hadiansyah permana
DESCRIPTION
laporan semesterTRANSCRIPT
PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO
KREASI(KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA)
DI PT PEGADAIAN (PERSERO)
CABANG PADALARANG
LAPORAN SEMESTER
UntukMemenuhiSyarat
Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III
Program Studi Adminstrasi Dan Keuangan
DisusunOleh :
HADIANSYAH PERMANA
NPM 12.301.813
POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO
KREASI (KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA)
DI PT PEGADAIAN ( PERSERO ) CABANG
PADALARANG
Penulis / NPM : HADIANSYAH PERMANA / 12.301.813
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi Dan Keuangan
Lulus Ujian : 22 September 2015
Ketua Program Studi, Pembimbing,
Resanti Lestari, S.PD.,M.M R.Deden Adhianto, SE., M.M NIDN 04-150283-04 NIDN 04-010272-02
Mengetahui Dan Disahkan OlehDirektur
Politeknik Piksi Ganesha,
DR. H. K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., S.Kom., M.M NIDN 04-100568-01
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO
KREASI (KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA)
DI PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG
PADALARANG
Penulis / NPM : HADIANSYAH PERMANA / 12.301.813
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi Dan Keuangan
Diterima dan Disetujui Dipertahankan
Dalam Ujian Sidang
Pembimbing,
R. Deden Adhianto, SE.,M.M NIDN 04-010272-02
Pembimbing Lapangan,
Alfonso Kristoforus, ST P 85613
LEMBAR TIM PENGUJI
Judul : PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO
KREASI (KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA)
DI PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG
PADALARANG
Penulis / NPM : HADIANSYAH PERMANA / 12.301.813
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi Dan Keuangan
Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang
Pada Tanggal 22 September 2015 Di Bandung
Ketua Merangkap Anggota,
DR.H.K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., S.Kom., M.M NIDN 04-100568-01
Anggota,
R.DedenAdhianto,S E .,M.M NIDN 04-010272-02
Motto
Manusia tidak merancang untuk gagal,
Mereka gagal untuk merancang
Jadikanlah kekecewaan masa lalu,
Menjadi senjata sukses dimasa depan
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mengucapkan “Alhamdulillah” penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan laporan
semester ini dengan judul “PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA
MIKRO KREASI (KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA) DI PT PEGADAIAN
(PERSERO) CABANG PADALARANG”.
Tidak lupa pula penulis sampaikan shalawat serta salam kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya agar senantiasa berada
dalam lingkungan dan naungan rahmat-nya Amin.
Penulis laporan semester ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan
ujian Semester Diploma III Program Studi Administrasi Dan Keuangan di
Politeknik Piksi Ganesha Bandung. Disamping sebagai salah satu syarat kelulusan
Ujian Semester V, Dari penyusunan laporan ini juga untuk mengetahui prosedur
penyaluran kredit usaha mikro (Kreasi). Di PT PEGADAIAN (Persero) Cabang
Padalarang.
dalam proses penyelesaian laporan semester ini banyak pihak yang
berperan memberikan bimbingan, bantuan, semangat, do’a dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan semester ini pula penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. DR. H. K. Prihartono A.H., Drs, S.Sos., S.Kom., M.M. selaku Direktur
Politeknik Piksi Ganesha Bandung.
2. Ibu Resanti Lestari, S.Pd.,M.M selaku Ketua Program Studi D III
Administrasi Dan Keuangan Politeknik Piksi Ganesha Bandung
3. R. Deden Adhianto, SE.,M.M Selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan nasehat dan motivasinya
kepada penulis sehingga laporan semester ini selesai,
4. Seluruh dosen dan seluruh staff yang membantu dalam proses penulisan
selama menempuh studi.
5. Manajer dan karyawan seluruh staff yang ada di Pegadaian Padalarang.
6. Alfonso Kristoforus,ST selaku pembimbing lapangan.
7. Kedua orang tercinta yang telah memberikan do’anya, kasih sayangnya,
didikannya, semangatnya dan mencurahkan perhatian yang tidak ternilai
harganya serta pengorbanannya selama ini.
8. Untuk semua anak Ake W34/12 yang selama 3 tahun bersama susah
senang kita lewati bersama.
9. Semua pihak yang telah berjasa dalam penyelesaian laporan ini terima
kasih atas dorongannya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusun laporan semester ini banyak
kekurangan, baik dalam segi penyajian materi maupun dari segi penyajian
data-data.oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan semester
ini.
Akhir kata penulis hanya bisa berharap, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan semua orang yang membaca pada umumnya. dan
semoga gerak langkah kita dicatat sebagai suatu nilai ibadah di sisi Allah SWT,
Amin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
LEMBAR MOTTO
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................vii..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penulisan.................................................................... 1
1.2 Pokok Permasalahan............................................................................. 4
1.3 Pertanyaan Penelitian............................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
1.5 Kajian ilmiah ........................................................................................ 7
BAB II PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KREASI
( KREDIT ANGSURAN FIDUSIA) DI PT PEGADAIAN
(PERSERO) CABANG PADALARANG .......................................... 16
2.1 Sejarah singkat ....................................................................................
.....................................................................................................................
15.................................................................................................................
2.2 Visi dan Misi PT PEGADAIAN (Persero)...........................................
.....................................................................................................................
17
2.3 Struktur Organisasi PT PEGADAIAN (Persero)..................................
.....................................................................................................................
19
2.4 Hasil Observasi.....................................................................................
.....................................................................................................................
26
A. Produk – Produk PT PEGADAIAN ( Persero ).............................
................................................................................................................
27
B. Pengantar bahasan Ketentuan Umum Prosedur Penyaluran Kredit
Usaha Mikro Produk KREASI (kredit Angsuran Sistem Fidusia) di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang………………… 30
C. Prosedur bahasan ketentuan umum Prosedur Penyaluran Kredit
Usaha Mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang……......................... 33
D. Penetapan Pembayaran Angsuran dan Pelunasan Kredit Angsuran
Sistem Fiduasia……………………………………………................ 44
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
48
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
..........................................................................................................
49
3.2 Saran.................................................................................................
..........................................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
51
LAMPIRAN ..........................................................................................................
53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Perusahaan
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang................... 20
Gambar 2.2 :Flow Chart Prosedur Pemberian Kredit
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarng.................... 34
Gambar 2.3 :Tabel Kualifikasi Pinjaman
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang................... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Observasi..................................... 53
Lampiran 2 : Surat Permohonan praktek Observasi ............................. 54
Lampiran 3 : Lembar Pengajuan Judul Dan Observasi......................... 55
Lampiran 4 : Lembar Catatan Konsultasi Bimbingan........................... 56
Lampiran 5 : Lembar Absen Observasi................................................. 57
Lampiran 6 : Lembar Analisa Kelayakan Usaha................................... 58
Lampiran 7 : Surat Perjanjian Utang Piutang........................................ 61
Lampiran 8 : Surat Perjanjian Jaminan Fidusia..................................... 69
Lampiran 9 : Surat Kartu Register Angsuran Kredit............................ 75
Lampiran 10 : Surat Bukti Penerimaan Uang.......................................... 76
Lampiran 11 : Kartu Angsuran................................................................ 77
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Dalam kebijakan pemerintah di bidang perkreditan dari usaha mikro dan
kecil untuk membangun ekonomi kerakyatan. Usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, dan sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
Meningkatnya harga pangan dan bahan baku dipasaran secara tiba-tiba
seperti yang terjadi pada saat ini yang disebabkan naiknya harga bahan bakar
minyak. Tentunya hal ini berimbas pada harga-harga kebutuhan lainnya yang
ikut naik juga. Ini semua sangat berpengaruh bagi para pengusaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) yang mengakibatkan sedikitnya ada yang tidak
dapat meneruskan usahanya karena harga-harga pokok yang terus naik, dan
ada juga pengusaha yang ingin meneruskan usaha dan terus untuk
mengembangkannya tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi untuk
membiayai pengembangan usahanya dari hari ke hari. Karena kurangnya
perhatian pemerintah terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
mengakibatkan sulit berkembang.
