fix alzhaimer

Upload: pucacha-puputcandrakharisma

Post on 05-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    1/38

    ALZHEIMER

    A. PengertianMenurut Arief Muttaqin (2008), Penyakit Alzheimer adalah penyakit

    degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang

    terutama menyerang orang berusia 65 tahun keatas. Alzheimer merupakan

    penyebab yang umum untuk kasus demensia hilangnya intelektual dan

    kemampuan bersosialisasi yang cukup parah untuk mempengaruhi aktivitas

    harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan,

    menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental (Anonim, 2010).

    Jadi, Alzheimer adalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang

    bersifat merusak sehingga kesehatan jaringan otak mengalami penurunan dan

    menimbulkan kelumpuhan, hilangnya intelektual, penurunan daya ingat serta

    kemampuan mental.

    B. InsidentialPenyakit alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang secara

    epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia

    kurang 58 tahun disebut sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita

    pada usia lebih dari 58 tahun disebut sebagai late onset.

    Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur, 96% kasus dijumpai

    setelah berusia 40 tahun keatas. Schoenburg dan Coleangus (1987) melaporkan

    insidensi berdasarkan umur: 4,4/1000.000 pada usia 30-50 tahun, 95,8/100.000

    pada usia > 80 tahun. Angka prevalensi penyakit ini per 100.000 populasi sekitar

    300 pada kelompok usia 60-69 tahun, 3200 pada kelompok usia 70-79 tahun, dan

    10.800 pada usia 80 tahun. Diperkirakan pada tahun 2000 terdapat 2 juta

    penduduk penderita penyakit alzheimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan

    jumlah usia lanjut berkisar, 18,5 juta orang dengan angka insidensi dan prevalensi

    penyakit alzheimer belum diketahui dengan pasti.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    2/38

    Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali

    dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita

    lebih lama dibandingkan laki-laki. Dari beberapa penelitian tidak ada perbedaan

    terhadap jenis kelamin.

    C. EtiologiPenyebab yang pasti belum diketahui. Beberapa alternatif penyebab yang

    telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi virus,

    polusi udara/industri, trauma, neurotransmiter, defisit formasi sel-sel filament,

    presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari

    degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan

    gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif.

    Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan

    dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami

    degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler,

    kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya

    produksi protein abnormal yang non spesifik.

    Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika, tetapi beberapa penelitian

    telah membuktikan bahwa peran faktor non-genetika (lingkungan) juga ikut

    terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika.

    D. PatogenesaSejumlah patogenesa penyakit alzheimer yaitu:

    1. Faktor genetik Beberapa peneliti mengungkapkan 50% prevalensi kasusalzheimer ini diturunkan melalui gen autosomal dominant. Individu

    keturunan garis pertama pada keluarga penderita alzheimer mempunyai

    resiko menderita demensia 6 kali lebih besar dibandingkan kelompok kontrol

    normal. Pemeriksaan genetika DNA pada penderita alzheimer dengan

    familial early onset terdapat kelainan lokus pada kromosom 21 diregio

    proximal log arm, sedangkan pada familial late onset didapatkan kelainan

    lokus pada kromosom 19. Begitu pula pada penderita down syndrome

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    3/38

    mempunyai kelainan gen kromosom 21, setelah berumur 40 tahun terdapat

    neurofibrillary tangles (NFT), senile plaque dan penurunan Marker kolinergik

    pada jaringan otaknya yang menggambarkan kelainan histopatologi pada

    penderita alzheimer. Hasil penelitian penyakit alzheimer terhadap anak

    kembar menunjukkan 40-50% adalah monozygote dan 50% adalah dizygote.

    Keadaan ini mendukung bahwa faktor genetik berperan dalam penyakit

    alzheimer. Pada sporadik non familial (50-70%), beberapa penderitanya

    ditemukan kelainan lokus kromosom 6, keadaan ini menunjukkan bahwa

    kemungkinan faktor lingkungan menentukan ekspresi genetika pada

    alzheimer.

    2. Faktor infeksiAda hipotesa menunjukkan penyebab infeksi virus pada keluarga penderita

    alzheimer yang dilakukan secara immuno blot analisis, ternyata diketemukan

    adanya antibodi reaktif. Infeksi virus tersebut menyebabkan infeksi pada

    susunan saraf pusat yang bersipat lambat, kronik dan remisi. Beberapa

    penyakit infeksi seperti Creutzfeldt-Jacob disease dan kuru, diduga

    berhubungan dengan penyakit alzheimer.

    Hipotesa tersebut mempunyai beberapa persamaan antara lain:

    a. Manifestasi klinik yang sama

    b. Tidak adanya respon imun yang spesifik

    c. Adanya plak amyloid pada susunan saraf pusat

    d. Timbulnya gejala mioklonus

    e. Adanya gambaran spongioform

    3. Faktor lingkunganFaktor lingkungan juga dapat berperan dalam patogenesa penyakit alzheimer.

    Faktor lingkungan antara lain, aluminium, silicon, mercury, zinc. Aluminium

    merupakan neurotoksik potensial pada susunan saraf pusat yang ditemukan

    neurofibrillary tangles (NFT) dan senile plaque (SPINALIS). Hal tersebut

    diatas belum dapat dijelaskan secara pasti, apakah keberadaan aluminum

    adalah penyebab degenerasi neurosal primer atau sesuatu hal yang tumpang

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    4/38

    tindih. Pada penderita alzheimer, juga ditemukan ketidak seimbangan

    merkuri, nitrogen, fosfor, sodium, dengan patogenesa yang belum jelas.

    Ada dugaan bahwa asam amino glutamat akan menyebabkan depolarisasi

    melalui reseptor N-methy D-aspartat sehingga kalsium akan masuk ke

    intraseluler (Cairan-influks) dan menyebabkan kerusakan metabolisma energi

    seluler dengan akibat kerusakan dan kematian neuron.

    4. Faktor imunologisBehan dan Felman (1970) melaporkan 60% pasien yang menderita alzheimer

    didapatkan kelainan serum protein seperti penurunan albumin dan

    peningkatan alpha protein, anti trypsin alphamarcoglobuli dan haptoglobuli.

    Heyman (1984), melaporkan terdapat hubungan bermakna dan meningkat

    dari penderita alzheimer dengan penderita tiroid. Tiroid Hashimoto

    merupakan penyakit inflamasi kronik yang sering didapatkan pada wanita

    muda karena peranan faktor immunitas

    5. Faktor traumaBeberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit alzheimer

    dengan trauma kepala. Hal ini dihubungkan dengan petinju yang menderita

    demensia pugilistik, dimana pada otopsinya ditemukan banyak

    neurofibrillary tangles.

    6. Faktor neurotransmiterPerubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita alzheimer

    mempunyai peranan yang sangat penting seperti:

    a. AsetilkolinBarties et al (1982) mengadakan penelitian terhadap aktivitas spesifik

    neurotransmiter dengan cara biopsi sterotaktik dan otopsi jaringan otak

    pada penderita alzheimer didapatkan penurunan aktivitas kolinasetil

    transferase, asetikolinesterase dan transport kolin serta penurunan

    biosintesa asetilkolin. Adanya defisit presinaptik dan postsynaptik

    kolinergik ini bersifat simetris pada korteks frontalis, temporallis

    superior, nukleus basalis, hipokampus.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    5/38

    Kelainan neurottansmiter asetilkoline merupakan kelainan yang selalu

    ada dibandingkan jenis neurottansmiter lainnya pada penyakit alzheimer,

    dimana pada jaringan otak/biopsinya selalu didapatkan kehilangan

    cholinergik Marker. Pada penelitian dengan pemberian scopolamin pada

    orang normal, akan menyebabkan berkurang atau hilangnya daya ingat.

    Hal ini sangat mendukung hipotesa kolinergik sebagai patogenesa

    penyakit alzheimer

    b. NoradrenalinKadar metabolisma norepinefrin dan dopimin didapatkan menurun pada

    jaringan otak penderita alzheimer. Hilangnya neuron bagian dorsal lokus

    seruleus yang merupakan tempat yang utama noradrenalin pada korteks

    serebri, berkorelasi dengan defisit kortikal noradrenergik. Bowen et

    al(1988), melaporkan hasil biopsi dan otopsi jaringan otak penderita

    alzheimer menunjukkan adanya defisit noradrenalin pada presinaptik

    neokorteks. Palmer et al(1987), Reinikanen (1988), melaporkan

    konsentrasi noradrenalin menurun baik pada post dan ante-mortem

    penderita alzheimer.

    c. DopaminSparks et al (1988), melakukan pengukuran terhadap aktivitas

    neurottansmiter regio hipothalamus, dimana tidak adanya gangguan

    perubahan aktivitas dopamin pada penderita alzheimer. Hasil ini masih

    kontroversial, kemungkinan disebabkan karena potongan histopatologi

    regio hipothalamus setia penelitian berbeda-beda.

    d. SerotoninDidapatkan penurunan kadar serotonin dan hasil metabolisme 5 hidroxi

    indolacetil acid pada biopsi korteks serebri penderita alzheimer.

    Penurunan juga didapatkan pada nukleus basalis dari meynert.

    Penurunan serotonin pada subregio hipotalamus sangat bervariasi,

    pengurangan maksimal pada anterior hipotalamus sedangkan pada

    posterior peraventrikuler hipotalamus berkurang sangat minimal.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    6/38

    Perubahan kortikal serotonergik ini berhubungan dengan hilangnya

    neuron-neuron dan diisi oleh formasi NFT pada nukleus rephe dorsalis

    e. MAO (Monoamine Oksidase)Enzim mitokondria MAO akan mengoksidasi transmitter mono amine.

