futures monthly july 2011

52

Upload: monex-investindo-futures

Post on 09-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Majalah panduan investasi pasar keuangan, forex, indeks saham, komoditi, CFD

TRANSCRIPT

Page 1: Futures Monthly July 2011
Page 2: Futures Monthly July 2011
Page 3: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 3

Pengantar Redaksi

What Inside ? Editor Focus _______________________04 Hutang Besar Hantui Pasar

Forex Market Outlook _______________07 Goodbye QE2, Welcome Back Dollar ! Stock Index Market Outlook __________11 Paceklik Gain Bayangi Bursa Regional

Gold Outlook ______________________16 Situasi Tidak Pasti? Emas Pasti!

Liputan Khusus ____________________18 Monex Corporate Seminar - Dar Wong Live Clinic

Commodity Focus __________________21 Performa Tiga Negara Tentukan Harga

Multilateral Product _________________23 CPO Masih Akan Bergejolak

CFD Strategy ______________________25 Waktunya Berburu Saham Atraktif!

Famous Person ____________________28 Steven A. Cohen - A Short-Term Trader

Highlight Indonesia _________________30 Jangan Cemaskan Performa Rupiah

Trading Strategy ____________________32 Mengidentifikasi Pola Harga Di Pasar

Automated Trading _________________34 Pencari Efisiensi Harga Di Kala Krisis

Invesment Clinic ___________________36 Analisis & Sistem Trading

Fundamental Analysis _______________38 Durable Goods Orders

Central Bank Interest Rate Outlook ____41

Global Economic Calendar ___________42

Mr. Smart Investment _______________44 Stop Loss

FUTURESMONTHLY 53th Edition July 2011

DISCLAIMERIsi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi

Selviyani Putri

Forex Market OutlookSesuai dengan ekspektasi pasar, the Federal Reserve menghentikan program Quantitative Easing 2 senilai $600 miliar meski kondisi ekonomi masih jauh dari harapan. Kepala the Fed, Ben S. Bernanke secara jelas menyebut bahwa ekonomi AS melambat. Bagaimana prospek USD dan mata uang utama dunia pasca berakhirnya stimulus AS? Temukan jawaban secara tuntas di kolom: ‘Goodbye QE, Welcome Back Dollar!’

Gold OutlookKrisis hutang menjadi momok menakutkan bagi pelaku pasar karena menciptakan situasi yang tidak pasti. Tidak heran jika investor cenderung sangat berhati-hati dalam mengelola portofolio mereka. Meskipun situasi tidak pasti, selalu ada sebuah investasi yang memberi kepastian. Investasi apakah itu? Dan mengapa investasi tersebut pasti? Simak jawabannya di artikel : ‘Situasi Tidak Pasti? Emas Pasti!’

Dar Wong ClinicMonex selalu memberi pelayanan terbaik bagi para nasabahnya (Best Service). Tidak tanggung-tanggung, Monex secara eksklusif mengundang pakar trading dari Singapura untuk berbagi pengalaman dengan nasabah, sekaligus mengulas kiat-kiat pengelolaan portofolio dengan baik. Dar Wong membuka rahasia strategi trading kepada seluruh peserta clinic. Bagi Anda yang tidak mendapat kesempatan untuk berpartisipasi, Futures Monthly akan me-review tips dari Dar Wong langsung ke hadapan Anda.

Highlight IndonesiaRupiah masih terlampau tangguh untuk digeser dari range 8500-8600 per dollar AS. Namun, faktor eksternal tidak terlalu positif bagi valuta domestik. Mampukah Rupiah mempertahankan penguatan? Bagaimana pula dengan faktor internal yang masih solid saat ini? Apakah masih cukup solid untuk mendukung aliran modal masuk ke tanah air? ‘Jangan Cemaskan Performa Rupiah’ siap menjawab pertanyaan tersebut.

Untuk menyembuhkan suatu penyakit kronis, dibutuhkan obat mujarab dan penanganan oleh dokter spesialis yang sangat profesional. Jika sudah terlanjur akut, maka tentu dibutuhkan waktu penyembuhan lebih lama serta kerjasama yang baik antara si penderita dan sang dokter. Tanpa adanya kerjasama yang baik sulit rasanya untuk mencapai kesembuhan. Demikian kira-kira gambaran mengenai kondisi negara Eropa dan Amerika Serikat. Uni Eropa berperan ibarat dokter yang tengah berjuang menyembuhkan hutang kronis pasiennya, yaitu Yunani. Kini timbul perdebatan tentang obat bernama ‘bail out’ yang akan disuntikkan ke pembuluh darah Yunani, khususnya setelah si pasien dianggap tidak mampu diajak bekerjasama. Penyakit Amerika Serikat juga sama parahnya dengan Yunani. Pemrintah harus menaikkan ambang hutang agar sanggup bertahan sampai 2013. Bagaimana kondisi aktual dari kedua negara ini? Dapatkan informasi selengkapnya pada Editor Fokus : ‘Hutang Besar Hantui Pasar’.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya :

Page 4: Futures Monthly July 2011

4 FuturesMonthly

Page 5: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 5

Page 6: Futures Monthly July 2011

6 FuturesMonthly

Editor FocusAriston TjendraHead of Research and Analyst Monex

Negara-negara yang terimbas krisis tahun 2008 memerlukan banyak sekali dana untuk membangun kembali perekonomiannya.

Berhutang merupakan salah satu opsi untuk membiayai pembangunan. Pemerintah negara-negara tersebut mengeluarkan berbagai obligasi dengan tenor variatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagian obligasi sudah ada yang jatuh tempo, sehingga dibutuhkan dana untuk membayar obligasi tersebut dengan cara menerbitkan obligasi baru. Akibat kinerja perekonomian menurun, negara-negara yang terkena krisis tidak memperoleh penghasilan cukup sehingga terjadi defisit anggaran. Pemerintah tidak dapat membayar pengeluaran dari pendapatannya. Kian

Hutang Besar Hantui Pasar

Persoalan hutang kembali menghantui para pelaku pasar keuangan dunia. Seakan tidak pernah habis, masalah ini terus muncul ke permukaan. Pelaku

pasar mengkhawatirkan penyelesaian hutang yang tidak menentu akan memicu krisis ekonomi lanjutan. Negara-negara perekonomian besar dunia

membawa bahaya laten hutang yang membengkak.

hari defisit justru bertambah besar karena pemasukan makin berkurang namun belanja anggaran terus naik.

Isu terpanas bulan lalu masih mengenai bailout bagi Yunani. Negara ini sebenarnya sudah mendapat bailout dari Uni Eropa (EU) dan Dana Moneter Internasional (IMF) pada awal Mei 2010 senilai 110 miliar euro yang dibagi dalam tiga tahun. Namun pemerintah masih memerlukan dana tambahan untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan Juli nanti. Rupanya dana bailout yang sudah cair tidak mampu menutup semua kewajiban Yunani. Pemerintah memerlukan tambahan pinjaman sebesar 12 miliar euro untuk membayar bunga dan pokok hutang sebesar 6,5 miliar

6 FuturesMonthly

Page 7: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 7

euro pada awal Bulan Juli. Jika kewajiban itu gagal terpenuhi, maka Yunani dinyatakan default atau gagal bayar.

Muncul berbagai respon untuk menyelesaikan masalah Yunani. Beredar wacana restrukturisasi hutang, ada pula yang menawarkan solusi pemberian bantuan bailout baru. Para pejabat moneter cenderung memilih opsi ke-2, tapi tidak demikian dengan para petinggi pemerintahan Eropa. Bailout tambahan sama dengan memberi modal segar untuk Yunani. Lalu, dari mana dana tersebut berasal? Tentu dari kas negara yang berasal dari hasil pajak rakyat. Hal inilah yang menimbulkan sikap keberatan banyak kepala pemerintahan. Rakyat akan protes keras bila pemasukan negara dipakai untuk membenahi persoalan negara lain. Alhasil, muncul opsi untuk merestrukturisasi hutang dengan cara memperpanjang masa pembayaran hingga beberapa tahun ke depan.

Sebaliknya, para pejabat bank sentral Eropa (ECB) tidak ingin mengambil opsi restrukturisasi tersebut. Pilihan ini sama artinya dengan mengakui ketidakmampuan Yunani untuk melunasi hutang atau dianggap default. Peringkat hutang negara ini akan meluncur drastis sehingga surat hutangnya tidak lagi memenuhi syarat untuk dijadikan agunan. ECB telah meminjamkan dana sebesar 80 miliar euro bagi perbankan Yunani dengan menerima surat hutang pemerintah sebagai jaminannya. Artinya jika Yunani default, ECB memiliki surat hutang yang tidak akan laku untuk dijual. Patut dicatat, persoalan hutang Yunani tidak terpaku di Yunani saja. negara ini banyak meminjam dana dari perbankan negara Eropa, antara lain bank-bank di Prancis, Inggris dan Jerman. Dengan demikian, bank-bank tersebut akan mengalami kerugian besar jika Yunani divonis bangkrut. Bila perbankan tidak mempunyai dana yang cukup, maka harus diterapkan proses rekapitalisasi atau bahkan likuidasi. Dan hal tersebut berpotensi membebani keuangan negara sehingga bisa menciptakan krisis keuangan baru. Bahaya inilah yang menghantui benak para pelaku pasar. Krisis hutang Yunani dapat menciptakan krisis keuangan berkepanjangan di Eropa, atau bahkan bisa menyebar ke kawasan lain. Pertumbuhan ekonomi dunia bisa ikut terganggu oleh persoalan hutang ini.

Bukan hanya Yunani yang memicu kecemasan pelaku pasar. Negara lain yang termasuk dalam akronim PIIGS

Editor Focus

“Persoalan hutang ini dapat dipastikan akan berlangsung bertahun-tahun dan berpotensi besar timbul persoalan

baru seperti yang dialami Yunani.”

(Portugal, Irlandia, Italia, Spanyol) juga layak mendapat perhatian. Portugal dan Irlandia sudah mendapat bailout dari Uni Eropa dan IMF. Sementara Italia dan Spanyol dikhawatirkan tidak mampu membayar kewajiban masing-masing karena pertumbuhan ekonominya terlalu kecil. Angka pengangguran dan ketidakmampuan pemerintah mengatasi defisit anggaran makin melengkapi derita kedua negara. Peristiwa yang dialami Yunani bisa terjadi di negara-negara tersebut, sehingga krisis hutang bisa bertambah parah.

Persoalan hutang ini dapat dipastikan akan berlangsung bertahun-tahun dan berpotensi besar timbul persoalan baru seperti yang dialami Yunani. Setiap jatuh tempo obligasi negara Eropa terutama yang tergabung dalam PIIGS akan menjadi pusat perhatian para pelaku pasar. Para pengambil kebijakan berusaha mengatasi persoalan ini dengan memperketat anggaran, menghemat dana belanja pemerintah

atau paling tidak memperkecil defisit supaya neraca keuangan tetap positif. Proses ini tentu tidak akan selesai dalam waktu singkat. Apalagi langkah efisiensi bisa mengurangi kemampuan pemerintah dalam membiayai perekonomian negara, artinya tingkat pertumbuhan ekonomi merosot dan pemasukan negara berkurang.

Masalah hutang juga membebani negara dengan perekonomian terbesar dunia, Amerika Serikat (AS). Total hutang pemerintah AS saat ini sudah sebesar $14,287 triliun atau sekitar 100% dari total GDP-nya.

Defisit anggaran juga membengkak hingga kisaran $1 triliun lebih atau 11% dari total GDP. Hal ini tentu sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi bila pemerintah tidak mampu mengelola keuangannya dengan benar.

Pemerintah AS sendiri sedang bergelut dengan anggaran belanja untuk tahun fiskal 2011 (Oktober 2010-September 2011), yang sampai saat ini belum mendapat persetujuan kongres.

Masih ditambah lagi dengan persoalan batas hutang pemerintah yang sudah mendekati batas atas, yaitu sebesar $14,294 triliun pada bulan Mei lalu. Menurut hukum AS, setiap hutang pemerintah harus mendapat restu dari Kongres. Anggota kongres dari Partai Republik mensyaratkan pemerintah untuk memangkas pengeluaran lebih besar lagi agar kenaikan batas atas hutang bisa disetujui.

“Krisis hutang Yunani dapat menciptakan

krisis keuangan berkepanjangan di Eropa, atau bahkan bisa menyebar ke

kawasan lain.”

Page 8: Futures Monthly July 2011

8 FuturesMonthly

Negara Perkiraan Rasio Hutang Kotor Pemerintah dibandingkan Total GDP GDP (%) (Triliun USD) 2011 2012 2013 2014 Jepang 229.08 233.37 238.04 242.39 4.31Yunani 152.32 157.65 156.95 152.52 0.32Italia 120.25 119.98 119.72 119.27 1.77Irlandia 114.07 121.51 125.77 124.96 0.17Amerika Serikat 99.52 102.90 105.60 107.53 14.66Portugal 90.55 94.62 97.51 100.82 0.25Perancis 87.62 89.66 90.30 89.77 2.15Inggris 83.03 86.49 87.44 86.54 2.17Jerman 80.11 79.44 77.86 75.81 2.94Spanyol 63.92 67.07 69.86 72.10 1.37

Tabel Perkiraan Rasio Hutang Kotor Pemerintah Dibandingkan GDP menurut Dana Moneter Internasional

Editor Focus

“Untungnya, surat hutang pemerintah

Jepang sebagian besar dimiliki oleh rakyatnya sendiri sehingga tidak bergantung banyak pada pihak asing.”

“Persoalan hutang ini dapat dipastikan akan berlangsung bertahun-tahun dan berpotensi besar timbul persoalan

baru seperti yang dialami Yunani.”

Tiga lembaga pemeringkat dunia Standard & Poor’s, Moody’s dan Fitch telah memperingatkan bahwa peringkat hutang AS dalam bahaya jika pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah anggarannya. Moody’s dan Standard & Poor’s bahkan sudah memangkas outlook hutang AS pada tanggal 2 Juni dan 18 April lalu. Fitch menegaskan bahwa peringkat hutang AS dalam outlook negatif jika hingga tanggal 2 Agustus nanti kongres tidak menaikkan batas atas hutang pemerintah. Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa sejak tanggal 2 Agustus nanti, pemerintah sudah tidak dapat berhutang lagi karena beban yang ada sekarang sudah mencapai batas atas yang ditentukan kongres.

Negara ekonomi terbesar ketiga dunia, Jepang, juga tidak lepas dari beban hutang yang bahkan bisa dibilang sangat besar. Bila dihitung berdasarkan rasio hutang dengan GDP, Jepang memegang rasio yang tertinggi di dunia dengan perkiraan tahun ini mencapai 228%, dua kali lipat lebih dibanding AS. Untungnya, surat hutang pemerintah Jepang sebagian besar dimiliki oleh rakyatnya sendiri sehingga tidak bergantung banyak pada pihak asing. Namun demikian, sebagai dampak dari keadaan ekonomi domestik yang semakin terpuruk akibat bencana tsunami dan deflasi berkepanjangan, rakyat Jepang bisa saja

tidak lagi mampu membeli surat hutang negara atau memperpanjang kepemilikan surat hutangnya.