Melihat keadaan ekonomi yang semakin sulit ini, PT PEGADAIAN
(Persero) memberikan solusi bagi para pengusaha mikro kecil dan menengah
untuk dapat mengembangkan usahanya. Salah satu jasa yang ditawarkan oleh
PT PEGADAIAN (Persero) adalah memberikan kredit dengan sistem produk
KREASI. Kredit dengan sistem KREASI ini adalah kredit dengan angsuran
bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
untuk pengembangan usaha kredit dengan sistem Fidusia.
Sistem Fidusia ini berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB
sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. Produk sistem
KREASI merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit
yang cepat, mudah, dan murah. Kredit dengan sistem Fidusia ini tentunya
sudah mendapat persetujuan hukum Republik Indonesia, yaitu
diberlakukannya UU No.42/1999 tentang jaminan Fidusia. Fidusia adalah
pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan.
Dalam hal ini juga PT PEGADAIAN (Persero) dapat ikut membantu
pemerintah melalui berbagi produknya untuk serta dalam mensejahterakan
masyarakat dan membantu mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) PT PEGADAIAN (Persero) telah lama menjadi salah satu solusi
untuk permasalahan ekonomi bagi masyarakat.
Di sisi lain kebutuhan masyarakat Indonesia akan berbagai jenis
kendaraan semakin meningkat seiring para produsen kendaraan yang semakin
berinovasi dari bentuk dan kecanggihan kendaraan tersebut. Banyaknya
perusahaan leasing yang memberikan kredit kendaraan kepada masyarakat
semakin banyak, sehingga hampir setiap keluarga di Indonesia memiliki alat
transportasi tersebut.
PT PEGADAIAN (Persero) memberikan pinjaman modal bagi para
pengusaha mikro kecil dan menengah untuk pengembangan usahanya tersebut
dengan nama produk KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia). Pada kredit
ini yang dijadikan agunannya adalah BPKB kepemilikan kendaraan bermotor
baik sepeda motor maupuan mobil, maka dengan ini para pengusaha mikro
kecil dan menengah yang menerima kredit dan tetap dapat mengunakan unit
kendaraannya untuk mendukung operasional usahanya. Dengan adanya
produk KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di PT PEGADAIAN
(Persero) para pengusaha dapat merasa sangat terbantu karena diberi
kesempatan untuk terus mengembangkan usahanya. Untuk membantu
meringankan beban para pengguna kredit ini dalam pengembalian kreditnya,
maka sistem pelunasannya pun dilakukan secara angsuran yang dapat
dibayarkan setiap bulan dengan bunga ringan 1% perbulan baik pinjaman
mulai dari satu juta sampai seratus lima puluh juta bunga yang terpakai tetap
1% per bulannya.
Sasaran kredit ini merupakan kredit kepada perorangan/badan hukum
mikro kecil dan menengah secara individual pengajuan kredit untuk
kelompok usaha. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis perlu
membuat karya ilmiah dalam bentuk Laporan Semester dengan judul
“PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KREASI
(KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA) DI PT PEGADAIAN
(PERSERO) CABANG PADALARANG”.
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan
masalah dengan judul “Prosedur Penyaluran Kredit Usaha Mikro KREASI
(Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di PT PEGADAIAN (Persero) Cabang
Padalarang’’.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang tercantum dalam latar belakang masalah,
maka untuk memperoleh gambaran atau penjelasan mengenai permasalahan,
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
A. Bagaimana prosedur penyaluran kredit usaha mikro KREASI
(Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di PT PEGADAIAN (Persero) Cabang
Padalarang ?
B. Masalah apa yang ada dalam penerapan prosedur penyaluran kredit usaha
mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang ?
C. Bagaimana solusi untuk mengetahui masalah dalam penerapan prosedur
kredit usaha mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang ?
1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan
A. Tujuan Laporan
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penyaluran kredit usaha
mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang.
2. Untuk mengetahui masalah yang ada dalam penerapan prosedur
penyaluran kredit usaha mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem
Fidusia) di PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang.
3. Untuk mengetahui bagaimana solusi masalah dalam penerapan
prosedur kredit usaha mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem
Fidusia) di PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang.
B. Manfaat Laporan
Berdasarkan tujuan penulis di atas, maka manfaat dari laporan penelitian
ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan suatu aspirasi terhadap PT PEGADAIAN (Persero)
sebagai lembaga keuangan yang juga ikut serta dalam
mensejahterakan masyarakat, terutama menengah ke bawah.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Penulis
1) Memenuhi salah satu syarat kelulusan ujian semester di Politeknik
Piksi Ganesha Bandung program Studi D III Administrasi dan
Keuangan
2) Memberikan pengetahuan dan informasi tentang produk di
PT PEGADAIAN (Persero)
3) Mengetahui bagaimana dan apa kredit KREASI
(Kredit Angsuran Sistem Fidusia)
b. Bagi Perusahaan
Agar dapat jadikan sebagai bahan masukan dan usulan
untuk perbaikan atau koreksi ke arah yang lebih baik terutama
mengenai penjualan yang dilakukan perusahaan.
c. Bagi Akademik
Sebagai bahan acuan dari referensi bagi pihak-pihak yang
memerlukan informasi mengenai masalah penjualan serta sebagai
sumbangan pemikiran tentang pemecahan masalah yang terjadi
dalam prosedur penjualan.
1.5 Kajian Ilmiah
A. Pengertian Prosedur
Dari pengertian prosedur yaitu untuk menjamin tertibnya administrasi
perusahaan yang utamanya menyangkut data-data keuangan perlu adanya
prosedur yang mengatur agar tidak dapat terjadi kesalahan pencatatan-
pencatatan dan memperkecil timbulnya penyimpangan yang merugikan pada
perusahaan. Adapun pendapat dari beberapa ahli yaitu :
Menurut Muhammad Ali (2000:325)“ Prosedur adalah tata cara kerja atau
cara menjalankan suatu Pekerjaan ’’
Menurut Mulyadi (2005:5)“ Prosedur adalah suatu urusan klerikel,biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang di buat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
yang dimaksud prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang
tetap yang dapat ditentukan.
B. Kredit
Dari pengertian Kredit itu sendiri mempunyai arti yang
beragam,dimulai sari kata “Kredit” yang dari bahasa Yunaninya “crede”
yang berarti “Kepercayaan“ (to belive/to trust) atupun dalam bahasa latin
“creditum “ yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dalam praktik sehari-
hari pengertian selanjutnya berkembang lebih luas lagi seperti di ungkapkan
oleh ,Eeic L Kohler dalam buku “Manajemen Perkreditan bagi Bank
Komersil ”Oleh Teguh Pudjo Muljono (2001:9) di sebutkan,“ Kredit adalah
kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu
pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan/ditangguhkan
pada suatu jangka waktu yang akan disepakati”.
