fisika terapan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Smartphone saat ini sudah bukan lagi menjadi barang mewah, hal ini
dikarenakan inovasi yang terus menerus dari pihak vendor smartphone dan mobile
OS sehingga harga smartphone makin terjangkau bagi kalangan umum .Harganya
sudah dibawah 2 juta bahkan beberapa smartphone merek cina dibandrol dibawah
satu juta dengan fitur yang hampir sama dengan merek terkenal.
Makalah ini akan membahas tentang teknologi sensor dibalik smartphone,
suatu device disebut smart karena dia mempunyai kelebihan lain dibanding device
sejenis. Device smart biasanya terdapat sensor didalamnya, bahkan makin hari makin
banyak pula sensor yang dibenamkan. Teknologi yang sedang menjadi trending topic
di era ini adalah dengan diluncurkannya seri Samsung terbaru yaitu Samsung Galaxy
S4. Beberapa fitur menarik di dalamnya semakin mempermudah pengguna
smartphone ini untuk melakukan berbagai aktifitas.
Salah satu fitur yang dimiliki Samsung Galaxy S4 adalah Air Gesture. Air
Gesture ini memungkinkan pengguna mengoprasikan gadget tanpa menyentuhnya.
Jadi hanya dengan menggunakan gerakan tangan seperti megusap di atas layar saja,
handphone ini bisa merespon sesuai dengan keinginan pengguna. Air Gestur ini
menerapkan prinsip fisika yaitu sensor gerak yang nantinya akan di bahasi dalam
makalah ini.
Selain itu juga smartphone saat ini telah dilengkapi dengan fitur autorotation
yang dapat membuat tampilan pada smartphone dapat menyesuaikan dengan arah
putar smartphone tersebut. Prinsip fisika dalam autorotation ini juga nantinya akan di
bahas lebih lanjut dalam makalah ini .
B. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui konsep fisika yang di terapkan pada fitur Air Gesture
Galaxy S4 dan juga prinsip kerjanya.
2. Mahasiswa mengetahui konsep fisika yang di terapkan pada fitur autorotation
smartphone dan prinsip kerjanya.
C. Rumusan Masalah
1. Konsep fisika apakah yang mendasari fitur Air Gesture pada Samsung
Galaxy S4?
2. Bagaimana prinsip kerja yang diterapkan pada fitur tersebut ?
3. Konsep fisika apakah yang mendasari fitur Autorotation pada smartphone ?
4. Bagaimana prinsip kerja yang di terapkan pada fitur tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Air Gesture Samsung Galaxy S4
G-Sensor adalah singkatan dari Gesture Sensor , di artikan sebagai Sensor
Gerak. Detektor gerakan adalah kumpulan perangkat yang berisi sensor elektronik
yang mendeteksi perubahan kondisi berdasarkan pergerakan di dalam bidang
pandang. Pada dasarnya ada tiga jenis sensor yaitu :
1. sensor infra merah pasif ( mendeteksi panas tubuh )
2. Sensor ultrasonic ( mengirimkan gelombang dan menangkap gelombang
pantul untuk mendeteksi adanya gerakan )
3. sensor mikrowave ( mengirimkan sinyal microwve dan menangkap
pantulannya dari obyek bergerak )
Agar lebih akurat, maka sensor tersebut dipakai lebih dari satu agar tidak terjadi
kesalahan pembacaan data, misalkan gerakan yang ditangkap bisa kacau karena panas
tubuh akan tidak terdeteksi jika orang berada dekat api, maka dipakai juga sensor
ultrasonic.
Pada smartphone Samsung Galaxy S4 digunakan infrared gesture sensor ,
dimana sensor ini memungkinkan pengguna untuk tidak menyentuh layar ketika
mengangkat telepon, melihat gambar , dll .
Konsep fisika pada air gesture menerapkan konsep gelombang , dimana gelombang
yang dimanfaatkan adalah gelombang elektromagnetik .
