gastroenteritis 1

72
DIARE AKUT Definisi: Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Episode diare: 4,5 per tahun Penyebab terbanyak pada usia 0-2 tahun: infeksi rotavirus Diare menyebabkan: - dehidrasi - gangguan gizi - kematian

Upload: putrirahmimaharani

Post on 10-Feb-2016

93 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gfh

TRANSCRIPT

Page 1: Gastroenteritis 1

DIARE AKUT

Definisi: Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.

Episode diare: 4,5 per tahun Penyebab terbanyak pada usia 0-2 tahun: infeksi

rotavirusDiare menyebabkan: - dehidrasi

- gangguan gizi - kematian (akibat

dehisrasi)

Page 2: Gastroenteritis 1

Diagnostik:Anamnesis:

• Sudah berapa lama diare berlangsung, berapa kali sehari, warna dan konsistensi tinja, lendir dan/atau darah dalam tinja, adanya muntah, anak lemah, kesadaran menurun, rasa haus, rewel, kapan kencing terakhir, suhu badan.

• Jumlah cairan yang masuk selama diare• Anak minum ASI atau susu formula, apakah anak

makan makanan yang tidak biasa• Apakah ada yang menderita diare sekitarnya,

darimana sumber air minum

Page 3: Gastroenteritis 1

Pemeriksaan fisisPerhatikan tanda-tanda: Tanda Utama

– Kesadaran– Rasa haus– Turgor kulit abdomen

Tanda tambahan– Ubun-ubun besar cekung atau tidak– Mata cekung atau tidak– Ada atau tidaknya air mata– Kering atau tidaknya mukosa mulut,bibir dan lidah– Menimbang berat badan

Page 4: Gastroenteritis 1

Penilaian derajat dehidrasi:• Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan <5%berat

badan)o Tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasio Keadaan umum baik, sadaro Tanda vital dalam batas normalo Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air

mata ada, mukosa mulut dan bibir basaho Turgor abdomen baik, bising usus normalo Akral hangato Pasien dapat diarawat dirumah, kecuali terdapat

komplikasi lain (tidak mau minum, muntah terus, diare frekuen)

Page 5: Gastroenteritis 1

• Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% berat badan)o Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2

atau lebih tanda tambahano Keadaan umum gelisah atau cengengo Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit

cekung, air mata kurang, mukosa mulut dan bibir sedikit kering

o Turgor kurango Akral hangato Pasien harus rawat inap

Page 6: Gastroenteritis 1

• Dehidrasi berat (kehilangan cairan>10% berat badan)o Apabila didapatkan dua tanda utama

ditambah dua atau lebih tanda tambahan.o Keadaan umum lemah, letargi atau komao Ubun-ubun besar sangat cekung, mata

sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering

o Turgor buruko Akral dingino Pasien harus rawat inap

Page 7: Gastroenteritis 1

Pemeriksaan penunjangTinja Makroskopis: bau, warna, lendir, darah,

konsistensi Mikroskopis: eritrosit, lekosit, parasit Kimia : pH, clinitest, elektrolit (Na, K,

HCO3) Biakan dan uji sensitivitas

Page 8: Gastroenteritis 1

TERAPIMedikamentosa :• Tidak boleh diberikan obat anti diare• Antibiotik sesuai hasil pemeriksaan penunjang.

Sebagai pilihan: kotrimoksazol, amoksisilin dan atau sesuai hasil uji sensitivitas

• Antiparasit: metronidazolCairan dan elektrolit:• Jenis cairan: Per oral: cairan rumah tangga, oralit

Parenteral: ringer laktat, ringer asetat, larutan normal salin

Page 9: Gastroenteritis 1

Volume cairan disesuaikan derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi: cairan rumah tangga dan ASI

diberikan semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah dengan dosis: - kurang dari satu tahun 50-100 cc - 1-5 tahun: 100-200 cc - lebih dari 5 tahun: semaunya

Dehidrasi tidak berat (ringan-sedang);rehidrasi dengan oralit 75 cc/kg/BB dalam 4 jam pertama dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang berlangsung sesuai umur seperti diatas setiap kali buang air besar.

