futures monthly october 2011

52

Upload: monex-investindo-futures

Post on 27-Mar-2016

237 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

majalah panduan investasi keuangan harga emas valas indeks saham

TRANSCRIPT

Page 1: Futures Monthly October 2011
Page 2: Futures Monthly October 2011
Page 3: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 3

1. Forex Market OutlookUSD begitu perkasa sebagai safe haven hingga menyeret beberapa mata uang rival ke level terendah. Euro, Poundsterling, Aussie, tiga mata uang yang paling banyak diminati, tidak sanggup bertahan. Bagaimana prospek ketiga mata uang ini? Apakah akan terus melemah atau terbuka peluang untuk rebound? Simak ulasan fundamental dan teknikal masing-masing valuta dalam: “US$ Masuk Jalur Penguatan”.

Pengantar RedaksiIbarat daun yang rontok pada musim gugur. Perumpamaan ini mampu menggambarkan kejatuhan harga berbagai instrumen investasi, baik saham, komoditi maupun mata uang. Krisis 2008 kembali menghantui pelaku pasar. Ketika itu krisis memakan korban salah satu lembaga keuangan terbesar dunia, Lehman Brothers. Serupa dengan tragedi 3 tahun silam, kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa saat ini juga berada di ambang resesi. Ekonomi AS terus melambat, searah dengan tingkat pengangguran yang enggan menjauhi level tinggi. Sedangkan masalah hutang Eropa makin hari bertambah runyam. Langkah otoritas kedua wilayah dalam mengantisipasi resesi diragukan keberhasilannya, sehingga pelaku pasar selalu was-was setiap waktu. Investor terdorong untuk melepas semua posisi yang mengandung risiko dan berbalik memburu cash dan obligasi AS. Resesi benar-benar akan menjadi kenyataan di AS dan Eropa? Simak proyeksi selengkapnya dalam Editor Focus: RESESI JILID BARU?

Artikel menarik lainnya :

2. Stock Index Market OutlookSentimen negatif pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi sudah terlalu parah, hingga merontokkan harga-harga saham. Masihkah ada harapan untuk kembali rebound? Apakah harga yang sudah berada di level rendah cukup kuat untuk naik kembali? Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, silakan baca artikel: “Menanti Secercah Harapan di Lantai Bursa”

3. Gold OutlookSiapa sangka aset emas, yang dikenal sebagai salah satu aset safe haven, ikut digiling oleh pelaku pasar akibat kekhawatiran resesi. Emas roboh dari level tingginya dan mengalami penurunan hampir 20%, koreksi terbesar sejak krisis 2008. Bagaimana prospek emas bulan ini? Simak pembahasan komprehensif di: “Terus Melemah atau Rebound?”.

4. Trading StrategyKami yakin bahwa investor ingin mendapatkan tips berupa strategi trading yang tidak terlalu kompleks. Kerumitan strategi sering membuat investor sulit mengambil posisi. “Breakout Trading Strategy” akan memandu investor cara sederhana dalam menentukan posisi ‘beli atau jual’. Ilustrasi gambar di dalamnya akan mempermudah Anda untuk menerapkannya dalam trading sehari-hari.

What Inside ? Editor Focus _______________________04 Resesi Jilid Baru?

Forex Market Outlook _______________07 Dollar Masuk Jalur Penguatan

Stock Index Market Outlook __________11 Menanti Secercah Harapan di Lantai Bursa

Gold Outlook ______________________16 Terus Melemah atau Rebound ?

Wawancara Exclusive _______________18 Drs. Syahrul R. Sempurna Jaya Kepala BAPPEBTI

Commodity Focus __________________21 Minyak Tunggu Kebangkitan Eropa

Multilateral Product _________________23 Sentimen Tidak Berpihak ke CPO

CFD Strategy ______________________25 Wall Street Berjuang Hapus Trauma 2008

Famous Person ____________________28 John Howard Burbank III “Cerita Sukses Mantan Penjual Hot Dog”

Highlight Indonesia _________________30 Rupiah Rehat Sejenak

Trading Strategy ____________________32 Breakout Trading Strategy

Automated Trading _________________34 Monex MetaTrader Programming Language

Invesment Clinic ___________________36 Trading Dengan Elliott Wave

Fundamental Analysis _______________38 Housing Starts And Building Permits

Central Bank Interest Rate Outlook ____41

Global Economic Calendar ___________42

Mr. Smart Investment _______________44 Leverage

FUTURESMONTHLY 56th Edition October 2011

DISCLAIMERIsi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi

Selviyani Putri

Page 4: Futures Monthly October 2011

4 FuturesMonthly

Page 5: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 5

Page 6: Futures Monthly October 2011

6 FuturesMonthly

Editor FocusAriston TjendraHead of Research and Analyst Monex

Kalau Kita memperhatikan grafik harian beberapa indeks saham dunia seperti Hang Seng, Nikkei, Dow Jones dan bahkan indeks saham gabungan

Jakarta, semua menggambarkan pola harga yang

hampir sama. Pergerakan harga dalam tekanan dan sedang berkonsolidasi. Tidak ada lagi rally berhari-hari, semua investor seakan ingin segera keluar dari pasar setelah membukukan sedikit profit.

Situasi seperti ini memang normal di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian. Di awal semester II tahun ini pelaku pasar disajikan data-data fundamental ekonomi negara-negara maju, yang menunjukan pelambatan pertumbuhan. Investor seraya diingatkan bahwa dunia belum bisa pulih dari guncangan krisis 2008. Masalah hutang Eropa yang bergulir sejak 2010 masih terus mengirim sinyal bahwa kondisi belum akan membaik. Penurunan peringkat hutang Amerika Serikat (AS) kian memperburuk gambaran ekonomi dunia.

Pelaku pasar mendapati ekonomi di negara-negara, yang terkena krisis pada tahun 2008 lalu, belum dapat bangkit seperti sedia kala. Beberapa di antaranya bahkan

menambah permasalahan baru seperti rasio hutang

Performa pasar keuangan selama beberapa bulan terakhir merefleksikan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global. Volatilitas yang makin besar bisa menggambarkan keresahan dan pertanyaan baru di benak pelaku pasar. Apakah

peristiwa tahun 2008 akan terulang lagi dalam waktu dekat?

Resesi Jilid Baru?

Grafik 1: Indeks Saham dalam tekanan dan berkonsolidasi (sumber: Monex Trader)

Page 7: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 7

Editor Focus

Krisis Eropa kini tengah menuju babak baru, namun bukan babak akhir karena episodenya terus berlanjut

yang membengkak. Aktivitas di sektor manufaktur dan jasa terlihat jalan di tempat tanpa kemajuan yang berarti. Tingkat pengangguran juga belum bisa turun ke level sebelum krisis 3 tahun silam. Pertumbuhan GDP per kuartal pun terlihat lamban, masih belum mencapai rata-rata pertumbuhan antar triwulan yang dicapai pada periode sebelum 2008. Padahal stimulus yang digelontorkan pemerintah sudah sangat besar. Krisis Eropa kini tengah menuju babak baru, namun bukan babak akhir karena episodenya terus berlanjut. Yunani, yang sudah di-bailout, ternyata masih

membutuhkan dana tambahan dan tetap kesulitan menerapkan program pengetatan. Sentimen negatif pun bertambah karena Italia dan Spanyol mulai menjadi sorotan. Negara perekonomian terbesar ke-3 dan ke-4 di zona euro itu mulai dilucuti kemampuan fiskalnya oleh para pelaku pasar. Peringkat hutang Italia sudah dijatuhkan pertengahan bulan lalu oleh Standard and Poor’s. Hal ini akan berimplikasi pada besarnya biaya peminjaman. Sementara kemampuan Spanyol untuk

memperbaiki kondisi fiskalnya masih diragukan, apalagi di tengah kesulitan negara ini untuk tumbuh.

Perancis juga terkena getah krisis hutang. Beberapa bank besar di negara ini rupanya rajin memberi pinjaman pada Yunani dalam jumlah sangat besar. Yang dikhawatirkan pasar adalah bila Yunani bangkrut, maka modal bank-

bank ini akan tergerus hingga akhirnya harus meminta bantuan dana baru dari pemerintahnya masing-masing. Penurunan peringkat terhadap dua bank besar Perancis oleh Moody’s baru-baru ini kian memberi tekanan pada Perancis.

Krisis di Eropa bahkan sempat menutup akses perbankan Eropa terhadap dana berbentuk dollar AS. Perbankan AS enggan meminjamkan dananya ke bank-bank Eropa. Namun persoalan tersebut mulai menemui titik terang karena akhirnya bank sentral Eropa bersama empat bank sentral besar, yakni bank sentral Inggris, Swiss, Jepang dan AS sepakat bersama-sama membuka

akses untuk likuiditas dollar.

Negara perekonomian terbesar dunia, AS, masih terjebak dalam perlambatan ekonomi. Perusahaan-perusahaan besar kebanyakan belum mau merekrut pekerja baru lagi. Angka Non-Farm Payrolls (data tenaga kerja) terakhir menyatakan tidak ada perekrutan baru di Bulan Agustus, menunjukkan betapa perekonomian AS belum mampu bangkit dari resesi. Lebih lanjut, outlook ekonomi negara perekonomian terbesar dunia ini tetap terlihat suram.

Namun apakah kondisi ekonomi yang belum

GDP Q1 2011 Q2 2011 Rata-rata Rata-rata

2007 2006

Amerika Serikat 0.4% 1.0% 2.325% 2.475%

Zona Euro 0.8% 0.2% 0.55% 0.85%

Inggris 0.5% 0.2% 0.6% 0.65%

Jepang -0.9% -0.5% 0.475% 0.55%

Tabel 1. GDP kuartalan 4 negara besar ekonomi (sumber: Tradingeconomics)

Page 8: Futures Monthly October 2011

8 FuturesMonthly

Editor Focus

membaik ini akan menuntun ekonomi dunia dalam resesi lagi? Pengalaman resesi yang terakhir dipicu oleh kepanikan pasar sehingga mengakibatkan orang beramai-ramai keluar dari instrumen investasi. Pemodal lebih memilih uang tunai karena mereka merasakan ketidakpastian yang besar. Perbankan, yang menjadi motor penggerak ekonomi, tidak lagi dapat menjalankan fungsinya karena kesulitan likuiditas. Tidak ada sikap saling percaya antar bank, eksposur perbankan ke kredit bermasalah sangat besar. Orang-orang ragu membelanjakan uangnya, lebih baik menyimpan. Pada akhirnya permintaan barang merosot dan aktivitas ekonomi melambat.

Nah, serentetan peristiwa beberapa pekan terakhir tampaknya nyaris menjadi pencetus kepanikan pasar. Pasar dibombardir oleh banyak berita negatif dan tak kunjung ada solusi yang jelas menuju penyelesaian masalah secara tuntas. Dengan kembali di-bailout-nya Yunani, maka memberi indikasi ke pasar bahwa penanganan krisis hutang ternyata membutuhkan dana sangat besar, yang disangsikan bisa disediakan oleh Uni Eropa. Apalagi kini masih terbuka kemungkinan Yunani mengalami gagal bayar, kekhawatiran mulai mengemuka.

Situasi diperparah oleh isu kesulitan likuiditas perbankan Eropa akibat eksposurnya yang besar ke Yunani. Beberapa minggu terakhir, ternyata perbankan Eropa terutama Perancis mengalami kesulitan mendapat dana dalam bentuk dollar. Pelaku pasar mungkin mengingat bahwa kesulitan perbankan mendapatkan akses membuat pasar panik dan harga-harga jatuh dalam.

Oleh karena itu, pasar saat ini dalam keadaan Red Alert dan waspada terhadap kemungkinan terburuk di masa mendatang. Pasar menanti apa yang dilakukan oleh para pengambil kebijakan untuk memperbaiki masalah. Apabila solusi yang diberikan tidak memuaskan, pasar tentunya langsung menghukum dengan membuang investasi yang berisiko dan memegang aset safe haven. Pola grafik yang digambarkan di awal tulisan ini, menunjukan sikap wait and see para pelaku pasar.

Perluasan krisis hutang dari negara yang ada sekarang ke negara perekonomian lain yang lebih besar atau

negara yang belum pernah diberitakan sebelumnya, akan makin menambah ketidakpastian dan meresahkan pelaku pasar. Panic selling bisa terpicu. Pelaku pasar melihat bahwa solusi saat ini masih bersifat jangka pendek dan dianggap belum mampu menuntaskan krisis hutang di Eropa.

Bila kepanikan global tidak segera teratasi dan pemegang kebijakan ekonomi tidak segera memberi solusi, bukan tidak mungkin resesi akan kembali menerpa. Padahal resesi tahun 2008 saja masih belum hilang dampaknya.

Akan tetapi tetap ada peluang di tengah kepanikan. Pasar keuangan selalu menyediakan banyak peluang emas saat ekonomi sedang bagus maupun tengah terpuruk. Tinggal bagaimana Kita melakukan manajemen resiko yang baik sehingga dapat memetik hasil konsisten.

Pelaku pasar melihat bahwa solusi saat ini masih bersifat jangka pendek dan dianggap belum mampu menuntaskan krisis hutang di Eropa

Page 9: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 9

Forex Market OutlookAlbertus ChristianSenior Research and Analyst Monex

Dollar Masuk Jalur PenguatanPeluang penguatan USD terhadap mata uang G10 masih eksis, terutama jika berkaca pada problem yang sedang terjadi di luar Amerika Serikat (AS), khususnya di wilayah G4. Krisis hutang Yunani telah menjadi

isu fundamental utama bagi euro, dengan fokus utama terpusat pada minimnya kebijakan fiskal yang solid di Uni Eropa. Bagaimanapun juga, diferensiasi mata uang Eropa sudah mulai berkurang saat apresiasi

gradual franc Swiss mulai memudar dan sentimen bagi GBP masih negatif di bulan Oktober.

Page 10: Futures Monthly October 2011

10 FuturesMonthly

Forex Market Outlook

USD: Penguatan Terhadap Mayoritas Valuta G10

Kami masih mempertahankan ekspektasi penguatan USD terhadap mata uang G10. Mengingat krisis hutang Eropa menjadi kunci penurunan permintaan cadangan devisa berbasis euro. Pelemahan USD yang tampak se-jak 2009 ditopang juga oleh permintaan tinggi terha-dap reserve berbentuk euro. Namun krisis Yunani telah memperkuat dominasi USD sebagai reserve currency internasional. Obligasi pemerintah AS masih diminati pelaku pasar meski sempat terkena downgrade S&P bulan lalu.