Sedangkan pengertian kredit yang telah dirumuskan dalam Undang-
undang pokok perbankan No. 10 tahun 1998 hal 10 : “Kredit adalah
persediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
Jaminan Kredit adalah jaminan yang bersifat material dan immaterial
untuk mendukung keyakinan kreditur atas kemampuan dan kesanggupan
debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
perjanjian kredit.
Perjanjian kredit adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat
bersama antara kreditur dan debitur atas sejumlah kredit dengan kondisi yang
telah diperjanjikan , hal mana pihak debitur wajib untuk mengembalikan
kredit yang telah diterima dari kreditur dalam jangka waktu tertentu disertai
sewa modal dan biaya-biaya yang disepakati.
C. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Pengertian Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah
Usaha Kecil menurut Undang-Undang No.20 tahun 2008 tentang
usaha mikro, kecil, dan menengah adalah suatu ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Undang-Undang No.20/2008 adalah :
1. Usaha Mikro. Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50.000.000.00 (Lima Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau memliki hasil penjualan
tahuanan paling banyak Rp 300.000.00 (Tiga Ratus Juta Rupiah).
2. Usaha Kecil. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000.00 (Lima Puluh Juta
Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000.00
(Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000.00 (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 2.500.000.000.00 ( Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).
3. Usaha Menengah. Usaha ekonomi produk yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau anak cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai. Atau menjadi bagian baik langsuang maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau besar yang memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000.00 (Lima Ratus Juta
Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000.00
(Sepuluh Milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau memlilik hasil penjualan Rp 2,500.000.000.00
(Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 50.000.000.000.00 (Lima Puluh Milyar Rupiah).
D. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit 5C dan 7P
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa
yakin bahwa kredit yang diberikan harus benar-benar akan kembali.
Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penelitian kredit sebelum kredit
tersebut disalurkan. Penelitian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan
berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti
melalui prosedur penilaian yang benar dan sungguh-sungguh.
Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaian
tetap sama. Biasanya kriteria penilaian yang umum harus dilakukan oleh
bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk
diberikan, dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.
1. Character
Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari
seseorang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam
hal ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi
baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan
dengan kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat
membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat sari latar
belakang nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun
yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya,
keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial.
2. Capacity
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam
membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan
calon debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu.
Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan
pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak
mampu, bank dapat menolak permohonan dari calon debitur. Capacity
sering juga disebut dengan nama Capability.
3. Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain
besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah
efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba)
yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas
dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.
4. Condition
Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi
ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Penilaian
kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki
prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah
relatif kecil.
5. Collateral
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang
bersifat fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah
kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga
jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat
dipergunakan secepat mungkin.
Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan
analisis 7P kredit dengan unsur penilaian sebagai berikut :
1. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun kepribadiaannya di masa lalu. Penilaian personality
juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam
menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga
nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan
fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
3. Purpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis
kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat
bermacam-macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh apakah untuk modal
kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan
tetapi juga nasabah.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang
telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik.
Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha
lainnya.
6. Profitabillity
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau
akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan
diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-
benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
E. Pegadaian
Gadai menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai
adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu
barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang
berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain
atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut
memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan
barang bergerak yang telah diserahkan untung melunasi utang apabila
pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh
tempo.
Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di
Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan
kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran
dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas.
BAB II
PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO
KREASI (KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA)
DI PT PEGADAIAN (PERSERO)
CABANG PADALARANG
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC)
mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan
kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia
pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda
(1811-1816), Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan
masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal
mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat ("liecentie stelsel").
Namun metode tersebut berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan
praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu metode "liecentie stelsel"
diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada
umum yang mampu membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah
daerah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama. Pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut
dengan "cultuur stelsel" di mana dalam kajian tentang pegadaian saran
yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri
oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang
lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal 12
Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli
Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama
di Sukabumi, Jawa Barat. Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati
sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan
Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan
tempat tawanan perang dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan
ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada
masa pemerintahan Jepang baik dari sisi kebijakan maupun struktur
organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang
disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh
orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi
yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang
yang kian memanas. Agresi Militer Belanda II memaksa kantor Jawatan
Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang kemerdekaan kantor
Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah
beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak
1 Januari 1961, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/1969
menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan selanjutnya berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan Peraturan
Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum
(Perum). Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi
yakni dari Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No.51/2011 yang ditandatangani pada 13
Desember 2011. Namun, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar
diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012
2.2 Visi dan Misi Pegadaian
A. Visi Pegadaian
Adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market leader usaha mikro, kecil, dan menengah dengan memakai sistem
Fidusia ini menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah ke bawah yang
mana para pengusaha Mikro dan Kecil yang lebih di peruntukan untuk target
penyaluran kredit dengan sistem fidusia ini atau dengan nama produk KREASI
(Kredit Angsuran Sistem Fidusia) dengan pemberiaan bunga ringan 1%.
B. Misi Pegadaian
1. Membantu pembiayaan yang relatif cepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menegah ke bawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian dalam
mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi
pilihan masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dalam melaksanakan usaha lain dalam
rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
Untuk membantu terciptanya misi tersebut maka dicanangkan dengan
slogan PT PEGADAIAN (Persero) yaitu “ Mengatasi Masalah Tanpa Masalah ”
yang juga di simbolkan dalam etos dan budaya kerja “ INTAN ”, yaitu :
1. Inovatif “ Berinisiatif, Kreatif, dan Produktif, beroreantasi pada
solusi”.
2. Nilai moral tinggi “ taat beribadah , jujur, dan berfikir positif ”.
3. Terampil “ Kompeten dibidangnya, selalu mengembangkan diri ”.
4. Adi Layanan “peka dan cepat tanggap, empatik, santun, dan ramah”.
5. Nuansa Citra “Memiliki Sense of belonging, peduli nama baik
perusahaan”.
Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Sumber : PT PEGADAIAN (persero) Cabang Padalarang
2.3 Struktur Organisasi PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang
1. Pimpinan Cabang
ADMINISTRASI
MANAJER BISNIS FIDUSIA JASA LAIN
PENAKSIRBAGIAN GUDANG
Office Boy OPERATOR KASIR
PIMPINAN CABANG
ANALIS KREDIT
UPC
Tugas Pokok : Mengelola operasional cabang dengan menyalurkan uang
pinjaman secara hukum gadai dan melaksanakan usaha-usaha lainnya serta
mewakili kepentingan perusahaan dengan hubungan pihak lain atau masyarakat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka melaksanakan misi
perusahaan.
Rincian tugas Pimpinan Cabang :
a. Merencanakan dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan
operasional di kantor cabang.
b. Menyusun rencana kerja dan anggaran berdasarkan acuan yang telah
ditetapkan.
c. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan pengembangan pasar, pemasaran dan pelayanan
konsumen.
d. Merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan barang jaminan
bermasalah.
e. Mengkoordinasikan pengembalian uang pinjaman, pendapatan sewa modal
dan usaha lain mengkoordinasikan pelaksanaan barang lelang dan
penjualan barang lelang dan penjualan Barang Sisa Lelang (BSL) serta
pembayaraan uang kelebihan sesuai ketentun yang berlaku.
f. Mengkoordinasikan pengelolaan kas dan modal kerja.
g. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan kebutuhan dan penggunaan sarana dan prasarana kantor
cabang.
