filsafat ilmu 2011 b pengetahuan

111
[email protected] [email protected] FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN downloaded by Prof. jj downloaded by Prof. jj For graduate class discussion For graduate class discussion Nov. 2011 Nov. 2011

Upload: fadil-firdian

Post on 29-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

filsafat

TRANSCRIPT

  • FILSAFAT ILMU PENGETAHUANdownloaded by Prof. jjFor graduate class discussionNov. 2011

    [email protected]

  • FILSAFAT LMUCARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG MEMENUHI KEBENARAN LMIAH

    [email protected]

  • FILSAFATRENUNGAN MENGENAI SEGALA SESUATU, SEBAGAI UPAYA UNTUK PEMAHAMAN DAN MEMPEROLEH MAKNA YANG PENTING BAGI LANDASAN PERTIMBANGAN KELAYAKAN TINDAKAN, SESUAI DENGAN NORMA YANG BERLAKU

    [email protected]

  • CIRI-CIRI BERPIKIR BERFILSAFAT

    Radikal; sampai ke akar persoalanKritis; tanggap thd persoalan yang terjadiRasional; sejauh dpt dijangkau akal mnsReflektif; mencerminkan pengalaman pribadi.Konseptual; hasil konstruksi pemikiranKoheren; runtut, berurutan.Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.Sistematis; saling berkaitan.Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran.Komprehensif; menyeluruhBebas & bertanggungjawab

    [email protected]

  • Definisi Filsafat berdasar Watak & FungsiInformal: Sikap dan kepercayaan yang diterima secara tdk kritis.Formal: Sikap kritis atas kepercayaan yg dijunjung tinggi. Spekulatif: Hasil berbagai sains dan teknologi yg ditinjau dari pengalaman kemanusiaan.Logosentris: analisis kata dan konsep.Aktual: problem yg berkembang di masyarakat dan dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

    [email protected]

  • Manfaat Filsafat Bagi MhsMembiasakan diri utk bersikap kritis.Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional-Opini & argumentasi.Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan (pluralitas).Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.

    [email protected]

  • Manfaat Filsafat bagi AgamaMengajarkan cara berpikir kritis, shg tdk terjebak ke dlm sifat taqlid.Akal terdiri atas 3 bag: marifatullah, thaatullah, shobru an-masiyatullah.Dinamika terus berkembang, sehingga perlu penggunaan akal yg proporsional.Membuka wawasan berpikir menuju ke arah verstehen (penghayatan). Akal merupakan salah satu sarana utk memahami kekuasaan Allah (Ulil albaab) Ali-Imron: 190-191.

    [email protected]

  • Definition:LEARNING and TEACHING

    WHAT IS LEARNING ???Learning is an active process by which learners construct their own meaning based on prior knowledge and experience.Learning is to find the meaning (mencari makna)Knowledge cannot be transferredknowledge should be constructed (dibangun sendiri)

    [email protected]

  • WHAT IS PHILOSOPHYUsaha secara spekulatif untuk menyajikan pandangan yang sistematis dan lengkap tentang kenyataanUsaha mendeskripsikan sifat dasar yang terdalam dan sesungguhnya dari kenyataanUsaha untuk menentukan batas-batas dan lingkup pengetahuanPenyelidikan secara kritis terhadap hipotesisIlmu untuk membantu seseorang untuk memaknai (purposeful meaning) apa yang dikatakan dan apa yang dilihat dan apa yang dilakukan.Filsafat bukan menjawab pertanyaan, tetapi mempertanyakanjawaban

    [email protected]

  • BERPIKIR FILOSOFIS (Louis O. Kattsoff)BERPIKIR SECARA RADIKALBERPIKIR SECARA UNIVERSALKONSEPTUAL (bukan fakta/operasional)KOHEREN dan LOGISKONSISTENSISTEMATISKOMPREHENSIFBEBAS TANPA PRASANGKA (BEBAS NILAI)BERTANGGUNG JAWAB

    [email protected]

  • SPIRITUAL SKILLINTELLECTUAL SKILL (20%)TECHNOLOGYSCIENCES

    SOFT SKILL (80%)SOCIAL SKILLEMOTIONAL SKILLCOMMUNICATION SKILLLEADERSHIP SKILL

    [email protected]

  • PENGETAHUANPRA-ILMIAH SEGALA SESUATU YANG DICATAT DALAM OTAK, HASIL SERAPAN INDERAWI (EMPIRIK) ATAU YANG DIPEROLEH SECARA INTUITIF

    . EMPIRIK : SECARA SADAR DIKETAHUI PROSESNYA . INTUITIF : SECARA TAK SADAR TAK DIKETAHUI PROSESNYA

    [email protected]

  • ILMUHIMPUNAN PENGETAHUAN YANG TELAH : 1. DISISTEMATISASI 2. DIORGANISASI

    3. MEMILIKI: - METODE TERTENTU - SIFAT INTERSUBYEKTIF (DAPAT DIPELAJARI OLEH SIAPA SAJA YANG MEMENUHI PERSYARATAN DAN METODENYA - SIFAT REPRODUKTIF (DPT DIULANG UTK DIUJI KEBENARANN DGN METODE DAN KONDISI YG SAMA

    [email protected]

  • ILMU YANG MANDIRI1. DIAKUI SEBAGAI DISIPLIN LMU2. MEMILIKI METODE ILMIAH YG KHAS3. CIRI KHAS UNSUR-UNSUR STRUKTUR ILMU: - FAKTA - DEFINISI - PROPOSISI - KONSEP - TEORI - HUKUM - DALIL

    [email protected]

  • STRUKTUR ILMU1. FAKTA : KONSEP AWAL YG PALING SEDERHANA, BERUPA ABSTRAKSI DARI HASIL PENYERAPAN INDERAWI (DICATAT DALAM OTAK, DIINGAT DALAM PIKIRAN) (1) DIBERI LAMBANG/NAMA DIAMBIL DARI KATA SEHARI-HARI (2) SEHINGGA DPT DIKOMUNIKASIKAN SECARA ABSTRAK (TANPA MELIHAT WUJUD YBS)

    [email protected]

  • ISTILAH : SETIAP KATA ATAU DIKSI YG MEMPUNYAI MAKNA ARTI SPESIFIK, DLM BAHASA YBS, DAN DALAM LMU YBSDEFINISI : PERNYATAAN ATAU PENJELASAN TENTANG APA MAKNA ARTI SESUATU KATA, AGAR DITAFSIRKAN SAMAFAKTOR : FAKTA YG SATU YG MEMPENGARUHI YG LAIN DATA : ANGKA ATAU TOLOK UKUR MENGENAI FAKTA/KONSEP YBS

    [email protected]

  • KONSEP : MENYATAKAN SUATU ABSTRAKSI YG DIBENTUK MELALUI GENERALISASI DARI HAL-HAL YG KHUSUS, MISALNYA PAJAK, SIKAP DLLKONSTRUK: KONSEP YG LEBIH ABSTRAK: - KEBJAKSANAAN - INTELEGENTIA. PROPOSISI: MENYATAKAN SUATU HUBUNGAN ANTAR FAKTA (EMBRIO TEORI). TEORI: PERANGKAT SALING HUBUNGAN ANTAR-KONSEP, ANTAR-DEFINISI. ANTAR-PROPOSISI, YG DICANANGKAN UNTUK MENGGANTISIPASI, MERAMALKAN GEJALA-GEJALA

    [email protected]