Dari sisi makro ekonomi, faktor yang perlu dipertim-bangkan adalah rilis laporan yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve. Di antaranya adalah inflasi harga konsumen, yang naik melampaui ekspektasi sebanyak 0.4% di bulan September. Sedan-gkan pada basis tahunan, pertumbuhan CPI naik dari 3.6% menjadi 3.8%, tertinggi sejak September 2008.

Angka core CPI bahkan kembali naik menjadi 2%, se-buah level yang belum pernah terlihat sejak November 2008. Salah satu alasan mengapa bank sentral mem-buka peluang stimulus baru adalah tekanan inflasi yang masih rendah. Sayangnya laporan inflasi terbaru justru menunjukkan sebaliknya. Dapat diartikan bah-wa kebijakan suku bunga rendah The Fed tidak bisa agresif seperti sebelumnya, setidaknya sampai terjadi penurunan laju inflasi AS (grafik 1).

EUR: Outlook Negatif

Outlook Kami untuk euro masih negatif, bahkan hingga akhir 2011. Krisis Yunani telah menunjukkan problem inti zona euro. Eurozone memang memiliki mata uang tunggal dan kebijakan moneter yang sama, namun strategi fiskal dan pasar tenaga kerja sangat berbeda satu sama lain.

Untuk jangka pendek, outlook euro suram karena Yu-nani masih berjuang lepas dari jeratan hutang. Meskip-un Uni Eropa sudah menyediakan dana darurat, keterli-batan IMF menunjukkan sinyal bahwa otoritas kawasan masih butuh bantuan pihak luar.

Sedangkan untuk jangka menengah, prospek euro juga belum positif karena banyak negara masih berpotensi terkena problem hutang. Kurs EUR/USD telah bergerak sempit selama krisis, dalam kisaran 1.4000–1.4550. Tetapi level tersebut langsung tertembus saat risiko default Yunani makin tinggi dan pelaku pasar mulai melihat problem serupa di negara Eropa lainnya. Se-cara keseluruhan, pemerintah Spanyol, Irlandia, Italia

Source: U.S. Department of Commerce: Bu-reau of Economic Analysis

Outlook makro juga kian tidak jelas setelah IMF men-downgrade forecast pertumbuhan global tahun 2011 dari 2.0% menjadi 1.6%.

Page 11: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 11

Forex Market Outlook

dan Austria berpotensi gagal melalui ujian tersebut. Ke-mungkinan ini berdampak negatif bagi Euro yang akan terlempar ke target 1.3440, sebelum menuju 1.3350 & 1.3250.

Outlook makro juga kian tidak jelas setelah IMF men-downgrade forecast pertumbuhan global tahun 2011 dari 2.0% menjadi 1.6%. Adapun proyeksi tahun 2012 juga direvisi dari 1.7% ke 1.1%. Perlambatan laju per-tumbuhan akan memaksa ECB untuk mempertahank-an suku bunga. Bahkan terbuka kemungkinan bagi pe-mangkasan ECB rate jika kondisi kian parah, akibatnya euro akan tertekan.

GBP: Resiko Pelemahan

Semakin banyak sinyal pelemahan ekonomi Inggris mencuat ke permukaan, terutama di pasar tenaga ker-ja. Meskipun inflasi Inggris masih cukup tinggi, peluang kebijakan Quantitative Easing (QE) untuk diterapkan kembali belum tertutup. Berdasarkan pernyataan Bank of England (BOE), langkah QE mungkin dapat diambil pada bulan Oktober atau November. Laju inflasi diperki-rakan turun ke bawah target 2% dalam waktu 2 tahun, sementara laju GDP direvisi turun menjadi 1.1% vs 1.5% di 2011.

Secara teknikal, GBPUSD telah menembus sup-port 1.5766 bulan lalu dan harga berlanjut melemah ke titik terendah 8-bulan di 1.5633 sebelum re-bound mendekati 1.5700. Level 1.6000 masih men-jadi resisten penting. Pemulihan mendekati area

ini masih harus melampaui resisten 1.5766. Di sisi bawah, kisaran 1.5589 akan menjadi support pent-ing jika harga berlanjut melemah ke area 1.5330.

Overview Mata Uang Major

JPY: Dollar yen jatuh lagi dan kembali ke zona intervensi Bank of Japan, sehingga kurs USDJPY berpeluang naik kembali. Pada lazimnya, rebound berbentuk V-shaped cenderung terjadi pasca gempa bumi, namun recovery Jepang kali ini terjadi sangat lamban. Meski demikian laju pertumbuhan GDP Jepang tahun 2012 diperkirakan masih lebih baik dibanding AS dan zona Eropa, yakni sebesar 2.3%. Secara teknikal, level psikologis 75.95 masih menjadi tahanan bawah terakhir. Selain level swing low 76.25, yang menjadi parameter pemantauan oleh otoritas Jepang. Harga di bawah level itu meru-pakan area rekor terendah. Di sisi atasnya, area 78.20 akan menjadi resisten temporer sebelum menuju area 79.30. Strong resistance masih di terletak di 80.00 se-bagai level historis low di tahun 1995.

Semakin banyak sinyal pelemahan ekonomi Inggris mencuat ke permukaan“

Page 12: Futures Monthly October 2011

12 FuturesMonthly

Forex Market Outlook

Pair Forecast Value

EUR/USD 1.3220

GBP/USD 1.5110

AUD/USD 0.9870

USD/JPY 79.10

USD/CHF 0.9490

CHF: Dalam jangka pendek, kenaikan harga USDCHF masih berpotensi berlanjut. Kenaikan akan ditopang oleh intervensi SNB, yang mematok nilai terendah cross rate EURCHF pada level 1.2000. Pergerakan USDCHF juga didukung oleh penurunan pertumbuhan ekspor akibat apresiasi tajam mata uang franc Swiss akibat arus modal safe haven di tengah krisis Yunani. Secara keseluruhan, perekonomian Swiss berhasil melampaui recovery yang terjadi di zona Eropa, dengan laju GDP positif selama 3 triwulan berturut-turut. Berdasarkan studi teknikal, pair currency USDCHF di level 0.8970 merupakan level Fibonacci retracement 38.2% yang di-ambil dari swing high 2009 dan swing low 2011. Tem-bus ke atas level ini akan membuka peluang apresiasi lebih lanjut menuju level Fibonacci 50% 0.9605. Di sisi bawahnya, level support penting masih terletak di area 0.8320 dan 0.8000.

AUD: Dollar Australia masih rapuh terha-dap dollar AS, meng-ingat tingkat suku bunga RBA masih rawan untuk dipang-kas dari level saat ini, 4.75%. Semen-tara harga kompo-nen ekspor utama Australia, yaitu sektor energi dan tambang, diperkirakan stagnan dalam jangka menen-gah. Target penu-runan AUDUSD masih mengincar paritas 1.0000, kemudian level 0.9930 akan menjadi strong sup-port. Resisten terkuat masih terletak di area 1 . 0 4 8 0 – 1 . 0 4 2 0 . Tembus ke atas area ini akan memicu risiko kenaikan ke 1.0530 dan 1.0600.

Prediksi Harga Rata-rata Major Currencies di Bulan Oktober :

Secara keseluruhan, perekonomian Swiss berhasil melampaui recovery yang terjadi di zona Eropa

Page 13: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 13

Stock Index Market OutlookDaru WibisonoSenior Research and Analyst Monex

Mulai dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Eropa hingga Asia tercatat anjlok akibat aksi jual masif. Indeks regional dipaksa jatuh ke

titik rendah, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2009 silam. Bukannya membaik, kondisi moneter Eropa justru bertambah suram. Lembaga pemeringkat Moody’s bahkan sampai harus memangkas rating perbankan besar Prancis, yaitu Societe Generale dan Credit Agricole. Fenomena ini kian memperkuat pesimisme pelaku pasar terhadap proses recovery di sektor finansial kawasan Eropa.

Namun selalu ada secercah harapan bagi pelaku pasar saham AS untuk meraih keuntungan. Meski tengah berkutat dalam level yang memprihatinkan, Dow Jones

Adalah sebuah fakta nyata bahwa krisis hutang Eropa menjadi faktor utama dari penurunan performa ekuitas global. Dalam beberapa pekan terakhir indeks saham lintas

benua tergerus cukup tajam. Pelaku pasar khawatir jika krisis Eropa dapat membawa kawasan ke jurang resesi.

Menanti Secercah Harapandi Lantai Bursa

Industrial Average masih berpeluang naik. Kalangan ekonom mulai optimis jika krisis hutang kawasan bisa terpecahkan dan Yunani terhindar dari default. Optimisme tersebut cukup beralasan karena petinggi pemerintahan Perancis dan Jerman memperbarui janji mereka untuk lebih serius lagi membantu Yunani. Pemangku kebijakan Eropa sepakat bahwa Yunani tetap menjadi bagian dari euro zone. Kabar baik juga datang dari Italia, saat Perdana Menteri Silvio Berlusconi memenangkan voting atas proposal penyelamatan krisis yang dirancang pemerintah.

Sederet berita positif tadi turut menyemangati indeks saham Dow Jones. Apalagi Bank Sentral AS telah mengaktifkan program pembelian obligasi senilai

Page 14: Futures Monthly October 2011

14 FuturesMonthly

Stock Index Market Outlook

$30 miliar per bulan, yang notabene adalah sinyal kemunculan QE 3. Sementara itu, rencana stimulus fiskal Presiden Obama dalam bentuk pemotongan pajak dan investasi senilai $447 miliar turut berperan besar dalam membangkitkan gairah pasar.

Namun mengingat permasalahan di kawasan Eropa ti-dak bisa tuntas hanya dalam hitungan hari, maka isu hutang akan terus membebani bursa dunia. Begitu he-batnya kekhawatiran investor, sampai perhatian mereka belum beralih ke musim pendapatan korporasi (earn-ings report), yang sedianya mulai rilis pertengahan bu-lan ini.

STUDI TEKNIKAL: indeks Dow Jones futures (.DJI) cukup memiliki peluang uptrend dalam jangka pendek seiring indikator stochastic mulai beranjak naik. Rebound the Dow berpotensi ke resisten terdekat 11570, Fibonacci 50%. Kemudian berlanjut ke 11850 hingga ke kisaran 12250, area dimana indeks pecah garis bullish trend channel yang memicu kemerosotan tajam. Seandainya gagal melanjutkan tren bullish di atas Fibonacci 50%, indeks akan berbalik bearish ke area 10950 dan 10395 hingga psikologis 10,000 atau searah dengan MACD yang terkondisi bearish.

Indeks Nikkei – Jepang

Tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian negeri sakura kian membaik sejak tragedi gempa dan tsunami

Maret silam. Namun demikian, beberapa faktor masih menghambat proses pemulihan, salah satunya adalah respon pemerintah yang lamban dalam upaya pemulihan pasca bencana. Adapun faktor eksternal yang menghantui ekonomi Jepang adalah gejala resesi double-dip di Amerika. Faktor lainnya adalah penguatan yen terhadap dollar dan euro. Kalangan analis dan pemerhati pasar juga sepakat memprediksi bahwa lantai bursa Tokyo masih akan dibanjiri sentimen negatif dari Eropa.

Tidak heran jika pada kenyataannya, volume transaksi relatif rendah beberapa waktu terakhir. Dalam kondisi

seperti saat ini, aksi beli maupun jual memiliki risiko sama besar sehingga saham terjebak di dalam range. Rebound indeks Nikkei dapat terjadi apabila pasar menilai harga sudah oversold dan memicu short covering (aksi tutup jual). Selain itu, Nikkei bisa berharap pada setiap kabar positif tentang penyelesaian krisis hutang kawasan Eropa.

Nikkei bisa berharap pada setiap kabar positif tentang penyelesaian krisis hutang kawasan Eropa

Page 15: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 15

Stock Index Market Outlook

STUDI TEKNIKAL: setelah indeks Nikkei (NK_JPK50) pecah ke bawah dua level penting 9000 dan 8725, indeks dikhawatirkan melanjutkan tren bearish. Seiring indikator moving average dan MACD yang down trend, harga berpotensi koreksi ke level support terdekat 8370 (level terendah 12 September). Sukses break level tersebut, akan memacu bearish lanjutan menuju level krusial 8000 dan 7785 atau bahkan 7500.

Sementara indikator stochastic yang terkondisi oversold berpeluang mengangkat Nikkei ke resisten terdekat 9000. Konstan bertahan di atas psikologis 9000 akan menggiring indeks ke area 9275, kemudian 9625 atau bahkan 10195.

Indeks Hang Seng – Hong Kong

Di tengah carut marut ekonomi global yang mengarah pada resesi, sulit bagi indeks Hong Kong, Hang Seng, untuk rebound ke level yang pernah tercapai di awal tahun ini. Pasalnya indeks sudah terperosok dalam hingga sempat mencatat level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir, yakni di bawah angka 19000.

Tetapi setidaknya tetap ada harapan bagi indeks untuk keluar dari zona negatif. Niat penanganan krisis yang serius dari petinggi Eropa akan mengangkat performa pasar. Sementara kerjasama terkoordinasi antara lima bank sentral utama dunia diyakini bisa memulihkan kinerja perbankan Eropa. Aksi konkrit dari otoritas moneter guna meredam kegelisahan zona euro disambut antusias oleh kalangan investor. Sentimen ekstra datang dari pernyataan positif negara China, yang berjanji

untuk membantu negara dengan masalah hutang kronis. Niat baik Beijing disampaikan Perdana Menteri Wen Jiabao saat menghadiri World Economic Forum di Dalian, medio September lalu. Namun sampai semua k e t i d a k p a s t i a n terjawab, kenaikan indeks akan terhalang krisis global. Dengan demikian, Hang Seng tetap rawan dan indeks dikhawatirkan terkoreksi dalam tren bearish.

STUDI TEKNIKAL: indikator moving average dan MACD sudah sangat dalam menyeret indeks Hang Seng (HK_HKK50), hingga terpuruk ke bawah krusial 19000. Mengingat harga mungkin sudah dirasa jenuh (oversold), aksi short covering akan mewarnai bursa. Bila demikian, indeks dapat terangkat ke area 19600, 20220 kemudian ke 20725 hingga 21220 (Fibonacci 61.8%). Sementara tren bearish Hang Seng akan terus menekan indeks hingga break low 18600 sebelum berlanjut ke 18000, 17000 atau bahkan hingga 16000.