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan.
i. Membimbing bawahan dalam rangka pembinaan pegawai.
j. Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan penataan
perusahaan kantor cabang.
2. Manajer Bisnis Usaha Lain
Tugas Pokok : Melaksankan keseluruhan proses pemberian kredit Angsuran
Sistem Fidusia ( KREASI ) bersama-sama dengan pegawai Fungsional Kredit
Usaha Mikro dan Kecil ( KUMK ) sesui ketentuan yang berlaku.
Rincian Tugas :
a. Menyediakan sarana kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pemberian kredit berjalan lancar.
b. Melakukan koordinasi untuk pelaksanaan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait dengan Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI), seperti notaris,
kantor perwakilan asuransi, kepolisian, notaris dan kantor pendaftaran
Fidusia berdasarkan ketentuan yang berlaku.
c. Memberikan pelayanan kepada nasabah dengan cepat, mudah, teliti dan
aman dalam rangka mewujudkan citra perusahaan.
Menetapkan besarnya uang pinjaman sesuai taksiran nilai barang jaminan
dan hasil analisa kredit yang dibuat oleh pegawai Fungsional Kredit Usaha
Mikro dan Kecil (KUMK).
d. Merencanakan persediaan dan kebutuhn modal kerja kredit.
e. Menyimpan berkas-berkas / dokumen usaha dan barang jaminan kredit.
f. Mengkoordinasikan pelayanan angsuran dan penanganan penagihan yang
menunggak / macet.
g. Memimpin penyitaan barang jaminan kredit yang macet berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
3. Analis Kredit
Tugas Pokok : Melayani dan mengelola nasabah pemohon kredit pada produk-
produk tertentu dari usaha lain, menganalisis kelayakan nasabah pemohon
kredit sesuai ketentuan yang berlaku dan juga mengelola nasabah pengguna
kredit tersebut serta mengawasi dan mengendalikan kredit macet.
a. Melakukan pemeriksaan pendahuluan atas permohonan kredit calon
nasabah.
b. Menaksir barang jaminan kredit KREASI berdasarkan peraturan berlaku
untuk mengetahui mutu dan nilai barang dalam rangka menentukan dan
menetapkan besarnya uang jaminan.
c. Memproses pembuatan perjanjian kredit dan kelengkapan administrasi
pencairan kredit
d. Mengurus pendaftaran Fidusia
e. Menyiapkan berkas-berkas untuk keperluan penyitaan barang jaminan.
f. Melaksanakan barang jaminan kredit jika dinyatakan macet berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
4. Administrasi
Tugas Pokok : Memproses pembuatan perjanjian kredit dan kelengkapan
administrasi pencairan kredit.
Rincian Tugas :
a. Melakukan pemeriksaan pendahuluan atas permohonan kredit calon
nasabah.
b. Menyiapkan berkas-berkas untuk somasi dan penyitaan barang jaminan
kredit KREASI berdasarkan ketentuan yang berlaku.
c. Mengarsipkan berkas-berkas ataupun berkas yang telah cair.
5. Bagian Gudang
Tugas Pokok : Mengelola gudang dan melakukan penyimpanan dan
pengeluaran barang jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
rangka menjaga ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan.
Rincian Tugas :
a. Secara berkala memeriksa keadaan gudang penyimpanan barang
jaminan.
b. Merawat, memelihara dan membersihkan barang jaminan.
c. Mengeluarkan barang jaminan yang ditebus
d. Mencatat mutasi penerimaan dan pengeluaran barang jaminan.
6. Penaksir
Tugas Pokok : Menaksir barang jaminan untuk menentukan mutu dan nilai
barang sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan penetapan
uang pinjaman yang wajar untuk menjaga citra baik perusahaan.
Rincian Tugas :
a. Menyiapkan sarana kerja.
b. Memberikan pelayanan kepada nasabah secara cepat, mudah dan aman
c. Menaksir barang dengan ketentuan yang berlaku.
d. Menaksir barang jaminan yang dilelang.
7. Kasir
Tugas Pokok : Melakukan tugas penerimaan dan pembayaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasioanal kantor
cabang.
Rincian Tugas :
a. Menerima modal harian dari atasan.
b. Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah.
c. Menghitung dan mencatat jumlah kas masuk dan kas keluar.
d. Melaksanakan pembayaran untuk uang pinjaman kredit.
8. Operator
Tugas Pokok : memasukan data nasabah, taksiran dan uang pinjaman kedalam
Surat Bukti Kredit (SBK) dari Formulir Permintaan KrediT (FPK) secara
akurat.
Rincian Tugas :
a. Menerima barang jaminan dan Kartu Formulir Permintaan Kredit
(FPK).
b. Memasukan data nasabah, barang jaminan, taksiran dan uang pinjaman
ke data komputer.
c. Mencetak Surat Bukti Kredit (SBK).
9. Office Boy
Tugas Pokok : Memelihara kebersihan, keindahan dan kenyamanan gedung
dan ruang kerja, mengirim dan mengambil surat/dokumen untuk menunjang
kelancaran administrasi dan tugas operasional kantor cabang.
Rincian Tugas :
a. Membersihkan ruangan dan memelihara halaman kantor.
b. Membantu mengangkat barang jaminan ke gudang.
10. UPC
Unit Pelayanan Cabang (UPC) merupakan Pegadaian yang pengelolaannya
dibawah Pegadaian Cabang. Dan Cabang Padalarang mempunyai 4 Unit
Pelayanan Cabang (UPC) dibawahnya.
2.4 Hasil Observasi Lapangan
A. Produk-produk PT PEGADAIAN (Persero)
Sampai saat ini banyak Masyarakat beranggapan bahwa PT
PEGADAIAN (Persero) hanya melayani bisnis intinya saja, yaitu gadai.
Tetapi disamping itu semua, produk-produk PT PEGADAIAN (persero)
sebenarnya cukup banyak.
Adapun beberapa produk-produk yang ada di PT PEGADAIAN (Persero)
yaitu :
1) Bisnis Inti
KCA (Kredit Cepat Aman)
KCA adalah layanan kredit berdasarkan hukum gadai dengan
pemberian pinjaman dimulai dari Rp 20.000,-. Target pasar yaitu,
masyarakat yang membutuhkan dana tunai dalam waktu cepat. Jaminan
berupa barang bergerak, baik itu perhiasan emas dan berlian, barang
elektronik, maupun kendaraan. Jangka waktu tempo maksimum 4 bulan
atau 120 hari. Pengembalian dapat dicicil setiap bulannya dengan bunga
1,2% per 15 hari.