  • HUKUM: TEORI YG SUDAH BERULANG KALI TERBUKTI TAHAN UJI & PASTIDALIL : PROPOSISI TANPA BUKTI DIRI, TETAPI DAPAT DIBUKTIKAN DARI PREMIS-PREMIS YG DITERIMA, SEHINGGA DIJADIKAN HUKUM ATAU ASAS YG PASTIPOSTULAT; YANG DIANGGAP BENAR, AKSIOMATIK, BUKTI DIRIASUMSI: TITIK TOLAK ATAU ASAS YG DAPAT DITERIMA (SECARA LOGIKA)

    [email protected]

  • BEDA :HIPOTESIS : JAWABAN TENTATIF THDP MASALAHTEORI : PUNYA LANDASAN KUAT UNTUK PREDIKSI GEJALAHUKUM: PUNYA KEPASTIAN BERLAKUKNYA KERUNTUNAN ASAS

    [email protected]

  • DEFINISIPengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta.Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannyaIlmu Pengetahuan :bukan satu, melainkan banyak (plural)bersifat terbuka (dapat dikritik)berkaitan dalam memecahkan masalah

    [email protected]

  • Lanjutan . . .Jadi, Filsafat Ilmu Pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara rasionalFilsafat Ilmu Pengetahuan : Cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan dengan kebenaran ilmu tertentu.Filsafat Ilmu Pengetahuan disebut juga Kritik Ilmu, karena historis kelahirannya disebabkan oleh rasionalisasi dan otonomisasi dalam mengeritik dogma-dogma dan tahayul

    [email protected]

  • MEMBANGUN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TERTENTUJika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau kenyataan yang benar dari ilmu tersebut.Contohnya : Membangun Filsafat Ilmu Teknik perlu menelusuri dari aspek :Ontologi eksistensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu keteknikan. Epistemologimetode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu keteknikanAksiologimanfaat dari ilmu-ilmu keteknikan.

    [email protected]

  • ASPEK ONTOLOGIAspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan secara :Metodis; Menggunakan cara ilmiahSistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhanKoheren; Unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentanganRasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis)Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik)Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinyaUniversal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja.

    [email protected]

  • ASPEK EPISTEMOLOGIEpistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau kepercayaan. Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut [AR Lacey] :Menemukan kebenaran dari masalahPengamatan dan teori untuk menemukan kebenaranPengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaranFalsification atau operasionalism (experimental opetarion, operation research)Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaranMetode hipotetico deduktifInduksi dan presupposisi/teori untuk menemukan kebenaran fakta

    [email protected]

  • Lanjutan . . .Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. :Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat utama untuk mencari kebenaranEmpirism; alat untuk mencari kebenaran dengan mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang peranan utamaLogical Positivism; Menggunakan logika untuk menumbuhkan kesimpulan yang positif benarPragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran yang disepakati adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis.Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dinamis, tersusun sebagai teori-teori yang saling mengeritik, mendukung dan bertumpu untuk mendekati kebenaran

    [email protected]

  • Teori Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benarTeori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu : pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebihTeori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori ilmiahTiga syarat utama teori ilmiah :Harus konsisten dengan teori sebelumnyaHarus cocok dengan fakta-fakta empirisDapat mengganti teori lama yang tidak cocok dengan pengujian empiris dan fakta

    [email protected]

  • Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan :Axioma pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena telah terlihat kebenarannyaPostulatsuatu pernyataan yang diterima benar semata-mata untuk keperluan berkomunikasiPresumsi suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benarAsumsi suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya maupun kemungkinan benar tidak tinggi

    [email protected]

  • Filsafat Ilmu Pengetahuan selalu memperhatikan : dinamika ilmu, metode ilmiah, dan ciri ilmu pengetahuan.Dinamis :dengan aktivitas/perkembangan pengetahuan sistematik dan rasional yang benar sesuai faktadengan prediksi dan hasilada aplikasi ilmu dan teknologi, dinamika perkembangan karena ilmu pengetahuan bersimbiose dengan teknologiMetode Ilmiah : dengan berbagai ukuran riset yang disesuaikan.Ciri Ilmu :perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu

    [email protected]

  • Lanjutan . . .SistematikIlmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah Salah satu Klasifikasi Ilmu :

    [email protected]

  • ASPEK AKSIOLOGITujuan dasarnya : menemukan kebenaran atas fakta yang ada atau sedapat mungkin ada kepastian kebenaran ilmiahContohnya :Pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut. Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi berbagai variasi kadar air ternyata terbukti bahwa teori tersebut benar.

    [email protected]

  • PENGENALAN FILSAFAT ASPEK ONTOLOGI ASPEK AKSIOLOGIII. ASPEK EPISTEMOLOGI

    [email protected]

  • I. ASPEK ONTOLOGI (BEING, WHAT, WHO)Filsafat dipelajari karena ketakjuban manusia atas fakta (Plato + Aristoteles, 381-322 SM).Philosophi = The Greek Miracle (Keajaiban Yunani).Philein = Philos = CintaSophia = KebijaksanaanFilsafat : Ilmu tentang Kebijaksanaan atau Ilmu mencari kebijaksanaan Ilmu pengetahuan umum tentang kebijaksanaan / kebenaranFilsuf = Pencinta / Pencari Kebenaran atau kebijaksanaan (K)= Pencari kebijaksanaan (relatif) akal budi untuk tindakan. Kebijaksanaan Absolut : - ada pada Tuhan - Adimanusiawi Pythagoras (582-496 SM) -> Seorang Filsuf = Filosofos -> mendapatkan Rumus Pythagoras, namun tidak merasa hebat.Philosophos = Kawan kebijaksanaan, bukan orang bijaksana = Pencari / Pencinta Kebijaksanaan Bukan Sofis yang merasa hebat tahu segalanya.Mitos = kepercayaan akan kebenaran (mis. Hantu) merupakan warisan turun temurun, tabu ditanyakan, dan menghindari ratio (logos, akal budi)Setiap fakta dari aspek ontologi dapat dinyatakan kebenaran definisinya dan dapat dipandang dari dua obyek, yaitu obyek materi dan obyek formal.Filsafat (Ontologi) : Ilmu tentang kebijaksanaan atau kebenaran Yang dipelajari adalah obyek sebenarnyaObyek sebenarnya : Obyek materi : Seluruh fakta kenyataan, misalnya : manusia, alam, dll Obyek formal : bidang kajian semua pengetahuan, mis : biologi, faal, kedokteran, dllMenurut Witgenstein, Titus :Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran fakta secara menyeluruh, mendalam dan sejelas mungkin.

    [email protected]

  • II. ASPEK AKSIOLOGIFor What (Untuk Apa, Apa Nilainya)A. Filsafat = Ilmu tanpa batas dan universal untuk menemukan pengetahuan secara menyeluruh dan dapat diungkapkan dengan jelasB. Filsafat = Ilmu yang mencari kebenaran paling dalam tentang seluruh kenyataan.Usaha menjawab secara metodis, sistematis koheren tentang seluruh fakta / kenyataanC. Filsafat = Ilmu pengetahuan umum untuk mencari kebenaran seluruh fakta / kenyataan

    Filsafat (Aksiologi) : Adalah untuk mencari kebenaran tentang seluruh fakta / kenyataan. Kegunaannya : 1. Menemukan kebenaran 2. Menimbulkan keyakinan 3. Menemukan ide

    [email protected]

  • III. ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)WHY : karena keinginan berfilsafat untuk menemukan kebenaran dengan :

    memakai ratio-logos-akal budi. Seterusnya ditanyakan mengapa benar karena didiskusikan, dianalisis dengan ratio untuk menemukan kebenaran. mengapa ditanyakan oleh karena :

    1. Ketakjuban akan dirinya yang ada (Plato & Aristoteles 350 SM), dan ketakjuban akan moral hukum dan langit dengan bintang. Imanuel Kant ( 1750) memikirkan untuk ditemukan bagaimana kebenarannya. 2. Kesangsian kemampuan panca indra (Agustinus 400, Descartes 1600) karena indrawi seringkali menipu -> bagaimana kebenarannya 3. Kesadaran eksistensi dirinya yang kecil dibanding alam semesta -> bagaimana kebenaran fakta / kenyataan tersebut.

