faktor pendukung dan faktor penghambat …

42
i FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT KEBERHASILAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENGEMBANGKAN KOMODITI SEMANGKA ( Studi Kasus di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar) MARNIATI 105 9600 444 10 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

i

FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBATKEBERHASILAN PENYULUH PERTANIAN DALAM

MENGEMBANGKAN KOMODITI SEMANGKA( Studi Kasus di Kelurahan Bontolebang

Kecamatan Galesong UtaraKabupaten Takalar)

MARNIATI105 9600 444 10

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2014

Page 2: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

ii

Page 3: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

iii

Page 4: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

iv

Page 5: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Penulis Panjatkan Puji Syukur Ke Hadirat Allah Subhanahu

Wataala Oleh Karena Dengan Rahmat Dan Hidayahnya Sehingga Penulis Dapat

Menyelesaikan Proposal Penelitian Ini Dengan Baik.

Dalam Penyusunan Proposal Penelitian Ini Penulis Menyadari Bahwa Tidak Akan

Tersusun Denganbaik Tanpa Bantuan Dari Berbagai Pihak.

Akhirnya, Semoga Allah Subhanahu Wataala Memberikan Yang Terbaik

Kepada Kita Semua. Amin.

Makassar, Mei 2014

Page 6: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................... … 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................... 3

1.4. Kegunaan Penelitian..................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5

2.1. Pengertian Penyuluh Pertanian..................................................... 5

2.2. Peranan Penyuluh Pertanian ......................................................... 10

2.3. Sejarah Singkat Tanaman Semangka ............................................ 14

2.4.Faktor-Faktor Penghambat Keberhasilan Penyuluh Pertanian....... 15

2.5.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluh

Pertanian.......................................................................................... 16

2.6. Kerangka Pikir.............................................................................. 17

III. METODE PENELITIAN................................................................... 18

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................... 18

3.2. Populasi Dan Sampel.................................................................... 18

3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 18

Page 7: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

vii

3.4. Jenis Data ..................................................................................... 19

3.5. Metode Analisa Data .................................................................... 19

3.6 Defenisi Oprasional ……………………………………………... 20

DAFTAR PUSTAKA

KUISIONER PENELITIAN

Page 8: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian

Indonesia saat ini, terutama perekonomian rakyat karena harus memenuhi

kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang terus meningkat. Peningkatan

produksi pangan terutama dimaksudkan untuk penyediaan pangan yang

mempunyai arti penting dalam mempertinggi taraf hidup, kecerdasan dan

kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai maksud tersebut, peningkatan

produksi pangan tidak hanya bertumpu pada pangan pokok, tetapi peningkatan

produksi tanaman hortikultura khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan

mendapat perhatian yang sama untuk dikembangkan (Sokartawi, 1999).

Upaya pembangunan yang dilaksanakan di negara-negara dunia ketiga

termasuk di Indonesia masih menitikberatkan pada pembangunan sektor

pertanian. Mosher (1998) menyebutkan bahwa salah satu tugas pokok di dalam

pembangunan pertanian adalah menemukan cara berusaha tani yang dapat

dipraktekkan dengan efektif oleh petani yang mempunyai kemampuan rendah,

asal saja mereka mau belajar sedikit dan mengembangkan keterampilan yang

lebih baik. Pengetahuan dan keterampilan petani harus terus meningkat dan

berubah agar pembangunan pertanian dapat terlaksana. Petani mengembangkan

sikap baru yang berbeda terhadap pertanian,terhadap alam sekitar dan terhadap

diri mereka sendiri. Dengan hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi

dan mempertinggi rasa percaya diri.Salah satu komoditas unggulan di Sulsel

Page 9: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

2

adalah buah semangka (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Sulawesi Selatan, 2013).

Semangka merupakan komoditas unggulan pertama di kelurahan

bontolebang dan sebagai sumber pendapatan keluarga yang cukup menjanjikan,

Semangka (Citrullus vulgaris schard) merupakan salah satu komoditas

hortikultura dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan) yang mempunyai nilai

ekonomi cukup tinggi. Dan buahnya yang sangat digemari masyarakat

indonesiakarenarasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak

(Prajnanta, 2004).