Standard & Poor’s sudah menurunkan peringkat hutang jangka panjang Jepang dari AA menjadi AA minus

pada Bulan Januari lalu dan kembali memperingatkan Jepang pada Bulan April bahwa peringkat hutangnya dapat diturunkan lagi. Menurut S&P, biaya rekonstruksi pasca bencana akan sangat membebani keuangan pemerintah Jepang. Dengan biaya yang diperkirakan bisa mencapai 50 triliun yen, level hutang Jepang bisa naik signifikan. Sementara dua badan pemeringkat lain, Moody’s dan Fitch, sedang bersiap-siap

untuk menurunkan peringkat hutang Jepang.

Beban hutang besar tanpa diimbangi kemampuan membayar yang mumpuni akan membuat perekonomian

suatu negara melambat. Pemerintah akan fokus pada upaya pembayaran hutang-hutangnya dengan melakukan penghematan besar di berbagai bidang. Alhasil, langkah ini akan mengabaikan investasi-investasi yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Apalagi kalau pemerintah tersebut tidak mampu mengelola hutangnya dengan baik, negara akan ikut terjebak dalam spiral hutang hingga akhirnya memohon

pernyataan default alias bangkrut.

Page 9: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 9

Forex Market OutlookAlbertus ChristianSenior Research and Analyst Monex

Berdasarkan komentar Chairman of Federal Reserve, Ben S. Bernanke, perlambatan ekonomi yang terjadi masih bersifat temporer dan momentum diharapkan berbalik positif setidaknya pada akhir Q4 2011. Pernyataan ini cukup menenangkan pasar karena penilaian ekonomi Amerika Serikat (AS) tidak seburuk perkiraan sebelumnya. Resesi bukanlah skenario utama bank Sentral AS, sementara perlambatan ekonomi juga akan memudar di semester II 2011. Namun siklus kenaikan bunga belum bisa dijalankan selama pertumbuhan ekonomi masih lemah, terutama di sektor tenaga kerja. Faktor positif dan negatif bagi kurs Dollar, berdasarkan Statement FOMC :

- Sektor tenaga kerja lebih lemah dibanding perkiraan, ditambah downgrade laju pemulihan ekonomi (negatif).

- Komite FOMC berharap laju pemulihan mendapat momentum pada triwulan berikutnya. Meski

Goodbye QE2, Welcome Back Dollar!

Dollar AS akhirnya berhasil rebound terhadap mata

uang major setelah FOMC meeting. Sesuai prediksi,

program pembelian Treasury senilai $600

miliar diakhiri pada bulan Juni lalu. Adapun tingkat suku bunga masih akan

dipertahankan hingga sekitar 2 sampai 3 FOMC meeting

berikutnya, tergantung pada perkembangan data ekonomi.

Page 10: Futures Monthly July 2011

10 FuturesMonthly

Forex Market Outlook

telah sedikit naik, angka inflasi masih cukup terkontrol (positif).

- Perekonomian jangka menengah masih memerlukan tingkat suku bunga rendah, setidaknya beberapa bulan lagi (sedikit positif).

- Komite FOMC akan melengkapi pembelian sekuritas Treasury senilai $600 miliar hingga akhir bulan Juni. Komite juga mempertahankan kebijakan reinvestasi pembayaran prinsipal kepemilikan surat berharga (sedikit positif).

Dollar index sudah mengalami rally sekitar 10% terhadap mata uang ber-yield tinggi, mencerminkan antisipasi para pelaku pasar atas berakhirnya QE2. Masa jatuh tempo QE akan positif bagi dollar, maka USD seharusnya masih berpotensi menguat lebih lanjut. Untuk mengantisipasi rally dollar, maka strategi major currencies pada bulan Juli adalah sebagai berikut:

EUR/USD: Momen Keluar dari Area KonsolidasiLonjakan harga energi dan pangan memberi tekanan bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menjaga inflasi inti. Dengan asumsi harga minyak masih di kisaran yang sama, maka peluang kenaikan bunga ECB masih besar sehingga berpeluang menunjang penguatan euro untuk jangka pendek. Resiko utama adalah krisis hutang yang rawan memantik kekacauan di sistem perbankan Eropa. Mengingat eksposur bank-bank Eropa pada hutang Yunani cukup besar, terutama di Prancis (56.7%), Jerman (34%), Inggris (14.1%) dan Portugal (10.3%). Sebaliknya, imbas default Yunani bagi perbankan AS masih kecil (di bawah 7.5%), menurut pernyataan Bernanke yang terakhir.

Studi Teknikal: Terjadi rally dollar AS terhadap Euro setiap kali program pemangkasan kuantitatif (QE) berakhir. Kami masih memperkirakan pengulangan pola tersebut saat QE2 usai. Pada grafik weekly, dapat terlihat harga gagal menembus secara konsisten ke bawah 1.4280 (support utama dari grafik monthly). Oleh karena itu, pada fase ini perlu kehati-hatian menghadapi konsolidasi lebar hingga ke area resisten

monthly (kisaran 1.5000). Pola lain yang cukup menarik adalah pembentukan konsolidasi pasar (range market) sebelum terjadi bearish reversal seperti yang tampak di bulan April 2008 dan Oktober 2009. Strategi terbaik pada fase ini adalah menunggu price action membentuk kisaran yang cukup sempit. Jika terjadi penembusan harga di bawah level dinamis, maka dapat menjadi momentum jual EURUSD untuk setidaknya mengincar level support kunci 1.4000.

GBP/USD: Tekanan Bearish Membayangi?

Potensi penurunan pertumbuhan ekspor akibat permintaan global yang lemah masih memberi tekanan

pada laju inflasi. Alhasil, Bank of England sulit menaikkan bunga, bahkan ada sinyalemen ekspansi QE jika deflasi kembali mencuat. Hal ini terbalik dengan kebijakan moneter AS, yang akan mengakhiri siklus suku bunga rendah di semester II. Apalagi tingkat keyakinan konsumen Inggris masih lemah, kondisi kredit ketat dan konsolidasi fiskal sejalan dengan krisis hutang Yunani, sehingga menambah katalis negatif bagi poundsterling.

Studi Teknikal: Level statis support dan resisten yang diambil pada grafik monthly masih menjaga kisaran harga GBPUSD, meskipun dari perspektif daily harga membentuk Higher High dan Higher Low sejak bulan Mei 2010. Namun tekanan seller tampak jelas pada area 1.6745, untuk menguji level support 1.5985. Anjlok secara konsisten ke bawah area tersebut, dapat memicu momentum bearish lebih lanjut untuk

“Dollar index sudah mengalami rally

sekitar 10% terhadap mata uang ber-yield

tinggi, mencerminkan antisipasi para

pelaku pasar atas berakhirnya QE2.”

Page 11: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 11

Forex Market Outlook

“Alhasil, Bank of England sulit

menaikkan bunga, bahkan ada sinyalemen ekspansi QE jika deflasi kembali

mencuat.”

mengincar area 1.5345 pada long term. Strategi terbaik pada fase ini adalah sell on rally 1.6200 atau 1.6545, adapun level cut loss yang cukup aman terletak di area 1.7042.

AUD/USD: Peluang Counter TrendPenghematan konsumen dan efek apresiasi mata uang Aussie pada bisnis lokal akan menghambat pertumbuhan. Namun di sisi lain, ekspor terus mengalami rebound. Investasi pertambangan dan rekonstruksi juga masih menopang perekonomian Australia. Faktor positif lain adalah potensi pengetatan moneter lebih lanjut karena statement RBA yang terakhir masih positif, baik dari sisi pertumbuhan, neraca perdagangan, investasi swasta maupun pendapatan nasional.

Studi Teknikal: Di seluruh time frame (monthly, weekly dan daily), teknikal AUDUSD masih bullish sejalan dengan formasi price action yang berhasil mencetak Higher high dan higher low. Bagaimanapun, pair AUD/USD sudah memasuki teritori jenuh beli/overbought sehingga diperlukan koreksi untuk menetralisir situasi. Strategi terbaik pada fase ini adalah buy on Dip di kisaran 1.0440 atau 1.0000. Trader agresif mungkin dapat melakukan trading counter trend untuk mengantisipasi koreksi, khususnya jika terjadi rally berlebihan hingga ke area 1.1010-1.1075.

USD/JPY: Penundaan RekonstruksiPenutupan pembangkit listrik nuklir Hamaoka akan memperburuk masalah kekurangan daya di

Jepang. Kerusakan fasilitas fabrikasi semikonduktor akan menyebabkan rantai pasokan berkurang untuk keperluan ekspor. Produksi industri diproyeksikan baru bisa pulih pada Q4 dan mencapai kapasitas penuh pada akhir tahun. Resesi akan mencapai titik terendah pada Q2, dengan pemulihan berbentuk V-shaped pada tahun 2012. Inflasi inti dapat berbalik positif tahun 2013, namun rekonstruksi akan tertunda akibat perselisihan politik soal anggaran pendanaan ke-dua di bulan

Agustus. Konflik politik, khususnya setelah PM Naoto Kan kemungkinan mengundurkan diri, berdampak negatif bagi mata uang yen Jepang.

Page 12: Futures Monthly July 2011

12 FuturesMonthly

Forex Market Outlook

Studi Teknikal: Secara teknikal, USD/JPY kurang berpartisipasi dalam rally Dollar setelah pemangkasan QE1 berakhir. Hal ini karena adanya kekhawatiran untuk menambah stimulus. Dapat terlihat pola yang terjadi, saat penembusan di bawah range market (RM) sebelum seller mendominasi dan membawa mata uang Yen Jepang anjlok ke titik terendah 79.90. Kondisi kali ini cukup berbeda, QE2 berakhir namun tidak ada ekspektasi penambahan stimulus tahap berikutnya (QE3). Sehingga bisa diperkirakan harga masih bergerak dalam RM 79.90-84.00. Dibutuhkan penembusan secara konsisten di atas 84.00 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut dan mengincar area 94.95 pada long term. Major Currencies Forecast di Bulan Juli:

Pair Forecast Value

EUR/USD 1.4050

GBP/USD 1.6190

AUD/USD 1.0250

USD/JPY 83.80

USD/CHF 0.8520

Major Currencies Forecast di Bulan Juli:

Page 13: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 13

Stock Index Market OutlookDaru WibisonoSenior Research and Analyst Monex

Rilis output industri dan penjualan ritel China medio Juni silam menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Meski inflasi bulan Mei adalah yang tertinggi selama hampir tiga tahun, pemerintah China

diyakini mampu mengendalikannya tanpa harus mengorbankan perekonomian. Salah satu langkah yang sudah diambil bank sentral (PBOC) adalah dengan menaikkan Giro Wajib Minimum. Sementara itu, rangkaian data dari AS turut menambah optimisme para pemodal. Meski turun, angka penjualan ritel tidak seburuk prediksi para ekonom. Data persediaan dunia usaha juga naik, sehingga mengindikasikan perbaikan tingkat permintaan konsumen AS.

Investor masih harus mewaspadai perjalanan ekonomi AS serta kelanjutan masalah hutang Yunani, mengingat dua hal itu bisa membuat harga saham tertekan. Dari Eropa, pertemuan menteri keuangan regional menemui jalan buntu dalam menetapkan pemberian bailout tambahan untuk Yunani. Keprihatinan investor diperparah oleh peringatan lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service. Moody’s kemungkinan memangkas peringkat hutang bank-bank di Perancis yang memiliki eksposur hutang dengan Yunani. Saat bersamaan, data perekonomian AS merefleksikan adanya masalah yang cukup beragam, mulai dari kenaikan harga-harga hingga pertumbuhan

Data penting dari 2 motor perekonomian utama

dunia, China dan Amerika Serikat (AS) sedikit

meredam kekhawatiran soal perlambatan ekonomi dunia. Beberapa indikator

ekonomi kedua negara terpantau membaik

sehingga investor kembali tergoda untuk masuk ke pasar. Di samping

harga saham-saham yang sudah oversold tahun ini, kebangkitan risk-appetite

untuk sementara waktu mampu menghapus

kekhawatiran soal krisis hutang zona euro.

Paceklik Gain Bayangi Bursa Regional

FuturesMonthly 13

Page 14: Futures Monthly July 2011

14 FuturesMonthly

Stock Index Market Outlook

industri yang lemah. Data perekonomian yang kurang kondusif akan membebani sektor berbasis keuangan dan konsumsi, seperti saham perbankan

Grafik Indeks Dow Jones (sumber: MonexTrader)

dan ritel. Setelah kebijakan Quantitative Easing (QE) senilai US$600 miliar memasuki jatuh tempo, pasar dipastikan lebih waspada lagi sebelum masuk posisi.

Analisa Teknikal: Sesuai prediksi Kami sebelumnya, bila Dow Jones

pecah di bawah level 12000, indeks akan keluar dari jalur Bullish Trend Channel dan berubah menjadi bearish. Indikator MACD yang downtrend turut memperkuat kondisi bearish lanjutan untuk membidik support 11700 (Fibonacci 23.6%). Penurunan lebih dalam akan mengantar indeks ke 11530 (level terendah bulan Maret 2011), hingga akhirnya bertemu dengan tahanan 11275 (Fibonacci 38.2%).

Sementara rebound Dow akan kembali terbatas di kisaran 12000. Sukses melewati angka ini akan membawa indeks naik lagi menuju 12378, lalu ke level

terkuatnya di 12870 (titik tertinggi April 2011).

Indeks Nikkei – Jepang Tiga bulan setelah bencana gempa bumi, tsunami dan kebocoran nuklir, pelaku pasar kini mulai bergairah untuk kembali berinvestasi di Nikkei. Berbagai alasan penting yang patut dijadikan latar belakang adalah valuasi saham yang rendah, peluncuran program rekonstruksi senilai $300 miliar dan optimisme Bank of Japan (BOJ) terhadap

pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, kemunculan sinyal pemulihan aktivitas operasional perusahaan menjadi pertimbangan bagus untuk mengoleksi saham. Faktor internal lain yang turut memperkokoh pondasi penguatan Nikkei adalah kebijakan Bank of Japan (BOJ) untuk menahan suku bunga rendah pada pertengahan

Juni lalu. BOJ juga menaikkan perkiraan terhadap ekonomi Jepang, yang terindikasi akan pulih secara moderat sejak pertengahan tahun fiskal 2011/12. Otoritas bahkan menyiapkan dana senilai 500 miliar yen ($6.23 miliar) untuk membatasi pinjaman kredit baru bagi bank-bank. Program ini menjadi bagian dari skema pemberian pinjaman BOJ yang ditujukan bagi sektor industri. Sementara faktor eksternal yang dapat memacu minat beli investor asing adalah peningkatan pada sederet

data ekonomi China, mulai dari inflasi harga konsumen, produksi industri hingga penjualan ritel.

Namun penguatan Nikkei akan terbatas dan tampak peluang koreksi tajam apabila yen menguat terhadap dollar AS. Pasalnya, apresiasi JPY akan mempersulit sektor industri dan manufaktur Jepang untuk menjaga produksinya. Potensi penguatan yen terhadap dollar AS kian nyata setelah pernyataan bernada bearish

Grafik Indeks Nikkei (sumber: MonexTrader)

Page 15: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 15

Stock Index Market Outlook

“di Korea Selatan, data ekonomi justru terpantau

kurang memuaskan, seperti penurunan angka ekspor dan penyusutan

permintaan.”

keluar dari Presiden Federal Reserve, Ben Bernanke. Dalam pidatonya, Bernanke menggarisbawahi masalah pelemahan ekonomi namun tidak membuka kemungkinan peluncuran stimulus moneter baru guna menyokong perekonomian. Di saat yang sama, permintaan produksi permesinan Jepang (machinery orders) di luar dugaan merosot tajam sehingga memperkuat indikasi menyusutnya pengeluaran modal pengusaha. Dengan demikian, kombinasi antara pesimisme Bernanke dan pelemahan sederet data domestik berpotensi mencegah Nikkei untuk menyambangi level-level resisten berikutnya.