    Aktivitas normal MAO terbagi 2 kelompok yaitu MAO A untuk

    deaminasi serotonin, norepineprin dan sebagian kecil dopamin,

    sedangkan MAO B untuk deaminasi terutama dopamin. Pada penderita

    alzheimer, didapatkan peningkatan MAO A pada hipothalamus dan

    frontais sedangkan MAO B meningkat pada daerah temporal dan

    menurun pada nukleus basalis dari meynert.

    E. Manisfestasi klinis1. Sering lupa

    Hal ini sebenarnya sangat normal, misalkan saja lupa menaruh kacamata atau

    lupa dengan sebuah janji penting sekali-sekali. Tapi, jika telah menjadi

    kebiasaan rutin, Anda perlu waspada. Gangguan memori adalah gejala umum

    alzheimer yang secara bertahap semakin memburuk dari waktu ke waktu. Bila

    telah terdiagnosis, penderita alzheimer juga kerap lupa akan hal-hal baru yang

    dipelajari dan meminta informasi yang sama berulang-ulang.

    2. Sulit mengambil keputusanCiri khas lain orang yang menderita penyakit alzheimer adalah kesulitan

    dalam pengambilan keputusan. Hal ini mungkin tampak sepele pada awalnya,

    namun seiring waktu, situasi semakin memburuk dan bahkan memerlukan

    bantuan medis.

    3. Mood berubah-ubahPenderita alzheimer juga mengalami perubahan mood yang cepat. Tiba-tiba

    bisa mengalami depresi atau marah tanpa alasan yang jelas. Kepribadian juga

    berubah secara dramatis. Individu tersebut dapat menjadi sangat bingung atau

    bahkan curiga berlebihan. Namun, perubahan ini mungkin bervariasi untuk

    setiap orang. Beberapa perubahan dapat terlihat sangat drastis dan kontras

    dengan perilaku normal mereka.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    7/38

    4. Menarik diri dari kehidupan sosial yang aktifKetika penyakit berkembang secara bertahap, orang cenderung akan menarik

    diri dari kegiatan rutin dan kehidupan sosial. Ini mungkin karena frustrasi dan

    malu. Kesulitan dalam mengingat kegiatan kecil, nama, dan tanggal akan

    menyebabkan kesulitan untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan favorit. Oleh

    karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda seperti di awal dan mencari

    intervensi medis. Ini dapat membantu menangkal depresi dan memperpanjang

    kualitas hidup dengan menjaga tingkat rangsangan yang sehat baik secara fisik

    dan sosial.

    5. Sulit berbicara dan berbahasaWajar memang bila seseorang menghadapi semacam kesulitan berbicara,

    tetapi pasien alzheimer dapat melupakan kata-kata sederhana. Mereka

    memiliki kesulitan dalam bergabung atau mengikuti percakapan dan sulit

    menyusun kalimat sehingga susah untuk dipahami. Juga, mereka mungkin

    berhenti tiba-tiba saat berbicara tanpa alasan yang jelas.

    6. BingungKebingungan dengan tempat atau waktu merupakan sifat karakteristik pasien

    Alzheimer. Penderita biasanya akan tidak mengingat seperti tanggal, musim,

    bahkan waktu. Pasien kadang-kadang tiba-tiba tak mengetahui bagaimana

    mereka bisa berada di suatu tempat tanpa tahu bagaimana mereka sampai di

    sana.

    7. Sulit berkonsentrasiKesulitan konsentrasi memang dapat terjadi pada kita semua karena

    kurangnya memperhatikan, merasa cemas, atau kurang tidur. Namun, orang

    dengan penyakit alzheimer dapat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

    tugas-tugas yang telah dilakukan selama ini. Mereka akan sering merasa sulit

    untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin seperti membayar tagihan atau

    memasak.

    8. Lupa menyimpan bendaIni sangat umum dan bisa terjadi pada siapa saja seperti lupa menaruh kunci

    atau dompet. Tetapi pada pasien alzheimer, kegiatan tersebut menjadi

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    8/38

    kebiasaan rutin. Selain itu, mereka sering terlihat menempatkan sesuatu di

    tempat yang tidak semestinya seperti menaruh sepatu di dalam kulkas.

    9. Gangguan penglihatanAlzheimer memang berkaitan dengan masalah penglihatan. Menurut laporan

    Komunitas alzheimer, sekitar 60 persen dari semua kasus alzheimer,

    dilaporkan adanya gangguan visual. Namun, tidak seperti masalah mata

    normal, gangguan visual pada alzheimer bukan karena anomali dalam mata.

    Sebaliknya, mereka disebabkan ketidakmampuan otak untuk melihat sinyal

    cahaya. Beberapa masalah penglihatan yang umum terjadi pada pasien ini

    termasuk kesulitan dalam membedakan warna.

    10.Sulit memecahkan masalahBeberapa orang bahkan menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan masalah

    matematika dasar atau mengikuti rencana. Mereka juga mungkin merasa sulit

    untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan beberapa bentuk pemikiran

    abstrak dan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan tugas-

    tugas yang mereka lakukan sebelumnya.

    Selain itu tanda gejala lain yang dapat muncul yaitu :

    a. Kemunduran memori/daya ingatb. Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhanac. Kesulitan bicara dan berbahasad. Disorientasi WTO (WaktuTempatOrang)e. Sulit dalam berhitungf. Salah meletakan bendag. Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhiash. Perubahan emosi dan perilaku.i. Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.

    j. Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul,menyendiri.

    k. Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lainmisalnya flu, trauma otak, tumor otak).

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    9/38

    F. PathofisiologiSimtoma Alzheimer ditandai dengan perubahan-perubahan yang bersifat

    degeneratif pada sejumlah sistem neurotransmiter, termasuk perubahan fungsi

    pada system neural monoaminergik yang melepaskan asam

    glutamat, noradrenalin, serotonin dan serangkaian sistem yang dikendalikan oleh

    neurotransmiter. Perubahan degeneratif juga terjadi pada beberapa

    area otakseperti lobus temporal dan lobus parietal, dan beberapa bagian di

    dalam korteks frontal dan girus singulat, menyusul dengan hilangnya sel

    sarafdan sinapsis.

    Sekretase-dan presenilin-1 merupakan enzim yang berfungsi untuk

    mengiris domain terminus-C pada molekul AAP dan melepaskan

    enzim kinesin dari gugus tersebut. Apoptosis terjadi pada sel sarafyang tertutup

    plak amiloid yang masih mengandung molekul terminus-C, dan tidak terjadi jika

    molekul tersebut telah teriris. Hal ini disimpulkan oleh tim dari Howard Hughes

    Institute yang dipimpin oleh Lawrence S. B. Goldstein, bahwa terminus-C

    membawa sinyal apoptosis bagi neuron. Sinyal apoptosis juga diekspresikan oleh

    proNGF yang tidak teriris, saat terikat pada pencerap neurotrofin p75NTR, dan

    distimulasi hormon sortilin.

    Penumpukan plak ditengarai karena induksi apolipoprotein-E yang

    bertindak sebagai protein kaperon, defiensi vitamin B1 yang

    mengendalikan metabolisme glukosa serebral seperti O-GlkNAsilasi, dan

    kurangnya enzim yang terbentuk dari senyawa tiamina seperti

    kompleks ketoglutarat dehidrogenase-alfa, kompleks piruvat

    dehidrogenase, transketolase, O-GlcNAc transferase, protein fosfatase

    2A, dan beta-N-asetilglukosaminidase. Hal ini berakibat pada peningkatan

    tekanan zalir serebrospinal, menurunnya rasio hormon CRH, dan terpicunya

    simtoma hipoglisemia di dalam otakwalaupun tubuh mengalami hiperglisemia.

    Selain disfungsi enzim presenilin-1 yang memicu simtoma ataksia, masih

    terdapat enzim Cdk5 dan beta yang

    menyebabkan hiperfosforilasi proteintau, hingga terbentuk tumpukan PHF.

    Hiperfosforilasi juga menjadi penghalang terbentuknya ligasi antara protein

    http://id.wikipedia.org/wiki/Neurotransmiterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Noradrenalin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_temporal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_parietal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Korteks_frontal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Girus_singulat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinapsishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Presenilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinesin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lawrence_S._B._Goldstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Neuronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotrofinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sortilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apolipoprotein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_kaperon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketoglutarat_dehidrogenase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transketolase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=O-GlcNAc_transferase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta-N-asetilglukosaminidase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zalir_serebrospinalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortikoliberinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipoglisemiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simtomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ataksiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kinase_CDhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperfosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Filamen_PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Filamen_PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperfosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kinase_CDhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ataksiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simtomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipoglisemiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortikoliberinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zalir_serebrospinalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta-N-asetilglukosaminidase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_fosfatase_2A&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=O-GlcNAc_transferase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transketolase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat_dehidrogenasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketoglutarat_dehidrogenase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiaminahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_kaperon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apolipoprotein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sortilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotrofinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neuronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lawrence_S._B._Goldstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinesin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Presenilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekretase#Sekretase-betahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinapsishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Girus_singulat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Korteks_frontal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_parietal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobus_temporal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Noradrenalin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotransmiter
  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    10/38

    S100beta dan tau, dan menyebabkan distrofi neurita, meskipun

    kelainanmetabolisme sengjuga dapat menghalangi ligasi ini.

    Simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemiajuga menginduksi

    hiperfosforilasi protein tau, dan oligomerasi amiloid-beta yang berakibat pada

    penumpukan plak amiloid.Namun meski insulin menginduksi oligomerasi

    amiloid-beta, insulin juga menghambat enzim aktivitas enzim kaspase-9 dan

    kaspase-3 yang juga membawa sinyal apoptosis, dan

    menstimulasi sekresi Hsp70 oleh sel LAN5 untuk mengaktivasi program

    pertahanan sel. Terdapat kontroversi minor dengan dugaan bahwa hiperfosforilasi

    tersebut disebabkan oleh infeksi laten oleh virus campak, atau Borrelia. Tujuh dari

    10 kasus Alzheimer yang diteliti oleh McLean Hospital Brain Bank of Harvard

    University, menunjukkan infeksi semacam ini (Anonim, 2011)

    G. Pathway (terlampir)

    H. KomplikasiDengan semakin berkembangnya penyakit Alzheimer, pengidapnya akan

    kehilangan kemampuan untuk menjaga dirinya. Hal inilah yang mernbuat

    pengidap Alzheimer rentan terhadap beberapa masalah kesehatan. Kehilangan

    memori, penilaian gangguan kognitif dan perubahan lain yang disebabkan oleh

    Alzheimer, dapat mempersulit pengobatan untuk kondisi kesehatan lainnya.

    Seseorang dengan penyakit Alzheimer mungkin tidak dapat:

    1. Komunikasikan bahwa ia mengalami sakit - misalnya, dari masalah gigi2. Laporan gejala penyakit lain3. Mengikuti rencana pengobatan yang diresepkan4. Perhatikan atau menggambarkan efek samping pengobatan

    Sebagai penyakit Alzheimer berlangsung, perubahan otak mulai

    mempengaruhi fungsi fisik seperti menelan, keseimbangan usus, dan dan kontrol

    kandung kemih. Efek ini dapat meningkatkan kerentanan terhadap masalah

    kesehatan tambahan seperti:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Protein_tauhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distrofi_neurita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolisme_seng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperinsulinemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hiperglisemiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oligomerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaspase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hsp70&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_LAN5&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Campakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borrelia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borrelia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Campakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_LAN5&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hsp70&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaspase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oligomerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hiperglisemiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperinsulinemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolisme_seng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distrofi_neurita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Protein_tau
  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    11/38

    1. Kesulitan pneumonia dan infeksi lain. Menelan dapat menyebabkan orangdengan penyakit Alzheimer menghirup (aspirasi) makanan atau cairan ke

    dalam saluran udara dan paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengosongan kandung kemih

    (urinary incontinence) mungkin memerlukan penempatan tabung untuk

    mengeringkan dan mengumpulkan urin (kateter urin). Setelah kateter

    meningkatkan risiko infeksi saluran kencing, yang dapat menyebabkan lebih-

    serius, infeksi yang mengancam jiwa.

    2. Cedera karena jatuh. Orang dengan Alzheimer menjadi semakin rentan untukjatuh. Jatuh dapat menyebabkan patah tulang. Selain itu, jatuh adalah

    penyebab umum dari cedera kepala serius, seperti gegar otak atau perdarahan

    di otak.

    3. Inkontinensia adalah gejala umum dari tengah dan penyakit tahap akhirAlzheimer. Pada saat seseorang menderita kerugian total dari fungsi kandung

    kemih, kateter urin kadang-kadang digunakan. Kateter dapat

    memperkenalkan bakteri ke dalam tubuh menyebabkan infeksi saluran kemih

    (ISK). Pasien dengan penyakit Alzheimer juga tidak bisa ke toilet sendiri

    sebagai sering atau dengan penggunaan yang tepat dari kebersihan, yang

    menghasilkan pembentukan ISK.

    Gejala ISK termasuk urin gelap berwarna kuning, bau yang kuat dari urin,

    sedimen dalam urin dan penurunan buang air kecil. Pasien Alzheimer tidak

    dapat berkomunikasi rasa sakit atau ketidaknyamanan umumnya terkait

    dengan ISK. Tanda pasien sebuah Alzheimer memiliki ISK termasuk

    kebingungan, lesu dan gelisah menurut Dr Monika Karlekar dari Vanderbilt

    University.

    Penyakit Alzheimer adalah tidak umum penyebab spesifik kematian -

    berbagai komplikasi dan kondisi sekunder terjadi menyebabkan kesehatan

    menurun dengan cepat dalam tahap akhir dari penyakit.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    12/38

    I. Penatalaksanaan medisPengobatan penyakit Alzheimer masih sangat terbatas oleh karena

    penyebab dan patofisiologis masih belum jelas. Pengobatan simptomatik dan

    suportif seakan hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga.

    Pemberian obat stimulan, vitamin B, C, dan E belum mempunyai efek yang

    menguntungkan

    1. Inhibitor kolinesteraseBeberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk

    pengobatan simptomatik penyakit Alzheimer, dimana penderita Alzheimer

    didapatkan penurunan kadar asetilkolin. Untuk mencegah penurunan kadar

    asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang bekerja secara sentral

    seperti fisostigmin, THA (tetrahydroaminoacridine). Pemberian obat ini

    dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian

    berlangsung. Beberapa peneliti mengatakan bahwa obat-obatan anti

    kolinergik akan memperburuk penampilan intelektual pada organ normal dan

    penderita Alzheimer .

    2. ThiaminPenelitian telah membuktikan bahwa pada penderita Alzheimer didapatkan

    penurunan thiamin pyrophosphatase dependent enzyme yaitu 2 ketoglutarate

    (75%) dan transketolase (45%), hal ini disebabkan kerusakan neuronal pada

    nucleus basalis. Pemberian thiamin hidrochloryda dengan dosis 3gr/hari

    selama tiga bulan peroral, menunjukan perbaikan bermakna terhadap fungsi

    kognisi dibandingkan placebo selama periode yang sama.

    3. NootropikNootropik merupakan obat psikotropik, telah dibuktikan dapat memperbaiki

    fungsi kognisi dan proses belajar pada percobaan binatang. Tetapi pemberian

    4000mg pada penderita Alzheimer tidak menunjukan perbaikan klinis yang

    bermakna.

    4. KlonidinGangguan fungsi intelektual pada penderita Alzheimer dapat disebabkan

    kerusakan noradrenergik kortikal. Pemberian klonidin (catapres) yang

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    13/38

    merupakan noradrenergik alpha 2 reseptor agonis dengan dosis maksimal 1,2

    mg peroral selama 4 mgg, didapatkan hasil yang kurang memuaskan untuk

    memperbaiki fungsi kognitif.

    5. HaloperiodolPada penderita Alzheimer, sering kali terjadi gangguan psikosis (delusi,

    halusinasi) dan tingkah laku. Pemberian oral haloperiodol 1-5 mg/hari selama

    4 mgg akan memperbaiki gejala tersebut. Bila penderita Alzheimer menderita

    depresi sebaiknya diberikan tricyclic anti depressant (aminitryptiline25-100

    mg/hari).

    6. Acetyl L-Carnitine (ALC)Merupakan suatu substrate endogen yang disintesa didalam mitokondria

    dengan bantuan enzim ALC transferace. Penelitian ini menunjukan bahwa

    ALC dapat meningkatkan aktivitas asetil kolinesterase, kolin

    asetiltransferase. Pada pemberiaan dosis 1-2 gr /hari/oral selama 1 tahun

    dalam pengobatan, disimpulakan bahwa dapat memperbaiki atau

    menghambat progresifitas kerusakan fungsi kognitif (Anonim, 2012).

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    14/38

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. Pengkajian1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab, meliputi: Nama, Umur, Alamat, Jenis

    Kelamin, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Suku/Bangsa, No.RM, Tanggal

    Masuk RS, Tanggal Pengkajian, Diagnosa Medis.

    2. Keluhan UtamaBiasanya pasien datang ke rumah sakit sudah karena adanya komplikasi.

    3. Riwayat Penyakit SekarangKeluarga atau orang terdekat melaporkan bahwa pasien memperlihatkan

    penurunan daya ingat ringan, tidak tertarik pada lingkungan, kurangnya

    perhatian.

    4. Riwayat Penyakit DahuluKejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit

    mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali

    menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal

    yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh

    orang-orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya

    ingat.

    5. Riwayat Penyakit KeluargaPenyebab penyakit Alzheimer ditemukan memiliki hubungan genetik yang

    jelas.Diperkirakan 10-30 % klien Alzheimer menunjukkan tipe yang

    diwariskan dan dinyatakan sebagai penyakit Alzheimer familiar (FAD).

    6. Pola Fungsional Kesehatan (Doegoes)a. Aktivitas/ istirahat

    Gejala :Merasa lelah.

    Tanda :Siang/malam gelisah, tidak berdaya, gangguan pola tidur.

    Letargi: penurunan minat/perhatian pada aktivitas yang

    biasa, hobi, ketidakmampuan untuk menyebutkan kembali

    apa yang dibaca / mengikuti acara program televise,

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    15/38

    gangguan keterampilan motorik, ketidakmampuan untuk

    melakukan hal yang telah biasa di lakukannya, gerakan yang

    sangat bermanfaat

    b. SirkulasiGejala :Riwayat penyakit vaskuler/serebral, sistemik, hipertensi,

    episode emboli ( merupakan faktor predisposisi ).

    c. EliminasiGejala :Dorongan berkemih (dapat mengindikasikan kehilangan ).

    Tanda :Inkontenensia urine/ feses; cenderung konstipasi/ impaksi

    dengan diare.

    d. Integritas EgoGejala :Curiga atau takut terhadap situasi / orang khayalan.

