fistum biostat urea

Upload: erlyn-citra-dewi-tampubolon

Post on 16-Jul-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

I. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea terhadap tinggi dan berat basah tanaman kacang hijau

II. Alat dan Bahan Alat - Polibag - Sekam padi - Sendok teh - Kertas loter - Beaker glass Bahan - Kacang hijau - Pupuk urea - Akuades

III. Cara Kerja 1. Rendamlah kacang hijau sebanyak 1 genggam selama semalaman 2. Isilah polibag dengan tanah yang gembur sebanyak 16 buah. 3. Kemudian pilihlah kacang hijau yang terbaik sebanyak 6 buah untuk ditanam pada masing-masing polibag 4. Sebarlah merata benih kacang hijau tersebut kedalam polibag yang sudah berisi dengan tanah dengan jarak sekitar 1 - 1 cm ,lalu ditutup dengan selapis tipis tanah. 5. Siramlah masing-masing polibag dengan air sebanyak 10 ml dan hari berikutnya disiram setiap pagi dan sore 6. Setelah 1 minggu, pilihlah satu benih yang tumbuh dengan baik pada masing- masing polibag dan benih yang lainnya dicabut. 7. Buatlah rancangan acak dengan 4 kali perlakuan dan 4 kali ulangan untuk pedoman pemberian pupuk pada benih tersebut.

1

8. Takarlah pupuk dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0 sdt, sdt, 1sdt, dan 1 sdt masing-masing 4 kali ulangan (sdt = sendok teh) 9. Taburkan pupuk ke dalam masing-masing polibag sesuai dengan pengacakan yang telah dilakukan dengan jarak yang agak jauh dari tanaman 10. Amati selama 2 minggu dengan menyiramnya setiap pagi dan sore, 1 kali 2 hari 11. Setelah 2 minggu amati dan ukurlah panjang batang dan berat basahnya. 12. Buatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan dan kesimpulan untuk masing-masing perlakuan.

2

IV. Tinjauan Teoritis

Kacang hijau (Phaseolus radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan yang penting dalam peningkatan gizi masyarakat, Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi dan sebagai bahan makanan. Kacang hijau mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Dalam 100 g biji kering mengandung 22,2 g protein, 6,29 g karbohidrat, 0,64 g vitamin B1, dan 6 IU vitamin C. Kacang hijau selain dikonsumsi sebagai makanan tambahan, sayuran, juga sebagai bahan baku industri makanan ringan, disamping itu juga bisa sebagai bahan pakan ternak.Salah satu cara untuk meningkatkan produksi tanaman kacang hijau adalah dengan pemupukan. Unsur posfor yang tersedia waktu pengisian polong dapat meningkatkan proses fisiologis tanaman dalam pembentukan karbohidrat dan protein, selanjutnya di transfer ke bagian polong untuk pembentukan biji. Kekahatan posfor merupakan kendala terpenting dan umum pada sebagian tanah masam (Soeprapto, 1993).

Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini. Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rosales Famili : Papilionaceae Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus radiates (Tjitrosomo, 2004)

3

Morfologi Tanaman Kacang Hijau Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan (Harjadi dan Setyari, 1988)

PUPUK UREA Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Urea (46-0-0), pertama kali diperkenalkan pada tahun 1935, sekarang sumber utama kering pupuk nitrogen (N) di Amerika Serikat, karena konten yang relatif N tinggi, kemudahan penanganan, dan harga. Meskipun ammonium nitrat (34-0-0) dapat menjadi keunggulan dalam beberapa situasi untuk urea, karena kewajiban kekhawatiran ini tidak lagi tersedia di banyak daerah Amerika Serikat (Nurhayati dkk, 1986)4

Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia CO (NH2)2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.

