gmp-330-00 - gardamutuprima.com file- materi pertemuan pembukaan diantaranya: perkenalan peserta dan...
TRANSCRIPT
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 1
RESUME HASIL AUDIT
PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
A. Identitas LPPHPL
Nama Lembaga PT. GARDA MUTU PRIMA
Nomor Akreditasi LPPHPL-022-IDN
Alamat Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Nomor Telepon/Faks/ E-Mail
Telp : 0251-7554068 Email : [email protected]
Website : www.gardamutuprima.com
Direktur Ir. Sugeng Hariyadi, MM
Standar Audit Lampiran 1.1. dan 2.1. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 jo.
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
Tim Audit 1. Pazri Nurpazri, S.Hut (Auditor Kriteria Prasyarat/Lead Auditor) 2. Ir. Roch Diardjo (Auditor Kriteria Produksi) 3. Rudi Hermawan, S.Hut, M.Si (Auditor Kriteria Ekologi)
4. Ardi Kusatrianto, S.Sos (Auditor Kriteria Sosial) 5. Edi Wilson, S.Hut (Auditor VLK/Lead Auditor Dibawah
Supervisi)
Pengambil Keputusan Ir. Sugeng Hariyadi, MM
B. Identitas Auditee
Nama Pemegang Izin PT. BORNEO KARYA INDAH MANDIRI
Nomor & Tanggal SK Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.474/Menhut-II/2006,
Tanggal 5 Oktober 2006
Luas Areal ± 50.860 Ha
Lokasi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur
NPWP 02.251.391.5-725.000
Alamat Kantor Kantor Pusat : Jl. Pangeran Hidayatullah No. 88, Samarinda, Kalimantan Timur
Cabang : Graha Hanurata, Jl. Kebun Sirih No. 67-69, Jakarta Pusat
Nomor Telepon/Faks/
Telp : 0541 – 741355
Email : [email protected]
Pengurus Perusahaan Komisaris Utama : Hendry Lesmana
Komisaris : Timotius Sintrajaya Direktur Utama : Soesanto Direktur : Dan Toding
Nomor Sertifikat GMP/2017/10001
Masa berlaku Sertifikat 5 Juli 2017 s.d. 10 Februari 2022
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 2
C. Tahapan Audit
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I 21 - 29/04/2017,
Kantor PT Garda Mutu Prima, Bogor – Provinsi Jawa Barat.
- Melakukan kajian awal mengenai
kecukupan dan ketersediaan dokumen serta rekaman kegiatan pengelolaan hutan IUPHHK-HA PT Borneo Karya Indah Mandiri
(PT BKIM) sesuai dengan ruang lingkup audit.
- Dokumen dan rekaman yang terkait
dengan penilaian kinerja PHPL dan VLK PT BKIM dinilai cukup tersedia sehingga memungkinkan untuk dilakukan audit
tahap II/audit lapangan.
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
17 dan 23/05/2017, Kantor Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Timur, di Samarinda.
Kantor BPHP Wilayah XI
Samarinda, di Samarinda.
- Melapor dan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan BPHP Wilayah XI Samarinda terkait
pelaksanaan Sertifikasi PHPL dan VLK PT PT BKIM.
- Diperoleh beberapa informasi dan masukan
yang perlu ditindaklanjuti terkait dengan Sertifikasi PHPL dan VLK PT BKIM.
Konsultasi Publik 19/05/2017, Kantor Kecamatan Sandaran,
Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
- Dihadiri oleh para pihak diantaranya: Tim Audit PT Garda Mutu Prima (PT GMP),
Assesor KAN, Camat Sandaran, Aparat Desa, Perwakilan Kepolisian dan Babinsa, Perwakilan LSM, Tokoh Masyarakat, dan
perwakilan masyarakat sekitar areal kerja PT BKIM, serta perwakilan pemegang izin lain yang berbatasan dengan PT BKIM.
- Terjaring beberapa informasi dan masukan/issue terkait dengan keberadaan dan kegiatan operasional PT BKIM.
Pertemuan
Pembukaan
19/05/2017,
Kantor/Basecamp PT BKIM, Site Manubar Desa Manubar, Kec.
Sandaran, Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
- Dihadiri oleh Tim Audit PT GMP, Assesor
KAN, Wakil Manajemen/MR dan perwakilan karyawan Auditee.
- Materi Pertemuan Pembukaan diantaranya:
Perkenalan peserta dan penjelasan peran dan tugas masing-masing; Konfirmasi rencana, ruang lingkup, tujuan dan
sasaran, standar, dan tata waktu audit; Penjelasan metodologi dan tahapan audit;
Penjelasan bahwa perkembangan audit akan diinformasikan kepada auditee; Konfirmasi bahasa yang digunakan;
Konfirmasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan oleh tim audit; Konfirmasi terkait kerahasiaan dan
kesediaan auditee untuk menyediakan data/informasi secara lengkap dan transparan; Informasi terkait penyampaian
dan konfirmasi temuan audit, termasuk pengkategorian temuan audit; Informasi mengenai ketentuan yang dapat
menyebabkan audit dihentikan; Konfirmasi
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 3
Perwakilan Manajemen (MR); Tanya jawab; dan Penandatangan B Pertemuan Pembukaan.
Verifikasi Dokumen
dan Observasi Lapangan
19-22/05/2017,
Kantor/Basecamp PT BKIM, Site Manubar
Desa Manubar, Kec. Sandaran, Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan
Timur. Areal kerja PT BKIM,
Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
Melakukan verifikasi dokumen dan observasi
lapangan, serta klarifikasi melalui wawancara dengan Auditee dan para pihak sesuai dengan ruang lingkup dan standar audit mengacu
kepada Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016, Lampiran
1.1. Standar Penilaian Kinerja PHPL pada IUPHHK-HA dan Lampiran 2.1 Standar VLK pada pada IUPHHK-HA/HT/RE/Hak
Pengelolaan.