    Kesalahan persepsi terhadap lingkungan, kesalahan

    identifikasi terhadap objek dan orang. Penimbunan objek ;

    menyakinibahwa objek yang salah penempatannya telah di

    curi. Kehingan multipel, perubahan citra tubuh dan harga

    diri yang di rasakan

    Tanda :Menyembunyikan ketidakmampuan (banyak alasan tidak

    mampu untuk melakukan kewajiban, mungkin juga tangan

    membuka buku namun tanpa membacanya). Duduk dan

    menonton yang lain. Aktivitas utama mungkin menumpuk

    benda tidak bergerak,gerakan tidak berulang ( melipat,

    membuka melipat-lipat kembali kain), menyembunyikan

    barang-barang , atau berjalan- jalan. Emosi labil : mudah

    menangis, tertawa tidak pada tempatnya; perubahan alam

    perasaan (apatis, letargi, gelisah,lapang pandang sempit,

    peka rangsang ); marah yang tiba-tibadi ungkapkan. ( reaksi

    katastrofik): depresi yang kuat , delusi, paranoia lengket

    pada seseorang.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    16/38

    e. Makanan dan CairanGejala :Riwayat episode hipoglikemia (merupakan faktor

    predisposisi), perubahan dalam pengecapan, nafsu makan,

    mengingkari terhadap rasa lapar/kebutuhan untuk makan.

    Kehilangan berat badan.

    Tanda :Kehilangan kemampuan untuk mengunyah, menghindari/

    menolak makan ( mungkin mencoba untukmenyembunyikan

    keterampilan), tampak kurus ( tahap lanjut).

    f. NeurosensoriGejala :Pengingkaran terhadap gejala yang ada terutama perubahan

    kognitif, dan/ atau gambar yang kabur, keluhan hipokondrial

    tentang kelelahan , diare, pusing atau kadang-kadang sakit

    kepala. Adanya keluhan dalam penurunan kemampuan

    kognitif, mengambil keputusan, mengingat yang baru

    berlalu, penurunan tingkah laku ( diobservasi oleh orang

    terdekat). Kehilangan sensasi propriosepsi ( posisi tubuh /

    bagian tubuhdalam ruang tertentu).

    Adanya riwayat penyakit serebral vascular/sistemik, emboli/

    hipoksia yang berlangsung secara periodik ( sebagai faktor

    predisposisi). Aktivitas kejang ( merupakan akibat sekunder

    pada kerusakan otak).

    Tanda :Kerusakan komunikasi,afasia dan disfasia , kesulitan dalam

    menemukan kata-kata yang benar, bertanya berulang-ulang

    atau percakapan dengan substansi kata yang tidak memiliki

    arti; terpenggal-penggal atau bicaranya tidak terdengar

    Kehilangan kemampuan untuk membaca atau menulis

    bertahap( kehilangan keterampilan motorik halus).

    g. KenyamananGejala :Adanya riwayat trauma kepala yang serius (mungkin

    menjadi faktor predisposisi / faktor akselerasinya), tanda

    Trauma kecelakaan (jatuh, luka bakar dan sebagainya).

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    17/38

    Tanda :Ekimosis, laserasiRasa bermusuhan / mnyerang orang lain

    h. Interaksi sosialGejala :Merasa kehilangan kekuatanFaktor psikososial sebelumnay;

    pengaruh personal dan individuyang muncul mengubah pola

    tingkah laku.

    Tanda :Kehilangan kontrol sosial, perilaku tidak tetap.

    7. Pemeriksaan Fisik dan neurologisDokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemungkinan akan diikuti

    dengan pemeriksaan neurologis juga. Berikut pemeriksaan yang biasanya

    dilakukan:

    a. Refleksb. Kekuatan ototc. Kemampuan untuk bangun dari duduk di kursi dan berjalan melintasi

    ruangan

    d. Kemampuan penglihatan dan merasakan sentuhane. Koordinasif. Keseimbangan

    8. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan darah dapat membantu dokter melihat apakah ada penyebab

    potensial yang menyebabkan gangguan ingatan dan kebingungan, misalnya

    gangguan tiroid atau defisiensi vitamin.

    9. Pemeriksaan Status MentalDokter mungkin akan melakukan pemeriksaan status mental singkat untuk

    menilai daya ingat dan kemampuan berpikir. Pemeriksaan status

    mental biasanya memakan waktu singkat sekitar 10 menit. Biasanya dalam

    pemeriksaan tersebut pasien diminta melakukan beberapa tugas dan menjawab

    pertanyaan sebagai berikut:

    a. Menggambar jam dengan jarum yang menujukkan waktu yang ditentukanoleh pemeriksa.

    b. Menyebutkan nama hari, tanggal, dan tempat saat ini.c. Menyalin dan menggambar dua garis yang saling berpotongan.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    18/38

    d. Mengikuti tiga tahap perintah.e. Mengingat tiga kata yang diucapkan oleh pemeriksa.f. Menulis satu kalimat lengkap.g. Menghitung mundur dari 100 yang dikurangi 7.

    10.Pemeriksaan NeuropsikologisDokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan yang lebih luas untuk

    mengevaluasi daya ingat dan kemampuan berpikir pasien. Pemeriksaan

    neuropsikologis yang lebih lama bisa membutuhkan waktu beberapa jam

    untuk menyelesaikannya. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi

    tambahan yang lebih detail mengenai fungsi mental pasien dibandingkan

    dengan orang lain yang memiliki usia dan tingkat pendidikan yang sama

    dengan pasien. Jenis pemeriksaan ini akan sangat membantu dokter untuk

    melihat apakah pasien mengalami tahap paling awal dari penyakit Alzheimer

    atau demensia lainnya. Pemeriksan ini juga bisa membantu mengidentifikasi

    pola perubahan yang berhubungan dengan berbagai jenis demensia.

    11.Pencitraan Otak (Brain Imaging)Pencitraan otak digunakan terutama untuk menentukan adanya kelainan yang

    terkait dengan kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan perubahan kognitif,

    misalnya stroke, trauma, atau tumor. Pencitraan otak memungkinkan dokter

    untuk mendeteksi perubahan otak spesifik yang disebabkan oleh penyakit

    Alzheimer. Saat ini aplikasi tersebut baru digunakan oleh pusat pelayanan

    kesehatan besar atau uji klinis saja. Teknologi pencitraan otak diantaranya

    adalah sebagai berikut:

    a. Computerized Tomography (CT Scan)Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan membutuhkan waktu sekitar 20

    menit. CT Scan merupakan pemeriksaan yang sering digunakan terutama

    pada pasien tumor, stroke, dan cedera kepala.

    b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)MRI menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk

    menghasilkan gambaran yang rinci dari otak. Seluruh prosedur ini dapat

    memakan waktu satu jam atau lebih. Pemeriksaan MRI tidak

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    19/38

    menimbulkan rasa sakit, tetapi beberapa orang merasa sesak di dalam

    mesin dan merasa terganggu oleh kebisingan yang ditimbulkan alat. Saat

    ini MRI digunakan terutama untuk melihat kondisi yang mungkin

    menyebabkan gejala penurunan kognitif. Di masa depan, MRI mungkin

    dapat digunakan untuk mengukur volume jaringan otak dan apakah

    penyusutan pada daerah otak ada hubungannya dengan penyakit

    Alzheimer.

    c. Positron Emission Tomography (PET Scan)Selama PET scan, pelacak radioaktif tingkat rendah akan disuntikkan ke

    dalam pembuluh darah vena. Larutan pelacak merupakan bentuk khusus

    dari glukosa (gula) yang menunjukkan aktivitas secara keseluruhan di

    berbagai daerah otak. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan bagian mana

    dari otak yang tidak berfungsi dengan baik. Teknik PET scan terbaru bisa

    mendeteksi tingkat plak di otak, satu ciri kelainan yang terkait dengan

    Alzheimer.

    B. Diagnosa keperawatan1. Sindrom strees relokasi b.d Sedikit atau tidak adanya persiapan untuk masuk

    ke rumah sakit/perawatan yang lama. Perubahan dalam aktivitas kehidupan

    sehari-hari. Gangguan sensori, penurunan fungsi fisik. Terpisah dari sistem

    penyokong.

    2. Resiko terhadap trauma b.d ketidakmampuan untuk mengenali/mengidentifikasi bahaya dalam lingkungan. Disorientasi, bingung, gangguan

    dalam pengambilan keputusan. Kelemahan, otot-otot yang tidak terkoordinasi,

    adanya aktivitas kejang.

    3. Perubahan proses piker b.d degenerasi neuron irreversibel. Kehilanganmemori. Deprivasi tidur. Konflik psikologis.

    4. Perubahan persepsi-sensori b.d perubahan persepsi, transmisi dan atauintegrasi sensori (penyakit defisit neurologis). Keterbatasan berhubungan

    dengan lingkungan sosialnya(tinggal di rumah saja/dalam institusional

    tertentu).

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    20/38

    5. Perubahan pola tidur b.d perubahan pola sensori, tekanan psikologis(kerusakan neurologis), perubahan pada pola aktivitas.

    6. Kurang keperawatan diri b.d penurunan kognitif (keterbatasan fisik), depresiatas kehilangan kemandiriannya.

    7. Perubahan nutrisi : kurang/lebih dari kebutuhan tubuh b.d tidak nafsu makan8. Perubahan pola eliminasi urinarius atau konstipasi / inkontinesia b.d

    disorientasi, kehilangan fungsi neurologis/tonus otot, ketidakmampuan untuk

    menentukan latak kamar mandi/mengenali kebutuhan, perubahan diet atau

    pemasukan makanan.

    C. Intervensi keperawatan1. Diagnosa Keperawatan : Sindrom stress relokasi

    Dapat dihubungkan dengan : Sedikit atau tidak adanya persiapan untuk masuk

    ke rumah sakit/perawatan yang lama. Perubahan dalam aktivitas kehidupan

    sehari-hari. Gangguan sensori, penurunan fungsi fisik. Terpisah dari sistem

    penyokong.

    Kemungkinan dibuktikan oleh : Tampak cemas, mudah tersinggung, tingkah

    laku defensif, kekacauan mental,tingkah laku curiga, tingkah laku agresif.