Indeks KOSPI – Korea Selatan

Di tengah suasana ekonomi global yang belum kondusif, indeks saham Korea Selatan, KOSPI, diprediksi masih punya peluang untuk bergerak dalam kisaran positif. Potensi penguatan berasal dari upaya terkoordinasi sejumlah bank sentral dunia guna membantu kinerja perbankan Eropa. Bank Sentral Eropa (ECB) bersama

Hang Seng tetap rawan dan indeks dikhawatirkan terkoreksi dalam tren bearish

indeks KOSPI rentan koreksi begitu sentimen negatif terkait isu keuangan menerpa lantai bursa

““

* * *

Page 16: Futures Monthly October 2011

16 FuturesMonthly

Stock Index Market Outlook

otoritas moneter empat negara maju siap meluncurkan likuiditas berdenominasi dollar pada kuartal IV. Tujuan dari operasi tersebut yakni untuk membuka akses pendanaan bagi bank-bank Eropa. Pihak ECB akan bekerjasama dengan Federal Reserve AS, Bank of England, Bank of Japan, dan Swiss National Bank dalam proses pengucuran dana yang direncanakan berlangsung selama 3 bulan itu.

Namun krisis keuangan dan perbankan dunia tidak bisa dipecahkan hanya dalam jangka pendek. Oleh

karena itu, kekhawatiran resesi baru masih akan menghantui investor. Meski nantinya berpeluang bangkit, indeks KOSPI rentan koreksi begitu sentimen negatif terkait isu keuangan menerpa lantai bursa. Seperti apa yang terjadi pada pertengahan September lalu, pasar kembali merespon negatif hasil rapat menteri keuangan kawasan Eropa (ECOFIN) yang turut dihadiri oleh menteri keuangan AS, Timothy Geithner. Kekecewaan muncul karena investor tidak melihat adanya kebijakan baru dan ECOFIN hanya mengulang janji lama untuk lebih ekspansif mengambil kebijakan.

Sentimen negatif bertambah setelah Timothy Geithner menghimbau menteri keuangan Eropa dan ECB untuk lebih serius bekerjasama memecahkan krisis hutang. Seruan Geithner terlontar sebagai reaksi atas indikasi perpecahan antara pemerintah zona euro dan ECB, yang berpotensi merusak upaya penyelesaian krisis hutang.

STUDI TEKNIKAL: indeks KOSPI-KorSel (KSc1) akan terkonsolidasi dalam range 218 s/d 250. Namun karena indikator moving average dan stochastic masih

bersifat down trend, maka potensi untuk koreksi masih dapat terjadi. Pecah di bawah level 230.00 akan memperkuat skenario bearish menuju level 218.50 dan 210.00 atau bahkan merosot lagi hingga titik terjenuh di kisaran 201.85 (terendah Mei 2010). Sementara konstan bergerak di atas 238.00 akan memacu bullish lanjutan ke 245.55 - Fibonacci retracement minor 38.2%, hingga 253.90 (Fibonacci 50%) sebelum nantinya dihadang oleh Fibo 61.8% pada 262.25.

Page 17: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 17

Page 18: Futures Monthly October 2011

18 FuturesMonthly

Gold OutlookJohannes GintingHead of Education Monex

Amerika Serikat (AS) di ambang resesi karena pertumbuhan ekonomi menurun dan tingkat pengangguran meningkat.

Kebijakan terbaru bertajuk ‘Fed Twist’, yaitu perpindahan obligasi jangka pendek ke jangka panjang selama 10-30 tahun, terbukti mengecewakan investor dan dianggap tidak memberikan solusi. Sementara itu, Eropa masih terus berjuang lepas dari masalah hutang yang makin memburuk. Saat pelaku pasar memperkirakan Yunani mengalami default , Italia dan Spanyol diragukan kemampuan fiskalnya. Akibatnya? Harga-Harga rontok dan berguguran seperti daun kering yang jatuh dari pohon. Bursa saham mengalami kerugian 3,4 triliun hanya dalam sepekan, Standard & Poor’s GSCI Index, yang terdiri dari 24 komponen komoditi, jatuh ke titik terendah 9-bulan. Adapun mata uang utama dunia mengalami pelemahan tajam, mulai dari euro, sterling, Aussie, hingga mata uang Asia termasuk rupiah.

Bagaimana dengan emas? Emas kehilangan pesonanya setelah anjlok sangat tajam dari level tertinggi, $1,920. Penurunan kali ini merupakan yang terbesar sejak Maret 2008. Saat artikel ini ditulis, emas sudah melemah sebanyak 20% sejak mencapai rekor

Terus Melemah atau Rebound ?

Apa artinya jika pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal atau lebih sepanjang satu tahun? Apa artinya jika tingkat pengangguran tetap tinggi, investasi menurun dan perusahaan tidak lagi menghasilkan laba? Artinya adalah RESESI.

terbaiknya. Investor melikuidasi posisi pada emas, yang telah naik cukup besar tahun ini, guna menutupi kerugian di pasar lain seperti saham dan mata uang. Michael A. Gayed, Kepala Strategis Investasi di Pension Partners LLC, mengatakan bahwa emas menjadi sumber likuiditas untuk margin call global dan pergerakannya sangat dipengaruhi oleh tekanan deflasi. Pendapat senada dilontarkan oleh Portofolio Manager Encompass Fund, San Francisco, Marshall Berol. Ia melihat investor beralih ke aset cash karena kasus krisis 2008 masih segar dalam ingatan. Ya, banyak investor cari aman justru dengan memilih obligasi AS, sebuah langkah yang turut mendorong kenaikan kurs USD.

Chart Gold tahun 2008 - Koreksi sebesar 18%, namun setelah itu kembali rebound

Berapa lama berlangsung?

Sampai berapa lama hal ini akan berlangsung? Apakah emas akan terus melemah ke level yang tidak diduga sebelumnya? Atau justru mencetak rebound lagi?

Pertanyaan ini agak sulit di jawab karena bergantung pada sentimen investor, yang sampai saat ini masih sangat negatif. Namun Kita perlu memahami bahwa

Page 19: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 19

harga-harga berguguran karena ada kepanikan di pasar. Akan tiba waktunya bagi pasar untuk kembali tenang. Saat pihak otoritas AS dan Eropa menyampaikan statement positif, maka harga bisa berbalik stabil. Emas akan dilirik lagi sebagai aset yang sanggup memberi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan produk lain. Sebenarnya agak mengejutkan melihat emas mengalami penurunan yang sangat tajam, mengingat perannya sebagai safe haven. Namun setelah investor melikuidasi posisi untuk menutupi kerugian di pasar lain, mau tidak mau emas juga ikut terseret.

Terus melemah atau Rebound?

Pada krisis tahun 2008, saat harga-harga bertumbangan dan kepanikan luar biasa melanda pasar, seberapa jauh emas mengalami pelemahan? Jawabannya adalah 18%. Dua bulan berikutnya, emas melonjak 23%. Sekarang logam mulai ini sudah melemah 20% dari titik tertinggi $1,920 ke $1,532. Rasio penurunan terkini sebenarnya sudah melampaui koreksi saat krisis 2008. Dilihat dari segi harga, emas sudah berada di level yang murah, mengingat sebelumnya tidak pernah terjadi lagi penurunan sebesar saat ini. Menarik untuk mencermati pernyataan dari Gijsbert Groenewegen, Analis di Silver Arrow Capital Management. Ia menyebut bahwa saat pasar sangat panik, investor akan menjual apa saja untuk mendapatkan tunai dan memburu obligasi karena di sana adalah lahan untuk memarkir uang. Ditinjau dari aspek fundamental, kinerja USD dan obligasi tidak lebih baik dibanding obligasi di Eropa. Maka, ada kesempatan besar untuk mengakumulasi lebih banyak emas dan perak.

Dengan demikian, masih ada peluang bagi emas untuk kembali rebound dari titik rendahnya. Kenaikan imbal hasil emas dalam 11 tahun terakhir tidak akan diabaikan begitu saja oleh investor. Sekali lagi, penurunan terjadi karena kepanikan pasar semata. Saat pasar kembali normal, emas akan kembali berkilau.

Namun Kita tetap perlu waspada karena nasib emas berada di tangan investor. Jika investor tidak melihat ada titik terang soal kondisi ekonomi di AS dan masalah hutang di Eropa, tekanan jual akan terus menghantui emas dan pasar investasi lain. Investor tidak peduli apakah sebuah aset berharga atau tidak, yang terpenting adalah mereka memiliki cash untuk mencari aman dari keterpurukan ekonomi dunia.

Sumber Chart : MonexTrader

Rekomendasi: Chart Weekly menunjukkan emas sudah mengalami koreksi melebihi level 72,8%. Namun, pada candlestick weekly, tekanan jual mulai berkurang dan permintaan mulai meningkat sehingga emas menjauh dari level rendahnya dan mulai berada di area Fibo 61,8%. Jika Candle berikutnya bergerak atau berada di atas 1,650 (di atas Fibo 61,8%), maka emas berpeluang untuk rebound lebih tinggi. Level berikut yang menjadi target emas di Fibo 50% di 1,700 sampai 38% di level 1,750. Support kuat emas masih di level 1,597 / 600 dan titik rendah terakhir di 1,532.

Ditinjau dari aspek fundamental, kinerja USD dan obligasi tidak lebih baik dibanding obligasi di Eropa. Maka, ada kesempatan besar untuk mengakumulasi lebih banyak emas dan perak

Page 20: Futures Monthly October 2011

20 FuturesMonthly

Prospek PerdaganganBursa Berjangka Kian CerahDrs. Syahrul R. Sempurna Jaya

Amandemen UU No. 10 Tahun 2011

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI)

Wawancara Exclusive

Prospek PerdaganganBursa Berjangka Kian Cerah

Page 21: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 21

Wawancara Exclusive

Kemajuan industri berjangka tanah air dalam satu dekade terakhir menuai pujian berbagai pihak. Bukan hanya dianggap

menguntungkan, produk-produk berjangka dan komoditi kini dipandang sebagai sarana penempatan aset yang strategis. Prospek investasi berjangka kian cerah setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI) dan DPR-RI rampung melakukan amandemen terhadap Peraturan Perdagangan Berjangka dan Komoditi, yang sudah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia dengan Undang Undang (UU) nomor 10 tanggal 11 Agustus tahun 2011. Otoritas berkomitmen untuk melindungi segenap pelaku bursa dengan berlandaskan payung hukum yang baru ini.

Untuk mendapat pencerahan tentang regulasi baru tersebut, Futures Monthly menemui Kepala BAPPEBTI, Drs. Syahrul R. Sempurna Jaya. Secara lugas, beliau menerangkan serangkaian langkah BAPPEBTI dalam upaya pembangunan industri berjangka tanah air. Kami merangkumnya khusus untuk pembaca setia Futures Monthly.

Pada acara Buka Puasa bersama Monex dan Otoritas Berjangka Indonesia bulan Agustus lalu, Anda menyinggung kabar gembira tentang Amandemen Peraturan Perdagangan Berjangka dan Komoditi. Amandemen tersebut sudah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, dengan nomor UU 10 tanggal 11 Agustus tahun 2011. Apakah sesungguhnya hal penting yang bisa ditarik dari pengakuan pemerintah tersebut bagi masa depan industri berjangka tanah air?

Terdapat 5 poin penting dari aturan baru yang akan berdampak positif bagi bursa.

Pertama, jika dibandingkan dengan UU no. 32 tahun 1997, cakupan dari UU

No.10 tahun 2011 memang lebih luas. UU yang baru ini tidak hanya mencakup komoditi primer saja (tangible commodity) tetapi juga komoditi finansial (intangible commodity) seperti indeks saham, forex, swap, jasa, cuaca dan lain-lain. Termasuk di dalamnya semua produk Over The Counter derivatif.

Ke dua, sekarang Kliring Berjangka sudah bisa menjadi bagian dari Bursa atau menganut prinsip demutualisasi.

Ke tiga, penetapan kontrak berjangka kini tidak lagi ditentukan oleh Keputusan Presiden tetapi oleh Peraturan Kepala BAPPEBTI. Dengan begitu, penetapan aturan baru menjadi lebih efisien dan cepat.

Ke empat, pemberlakuan sanksi yang tegas dan terukur. Baik denda maupun hukuman pidana, semua sudah dicantumkan secara jelas sesuai tingkat kesalahan.

Ke lima, pembentukan suatu asosiasi perdagangan berjangka yang menaungi seluruh anggota bursa.

Apa dampak konkrit amandemen UU bagi perekonomian Indonesia, khususnya industri berjangka tanah air?

Amandemen ini pasti bisa menggairahkan industri berjangka karena seluruh aktifitas penghimpunan dana masyarakat melalui Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) kini sudah diatur dalam UU. Bukan hanya diatur dalam SK bappebti no 55 dan 58 seperti sebelumnya. Sejak Saya masuk, Saya sudah punya gagasan untuk ini. Makin kuat implementasinya, makin banyak pula dana yang bisa dihimpun dari masyarakat. Tambah banyak juga industri baru yang tumbuh , kantor yang dibuka dan pegawai yang direkrut. Yang paling penting adalah UU ini merupakan implementasi dari amanat forum G20.

Dalam konteks pengawasan, perubahan UU No. 32/1997 ini membuat pengawasan terhadap berbagai transaksi yang terkait dengan OTC Derivatives atau luar bursa akan dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi menjadi lebih terlindungi.

Sedangkan dengan penetapan kontrak berdasarkan Peraturan Kepala BAPPEBTI, perkembangan pasar dapat direspon secara cepat dan tepat serta efisien dari segi waktu. Apalagi komoditi yang dapat diperdagangkan sangat luas (yaitu barang, jasa , hak dan lain-lain), memungkinkan industri berkembang lebih pesat lagi.

Prospek investasi berjangka kian cerah setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI) dan DPR-RI rampung melakukan amandemen terhadap Peraturan Perdagangan Berjangka dan Komoditi, yang sudah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia dengan Undang Undang (UU) nomor 10 tanggal 11 Agustus tahun 2011

Page 22: Futures Monthly October 2011

22 FuturesMonthly

Wawancara Exclusive

Bagaimana langkah otoritas ke depan dalam membuat peraturan lanjutan dari UU tersebut? Termasuk aturan teknis dari berbagai ketentuan yang dibuat BAPPEBTI.