Analisa Teknikal: Setelah gagal melanjutkan tren bullish, indeks Nikkei (NK_JPK50) terkikis dan membentuk pola bearish beriringan dengan dua moving average-nya yang saat ini downtrend. Indikator MACD yang terkondisi bearish akan membawa indeks Nikkei tenggelam lebih dalam ke bawah Fibonacci 50% untuk menghampiri kisaran 8970. Pecah level ini, level terendah Agustus 2010 (8725) sudah siap menyambut sebagai support berikutnya, hingga kemudian Nikkei jenuh di kisaran 8515.

Sementara penguatan Nikkei akan terbatas pada 9700 (Fibo 61.8%) dan psikologis 10000. Berhasil tembus resisten tersebut, indeks akan menghadapi ujian melewati angka 10150 untuk mengubah bias jadi bullish jangka panjang.

Indeks Hang Seng – Hong KongSecara marjinal, indeks Hang Seng masih berpeluang

mendulang gain. Minat short-covering akan mendominasi pasar karena sentimen terangkat oleh data ekonomi China yang makin membaik. Masih terlalu dini untuk memperkirakan penurunan tajam pada aktifitas ekonomi, mengingat investasi properti dan produksi industri di China daratan mengalami lonjakan. Penguatan indeks Hang Seng lebih lanjut akan terbentur kelesuan sektor perbankan, khususnya setelah bank sentral China menaikkan Reserve Requirement Ratio (RRR) bagi bank komersial sebanyak 50 bp. Penyesuaian

tersebut adalah untuk kali ke-enam sepanjang tahun ini, sebagai bagian dari kampanye pembendungan laju inflasi yang sudah sampai pada level tertinggi dalam 34 bulan terakhir. Adapun faktor lain yang rentan menahan laju indeks adalah pengetatan moneter lanjutan dari Beijing serta langkah penambahan modal oleh sejumlah bank guna memenuhi Capital Adequancy Requirements (Rasio

Kecukupan Modal). Hal ini memaksa investor mengurangi ekspansi pada sektor terkait, yaitu perbankan. Pada akhirnya, aksi jual masih akan mewarnai sektor perbankan di setiap sesi perdagangan sehingga menjadi penghambat utama bagi indeks Hang Seng.

Analisa Teknikal: Setelah konstan terperosok di dalam zona bearish, indeks Hang Seng futures (HK_HKK50) kemungkinan terus tertekan seiring kedua moving average-nya terkonfirmasi downtrend. Sementara indikator lainnya, MACD dan Stochastic juga mengalami hal serupa. Gejala bearish Hang Seng tentu akan menekan indeks hingga ke level 21225 (Fibonacci 61.8%). Perjalanan bearish akan lengkap bila indeks kembali pecah pada support berikutnya, yaitu 20700 dan 20235 (level terendah Agustus 2010).

Sementara penguatan akan terbatas pada resisten pertama di 21935 (Fibonacci 50%) dan 22645 (Fibonacci 38.2%). Tembus ke atas level ini maka bullish lanjutan akan terpicu menuju psikologis 23000 hingga 23520 (Fibonacci 23.6%).

Grafik Indeks Hang Seng (sumber: MonexTrader)

Page 16: Futures Monthly July 2011

16 FuturesMonthly

Stock Index Market Outlook

Indeks KOSPI – Korea SelatanInvestor kembali bersemangat memarkir dananya di indeks KOSPI setelah data ekonomi China mengangkat sentimen pasar. Tingkat inflasi dan output yang masih tinggi menunjukkan bahwa ekonomi China berada dalam kurva bullish. Kondisi ini tentu membawa prospek apik bagi kalangan pengusaha, yang menjadikan China sebagai negara tujuan ekspor. Namun di Korea Selatan, data ekonomi justru terpantau kurang memuaskan, seperti penurunan angka ekspor dan penyusutan permintaan. Situasi ekonomi terkini bisa berdampak pada penurunan minat beli terhadap saham di KOSPI.

Kekhawatiran eksternal yang dapat membebani pasar antara lain kemungkinan langkah pengetatan oleh China

Grafik Indeks KOSPI (sumber: Thomson Reuters)

untuk meredam inflasi. Pada bulan lalu, sentimen juga terpukul karena pihak Standard & Poor’s menurunkan peringkat hutang jangka panjang negara Yunani menjadi ‘negatif’. Bahkan Kementerian Keuangan Korsel dalam outlook ekonomi bulanannya mengatakan bahwa kondisi eksternal ‘highly uncertain’, terutama di tengah lonjakan harga minyak. Lebih jauh, perlambatan ekonomi sejumlah negara besar dunia serta krisis fiskal Eropa masih membayangi lantai bursa.

Analisa Teknikal: Indeks bursa KOSPI-futures (KSc1) berpeluang besar melanjutkan koreksi seiring indikator Stochastic masih dalam tren bearish. Sementara kedua moving average-nya (MA-7 dan MA-14) telah berhasil saling berpotongan

untuk mengindikasikan pola downtrend. Indeks KOSPI kemungkinan besar dapat keluar dari bullish trend channel dan akan menuju support di 260.60 (Fibonacci 38.2%) dan 255.00 hingga 249.35 (Fibonacci 50%). Sementara bila terpantul dari 260.60, indeks akan terdorong naik ke resisten pertama 270.00 dan kemudian ke 274.50. Berhasil melangkahi dua tahanan tersebut akan membuka peluang berikutnya menuju 279.10, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci II minor.

Page 17: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 17

Page 18: Futures Monthly July 2011

18 FuturesMonthly

Gold OutlookJohannes GintingHead of Education Monex

Situasi Tidak PastiDrama hutang zona euro semakin rumit karena bailout senilai 12 Miliar euro, yang menjadi bagian dari program bantuan 110 miliar euro di awal tahun 2010, masih diperdebatkan. Para menteri keuangan Eropa merasa bahwa Yunani belum memenuhi syarat untuk mendapat bantuan. Mengingat langkah-langkah yang diambil Athena belum cukup memuaskan. Krisis hutang Yunani berpotensi menimbulkan malapetaka bagi sistem perbankan. Lembaga perbankan negara tersebut diperkirakan mengelola dana US$2 Triliun yang mengalir ke Portugal, Irlandia, Spanyol dan Italia. Oleh karena itu, bisa dibayangkan apa yang terjadi jika Yunani divonis gagal bayar.

Negara perekonomian terbesar dunia, Amerika Serikat (AS), juga terperangkap situasi yang memprihatinkan akibat beban hutang sangat besar. The Fed sendiri mengakui bahwa jika AS gagal menaikkan limit hutang

Jika Anda ingin berinvestasi di pasar keuangan namun tiba-tiba muncul situasi

tidak pasti, apa yang Anda lakukan? Diam saja dan menunggu sampai situasi

menjadi lebih pasti, atau mencari informasi dimana menempatkan investasi yang

pasti? Sebagai investor yang cerdas, Anda tentu memilih opsi yang ke-dua. Namun

patut diketahui lebih dahulu mengapa situasi pasar keuangan bisa tidak pasti dan

menentukan investasi apa yang memberi kepastian. Artikel ini akan memberikan

jawaban yang jelas untuk kedua pertanyaan ini sekaligus memberikan tips cara praktis menerapkan strategi trading.

Situasi Tidak Pasti?Emas Pasti!

18 FuturesMonthly

Page 19: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 19

pemerintah yang saat ini berada pada angka US$14,3 Triliun, maka AS berpotensi kehilangan kredibilitas. Tenggat waktu kesepakatan masalah hutang ini adalah sampai 2 Agustus. Agensi pemeringkat rating bersiap memberi penilaian terhadap obligasi AS. Awal bulan lalu, Moody’s telah memperingatkan adanya peninjauan kembali terhadap peringkat obligasi AS. Bahkan terbuka peluang penurunan rating jika AS gagal menaikkan batas pinjaman. Pada bulan April, Standard & Poor’s menurunkan peringkat hutang jangka panjang negara ini menjadi negatif. Fitch Rating juga tidak ketinggalan bersiap memangkas rating AS jika masalah hutang gagal tidak teratasi. Bernanke bahkan menyebut jika negaranya gagal menaikkan batas hutang, maka status USD sebagai alat tukar dunia akan hancur.

Investasi PastiMengacu pada ketidakpastian di pasar keuangan, investor merasa khawatir dengan nilai aset-aset yang mereka miliki. Apa saja bisa terjadi karena tidak ada yang tidak mungkin saat ini. Seandainya AS benar-benar gagal menaikkan batas hutangnya, maka pasar keuangan akan terguncang. Harga saham ikut runtuh dan mata uang USD akan ditinggalkan

hingga nilainya terus melemah. Demikian pula dengan masalah hutang Eropa, jika terus berlanjut dan bahkan menular ke negara lain, maka investor akan hilang kepercayaan dan takut memilih transaksi aset beresiko.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Satu-satunya cara adalah mencari investasi yang pasti, keamanan terjamin dan minim resiko. Karakter seperti itu hanya ada pada EMAS, logam mulia yang terbukti tangguh bertahan dalam krisis apapun. Harga emas terus meningkat dari waktu ke waktu, bahkan akhir-akhir

ini terlihat jelas bahwa masalah hutang zona euro dan AS justru mendorong kenaikan harganya. Seandainya masalah hutang makin memburuk, maka harga emas dipastikan melambung.

Gambar 1 menunjukkan bagaimana performa emas sejak tahun 1999 sampai tahun 2010. Selama 10 tahun terakhir, emas membuktikan diri jauh lebih unggul dibanding aset lain seperti ekuiti, komoditi, obligasi maupun properti.

Strategi TradingSejak awal 2011, emas mengalami koreksi yang wajar. Berdasarkan pola Fibonacci retracement, emas terkoreksi tidak lebih dari 72,8% (hitungan Fibonacci

: 0%, 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, 72,8% dan 100%). Seperti yang terlihat di grafik, emas

terkoreksi antara 50%, 61,8% dan 72,8%. Dari pola ini, Kita bisa mengambil satu kesimpulan bahwa ada peluang bagus untuk membeli emas saat koreksi pada tiga level tersebut. Di grafik, terlihat ada tiga contoh penggunaan Fibonacci Retracement yang mengacu pada tiga level di atas. Harga terkini menunjukkan emas berada di level $1546 (22/6/2011). Jika tembus level Fibo 100% di kisaran $1552 maka emas berpotensi meraih level tertingginya di $1576. Level Fibonacci ini juga bisa digunakan pada timeframe yang lebih pendek seperti 30 menit, 1 jam dan 4 jam. Tempatkan posisi beli di area 50%, 61,8% dan 72,8% dengan stop loss jika tembus 72,8%. Selamat mencoba, semoga sukses dalam trading!

Gambar 1 : Kinerja Emas dibandingkan dengan aset lain

“Seandainya masalah hutang makin

memburuk, maka harga emas dipastikan

melambung.”

“Agensi pemeringkat rating bersiap

memberi penilaian terhadap obligasi AS.”

Gold Outlook

FuturesMonthly 19

Page 20: Futures Monthly July 2011

20 FuturesMonthly

Liputan Khusus

Pada tahun 2007, banyak investor merugi saat bertransaksi di pasar keuangan. Kondisi fundamental ketika itu tidak kondusif untuk

meraih profit. Banyak orang bertanya, bagaimana sebuah investasi bisa menimbulkan kerugian besar? Trading is not investment, it’s a business! Dalam bisnis, semua orang butuh rencana dan strategi. Semakin lama Anda berkecimpung dalam dunia trading, makin banyak pula pengalaman yang Anda dapatkan. Dengan begitu, jam terbang tinggi akan mengasah kemampuan trading. Saat menghadapi masalah, investor yang berpengalaman akan mampu mengidentifikasinya dan mencari solusi satu per satu, sehingga profit bisa tetap diraih dalam situasi sesulit apapun.

Saat diterjang kerugian, banyak orang tidak tahu cara menanganinya dan terpaku dalam posisi loss tersebut.

MONEX CORPORATE SEMINARDAR WONG LIVE CLINIC

MONEX CORPORATE SEMINAR sukses menyelenggarakan event bertajuk Dar Wong -

Live Clinic pada Kamis, 9 Juni 2011 di auditorium Monex Pusat, Jl. Kebon Sirih, Jakarta. Sebanyak 30 nasabah tampak antusias menyimak strategi

trading yang diulas oleh analis kawakan asal Singapura di ruang auditorium Monex. Dar Wong

menawarkan sesuatu yang baru bagi nasabah, baik dalam pendekatan fundamental maupun

teknikal. Peserta dari berbagai kalangan dan usia tampak puas dan optimis untuk meraih profit

lebih optimal setelah mendapat pencerahan dari figur yang telah berkecimpung selama 22 tahun di dunia keuangan ini. Bagi Anda yang

tidak sempat menghadiri acara tersebut, Futures Monthly mengulas sebagian kiat trading ala Dar

Wong pada edisi kali ini. Selamat menikmati!

Page 21: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 21

Liputan Khusus

Ada kecenderungan untuk terus menunggu sampai esok atau bahkan keesokan harinya hingga kerugian bertambah besar. Mereka hanya bisa menyimpulkan kalau pasar sedang tidak bagus untuk bertransaksi. Hal itu tidak benar! Bagaimanapun kerugian harus dibatasi, control your loss!Terdapat dua faktor penggerak pasar yang harus diketahui:

1. Technical Forces: pergerakan pasar yang murni terjadi karena aspek teknikal/charting, tanpa pengaruh dari data fundamental maupun berita ekonomi. Bull dan bear forces seutuhnya dipengaruhi oleh analisa tenikal, di sinilah strategi trading berperan.

2. Fundamental Forces: pergerakan pasar yang tidak dipengaruhi oleh chart dan murni mengacu pada berita dan data fundamental. Tren ditentukan oleh perkembangan fundamental, misalnya ketika ada komentar dari pemerintah atau data ekonomi suatu negara.

Faktor mana yang lebih memegang kendali pergerakan? Saat indikator teknikal dan fundamental bullish, maka pergerakan mutlak dalam tren naik dan demikian pula sebaliknya. Tetapi ketika kedua faktor menunjukkan tren berlawanan, fundamental berperan lebih dominan. Misalnya indikator teknikal bearish saat fundamental bullish, maka pasar pasti bullish dan mengabaikan pelemahan teknikal. Dalam trading, aspek fundamental selalu menang dari studi teknikal.