    Keyakinan diri yang menurun dan menarik diri. Tampak tanda-tanda stimulasi

    saraf simpatis, gangguan /perubahan pada gastrointestinal

    Kriteria Hasil : Mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan perubahan

    aktivitas kehidupan sehari-hari. Mampu menunjukkan rentang perasaan yang

    sesuai dan rasa takut yang berkurang.Tidak menyimpan pengalaman yang

    mengguncangkan.

    TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri

    Tempatkan pada ruangan pribadi jika

    mungkin dan bergabung dengan orang

    terdekat dalam aktivitas perawatan,

    waktu makan, dan seterusnya.

    Perawatan di rumah sakit mengubah

    aktivitas rutin pasien dan dapat

    menimbulkan peningkatan masalah

    tingkah laku bahkan pada orang dengan

    gangguan kognitif sekalipun.

    Memberikan kesempatan untuk

    mengontrol lingkungan dan melindungi

    yang lain dari kelainan tingkah laku

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    21/38

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    22/38

    Kemungkinan dibuktikan oleh : [Tidak dapat diterapkan; adanya tanda-tanda

    dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual].

    Kriteria Hasil : Tidak mengalami trauma. Keluarga mengenali resiko potensial

    di lingkungan dan mengidentifikasinya tahap-tahap untuk memperbaikinya.

    TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri

    Kaji derajat gangguan

    kemampuan/kompetensi, munculnya

    tingkah yang impulsif dan penurunan

    persepsi-visual. Bantu orang terdekat

    untuk mengidentifikasi risiko

    terjadinya bahaya yang mungkintimbul.

    Mengidentifikasi risiko potensialdi

    lingkungan dan mempertinggi kesadaran

    sehingga pemberi asuhan lebih sadar akan

    bahaya. Pasien yang memperlihatkan

    tingkah laku impulsif menghadapi

    peningkatan resiko trauma karena merekakurang mampu mengendalikan

    perilaku/kegiatannya sendiri. Penurunan

    persepsi visual meningkatkan risiko

    terjauh.

    Hilangkan/minimalkan sumber

    bahaya dalam lingkungan.

    Seseorang dengan gangguan kognitif dan

    gangguan persepsi merupakan awal untuk

    mengalami trauma sebagai akibat

    ketidakmampuan untuk

    bertanggungjawab terhadap kebutuhan

    keamanan yang dasar atau mengevaluasikeadaan tertentu, misalnya api dari

    kompor/rokok dan lupa akan hal tersebut,

    berusaha untuk makan buah dari plastik,

    salah menilai letak kursi, tangga.

    Alihkan perhatian pasien ketika

    perilaku teragitasi atau berbahaya,

    seperti keluar dari tempat tidur

    dengan manjat pagar tempat tidur

    tersebut.

    Mempertahankan keamanan dengan

    menghindari konfrontasi yang dapat

    meningkatkan perilaku/menigkatkan

    resiko adanya trauma.

    Berikan gelang identifikasi yang

    memperlihatkan nama, nomortelepon, dan diagnosa. Jangan

    memposisikan dekat pintu keluar

    untuk tangga

    Memfasilitasi keamanan untuk kembali

    jika hilang. Karena kemampuan verbaldan kebingungan, pasien mungkin tidak

    dapat menyebutkan alamat, nomor

    telepon dan sebagainya. Pasien mungkin

    ngeluyur dan ditangkap oleh polisi,yang

    memperlihatkan kebingungan, peka

    rangsang; mungkin mempunyai tingkah

    laku bermusuhan dan memperlihatkan

    kemisskinan pengambilan keputusan.

    Kenakan pakaian sesuai lingkungan

    fisik/kebutuhan individu.

    Perlambatan proses metabolisme secara

    umum mengakibatkan penurunan suhu

    tubuh. Hipotalamus dipengaruhi oleh

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    23/38

    proses penyakit yang menyebabkan

    seseorang merasa kedinginan. Pasien

    mungkin mengalami disorientasimengenai cuaca dan mungkin ngeluyur

    keluar dalam keadaan dingin. Catatan:

    Penyebab kematian seringkali adalah

    pneumonia/kecelakaan.

    Lakukan pemantauan terhadap efek

    samping obat, tanda-tanda adanya

    takar lanjak, seperti tanda

    ekstrapiramidal, hipotensi

    ortostastik, gangguan penglihatan,

    gangguan gastrointestinal.

    Pasien mungkin tidak dapat melaporkan

    tanda/gejala dan obat dapat dengan

    mudah menimbulkan kadar toksisitas

    pada lansia. Ukuran dosis/penggantian

    obat mungkin diperlukan untuk

    mengurangi gangguan.

    Hindari penggunaan restrein secaraterus-menerus. Berikan kesempatan

    orang terdekat tinggal bersama

    pasien selama periode agitasi akut.

    Membahayakan individu yang mampumelepaskan restrein tersebut secara

    parsial. Dapat menigkatkan agitasi dan

    timbul resiko fraktur pada pasien

    lansia(berhubungan dengan penurunan

    kalsium tulang).

    Rekomendasikan penggunaankunciChid Prool untuk

    mengamankan obat, zat beracun,

    alat-alat yang tajam.

    Sesuai dengan memburuknya penyakit

    itu, pasien mungkin gugup terhdaap

    benda/kunci (hipermetamorfosa) atau

    meletakkan benda-benda kecil dalam

    mulut(hiperoralitas), yang sangatberpotensi terhadap trauma kecelakaan

    atau kematian.

    3. Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses pikirDapat dihubungkan dengan : Degenerasi neuron irreversibel. Kehilangan

    memori. Deprivasi tidur. Konflik psikologis.

    Kemungkinan dibuktikan oleh : Tidak mampu mengintepretasikan stimulasi

    dan menilai realitas dengan akurat. Disorientasi dan kesulitan dalam

    mengakomodasikan ide/perintah. Paranoid, delusi, bingung/frustasi dan terjadi

    perubahan dalam respons-respons tingkah laku.

    Kriteria Hasil : Mampu mengenali perubahan dalam berpikir/tingkah laku dan

    faktor-faktor penyebab jika memungkinkan.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    24/38

    INTERVENSI/TINDAKAN RASIONAL

    Kaji derajat gangguan kognitif,

    seperti perubahan orientasi terhadaporang, tempat, waktu; rentang

    perhatian; kemampuan berpikir.

    Bicarakan dengan orang terdekat

    mengenai perubahan dari tingkah

    laku yang biasa/lamanya masalah

    yang telah ada.

    Memberikan dasar untuk

    evaluasi/perbandingan yang akan datangdan mempengaruhi pilihan terhadap

    intervensi. Catatan Evaluasi dari orientasi

    secra berulang dapat secara nyata

    meninggikan respons yang negatif/

    tingkat frustasi pasien.

    Pertahankan lingkunganyang

    menyenangkan dan tenang.

    Kebisingan, keramaian, orang banyak,

    biasanya merupakan sensori yang

    berlebihan yang meningkatkan gangguan

    neuron.

    Lakukan pendekatan dengan cara

    perlahan dan tenang.

    Pendekatan yang terburu-buru dapat

    mengancam pasien bingung yang

    mengalami kesalahan persepsi atau

    perasaan terancam oleh imajinasi orangdan atau situasi tertentu.

    Tatap wajah ketika bercakap-cakap

    dengan pasien.

    Menimbulkan perhatian, terutama pada

    orang-orang dengan gangguan perseptual.

    Panggil pasien dengan namanya. Nama merupakan bentuk identitas diri

    dan menimbulkan pengenalan terhadap

    realita dan individu. Pasien mungkin

    bersepon terhadap namanya sendirisetelahlama tidak mengenal orang

    terdekat.

    Gunakan suara yang agak rendah dan

    berbicara dengan perlahan pada

    pasien.

    Meningkatkan kemungkinan pemahaman.

    Ucapan yang tinggi dan suara yang keras

    menimbulkan stress atau marah yang

    kemungkinan dapat mencetuskanmemori

    konfrontasi sebelumnya dan menjadi

    provokasi respon marah.

    Gunakan kata-kata yang pendek dan

    kalimat yang sederhana dan

    berikaninstruksi sederhana(tahapdemi tahap). Ulangi instruksi

    tersebut sesuai dengan kebutuhan.

    Sesuai dengan berkembangnya penyakit,

    pusat komunikasi dalam otak mungkin

    saja terganggu yang menghilangkankemampuan individu pada proses

    penerimaan pesan dan percakapan secara

    keseluruhan.

    Berhenti sejenak diantara kalimat

    atau pertanyaan. Berikan isyarat-

    isyarat tertentu dan gunakan kalimat

    terbuka jika menugkinkan.

    Menimbulkan respon verbal dan mungkin

    juga menigkatkan pemahaman.isyarat

    menstimulasi komunikasi dan

    memberikan orang tersebut satu

    kemungkinan pengalaman yang positif.

    Dengarkan dengan penuh perhatian

    isi dari bicara pasien.

    Mengarahkan perhatian dan penghargaan

    pada individu

    Interpretasikan pertanyaan, arti dan Membantu oasien dengan alat bantu

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    25/38

    kata-kata yang benar. proses kata dalam menurunkan frustasi.

    Hindari kritikan, argumentasi dan

    konfrontasi negatif(stimulasiprovokasi)

    Provokasi menurunkan harga diri dan

    mungkin diartikan sebagai satu ancamanyang mencetuskan agitasi atau

    meningkatkan tingkah laku yang tidak

    sesuai.

    Gunakan distraksi. Bicarakan

    mengenai orang dan kejadian yang

    sebenarnya ketika pasien mulai

    merenungkan (mengungkapkan) ide-

    ide yang salah, jika hal tersebut tidak

    meningkatkan kecemasan/agitasi.