Saat ini BAPPEBTI bersama instansi terkait serta stakeholders bursa sedang menyusun dan mempersiapkan Peraturan Pemerintah. Pejabat internal otoritas juga mempersiapkan Peraturan Kepala Bappebti, yang diharapkan dapat terselesaikan secepatnya.

Apa saja yang harus dipersiapkan oleh perusahaan pialang berjangka dalam pelaksanaan Peraturan Pemerintah tersebut?

Amandemen UU akan membuka peluang bagi pialang dalam menyelenggarakan kegiatan SPA, mengingat kegiatan ini sudah diatur dalam UU. Pialang Berjangka harus melakukan penyesuaian sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam UU No. 10 Tahun 2011. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan promosi, rekrutmen, pelatihan dan penyelenggaraan seminar. UU juga mewajibkan seluruh perusahaan pialang untuk menjadi anggota Asosiasi Pialang Berjangka. Asosiasi ini berfungsi sebagai wadah pialang berjangka untuk melakukan pengembangan dan bekerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri. Secara internal, pialang perlu meningkatkan kualitas SDM termasuk Wakil Pialang Berjangka masing-masing.

Apa program yang sedang Anda persiapkan selaku Kepala BAPPEBTI?

Untuk jangka pendek, ada dua program yang sedang Kami kembangkan secara serius. Pertama, menyusun Peraturan pelaksanaan (baik PP maupun SK Kepala BAPPEBTI) sebagaimana diamanatkan dalam UU No 10 Tahun 2011. Kemudian, Kami berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku usaha seperti Bursa Berjangka, Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Pedagang Berjangka, Bank Penyimpan Dana dan pihak lainnya. Tidak hanya itu, Kami juga berusaha memperkenalkan seluk beluk perdagangan berjangka pada masyarakat yang berpotensi ikut terlibat dalam bursa.

Sedangkan untuk program jangka panjang, Kami mengusahakan supaya produk utama pertanian bisa ditransaksikan di Bursa Berjangka. Mengingat Indonesia adalah penghasil dan eksportir produk pertanian terbesar di dunia.

Masyarakat juga harus mengenal Bursa Berjangka sebagai sarana hedging dan rujukan harga

(price discovery). Selama ini banyak produk diperdagangkan memakai satuan mata uang dan acuan harga luar negeri. Misalnya komoditi sawit (CPO), yang diperdagangkan sesuai harga di bursa Malaysia. Padahal negara penghasil sawit terbesar adalah Indonesia. Dengan segala perubahan yang Kami lakukan, Kami berharap Bursa Berjangka Indonesia bisa diterima dunia internasional. Pemilik modal asing dan Indonesia yang biasanya bermain di bursa luar, diharapkan bisa menempatkan dananya di Indonesia.

Bagaimana pandangan Anda terhadap kiprah Monex Investindo Futures dalam industri berjangka Indonesia?

Berdasarkan laporan yang Kami miliki, catatan transaksi Monex sangat bagus. Sejauh ini belum ada pengaduan atau klaim terkait kinerja Monex. Aspek edukasi dan sosialisasi di tingkat pusat dan cabang sangat baik. Apalagi Monex punya program Corporate Social Responsibility, Monex MAD, yang patut ditiru oleh perusahaan lain. Jika semua perusahaan melakukan hal serupa, maka akan sangat berdampak bagi pemerataan sosial masyarakat. Pada kesempatan ini, Saya usulkan pada Monex supaya pembangunan fasilitas pendidikan bisa sampai ke luar pulau Jawa.

Bagaimana pendapat Anda tentang dua media dari Monex, yaitu Monexnews dan Majalah Futures Monthly?

Saya sudah lihat keduanya. Monexnews memberi keterangan pada nasabah sebelum bertransaksi. Konsepnya juga dibuat mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Untuk nasabah pada umumnya, monexnews sudah cukup jelas dan mudah dimengerti, apalagi bisa diakses via Blackberry dan social media. Sedangkan tampilan Futures Monthly yang sekarang cukup menarik. Kalau dulu ukurannya kecil, sekarang jauh lebih besar sehingga nyaman dibaca. Majalah ini juga mudah ditemui di tempat-tempat eksklusif seperti Hotel Bintang 5 , restorant Fine Dining dan Saya bahkan pernah lihat di Airport, ujar Bapak Syahrul menutup bincang santai kami siang itu.

Link website BAPPEBTI – Berita Foto Wawancara :

http://www.bappebti.go.id/?pg=berita_foto_detail&berita_foto_id=260

Reporter : Evi PaneCopy Writing : Dimas Reza

Page 23: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 23

Commodity FocusAriana Nur AkbarSenior Research and Analyst Monex

Pada 8 September lalu, Energy Information Administration (EIA) merilis data persediaan minyak pekan pertama, yang ternyata turun 3,96 juta

barel ke level 353,09 juta barel. Laporan EIA kemudian diperkuat oleh data American Petroleum Institute (API), yang juga memperlihatkan bahwa stok minyak AS anjlok sebanyak 3 juta barel pada pekan yang sama. Penurunan volume impor ditengarai sebagai penyebab utama penurunan stok sehingga harga sempat naik sampai $89.90 per barel.

Namun penguatan tersebut tidak berlangsung lama karena Federal Reserve gagal mengambil langkah baru untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Alhasil choppy trading menaungi pergerakan harga dan investor mengambil keuntungan. Kepala the Fed, Ben S. Bernanke, mengatakan bahwa bank sentral AS tidak akan membiarkan ekonomi jatuh dan pengangguran merajalela. Pada saat bersamaan, otoritas juga harus mampu menyesuaikan tingkat inflasi. Minyak merespon kebimbangan the Fed dengan pelemahan ke area

Dalam pergerakannya saat ini, harga minyak mentah sangat bergantung pada tingkat persediaan dan permintaan dari negara industri maju. Bukan hanya Amerika Serikat (AS) dan Eropa, tetapi pengaruh besar datang dari raksasa ekonomi Asia seperti Jepang maupun Hong Kong. Isu fundamental masih menekan harga, namun investor bisa berharap pada faktor pelemahan dollar dan peran China dalam pemulihan Eropa. Ya, masih ada harapan untuk kenaikan harga.

Minyak Tunggu Kebangkitan Eropa

Page 24: Futures Monthly October 2011
Page 25: Futures Monthly October 2011
Page 26: Futures Monthly October 2011
Page 27: Futures Monthly October 2011
Page 28: Futures Monthly October 2011

28 FuturesMonthly

Commodity Focus

$88.60 per barel. Sementara kontrak perdagangan minyak mentah AS turun sekitar 29 sen ke level $89.05 per barel dalam range antara $88.59 dan $90.23. Di samping itu, penguatan dollar juga berperan dalam pelemahan harga. Paket percepatan ekonomi presiden Barack Obama senilai $447 miliar tanggal 9 September juga gagal memompa optimisme pasar. Investor tidak melihat proposal pemerintah cukup ampuh untuk mempercepat ekonomi dalam negeri.

Tetapi dukungan untuk minyak mentah kembali mengemuka saat badai tropis Lee menghambat produksi di teluk Meksiko. Badai Lee menyebabkan suplai minyak mentah turun sekitar 5 juta barel antara tanggal 3 dan 9 September. Rangkaian bencana badai memang silih berganti mendatangi wilayah Amerika dalam beberapa pekan terakhir. Selain Nate, yang sempat mengganggu kinerja impor, dampak dari badai Lee dan Irene juga tidak kecil. Faktor cuaca seperti ini rentan memicu kenaikan harga minyak di negeri ‘Paman Sam’.

Pelemahan dollar dapat dimanfaatkan oleh minyak mentah guna mencapai level lebih tinggi. Sebagaimana terjadi pada 13 September lalu, harga menguat karena kurs dollar tergerus kabar soal pemulihan Eropa. Valuta euro bangkit dari level terendah dalam 7 bulan terakhir terhadap the greenback. Ketika itu, mencuat kabar bahwa China siap memberi dukungan bagi Italia yang tengah terlilit hutang. Optimisme investor mulai terlihat sehingga minyak mampu bergerak naik ke $90.38.

Kinerja baik crude oil berlanjut hingga 16 September, saat harga mencatat penguatan antar pekan untuk 4 minggu beruntun. Sentimen utama timbul dari kesepakatan ECB dengan empat bank sentral besar untuk menyuntik likuiditas dollar ke sistem perbankan Eropa. Secara keseluruhan, harga minyak sudah naik 2.7% sepanjang pekan ke-dua. Secara fundamental, minyak mentah tetap berpeluang untuk naik dalam beberapa pekan mendatang. Faktor persediaan dan pemulihan ekonomi bisa menjadi sumber motivasi. Kebijakan otoritas Eropa dan aksi bank-bank sentral diharapkan mampu mengangkat perekonomian dan roda industri kawasan.

STUDI TEKNIKAL: sebagaimana ditunjukkan oleh grafik Stochastics, MA-55 dan Parabolic SAR, semua indikator menunjukkan potensi penguatan cukup kuat dan menjanjikan. Pergerakan harga yang diperlihatkan ‘bola putih’, menunjukkan potensi bullish ke area resistance pertama (R1) di level harga $94.27. Apabila harga terus menguat, minyak berpeluang ke level R2, $97.26. Level psikologis berada di $101.38. Akan tetapi aksi profit-taking ringan rawan terjadi pada level R2, yaitu di kisaran $97.26. Sedangkan untuk potensi pelemahan, support pertama berada di S1, 83.79 (Fibonacci 50%). Sementara S2 dan S3 diwakili oleh level $78.18 (Fibonacci 38.2%) dan $71.45 (Fibonacci 23.6%).

Page 29: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 29

Multilateral ProductAriana Nur AkbarSenior Research and Analyst Monex

FuturesMonthly 29

Memasuki pekan kedua bulan September, kontrak perdagangan CPO mengalami tekanan akibat aksi profit taking. Apalagi harga CPO tengah

berkompetisi dengan nilai jual kedelai. Tidak heran jika akhirnya harga komoditi sawit mengalami potongan harga, sekitar $220 lebih murah dibanding kontrak kedelai pada 8 September lalu.

Kontrak CPO bulan November di Malaysia Derivatives Exchange turun 0.6% menjadi RM3,023 (setara dengan $1,013.41) per ton dalam sesi perdagangan ramai dan singkat (choppy-trading). Volume perdagangan juga masih berada dalam kisaran 24,744 lot, lebih rendah dari volume perdagangan normal sebesar 25,000 lot. Pasar minyak sayuran lain juga terlihat lesu, kontrak minyak kedelai Amerika Serikat (AS) bulan Oktober turun 0.6% di sesi perdagangan Asia. Sementara di waktu yang sama, kondisi pasar minyak sayuran Eropa juga tidak berbeda. Minyak sawit melemah akibat ekspektasi perlambatan ekspor selama bulan September dan kekhawatiran ekonomi global. Penguatan kurs mata uang AS turut menghambat kinerja produk-produk komoditi yang ditransaksikan dalam satuan dollar.

Salah satu berita yang wajib dicermati datang pada 9 September. Pemerintah Indonesia mengenakan pajak ekspor minyak sawit efektif per 15 September 2011. Perubahan atas sistem pajak dari 1.5% menjadi 7.5% akan mempengaruhi aspek kuantitas. Pelaku pasar masih bingung dan resah dengan waktu pasti

Sentimen Tidak Berpihak ke CPO

Kelesuan perekonomian dunia konsisten memberi dampak negatif bagi fluktuasi harga Crude Palm Oil (CPO). Stagnasi ekonomi AS yang dikombinasikan dengan keterpurukan moneter wilayah Eropa rawan mengikis tingkat permintaan. Selain itu, tingkat persaingan harga antara komoditi minyak sawit dengan produk substitusi, minyak kedelai, kian meruncing. Diskon harga untuk komoditi pengganti CPO itu menghambat laju penguatan.

Page 30: Futures Monthly October 2011

30 FuturesMonthly

Multilateral Product

pemberlakuannya. Seorang sumber di kementerian perdagangan mengatakan bahwa kebijakan baru efektif pada 1 Oktober. Penerapan regulasi baru itu dapat menyurutkan langkah investor untuk mengambil posisi beli. Mereka akan lebih cenderung menunggu kepastian waktu yang jelas soal waktu pemberlakuan. Walau demikian ada kemungkinan yang terjadi malah sebaliknya.

Kontrak minyak sawit Malaysia terpantau naik pada 12 September 2001 jelang laporan ekspor minyak sawit. Ekspektasi penurunan suplai CPO ternyata terbukti beberapa hari kemudian. Intertek Testing Services melaporkan penurunan ekspor CPO Malaysia sebesar 36.4% menjadi 377.038 ton pada periode 1-10 September. Produsen ditengarai masih cemas dengan kenaikan pajak. Mengingat hal tersebut bisa menggerus volume permintaan sehingga berujung pada penurunan permintaan sawit.

Secara fundamental, begitu banyak sentimen negatif yang harus dilewati oleh CPO supaya bisa bergerak

STUDI TEKNIKAL: indikator SMA dan Parabolic SAR mengindikasikan penguatan harga. Hal ini juga diperkuat oleh indikator Stochastics Fast, yang berada di area positif (level tertinggi CPO). Potensi penguatan mungkin terlihat makin jelas saat harga berusaha menembus level R1 di RM3.125 (Fibonacci 50%). Potensi kenaikan berikutnya akan dihadang oleh R2 di RM3.235 (Fibonacci 61.8%) dan lapisan atas penguatan harga di level R3, RM3.500 sebagaimana ditunjukkan oleh indikator Fibonacci 100%. Adapun untuk pergerakan turun, level support pertama (S1) berada di RM3.015 (Fibonacci 38.2%) dan S2 di level RM2.879. Adapun S3 terlihat di RM2.650, sebagai batasan harga terendah yang mungkin terjadi.

naik. Mulai dari krisis hutang Eropa, potensi kelebihan persediaan minyak sawit hingga ekspektasi penurunan jumlah panen kedelai di AS. Kecil kemungkinan bagi harga untuk kembali menguat hanya dengan bermodal dukungan permintaan dari China. Komitmen Wen Jiabao untuk membantu Eropa pada World Economic Forum, 14 September 2011 itu tidak akan mampu mengimbangi rangkaian sentimen yang memusuhi harga CPO. Apalagi China harus mengalokasikan dana besar untuk membeli obligasi Eropa. Sehingga pos anggaran untuk impor, termasuk minyak sawit, mungkin diturunkan dalam beberapa pekan mendatang. Di samping itu, sentimen penguatan lebih lanjut datang dari pelemahan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia.

