febris referat
DESCRIPTION
febrisTRANSCRIPT
“Febris pada Demam Typhoid”
Muh. Deriyatmiko
Pengertian• Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga
38 C atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8 C. Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia) . (Julia, 2000)
• Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).
Type Demam :
• Demam septik : suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pd malam hari dan turun kembal ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai menggigil dan berkeringat. Bila demam yang naik tersebut turun ketingkat yang normal disebut jg demam rematik
• Demam remitten : suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai 2 derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik
• Demam intermitten : suhu badan yang menurun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam 1 hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam 2 hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi hari terbebas demam diantara 2 serangan demam disebut kuartana
• Demam kontinyu : variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari 1 derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia
• Demam siklik : terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula
Etiologi
• Suhu lingkungan• Infeksi• Beragam penyakit• Reaksi terhadap pemakaian obat, dll.
Manifestasi Klinis
• Tanda dan gejala demam antara lain :1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)2. Kulit kemerahan3. Hangat pada sentuhan4. Peningkatan frekuensi pernapasan5. Menggigil6. Dehidrasi7. Kehilangan nafsu makan
Oleh Virus :
• Demam tinggi tanpa disertai gejala-gejala lain. • Demam akut yang mendadak. Panas tinggi sampai di atas 39
derajat Celcius, tanpa disertai batuk pilek, dan seringkali panas tinggi ini tidak akan teratasi dengan obat turun panas.
• Nadi akan berdetak kencang (naik 10-20 kali per menit untuk setiap kenaikan 1 derajat Celcius).
• Ditemukannya ruam kemerahanan (rash, seperti pada penderita campak, Demam Berdarah) atau pembesaran kelenjar getah bening (gondongan).
Oleh Bakteri :
• Demam gradual, suhu tubuh penderita akan naik turun pada minggu pertama, dan mendekati minggu ke-2 suhu tubuh tinggi tapi stabil.
• Kecepatan nadi akan melambat saat suhu tubuh meningkat. • Disertai gejala lain seperti diare, batuk, pilek. • Ditemukannya tanda lidah putih (coated tongue) dan kadang-
kadang pembesaran pada limpa dan hati.
Bakteri / hasil pemecahan
bakteri
Interleukin 1(pirogen leukosit (ex. Toksin liposakarida ))
Peningkatan set point hipotalamus
Bekerja pada pusat – temperatur hipotalamus
demam
Didarah difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan dan
limfosit pembunuh bergranula besar
Patofisiologi
Menginduksi prostatglandin E2
• Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.Krisis/flush. Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal. (Guyton, 1999)
Penatalaksanaan1. Secara Fisik• Mengawasi kondisi klien• Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan• Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan• Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya• suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel – sel otak.• Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknya• Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang• Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha.
2. Obat-obatan Antipiretik
Febris Typoid
febris typhoid merupakan salah satu penyakit infeksi akut usus halus yang menyerang saluran pencernaan disebabkan oleh salmonella typhi dari terkontaminasinya air / makanan yang biasa menyebabkan enteritis akut disertai gangguan kesadaran ( Suriadi dan Yuliani,R 2001 )
Demam typhoid adalah penyakit sistemik akut akibat infeksi salmonella typhi yang ditandai dengan malaise (Corwin,2000).
Etiology• Salmonella typhosa, Salmonella typhi, A, B, dan C.
(Salmonella typosa merupakan basil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar, tidak berspora, mempunyai sekurang-kurangnya 3 macam antigen, yaitu antigen O, antigen somatik yang tidak menyebar, terdiri dari zat komplek lipopolisakarida, antigen Vi (kapsul) yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O antigen terhadap fagositosis dan antigen H (flagella). Ketiga jenis antigen tersebut dalam tubuh manusia akan menimbulkan pembentukkan tiga macam antibody yang biasa disebut agglutinin)
Patofisiology
• kuman salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque pleyeri di liteum terminalis yang mengalami hipertropi. Ditempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat terjadi. Kuman salmonella typhi kemudian menembus ke dalam lamina profia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesentrial yang juga mengalami hipertropi.