    Lamunan membantu dalam meningkatkan

    disorientasi. Orientasi pada realita

    meningkatkan perasaan realita pasien,

    penghargaan diri dan kemuliaan

    personal.(kebahagiaan personal).

    Hindari pasien dari aktivitas dan

    komunikasi yang dipaksakan.

    Tertawa dapatmembantu dalam

    komunikasidan membantu meningkatkan

    kestabilan emosi.

    Fokuskan pada tingkah laku yang

    sesuai. Berikan penguatan positif,

    seperti tepuk punggung pasien,

    tepukan tangan. Gunakan sentuhan

    dengan bijaksana. Berikan perhatian

    pada setiap respon individu.

    Menguatkan tingkah laku yang benar dan

    sesuai. Karena sentuhan secara teratur

    bertujuan menggunakan ungkapan

    verbal(memberikan kehangatan,

    penerimaan dan realita) maka individu

    maka akan salah interpretasi terhadapa

    arti dari sentuhan tersebut. Gangguan

    dalam lingkup personal dapat mengancam

    alam perasaan pasien.Hormati individu dan evaluasi

    kebutuhan secara spesifik.

    Seseorang yang mengalami satu

    penurunan kognitif sepantasnya

    mendapatkan penghormatan,

    penghargaan, dan kebahagiaan sebagai

    individu. Masa lalu dan latar belakang

    pasien merupakan satu hal yang penting

    dalam mempertahankan konsep diri,

    perencanaan aktivitas, komunikasi dan

    lain sebagainya.

    Berikan kesempatan untuk rasasaling memiliki dan dimiliki secara

    personal.

    Kekeluargaan meningkatkan keamanandan menurunkan perasaan akan

    kehilangan atau deprivasi.

    Izinkan untuk mengumpulkan benda

    benda yang aman.

    Memelihara keamanan dan membuat

    keseimbangan kehilangan yang sudah

    pasti.

    Ciptakan aktivitas yang sederhana

    dan tidak bersifat kompetitif yang

    didasarkan pada kemampuan

    individu.

    Memotivasi pasien dalam cara yang akan

    menguatkan kegunaannya dan

    kesenangan diri dan merangsang realita.

    Buat aktivitas yang bermanfaat dan

    gerakan yang berulang, seperti

    Dapat menurunkan kegelisahan dan

    memberikan pilihan terhadap aktivitas

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    26/38

    membuat koleksi perangko,

    mempuat kliping, melipat linen,

    memantulkan bola, membersihkandebu/kotoran, menyapu lantai, dan

    sebagainya.

    yang dapat menyenangkan.

    Bantu menemukan atau

    membetulkan hal hal yang salah

    dalam penempatannya. Berikan label

    gambar-gambar / hal yang dimiliki

    pasien.

    Dapat menurunkan defensif pasien jika

    pasien mempercayai ia sedang ada dalam

    tempat yang salah, tersimpan atau

    tersembunyi. Membantah hal yang keliru

    dari pasien tidak akan merubah

    kepercayaan dan mungkin juga akan

    menimbulkan kemarahan.

    Pantau penggunaan telepon secara

    ketat. Tempatkan nomor nomortelepon penting pada tempat yang

    terlihat dengan jelas. Beri jarak yang

    cukup pada nomornomor tersebut.

    Dapat digunakan untuk mengorientasi

    pada realita, tetapi gangguanpengambilan keputusan tidak

    memungkinkan pengenalan sejumlah

    nomor dan membuat pasien mudah

    menghubungi telepon yang tidak

    diinginkan.

    Evaluasi pola dab kecukupan

    tidur/istirahat. Catat adanya letargi,

    peningkatan peka rangsang, sering

    menguap, adanya garis hitam

    dibawah mata.

    Kekurangan tidur dapat mengganggu

    proses pikir dan kemampuan koping

    pasien. ( Rujuk pada DX: Gangguan Pola

    Tidur ).

    KOLABORASI

    Berikan obat sesuai indikasi:

    Antisiklotik, seperti haloperidol

    (haldol); tioridazin (Mallril)

    Dapat digunakan untuk mengontrol

    agitasi, halusinasi. Mallaril jarang

    digunakan karena adanya beberapa efek

    samping yang bersifat ekstrapiramidal

    (mis : distonia, aktisia), meningkatkan

    kekacauan mental : masalah penglihatan

    dan terutama gangguan berdiri dan

    berjalan.

    Catatan : Fenitiazin dapat menyebabkan

    sedasi yang berlebihan, eksitasi, danbizar.

    Vasodilator, seperti siklandelat

    (cyclospasmol).

    Dapat meningkatkan kesadaran mental

    tetapi memerlukan penelitian yang lebih

    lanjut.

    Ergoloid mesilat (Hydergine LC). Peningkatan metabolisme ( meningkatkan

    kemampuan otak untuk melakukan

    metabolisme glukosa dan menggunakan

    oksigen ) yang mempunyai beberapa efek

    samping. Walaupun obat ini tidak

    meningkatkan kognitif dan memori,

    namun obat ini dapat membuat pasien

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    27/38

    lebih sadar, kecemasan/depresi menurun.

    Obat ini mungkin juga merupakan bagian

    kecil dari terapi demensia karenabiasanya adanya suatu peningkatan

    dengan derajat sangat terbatas.

    Catatan : ini merupakan obat yang mahal

    dan keluarga memerlukan informasi yang

    akurat dan adekuat untuk membuat

    keputusan soal penggunaan obat ini dan

    menghindari harapan yang keliru dan

    yang mungkin mengecewakan yang

    berhubungan dengan tidak didapatnya

    hasil yang diinginkan.

    MANDIRIAgen Anksiolitik, seperti diazepam

    (valium); lorazepam ( Librium );

    oksazepam (Serax)

    Lebih bermanfaat pada fase awal dan/atau

    fase sedang untuk menghilangkan

    kecemasan. Dapat menignkatkan

    kekacauan mental pada lansia.

    Catatan : Serax dapat dipilih sebab

    kerjanya lebih pendek.

    Tiamin. Dalam penelitian merupakan cara yang

    dilakukan terus menerus untuk

    menyelidiki kemanfaatan dari tiamin

    dosis tinggi selama fase awal penyakituntuk memperlambat berkembangnya

    gangguan / meningkatkan keadaan

    kognisi secara sederhana.

    4. Diagnosa Keperawatan : Perubahan persepsi-sensoriDapat dihubungkan dengan : Perubahan persepsi, transmisi dan atau integrasi

    sensori(penyakit defisit neurologis). Keterbatasan berhubungan dengan

    lingkungan sosialnya(tinggal di rumah saja/dalam institusional tertentu).

    Kemungkinan dibuktikan oleh : Perubahan respon terhadap stimulasi normal,

    seperti disorientasi spasial, bingung. Resppon emosinal yang berlebihan,

    seperti kecemasan, paranoid, dan halusinasi. Ketidakmampuan untuk

    mengatakan letak dari bagina tubuh tertentu. Menurunnya atau perubahan

    dalam sensasi rasa.

    Kriteria Hasil : Mampu mendemonstrasikan respon yang meningkat/sesuai

    dengan stimulasi. Pemberi asuhan keperawatan akan mampu mengidentifikasi

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    28/38

    atau mengontrol, faktor-faktor eksternal yang berperan terhadap perubahan

    dalam kemampuan persepsi sensori.

    TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri

    Kaji derajat sensori atau gangguan

    persepsi dan bagaimana hal tersebut

    mempengaruhi individu yang termasuk

    didalamnya adalah penurunan

    penglihatan/pendengaran.

    Karena keterlibatan otak biasanya

    global, yaitu : dalam persentase yang

    kecil mungkin memperlihatkan masalah

    yang bersifat asimetrik yang

    menyebabkan pasien kehilangan

    kemampuan pada salah satu sisi

    tubuhnya ( gangguan unilateral).

    Individu mungkin tidak dapat

    menentukan sisi isyarat internal,mengenali rasa lapar/haus, penerima

    nyeri eksternal ( dari luar ), atau letak

    tubuh dalam lingkungannya.

    Anjurkan untuk menggunakan kaca

    mata, alat bantu pendengaran sesuai

    keperluan.

    Dapat meningkatkan masukan sensori,

    membatasi/menurunkan kesalahan

    interpretasi stimulasi.

    Pertahankan hubungan, orientasi realita

    dan lingkungan. Berikan petunjuk

    (isyarat) pada orientasi realita dengan

    kalender, jam, catatan, kartu, tanda tanda khusus, musik, ruangan berkode

    dengan warna tertentu, gambar

    gambar dan sebagainya.

    Menurunkan kekacauan mental dan

    meningkatkan koping terhadap frustasi

    karena salah persepsi dan disorientasi.

    Kehilangan fungsi penglihatan ataupersepsi parsial mengganggu

    kemampuan orang untuk mengenali

    langsung/ pola pola tertentu dan

    pasien mungkin menjadi kehilangan

    kemampuan mengenali keadaan yang

    dikenal di sekitarnya. Petunjuk

    merupakan suatu hal yang penting yang

    membantu pasien untuk mengenali dan

    memperantarai kesenjangan memori dan

    selanjutnya meningkatkan kemandirian.

    Catatan : gambar gambarbinatang/orang dapat diinterpretasikan

    sebagai orang yang mengganggu oleh

    beberapa pasien yang dapat

    meningkatkan paranoia dan dilusi.

    Berikan lingkungan yang tenang dan

    tidak kacau jika diperlukan seperti

    musik yang lembut, gambar/cat dinding

    yang sederhana.