Pada rangkaian pemancar dalam hal ini adalah InfraRed (IR) LED. Tugas kita
hanya pengaturan supaya led inframerah menyala dan tidak kekurangan atau
kelebihan daya. Pada rangakaian penerima, silikon berfungsi sebagai alat sensor yang
berguna merasakan adanya perubahan intensitas cahaya inframerah. Pada saat cahaya
inframerah belum mengenai silikon, maka silikon bersifat bagai saklar terbuka
sehingga transistor berada pada posisi cut off (terbuka). Dan ketika target mengenai
sensor maka intensitas cahaya inframerah akan berubah. Dengan adanya perubahan
intensitas inilah yang dijadikan konsep dasar dari sensor ini.
f=c/λ
λ=c/f
T=1/f=λ/c
Keterangan :
f : frekuensi (Hz)
λ : Panjang gelombang
c : Kecepatan cahaya (299.792.458 m/detik)
T : waktu yang digunakan gelombang mencapai satu periode
Prinsip kerja air gesture
Pada gambar di atas ditunjukkan susunan dasar untuk sistem pengenalan gerakan
touchless ( tanpa sentuhan ) dalam sistem. InfraRed sensor mengirim sinyal ke sensor
pengenalan, berupa "gerakan tangan”. Ketika tangan itu melambai di atas sensor,
transmisi sinyal InfraRed akan tercermin oleh tangan dan kembali ke InfraRed
penerima . Tergantung pada dimana penerima InfraRed menerima sinyal pertama dan
terakhir, algoritma yang berada dalam sistem sensor pengenalan memahami gerakan
tangan tersebut dan mengirim sinyal kontrol untuk tampilan pada layar monitor
melalui sistem ECU.
Gambar dibawah ini adalah contoh hasil pengamatan percobaan InfraRed gesture
sensor , dimana menunjukkan adanya perbedaan intensitas yang diterima saat adanya
gerakan tangan yang berbeda.
B. Auto Rotation pada Smartphone
Pada smartphone akan dijumpai fitur Autorotation , fitur ini digunakan pada
smartphone dengan layar mendominasi . Seperti halnya pada Air gesture ,
Autorotation juga menggunakan sensor . Ada dua jenis sensor pada fitur ini yaitu
sensor Accelerometer dan sensor Gyroscope .
Prinsip kerja kedua sensor ini hampir sama yaitu untuk mendeteksi rotasi sebuah
device. Bedanya, pada accelerometer dipengaruhi oleh gravitasi, sedangkan pada
gyroscope tidak dipengaruhi oleh gravitasi.
pada smartphone tidak harus menggunakan kedua sensor itu . Bisa jadi hanya
satu sensor yang dipakai . Tetapi sekarang telah dikembangkan Autorotation
menggunakan perpaduan antara kedua sensor tersebut . Dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang konsep fisika , gambar dan prinsip kerja alat yang menggunakan
sensor accelerometer maupun sensor gyroscope.
a. Gyroscope
Gyroscope adalah sensor gyro untuk menentukan orientasi gerak dengan
bertumpu pada roda atau cakram yang berotasi dengan cepat pada sumbu.Jadi
bagaimana dengan Gyro sensor? Gyro sensor bisa mendeteksi gerakan pengguna.
Bisa dibayangkan sebuah dalam game pertempuran, sebelum ini bila ingin melihat
situasi sekeliling, kita akan menyapu layar searah terus menerus untuk berputar,
dengan gyro sensor ini kita cukup memutar handphone seperti benar-benar melihat
sekeliling. Atau bila melihat sebuah obyek 3D , cukup berputar untuk melihat setiap
sudut obyek tersebut. Tentu ini adalah sebuah metode yang menghasilkan
pengalaman seolah nyata.
Gyroscope memiliki output yang peka terhadap kecepatan sudut. Dari arah
sumbu x yang nantinya akan menjadi sudut phi (roll), dari sumbu y nantinya menjadi
sudut theta (pitch), dan sumbu z nantinya menjadi sudut psi(yaw).
Secara sederhana, gyroscope tersusun atas roda atau piringan yang bebas
berputar pada batang di porosnya. Pada gyroscope yang sedang tidak berputar, jika
kita taruh ujung batang pada tali ataupun ujung tiang penyangga, maka gyroscope
akan jatuh secara rotasi dengan ujung batang sebagai porosnya. Namun, jika piringan
atau roda pada gyroscope berputar, kita akan melihat fenomena dimana gyroscope
akan berusaha mempertahankan orientasinya seberapapun gaya yang diberikan pada
gyroscope.
Konsep fisika pada gyroscope menggunakan konsep hukum kekekalan momentum
anguler .
Hukum kekekalan momentum sudut
“ jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada benda , maka momentum sudut
benda adalah tetap “
Giroskop menunjukkan stabilitas yang luar biasa keseimbangan dan
mempertahankan arah kecepatan sumbu rotasi tinggi rotor pusat pada kecepatan
tinggi. Implikasi dari kekekalan momentum sudut adalah bahwa momentum sudut
rotor mempertahankan tidak hanya besarnya tetapi juga arah dalam ruang tanpa
adanya torsi eksternal. .