Pemerintah Indonesia mengenakan pajak ekspor minyak sawit efektif per 15 September 2011“

Sumber Grafik: Thomson Reuters

Page 31: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 31

CFD StrategyVicky AmarnaniMarket Strategist Monex

Hingga pekan yang berakhir 23 September lalu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) merugi sampai 6.4% atau rasio koreksi terbesar sejak Oktober 2008. Kombinasi antara kecemasan resesi AS, krisis hutang eurozone dan masalah perbankan Eropa menjadi motor penggerak pasar global. International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global dari 4.3% untuk tahun 2011 dan 4.5% untuk 2012 menjadi masing-masing 4% saja. Sementara pemimpin Eropa harus menjaga komitmen untuk melakukan apa saja guna menyelesaikan dan mencegah krisis hutang agar tidak menular ke negara lain.

Selama resesi global tidak terbukti, kami masih melihat harga sekarang sebagai peluang beli yang bagus ketimbang keluar dari pasar. Kebijakan longgar sudah dimulai, sentimen sudah sangat bearish dan level harga sudah menyesuaikan diri dengan masa resesi akibat proyeksi earnings yang turun drastis. Khusus bagi investor jangka panjang, sebaiknya menggunakan periode penurunan tertentu saat menambah posisi pada portofolionya. Namun pastikan bahwa leverage diminimalisasi untuk mengantisipasi pergerakan lebih lebar. Di tengah ketidakpastian ekonomi, sangat penting berinvestasi pada perusahaan dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Pemimpin pada sektor industrinya masing-ma-sing

2. Nilai kapitalisasi besar (di atas $5 miliar)

3. Rasio hutang rendah atau jumlah likuiditas aman. Mengingat penggalangan kas sedang sulit dilakukan (hindari saham berbasis keuan-gan untuk saat ini).

Wall Street Berjuang Hapus Trauma 2008

Sejak titik terendah pada Maret 2009 hingga level puncak Mei 2011, bursa saham global mencatat penguatan sehat sebanyak lebih dari 100%. Namun periode tiga bulan terakhir adalah masa paling sulit bagi aset-aset berisiko. Kapitalisasi Wall Street antara Juli dan Agustus sudah turun sampai $9 triliun. Sementara obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun turun sampai yield-nya hanya sebesar 1.8%. Salah satu hal yang menarik dicermati adalah kegagalan emas untuk memikat investor pemburu aset lindung nilai. Logam mulia ini justru terseret aksi jual yang menerpa kebanyakan komoditi.

4. Saham dengan bunga dividen tinggi (memiliki daya tarik karena harga saham sedang murah dan suku bunga diprediksi tetap rendah sam-pai medio 2013).

5. Pertumbuhan bisnis yang kuat di emerging markets.

Lebih dari 80% pertumbuhan global diperkirakan datang dari negara berkembang pada 2011. Adapun kontribusi dari negara maju hanya sebesar 20%. Perusahaan kelas dunia asal AS seperti Johnson and Johnson, sedang memiliki rasio price earnings (P/E) sebesar 10 dan mulai terlihat sangat murah jika mengacu pada histori harga standar. Pada harga terkini atau level koreksi lebih lanjut, investor jangka panjang sebaiknya mengambil keuntungan (bargains). Bagi investor yang lebih konservatif, bisa memilih untuk menunggu sampai pertengahan Oktober. Supaya bisa mengetahui apakah hutang Yunani bisa terbayar dan muncul petunjuk arah lebih jelas. Di bawah ini adalah susunan perusahaan AS yang menjadi pemimpin dalam industrinya masing-masing. Kombinasi antara pangsa pasar internasional dan pertumbuhan yang bagus di negara berkembang memberi nilai tambah. Kinerja sahamnya juga bisa di-evaluasi, terutama saat mempertimbangkan entry maupun reposisi portofolio investor di pasar saham.

“ Selama resesi global tidak terbukti, kami masih melihat harga sekarang sebagai peluang beli yang bagus ketimbang keluar dari pasar

Page 32: Futures Monthly October 2011

32 FuturesMonthly

CFD Strategy

Apple APPLE USD $404.32

USD $550.00

Produsen smartphone nomor satu dunia dengan pangsa pasar lebih dari 65%. Ke-hadirannya di wilayah China turut mem-beri outlook solid. Berdasarkan laporan pendapatan kuartal terakhir, revenue dari Asia-Pasifik tumbuh 247% year on year (YOY).

McDonald MCDONALD USD $87.34

USD $100.00

Jaringan restoran cepat saji terbesar du-nia dengan revenue internasional menca-pai 66%. Earnings Per Share (EPS) kuar-tal II 2011 sebesar $1.35 (lebih tinggi 19% dibanding satu tahun sebelumnya). Pertumbuhan EPS 5 tahun adalah 17% dan Net Profit Margins (NPM) sebesar 20% dengan bunga dividen saat ini 2.8%.

Altria Group Inc.

ALTRIA USD $25.75

USD $31.00

Produsen rokok terbesar AS dengan pangsa pasar lebih dari 51%. Bunga dividen saat ini 6%.

Cisco Sys-tems

CISCO USD $15.61

USD $22.00

Penyedia layanan produk jaringan data via teknologi internet protokol. Laporan pendapatan kuartal II 2011 menunjuk-kan angka penjualan dan laba di atas ekspektasi. Revenue global naik 3% men-jadi US$11.2 miliar dibanding tiga bulan sebelumnya.

Walt Disney Co.

DISNEY USD $29.83

USD $51.00

Operator taman bermain terbesar dunia yang mampu menghasilkan laba di atas ekspe-ktasi pasar. Pendapatan bersih naik 11% menjadi $1.48 miliar dari $1.33 miliar.

Microsoft Corp.

MICROSOFT USD $25.07

USD $38.00

Pengembang software komputer nomor satu dunia. Microsoft mengembangkan, merakit dan memegang lisensi atas rang-kaian produk piranti lunak. EPS kuartal II 2011 adalah sebesar $0.69 (di aas konsensus $0.58). Perusahaan ini juga memiliki neraca keuangan AAA, penjua-lan non-AS 42%, Net Profit Margin (NPM) sebesar 30% dan arus kas bersih seban-yak $32.8 miliar. Adapun bunga Dividen saat ini adalah 2.6%.

Table 1: U.S. Equity Recommendations

Stocks SymbolPrice

23rd Sep, 2011

12 month Price

objectiveComments

Page 33: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 33

CFD Strategy

Kraft Foods KRAFT USD $33.71

USD $40.00

Produsen bahan makanan terbesar AS yang terus mencetak hasil pendapatam kuat. Bunga dividen saat ini adalah sebe-sar 3.4%.

Coca-Cola Co.

COCA-COLA USD $67.40

USD $80.00

Produsen dari merek minuman ringan terbesar dunia. Laba pada kuartal II 2011 naik 18% Year on Year (YOY). Coca-Cola memiliki pengakuan merek kuat, eksposur internasional, neraca keuangan bagus dan bunga dividen terkini 2.7%.

Colgate Pal-molive

COLGATE USD $88.89

USD $100.00

Perusahaan produk konsumen global yang memiliki fundamental solid dan per-tumbuhan earnings yang terjaga. Bunga dividen saat ini adalah sebesar 2.5%. Perusahaan ini juga memiliki eksposur di negara berkembang.

Johnson & Johnson

JJOHNSON USD $61.62

USD $72.00

Produsen perawatan tubuh dan kesehat-an terdepan dunia. Earnings Per Share (EPS) kuartal II adalah $1.28 atau lebih baik dibanding estimasi analis, $1.23 dengan outlook positif. Bunga dividen terkini adalah 3.6%.

Wal-Mart Stores

WALMART USD $50.80

USD $65.00

Operator gerai ritel terbesar dunia den-gan peluang pertumbuhan global sangat bagus. Bunga dividen Wal-Mart saat ini adalah 2.8%.

Procter & Gamble

PROCTER USD $61.24

USD $70.00

Perusahaan produk konsumen bernilai US$180 miliar dengan neraca keuangan kuat. P&G memiliki jaringan distributor besar, pengakuan merek dagang, eksposur internasional dan reputasi sebagai perusahaan besar di bursa. Bunga dividen saat ini adalah sebesar 3.3%.

Pada harga terkini atau level koreksi lebih lanjut, investor jangka panjang sebaiknya mengambil keuntungan (bargains).

Cara terbaik untuk berinvestasi adalah saat berita ekonomi sangat buruk, tetapi harga saham sudah turun atau bahkan menyesuaikan dengan skenario terburuk. Disarankan untuk terus memantau pasar, terutama ketika mengabaikan berita buruk.

Page 34: Futures Monthly October 2011

34 FuturesMonthly

Famous PersonVidi YuliansyahResearch and Analyst Monex

John Howard Burbank III adalah pendiri Passport Capital LLC. Perusahaan hedge fund yang berbasis di San Francisco ini mengelola aset senilai $4,6

miliar. Tidak hanya itu, Burbank juga menjabat posisi manajer di beberapa perusahaan baru serta aktif menjadi investor perorangan. Sebelum mendirikan Passport Capital pada tahun 2000, Burbank sempat bekerja sebagai konsultan pada JMG Triton Offshore Ltd. dan direktur penelitian di ValueVest Management.

Nama Burbank mulai dikenal setelah Ia mampu memprediksi kejatuhan sektor perumahan Amerika Serikat (AS), yang sudah terlihat sejak tahun 2005. Peristiwa itu kemudian memberi Burbank keuntungan lebih dari 200% pada tahun 2007 sekaligus menempatkannya dalam jajaran orang-orang berpenghasilan tertinggi di AS. Berdasarkan pengalaman selama satu dekade lebih di bursa saham, Burbank cenderung menggunakan analisa ekonomi makro guna mengembangkan tema utama. Ia juga

melakukan studi fundamental terhadap perusahaan guna menganalisa kualitas portofolio global.

Mantan penjual hot dog ini tidak pernah menyangka dirinya akan terjun ke dunia keuangan. John Burbank adalah peraih gelar sarjana sastra Inggris dari Duke University pada tahun 1987, kemudian Ia mendapat gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business pada tahun 1992.

Kiprah John Burbank dalam dunia keuangan dimulai tahun 1994 pada usia 30. Setelah sempat terjun ke dunia bisnis, Ia memutuskan beralih karir menjadi investor profesional bermodal dana sebesar $50,000. Dengan memakai uang dari pinjaman kartu kredit, Burbank ingin mengetahui bagaimana rasanya menghasilkan atau kehilangan uang secara riil di pasar saham. Sebagian besar modal pertama ditempatkan pada saham bioteknologi yang tengah bergejolak, dan uniknya strategi ini justru memberi keuntungan.

John Howard Burbank III

“Cerita Sukses Mantan Penjual Hot Dog”

Page 35: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 35

Famous Person

Passport. “Anda harus memakai sabuk pengaman jika ingin berinvestasi bersama John,” kata Timothy Schilt dari Berens Capital Management, sebuah hedge fund yang menginvestasikan dana pada Passport.

Burbank juga dikenal suka berinvestasi di pasar negara berkembang yang tumbuh cepat, dibanding pasar negara maju yang sangat liquid. Satu lagi ciri khusus Burbank adalah Ia selalu menggunakan leverage sangat kecil untuk mengambil posisi-posisi yang diinginkan. Selama kuartal IV 2010, Burbank mulai menggunakan put options untuk melakukan short pada beberapa sektor ETF SPDR, termasuk bahan baku, ritel, dan industri. Ia juga melakukan hal serupa pada ETF pasar berkembang MSCI, PowerShares QQQQ, Russell 2000 dan SPY. Penggunaan put options oleh Burbank jelas bertujuan untuk melindungi nilai posisinya. Pembelian saham terbesar John H. Burbank III pada tahun lalu adalah $81 juta saham Apple dengan menggunakan call options. Hal serupa juga Ia lakukan untuk mengoleksi $61 juta saham Cisco.

Untuk tahun 2011 ini, John H. Burbank III tetap bearish terhadap perekonomian AS dan mencemaskan kinerja pasar saham. Ia yakin jika sektor perumahan akan kembali jatuh suatu saat nanti hingga memberi tekanan lebih lanjut bagi kurs dollar. Sebagai hedge, Burbank memprediksi investor masih terus mengalirkan modal ke pasar negara berkembang, terutama China dan India. Pembelian emas dan komoditas lain juga konsisten terjadi tahun ini. Menurutnya, pasokan minyak, komoditas dan sumber daya alam mungkin tidak berubah banyak di saat permintaan terus tumbuh. Dengan demikian, harga instrumen-instrumen itu umumnya akan lebih tinggi. Burbank bahkan mulai berekspansi hingga Saudi Arabia dengan menempatkan sekitar 11% dana investasi pada beberapa sektor seperti produsen petrokimia, perbankan, perusahaan konstruksi dan penyedia layanan kesehatan. Berkaca pada strategi eksentrik yang Ia terapkan, patut ditunggu seberapa besar laba yang Burbank bisa peroleh tahun ini.

Pelajaran yang ia peroleh dari pengalaman pertamanya tersebut adalah “bertaruh pada pergerakan jangka pendek hanyalah suatu crapshoot, investasi serius harus melihat proyeksi jangka panjang dan menuntut banyak persiapan serta kesabaran”.

Kemampuan putra dari pasangan asal Rusia ini kian matang setelah bekerja sebagai peneliti di ValueVest, perusahaan hedge fund skala kecil spesialis pasar negara berkembang. Kemudian karir sebagai konsultan dijalaninya saat bekerja pada JMG Triton Offshore Ltd. Sampai pada akhirnya, Ia mendirikan Passport Capital pada Agustus 2000 dengan hanya bermodal dana pinjaman dari beberapa rekan kerja. Langkah pertama yang diambil Burbank adalah masuk posisi long ke saham energi dan short pada saham teknologi. Gagasan ampuh itu ternyata mampu memberi keuntungan 36% di akhir tahun, atau berbanding terbalik dengan kemerosotan S&P 500 yang mencapai 7%.