    Membantu untuk menghindari masukan

    sensori penglihatan atau pendengaran

    yang berlebihan dengan mengutamakan

    kualitas yang tenang, konsisten.

    Catatan : dinding ruangan yang bercorak

    akan mengganggu pada beberapa

    pasien.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    29/38

    Berikan sentuhan dalam cara perhatian. Dapat meningkatkan persepsi terhadap

    diri sendiri.

    Gunakan permainan sensori untukmenstimulasi realita, seperti mencium

    permen (Vicks) dan menanyakannya

    kapan dan menggunakannya pada

    pasien tersebut dan orang terdekat.

    Mengkomunikasikan kenyataan melaluiberbagai cara.

    Berikan perhatian dalam kenangan

    indah secara berkala ( musik yang

    menyenangkan, cerita suatu peristiwa

    menyenangkan, foto dan sebagainya).

    Menstimulasi ingatan, membangkitkan

    memori, membantu pengungkapan diri

    melalui peristiwa masa lalu.

    Meningkatkan perasaan aman yang akan

    memudahkan adaptasi pada perubahan

    lingkungan.

    Ajak piknik sederhana, jalan-jalan

    keliling rumah sakit. Pantau aktivitas.

    Piknik menunjukkan realita dan

    memberikan stimulasi sensori yang

    menyenangkan yang dapat menurunkan

    perasaan curiga dan atau halusinasi yangdisebabkan oleh perasaan terkekang.

    Funsi motorik mungkin menurunyang

    disebabkan adanya degenerasi saraf

    yang mengakibatkan kelemahanyang

    selanjutnya menurunkan stamina.

    Tingkatkan keseimbangan fungsi

    fisiologis dengan menggunakan bolalantai, tangan menari dengan disertai

    musik.

    Menjaga mobilitas(yang menurunkan

    terjadinya atrofi atau osteoporosis padatulang) dan memberikan kesempatan

    yang beragam untuk berinteraksi dengan

    orang lain.

    Libatkan dalam aktivitasdengan yang

    lain sesuai indikasi dengan keadaan

    tertentu, seperti satu ke satu

    pengunjung, kelompok sosialisasi pada

    pusat Alzheimer, terapi okupasi.

    Memberikan kesempatan terhadap

    stimulasi partisipasi dengan orang lain

    dan mungkin dapat mempertahankan

    beberapa tingkat dari interaksi sosial.

    5. Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola tidurDapat dihubungkan dengan : perubahan pola sensori, tekanan psikologis

    (kerusakan neurologis), perubahan pada pola aktivitas.

    Kemungkinan dibuktikan oleh : perubahan dalam tingkah laku dan

    penampilan, disorientasi, peka rangsang, tidak bisa tidur, tidak mampu

    menentukan kebutuhan tidur, letargi, tampak ada bayangan lingkaran gelap

    dibawah mata, terus menerus menguap karena ngantuk.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    30/38

    Kriteria Hasil : mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan

    penurunan terhadap pikiran yang melayang-layang (melamun)

    Intervensi Rasional

    Berikan kesempatan untuk

    beristirahat/tidur sejenak, anjurkan

    latihan saat siang hari, turunkan

    aktivitas mental/fisik pada sore hari.

    Aktivitas fisik dan mental yang lama

    mengakibatkan kelelahan yang dapat

    meningkatkan kebingungan, aktivitas

    yang terprogram tanpa stimulasi

    berlabihan yang meningkatkan waktu

    tidur.

    Hindari penggunaan pengikatan

    secara terus menerus

    Risiko gangguan sensori,

    meningkatkan agitas dan menghambat

    waktu istirahat.

    Evaluasi tingkat stress/orientasi sesuai

    perkembangan hari demi hari.

    Peningkatan kebingungan, disorientasi

    dan tingkah laku yang tidak kooperatif

    (sindrom sandowner) dapat melanggar

    pola tidur yang mencapai tidur pulas.

    Lengkapi jadwal tidur dan ritual

    secara teratur. Katakana pada pasien

    bahwa saat ini adalah waktu tidur.

    Penguatan bahwa saatnya tidur dan

    mempertahankanke stabilan

    lingkungan. Catatan : penundaan

    waktu tidur mungkin diindikasikan

    untuk memungkinkan pasien

    membuang kelebihan energy dan

    memfasilitasi tidur.Berikan makanan kecil sore hari, susu

    hangat, mandi dan masase punggung.

    Menungkatkan relaksasi dengan

    perasaan mengantuk.

    Turunkan jumlah minum pada sore

    hari. Lakukan berkemih sebelum tidur.

    Menurunkan kebutuhan akan bangun

    untuk pergi ke kamar mandi/berkemih

    selama malam hari.

    Putarkan music yang lembut atau

    suara yang jernih

    Menurunkan stimulasi sensori dengan

    menghambat suara-suara lain dari

    lingkungan sekitar yang akan

    menghambat tidut nyenyak.

    Berikan obat sesuai indikasi :

    - Antidepresi, seperti amitriptilin(Elavil) ; doksepin (senequan) dantrasolon (desyrel)

    - Koral hidrat ; oksazepam (serax) ;triazolam (halcion)

    - Mungkin efektif dalam menanganipseudodimensia atau depresi,meningkatkan kemampuan untuk

    tidur, tetapi anti kolinergik dapat

    mencetuskan bingung dan

    memperburuk kognitif dan efek

    samping tertentu (seperti hipotrnsi

    ortostatik) yang membatasi manfaat

    yang maksimal.

    - Gunakan dengan hemat, hipnotikdosis rendah mungkin efektif dalam

    mengatasi insomnia atau sindrom

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    31/38

    - Hindari penggunaan difenhidramin(Benadryl)

    sundowner.

    - Bila digunakan untuk tidur, obat inisekarang dikontraindikasikan karena

    obat ini mempengaruhi produksi

    asetilkoin yang sudah dihambat

    dalam otak pasien dengan DAT ini.

    6. Diagnosa Keperawatan : Kurang keperawatan diriDapat dihubungkan dengan : penurunan kognitif (keterbatasan fisik), depresi

    atas kehilangan kemandiriannya.

    Kemungkinan dibuktukan oleh : penurunan kemampuan dalam melakukan

    aktivitas sehari-hari (tidak mampu makan, tidak mampu membersihkan bagian

    trubuh tertentu, gangguan kemampuan untuk memakai/menaggalkan pakaian),

    kesulitan dalamn melakukan defekasi.

    Kriteria hasil : mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan

    tingkat kemampuan diri sendiri. Mampu mengidentifikasi dan menggunakan

    sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat memberikan bantuan.

    Intervensi RasionalisasiIdentifikasi kesulitan dalam

    berpakaian/ perawatran diri, seperti

    keterbatasan gerak fisik, ;

    apatis/depresi; penurunan kognitif

    (seperti (apraksia) atau temperature

    ruangan.

    Memahami penyebab yang

    mempengaruhi pilihan

    intervensi/strategi. Masalah dapat

    diminimalkan dengan menyesuaikan

    pakaian atau mingkin memerlukan

    konsultasi dari ahli lain.

    Identifikasi kebutuhan akan kebersihan

    diri dan berikan bantuan sesuai

    kebutuhan dengan perawatan

    rambut/kuku/kulit, bersihkan kaca

    mata.

    Sesuai dengan perkembangan penyakit,

    kebutuhan akan kebersihan dasar

    mungkin dilupakan. Panas (mis: infeksi

    penyakit gusi, penampilan yang kusut)

    mungkin terjadi ketika pasien/pemberi

    asuhan menjadi terintimidasi dengan

    memelihara masalah-masalah yang ada.

    Gabungkan kegiatan sehri-hari kedalam

    jadwal aktivitas jika mungkin. Tanda

    dan/atau ubah waktu untuk berpakaian

    atau kebersihan pasien jika masalah

    meningkat.

    Mempertahankan kebutuhan rutin dapat

    mencegah kebingungan yang semakin

    memburuk dan meningkatkan

    partisipasi klien. Karena marah dengan

    cepat dapat dilipakan, pada waktu atau

    pendekatan lain mungkin berhasil.

    Perhatikan adanya tanda-tanda Kehilangan sensori dan penurunan

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    32/38

    nonverbal yang fisiologis. fungsi bahasa mungkin menyebabkan

    pasien mengungkaokan kebutuhan

    perawatan diri dengan cara nonverbal,seperti terengah-engah, ingin berkemih

    dengan memegang dirinya.

    Waspadai arti dasar dari pernyataan

    verbal

    Dapat mengarahkan pertanyaan pada

    orang lain, seperti apakah anda

    kedinginan? artinya saya dingin dan

    perlu pakaian/selimut tambahan.

    Lakukan pengawasan namun berikan

    kesempatan untuk melakukan sendiri

    sebanyak mungkin sesuai kemampuan.

    Mudah sekali terjadifrustasi jika

    kehilangan kemandirian.

    Beri banyak waktu untuk melakukan

    tugas.

    Pekerjaan yang tadinya mudah (missal:

    berpakaian, mandi) sekarang menjadi

    terhambat karena adanya penurunan

    keterampilan motorikdan perubahan

    kognitif dan perubahan fisik. Waktuyang cukup dan ketenangan dapat

    menurunkan kekacauan yang

    diakibatkan karena mencoba untuk

    menghindari/mempercepat proses ini.

    Bantu untuk mengenakan pakaian yang

    rapi/berikan pakaian yang rapid an

    indah.

    Meningkatkan kepercayaan, dapat

    menurunkan perasaan kehilangan dan

    meningkatkan kepercayaan untukhidup.

    Usahakan untuk melakukan satu bagian

    kegiatan untuk setiap waktu. Bicarakan

    satu tahap tersebut saat waktu yang

    berbeda.

