full adder non carry
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami oprasi rangkain Full Adder non carry.
2. Mahasiswa dapat memahami implementasi IC pada oprasi rangkaian Full
Adder.
1.2 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Digital saat ini yang semakin maju. Masyarakat saat
ini telah terpesona oleh komputer dan kalkulator modern. Ini mungkin karena mesin
tersebut menghasilkan fungsi aritmatika dengan ketelitian dan kecepatan yang sangat
menakjubkan. Bab ini membicarakan mengenai rangkaian Full Adder yang ditujukan
untuk mengetahui konsep rangkaian Full Adder. Beberapa rangkaian logika yang
dapat menjumlahkan dan mengurangkan. Penambahan dan pengurangan dikerjakan
dalam biner. Gerbang logika biasa akan kita rangkai satu sama yang lain untuk
menghasilkan penambahan dan pengurangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Full Adder adalah operasi penjumlahan dua bit biner dengan menyertakan carry-in
nya. Tabel kebenaran untuk full adder ini adalah sebagai berikut :
Dengan K-Map kita bisa merancang rangkaian full addernya sebagai berikut:
BAB III
METODOLIGI PRAKTIKUM
3.1 Gambar Rangkaian
Gambar 1.1 Rangkaian Full Adder
3.2 Alat dan Bahan
1. PCB
2. Lampu led
3. ICTTL
4. Saklar
3.3 Prosedur Praktikum
1. Rangkailah komponen tersebut seperti pada gambar diatas.
2. Pada praktikum ini menggunkan trainer yang telah disediakan.
3. Hubungkan antara inputan dengan output.
4. Masukan inputan berupa kondisi saklar. Ketika saklar dalam kondisi ON atau
high menyatakan kode biner 1 sedangkan jika saklar dalam kondisi OFF atau
low akan menyatakan kode biner 0.
5. Analisis rangkaian dengan inputan sesuai dengan yang ada pada tabel data
praktikum.
6. Catat hasil output yang dinyatakan dalam kondisi indikator lampu led pada
tabel data percobaan. Dimana, ketika lampu led menyala akan menyatakan
kode biner 1 sedangakan ketika lampu led padam akan menyatakan kode biner
0.
7. Diskusiskan hal hasil data praktikum anda dengan anggota kelompok anda.
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Data Percobaan
A B Cin S Cout
0011 0001 0 0100 0
0010 0010 0 0100 0
0010 0011 0 0101 0
0110 1000 0 1110 0
1100 1000 0 0100 1
4.2 Analisa Perhitungan
Diketahui : A = 0011 B = 0001
Ditanya : Nilai S ?
Jawab :
S = A + B
𝑆 =
001100010100
+
Jadi, S = 0100
Diketahui : A = 0010 B = 0010
Ditanya : Nilai S ?
Jawab :
S = A + B
𝑆 =
001000100100
+
Jadi, S = 0100
Diketahui : A = 0010 B = 0011
Ditanya : Nilai S ?
Jawab :
S = A + B
𝑆 =
001000110101
+
Jadi, S = 0101
Diketahui : A = 0110 B = 1000
Ditanya : Nilai S ?
Jawab :
S = A + B
𝑆 =
011010001110
+
Jadi, S = 1110
Diketahui : A = 1100 B = 1000
Ditanya : Nilai S ?
Jawab :
S = A + B
𝑆 =
110010000100
+
Jadi, S = 0100 dengan membawa sinyal Carry Out 1.
4.3 Analisa Pembahasan
Pada praktikum kelima ini yakni menganalisa rangkaian Full Adder With
Carry. Rangkaian tersebut terdiri dari dua jenis saklar yakni saklar A dan B. Pada
saklar A terdiri dari empat buah saklar yakni saklar A0, A1, A2 dan A3 sedangkan
saklar B juga terdiri dari empat buah saklar yakni saklar B0, B1, B2 dan B3. Dimana
saklar ini dihubungkan pada sebuah IC TTL pada lampu LED sebagai indikator ketika
lampu indikator menyala atau dalam keadaan high akan menyatakan kode biner 1
sedangkan ketika lampu dalam keadaan padam atau low akan menyatakan kode biner
0. Pada praktikum ini menggunakan empat buah lampu LED yakni D0, D1, D2, dan D3.
Pada prak tikum ini tidak menggunakan sinyal pembawa inputan (Cin) . IC TTL
berfungsi untuk menambahkan dua inputan yang diberikan berupa kode biner,
kemudian output yang dikeluarkan berupa kode biner yang digunakan untuk
mengaktifkan indikator.