Ulasan TeknikalUntuk menentukan tren penurunan, cukup dengan mengacu pada pola Head and Shoulders. Dalam indikator Fibonacci, koreksi selalu terbatasi oleh 3 level default: 38%, 50% dan 61%. Namun Saya mempunyai tahanan sendiri, yaitu: 1/3-50% dan 2/3-80%. Pertanyaannya sekarang adalah, Sejauh mana koreksi bisa terjadi? Menurut sistem Saya, fase penurunan pertama selalu terjadi dalam range 1/3 sampai 50%. Di tengah pergerakan harga, Kita juga harus terus memantau berita fundamental di pasar. Misalnya pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) di Amerika Serikat (AS) bulan Juni lalu. Keputusan yang paling ditunggu pada pertemuan tersebut adalah mengenai

keberlanjutan program pelonggaran kuantitatif atau Quantitative Easing (QE). Jika QE diperpanjang oleh Bank Sentral AS, maka berarti kenaikan pada harga emas. Sementara bila QE dihentikan, justru mata uang USD yang diuntungkan. Seandainya emas benar-benar melemah, penurunannya minimal sebesar 33% sampai 50%. Fase koreksi pertama pada rasio tersebut selalu

berlangsung sekitar 4-5 hari, dengan syarat tidak ada berita fundamental besar yang bisa membawa break high maupun break low. Sebagai catatan, karakteristik tersebut hanya berlaku pada chart daily untuk semua produk, baik komoditi, forex maupun indeks.

Semua pelaku pasar tentu menginginkan profit di tengah situasi apapun. Namun tidak banyak dari

mereka yang mampu mencetak laba secara optimal. Berikut ini adalah dua cara untuk menentukan level taking profit:

1. Menghitung pola wave – cara ini terbilang kompleks karena Anda harus memiliki kecermatan dan pengalaman supaya bisa membaca alur pergerakan pada grafik.

2. Mengeksekusi pada tenggat waktu 4 hari atau ketika pergerakan 33% tercapai – kembali kepada metode yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika target belum tercapai dalam jangka waktu tersebut, sebaiknya memilih untuk exit.

Setiap trader juga harus mengenal karakteristik diri sebelum memutuskan gaya trading. Terdapat 3 tipe trader yang bertransaksi di pasar berjangka, yaitu:

- Intraday Traders, adalah mereka yang selalu masuk dan keluar posisi pada hari yang sama.

- Daily Traders, adalah mereka yang biasanya memegang posisi hingga 4-5 hari. Dalam jangka waktu tersebut, traders menunggu pergerakan lebih lanjut.

- Long Traders, adalah mereka yang memegang posisi hingga 15-20 hari. Traders seperti ini mencari perubahan tren dalam jangka waktu tersebut.

Page 22: Futures Monthly July 2011

22 FuturesMonthly

Liputan Khusus

Pilihlah sistem yang paling cocok dengan Anda. Tentu saja harus disesuaikan dengan ketersediaan waktu dan karakteristik dalam bertransaksi.

Proyeksi Fundamental Meski situasi pasar sedang tidak menentu, ada begitu banyak peluang untuk meraup profit. Terutama dalam menyikapi perkembangan berita dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS tidak akan tahan melihat lambatnya perbaikan di sektor tenaga kerja. Apalagi negara ini sedang dalam pengawasan lembaga rating kredit. Meski sudah konfirmasi tidak akan memperpanjang program QE, terbuka kemungkinan bagi pemerintah untuk meluncurkan paket stimulus skala kecil. Mungkin tidak untuk untuk jangka waktu 2 tahun, tetapi lebih untuk jangka pendek sekitar 2-3 bulan. The Fed setidaknya akan mengevaluasi kinerja perekonomian pada bulan September mendatang, sekaligus melihat perkembangan di Yunani.

Di akhir acara, para peserta tampak puas menggali pengalaman berharga dari Dar Wong. Tidak heran jika banyak dari mereka menghendaki event serupa di masa datang. Berikut ini adalah cuplikan testimony sebagian nasabah peserta ‘Dar Wong Live Clinic’ kepada Futures Monthly:

Victor Rusli, Monex Bintaro“Klinik seperti ini sangat baik untuk menambah pengalaman nasabah mengenai analisa teknikal. Apalagi pakar dari dalam negeri dan Singapura bergabung dalam satu tempat.”

Harianto, Monex in house (Pusat)“Sangat menarik! Mentor lain jarang membahas tentang pattern, tetapi Dar Wong banyak membahas soal itu.”

Dewi, Monex Hayam Wuruk“Event yang bagus! terlihat sekali kalau Dar Wong sudah sangat berpengalaman.”

Nicholas“Jujur saja, live clinic bagus! Selama ini Saya terekspos dengan analisa fundamental saja, terutama indeks Hang Seng. Pembicara lain biasanya hanya memberi gambaran arah secara hourly, tetapi Dar Wong mampu memaparkan pola secara daily.”

Steven, Monex Pusat“Acara-acara Monex cukup bagus untuk me-refresh strategi trading Saya.”

Francisca Wiryasaputra“Sebenarnya Saya baru buka account hari ini! You have a very fantastic mentor here, very generous and smart! i like Dar Wong!”

Reporter : Evi PaneCopy Writing : Dimas Reza

Page 23: Futures Monthly July 2011
Page 24: Futures Monthly July 2011
Page 25: Futures Monthly July 2011
Page 26: Futures Monthly July 2011
Page 27: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 27

Commodity FocusAriana Nur AkbarSenior Research and Analyst Monex

Harga minyak mentah runtuh menjauhi kisaran $100 per barel pada awal bulan lalu (8 Juni 2011). Level $98.25 tercatat setelah pimpinan

Federal Reserve Bank, Ben S. Bernanke, menyatakan bahwa perekonomian AS tengah melambat. Namun sentimen Bernanke hanya bertahan sesaat karena keputusan forum OPEC jauh di luar dugaan. Mayoritas anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) enggan menaikkan volume produksi. Alhasil, harga minyak mentah berbalik ke atas $100 satu hari kemudian, bersama dengan data persediaan AS yang turun tajam.

Pertemuan di Wina tadinya diprediksi bisa menghasilkan kesepakatan soal penyesuaian volume produksi. Penambahan suplai dianggap mampu mengurangi tekanan inflasi, khususnya di negara-negara industri. “Pertemuan ini adalah salah satu forum terburuk yang pernah Kami hadiri,” ujar Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi. Arab Saudi sudah sejak awal berkomitmen untuk menggenjot persediaan, terlepas dari apapun hasil pertemuan OPEC. Harga minyak untuk pengiriman bulan Juli di New York Merchantile Exchange langsung naik 71 sen ke level $101.45.

Pemulihan Jepang dan Perlambatan ASSituasi politik dan ekonomi Jepang juga sangat mempengaruhi harga komoditi favorit investor. Isu pengunduran diri Perdana Menteri Naoto Kan makin mengemuka beberapa pekan terakhir. Para pejabat partai berkuasa mengunggulkan nama Yoshihiko Noda untuk maju menggantikan perdana menteri Kan dalam waktu dekat. Anggota Democratic Party of Japan (DPJ) menilai sosok Noda bisa memuluskan proposal anggaran yang diajukan oleh pemerintah. Telah beredar wacana penerbitan obligasi untuk mendanai keperluan negara sepanjang tahun berjalan serta biaya rekonstruksi pasca bencana. Jika detil proposal tersebut disetujui oleh pihak terkait, maka lini bisnis dan industri bisa kembali

Fluktuasi harga minyak mentah masih dipengaruhi oleh arah kebijakan beberapa negara ekonomi penting. Tingkat inflasi di negara konsumen minyak dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, menjadi

hambatan bagi minyak untuk menguat ke atas $100 per barel. Di saat bersamaan, Jepang masih terpaku dalam konsolidasi pasca gempa. Namun motivasi berharga datang awal bulan Juni, ketika OPEC urung

menambah suplai dan merasa nyaman dengan level harga saat ini.

Performa Tiga Negara

Tentukan Harga

bangkit. Hal ini tentu sangat bagus bagi prospek minyak. Harga minyak mentah naik tipis ke kisaran $99.30 per barel pada 13 Juni, dan terus diperdagangkan searah dengan nilai tukar dollar AS terhadap beberapa valuta rival. Beberapa analis memperkirakan momen ini sebagai titik awal tren bullish pada minyak mentah, khususnya jelang musim panas di AS. Lazimnya, harga minyak naik di musim panas meski pertumbuhan ekonomi masih terpantau lambat. Pengetatan Moneter China China butuh kenaikan suku bunga di tengah lonjakan harga produk pangan dan non-pangan. Namun kebijakan ini merupakan ancaman bagi kelangsungan harga minyak mentah. Jika tadinya China dipandang sebagai negara yang bisa melambungkan harga, situasinya kini justru berbalik negatif. Apalagi output dan operasional kilang negara tersebut pada bulan Mei naik dibanding tahun lalu sehingga membuat harga makin tertekan. China dilaporkan telah memproduksi sekitar 17.26 juta metric ton (+1,1%) dan mengolah 34,9 juta ton minyak pada periode tersebut. Tetapi lonjakan produksi berhasil diimbangi oleh data industrial output yang tercatat sebesar 13,3% pada rilis 14 Juni. Dengan demikian, lonjakan suplai negara China searah dengan laju industri terkini.

Proyeksi Fundamental Harga minyak mentah akan banyak mengalami tekanan yang berasal dari China, AS dan Jepang. Di tengah upaya pemulihan ekonomi, negara-negara besar juga berkepentingan menjaga tingkat inflasi. Pemerintah China dan AS kemungkinan besar memperketat kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan. Adapun Jepang tetap memegang kebijakan moneter longgar karena harus memberi stimulan ke perekonomian.

Prospek permintaan komoditi minyak dari konsumen terbesar, AS, tidak begitu bagus. Reputasi negara ini

Page 28: Futures Monthly July 2011

28 FuturesMonthly

tengah dipertaruhkan akibat sektor manufaktur terus melambat. Tidak heran kalau pemulihan terkesan jalan di tempat hingga awal semester II. Meskipun volume permintaan akan naik di musim panas, hal itu cenderung berlangsung sesaat. Koreksi kembali datang saat musim panas berakhir sehingga harga kembali tertekan. Ben Bernanke memang sempat mengatakan bahwa Quantitative Easing (QE) mungkin saja diluncurkan saat ekonomi benar-benar terpuruk, tetapi banyak pihak paham benar bahwa AS saat ini sedang berada di ujung tanduk. Peluang adanya QE lanjutan dipandang masih prematur, karena the Fed terus menyangkal spekulasi tersebut. Art Cashin, Director of Floor Operations UBS Financial Services, memiliki sikap berlawanan dengan bank sentral. “Setiap kali the Fed membantah kemungkinan QE, data-data yang keluar justru berkata sebaliknya,” ujar Cashin. Merujuk pada asumsi seperti ini, tidak heran bila stagnasi ekonomi enggan menjauh dari tanah AS. Dengan demikian, harga minyak mentah mungkin akan sulit untuk pulih ke $100-an per barel. Beralih ke China, akselerasi ekonomi kian pelan setelah

pemerintah memperketat kebijakan untuk sementara waktu. Meski demikian, potret ekonomi China menawarkan prospek positif terhadap penguatan harga minyak mentah. Lonjakan jumlah IPO di bursa saham Hong Kong menunjukkan bahwa perekonomian China tetap solid sehingga arus dana masuk terus mengalir ke sektor keuangan.

Sedangkan Jepang masih sibuk dengan program rekonstruksi negara. Nasib minyak mentah sangat

bergantung pada proposal anggaran, termasuk stimulus pasca gempa. Jika proposal disetujui, pembangunan infrastruktur dan lini industri bisa dimulai dengan cepat. Medio bulan lalu, Bank of

Japan juga mempermudah akses pinjaman bagi sektor perbankan supaya bank lebih aktif beroperasi. Negara industri yang tengah bangkit dari keterpurukan tentu membutuhkan suplai bahan bakar dalam jumlah besar. Minyak mentah bisa diuntungkan oleh pemulihan dan rekonstruksi jangka panjang Jepang.

Commodity Focus

Analisa Teknikal: harga minyak mentah cenderung melemah, masih berusaha menguji area trendline atau harga tengah Fibonacci Retracement 50% (area $97 per barel). Lebih jauh lagi, minyak bisa menguji support terdekat (S1) pada level $93 per barel. Bila harga terus turun, bukan tidak mungkin minyak terkoreksi menuju area S2 di level $89 per barel. Sedangkan untuk pergerakan naiknya, level R1 akan menjadi level penentuan bagi minyak harga apakah kembali menguat atau terkoreksi ke $101 per barel. Saat harga mencapai level di atas (R2) $105 per barel, koreksi akan makin sering terjadi sehingga minyak sulit untuk pulih ke atas level tersebut.

Grafik Pergerakan Harga bulan Juni 2011

“Harga minyak mentah mungkin akan sulit untuk

pulih ke $100-an per barel.”

Page 29: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 29

Multilateral ProductAriana Nur AkbarSenior Research and Analyst Monex

FuturesMonthly 29

Pada pekan berikutnya, fokus pasar berbalik ke angka ekspor CPO. Data ekspor menunjukkan kenaikan sebesar 27,2% (periode 1-10 Juni)

menjadi 411.852 ton, lebih baik dibanding periode sama bulan Mei (323.664 ton). Demikian data dari Societe Generale de Surveillance. Kontrak CPO untuk bulan Agustus yang tercatat di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,5% ke RM3.256 (setara dengan $1.077.79) per ton, setelah membalikkan kejatuhan dari sebelumnya di RM3.199 yang terjadi di awal hari – level yang belum pernah terlihat sejak 9 Mei 2011. CPO sempat turun sekitar 5,3% minggu lalu, tertekan oleh data yang menunjukkan bahwa persediaan di bulan Mei naik 15% dari bulan April ke tingginya selama 16 bulan sebesar 1,92 juta ton.

Harga CPO juga sempat tertekan pada hari yang sama setelah terjadi pembicaraan bahwa Indonesia akan menurunkan tarif ekspor minyak sawit. Pemangkasan

Laporan persediaan sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga Crude Palm Oil (CPO) bulan lalu. Di awal Juni, Malaysian Palm

Oil Board (MPOB) merilis data stok minyak sawit bulan Mei, yang

ternyata lebih tinggi dibanding perkiraan. Volume produksi tercatat

naik sebanyak 14,8% ke angka 1.918.023 ton, atau jauh di atas kapasitas bulan April, 1.617.108.

Alhasil, harga CPO di pasar Malaysia anjlok di atas 1% ke level RM3.231

($1.069) pada 10 Juni sekaligus menandai koreksi mingguan hingga

5%. Seorang narasumber di pasar mengatakan bahwa laporan ekspor

dalam 10 hari terakhir terabaikan sejenak, apalagi kurs dollar menguat

pada saat bersamaan. Transaksi berlangsung lambat karena investor

menanti pergerakan harga hingga level serendah mungkin.

CPO Masih Akan Bergejolak

Page 30: Futures Monthly July 2011

30 FuturesMonthly

tarif ekspor bertujuan meredam gejolak harga minyak goreng di Indonesia. Penurunan pajak ekspor ditetapkan menjadi 17,5%. Hal ini memungkinkan produsen Malaysia untuk membeli lebih banyak CPO sebagai antisipasi lonjakan permintaan jelang bulan Ramadhan, Agustus mendatang. “Apabila penurunan pajak ekspor terjadi bulan Juli, maka akan terlihat peningkatan impor ke Malaysia,” ujar seorang trader di Kuala Lumpur. Pemerintah Indonesia sudah seharusnya menyesuaikan tingkat harga dasar CPO atau struktur pajak guna mempertahankan pangsa pasar.

