grav i metri
DESCRIPTION
mikroTRANSCRIPT
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
LAPORAN LENGKAP
KIMIA ANALISIS FARMASI
PERCOBAAN
G R A V I M E T R I
OLEH:
KELOMPOK : III (TIGA)
GOLONGAN : III (TIGA)
ASISTEN : MUH. RIQKY RAMLI
SAMATA - GOWA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia analitik terbagi dalam dua bidang analisis, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif yang di dasarkan pada
pengidentifikasian senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam suatu
sampel sedangkan analisis kuantitatif di dasarkan pada penentuan kadar atau
jumlah suatu zat yang terkandung dalam sampel tersebut.
Dalam menentukan jumlah zat dari sampel (analit) dapat di gunakan
beberapa metode, di antaranya adalah metode gravimetri. Analisis gravimetri
adalah analisis kimia secara kuantitatif berdasarkan proses pemisahan dan
penimbangan suatu unsur atau senyawa dalam bentuk semurni mungkin.
Metode ini merupakan metode yang paling tua dan paling sederhana di
banding dengan cara pemeriksaan lainnya.
Langkah-langkah dalam analisis gravimetri di antaranya persiapan
larutan sampel, pengendapan, digest (menumbuhkan Kristal-kristal endapan),
penyaringan, pencucian, pernjernihan, pemijaran, penimbangan, dan
perhitungan.
Kegunaan metode gravimetri dalam dunia farmasi diantaranya adalah :
Penetapa kadar laktosa dalam susu,salisilat dalam obat,fenoftalein dalam obat
pencahar, nikotin dalam pestisida, kolestrol dalam biji-bijian dan
benzaldensuid dalam buah tetentu. Oleh karena itu,percobaan ini penting
untuk dilakukan,supaya dapat menambah ilmu seorang farmasis tentang
metode gravimetri.
B. Maksud dan tujuan
1. Maksud percobaan
Mengetahui dan memahami cara menentukan kadar dari suatu sampel
berdasarkan Metode gravimetri.
2. tujuan percobaan
Menentukan kadar NaCL dalam campuran NaCl dan Fe berdasarkan
metode Gravimetri. Dengan cara penguapan
C. Prinsip percobaan.
Penentuan kadar NaCl dari sampel campuran NaCl dan Fe3+ dengan
perbandingan 1:10 dimana sampel ditimbang dan dilarutkan secara berkala
sebanyak 3 kali pelarutan kemudian dipijarkan dan dipanaskan setelah itu
didinginkan lalu ditimbang massa murninya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Kimia analitik bisa di bagi dalam dua bidang analisis, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif didasarkan pada
identifikasi senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam suatu sampel.
Sedangkan analisis kuantitatif di dasarkan pada penetapan jumlah suatu zat
yang terkandung dalam sampel tersebut.
Zat yang di tetapkan tersebut sering di namakan sebagai konstituen
atau analit. Jika zat tersebut menyusun lebih dari 1% dari sampel, maka analit
ini dinyatakan sebagai konstituen utama. Zat itu di anggap sebagai konstituen
perunut, (trace). (Underwood. 2002; 2)
Dalam menentukan jumlah zat dari sampel (analit) dapat di gunakan
beberapa metode, di antaranya adalah metode volumetri, metode gravimetric,
metode potensiometri, dan metode kolovimetri. Gravimetric merupakan cara
pemeriksaan jumlah zat palu=ing tua dan yang paling sederhana di
bandingkan dengan cara pemeriksaan lainnya. Analisis gravimetri adalah
analisis kimia secara kuantitatif berdasarkan proses pemisahan dan
penimbangan suatu unsur atau senyawa dalam bentuk semurni mungkin.
Untuk memisahkan zat ke bentuk yang dapat terukur, car gravimetri di
lakukan melalui :
1. Car penguapan
2. Car elektrogravimetri
3. Car pengendapan
Langkah-langkah yang harus di perhatikan dalam gravimetri adalah:
1. Penambahan pereaksi pengendap
2. Pembentukan endapan
3. Kontaminasi endapan
4. Menyaring dan mencuci endapan
5. Pengeringan dan pemanasan endapan. (Khopkar, 1990; 29-30)
Gravimetri merupakan cara analis kuantitatif berdasarkan berat tetap
(berat konstan)-nya. Dalam analis ini, unsure atau senyawa yang dianalisis di
pisahkan dari sejumlah bahan yang di analisis. Bagian terbesar analisis
gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang di
analisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap ( stabil ), sehingga
dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang di analisis
selanjutnya di hitung dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya.
