genesa bhn galian

38
GENESA BAHAN GALIAN Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut (Gambar 1) GEOLOGI MINERALOGI DAN PETROLOGI GEOKIMIA GEOFISIKA PENGUKURAN DAN GEOLOGI FOTO PENGOLAHAN DATA PENAM- BANGAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN EKSTRAKSI EKONOMI MINERAL INFRA- STRUKTUR PENELITIAN ENDAPAN BAHAN GALIAN Penyelidikan Penyebaran Elemen di Alam Penyelidikan Proses Pengkayaan untuk Mendapatkan Endapan yang Bermanfaat Prospeksi dan Eksplorasi Endapan Tersebut Penyelidikan dan Evaluasi Endapan GENESA BAHAN GALIAN Gambar 1. Hubungan antara genesa endapan mineral (bahan galian) dengan beberapa ilmu yang ada pada industri mineral genesa bahan galian - 1

Upload: chrizt-anak-batu

Post on 03-Jul-2015

798 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: genesa bhn galian

GENESA BAHAN GALIAN

Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses

pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-

faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Tujuan utama

mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam

menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan

kimia endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model

eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda

penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut (Gambar 1)

GEOLOGIMINERALOGI

DANPETROLOGI

GEOKIMIA GEOFISIKA

PENGUKURANDAN

GEOLOGIFOTO

PENGOLAHANDATA

PENAM-BANGAN

PENGOLAHANBAHANGALIAN

EKSTRAKSIEKONOMIMINERAL

INFRA-STRUKTUR

PENELITIAN ENDAPAN BAHAN GALIANPenyelidikan Penyebaran Elemen di Alam

Penyelidikan Proses Pengkayaan untuk Mendapatkan Endapan yang BermanfaatProspeksi dan Eksplorasi Endapan Tersebut

Penyelidikan dan Evaluasi Endapan

GENESABAHANGALIAN

Gambar 1. Hubungan antara genesa endapan mineral (bahan galian) dengan beberapa ilmu yang ada pada industri mineral

Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut

dengan endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah terubah melalui

pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes) disebut dengan endapan

sekunder (supergen).

genesa bahan galian - 1

Page 2: genesa bhn galian

1. Keterdapatan Mineral Bijih

Kerak bumi terdiri dari batuan-batuan beku, sedimen, dan metamorfik. Pada Tabel 1

dapat dilihat komposisi umum dari kerak bumi dan beberapa logam-logam lain

mempunyai kuantitas kecil dan umum terdapat pada batuan beku.

Tabel 1 Komposisi elemen-elemen penyusun kerak bumi dan pada batuan beku (Sumber; Bateman, 1982).

a. Elemen penyusun kerak bumi b. Logam-logam yang umum pada batuan beku

Elemen % Berat

% Atom

% Volume

Elemen % Elemen %

Oksigen 47,71 60,5 94,24 Alumunium 8,13 Kobalt 0,0023Silikon 27,69 20,5 0,51 Besi 5,00 Timbal 0,0016Titanium 0,62 0,3 0,03 Magnesium 2,09 Arsenik 0,0005Alumunium 8,07 6,2 0,44 Titanium 0,44 Uranium 0,0004Besi 5,05 1,9 0,37 Mangan 0,10 Molibdenum 0,00025Magnesium 2,08 1,8 0,28 Kromiun 0,02 Tungsten 0,00015Kalsium 3,65 1,9 1,04 Vanadium 0,015 Antimony 0,0001Sodium 2,75 2,5 1,21 Zink 0,011 Air Raksa 0,00005Potassium 2,58 1.4 1,88 Nikel 0,008 Perak 0,00001Hidrogen 0,14 3,0 Tembaga 0,005 Emas 0,0000005

Timah 0,004 Platinum 0,0000005

Pengertian bijih adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral

berharganya secara ekonomis, dan bijih dalam suatu endapan ini tergantung pada dua

faktor utama, yaitu tingkat terkonsentrasi (kandungan logam berharga pada

endapan), letak serta ukuran (dimensi) endapan tsb.

Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau komponen bahan

galian yang berharga terkonsentrasi secara alamiah pada kerak bumi sampai tingkat

minimum yang tertentu tergantung pada jenis bijih atau mineralnya. Dalam Tabel 2

dapat dilihat beberapa bijih logam yang dapat diambil (diekstrak) dari mineral

bijihnya, dan pada Tabel 3 dapat dilihat beberapa gangue mineral yang merupakan

mineral-mineral (dalam jumlah sedikit/kecil) yang terdapat bersamaan dengan

mineral bijih dan relatif tidak ekonomis.

Tabel 2. Beberapa mineral bijih yang dapat diekstrak sebagai komoditi logam (Sumber ; Bateman, 1982).

genesa bahan galian - 2

Page 3: genesa bhn galian

Logam Mineral Bijih Komposisi % Logam Primer Supergene

Emas Emas Native KalaveritSilvanit

AuAuTe2

(Au,Ag)Te2

10039-

xxx

x

xPerak Perak Native

ArgentitSeragirit

AgAg2SAgCl

1008775

xx

xxx

Besi MagnetitHematitLimonitSiderit

FeO.Fe2O3

Fe2O3

Fe2O3.H2OFeCO3

72706048

xx

x

xxx

Tembaga Tembaga NativeBornitBrokhantitKalkositKalkopiritKovelitKupritDigenitEnargitMalasitAzuritKrisokola

CuCu5FeS4

CuSO4.3Cu(OH)2

Cu2SCuFeS2

CuSCu2OCu9S5

3Cu2S.As2S5

CuCO3.Cu(OH)2

2CuCO3.Cu(OH)2

CuSiO3.Cu(OH)2

1006362803466897848575536

xx

xxx

xx

xxxxxxxx

xxx

Timbal (Lead) GalenaSerusitAnglesit

PbSPbCO3

PbSO4

867768

xxx

Seng (Zinc) SfaleritSmitsonitHemimorfitZinksit

ZnSZnCO3

H2ZnSiO5

ZnO

67525480

x

x

xx

Timah KasiteritStannit

SnO2

Cu2S.FeS.SnS2

7827

xx

??

