futures monthly sept 2011

52

Upload: monex-investindo-futures

Post on 03-Mar-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Majalah panduan investasi forex, indeks, emas, minyak, komoditi, gratis

TRANSCRIPT

Page 1: Futures Monthly Sept 2011
Page 2: Futures Monthly Sept 2011
Page 3: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 3

Pengantar RedaksiPasar keuangan masih dilanda kekhawatiran akan pelambatan ekonomi global sehingga menyebabkan aliran investasi banyak masuk ke instrument-instrumen safe haven. Amerika Serikat yang sudah diturunkan peringkat hutangnya oleh S&P dan ketakutan pasar terhadap perekonomian Italia dan Spanyol yang menyebabkan yield obligasinya naik, menambah suramnya prospek ekonomi. Meskipun para pemimpin pemerintahan dan pemangku kebijakan moneter telah berusaha mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, namun nampaknya usaha tersebut belum cukup menenangkan pasar. Simak selengkapnya dalam artikel Editor Focus.

Informasi lain yang patut untuk disimak:

What Inside ? Editor Focus _______________________04 Safe Haven Atraktif di Tengah Krisis

Forex Market Outlook _______________07 Dollar AS Bukan Lagi Safe Haven

Stock Index Market Outlook __________11 ‘Krisis Ganda’ Hantui Lantai Bursa!

Gold Outlook ______________________16 Emas, Terbanglah TInggi!

Commodity Focus __________________21 Periode Kelam Emas Hitam

Multilateral Product _________________23 CPO Minim Sentimen Positif

CFD Strategy ______________________25 Resesi Baru atau Peluang Beli?

Famous Person ____________________28 Jesse Lauriston Livermore ‘The Great Bear of Wall Street’

Highlight Indonesia _________________30 Valuta Domestik Jaga Performa

Trading Strategy ____________________32 Strategi Kobas FX

Automated Trading _________________34 Mari Mengenal Cara Pembuatan Robot Meta Trader

Invesment Clinic ___________________36 Trail Your Stop. Run Your Profit

Fundamental Analysis _______________38 Chicago Purchasing Managers Index

Central Bank Interest Rate Outlook ____41

Global Economic Calendar ___________42

Mr. Smart Investment _______________44 Info Emas

FUTURESMONTHLY 55th Edition September 2011

DISCLAIMERIsi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi

Selviyani Putri

1. Forex Market OutlookStandard and Poor’s menurunkan peringkat hutang Amerika Serikat untuk yang pertama kali dalam sejarah. Tapi dollar AS masih tetap solid dan tidak melemah terlalu jauh. Surat hutang AS pun terutama yang jangka panjang masih diminati para pelaku pasar. Apakah dollar AS masih akan menjadi mata uang yang aman? Baca ulasan yang menarik pada artikel “Dollar AS Bukan Lagi Safe Haven”.1. Stock Index Market OutlookBeberapa minggu belakangan ini pasar keuangan dilanda sentimen negatif dari dua kawasan perekonomian terbesar dunia yakni Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kedua kawasan tersebut telah menjadi acuan bagi perdagangan saham dunia. Bagaimana pengaruh masalah di kedua kawasan ini terhadap bursa saham regional? Silahkan mengikuti ulasannya di artikel “Krisis Ganda Hantui Lantai Bursa!”

1. Gold OutlookEmas menjadi sasaran beli para pelaku pasar di tengah kekhawatiran pasar terhadap perekonomian dunia. Harga emas bahkan telah mencapai level tertinggi baru di $1814.55 per troy ons dan masih berpotensi untuk terus melanjutkan penguatannya. Apa faktor penyebabnya? Dan berapa target harga emas selanjutnya? Simak terus dalam artikel “Emas, Terbanglah Tinggi!”

1. Highlight IndonesiaRupiah sempat melemah akibat kecemasan para pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Namun guncangan terhadap rupiah tidak lama, rupiah kembali menguat. Ada faktor dalam negri yang mendukung penguatan rupiah. Apa sajakah itu? Berapa kira-kira target penguatan rupiah selanjutnya? Ikuti bahasan lengkapnya di artikel “Valuta Domestik Jaga Performa”.

Page 4: Futures Monthly Sept 2011

4 FuturesMonthly

Page 5: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 5

Page 6: Futures Monthly Sept 2011

6 FuturesMonthly

Kejadian nyaris serupa terjadi di tahun 2011. Kali ini pemicunya adalah penurunan peringkat hutang Amerika Serikat (AS) sebanyak satu tingkat dari

AAA menjadi AA+ oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P). Downgrade S&P adalah kali pertama dalam sejarah sehingga menimbulkan pertanyaan di benak pelaku pasar: Apakah ekonomi AS akan terperosok lebih dalam? Apakah penguatan dollar akan sirna? Apakah surat hutang AS akan ditinggalkan pemegangnya?

Editor FocusAriston TjendraHead of Research and Analyst Monex

Kejatuhan bursa saham AS secara beruntun pada bulan Agustus seakan mengingatkan kita pada kinerja Wall Street 2008 lalu. Ketika itu, bursa saham AS terjun lebih dari 50% hingga

awal 2009. Pemicu utama adalah begitu banyak kredit perumahan yang gagal bayar. Prospek

ekonomi terlihat suram pada saat itu, membawa ketidakpastian. Pelaku pasar panik dan segera

membuang aset investasi berbasis resiko.

Safe Haven Atraktif di Tengah Krisis

6 FuturesMonthly

Page 7: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 7

Semua pertanyaan tersebut berbuah pada kekhawatiran terhadap prospek ekonomi AS di masa depan. Kekhawatiran berujung pada pelepasan aset beresiko seperti saham dan peralihan dana ke aset yang lebih aman, seperti emas. Namun fenomena yang menarik adalah kinerja surat hutang AS, terutama dengan tenor jangka panjang, ternyata tidak ditinggalkan. Sedangkan kurs dollar juga tidak terlalu melemah.

Kali ini kelihatannya pemegang kebijakan di pemerintahan dan pelaku pasar sudah mampu dan lebih cepat mengantisipasi sehingga pasar keuangan tidak berlama-lama tenggelam. Indeks Dow Jones ‘hanya’ turun sekitar 18% dan tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk rebound kembali. Data ekonomi AS yang dirilis setelah penurunan peringkat tersebut langsung membaik. Ada kecurigaan bahwa ini adalah aksi pemerintah AS untuk meredam kepanikan pasar serta memberi alasan bagi pelaku pasar keuangan untuk kembali ke risky asset.

Akan tetapi ancaman bukan hanya datang dari daratan Amerika, Eropa pun kini memberi tekanan negatif bagi pasar. Di saat AS bergelut dengan peringkat hutangnya, Eropa masih menghadapi ujian dalam krisis hutang yang menerpa sejak tahun 2010. Krisis hutang yang belum usai kini mulai menular ke negara-negara dengan kapitalisasi ekonomi terbesar ke-3 dan 4 di zona euro, Italia dan Spanyol. Tingkat imbal hasil (yield) surat hutang kedua negara tersebut meroket hingga mencapai lebih dari 6%, sekaligus menandakan bahwa resiko hutang tidak terbayarkan semakin tinggi. Portugal akhirnya meminta bailout ketika imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun-nya mencapai 7%. Beruntung bank sentral Eropa (ECB) segera mengintervensi pasar surat hutang dengan membeli surat hutang Italia dan Spanyol dari pasar sekunder, sehingga kepanikan mereda dan yield segera menurun.

Negara-negara zona euro yang sudah terlebih dahulu meminta bailout seperti Yunani, Irlandia dan Portugal, adalah negara-negara kecil dengan total GDP sebesar 735 miliar dollar. Bandingkan dengan total GDP Italia

Editor Focus

dan Spanyol yang mencapai 3,458 triliun dollar atau hampir 5 kali lipatnya. Bayangkan juga berapa besar dana bailout yang harus dikeluarkan. Yunani yang lebih kecil bailout-nya saja membutuhkan pembicaraan yang sangat alot dan lama. Apalagi jika terjadi pada Italia dan Spanyol.

Italia memiliki masalah dengan pertumbuhan yang melambat, diperkirakan hanya mencapai 1,3% sepanjang tahun 2011-2014. Sementara beban hutangnya juga terhitung besar dengan rasio hampir 120% dibandingkan GDP. Para investor skeptis dengan kemampuan pemerintah Italia saat ini untuk

Portugal akhirnya meminta bailout ketika imbal hasil obligasi bertenor 10

tahun-nya mencapai 7%

Menurut catatan Reuters, hutang Italia dan Spanyol yang akan jatuh

tempo kurang dari setahun berjumlah masing-masing 335,3 miliar euro dan

132,2 miliar euro

Page 8: Futures Monthly Sept 2011

8 FuturesMonthly

Editor Focus

mengurangi pinjaman publik. Italia juga memiliki tingkat pengangguran di kalangan muda sebesar 26,2% tahun 2011, meski total pengangguran hanya sebesar 8,2%. Sementara Spanyol juga mengalami hal serupa, pelambatan ekonomi dengan pertumbuhan GDP yang kurang lebih sama dengan Italia. Tingkat pengangguran tertinggi di zona euro bahkan di antara negara maju yakni sebesar 20,5%. Perbankan yang mulai kesulitan likuiditas akibat gelembung harga perumahan sehingga terjadi kredit macet yang besar, hampir serupa dengan yang terjadi di AS tapi perbankan Spanyol masih lebih kuat dibandingkan AS.

Menurut catatan Reuters, hutang Italia dan Spanyol yang akan jatuh tempo kurang dari setahun berjumlah masing-masing 335,3 miliar euro dan 132,2 miliar euro. Sementara negara-negara kecil yang sudah meminta bailout seperti Yunani, Portugal dan Irlandia berjumlah total 90,7 miliar euro. Dengan kondisi yang ada sekarang, dimana yield obligasi Italia dan Spanyol masih stabil, kedua negara kemungkinan masih dapat

membiayai hutang-hutangnya tahun ini. Tapi ancaman krisis hutang masih membayangi kedua negara besar Eropa tersebut dan mungkin negara Eropa lainnya seperti Belgia dan Perancis. Jadi bersiap-siap terhadap guncangan ekonomi dunia kembali.

Permasalahan hutang di negara-negara maju memberi ketidakpastian terhadap prospek ekonomi dunia. Ketika masalah-masalah ini timbul, para pelaku pasar langsung mencari aman seolah mendapat pengalaman dari krisis keuangan 2008. Pada bulan

Agustus lalu kita melihat mata uang Jepang dan Swiss menguat tajam setelah peringkat hutang AS diturunkan. Franc Swiss telah masuk dalam tren penguatan karena gonjang-ganjing hutang di kawasan Eropa sejak akhir Mei 2010. Franc telah menguat sekitar 39% terhadap USD dan 33% terhadap euro. Emas, walaupun termasuk dalam komoditi, terus menguat di tengah kepanikan pasar karena statusnya di kalangan investor sebagai aset safe haven. Harga emas telah naik sekitar 28% atau senilai $400-an sejak awal tahun ini. Setiap koreksi harga yang terjadi pada emas, menjadi ajang beli bagi para investor.

Rontoknya aset-aset beresiko tidak melulu negatif bagi perekonomian global. Turunnya harga-harga komoditi telah menjadi angin segar karena dapat meredam kenaikan inflasi terutama di negara-negara emerging markets yang saat ini menjadi pusat pertumbuhan dunia.

Franc Swiss telah masuk dalam tren penguatan karena gonjang-ganjing

hutang di kawasan Eropa sejak akhir Mei 2010

Page 9: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 9

Forex Market OutlookAlbertus ChristianSenior Research and Analyst Monex

Dollar AS Bukan Lagi Safe HavenStandard & Poor’s, satu dari tiga lembaga

pemeringkat utama, telah memangkas rating kredit Treasury AS dari AAA

menjadi AA+. Alasannya mengacu pada keraguan atas efektivitas, stabilitas

dan peluang pembuat kebijakan untuk meraih kesepakatan reduksi anggaran

pada jangka menengah. Edisi kali ini akan mengulas imbas downgrade rating kredit

AS terhadap dollar AS, euro, aussie dan mata uang major lainnya.