John Burbank kemudian menginvestasikan laba awalnya untuk mempekerjakan seorang peneliti. Sekarang staf ahli yang bekerja untuk Passport adalah lulusan terbaik bergelar Ph.D. di bidang pertambangan, geologi dan bioteknologi. Passport biasanya menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam pemilihan pasar sebelum menempatkan investasinya.

Pada tahun 2004, booming pasar perumahan mendorong bank-bank menggelontorkan kredit perumahan secara besar-besaran. Tren tersebut dilihat Burbank sebagai pemicu kejatuhan pasar hunian, sehingga Ia segera mempersiapkan portofolio globalnya. Ia mulai melakukan short pada saham-saham pemberi pinjaman kredit perumahan AS. Nilai pasar hunian yang terus melambung tidak menggoyahkan proyeksi Burbank. Ia justru melipatgandakan pembelian credit default swaps, yang akan memberi keuntungan optimal saat sekuritas yang terkait subprime mortgage harus pailit. Penantian John Burbank akhirnya berbuah hasil saat sektor perumahan AS benar-benar terpuruk pada musim panas 2007. Situasi tersebut menyebabkan nilai posisi short dan swaps Burbank melonjak. Di akhir tahun, Passport yang mengelola aset senilai $2,5 miliar kala itu, berhasil mendulang keuntungan sekitar 219%. Angka tersebut adalah laba setelah dipotong biaya manajemen 1,5% dan biaya lain-lain sebesar 20%.

Burbank dikenal berani dalam mempertahankan posisi untuk jangka panjang dan menyerap semua tekanan jangka pendek. Karakteristik itu lah yang membedakannya dengan hedge fund kebanyakan. Penurunan sebanyak dua digit dalam pergerakan bulanan menjadi hal yang lumrah di Passport. Tujuan Burbank jelas, ia mengincar kenaikan tajam dua digit dalam jangka panjang. Oleh karenanya, investor yang keberatan menerima resiko dan tekanan pasar semacam itu, tidak perlu menyertakan dana ke

Burbank cenderung menggunakan analisa ekonomi makro guna mengembangkan tema utama

Burbank dikenal berani dalam mempertahankan posisi untuk jangka panjang dan menyerap semua tekanan jangka pendek

Page 36: Futures Monthly October 2011

36 FuturesMonthly

Highlight IndonesiaZulfirman BasirSenior Research and Analyst Monex

Nilai tukar rupiah tertekan searah dengan penurunan kinerja bursa saham Indonesia akibat gejala resesi global. Beberapa faktor dari luar

negeri turut mengikis kurs dalam satu bulan terakhir. Amerika Serikat (AS) hanya mencatat pertumbuhan 1% di kuartal II 2011 dan perusahaan gagal menambah lapangan kerja sepanjang Agustus. Sementara ekonomi Eropa meningkat 0,2%, namun dua negara terbesar di kawasan, Jerman dan Perancis, hanya mencatat pertumbuhan 0,1% dan 0%. Dari Asia, kondisi Jepang terlihat masih berkutat dalam jurang resesi pasca bencana. Situasi global saat ini menuai komentar dari Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde dan Presiden World Bank, Robert Zoellick. Kedua figur sepakat bahwa dunia tengah berada dalam periode bahaya. Asia Development Bank bahkan sampai harus memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia.

Salah satu isu yang paling penting, krisis hutang zona-euro, juga belum memperlihatkan kemajuan berarti. Investor terus cemas dengan reformasi fiskal pemerintah Yunani dan Italia yang masih lamban. Pasar

Rupiah Rehat SejenakRupiah memang terguncang oleh ancaman resesi global dan sinyal pelonggaran moneter Bank Indonesia pada bulan lalu. Namun, pelemahan nilai tukar valuta domestik masih bersifat sementara. Berbagai sentimen dalam negeri tetap mendukung apresiasi kurs.

Di lain pihak, keteguhan the Fed mempertahankan pelonggaran moneter turut memberi stimulus positif bagi rupiah.

khawatir bila Athena mengajukan default dan Roma meminta bailout kepada Uni Eropa (EU). Masalah juga mulai menjangkiti sistem perbankan kawasan. Kreditur internasional enggan memberi pinjaman pada bank Eropa akibat krisis sudah berlarut. Masyarakat bahkan bergegas mengurangi jumlah tabungan di perbankan Eropa. Tidak heran jika akhirnya Moody’s memangkas peringkat kredit Credit Agricole dan Societe Generale.

Daya tarik Rupiah pun berkurang setelah Bank Indonesia memberikan isyarat untuk melonggarkan kebijakan moneter demi melindungi perekonomian domestik dari gejolak eksternal. Direktur Riset Ekonomi BI, Perry Warjiyo, menyatakan bank sentral siap memperlonggar kebijakan jika inflasi melambat dan percepatan ekonomi tidak sesuai harapan. Isyarat pelonggaran moneter juga datang dari Deputi Gubernur BI, Hartadi A. Sarwono, yang mengatakan bahwa ada ruang untuk memangkas suku bunga. BI memang masih menjaga suku bunga di level 6,75% pada pertemuan September, namun bank sentral sudah menurunkan bunga fasilitas suku bunga Indonesia sebesar 50 bps.

Page 37: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 37

Highlight Indonesia

Daya tarik Rupiah pun berkurang setelah Bank Indonesia memberikan isyarat untuk melonggarkan kebijakan moneter demi melindungi perekonomian domestik dari gejolak eksternal

Kecemasan investor, yang tercermin dari pelemahan rupiah, memang beralasan. Namun, masih ada harapan bagi perekonomian dunia untuk menghindari terjadinya resesi. Presiden Obama akan mengajukan proposal stimulus senilai $447 miliar demi menciptakan lapangan pekerjaan di AS. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy memberi penegasan bahwa Yunani akan tetap bergabung dalam zona-euro. Perdana Mentri Yunani George Papandreou akan memberlakukan pajak properti demi membantu Athena mencapai target defisit. Parlemen Italia menyetujui kebijakan penghematan fiskal senilai €54 miliar. Presiden Brazil Dilma Rousseff dan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menegaskan kesiapan untuk membantu Eropa menyelesaikan krisis utang. ECB melanjutkan intervensi di pasar obligasi Eropa bahkan berkoordinasi dengan Federal Reserve, Bank of England, Swiss National Bank, dan Bank of Japan untuk menyediakan fasilitas likuiditas dollar hingga akhir tahun. Tidak ada negara manapun yang ingin alami resesi dan kesungguhan para pengambil kebijakan tentunya dapat menghindari perekonomian dunia terperosok ke dalam jurang resesi. Begitu ancaman resesi global berlalu, rupiah tentu dapat lanjutkan kembali tren penguatan.

Di lain pihak, BI juga tidak tinggal diam saat rupiah melemah berlebihan. Bank sentral siap meng-intervensi pasar valas dan obligasi demi menjaga stabilitas mata uang Indonesia. Otoritas bahkan mewajibkan eksportir lokal untuk membawa kembali pendapatan ekspornya. Hal ini semata untuk mengurangi ketergantungan terhadap aliran modal asing. Kebijakan tersebut diharapkan mampu menambah dana sistem keuangan sebanyak $30 miliar setiap tahun guna mengkompensasi aliran modal yang keluar. BI juga mewajibkan perusahaan lokal membawa pulang dana hasil pinjaman luar negeri dan penerbitan obligasi..

Secara umum, banyak faktor masih mendukung apresiasi rupiah tahun ini. Mulai dari yield yang tinggi, stabilitas politik, kebijakan fiskal dan moneter solid serta prospek ekonomi yang cerah. Ketertarikan pihak asing tampak dari jumlah cadangan devisa yang terus meningkat hingga $124,6 miliar di akhir Agustus.

Peningkatan gejala resesi global memang memperkuat kurs dollar, tetapi sifatnya hanya sementara. Komitmen Federal Reserve untuk menjaga suku bunga dekat level nol persen bukanlah kebijakan yang baik bagi USD untuk jangka panjang. Bank Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah akan konsisten menguat meski di tengah volatilitas yang tinggi.

Analisa Teknikal:

Pada grafik mingguan, rupiah membentuk channel bullish setelah keluar dari channel bearish. Kenaikan RSI mengisyaratkan pelemahan untuk sementara waktu. Meski rupiah berhasil melewati Moving Average 50, mata uang Indonesia masih bertahan di bawah MA 100-200. Hal ini tentu masih memberi harapan akan penguatan rupiah di masa depan. Namun, rupiah perlu menembus batas bawah bullish channel demi mengakhiri pelemahan. Level 9100 dan 9400 (harga tertinggi 1 Juli 2010 dan 26 Mei 2010) merupakan resisten. Sementara 8700 dan 8500 (harga tertinggi 26 April 2011 dan terendah 1 September 2011) akan menjadi support.

Page 38: Futures Monthly October 2011

38 FuturesMonthly

Trading StrategyMadyono Adi NugrohoResearch and Education Monex Yogakarta

Apakah sebenarnya Breakout Trading Strategy?

Inti dari ‘Breakout Trading Strategy’ adalah masuk pasar atau posisi ketika terjadi lonjakan harga (sudden movement) ke arah tertentu. Kenaikan harga terjadi dari periode atau fase konsolidasi.

Bagaimana mengidentifikasi peluang Breakout Trading Strategy?

Untuk mengetahui adanya peluang atau pola Breakout Trading Strategy, yang harus dilakukan pertama kali adalah mencari beberapa pola candle yang berhubungan dengan sistem trading breakout ini. Pola-pola candle yang bisa digunakan antara lain :

1) Pola Triangle

2) Pola Flag

Breakout Trading Strategy

Dalam dunia trading, ‘breakout’ merupakan salah satu strategi yang banyak diterapkan oleh traders. Alasan utama dari penggunaan strategi ini adalah karena cara penerapannya yang cukup sederhana.

Trader pemula yang belum mempunyai pengalaman bertransaksi sekalipun dapat meraih profit jika

sering berlatih strategi ini.

Page 39: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 39

Trading Strategy

Dengan Indikator Bolinger Band, bisa diketahui apakah harga saat ini sedang dalam fase konsolidasi atau sedang trending

adalah Stochastic Oscilator dengan setting default.

Langkah penerapan Breakout Trading Strategy:

1. Atur indikator Bollinger Band dan Stochastic Oscilator dengan setting default

2. Menemukan pola-pola candle dengan membuat garis trendline untuk mengidentifikasi level support dan resistance

3. Selalu mengecek Bollinger Band jika Upper Band dan Lower Band masih berdekatan/sejajar. Hal itu menandakan bahwa harga masih mengalami konsolidasi. Tunggu indikator Stochastic menunjukkan oversold atau overbought.

4. Harga melonjak ketika mulai menembus level support atau resistance dan bolinger band mulai melebar pada waktu bersamaan. Kemudian saat Stochastic Oscilator mengarah ke atas, maka Kita bisa mengambil posisi Buy. Dan bila Stochastic mengarah ke bawah, maka Kita bisa mengambil posisi Sell.

Cukup mudah bukan? Kita bisa menemukan level yang tepat untuk masuk posisi, sell saat harga menembus level support dan buy ketika harga menembus resistance.

3) Pola Trend Channelling

Tiga pola candle di atas merupakan pola-pola yang kerap digunakan untuk mengidentifikasi harga yang akan mengalami breakout. Biasanya diperlukan waktu agar pola terbentuk sempurna sehingga Kita harus sabar menunggu momen yang tepat untuk masuk posisi.

Setelah mengenal pola-pola candle, langkah kedua adalah menggunakan bantuan indikator teknikal yaitu ‘Bollinger Band’. Tujuan dari penggunaan indikator ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat volatilitas harga. Dengan Indikator Bolinger Band, bisa diketahui apakah harga saat ini sedang dalam fase konsolidasi atau sedang trending.

Ketika Upper Band dan Lower Band saling berdekatan, maka hal itu mengindikasikan bahwa harga sedang dalam fase konsolidasi dan Kita harus menunggu terjadinya breakout. Indikator tambahan yang bisa digunakan sebagai alat konfirmasi

Page 40: Futures Monthly October 2011

40 FuturesMonthly

Sebelum melanjutkan studi programming MQL4, Kami ulas terlebih dahulu tentang ruang lingkup program yang jadi materi pembahasan. Aplikasi

ini hanya bisa bekerja pada terminal Monex Trader 4. Figur 1 di bawah dapat menunjukkan bagaimana MQL4 berperan dalam manajemen transaksi Anda.

Untuk mempelajari programming MQL4, Anda harus familier dengan terminal client MT4 sebagai bagian dari sistem online trading. Sistem tersebut juga meliputi server yang ter-install pada dealing center. Dealing center juga terhubung dengan pelaku pasar lain yaitu bank dan institusi keuangan.

Terminal Client termasuk dalam informational environment, artinya kumpulan set parameter yang menginformasikan pergerakan pasar, harga, jumlah maksimal dan minimal order size, jarak minimal stop order dan lain lain.

Built in Tools merupakan perangkat yang paling penting untuk menjalankan analisa teknikal dan mengeksekusi trading management. Trading management berasal dari analisa market yang telah diprogram berdasarkan support resisten, trend channel, fibonacci levels, parabolic SAR, adx dan sebagainya.

Automated TradingAlbertus ChristianSenior Research and Analyst Monex

Tools selanjutnya adalah tools programming yang berisi 3 tipe aplikasi dalam MQL4 yang terdiri dari: custom indicator, expert advisors dan script. Figur 1 menunjukkan terminal client Monex Trader dapat bekerja secara manual, adapun automatic trading ditunjukkan oleh panah merah. Aplikasi program seperti Expert Advisor hanya bekerja pada terminal client dan tidak bisa ter-install pada server/dealing center. Program automated trading berpotensi memberi peluang yang lebih besar dibanding management trading secara manual. Alasannya, mayoritas program seperti ini membuat trader lebih mudah mengevaluasi kelemahan suatu strategi berdasarkan situasi market pada periode lebih lama. Namun metode management trading dengan menggunakan program pada dasarnya dipakai untuk mengembangkan ide strategi baru dan mengujinya pada data historical. Tentu dengan memilih parameter yang sesuai dengan strategi Anda sendiri, sampai Anda bisa mengimplementasikan strategi tersebut dengan baik.

Untuk membuat program/script dengan MQL4, caranya cukup mudah. Jalankan saja MetaEditor yang terdapat pada opsi platform MonexTrader 4. MQL4 ini memiliki struktur dan syntax mirip bahasa C/C++. Jadi kalau Anda sudah terbiasa dengan C/C++, seharusnya tidak akan mengalami kesulitan untuk membuat program dengan MQL4.