Suatu metode analisis gravimetric di dasarkan pada reaksi kimia
seperti;
2A + rR A2 + Rr
Yang mana sejumlah 2 analit A akan bereaksi dengan sejumlah r
pereaksi R membentuk produk A2Rr yang biasanya merupakan suatu
senyawa yang sedikit larut dan dapat di timbang setelah pengeringan, atau
produk tersebut dapat di bakar menjadi senyawa lain yang komposisinya
diketahui untuk kemudian di timbang.
Supaya analisis gravimetric berhasil, maka persyaratan yang harus di
penuhi adalah:
1. Proses pemisahan analit yang di tuju harus berlangsung secara sempurna
sehingga banyaknya analit yang tidak terendapkan secara analitis tidak
terdeteksi.
2. Zat yang akan di timbang harus murni atau mendekati murni dan
mempunyai susunan yang pasti. Jika syarat ini tidak terpenuhi maka akan
menimbulkan kesalahan yang besar. ( Sudjadi. 2007; 91-92).
Teknik analisis gravimetri dapat di bagi dalam beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Pengendapan
Pemisahan unsur murni ( analit ) yang terdapat dalam sampel dapat
terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan :
a. Cara pengendapan
b. Cara penguapan atau pengeringan ( evolution )
c. Cara analisis pengendapan dengan memakai listrik
d. Dan berbagai cara fisisk lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berhasilnya cara pengendapan adalah:
a. Endapan harus sedemikian tidak larut, sehingga tidak ada kehilangan
yang berarti penyaringan
b. Keadaan fisik endapan harus sedemikian rupa sehingga dapat segera
di pisahkan dari larutannya dengan penyaringan serta di cuci hingga
bebas dari pengotornya
c. Endapan harus dapat di ubah menjadi senyawa murni dengan susunan
kimia yang pasti, ini dapat di capai dengan pemijaran atau
pengeringan/penguapan memakai cairan yang cocok.
2. Penyaringan.
Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang bebas
(terpisah) dari larutan (cairan nduk). Alat-alat yang digunakan untuk
penyaringan adalah :
a. Kertas saring ( corong gelas )
b. Krus GOOCH dilapisi serat asbes
c. Krus penyaring atau gelas sinter.
Saringan yamg digunakan tergantung dari sifat endapan dan juga dari
suhu pengerjaan selanjutnya. Kertas saring di gunakan untuk endapan yang
gelatinus atau endapan lain yang akan di pijarkan pada suhu tinggi,
misalnya sampai suhu 1200C. krus penyaring serta gelas sinter hanya di
pergunakan jika endapan nantinya di panasi pada suhu yang lebih rendah
dari 2000C.
3. Pencucian endapan.
Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari
cairan induknya yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan
akan meninggalkan bahan-bahan yang tidak mudah menguap, karena
endapan harus di cuci semurni-murninya. Larutan yang di gunakan untuk
mencuci endapan mungkin sedikit saja untuk menghindari adanya endapan
yang larut. Syarat cairan pencuci :
1. Tidak melarutkan endapan tetapi mudah melarutkan kotoran.
2. tidak menyebabkan dispresi pada endapan.
3. Tidak membentuk senyawa yang suka larut atau menguap dengan
pengendapan.
4. Pada pengeringan endapan, cairan mudah menguap dari endapan.
5. Tidak mengandung zat-zat yang dapat menggannggu penyelidikan
lapisan.
Ada juga endapan yang mudah teroksidasi selama pencucian. Untuk
endapan semacam ini tidak boleh dibiarkan sampai kering dan harus
menggunakan larutan pencuci yang dapat merubah bentuk teroksidasi
menjadi bentuk semula. Untuk endapan yang yang gelatinus mencucinya
harus dengan cara melimbang (decantition) misalnya pada endapan
aluminium hidroksida.endapan gelatinus lebih sukar dicuci dari pada
endapan berbentuk hablur seperti kalsium disalat.