2) Bisnis Lain :
a) KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)
Layanan ini diberikan kepada pengusaha mikro dan kecil bertujuan
untuk pengembangan usaha dengan pinjaman secara Fidusia dan
pengembalian pinjaman dilakukan dengan cara angsuran. Sistem
Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB
kendaraan bermotor (mobil atau sepeda motor) sehingga kendaraan
masih bisa digunakan untuk keperluan usaha. Bunga 1% dari jumalah
pinjaman yang diangsur perbulannya.
b) KRASIDA (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
Kredit pinjaman angsuran bulanan yang diberikan kepada pengusaha
mikro dan kecil yang memerlukan bantuan kredit untuk keperluan
usaha produktif ataupun konsumtif pada semua sektor ekonomi
dengan jaminan dikuasai oleh Pegadaian. Pelunasan dengan cara
angsuran setiap bulan.
c) KRISTA (Kredit Usaha Rumah Tangga)
Krista merupakan pinjaman kredit yang diberikan kepada kelompok
wanita pengusaha rumah tangga yang membutuhkan dana dalam
bentuk pinjaman modal kerja dengan pola tanggung renteng. Sistem
renteng adalah suatu sistem dimana setiap anggota kelompok harus
saling bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang akan
mengganggu dan mengancam keberlangsungan angsuran dari masing-
masing anggota kelompok.
d) INVESTASI LOGAM MULIA
Penjualan logam mulia (Emas 24 karat) kepada masyarakat secara
tunai atau angsuran dengan proses cepat dan dalam jangka waktu yang
fleksible. Logam mulia bisa menjadi pilihan alternatif investasi yang
aman untuk kebutuhan di masa yang akan datang.
e) KAGUM (Kredit Aneka Guna Untuk Umum)
Kredit pinjaman angsuran bulanan dengan sistem Fidusia yang
diperuntukan bagi pegawai atau karyawan instansi yang telah
memiliki penghasilan tetap. Layanan Kagum dapat diperoleh dari
perusahaan atau instansi yang telah menjalin.
f) Jasa Taksiran dan Jasa Titipan
Jasa Taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyrakat yang
ingin mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang
dimilki sepeti emas, berlian, batu permata dan lain-lain.
Jasa titipan adalah pelayanan kepada masyarakat yang ingin
menitipkan barang-barang seperti emas, batu berlian dan kendaraan
atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-orang yang
akan meningalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan
ibadah haji, pergi keluar kota dan kepentingan lainnya.
g) WU (Western Union)
Western Union merupakan jasa pengiriman atau penerimaan kiriman
uang dari perseorangan ataupun perusahaan dari luar negeri.
B. Pengantar Bahasan Ketentuan Umum Prosedur Penyaluran Kredit
Usaha Mikro KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang
PT PEGADAIAN (Persero) sudah mengeluarkan berbagai produk
yang sangat berguna badi masyarakat di Indonesia sesuai misinya yaitu
ikut membantu mensejahterakan masyrakat dalam mengembangkan usaha
mikro dan kecil. Tentunya produk-produk yang telah dijelaskan tersebut
tidak semua dapat diapresiasikan di setiap cabang pegadaian seluruh
Indonesia. Hal ini dimaksud agar produk yang dikeluarkan tepat sasaran
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Daerah Padalarang yang sangat strategis dengan rumah penduduk
padat dengan pasar. Ases jalur utama lintas daerah, tentunya banyak
pedagang-pedagang disekitarnya merupakan tempat yang cukup banyak
memiliki usaha mikro dan kecil dan masyarakatnya pun telah akrab
dengan pegadaian. Sehingga bantuan kredit berupa pinjaman yang khusus
diperuntukan bagi para pelaku pengusaha mikro dan modal yang rendah
yaitu hanya suku bunga 1% dari uang pinjaman yang dapat dicicil setiap
bulannya serta fasilitas kredit yang cepat dan mudah, ini menjadikan
produk ini menjadi salah satu sorotan masyarakat bagi para pelaku usaha
mikro dan kecil di daerah Padalarang dan sekitarnya di kabupaten
Bandung Barat sehingga debitur KREASI ini semakin banyak.
Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) akan menjadi sarana
yang efektif yang tepat sasaran apabila diberikan kepada orang yang tepat
dalam jumlah dan pada saat yang tepat pula. Syarat yang paling utama jika
ingin mengajukan Kreasi yaitu nasabah harus mempunyai usaha mikro
atau kecil karena tujuan Kreasi hanya untuk pengembangan usaha.
Untuk anggunan yang diserahkan dalam kredit Angsuran Sistem
Fidusia (KREASI) ini yaitu hanya BPKB atau kepemilikan kendaraan
bermotor (Mobil plat kuning dan merah,serta sepeda motor). Sehingga
kendaraan tetap dipergunakan untuk mendukung operasional usaha.
Agunan tersebut harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Kendaraan tersebut adalah milik sendiri yang dibuktikan dengan nama
yang tertera di BPKB dan STNK adalah sama dengan KTP.
2. Jenis dan merk kendaraan yang akan diagunkan sudah dikenal dan
umum digunakan masyarakat serta pemasarannya tidak sulit.
3. Berplat nomor Polres/Polda setempat.
4. Satu perjanjian kredit diperbolehkan didukung sampai dengan 3 jenis
agunan, asalkan semua agunannya memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan sudah dibaliknamakan atas nama calon nasabah atau
setidaknya atas nama anak, istri/suami.
5. Usia dan kondisi fisik masih memenuhi persyaratan sebagaimana yang
diatur, yaitu 7 (Tujuh) tahun terakhir pembuatan dihitung tahun ini
untuk kendaraan motor dan 10 (Sepuluh) tahun terakhir dan
pembuatan dihitung dari tahun ini.
6. Sistem dan prosedur menaksir kendaraan bermotor harap mengikuti
ketentuan perusahaan tentang tatacara penerimaan kendaran bermotor
yang diatur dalam ketentuan yang masih berlaku di PT PEGADAIAN
(Persero).
Jangka waktu pelunasan kredit mulai dari 06 bulan, 12 bulan, 18
bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. Pengembalian kredit dilakukan secara
angsuran (dicicil) yang dibayarkan setiap bulannya. Sewa modal,
Pokok angsuran berikut bunga dibayarkan setiap kali angsuran secara
flat. Bunga yang dikenakan pada kredit ini sebesar 12 % pertahun,
terhitung 1 % setiap bulannya.
Adapun petugas yang mengelola kredit KREASI di
PT PEGADAIAN (Persero) Cabang Padalarang ini adalah pegawai
fungsional KUMK (Kredit Usaha Mikro dan Kecil) sebagai analis
kredit. Analis kredit adalah petugas khusus dan berpengalaman dan
telah mendapatkan pelatihan khusus sebagai penaksir dan pelatihan
analis kredit.
C. Prosedur Penyaluran Kredit Usaha Mikro KREASI
(Kredit Angsuran Sistem Fidusia) di PT PEGADAIAN (Persero)
Cabang Padalarang
Prosedur pengajuan cukup sederhana dan mudah. Pemberiannya
pun relatip cepat kepada nasabah. Dalam tempo 3 sampai 7 hari kerja
kredit sudah bisa cair terhitung dari persyaratan yang harus dipenuhi oleh
nasabah.
Persyaratan memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan usaha serta
telah berjalan 1 (satu) tahun menyerahkan dokumen kepemilikan
kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK dan faktur pembelian).