Page 10: Gastroenteritis 1

Dehidrasi berat;rehidrasi parenteral dengan cairan ringer laktat atau ringer asetat 100 cc/kgBB. Cara pemberian:

• kurang dari 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama,dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya.

• Lebih dari 1 tahun: 30 cc/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2 ½ jam berikutnya.

Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB selama proses rehidrasi

Page 11: Gastroenteritis 1

Nutrisi•Anak tidak boleh dipuasakan•Makanan diberikan sedikit-sedikit tetapi sering(lebih kurang 6 kali sehari)•Rendah serat•Buah-buahan diberikan terutama pisangHipernatremia (Na > 155 m Eq/L), koreksi penurunan natrium dilakukan secara bertahap dengan pemberian caira dekstrose 5%+1/2 salin. Penurunan kadar Na tidak boleh lebih dari 10 meq per hari karena bisa menyebabkan edema otak

Page 12: Gastroenteritis 1

Hiponatremia (Na< 130 mEq/L), koreksi kadar Na dilakukan bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi yaitu memakai ringer lakat atau normal salin, atau dengan memakai rumus:Kadar Na koreksi (mEq/L)= 135 – kadar Na serum x 0.6 x berat badan diberikan dalam 24 jam.

Hiperkalemia (K > 5 mEq/L), koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% 0,5–1 ml/kgBB iv perlahan-lahan dalam 5-10 menit; sambil memantau detak jantung

Page 13: Gastroenteritis 1

Hipokalemia (K < 3,5 mEq/L), koreksi dilakukan menurut kadar K.

• Jika kadar K 2,5-3,5 mEq/L, berikan 75 mEq/kgBB per oral per hari dibagi tiga dosis

• Jika kadar K < 2,5 mEq/L: berikan secara drip intravena dengan dosis:

3,5 – kadar K terukurx BB (kg)x 0,4+2 mEq x BB dalam 4 jam pertama

3,5-kadar K terukur x BB x 0,4+1/6x2 mEq x BB dalam 20 jam berikutnya

Page 14: Gastroenteritis 1

Lain-lain (rujukan sub spesialis, rujukan spesialisasi lainnya dll)

Jika diare berlanjut lebih dari satu minggu atau terdapat komplikasi infeksi saluran nafas (bronkopneumonia), sepsis, toksik megakolon, ileus, gangguan elektrolit dirujuk ke sub spesialis terkait

Page 15: Gastroenteritis 1

Promotif/PreventifUpayakan ASI tetap diberikanKebersihan perorangan, cuci tangan

sebelum makanImunisasi campakMemberikan makanan penyapihan yang

benarPenyediaan air minum yang bersihSelalu memasak makanan

Page 16: Gastroenteritis 1

ALERGI MAKANAN

Defenisi: alergi makanan adalah satu grup kelainan dimana gejala-gejalanya akibat reaksi imunologi terhadap antigen makanan tertentu.

Kejadian:terjadi 6% anak selama umur 3 tahun pertama kehidupan.termasuk 2-3% bayi dan anak kecil dengan alergi susu.

Page 17: Gastroenteritis 1

Klasifikasi• Reaksi diantarai IgE: peradangan

disebabkan mediator peradangan yang dikeluarkan sel mast dan sel basofil apabila antigen makanan berikatan dengan antibodi IgE, reaksi ini cepat berjalan

• Reaksi tidak diantarai IgE: adalah reaksi diantarai sel dan terjadi lebih 1 jam sampai beberapa hari.

Page 18: Gastroenteritis 1

Manifestasi klinikAntigen makanan dapat memacu gejala-gejala: - pernapasan - kulit - saluran cernao Alergi makanan diantarai IgE

Sindroma alergi mulut:Makanan kontak dengan mukosa pada oroparings

menyebabkan gatal atau kebas dan udem pada: bibir, lidah, langit-langit, tenggorokan.