4. Mengeringkan dan memanaskan endapan.
Sebelum endapan diimbang harus diubah terlebih dahulu menjadi
bentuk yang susunannya tetap.Ini dikerjakan dengan cara pengeringan
atau pemanasan/pemijaran.Mana yang akan dilakukan tergantung pada
sifat endapan serta alat penyaringan yang digunakan. Endapan tersebut
dikeringkan (drying) jika suhu pemanasannya lebih rendah dari 250-
10000C. Endapan yang akan dikeringkan dikumpulkan dalam krus
penyaring.pengeringan 000dilakukan juga dalam krus ini menggunakan
almari pengering (thermostatically controlled electik drying-
over).pemijaran dilakukan dalam krus persolin untuk pemijaran endapan
yang disaring dalam kertas saring bebas abu.Cara pembakarannya dengan
memakai pembakar gas 11(Bunsen atau meker) atau menggunakan
dapur/tanur pembakaran.Jika penyaringan pakai kertas harus diperhatikan
adakah endapan yang berubah jika dibakar bersama kertas.
(sudjadi.2007;97-109).
Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analit murni dapat
dilakukan dangan cara penguapan atau cara pengeringan.Dasar dari cara
ini adalah menghilangkan penyusun (komponen/konstituen) yang mudah
menguap. Ini dilakukan menurut beberapa cara:
1. pemijaran secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas yang
tidak ikut bereaksi (indefferant).
2. Dengan memakai pereaksi kimia yang dapat mengubah penyusun yang
dikehendaki menjadi lebih mudah menguap.
3. dengan memakai pereaksi kimia sehingga senyawa dapat diubah
menjadi penyusun yang sukar untuk menguap.
Granimetri dapat digunakan untuk menentukan hamper semua
katior dan anion anorganik serta zat-zat netral seperti air,belerang
dioksida,karbon dioksida,dan iodiun.Selain itu,berbagai jenis zat organik
dapat ditetapkan dengan teknik grasimetri ini .contoh-contohnya antara
lain:penetapan kadar laktosa dalam susu,salisilat dalam sediaan
obat,fenoftalein dalam obat pencahar,nikotin dalam pestisida,kolesterol
dalam biji-bijian,dan benzaldehid dalam buah tertentu.(Sudjadi.2007;111-
112).
B. URAIAN BAHAN
1. Aquades (Dirjen POM. 1979; 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILATA
Nama lain : air suling
Rumus molekul ; H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : pelarut
2. Besi (Dirjen POM. 1979; 762)
Nama Resmi : FERROSII
Nama Lain : Besi
Rumus Molekul : Fe
Berat molekul : 56
Pemerian : hablur beruraian hitam
Kelarutan : larut dalam asam klorida encer P, dan
membebaskan hydrogen sulfide
Kegunaan : sampel
3. NaCl (Dirjen POM. 1979; 403-404)
Nama Resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama lain : Natrium klorida
Rumus molekul : NaCL
Berat molekul : 58,44
Pemerian : hablur heksahedral, tidak berwarna, ataU serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan : larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam leih kurang 10 bagian gliserol
P, sukar laarut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sampeL.
C. Prosedur Kerja (Haeria, 2011; 14)
Penetapan Kalsium dalam sampel.
Pada praktikum ini asisten akan memberikan suatu larutan sampel
yaitu CaCl2. Dengan metode gravimetric anda ditugaskan untuk mencari
berapa gram Ca yang ada dalam sampel tersebut.