Pertemuan Penutupan
22/05/2017, Kantor/Basecamp PT BKIM, Site Manubar
Desa Manubar, Kec. Sandaran, Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
- Dihadiri oleh Tim Audit PT GMP, Assesor KAN, Wakil Manajemen /MR dan perwakilan karyawan Auditee.
- Materi Pertemuan Penutupan diantaranya: Konfirmasi bahwa bukti audit dikumpulkan berdasarkan data/informasi yang tersedia
serta pengambilan contoh/sampling; Pemaparan kesimpulan hasil audit secara ringkas; Penjelasan dan konfirmasi temuan
ketidaksesuaian dan observasi serta waktu pemenuhannya; penjelasan tahapan
sertifikasi selanjutnya setelah audit lapangan; Tanya jawab; Penandatanganan Berita Acara Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
14/06/2017, Kantor PT Garda Mutu Prima,
Bogor – Provinsi Jawa Barat.
- Keputusan hasil Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT BKIM adalah “Lulus”
dengan predikat “Sedang”. - Diterbitkan Sertifikat Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (S-PHPL), dengan masa
berlaku 5 (lima) tahun, dan penilikan selambat-lambatnya setiap 12 (dua belas)
bulan sekali selama masa berlaku S-PHPL.
D. Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
1 Prasyarat
1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA.
1.1.1 Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas (PP, SK IUPHHK-HA, Pedoman
TBT, Buku TBT, Peta TBT, BATB).
Baik Tersedia lengkap dokumen legal perusahaan dan SK IUPHHK-HA PT BKIM yaitu Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.474/Menhut-II/2006
tanggal 5 Oktober 2006 tentang pembaharuan IUPHHK-HA PT BKIM atas areal hutan produksi seluas ± 50.860 Ha di Provinsi Kalimantan Timur.
Dokumen legal administrasi tata batas tersedia lengkap sesuai dengan realisasi pelaksanaannya.
1.1.2 Realisasi tata batas dan legitimasinya (BATB).
Sedang PT BKIM telah berupaya untuk merealisasikan tata batas temu gelang yang dibuktikan dengan
adanya kegiatan penataan batas/rekonstruksi
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 4
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
batas persekutuan dengan pihak lain walaupun hasilnya belum temu gelang.
1.1.3 Pengakuan para pihak atas eksistensi areal IUPHHK
kawasan hutan (BATB).
Buruk Terdapat konflik batas dan ada upaya pemegang izin untuk menyelesaikan konflik batas tersebut
tetapi tidak terus-menerus.
1.1.4 Tindakan pemegang izin dalam hal terdapat perubahan fungsi kawasan. (Apabila tidak
ada perubahan fungsi maka verifier ini menjadi Not Aplicable).
Buruk Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.718/Menhut-II/2014 tanggal 29 Agustus 2014 tentang Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara, areal IUPHHK-HA PT BKIM mengalami perubahan fungsi kawasan,
namun PT BKIM belum melakukan revisi perencanaan/dokumen RKUPHHK-HA periode
2012 – 2021.
1.1.5 Penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan. (Apabila tidak ada penggunaan kawasan di luar sektor
Kehutanan maka verifier ini menjadi Not Aplicable).
Sedang Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor
kehutanan di dalam areal kerja PT BKIM oleh pihak lain. PT BKIM telah berupaya untuk mendata dan melaporkan penggunaan kawasan
di luar sektor kehutanan kepada instansi yang berwenang, tetapi sampai saat ini persoalan/konflik batas tersebut belum dapat
diselesaikan secara tuntas.
1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HA.
1.2.1 Keberadaan dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan PHL.
Baik PT BKIM telah memiliki dokumen Visi dan Misi yang ditetapkan oleh Direktur Utama (Soesanto) dan isinya telah sesuai dengan kerangka PHPL.
1.2.2 Sosialisasi visi, misi dan tujuan perusahaan.
Sedang Terdapat bukti pelaksanaan sosialisasi Visi dan Misi perusahaan kepada sebagian tenaga kerja
dan sebagian masyarakat sekitar areal kerja PT BKIM/ Desa Binaan.
1.2.3 Kesesuaian visi, misi dengan implementasi PHL.
Sedang Implementasi PHL PT BKIM baru sebagian yang sesuai dengan visi dan misi. Implementasi PHL
yang belum sesuai dengan Visi dan Misi, seperti : target produksi tidak tercapai, tenaga teknis kehutanan masih kurang, dan tata batas belum
temu gelang.
1.3 Jumlah dan kecukupan tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan.
1.3.1 Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan
(sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah kehutanan) di lapangan pada
setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sedang
Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan (sarjana kehutanan dan GANISPHPL) di lapangan
tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan, namun jumlahnya belum memenuhi sesuai ketentuan.
1.3.2 Peningkatan kompetensi SDM. Sedang Realisasi peningkatan kompetensi SDM mencapai 57 % dari yang direncanakan sesuai kebutuhan.
1.3.3 Ketersediaan dokumen
ketenagakerjaan.
Sedang Tersedia sebagian besar dokumen
ketenagakerjaan PT BKIM tetapi tidak lengkap untuk periode 5 tahun terakhir.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 5
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
1.4 Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) Pemegang IUPHHK-HA.
1.4.1 Kelengkapan unit kerja
perusahaan dalam kerangka PHPL.
Baik PT BKIM memiliki struktur organisasi yang
disahkan oleh direksi, dan telah sesuai dengan kerangka pengelolaan hutan produksi lestari, dimana semua aspek bidang kegiatan
pengelolaan hutan terisi oleh personel yang bertanggungjawab pada bidang-bidang pengelolaan hutan.