    [email protected]

  • HOWBagaimana pendekatannya berdasarkan gejala atau phenomenologi?Bagaimana klasifikasinya?Bagaimana model atau metodenya?

    [email protected]

  • 1. Pendekatan Fenomenologi / GejalaGejala hubungan kesatuan asasi subyek (manusia)-obyek (pengetahuan, benda untuk menemukan hasil bersifat sementara dan terbuka) yang dapat dikritik.Gejala jasmani-inderawi yang merupakan hasil pengalaman kongkrit (hasil tergantung tempat + waktu)Gejala umum, pengalaman abstrak (hasil tak tergantung tempat + waktu) Cara/metode pendalaman gejala tersebut terus dilakukan dan filsafat mencari kebenaran sesuai klasifikasi filsafat dan model pendalamannya.

    [email protected]

  • 2. Klasifikasi Filsafat Menuju Filsafat PengetahuanFilsafat ManusiaFilsafat AlamFilsafat KeTuhananFilsafat EtikaFilsafat Pengetahuan Filsafat Pengetahuan Umum Filsafat Ilmu Pengetahuandiperlukan ilmu alam ilmu pasti ilmu kemanusiaan

    [email protected]

  • 3. Model/Metode (Cara Mencari Kebenaran)Apriori (Plato) : universal partikuler

    Aposteriori (Aristoteles) : partikuler universalKebenaran pengetahuan (Epitesmi)Episteme : pengetahuan yang sejati berdasar : - obyektifitas (empiri+rasio) - untuk menemukan kebenaran - kepastian - abstraksi - intuisiEpistemologi : pengetahuan sejati tentang : - Apa : fakta - Mengapa : causa - Bagaimana : metode - Benar : Verifikasi

    [email protected]

  • Bila Kumpulan pengetahuan yang benar/episteme/diklasifikasi, disusun sitematis dengan metode yang benar dapat menjadi epistemologi.Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya.

    [email protected]

  • Filsafat : Kebenaran yang dibuktikan secara : Radikal (individu) Rasional (obyektif) Sistemik (ilmiah) Semesta (universal)Pembuktian Filsafat lebih luas daripada pembuktian Ilmu, oleh karena mempertimbangkan : Ratio Agama Ilmu sendiri + Ilmu lain Seni Moral Kebahagiaan Nilai Kesemestaan

    [email protected]

  • Menurut Witgenstein, Titus :Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran ilmiah secara menyeluruh sejelas mungkin.

    Menurut KattSoff (1963) : Filsafat : Berpikir secara kritis, sistematis, rasional, dan komprehensif hingga menghasilkan suatu yang runtut dan benar

    Jadi Filsafat adalah berpikir dengan cara yang benar (teoritis) untuk menemukan keputusan pengetahuan yang benar (praktis)

    [email protected]

  • Klasifikasi Lain dari FilsafatLogika Deskriptif (Apa adanya) Etika Normatif (seharusnya) F. KategoriMetaetik (Analisis) Metafisika = Ontologi = Filsafat Pertama Epistemologi = Filsafat Pengetahuan

    FilsafatUmumMatematikaFilsafat Ilmu PengetahuanHukumAgamaDan lain-lain

    [email protected]

  • RINGKASAN SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFATMasa Yunani Kuno (Abad 6 SM Akhir Abad 3 SM)Masa Abad Pertengahan (Akhir Abad 3 SM Awal Abad 15)Masa Modern (Akhir Abad 15 Abad 19)Masa Kontemporer (Abad 20)

    [email protected]

  • Masa Yunani Kuno (Abad 6 SM- Akhir Abad 3 SM)1. Filsafat = pengetahuan tahyul, dongeng, mitos = mitologi : Mitos -> Logos (mitos mengurang, ratio tumbuh)Thales / airPythagoras / bilanganDemokritos / atom2. Filsafat = LogosSokrates : (469-399 SM) Dialektika Salah Sokratik -> kesimpulan BenarPlato : (427-347 SM) penyair, inspirasi tinggi(Aristokles) Melawan sofis -> Mencari kebenaran Sokrates dengan tulisan Filsafat : Apologia (pembelaan Sokrates). - Model abstrak dan matematik = apriori dengan ratio menemukan episteme (ingatan yang benar atau ide abadi)Kebenaran adalah : relatif, subyektif, ide dalam diri obyektif : kenyataan / fakta diluar yang benarTulisannya : 1. Apologia, Kriton, Politea : negara2. Simposium : diskusi tentang cinta3. Phaedo : diskusi tentang jiwa yang tak mati4. Phaidros : diskusi tentang ide5. Parmenides : kritik terhadap ide ajarannya6. Timaios : susunan alam semesta7. Nomoi : Hukum-hukumMendirikan Akademi yang menjadi dasar Perguruan Tinggi jaman PertengahanAjarannya = Platonisme yaitu kebenaran jasmani yang tak kekal dan kebenaran rohani / ide yang kekal.Lima abad kemudian = Neo Platonisme yang menggabungkan Platonisme dengan ajaran Gereja Kristen

    [email protected]

  • 3. Aristoteles (384 322 SM)Murid terpandai Akademi, guru Alexander AgungMendirikan Lyceum dengan ajaran model kongkritAjaran Aristotelesanisme yaitu pengenalan inderawi atau empiris-aposteriori (terikat pada waktu dan tempat) ; lalu pengenalan rasional yaitu episteme = pengetahuan benar yang diperoleh dari sebab musabab.Tujuh karya : Logika / organon (analisis apriori- aposteriori), Ilmu eksakta, Biologi, Psikologi, Metafisika, Etika & Politik, Sastra/RetorikaIa membagi 3 ilmu pengetahuan (IP) : I.P. Produktif = Pedomen bidang kesenian I.P. Praktis = Etika & Moral atau pedoman tingkahlaku I.P. Teoritis = Tak memihakFisika, Matematika, Filsafat Pertama (metafisika = ontologi)

    [email protected]

  • Masa Abad Pertengahan (akhir abad 3 SM awal abad 15)Filsafat Yunani Kuno diambil alih Mesir (Cleopatra 69-30 SM)Filsafat dilarang -> kembali ke Dogma Gereja = Theologi (Kaisar Justianus 529 M)Filsuf Islam Bagdad -> Cordoba Ibnu Sina (980 -1037)Filsafat : kembali ke mitos = mistikPlotinus -> Neo Platonisme ( abad ke 13) yaitu Platonisme manunggal dengan Dogma Gereja.Thomas Aquines (1225 1274)Filsafat Yunani kuno tak dilarang malah untuk justifikasi Dogma Gereja.