Potensi dan luas lahan yang belum dimanfaatkan untuk tanaman semangka

di Sulawesi Selatan masih cukup luas yaitu masing-masing 15.715 ha dan 16.920

ha ( Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Galesong Utara, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

hortikultura kabupaten Takalar dan Dirjen Pertanian Tanaman Pangan diperoleh

data produksi buah semangka di Kabupaten Takalar mengalami kenaikan rata-rata

dari 8 ton/ha pada musim tanam 2010 meningkat menjadi 15 ton/Ha pada musim

tanam 2010-2012 dan pada musim tanam 2012 menjadi 20 ton/ha, (Kantor Balai

Penyuluh Pertanian Galesong Utara, 2013).

Luas areal pertanaman semangka di Kelurahan Bontolebang adalah 245

hektar yang didukung dengan iklim yang cocok untuk pertanaman semangka.

Oleh karena itu Kabupaten Takalar dikenal sebagai daerah sentra produksi

semangka. Umumnya petani semangka di Kabupaten Takalar menanam semangka

sesudah menanam padi atau palawija untuk memanfaatkan kelembaban tanah

Page 10: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

3

yang masih ada selama musim hujan, (Kantor Balai Penyuluh Pertanian Galesong

Utara, 2013).

Kendala yang di hadapi oleh penyuluh Pertanian di Kelurahan

Bontolebang, yaitu Petani sangat susah untuk di kumpulkan dalam suatu kegiatan

ataupun penyuluhan. Kemudian ketua kelompok Tani kurang menguasai para

anggotanya dalam suatu kegiatan peyuluhan Pertanian (Balai Penyuluhan

Pertanian Galesong Utara 2013).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikemukakan permasalahan,

yakni Faktor apa yang mendukung dan penghambat keberhasilan penyuluh

pertanian dalam budidaya tanaman semangka di Kelurahan Bontolebang

Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung

dan faktor penhambat keberhasilan penyuluh pertanian dalam budidaya semangka

di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, agar dapat memahami lebih jauh tentang faktor penhambat dan

faktor pendukung keberhasilan penyuluh pertanian dalam budidaya semangka.

Page 11: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

4

2. Bagi pemerintah dan instansi yang terkait diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

3. Bagi petani, dapat memberikan pengetahuan mengenai faktor pendukung dan

faktor penghambat dalam tingkat keberhasilan penyuluh pertanian Kelurahan

Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

Page 12: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian adalah sebagai komunikator dalam sebuah

penyuluhan adalah orang yang tugasnya menyampaikan pesan, apakah itu pesan

pembangunan dalam arti yang lebih umum ataupun pesan yang sifatnya pribadi

untuk mengubah perilaku petani. Tugas komunikator adalah berkomunikasi

kepada komunikan. Yuhana,ida, (2008) menyatakan terdapat paling tidak empat

faktor yang ada pada sumber yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasi,

yaitu: keterampilan berkomunikasi, sikap mental, tingkat pengetahuan, dan posisi

dalam sistem social budaya.

Pengertian penyuluhan, menurut Suhardiyono (2002) adalah merupakan

pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya dimana kegiatan dalam

ahli pengetahuan dan keterampilan dari penyuluh lapangan kepada petani dan

keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar. Beberapa ahli

penyuluhan menyatakan bahwa sasaran penyuluhan yang utama adalah

penyebaran informasi yang bermanfaat dan praktis bagi masyarakat petani di

pedesaan dan kehidupan pertaniannya, melalui pelaksanaan penelitian ilmiah dan

percobaan di lapang yang diperlukan untuk menyempurnakan pelaksanaan suatu

jenis kegiatan serta pertukaran informasi dan pengalaman diantara petani untuk

meningkatkan kesejahteraan mereka.

Penyuluh pertanian didefinisikan sebagai pendidikan non formal yang

ditujukan kepada petani dan keluarganya dengan tujuan jangka pendek untuk

mengubah perilaku termasuk sikap, keterampilan dan pengetahuan ke arah yang

Page 13: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

6

lebih baik, serta tujuan jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Indonesia (Entang, 1993).

Menurut Hawkins (1999), Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang

untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu

sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.