Nikel PentlanditGarneirit

(Fe,Ni)SH2(Ni,Mg)SiO3.H2O

22-

xx

Kromium Kromit FeO.Cr2O3 68 xMangan Pirolusit

PsilomelanBraunitManganit

MnO2

Mn2O3.xH2O3Mn2O3.MnSiO3

Mn2O3.MnSiO3

63456962

xx?

xxxx

Alumunium Bauksit Al2O3.2H2O 39 xAntimon Stibnit Sb2S3 71 xBismuth Bismuthit Bi2S3 81 x xKobalt Smaltit

CobaltitCoAs2

CoAsS2835

xx

Air Raksa Sinabar HgS 86 xMolibdenum Molibdenit

WulfenitMoS2

PbMoO4

6039

xx

Tungsten WolframitHuebneritScheelit

(Fe,Mn)WO4

MnWO4

CaWO4

767680

xxx

Uranium UraninitPitcblendeCoffinitCarnotit

Combined UO2

dan UO3

USiO4

K2O.2U2O3

50-85

7560 U2O3

xx

xx

Tabel 3. Beberapa mineral gangue yang umum muncul pada mineral bijih, (Sumber ; Bateman, 1982).

Kelas Nama Komposisi Primer Supergene

Oksida KuarsaSilikat lainBauksit

SiO2

SiO2

Al2O3.2H2O

xx

xxx

genesa bahan galian - 3

Page 4: genesa bhn galian

Kelas Nama Komposisi Primer Supergene

Limonit Fe2O3.H2O x xKarbonat Kalsit

DolomitSideritRodokrosit

CaCO3

(Ca,Mg)CO3

FeCO3

MnCO3

xxxx

xxx

Sulfat BaritGipsum

BaSO4

CaSO4+H2Oxx

xx

Silikat FeldsparGarnetRhodonitKloritMineral Lempung

--MnSiO3

--

xxxxx x

Lain-lain Bahan batuanFloritApatitPiritMarkasitPirotitArsenopirit

CaF2

(CaF)Ca4(PO4)3

FeS2

FeS2

Fe1-xSFeAsS

xxxxxx

xx

Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral, dan

kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan

heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang

merupakan homogen. Deret reaksi Bowen (deret pembentukan mineral pada batuan)

telah dimodifikasi oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan H. Schneiderhohn, seperti

terlihat pada Gambar 2.

MagmaGabro

MagmaDiorit

MagmaGranit

PEGMATIT

Olivin Augit Hornblende Biotit

AndesinKuarsa

Labradorit OligoklasOrtoklas

Muskovit

ENDAPANPNEUMA-TOLITIK

ENDAPANHIDRO-

TERMAL

ENDAPANMAGMATIKCAIR

UNSUR YANG SUKAR MENGUAP

UNSUR YANG MUDAH MENGUAP

KEADAAN SUPERKRITIS(FASE CAIRAN)

Gambar 2. Diagram urutan pengendapan mineral

Sedangkan proses pembentukan mineral berdasarkan komposisi kimiawi

larutan (konsentrasi suatu unsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi

kristalisasi dari magma induk telah didesign oleh Niggli seperti terlihat pada Gambar

3.

genesa bahan galian - 4

Page 5: genesa bhn galian

Gambar 3. Diagram Temperatur-Konsentrasi-Tekanan (Diagram Niggli)

Jika pembentukan endapan mineral dikelompokkan menurut proses

pembentukannya, maka salah satu pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Lindgren (Modifikasi)

I. Endapan yang terbentuk melalui proses konsentrasi kimia (Suhu dan Tekanan Bervariasi)

A. Dalam magma, oleh proses differensiasi1. Endapan magmatik (segresi magma, magmatik cair); T 700-15000C; P sangat

tinggi.2. Endapan Pegmatit; T sedang-sangat tinggi; P sangat tinggi

B. Dalam badan batuan1. Konsentrasi karena ada penambahan dari luar (epigenetik)1.1. Asal bahan tergantung dari erupsi batuan beku

a. Oleh hembusan langsung bekuan (magma)- dari efusif; sublimat; fumarol, T 100-6000C; P atmosfer-sedang

- dari intrusif, igneous metamorphic deposits; T 500-8000C, P sangat tinggib. Oleh penambahan air panas yang terisi bahan magma

- Endapan hipothermal; T 300-5000C, P sangat tinggi- Endapan mesothermal; T 200-3000C, P sangat tinggi

- Endapan epithermal; T 50-2000C, P sangat tinggi- Endapan telethermal; T rendah, P rendah- Endapan xenothermal; T tinggi-sedang, P sedang-atmosfer

1.2. Konsentrasi bahan dalam badan batuan itu sendiri :a. Konsentrasi oleh metamorfosis dinamik dan regional, T s/d 4000C; P tinggi.b. Konsentrasi oleh air tanah dalam; T 0-1000C; P sedangc. Konsentrasi oleh lapukan batuan dan pelapukan residu dekat permukaan;

T 0-1000C; P sedang-atmosfer

genesa bahan galian - 5

Page 6: genesa bhn galian

C. Dalam masa air permukaan1. Oleh interaksi larutan; T 0-700C; P sedang

a. Reaksi anorganikb. Reaksi organik

2. Oleh penguapan pelarut

II. Endapan-endapan yang dihasilkan melalui konsentrasi mekanis; T & P sedang.

Sedangkan secara umum keterdapatan endapan bahan galian dengan mineral-mineral

bijihnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Keterdapatan dan letak mineral-mineral bijih

2. Pengertian Mendala Metalogenik

Istilah Mendala Metalogenik atau Metallogenic Province memiliki

pengertian suatu area yang dicirikan oleh kumpulan endapan mineral yang khas, atau

oleh satu atau lebih jenis-jenis karakteristik mineralisasi. Suatu mendala metalogenik

genesa bahan galian - 6

Page 7: genesa bhn galian

mungkin memiliki lebih dari satu episode mineralisasi yang disebut dengan

Metallogenic Epoch.