Mari berkaca pada sejarah di tahun 1998. Keti-ka itu terjadi penurunan rating triple-A Jepang menjadi Aa1 oleh Moody’s Investor Service.

Namun langkah downgrade tersebut tidak segera dii-kuti oleh lembaga pemeringkat kredit lain. S&P tetap mempertahankan rating triple-A Jepang hingga akh-irnya melakukan hal serupa pada Februari 2001, menu-runkan rating kredit ke AA+. Reaksi market saat itu membuat mata uang yen anjlok 0.7%, namun 3 bulan kemudian yen kembali menguat 1.1% dibanding level sebelum downgrade. Bisa diartikan bahwa pada masa itu kondisi makro ekonomi Jepang masih lebih penting dibanding kabar downgrade.

Sebaliknya dengan apa yang terjadi di Australia pada tahun 1986. Waktu itu Australia mengalami penurunan rating kredit dari status triple-A, namun dollar Austra-lia justru rally hingga 12.6%. Negara tersebut akhirnya berhasil meraih kembali rating kredit AAA versi Moody’s dan S&P pada tahun 2002 dan 2003, seiring konsoli-dasi fiskal yang berjalan sesuai program pemerintah.

Tahun 2011 ini downgrade terhadap AS seakan men-gulang sejarah. Faktanya, hasil lelang obligasi AS seni-lai $9.4 triliun berjalan baik, membuktikan komitmen kebijakan Federal Reserve menopang perekonomian masih lebih dipercaya oleh pasar dibanding keputusan

Page 10: Futures Monthly Sept 2011

10 FuturesMonthly

Forex Market Outlook

Standard & Poor’s. Pembuat kebijakan mampu men-gontrol daya rusak downgrade dengan cara mengkritisi akurasi penghitungan S&P, yang ternyata mengalami error sebesar $2 triliun. Regulator bank AS juga men-gatakan downgrade tidak berdampak pada rating resiko perbankan.

Untuk jangka panjang, imbas dari downgrade terha-dap dollar sebenarnya masih terbilang cukup kondusif, karena pemerintah akan lebih serius mereduksi defisit anggaran. Aset Treasury AS juga masih dianggap safe haven oleh sebagian besar pelaku pasar. Sedangkan untuk jangka pendek, aksi jual dollar makin mereda dan mulai mempengaruhi pola pergerakan mata uang lain-nya. Berikut ini adalah forecast untuk major currencies di bulan September:

EUR/USD: Bias arah Bearish

September bisa jadi bulan yang sangat menegangkan bagi euro/dollar. Mengingat kisaran trading harian bisa lebih lebar dibanding kondisi normal. Euro pulih dari titik terendah bulan Agustus (1.4102) namun masih akan tertekan oleh mata uang major karena ketidakpastian ekonomi global. Drama perbankan zona Eropa juga memiliki eksposur besar terhadap euro. Mata uang tunggal masih dalam jalur pelemahan untuk jangka menengah, seiring perubahan ekspektasi suku bunga ECB.

Untuk jangka panjang, imbas dari downgrade terhadap dollar

sebenarnya masih terbilang cukup kondusif, karena pemerintah akan

lebih serius mereduksi defisit anggaran

Studi Teknikal: Bias arah beralih dari netral menjadi bearish. Setelah bulan lalu gagal menembus ke atas 1.4550, EUR/USD masih memiiki level krusial 1.4450 sebagai level buyer/seller penting. Level ini berpotensi menahan kenaikan harga lebih lanjut. Peak bulan No-vember 2010 di area 1.4280 menjadi titik konfirmasi bearish. Jika konsisten bertahan di bawah area terse-but, EUR/USD masih menjaga keutuhan skenario bear-ish sepanjang bulan ini. Target bearish masih terletak di antara 1.4160–1.4100. Anjlok ke bawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut untuk menguji area 1.4000 dan 1.3950. Bottom EUR/USD kemungkinan masih terletak di area 1.3838, level sup-port kuat tahun lalu.

GBP/USD: Bias tetap Bearish

Setelah melalui bulan yang volatile, outlook Poundsterling akan dipengaruhi oleh data-data ekonomi. Di dalamnya termasuk tingkat keyakinan konsumen, produksi

Page 11: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 11

Forex Market Outlook

manufaktur dan estimasi GDP NIESR. Semantara resiko ekonomi Inggris masih terpaut pada krisis hutang zona Eropa. Di saat bersamaan, Bank of England memangkas prediksi pertumbuhan Inggris. Jika ekonomi Inggris masih di bawah performa, otomatis target pengurangan defisit menjadi sulit dicapai. Dilema inilah yang menjadi faktor penekan poundsterling yang utama.

Studi Teknikal: Bias arah jangka panjang kami masih tetap Bearish dengan peluang choppy range/perdagan-gan berombak naik turun dengan peluang turun lebih besar. Peak bulan ini bisa mencapai 1.6460 dengan bottom diprediksi pada area 1.5400. Level tertinggi akhir Mei 1.6550 akan menjadi penentu bearish trend, selama harga mampu bertahan di bawah level tersebut, maka GBP masih berpeluang membentuk lower low & lower high. Di sisi bawahnya, level 1.6160 dan 1.6000 menjadi support kuat. Anjlok ke bawah area tersebut berpotensi memicu momentum bearish lebih lanjut un-tuk mengincar area 1.5940, sebelum ke 1.5820 dan fresh low di bawah 1.5770.

AUD/USD: Bias Menjadi Bearish

Aussie terbukti menjadi korban kekacauan market sela-ma bulan lalu. Setelah meroket ke rekor tertinggi, AUD/USD terpuruk ke titik terendah 4,5 bulan dan kembali dalam range trading di awal tahun. Level paritas terha-

dap dollar bahkan makin dekat. Eskalasi krisis hutang Eropa yang sudah sampai ke Italia mungkin mereda bulan ini. Performa Aussie selanjutnya akan tergantung pada eskalasi ancaman resesi global yang ditandai oleh kinerja ekonomi China, partner dagang utama Australia. Resesi lambat laun akan menurunkan harga komoditas akibat permintaan makin berkurang. Dengan demikian,

Mata uang tunggal masih dalam jalur pelemahan untuk jangka menengah, seiring perubahan ekspektasi suku

bunga ECB

* * *ekonomi Inggris masih di bawah

performa,inilah yang menjadi faktor penekan

poundsterling yang utama.

* * *Performa Aussie selanjutnya akan tergantung pada eskalasi ancaman

resesi global

Page 12: Futures Monthly Sept 2011

12 FuturesMonthly

prospek negara produ-sen bahan komoditas ini cenderung tertekan se-cara fundamental.

Studi Teknikal: Di awal tahun 2011, AUD/USD diperdagangkan dalam range lebar, antara 0.9800 dan 1.0200. Pada bulan September, harga kemungkinan har-ga kembali mengulang pola di awal tahun dan tidak jauh dari level par-ity 1.0080. Jika berada di bawah area tersebut, support tampak pada kisaran 0.9940 sebelum area support kunci 0.9800. Jika harga berhasil rebound ke atas 1.0200 hingga peak tahun 2010 (1.0255), maka level resisten lanjutan masih kuat di area 1.0440.

USD/CHF: Bias Bearish

Katalis positif yang berpotensi melemahkan franc Swiss adalah peluang untuk pelonggaran moneter. Swiss National Bank/SNB dapat memilih langkah ini guna meng-counter apresiasi franc secara berlebihan, seperti yang dikatakan oleh Wakil Gubernur Thomas Jordan bulan lalu. SNB melihat sekitar 60% ekspornya menuju ke zona Eropa, dan euro kolaps ke rekor terendah terhadap Franc setiap pekannya telah mengakibatkan kontraksi industri manufaktur dan prospek pertumbuhan Swiss.

Oleh karena itu SNB telah berusaha mengatasi dengan melakukan intervensi dengan cara membatasi apresiasi mata uang Franc dan mendorong kebijakan pelonggaran moneter ke batas baru sehingga mata uang Swiss Franc menjadi tidak menarik.

Swiss kemungkinan akan menyesali keputusan mereka untuk mematok nilai tukar Swiss Franc terhadap Euro. Pematokan nilai tersebut akan mempengaruhi

Forex Market Outlook

SNB telah berusaha mengatasi dengan melakukan intervensi

dengan cara membatasi apresiasi mata uang Franc

kredibilitas dan independensi SNB di jangka panjang, berimbas pada serangan spekulatif mata uangnya lebih dahsyat dan mempengaruhi ekonomi pada bahaya inflasi.

Studi Teknikal: franc Swiss mengawali bulan ini dengan penguatan terhadap dollar AS, dimana area 0.7060 masih menjadi rekor terendah. Resisten kuat di level atas masih terletak di area 0.8320, diikuti dengan area 0.8000 sebagai level pivot. Selama harga tertekan di bawah area tersebut, skenario bearish masih lebih dominan untuk setidaknya mengincar area 0.7700 se-belum menuju ke bawah area 0.7575. Di bawah area 1.7425 dan 0.7325 terdapat area yang belum pernah tampak di grafik sehingga level support menjadi tidak signifikan.

Prediksi Harga Rata-rata Major Currencies di Bulan September:

Pair Forecast Value

EUR/USD 1.3780GBP/USD 1.5400AUD/USD 1.0090USD/JPY 80.00USD/CHF 0.7830.

Page 13: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 13

Stock Index Market OutlookDaru WibisonoSenior Research and Analyst Monex

Musim laporan keuangan korporasi (earnings) telah berlalu, namun pasar tetap bersikap dingin. Padahal secara umum, hasil pendapatan perusahaan cukup baik dibandingkan catatan kuartal sebelumnya. Seakan tidak menggubris kinerja earnings, bursa saham

dunia rontok akibat ‘badai jual’ yang terjadi di Wall Street dan bursa Eropa. Pelaku pasar mengklaim ‘krisis ganda’ sebagai pemicunya!

‘Krisis Ganda’ Hantui Lantai Bursa!

Kejatuhan indeks saham dunia dipandang sebagai gejala awal resesi dunia. Krisis fiskal di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa terus

meluas. Gejolak baru ini justru hadir setelah pemerintah AS lolos dari jeratan isu plafon hutang. ‘Badai jual’ yang melanda bursa saham dunia dipicu akumulasi kecemasan terhadap kondisi fiskal AS dan Eropa. Negara Italia, Spanyol, Yunani, Portugal dan Irlandia sedang kesulitan membayar hutang masing-masing.

Bencana kian lengkap setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P) menurunkan peringkat hutang AS sebanyak satu level dari AAA menjadi AA+. Downgrade tersebut sontak menambah rasa khawatir para pelaku pasar terhadap gambaran ekonomi global ke depan.

Dalam pernyataannya, Kepala Federal Reserve AS, Ben Bernanke, menyebut bahwa pertumbuhan ternyata jauh

Page 14: Futures Monthly Sept 2011

14 FuturesMonthly

Stock Index Market Outlook

sejumlah indikator seperti MACD, Stochastic hingga moving average yang menunjukkan tren penurunan. Namun karena saat ini pergerakan tengah konsolidasi di area oversold, potensi rebound akan terbatas. Bullish minor the Dow akan membawa indeks setidaknya menuju resisten 11295, Fibonacci 38.2%, kemudian 11570 (Fibo 50%) hingga 11850 s/d 12000. Sementara itu, sesuai dengan tren pada semua indikator, indeks akan melanjutkan koreksi ke area 10395 kemudian psikologis 10,000 dan level 9500 (terendah Juli 2010) atau bahkan hingga 9000.

Indeks Nikkei – Jepang

Akibat kejatuhan bursa Wall Street, indeks Nikkei turut tertimpa dampak negatif. Mengawali bulan Agustus lalu, Nikkei terjerembab ke kisaran bulan Maret silam, bahkan mematahkan dua level psikologis (10,000 dan 9000). Penguatan yen turut menjadi penyebab kejatuhan Nikkei. Intervensi pasar yang dilakukan bank sentral Jepang (BOJ) tidak mampu mengangkat indeks karena hanya menyebabkan koreksi yen sesaat.