    [email protected]

  • Masa Modern (Akhir abad 15 19)Gerakan Renaissance (kelahiran kembali)mentalitas individual kebebasan, persamaan, emansipasi, otonomi diri.2. Revolusi Copernicus (1473 1543)Matahari : pusat alam semestaMetode induktif experimentalZaman Aufklarung (pencerahan / abad 18)Menggunakan akal budi dengan inti :a. Ajaran Rasionalisme (Descartes, 1596-1650)b. Ajaran Empirisme (Francis Bacon, 1561-1626) Pengetahuan inderawic. Ajaran Kritisisme (Immanuel Kant, 1724-1804)gabungan a + bd. Filsafat Pragmatisme (William James, 1842-1910)Kebenaran konsep/ide harus dilihat konsekuensi praktisnya / kegunaannya.e. Filsafat Fenomenologi (Edmund Husserl, 1839-1939)kebenaran = kenyataan benda itu sendiriTiga tahap dalam metode fenomenologis yaitu : Reduksi Fenomenologis Reduksi Eidetis Reduksi Transendentalf. Filsafat Eksistensialisme (S. Kierkegaard, 1813-1855)

    [email protected]

  • Masa Kontemporer (abad 20)Filsafat Analitik (Ludwig Wittgenstein, 1889-1951).

    2.Filsafat Ekstensialisme (lanjutan Jean Paul Sarte, 1905 1980) Ia menganggap manusia bebas memilih moralitas yang diinginkan hingga menciptakan eksistensi dirinya. Manusia melakukan kebaikan, pendidikan bagi keturunannya dan hidup bermasyarakat. Menganggap Tuhan tidak ada dan manusia dapat memerankan peranan Tuhan (Vincent Martin) Ada 2 kelompok : anti agama & kelompok agama (percaya pada Tuhan)

    3.Ethics and Limits of Philosophy (Bernard Williams)

    [email protected]

  • Perangkat IlmuIstilah IlmiahIstilah IlmiahIlmu memerlukan sejumlah pengertian yang dituangkan ke dalam istilah ilmiahMeliputi bidangBesaran atau dimensiAturanPenjelasan aturan

    Besaran atau DimensiMencakupKonstanta dan variabelFaktorDefinisiFaktaKonsepKonstrukData SekorDan sejenisnya

    [email protected]

  • Aturan IlmuMencakupMasalahHipotesisProposisiAksioma dan AsumsiPostulatDalil dan HukumPrinsipDan sejenisnya

    Penjelasan AturanMencakupTeoriModel dan ParadigmaDan sejenisnya

    [email protected]

  • Besaran atau Dimensi1. Konstanta dan VariabelKonstanta memiliki nilai yang tetap; Variabel memiliki nilai yang dapat berubahBerubah tak acak (matematik)Berubah acak (probabilitas, statistik)

    VariabelBerkenaan dengan apa dari siapa atribut obyek makhluk benda peristiwa

    [email protected]

  • Contoh Variabel

    Atribut ObyekKepemimpinan manajer (orang)Hasil belajar mahasiswa (orang) Kebuasan buaya (hewan)Kekuatan gajah (hewan)Kesuburan pohon mangga (tumbuhan)Nilai saham (benda) Titik didih air (benda)Keterjualan rumah (benda)Kecepatan olah data (peristiwa)Temperatur kebakaran (peristiwa)Kelancaran penjualan (peristiwa)

    [email protected]

  • Simbol VariabelVariabel sering dinyatakan dalam bentuk simbolSimbol variabel dapat berbentuk:

    Gambar . . .

    Abjad LatinA B X Y a b c . . .

    Abjad Yunani . . .

    Sering ditambahkan dengan lambang indeks atau pangkat

    [email protected]

  • Abjad YunaniNama Kapital kecil Nama Kapital kecil alpha nu beta xi gamma omicron delta pi epsilon rho zeta sigma eta tau theta upsilon iota phi kappa khi lambda psi mu omega

    [email protected]

  • 2. FaktorSering dimaksudkan sebagai variabel penyebab

    Sebab----- akibat(faktor)

    Ada kalanya diartikan sebagai kumpulan variabel sejenis

    Faktor 1 Faktor 2

    A = MembacaD = TambahB = MenulisE = KurangC = Mengisi rumpangF = KaliFaktor 1 = verbalFaktor 2 = numerik

    [email protected]

  • 3. Definisi

    Definisi adalah batasan secara singkat tentang pengertian dan lingkup suatu besaran

    Definisi SubstansiBatasan tentang pengertian substansinya

    Definisi OperasionalBatasan pengertian berkenaan dengan cara pengukurannya

    Biasanya rumusan definisi berupa satu kalimat saja sedangkan pengertian luas atau pengertian lengkapnya dijelaskan di dalam konsep atau konstruk

    [email protected]

  • 4. Fakta

    Merupakan kenyataan konkrit yang teralamiBiasanya dinyatakan di dalam bentuk sekor atau data

    Contoh:Umur di dalam tahunTingkat pendidikan Tempat lahirJumlah mahasiswaLuas kampusGaji karyawan

    Sering dicatat melalui inventori (misalnya melalui kuesioner).

    [email protected]

  • 5. KonsepBerkenaan dengan pengertian secara lengkap tentang sesuatu

    Misalnya: Arti dariMahasiswaKaryawanManajerKomputerJurusan teknik elektroBayiRemaja

    Sesuatu yang sama bisa saja memiliki uraian konsep yang berbeda karena perbedaan bidang ilmu, aliran, atau pakarDicari dari literatur; memerlukan diskusi

    [email protected]

  • 6. KonstrukBerkenaan dengan besaran abstrak yang dikonstruksi oleh para pakar; uraian tentang pengertiannya secara lengkap

    Misalnya:SikapMinatInteligensiKepemimpinanAgresivitasStatus sosial ekonomi

    Dapat berbeda pengertiannya karena perbedaanBidang ilmuAliran/pahamPakarDicari melalui literatur; memerlukan analisis dan sintesis

    [email protected]

  • Analisis dan sintesis pada konstruk

    Variabel (konstruk)Literaturliteratur literatur . . . . . . . Analisis (urai) . . . . . . . . Diskusi (bahas) . . . . . . . . Sintesis (gabung) . . . . . . . konstruk (sesuai dengan konteks kita)

    [email protected]

  • 7. Data dan Sekor

    DataCatatan hasil pengamatan atau pengukuran yang obyektif, berbentukDeskripsiNumerikMemerlukan alat ukur yang valid dan dapat dipercaya hasil ukurnya

    SekorAngka atau bilangan pada atribut dari subyek yang diperoleh melalui aturan tertentu (pengukuran)NumerikMemerlukan alat ukur yang valid dan dapat dipercaya hasil ukurnya

    [email protected]

  • Perangkat Ilmu Aturan Ilmu1. MasalahMasalah adalah rumusan pertanyaan ilmiah yang memerlukan jawaban (biasanya belum terjawab atau jawaban yang ada masih diragukan)Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya serta diakhiri dengan tanda tanya (?)Berisikan variabel yang biasanya berkaitan dengan variabel yang mengandung atribut serta responden pemilik atributpertanyaan tentang perbandingan variabel, ataupertanyaan tentang ketergantungan variabel

    2. HipotesisHipotesis adalah rumusan pernyataan ilmiah sebagai jawaban terhadap masalah serta masih memerlukan pengujian empirisRumusan hipotesis harus sepadan dengan rumusan masalah (supaya dicocokkan)Biasanya dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan

    [email protected]

  • Hipotesis InduktifDari data diduga (dicurigai) ada keterkaitan di antara variabel sehingga ingin dipastikan melalui pengujian hipotesis (statistika)Data harus sangat banyak dan representatifSetelah hipotesis teruji, barulah data digunakan untuk digeneralisasi, sebab-akibat, ditemukan teorinya