Spesifikasi

Kadar air maksimal 0,50% Kadar Biuret maksimal 1% Kadar Nitrogen minimal 46% Bentuk butiran tidak berdebu Warna putih

Sifat Pupuk Urea

Higroskopis Mudah larut dalam air

Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea

Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar5

Mempercepat pertumbuhan Menambah kandungan protein hasil panen

(Anonimous, 2010) Kegunaan pupuk Urea Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain: 1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa 2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain) 3. Menambah kandungan protein tanaman 4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bahan organik merupakan perekat butiran lepas, sumber hara tanaman dan sumber energi dari sebagian besar organisme tanah (Soepardi, 1979; Nurhayati Hakim et al., 1986). Selain pemberian pupuk organik, pemberian pupuk urea sebagai sumber hara N merupakan usaha yang banyak dilakukan dalam meningkatkan produktivitas sayuran khususnya kacang panjang. Pupuk urea sebagai sumber hara N dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau (Hardjowigeno, 1987). Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen 1. Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan 2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun 3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas 4. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil6

5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya V.Hasil dan Pembahasan V.1 Hasil Pengamatan HASIL PENGAMATAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU Perlakuan 1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 Tinggi awal (cm) 10,4 10 10,5 10 10,9 10,5 10,2 10,8 10,5 10,6 10,4 10,4 10,5 Parameter Tinggi akhir Berat Basah (cm) (gr) 11,2 0,3 10,3 11,1 10,5 12,7 12,3 12 12,2 12,3 14,2 13,6 12,3 12,3 0,3 0,4 0,3 0,4 0,4 0,3 0,6 0,3 0,5 0,55 0,4 0,4 Keterangan Jumlah daun 2 helai dan belum tumbuh pucuk muda Jumlah daun 2 helai dan mulai tumbuh pucuk muda Mulai tumbuh pucuk muda, namun bagian ujung daun sedikit mengering Jumlah daun 2 helai dan mulai tumbuh pucuk muda Tumbuh pucuk daun muda Tumbuh pucuk daun muda Tumbuh pucuk daun muda Tumbuh pucuk daun muda Batang mengecil dibanding tanaman lainnya, mulai tumbuh pucuk daun muda Jumlah daun 2 helai dan tumbuh pucuk daun muda Jumlah daun 5 helai, dengan 2 daun tua dan 3 daun muda Tidak tumbuh pucuk daun muda Jumlah helaian daun 2 helai dan tampak kemunculan daun muda, muncul bercakbarcak coklat Jumlah daun 2 helai dan bagian ujungnya tampak sedikit mongering, muncul bercak-barcak coklat Jumlah daun 5 helai dengan 2 helai daun tua dan 3 helai daun muda, muncul bercak-barcak coklat Daun muda tumbuh, muncul bercakbarcak coklat pada daun tua

4.2

10,8

12,5

0,4

4.3

10,8

12,7

0,5

4.4

10,6

14,7

0,5

7

V.2 Pembahasan a. Analisis Data DATA PENGAMATAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA PANJANG BATANG KACANG HIJAU Ulangan 1 2 3 4 Total Nilai tengah (rata-rata) Keterangan : sdt = sendok teh Faktor Koreksi (FK) 0 sdt 11,2 10,3 11,1 10,5 43,1 10,78 Perlakuan 1 sdt sdt 12,7 12,3 12,3 14,2 12 13,6 12,2 12,3 49,2 52,4 12,30 13,10

1

sdt 12,3 12,5 12,7 14,7 52,2 13,05

Total

196,9 49,23

=

=

= 2423,10

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

= [(11,22 + 10,32 + 11,12 + 10,52) + (12,72 + 12,32 + 122 + 12,22) + (12,32 + 14,22 + 13,62 +12,32) + (12,32 + 12,52 + 12,72 + 14,72) - FK = (125,44 + 106,09 + 123,21 + 110,25) + (161,29 + 151,29 + 144 + 148,84) + (151,29 + 201,64 + 184,96 + 151,29) + (151,29 + 156,25 + 161,29 + 216,09) - FK = (464,99 + 605,42 + 689,18 + 684,92) FK = 2444,51 2423,10 = 21,41

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

- FK=

FK- FK 2423,10- 2423,108

= = =

= 2437,21 - 2423,10 = 14,11 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKG = JKT JKP = 21,41 14,11 = 7,3

db total = rt 1 = 4.4 1 = 15 db perlakuan = t 1 =41=3 db galat = db total db perlakuan = 15 3 = 12