Beberapa contoh mendala metalogenik antara lain ; segregasi lokal dari

kromium dan nikel di bagian yang paling dalam dari kerak samudera, dan

pengendapan sulfida-sulfida masif dari tembaga dan besi di tempat-tempat yang

panas, metal-bearing brine menuju samudra melalui zona regangan, endapan-

endapan mineral magmatik-hidrotermal berhubungan dengan proses-proses

subduksi. Tumbukan dan subduksi membentuk gunung-gunung yang besar seperti di

Andes, yang mana endapan-endapan mineral dibentuk oleh diferensiasi magma

(Gambar 5).

Gambar 5. Diagram Skematis yang Menggambarkan Setting Geologi Endapan-endapan Mineral, dan Hubungannya dengan Proses-proses Tektonik Lempeng (Gocht, Zantop, Eggert; 1988)

Contoh mendala metalogenik yang terdapat di Indonesia antara lain: mendala

metalogenik Malaya (terdiri dari batuan beku asam dengan mineral berharga

kasiterit), manda metalogenik Sunda (terdiri dari batuan intermediet dengan mineral

berharga elektrum (Au, Ag)), serta mendala metalogenik Sangihe-Talaut (terdiri dari

batuan ultrabasa dengan mineral berharga nikel).

3. Proses Pembentukan Endapan Mineral Primer

Pembentukan bijih primer secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi lima

jenis endapan, yaitu :

Fase Magmatik Cair

genesa bahan galian - 7

Page 8: genesa bhn galian

Fase Pegmatitil

Fase Pneumatolitik

Fase Hidrothermal

Fase Vulkanik

Dari kelima jenis fase endapan di atas akan menghasilkan sifat-sifat endapan yang

berbeda-beda, yaitu yang berhubungan dengan:

Kristalisasi magmanya

Jarak endapan mineral dengan asal magma

intra-magmatic, bila endapan terletak di dalam daerah batuan beku

peri-magmatic, bila endapan terletak di luar (dekat batas) batuan beku

crypto-magmatic, bila hubungan antara endapan dan batuan beku tidak jelas

apo-magmatic, bila letak endapan tidak terlalu jauh terpisah dari batuan beku

tele-magmatic, bila disekitar endapan mineral tidak terlihat (terdapat) batuan

beku

Bagaimana cara pengendapan terjadi

terbentuk karena kristalisasi magma atau di dalam magma

terbentuk pada lubang-lubang yang telah ada

metosomatisme (replacement) yaitu :reaksi kimia antara batuan yang telah ada

dengan larutan pembawa bijih

Bentuk endapan, masif, stockwork, urat, atau perlapisan

Waktu terbentuknya endapan

syngenetic, jika endapan terbentuk bersamaan waktunya dengan pembentukan

batuan

epigenetic, jika endapan terbentuk tidak bersamaan waktunya dengan pembentukan

batuan

3.1 Fase Magmatik Cair (Liquid Magmatic Phase)

Liquid magmatic phase adalah suatu fase pembentukan mineral, dimana mineral

terbentuk langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan cara

gravitational settling (Gambar 6). Mineral yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah

kromit, titamagnetit, dan petlandit (lihat juga Gambar 4). Fase magmatik cair ini dapat

genesa bahan galian - 8

Page 9: genesa bhn galian

dibagi atas :

Komponen batuan, mineral yang terbentuk akan tersebar merata diseluruh masa

batuan. Contoh intan dan platina.

Segregasi, mineral yang terbentuk tidak tersebar merata, tetapi hanya kurang

terkonsentrasi di dalam batuan.

Injeksi, mineral yang terbentuk tidak lagi terletak di dalam magma (batuan beku),

tetapi telah terdorong keluar dari magma.

3.2 Fase Pegmatitik (Pegmatitic Phase)

Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat

kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual

yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan

stockwork (Gambar 7).

Kristal dari pegmatit akan berukuran besar, karena tidak adanya kontras tekanan dan

temperatur antara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga pembekuan berjalan

dengan lambat. Mineral-mineral pegmatit antara lain : logam-logam ringan (Li-silikat,

Be-silikat (BeAl-silikat), Al-rich silikat), logam-logam berat (Sn, Au, W, dan Mo),

unsur-unsur jarang (Niobium, Iodium (Y), Ce, Zr, La, Tantalum, Th, U, Ti), batuan

mulia (ruby, sapphire, beryl, topaz, turmalin rose, rose quartz, smoky quartz, rock

crystal).

genesa bahan galian - 9

Page 10: genesa bhn galian

Gambar 6. Skematik proses differensiasi magma pada fase magmatik cair

Keterangan untuk Gambar 6 : 1. Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), sulfur

(S) dan klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda. Gelombang (buih) cenderung naik dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti sodium dan potasium.

2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-proses mekanisme differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses diffusi dapat menjadi sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan disirkulasi dekat dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan mendapatkan unsur yang lain dari dinding reservoar.

3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur sodium dan potasium.

4. Gravitational Settling, Mineral-mineral berat yang mengandung kalsium, magnesium dan besi, cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak disebelah bawah reservoir dengan unsur-unsur tersebut. Proses ini mungkin menghasilkan kristal badan bijih dalam bentuk perlapisan. Lapisan paling bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-mineral silikat dan lapisan diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral silikat yang lebih ringan.

5. Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini bereaksi dengan magma atau secara sempurna terlarut dalam magma, sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan dinding kaya akan sodium, potasium dan silikon, magma akan berubah menjadu komposisi granitik. Jika batuan dinding kaya akan kalsium, magnesium dan besi, magma akan berubah menjadi berkomposisi gabroik.

6. Thick Horizontal Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik asli yang membeku karena kontak dengan dinding reservoirl Jika bagian sebelah dalam memebeku, terjadi Crystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletak pada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan.

genesa bahan galian - 10

Page 11: genesa bhn galian

Gambar 7. Sketsa zona mineralisasi pada komplek pegmatit di San Gabriel Mountains, California (Dari Park, 1975 p 260).

3.3 Fase Pneumatolitik (Pneumatolitik Phase)

Pneumatolitik adalah proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari magma dalam

lingkungan yang dekat dengan magma. Dari sudut geologi, ini disebut kontak-

metamorfisme, karena adanya gejala kontak antara batuan yang lebih tua dengan magma

yang lebih muda.