Gambar 2.2
1. Persyaratan Pengajuan KREASI :
Calon nasabah yang mengajukan Produk KREASI (Kredit
Angsuran Sistem Fidusia) harus menyerahkan berbagai dokumen dan
agunan, yaitu :
a. Fotocopi KTP pengajuan kredit, beserta suami/istri bagi yang telah
menikah, atau orangtua/wali apabila pengajuan belum menikah dan
juga fotocopi surat menikah jika sudah menikah.
b. Fotocopi akta nikah + kartu keluarga
c. Surat Keterangan Usaha (SKU)/SIUPP/TDP
d. Bukti Pembayaran Rekening Listrik / Telepon / Air
e. Bukti Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB)
f. Fotocopi STNK masih berlaku
g. Fotocopi BPKB beserta Faktur pembelian kendaraan
h. Pas foto 3 x 4 suami dan istri jika sudah menikah
i. Foto tempat usaha & foto kendaraan yang digunakan
j. Hasil dari keabsahan BPKB dan CEK FHISIK kendaraan dari
POLRES/PONWIL/POLDA setempat (dapat dibantu oleh petugas
KUMK)
Setelah debitur menyerahkan dokumen – dokumen diatas, maka
PT PEGADAIAN (Persero) memeriksa keabsahan dokumen yang
diserahkan.
Adapun Kriteria lain yang harus dimilki pengajuan kredit yaitu :
1. Usaha yang dimilki telah berjalan minimal 1 (Satu) tahun.
2. Warga negara Indonesia dan memiliki tempat tinggal yang tetap
serta tempat usaha yang masih dalam radius jangkauan cabang
penyelenggara kredit KREASI.
3. Status usahanya jelas dan merupakan usaha perorangan atau Badan
Hukum yang mandiri dan mejalankan usahanya secara jelas menurut
Undang-undang.
4. Tempat usaha tidak berada di daerah terlarang dan tidak
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan masyarakat.
5. Jenis usahnya tidak termasuk yang dilarang diberikan kredit menurut
kebijakan pegadaian atas penentuan sasaran kredit.
2. Formulir Permohonan Kredit KUMK
Setelah calon nasabah melengkapi persyaratan diatas, selanjutnua
harus mengisi form KUMK -1 yaitu formulir kredit KUMK. Formulir
ini merupakan syarat pertama yang harus dipenuhi oleh calon nasabah.
Data-data yang diisi pada formulir ini mencakup identitas
pemohon, identitas perusahaan, gambaran usaha rata-rata setiap
bulannya, rencana kebutuhan tambahan dan rencana penggunaan
tambahan dana.
Selanjutnya form KUMK -1 tersebut diperiksa oleh petugas untuk
dianalisa, apakah pengajuan layak euntuk menerima kredit atau tidak
dan seberapa besar kemampuannya untuk membayar cicilan sampai
dengan pelunasan kredit berikut sewa modalnya. Formulir ini pula
dapat dijadikan acuan untuk mempertimbangkan besar dan pinjaman
yang dibutuhan oleh pemohon kredit.
3. Survey Lapangan
Survey merupakan pembuktian atas pemenuhan kriteria kelayakan
penerima kredit. Dalam pelaksanaannya survei ini dilakukan ke
tempat usaha pemohon kredit apakah memenuhi syarat yang
ditentukan dan pemeriksaan kendaraan yang akan digunakan. Survey
juga dapat dilakukan ketetangga atau RT/RW setempat untuk uji
referensi atau rekomendasi, jika suatu saat pemohon kredit lalai dalam
pembayaran angsuran.
Pemeriksaan kendaraan dilakukan untuk menaksir harga pasar
yang berlaku untuk kendaraan tersebut. Harga pasar tersebut didapat
dari penilaian agunan melalui pengecekan kendaraan yang diagunkan
dan pemeriksaan kondisi kendaraan tersebut.
Survey tempat usaha merupakan peninjaun untuk menggali
informasi lebih lanjut. Hal ini sangat berpengaruh pada besarnya
pinjaman yang akan diberikan. Sedangkan survey ketempat tinggal
pemohon kredit dilakukan untuk mengetahui persis tempat tinggalnya
sebagai laporan kunjungan nasabah.
Dalam survey tempat usaha tersebut dilakukan interview untuk
mengetahui informasi lebih lanjut akan tempat usaha tersebut. Dari
hasil interview tersebut dapat diketahui :
a. Kondisi kinerja keuangan
b. Perhitungan neraca sederhana
c. Kebutuhan kinerja/invedtasi
d. Perhitungan laba dan rugi
Hasil tersebut kemudian dituangkan dalam form -2, form -2 ini
adalah formulir hasil analisa kelayakan usaha serta taksiran barang
jaminan. form KUMK -2 dijadikan sebagai bahan tinjauan kelayakan
penerimaan kredit dan analisis untuk mengetahui kondisi kemampuan
nasabah untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu juga pada form
KUMK ini dituangkan pula hasil penilaian agunan. Jika setelah cross
check antara form -2 dengan form -1 calaon nasabah dianggap layak
untuk diberikan kredit.
4. Penetapan Besarnya Pinjaman yang Diberikan
Setelah melakukan survey tempat usaha, maka analis kredit mulai
menganalisa berapa pinjaman yang akan diberikan kepada calon
nasabah. Analis kredit adalah orang khusus yang telah mengetahui
harga pasar setempat terhadap berbagai jenis barang dan telah
berpengalaman dalam menganalisis kelayakan kredit. Dari hasil
analisa tersebut akan dilakukan besarnya pinjaman yang layak untuk
calon nasabah.
Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) ini mempunyai resiko
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kredit gadai. Dasar utama
pemberian kredit harus dari analisis kelayakan usaha, Artinya kredit
KREASI hanya diberikan kepada para pengusaha Mikro dan Kecil
yang “lolos uji analisis kelayakan usaha” yaitu pengusaha yang
karakternya memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Dalam mementukan besarnya pinjaman yang akan diberikan
dimulai dengan menilai harga agunan. Penilaian ini dijadikan sebagai
acuan dan batas maksimal untuk ketetapan besar pinjaman yang
diberikan. Sisitem dan prosedur penilaian aguanan mengikuti
ketentuan perusahaan tentang tata cara penerimaan kendaraan
bermotor yang berlaku di PT PEGADAIAN (Persero).
Langkah selanjutnya dilakukan suatu perhitungan kemampuan
pengembalian kredit. Didapat dari data-data berdasarkan perhitungan
arus kas masuk atau laba bersih usaha yang sebelumnya telah
didapatkan dari hasil analisa kredit.
Penetapan besar pinjaman kredit Kreasi diperoleh dari
perbandingan kemampuan pengembalian kredit dengan nilai agunan.
Perbandingan ini dimaksud untuk memilih nilai yang terendah dari
perbandingan tersebut yang kemudian akan dijadikan sebagai
ketetapan besar pinjaman yang diberikan. Apabila hasil perhitungan
dari analisa kredit lebih besar dari hasil perhitungan berdasarkan nilai
agunan, maka besarnya pinjaman ditentukan berdasarkan nilai agunan.
Sedangkan apabila sebaliknya, maka besarnya pinjaman didasarkan
pada hasil analisa kredit.
Perhitungan penilaian agunan
70 % x HPS
Keterengan HPS (Harga Pasar Setempat)
Contoh 1 :
a. Jika HPS Sepeda motor : Rp 12.000.000.00,-
70 % x Rp 12.000.000,00,- = Rp 8.400.000,00,-
Maka diketahui besar pinjaman Kredit yang ditetapkan atas calon
nasabah Kreasi adalah Rp 8.400.000,00,-
Kemudian hasil perhitungan diatas ditetapkan sebagai acuan
pembanding dengan perhitungan kemampuan pengembalian kredit.