Jika anda berminat untuk mempelajari konsep dasar MQL4, Anda bisa dapatkan ebook tutorial basic MQL4 dengan mengirimkan email ke : Research_monex@

mifx.com dengan subject: Request Tutorial MQL4.

Selanjutnya, silakan Anda lihat demonstrasi pemrograman yang simple menggunakan strategi buy ketika terjadi double gap. Definisi gap adalah ketika low dari Bar yang sedang berjalan atau candlestick,

lebih tinggi dibanding high pada bar/candlestick

Monex MetaTrader Programming LanguageSeperti yang sudah Kita bahas pada artikel terdahulu, MQL4 adalah bahasa

pemrograman yang terdapat pada platform Monex Trader 4. MQL4 paling umum digunakan supaya robot dapat meng-otomatisasi trading Anda berdasarkan logika dan

parameter tertentu.

Page 41: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 41

Automated Trading

Pada demonstrasi di atas, dibutuhkan lebih banyak bahasa dalam MQL4 hanya untuk mendeskripsikan satu logika sederhana. Jangan khawatir jika Anda merasa tidak berdaya saat ini. Setelah memahami struktur inti dari MQL4, Anda akan bisa mengenali dan menyusun logika tersebut dengan mudah. Namun Kami tidak bisa menyampaikan tutorial lengkapnya di artikel ini. Anda harus mencernanya sendiri melalui tutorial basic MQL4 yang telah Kami sediakan, supaya Anda tidak hanya cerdas dalam trading tetapi juga jenius dalam mengaplikasikannya. Sebagaimana apa yang pernah dikatakan Thomas Alva Edison, “Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration.”

sebelumnya. Atau sebaliknya, ketika high dari bar/candlestick yang berjalan lebih rendah dibanding low pada bar sebelumnya. (Figur 2)

Strategi simpel ini akan memerintahkan program untuk melakukan buy secara otomatis ketika terindikasi double gap. Suatu robot yang lengkap harus dikombinasikan dengan coding profit (TP) dan stop loss (SL) sebagai bagian risk management.

Berikut ini adalah mekanisme strategi di atas jika disusun dalam logika sederhana:

if Low > High[1] then Buy next bar at market ;

Dan kemudian coding dalam MQL4 kira-kira sebagai berikut:

“Copyright © 2006, MetaQuotes Software Corp.”#property link “http://www.metaquotes.net”extern double Lots=1;extern int StopLoss=15;extern int profit=15;extern double GapUp=1;extern double GapDown=1;datetime TimePrev=0;int start() { if ((Low[1]-Open[0]>GapDown*Point)&& (Open[0]>Ask)) { OrderSend(Symbol(),OP_BUY,Lots,Ask,0,Ask-StopLoss*Point,Ask+profit*Point,NULL,0,0,Blue); }//long if((Open[0]-High[1]>GapUp*Point)&& (Bid>Open[0])) { OrderSend(Symbol(),OP_SELL,Lots,Bid,0,Bid+StopLoss*Point,Bid-profit*Point,NULL,0,0,Blue); }//shrt return(0); }

Page 42: Futures Monthly October 2011

42 FuturesMonthly

Investment ClinicIswardi LinggaSenior Education Monex

Pendahuluan

Sangat sulit diterima akal jika harga yang harusnya bergerak secara acak ternyata justru bergerak mengikuti pola-pola tertentu. Mampukah teori yang ditemukan oleh R.N. Elliott di awal tahun 1930-an digunakan untuk memprediksi pergerakan harga pada masa sekarang?

Sejak penemuannya, Elliott wave telah menjadi topik kontroversial. Bukan hanya pada kalangan umum tapi perdebatan juga terjadi dalam lingkaran analis teknikal sendiri. Sebuah anekdot yang begitu populer menyebut bahwa jika Anda mengumpulkan analis Elliott Wave untuk membahas satu grafik pergerakan harga saja, maka Anda akan mendapat paling sedikit 12 persepsi berbeda.

Ruang perbedaan persepsi tersebut sudah umum diketahui oleh dunia. Faktor subjektifitas dan tingkat kerumitan yang tinggi menjadi alasan untuk meragukan akurasi dan validitas teori tersebut. Belum lagi menyangkut masalah pengaplikasian pada keputusan transaksi sehari-hari, yang membutuhkan waktu relatif lama.

Pada sebagian orang, hal ini mungkin akan membangun atau bahkan menambah sikap skeptis. Namun bagi mereka yang memiliki kualitas mental ‘elite’, materi ini memiliki tantangan tersendiri untuk ditaklukan.

Artikel ini tidak hanya bertujuan menjawab banyak pertanyaan yang telah masuk ke meja redaksi

seputar teori Elliott Wave. Tetapi cukup tepat ditujukan bagi Anda yang belum memiliki mental tersebut di atas.

Tulisan ini akan terbagi dalam beberapa seri, dengan pembahasan ringkas pada beberapa poin teori dan difokuskan pada aplikasi analisis. Harapannya supaya Anda dapat meningkatkan keahlian trading.

Teori Elliott Wave

Secara ringkas, teori Elliott Wave menyatakan bahwa pergerakan naik dan turun suatu harga membentuk deretan gelombang (wave). Sebanyak 5 gelombang bergerak ke arah trend utama dan 3 gelombang bergerak mengoreksi pergerakan utama.

Prinsip Dasar

Dalam prinsip dasar teori Elliott Wave terdapat tiga elemen penting untuk diketahui, yakni pola harga (pattern), rasio dan waktu.

Pattern atau pola harga merupakan elemen terpenting yang merujuk pada formasi-formasi tertentu. Formasi ini dibentuk oleh gelombang (wave) pergerakan harga. Elemen penting ke dua, rasio pergerakan harga memiliki arti perbandingan (ukuran) antara satu gelombang dengan gelombang

Trading Dengan

Elliott Wave

teori Elliott Wave menyatakan bahwa pergerakan naik dan turun suatu harga membentuk deretan gelombang (wave). Sebanyak 5 gelombang bergerak ke arah trend utama dan 3 gelombang bergerak mengoreksi pergerakan utama.

Page 43: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 43

Investment Clinic

sebelumnya. Analisis rasio ini sangat diperlukan untuk memprediksi level-level koreksi dan target pergerakan harga. Adapun poin terakhir adalah elemen waktu, yang menjadi faktor konfirmasi dari pola dan rasio yang telah terbentuk.

Pola Harga

Pola harga diilustrasikan pada gambar di bawah, terbagi dalam dua kategori besar yaitu motive wave dan corrective wave.

Motive waves pada gambar 1 adalah pergerakan harga yang membentuk 5 wave. Secara keseluruhan, 5 wave ini bergerak ke arah yang sama dengan trend yang lebih besar. Sementara Corrective Wave pada gambar 2 adalah gelombang reaksi dari pergerakan utama, disebut sebagai koreksi dan membentuk 3 wave yang secara keseluruhan bergerak melawan arah pergerakan utama.

Siklus

Teori Elliott Wave banyak dipengaruhi oleh Teori Dow. Gambar 3 dan 4 di bawah merupakan ilustrasi pemahaman antara fase uptrend pada teori Dow dan siklus lengkap pada Elliott Wave.

Salah satu prinsip dasar dalam teori Dow menyatakan trend utama terdiri dari tiga tahap (gambar 3). Dimulai oleh akumulasi pembelian (penjualan pada trend turun) oleh sedikit kalangan, yang kemudian diikuti oleh public. Selanjutnya adalah fase distribusi, dimana semua pihak sudah sepenuhnya terlibat di dalam pergerakan yang mengantarkan harga mencapai titik jenuh. Setelah ketiga fase

tersebut dilalui, baru pasar mengalami penurunan. Pembagian tiga fase dalam trend utama tersebut juga berlaku sama dalam teori Elliott Wave namun dengan sedikit perbedaan. Kenaikan utama, yang membentuk Motive Wave, juga terdiri dari 3 bagian gelombang, wave 1, wave 3 dan wave 5. Masing-masing wave diinterupsi oleh koreksi membentuk

wave 2 dan wave 4. Koreksi yang terjadi setelah terbentuknya wave 5 adalah bentuk koreksi besar dari pergerakan harga yang telah mencapai titik matang, yang berlaku sama setelah harga mencapai titik distribusi. Melalui kemiripan ini juga beberapa analis menyatakan bahwa teori Elliott Wave merupakan bentuk advance dari teori Dow.

Pembentukan siklus yang lengkap pada Elliott Wave, merupakan perpaduan dari dua pola dasar Motive Wave dan Corrective Wave, sehingga bentuk siklus yang lengkap dalam teori Elliott Wave terdiri dari 8 gelombang; 5 motive dan 3 corrective, seperti yang diilustrasikan pada gambar . Lebih lanjut, Elliott membagi 8 gelombang (selanjutnya sebut ‘wave’) yang membentuk satu siklus lengkap dalam teori ini. 5 wave membentuk

motive wave (pergerakan utama) dan 3 wave membentuk koreksi.

Pembahasan ini dilanjutkan pada edisi selanjutnya. Apabila memiliki saran dan tanggapan, silakan kirim ke: [email protected]

Page 44: Futures Monthly October 2011

44 FuturesMonthly

Fundamental AnalysisAzhar Fauzi NoorResearch and Analyst Monex Medan

Housing Starts & Building Permits bisa dikategorikan sebagai indikator terpenting dari fundamental ekonomi negara AS. Mengapa

demikian? Prinsip dasarnya cukup sederhana, pada saat roda ekonomi sudah terlalu cepat (overheating), maka tingkat suku bunga bank juga ikut meroket. Akibatnya nilai hipotek turut naik, sehingga tingkat pinjaman kredit di sektor perumahan turun atau bahkan terhenti. Dengan demikian pembangunan rumah di masa mendatang akan terhambat dan pihak pengembang (developer) langsung mengurangi angka pinjaman. Sebaliknya ketika sektor properti mulai berjatuhan, pihak bank harus rela menurunkan tingkat suku bunga guna mengimbangi kelesuan tersebut. Tujuannya agar

HOUSING STARTS AND BUILDING PERMITS

Resesi di Amerika Serikat (AS)? Ya, hal tersebut memang pernah

terjadi satu kali di tahun 2001 lalu namun hanya dalam waktu

singkat dan tidak mendalam. Pasar perumahan/real estat adalah sektor

pertama yang terhenti denyutnya saat ekonomi mendekati resesi.

Sektor ini pula yang mekar pertama kali ketika

perekonomian mulai tumbuh kembali.

Page 45: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 45

Fundamental Analysis

nilai rumah makin rendah sehingga merangsang minat beli konsumen. Kondisi seperti ini merupakan momen yang tepat untuk kembali membangun sektor properti, sebelum biaya pinjaman naik lagi.

Pertumbuhan sektor perumahan menjadi sangat krusial bagi perekonomian karena memiliki pengaruh ganda (‘multiplier effect’). Iklim pembangunan properti yang baik akan menghasilkan konsekuensi positif bagi banyak industri lain. Permintaan bahan bangunan, seperti kayu, baja, plastik, kaca, kabel, pipa dan beton akan meningkat. Demikian juga dengan penyerapan tenaga kerja dan ahli bangunan yang turut bertambah, mulai dari tukang kayu, pengrajin kaca, pekerja bangunan hingga spesialis instalasi listrik. Bisa dibayangkan pula berapa banyak pesanan untuk perabotan rumah tangga, furniture maupun alat elektronik, termasuk upah yang harus dibayarkan pada tangan-tangan pembuatnya. Dapat disimpulkan bahwa kenaikan angka housing starts & building permits akan mendorong kinerja banyak industri pendukung lain.

Housing Starts

Dalam perhitungan jumlah bangunan baru, patut dicatat beberapa hal penting yang terkait dengan proyek perumahan, yakni:

1. Model rumah yang dibangun untuk satu keluarga; harus mencapai 75% dari total persentase seluruh proyek properti.

2. Bangunan tempat tinggal dengan bentuk yang memiliki beberapa apartemen, minimal 2 sampai 4 apartemen/townhouse/kondominium. Jumlahnya harus minimal 5% dari keseluruhan pembangunan properti.

3. Struktur bangunan dengan 5 unit bagian atau lebih banyak apartemen di dalamnya. Persentasenya sebesar 20% dari total jumlah properti.

Building Permits

Poin ini adalah yang paling penting dan bersifat rahasia. Sebelum kontraktor membangun di lokasi yang diizinkan, persetujuan dari pihak otoritas harus

mencapai 90% dari total proposal proyek. Jika syarat itu terpenuhi maka pihak developer baru bisa meletakkan sekopnya di lahan pembangunan. Dengan mengetahui data ini, Kita dapat mendeteksi lebih awal tentang gambaran ekonomi untuk masa yang akan datang.

MARKET IMPACT

Pasar Obligasi

Apa yang terjadi jika sektor properti kembali menjadi primadona yang diminati konsumen? Konsekuensi pertama, pihak bank mendapat cashflow dari pengembalian kredit/hipotek dengan cepat. Kedua, percepatan pertumbuhan sektor properti akan menaikkan laju inflasi atas dukungan sektor industri lain. Ketiga, suku bunga akan menjauhi level rendah dengan cepat. Para pemain obligasi akan rugi karena harga obligasi turun dan nilai yield semakin tinggi. Investor obligasi tentu sangat mengharapkan iklim inflasi rendah, yang bisa didapat dari angka housing starts & building permits yang negatif sehingga menjadikan sektor perumahan kurang diminati, Dengan demikian, dana investor akan beralih ke fixed income market dan harga obligasi mulai naik.

Pasar Saham

Penurunan angka housing starts & building permits yang berkepanjangan menjadi alarm bagi investor. Jika aktifitas perumahan positif dan inflasi tetap terjaga, trader saham akan melihatnya sebagai tanda positif. Sebuah kenaikan pada angka perumahan memiliki dampak menguntungkan bagi bisnis lainnya. Peningkatan laba perusahaan berarti kenaikan untuk harga saham. Bahaya muncul ketika sektor perumahan mulai bubble saat siklus ekonomi berakselerasi pada kecepatan penuh sampai overheating. Investor cenderung menarik diri dari saham karena khawatir bank sentral akan menaikkan suku bunga jangka pendek guna mengekang laju ekonomi.

