diantaranya tubuh memanjang, memutar pada sudut 900–1800 dibagi menjadi empat bagian yaitu:

kepala menyatu dengan segmen toraks pertama, dibagian posterior tubuh ( trunk) mengalami

pengentalan.

Dalam penelitian ini hanya satu spesies yang diidentifikasi yaitu spesies Copepoda dari

genus Lernaeogiraffa

Lernaeogiraffa heterotidicola:

Ikan yang terinfeksi : Heterotis niloticus (Cuvier, 1829) (Osteoglossidae)

Habitat : lengkung insang dan tulang

Lokasi : Di ( sungai Sourou)

Rata- rata ikan yang terinfeksi : 20.86% (63 ikan yang terinfeksi dari 302 yang diteliti)

Parasit ini menyerang tubuh ikan pada empat bagian yang berbeda- beda yaitu:

Pada bagian cephalothorax terdapat 4 tonjolan

Bagian dada

Segmen genital ( 2 tonjolan dibagian anterior dan 2 tonjolan dibagian posterior)

Bagian perut

Parasit Copepoda melekat pada lengkung insang, dan ada juga ikan yang terinfeksi 2

parasit sekaligus. Untuk mengetahui karakteristik morfometrik parasit tersebut maka akan

dikelompokkan dalam dalam tabel 1.

Lernaeogiraffa heterotidicola adalah parasit Copepoda yang paling banyak dan pertama

kalinya ditemukan di Sudan Sungai Nil, parasit ini juga menyerang ikan nila. ( Oleh

Zimmermann). Selain itu juga Fryen mendokumentasikan kejadian yang sama di danau Victoria.

Parasit selanjutnya yang diidentifikasi adalah parasit dari genus Dysphorus yang memiliki

karakteristik sebagai berikut, tubuhnya memanjang, memutar pada suhu 1800 yang mencakup

kepala, leher, peut, dan kepala bercabang dua. . Berikut gambaran mengenai parasit tersebut:

Page 7: Hakikat Manusia Menurut Al

Dysphorus torquatus :

Ikan yang terinfeksi : Heterotis niloticus (Cuvier, 1829) (Osteoglossidae)

Habitat : lengkung insang dan tulang

Lokasi : Di ( sungai Sourou)

Rata- rata ikan yang terinfeksi : 12,91% (39 ikan yang terinfeksi dari 302 yang diteliti)

Tubuh parasit Copepoda memiliki empat bagian yang berbeda yaitu:

Cephalothora : yang terdiri dari kepala yang bercabang dua

Tubuh : berkaitan dengan thorax yang sangat panjang

Segmen genital : terdapat dua tonjolan yaitu 2 tonjolan bagian anterior dan 2 tonjolan

bagian posterior

Perut : pendek

Parasit ini berada pada lengkungan insang ikan nila yang ditemukan di Sudan dan parasit yang

sama pula ditemukan di Burkina, Faso Afrika.

Parasit yang ketiga ialah Genus Lamproglena Nordmann,1832, Genus ini memiliki bagian

tubuh diantaranya Cephlothorax, toraks, dan perut. Kemudan memiliki antenna yang dibatasi oleh

setae, dan memiliki cakar yang melengkung

Ta b le 1 : Meas ure m e n ts (in m m ) o f species of copepods

Page 8: Hakikat Manusia Menurut Al

Gambar 3: Lamproglena monody, a) Ovigerous female (in toto), b) Cephalothorax (side

view), c) Furca; d) Cephalothorax (front view), e) Maxilliped (Mxp), f) Maxilla II (Mx2)

Page 9: Hakikat Manusia Menurut Al

Selama penelitian pada parasit Copepoda di Burkna Faso ditemukan salah satu spesies

Lamproglena monoodi dari genus Lamproglena.

Lamproglena monoodi Capart, 1994 ;

Ikan yang terinfeksi : Oreochrom niloticus (Linnaeus, 1758)

(Cichlidae)

Habitat parait : Filamen insang

Lokasi : Bagré, Bazèga and Loumbila

Rata- rata ikan yang terinfeksi : 3.60% (9 ikan terinfeksi dari 250 yang diteliti)

Berikut gambaran mengenai parasit tersebut: tubuhnya ramping, kepala lebih panjang

dan menyatu dengan segmen toraks dan membentuk cephalothorax.

Selain itu parasit tersebut memiliki antenna I (A1) yang sejajar dengan sumbu tubuh dan

membentuk membentuk alur dengan kepala ( gambar 3b). Dan setiap antenna terbentuk dari

dua segmen yang terpisah yaitu pada bagian basal yang luas dan bagian distal yang sempit.

Rahang atas II (MX2) memiliki cakar yang tajam. Maxilliped ( MXp) memiliki senjata

berupa cakar dengan jumlah 3 cakar yang melengkung panjang.

Lamproglena monodi adalah parasit adalah parasit copepoda yang ditemukan pertama

kalinya oleh Capart (1944) di bekas Kongo Belgia (DRG) di Seranochromis

Thumbergil(Cichlidae) yang memilki karakteristik yang sama dengan parasit yang telah

dijeaskan oleh capart (1944). Dengan adanya parasit Lamproglena monodi di Burkina Faso

membantu memperluas jangkauan geografis daerah tersebut

Page 10: Hakikat Manusia Menurut Al

PEMBAHASAN

Page 11: Hakikat Manusia Menurut Al

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap parasit copepod dari ikan bertujuan

untuk mengetahui tentang parasit copepod yang menyerang ikan nila di Burkina Faso, Afrika.

Dari semua ikan yang diteliti ditemukan 3 kelompok parasit copepod dari genus yang

berbeda-beda yaitu spesies Lernaeogiraffa heterotidicola dari genus Lernaeogiraffa,

Dysphorus torquatus parasit ikan nila (Oateoglosside) dari genus Dysphorus dan

Lamproglena monody parasit ikan nila ( Cichlidae).

Parasit copepod dapat menimbulkan bahaya bagi para peternak ikan atau budidaya

ikan. Parasit tersebut menyerang ikan nila pada bagian lengkung insang, tulang dan filament

insang yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian ikan tersebut. Parasit tersebut diteliti

oleh para ahli biologi dan dokter hewan karena parasit tersebut bersifat pathogen dan dalam

intebsitas yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan.

Page 12: Hakikat Manusia Menurut Al

KOMENTAR