Harga CPO juga sempat anjlok bersama kemunculan sinyal perlambatan ekonomi global. Hal ini memicu risk aversion dan menurunkan harga komoditi minyak sayuran. “Harga komoditi dan bursa saham China masih tertekan oleh melemahnya perkiraan ekonomi global dan ancaman inflasi China,” ulas Zhan Zhi Hong, Analis Komoditi Minyak China Merchant Futures, ShenZen, Kecemasan tersebut terbukti setelah CPI atau Consumer Price Index China naik menjadi 5.5% dari 5.3%. Pemerintah China terpaksa harus memperketat kebijakan yang berujung pada potensi penurunan permintaan CPO dari negara tersebut. Pada hari Selasa (14 Juni 2011), kontrak CPO sedikit melemah. Sikap pelaku pasar terpisah dengan pendirian masing-masing, antara ekspektasi peningkatan permintaan dan kenaikan persediaan minyak-minyak sayuran. Harga CPO mungkin kembali tertekan saat panen kedelai di Amerika Serikat akan menjatuhkan harga. Tetapi dukungan kenaikan harga datang dari China dan negara-negara muslim, yang akan menyambut bulan Ramadhan.

Kontrak minyak sawit bulan Agustus di Bursa Malaysia turun ke RM3.253 ($1.069.54) per ton. Namun CPO masih bertahan kuat di atas level terendah 1-bulan pada level RM3.199 yang terjadi 13 Juni 2011. Harga CPO dalam beberapa pekan ke depan mungkin mendapat dukungan dari kenaikan ekspor Malaysia sebanyak 26% untuk periode 1-15 Juni menjadi 671.314 ton (sumber: Intertek Testing Services).

Analisa FundamentalHarga CPO dalam beberapa pekan mendatang masih akan bergejolak seperti bulan lalu. Walaupun ada kecenderungan bahwa harga berpeluang turun untuk jangka menengah. Potensi pengetatan moneter

Multilateral Product

“Potensi pengetatan moneter pemerintah China dan persiapan

negara muslim menyambut Ramadhan menjadi faktor

pemicunya. Dua faktor tersebut tentu akan kontradiktif.”

pemerintah China dan persiapan negara muslim menyambut Ramadhan menjadi faktor pemicunya. Dua faktor tersebut tentu akan kontradiktif. Pengetatan moneter pasti membuat pelaku pasar lebih berhati-hati

seraya mengamati fluktuasi harga produk substitusi CPO. Perlambatan ekonomi global juga rentan memangkas volume permintaan minyak sawit. Harga minyak mentah dan penguatan dollar turut menjadi penggerak harga CPO. Dukungan bagi pergerakan

harga akan datang dari aksi beli pasar. Pemangkasan pajak ekspor CPO akan memicu pembelian kembali. Potensi lonjakan tingkat konsumsi CPO hingga akhir tahun akan mengangkat harga, meski hanya sementara.

Grafik Bulan Juni 2011

Analisa teknikal: menurut indikator Simple Moving Average dan Parabolic SAR, harga akan bergerak turun. Sebaliknya, indikator Stochastic justru menunjukkan potensi rebound yang kemungkinan terjadi di area Fibonacci Retracement 0%-23.6%, tepatnya di antara area harga RM3,175 dan RM3,239. Dari pergerakan candlestick, harga memperlihatkan potensi rebound dengan lebih banyak level resistance dibanding supportnya. Walau demikian, peluang koreksi tetap ada. Gejolak harga mungkin akan terjadi di area kuning sebagai area potensial penentu, apakah harga kembali mengalami koreksi atau rebound.

Untuk pergerakan naiknya, level resistance mungkin akan terlihat di sekitar Fibonacci 38.2% (RM3,279), 50.0% (RM3,311) dan 61% (RM3,343). Sedangkan untuk level supportnya, seharusnya menembus area Fibonacci 0% (RM3,175), level rendahnya pada 23/11/2010 (RM3,103) dan level rendahnya 22/10/2010 (RM2,975).

Page 31: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 31

CFD StrategyVicky AmarnaniMarket Strategist Monex

Rangkaian data dan berita ekonomi mengindikasikan perlambatan ekonomi. Nilai saham bergerak atraktif seraya menanti perbaikan sentimen dalam

dua pekan mendatang. Ada tiga isu di tiga wilayah perekonomian yang sangat mempengaruhi pergerakan pasar, yakni:

1. Perlambatan China: Data ekonomi China memberi bukti adanya perlambatan. Angka produksi industri dan investasi aset memang naik lebih cepat dibanding perkiraan, masing-masing 13,3% (YoY) dan 25,8% (YoY). Penjualan ritel juga masih solid dengan

Sampai dengan 10 Juni 2011, Dow jones Industrial Average (DJIA) menderita kerugian besar sepanjang 6 pekan beruntun, atau yang terburuk sejak tahun 2002. Seperti telah

dibahas pada edisi Futures Monthly bulan lalu, pasar saham global memang tengah memasuki fase koreksi untuk 3 hingga 6 bulan. Namun pada periode tersebut, investor

justru dapat mengoleksi saham pada level harga yang menarik.

Waktunya Berburu Saham Atraktif!

angka pertumbuhan 16,9% (YoY). Bagaimana pun juga, pertumbuhan belum stabil pada level tersebut. Sementara di sisi lain, angka inflasi terus melonjak sehingga pembuat kebijakan dipaksa menaikkan lagi Giro Wajib Minimum perbankan skala besar ke level 21,5%.

2. Kelesuan Ekonomi Amerika Serikat: Setelah dikecewakan oleh berbagai data terbaru, analis menurunkan estimasi pertumbuhan kuartal II dari 3% menjadi 2% (tahunan). Pertumbuhan yang lebih lambat sama artinya dengan tingkat pengangguran

FuturesMonthly 31

Page 32: Futures Monthly July 2011

32 FuturesMonthly

CFD Strategy

Gambar 2: Daya Beli Rumah Tertinggi Sepanjang Sejarah

Gambar 3: Penurunan Volume Trading NYSE

Sumber: National Association of Realtors

Gambar 1: Jumlah Rumah Sitaan Tetap Tinggi

3. Krisis Yunani dan Isu Hutang Eropa: Paket bantuan ke-dua bagi Yunani kemungkinan besar tidak terkendala apapun, namun dampaknya bisa melanda sektor swasta. Para menteri keuangan Eropa melanjutkan diskusi tentang rencana penyelamatan Yunani, antara lain meliputi

Perpanjangan masa pendanaan hingga 2012. Negosiasi soal pembagian beban hutang secara

sukarela oleh sektor swasta Perlunya kesepakatan segala pihak di Yunani guna

mencapai target fiskal ideal

Page 33: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 33

Penjualan di luar Amerika Serikat di atas 25% (fokus pemasaran pada negara emerging).

Neraca keuangan yang sehat, tingkat hutang rendah serta ketersediaan kas untuk merger dan akuisisi.

Dividen yang menarik untuk menambah penghasilan (opsional).

Sebagai catatan, kinerja sektor teknologi menurun dibandingkan performa indeks utama, anjlok 3,5% saat S&P500 naik 1% (Year to Date). Masih banyak saham berprospek cerah di sektor teknologi, khususnya layanan digital dan konsumerisme IT. Saham seperti GOOGLE, MICROSOFT

dan DELL berada pada harga menarik sekaligus memenuhi semua criteria di atas. Saham kelas dunia lainnya yang tengah berada pada harga diskon antara lain: KRAFT FOODS, JP MORGAN CHASE & CO, JOHSON & JOHNSON, MCDONALD’S CORP, CATERPILLAR, COLGATE-PALMOLIVE, EXXON MOBIL, WAL-MART STORES dan PROCTER & GAMBLE.

CFD Strategy

Penurunan Volume Perdagangan Tiga poin di atas membuat volume perdagangan makin menurun. Lebih jauh, jumlah saham yang diperdagangkan di NYSE baru saja jatuh ke level terendah dalam 10 tahun terakhir (gambar 2). Investor mulai menjauhi aset beresiko dan mengurangi portofolionya di tengah ketidakpastian pasar. Lembaga keuangan juga mengeluhkan berkurangnya pendapatan akibat volume perdagangan yang rendah.

Kriteria Pemilihan Saham Semester II 2011Pasar saham memang menawarkan valuasi menarik, namun investor harus tetap waspada dan selektif. Saat nanti solusi hutang Yunani sudah jelas, pelaku pasar bisa mempertimbangkan criteria pemilihan saham di bawah ini:

Saham pemimpin pasar suatu sektor yang memiliki pendapatan di atas penghasilan rata-rata industri itu sendiri.

Kapitalisasi pasar bernilai di atas $20 miliar, agar nilai saham lebih likuid dan sulit dimanipulasi.

“Masih banyak saham berprospek cerah

di sektor teknologi, khususnya layanan digital

dan konsumerisme IT.”

Page 34: Futures Monthly July 2011

34 FuturesMonthly

Famous Person

Perjalanan Cohen di dunia trading berawal saat ia menjadi trader junior (usia 22 tahun) pada divisi option arbitrage di Gruntal&Co pada tahun 1978. Rekam jejak Cohen muda di perusahaan pertamanya itu terbilang cemerlang sehingga Ia kemudian dipercaya untuk mengelola dana sebesar $75 juta serta membawahi 6 orang trader. Selama

menjalani amanat itu, Cohen berhasil memberi keuntungan sebesar $100.000 per hari bagi perusahaan. Hingga akhirnya, pria kelahiran tahun 1956 ini memutuskan berkarir mandiri setelah 14 tahun pengabdian di Gruntal&Co. Pada tahun 1992, Steven Cohen membuka perusahaan aset manajemen sendiri yang diberi nama SAC Capital Partners. Berbekal dana investasi pribadi sang CEO senilai $20 juta, perusahaan mulai beroperasi di wilayah

Steven A. CohenA Short-Term Trader

Nama Steven Cohen tercantum dalam daftar hedge fund manager tersukses di pasar finansial global. Dengan dana kelolaan sebanyak lebih dari US$14 miliar, Ia menjadi salah

satu sosok yang disegani di bursa ekuitas. Melalui SAC Capital Advisors, Steven Cohen memang memfokuskan diri dalam pengelolaan dana masyarakat di pasar saham.

34 FuturesMonthly

Ariston TjendraHead of Research and Analysis Monex

Famous Person

Page 35: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 35

Connecticut. Tidak butuh waktu lama bagi Cohen untuk terkenal sebagai trader berbakat yang memiliki kemampuan memprediksi pergerakan harga saham berdasarkan rekaman data masa lalu. Rekan-rekan sejawat memujinya karena Ia memiliki intensitas dan fokusnya dalam membaca sejarah harga saham serta mempelajari aliran uang masih dan keluar dari saham untuk mengidentifikasi tren.Pria yang termasuk dalam jajaran orang terkaya sejagad versi Forbes ini selalu mengajari para tradernya untuk disiplin dengan cara keluar cepat dari posisi

yang rugi. Cohen juga mempunyai kemampuan untuk memilah-milah informasi dan menjadikan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan untuk trading. “Cohen memiliki kemampuan yang luar biasa ketika menghadapi 100 fakta, dan tahu mana fakta yang harus lebih diperhatikan,” demikian kata Jack D. Schwager, penulis Stock Market Wizards, sebuah buku tentang trader kelas dunia.

Cara Steven Cohen melakukan investasi sangat berbanding terbalik dengan apa yang diterapkan oleh Warren Buffet. Jika Buffett menyukai posisi beli untuk waktu yang panjang, Cohen percaya bahwa prediksi pergerakan saham dalam beberapa jam atau hari ke depan bisa dilihat hanya dengan melihat fluktuasi harga dalam satu hari. Seringkali Cohen melakukan transaksi saham berbagai perusahaan tanpa mengetahui performa keuangan dan aktifitasnya. Ia bisa duduk di depan monitor kantor seharian penuh untuk mengamati pasar serta melakukan transaksi, bahkan jumlah transaksi hariannya bisa mencapai 300 kali. Para trader SAC bertugas menyuplai ribuan informasi mengenai apa yang terjadi di pasar, kemudian sang bos mengelola semua informasi dalam proses transaksi.Saat ini, SAC Capital Partners berkembang menjadi perusahaan hedge fund dengan dana kelolaan mencapai $14 miliar. Padahal di awal 1990-an, Cohen hanya mampu menarik $13 juta dana baru dari investor untuk dikelola. Banyak investor cukup terkejut dengan beban

fee relatif besar yang dibebankan pada mereka. Pada umumnya, manajer pengelola dana menerima bagian 20% dari keuntungan plus biaya administrasi 2% dari jumlah aset per tahun. Tapi Cohen menarik 50% dari profit investor serta biaya administrasi hingga 3% per tahun.

Meski demikian, kinerja SAC tidak mengecewakan para investornya. Return yang dihasilkan perusahaan setiap tahun selalu melebihi rata-rata imbal hasil dari para pengelola dana lain. Pada tahun pertama saja, SAC mampu menghadiahi investor return sebesar 17,5% dengan pertambahan nilai aset sampai dua kali lipat. Performa bagus SAC datang pada tahun 1998, saat hedge fund besar Long-Term Capital Management bangkrut, SAC justru sanggup memberi return 49,2%.Pada tahun 1995, aset SAC bertambah sebanyak lebih dari empat kali lipat lebih. Dan di tahun 1999, aset perusahaan membengkak sampai hampir $1 miliar dengan rasio keuntungan sebesar 68,1%.

“Cohen memiliki kemampuan yang luar biasa ketika menghadapi 100 fakta,

dan tahu mana fakta yang harus lebih diperhatikan,”

“Cohen menarik 50% dari profit investor serta biaya administrasi

hingga 3% per tahun.”

“Strategi yang dulu menghasilkan banyak keuntungan, kemungkinan tidak

lagi mumpuni karena sudah banyak orang meniru tekniknya.”

Tepat satu tahun kemudian, SAC bahkan mampu membukukan kenaikan profit tidak kalah apik, yakni sebesar 73,4%. Alhasil, bisnis SAC terus berkembang sehingga jumlah trader arahan Cohen ikut tumbuh, dari hanya sekitar dua belas menjadi ratusan orang. Di tengah pesatnya aliran dana dan peralihan teknologi dengan semakin meluasnya sistem electronic trading, Cohen turut mengubah cara trading secara bertahap. Ia beranggapan bahwa dunia trading terus berkembang seiring berjalannya waktu. Strategi yang dulu menghasilkan banyak keuntungan, kemungkinan tidak lagi mumpuni karena sudah banyak orang meniru tekniknya. Menyiasati perubahan zaman, Cohen mulai menyewa beberapa trader dan analis yang bisa menawarkan strategi baru dan jenis investasi beragam, seperti sektor kesehatan, trading obligasi dan indikator makro ekonomi. Ia bahkan menyewa seorang psikiater yang siap membantu para tradernya untuk mengatasi berbagai kelemahan, seperti ketakutan untuk mengambil resiko trading.

Kombinasi antara bakat dan kerja keras mengantar Steven A. Cohen ke posisi 35 dalam daftar orang terkaya se-Amerika Serikat tahun 2011 menurut majalah Forbes. Nilai total kekayaannya kini sudah menyentuh $8 miliar.