    Hipotesis DeduktifDari premis mayor (teori, hukum, asumsi) dan premis minor (kasus yang dipertanyakan di dalam masalah) dengan armentasi (logika) ilmiah dihasilkan keterkaitan variabelHipotesis ini diuji secara empiris (sering melalui sampel dan diinferensi ke populasi)

    [email protected]

  • 3. ProposisiProposisi adalah istilah umum untuk pernyataan ilmiah yang memiliki kemungkinan benar (true) dan palsu (false)Hipotesis adalah suatu bentuk proposisi; demikian juga dengan hukum, teori, dan pernyataan ilmiah lainnya

    4. Aksioma dan AsumsiAksioma adalah suatu pernyataan yang diterima tanpa pembuktian serta dapat digunakan sebagai dasar (premis) untuk deduksiAsumsi sama dengan aksiomaDigunakan pada logika, matematika, atau ilmu

    [email protected]

  • Beberapa Contoh Aksioma

    Benda yang sama-sama sama dengan benda yang sama adalah sama satu terhadap lainnya

    X = A dan Y = A maka X = Y

    Jika sama ditambahkan kepada sama, maka jumlahnya adalah sama

    X = Y + A A -------------------- X + A = Y + A

    [email protected]

  • Hanya ada satu garis lurus yang menghubungkan dua titik yang diketahui

    A ---------------------------- B

    Jika suatu titik O bergerak dari A ke B sepanjang suatu garis lurus AB, maka O harus melewati suatu titik yang membagi AB ke dalam dua bagian yang sama besarnya

    --A-----------------0-----------------B--

    [email protected]

  • Beberapa Contoh Asumsi

    Asumsi dari AristotelesBenda berat jatuh lebih cepat dari benda ringanBenda yang bergerak akan berhenti dengan sendirinyaAlam semesta terbuat dari tanah, air, udara, api, dan unsur kelima (quintessential)Asumsi PtolemaeusSemua benda langit beredar mengelilingi bumi dalam bentuk lingkarranAsumsi DeterminismeDi dalam alam ada sebab-akibatDi dalam alam ada keteraturanAsumsi EmpirisismeAda pengalaman, klasifikasi, kuantifikasi, hubungan, serta pendekatan ke ke kebenaran

    [email protected]

  • 5. PostulatPostulat adalah pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat digunakan sebagai premis pada deduksiAda yang menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat dipertukarkanAda yang berpendapat bahwa ada harapan bahwa pada suatu saat postulat dapat dibuktikan

    Contoh PostulatPostulat GeometriDengan mistar dan jangka,dapat dilukis garis lurus dari suatu titik ke titik laindapat dihasilkan garis lurus terhingga dengan sebarang panjangdapat dilukis lingkaran dengan sebarang titik sebagai pusat dan jari-jari sebarang panjang

    [email protected]

  • Postulat Ekivalensi Massa

    Hukum lembam Newton menggunakan massa lembam, m

    G = ma

    Hulum gravitasi Newton menggunakan massa gravitasi, m dan M

    Postulat: massa lembam m = massa gravitasi m(dapat diterangkan oleh Einstein)

    [email protected]

  • Postulat Robert Koch (berupa etiologi spesifik)

    mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu (setelah Pasteur menemukan mikroba)dengan kata lain: setiap penyakit disebabkan oleh satu sebab mikroba tertentu

    [email protected]

  • 6. Dalil dan Hukum IlmiahDalil (theorem) biasanya digunakan pada matematika, hukum pada ilmu alam(a) Dalil hungan tetap di antara besaran Contoh:

    [email protected]

    c

    a

    b

    a2 + b2 = c2

    Dalil Pythagoras

    Garis singgung tegak lurus kepada jari-jari

    Dalil Garis Singgung

  • (b) Hukum Ilmiah Aturan tentang hubungan tetap di antara besaran yang teramati di antara benda atau peristiwa

    Ungkapan umum untuk memaparkan Fakta umum untuk keteraturan di dalam alam Hubungan di antara peristiwa Hubungan di antara variabel yang teruji atau dapat diuji kebenarannya

    Hubungan invarian (matematik atau statistik) di antara konsep ilmiah (ada kalanya dapat dituangkan ke dalam bentuk rumus)

    [email protected]

  • Bentuk hubungan pada hukum ilmiahAda beberapa macam bentuk

    Ciri atau sifatmis. Zat terdiri atas molekul Ruang-waktu terdiri atas 4 dimensi

    hubungan korelasi atau ketergantungan

    hubungan sebab akibat

    urutan tak berubah mis. Urutan siang dan malam

    [email protected]

  • Contoh Hukum Ilmiah

    Hukum BoylePada gas dengan temperatur tetap pv = konstan

    Hukum SnelliusPada pantulan cahaya sudut pantul = sudut masuk

    Hukum AvogadroDi dalam satu gram-mol zat terdapat 6. 1023 molekul

    Hukum Konversi Massa-Tenaga E = m c2

    [email protected]

  • Jenis Hukum dilihat dari Sumber

    Hukum teoretikmengacu kepada sesuatu atau ciri yang tidak dapat diobservasi secara langsungmis. Hukum Avogadro tentang jumlah molekul di dalam satu gram-mol

    Hukum empirikgeneralisasi yang mengacu kepada obyek atau ciri yahg dapat diobservasi secara langsungmis. Hukum Boyle tentang tekanan dan volume gasada kalanya berbentuk pendekatan (approximation)

    [email protected]

  • Jenis Hukum dilihat dari Ketepatan

    Hukum universalmenunjukkan keteraturan yang berlaku tanpa perkecualianmis. Hukum Newtongerak komet, gerhana, dapat diprediksi dengan kecermatan tinggi

    Hukum statistikmenunjukkan keteraturan menurut suatu persentase tertentu (berdasarkan probabilitas)mis. Prediksi cuaca, keluruhan inti atom uraniumdapat melakukan prediksi dengan kecermatan agak rendah

    [email protected]

  • Penemuan Hukum (dan Teori)

    segera diakui (penemu partikel W langsung memperoleh hadiah Nobel)ditolak dulu, baru kemudian diakui (temuan ion oleh Svante Arrhenius)baru diakui setelah penemunya meninggal (hukum Mendel)penemunya lebih dari seorang di tempat lain (telepon)diterima tetapi kemudian ditolak (bumi datar)

    Di beberapa cabang ilmu, penemuan yang hebat memperoleh hadiah

    [email protected]

  • 7. Prinsip atau AsasHukum yang mendasar pada cabang ilmu

    Contoh: Asas Indeterminisme Heisenberg (1928)

    Pada partikel subatomik terdapat indeterminisme; secara teoretiskalau massa terukur tepat, maka kecepatan tak bisa terukur tepatkalau kecepatan terukur tepat, maka masa tidak bisa terukur tetapada celah ketidakpastiankecil sekali yakni dalam orde konstanta Planck seukuran 6,626. 10-34

    [email protected]

  • Perangkat IlmuPenjelasan Aturan1. Pengertian Teori Ilmiah

    Ada sejumlah pengertian tentang teori ilmiah, mecakupstrutur sistematik yang luas, dihasilkan oleh imaginasi manusia, mencakup serumpun hukum empirik (pengalaman) tentang keteraturan yang ada pada obyek dan peristiwa, baik yang terlihat maupun yang tidak. Teori ilmiah disusun untuk menjelaskan hukum secara ilmiahsajian sistematik tentang hubungan seperangkat variabelpenjelansan tentang gejalamaksud dasar ilmu melalui perolehan teori yang memberi penjelasan ayng sah tentang gejala alamiahdan lain-lain