Tambahkan sedikit demi sedikit 10 mL H2C2O4 2M pada larutan
sampel yang diberi oleh asisten (panaskan dahulu larutan sampel).aduk
perlahan-lahan.Biaskan sampai terjadi endapan sempurna.Pastikan semua
endapan sudah terjadi,lalu panaskan endapan diatas penangar air selama 1
jam. Saring endapan dengan kertas saring.Cuci dengan aquadest yang
mengandung sedikit asam oksalat sampai filhat bebas dari Cl (jika perlu
periksa dengan larutan perak nitrat 0,1 m).Tempatkan endapan dalam cawan
porselin (yang sudah dipijarkan sampai beratnya konstan).Pijarkan endapan
dalam muffle furnace selama 15 menit,suhu 600-800c.Masukkan dalam
eksilator,biarkan sampai dingin. Timbang ulangi pemijaran sampai diperoleh
berat yang konstan. Hitung besarnya kadar Ca dalam sampel.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cawan persolin,
deksikator, gegep, gelas ukur, gelas kimia, corong, sendok tonduk,
stopwatch, oven, Bunsen, kaki tiga, kasa asbes, neraca analitik, dan korek
api
2. Bahan yang digunakan.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Aquadest, Besi
(Fe), kertas timbang, kertas saring, alkohol dan NaCl,
B. Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan, kemudian ditimbang kurang lebih 3 gram
campuran NaCl dan Fe dan dimasukkan kedalam gelas kimia, setelah itu
ditambah 15 Ml aquadest, dan disaring larutan dari endapan, diulangi langka
4-5 dengan volume air 10,dan 5, kemudian capor dipijarkan dengan api
Bunsen terlebih dahulu lalu dipanaskan capor dalam oven pemanas selama 30
menit, didinginkan dalam deksilator selama 15 menit, ditimbang capor hasil
pemijaran. Diulangi langka 7-9 sebanyak 2 kali, dan Dihitung kadar NaCl
dalam sampel.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan.
NoMassa sampel
(gram)
Massa Cawan (Gram)
Kosong I II III IV
1. 3,0137 50,1118 71,282
0
68,7636 63,3761 52,6878
B. Perhitungan
Berat NaCl I = Massa Cawan terakhir – Massa cawan kosong
= 71,2820 – 50,1118
= 21,1702
% kadar NaCl =21 ,17023,0137
× 100 %
= 702, 4654 %
Berat NaCl II = Massa Cawan terakhir – Massa cawan kosong
= 68,7636 – 50,1118
= 18,6518
% Kadar NaCl =18,65183,0137
×100 %
= 618,9003
Berat NaCl III = 63,3761 – 50,1118
= 13,2643
% Kadar NaCl = 13,26433,0137
×100 %
= 440,1333%
Berat NaCl IV = Massa Cawan terakhir – Massa cawan kosong
= 52,6878 g - 50,1118 g
= 2,5760 gram
% Kadar NaCl =massa NaCl
massa sampelx 100 %
=2,5760 gram3,0137 gram
x 100 %
= 85,4763%
Kadar rata- rata =702,4654 %+618,9003 %+440,1333 %+85,4763 %
4
= 461,7438%
2. Kadar Na+ = BA Na + x 2,5760 gramBM NaCl
=23
58,44x 2,5760 gram
= 1,0138 gram
% kadar Na+ =1,0138 gram2,5769 gram
x 100 %
= 39,3566%
C. Reaksi
NaCl + Fe
NaCl(s) + Fe(s) + H2O(l)
NaCl + H2O NaCl + H2O
BAB V
PEMBAHASAN
Kimia analitik terbagi dalam dua bidang,yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitetif.Analisis kualitatif yaitu penentuan jenis senyawa yang terdapat
dalam suatu sampel.sedangkan analisis kuantitetif penetuan jumlah / kadar
senyawa yang terkandung dalam sampel analit tersebut.
Dalam penentuan kadar dapat digunakan beberapa metode, diantaranya
adalah dan metode gravimetri. Metode ini didasarkan pada pembentukan endapan.
Metode Gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat
konstan)nya. Dalam analisis ini unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan
dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar dalam analisis ini
mengangkat perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi
senyawa lain yang murni dan stabil.
Syarat-syaratdalam analisis gravimetri adalah:
1. Proses pemisahan analit yang dituju harus berlangsung secara sempurna
sehingga banyaknya analit yang tidak terendapkan secara analisis tidak
terdeteksi.
2. Zat yang akan ditimbang harus murni atau mendekati murni dan mempunyai
susunan yang pasti.