FuturesMonthly 35

Famous Person

Page 36: Futures Monthly July 2011

36 FuturesMonthly

Highlight IndonesiaZulfirman BasirSenior Research and Analyst Monex

“Ketangguhan performa ekonomi

Indonesia di tengah gejolak makro-ekonomi global sangat berdampak

positif terhadap prospek rupiah.”

Gejolak di bursa saham Indonesia akibat memburuknya sentimen investasi global turut menekan nilai tukar rupiah. Indikasi kerapuhan

ekonomi dunia tampak dari beberapa laporan penting negara perekonomian besar. Dari Amerika Serikat (AS), tingkat pengangguran meningkat sementara sentimen konsumen justru menurun. Adapun aktifitas sektor manufaktur China melambat setelah pemerintah memperpanjang pengetatan fiskal dan moneter. Indeks sektor jasa Inggris juga lesu karena angka penjualan ritel turun pasca pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. Situasi di Eropa bahkan makin suram setelah lembaga rating kredit beramai-ramai melakukan downgrade. S&P memangkas peringkat Yunani ke level rendah CCC, sedangkan Moody’s mengancam untuk memotong peringkat Italia dan perbankan Perancis. Hal ini memperburuk prospek penyelesaian krisis hutang zona euro.

Kecemasan investor memang cukup beralasan, namun tampak terlalu berlebihan. Pasalnya, pemulihan ekonomi AS akan berlanjut seiring dengan sikap Federal Reserve untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter longgar. Presiden Barack Obama giat melobi Partai Republik agar tercapai kesepakatan soal penyelesaian masalah hutang negara. Di saat yang sama, langkah pengetatan dari Beijing berhasil mengurangi kekhawatiran ‘overheating’ sehingga membantu China menjaga performa ekonominya. Kabar positif lain datang dari Eropa saat Jerman dan Prancis sepakat bekerjasama dengan European Central Bank (ECB) guna menyelesaikan krisis

Mata uang domestik terguncang di bulan Juni karena investor terlalu cemas dengan

Outlook pertumbuhan ekonomi dunia. Namun ketangguhan performa ekonomi

Indonesia, aliran modal asing yang kuat serta toleransi BI terhadap apresiasi rupiah mampu menjaga penguatan valuta Indonesia. Di lain

pihak, kebijakan moneter longgar dari the Fed dan kenaikan suku bunga global kian

mencerahkan masa depan rupiah.

Jangan Cemaskan Performa Rupiah!

hutang zona euro. Athena siap melanjutkan reformasi demi membangkitkan kepercayaan masyarakat dan investor global. Sementara IMF yakin bahwa ekonomi inggris tetap tumbuh meski pemerintah melanjutkan pemangkasan defisit. Gejolak di pasar saat ini terlalu berlebihan mengingat kegigihan para pemimpin dunia untuk membenahi berbagai masalah. Ketangguhan performa ekonomi Indonesia di tengah gejolak makro-ekonomi global sangat berdampak positif terhadap prospek rupiah. Stabilitas inflasi dan penguatan rupiah berhasil menjaga daya beli konsumen. Penjualan kendaraan bermotor meningkat 15% menjadi 3,4 juta unit untuk periode Januari-Mei. Asosiasi Semen Indonesia memprediksi angka penjualan semen naik 6-8% menjadi 43,1-44 juta ton untuk tahun ini. Ekspor bulan April 2011 bahkan meningkat 37% meski ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian. Tidak heran bila Bank Indonesia (BI) optimis pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,5% tahun ini.

Ekspansi bisnis sektor swasta turut mendukung Outlook ekonomi dalam negeri. Lafarge dilaporkan segera membangun pabrik semen senilai $300 juta di Jawa Timur. Nissan berani menganggarkan $250 juta untuk pengembangan fasilitas produksi di Indonesia. NEC dan P&G siap menambah investasi, masing-masing senilai $5,2 miliar dan $200 juta. Unilever sudah berniat

merelokasi pabrik sabunnya dari Jerman ke Surabaya. Antam akan bekerja sama dengan Krakatau Steel mengembangkan pabrik dengan nilai investasi Rp1,5 triliun. Sinar Mas Agro menyiapkan Rp1,1 triliun untuk belanja modal tahun ini.

Belum berhenti sampai di situ, aliran deras modal asing yang masuk ke dalam negeri makin memperkuat kurs rupiah. Cadangan Devisa Indonesia terus meningkat hingga sebesar $118 miliar di akhir Mei 2011, seiring perburuan aset keuangan berimbal hasil tinggi yang dilakukan investor asing. Kementerian keuangan bahkan tidak mengalami kesulitan untuk melelang

obligasi di awal Juni meski krisis hutang zona euro memburuk. Pemerintah berhasil mengumpulkan dana Rp7 triliun, melebihi target Rp5 triliun pada lelang SUN

Page 37: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 37

7 juni silam. Optimisme bahwa Indonesia akan meraih investment grade tahun ini akan mendorong investor asing untuk menempatkan lebih banyak dana.

Toleransi BI terhadap penguatan rupiah turut meredam tekanan inflasi, yang melambat ke level 5,98% di bulan Mei. Tingkat inflasi kini berada di dalam target kisaran BI, 4% - 6%. Hal ini memberi alasan bagi bank sentral untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter-nya. Meski demikian, angka sesungguhnya masih belum ideal, tercermin dari peningkatan inflasi inti yang kini mencapai 4,64%. Level tersebut bisa terus melonjak karena berakhirnya musim panen raya, kedatangan tahun ajaran sekolah dan puasa Ramadhan antara Juni dan Agustus. Lebih jauh lagi, pembengkakan biaya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat memaksa pemerintah memangkas subsidi kendaraan pribadi atau justru menaikkan harga BBM. Dari luar negeri, tekanan inflasi global belum akan reda mengingat demonstrasi di Afrika Utara dan Timur Tengah dapat menganggu pasokan minyak mentah dunia, apalagi beberapa anggota OPEC enggan menambah produksi minyak.

BI sepertinya harus memberi toleransi lebih terhadap apresiasi rupiah guna membendung inflasi. Otoritas mungkin harus mengikuti pengetatan moneter yang diterapkan bank sentral negara Asia lain. BI kemungkinan menaikkan suku bunga pada kuartal III 2011 untuk menjaga inflasi di kisaran 4%-6% tahun

Highlight Indonesia

ini. Outlook dollar AS yang suram juga berimbas positif terhadap rupiah. Federal Reserve memang tidak memperpanjang program pembelian aset, tetapi belum ada indikasi kapan bank sentral mulai memperketat kebijakan moneternya. Selisih pendapat antara Partai Demokrat dan Republik soal hutang negara kian mempersulit kondisi dollar. Standard&Poor’s, Moody’s dan Fitch mengancam untuk memangkas peringkat kredit AS jika batas penerbitan hutang tidak dinaikkan per 2 Agustus. Di lain pihak, bank sentral negara maju sedang bersiap memperketat kebijakan moneter demi menjinakkan inflasi. Presiden ECB, Jean-Claude Trichet, mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juli. Gubernur Reserve Bank of Australia, Glenn Stevens, berkomitmen bahwa bank sentral siap menyesuaikan biaya pinjaman pada waktunya. People’s Bank of China bahkan kembali menaikkan giro wajib minimum perbankan menjadi 21.5% di bulan Juni.

Analisa Teknikal:Pada grafik mingguan, penguatan rupiah masih terjaga karena harga masih diperdagangkan di dalam channel bearish dan berada di bawah Moving Average 50-100-200. Namun, kenaikan indikator stochastics dan RSI mengisyaratkan penguatan sementara waktu. Level 8690 dan 8810 (harga tertinggi 26 April dan 17 Maret 2011) merupakan resisten. sedangkan 8440 dan 8375 (harga terendah Maret dan Februari 2004) akan menjadi support.

Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader

Page 38: Futures Monthly July 2011

38 FuturesMonthly

Trading Strategy

Perubahan ekspektasi sering menimbulkan pola harga baru. Meski tidak ada dua pasar yang identik, pola (pattern) harga-harga tersebut

seringkali bisa ditebak karena cenderung mengikuti pola tertentu. Pola grafik dapat berlaku dalam beberapa hari, bulan atau bahkan sampai hitungan tahun. Secara umum, semakin lama suatu pola terbentuk maka makin dramatis pula gerakan harga yang bisa terjadi. Ulasan berikut bisa menjelaskan beberapa bagian dari pola harga yang umum terjadi di pasar: Head and ShouldersHead and Shoulders adalah pola grafik yang paling

MENGIDENTIFIKASI POLA HARGA DI PASAR

handal dan terkenal karena lazim digunakan oleh banyak trader. Sesuai namanya, bentuk pola menyerupai satu kepala dan dua pundak di kedua sisi. Pola Head and

Shoulders umum dipakai karena memiliki perilaku khusus saat tren berbalik. Tren ke atas terbentuk saat pergerakan grafik menunjukkan level lebih tinggi, baik untuk harga terendah maupun tertinggi dengan mekanisme seperti anak tangga. Tren pecah ketika pendakian ke atas berakhir. Seperti kita lihat pada grafik 1, left shoulder (pundak sebelah kiri) dan head (kepala) adalah dua harga tertinggi. Head terlihat lebih tinggi dibanding left shoulder. Pundak sebelah kanan terbentuk ketika para

pembeli berusaha mendorong harga lebih tinggi namun tidak berhasil. Pola tersebut menunjukkan akhir dari tren kenaikan. Lebih lanjut, konfirmasi tren ke bawah terpicu saat neckline (garis leher) tertembus. Selama tren ke atas tampak sehat, volume perdagangan seharusnya ikut naik ketika rally harga terjadi. Gejala pelemahan tren muncul jika volume perdagangan ketika rally lebih rendah (menurun) dibandingkan volume perdagangan pada rally sebelumnya. Pada pola Head and Shoulders yang umum, penurunan volume tampak di bagian kepala dan mengecil di bagian pundak sebelah kanan. Setelah penembusan neckline, harga

“muncul jika volume perdagangan

ketika rally lebih rendah (menurun)

dibandingkan volume

perdagangan pada rally sebelumnya.”

Prinsip dasar dari analisa teknis adalah ketika harga bergerak dalam tren. Suatu tren pasti tidak akan berlangsung terus-menerus. Saat tren berubah, maka jarang sekali terjadi secara perlahan. Pergerakan harga akan melambat, berhenti dan kemudian

berbalik. Fase perubahan seperti ini terjadi, sementara investor membangun harapan baru sekaligus menggeser garis supply dan demand.

AdityawarmanAssistant Research & Education Monex Surabaya

38 FuturesMonthly

Page 39: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 39

kembali ke neckline sebagai upaya terakhir untuk melanjutkan tren ke atas. Jika tidak mampu naik melampaui neckline, biasanya harga akan turun secara cepat dengan volume perdagangan yang besar/naik. Pola Head and Shoulders terbalik (atas-bawah) sering terjadi pada bagian bawah pasar. Serupa dengan pola Head and Shoulders normal, volume perdagangan umumnya turun ketika pola terbentuk dan kemudian naik seiring kenaikan harga di atas neckline.

Rounding Tops and BottomRounding Tops terjadi ketika ekspektasi investor bergeser dari bullish ke bearish secara perlahan. Adapun Rounding Bottoms terjadi ketika harapan investor secara perlahan bergeser

dari bearish ke bullish. Volume perdagangan selama Rounding Tops dan Rounding Bottoms seringkali berbentuk garis melengkung. Volume perdagangan yang

Trading Strategy

tinggi selama tren sebelumnya, turun ketika harapan investor bergeser dan para pedagang bersikap ragu-

ragu. Volume baru naik lagi saat tren baru terbentuk. Grafik 2 menunjukkan Goodyear dan bentuk Rounding Bottoms klasik.

TriangleTriangle (segitiga) terjadi ketika jarak antara puncak dan lembah menyempit, Triangle umumnya terbentuk saat harga menemukan tingkat dukungan atau tahanan yang membatasi. Symmetric Triangle (segitiga simetris) terjadi ketika harga membuat level tertinggi yang yang

lebih rendah dan harga terendah yang lebih tinggi.

Ascending Triangle (segitiga naik) adalah saat dimana harga terendah tampak lebih tinggi (sama seperti dalam segitiga simetris), tetapi harga tertinggi terbentuk pada tingkat yang sama karena adanya tahanan. Secara umum, breakout ke atas sering terjadi dari pola segitiga naik.

Descending Triangle (segitiga turun) adalah ketika harga tertinggi terlihat lebih rendah (sama seperti dalam segitiga simetris), tetapi harga terendah terbentuk pada level yang sama karena adanya dukungan. Lazimnya, breakout ke bawah sering terjadi dari pola segitiga turun.

Sama seperti tekanan naik pada air jika dipaksa melalui lubang yang sempit, ‘tekanan’ harga juga

naik ketika pola segitiga terbentuk. Harga akan breakout secara cepat dari pola segitiga. Breakout kemudian dikonfirmasi saat volume perdagangan yang menyertai terpantau naik. Breakout paling handal umumnya terjadi di antara setengah sampai tiga per empat dari jarak antara awal dan akhir (puncak) dari segitiga. Tidak banyak tanda ke arah mana harga akan breakout dari pola segitiga simetris. Jika harga bergerak sepanjang segitiga sampai puncaknya, breakout kemungkinan besar tidak akan terjadi.

“Sama seperti tekanan naik pada

air jika dipaksa melalui lubang yang

sempit, ‘tekanan’ harga juga naik

ketika pola segitiga terbentuk.”

FuturesMonthly 39

Page 40: Futures Monthly July 2011

40 FuturesMonthly

Automated TradingAlbertus ChristianSenior Research and Analyst Monex

“Prinsip dasarnya adalah semua nilai

tukar valas memiliki suatu nilai wajar/nilai efisien bila

diperdagangkan dalam fraksi.”

Bulan lalu, Standard&Poor’s telah memangkas rating kredit Yunani menjadi CCC, peringkat terendah dalam rating kredit suatu negara.

Tidak lama berselang, produksi industri Yunani turun hingga 11% year-on-year dan angka pengangguran melejit ke atas 40% dalam setahun terakhir (kini di atas 16%). Sudah satu tahun sejak Uni Eropa dan IMF mengucurkan dana penyelamatan, namun tetap saja Yunani masuk ke dalam era depresi dengan style seperti Amerika Serikat (AS) periode 1930-an. Negara yang terancam bangkrut seperti Yunani akan sulit melunasi hutangnya, bahkan rasio defisit juga sulit dikontrol. Oleh karena itu, hampir dapat dipastikan default Yunani pasti terjadi, masalahnya adalah: Kapan? Seberapa besar? dan pertanyaan paling krusial; Pihak mana yang terjebak dalam eksposur hutang Yunani?

Ketika terjadi default di Yunani, semua mata akan terfokus pada nilai tukar euro. Kepercayaan para investor terhadap mata uang tunggal pasti runtuh. Jika berandai-andai, EUR bisa saja tidak beredar cukup banyak dalam 5 tahun ke depan. Bagaimana strategi Robot untuk menghadapi kondisi tersebut?

Pencari Efisiensi Hargadi Kala Krisis

Anda tidak perlu bola kristal untuk mengetahui event besar di pasar valas dalam 12 bulan ke depan. Yunani (mungkin)

akan mengalami kebangkrutan akibat pembengkakan beban hutang. Namun bukan berarti

peluang meraup profit otomatis tertutup. Masih ada sebuah

cara untuk tetap melaba di kala bencana.