Pendidikan penyuluhan adalah ilmu yang berorientasi keputusan tetapi juga

berlaku pada ilmu sosial berorientasi pada kesimpulan. Ilmu ini mendukung

keputusan strategi yang harus diambil dalam organisasi penyuluhan. Penyuluhan

juga dapat menjadi sarana kebijaksanaan yang efektif untuk mendorong

pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak mampu mencapai tujuannya

karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Sebagai sarana kebijakan, hanya

jika sejalan dengan kepentingan pemerintah atau organisasi yang mendanai jasa

penyuluhan guna mencapai tujuan petani.

Menurut Jabal (2003), Penyuluhan pertanian merupakan ilmu terapan yang

secara khusus mempelajari teori, prosedur dan cara yang dapat digunakan untuk

menyampaikan teknologi baru kepada petani melalui proses pendidikan sehingga

petani mengerti, menerima dan menggunakan teknologi baru untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi.

Penyuluhan pertanian juga dapat dipandang sebagai pendidikan di luar

sekolah yang berfungsi untuk menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi

pertanian kepada petani atau nelayan beserta keluarganya dengan tujuan agar

mereka mampu, sanggup dan berswasembada untuk meningkatkan produksi dan

pendapatan dalam usahataninya sehingga hidupnya dapat lebih sejahtera

(Soedarmanto, 1992).

Page 14: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

7

Pernyataan di atas akan lebih dijelaskan dalam Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Pertanian (2001) yang menuliskan bahwa penyuluhan

pertanian adalah sistem pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya.

Ciri pendidikan non formal tersebut adalah : tidak ada paksaan untuk belajar;

materi pendidikan didasarkan atas kebutuhan petani; dan dilaksanakan dengan

prinsip dari, oleh, dan untuk petani. Dengan demikian penyuluhan pertanian

adalah upaya untuk menciptakan iklim yang kondusif guna membantu petani dan

keluarganya, agar mereka berkembang menjadi dinamis dan berkemampuan untuk

memperbaiki kehidupannya, sehingga mampu menolong diri mereka sendiri.

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah di bidang

pertanian untuk petani dan keluarganya, agar kemampuannya dalam memperbaiki

kehidupan dan penghidupannya dengan kekuatan sendiri akan berkembang,

sehingga dapat meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan pertanian

(Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian, 2001).

Selain itu, definisi penyuluhan Pertanian menurut Mardikanto (1998) dapat

diartikan sebagai proses penyebaran informasi yang berkaitan dengan upaya

perbaikan cara-cara bertani dan berusahatani demi tercapainya peningkatan

produktifitas, pendapatan petani dan perbaikan kesejahteraan keluarga yang

diupayakan melalui kegiatan pembangunan pertanian.

Pertemuan antara penyuluh lapangan dengan anggota-anggota kelompok

inilah terletak inti kegiatan penyuluhan, karena pada pertemuan ini berlangsung

alih pengetahuan dan ketrampilan dari penyuluh lapangan kepada anggota

kelompok tani. Di samping itu, pada kesempatan tersebut anjuran penyuluh

Page 15: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

8

lapangan ditentukan apakah diterima atau ditolak oleh kelompok tani

(Soedarmanto, 1992).

Kegiatan penyuluhan bisa menjadi sarana kebijaksanaaan yang efektif

untuk mendorong pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak mampu

mencapai tujuannya karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Sebagai

sarana kebijakan hanya jika sejalan dengan kepentingan pemerintah atau

organisasi yang mendanai jasa penyuluhan guna mencapai tujuan petani tersebut.

Lebih dari 500.000 agen penyuluhan pertanian harus memainkan peranan yang

sangat penting dalam meningkatkan kompetensi petani.

Mereka juga diharapkan memainkan peranan baru, seperti memperkenalkan

pertanian yang berkelanjutan yang menuntut ketrampilan. Kebanyakan agen

penyuluhan bernaung dibawah organisasi resmi seperti departemen (pemerintah),

perguruan tinggi, atau perusahaan komersil lainnya. Keberhasilan yang diperoleh

dari struktur organisasi dan gaya kepemimpinan yang disepakati bersama ternyata

sangat mempengaruhi efektifitas penyuluhan.