Beberapa teknik yang harus diperhatikan dalam analisis Gravimetri
adalah:
1. Pengendapan
2. Penyaringan
3. Pencucian endapan
4. Pengeringan dan pemanasan endapan
5. Penimbangan endapan
Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analit murni dapat dilakukan
dengan cara penguapan atau pengeringan. Dasar dari cara ini adalah
menghilangkan penyusun yang mudah menguap. Cara yang dilakukan diantaranya
adalah :
1. Pemijaran secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas yang tidak
ikut bereaksi.
2. Pemakaian pereaksi kimia yang mengubah penyusun yang dikehendaki
menjadi lebih mudah menguap.
3. Pemakain reaksi kimia yang mengubah senyawa menjadi zat yang tidak
mudah menguap.
Dalam percobaan kali ini bertujuan untuk menentukam kadar NaCl dari
campurannya dengan Fe melalui proses penguapan atau pemijaran.Mekanisme
kerjanya adalah sampel yang terdiri dari NaCl dan Fe ditimbang kurang lebih 3
gram,kemudian dilarutkan dalam air dan disaring dengan menggunakan kertas
saring sebanyak tiga kali (masing-masing volume air 15 ml,10 ml,dan 5
ml).Kemudian residunya diambil dan dipanaskan dalam oven pemanas hingga
suhu 335-350c selama kurang lebih 15 menit.Setelah itu sampel didinginkan
dalam desikator selama 15 menit baru kemudian ditimbang. Pemanasan,
pendinginan dan pinimbangan terus dilakukan hingga diperoleh berat konstannya
Dari hasil percobaan yang dilakukan,kadar NaCl dalam 3,0137 gram
sampel adalah sebesar 2,5760 gram atau sebesar 85,4762%.Ini didapat dari hasil
penimbang terakhir,yaitu cawan porselin dan sampel yang telah kering di kurangi
dengan berat cawan porselin kosong.Sebelumnya berat porselin ditambah
sampelpada penimbangan tiap 15 menit setelah pemanasan berturut-turut adalah
71,2820 gram,68,7636 gram,63,3761 gram.
Pada percobaan Campuran NaCl dan Fe yang digunakan kerena sampel
NaCl larut jika ditambah dengan H2O sedangkan Fe memiliki tingkat kelarutan
yang berbeda dalam air. Fe tidak melarut sehingga dapat dipisahkan dengan NaCl
melalui penyaringan. Karena Fe akan mengendap pada kertas saring dan NaCl
akan melarut dengan air dan menjadi filtrat.
Kadar NaCl yang didapat tidak sesuai dengan yang terterah dalam
Farmakope Indonesia,yaitu sekitar 99,55%.HCL ini disebabkan karna beberapa
hal:
1. Sampel yang tumpah pada saat penimbangan sehingga mengurangi kadar
NaCl.
2. Pemanasan dan penyaringan yang tidak teliti menuangkan adanya NaClyang
tidak tersaring.
Dalam dunia farmasi, metode Gravimetri banyak digunakan dalam
penentuan kadarsenyawa-senyawa obat. Diantaranya adalah: Penentuan kadar
solisilat dalam sediaan obat,fenoftalein dalam obat pencahar,nikotin dalam
peptisida,kosein dalam susu dan senyawa-senyawa lainnya.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil percobaan ini adalah
kadar NaCl dalam 3,0713 gram sampel adalah 2,576 gram atau sekitar
85,4763% yang ternyata tidak sesuai dengan kadar NaCl dalam
Farmakope yaitu 90,9%.
B. Saran
1. Lab.
Alat dan bahan harus ditambahkan lagi,supaya tidak mengganggu
percobaan.
2. Asisten
Pertahankan sikap dan cara menjelaskan serta mendampingi
praktikum selama percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R. A. dan A. L. Underwood. Kimia Analisis Kuantitatif Edisi VI. Jakarta:
Erlangga. 2002.
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DEPKES RI. 1979.
Haeria. Penuntun Praktikum Kima Analisis. Makassar: UIN Alauddin. 2011.
Khopkar, S. M. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press. 1990.
Sudjaji. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.
Lampiran:
SKEMA KERJA
3 gram NaCl + Fe
H2O (15,10,5) ml
Kertas Saring
Residu
Dipijarkan
Oven 30 menit
Desikator 15 menit
Timbang
Hitung kadar NaCl