• Setelah melewati kelenjar-kelenjar limfe ini, salmonella typhi masuk aliran darah melalui duktus toracicus. Kuman-kuman salmonella typhi mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella typhi bersarang di plaque pleyeri, limfe, hati dan bagian-bagian lain dari sistem retikulo endotelial. Semula disangka demam dan gejala-gejala syoksemia pada demam typhoid disebabkan oleh endotoksemia, tetapi kemudian berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan penyebab utama demam dan gejala-gejala toksemia pada demam typhoid.
• Endotoksin salmonella typhi salmonella typhi berperan dalam patogenesis demam typhoid, karena membantu proses terjadinya inflamasi lokal pada jaringan tempat salmonella typhi berkembang biak. Demam pada typhoid disebabkan karena salmonella typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan septi pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
Usus Respon imunitas
humoral mukosa (IgA) kurang baik salmonella brkmbang
biak
Merusak sel epitel terutama sel M
Fagositesis oleh makrofag
Berkmbg biak dlm makrofag
Plek peyeri ileum distal
KOB Mesenterika
Duk. torasikus
Sirkulasi darah (bakterimia 1)
Seluruh organ RE terutama hati
Meninggalkan sel fagosit
Makanan asm lmbg terkontaminasi
salmonela
Sel fagosit
Berkembang biak di ekstraseluler organ atau
sinusoid
Sirkulasi darah (bakterimia II)
Tanda dan gejala sistemik
hiperaktifhati Kandung empedu
(berkembang biak)
Lumen usus
feses
Makrofag sudah
teraktifasi
Rx hiperplasia plak peyeri
Erosi pembuluh darah
Proses berjalan terusMenembus lapisan
mukosa dn otot perforasi
Perdarahan sal. cerna
Hiperplasi nekrosis
Tembus usus lg. Rx seperti
semula
Rx hipers tipe lambat
Akumulator mononuklear
di rdg usus
Melepaskan rx inflamasi
sistemik
Gejala2
Manifestasi klinis• Proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia cukup
cepat, yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. Gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak.
• Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Gejala gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat, dari asimptomatik hingga gambaran penyakit yang khas disertai komplikasi hingga kematian
• pada penderita demam typhoid biasanya disebut febris remitter atau demam yang bertahap naiknya dan berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan :
– Minggu pertama, demam lebih dari 40°C, nadi yang lemah bersifat dikrotik, dengan denyut nadi 80-100 per menit. Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis.
– Minggu kedua, suhu tetap tinggi, penderita mengalami delirium, lidah tampak kering mengkilat, denyut nadi cepat, bradikardi relatif. Tekanan darah menurun dan limpa dapat diraba.
– Minggu ketiga, • Jika keadaan membaik : suhu tubuh turun, gejala dan
keluhan berkurang.• Jika keadaan memburuk : penderita mengalami
delirium, stupor, otot-otot bergerak terus, terjadi inkontinensia alvi dan urine. Selain itu terjadi meteorisme dan timpani, dan tekanan perut meningkat, disertai nyeri perut. Penderita kemudian kolaps, dan akhirnya meninggal dunia akibat terjadinya degenerasi mikardial toksik
– Minggu keempat, bila keadaan membaik, penderita akan mengalami penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan rutin : DPL
Uji Widal
Kultur darah
Penatalaksanaan
• Istirahat dan perawatan• Diet dan terapi penunjang• antimikroba
Komplikasi
• Komplikasi intestinal : perdarahan usus, perforasi usus, ileus paralitik, pankreatitis
• Komplikasi ekstraintestinal :
- komplikasi KV
- komplikasi darah
- komplikasi paru
- komplikasi hepatobilier
- komplikasi ginjal
- komplikasi tulang
- komplikasi neuropsikiatrik
Pencegahan
• Preventif dan kontrol penularan• Identifikasi dan eradikasi S. Typhi pada pasien tifoid
asimtomatik, karier, dan akut.• Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi S.
Typhi akut maupun karier• Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan terinfeksi• vaksinasi
Terima Kasih”