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) KTP =

=

= 4,70

Kuadrat Tengah Galat (KTG) KTG =

=

= 0,61

Statistik Penguji (Fhitung) Fhitung =

=

= 7,70

Koefisien Keragaman (kk)

kk =

x 100% x 100%

Nilai Tengah Umum =

=

=

= 12,31

9

=

x 100% = 6,31%

Tabel Analisis Varians Sumber Keragaman Perlakuan (antar perlakuan) Galat (dalam perlakuan) Total Jumlah Derajat Kuadrat Bebas (db) (JK) 3 14,11 Kuadrat Tengah (KT) 4,70 Ftabel Fhitung 5% 3,49 1% 5,95

7,70**)

12 15

7,3 87,11

0,61 5,31

**) Nyata pada taraf 1% ; kk = 6,31%

Keputusan : Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel pada taraf 1%, maka perbedaan diantara nilai tengah perlakuan (pengaruh perlakuan) dikatakan sangat nyata

UJI LSD LSD = t db galat x LSD 0,05 = t 0,05 (12) x = 2,179 x 0,55 = 1,19 LSD 0,01 = t 0,01 (12) x = 3,005 x 0,55 = 1,65

10

LSD 0,05 A (0sdt) (

LSD 0,01 B D (1

C (1sdt) 13,10

A (0sdt) ( 10,78

B (1

D

C (1sdt) 13,10

10,78 12,30

13,05

12,30

13,05

LSD 0,05 = 1,19 DC : 13,10 13,05 = 0,05 < 1,19 (sama) BC : 13,10 12,30 = 0,8 < 1,19 (sama) AC : 13,10 10,78 = 2,32 > 1,19 (berbeda nyata) AD : 13,05 10,78 = 2,27 > 1,19 (berbeda nyata) AB : 12,30 10,78 = 1,52 > 1,19 (berbeda nyata)

LSD 0,01 = 1,65 DC : 13,10 13,05 = 0,05 < 1,65 (sama) BC : 13,10 12,30 = 0,8 < 1,65 (sama) AC : 13,10 10,78 = 2,32 > 1,65 (berbeda nyata) AB : 12,30 10,78 = 1,52 < 1,65 (sama)

Kesimpulan: Berdasarkan uji LSD dapat disimpulkan bahwa perlakuan yana terbaik adalah perlakuan 1sdt dan 1 dimana hasil uji menunjukkan hasil yang sama. Maka untuk menghemat penggunaan pupuk urea sebaiknya digunakan sebanyak 1sdt saja

UJI DMRT

S ==

= 0,39

11

P 2 3 4 A (0sdt) (

rp (0,05) 3,08 3,23 3,33 B (1

Rp = rp S (3,08)(0,39) = 1,20 (3,23)(0,39) = 1,26 (3,33)(0,39) = 1,30

D

C (1sdt) 13,10

10,78 12,30

13,05

DC : 13,10 13,05 = 0,05 < 1,20 (sama) BC : 13,10 12,30 = 0,8 < 1,20 (sama) AC : 13,10 10,78 = 2,32 > 1,20 (berbeda nyata) AB : 12,30 10,78 = 1,52 > 1,20 (berbeda nyata)

P 2 3 4

rp (0,01) 4,32 4,55 4,68

Rp = rp S (4,32)(0,39) = 1,68 (4,55)(0,39) = 1,77 (4,68)(0,39) = 1,83

A (0sdt) (

B

D (1

C (1sdt) 13,10

10,78 12,30

13,05

DC : 13,10 13,05 = 0,05 < 1,68 (sama) BC : 13,10 12,30 = 0,8 < 1,68 (sama) AC : 13,10 10,78 = 2,32 > 1,68 (berbeda nyata) AB : 12,30 10,78 = 1,52 > 1,68 (berbeda nyata)12