1.4.2 Keberadaan perangkat Sistem Informasi Manajemen dan
tenaga pelaksana
Sedang PT BKIM telah memiliki perangkat Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan tenaga
pelaksananya tapi belum lengkap untuk seluruh bidang kegiatan.
1.4.3 Keberadaan SPI/internal auditor dan efektifitasnya.
Sedang PT BKIM telah memiliki organisasi SPI, namun belum cukup efektif mengontrol seluruh bidang
kegiatan.
1.4.4 Keterlaksanaan tindak koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi.
Sedang Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi dan pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi Tim SPI, namun tidak
cukup efektif meningkatkan kinerja perusahaan. Tindakan koreksi yang belum terlaksana seperti kekurangan GANIS-PHPL dan kurangnya
peningkatan kompetensi personel.
1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA).
1.5.1 Persetujuan rencana
penebangan melalui peningkatan pemahaman, keterlibatan, pencatatan
proses dan diseminasi isi kandungannya.
Baik Kegiatan RKT/rencana penebangan PT BKIM yang
akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah disosialisasikan dan mendapatkan persetujuan atas dasar informasi
awal yang memadai berupa Berita Acara Sosialisasi dan Persetujuan dari masyarakat sekitar areal PT BKIM.
1.5.2 Persetujuan dalam proses tata
batas.
Sedang PT BKIM telah melaksanakan tata batas
persekutuan tetapi belum temu gelang. Dengan demikian terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari sebagian para pihak.
1.5.3 Persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD.
Sedang PT BKIM telah melakukan program bantuan yang
dituangkan dalam Berita Acara Pelaksanaan Sosialisasi Program, namun berita acara tersebut belum sepenuhnya menunjukkan suatu proses
persetujuan pelaksanaan CSR.
1.5.4 Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung.
Sedang PT BKIM telah melakukan penetapan dan penataan kawasan lindung sesuai dengan dokumen RKUPHHK dan ditegaskan dalam
bentuk Keputusan Direksi, dan terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari sebagian besar para pihak seperti
masyarakat di sekitar areal kerja, instansi kehutanan pusat dan daerah.
2 Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 6
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
2.1.1 Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management plan) yang telah disetujui oleh
pejabat yang berwenang.
Baik Terdapat dokumen RKUPHHK-HA PT BKIM Berbasis IHMB periode 2012-2021 lengkap dengan lampiran-lampirannya yang sudah
disetujui oleh pejabat yang berwenang dengan nomor SK.44/BUHA-2/2012, tanggal 25 Mei 2012, dan PT BKIM tidak dikenai peringatan terkait
pemenuhan kewajiban RKUPHHK-HA.
2.1.2 Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di lapangan dengan rencana
jangka panjang.
Baik PT BKIM telah melakukan penataan areal kerja (Blok RKT dan petak tebangan) di lapangan dan sesuai dengan RKUPHHK-HA yang disahkan
pejabat berwenang.
2.1.3 Pemeliharaan batas blok dan
petak /compartemen kerja.
Sedang PT BKIM telah melakukan Penataan Areal Kerja di
lapangan, namun tanda batas blok dan petak kerja hanya sebagian (> 50%) yang terlihat
dengan jelas di lapangan.
2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada
setiap tipe ekosistem.
2.2.1 Terdapat data potesi tegakan per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/Survei
Potensi, ITSP, Risalah Hutan).
Sedang PT BKIM memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB/survei potensi dan hasil ITSP 3 tahun terakhir, namun hanya sebagian
yang memiliki kelengkapan peta pendukungnya (jalur survei dan peta pohon).
2.2.2 Terdapat informasi tentang riap tegakan.
Buruk PT BKIM memiliki data pengukuran riap tegakan/PUP untuk tipe ekosistem yang ada
(hutan daratan kering) namun belum lengkap 1 seri pengukuran sehingga belum dapat dianalisis.
2.2.3 Terdapat perhitungan internal/self JTT berbasis data potensi dan kondisi
kemampuan pertumbuhan tegakan.
Buruk Hasil pengukuran riap pada PUP PT BKIM belum mencukupi untuk dilakukan analisis pertumbuhan riapnya (belum lengkap 1 seri pengukuran),
dengan demikian PT BKIM belum mempunyai cukup bukti melakukan upaya analisis data potensi dan riap tegakan.
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan.
2.3.1 Ketersediaan SOP seluruh
tahapan kegiatan sistem silvikultur.
Sedang SOP sebagian besar tahapan kegiatan sistem
silvikultur (TPTI) tersedia, namum isi beberapa SOP belum seluruhnya sesuai dengan pedoman pelaksanan atau petunjuk teknis yang berlaku.
2.3.2 Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem
silvikultur.
Sedang Terdapat bukti-bukti bahwa PT BKIM telah mengimplementasikan sebagian SOP tahapan
sistem silvikultur.
2.3.3 Tingkat kecukupan potensi tegakan sebelum masak tebang
Sedang Jumlah pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang (dengan
mempertimbangkan kemampuan riap pertumbuhan tegakan setempat) kurang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil
pada rotasi ke-2 (± 22 batang/Ha).
2.3.4 Tingkat kecukupan potensi permudaan.
Baik Terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau
pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang mampu menjamin
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 7
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-3 (sekitar 240 batang tiang/Ha).
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil hutan kayu.
2.4.1 Ketersediaan prosedur pemanfaatan hutan ramah
lingkungan.
Sedang Tersedia SOP pemanfaatan/pengelolaan hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan
pengelolaan, namum isinya belum seluruhnya sesuai untuk karakteristik kondisi areal kerja PT BKIM.
2.4.2 Penerapan teknologi ramah
lingkungan.