Guna menyuntikkan sentimen positif ke pasar, the Fed berjanji mempertahankan suku bunga acuan pada rekor terendah, setidaknya sampai pertengahan 2013. The Fed juga membuka peluang kehadiran program baru untuk kembali menghidupkan perekonomian dalam negeri. Namun kalangan analis sekali lagi

Intervensi pasar yang dilakukan bank sentral Jepang (BOJ) tidak mampu mengangkat indeks karena hanya menyebabkan koreksi yen sesaat

lebih lambat dibanding harapan. Komentar Bernanke cukup beralasan, mengingat ekonomi AS belakangan ini terus melemah terutama pasca pemangkasan peringkat kredit. The Fed berjanji mempertahankan suku bunga acuan pada rekor terendah, setidaknya sampai pertengahan 2013.

Meski AS tidak mengalami gagal bayar hutang, pertumbuhan telah melambat dan stimulan pengembangan korporasi juga berkurang. Dalam kondisi seperti itu, daya tarik produk saham untuk investasi dipastikan menurun. Para pelaku pasar tentu akan mencari instrumen atau aset yang dianggap aman di tengah situasi suram. Jika demikian adanya, bursa Wall Street akan terus tertekan, tidak terkecuali indeks Dow Jones.

Studi teknikal: Setelah pecah ke bawah garis bullish trend channel, secara teknikal indeks Dow Jones masih dalam kondisi bearish. Tren tersebut didukung oleh

Page 15: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 15

Stock Index Market Outlook

Sekarang kekhawatiran terhadap China bukanlah hal utama karena fokus beralih ke perekonomian AS

dan Eropa

memperingatkan bahwa faktor eksternal dari luar AS dapat memicu aksi jual lanjutan untuk jangka panjang. Investor akan terus bereaksi terhadap performa lantai bursa saham di belahan dunia lain.

Studi teknikal: Setelah terperosok tajam hingga ke kisaran terendah Agustus 2010, Nikkei (NK_JPK50)

tampak konsolidasi dahulu sebelum melanjutkan tren bearish. Pola ini terutama didukung oleh sejumlah indikator penting yang menunjukkan tren penurunan, yaitu moving average, MACD dan Stochastic.

Dengan demikian, koreksi Nikkei akan berlanjut setidaknya ke area 8725, Fibonacci 61.8% yang juga merupakan kisaran rendah Agustus 2010. Pecah level ini akan menuntun indeks melanjutkan bearish-nya menuju 8400 hingga psikologis 8000 atau

bahkan 7785, area keterpurukan Nikkei saat bencana gampa dan tsunami. Sementara jiks konstan bergerak di atas psikologis 9000, Nikkei akan rebound, meski terbatas di area 9275 – Fibo 38.2%, 9625 - Fibo 23.6% hingga psikologis utama 10,000.

Indeks Hang Seng – Hong Kong

Ekspektasi percepatan ekonomi mendorong investor untuk siaga menanti rebound bursa saham di semester ke dua. Namun harapan tersebut sirna karena AS dan Eropa tengah bergulat dengan masalah hutang dan tingkat kepercayaan, sementara China tengah menghadapi tekanan inflasi tinggi. Pelaku pasar cepat melepas posisi karena khawatir dengan prospek pertumbuhan.

Bursa saham Hong Kong anjlok hingga ke level terendah sejak lebih

dari dua tahun lalu. Pengelola reksadana membuang saham-saham siklikal dan berorientasi pertumbuhan di tengah aksi jual investor global. Di samping itu, investor ritel juga banyak menjual saham sektor perbankan dan industri pasca penurunan peringkat hutang AS.

Kemerosotan di lantai bursa telah menyeret indeks utama turun 11.7% hanya dalam tiga hari. Hang Seng

Page 16: Futures Monthly Sept 2011

16 FuturesMonthly

Stock Index Market Outlook

Amerika merupakan pangsa pasar utama bagi negara ginseng

tertekan hingga ke area oversold yang terakhir terlihat saat krisis keuangan Asia tahun 1997. Sekarang kekhawatiran terhadap China bukanlah hal utama karena fokus beralih ke perekonomian AS dan Eropa.

Studi teknikal: Setelah merosot tajam, secara teknikal indeks Hang Seng (HK_HKK50) akan konsolidasi dahulu di kisaran krusial 19000 karena harga telah oversold. Area tersebut merupakan level penentuan apakah indeks akan melanjutkan koreksi atau reversal ke sejumlah tahanan di atasnya. Namun demikian, rebound Hang Seng akan terbatas mengingat sejumlah indikator berada di bawah tekanan bearish (moving average, MACD dan Stochastic). Maka resisten yang akan dihadapi indeks antara lain: 20330-Fibonacci

Indeks KOSPI – Korea Selatan

Bulan Agustus menjadi periode kelam bagi indeks KOSPI, Korea Selatan. Pasalnya, baru memasuki enam hari perdagangan awal secara beruntun, indeks telah tumbang 17.1% dan menguras valuasi saham hingga 209 triliun won. Indeks mencatat level terendah dalam 13 bulan terakhir sejak Juli 2010. Keterpurukan indeks paling atraktif di Asia ini terutama akibat aksi jual masif pasca kabar downgrade AS. Padahal Amerika merupakan pangsa pasar utama bagi negara ginseng. Mengantisipasi hal tersebut, pihak regulator telah memperingatkan bahwa ‘pertumpahan darah’ di pasar dapat menular ke ekonomi riil. Pemerintah diprediksi

38.2%, 20800 - Fibonacci 50% dan 21290 - Fibonacci 61.8% atau bahkan level 22000. Namun bila tekanan jual terus berlanjut, Hang Seng akan terperosok tajam hingga ke bawah 19000 kemudian menuju 18000 dan 17000.

tidak akan tinggal diam. Sejumlah pelaku pasar menyebut pemerintah segera merilis langkah kebijakan stimulus guna mencegah krisis di pasar.

Studi teknikal: Setelah terpuruk tajam, secara teknikal indeks KOSPI-Korea Selatan futures (KSc1) akan mengalami konsolidasi. Proses recovery kemungkinan akan terbatas mengingat indikator moving average dan Stochastic terkonfirmasi bearish. Berdasarkan Fibonacci retracement, rebound akan tertahan oleh beberapa resisten yaitu 245.55 (Fibonacci 38.2%) kemudian 253.90 (Fibonacci 50.0%) dan 262.25 (Fibonacci 61.8%). Meski penurunan akan lebih lambat, kondisi bearish masih berpotensi membawa KOSPI kembali ke area 218.50 dan 210.00 atau titik terjenuh di kisaran 201.85 (terendah Mei 2010).

Page 17: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 17

Page 18: Futures Monthly Sept 2011

18 FuturesMonthly

Gold OutlookJohannes GintingHead of Education Monex

Aset lindung nilai yang paling diburu oleh investor adalah logam mulia bernama ‘emas’; aset yang kebal krisis, aset yang terus mencatat rekor

tinggi dari waktu-waktu. Setelah Standard & Poor’s mengumumkan penurunan rating hutang AS Jumat bulan lalu, harga emas pada pembukaan pasar hari Senin (08/08/2011) sontak melambung tinggi. Kalau pada penutupan hari Jumat (05/08) harga emas ditutup pada level $1661.80/oz, maka pada pembukaan Senin (08/08), emas langsung terbang ke $1689.55/oz atau terjadi gap harga lebih dari $27, mengindikasikan permintaan yang sangat tinggi terhadap emas. Chart di bawah ini menggambarkan gap yang terjadi pada emas setelah penurunan rating AS.

Hingga pertengahan bulan lalu, harga emas terus mencetak rekor dengan catatan level tertinggi di $1814.55/oz yang tercapai pada tanggal 10 Agustus. Hanya dalam 4 hari berturut-turut, emas berhasil membukukan kenaikan $125. Suatu

Amerika Serikat mencatat sejarah! Untuk kali pertama dalam kurun waktu 94 tahun sejak 1917, peringkat hutang AS dipangkas satu tingkat oleh Standard & Poor’s, dari

AAA menjadi AA+. Dampaknya? Bursa global anjlok dan harga saham AS turun lebih dari 5%. Indeks Dow bahkan mencatat penurunan poin terbesar dalam satu hari sejak

krisis mortgage 2008 sebanyak 600 poin. Adapun mata uang dengan yield tinggi seperti AUD, yang sebelumnya sudah melemah, bahkan sempat bertengger di bawah paritas

terhadap USD. Para investor tampak sangat cemas sehingga melepas aset yang berbau resiko untuk kemudian memburu safe haven.

Emas, Terbanglah

Tinggi!

Bahkan emas masih bisa terbang lebih tinggi lagi, terutama jika isu hutang kembali meledak di pasar

keuangan

kinerja yang fantastis, menggambarkan betapa investor cemas dengan masalah hutang di AS dan perlambatan ekonomi global.

Pertanyaan klasik kembali muncul, apakah harga emas sudah terlalu tinggi? Kapankah emas mengalami koreksi tajam? Mari Kita pertimbangkan beberapa fakta berikut :

• The Fed baru saja berkomitmen untuk memper-tahankan suku bunga dekat level nol persen,

Page 19: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 19

predikat obligasi AAA karena konflik politik an-tara partai Republik dan Demokrat. Persaingan keduanya terlihat sewaktu perundingan batas hutang, yang harus melewati perdebatan pan-jang meski akhirnya kesepakatan berhasil dica-pai satu hari sebelum jatuh tempo. Kondisi poli-tik terkini akan membuat investor ragu pada kemampuan AS mengatasi masalah hutang.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, kenaikan emas rasanya belum akan berakhir. Bahkan emas masih bisa terbang lebih tinggi lagi, terutama jika isu hutang kembali meledak di pasar keuangan. Logam mulia favorit investor diperkirakan bisa menuju $2000/oz sampai akhir tahun. Isu hutang akan dengan cepat menggiring investor ke aset berbasis emas. Namun, perlu dicatat bahwa harga masih berpeluang mengalami koreksi karena valuasinya sudah cukup tinggi.

Rekomendasi : Emas terlihat bergerak ranging pada chart 4 jam. Support kuat berada di 1720/30, titik ini mendorong investor beli emas sehingga harga kembali naik. Namun, kenaikan masih dibatasi resistance 1796. Investor sepertinya mencari trigger baru untuk mendorong pasar keluar dari range. Jika ranging ini berakhir, tembus resistance, maka emas akan menuju level tertingginya di 1814 dan menyentuh level 100% dari Fibonacci expansion di 1850. Koreksi masih berada di kisaran support 1720/30, yang jika tertembus emas masih akan bertahan di 1640.

Gold Outlook

kemungkinan hingga pertengahan 2013. Kepu-tusan ini makin menegaskan bahwa AS tengah berada dalam kondisi ekonomi yang cukup serius sehingga harus distimulasi dengan suku bunga rendah. USD masih akan terjebak dalam tren pelemahan untuk jangka menengah. Per-lambatan kinerja ekonomi bisa jadi memaksa the Fed untuk merilis stimulus ke tiga (Q3). Fak-ta menunjukkan bahwa stimulus moneter me-lalui pencetakan uang pasti melemahkan USD.

• Beredar ancaman downgrade rating negara Prancis dan Inggris. Meski baru sekedar isu na-mun bukan suatu hal yang mustahil mengingat hutang kedua negara ini sudah berada di atas 80% dari angka PDB masing-masing. Jika salah satu negara perekonomian terbesar Eropa sep-erti Prancis saja bermasalah, maka bisa dibay-angkan betapa kritisnya kondisi kesehatan moneter zona euro.

• Masalah hutang di Eropa juga ibarat bom wak-tu. Italia dan Spanyol kemungkinan menjadi korban berikutnya setelah Yunani, Portugal dan Irlandia. Meski ECB telah membeli obligasi kedua negara, dampak dari langkah ini seperti-nya hanya sementara. Pasalnya, hutang kedua negara ini juga sudah cukup besar.