Kesimpulan: Berdasarkan uji LSD dapat disimpulkan bahwa perlakuan yana terbaik adalah perlakuan 1sdt dan 1

dimana hasil uji menunjukkan hasil yang sama. Maka

untuk menghemat penggunaan pupuk urea sebaiknya digunakan sebanyak 1sdt saja DATA PENGAMATAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP BERAT BASAH KACANG HIJAU Ulangan 1 2 3 4 Total Nilai tengah (rata-rata) 0 sdt 0,3 0,3 0,4 0,3 1,3 0,33 Perlakuan 1 sdt sdt 0,4 0,3 0,4 0,5 0,3 0,55 0,6 0,4 1,7 1,75 0,43 0,44

1

sdt 0,4 0,4 0,5 0,5 1,8 0,45

Total

6,55 1,65

Faktor Koreksi (FK)

=

=

= 2,68

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

= [(0,32 + 0,32 + 0,42 + 0,32) + (0,42 + 0,42 + 0,32 + 0,62) + (0,32 + 0,52 + 0,552 +0,42) + (0,42 + 0,42 + 0,52 + 0,52) FK = (0,09 + 0,09 + 0,16 + 0,09) + (0,16 + 0,16 + 0,09 + 0,36) + (0,09 + 0,25 + 0,301 + 0,16) + (0,16 + 0,16 + 0,25 + 0,25) FK = (0,43 + 0,77 + 0,801 + 0,82) FK = 2,821 2,68 = 0,141

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

- FK=

FK- FK

=

13

= = - 2,68

- 2,68

= 2,72 2,68 = 0,04 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKG = JKT JKP = 0,141 0,04 = 0,101

db total = rt 1 = 4.4 1 = 15 db perlakuan = t 1 =41=3 db galat = db total db perlakuan = 15 3 = 12

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) KTP =

=

= 0,013

Kuadrat Tengah Galat (KTG) KTG =

=

= 0,00841

Statistik Penguji (Fhitung) Fhitung =

=

= 1,55

14

Koefisien Keragaman (kk)

kk =

x 100% x 100%

Nilai Tengah Umum =

= = 22,4%

=

= 0,41

Tabel Analisis Varians Sumber Keragaman Perlakuan (antar perlakuan) Galat (dalam perlakuan) Totaltn

Jumlah Derajat Kuadrat Bebas (db) (JK) 3 0,04

Kuadrat Tengah (KT) 0,013

Ftabel Fhitung 1,55 tn) 5% 3,49 1% 5,95

12 15

0,101 87,11

0,00841 5,31

) Tidak nyata, kk = 22,4%

Keputusan : Karena Fhitung lebih kecil daripada Ftabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara perlakuan (pengaruh perlakuan) dikatakan tidak nyata

Kesimpulan : Dari keputusan maka dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan pemberian pupuk urea dikatakan tidak mempengaruhi berat basah tanaman kacang hijau. Karena dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa berat basah tiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang berarti hanya rata-rata 0,4 gr. Sehingga tidak perlu dilakukan uji LSD dan DMRT lagi.