Sedang PT BKIM telah menerapan teknologi ramah
lingkungan pada 1 - 2 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelolaan hutan.
2.4.3 Tingkat kerusakan tegakan tinggal minimal dan
keterbukaan wilayah.
Sedang Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan (semai, pancang,
tiang, pohon) < 30 %.
2.4.4 Limbah pemanfaatan hutan
minimal
Baik Faktor Eksploitasi > 0,70.
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/pemanenan/pemanfaatan pada areal kerjanya.
2.5.1 Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT) yang disusun berdasarkan
rencana kerja jangka panjang (RKU) dan disahkan sesuai
peraturan yang berlaku (Dinas Prov, self approval).
Sedang Terdapat sebagian besar dokumen RKT selama periode waktu penilaian (RKT tahun 2012 – 2017) yang disusun berdasarkan RKUPHHK-HA dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang, kecuali RKT tahun 2015 tidak tersedia.
2.5.2 Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek dengan rencana jangka
panjang.
Baik Terdapat peta kerja PT BKIM sesuai RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat yang berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/
dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
2.5.3 Implementasi peta kerja
berupa penandaan batas blok tebangan/dipanen/ dimanfaatkan/ditanam/dipelih
ara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk
konservasi/buffer zone/ pelestarian plasma nutfah/
religi/budaya/ sarana prasarana dan, penelitian dan pengembangan).
Sedang Terdapat implementasi peta kerja berupa
penandaan pada sebagian besar (>50%) batas blok dan petak tebangan/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelih
ara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
2.5.4 Kesesuaian lokasi, luas, jenis dan volume panen dengan
dokumen rencana jangka pendek.
Sedang Realisasi volume tebangan total, dan per kelompok jenis kurang dari 70% dari rencana
tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.
2.6 Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan
memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta pening-katan kemampuan sumber daya manusia.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 8
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
2.6.1 Kondisi kesehatan finansial Buruk Selama periode 5 tahun terakhir, laporan keuangan PT BKIM yang diaudit oleh Akuntan Publik menunjukkan bahwa Likuiditas <100%,
Solvabilitas <100%, Rentabilitas negatif, dan Catatan kantor akuntan publik terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir PT BKIM adalah
Wajar Dengan Pengecualian.
2.6.2 Realisasi alokasi dana yang cukup berdasarkan laporan Penatausahaan keuangan
yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi
(yang telah diaudit oleh akuntan publik).
Sedang Realisasi alokasi dana hanya mencukupi sekitar 70,59 % dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan
keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman pelaporan Keuangan pemanfaatan Hutan Produksi yang telah di audit oleh akuntan publik.
2.6.3 Realisasi alokasi dana yang proporsional.
Buruk Alokasi dana selama 5 tahun terakhir untuk seluruh bidang kegiatan tidak proporsional
(perbedaan > 50 %).
2.6.4 Realisasi pendanaan yang
lancar.
Sedang Realisasi pendanaan PT BKIM untuk kegiatan
teknis kehutanan selama 5 tahun terakhir cukup lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu.
2.6.5 Modal yang ditanamkan (kembali) ke hutan.
Sedang Realisasi modal kegiatan Pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah
kosong di areal IUPHHK-HA PT BKIM selama 5 tahun terakhir adalah sekitar 63%.
2.6.6 Realisasi kegiatan fisik penanaman/ pembinaan
hutan.
Sedang Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) PT BKIM selama
periode audit adalah sekitar 63 % dari yang direncanakan.
3 Ekologi
3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan.
3.1.1 Luasan kawasan dilindungi. Sedang Luas kawasan lindung di dalam areal kerja PT
BKIM sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada (RKUPHHK-HA periode 2012 – 2021), tetapi
tidak seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya.
3.1.2 Penataan kawasan dilindungi (persentase yang telah ditandai, tanda batas
dikenali).
Sedang Kawasan lindung yang telah ditata di lapangan berdasarkan jenis-jenis KL yang ada yaitu 75%, tetapi penataan sempadan sungai baru sebagian
dan buffer zone belum dilakukan penataan.
3.1.3 Kondisi penutupan kawasan dilindungi.
Baik Kondisi penutupan Kawasan Lindung PT BKIM yang berhutan > 80%.
3.1.4 Pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi.
Sedang Keberadaan Kawasan Lindung di PT BKIM telah mendapat pengakuan para pihak masyarakat
yang ada di sekitar Areal PT BKIM, yaitu Desa Kerayaan dan Desa Susuk Dalam, tetapi belum mendapat pengakuan dari perusahaan-
perusahaan yang berada di sekitar PT BKIM.
3.1.5 Laporan pengelolaan kawasan
lindung hasil tata ruang areal/land scaping sesuai
Sedang PT BKIM telah memiliki sebagian dokumen
laporan pengelolaan sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian Kawasan Lindung hasil tata
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 9
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
RKL/RPL dan/atau tata ruang yang ada di dalam RKU.
ruang yang ada dalam dokumen RKUPHHK-HA dan RKL RPL PT BKIM.
3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan.
3.2.1 Ketersediaan prosedur perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan
yang ada.
Sedang PT BKIM telah memiliki prosedur-prosedur terkait perlindungan hutan tetapi belum terperinci serta belum mencakup seluruh jenis gangguan yang
ada.
3.2.2 Sarana prasarana perlindungan gangguan hutan.
Sedang Sekitar 53 % dari jenis, jumlah dan fungsi sarana prasarana perlindungan gangguan hutan yang dimiliki oleh PT BKIM telah sesuai dengan
ketentuan.
3.2.3 SDM perlindungan hutan.
Sedang Tersedia SDM perlindungan hutan PT BKIM tetapi
jumlah dan kualifikasi personil belum sesuai dengan ketentuan.