    [email protected]

  • Teori Menurut Kerlingerteori adalah seperangkat konstruk [konsep], definisi, dan proposisi yang saling berhubungan yang menampilkan pandangan sistematik dari gejala dengan jalan menspesifikasikan hubungan di antara variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksti gejala itu

    Teori Menurut Mouly1. Suatu sistem teori harus memungkinkan deduksi yang dapat diuji secara empirik2. Teori harus cocok dengan observasi dan dengan teori yang sudah tervalidasi3. Teori harus dinyatakan dengan cara sederhana (parsimoni)

    [email protected]

  • Perbedaan Hukum dan TeoriPada hukum, aturan penamatan cukup jelas, sehingga hukum dapat langsung diujiPada teori, sebagian besarnya mungkin saja tidak teramati; teori dapat menjelaskan hukum

    Misal: Hukum Boyle dengan teori dinamika gas

    Hukum Boyle pv = konstan pada temperatur tetapTeori Dinamika gas terdiri atas molekul yang bergerak dan membentur dinding (- -> tekanan) volume diperkecil, benturan molekul ke dinding makin hebat (--> tekanan naik)

    [email protected]

  • Beberapa Hukum dan Teorihukum Archimedeshukum Boylehukum Newtonhukum Snelliushukum Mendelhukum Bernoullihukum Pascalhukum Ohm

    teori gravitasiteori relativitasteori kinetika (dinamika) gasteori kuantumteori elektromagnetikteori ionteori Maslow

    [email protected]

  • Teori sebagai Realitas atau Instrumen

    Teori dapat dianggap sebagai suatu realitas; apa yang diteorikan memang betul-betul adamisalnya, teori molekul, apakah molekul betul ada?

    Teori dapat juga dianggap sebagai instrumen untuk menjelaskan (instrumental)misalnya, teori molekul, tidak menjadi soal apakah molekul betul ada atau tidak, yang penting sebagai alat, teori berguna untuk menjelaskan dan dibunakan sebagai premis

    ParsimoniTeori dikontrol oleh parsimoni yakni harus yang paling sederhana (pisau cukur Ochkam)

    [email protected]

  • 2. Model atau Paradigma

    Secara luas, paradigma adalah semua bentuk yang biasa kita gunakan sehingga menjadi model dari kehidupan kitaSecara sempit, model atau paradigma adalah bentuk contoh guna mempermudah pemahaman tentang sesuatu (konsep, hukum, atau teori)

    Wujud Paradigmamodel fisik (maket bangunan, manekin)model matematika (rumus)simulasi (planetarium)

    [email protected]

  • Perangkat IlmuPandangan terhadap TeoriPandangan terhadap Teori

    Ada kalanya teori tidak lagi cocok dengan keadaan tertentuAda kalanya teori baru muncul sebagai saingan terhadap teori lamaBagaimana sikap kita terhadap teori yang dapat mengalami hal-hal seperti ini

    Perkembangan Beberapa TeoriTeori bumi datar, sudah ditinggalkan orang, diganti dengan bola duniaTeori geosentris, sudah ditinggalkan orang, diganti dengan heliosentrisTeori eter, sudah diuji, ternyata tidak adaTeori phlogiston, sudah ditinggalkan orang

    [email protected]

  • Perangkat IlmuPandangan terhadap Teori

    Perkembangan Beberapa TeoriTeori Cahaya HuygensCahaya adalah gelombang, bagus menerangkan pantulan, refraksi, dan sejenisnya; untuk tiba dari matahari ke bumi, dianggap ruang tidak hampa tetapi berisi eter (nilai teori ini tinggi)

    Teori Cahaya Newton: Cahaya adalah pancaran partikel, tidak bisa menerangkan pantulan, refraksi, dan sejenisnya (nilai turun); kemudian dapat menerangkan fotoelektrik yang tidak bisa diterangkan oleh teori gelombang (nilai teori naik lagi)

    Teori Cahaya Kuantum:Cahaya adalah partikel yang bergelombang (gelombang elektromagnetik--EM); cahaya berubah-ubah dari medan EM ke foton dan sebaliknya

    [email protected]

  • Teori HampaAristoteles dan cendekiawan Yunani Kuno beranggapan bahwa tidak ada hampaTorricelli dengan tabung air raksa, menunjukkan adanya hampaDengan teori E = m c2, apakah ruang hampa tidak berisi E sehingga tidak hampa

    Teori NewtonTidak cocok untuk planet UranusDitemukan planet Neptunus yang mengganggu gerak Uranus sehingga tampak tidak cocok dengan teori Newton

    Teori ParitasDianut oleh fisikawanKemudian ditinggalkan karena tidak cocok

    [email protected]

  • Ilmuwan dan TeoriIlmuwan dapat menganut suatu teori dan dapat juga meninggalkannyaAda kalanya teori yang sudah ditinggalkan bangkit lagi dan dianut lagi oleh ilmuwanDi sini, dilihat pandangan dari Popper, Lakatos, dan Kuhn terhadap teori

    Kebenaran TeoriKita tidak dapat mengatakan teori itu benar atau tidak benar; yang dapat dikatakan bahwa teori itu masih cocok untuk menerangkan gelaja yang teramatiTeori dapat ditinggalkan orang karena orang menganut teori lain; tetapi dalam keadaan tertentu, orang dapat kembali ke teori yang telah ditinggalkan

    [email protected]

  • Perangkat IlmuFalsifikasi PopperKarl Raimund Popper (1902-

    Penyusunan teori berlangsung melalui imaginasi kreatif manusia, dan bukan melalui induksiTeori adalah spekulatif, falsifiabel (bisa palsu), sehingga perlu diuji secara ketatPengujian dapat terjadi berulang kali, tanpa batas

    FalsifikasiUntuk menjadi bagian dari ilmu, hipotesis, hukum, teori harus memiliki kemampuan untuk palsuKepalsuan akan tampak manakala ada amatan logis yang tidak cocok dengan hipotesis, hukum, teori Hipotesis, hukum, teori yang tidak memiliki kemampuan untuk palsu, bukan bagian dari ilmu

    [email protected]

  • Contoh tidak bisa falsifikasiPsikoanalisis FreudKetika ada orang menenggelamkan anak ke air, hal ini dapat diterangkan dengan alasan depresiKetika ada orang menempuh bahaya menolong anak itu dari ari, hal ini diterangkan dengan alasan sublimasiJadi psikoanalisis ini bisa menerangkan hal yang berlawanan, sehingga tidak pernah bisa salahIni bukan bagian dari ilmu

    Contoh falsifikasiRelativitas EinsteinDengan teorinya, Einstein menghitung lenturan cahaya karena melewati daerah dekat massa matahariDiuji pada gerhana matahari tahun 1919, ternyata cocokKalau hitungan Einstein tidak cocok dengan kenyataan maka teori Einstein keliru

    [email protected]

  • Derajat Falsifiabel

    Makin umum atau makin luas cakupan suatu teori, makin mudah teori itu mengalami kasus ketidakcocokan, sehingga derajat falsifiabel menjadi tinggi

    Contoh:(A) Planet Mars mengedari matahari menurut elips (B) Semua planet mengedari matahari menurut elipsDerajat falisfiabel (b) lebih tinggi dari dari derajat falsifiabel (A)