Gejala ini didahului manifestasi diantarai IgE alergi makanan.

Page 19: Gastroenteritis 1

Anafilaksis gastrointestinal:Dengan cepat terjadi: mau muntah, sakit perut,muntah, diare, gabungan setelah makan antigen.Protein paling sering: - susu

- telur - kacang-kacangan - kacang kedele - sereal - ikan

Page 20: Gastroenteritis 1

Manifestasi bukan saluran cerna laintermasuk: Kulit : - urtikaria

- angioedema - atopic dermatitis (eczema)

Pernapasan : - asma - rhinoconjuctivitis

- anafilaksis sistemikReaksi Berat: sehubungan makan: - coklat

- nut - ikan - kerang

Page 21: Gastroenteritis 1

o Alergi makanan, campuran yang diantarai IgE dan non IgE.Kelainan ditandai infiltrasi eosinofil pada organ tertentu.Gejala sumbatan saluran cerna (sakit-muntah)Termasuk : - alergi esofagitis eosonofil

- alergi gastritis eosinofil - alergi gastroenterocolitis eosonofil

Page 22: Gastroenteritis 1

o Gangguan tidak diantarai IgE Alergi proktocolitis:

- anak umur 1 hari sampai 3 bulan- tinja berlendir dan berdarah- diare ringan

Enterocolitis dicetuskan makanan:- umur 1 minggu sampai 3 bulan- muntah/diare sukar diatasi- tinja ada darah, neutrofil dan eosonofil

Page 23: Gastroenteritis 1

Enterosopati dicetuskan makanan:- disebabkan hipersensitif makanan- malabsorpsi- diare/muntah sukar diatasi- gagal menaikkan berat badan

Penyakit celiak ( enteropati peka glutein) dan dermatitis herpetiformis:- reaksi imunologi terhadap glutein yang

dimakan.

Page 24: Gastroenteritis 1

Hemosiderosis pulmonal (sindroma Heiner):- intoleran terhadap makanan (sering protein

susu)- perdarahan paru- perdarahan saluran cerna- anemia kurang besi- eosinofilia perifer- gagal menaikkan berat badan

Page 25: Gastroenteritis 1

Diagnosis- Tersangka alergi makanan jika gejala

terjadi jika masuknya makanan tertentu - Gold standard: double-blind, placebo

controlled, food challenge (DBPCFC)- Uji tusuk kulit (skin prick test)- Radio alergo sorbent (RAST)Terapi:- Menyingkirkan makanan penyebab- Suntikan epinefrin dan antihistamin

Page 26: Gastroenteritis 1

MALABSORPSI Defenisi: malabsorpsi adalah keadaan yang

menyebabkan kurangnya hubungan nutrisi yang dimakan dengan pengaruhnya. Salah satu dari maldigesti atau malabsorpsi

Malabsorpsi memperlihatkan :- diare cair seperti air- diare tinja asam- steatorrhea (tinja berlemak)

Page 27: Gastroenteritis 1

Gangguan hormon: pengaruh dari enzim pencernaan

Pengamatan malabsorpsi ususGejala kilnik:

• munculnya gejala (mungkin kongenital/didapat)• perut gembung• pucat • nafas mulut berbau• tinja banyak• otot mengecil• sulit menaikkan berat badan• pertumbuhan terbelakang

Page 28: Gastroenteritis 1

Pemeriksaan laboratorium•pemeriksaan mikroskopi tinja:

- tinja berlemak- steatoro kekurangan enzim pankreas

• pemeriksaan darah:- penurunan kadar albumin serum

• pemeriksaan clinitest: megukur karbohidrat dalam tinja.

Page 29: Gastroenteritis 1

ILEUSDefenisi: Ileus adalah kegagalan peristaltik usus tanpa ada

bukti hambatan mekanik.

Kurangnya gerakan usus normal menghalangi pergerakan isi usus.

Epidemiologi : sering dihubungkan dengan operasi perut atau infeksi (pneumonia, gastroenteritis, peritonitis).