3.2.4 Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif/
preventif/ represif)
Sedang Kegiatan perlindungan gangguan hutan PT BKIM diimplementasikan melalui beberapa tindakan
tertentu tetapi belum mempertimbangkan seluruh gangguan yang ada.
3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.3.1 Ketersediaan prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah & air.
Sedang PT BKIM telah memiliki prosedur-prosedur terkait pengelolaan dampak terhadap tanah dan air tetapi tidak mencakup seluruh dampak terhadap
tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.3.2 Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air.
Sedang PT BKIM telah memiliki sarana prasarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dengan jumlah mencapai 69 %,
tetapi fungsinya kurang tepat karena kualifikasinya belum seluruhnya sesuai dengan dokumen perencanaan (AMDAL PT BKIM tahun
2002).
3.3.3 SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
Sedang PT BKIM telah memiliki SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air (termasuk 2 orang GANNISPHPL BINHUT) tetapi
jumlah dan kualifikasinya belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan.
3.3.4 Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap
tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif).
Sedang Terdapat dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air, dan ada
implementasi kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air sekitar 67% dari rencana.
3.3.5 Rencana dan implementasi pemantauan dampak terhadap
tanah dan air.
Sedang Terdapat dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, dan
diimplementasikan oleh PT BKIM > 50 %.
3.3.6 Dampak terhadap tanah dan
air.
Sedang Terdapat indikasi terjadinya dampak terhadap
tanah dan air, serta ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan.
3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
3.4.1 Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
Sedang Tersedia prosedur identifikasi flora dan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang
dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
punah dan endemik mengacu pada perundangan yang berlaku.
PT BKIM.
3.4.2 Implementasi kegiatan
identifikasi.
Sedang Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna
oleh PT BKIM, tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal PT BKIM.
3.5 Pengelolaan flora untuk:
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam
punah dan endemik.
3.5.1 Ketersedian prosedur
pengelolaan flora yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang
berlaku.
Sedang Tersedia prosedur pengelolaan flora PT BKIM,
tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja
PT BKIM.
3.5.2 Implementasi kegiatan pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan.
Sedang Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal kerja PT BKIM.
3.5.3 Kondisi spesies flora dilindungi
dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat
di areal PT BKIM.
3.6 Pengelolaan fauna untuk:
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah
dan endemik.
3.6.1 Ketersedian prosedur
pengelolaan fauna yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang
berlaku, dan tercakup kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan
pemantauan).
Sedang Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk
sebagian jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja PT BKIM.
3.6.2 Realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang
direncanakan.
Sedang Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di dalam areal kerja PT BKIM.
3.6.3 Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Terdapat gangguan terhadap beberapa species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik di dalam dan sekitar areal kerja PT BKIM, namun ada upaya penanggulangan gangguan yanag dilakukan oleh
PT BKIM.
4 Sosial
4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
4.1.1 Ketersediaan dokumen/ laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan
SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
pemegang izin.
Sedang Terdapat sebagian besar dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh PT BKIM. Namun, informasi yang disajikan belum lengkap dan masih bersifat
umum, serta sebagian informasi yang ada belum update/sesuai dengan perkembangan terkini.
4.1.2 Tersedia mekanisme pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan
penyelesaian konflik batas kawasan.
Sedang PT BKIM memiliki mekanisme penataan batas/ rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan konflik batas kawasan yang diketahui para pihak.
4.1.3 Tersedia mekanisme pengakuan hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan
SDH.
Sedang PT BKIM telah memiliki mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat setempat
dalam perencanaan pemanfataan SDH, namun belum lengkap dan kurang jelas.
4.1.4 Terdapat batas yang
memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja
unit manajemen dengan kawasan kehidupan masyarakat.
Sedang Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan PT BKIM dengan sebagian kawasan yang dimiliki pihak lain/pemegang izin lain yang
berbatasan langsung. Namun, sulit untuk mengidentifikasi batas kawasan PT BKIM dengan kawasan yang dimiliki masyarakat/kawasan
kehidupan masyarakat setempat karena tidak berbatasan langsung dan berjarang cukup jauh.
4.1.5 Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK/KPH.
Sedang Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak atas luas dan batas areal IUPHHK-HA PT BKIM, namun masih ada konflik batas berupa
penyerobotan lahan (okupasi) di areal kerja PT BKIM yang dilakukan olah pemegang izin lain.
4.2 Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4.2.1 Ketersediaan dokumen yang
menyangkut tanggung jawab social pemegang izin sesuai dengan peraturan
perundangan yang relevan.
Baik Tersedia dokumen yang lengkap menyangkut
tanggung jawab sosial PT BKIM sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan dan berlaku.
4.2.2 Ketersediaan mekanisme pemenuhan kewajiban social pemegang izin terhadap
masyarakat.
Sedang PT BKIM memiliki sebagian mekanisme tentang pemenuhan kewajiban Sosial terhadap masyarakat.
4.2.3 Kegiatan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH
Sedang Terdapat sebagian bukti pelaksanaan kegiatan
sosialisasi mengenai hak dan kewajiban PT BKIM terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, seperti sosialisasi kepada masyarakat Dusun
Kerayaan dan Desa Susuk Dalam.
4.2.4 Realisasi pemenuhan tanggung jawab social
Sedang PT BKIM telah merealisasikan sebagian tanggung jawab sosial kepada masyarakat (sekitar 58%)
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 12
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
terhadap masyarakat /implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan
masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH.
dari rencana kelola sosial yang telah dibuat melalui pemberian bantuan yang sifatnya diberikan secara rutin dan pemenuhan
proposal/permohonan bantuan masyarakat.
4.2.5 Ketersediaan laporan/ dokumen terkait pelaksanaan
tanggung jawab social pemegang izin termasuk ganti rugi.