Pada percobaan pertama, pada saat saklar A pada kondisi A0 dan A1 dalam
keadaan ON atau high (1) dan saklar A2 dan A3 dalam keadaan OFF atau low (0).
Sedangkan, untuk saklar B0, B1 daan B2 dalam kondisi OFF atau low (0) untuk saklar
B3 dalam kondisi ON atau high (1). Dari kondisi tersebut, maka kita akan
mendapatkan output pada D2 menyatakan dalam kondisi high (1) sedangkan D0 dan D1
dan D3 dalam kondisi low (0) tanpa membawa sinyal pembawa (Cout).
Pada percobaan kedua, pada saat saklar A pada kondisi A2 dalam keadaan ON
atau high (1) dan saklar A0, A1 dan A3 dalam keadaan OFF atau low (0). Sedangkan,
untuk saklar B0, B1 daan B3 dalam kondisi OFF atau low (0) untuk saklar B2 dalam
kondisi ON atau high (1). Dari kondisi tersebut, maka kita akan mendapatkan output
pada D2 menyatakan dalam kondisi high (1) sedangkan D0 dan D1 dan D3 dalam
kondisi low (0) tanpa membawa sinyal pembawa (Cout).
Pada percobaan ketiga, pada saat saklar A pada kondisi A2 dalam keadaan ON
atau high (1) dan saklar A0, A1 dan A3 dalam keadaan OFF atau low (0). Sedangkan,
untuk saklar B0 dan B1 dalam kondisi OFF atau low (0) untuk saklar B2 dan B3 dalam
kondisi ON atau high (1). Dari kondisi tersebut, maka kita akan mendapatkan output
pada D1 dan D2 menyatakan dalam kondisi high (1) sedangkan D0 dan D3 dalam
kondisi low (0) tanpa membawa sinyal pembawa (Cout).
Pada percobaan keempat, pada saat saklar A1 dan A2 dalam keadaan ON atau
high (1) dan saklar A0 dan A3 dalam keadaan OFF atau low (0). Sedangkan, untuk
saklar B0 dalam kondisi ON atau high (0) untuk saklar B1, B2 dan B3 dalam kondisi
ON atau high (1). Dari kondisi tersebut, maka kita akan mendapatkan output pada D0,
D1 dan D2 menyatakan dalam kondisi high (1) sedangkan D3 dalam kondisi low (0)
tanpa membawa sinyal pembawa (Cout).
Pada percobaan kelima, pada saat saklar A0 dan A1 dalam keadaan ON atau
high (1) dan saklar A2 dan A3 dalam keadaan OFF atau low (0). Sedangkan, untuk
saklar B0 dalam kondisi ON atau high (0) untuk saklar B1, B2 dan B3 dalam kondisi
ON atau high (1). Dari kondisi tersebut, maka kita akan mendapatkan output pada D1
menyatakan dalam kondisi high (1) sedangkan D0, D2 dan D3 dalam kondisi low (0)
dengan membawa sinyal pembawa (Cout) high (1)
BAB V
KESIMPULAN
Dalam praktikum yang telah dilakukan serta pembahasannya, maka dapat kita
simpulkan bahwa :
1. Rangkaian Full adder tanpa sinyal pembawa memiliki dua buah inputan yang
ditambahkan dimana hasil dari inputan dinyatakan dalam indikator lampu led.
2. Pada saat inputan A = 0011 dan B 0001 memiliki outputan yang sama pada saat inputan
A =0010 dan B = 0010 yakni 0100.
3. Pada saat inputan A= 1100 dan B =1000 memiliki output sinyal pembawa (Cout) dengan
kode biner high yakni 1.
4. IC TTL berfungsi untuk menambahkan dua inputan menjadi satu output berupa kode
biner.
5. Rangkain Full Adder non carry tidak memiliki sinyal input (Cin).
6. ICTTL terdapat rangkaian full adder yang akan memproses inputan dengan output berupa
kode biner yang akan ditampilkan oleh seven segmen berupa kode desimal.