    Derajat falsifiabel menjadi ukuran keluasan atau keumuman suatu teoriSuatu teori makin baik jika derajat falsifiabelnya makin tinggi

    [email protected]

  • Modifikasi Ad HocKalau teori tidak cocok dengan suatu kenyataan, maka teori itu dimodifikasi ad hocModifikasi ad hoc adalah modifikasi kecil dan sering tidak diuji lagi

    ModifikasiDapat juga teori yang tidak cocok dengan kenyataan dimodifikasiModifikasi berukuran lebih besar dan diuji lagiMelalui modifikasi, teori yang bertahan, bisa terus bertahan; kalau tidak bertahan, teori itu bisa ditinggalkan orangContoh: Hukum Newton pada planet Uranus

    [email protected]

  • Contoh Modifikasi Ad HocNasiNasi menyehatkan orangKalau di suatu tempat orang sakit karena makan nasi, maka dibuat modifikasi ad hocKecuali di tempat itu, nasi menyehatkan orangPermukaan bulanMenurut Aristoteles, bulan bulat sempurnaSetelah diteropong, permukaan bulan bergunung, maka dibuat modifikasi ad hocPermukaan bulan ditutup oleh zat yang tak tampak di teropong; bulan tetap bulat sempurnaPhlogistonDulu pembakaran dan karatan dianggap terjadi karena di dalam zat ada phlogiston (bakar)Phlogiston keluar terjadi kebakaran atau karatan, sehingga zat menjadi ringanAda kasus karatan, zat bertambah berat; perlu dimodifikasi ad hocAda phlogiston positif dan negatif

    [email protected]

  • Bertahan dan Lenyap

    Hipotesis, hukum, atau teori dapat bertahan (terus dianut orang) atau lenyap (ditinggalkan orang)

    BertahanKarena selalu cocok dengan pengalaman; tidak ada kasus yang tidak cocokKarena setelah dimodifikasi, tidak ada lagi kasus yang tidak cocok

    LenyapKarena sering tidak cocok dengan pengalamanKarena setelah dimodifikasi, masih saja tidak cocok dengan kenyataanKarena bersama ketidakcocokan, muncul teori baru yang menjadi lawannya

    [email protected]

  • Sejumlah pertanyaan tentang teoriApa yang dimaksud dengan teori ? Hanya ada stu macam saja teori itu, atau beberapa macam? Adakah teori yang tidak benar, atau apakah semua teori itu benar?2. Apa yang diartikan dgn kebenaran teori atau kebenaran ilmiah? Jika pasti memang ada, apa kriterianya? Apakah kebenaran teori atau ilmiah tentang sesuatu soal, hanya ada satu atau bisa lebih dari satu? Tetap, pasti, atau dapat berubah?3. Teori atau pernyataan ilmiah yang benar itu diperoleh atau ditemukan dengan cara-cara kerja bagaimana? Dengan metode logis deduktif, atau empirik-induktif, atau harus reduktif, atau semuanya sekaligus?4. Apa syaratnya bagi sesuatu pernyataan itu untuk dapat diterima sebagi teori atau pernyataan ilmiah, atau pernyataan kebenaran ilmiah

    [email protected]

  • 5. Siapa yang punya otoritas menilai mutu dari sesuatu teori itu? Penemu pertama, kelompok para akhli, atau setiap orang yang mengerti dan berkepentingan+6. Apakah tiap pernyataan yang benar itu memuat kebenaran ilmiyah? Apa sesungguhnya kebenaran itu, apa bedanya antara kebenaran dengan pemikiran logis-rasional, atau dengan ketepatan, kesesuaiaan dengan sesuatu kaidah7. Apakah kebenaran itu obyektif, terdapat dan melekat pada obyek atau pada data tenang obyek, ataukah kebenaran itu suatu interpretasi yang paling tepat yang disimpulkan para ahli mengenai obyek ybs? Apa pula syarat bagi interpretasi yg demikian tu?

    [email protected]

  • 8. Apakah kebenaran itu akhirnya sesuatu yang nyata (reality), yg faktual, adakah realita yang tak faktual, yang tak dialami langsung secara fisik? Adakah sesuatu kebenaran atau realita lain, selain yang faktual?9. Adakah metode lain untuk menguji suatu ketepatan hipotetikal sebagai kebenaran sementara, selain uji statistik dan uji signifikansinya? 10. Jika kluster dan datanya tidak (berasal dari sampel atau populasi) normal dan homogin, jika perilaku sampel tidak tetap melainkan berubah terus-menerus, jika perilaku populasi begitu ompleks dan mendekati kesemrawutan (chaos), uji statistik mana yg masih ampuh?11. Lalu apa fungsi, kegunaan atau manfaat teori itu yang sebenarnya, untuk epuasan mental saja, untuk menjadi dasar sesuatu model, untuk dasar sesuatu desain untuk jadi dasar bagi kebijakan, bagi operasi/perilaku sesuatu RLS (Real Life System) untuk dasar kontrol dan evaluasi operasi/perilaku RLS?

    [email protected]

  • PASCA POSITIVISME: SATU VISI TENTANG TEORIKARL POPPER TERKENAL DENGAN METODE UJI TEORI, MENJELASKAN SOAL FALSIFIKASI DALAM BUKUNYA The Logic of Scientific Discovery tahun 1959 Pokok-pokok pikirannya:Pengetahuan dapat dianggap bernilai ilmiah jika obyektif dan teoritikal, yaitu dapat mengungkapkan yang esensial dari dunia yang telah dan dat diobservasi;

    [email protected]

  • 2. Ada kecocokan atau kesesuaian antara pernyataan teori tentang dunia yang diobservasi;3. Nilai atau mutu dari pernyataan ilmiah bersifat probable, yaitu tentang suatu ketepatan yang mungkin, yang sementara, bukan yang pasti dan tetap, karena ia dianggap tepat selama belum dapat dibuktikan yang berlainan, berbeda, atau bertentangan;4. Nilai atau mutu dari sesuatu pernyataan ilmiah harus terbuka untuk dikaji dan diuji dari beberapa sudut oleh para pakar lain, berkali-kali atau terus-menerus sehingga mencapai bukti-bukti yang menyanggahnya;5. Cara kerja yg tepat ialah metode deduktif dengan membuat dalil umum dalam bentuk premis atau hipotesis yang berfungsi sebagai lampu pencari (search light), yang dengan bantuan data faktual dapat diturunkan ke proposisi partikularnya

    [email protected]

  • 6. Menggunakan metode induktif murni tidaklah tepat. Cara kerja induktif harus ditolak, arena aan menghasilkan premis atau hipotesis pertikular;7. Metode uji verifikasi juga harus ditolak, karena dianggap tidak memadai untuk menemukan nilai ilmiah baru;8. Untuk memajukan nilai ilmiah, yang lebih tepat ialah metode uji falsifikasi sebagai kriteria pengontrol dan pengujinya

    [email protected]

  • THOMAS KUHNThe Structure of Scientific Revolutions (1962, 19700)Paradigma, krisis, revolusi ilmiah, pra-paradigma, ilmu normal, dan anomali

    Tahap I: Ilmu dengan teori yg pra-paradigmatikTahap II: Ilmu normal tatkala dari fakta dan kesimpulannya berkembang teori-teori yg bersaingan, maka mengemukalah suatu teori yg mendapatTahap III: dengan bekerja kerasnya para ilmuwan lain itu, ditemukan ada anomali,Tahap IV; Jika anomali dapat dipecahkan dengan teori baru, dengan presisi lebih tinggi yg mengandung daya prediktif lebih mapan,