Berikut ini adalah beberapa ide strategi yang dapat dijalankan:

Strategi diversifikasi - Tidak hanya trading di pair EUR/USD, tetapi juga bisa beralih ke USD/JPY dan cross EUR/JPY.

Hedging - Membuka transaksi pada 3 pair sekaligus, fungsi hedging akan menekan resiko.

FPI Signal Price - Algoritma untuk mencari signal fair value suatu harga menggunakan formula

matematika dasar. Memilih vps yang berkualitas – Membantu eksekusi secara cepat. Menggunakan filter news trading – Memudahkan likuidasi semua posisi sebelum dirilis berita penting mengenai suku bunga

Konsep FPI Signal PricePada artikel kali ini, Kami akan memperkenalkan konsep FPI (Fractal

Product Inefficiency). Teknik trading FPI merupakan pengembangan dari konsep Impeccable Hedge oleh Michal Kreslik. Prinsip dasarnya adalah semua nilai tukar valas memiliki suatu nilai wajar/nilai efisien bila diperdagangkan dalam fraksi. Misalnya EUR terhadap USD selalu memiliki dua nilai yang berbeda berdasarkan kondisi yang kadang variatif. Quote harga Forex seperti Kita ketahui merupakan rasio antara dua value/nilai, contohnya: EUR/USD = 1.4350. Denotasinya adalah ratio nilai 1 EUR dengan nilai 1 USD. Untuk mempermudah, mari lihat contoh simbol forex

Page 41: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 41

yang diwakili dengan pecahan biasa: a / b = 2.5 b / c = 2 c / a = 0.2Dalam contoh ini, ada tiga fraksi (simbol forex): a/b , b/c dan c/a. Dengan kata lain, terdapat 3 mata uang terpisah a , b , c. Huruf a mewakili simbol EUR , b mewakili simbol USD dan c mewakili simbol JPY. Jika diperhatikan, terlihat hubungan timbal balik antara 3 fraksi tadi. Menurut teori Fractal Product Inefficiency. Nilai efisien dari 3 fraksi tersebut seharusnya adalah 1, Kita bisa buktikan 3 nilai simbol forex diatas : ( a / b ) x ( b / c ) x ( c / a) = 12.5 x 2 x 0.2 = 1Setiap hari, pergerakan mata uang tidak selalu efisien, terimbas oleh gonjang ganjing Yunani. Namun ada peluang bagi harga valas pada suatu titik, untuk akhirnya kembali ke nilai efisiensinya lagi. Demi memanfaatkan peluang tersebut, Strategi konsep FPI adalah jual di titik ekstreme FPI (ketika ketiga set fraksi di atas nilai wajar) atau beli ketika di titik low FPI. (*lihat EUR/USD Chart)Selanjutnya, mari Kita analisa strategi Hedging yang diterapkan dengan menggunakan konsep FPI. Pertama, masukkan informasi open posisi : FPI : 0.9980 Price: close 16.25 EUR/USD: 1.4410 USD/JPY: 80.09 EUR/JPY: 115.42Sedangkan informasi untuk close posisi: FPI : 1.0019 Price: close 20.30 EUR/USD: 1.4397 USD/JPY: 80.28 EUR/JPY: 115.23 Analisis Transaksi:

Automated Trading

SellShort EUR/JPY Open: SellShort 100,000 EUR/JPY @115.42,

berarti kita bayarkan 100,000 EUR, untuk mendapatkan 11,542,000 JPY

Close: BuyToCover 100,000 EUR/JPY @115.23, kita dapatkan 100,000 EUR, dengan membayar 11,523,000

Profit = +19,000 JPY Buy EUR/USD Open: Buy 100,000 EUR/USD @1.4410; berarti

kita dapatkan 100,000 EUR, dengan membayar 144,100 USD

Close: Sell 100,000 EUR/USD @1.4397; berarti kita bayar 100,000 EUR, untuk mendapatkan 143,970 USD

Loss = -130 USD

Buy USD/JPY Open: Buy 100,000 USD/JPY @80.09; kita

dapatkan 100,000 USD, dengan membayar 8,009,000 JPY

Close: Sell 100,000 USD/JPY @80.28; kita bayarkan 100,000 USD, untuk mendapatkan 8,028,000 JPY.

Profit = +19,000 JPY

Overall Profit/Loss ketika close posisi dalam USD: Transaksi EUR/JPY: +19,000 JPY / 80.28 (USD/

JPY) = +236 USD Transaksi EUR/USD: -130 USD Transaksi USD/JPY: +19,000 JPY / 80.28 (USD/

JPY) = +236 USD Total: 236 USD – 130 USD + 236 USD = 342 USD

netto

Dengan demikian, strategi hedging dengan konsep FPI cukup sukses setelah mendapatkan net US$342 (belum dikurangi spread). Resikonya cukup kecil karena strategi ini cukup terlindung oleh posisi hedging-nya satu sama lain. Jika Anda mencari strategi yang aman dengan peluang profit lebih besar dibanding potensi kerugian, maka mungkin inilah strategi yang bisa digunakan pada fase krisis.

Page 42: Futures Monthly July 2011

42 FuturesMonthly

Investment ClinicIswardi LinggaSenior Education Monex

Sebuah sistem trading sebaiknya disusun dengan sangat baik dan jelas, supaya dapat dengan mudah dialihkan ke dalam bahasa komputer.

Namun para analis biasanya memiliki pemahaman yang berbeda. Hasil analisa mereka umumnya tergantung pada kualitas pribadi dan tingkat pengalaman masing-masing individu, sehingga sistem trading berdasarkan metode analisis tidak seluruhnya bisa dialihbahasakan.

Meski demikian, tidak bisa disangkal bahwa pembentukan sistem berdasarkan metode analisis dapat memudahkan pengukuran kinerjanya. Di samping itu, langkah ini juga bisa meringankan proses kerja sang analis tersebut.

Ulasan kali akan membahas tentang penyusunan sebuah sistem trading berdasarkan metode analisis yang umum digunakan. Perlu Kita pahami bersama bahwa aturan-aturan dalam sistem ini akan menuntut subjektifitas Anda dalam memahami dan mengaplikasikannya.

Trend & Ide Sistem Trading Analisis teknikal dalam literatur manapun akan selalu berbicara tentang trend karena materi ini adalah yang

Analisis & Sistem Trading

terpenting dalam pembahasan teknikal. Demikian juga analis, trend tidak akan luput dalam setiap laporan dan analisis yang disampaikannya. Selain itu, support & resistance atau peluang koreksi serta target harga biasanya akan menjadi komponen lain dalam hasil analisis. Banyak alat unik yang terlibat dalam pembuatan analisa, namun kali ini Kita gunakan alat yang paling umum dan paling mudah penggunaannya. Pada gambar 1, secara sederhana trend dikenali melalui perpotongan dua garis Moving Average (EMA crossover).

Pada ilustrasi tersebut, mulai dari bagian kiri grafik, downtrend dikenali setelah EMA 20 (solid line) memotong ke bawah EMA 55 (dotted line). Kemudian, sideway dikenali setelah harga berulangkali memotong garis EMA yang dibarengi dengan flat-nya kedua garis EMA tersebut. Harga kemudian bergerak ke atas dan membentuk uptrend yang dapat dikenali dengan terjadinya bullish cross, saat EMA 20 memotong ke atas EMA55. Tidak perlu lagi dijelaskan tentang definisi dan bagaimana Moving Average bekerja. Mengingat sudah begitu banyak artikel yang membahas hal tersebut. Kali ini, Kita hanya mengambil dua fakta penting untuk memahami dan menggunakan MA.

42 FuturesMonthly

Page 43: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 43

oleh MA periode besar jauh lebih banyak dibanding MA periode kecil, maka sinyal yang dihasilkannya juga memiliki validitas lebih tinggi.

2. Koreksi Meski data pergerakan harga sangat banyak dan berada dalam trend yang kuat sekali, hal ini tidak akan memberi masalah bagi penggunanya. Rintangan utama adalah trend dengan

kekuatan dimaksud sangat jarang terjadi, terutama pada saat dimulainya sebuah trend baru, dimana MA biasanya memberikan sinyal. Sehingga yang sering terjadi adalah, setelah MA memberikan sinyal, harga cenderung bergerak ke arah berlawanan dari yang diindikasikan untuk beberapa waktu.

Nah, perpaduan antara validitas MA periode lebih tinggi dalam mengenali trend (memberikan sinyal) dan pergerakan koreksi yang umum terjadi inilah yang menjadi salah satu “art” dari kerja seorang analis. Dari sini pula Kita akan berusaha menyusun sebuah sistem trading sederhana, yang bisa di aplikasikan dan sesuaikan dengan kemampuan Anda menganalisis pasar.

Artikel ini akan dilanjutkan pada edisi selanjutnya, tanggapan dan saran kirimkan ke: [email protected].

Investment Clinic

1. Valid namun ‘terlambat’ MA adalah harga rata-rata,

sehingga bergerak lebih lambat dibanding harga itu sendiri. Semakin besar periode yang digunakan, maka semakin lama pula MA tersebut memberikan sinyal. Ditambah lagi, setiap sinyal yang dihasilkan masih harus menunggu konfirmasi penutupan harga (closing price).

Namun demikian, karena data harga yang digunakan

MA (EMA 20 & 55) baru memberikan sinyal bullish setelah harga bergerak naik dari titik ‘a’ ke titik ‘b’, tepat pada puncak harga. Demikian juga yang terjadi pada poin ‘d’, harga telah bergerak jauh dari titik ‘c’ ke ‘d’ barulah EMA memberikan sinyal bullish, yang kemudian diikuti oleh penurunan menuju poin ‘e’. Pada titik ini juga, EMA memberikan sinyal bearish setelah harga turun dari titik ‘d’ ke ‘e’, tepat pada dasar harga.

Dari 5 sinyal yang dihasilkan oleh EMA dalam ilustrasi tersebut, terdapat 2 sinyal valid dan muncul tepat pada waktunya, yaitu bearish cross pada setelah poin ‘b’ dan bullish cross setelah poin ‘e’.

“perpaduan antara validitas MA periode lebih tinggi dalam mengenali trend

(memberikan sinyal) dan pergerakan koreksi yang umum terjadi inilah yang menjadi salah satu “art”

dari kerja seorang analis.”

Gamabar 2. Sinyal Terlambat MA

FuturesMonthly 43

Page 44: Futures Monthly July 2011

44 FuturesMonthly

Fundamental AnalysisAzhar Fauzi NoorResearch and Analyst Monex Medan

Durable goods didefenisikan sebagai barang-barang produksi dengan perkiraan usia pakai selama minimal 3 tahun atau lebih, misalnya

kendaraan bermotor, komputer, pesawat, dan alat telekomunikasi. Tingkat belanja/konsumsi barang-barang ini bisa dijadikan tolok ukur dari volume kegiatan bisnis dan investasi suatu negara. Banyak sektor bisnis lain yang kinerjanya sangat terkait dengan pembelanjaan durable goods, termasuk sektor tenaga kerja, tingkat produksi dan pertumbuhan laba, Mengapa bisa demikian? Jika dipaparkan secara sederhana, saat data durable goods naik signifikan, maka pelaku industri akan sibuk berpacu untuk memproduksi barang pesanan konsumen. Hal ini tentu menjadi sinyal positif karena pabrik dan karyawan dipastikan tetap bekerja. Income yang didapat oleh perusahaan dan pekerja akan menghidupkan denyut bisnis dan perekonomian.

Salam Trader!Terdapat begitu banyak indikator

yang menjelaskan tentang segala hal dalam perekonomian. Pada umumnya,

rilis data baru disampaikan setelah aktivitas ekonomi tertentu sudah

terjadi. Namun hanya beberapa laporan yang bisa dijadikan leading data

untuk memprediksi situasi di masa depan. Pada edisi kali ini, Anda akan

memahami peran Durable Goods Orders sebagai salah satu poin pertimbangan

penting bagi seorang trader, khususnya dalam menentukan keputusan transaksi

portofolio.

DURABLE GOODS ORDERS

Petunjuk Arah PerekonomianKenaikan atau penurunan angka durable goods bisa menjadi petunjuk atas kondisi bisnis dan ekonomi di masa datang. Meski demikian, patut diingat bahwa diperlukan penjabaran terperinci mengenai barang-

barang apa saja yang sebenarnya sedang dipesan. Terdapat 4 komponen utama dalam laporan tersebut, yaitu: New Orders, Shipments, Unfilled Orders dan Total Inventories. Bagi para pebisnis dan investor, klasifikasi tersebut dapat dijadikan input berharga sebelum mengambil

keputusan mengenai jumlah produksi dan pekerja yang harus dipersiapkan. Di samping itu, data ini bisa jadi parameter volume consumer demand di masa depan.

A. New Orders: keseluruhan pesanan barang tahan lama, termasuk di dalamnya adalah pesanan dari pihak negara seperti kebutuhan

“Kenaikan atau penurunan angka durable goods bisa

menjadi petunjuk atas kondisi bisnis dan ekonomi di masa

datang.”

Page 45: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 45

Fundamental Analysis

militer dan pertahanan. Besaran angka pada komponen ini tidak akan berpengaruh terhadap perekonomian secara umum karena tidak mencerminkan seluruh demand dari sektor publik.

B. Shipments: jumlah pengiriman barang. Komponen ini lebih bersifat jelas dan pasti. Shipments sudah menjadi standar baku untuk mengukur jumlah pesanan barang-barang tahan lama. Kuantitas pengiriman tentu sudah sesuai dengan rencana dan jumlah yang dipesan jauh-jauh hari.

C. Unfilled orders: pesanan barang-barang yang belum memenuhi ketentuan atau kelengkapan. Ada kalanya pesanan barang-barang tahan lama sudah disepakati, namun syarat-syarat dan dokumentasi yang diwajibkan supplier kepada pemesan ternyata belum lengkap. Apa yang kemudian terjadi jika pemesan tidak melengkapinya? Kesepakatan bisa saja batal. Seandainya terjadi wanprestasi antara buyers dan sellers maka data durable goods juga bisa direvisi kembali. Seandainya jumlah pesanan maupun waktu pengiriman tidak sesuai dengan kesepakatan awal, maka sellers wajib meningkatkan ketepatan waktu dan kualitas/kuantitas hasil produksi. Termasuk pemenuhan bahan baku maupun penambahan jam operasional. Kondisi seperti ini rentan memicu kenaikan inflasi. Pada akhirnya diharapkan buyers dan sellers bisa sama-sama puas dan memaklumi penumpukan barang akibat penambahan jumlah produksi. Kemungkinan terburuk adalah pihak sellers menunda produksi barang lebih lanjut sehingga aktifitas operasional akan terhenti sejenak. Hal ini berdampak pada pengurangan jumlah pekerja serta penghematan biaya guna menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

D. Total Inventories: seluruh jumlah barang yang tersedia atau disimpan oleh pabrik, termasuk kelebihan order. Dalam hal ini, jika persediaan bahan baku tidak ada maka harga barang dan perubahan modal di masa depan juga berbeda. Dari perspektif akuntansi, jika penambahan modal harus terjadi tentu akan membuat pusing suatu perusahaan. Sebaliknya, bila jumlah pesanan ternyata lebih rendah dari kapasitas produksi, maka stok barang dipastikan menumpuk. Demi alasan efisiensi, perusahaan terpaksa mengambil keputusan untuk menghentikan produksi atau merumahkan karyawan. Bahkan dalam kondisi lebih parah, perusahaan bisa terpaksa ditutup.