Baik PT BKIM memiliki laporan/dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial.
4.3 Mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak.
4.3.1 Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh
aktivitas pengelolaan SDH.
Baik PT BKIM memiliki data dan informasi yang lengkap dan jelas tentang masyarakat setempat
yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
4.3.2 Ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat.
Sedang PT BKIM memiliki mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan, namun
belum dilengkapi dengan bentuk-bentuk kegiatan yang tepat sasaran.
4.3.3 Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Sedang PT BKIM memiliki dokumen rencana mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktvitas
ekonomi masyarakat mulai dari jangka panjang yang bersifat global, jangka menengah, dan jangka pendek yang bersifat operasional, tetapi
belum lengkap dan jelas sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
4.3.4 Implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat
hukum adat dan atau masyarakat setempat oleh
pemegang izin yang tepat sasaran.
Sedang PT BKIM memiliki bukti implementasi sebagian (sekitar 38% dari yang direncanakan) dari kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat setempat.
4.3.5 Keberadaan dokumen/ laporan mengenai pelaksanaan distribusi
manfaat kepada para pihak.
Baik PT BKIM memiliki dokumen/Laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal.
4.4.1 Tersedianya mekanisme resolusi konflik
Sedang PT BKIM memiliki mekanisme resolusi konflik namun belum lengkap. Mekanisme tersebut meliputi serangkaian kegiatan penyelesaian dan
penanganan konflik antara PT BKIM dengan masyarakat sekitar, baik kelompok maupun personal dan di dalam areal pengusahaan hutan
(konflik vertikal) maupun konflik antar sesama masyarakat tersebut (konflik horizontal), tetapi belum menjelaskan mekanisme resolusi konflik
dengan perusahaan/pemegang izin lain yang berbatasan langsung.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 13
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
4.4.2 Tersedia peta konflik.
Sedang Terdapat konflik batas areal PT BKIM dengan pemegang izin lain yang berbatasan langsung dan tersedia peta konflik namun belum lengkap. Selain
itu, belum dilakukan monitoring konflik secara berkala untuk meminimalisir dan mencari akar permasalahan agar konflik tidak terulang kembali.
4.4.3 Adanya kelembagaan resolusi
konflik yang didukung oleh para pihak.
Sedang PT BKIM memiliki kelembagaan resolusi konflik,
sumberdaya manusia, dan pendanaan yang kurang memadai untuk mengelola konflik.
4.4.4 Ketersediaan dokumen proses penyelesaian konflik yang
pernah terjadi.
Sedang PT BKIM memiliki dokumen proses penyelesaian konflik yang pernah terjadi, namun tidak lengkap
dan masih dalam proses penyelesaian.
4.5 Perlindungan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
4.5.1 Adanya hubungan industrial. Sedang PT BKIM telah merealisasikan sebagian besar hubungan industrial dengan seluruh karyawan.
4.5.2 Adanya rencana dan realisasi pengembangan kompetensi tenaga kerja.
Sedang PT BKIM telah merealisasikan sebagian besar (sekitar 60%) rencana pengembangan kompetensi.
4.5.3 Dokumen standar jenjang
karir dan implementasinya.
Baik PT BKIM memiliki dokumen standar jenjang karir
dan telah diimplementasikan seluruhnya.
4.5.4 Adanya Dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan implementasinya.
Sedang PT BKIM memiliki dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawa n dan baru sebagian diimplementasikan.
Keterangan: *) Baik, Sedang, Buruk, NA (Not Applicable / Tidak Diterapkan).
E. Resume Hasil Verifikasi LK
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
P.1 Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.
K.1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.
1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.
a Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK)
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen SK IUPHHK-HA PT BKIM yaitu Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.474/Menhut-II/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pembaharuan IUPHHK-HA PT BKIM di Kab.
Kutai Timur Prov. Kalimantan Timur dengan luas 50.860 Ha, dengan jangka waktu IUPHHK-HA selama 20 tahun.
- SK IUPHHK-HA PT BKIM dinyatakan absah, proses perizinan IUPHHK-HA PT BKIM telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan lokasi areal IUPHHK-HA PT BKIM telah sesuai dengan peruntukannya yaitu pada
kawasan Hutan Produksi (HP).
b Bukti pemenuhan kewajiban
Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK).
Memenuhi PT BKIM telah melunasi kewajiban pembayaran
IHPH/IIUPHHK sesuai dengan SPP-IIUPH yang
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 14
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
diterbitkan pejabat berwenang dengan jumlah total sebesar Rp. Rp.2.543.000.000,00.
c Penggunaan kawasan yang
sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).
Memenuhi Terdapat penggunaan kawasan yang sah di luar
kegiatan IUPHHK dan terdapat data dan informasi serta upaya dari PT BKIM untuk mendata penggunaan di luar kegiatan IUPHHK
tersebut yaitu berupa perkebunan Karet a.n. PT Alhada Agro Sejahtera yang berada pada fungsi kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) di dalam
areal kerja PT BKIM.
P.2 Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah.
K.2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang.
a Dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/ RTT beserta lampirannya yang
telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi : Dokumen RKUPHHK/RPKH
& lampirannya yang disusun berdasar-kan
IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising
dan/atau Canhut. Dokumen RKT/RTT yang
disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang atau yang disahkan secara self
approval Peta rencana penataan
areal kerja yang dibuat
oleh Ganis PHPL Canhut.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT BKIM Periode 2012-2021 yang telah disetujui melalui Keputusan
Menteri Kehutanan No: SK.44/BUHA-2/2012 tanggal 25 Mei 2012.