• AS tidak akan mudah untuk kembali meraih

Page 20: Futures Monthly Sept 2011

20 FuturesMonthly

Liputan Khusus

20 FuturesMonthly

Page 21: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 21FuturesMonthly 21

Page 22: Futures Monthly Sept 2011

22 FuturesMonthly22 FuturesMonthly

Page 23: Futures Monthly Sept 2011
Page 24: Futures Monthly Sept 2011
Page 25: Futures Monthly Sept 2011
Page 26: Futures Monthly Sept 2011
Page 27: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 27

Commodity FocusAriana Nur AkbarSenior Research and Analyst Monex

Kontrak minyak mentah Amerika Serikat (AS) telah anjlok lebih dari 6% hingga ke level terendah dalam 8 bulan terakhir akibat aksi jual besar-

besaran. Tindakan investor untuk melepas aset terpicu oleh penurunan peringkat hutang AS oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P). Kabar itu tentu tidak bersahabat bagi harga aset beresiko, apalagi pasar masih dibayangi ketakutan soal krisis keuangan eropa. Di samping terus memantau rilis data persediaan dari lembaga EIA, trader juga memonitor pernyataan bank sentral AS. Sesuai hasil survei analis Reuters bulan lalu, the Fed belum menunjukkan indikasi kenaikan suku bunga pada sidang terakhirnya.

Pada Agustus silam, harga minyak mentah untuk pengiriman bulan September sempat ditutup pada level $81.31 per barel atau level penutupan terendah sejak 23 November 2010 ($81.25). Adapun rasio penurunan tersebut adalah yang terbesar sejak 5 Mei, sebagaimana dilansir oleh Departemen Energi AS. Berbicara tentang faktor persediaan, Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar dunia, tengah mempersiapkan suplai minyak mentah bagi sedikitnya dua pembeli dari kawasan Asia di bulan September. Kedua calon pembeli tersebut tidak meminta tambahan volume dari jumlah yang tercatat dalam kontrak. Sementara itu, perusahaan minyak dari Taiwan, Formosa Petrochemical Corp, dikabarkan menutup operasional kilang sehingga mengakibatkan

PERIODE KELAM EMAS HITAM

penurunan pasokan sebesar 540.000 barel per hari, yang berarti bahwa harga saat ini masih terjaga.

Adapun Arab Saudi pada bulan Agustus telah menandatangani kesepakatan untuk menjual 3 juta barel minyak mentah lebih banyak ke India. Langkah itu dilakukan untuk mengisi kekosongan akibat pemangkasan suplai Iran ke New Delhi. Volume penjualan itu berhasil menutup sekitar ¼ pengiriman minyak yang biasanya diekspor ke India oleh Iran.

Proyeksi Permintaan OPEC dan AS

Menurut sebuah proyeksi yang dirilis oleh AS dan OPEC pada 9 Agustus lalu, permintaan minyak global akan lebih lambat dibanding perkiraan. Kelesuan ekonomi di negara maju menjadi alasan dari hasil perkiraan tersebut. Pemangkasan ekspektasi permintaan oleh EIA dan OPEC juga sejalan dengan pandangan institusi lain seperti Barclays Capital. Lembaga keuangan ini menilai bahwa tingkat konsumsi pribadi dan sektor usaha sedang terpuruk. Indikasi utamanya adalah koreksi harga minyak mentah AS sejak pekan perdana Agustus yang sudah sebesar 15%. “Awan kelabu perekonomian berdampak pada arah pergerakan pasar saat ini,” demikian tulis OPEC dalam sebuah laporan bulanan. OPEC menilai bahwa semua pihak harus mewaspadai

Pergerakan harga minyak mentah AS masih dalam taraf yang cukup

menyedihkan. Pemangkasan rating kredit AS dan krisis hutang di Eropa membuat pasar investasi dunia, baik bursa saham

maupun komoditas, terkoreksi cukup dalam. Harga minyak mentah yang sudah

turun ke sekitar $78 per barel bulan lalu cukup mampu memberi gambaran negatif tentang prospek permintaan global untuk

beberapa pekan ke depan.

FuturesMonthly 27

Page 28: Futures Monthly Sept 2011

28 FuturesMonthly

Commodity Focus

potensi kemunduran ekonomi dalam beberapa bulan mendatang.

EIA memangkas proyeksi permintaan minyak mentah sebesar 60.000 barel per hari menjadi 1.37 juta barel perhari. Adapun OPEC, yang memiliki kontribusi sebanyak 1/3 total konsumsi dunia, melihat adanya penurunan permintaan sebanyak 150.000 barel ke 1.21 juta barel per hari dibanding perkiraan sebelumnya. “Kita telah melihat serangkaian data yang makin buruk,” ujar Matt Smith, analis Summit Energy. Masih menurut Smith, data manufaktur dan prospek sektor tenaga kerja tidak terlalu bagus sehingga akan berdampak negatif terhadap permintaan minyak mentah. Terutama dengan mempertimbangkan peran AS sebagai negara perekonomian terbesar dunia. Meski demikian, baik EIA maupun OPEC masih berharap bahwa pasar minyak mentah akan stabil sepanjang tahun ini. “Pertumbuhan permintaan global, yang dipimpin oleh China, diharapkan mampu melampaui pertumbuhan suplai dari negara-negara di luar OPEC,” tulis EIA dalam laporannya.

Untuk jangka panjang, harga komoditas emas hitam masih dalam tekanan masalah hutang AS dan Eropa, yang memicu penurunan demand. Ben S. Bernanke sudah meredam ekspektasi kenaikan suku bunga. Sementara presiden Barack Obama juga mengatakan bahwa pemerintah siap memangkas anggaran belanja negara dan memanfaatkan penyesuaian batas hutang. Dua sikap petinggi di pemerintahan itu menjadi pertanda bahwa harga minyak mentah akan mengalami masa kelam dalam beberapa pekan atau bahkan sepanjang tahun ini. Nada optimis dari EIA tetap sulit mengangkat harga ke kisaran $90 per barel. Harapan besar memang berada di pundak China, tetapi masalah pengetatan moneter menjadi kendala tersendiri.

Studi Teknikal: berdasarkan indikator SMA, Parabolic SAR dan Stochastics, pergerakan harga masih cenderung bearish dengan target tidak jauh dari level $80-an. Hingga medio Agustus, harga masih menunjukkan level $82, tetapi diperkirakan bergerak turun ke level support pertama ($72) dalam beberapa pekan mendatang. Apabila level tersebut ditembus, harga akan bergerak menuju level $67 (S2), level psikologis yang bisa memberi harapan rebound. Namun kemungkinan tersebut belum cukup kuat. Sedangkan untuk pergerakan naik, harga mungkin mencoba meraih level $83 (R1), kemudian terbuka peluang kenaikan ke $98 (R2).

Harga komoditas emas hitam masih dalam tekanan masalah hutang AS dan Eropa, yang memicu penurunan demand

28 FuturesMonthly

Page 29: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 29

Multilateral ProductAriana Nur AkbarSenior Research and Analyst Monex

FuturesMonthly 29

Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menyatakan bahwa jumlah produksi CPO sudah menyentuh titik tertinggi sepanjang tahun 2011 pada

bulan Juli. Peningkatan suplai minyak sayur di negara produsen terbesar ke dua dunia itu dipicu oleh cuaca yang kondusif dan penggunaan pupuk secara optimal. Otoritas kemudian meramalkan bahwa hingga akhir tahun nanti, volume produksi akan turun. Choo Yuen May, Direktur Jenderal MPOB, melihat ekspektasi penurunan produksi disebabkan oleh musim libur hari raya umat muslim. Pekerja asing akan pulang ke kampung halaman untuk jangka waktu tertentu sehingga hasil panen sawit belum bisa dipetik. “Tren akan berlanjut hingga bulan Desember, sesuai siklus normal tahunan,” ujar May dalam sebuah online seminar. Choo Yuen May tetap menaikkan ekspektasi hasil produksi minyak sawit menjadi 18.3 juta ton atau lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya, 17 juta ton.

Prospek perkembangan harga minyak kelapa sawit (CPO) untuk beberapa pekan

ke depan belum terlalu baik. Tampak indikasi kelesuan permintaan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, terutama di tengah

isu krisis hutang dan pemangkasan rating kredit. Faktor persediaan juga berpotensi

menahan harga di level rendah. Meski peluang kenaikan tetap eksis, CPO harus

bersabar menanti sinyal positif.

CPO MinimSentimen

PositifKontrak berjangka minyak sawit Malaysia bulan lalu sempat jatuh ke level terendah selama lebih dari 9 bulan (9 Agustus 2011). Ketika itu, pelaku pasar khawatir dengan pertumbuhan ekonomi global dan prospek permintaan komoditi setelah Amerika Serikat (AS) mendapat pemangkasan rating hutang. Kontrak CPO anjlok hingga mendekati level RM3,000, dibarengi oleh penurunan harga-harga komoditas lain. Investor langsung memangkas beberapa posisi, tetapi memang tidak ada berita gembar-gembor berlebihan karena minyak sawit adalah komoditas minyak dengan konsumen setia. Di saat bersamaan, bursa saham regional anjlok sepanjang 10 sesi perdagangan, sekaligus menandai koreksi indeks ekuitas sebanyak 20% sejak akhir Mei.

Di wilayah Eropa, harga komoditi minyak sayur juga merosot karena isu serupa. Ketidakpastian soal kemampuan bayar hutang pemerintah AS masih berlanjut sehingga pasar cenderung defensif. Keputusan downgrade rating AS oleh Standard & Poor’s sudah memicu aksi jual besar di pasar saham dan komoditas. Pemodal berbalik mencari aset investasi safe haven, seperti emas dan obligasi. Tidak heran jika pada akhirnya harga emas terus melambung ke rekor baru dalam beberapa pekan terakhir. Pada bulan lalu, CPO bahkan sempat melemah antara $15 dan $22 per ton menyusul penurunan nilai kontrak CPO ke low 9 bulan.

Pada 9 Agustus, harga minyak sawit telah turun sebanyak 3-6% di kawasan Asia. Kontrak CPO di Bursa

FuturesMonthly 29

Page 30: Futures Monthly Sept 2011

30 FuturesMonthly

Multilateral Product

Malaysia Derivatives ditutup minus 2,5% ke RM2,920 per ton (atau setara dengan $967.21) setelah sempat menyentuh rekor terendah sejak Oktober 2010 (RM2,917). Penurunan harga komoditas tersebut membuat volume perdagangan naik menjadi 35.313 lot atau lebih tinggi dibanding volume normal, yang berkisar 25.000 lot. Harga CPO berusaha mencari keseimbangan antara pengaruh krisis AS-Eropa dan optimisme bullish dari faktor supply-demand. Terlihat kecenderungan penurunan suplai di akhir bulan Agustus ke bawah 2 juta ton karena jumlah pekerja yang memanen buah kelapa sawit berkurang, menyusul peringatan hari raya Idul Fitri.

Walau berbagai faktor tidak berpihak pada komoditas sawit, Oil World masih menunjukkan optimisme terhadap kenaikan harga lebih lanjut. Menurut badan analis yang berlokasi di Hamburg ini, harga CPO yang sedang murah dapat menarik permintaan besar dari China dan negara importir lain. “Kami melihat kenaikan impor dari China pada bulan Agustus dan September,” demikian opini dari Oil World. Tekanan terhadap CPO terbatasi oleh permintaan yang kuat dan potongan harga cukup besar dibanding jika membeli harga minyak kedelai (komoditas pengganti sawit). Dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak sawit

terpantau lebih rendah hingga sekitar $75-$100 dollar per ton dibanding harga ekspor minyak kedelai. Meski demikian, proyeksi permintaan dari China tidak serta merta membuat prospek CPO cerah mengingat negara itu sudah menimbun banyak CPO. Sudah sejak lama China mengantisipasi penurunan stok minyak sawit dalam negeri.

Secara fundamental, prospek CPO belum membaik meski ada harapan dari pesanan negara China. Volume permintaan akan menyusut selama negara AS dan kawasan Eropa belum mampu memecahkan masalah keuangan masing-masing. Pada akhirnya, korelasi antara persediaan dan permintaan memegang peran penting dalam pergerakan harga satu bulan ke depan.

Secara teknikal sendiri, pergerakan harga, menurut indikator Stochastics, Simpel Moving Average (SMA) dan Parabolic SAR sebagaimana yang terlihat pada gambar di atas, masih menunjukkan sinyal bearish yang kuat. Sementara dari sisi indikator Fibonacci sendiri, potensi harga untuk rebound, mungkin masih ada walaupun mungkin akan terbatas ke kisaran RM3.200 sampai RM3.300 sebagai level R1 dan R2, sesuai tingkat Fibonacci Retracement di level 60.0% dan 61.8%. Kisaran resisten antara R1 dan R2 menjadi sempit karena potensi penguatan kecil kemungkinan akan terjadi. Level resisten psikologis atau tertingginya yang mungkin sulit tercapai, kemungkinan berada di RM3.800, tepatnya di level 100.0%.