Market Impact

Sumber: forexfactory.com

SahamKenaikan pesanan barang tahan lama pada dasarnya akan meningkatkan kapasitas produksi. Jika demikian adanya, perusahaan bisa mengincar target laba lebih tinggi. Namun jika suplai kebutuhan sudah memenuhi rasa puas konsumen, angka inflasi bisa ikut melonjak. Logikanya, tingkat suku bunga akan ikut terkerek naik sehingga pasar saham bukan lagi jadi kendaraan investasi yang menarik.

Mata UangMata uang lokal dengan sendirinya akan menguat searah dengan peningkatan angka durable goods.

Tips :Trend Down, Sell On rally, put your Stoploss at previous HighTrend Up, Buy on pullback, put your Stoploss at previous Low

Page 46: Futures Monthly July 2011

46 FuturesMonthly

National Holiday July 201101 July HK Special Administrative Region Establishment Day Country: Hong Kong01 July Canada Day Country : Canada18 July Marine Day Country : Japan

Trading Rule

Contoh transaksi

Seorang nasabah membeli indeks Nikkei Berkala (JPK50) sebanyak 1 lot di harga 94001. Jika Indeks Nikkei naik ke harga 9600 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (9600 – 9400) x Rp. 50.000 x 1 lot = Rp. 10.000.000,-Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 10 Juta

2. Jika ternyata Indeks Nikkei mengalami penurunan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 9350.

Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (9400 – 9350) x Rp. 50.000 x 1 lot = - Rp. 2.500.000,- Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 2,5 Juta.

*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi

Indeks Nikkei Product Nikkei Specification Nikkei Berjangka (JPJ30 / JPJ5U) Posisi Harus dilikuidasi Saat Kontrak BerakhirNikkei Berkala (JPK50 / JPK5U) Posisi Diperpanjang Secara Otomatis Contract Size JPJ30 /JPJ5U 1 Index Tick Rp. 30.000 / $5Contract Size JPK50 / JPK5U 1 Index Tick Rp. 50.000 / $5Minimum Fluctuation 5 Index Tick

MARGINS Necessary Margin JPJ30 Day Trade = $450/lot, Overnight = $900/lotNecessary Margin JPJ5U / JPK50 / JPK5U Day Trade - $750 / Lot, Overnight = $1,500/LotFee 3 point / Lot / Side Spread 5 point (Normal Market) Gap Margin Overnight Trading Hours 06.45 AM – 13.25 AM, 14.15 PM – 01.00 AM WIB Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000

46 FuturesMonthly

Page 47: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 47

Central Bank Interest Rate OutlookDwi Aviono PResearch and Analyst Monex Bandung

Central Bank Last Meeting Next Meeting OutLook

Analis mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga hingga 7,25% pada akhir tahun ini karena inflasi inti akan terus naik terutama ketika menghadapi bulan suci Ramadhan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa ia mengharapkan ekonomi tumbuh 6,9% -7,0% tahun ini.

FOMC akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0-0.25 dalam jangka waktu yang panjang, untuk membantu perbaikan yg lebih signifikan terhadap pasar tenaga kerja yang mulai membaik.

Beberapa analis mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga ECB setidaknya satu kali lagi hingga akhir tahun 2011 ini untuk mengatasi inflasi. Saat inflasi masih berada di 2.8% (April) di atas target HICP(inflasi) yg disyaratkan 2 %

Gubernur Bank of England Mervyn King mengatakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level rendah seiring melemahnya tingkat pertumbuhan dari sisi pendapatan

“Tidak ada kebutuhan untuk SNB menaikkan suku bunga karena inflasi GDP Q1 moderat dan masih relatif mengecewakan,” kata analis Thu Lan Nguyen

Su Lin Ong, Senior Ekonom dari RBC Capital Markets di Sydney memperkirakan tingkat suku bunga akan dinaikan pada bulan Oktober tahun ini

BOJ diperkirakan akan terus mempertahankan kebijakan suku bunga rendah. Saat ini Bank Sentral terfokus pada program pembelian aset karena efek pemulihan setelah gempa masih di bawah perkiraan.

Kanada akan menaikkan suku bunga pada kuartal kedua, demikian menurut survei ekonom BloombergSementara Inflasi 3.3%(April) dan tingkat pertumbuhan 3.9% ,yang menyebabkan Kanada masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level ini

16 Ekonom yang di survei oleh Bloomberg, 8 menyatakan belum perlu menaikan Official cash rate pada tahun ini, sementara 4 memperkirakan naik pada bulan Januari dan 4 naik pada bulan Maret tahun depan.

12 Juli 2011

9 Agustus 2011

7 Juli 2011

7 Juli 2011

15 September 2011

5 Juli 2011

11 Juli 2011

19 Juli 2011

27 Juli 2011

9 Juni 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

4 Februari 2011: 25 bps hike

27 April 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

16 Desember ‘08: 75 bps cut)

9 Juni 2011 /25 bps hike(perubahan terakhir pada

7 Mei ‘09: 25 bps cut)

9 Juni 2011/unchanged(perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)

16 Juni 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

11 Desember ‘08: 50 bps cut)

7 Juni 2011/ unchanged(perubahan terakhir pada

2 November ‘10,25 bps hike)

13 Juni 2011/unchanged(perubahan terakhir pada

19 Desember ‘08: 20 bps cut)

31 Mei 2011(perubahan terakhir pada

8 September 2010: 25 bps hike)

27 April 2011/ /unchanged (perubahan terakhir pada

10 Maret 2011: 50 bps cut)

Bank Indonesia (BI) 6.75%

European Central Bank (ECB)1.00%

Swiss National Bank (SNB)0.25%

Federal Reserve (The Fed)0.0%-0.25%

Bank of England (BOE)0.50%

Reserve Bank of Australia (RBA)4.75%

Bank of Canada (BOC)1%

Reserve Bank of New Zealand2.5 %

Bank of Japan (BOJ)0.10%

FuturesMonthly 47

Page 48: Futures Monthly July 2011

48 FuturesMonthly

Global Economic Calendar

July 2011

AdityawarmanAssistant Research & Education Monex Surabaya

01 JULI 08.00 CNY Manufacturing PMI n/a 52.0 09.30 CNY HSBC Final Manufacturing PMI n/a 51.6 13.00 EUR German Retail Sales m/m n/a 0.6% Tentative GBP Halifax HPI m/m n/a 0.1% 15.30 GBP Manufacturing PMI n/a 52.1 19.30 USD Non-Farm Employment Change n/a 54K 19.30 USD Unemployment Rate n/a 9.1% 21.00 USD ISM Manufacturing PMI n/a 53.504 JULI 08.30 AUD Building Approvals m/m n/a -1.3% 08.30 AUD Retail Sales m/m n/a 1.1% 15.30 GBP Construction PMI n/a 54.005 JULI 08.30 AUD Trade Balance n/a 1.60B 11.30 AUD Cash Rate n/a 4.75% 14.15 CHF CPI m/m n/a 0.0% 15.30 GBP Services PMI n/a 53.8 15.30 EUR Retail Sales m/m n/a 0.9% 21.00 USD ISM Non-Manufacturing PMI n/a 54.606 JULI 17.00 EUR German Factory Orders m/m n/a 2.8%07 JULI 08.30 AUD Employment Change n/a 7.8K 15.30 GBP Manufacturing Production m/m n/a -1.5% 17.00 EUR German Industrial Production m/m n/a -0.6% 18.00 GBP Official Bank Rate n/a 0.50% 18.45 EUR Minimum Bid Rate n/a 1.25% 19.30 EUR ECB Press Conference 08 JULI 15.30 GBP PPI Input m/m n/a -2.0%09 JUNI 15.30 GBP Trade Balance n/a -7.7B11 JULI 08.30 AUD Home Loans m/m n/a 4.8% 09.00 CNY CPI y/y n/a 5.5% Tentative CNY Trade Balance n/a 13.1B12 JULI 07.01 GBP BRC Retail Sales Monitor y/y n/a -2.1% Tentative JPY Overnight Call Rate n/a 0.10% Tentative JPY BOJ Press Conference 15.30 GBP CPI y/y n/a 4.5% 19.30 USD Trade Balance n/a -43.7B13 JULI Tentative GBP Nationwide Consumer Confidence n/a 55 14.15 CHF PPI m/m n/a -0.2% 15.30 GBP Claimant Count Change n/a 19.6K 16.00 EUR Industrial Production m/m n/a 0.2%14 JULI 01.00 USD FOMC Meeting Minutes n/a 0.25% 12.00 JPY BOJ Monthly Report 14.15 CHF Retail Sales y/y n/a 7.5% 15.00 EUR ECB Monthly Bulletin 16.00 EUR CPI y/y n/a 2.7% 19.30 USD Retail Sales m/m 19.30 USD PPI m/m n/a 0.2% 21.00 USD Business Inventories m/m n/a 0.8%15 JULI 19.30 USD CPI m/m n/a 0.2% 20.15 USD Industrial Production m/m n/a 0.1% 20.55 USD Prelim UoM Consumer Sentiment n/a 71.818 JULI 06.01 GBP Rightmove HPI m/m n/a 0.6% 20.00 USD TIC Long-Term Purchases n/a 0.6B19 JULI 16.00 EUR German ZEW Economic Sentiment n/a n/a 17.00 GBP CBI Industrial Order Expectations n/a n/a 19.30 USD Building Permits n/a 0.61M 19.30 USD Housing Starts n/a 0.56M20 JULI 13.00 EUR German PPI m/m n/a 0.0% 15.30 GBP MPC Meeting Minutes /a n/a 21.00 USD Existing Home Sales n/a n/a21 JULI Tentative CHF Trade Balance n/a n/a 14.30 EUR German Flash Manufacturing PMI n/a n/a 15.00 EUR Current Account n/a -5.1B 15.30 GBP Retail Sales m/m n/a -1.4% 16.00 CHF ZEW Economic Expectations n/a n/a 21.00 USD Philly Fed Manufacturing Index n/a -7.722 JULI 15.00 EUR German Ifo Business Climate n/a n/a 15.30 GBP BBA Mortgage Approvals n/a n/a 16.00 EUR Industrial New Orders m/m n/a n/a25 JULI 08.30 AUD PPI q/q n/a n/a26 JULI Tentative GBP Nationwide HPI m/m n/a n/a 15.30 GBP Prelim GDP q/q n/a n/a 17.00 GBP CBI Realized Sales n/a n/a 21.00 USD CB Consumer Confidence n/a n/a 21.00 USD New Home Sales n/a n/a27 JULI 13.00 EUR GfK German Consumer Climate n/a n/a All Day EUR German Prelim CPI m/m n/a n/a 16.30 CHF KOF Economic Barometer n/a n/a 19.30 USD Durable Goods Orders m/m n/a n/a 19.30 USD Personal Spending m/m n/a n/a28 JULI 06.30 JPY Tokyo Core CPI y/y n/a n/a 14.55 EUR German Unemployment Change n/a n/a 21.00 USD ending Home Sales m/m n/a n/a29 JULI 06.01 GBP GfK Consumer Confidence n/a n/a 15.30 GBP Net Lending to Individuals m/m n/a n/a 16.00 EUR CPI Flash Estimate y/y n/a n/a 20.45 USD Chicago PMI n/a n/a

DATE TIME (WIB) DATA FORECAST PREVIOUS

48 FuturesMonthly

Page 49: Futures Monthly July 2011

FuturesMonthly 49

Page 50: Futures Monthly July 2011

50 FuturesMonthly

Stop Loss

Kantor Cabang Monex

Jakarta

Menara Ravindo Lt. 8Jl. Kebon Sirih Kav. 75,

Jakarta 10340Ph

: (021) 315 0607 Fax : (021) 391 8866email : [email protected]

Menara Ravindo Lt. 12Jl. Kebon Sirih Kav. 75,

Jakarta 10340Ph

: (021) 3190 2626 Fax : (021) 3190 3322email : [email protected]

Wisma Kyoei Prince Lt. 9 & Lt. 20Jl. Jend. Sudirman Kav. 3/4

Jakarta 10220Ph

: (021) 572 4377, 572 2345 Fax : (021) 572 4366, 572 4066email : [email protected]

Monex CikiniJl. Cikini I No. 5Jakarta Pusat 1033Ph : (021) 3900 561Fax : (021) 3900 743email : [email protected]

Monex BintaroJl. Cut Mutia No. 38, Bintaro JayaSektor VII, Tangerang SelatanPh : (021) 7486 2929 Fax : (021) 7486 1729email : [email protected]

Bogor

Jl. Raya Pajajaran No. 1Ruko V - Point Blok ZL, BogorPh : (0251) 833 4847Fax : (0251) 831 9610email : [email protected]

Cirebon

Jl. Kesambi RayaRuko Kesambi KR.7,

Cirebon 45134Ph : (0231) 233 010Fax : (0231) 207 786email : [email protected]

Purwokerto

Ruko Permata Hijau No. 10Jl. Dr. Angka, PurwokertoPh : (0281) 622 502Fax : (0281) 628 011email : [email protected]

Tegal

Kompleks Nirmala Square

Blok C No. 6Jl. Yos Sudarso, Tegal 52121Ph : (0283) 320 750Fax : (0283) 320 794email : [email protected]

Batam

Jl. Pembangunan Ruko PenuinBlok RB No. 3, BatamPh : (0778) 450 734, 450 735Fax : (0778) 450 656email : [email protected]

Bandung

Jl. Ir. H. Juanda No. 70Bandung 40132Ph : (022) 250 5770Fax : (022) 253 4519email : [email protected]

Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27Kompleks Paskal Hyper SquareNo. B/42 BandungPh : (022) 860 61 000Fax : (022) 860 61 002email : [email protected]

Medan

Uni Plaza BuildingWest Tower, 2nd FloorJl. Letjen MT. Haryono A1Medan 20231Ph : (061) 453 1015Fax : (061) 453 1025email : [email protected]

Surabaya

Gedung Graha Pena Lt.19Jl. Ahmad Yani 88,Surabaya 60234Ph : (031) 827 1188Fax : (031) 827 1177email : [email protected]

Pontianak

Kompleks Pontianak Mall Blok D 9-10Jl. Teuku Umar, Pontianak 78117Ph

: (0561) 765 333Fax : (0561) 743 980email : [email protected]

Yogyakarta

1st Floor

Jl. Magelang km 6.2Yogyakarta 55184Ph : (0274) 623 168Fax : (0274) 623 352email : [email protected]

Solo

Jl. Slamet Riyadi No. 312Solo 57112Ph : (0271) 7650 777Fax : (0271) 7651 555email : [email protected]

Semarang

Candi Plaza BuildingGround FloorJl. Sultan Agung No. 90 - 90ASemarang 50252Ph : (024) 850 2121Fax : (024) 850 2112email : [email protected]

Denpasar

Jl. Teuku Umar No. 188Denpasar 80113Ph : (0361) 223 000Fax : (0361) 248 950email : [email protected]

Mr. Smart InvesmentJohannes GintingHead of Education Monex

Page 51: Futures Monthly July 2011
Page 52: Futures Monthly July 2011