Contoh 1.1 :
a. Jika laba bersih usaha perbulanan = Rp 3.000.000,00,-
Rp 3.000.000,00 ,−¿3
¿ x 12 bulan = Rp 12.000.000,00,-
Dari perbandingan Contoh 1 dengan acuan perbandingan dari
contoh 1.1 akan diambil hasil perhitungan yang terkecil yang akan
diambil hasil perhitungan yang terkecil yang akan dijadikan sebagai
penetapan besar pinjaman yang akan diberikan. Dengan melihat
perhitungan diatas dilihat yang terkecil yaitu Contoh 1, maka besarnya
kredit akan ditetapkan adalah Rp 8.000.000,00,-
Contoh 1.2 :
a. Jika laba bersih usaha perbulan = Rp 1.000.000,00,-
Rp 1.000.000,00 ,−¿3
¿ x 12 bulan = Rp 4.000.000,00,-
Dari perbandingan kedua ini contoh satu, maka sudah bisa dilihat
besar kredit yang ditetapkan sebesar Rp 4.000.000,00,- yaitu yang
terkecil dari perbandingan yang diatas.
5. Pembuatan Surat Perjanjian
Setelah survey dilakukan maka akan diketahui apakah calon
nasabah layak atau tidak atas kredit KREASI yang akan diberikan.
Apabila calon nasabah layak untuk diberikan kredit maka dibuat form
KUMK -3 yaitu formulir Perjanjian Hutang Piutang (PHP) KUMK.
Surat perjanjian ini merupakan surat perjanjian hutang piutang
dengan kuasa menjual. Surat perjanjian ini berisi mengenai :
1. Identitas pihak pertama sebagai pihak pemberi kredit adalah
PT PEGADAIAN (Persero) dan identitas pihak kedua sebagai
pihak penerima kredit pihak nasabah KREASI.
2. Jumlah kredit, tujuan dan jangka waktu kredit.
3. Sewa modal dan biaya yang harus dibayar oleh nasabah.
4. Keterangan tentang jaminan pelunasan kredit.
5. Ketentuan tantang pemeliharaan barang jaminan.
6. Ketentuan tentang pembayaran.
7. Ketentuan tentang denda keterlambatan pembayaran.
8. Ketentuan tentang cidera janji.
9. Ketentuan eksekusi.
10. Larangan dan sanksi.
11. Keterangan tentang masa berlakunya kredit KREASI.
12. Ketentuan apabila dilakukan penyerahan piutang kepada pihak lain.
13. Pembahasan tentang kuasa yang tidak dapat ditarik kembali.
14. Ketentuan penyelesaian perselisihan.
Perjanjian ini dibuat rangkap dua masing-masing dan
ditandatangani di atas bermaterai enam Ribu oleh pihak pertama dan
pihak kedua. Satu lembar asli untuk pihak pertama dan satu lembar
dwilipat untuk pihak kedua, Waarmeking dilaksanakan oleh notaris
pada berkas perjanjian lembar asli.
Adapun pihak pertama yang mendatangani perjanjian ini
pemimpin Cabang PT PEGADAIAN (Persero) dan analis kredit
sebagai saksi dari PT PEGADAIAN (Persero) yang mengeluarkan
kredit. Pihak kedua yang mendatangani yaitu nasabah, beserta suami
atau istri sebagai saksi dan yang menyetujui atau orang tua/wali
apabila belum menikah.
6. Akad Perjanjian dan Pencairan Uang Pinjaman
Setelah perjanjian ini selesai dibuat, Pihak Pegadaian akan
mengundang nasabah untuk pelaksanaan akad perjanjian dan
pencairan uang pinjaman. Setelah Akad dilakukan yaitu kesepakatan
dan pendatanganan oleh pihak pertama dan pihak kedua, maka pada
saat itu pula pencairan uang pinjamanpun dapat dilakukan.
Pencairan dana ini diberikan oleh Kasir PT PEGADAIAN
(Persero). Kasir akan mendatangani formulir bukti penerimaan uang
pinjaman dan mencocokan data antara pihak pertama dan pihak kedua.
Formulir ini dimaksud sebagai bukti pembayaran uang pinjaman
kepada pihak kedua dengan tujuan mencegah terjadinya
kesalahpahaman.
Biaya administrasi dan biaya-biaya lain dalam proses pemberian
kredit harus dibayar oleh nasabah yang dipotong langsung dari kredit
yang diberikan pada saat pencairan kredit. Biaya-biaya pada sat
pencairan kredit tersebut adalah :
1. Biaya administrasi sebesar 1% dari uang pinjaman
2. Biaya Imbal Jasa Penjaminan (IJP) sebesar 1,52%
3. Biaya materai 4 empat lembar x 6000,00,-
4. Biaya Notaris
A. Biaya waarmeking/realisasi notaris Rp 25.000,00,-
B. Untuk uang pinjaman yang lebih dari Rp 10.000.000,00,- ditambah
biaya akta fidusia dan sertifikat dikenakan Rp 190.000,00,-
D. Penetapan Pembayaran Angsuran dan Pelunasan Kredit Angsuran
Sistem Fidusia (KREASI)
Setelah nasabah menerima uang pinjaman, maka debitur
berkewajiban untuk membayar kredit tersebut. Pelunasan yang dapat
dilakukan nasabah bisa dengan cara di angsur setiap bulannya ditambah
dengan sewa modal dan bisa dilunasi sekaligus. Adapun sewa modal yang
harus dibayar setiap bulannya yaitu hanya 1% dari uang jaminan.
Proses pembayaran kredit KREASI, nasabah cukup membawa
uang angsuran bulanannya ditambah sewa modal dan juga membawa kartu
angsuran kredit KUMK lalu petugas kasir memeriksa form KUMK -6
(Kartu Angsuran Kredit KUMK), Setelah itu petugas kasir memeriksa
form- form tersebut apabila cocok petugas kasir memanggil nasabah untuk
membayar sesuai dengan angsuran. Perlu diingat bahwa pembayaran atau
pelunasan harus dilakukan dikasir dan tidak dibenarkan bahwa petugas
administrasi KUMK ataupun Kredit menerima pembayaran dari nasabah.
1. Angsuran Bulanan
a. Masa angsuran dan jatuh tempo (Batas akhir) pembayaran
Jatuh tempo tanggal pembayaran ditentukan berdasarkan
tanggal transaksi (Tanggal Pencairan Kredit). Penetapan tanggal
jatuh tempo tersebut adalah tanggal dimana ada terjadinya akad
perjanjian/pencairan dengan contoh :
1) Tanggal 1 (Satu), bulan berikutnya untuk pembayaran jatuh
temponya di tanggal 1 (Satu),
2) Tanggal 3 (Tiga), bulan berikutnya untuk pembayaran jatuh
temponya di tanggal 3 (Tiga).