Pertanian telah berkembang melalui penyerapan sejumlah besar

pembaharuan yang telah berhasil meningkatkan taraf hidup petani. Dalam hal ini

penyuluhan pertanian berperan mempercepat irama penyerapan pembaharuan oleh

masyarakat pedesaan. Lebih singkat jangka waktu penemuan suatu pembaharuan

pertanian serta penerapannya dalam situasi nyata, semakin cepat pula jalan

membangun pertanian. Hal ini berlaku bagi petani perorangan, kelompok maupun

seluruh bangsa.

Para petani yang mengelola usahataninya sangat mengharapkan adanya

perubahan-perubahan dalam tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu usaha

Page 16: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

9

pemerintah dalam hal ini melalui usaha Penyuluhan Pertanian dalam

menyampaikan harapan pada petani dalam meningkatkan produksi usahataninya

yaitu melakukan penyuluhan pertanian agar terjadi perubahan-perubahan yang

positif dalam pengelolaan usahatani mereka.

Aktif menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhan teknologi baru yang

sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan pertanian. Peningkatan

produksi usahatani hanya bisa dicapai kalau para petani mau dan mampu

menerapkan teknologi baru yang akan menguntungkan mereka (Kartasapoetra,

1997).

Kegiatan penyuluhan banyak melibatkan pertimbangan nilai. Tidak jarang

penyuluh dihadapkan pada keharusan memberi informasi tidak saja demi

kepentingan petani sendiri tetapi juga untuk kepentingan masyarakatnya.

Penyuluh diharapkan mempunyai wawasan yang luas tentang dunia sekelilingnya

sehingga dapat menafsirkan rangsangan dan pesan-pesan yang diterima.

Penyuluhan dapat membantu petani menganalisis situasi yang sedang berkembang

agar mereka selalu siap untuk memberikan peringatan kepada petani secara “tepat

waktu” mengenai hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi dengan

pemberian satu atau beberapa aspek permasalahan, petani akan mampu

memecahkan masalahnya, bahkan kadang-kadang cukup dengan hanya penjelasan

masalah analisis yang sistematis. Penyuluh seharusnya menganalisis terlebih

dahulu keadaan petani sebelum memutuskan untuk membantunya.

Page 17: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

10

2.2 Peranan Penyuluh Pertanian

Penyuluh bukan berperan untuk “mengajar“ petani dan keluarganya,

melainkan “mengajak“ mereka untuk melibatkan diri dalam suatu proses

pendidikan nonformal. Penyuluh menyatu dengan petani dan keluarganya sebagai

prasyarat terjadinya suatu interaksi yang dialogis, seimbang dan langsung,

(Anonim, 2001).

Lionberger (1999), menyatakan sehubungan dengan fungsi pengintegrasian

antara masalah yang dirasakan oleh penyuluh dengan apa yang juga dirasakan

oleh petani sasarannya, para penyuluh perlu memahami peubah-peubah yang

mungkin menyebabkan keragaman tentang peran bantuan bagi masyarakat

melalui mana mereka harus bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang

diinginkan.

Sehubungan dengan peran yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab

setiap penyuluh, Kurt Levin dalam Mardikanto (1996) mengenalkan tiga macam

peran yang terdiri atas kegiatan-kegiatan :

a. Pencairan diri dengan masyarakat sasaran.

b. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan.

c.Pemantapan hubungan dengan masyarakat sasaran.

Fungsi-fungsi petugas penyuluhan adalah membantu petani menyadari

adanya berbagai kemungkinan-kemungkinan baik yang diperoleh oleh masyarakat

setempat ataupun yang sudah diperoleh dari suatu balai penelitian. Dalam tahap-

tahap pertama dari pembangunan, maka peranan petugas penyuluhan sebagai

pendorong para petani sangat penting (Hadisapoetro, 1993).

Page 18: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

11

Berdasarkan pernyataan dalam Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Pertanian (2001), peran yang perlu diperhatikan oleh penyuluh pertanian dalam

penyuluhan pertanian, antara lain :

a. Bertindak lebih sebagai pemandu dan pendorong.

b. Lebih memperhatikan aspek-aspek nonteknis.

c. Menyeimbangkan distribusi kekuasaan untuk menghindari dominasi yang

dapat menghambat keterlibatan petani.

d. Mendorong petani untuk belajar dari pengalaman dan penemuan mereka

sendiri.

