geografi hewan tumbuhan dan hewan

37
GEOGRAFI HEWAN dan TUMBUHAN

Upload: heddy-habibullah

Post on 29-Dec-2015

454 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

tugas geo hewan

TRANSCRIPT

GEOGRAFI HEWAN dan TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN

• Biologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk hidup.

• Studi tentang makhluk hidup ini bercabang dua yaitu ilmu tumbuhan (botani) dan ilmu hewan (zoologi) .

• Biologi yang dikaitkan dengan geografi memunculkan biogeografi.

• Biogeografi ini terbagi atas tiga disiplin ilmu yaitu geografi manusia (human geography), geografi hewan (zoogeography) dan geografi tumbuhan (plant geography = Phythogeography).

PERBEDAAN GEOGRAFI HEWAN DAN GEOGRAFI TUMBUHAN

• Geografi hewan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena dunia hewan dalam hubungannya dengan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan .

• Geografi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena tumbuhan dalam hal persamaan maupun perbedaan dalam kaitannya dengan kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.

• Fenomena dunia tumbuhan maupun hewan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tanah (lahan), iklim, topografi dan tidak ketinggalan faktor manusia, dengan segala subvariabel dari masing-masing faktor tersebut

Beberapa Istilah Yang Berkaitan Dengan Geografi Hewan Dan Tumbuhan

• Hewan: keseluruhan hewan atau binatang yang tersebar dipermukaan bumi.

• Fauna: kekayaan jenis hewan disuatu tempat tertentu misalnya fauna Asiatis dan lain-lain.

• Ekosistem: sebagai suatu rangkaian atau rantai kehidupan yang saling pengaruh-mempengaruhi dalam membentuk suatu komunitas kehidupan pada suatu lingkungan tertentu (misalnya ekosistem padang rumput, ekosistem rawa dan lain-lain)

• Lingkungan: suatu aspek keruangan (tempat) yang meliputi faktor iklim, tanah (lahan), topografi, yang menentukan kondisi dan situasi tempat hidup makhluk.

• Habitat : adalah tempat hidup suatu tumbuhan atau hewan tertentu.

• Vegetasi : keseluruhan tumbuhan yang terdapat dipermukaan bumi atau disuatu tempat (tumbuhan penutup permukaan bumi). Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput dan tundra

• Flora: semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu tempat atau inventaris kekayaan tumbuhan suatu tempat.

• Biotop: komunitas tumbuhan pada suatu habitat dengan unit topografi primer.

• Biokor: kumpulan biotop-biotop yang mempunyai sifat-sifat serupa digabung menjadi satu unit yang lebih besar.

• Suksesi: proses perubahan komunitas tumbuhan yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur (bersifat kontinu), yang akhirnya sampai pada suatu komunitas tertinggi yang dapat didukung oleh daerah itu.

GEOGRAFI HEWANZOOGEOGRAFI

Geografi hewan atau zoogeography, berasal dari zoology (ilmu hewan) dan geografi.

Zoology merupakan cabang ilmu hayat (biologi) yang mempelajari kehidupan hewan (binatang).

• Geografi adalah ilmu yang mempelajari perbedaan maupun persamaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

• Zoogeography atau geografi hewan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena dunia hewan dengan kondisi dan keadaannya dipermukaan bumi dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan seperti batas-batas distribusi, zonasi, radial distribusi, kawasan distribusi dan lain-lain.

AHLI GEOGRAFI Alfred Russel Wallacea (1823 -1913) yang

mempelopori penelitian secara modern tentang geografi hewan. Dia menggambarkan suatu garis khayal yang merupakan pembatas dari penyebaran tempat hidup hewan atas enam wilayah (kawasan):

• Neartik • Neotropikal • Paleartic • Ethiopian • Oriental (Asiatik) • Australic

Neartik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung.

Ayam Kalkun Liar Tikus BerkantungBison

MuskoxCaribou Domba Gunung

NeotropikalWilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata (memiliki tulang belakang) karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

Ikan Piranha Belut Listrik Unta

TapirKera Hidung Merah

Kelelawar penghisap Darah

PalearticWilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.

Rusa KutubKucing Kutub

Beruang Kutub

Bajing

EthiopianWilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas didaerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah, harimau. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir.

GorilaBabon

Oriental (Asiatik)• Untuk daerah oriental, daerah penyebaran

biotiknya meliputi daerah Asia bagian selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalirnantan, Sulawesi, dan Filipina. Fauna yang terdapat di daerah penyebaran ini misalnya: Siamang, Orang utan, Gajah, Badak, burung Merak.

• Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.

• Fauna ini tersebar di bagian Barat yang meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Simang Orang UtanGibbon

Antilop

Australic• Wilayah ini mencakup kawasan Australia,

Selandia Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya, dan kepulauan di Samudera Pasifik. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon.