Perhitungan tanggal jatuh tempo berubah setelah ada
perubahan sistem dari mulai April Tahun 2014 yang dimana
sebelumnya, tanggal jatuh tempo yang di tentukan per tgl 10, 20,
dan 30/31.
b. Penetapan Besar Angsuran
Pelunasan Kredit dilakukan dengan cara Angsuran bulanan
yang jumlahnya sama. Angsuran bulanan terdiri dari cicilan pokok
pinjaman ditambah dengan sewa modal dengan hitungan sebagai
berikut :
Ang=UP+n(SM x)n
Keterangan :
Ang : Besarnya Angsuran Perbulan
UP : Uang Pinjaman
N : Jangka waktu Pelunasan Kredit (Dalam hitungan Bulan)
SM : Tarif Sewa Modal (Bunga) Perbulannya
Contoh :
1. Besar Uang Pinjaman : Rp
6.000.000,00,-
2. Jangka waktu pelunasan kredit : 12 Bulan
3. Tarif Sewa Modal : 12 %
SM perbulan = 12 % ÷ 12 Bulan = 1 %
Ang=Rp 6.000.000,00 ,−+12¿¿
¿ Rp 6.000.000,00 ,−+12¿¿
= Rp 560.000,00,-
Maka diketahui besarnya angsuran yang harus dibayar oleh
nasabah setiap bulannya adalah Rp 560.000,00,-
c. Kualifikasi Pinjaman
Atas dasar kelancaran dalam mengangsur pinjaman,
Nasabah kredit Kreasi dibagi ke dalam beberapa kategori.
Kualifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
KODE KATAGORI KETERANGAN
1 Lancar Nasabah yang mengatur kredit tidak sampai
melewati tanggal jatuh tempo. Terhadap
nasabah ini cukup membayar UP + SM
DPK Di bawah
pengawasan khusus
Nasabah yang menunggak angsuran kredit
sampai dengan 1 (satu) bulan dari tanggal jatuh
tempo angsuran. Terhadap nasabah ini
dienakan denda sesuai tariff yang ditetapkan
dalam surat edaran tersendiri.
KL Kurang lancar Nasabah yang menunggak angsuran kredit
lebih dari 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) bulan
semenjak tanggal atuh tempo angsuran.
Terhadap nasabah ini dikenakan dengan sesuai
tariff yang ditetapkan dalam suratv edaran.
DR Diragukan Nasabah yang menunggak angsuran kredit dari
2 (dua) sampai 3 (tiga) bulan semenjak jatuh
tempo anggsuran. Terhadap nasabah ini
dikenakan denda sesuai tariff yang di kenakan
dalam surat edaran.
M Macet Nasabah yang menunggak angsuran lebih dari
3 (bulan) semenjak tanggal jatuh tempo.
Angsuran. Terhadap nasabah ini dikenakan
denda sesuai tarif yang ditetapkan dalam surat
edaran juga mulai diberikan somasi pertama.
Pertama. Selanjutnya apabila setelah dikirim
surat peringatan (somasi) sebanyak 3 (tiga) kali
yang bersangkutan masih tidak dilunasi
pinaman. Maka manajer cabang harus
melaksanakan sita atas barang amonan
Sumber : PT PEGADAIAN (persero) Cabang Padalarang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di PT PEGADAIAN (Persero) cabang
padalarang bandung barat terhadap Kredit Sistem Fidusia
(Kreasi), Maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur pengajuan cukup sederhana dan mudah. Pemberiannyapun
relatip cepat kepada nasabah. Dimulai dari penyerahan dokumen
persyaratan dengan mengisi formulir permohonan kredit yang
selanjutnya dilakukan survey lapangan untuk analisa pemberiaan
kredit. Dalam tempo 3 sampai 7 hari kerja kredit sudah bisa cair
terhitung dari persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah.
2. Permasalahan yang sering terjadi pada pengajuan kredit ialah bagi
sipemilik kendaraan bermotor dalam Bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB), sering ditemui tidak adanya faktur dokumen
pembuatan kendaraan bermotornya dari pemohon sehingga pengajuan
kredit tidak dapat untuk dicairkan.
3. Untuk menanggulangi solusi masalah, dibolehkannya nasabah
meminjam kendaraan bermotor dengan atas bukan nama sendiri
sebagai jaminan dalam pengajuan kredit, yang ada melengkapi
dokumen faktur pembutan kendaraannya dan harus dari pemilik yang
mempunyai hubungan saudara yang sedarah baik orang tuanya atau
anaknya, dengan atas ijin persetujuan dari atas nama pemilik
kendaraan .
2.2 Saran
Dari hasil pengamatan tersebut atas permasalahan yang terjadi,
penulis memberikan saran sebagai berikut.
1. Sebaiknya produk KREASI yang dikeluarkan oleh PT PEGADAIAN
(Persero) Cabang Padalarang disosialisasikan dengan baik kepada
nasabah agar para nasabah lebih memahami apa tujuan produk.
2. Diharapkan agar prosedur pengajuan pinjaman dijelaskan secara rinci
pada nasabah, sampai nasabah tersebut mengerti, baik itu prosedurnya
maupun isi perjanjian yang dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman
antara nasabah dengan PT PEGADAIAN (Persero).
DAFTAR PUSTAKA
A. DOKUMEN
1. Undang- undang Nomor 10 Tahun 1998 hal 10 tentang Perbankan Pasal 1
butir 11
2. Undang- undang Nomor 42 tahun 1999 tentang jaminan Fidusia
B. BUKU ILMIAH
1. Muhammad Ali (2000:325) Prosedur tata cara kerja
2. Kohler L. Eric, (2001). Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil.
3. PT PEGADAIAN (Persero), (2005). Buku Pedoman Operasional Kredit
Kreasi.
C. WEBSITE
1. Http://www.pegadaian. g o.id diakses pada hari minggu 17/05/2015/18.00
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Observasi
Lampiran 2 : Surat Permohonan Praktek Ijin Observasi
Lampiran 3 : Lembar Pengajuan Judul dan Bimbingan
Lampiran 4 : Lembar Catatan Observasi
Lampiran 5 :Lembar absen Observasi
Lampiran 6 : Lembar Analisis Kelayakan Usaha
Lampiran 7 : Surat Perjanjian Utang Piutang
Lampiran 8 : Lembar Perjanjian Jaminan Fidusia
Lampiran 9 : Surat Kartu Register Angsuran Kredit
Lampiran 10 : Surat Bukti Penaerimaan Uang
Lampiran 11: Kartu Angsuran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 17 Mei 1984
dengan nama Hadiansyah Permana, beragama Islam dan
mempunyai hobi olah raga sepak bola, Beralamat di Jl.
Pasantren Timur No. 77 Kabupaten Bandung. Penulis
adalah anak ke 3 (tiga) dan mempunyai dua orang kaka,
dua orang kaka ipar dan satu orang adik. Menempuh
pendidikan di SDN V Soreang (1993), SLTPN Soreang (1999), SMK
“MERDEKA” Soreang Jurusan Tehnik Mesin (2002). Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di Politeknik Piksi Ganesha Bandung Program D III
Administrasi dan Keuangan sejak akhir tahun 2012.
Penulis memiliki bekal pengalaman pertama kali kerja di PT DONKWANG IND,
Industri Logam Alumunium Jl. Bojong Buah No 3A tahun2003 sampai 2006.
PT RAJAWALI PRATAMA MULYA, Industri Garmen Jl. Bata Merah Holis
Bandung tahun 2007 sampai 2008 awal. Jasa pengirimana koran di Lembaga
Swadaya Masyarakat yang lebih aktif di berita Mingguan Info Bandung di
Soreang tahun 2008 awal sampai 2010. Di tahun 2011 PT PEGADAIAN (persero)
cabang padalarang Jl. Raya Padalarang- Point Blok D, sebagai Petugas
Administrasi Usaha Lain (PAUL) tahun 2011 akhir, dan berganti divisi sebagai
Petugas Administrasi Mikro (PAM) dari awal tahun 2015.