Suhardiyono (2002) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan proses interaksi

antara 3 komponen pokok, yaitu adanya program/proyek, penyuluh lapangan dan

petani, yang mana prosesnya dapat dinyatakan sebagai berikut:

a. Proses pertama, dikenal adanya kesenjangan pengetahuan dan keterampilan

yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas usahatani antara petani dan

proyek/program pembangunan pertanian.

b. Proses kedua, program/proyek mengumpulkan informasi dari lembaga

penelitian untuk paket-paket bantuan kepada petani dalam rangka

meningkatkan usahatani mereka.

c. Proses ketiga, merupakan proses penyampaian paket teknologi yang telah

dirumuskan kepada penyuluh-penyuluh lapangan melalui latihan maupun

kursus, sehingga para penyuluh akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan

yang memadai untuk melaksanakan alih dan pengetahuan.

d. Proses keempat, adalah proses penyampaian paket teknologi dari penyuluh

lapangan kepada petani melalui kelompok-kelompok tani.

Page 19: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

12

e. Proses kelima, yaitu proses umpan balik tentang hasil penerapan paket-paket

teknologi yang dilakukan petani.

Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan

dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara

hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi

pertanian yang lebih maju.

Seorang penyuluh membantu para petani didalam usaha mereka

meningkatkan produksi dan mutu produksinya guna meningkatkan kesejahteraan

mereka. Oleh karena itu para penyuluh memiliki peran antara lain sebagai

pembimbing, organisator dan dinamisator, pelatih teknisi, dan jembatan petani

dengan lembaga penelitian dibidang pertanian sebagai berikut:

1. Penyuluh Sebagai Pembimbing Petani.

Seorang penyuluh adalah pembimbing dan guru bagi petani dalam

pendidikan non formal, penyuluh memiliki gagasan yang tinggi untuk mengatasi

hambatan dalam pembangunan pertanian yang berasal dari petani maupun

keluarganya. Seorang penyuluh harus mengenal baik sistem usahatani, bersimpati

terhadap kehidupan petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan petani,

baik secara teori maupun praktek. Penyuluh harus mampu memberikan praktek

demontrasi tentang suatu cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu

petani menempatkan atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan

yang sesuai. Penyuluh harus mampu memberikan bimbingan kepada petani

tentang sumber dana kredit yang dapat digunakan untuk mengembangkan

usahatani mereka dan mengikuti perkembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan

petani yang berasal dari instansi-instansi terkait.

Page 20: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

13

2. Penyuluh Sebagai Organisator dan Dinamisator

Dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan para penyuluh lapangan

tidak mungkin mampu untuk melakukan kunjungan ke masing-masing petani

sehingga petani harus diajak untuk membentuk suatu kelompok-kelompok tani

dan mengembangkan menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial yang memiliki

peran dalam mengembangkan masyarakat sekitarnya. Dalam membentuk dan

mengembangan kelompok tani, penyuluh sebagai dinamisator dan organisator.

3. Penyuluh Sebagai Teknisi

Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis yang

baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun

demonstrasi kegiatan usahatani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan

dan ketrampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan

jasa konsultan yang diminta petani.

4. Penyuluh Sebagai Motivator

Motivasi adalah faktor pendorong yang terdapat pada diri manusia yang

menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan sikap atau prilaku manusia.

Motivasi yang bekerja pada diri individu mempunyai kekuatan yang berbeda-

beda. Setiap tindakan manusia digerakkan dan dilatarbelakangi oleh motif

tertentu, tanpa motivasi tertentu orang tidak berbuat apa-apa (Suhardiyono, 2002).

Hawkins, (1999), menyatakan peranan utama penyuluhan dibanyak negara

dahulu dipandang sebagai alih teknologi dari peneliti ke petani. Sekarang peranan

penyuluhan lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk mengambil

keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka, dan dengan cara

Page 21: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

14

menolong mereka mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing-

masing pilihan itu.