- Tersedia lengkap dokumen RKTUPHHK-HA
PT BKIM tahun 2016 yang telah disetujui melalui Keputusan Kepada Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Timur Nomor 522.110.1/117/Kpts/RKT/DK-III/2016, tanggal 22 Agustus 2016.
- Tersedia lengkap dokumen RKTUPHHK-HA PT BKIM tahun 2017 yang telah disetujui melalui Keputusan Kepada Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Timur Nomor 522.110.1/426/Kpts/RKT/DK-II/2017, tanggal 5 Mei 2017.
- Hasil telaah dokumen SK dan Buku RKTUPHHK-HA Tahun 2016 dan 2017 beserta lampirannya, menunjukkan bahwa
dokumen tersebut disusun berdasarkan dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode 2012-2021 dan kelengkapan serta
keabsahannya telah terpenuhi.
b Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan bukti
implementasinya di lapangan.
Memenuhi - Tersedia peta yang menggambarkan areal yang tidak boleh ditebang yang dibuat dengan prosedur yang benar, dan
keberadaan areal tersebut terbukti di lapangan yaitu berupa Bufferzone Hutan Lindung, Sempadan Sungai, KPPN, KPSL,
PUP dan Kebun Benih, dan lokasinya sesuai dengan peta RKUPHHK-HA periode 2012-2021 dan peta RKTUPHHK-HA tahun 2016
dan 2017. - Terdapat penandaan di lapangan
diantaranya berupa papan nama lokasi, pal/tanda batas dan bekas rintisan batas.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 15
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
Terdapat juga beberapa papan himbuan dan larangan terkait pengelolaan kawasan
lindung dan lingkungan.
c Penandaan lokasi blok tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan
terbukti di lapangan.
Memenuhi - Tersedia Peta kerja RKTUPHHK-HA PT BKIM tahun 2016 dan 2017 yang disahkan pejabat berwenang, dimana blok/petak tebangan
sudah dibubuhi dengan stempel/cap basah dan paraf Dinas Kehutanan provinsi Kalimantan Timur.
- Posisi/lokasi blok/petak tebangan di lapangan sudah sesuai dengan peta yang disahkan, dan bukti-bukti penandaan
blok/petak di lapangan terlihat jelas.
K.2.2 Adanya rencana kerja yang sah.
2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
a Dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan
lampiran-lampirannya.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen RKUPHHK-HA
Berbasis IHMB PT BKIM Periode 2012-2021 beserta lampiran-lampirannya yang telah disetujui melalui Keputusan Menteri
Kehutanan No: SK.44/BUHA-2/2012 tanggal 25 Mei.
- Proses penyusunan dan pengesahaan
RKUPHHK-HA PT BKIM telah sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
b Kesesuaian lokasi dan volume
pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk
pembangunan hutan tanaman industri.
NA PT BKIM merupakan pemegang Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) bukan pemegang IUPHHK-HT, sehingga tidak terdapat pemanfaatan kayu
yang berasal dari areal penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman industri.
P.3 Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.
K.3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.
3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang /dipanen atau yang dipanen/ dimanfaatkan telah di–LHP-
kan.
Dokumen LHP yang telah
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen LHP selama
periode Mei 2016 s.d. Mei 2017 yaitu realisasi RKTUPHHK-HA tahun 2016
sebanyak 7 set LHP yang diterbitkan melalui aplikasi SIPUHH dan disahkan/ ditandatangani oleh petugas pembuat LHP
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Hasil uji petik antara dokumen LHP dan
Buku Ukur dengan fisik kayu bulat di TPK
Hutan dan TPn Blok RKTUPHHK-HA Tahun 2016 menunjukan bahwa dokumen LHP sesuai dengan fisik kayu.
- Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan/petak tebangan.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 16
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.
Surat keterangan sahnya hasil
hutan dan lampirannya dari: TPK hutan ke TPK Antara, TPK hutan ke industri
primer dan/atau penampung kayu terdaftar,
TPK Antara ke industri primer hasil hutan
dan/atau penampung kayu terdaftar.
NA Selama periode 12 (dua belas) terakhir, tidak
terdapat pemindahtanganan kayu bulat dari TPK Hutan ke TPK Antara, maupun dari TPK Antara ke Tujuan Pembeli/Industri. Dengan
demikian, selama periode tersebut tidak terdapat penerbitan/penggunaan SKSHHK (Nihil).
3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.
a Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.
Memenuhi Tanda-tanda PUHH pada kayu bulat PT BKIM telah sesuai dengan dokumen dan dapat dilacak balak/ditelusuri sampai ke tunggak.
b Identitas kayu diterapkan
secara konsisten oleh pemegang izin.
Memenuhi PT BKIM telah melaksanakan sistem
penatausahaan kayu melalui aplikasi SIPUHH dengan menerapkan tanda-tanda PUHH (label pohon dan ID-barcode) pada setiap kayu
bulat/log secara konsisten sehingga penelusuran kayu mudah dilakukan hingga ke petak tebangan.
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH)
untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk
hutan tanaman.
NA Seperti telah dijelaskan pada verifier 3.1.2, bahwa selama periode Mei 2016 s.d. Mei 2017
tidak terdapat penerbitan dokumen SKSHHK untuk pengangkutan dari TPK Hutan ke TPK
Antara maupun dari TPK Antara ke Tujuan Pembeli/Industri.
K.3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.
3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
a Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan
Memenuhi Dokumen tagihan/SPP PSDH dan DR yang diterbitkan untuk realisasi produksi PT BKIM selama periode Mei 2016 s.d. Mei 2017 telah
sesuai dengan jumlah dan volume kayu yang telah di-LHP-kan, baik menurut kelompok jenis,
volume maupun tarif yang berlaku.
b Bukti Setor DR dan/atau
PSDH.