Mineral kontak ini dapat terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma

kontak dengan batuan dinding yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk

antara lain : wolastonit (CaSiO3), amphibol, kuarsa, epidot, garnet, vesuvianit, tremolit,

topaz, aktinolit, turmalin, diopsit, dan skarn.

Gejala kontak metamorfisme tampak dengan adanya perubahan pada tepi batuan beku

intrusi dan terutama pada batuan yang diintrusi, yaitu: baking (pemanggangan) dan

hardening (pengerasan).

Igneous metamorfism ialah segala jenis pengubahan (alterasi) yang berhubungan dengan

penerobosan batuan beku. Batuan yang diterobos oleh masa batuan pada umumnya akan

ter-rekristalisasi, terubah (altered), dan tergantikan (replaced). Perubahan ini disebabkan

genesa bahan galian - 11

Page 12: genesa bhn galian

oleh panas dan fluida-fluida yang memencar atau diaktifkan oleh terobosan tadi. Oleh

karena itu endapan ini tergolong pada metamorfisme kontak. Proses pneomatolitis ini

lebih menekankan peranan temperatur dari aktivitas uap air. Pirometamorfisme

menekankan hanya pada pengaruh temperatur sedangkan pirometasomatisme pada reaksi

penggantian (replacement), dan metamorfisme kontak pada sekitar kontak. Letak

terjadinya proses umumnya di kedalaman bumi, pada lingkungan tekanan dan temperatur

tinggi.

Gambar 8. Contoh endapan Igneous Metamorfism berupa endapan iron rich fluids di Granite Mount, Utah (Dari Park, 1975 p 285).

Mineral bijih pada endapan kontak metasomatisme umumnya sulfida sederhana dan

genesa bahan galian - 12

Page 13: genesa bhn galian

oksida misalnya spalerit, galena, kalkopirit, bornit, dan beberapa molibdenit (Tabel 4).

Sedikit endapan jenis ini yang betul-betul tanpa adanya besi, pada umumnya akan banyak

sekali berisi pirit atau bahkan magnetit dan hematit. Scheelit juga terdapat dalam endapan

jenis ini (Singkep-Indonesia).

Tabel 4. Contoh beberapa jenis endapan metasomatisme kontak (Dari berbagai sumber).

Endapan Mineral Logam Utama LokasiBesi magnetit, hematit Cornwall, Pennsylvenia

USA ; Banat HongariaTembaga kalkopirit, bornit, pirit, pirrotit, spalerit, molibdenit, oksida

besiBeberapa endapan di Morenci dan Bisbee, Arizona USA ; Suan, Korea

Zn spalerit + magnetit, sulfida Fe + Pb Hannover, N-Mexico, USA; Kamioka, Jepang

Pb galena + magnetit, sulfida Fe, Cu dan Zn Magdalena, N-Mexico, USASn kasiterit, wollframit, magnetit, scheelit, pirrotit Pikaranta, Finlandia;

Saxony, Jerman; Malaysia; Singkep (Indonesia)

Wolfram scheelit dengan molibdenit dan beberapa sulfida Mill City, Nevada, USA; King Island, Australia

Lainnya grafit, emas. molibdenit, mangan, garnet, corundum

3.4 Fase Hidrothermal (Hydrothermal Phase)

Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil

differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan

merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara

pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :

cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam

batuan.

metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-

unsur baru dari larutan hidrothermal.

Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal,

antara lain Ephithermal (T 00C-2000C), Mesothermal (T 1500C-3500C), dan

Hipothermal (T 3000C-5000C)

Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang tertentu

(spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan dinding. Tetapi

genesa bahan galian - 13

Page 14: genesa bhn galian

minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit (CuFeS2), florida-florida

hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal. Sedangkan alterasi yang

ditimbulkan untuk setiap tipe endapan pada berbagai batuan dinding dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Alterasi-alterasi yang terjadi pada fase hidrothermal

Keadaan Batuan dinding Hasil alterasiEpithermal batuan gamping

lava

batuan beku intrusi

silisifikasialunit, clorit, pirit, beberapa sericit, mineral-mineral lempungklorit, epidot, kalsit, kwarsa, serisit, mineral-mineral lempung

Mesothermal batuan gampingserpih, lava

batuan beku asam

batuan beku basa

silisifikasiselisifikasi, mineral-mineral lempungsebagian besar serisit, kwarsa, beberapa mineral lempungserpentin, epidot dan klorit

Hypothermal batuan granit, sekis lava greissen, topaz, mika putih, tourmalin, piroksen, amphibole.

Paragenesis endapan hipothermal dan mineral gangue adalah : emas (Au), magnetit

(Fe3O4), hematit (Fe2O3), kalkopirit (CuFeS2), arsenopirit (FeAsS), pirrotit (FeS), galena

(PbS), pentlandit (NiS), wolframit : Fe (Mn)WO4, Scheelit (CaWO4), kasiterit (SnO2),

Mo-sulfida (MoS2), Ni-Co sulfida, nikkelit (NiAs), spalerit (ZnS), dengan mineral-

mineral gangue antara lain : topaz, feldspar-feldspar, kuarsa, tourmalin, silikat-silikat,

karbonat-karbonat

Sedangkan paragenesis endapan mesothermal dan mineral gangue adalah : stanite (Sn,

Cu) sulfida, sulfida-sulfida : spalerit, enargit (Cu3AsS4), Cu sulfida, Sb sulfida, stibnit

(Sb2S3), tetrahedrit (Cu,Fe)12Sb4S13, bornit (Cu2S), galena (PbS), dan kalkopirit

(CuFeS2), dengan mineral-mineral ganguenya : kabonat-karbonat, kuarsa, dan pirit.

Paragenesis endapan ephitermal dan mineral ganguenya adalah : native cooper (Cu),

argentit (AgS), golongan Ag-Pb kompleks sulfida, markasit (FeS2), pirit (FeS2), cinabar

(HgS), realgar (AsS), antimonit (Sb2S3), stannit (CuFeSn), dengan mineral-mineral

ganguenya : kalsedon (SiO2), Mg karbonat-karbonat, rhodokrosit (MnCO3), barit

(BaSO4), zeolit (Al-silikat)

genesa bahan galian - 14

Page 15: genesa bhn galian

Gambar 9. Endapan bijih perak berupa endapan hidrothermal tipe epithermal dengan pengkayaan bijih di sepanjang rekahan-rekahan dan urat-urat di Pachuca Meksiko (Dari Park, 1975 p 349).