Etiologi: ileus juga menyertai abnormalitas metabolik (uremia, hipokalemia atau asidosis), pemberian obat tertentu (opiat dan vincristine). Juga obat antimotiliti (loperamide) waktu serangan gastroenteritis.

Page 30: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:- muntah-muntah- perut gembung- Sakit perut semakin bertambah berat sejajar dgn

pertambahan perut gembung- bising usus lemah atau hilang.- bila hambatan mekanik maka bising usus hiperaktif

Pemeriksaan : x-foto abdomen; permukaan cairan banyak (fluid level)

Terapi :- mengoreksi penyebabnya - dekompresi nasogastrik

- operasi (obstructive ileus)

Page 31: Gastroenteritis 1

ATRESIA INTESTINAL

Defenisi:atresia usus adalah sumbatan rongga usus/stenosis akibat kelainan pertumbuhan canalisasi usus.

Klasifikasi lesi sumbatan usus:- Intrinsik : atresia, stenosis, ileus meconium

aganglionic megacolon- Ekstrinsik :malrotation: constricting bands,

intra abdomial hernia dan duplication

Lokasi atresia : duodenum, jejunum, ileum, colon

Page 32: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:- Nausea- Muntah- Perut gembung- ObstipasiDiagnosisX-foto abdomen :- fluid level + udara

- pneumoperitoneum (perforasi)- calsifikasi peritoneum meconium peritonitis-barium meal (contrast) menentukan lokasi sumbatan

Page 33: Gastroenteritis 1

Laboratorium :- Metabolic acidosis- Leukositosis- Dengan/tanpa trombositosis- HematocheziaDiffrential diagnosis:- Stenosis pylorus- Malrotasi- Volvulus- IntussuseptionTerapi:- Rerusitasi cairan- Decompresi nasogastrik - Tindakan bedah (operasi)

Page 34: Gastroenteritis 1

MALROTASIDefenisi: Malrotasi adalah rotasi tidak sempurna

dari usus selama perkembangan janin.Gejala klinik:- Pada umur 1 thn pertama gejala sumbatan

usus akut/kronik- Pada anak lebih besar sakit perut- Malabsorbsi- Enteropati- Pertumbuhan bakteri meningkatTerapi : operasi

Page 35: Gastroenteritis 1

MECHEL DIVERTICULUMDefenisi: Mechel diverticulum adalah sisa

kantongan yolk embryo yang disebut juga sebagai saluran omphalomesentrik atau duktus vitelline.saluran omphalomesentrik menghubungkan kantongan yolk ke usus melaksanakan nutrisi perkembangan embrio sampai terbentuk plasenta.

Pada minggu ke 5-7 kehamilan saluran ini memisah dari usus.

Mechel diverticulum 3-6 cm menonjol dari ileum (kelainan congenital). lokasi 50-75 cm dari katup ileocecal.

Page 36: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:- Muncul pada usia 2 tahun pertama- Merupakan ectopic mucosa- Perdarahan rectal hilang timbul tanpa sakit- Warna tinja seperti batu bata berbentuk jelly- Anemia- Kadang muncul sumbatan ususDiagnosis:- Gejala klinik- Perdarahan rectal tanpa sakit- X-foto abdomen(barium enema kurang bermanfaat- intravenous infusion of technehtium -99 pertechnetate- Angiografi mesenterium- CT Scan abdomenTerapi :- Cimetidine- Glucagon- Gastrin- Eksplorasi laparoscopy

Page 37: Gastroenteritis 1

PYLORIC STENOSIS

Defenisi: pyloric stenosis adalah penyempitan saluran pylorus akibat penebalan

(hypertrophy/otot pylorus).

Kejadian : - rata-rata 3 dalam 1000 kelahiran hidup - anak laki-laki 4x lebih sering dari anak perempuan.