15

b. Pembahasan Percobaan ini dilakukan dengan homogenitas lingkungan yang tinggi maka untuk teknik analisis datanya dipergunakan teknik analisis RAL (Rancangan Acak Lengkap). Dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian pupuk urea (nutrisi) bagi tanaman dalam kemampuannya untuk mempengaruhi proses pertumbuhan. Jika dilihat dari pengamatan akhir tampak terjadi pertambahan tinggi tanaman kacang hijau, karena ada pengukuran tinggi awal tanaman. Akan tetapi pada berat basah, tidak ada dilakukan penimbangan lebih dahulu untuk menentukan berat basah awal tanaman sehingga tidak bisa dikatakan terjadi pertambahan berat basah pada tanaman kacang hijau. Pemberian pupuk urea sebagai sumber hara N merupakan usaha yang banyak dilakukan dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk urea sebagai sumber hara N dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau (Hardjowigeno, 1987). Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk ion nitrat, amonium, senyawa amino, protein. Fungsi dari unsur nitrogen seperti merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, merupakan bagian dari sel tanaman itu sendiri, berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun. Adapun tanaman yang kekurangan unsur N akan mengalami pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati (Harjadi dan Setyari, 1988). Dari analisis data untuk pertambahan tinggi (panjang batang), memang diperoleh kesimpulan bahwa pemberian pupuk urea memang mempengaruhi pertambahan tinggi tanaman. Hal ini berarti penambahan pupuk urea memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas tanamana kacang hijau dari segi morfologis. Namun untuk berat basah, setelah dilakukan analisis ternyata hasil kelompok kami tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena ternyata pemberian pupuk urea tidak menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap pertambahan berat basah kacang hijau. Pemberian dosis terbaik pupuk urea bagi tanaman kacang hijau yang diamati adalah pada dosis 1sdt. Karena meskipun pada dosis 1 sdt tampak pertambahann tinggi dan berat basah yang lebih besar dibanding perlakuan dosis lainnya, ternyata kondisi tanaman tidak sebaik pada kondisi 1 sdt yang mana pada daun tanaman tampak bercak-barcak coklat. Hal16

ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea yang berlebihan juga berdampak negatif. Hal ini sesuai dengan Hardjowigeno (1987) yang menyatakan jangan beranggaan bahwa kelebihan itu baik buktinya jika kelebihan urea maka tanaman akan terjadi penghambatan kematangan sel tanaman, batang lemah dan mudah roboh, mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit. Penambahan N sering dilakukan dengan pemberian melalui daun perlu diinggat bahwa bila pemberian N melalui pemupukan daun terlalu sering, maka akan terjadi penimbunan NH3 dalam tubuh tanaman, dilain pihak ada hambatan pembentukan protein dan asam nukleat menyebabkan tanaman mencari alternatif lain yaitu pembentukan amida yaitu senyawa sekunder yang rasanya pahit. Sebab bila NH3 ini tertimbun dalam jumlah banyak justru akan berbalik meracuni tanaman. Kemungkinan yang menyebabkan pemberian pupuk urea tidak mempengaruhi berat basah diantaranya : - Adanya unsur-unsur makro atau mikro lainnya yang dibutuhkan untuk mempengaruhi berat basah namun tidak dapat dipenuhi melalui pemberian pupuk urea - Tingkat kegemburan tanah, dimana semakin padat tanah maka akan semakin sulit penyerapan unsure hara sehingga tidahk memungkinkan pertambahan berat basah atau volume sel - Aktivitas enzim atau hormone yang tidak efektif disebabkan pH yang tidak optimum

17

VI. Kesimpulan - Berdasarkan uji LSD dan DMRT untuk pengaruh pemberian pupuk urea terhadap panjang batang tanaman kacang hijau dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah perlakuan 1sdt dan 1

dimana berdasarkan hasil uji kedua

perlakuan menunjukkan hasil yang sama. Maka untuk menghemat penggunaan pupuk urea sebaiknya digunakan sebanyak 1sdt saja. - Sedangkan untuk pengaruh pemberian pupuk urea terhadap berat basah tanaman kacang hijau kelompok kami tidak melihat adanya pengaruh karena dari analisis varians dan Ftabel diambil kesimpulan bahwa perlakuan pemberian pupuk urea dikatakan tidak mempengaruhi berat basah tanaman kacang hijau. Sehingga tidak perlu dilakukan uji LSD dan DMRT lagi. Dan dari hasil pengamatan juga dapat dilihat bahwa berat basah tiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang berarti hanya rata-rata 0,4 gr.

18

Daftar Pustaka Anonimous. 2010. http://pusri.wordpress.com/2010/09/22/mengenal pupuk-pupuk-urea (Diakses 6 Januari 2011) Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Medyatama sarana Perkasa. Jakarta. Hlm. : 73-76. Harjadi, M.M dan Sri Setyari. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta Nurhayati, Hakim dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Unila. Lampung Soeprapto. 1993. Bertanama Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta Tjitrosomo, G. 2004. Taksonomi Tumbuha. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta

19