3.5 Fase Vulkanik (Vulkanik Phase)

Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan bijih secara

primer. Sebagai hasil kegiatan phase vulkanis adalah :

lava flow

ekshalasi

mata air panas

Ekshalasi dibagi menjadi : fumarol (terutama terdiri dari uap air H2O), solfatar

(berbentuk gas SO2), mofette (berbentuk gas CO2), saffroni (berbentuk baron).

Bentuk (komposisi kimia) dari mata air panas adalah air klorida, air sulfat, air karbonat,

air silikat, air nitrat, dan air fosfat.

Jika dilihat dari segi ekonomisnya, maka endapan ekonomis dari phase vulkanik adalah :

belerang (kristal belerang dan lumpur belerang), oksida besi (misalnya hematit, Fe2O3)

Sulfida masif volkanogenik berhubungan dengan vulkanisme bawah laut (Gambar

10 dan Tabel 6), sebagai contoh endapan tembaga-timbal-seng Kuroko di Jepang,

dan sebagian besar endapan logam dasar di Kanada.

genesa bahan galian - 15

Page 16: genesa bhn galian

Gambar 10. Model Geologi Endapan Tembaga-Timbal-Seng volkanogenik (After Horikoshi & Sato, 1970; Sato,1981).

Tabel 6. Model geologi sulfida masif volkanogenik tipe Kuroko (Cox DP, 1983)

Geologi RegionalTipe batuan Vulkanik laut felsik-intermediet, berasosiasi dengan sedimenTekstur Aliran, tuffs, piroklas, breksia, dan tekstur-tekstur vulkanik lainUmur Archean – CenozoicTektonik patahan dan rekahan-rekahan lokal Tipe endapan assosiasi

urat-urat kuarsa dengan emas; perlapisan barit

KonsentrasiLogam

Barium, emas

Deskripsi endapanMineral-minerallogam

Zona bawah (pirit, sfalerit, kalkopirit, pirotit, galena, barit); zona luar (pirit, kalkopirit, emas, perak)

Tekstur/struktur Sebagian besar (60%) merupakan sulfida; kadang-kadang ditemukan perlapisan zona disseminated atau stockwork sulfida.

Alterasi Yang menyelubungi zona endapan a.l. zeolit, montmorilonit, kadang-kadang silika, klorit, dan serisit

Kontrol bijih Pada bagian felsik didominasi batuan-batuan vulkanik/sedimen vulkanik; pada bagian pusat batuan vulkanik; kadang-kadang breksiasi dan dome felsik

Pelapukan Gossan (kuning, nerah, dan coklat)Contoh Kidd Creek, Kanada; Hanaoka, Jepang; Macuchi, Equador

genesa bahan galian - 16

Page 17: genesa bhn galian

4. Proses Pembentukan Endapan Sedimenter

Mineral bijih sedimenter adalah mineral bijih yang ada kaitannya dengan batuan

sedimen, dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau

pelapukan maupun dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter

umumnya mengikuti lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu

(stratabound).

Endapan sedimenter yang cukup terkenal karena proses mekanik seperti endapan

timah letakan di daerah Bangka-Belitung dan endapan emas placer di Kalimantan

Tengah maupun Kalimantan Barat. Endapan sedimenter karena pelapukan kimiawi

seperti endapan bauksit di Pulau Bintan dan laterit nikel di Pomalaa/Soroako

Sulawesi Tengah/ Selatan.

Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter berdasarkan

sumber metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber metal dibagi dua

yaitu endapan supergen endapan yang metalnya berasal dari hasil rombakan batuan

atau bijih primer), serta endapan hipogen (endapan yang metalnya berasal dari

aktivitas magma/epithermal). Sedangkan berdasarkan host-rock (dengan

pengendapan batuan sedimen) dibagi dua, yaitu endapan singenetik (endapan yang

terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan) serta endapan epigenetik (endapan

mineral terbentuk setelah batuan ada).

Terjadinya endapan atau cebakan mineral sekunder dipengaruhi empat faktor yaitu :

sumber dari mineral, metal atau metaloid, supergene atau hypogene (primer atau

sekunder), erosi dari daerah mineralisasi yang kemudian diendapkan dalam

cekungan (supergene), dari biokimia akibat bakteri, organisme seperti endapan

diatomae, batubara, dan minyak bumi, serta dari magma dalam kerak bumi atau

vulkanisme (hypogene).

genesa bahan galian - 17

Page 18: genesa bhn galian

4.1 Mineral Bijih Dibentuk oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi

Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya dan akan

mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan

material lain. Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan

geokimia yang baru dinamakan dispersi geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis,

dispersi kimia mencoba mengenal secara kimia penyebab suatu dispersi. Dalam hal

ini adanya dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia sekunder. Dispersi

geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam kerak bumi, meliputi

proses penempatan unsur-unsur selama pembentukan endapan bijih, tanpa

memperhatikan bagaimana tubuh bijih terbentuk. Dispersi geokimia sekunder adalah

dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali

pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain

proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan.

Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya

diendapkan pada suatu tempat. Mobilitas unsur sangat mempengaruhi dispersi.

Unsur dengan mobilitas yang rendah cenderung berada dekat dengan tubuh bijihnya,

sedangkan unsur-unsur dengan mobilitas tinggi cenderung relatif jauh dari tubuh

bijihnya. Selain itu juga tergantung dari sifat kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan

seperti Cu dalam kondisi asam akan mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam

kondisi basa akan mempunyai mobilitas rendah (Lihat Tabel 7 dan Gambar 11).