Etiologi :- Tidak diketahui- Sangkaan :- persarafan abdomial

- peningkatan prostaglandin serum- penurunan sintetis nitricoxide pylorus- hypergastrinemia

Page 38: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:- Muntah-muntah progresif- Muntah segera setelah minum- Mulai muncul pada umur 1-3 mingguDiagnosis:- Palpasi teraba masa oval sebesar ibu jari didaerah

pylorus- Lokasi sebelah atas kanan pusar- Setelah minum terlihat gerakan peristaltik gaster- USG sensitive tebal pylorus 4 mm panjang 14 mm- Pemeriksaan dengan barium saluran pylorus sempitDD:- Gastro-esophageal reflux (GER)- Hernia hiatalTerapi: Operasi : pylorotomy (Ramsted pylorotomy)

Page 39: Gastroenteritis 1

ATRESIA ESOPHAGUSDefenisi: atresia esophagus adalah

penyempitan atau tertutupnya saluran esophagus.

Kejadian : 1 diantara 4000 bayi baru lahirGejala klinik:- Mulut dan hidung keluar cairan berbuih- Batuk- Sianosis - Gangguan pernafasan- Bila diberi minum muncrat

Page 40: Gastroenteritis 1

Diganosis:- Respiratory distres- NGT tidak bisa lewat- Prematur polyhydramion- X-foto toraks kelihatan NGT bergulung

Terapi : - Cegah aspirasi- Posisi telungkup- Intubasi endotraheal dilarang - Operatif

Page 41: Gastroenteritis 1

PERITONITISDefenisi: peritonitis adalah peradangan selaput

peritoneum yang melapisi dinding rongga abdomen.

Etiologi:- Infeksi primer atau sekunder- Autoimmun- Proses kimiaKlasifikasi:- Peritonitis akut primer- Peritonitis akut sekunder- Peritonitis akut

Page 42: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:• Peritonitis akut primer:

- Infeksi bakteri : pneumococcus, grup A streptococcus, enterococci, staphylococci. Gram negatif (escherichia coli, klebsiellaa pneumonia)

- Epidemiologi: kebanyakan pada anak dgn sindroma mefrotik atau cirrhosis

- Manifestasi klinik : tiba-tiba panas, sakit perut, muntah, diare, nampak toksis, hipotensi/tachycardia

- Palpasi perut : keras, kaku, bising usus, hipoaktif atau hilang

Page 43: Gastroenteritis 1

Diagnosis:- Leukositosis (PMN dominan)1

- Hypersplenisme- Proteinuria- X-foto abdomen : dilatasi usus halus dan besar- Cairan terinfeksi : 250 sell/mm3 atau lebih dgn

polymorphonuclear > 50 %- Cairan peritoneum : pH < 7,35 variasi lebih dari 0,1 dan

asam laktat meningkat.- Pewarnaan gram: gram positif/gram negatifTerapi- Antibiotik parentral : cefotaxime dan aminoglycoside

bergantung pada uji sensitifitas kuman(vancomycin untuk pneumococcus yang resisten)

- Pengobatan dilanjutkan selama 10-14 hari.

Page 44: Gastroenteritis 1

• Peritonitosis akut sekunderDefenisi : adalah peritonitis oleh karena masuknya bakteri kedalam

rongga peritoneum melalui jaringan mikrosis pada dinding usus yang mengakibatkan infeksi atau abses visceral.

Etiologi :- Setelah perforasi usus buntu- Hernia incarcerata- infeksi diverticulum Meckel- Volvulus usus tengah - Intussusception- Sindroma hemolitic uremia- Peptic ulcerasi - Penyakit peradangan usus- Cholecystitis necrosis- Eenteritisn necrosis- pada neonatus : - necrotizing enterocolitis

- ileus meconium

Page 45: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:• Anamnesis:

- Serupa diatas- Suhu tubuh 39,5 0C- Sakit perut difus- Nausea- Muntah

• Pemeriksaan fisis peritonitis : - sakit ditekan- dinding perut mengeras-defens muscular- bising usus menurun /hilang- ascites