    Aktivitas yang sederhana dapat

    menurunkan frustasi dan risiko

    terjadinya marah dan putus asa.

    Pengarahan dapat menurunkan

    kebingungan dan meningkatkan

    otonomi.

    Izinkan tidur untuk menggunakan kaus

    kaki atau sepatu atau pakaian tertentu

    atau menggunakan dua set pakaian juka

    pasien membutuhkan.

    Memberikan keamanan, mengubah,

    mengurangi berontakan dan

    memungkinkan pasien untuk

    beristirahat.

    7. Diagnose Keperawatan : Perubahan nutrisi : kurang/lebih dari kebutuhantubuh

    Faktor resiko termasuk : perubahan sensori, kerusakan penilaian dan

    koordinasi, agitasi, mudah lupa, kemunduran hobi.

    Kriteria Hasil : mendapat diet nutrisi yang seimbang,

    mempertahankan/mendapat kembali berat badan yang sesuai.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    33/38

    Kaji pengetahuan pasien/orang terdekat

    mengenai kebutuhan akan makanan.

    Identifikasi kebutuhan untuk membantu

    memformulasikan perencanaan

    pendidikan secara individual. Satukeadaan dengan peran terbalik dapat

    terjadi (seperti sekarang anak memasak

    untuk orang tua, suami mengambil

    pekerjaan tugas istri) yang

    meningkatkan kebutuhan terhadap

    informasi.

    Tentukan jumlah latihan/langkah yang

    pasien lakukan.

    Masukan nutrisi mungkin perlu untuk

    memenuhi kebutuhan yang mendekati

    berhubungan dengan kecukupan kalori

    secara individu.

    Usahakan/berikan bantuan dalammemilih menu.

    Pasien mungkin tidak mampumenentukan pilihannya atau tidak

    menyadari akan kebutuhan untuk

    mempertahankan elemen dari nutrisi.

    Berikan privasi ketika kebiasaan makn

    pasien menjadi bermasalah. Terima

    keadaan pasien makan dengan tangan,

    dan sedikit kreasi. Seperti selada dalam

    susu atau lada dalam es krim. Catatan :

    hindari pemisahan pasien dengan orang

    lain.

    Ketidakmampuan menerima dan

    hambatan social dari kebiasaan makan

    berkembang sesuai dengan

    berkembangnya penyakit.

    Penerimaan/pengakuan dapat menjaga

    harga diri; menurunkan frustasi dan

    penolakan untuk makan sebagai satuakibat dari marah frustasi. Pemisahan

    dapat mengakibatkan pasien dalam

    perasaan yang kacau dan menolak

    dapat secara nyata mengurangi

    masukan makanan.

    Usahakan untuk memberikan makanan

    kecil setiap kira-kira satu jam sesuai

    kebutuhan.

    Makanan dengan jumlah yang besar

    mungkin terlalu banyak untuk pasien,

    yang mengakibatkan kesulitan dalam

    menelan secara lengkap. Makanan kecil

    dapat meningkatkan masukan yang

    sesuai. Pembatasan jumlah makananyang diupayakan hanya sekali waktu

    pemberian akan menurunkan

    kebingungan pasien mengenai makanan

    mana yang dipilih.

    Berikan waktu yang leluasa untuk

    makan.

    Pendekatan yang santai membantu

    pencernaan makanan dan menurunkan

    kemungkinan untuk marah yang

    dicetuskan oleh keramaian.

    Lakukan langkah makan yang

    sederhana, seperti melayani makan

    dalam perjalanan. Antisipasi

    Meningkatkan otoritas dan

    kemandirian. Menurunkan risiko

    marah/frustasi atas

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    34/38

    kebutuhan, buatkan makanan yang

    dipotong-potong, berikan makanan

    lunak dan sebagainya.

    kehilangankemampuannya.

    Latakkan bagian-bagian makanan pada

    pita roti/kantung kertas untuk pasien

    yang bepergian/jalan-jalan.

    Membawa makanan dapat mendorong

    pasien untuk memakannya.

    Hindari makanan banyak dan makanan

    yang terlalu panas.

    Makanan bayi kurang mengandung

    nutrisi, serat, dan cita rasa untuk orang

    dewasa dan dapat menambah rasa malu

    pasien. Makanan panas mengakibatkan

    mulut pasien terbakar dan/atau menolak

    untuk makan.

    Berikan stimulasi refleks hisapan mulut

    dengan menekan dagu secara berhati-

    hati atau menstimulasi mulut dengan

    sendok.

    Sesuai berkembangnya penyakit, pasien

    dapat merapatkan gigi dan menolak

    untuk makan. Menstimulasi refleks

    dapat meningkatkan

    partisipasi/pemasukkan makanan.

    Rujuk/konsultasikan dengan ahli gizi. Bantuan mungkin diperlukan untuk

    mengembangkan keseimbangan diet

    secara individu untukmenemukan

    kebutuhan pasien/makanan yang

    disukai.

    8. Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola eliminasi urinarius atau konstipasi /inkontinesia

    Dapat dihubungkan dengan : disorientasi, kehilangan fungsi neurologis/tonus

    otot, ketidakmampuan untuk menentukan latak kamar mandi/mengenali

    kebutuhan, perubahan diet atau pemasukan makanan.

    Kemungkinan dibuktikan oleh : tingkah laku toileting tidak sesuai,

    defekasi/berkemih tidak dapast ditahan, konstipasi/inkontinensia.

    Kriteria hasil : mampu menciptakan pola eliminasi yang adekuat/sesuai

    Kaji pola sebelumnya dan

    bandingkan dengan pola yang

    sekarang

    Memberikan informasi mengenai

    perubahan yang mungkin selanjutnya

    memerlukan pengkajian/intervensi

    Letakkan tempat tidur dekat dengan

    kamar mandi jika memungkinkan,

    buatkan tanda tertentu/pintu berkode

    khusus. Berikan cahaya yang cukup

    terutama malam hari

    Meningkatkan orientasi/penemuan

    kamar mandi, inkontinensia mungkin

    disertai ketidakmampuan untuk

    menentukan tempat berkemih/defekasi

    Berikan kesempatan untuk

    melakukan toileting dengan interval

    Ketaatan pada jadwal harian dan teratur

    dapat mencegah cedera. Sering

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    35/38

    waktu yang teratur. Biarkan

    melakukan sendiri satu tahap per

    satu tahap pada waktu tertentu.Gunakan penguatan positif

    masalahnya melupakan apa yang akan

    dilakukan, seperrti melepaskan atau

    posisi mendorong

    Buat program latihan

    defekasi/kandung kemih.

    Tingkatkan partisipasi pasien sesuai

    tingkah lakunya.

    Menstimulasi kesadaran pasien,

    meningkatkan mengaturan fungsi tubuh

    dan membantu menghindari kecelakaan.

    Anjurkan untuk minum adekuat

    selama siag hari (paling sedikit 2L

    sesuai toleransi) diet tinggi serat dan

    sari buah. Batasi minum saat

    menjelang malam dan waktu tidur.

    Menurunkan resiko

    konstipasi/dehidrasi. Pembatasan

    minum pada sore menjelang malam hari

    dapat menurunkan seringnya

    berkemih/inkontinensia selama malam

    hari.

    Hindari perasaan yang diburu-buru. Hal yang terburu-buru tersebut dapat

    diterima sebagai suatu instruksi yang

    menimbulkan keadaan marah dan tidakkooperatif dengan aktivitas.

    Sadari adanya tanda-tanda

    nonverbal, seperti gelisah,

    memegang diri sendiri, atau

    membuka-buka baju.

    Dapat menunjukkan dorongan, tidak

    ada perhatian terhadap tanda tersebut,

    dan/atau tidak mampu menentukan letak

    kamar mandi.

    Sampaikan penerimaan ketikaterjadi inkontinensia. Lakukan

    perubahan dengan segera, berikan

    perawatan kulit dengan baik.

    Penerimaan merupakan hal yang amatpenting untuk menurunkan kebingungan

    dan perasaan putus asa yang mungkin

    terjadi selama proses perubahan

    tersebut. Menurunkan resiko iritasi

    kulit/kerusakkan kulit.

    Pantau penampilan atau warna urin,

    catat konsistensi dari feses.

    Pendeteksian suatu perubahan

    memberikan kesempatan untuk

    mengubah intervensi, untuk mencegah

    komplikasi atau memerlukan

    penanganan sesuai dengan kebutuhan

    (seperti adanya konstipasi/infeksikantung kemih dan sebagainya).

    Berikan obat pelembek feses :

    metamacil, gliserin supositoria

    sesuai dengan indikasi.

    Mungkin diperlukan untuk

    memfasilitasi/menstimulasi defekasi

    yang teratur.

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    36/38

    PATHWAY

  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    37/38

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonym. 2010. (online) http://health.kompas.com/direktori/yourbody/5 2010.

    Diakses tanggal 23 april 2012

    Anonym. 2012. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer#Patofisiologi.

    Diakses tanggal 23 april 2012

    Doenges. E, Marylin Dkk. 2008. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3; alih

    bahasa Imade Kariasa, Ni made Sumarwati. Jakarta: EGC

    Muttaqin, Arif. 2008. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan

    sistem persyarafan. Salemba : Jakarta

    Pramadhan, Aian. 2012. Askep Alzaimer . (online).

    http://aianpramadhan.blogspot.com/2012/01/askep-alzhaimer.html .

    diakses tanggal 24 april 2012

    http://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer#Patofisiologihttp://aianpramadhan.blogspot.com/2012/01/askep-alzhaimer.htmlhttp://aianpramadhan.blogspot.com/2012/01/askep-alzhaimer.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer#Patofisiologi
  • 7/31/2019 Fix Alzhaimer

    38/38