Pada gambar ( a) , gaya pada giroskop yang berputar adalah beratnya dan gaya
pendukung dari tempat berdirinya . Gaya ini menciptakan torsi horizontal pada
giroskop , yang membuat perubahan momentum sudut ΔL yang juga horisontal .
Pada gambar ( b ) , ΔL dan L bertambah untuk menghasilkan momentum sudut baru
dengan besar yang sama , tapi arah yang berbeda , sehingga presesi giroskop ke arah
yang ditunjukkan, bukannya terjatuh .
Prinsip kerja giroskop
Pada dasarnya merupakan prinsip kekekalan momentum sudut. Satu dari
beberapa hukum dasar mengenai kekekalan energi. Jika suatu giroskop berputar,
maka ia mempunyai vektor arah dan kecepatan. Sekali ia berputar, maka gangguan
dari luar hanya akan mempengaruhi sementara, lalu giroskop menyeimbangkan
dirinya kembali. Hanya pada prakteknya kekekalan energi ini tidak berlaku karena
terdapat friksi pada bantalan girioskop. Efek giroskop bisa dijelaskan seperti berikut.
Jika ada suatu benda memiliki momen pada satu arah tertentu dan ada momen
gangguan datang(momen kedua), maka akan muncul (efek) momen ketiga yang akan
menyeimbangkan, sehingga benda tetap pada kondisi semula. Hal ini juga berlaku
pada prinsip kerja Autorotation dengan menggunakan sensor gyroscope.
b. Accelerometer
Accelerometer adalah suatu alat atau transuder untuk mendeteksi dan
mengukur getaran (vibrasi),mengukur percepatan akibat gravitasi (inklinasi) dan
mengukur percepatan sehingga dapat mendeteksi adanya perubahan posisi
device/perangkat dan berapa banyak perubahan itu terjadi. Sensor accelerometer
mengukur percepatan akibat gerakan benda yang melekat padanya. Accelerometer
peka terhadap gerak linier terhadap 3 sumbu gerakan yakni kanan-kiri, atas-bawah
dan depan belakang
Konsep fisika pada accelerometer menggunakan konsep pegas.
Misalkan accelerometer ini dalam lift stasioner dan non - percepatan.
Gaya total harus menjadi vektor nol karena massa tidak dipercepat . Gaya yang
diberikannya berkaitan dengan jumlah pegas meregang . Ini disebut hukum Hooke
dan dapat ditulis sebagai :
Vektor delta s adalah bentangan . Tanda negatif mengatakan bahwa gaya pegas
dalam arah yang berlawanan sebagai peregangan pegas. k adalah konstanta pegas ,
atau ukuran seberapa kaku pegas . Jadi, sekarang misalkan lift mempercepat.
Diagram benda bebas sekarang akan menjadi :
Dalam penjelasan ini juga dimasukkan vektor untuk perpindahan massa (stretching )
dan vektor untuk percepatan . Untuk jenis accelerometer , Anda akan mengukur
jumlah peregangan . Dari itu ( massa dan konstanta pegas , yang tidak berubah ) Anda
bisa menentukan percepatan . Dalam arah vertikal , persamaan gaya akan :
Berikut delta s adalah negatif ( karena membentang ke bawah) . Hal ini membuat
gaya pegas dalam arah yang positif .
Perhatikan bahwa jika Anda memegang secara horisontal semi - accelerometer
bukannya vertikal , itu akan memberikan pembacaan yang berbeda . Accelerometer
tidak tahu perbedaan antara percepatan dan gaya gravitasi . ( Kesetaraan Prinsip
Einstein mengatakan bahwa efek gravitasi adalah sama sebagai kerangka acuan
percepatan ) .
Prinsip Kerja Accelerometer
Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa apabila suatu
konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan magnet
digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi pada
konduktor tersebut. Accelerometer akan menangkap perubahan pada posisi pada
dimensi x, y dan z. Dengan menangkap perubahan itu kita dapat memasukkan kode
yang bereaksi pada perubahan tertentu. Sumbu pada device tidak berubah ketika
orientasi (portraint dan landscape) dari device berubah. Sumbu Y akan selalu berada
menuju ke atas-bawah dari device, tegak lurus tiga hardware button, sumbu X selalu
berada dari sisi ke sisi searah dengan tiga hardware button dan sumbu Z merupakan
sumbu maya yang menembus device jika kita memegang device dan melihat ke arah
device.