Tabel 7. Beberapa mobilitas unsur pada berbagai lingkungan

Mobilitas Relatif Kondisi LingkunganOksidasi Asam Netral-basa Reduksi

Sangat tinggi Cl,I, Br, S, B Cl,I, Br, S, B Cl,I, Br, S, B, Mn, V, U, Se, Re

Cl, I, Br

Tinggi Mn, V, U, Se, Re, Ca, Na, Mg, F, Sr, Ra, Zn

Mn, V, U, Se, Re, Ca, Na, Mg, F, Sr, Ra, Zn, Cu, Co, Ni, Hg, Au

Ca, Na, Mg, F, Sr, Ra Ca, Na, Mg, F, Sr, Ra

Sedang Cu, Co, Ni, Hg, Ag, Au, As, Cd

As, Cd, As, Cd

Rendah Si, P, K,Pb, Li, Rb, BaBe, Bi, Sb, Ge, Cs, Tl

Si, P, K,Pb, Li, Rb, BaBe, Bi, Sb, Ge, Cs, TlFe, Mn

Si, P, K,Pb, Li, Rb, BaBe, Bi, Sb, Ge, Cs, TlFe, Mn

Si, P, K

Fe, MnSangat rendah sampai immobil

Fe, Mn,Al, Ti, Sn, TeW, Nb, Ta, Pt,Cr, Zr, Th,Rare earth

Al, Ti, Sn, TeW, Nb, Ta, Pt,Cr, Zr, Th,Rare earth

Al, Ti, Sn, TeW, Nb, Ta, Pt,Cr, Zr, Th,Rare earth

Al, Ti, Sn, TeW, Nb, Ta, Pt,Cr, Zr, Th,Rare earthS, B

genesa bahan galian - 18

Page 19: genesa bhn galian

Mobilitas Relatif Kondisi LingkunganOksidasi Asam Netral-basa Reduksi

ZnCo, Cu, Ni, Hg, Ag, Au

Mn, V, U, Se, ReZnCo, Cu, Ni, Hg, Ag, AuAs, Cd,Pb, Li, Rb, Ba, Be, Bi, Sb, Ge, Tl

Gambar 11. Diagram Fence yang memperlihatkan hubungan Eh-pH mineral-mineral non-klastis (Krumbin dan Garrels, 1952).

Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder pada endapan

lateritik. Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber oksigen dari

udara atau air permukaan. Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai batas air tanah.

Akibat proses oksidasi ini, beberapa mineral tertentu akan larut dan terbawa meresap

ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada zona reduksi), lihat

genesa bahan galian - 19

Page 20: genesa bhn galian

Gambar 12. Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna

kuning kemerahan, dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini adalah

endapan nikel laterit.

Gambar 12. Penampang vertikal suatu endapan lateritik (nikel)

4.2 Cebakan Mineral Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik

Mineral disini terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan pemecahan

dari residu. Proses pemilahan yang mana menyangkut pengendapan tergantung oleh

besar butir dan berat jenis disebut sebagai endapan plaser. Mineral plaser terpenting

adalah Pt, Au, kasiterit, magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum,

rutil, dsb.

Berdasarkan tempat dimana diendapkan, plaser atau mineral letakan dapat dibagi

menjadi :

Endapan plaser eluvium, diketemukan dekat atau sekitar sumber mineral bijih

primer. Mereka terbentuk dari hanya sedikit perjalanan residu (goresan), material

genesa bahan galian - 20

Page 21: genesa bhn galian

mengalami pelapukan setelah pencucian. Sebagai contoh endapan platina di Urals.

Plaser aluvium, ini merupakan endapan plaser terpenting. Terbentuk di sungai

bergerak kontinu oleh air, pemisahan tempat karena berat jenis, mineral bijih

yang berat akan bergerak ke bawah sungai. Intensitas pengayaan akan didapat

kalau kecepatan aliran menurun, seperti di sebelah dalam meander, di kuala

sungai dsb. Contoh endapan tipe ini adalah Sn di Bangka dan Belitung. Au-plaser

di California.

Plaser laut/pantai, endapan ini terbentuk oleh karen aktivitas gelombang memukul

pantai dan mengabrasi dan mencuci pasir pantai. Mineral yang umum di sini

adalah ilmenit, magnetit, monasit, rutil, zirkon, dan intan, tergantung dari batuan

terabrasi.

Fossil plaser, merupakan endapan primer purba yang telah mengalami pembatuan

dan kadang-kadang termetamorfkan. Sebagai contoh endapan ini adalah

Proterozoikum Witwatersand, Afrika Selatan, merupakan daerah emas terbesar di

dunia, produksinya lebih 1/3 dunia. Emas dan uranium terjadi dalam beberapa

lapisan konglomerat. Mineralisasi menyebar sepanjang 250 km. Tambang

terdalam di dunia sampai 3000 meter, ini dimungkinkan karena gradien geotermis

disana sekitar 10 per 130 meter.

Gambar 13. Sketsa mekanisme endapan bijih sedimenter

4.3 Cebakan Mineral Dibentuk oleh Proses Pengendapan Kimia

4.3.1. Lingkungan Darat

genesa bahan galian - 21

Page 22: genesa bhn galian

Batuan klastik yang terbentuk pada iklim kering dicirikan oleh warna merah akibat

oksidasi Fe dan umumnya dalam literatur disebut “ red beds”. Kalau konsentrasi

elemen logam dekat permukaan tanah atau di bawah tanah tempat pengendapan

tinggi memungkinkan terjadi konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian

(leaching/pelindian) meresap bersama air tanah yang kemudian mengisi antar butir

sedimen klastik. Koloid bijih akan alih tempat oleh penukaran kation antara Fe dan

mineral lempung atau akibat penyerapan oleh mineral lempung itu sendiri.

4.3.2 Lingkungan Laut

Kejadian cebakan mieral di lingkungan laut sangat berbeda dengan lingkungan darat

yang umumnya mempunyai mempunyai pasokan air dengan kadar elemen yang

tinggi dibandingkan kandungan di laut. Kadar air laut mempunai elemen yang

rendah. Sebagai contoh kadar air laut untuk Fe 2 x 10-7 % yag membentuk

konsentrasi mineral logam yang berharga hal ini dapat terjadi kalau mempunyai

keadaan yang khusus (terutama Fe dan Mn) seperti :

Adanya salah satu sumber logam yang berasal dari pelapkan batuan di daratan

atau dari sistem hidrotermal bawah permukaan laut.

Transport dalam larutan, mungkin sebagai koloid. Besi adalah logam yang

dominan dan terbawa sebagai Fe(OH) soil partikel.

