fieldtrip pertanian berlanjut dusun kekep, tulungrejo - batu

19

Click here to load reader

Upload: wahyuhidayanti

Post on 06-Aug-2015

174 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

MAta kuliah PERT

TRANSCRIPT

Page 1: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUTDUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Oleh :KELOMPOK 2

Zilda Ayu Imawati105040100111082

Tri Wahyuni105040100111087

Wahyu Hidayanti105040101111023

Yani Kusuma W. 105040101111030Tiara Eka Saputri

105040101111038Suci Ramadhani

105040101111051Viko Mahendra 105040101111055

Wemmy Andriana P.105040101111068

Wiwik Tri Wulandari105040101111078

Page 2: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Kondisi umum wilayah

Bagian hulu dusun merupakan kawasan hutan Perhutani dan bagian hilirnya

merupakan kawasan pertanian hortikultura yang sangat intensif dan pemukiman yang

padat.

Dusun ini terletak dalam wilayah sebuah Sub-DAS kecil atau DAS Mikro bagian dari DAS Sumber Brantas, yang dinamai DAS

Mikro Talun

Page 3: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Plot 1 Plot 2

Plot 3 Plot 4

Page 4: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Kondisi Lahan berdasarkan penggunaan lahan

No

Penggunaan LahanTutupan Lahan

1 Kebun Tanaman Campuran Tahunan

Pohon Pinus

2 Kebun Tanaman Semusim Wortel

3 Kebun Tanaman Campuran Tahunan

Bambu

4 Kebun Tanaman Tahunan Apel

5 Kebun Tanaman Semusim Cabai

6 Kebun Tanaman Semusim Kubis

7 Semak - semak Rumput dll

Plot 1

Page 5: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Plot 2

Penggunaan LahanTutupan Lahan

Kebun Tanaman Campuran Tahunan

Apel

Kebun Tanaman Semusim Wortel

Kebun Tanaman Semusim Ubi

Semak - semak Rumput

Penggunaan Lahan Tutupan Lahan

Kebun Tanaman Campuran Tahunan Pisang

Kebun Tanaman Tahunan Jeruk

Kebun Tanaman Campuran Musiman (tumpangsari jeruk)

Kubis

Kebun Tanaman Semusim Wortel

Kebun Tanaman Semusim Tomat

Plot 3

Page 6: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Plot 4

Penggunaan Lahan Tutupan Lahan

Kebun Tanaman Campuran Tahunan

Pohon Pinus

Kebun Tanaman Semusim Wortel

Kebun Tanaman Semusim Selada

Kebun Tanaman Tahunan Jeruk

Kebun Tanaman Semusim Cabai

Kebun Tanaman Semusim Kubis

Page 7: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Indikator Pertanian Berlanjut dari Aspek Biofisik

1. Kualitas air

Parameter

Lokasi Pengambilan sampel

Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4

UL1 UL2 UL3 UL1 UL2 UL3 UL1 UL2 UL3 UL1 UL2 UL3

Kekeruhan

26 27 28,5 25 41 31 25 32 29 89 42 40

Suhu air (C)

23 24 24 28 29 31 31 31 31 21,5 22 22

Suhu udara (C)

30 30 30 - - - - - - 30 31 31

pH 6,51 6,51 6,51 6,76 6,76 6,76 6,85 6,85 6,85 7,07 7,07 7,07

DO (mg/liter)

45,17

45,17

45,1744,6

744,6

744,67 43,19 43,19 43,19 40,10 40,10

40,10

Plot 1 sampai 4 termasuk dalam kelas I berdasarkan PP no. 82 tahun 2001.

Page 8: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

2. Biodiversitas Tanaman

Plot 1

Alpukat

PisangRumput gajahKopi

Talas

Singkong

Cabe

Plot 2

Wortel

Apel

Jeruk

Plot 3

Tomat

Jeruk

Cabe

Sawi

Plot 4

Wortel

Tingkat biodiversitas paling tinggi terdapat pada plot 1, karena masih banyak tanaman yang terdapat

didalamnya.