Peluang penurunan harga justru sepertinya masih menjadi kecenderungan harga saat ini dan mendatang. support terdekatnya (S1) berada dalam level 38.2%, tepatnya pada level harga RM2.977, untuk kemudian, apabila harga terus merosot, akan mencoba menyentuh tingkat Fibonacci 23.6%, di level harga RM2.781. Selebihnya level support terjauhnya mungkin akan tertahan di level sekitar RM2.464 atau RM2.500.

Secara fundamental, prospek CPO belum membaik meski ada harapan

dari pesanan negara China

Page 31: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 31

CFD StrategyVicky AmarnaniMarket Strategist Monex

Gambaran umum dari kinerja indeks utama Amerika Serikat (AS) tercermin pada ilustrasi di bawah ini. Dapat terlihat bahwa S&P 500 sudah anjlok

nyaris sebanyak 7% sejak awal tahun dan terkoreksi hampir 20% dari high bulan April. Meski demikian, tren ini tampak sudah tuntas walaupun gejala pemulihan belum akan stabil. Indikator sentimen sangat negatif dengan adanya kemungkinan koreksi terbatas. Adapun neraca keuangan dan tingkat keuntungan perusahaan terpantau sehat walau masih diperlukan katalis lebih untuk memperkuat rally. Patut dicatat bahwa tidak akan ada resesi baru! Suku bunga rendah dan kebijakan moneter terbaru sangat berpihak ke pasar saham.

Ilustrasi 1: Gambaran Indeks Saham AS per 11 Agustus 2011

Sejak April tahun ini, Dow Jones Industrial Average (DJIA) sudah anjlok 11 kali dalam 14 sesi terakhir. Secara akumulatif, indeks sudah kehilangan 16% sejak terakhir kali meraih level tertingginya. Valuasi saham

terkini memang sudah terlalu murah di tengah volatilitas tinggi dan ketiadaan indikasi rebound. Namun gambaran tersebut justru menunjukkan bahwa harga sudah terlampau jenuh jual. Peluang untuk beli?.

Resesi Baru atau Peluang Beli?

Beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan sentimen negatif di bursa saham antara lain:

Kecemasan luar biasa investor terhadap krisis hutang

Terdapat ketakutan bahwa Prancis akan mengi-kuti jejak AS. Negara ini bisa saja kehilangan rating kredit AAA meski predikat tersebut ma-sih dijamin oleh lembaga rating besar seperti Standard & Poor’s, Moody’s Investors service dan Fitch ratings. Bursa saham dunia sudah kehilangan $4 triliun hanya dalam 2 pekan hingga Agustus lalu. Namun Prancis, Spanyol, Italia dan Belgia siap melarang short selling guna menciptakan stabilitas pasar. Apalagi sa-

Page 32: Futures Monthly Sept 2011

32 FuturesMonthly

CFD Strategy

ham perbankan Eropa sudah menyentuh level terendah sejak krisis kredit lalu.

1. Investor masih khawatir dengan prospek per-tumbuhan ekonomi AS

Komitmen the Fed untuk menahan suku bunga di level rendah hingga (setidaknya) medio 2013 tidak mampu mengimbangi pesimisme inves-tor. Gross Domestic Product (GDP) negara AS hanya berekspansi 1.30% kuartal lalu. Pada gambar di bawah ini tampak bahwa neraca perdagangan bulan Juni melebar ke -51.1 dan indeks PMI index turun ke bawah 50. Di lain pihak, pasar tenaga kerja tengah membaik setelah angka Non-farm payrolls meningkat dan klaim pengangguran surut ke titik terendah dalam 4 bulan terakhir.

Ilustrasi 2: GDP Negara AS sejak Januari 2007

Sumber: http://www.tradingeconomics.com/united-states/gdp-growth

2. Inflasi China melaju pada percepatan terting-gi sejak Juli tiga tahun lalu

Fenomena inflasi China membatasi kebijakan moneter pemerintah. Indeks Harga Konsumen di negara perekonomian terbesar Asia ini naik 6.5% dibanding satu tahun sebelumnya. Pe-micu utamanya adalah lonjakan harga bahan pangan.

Ilustrasi 3 menunjukkan bagaimana resiko terhadap aset beresiko turun ke titik terendah sepanjang masa (sejak 1981) pada 8 Agustus lalu. Indikator sentimen sangat negatif, namun juga sudah jenuh jual (mendekati -6). Level tersebut memberi rasio risk to reward menarik dan layak dijadikan entry points.

Ilustrasi 3: Minat Beresiko Global pada Titik Terendah dalam Sejarah (8 Agustus 2011)

Beli ketika harga melemah, Jual saat rally!

Di tengah maraknya berita negatif di pasar, Kita harus paham mengenai karakteristik pasar berikut:

1. Imbal hasil ekuitas AS lebih besar dibanding bunga dari produk saham, obligasi maupun de-posito.

2. Dari sisi valuasi harga, Anda bisa membeli sa-ham perusahaan besar dengan harga murah.

3. Suku bunga rendah dan kemungkinan Quanti-tative Easing 3 (QE3) sangat mendukung pasar saham.

4. Pasar sudah mengantisipasi soal perlambatan ekonomi AS dan isu hutang Eropa. Segala ke-

cemasan telah terjadi dan terlewati dalam be-berapa pekan terakhir.

5. Pendapatan korporasi di wilayah AS dan Eropa berhasil melampaui harapan, bahkan seban-yak 60% perusahaan mencetak laba di atas ekspektasi. Faktanya, banyak saham perusa-haan-perusahaan itu diperdagangkan secara murah sehingga memberi valuasi menarik.

Komitmen the Fed untuk menahan suku bunga di level rendah hingga

(setidaknya) medio 2013 tidak mampu mengimbangi pesimisme investor.

Page 33: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 33

saat ini adalah peluang untuk mengakumulasi aset untuk jangka panjang (secara bertahap). Analis memperkirakan tingkat konsumsi di Asia naik 11.3% pada 2011 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10.5% selama 5 tahun ke depan. Proyeksi konsumsi Asia jauh lebih tinggi dibanding outlook konsumsi negara maju yang hanya 2-4%. Ilustrasi 4 menunjukkan tingkat pengeluaran konsumen di Asia, dimana China dan

India memimpin kenaikan. Lebih lanjut, ketika memilih saham, sebaiknya mengamati terlebih dahulu eksposur perusahaan di negara berkembang. Hal ini menjadi persyaratan wajib guna mendapatkan saham dengan pertumbuhan atraktif.

Ilustrasi 4: Proyeksi Pertumbuhan Belanja Konsumen (2011 – 2015)

Rekomendasi : Saham dengan bunga dividen berkualitas dari sektor defensif dan teknologi layak untuk dilirik. Demikian pula dengan saham perusahaan yang punya basis konsumen kuat di emerging markets.

CFD Strategy

Koreksi masih bisa berlanjut atau bahkan makin parah, khususnya bila pasar pendanaan tertekan dan data ekonomi memburuk. Akan tetapi, pasar saham bisa memberi peluang beli cukup bagus untuk masa transaksi 1-3 bulan. Koreksi kali ini kemungkinan tidak memicu siklus rally 6-12 bulan, mengingat proyeksi global masih penuh kewaspadaan. Bagi investor yang tidak memiliki eksposur besar ke produk saham,

Page 34: Futures Monthly Sept 2011

34 FuturesMonthly

Famous PersonVidi Yuliansyah R. PratamaResearch and Analyst Monex

Lahir di Shrewsbury, Massachusetts pada 26 Juli 1877, Jesse Livermore terkenal dengan julukan ‘Boy Plunger’ dan ‘Great Bear of Wall Street’. Ia

adalah seorang pedagang saham di awal abad ke-20 yang populer bukan hanya karena kepiawaian dalam menghasilkan, tetapi juga menghilangkan dana jutaan dollar di pasar saham. Aksi short selling Livermore selama kejatuhan Wall Street tahun 1907 dan 1929 telah mengangkat pamornya sebagai trader handal.

Jesse Livermore memulai karir trading-nya pada usia 14 tahun dengan memasang investasi saham pada

Hiruk pikuk dunia saham di Wall Street tidak bisa lepas dari kiprah beberapa

trader fenomenal. Mereka yang berhasil meraih kekayaan berlimpah

layak dijadikan sosok panutan bagi trader masa kini. Beberapa di

antaranya bahkan menjadi legenda lantai bursa, seperti Jesse Lauriston

Livermore.

Livermore ‘The Great Bear of Wall Street’

(26 Juli 1877 – 28 November 1940)

Jesse Lauriston

34 FuturesMonthly

Page 35: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 35

Famous Person

dan membayar semua hutangnya ketika bullish pasar saat Perang Dunia I yang oleh aksi short selling-nya menyebabkan harga downtrend. Pada tahun 1929, Ia melihat kondisi pasar tengah bergejolak, serupa dengan apa yang pernah dialaminya pada tahun 1907. Namun kali ini situasi jauh berbeda, Livermore kembali melakukan antisipasi dengan short selling, yang pada akhirnya memberi keuntungan hingga $100 juta. Masa kejayaan Livermore tidak bertahan lama karena pada tahun 1934 dia bangkrut lagi. Sekitar 6 tahun kemudian, tepatnya pada 28 November 1940, Jesse Lauriston Livermore meninggal akibat bunuh diri.

Terlepas dari sosoknya yang kontroversial, Livermore telah meninggalkan sebuah filosofi penting bagi para trader. ‘Tambah posisi saat berada dalam jalur yang benar dan segera pangkas kerugian kala berada pada posisi sebaliknya’.

Para pedagang saham masa kini melihat sosok Livermore sebagai trader klasik yang gigih menerapkan idealismenya tanpa harus melalui program pendidikan atau jenjang kuliah yang mahal. Trader saham modern dapat mengambil pelajaran bahwa kerja keras, intuisi dan juga studi pasar tenaga kerja yang intensif dapat membuka kesempatan meraih laba.

Aspek penting lain dari filosofi perdagangan Livermore dengan tidak menghiraukan tips-tips dari insider untuk dijadikan alat utama dalam membaca pergerakan pasar. Ia pernah mengalami kesalahan itu dan terpaksa menangguk kerugian. Oleh karena itu, trader masa kini harus sadar bahwa kesalahan adalah pembelajaran karena kesuksesan terkadang tidak cukup memberi hikmah berarti.

Fakta Menarik tentang Jesse Livermore

Time Magazine menggambarkan Jesse Livermore sebagai pelaku saham paling luar biasa yang pernah lahir.

Perjalanan karirnya, dari seorang office boy hingga menjadi legenda mungkin merupakan cerita paling menarik sepanjang sejarah Wall Street.

Hingga kini, banyak trader saham dan komoditas masih merasa berhutang budi kepada Jesse Livermore yang telah membagi pengalamannya dalam sebuah buku popular berjudul Reminiscences of a Stock Operator.

Teknik-teknik yang dia perkenalkan ke publik sudah bertahan hingga beberapa dekade. Aturan trading-nya terbukti efektif menghasilkan jutaan dollar, selama diterapkan dengan konsisten.

Livermore kehilangan seluruh kekayaan karena mengabaikan aturan trading-nya sendiri.

sebuah broker bernama Paine Webber di Boston. Hal itu dia lakukan setelah lari dari rumah akibat menentang rencana sang ayah, yang menghendaki dirinya untuk mengurus lahan pertanian. Dalam keseharian, Livermore selalu menuliskan firasatnya tentang pergerakan harga di masa datang pada secarik kertas. Pada waktu tertentu, Ia memeriksa akurasi dari prediksi di kertas itu.

Seorang teman meyakinkan Livermore untuk memasang taruhan di bucket shop, suatu jenis perjudian yang menjadikan harga saham sebagai bahan taruhan. Alhasil, Livermore kecil berhasil meraup keuntungan lebih dari $1000 (setara dengan $20000 saat ini) waktu usianya baru genap 15 tahun. Ia baru berhenti setelah sebagian besar bucket shop melarang keikutsertaannya karena sudah terlalu sering menang.