Endapan di dalam cebakan sedimenter, sebagai Fe(OH)3, FeCO3 atau Fe-silikat

tergantung perbedaanpotensial reduksi (Eh).

Bijih dalam lingkungan laut ini dapat berupa oolit, yang dibentuk oleh larutan koloid

membungkus material lain seperti pasir atau pecahan fosil. Bentuk kulit yang

simetris disebabkan perubahan komposisi (Fe, Al, SiO2). Dengan pertumbuhan yang

terus menerus, oolit tersebut akan stabil di dasar laut dimana tertanam dalam

material lempungan karbonatan yang mengandung beberapa besi yang bagus. Di

dasar laut mungkin oolit tersebut reworked. Dengan hasil keadaan tersebut bijih besi

dan mangan sebagai contoh ferromanganese nodules yang sekarang ini menutupi

daerah luas lautan.

5. Contoh Beberapa Endapan Mineral Yang Penting

genesa bahan galian - 22

Page 23: genesa bhn galian

5.1 Endapan mineral yang berhubungan dengan proses-proses magmatik

Tergantung pada kedalaman dan temperatur pengendapan, mineral-mineral dan

asosiasi elemen yang berbeda sangat besar , sebagai contoh oksida-oksida timah dan

tungsten di kedalaman zona-zona bertemperatur tinggi; sulfida-sulfida tembaga,

molibdenum, timbal, dan seng dalam zona intermediet; sulfida-sulfida atau sulfosalt

perak dan emas natif di dekat permukaan pada zona temperatur rendah. Mineral-

mineral dapat mengalami disseminated dengan baik antara silikat-silikat, atau

terkonsentrasi dalam rekahan yang baik dalam batuan beku, sebagai contoh endapan

tembaga porfiri Bingham di Utah (Gambar 14 dan Tabel 8).

Gambar 14. Model Geologi Jenis Endapan Tembaga Porfiri di Amerika Selatan (After Sillitoe,1973)

Tabel 8. Model Geologi Endapan Tembaga Porfiri Kaya Molibdenum (Cox DP, 1983)

Geologi RegionalTipe batuan Monzonit - tonalit kuarsa yang menerobos batuan beku, vulkanik, atau sedimenTekstur Terobosan yang berasosiasi dengan bijih-bijih porfiri (masa dasar mempunyai

ukuran butir halus s/d sedang) Umur Umumnya mesozoik s/d tersierTektonik SesarTipe endapan assosiasi

Skarn yang mengandung Cu, Zn, atau Au; urat-urat logam dasar sulfosalts dan emas; emas placer

KonsentrasiLogam

Cu, Mo, Pb, Zn, Tn, Au, Ag

Deskripsi endapanMineral-minerallogam

Kalkopirit, pirit, molibdenit; endapan replacement dengan kalkopirit, sfalerit, galena, dan kadang-kadang emas; zona terluar kadang-kadang dengan emas dan

genesa bahan galian - 23

Page 24: genesa bhn galian

sulfida-sulfida perak, tembaga, dan antimoni.Tekstur/struktur Veinlets, disseminations, penggantian pada batuan samping masif.Alterasi Batas zona alterasi (alteration rings) berupa lempung, mika, feldspar, dan mineral-

mineral lain yang berjarang beberapa kilometer dari endapan.Petunjuk geokimia Zona pusat (Cu, Mo, W), zona terluar (Pb, Zn, Au, Ag, As, At, Te, Mn, Rb). Contoh El Savador, Chile; Silver Bell, Arizona (USA); Highland Valley, Bristish Columbia

(Canada).

Batugamping di dekat intrusi bereaksi dengan larutan hidrotermal dan sebagian

digantikan oleh mineral-mineral tungsten, tembaga, timbal dan seng (dalam kontak

metasomatik atau endapan skarn). Jika larutan bergerak melalui rekahan yang

terbuka dan logam-logam mengendap di dalamnya (urat emas-kuarsa-alunit

epithermal), sehingga terbentuk cebakan tembaga, timbal, seng, perak, dan emas

(Gambar 15 dan Tabel 9).

Gambar 15. Model Geologi Endapan Urat Logam Mulia (After Buchanan,1981)

Tabel 9. Model Geologi Urat Emas-Kwarsa-Alunit Epitermal (Cox DP, 1983)Geologi Regional

Tipe batuan Dasit vulkanik, kuarsa latit, riodasit, riolitTekstur PorfiritikUmur Umumnya tersierTektonik Sistem fractute ekstensifTipe endapan assosiasi

Tembaga porfiri, sumber air panas asam sulfat, lempung hidrothermal

KonsentrasiLogam

Cu, Ar, An, At

Deskripsi endapanMineral-minerallogam

Emas native, enargit, pirit, sulfosalt pembawa perak, asosiasi dengan kalkopirit, bornit, tellurida, galena, sfalerit, hubnerit

Tekstur/struktur Urat-urat, breccia pipe, pods, dikesAlterasi Kuarsa, alunit, pirofilit; kadang-kadang terdapat alunit, kaolinit, montmorilonit di

sekitar kuarsaKontrol bijih Fracture, aktivitas intrusi

genesa bahan galian - 24

Page 25: genesa bhn galian

Pelapukan Limonit kuning, jarosit, goethit, algirisasi dengan kaolinit, hematit Contoh Goldfiled, Nevada (USA); Guanajuoto, Meksiko; El Indio, Chile

Larutan hidrotermal yang membawa logam dapat juga bermigrasi secara lateral

menuju batuan yang permeabel atau reaktif secara kimia membentuk endapan

blanket- shaped sulfida, atau bahkan mencapai permukaan dan mengendapkan emas,

perak, dan air raksa dalam pusat mata air panas silikaan atau karbonatan, seperti

kadar emas tinggi yang terdapat dalam beberapa lapangan geotermal aktif di New

Zealand. Jika larutan volkanik yang membawa logam memasuki lingkungan laut,

maka akan terbentuk kumpulan sedimen-volkanik dari tembaga- timbal-seng.