Page 9: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Analisis Gulma

Titik pengambilan

sampelKelebatan

Plot 11 Agak lebat

2 Lebat

Plot 21 100 %

2 25 %

Plot 31 70 %

2 80 %

Plot 41 ± 60 %

2 ± 60 %

Page 10: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

3. Biodiversitas Hama Penyakit

Plot

Jumlah Individu Persentase %

Hama MA SL Total Hama MA SL

1 3 9 1 1323,07

769,23

17,692

2 3 1 0 4 75 % 25% 0

3 18 16 7 41 43,90 39,02 17,07

4 8 7 4 19 42,2% 36,8% 21%

Presentase hama tertinggi berada pada plot 3Presentasi musuh alami tertinggi berada pada plot 1Presentase serangga lain tertinggi pada plot 4

Page 11: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

4. C-Stock

C-stock tertinggi berada pada plot 1 yaitu sebesar 150 ton/ha, karena masih terdapat tanaman berbasis pohon (tahunan) sebagai lubuk C, dengan penggunaan lahan hutan campuran. Sedangkan untuk plot 2 dapat menyimpan 50 ton/ha karbon, plot 3 dan 4 hanya 1 ton/ha, karena tutupan lahannya adalah tanaman semusim.

Dari keseluruhan penggunaan lahan (lanskap) di dusun Kekep belum mengarah pada praktek pertanian berlanjut.

Page 12: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

INDIKATOR PERTANIAN BERLANJUT DARI ASPEK SOSEK

Plot 1.Pada plot 1, penggunaan lahan yang tepat akan mempengaruhi keadaan sosial ekonomi petaninya. Keuntungan yang didapat setiap panen sebesar Rp. 1.325.000. pemasarannya melalui tengkulak yang datang ke desa. Kepemilikan lahan masing-masing kurang dari 1ha dan biodiversitas sekitar masih terjaga. Pada plot 1 tidak terdapat kelompok tani namun hanya ada koperasi, seharusnya kelompok tani dibentuk guna memperoleh informasi tentang bimbingan mengaplikasikan pertanian yang sehat.

Plot 2.Bapak Satemo menanam jehe, alpukat, rumput gajah dan kopi. Lahan yang digunakan milik Pemerintah dengan sistem bagi hasil ¼ untuk Pemerintah. Bibit tanaman mendapat bantuan dari Pemerintah namun untuk pupuk diperoleh dari kotoran hewan milik pak Satemo sendiri. Tenaga kerja berasal dari keluarga sendiri. Serta modal yang digunakan adalah modal sendiri dan terkadang meminjam di koperasi. Hasil produksi dijual pada pengepul karena hasil yang didapat jauh lebih besar daripada dijual ke pasar karean terkena biaya transportasi. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 2.925.000 dari hasil produksi. Pak Satemo sudah menerapkan pertanian berlanjut dengan adanya pengurangan penggunaan bahan kimia.

ECONOMICALLY VIABLE (KEBERLANGSUNGAN SECARA EKONOMI)

Page 13: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

INDIKATOR PERTANIAN BERLANJUT DARI ASPEK SOSEK

Plot 3Bapak Mat memiliki lahan 5ha yang digunakan budidaya tomat dan wortel. Bibit diperoleh dengan ,membeli dan membuat sendiri, pupuk yang digunakan pupuk ZA dan organik perbandingan 1:1. tenaga ketja menyewe dengan upah Rp.25.000/hari. Hasil produksi dijual ke pasar dengan rincian tomat Rp 4.000/kg, wortel Rp 3.000/kg. Hasil produksi tersebut sudah mencukupi kebutuhan konsumsi secara berkelanjutan. selain itu juga ditunjang pendapatan dari ternak kelinci.

Plot 4.Lahan yang disewa seluas 0,25ha untuk budidaya wortel dan bunga kol.. Bibit diperoleh dengan membeli, pupuk dan pestisida yang digunakan tergolong bahan kimia. Tenaga kerjanya menyewa pria dan wanita. Hasil produksi wortel 10ton dihargai Rp 50 juta dan bunga kol 2 ton dihargai Rp 6 juta. Dari perhitungan R/C ratio usaha tani termasuk layak sehingga layak untuk dikembangkan

Page 14: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

INDIKATOR PERTANIAN BERLANJUT DARI ASPEK SOSEK

Ecologically sound (Ramah Lingkungan)

Plot 1 menerapkan adanya pertanian berlanjut dengan adanya penggunaan bahan alami dalam budidayanya melalui aplikasi pupuk organik.