Ia kemudian pindah ke New York City dan mencurahkan energinya ke dalam perdagangan pasar saham yang absah. Migrasi itu pula yang menjadi titik awal kelahiran teknik baru trading ala Jesse Livermore. Dengan lebih mengandalkan firasat dibanding analisa harga, Ia melakukan short selling cerdas saat terjadi kejatuhan pasar saham di tahun 1907. Ketika banyak trader harus menelan kerugian akibat kekurangan margin, Ia justru meraup keuntungan sebesar $3 juta sepanjang tahun itu.

Peruntungan Livermore tidak bertahan lama setelah Ia bangkrut akibat melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Saran dari orang lain mempengaruhinya untuk menambah posisi kala pergerakan harga berbalik arah. Tidak hanya itu, usahanya untuk memulihkan kekayaan juga tidak berjalan mulus. Sepanjang tahun 1908 hingga 1912, Livermore terus mengalami kekalahan di lantai bursa hingga akhirnya dinyatakan bangkrut lagi pada tahun 1914.

Jesse Livermore baru kembali lagi ke dunia saham pada tahun 1916. dia berhasil membalikkan keberuntungan

Tambah posisi saat berada dalam jalur yang benar dan segera pangkas

kerugian kala berada pada posisi sebaliknya’

* * *

Aspek penting lain dari filosofi perdagangan Livermore dengan tidak

menghiraukan tips-tips dari insider untuk dijadikan alat utama dalam

membaca pergerakan pasar

FuturesMonthly 35

Page 36: Futures Monthly Sept 2011

36 FuturesMonthly

Highlight IndonesiaZulfirman BasirSenior Research and Analyst Monex

Rupiah tertekan seiring guncangan pada bursa saham Indonesia yang terserang sentimen perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan

di Amerika Serikat (AS) lesu, seperti terlihat pada penurunan penjualan rumah dan kontraksi gairah belanja konsumen. Pemulihan negara perekonomian terbesar dunia ini kian terancam oleh program pengetatan fiskal dan pemangkasan peringkat kredit oleh Standard & Poor’s. Di lain pihak, perkembangan krisis hutang zona euro belum menunjukan tanda membaik. Investor tidak hanya khawatir dengan kondisi Yunani, Irlandia dan Portugal, tetapi meluas sampai Italia, Spanyol, dan Perancis. Tekanan inflasi datang dari China. Meski Beijing telah gencar memperketat celah fiskal dan moneter, pasar khawatir performa negara ekonomi terbesar ke dua dunia itu segera melambat. Sebagaimana tergambar pada penurunan ekspansi sektor manufaktur.

Di tengah kekisruhan situasi global, berbagai pihak mencoba langkah perbaikan. Anggota G-7 berkomitmen melaksanakan tindakan yang dbutuhkan guna menjaga

Mata uang rupiah sempat bergejolak di tengah kecemasan terhadap outlook

pertumbuhan ekonomi dunia. Namun sekali lagi, ketangguhan performa

ekonomi Indonesia dan toleransi BI terhadap apresiasi valuta akan menjaga

penguatan. Di lain pihak, komitmen suku bunga ekstra rendah dari Federal Reserve justru makin memperkuat outlook valuta

domestik.

ValutaDomestik Jaga Performastabilitas keuangan dan pertumbuhan. Bank-bank sentral juga bergegas melindungi perekonomian dari ancaman resesi. Suku bunga rendah belum akan diubah oleh Federal Reserve, setidaknya hingga pertengahan 2013. European Central Bank (ECB) kembali mengaktifkan program pengamanan pasar modal dengan membeli obligasi pemerintah Italia dan Spanyol. Bekal stimulus baru juga siap diluncurkan Bank of England seandainya kondisi memburuk. Swiss National Bank dan Bank of Japan bahkan sampai harus mengintervensi pergerakan mata uang masing-masing supaya daya saing dalam negeri tidak menurun.

Faktor Pendukung Dalam Negeri

Seperti diketahui bersama, kondisi Indonesia cukup tangguh dalam mengimbangi gejolak eksternal. Rasio defisit anggaran pemerintah hanya sebesar 2,1% dari GDP dan rasio hutang juga masih aman, hanya sebesar 26% dari GDP. Adapun surplus neraca perdagangan mencapai $15,05 miliar dan lini ekspor melonjak 36% pada semester I 2011. Sistem perbankan juga terpantau sehat, seperti tercermin dari rasio kecukupan modal yang jauh di atas 8% dan persentase kredit macet di bawah 5%.

Kombinasi antara imbal hasil menarik, stabilitas politik serta kredibilitas fiskal dan moneter membuat Indonesia dijadikan tujuan investasi asing. Aliran dana jangka pendek mengalir deras ke instrumen Sertifikat Bank Indonesia (33%), Surat Utang Negara (35%) dan saham (55%). Tentu ada resiko besar manakala nanti hot money tersebut keluar dari tanah air. Bank Indonesia (BI) telah belajar banyak dari krisis keuangan

Page 37: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 37

Highlight Indonesia

Kombinasi antara imbal hasil menarik, stabilitas politik serta kredibilitas

fiskal dan moneter membuat Indonesia dijadikan tujuan investasi asing

* * *Penguatan rupiah tidak bisa lepas dari

toleransi BI selama ini

1997/98 dan 2007/08. Otoritas langsung menerapkan syarat masa kepemilikan minimum SBI selama 6 bulan, sekaligus memperpanjang durasi jatuh tempo SBI 1 bulan menjadi 6 bulan. Cadangan devisa $122,6 miliar lebih dari cukup bagi BI untuk dijadikan bekal intervensi apabila diperlukan.

Secara keseluruhan, performa ekonomi Indonesia sangat mengesankan. Pertumbuhan kuartal II tercatat sebesar 6,49% meski dunia sedang dibayangi krisis hutang. Tingkat konsumsi domestik dan investasi menjadi benteng dari gejolak eksternal. Lebih jauh, BI meyakini perekonomian dapat tumbuh 6,6% pada kuartal III. Stabilnya makroekonomi membuat pemerintah urung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan jumlah penduduk mencapai 240 juta, Indonesia tentu dipandang sebagai pasar potensial. Alhasil lembaga pemeringkat Fitch Ratings kembali berjanji bahwa dalam 12 bulan ke depan, negara ini akan dihadiahi status investment grade.

Penguatan rupiah tidak bisa lepas dari toleransi BI selama ini. Mata uang digunakan sebagai alat untuk meredakan inflasi, yang konsisten berada dalam target 4%-6%. Meski demikian, tekanan inflasi inti masih tinggi, mencapai 4,55%. Oleh karena itu, BI sepertinya harus kembali bertoleransi terhadap apresiasi valuta lokal.

Faktor terbesar dari prospek rupiah tak lain adalah pelemahan dollar. Kebijakan suku bunga rendah belum akan berubah, minimal dalam dua tahun ke depan. Belum lagi masalah defisit dan pemangkasan rating. Semua komponen ekonomi AS sangat tidak bersahabat dengan dollar saat ini. Bank Indonesia optimis rupiah akan stabil dengan kecenderungan apresiasi.

Studi Teknikal: pada grafik mingguan, penguatan rupiah masih terjaga seiring harga masih diperdagangkan di dalam channel bearish dan berada di bawah Moving Average 50-100-200. Namun, kenaikan indikator stochastics mengisyaratkan kenaikan untuk sementara waktu. Level 8630 dan 8725 (harga tertinggi 28 Juni dan 24 Maret 2011) merupakan resisten. Sementara 8450 dan 8375 (harga terendah 31 Juli 2011 dan Februari 2004) akan menjadi support.

Page 38: Futures Monthly Sept 2011

38 FuturesMonthly

Trading StrategyAndri LesmanaEducation Monex Bandung

KobasFX adalah salah satu strategi sederhana yang terdiri dari penggabungan indikator empat Moving Average (Exponential) dan MACD. Moving Average

(exponential) yang digunakan yaitu periode 5, periode 10, periode 15 dan periode 65, sedangkan default setting diterapkan untuk MACD. Berikut ini adalah tampilan dari indikator tersebut.

Aturan mainnya sederhana, sama dengan cara membaca crossing MA. Timeframe yang digunakan adalah 15 menit ke atas dan MACD berperan sebagai filter untuk entry dan exit signal. Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum masuk posisi yaitu sebagai berikut :

1. Cek ketiga EMA (5,10,15), memotong atau tidak

2. Apakah harga berada di atas atau di bawah EMA 65

3. Cek apakah MACD signal line berada di atas atau di bawah garis 0

4. Cek apakah MACD signal line berada di dalam atau di luar histogram (MACD cloud)

Strategi Kobas FX

Terdapat begitu banyak pilihan indikator dalam platform MetaTrader4. Tanpa kustomisasi indikator, sesungguhnya

indikator standar yang sudah ada cukup ampuh untuk membantu proses transaksi. Apapun caranya, selama giat

menggabungkan beberapa indikator, bersimulasi dan melakukan riset, Kita

dapat menemukan strategi trading yang ideal.

Sumber grafik: Monex Trader

Page 39: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 39

Trading Strategy

Entry signalsSinyal buy apabila EMA 5 memotong kedua EMA lainnya, lalu memotong EMA 65 sehingga berada di atas EMA 65. Kemudian diikuti dengan sinyal dari MACD. Untuk mendapat sinyal sell, berlaku sebaliknya.

Exit signalsKita dapat melikuidasi posisi apabila garis MACD (MACD signal line) keluar dari histogram (MACD cloud) untuk

jangka pendek atau apabila MACD signal line melewati garis 0.

Berikut contoh pada grafik di bawah ini :

Apabila diperhatikan, indikator EMA termasuk salah satu indikator yang terlambat atau lagging. Tetapi EMA cukup ampuh apabila digabungkan dengan beberapa EMA dan indikator lainnya seperti MACD.

Demikian sekilas pembahasan tentang KobasFX. Memang aplikasinya cukup mudah dan sederhana, namun dapat menjadi alternatif untuk mencari strategy trading yang baik. Selamat mencoba!

Sumber grafik: Monex Trader

Sumber grafik: Monex Trader

KobasFX adalah salah satu strategi sederhana yang terdiri dari

penggabungan indikator empat Moving Average (Exponential) dan MACD.

Page 40: Futures Monthly Sept 2011

40 FuturesMonthly

Automated TradingAlbertus ChristianSenior Research and Analyst Monex

Kata ‘Robot’ lazim diasumsikan oleh nalar kita sebagai benda mekanik yang memiliki kemampuan seperti manusia. Tetapi dalam dunia

trading, istilah ‘Robot’ yang dimaksud adalah sebuah

Tertarik untuk belajar memprogram robot Anda sendiri pada platform Metatrader 4? Jika jawabannya ‘Ya’, maka Anda sudah membaca artikel yang tepat. Pada edisi kali ini, Kami

mengulas step-by-step tutorial tentang seluk beluk bahasa pemrograman dengan MQl4 yang ditujukan untuk Metatrader versi 4.

Mari Mengenal

Cara Pembuatan

Robot Meta Trader

program bernama Expert Advisor atau biasa disingkat dengan EA. Robot EA melakukan aktivitas trading BUY atau SELL ketika mendapat sinyal berdasarkan analisa teknikal dan fundamental yang telah diprogram oleh

programmer MQL4.

Makna program di sini adalah sekumpulan baris perintah/syntax yang dibuat dalam bentuk kode dan tersusun secara sistematis/algoritma. Dengan demikian, program mampu diterjemahkan ke dalam bahasa mesin yang dimengerti komputer. Mengapa menggunakan robot? Jawabannya tidak lain karena robot mampu menjalankan secara konsisten sistem trading yang telah kita rencanakan di pasar derivatif. Namun dalam penerapannya, tidak cukup hanya mengandalkan analisa fundamental dan teknikal. Dibutuhkan juga faktor kesabaran, ketelitian, disiplin dan kemampuan mengurangi keserakahan.

Page 41: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 41

Automated Trading

Untuk mulai membuat robot, pertama kita harus mengenal

lingkungan kerja MQL4 atau disebut dengan istilah IDE (Integrated Development Environment). IDE akan selalu digunakan untuk membuat program EA. Selanjutnya, lingkungan kerja ini kita sebut dengan MetaEditor.