Dollar

Investor asing tertarik pada US dollar jika mereka memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding apa yang mereka dapat di negara lain. Dengan demikian, laporan perumahan yang kuat berarti bullish untuk dollar. Nilai tukar dollar dapat terkoreksi akibat data perumahan yang lemah. Mengingat sinyal perlambatan ekonomi di masa depan memicu perkiraan bahwa suku bunga segera turun. Dalam keadaan seperti itu, pemodal asing akan memilih peluang investasi yang lebih menguntungkan di luar AS.

Pertumbuhan sektor perumahan menjadi sangat krusial bagi perekonomian karena memiliki pengaruh ganda (‘multiplier effect’)

Page 46: Futures Monthly October 2011

46 FuturesMonthly

Trading Rule

Product GBP/USD Specification Contract Size 100.000 Mata Uang Minimum Fluctuation 0.0001MARGINS Necessary Margin US$1000 / LotFee $ 15 / Lot / Side Spread Market Price Trading Hours 05.00 WIB – 03.30 WIB (Summer), 05.00 WIB -04.30 WIB (Winter) Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000

Contoh transaksi

Seorang nasabah membeli GBP/USD sebanyak 1 lot di harga 1.54001. Jika GBP/USD naik ke harga 1.5700 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (1.5700 – 1.5400) x 100.000 x 1 lot = US$ 3000,- Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 30.000.000

2. Jika ternyata GBP/USD mengalami penurunan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 1.5300.

Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (1.5300 – 1.5400) x 100.000 x 1 lot = - (US$ 1000) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp 10.000.000

*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi

GBP/USD

National Holiday October 201101 National Day Country: Hong Kong03-07 National Holiday Country: China03 National Foundation Day Country: South Korea05 Chung Yeung Festival Country: Hong Kong08-09 Special Working Day Country: China10 Health and Sports Day Country: Japan10 Thanksgiving Day Country: Canada10 Columbus Day Country: US24 Labour Day Country: New Zealand

Page 47: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 47

Central Bank Interest Rate OutlookDwi Aviono PResearch and Analyst Monex Bandung

Central Bank Last Meeting Next Meeting OutLook

Sampai akhir 2011, BI optimis tekanan inflasi dapat dijaga sesuai target pemerintah di kisaran 5% plus minus 1%, dengan catatan tidak ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga (administered prices) dan terjaganya pasokan bahan makanan. Sementara level inflasi saat ini masih berada di 4.79%(YoY),0.93(MtM)

FOMC akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0-0.25 minimal sampai dengan tahun 2013. Pasar menunggu stimulus dari Fed.

Menurut Nick Kounis, Head of Macro Research pada ABN Amro Bank NV di Amsterdam, ECB akan lebih cenderung untuk memilih langkah-langkah lain selain terburu-buru menurunkan suku bunganya pada waktu dekat ke depan

Para pelaku pasar mengharapkan Komite tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah sampai awal-awal 2012. Sejalan dengan kebijakan Bank akan terus menawarkan untuk membeli aset-aset berkualitas tinggi sektor swasta atas nama Departemen Keuangan, dibiayai oleh Treasury bills

SNB terus akan menargetkan tingkat suku bunga rendah, disamping menetapkan nilai tukar di kisaran 1.20 per euro pada tgl 6 September 2011 lalu untuk menjaga kestabilan Ekonomi nya.

Menurut Shane Oliver, Head of Investment Strategy di AMP Capital Investors Ltd., RBA kemungkinan akan menurunkan tingkat suku bunganya pada tahun 2012

Menurut 11 dari 14 Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, menyatakan BOJ akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level sekarang hingga pertengahan 2013

Kanada akan menaikkan suku bunga pada kuartal kedua,demikian menurut survei ekonom Bloomberg.Sementara Inflasi 2.7%(Agustus) dan tingkat pertumbuhan -0.1% (Juni), yang menyebakan Kanada masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level ini

Ekonom Nick Tuffley memprediksi RBNZ kemungkinan besar akan menaikan suku bunganya bulan Januari 2011

11 Oktober 2011

20 September 2011

6 Oktober 2011

6 Oktober 2011

15 Desember 2011

4 Oktober 2011

7 & 27 Oktober 2011

25 Oktober 2011

27 Oktober 2011

8 September 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

4 Februari 2011: 25 bps hike

9 Agustus 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

16 Desember ‘08: 75 bps cut)

8 September 2011 / unchanged(perubahan terakhir pada

7 Juli ‘11: 25 bps cut)

8 September 2011/unchanged(perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)

15 September 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

11 Desember ‘08: 50 bps cut)

6 September 2011/ unchanged(perubahan terakhir pada

2 November ‘10,25 bps hike)

6 September 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

19 Desember ‘08: 20 bps cut)

7 September 2011(perubahan terakhir pada

8 September 2010: 25 bps hike)

14 September 2011/ /unchanged (perubahan terakhir pada

10 Maret 2011: 50 bps cut)

Bank Indonesia (BI) 6.75%

European Central Bank (ECB)1.5%

Swiss National Bank (SNB)0.25%

Federal Reserve (The Fed)0.0%-0.25%

Bank of England (BOE)0.50%

Reserve Bank of Australia (RBA)4.75%

Bank of Canada (BOC)1%

Reserve Bank of New Zealand2.5 %

Bank of Japan (BOJ)0.10%

FuturesMonthly 47

Page 48: Futures Monthly October 2011

48 FuturesMonthly

Global Economic Calendar

October 2011

AdityawarmanAssistant Research & Education Monex Surabaya

03 OKTOBER 08.00 CNY Manufacturing PMI 50.9 13.00 EUR German Retail Sales m/m 0.0% 15.15 GBP ECOFIN Meetings 15.30 GBP Manufacturing PMI 49.0 21.00 USD ISM Manufacturing PMI 50.604 OKTOBER 08.30 AUD Trade Balance 1.83B 10.30 AUD Cash Rate 4.75% 11.30 AUD RBA Rate Statement 14.15 CHF CPI m/m -0.3% 15.30 GBP Construction PMI 52.6 21.00 USD Factory Orders m/m 2.4%05 OKTOBER 07.30 AUD Retail Sales m/m 07.30 AUD Building Approvals m/m 1.0% 15.30 GBP Services PMI 51.1 16.00 EUR Retail Sales m/m 0.2% 19.15 USD ADP Non-Farm Employment Change 91K 21.00 USD ISM Non-Manufacturing PMI 53.306 OKTOBER 17.00 EUR German Factory Orders m/m -2.8% 18.00 GBP Official Bank Rate 0.50% 19.45 EUR Minimum Bid Rate 1.50% 20.30 EUR ECB Press Conference 07 OKTOBER Tentative JPY Overnight Call Rate 0.10% 15.30 GBP Manufacturing Production m/m 0.1% 17.00 EUR German Industrial Production m/m 4.0% 19.30 USD Non-Farm Employment Change 0 K 19.30 USD Unemployment Rate 9.1%10 OKTOBER 13.45 EUR French Industrial Production m/m 1.5%11 OKTOBER 07.01 GBP BRC Retail Sales Monitor y/y -0.6% 09.00 CNY CPI y/y 6.2% 11.00 CNY Trade Balance 17.8B 15.30 GBP Trade Balance -8.9B12 OKTOBER 01.00 USD FOMC Meeting Minutes 08.30 AUD Home Loans m/m 1.0% 15.30 GBP Claimant Count Change 20.3 K 16.00 EUR Industrial Production m/m 1.0%13 OKTOBER 06.50 JPY Monetary Policy Meeting Minutes 07.30 AUD Employment Change -9.7K 14.15 CHF PPI m/m -1.2% 19.30 USD Trade Balance -44.8B14 OKTOBER 12.00 JPY BOJ Monthly Report Day 1 ALL G20 Meetings 14.15 CHF Retail Sales y/y 1.9% 16.00 EUR CPI y/y 2.5% 19.30 USD Retail Sales m/m 0.0% 20.55 USD Prelim UoM Consumer Sentiment 57.817 OKTOBER 06.01 GBP Rightmove HPI m/m 0.7% 20.15 USD Industrial Production m/m 0.2%18 OKTOBER 07.30 AUD Monetary Policy Meeting Minutes 15.30 GBP CPI y/y 4.5% 16.00 EUR German ZEW Economic Sentiment n/a 17.00 GBP CBI Industrial Order Expectations n/a 19.30 USD PPI m/m 0.0% 20.00 USD TIC Long-Term Purchases 9.5B19 OKTOBER 15.00 EUR Current Account -12.9B 15.30 GBP MPC Meeting Minutes 19.30 USD Building Permits n/a 19.30 USD CPI m/m 0.4% 19.30 USD Housing Starts n/a20 OKTOBER 01.00 USD Beige Book 13.00 EUR German PPI m/m n/a 15.30 GBP Public Sector Net Borrowing n/a 15.30 GBP Retail Sales m/m -0.2% 17.00 CHF ZEW Economic Expectations n/a 21.00 USD Existing Home Sales n/a 21.00 USD Philly Fed Manufacturing Index -17.521 OKTOBER 14.30 EUR German Flash Manufacturing PMI n/a 15.00 EUR German Ifo Business Climate n/a24 OKTOBER 06.50 JPY Trade Balance n/a 16.00 EUR Industrial New Orders m/m n/a25 OKTOBER 15.30 GBP Prelim GDP q/q n/a 15.30 GBP BBA Mortgage Approvals n/a 17.00 GBP CBI Realized Sales n/a 21.30 USD CB Consumer Confidence n/a26 OKTOBER 07.30 AUD CPI q/q n/a 19.30 USD Durable Goods Orders m/m n/a 21.00 USD New Home Sales n/a27 OKTOBER Tentative JPY Monetary Policy Statement Tentative JPY Overnight Call Rate n/a 14.00 EUR GfK German Consumer Climate n/a 17.30 CHF KOF Economic Barometer n/a 19.30 USD Advance GDP q/q n/a 21.00 USD Pending Home Sales m/m n/a28 OKTOBER 06.30 JPY Tokyo Core CPI y/y n/a 19.30 USD Core PCE Price Index m/m n/a 19.30 USD Personal Spending m/m n/a 20.55 USD Revised UoM Consumer Sentiment n/a31 OKTOBER 06.01 GBP GfK Consumer Confidence n/a 16.30 GBP Net Lending to Individuals m/m n/a 16.00 EUR CPI Flash Estimate y/y n/a 20.45 USD Chicago PMI n/a

DATE TIME (WIB) DATA FORECAST PREVIOUS

Page 49: Futures Monthly October 2011

FuturesMonthly 49

Page 50: Futures Monthly October 2011

50 FuturesMonthly

Leverage

Kantor Cabang Monex

Mr. Smart InvesmentJohannes GintingHead of Education Monex

Jakarta

Menara Ravindo Lt. 8Jl. Kebon Sirih Kav. 75,

Jakarta 10340Ph

: (021) 315 0607 Fax : (021) 391 8866email : [email protected]

Menara Ravindo Lt. 12Jl. Kebon Sirih Kav. 75,

Jakarta 10340Ph

: (021) 3190 2626 Fax : (021) 3190 3322email : [email protected]

Monex BintaroJl. Cut Mutia No. 38, Bintaro JayaSektor VII, Tangerang SelatanPh : (021) 7486 2929 Fax : (021) 7486 1729email : [email protected]

Bogor

Jl. Raya Pajajaran No. 1Ruko V - Point Blok ZL, BogorPh : (0251) 833 4847Fax : (0251) 831 9610email : [email protected]

Cirebon

Jl. Kesambi RayaRuko Kesambi KR.7,

Cirebon 45134Ph : (0231) 233 010Fax : (0231) 207 786email : [email protected]

Purwokerto

Ruko Permata Hijau No. 10Jl. Dr. Angka, PurwokertoPh : (0281) 622 502Fax : (0281) 628 011email : [email protected]

Tegal

Kompleks Nirmala Square

Blok C No. 6Jl. Yos Sudarso, Tegal 52121Ph : (0283) 320 750Fax : (0283) 320 794email : [email protected]

Batam

Jl. Pembangunan Ruko PenuinBlok RB No. 3, BatamPh : (0778) 450 734, 450 735Fax : (0778) 450 656email : [email protected]

Bandung

Jl. Ir. H. Juanda No. 70Bandung 40132Ph : (022) 250 5770Fax : (022) 253 4519email : [email protected]

Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27Kompleks Paskal Hyper SquareNo. B/42 BandungPh : (022) 860 61 000Fax : (022) 860 61 002email : [email protected]

Medan

Uni Plaza BuildingWest Tower, 2nd FloorJl. Letjen MT. Haryono A1Medan 20231Ph : (061) 453 1015Fax : (061) 453 1025email : [email protected]

Surabaya

Gedung Graha Pena Lt.19Jl. Ahmad Yani 88,Surabaya 60234Ph : (031) 827 1188Fax : (031) 827 1177email : [email protected]

Pontianak

Kompleks Pontianak Mall Blok D 9-10Jl. Teuku Umar, Pontianak 78117Ph

: (0561) 765 333Fax : (0561) 743 980email : [email protected]

Yogyakarta

1st FloorJl. Magelang km 6.2Yogyakarta 55184Ph : (0274) 623 168Fax : (0274) 623 352email : [email protected]

Solo

Jl. Slamet Riyadi No. 312Solo 57112Ph : (0271) 7650 777Fax : (0271) 7651 555email : [email protected]

Semarang

Candi Plaza BuildingGround FloorJl. Sultan Agung No. 90 - 90ASemarang 50252Ph : (024) 850 2121Fax : (024) 850 2112email : [email protected]

Denpasar

Jl. Teuku Umar No. 188Denpasar 80113Ph : (0361) 223 000Fax : (0361) 248 950email : [email protected]

Monex SudirmanWisma Kiai, Lt. 20Jl. Jend. Sudirman Kav. 3/4Jakarta 10220Ph : (021) 572 4377, 572 2345Fax : (021) 572 4366, 572 4066email : [email protected]

Monex Kelapa GadingRuko Inkopal Block. C12BJl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta 10340.Ph : (021) 4585 1305Fax : (021) 4585 1552

Monex SalembaMenara Salemba Lantai 9Jl. Salemba Raya No. 5 Jakarta Pusat 10440 Ph : 021 3900561 Fax : 021 39842969

Page 51: Futures Monthly October 2011
Page 52: Futures Monthly October 2011