Page 46: Gastroenteritis 1

Laboratorium :Leukositosis > 12.000/mm3

Polimorphonuclear lebih banyakRadiologi : - Udara bebas dirongga peritoneum- Tanda ileus- Cairan pada peritoneumPengobatan:- Resusitasi cairan- Terapi antibiotik: ampicillin, gentamycin dan clindamycin- Antibiotik lain : ticarcillin-clavulamicacid dan

aminoglucoside- Operasi memperbaiki kebocoran

Page 47: Gastroenteritis 1

• Peritonitis lokal sekunder akut (abses peritoneum)Defenisi: adalah peradangan peritoneum

setempat sebagai komplikasi abses visceral.

Etiologi:abses yang terjadi pada hati, limpa, ginjal, pancreas, tubaovarium atau dalam usus, luar usus buntu, bawah diafragma, dibawah hati, pelvis dan retroperitoneal.

Page 48: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:- Panas berlama-lama- Anoreksia- Muntah- Sangkaan abses perut- Leukositosis- Laju endap darah meningkat- Sakit diraba setempat dinding perut- Abses pelvis: perut gembung, sakit dianus, tinja berlendir, colok

dubur teraba benjolan di depan- Penumpukan udara dibawah diafragma- Atelectase basal- Diafragma meninggi sebelah- Efusi pleura- CT Scan abdomenPengobatan :- Operasi menyingkirkan abses dibantu dengan CT Scan- Antibiotika yang sesuai

Page 49: Gastroenteritis 1

HERMIA DIAFRAGMATIKADefenisi: hermia diafragmatika adalah masuknya

isi perut ke rongga dada akibat kelainan defek bawaan atau trauma pada diafragma.

Lokasi defek : - hiatus esophagus (hiatal)- samping hiatal esophagus (paraesophageal)- retrosternal (Morgagni)- posterolateral (Bochdalek)Semua kelainan bawaan lahir disebut congenital

diaphragmatic hermia (CDH) pada sinonim hernia melalui foramen posterolateral of Bochdalek

Page 50: Gastroenteritis 1

Epidemiologi:- Kejadian CDH 1 diantara 5000 bayi lahir

hidup sampai 1 diantara 2000 lebih bila dihitung bayi lahir mati.

- Defek: 70-80% sebelah kiri 5% bilateralEtiologi:- Pemisahan rongga perut dan dada

sempurna pada minggu ke 8 kehamilan- Kegagalan penutupan saluran ini

merupakan mekanisme terjadinya defek posterolateral hernia diaphragmatik

Page 51: Gastroenteritis 1

Gejala klinik- Respiratori distress yang berat dalam jam

pertama kehidupan- Muntah (sumbatan saluran cerna)- Gejala pernafasan ringan- Sekali-sekali terjadi incarcerasi

ususischemia dgn sepsis dan gagal jantung-paru

- Mati tiba-tiba

Page 52: Gastroenteritis 1

Diagnosis:- USG dapat dideteksi intrauterin- Respiratory distres berat dalam 24 jam pertama- X-foto toraks - FluoroscopyTerapi :- Operasi emergency - Perlu ECMO ( Extracorforeal membrane oxygenation)

Prognosis :- 27-55% hidup- Yang hidup dapat komplikasi gangguan :- fungsi paru

- neurologi - pertumbuhan

Page 53: Gastroenteritis 1

HIRSCHPRUNG DISEASE(CONGENITAL AGANGLIONIC MEGACOLON)

Defenisi : penyakit Hirschprung adalah suatu kelainan bawaan dimana terjadi megacolon akibat aganglionic usus besar (colon).

Penyakit hirschprung adalah penyebab paling banyak sumbatan usus bawah pada neonatus.