5.2 Endapan mineral yang berhubungan dengan proses sedimentasi

Erosi benua dan pengisian cekungan sedimen di samudera memerlukan siklus

geologi dan kimia yang dapat berhubungan dengan formasi dari jenis endapan

mineral selama pelapukan, perombakan menjadi unsur-unsur pokok berupa

fragmental (sebagai contoh kwarsa atau kadang-kadang emas atau mineral-mineral

berat), dan menjadi elemen-elemen yang larut secara kimiawi (sebagai contoh adalah

kalsium, sodium, atau elemen-elemen metalik pembentuk bijih yang potensial seperti

besi, tembaga, timbal, dan seng). Unsur-unsur pokok fragmental tertransportasi oleh

air permukaan diendapkan sebagai batuan.

Klastik-klastik sedimen di benua dan di lingkungan tepi laut cenderung berbutir

kasar dan bisa mengisi pengkayaan lokal mineral-mineral berharga yang telah

tertransportasi dengan fraksi klastik, sebagai contoh konsentrasi emas placer pada

endapan Witwatersrand di Afrika Selatan dan timah placer di Asia bagian selatan.

Seringkali formasi endapan sulfida stratiform tidak tampak berhubungan dengan

proses magmatisme atau vulkanisme, tetapi agak berhubungan dengan sirkulasi

larutan hidrotermal dari sumber-sumber yang lain, sebagai contoh penirisan dari

cekungan sedimen yang dalam. Endapan-endapan yang dihasilkan sangat mirip

dengan beberapa asal-usul volkanogenik karena mekanisme traping yang sama

(Gambar 16 dan Tabel 10).

genesa bahan galian - 25

Page 26: genesa bhn galian

Hanya mineral-mineral sulfida yang dapat mengalami presipitasi pada sediment-

water interface atau dalam batuan yang tidak terkonsolidasi, waktu dari formasi bijih

berhubungan terhadap waktu pengendapan sedimen, terhadap waktu kompaksi dan

konsolidasinya, atau terhadap waktu-waktu berikutnya saat sedimen-sedimen

mengalami indurasi penuh dan dapat termineralisasi oleh larutan yang bergerak

melalui batuan yang porous atau struktur-struktur geologi. Untuk proses ini, contoh

yang bagus adalah endapan timbal-seng di Mississippi Valley.

Gambar 16. Model Geologi Endapan Sediment-Ekshalatif Timbal-Seng (After Lydon, 1983)

Tabel 10. Model Geologi Endapan Sediment-Hosted, Submarine Exhalative Lead-Zinc (Cox DP, 1983)

Geologi RegionalTipe batuan Batuan-batuan sedimen eusinitik (batuan serpih hitam, batuan lanau, rijang,

batugamping mikritik)Tekstur Perlapisan sedimen; breksi slumpUmur Protezoik tengahLingkungan penegndapan

Cekungan laut epikratonik

Tipe endapan assosiasi

Endapan barit stratiform

KonsentrasiLogam

Maksimum 500 ppm timbal pada serpih hitam, 1300 ppm seng, 750 ppm tembaga, 1300 ppm barium

Deskripsi endapanMineral-minerallogam

Pirit, pirotit, sfalerit, galena, barit, kalkopirit, dan beberapa mineral lain dalam jumlah yang sedikit

Tekstur/struktur Umumnya kristalin, disseminatedAlterasi Silifikasi, tourmalinisasi, karbonat, albilitisasi, kloritisasi, dolominitisasiKontrol Geokimia Secara lateral Cu-Pb-Zn-Ba; secara vertikal Cu-Zn-Pb-Ba.Pelapukan Gossan (karbonat, sulfat, silikat (Pb, Zn, dan Cu)Contoh Sullivan, Kanada

Proses-proses sedimentasi juga membentuk akumulasi fosil-fosil bahan bakar, batu

bara, minyak dan gas alam. Untuk membentuk batu bara, gambut terkompaksi dan

mengalami pemanasan akibat penurunan dan proses burial. Demikian juga, minyak

genesa bahan galian - 26

Page 27: genesa bhn galian

dan gas terbentuk oleh maturasi unsur-unsur organik dalam batuan sedimen oleh

peningkatan temperatur dan tekanan. Minyak dan gas dapat bermigrasi melalui

batuan yang porous membentuk reservoir yang besar dalam struktur yang baik, atau

tetap di dalam batuan sumber membentuk oil shale.

5.3 Endapan Mineral Yang Berhubungan Dengan Proses Metamorfisme

Metamorfisme yaitu proses rekristalisasi dan peleburan akhir dari batuan beku atau

batuan sedimen, yang disebabkan oleh intrusi dari magma baru atau oleh proses

burial yang dalam . Endapan hidrotermal kontak metasomatik terbentuk di sekitar

magma yang mengalami intrusi, seperti yang digambarkan di atas. Metamorfisme

burial yang dalam dapat menimbulkan overprinting terhadap akumulasi mineral

yang ada sebelumnya, sebagai contoh yang besar adalah endapan sediment-hosted

lead-zinc di Broken Hill, Australia. Metamorfisme burial juga membebaskan

sebagian besar larutan hidrotermal yang melarutkan logam-logam dari country rock,

diendapkan saat larutan bertemu dengan suatu lingkungan dengan kondisi

temperatur, tekanan, dan kimia yang tepat untuk formasi bijih. Formasi endapan

emas di beberapa jalur metamorfik Precambrian berhubungan terhadap transportasi

emas oleh metamorfic water menuju urat kwarsa yang mengandung emas. Kecuali

jenis endapan tersebut, metamorfisme regional tidak terlalu banyak membentuk

formasi dari endapan bijih metalik.

genesa bahan galian - 27

Page 28: genesa bhn galian

DAFTAR PUSTAKA

1. Cox, D.S.P, P. Singer, and A. Donald, Mineral Deposit Models, USGS Buletin 1693, United States Goverment Printing Office, Washington, 1986

2. Edwards, and Atkinson., Ore Deposit Geology., Chapman and Hall., London, 1986

3. Guilbert, J.M. and C.F. Park, The Geology of Ore Deposits, W.H. Freeman & Company, New York, 1985

4. Jensen, M. and A.M. Bateman., Economic Mineral Deposits., Third Edition, Wiley and Sons, 1981

genesa bahan galian - 28