    [email protected]

  • PHILOSOPHY OF SCIENCE: SIR KARL POPPER Popper has devoted much of his career to answering the questions: What is science? How is science performed? Although these questions may at first seem easy to you, consider such areas as astrology and Marxism. Could these approaches be considered scientific? Why not? Falsificationism is the name given to Poppers description of how science is performed. Falsificationism suggests that science should be concerned with disproving or falsifying theories through logic based on observation. How is this accomplished? First, a scientist must create a consistent falsifiable hypothesis. A falsifiable hypothesis is one that can be shown to be false. For example, the hypothesis It will rain in Tuscaloosa, Arizona, on Tuesday, December 23, 1997 is a testable hypothesis. Likewise the hypothesis All objects regardless of weight will fall to earth at approximately the same speed is a testable hypothesis. However, a hypothesis such as ESP (extrasensory perception) exists is an untestable hypothesis. Even the hypothesis Gravity exists is untestable. It may be true that both ESP and gravity exist, yet until the hypothesis is stated in a form that can be falsified, the hypothesis is not testable. Second, once a scientist has a falsifiable hypothesis, the task is to develop a test of the hypothesis. Third, the hypothesis is tested. Fourth, if the hypothesis is shown to be false, a new bold hypothesis is developed.

    [email protected]

  • Perangkat IlmuProgram Penelitian LakatosImre LakatosIlmu adalah program penelitian terstruktur, dan bukan trial and errorPenganut suatu teori melindungi teorinya dengan sabuk pengaman Kalau ada ketidakcocokan, penganutnya akan membela dengan berbagai alasanAnomali, kesalahan observasi, gangguan pada observasi, kesalahan ukur, . . .

    HeuristikLakatos mengemukakan heuristik positif dan negatifHeuristik positif adalah hal yang dianjurkan untuk dilakukanHeuristik negatif adalah hal yang dianjurkan untuk tidak dilakukan (termasuk tidak langsung menolak teori anutan yang tidak cocok dengan kenyataan)

    [email protected]

  • Contoh PelindungPada Astronomi PtelomaeusGerak planet maju mundur, Pelindung: ada gerak episiklusDemi parsimoni, beralih ke teori Kopernikus

    Pada Teori NewtonLeverrier menemukan bahwa gerak planet Uranus tidak cocok dengan teoriPelindung: ada benda penggangguGalle menemukan planet Neptunus sebagai pengganggu

    Pada Gelombang CahayaBagaimana gelombang cahaya melewati ruang hampaPelindung: ada zat eter di dalam ruang hampaTernyata eter tidak ada; Maxwell menunjukkan bahwa gelombangnya adalah elektromagnet

    [email protected]

  • Sistem Geosentris dan Ptolemaeus menyebabkan gerak planet maju mundur. Pelindung melalui pembuatan episiklus

    [email protected]

    BULAN

    BUMI

    MERKURI

    VENUS

    MATAHARI

    MARS

    EPISIKLUS

    JUPITER

    SATURNUS

  • Fakta BaruProgram penelitian (teori) memiliki karakeristik sama yakni dapat memprediksi fakta baruContoh:Prediksi Halley tentang kembalinya komet 72 tahun kemudianPrediksi Einstein tentang terlihatnya bintang di balik matahari ketika gerhana matahariPrediksi Mendeleyev (melalui tabel periodik) tentang sifat unsur yang belum ditemukan

    Progresif dan DegeneratifProgram penelitian (teori) progresif menghasilkan fakta baru (yang belum diketahui); ada kalanya memerlukan waktu lamaProgram penelitian (teori) degeneratif hanya menampung fakta yang sudah diketahui; bisa ditinggalkan orang

    [email protected]

  • PHILOSOPHY OF SCIENCE: IMRE LAKATOS Imre Lakatos suggests that the important advances in science are made through the adherence to research programs. By saying this, Lakatos means that science is more than following trial-and-error hypotheses. A research program is the examination of a number of major and minor hypotheses concerning a topic. Some examples Lakatos gives of research programs are Newtons theory of gravity, Einsteins relativity theory, and the theories of Freud. An important point, specifies Lakatos, is whether the research program is progressive or degenerating. How do you tell the difference? The main characteristic of a progressive research program is that it predicts novel facts. Thus a progressive program leads to the discovery of new facts, whereas a degenerating program only interprets known facts in light of that theory. By this he means that a degenerating research program only explains the results of already existing experiments, whereas a progressive research program leads one into new directions and predicts new facts. In this way, Lakatos proposes that science changes not by sudden revolutions, as Kuhn suggested, but through the replacement of degenerating research programs with progressive ones.

    [email protected]

  • Perangkat IlmuParadigma KuhnThomas S. KuhnMelihat teori sebagai struktur terorganisasiStruktur teori berbentuk paradigmaTeori bisa mengalami krisis sehingga dapat saja diganti oleh teori lawannya

    Paradigma Kuhn menurut Larry LaudanPertama dan terutamaParadigma memberikan kerangka konseptual untuk mengklasifikasikan dan menjelaskan obyek alamiahKeduaParadigma menspesifikasikan metoda, teknik, dan alat yang layak di dalam inkuiri untuk mempelajari obyek pada wilayah aplikasi yang relevanKetigaPenganut paradigma berbeda akan mendukung perangkat tujuan dan ideal yang berbeda

    [email protected]

  • Teori Normal dan Teori Revolusioner

    Teori normalTeori yang digunakan menurut paradigma serta dianut oleh seluruh komunitas

    KrisisJika muncul banyak anomali, maka teori normal mengalami krisis

    Teori revolusionerParadigma tandingan yang dapat mengatasi anomali

    Penggantian teoriDalam keadaan tertentui, teori revolusioner dapat saja menggantikan teori normal; kemudian teori revolusioner ini menjadi teori normal (sampai krisis lagi) dan berlangsung secara siklus

    [email protected]

  • Pergeseran Paradigma

    Ilmuwan dapat saja berpindah dari paradigma (teori) ke paradigma (teori) lain

    Contoh: Teori panasTeori phlogiston (dianut oleh Priestly)Bergeser ke teori oksigen (Lavoisier dan Dalton)Bergeser lagi ke teori tenaga (Joule)

    [email protected]

  • PHILOSOPHY OF SCIENCE: THOMAS KUHN When Newton said, I stand on the shoulders of giants, he was referring to those individuals who came before him and on whose work he was able to build his scientific system. Many of us have similar ideas when it comes to the progression of science. We think that each new discovery is simply added to old discoveries with the result being a gradual accumulation of knowledge. In 1962, Thomas Kuhn suggested that this view is wrong. Kuhn proposed that science actually goes through a series of revolutions. Following each revolution, a new system or method for performing science is instituted. The new system or world view is referred to as a paradigm or set of assumptions, which guide scientific activity until a new revolution and paradigm shift take place. The stable period between revolutions is referred to as normal science. Normal science is the process of problem solving, which most of us think of when someone uses the term science. Normal science for Kuhn is always science performed in relation to a particular paradigm. As an example of the role of paradigms, assume you were a mapmaker before the time of Columbus. You would draw your map as if the world were flat, since that was the accepted belief. You, as a mapmaker, would never think to question this belief; it was a given in your task of drawing maps. Then in the Middle Ages, there was there was the mapmakers version of a scientific revolution. The

    [email protected]