• Fauna yang terdapat di wilayah ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia. Daerah ini juga disebut fauna dataran Sahul., contohnya antara lain: kanguru, kasuari, kuskus, burung cendrawasih dan berbagai jenis burung lainnya, reptil, dan amphibi.

Kiwi Koala

KasuariKakatua Betet

Kuskus

Khusus di wilayah Indonesia, Wallacea membagi menjadi tiga berdasarkan ciri tumbuhan dan hewannya maupun ciri-ciri geologi struktur yaitu wilayah Indonesia Barat, yang berciri Asiatik, Wilayah Peralihan dan Wilayah Indonesia Timur yang bersifat Australik.

Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Zoogeografi• Faktor Tekanan • Faktor Transportasi • Faktor Perdagangan Satwa • Faktor Rusaknya Habitat/Ekosistem

Asal • Faktor Tersedianya Makanan • Faktor Predator • Faktor Parasit • Faktor Penyakit • Faktor Kompetitor • Faktor Iklim

• Faktor Manusia • Faktor Mencari Pasangan • Faktor Jembatan/ Teruzan • Faktor Pencemaran Lingkungan • Faktor Potensi Berbiak yang Tinggi • Faktor Ruang di Tempat Asal

FAKTOR TEKANAN

Tekanan dapat disebabkan oleh padatnya populasi. Tersedianya makanan yang melimpah ruah dan ruang (teritorial) yang luas menyebabkan sebagian organisme melakukan migrasi (pindah) untuk menghindari kompetisi, terutama kompetisi intraspesies.

FAKTOR TRANSPORTASI

Transportasi baik berupa transportasi darat, laut dan udara dapat menjadi sarana suatu kelompok hewan untuk menempati suatu wilayah baru. Misalnya melalui kapal laut, kelompok tikus dapat berpindah dari satu pulau ke pulau lain.

FAKTOR PERDAGANGAN SATWA

Jual beli satwa antar pulau atau antar benua merupakan salah satu penyebab terjadinya persebaran hewan di dunia.

FAKTOR RUSAKNYA HABITAT/EKOSISTEM ASAL

Rusaknya habitat/ekosistem asal dapat disebabkan oleh bencana alam (gunung meletus, banjir badang, angina putting beliung, dll). Dengan rusaknya habitat/ekosistem asal maka memaksa hewan yang selamat untuk mencari habitat baru.

FAKTOR TERSEDIANYA MAKANAN

Makanan yang semakin berkurang karena berbagai sebab dapat mendorong sebagian besar populasi bermigrasi untuk menghindari bencana kelaparan.

FAKTOR PREDATOR

Serangan dari populasi predator ganas dapat mendorong populasi mangsa untuk bermigrasi menjauh (menyelamatkan diri).

FAKTOR PARASIT

Parasit dapat menyebabkan sebagian populasi yang masih sehat bermigrasi menjauh.

FAKTOR PENYAKIT

Penyakit ganas dapat menyebabkan wabah sehingga menyebabkan sebagian populasi yang sehat bermigrasi untuk menyelamatkan diri.

FAKTOR KOMPETITOR

Saingan yang diperoleh dari populasi kompetitor yang terlalu kuat dan dominan menjadi pendorong populasi yang kalah bermigrasi menyingkir.

FAKTOR IKLIM

Perubahan iklim berkala yang sangat ekstrim mendorong populasi yang tidak mampu beradaptasi tetapi mempunyai daya jelajah yang sangat tinggi untuk bermigrasi ke daerah yang lebih sesuai untuk hidupnya.

FAKTOR MANUSIA

Eksploitasi habitat yang dilakukan manusia secara membabi buta seperti penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan rusaknya ekosistem suatu populasi.

FAKTOR MENCARI PASANGAN

Pada saat musim kawin, hewan jantan yang mengalami ekstrus (birahi) akan pergi ke tempat/ daerah yang terdapat hewan betina untuk melakukan kopulasi (perkawinan).

FAKTOR JEMBATAN/ TERUZAN

Jembatan penghubung antar pulau ataupun teruzan antar benua dapat menjadi sarana bagi hewan untuk melakukan migrasi terutama bagi hewan darat.

FAKTOR PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, udara, maupun tanah. Pencemaran dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan yang berbahaya bagi kelangsungan hidup hewan di daerah tersebut. Sehingga memacu hewan untuk mencari tempat yang tidak tercemar.

FAKTOR POTENSI BERBIAK YANG TINGGI

Daya dukung lingkungan pada daerah asal tidak memungkinkan hewan untuk berbiak secara optimal. Untuk itu, hewan akan mencari tempat baru yang mendukung untuk berbiak secara optimal.

FAKTOR RUANG DI TEMPAT ASAL

Ruang/ daerah territorial di tempat asal yang semakin menyempit mendorong hewan untuk mencari daerah territorial yang lebih luas.