Memenuhi PT BKIM telah melunasi kewajiban pembayaran
PSDH dan DR sesuai dengan dokumen tagihan /SPP yang diterbitkan.
c Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam
(termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan
tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman.
Memenuhi Pembayaran PSDH dan DR yang dilakukan oleh PT BKIM telah sesuai dengan tarif yang berlaku
baik jenis maupun ukurannya.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 17
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
K.3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Dokumen PKAPT Memenuhi Tersedia dokumen Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar dengan
No. 482/UPP/PKAPT/Perpanjangan-2/07/2013 tanggal 23 Juli 2013 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri,
Kementerian Perdagangan RI. PT BKIM mendapat pengakuan sebagai PKAPT dengan nomor 17.11.1.01107. PKAPT tersebut berlaku
s.d. 21 Juli 2018.
3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.
Dokumen yang menunjukkan identitas kapal.
NA Selama 12 bulan terakhir s.d. audit lapangan, PT BKIM tidak pernah melakukan pengapalan
kayu/pemindahtanganan kayu dari TPK Antara ke tujuan pembeli.
K.3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal.
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal.
Tanda V-Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
NA Selama 12 bulan terakhir, PT BKIM tidak berhak
lagi untuk untuk membubuhkan Tanda V-Legal pada kayu bulat maupun pada dokumen PUHH dan dokumen terkait lainnya.
Hasil observasi lapangan/pemeriksaan barcode pada kayu bulat menunjukkan bahwa selama periode 12 bulan terakhir, PT BKIM tidak
membubuhkan Tanda V-Legal pada kayu bulat maupun pada dokumen. Hal ini telah sesuai dengan peraturan yang berlaku
P.4 Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan.
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1 Pemegang izin telah memiliki Dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.
Dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-
UPL/RKL-RPL.
Memenuhi - PT BKIM telah memiliki dokumen AMDAL
(ANDAL, RKL, RPL) yang telah dinyatakan lengkap dan disetujui oleh Komisi AMDAL Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur
dan telah disahkan/disetujui melalui Surat Bupati Kutai Timur Nomor 051/413/660.1/BUP-KUTIM/IX/2003,
Tanggal 13 Agustus 2003. - Proses penyusunan dokumen AMDAL PT
BKIM telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 18
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.
a Dokumen RKL dan RPL Memenuhi Tersedia dokumen RKL-RPL PT BKIM yang
disusun dengan mengacu kepada dokumen ANDAL yang telah disahkan oleh Komisi AMDAL Kab. Kutai Timur /Bupati Kutai Timur.
b Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial.
Memenuhi Terdapat bukti pelaksanaan sebagian kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan PT
BKIM sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan dengan mengacu kepada dokumen RKL-RPL PT BKIM
yang disahkan oleh pejabat berwenang.
P.5 Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3.
a Pedoman/prosedur K3 Memenuhi PT BKIM telah memiliki prosedur K3 dan dalam
implementasi kegiatan K3 di lapangan telah ditunjuk penanggungjawab K3 berdasarkan Keputusan Direktur Utama PT BKIM Tentang
Pembentukan Panitia Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT BKIM.
b Ketersediaan peralatan K3 Memenuhi - PT BKIM telah menyediakan peralatan K3 sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi baik
seperti: APD bagi karyawan, peralatan pemadam Api Ringan (APAR) dan Mobil Damkar, serta tersedia kotak P3K dan
persediaan obat-obatan yang belum kadaluarsa.
- Terdapat beberapa rambu-rambu/himbauan
K3 di sekitar areal kerja PT BKIM, serta di sepanjang jalan angkutan terdapat rambu-rambu jalan.
- Pada setiap kendaraan operasional PT BKIM terdapat radio komunikasi/SSB sebagai sarana komunikasi vital, dimana salah satu
fungsinya adalah untuk mengetahui keberadaan kendaraan lain dan kondisi jalan angkutan agar terhindar dari kondisi-kondisi
yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau terjebak di jalan angkutan.
c Catatan kecelakaan kerja Memenuhi - PT BKIM telah memiliki laporan kecelakaan kerja yang dibuat setiap bulan, dimana
selama periode audit tidak terdapat kecelakaan kerja/nihil. Pada laporan tersebut terdapat informasi seperti waktu
dan jenis kecelakaan/penyakit kerja, perawatan dan pelayanan kesehatan (rawat inap/rawat jalan).
- Upaya pencegahan kecelakaan kerja yang telah dilakukan oleh PT BKIM diantaranya
adalah dengan penyediaan APD bagi karyawan, pemasangan rambu-rambu K3,
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 19
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
pemasangan rambu-rambu jalan angkutan, penyediaan radio komunikasi/SSB pada
setiap kendaraan operasional, dan sebagainya.
K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.
5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja.
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (Auditee) yang membolehkan untuk
membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
Memenuhi - Pada PT BKIM tidak terdapat organisasi serikat pekerja.
- Manajemen Puncak PT BKIM telah
memberikan kebebasan berserikat kepada seluruh karyawannya melalui Keputusan Direktur Utama PT BKIM tentang Kebebasan
Pekerja untuk Berserikat atau Mendirikan SPSI di dalam IUPHHK-HA PT BKIM.
- Hasil wawancara dengan perwakilan
karyawan menyatakan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi karyawan.
5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Ketersediaan Dokumen KKB atau PP
Memenuhi - Tersedia Peraturan Perusahaan (PP) PT BKIM yang ditetapkan oleh Direktur Utama PT BKIM.
- PP tersebut telah disampaikan untuk disahkan/didaftarkan kepada Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur.
5.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).
Pekerja yang masih di bawah umur
Memenuhi Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur yang bekerja pada PT BKIM.
Keterangan: *) Memenuhi, Tidak Memenuhi, NA (Not Applicable / Tidak Diterapkan)