MetaEditor cukup user-friendly bagi para pengguna awam. MetaEditor memantu kita untuk membuat, mengubah dan mengkompilasi syntax yang ditulis dalam MQL4. Dengan MetaEditor kita bisa membuat EA, Custom Indicator dan Scripts yang dapat digunakan dalam terminal ke client secara otomatis.

Terdapat dua cara untuk membuka MetaEditor, langkah pertama adalah dengan membuka software MetaEditor di dalam terminal MetaTrader yang sudah di-download.

Atau via MetaTrader melalui pilihan “Experts -> MetaQuotes Language Editor” yang terdapat pada menu utama MetaTrader.

1. Setelah Tampilan MetaEditor muncul, silakan pilih File --> New, maka akan

muncul form seperti berikut :

Di sini ada beberapa pilihan untuk membuat program dengan MetaQuote. Jika kita ingin membuat EA, maka silakan pilih Expert Edvisor. Kemudian tekan Next.

2. Setelah itu muncul form seperti berikut :

Masukkan nama EA, Author (programmer) dan Link (bisa berupa alamat e-mail, blog maupun website). Diperbolehkan juga memasukkan parameter (nama, type dan initial value). Kemudian klik Finish.

3. Maka akan muncul tampilan berikut (MQL 4) yang siap ditambah dengan script pemrograman.

Fitur-fitur utama dari MetaEditor berguna untuk menulis teks bahasa program. Selain itu, MetaEditor memungkinkan untuk melihat dan menggunakan kamus referensi MQL4 dan mencari kesalahan kompilasi program dengan mudah. Lebih lanjut, penggunaannya juga bisa menghasilkan program executables.

Pada edisi Futures Monthly berikutnya, kami akan mengulas Tutorial Pengenalan Bahasa Programming. Pembahasan ini akan bergunan untuk mengenali fungsi-fungsi pada bahasa program, indicator, strategy advisor dan bagaimana menulis fitur tersebut ke dalam MetaEditor.

Dengan MetaEditor kita bisa membuat EA, Custom Indicator dan Scripts yang

dapat digunakan dalam terminal ke client secara otomatis.

Page 42: Futures Monthly Sept 2011

42 FuturesMonthly

Investment ClinicIswardi LinggaSenior Education Monex

Trailing stop

Untuk memahami trailing stop, bayangkan Anda mem-beli emas di harga $ 1,750. Setelah emas berhasil menguat, misalnya ke harga $1,800 dan Anda melihat floating profit telah mencapai $5,000, Anda kemudian pergi berlibur. Pada saat kembali, ternyata harga telah turun ke level $1,730 sehingga Anda menanggung float-ing loss $2,000.

Kejadian seperti itu sebenarnya sangat mudah di antisi-pasi dengan menggunakan stoploss yang bergerak aktif mengikuti pergerakan harga. Stop inilah yang dikenal dengan ‘trailing stop’.

Dengan trailing stop, Anda akan mendapat dua manfaat sekaligus; keuntungan yang terkawal dengan baik dan ruang untuk peningkatan keuntungan tetap tersedia.

Tipe-tipe Trailing stop

Ada banyak teknik dalam menerapkan trailing stop, di antaranya bisa dengan cara manual yakni menggunak-an kelipatan poin setelah harga bergerak sesuai dengan harapan. Atau, dengan menggunakan level-level penting pergerakan harga, seperti pada gambar 2.

Ketika harga bergerak sesuai harapan, maka stop dapat dinaikkan berdasarkan poin tertentu dari harga. Hal serupa juga dapat dilakukan secara manual dengan memakai titik-titik penting harga. Misalnya significant low terakhir digunakan sebagai stoploss posisi buy atau significant high untuk posisi sell.

Trailing stop pada MonexTrader

Intinya sangat sederhana. Trailing stop ini akan mengelola order stop loss Anda pada ukuran poin tertentu di bawah harga pasar (atau di atas harga pasar untuk sell) dan akan terus disesuaikan secara bertahap sesuai dengan fluktuasi harga.

Cara penggunaan trailing stop; klik kanan pada posisi yang terdapat pada tab trade di terminal window, trailing stop. Tentukan poin yang Anda ingink-an

Begitu banyak pertanyaan tentang strategi teknikal yang masuk ke kotak redaksi Futures Monthly.

Salah satu subjeknya adalah tentang penggunaan trailing stop.

Untuk memenuhi permintaan tersebut, Kami mengulas seluk

beluk trailing stop, berikut dengan implementasinya. Semoga dapat

berguna dalam pengambilan keputusan trading Anda.

Trail Your Stop, Run Your Profit

Page 43: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 43

Investment Clinic

Mekanisme kerja trailing stop pada MT4

Setelah memilih poin pada trailing stop, maka sistem akan bekerja dan aktif jika posisi transaksi mengalami keuntungan dengan jumlah lebih besar dari poin trail-ing stop yang sudah ditentukan.

Poin pada trailing stop tersebut adalah poin pemicu dan menjadi tolok ukur bagi sistem untuk menyesuaikan stop lama Anda ke level yang baru.

Pada gambar 3, Anda membeli emas pada harga $1,630 dan menempatkan trailing stop sebesar $20 (2,000 poin). Ketika harga menguat ke $1,650, sistem trailing stop akan aktif dan langsung menempatkan stoploss pada level entri $1,630 (jika menggunakan initial stop loss, trailing stop akan bergerak dari level stop loss yang di-input). Demikian juga ketika harga kembali, menguat ke level $1,660 maka stop loss pun menye-suaikan diri sebesar $20 dari level harga

tertinggi.

Selanjutnya trailing stop akan bergerak naik poin-per-poin sei-ring dengan kenaikan harga. Namun tentu-nya stop ini tidak akan mengalami penurunan (untuk buy) ketika har-ga melemah. Terakhir, ketika harga mencapai puncak $1680, maka stop loss pun bergerak menjadi $1,660 (kon-sisten 20 dolar di bawah harga tertinggi).

Dengan trailing stop, Anda akan mendapat

dua manfaat sekaligus; keuntungan yang terkawal

dengan baik dan ruang untuk peningkatan

keuntungan tetap tersedia

Page 44: Futures Monthly Sept 2011

44 FuturesMonthly

Fundamental AnalysisAzhar Fauzi NoorResearch and Analyst Monex Medan

Hasil survei Chicago PMI didapat dari penilaian sekitar 200 manajer pembelian di beberapa neg-ara bagian wilayah Barat Tengah. Kemudian data

dikompilasi dalam format indeks dan digolongkan ke dalam beberapa bagian: New Order (35%), Production (25%), Order Backlogs (15%), Employment (10%) dan Supplier deliveries (15%). Selain itu ada tambahan data lain, yakni nilai barang yang dibayar dan perubahan persediaan.

Beberapa poin yang terlampir dalam dokumen penjela-san PMI antara lain:

1. Business BarometerBagian ini menunjukkan level persentase dari in-deks rata-rata PMI atau serupa dengan rilis data ISM. Pada business barometer, jika persentase ISM dan Chicago PMI sama besar dan di atas level 50%, maka proyeksi bisnis hampir bisa dipastikan. Meng-ingat tingkat signifikansi cukup tinggi dan korelasi keduanya positif.

Ulasan data fundamental penting pada edisi bulan September masih terkait erat dengan pembahasan bulan Agustus lalu. Setelah mengupas peran dari data ISM

Manufacturing Survey, kali ini kami akan membahas laporan Chicago Purchasing Managers Index (PMI). Fund Manager

melirik data tersebut untuk memastikan gambaran ISM Manufacturing yang akan

datang, berdasarkan survei terhadap para manajer pembelian. Mengapa lokasi pengambilan sampel terpusat di wilayah

Chicago (negara bagian Middle -west AS)? Jawabannya semata karena jantung

industri dan produksi otomotif Amerika Serikat (AS) terkonsentrasi di wilayah ini.

Geliat industri Chicago memiliki peran besar dalam kinerja ekonomi AS.

CHICAGO PURCHASING MANAGERS INDEX

Page 45: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 45

Fundamental Analysis

Seperti terlihat pada gambar di atas, rilis data tera-khir (Juli) menunjukkan kenaikan 62.9% dibanding-kan data sebelumnya (62.7%) dan juga lebih baik dibanding perkiraan (58.8%). Namun angka rata-rata sepanjang 3 bulan menunjukkan penurunan kinerja bisnis.

2. New Orders and BacklogsJumlah pesanan baru dan masih belum terealisasi. Tingkat pesanan barang baru lebih terfokus pada produk otomotif dan suku cadang. Perhatikan pada kolom pertama, nilai agregat 3 bulan menunjukan penurunan angka index.

3. Supplier Deliveries and Prices PaidBagian ini bisa dijadikan tolok ukur laju inflasi di sektor industri. Jika indeks harga barang yang dibeli naik selama lebih dari 3 bulan beruntun dan para manajer pembelian tetap melanjutkan repeat order kebutuhan bahan baku, maka sektor lain akan tu-rut mendapat imbas dari inflasi di sektor industri.

REAKSI PASAR:Perlu digarisbawahi bahwa Chicago PMI merupakan data fundamental dengan reaksi volatile, karena beber-apa hari kemudian data ISM segera dirilis. Jika memang demikian, maka data mana yang seharusnya dijadikan tolok ukur prioritas? ISM merupakan data berdasarkan survei terhadap seluruh negara bagian, sedangkan ruang lingkup Chicago PMI hanya terfokus di wilayah middle-west AS. Sejatinya, data ISM adalah parameter

utama dan Chicago PMI berperan sebagai penunjang. Namun sangat berbahaya apabila kedua data memiliki korelasi negatif, karena pasar menjadi sulit diprediksi. Apabila menghadapi situasi seperti ini, teknik trading terbaik adalah dengan menggunakan Resistant-Flat to Support Technique. Sebaliknya jika korelasi ISM dan Chicago PMI positif, teknik paling tepat bagi portofolio trading adalah Trending Market (Long on Bull & Short on Bear).

Bursa Saham Kenaikan angka pada indeks ISM dan PMI dapat diar-tikan sebagai kabar positif bagi produk saham. Namun jika perekonomian dalam masa ekspansi, respon sa-ham bisa sedikit aneh dengan kecenderungan negatif. Meski demikian, dampak tersebut patut dikaji lebih lanjut dengan menyertakan ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Bursa valuta Pada umumnya, trader tidak mengambil posisi karena rilis data PMI walaupun media menilai impact dari Chi-cago PMI adalah Medium to High. Aspek fundamental dan kondisi perekonomian terkini tetap menjadi pertim-bangan utama bagi pelaku pasar mata uang.

Sejatinya, data ISM adalah parameter utama dan Chicago PMI berperan

sebagai penunjang.

Page 46: Futures Monthly Sept 2011

46 FuturesMonthly

Trading Rule

Contoh transaksi Seorang nasabah membeli USD/JPY sebanyak 1 lot di harga 78.00

1. Jika USD/JPY menguat ke harga 80.00 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut.

Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot Harga Jual = (80.00 – 78.00) x 100.000 x 1 lot 80.00 = US$ 2500,- Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 25.000.000

2. Jika ternyata USD/JPY mengalami pelemahan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 77.00.

Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot Harga Jual = (77.00 – 78.00) x 100.000 x 1 lot 77.00 = - (US$ 1298.70) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp 12.987.000

*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi

Product USD/JPYSpecification Contract Size 100.000 Mata Uang Minimum Fluctuation 0.01MARGINS Necessary Margin US$1000 / LotFee $ 15 / Lot / Side Spread Market Price Trading Hours 05.00 WIB – 03.30 WIB (Summer), 05.00 WIB -04.30 WIB (Winter) Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000

USD/JPY

National Holiday September 2011Date1-2 National Leave Country: Indonesia5 Labor Day Country: USA, Canada11-13 Full Moon Festival Country: South Korea12 Mid-Autumn Festival Country: China13 The day following Chinese Mid-Autumn Festival Country: Hong Kong19 Respect for the Aged Day Country: Japan23 Autumn Equinox Day Country: Japan

Page 47: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 47

Central Bank Interest Rate OutlookDwi Aviono PResearch and Analyst Monex Bandung

Central Bank Last Meeting Next Meeting OutLook

Sampai akhir 2011, BI optimis tekanan inflasi dapat dijaga sesuai target pemerintah di kisaran 5% plus minus 1%, dengan catatan tidak ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga (administered prices) dan terjaganya pasokan bahan makanan. Sementara level inflasi saat ini masih berada di 4.61%

FOMC akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0-0.25 minimal sampai dengan tahun 2013 untuk membantu perbaikan yg lebih signifikan terhadap pasar tenaga kerja yang sedang membaik.