Plot 2 kondisi lingkungannya sudah baik namun hutan alami yang ada disekitar mengalami pengurangan mengakibatkan rusaknya sebagian ekosistem.

Plot 3 penggunaan bahan kimia rutin dilakukan sehingga masih belum bisa dikatakan ramah lingkungan.

Plot 4 juga masih menggunakan bahan-bahan kimia.

Page 15: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

SOCIALLY JUST (BERKEADILAN = MENGANUT AZAS KEADILAN)

Plot 1

kesetaraan dalam kebebasan dasar dimaknai sebagai hak asasi manusia yang paling mendasar, hal ini terlihat bagaimana jalinan akses petani terhadap tanah dan faktor-faktor produksi lainnya sebagai upaya mewujudkan kedaulatan pangan hal ini lah yang biasanya disebut dengan berkeadilan pertanian. Seperti penguasaan lahan petani, menjaga biodiversitas lingkungan, akses pasar, dan bersifat manusiawi.

Plot 2

sistem pertanian yang berkeadilan sosial meliputi penyediaan akses ke informasi, pasar, dan usahatani lain yang terkait dengan sumberdaya khususnya lahan.

Plot 3

keadilan dalam sistem pertanian ditunjukkan dengan saling membantu apabila ada permasalahan dalam pertanian yang menyangkut kepentiungan bersama.

Plot 4

sistem pertanian sudah berkeadilan sosial karena tidak memandang adanya perbedaan gender, status sosial, ras, suku, dan keyakinan agama.

INDIKATOR PERTANIAN BERLANJUT DARI ASPEK SOSEK

Page 16: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

INDIKATOR PERTANIAN BERLANJUT DARI ASPEK SOSEK

Culturally acceptable (berakar pd budaya setempat)

Plot 1.Budaya yang biasanya dijalankan adalah pada kegiatan-kegiatan pertanian dengan gotong royong, adapaun gotong royong yang dilakukan yaitu dengan membersihkan selokan-selokan, jalanan ataupun membangun sumber air.

Plot 2.Bapak Sutemo masih mengikuti kegiatan adat istiadat setempat dengan mengikuti kerja bakti setiap minggunya untuk membangun sumber air dan mengikuti acara syukuran apabila sudah memasuki masa panen sebagai tindakan rasa Syukur terhadap Tuhan YME.

Plot3.Beberapa masyarakat masih mempercayai adanya tempat-tempat yang dikeramatkan, walaupun sebagian masyarakat ada yang tidak percaya. Beberapa tempat yang dikeramatkan anatara lain seperti sumber mata air dan punden.

Plot 4.Budaya yang dilakukan yaitu pranata mangsa sesuai keadaan kondisi cuaca, curah hujan, kelembaban udara, sinar matahari dan suhu udara.

Page 17: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

KEBERLANJUTAN SISTEM PERTANIAN DI LOKASI PENGAMATAN

Indikator

Keberhasilan

Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4

Produksi 3 3 3 2

Air 4 4 4 4

Karbon 4 1 1 1

Hama 3 2 2 2

Gulma 3 3 4 2

Rata-rata 3,4 2,6 2,8 2,2

Note: v(1)= Kurang; vv(2)=Sedang; vvv(3)= Baik; vvvv(4)=Sangat Baik

Page 18: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

Berdasarkan pembahahasan diatas, dari ketiga tempat pengamatan semuanya ada beberapa yang masih belum mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan konsep pertanian berlanjut. Sebab pada pelaksanaan pengelolaan lahan masih ada aspek yang belum terpenuhi. Sehingga agar implementasi konsep pertanian berlanjut dapat berjalan dengan baik, upaya pengelolaan harus diperbaiki terutama terkait dengan pengelolaan hama, gulma dan manajemen karbon.

Page 19: FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT  DUSUN KEKEP, TULUNGREJO - BATU

TERIMA KASIH