Lokasi : mulai dari spinter dalam sampai bagian proksimal usus besar

Page 54: Gastroenteritis 1

Kejadian :- 1 diantara 5000 lahir hidup- Laki-laki lebih banyak dari perempuan (4:1)

Sering disertai kelainan bawaan lain seperti:- Sindrome Down- Smith-Lemli-Opiz- Wardenburg- Cartilage-hair hypoplasia- Congenital hypoventilation (“ondine curse”) syndrome- Urogenital abnormal- Cardiovascular abnormalPatologi: absence sel ganglion pada dinding usus

(ok arrest migrasi neuroblast) mikroschopis: absence flexus Meisner dan Auerbach

Page 55: Gastroenteritis 1

Gejala klinik: - Meconum terlambat keluar (dalam 48 jam)- Buang air besar jarang- Gagal menaikkan berat badan- Hypoproteinemia- Perut gembung- Massa tinja dalam usus terabaDiagnosis:Rectal touche:normalRadiologi : pemeriksaan barium enema

dapat melihat panjang usus yang defekTerapi : operasi

Page 56: Gastroenteritis 1

INTUSSUSCEPTIONDefenisi: intussusception adalah keadaan dimana

sebagian saluran cerna telescoped dalam segment usus berdekatan.

Kejadian : - 1-4 casus diantara 1000 lahir hidup- Laki-laki lebih banyak dari perempuan 4:1- Penyebab terbanyak sumbatan usus usia

antara 3 bulan dan 6 tahun- 60% terjadi pada usia 1 thn dan 80% sebelum

usia 2 thn

Page 57: Gastroenteritis 1

Etiologi :- Tidak diketahui- Sangkaan :

• Infeksi adenovirus• Otits media• Gastro enteritis• Henoch-chonlein purpura• Infeksi saluran nafasPatologi: - paling sering : - ileocolic

- ileoileo-colic - cecocolicPembuluh darah vena terjepit menyebabkan

pembendungan, udem, perdarahan mucosaberak darah

Page 58: Gastroenteritis 1

Gejala klinik:- Terjadi tiba-tiba- Sakit perut bersifat kolik- Anak lemah- Penurunan kesadaran- Shock- Panas- Muntah- Palpasi teraba massa seperti bentuk

sausage

Page 59: Gastroenteritis 1

Diagnosis:- Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis- X-foto abdomen polos: penebalan pada

lokasi intussusception- Barium enema : filling defect/cuffing the

head of barium- USG : massa berupa tabungTerapi : operasi – reduksiPrognosis : - yang tidak diobati fatal

- bisa relaps 10 %

Page 60: Gastroenteritis 1

BILIARI ATRESIADefenisi: Biliari atresia adalah obliterasi saluran

empedu diluar hati atau diatas porta hepatis.Kejadian:- 1/10.000-15.000 kelahiran hidup- Idiopatik hepatitis neonatus 1/5000-10.000- Kelainan saluran empedu dalam hati kurang

sering : 1/5000-75.000 lahir hidupPenanganan:- Tersangka: explorasi laparatomi- Cholangiografi- Prosedur Kasai

Page 61: Gastroenteritis 1

HEPATITIS INFEKSIDefenis:hepatitis infeksi adalah keadaan hati yang

mengalami imflamansi akibat infeksi.Etiologi : - Virus (yang terbanyak)- Bakteri- ParasitDiagnostik:• anamnese:

- anoreksia,- mual, - muntah - demam,- ikterus, - tinja pucat, - urin berwarna gelap - ada kontak dengan

Page 62: Gastroenteritis 1

• Pemeriksaan fisis- sakit ringan- suhu badan tidak tinggi- mata itrik- hepatomegali: permukaan licin, pinggir tajam, konsitensi elastis- nyeri tekan didaerah hati- splenomegali- kulit ikterus, perdarahan kulit

Page 63: Gastroenteritis 1

Pemeriksaan penunjang

1. Darah tepi:- pansitopenia (virus) - eosinofilia (infestasi cacing) - leukositosis (infeksi bakteri)

2. Urine : bilirubin uria3. Biokimia: - bilirubin direk dan indirek

- ALT (SGPT) dan AST (SGOT) - albumin, globulin - glukosa darah - koagulasi, waktu protrombin