Level saat ini masih dalam kewajaran karena inflasi berada di level 2,5%, lebih rendah dari bulan lalu. Para analis memperkirakan jika inflasi melonjak di atas level saat ini maka akan ada kenaikan suku bunga pada bulan September.

Para pelaku pasar mengharapkan Komite tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah sampai awal-awal 2012 karena lambatnya pemulihan ekonomi di Inggris sebagai akibat perlambatan ekonomi global.

“Tidak ada kebutuhan untuk SNB untuk menaikkan suku bunga karena inflasi GDP 1Q moderat dan masih relatif mengecewakan,” kata analis Thu Lan Nguyen.

Su Lin Ong, Senior Ekonom dari RBC Capital Markets di Sydney memperkirakan tingkat suku bunga akan dinaikan pada akhir kuartal ke empat.

Menurut 11 dari 14 Ekonom yang di survei oleh Bloomberg,menyatakan BOJ akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level sekarang hingga pertengahan 2013

Kanada akan menaikkan suku bunga pada kuartal kedua, demikian menurut survei ekonom Bloomberg.Sementara Inflasi 3.3% (April) dan tingkat pertumbuhan 3.9%, menyebabkan Kanada masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level ini

Ekonom Nick Tuffley memprediksi RBNZ kemungkinan besar akan menaikan suku bunganya pada bulan September dan kemudian dilanjutkan bulan Januari 2011

8 September 2011

20 September 2011

8 September 2011

8 September 2011

15 September 2011

6 September 2011

7 September 2011

7 September 2011

15 September 2011

9 Agustus 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

4 Februari 2011: 25 bps hike

9 Agustus 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

16 Desember ‘08: 75 bps cut)

4 Agustus 2011 / unchanged(perubahan terakhir pada

7 Juli ‘11: 25 bps cut)

4 Agustus 2011/unchanged(perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)

16 Juni 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

11 Desember ‘08: 50 bps cut)

2 Agustus 2011/ unchanged(perubahan terakhir pada

2 November ‘10,25 bps hike)

4 Agustus 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

19 Desember ‘08: 20 bps cut)

19 Juli 2011(perubahan terakhir pada

8 September 2010: 25 bps hike)

27 Juli 2011/ /unchanged (perubahan terakhir pada

10 Maret 2011: 50 bps cut)

Bank Indonesia (BI) 6.75%

European Central Bank (ECB)1.00%

Swiss National Bank (SNB)0.25%

Federal Reserve (The Fed)0.0%-0.25%

Bank of England (BOE)0.50%

Reserve Bank of Australia (RBA)4.75%

Bank of Canada (BOC)1%

Reserve Bank of New Zealand2.5 %

Bank of Japan (BOJ)0.10%

FuturesMonthly 47

Page 48: Futures Monthly Sept 2011

48 FuturesMonthly

Global Economic Calendar

September 2011

AdityawarmanAssistant Research & Education Monex Surabaya

01 SEPTEMBER 08.00 CNY Manufacturing PMI 50.7 08.30 AUD Retail Sales m/m -0.1% 15.30 GBP Manufacturing PMI 49.1 21.00 USD ISM Manufacturing PMI 50.902 SEPTEMBER 13.00 EUR German Retail Sales m/m 6.3% 15.30 GBP Construction PMI 53.5 19.30 USD Non-Farm Employment Change 117K 19.30 USD Unemployment Rate 9.1%05 SEPTEMBER 15.30 GBP Services PMI 55.4 16.00 EUR Retail Sales m/m 0.9% 21.00 USD ISM Non-Manufacturing PMI 52.706 SEPTEMBER 11.30 AUD Cash Rate 4.75% 14.15 CHF CPI m/m -0.8% 17.00 EUR German Factory Orders m/m 1.8%07 SEPTEMBER 08.30 AUD Home Loans m/m 0.0% Tentative JPY Overnight Call Rate 0.1% Tentative JPY BOJ Press Conference 15.30 GBP Manufacturing Production m/m -0.4% 17.00 EUR German Industrial Production m/m -1.1%08 SEPTEMBER 01.00 USD Beige Book n/a 01.00 USD Federal Budget Balance n/a 08.30 AUD Unemployment Rate 5.1% 08.30 AUD Trade Balance 2.05B 18.00 GBP Official Bank Rate 0.50% 18.45 EUR Minimum Bid Rate 1.50% 19.30 EUR ECB Press Conference 19.30 USD Trade Balance -53.1B09 SEPTEMBER 08.30 AUD NAB Business Confidence 2 15.30 GBP PPI Input m/m 0.6% 15.30 GBP Trade Balance -8.9B 20.55 USD Prelim Univ. Michigan Consumer Sentiment 54.912 SEPTEMBER 09.00 CNY CPI y/y 6.5% 09.00 CNY Industrial Production y/y 14.0% 11.00 CNY Trade Balance 31.5B13 SEPTEMBER 06.01 GBP BRC Retail Sales Monitor y/y 0.6% 14.15 CHF PPI m/m -0.7% 15.30 GBP CPI y/y n/a14 SEPTEMBER 06.50 JPY Core Machinery Orders m/m 7.7% 14.15 CHF Retail Sales y/y 7.4% 15.30 GBP Claimant Count Change n/a 19.30 USD Retail Sales m/m 0.5% 19.30 USD PPI m/m n/a15 SEPTEMBER 15.30 GBP Retail Sales m/m n/a 16.00 EUR CPI y/y n/a 19.00 CHF Libor Rate 0.25% 19.30 USD Core CPI m/m n/a 21.00 USD Philadelphia Fed Manufacturing Index n/a16 SEPTEMBER 20.00 USD TIC Long-Term Purchases n/a19 SEPTEMBER 06.01 GBP Rightmove HPI m/m -2.1% 13.00 EUR GfK German Consumer Climate n/a 15.00 EURGerman Ifo Business Climate n/a20 SEPTEMBER 13.00 EUR German PPI m/m n/a 15.30 GBP Public Sector Net Borrowing n/a 16.00 EUR German ZEW Economic Sentiment n/a 17.00 GBP CBI Industrial Order Expectations ? 19.30 USD Building Permits n/a 19.30 USD Housing Starts n/a21 SEPTEMBER 01.15 USD Federal Funds Rate 0.25% 15.30 GBP MPC Meeting Minutes n/a 21.00 USD Existing Home Sales n/a22 SEPTEMBER 09.30 CNY HSBC Flash Manufacturing PMI n/a 14.30 EUR German Flash Manufacturing PMI n/a 16.00 EUR Industrial New Orders m/m n/a23 SEPTEMBER All Day ALL IMF Meeting26 SEPTEMBER 17.00 GBP CBI Realized Sales n/a 21.00 USD New Home Sales n/a27 SEPTEMBER 06.50 JPY Retail Sales y/y n/a 13.00 EUR GfK German Consumer Climate n/a 16.00 CHFKOF Economic Barometer n/a 21.30 USD CB Consumer Confidence n/a28 SEPTEMBER 19.30 USD Durable Goods Orders m/m n/a29 SEPTEMBER 06.30 JPY Tokyo Core CPI y/y n/a 14.55 EUR German Unemployment Change n/a 15.30 GBP Net Lending to Individuals m/m n/a 21.00 USD Pending Home Sales m/m n/a30 SEPTEMBER 06.01 GBP GfK Consumer Confidence n/a 06.50 JPY Tankan Manufacturing Index n/a 15.30 GBP Current Account n/a 15.30 GBP Final GDP q/q n/a 16.00 EUR CPI Flash Estimate y/y n/a 16.00 EUR Unemployment Rate n/a 19.30 USD Core PCE Price Index m/m n/a 19.30 USD Personal Spending m/m n/a 20.45 USD Chicago PMI n/a

DATE TIME (WIB) DATA FORECAST PREVIOUS

Page 49: Futures Monthly Sept 2011

FuturesMonthly 49

Page 50: Futures Monthly Sept 2011

50 FuturesMonthly

Info Emas

Kantor Cabang Monex

Jakarta

Menara Ravindo Lt. 8Jl. Kebon Sirih Kav. 75,

Jakarta 10340Ph

: (021) 315 0607 Fax : (021) 391 8866email : [email protected]

Menara Ravindo Lt. 12Jl. Kebon Sirih Kav. 75,

Jakarta 10340Ph

: (021) 3190 2626 Fax : (021) 3190 3322email : [email protected]

Monex CikiniJl. Cikini I No. 5Jakarta Pusat 1033Ph : (021) 3900 561Fax : (021) 3900 743email : [email protected]

Monex BintaroJl. Cut Mutia No. 38, Bintaro JayaSektor VII, Tangerang SelatanPh : (021) 7486 2929 Fax : (021) 7486 1729email : [email protected]

Bogor

Jl. Raya Pajajaran No. 1Ruko V - Point Blok ZL, BogorPh : (0251) 833 4847Fax : (0251) 831 9610email : [email protected]

Cirebon

Jl. Kesambi RayaRuko Kesambi KR.7,

Cirebon 45134Ph : (0231) 233 010Fax : (0231) 207 786email : [email protected]

Purwokerto

Ruko Permata Hijau No. 10Jl. Dr. Angka, PurwokertoPh : (0281) 622 502Fax : (0281) 628 011email : [email protected]

Tegal

Kompleks Nirmala Square

Blok C No. 6Jl. Yos Sudarso, Tegal 52121Ph : (0283) 320 750Fax : (0283) 320 794email : [email protected]

Batam

Jl. Pembangunan Ruko PenuinBlok RB No. 3, BatamPh : (0778) 450 734, 450 735Fax : (0778) 450 656email : [email protected]

Bandung

Jl. Ir. H. Juanda No. 70Bandung 40132Ph : (022) 250 5770Fax : (022) 253 4519email : [email protected]

Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27Kompleks Paskal Hyper SquareNo. B/42 BandungPh : (022) 860 61 000Fax : (022) 860 61 002email : [email protected]

Medan

Uni Plaza BuildingWest Tower, 2nd FloorJl. Letjen MT. Haryono A1Medan 20231Ph : (061) 453 1015Fax : (061) 453 1025email : [email protected]

Surabaya

Gedung Graha Pena Lt.19Jl. Ahmad Yani 88,Surabaya 60234Ph : (031) 827 1188Fax : (031) 827 1177email : [email protected]

Pontianak

Kompleks Pontianak Mall Blok D 9-10Jl. Teuku Umar, Pontianak 78117Ph

: (0561) 765 333Fax : (0561) 743 980email : [email protected]

Yogyakarta

1st Floor

Jl. Magelang km 6.2Yogyakarta 55184Ph : (0274) 623 168Fax : (0274) 623 352email : [email protected]

Solo

Jl. Slamet Riyadi No. 312Solo 57112Ph : (0271) 7650 777Fax : (0271) 7651 555email : [email protected]

Semarang

Candi Plaza BuildingGround FloorJl. Sultan Agung No. 90 - 90ASemarang 50252Ph : (024) 850 2121Fax : (024) 850 2112email : [email protected]

Denpasar

Jl. Teuku Umar No. 188Denpasar 80113Ph : (0361) 223 000Fax : (0361) 248 950email : [email protected]

Mr. Smart InvesmentJohannes GintingHead of Education Monex

Monex SudirmanWisma Kiai, Lt. 20Jl. Jend. Sudirman Kav. 3/4Jakarta 10220Ph : (021) 572 4377, 572 2345Fax : (021) 572 4366, 572 4066email : [email protected]

Monex Kelapa GadingRuko Inkopal Block. C12BJl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta 10340.Ph : (021) 4585 1305Fax : (021) 4585 1552

Page 51: Futures Monthly Sept 2011
Page 52: Futures Monthly Sept 2011