4. Seromarker: - IgM antiHAV - HBsAg - IgM anti HBc

5. Ultarasonografi hati: - kista duktus koledokus - batu saluran empedu - holessistitis

Page 64: Gastroenteritis 1

Terapi :• Medicamentosa

Suportif : - pembatasan aktifitas, - pemberian makanan dan

cairan yang adekuat

Medicament : - hindari obat hepatotoksik - vitamin yg larut dalam

lemak - sintomatis menghilangkan rasa gatal

Page 65: Gastroenteritis 1

• Lain-lain (rujukan)Konsultasi kepada ahli yg sesuai

Timbul gejala pulminan, kesadaran menurun, gejala perdarahan, ALT dan AST > 1000 iu/l, serum bilirubin > 10 mg/dl, perpanjangan waktu protrombin lebih dari 20 detik.

Terjadi holistatis yg berkepanjangan (lebih dari 30 hari)

Page 66: Gastroenteritis 1

Pemantauan (monitoring)- Penilaian kesadaran- Suhu badan- Derajat ikterus- Besar hati- Perdarahan terutama dari saluran cerna- Laboratorium: bilirubin direk/indirek, ALT AST,

glukosa, albumin, waktu protrombin.Prognosis- Hepatitis virus prognosis baik pada umumnya

sembuh sempurna.- Setelah sembuh sebagian besar pasien

mendapat antibodi protektif menetap

Page 67: Gastroenteritis 1

ACUTE ABDOMENDifrensial diagnosis:a. Sumber gastro intestinal : apendisitis, pankreatitis,

malrotasi dgn volvulus, inflammatory bowel disease (IBD), gastritis, irritable bowel syndrome, abcess, hepatitis, ulkus perforasi, Meckel’s diverticulitis, cholecystitis,gastroenteritis.

b. Sumber ginjal : Henoch-Schonlein purpura (HSP), infeksi saluran kencing, pyelonephritis, batu ginjal

c. Sumber ginekologi: kehamilan diluar rahim, kista ovarium/torsi, pelvic inflammatory disease (PID)

d. Sumber tumor: Wilms’ tumor, neuroblastomae. Sumber lain: pneuomonia, sickle cell anemia, diabetes

ketoacidosis, juvenile rheumatoid artritis (JRA)

Page 68: Gastroenteritis 1

Diagnosis:• Anamnesis:

- sakit perut- diare- melena- hematochezia- panas- makanan yg baru dimakan- anamnese menstruasi- gejala saluran kencing- gejala pernafasan- anamnese pemeriksaan saluran cerna- riwayat perjalanan- diet

Page 69: Gastroenteritis 1

• Pemeriksaan fisis Umum:

- tanda vital- keracunan- kulit merah- artritis- ikterus

Perut:- palpasi perut sakit- perut mengeras/mamapan- massa teraba - perobahan bising perut

Page 70: Gastroenteritis 1

Rektal : termasuk pemeriksaan occult blood Pelvic : perdarahan, massa, sakit pada cervix/adnesaPemeriksaan penunjang:• Radiologi: x-foto polos abdomen:

- sumbatan - konstipasi - udara bebas

- batu empedu- batu ginjal

x-foto toraks:- pneumonia

Ultrasonografi pelpic/CT ScanEndoscopy

Page 71: Gastroenteritis 1

• Laboratorium- elektrolit- jumlah leukosit- fungsi hati dan ginjal- pemeriksaan koagulasi- pemeriksaan darah- pemeriksaan urin- amylase/lipase- kultur gonorrhea/chlamydia- beta-human chorionic gonadotropin (b-hCG)- laju endap darah- C-reactive protein ( CRP)

Page 72: Gastroenteritis 1

Terapi • Segera :- puasa

- rehidrasi - decompresi nasogastric - pemeriksaan adomen serial - operasi/ginekologi/evaluasi

gastrointestinal - mengatasi rasa sakit - antibiotika

• Defenitif :Explorasi operatif atau endoskopi