2.3 Faktor-faktor penghambat penyuluh pertanian

Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat di kelompokkan

kedalam empat masalah utama, dikemukakan oleh (Djoko Purwanto,

2009),mencakup :

1. Masalah dalam mengembangkan pesan,sebab dalam proses komunikasi tidak

hanya sekedar berbicara saja, tapi pesan itu dapat disampaikan baik secara

langsung maupun tidak langsun.bila perubahan perilaku sebagai bagian dari

tujuan penyuluhan belum tercapai, jangan hanya sasaran yang dipersalahkan.

Jangan-jangan masalahnya justru dari komunikator yaitu penyuluhh sebagai

pembawa pesan. Apa penyebabnya apakah karena ketidak siapan materi yang

akan disampaikan, ataukah karena prasarana yang tidak memadai, bisa pula

terjadi karena gangguan dalam proses penyampaianya. (Djoko Purwanto,

2009).

2. Masalah dalam menyampaikan pesan, sebagai penyuluh yang memiliki peran

sebagai pemberi informasi dalam bentuk simbol-simbol, sebaikya

menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna yang sama dengan subjek

penyuluh. Pengetahuan akan simbol-simbol yang akan sering digunakan oleh

petani akan sangat membantu penyuluh dalam menyampaikan pesan

penyuluh. Dengan kata lain penyuluh dengan menggunakan bahasa yang

dapat dimengerti petani akan sangat membantu petani dalam menangkap

Page 22: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

15

pesan penyuluh.cara lain adalah dengan menggunakan sumber daya lokal

untuk menjelaskan suatu hal atau dengan menggunakan ilustrasi yang mudah

dipahami petani (Djoko Purwanto,2009).

3. Masalah dalam menerima pesan,dengan demikian komunikasi terjadi apabila

terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator dan diterima oleh komunikan,dengan kata lain jika komunikan

tidak mengerti pesan yang diterimanya maka komunikasi tidak terjadi (Djoko

Purwanto,2009).

4. Masalah dalam menafsirkan pesan,melalui proses komunikasi,sikap dan

perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak

lain.Akan tetapi,komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang

disampaikan dapat ditafsirkan atau dapat dimengerti oleh penerima pesan

tersebut (DjokoPurwanto,2009).

Menghindari ini semua,dalam penyuluh pertanian perlu dilakukan

perencanaan terlebih dahulu, sehingga proses penyuluh pertanian untuk membantu

petani mencapai tujuannya dapat terlaksana dengan baik, dengan menghilangkan

faktor penghambat yang kemungkinan besar dapat terjadi dalam

komunikasi.tampak peran komunikasi amat besar dalam kegiatan penyuluh, yang

akan mempengaruhi dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasinya.

Penyuluh sebagai komunikator yaitu menyampaikan pesan, sedangkan sasaran

dalam hal ini disebut komunikan sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya, baik

secara individu maupun secara kelompok

Page 23: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

16

2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluh pertanian

Mardiansyah mengatakan proses penyuluh pertanian memegang peran

penting terhadap keberhasilan pembangunan sektor pertanian. Proses penyuluhan

dengan para penyuluhnya merupakan penghubung yang bersifat dua arah antara

pengetahuan yang di butuhkan petani dengan pengalaman baru yang terjadi

dipihak para ahli dan kondisi nyata yang dialami petani. Sehingga penyuluhan

pertanian akan dapat terselenggara dengan produktif, efektif dan efesien apabila

didukun oleh para penyuluh pertanian yang menguasai materi, metode, teknik,

organisasi, instrument-instrumen dan manajmen penyuluh pertanian. Selain itu,

faktor yg mempengaruhi keberhasilan penyuluh diaindonesia adalah:

1. keadan Lingkungan fisik,yang mencangkup jenis tanah dan kesuburannya dan

iklim yang mendukung.(Totok Mardikanto,1996).

2. Keadaan pribadi sasaran,yang terutama tergantung kepada motifasinya untuk

melakukan perubahan.Sasaran penyuluhan adalah manusia yang memiliki:

kebutuhan,keingin,harapan,serta perasaan-perasaan tentang adanya tekanan-

tekanan maupun dorongan-dorongan tertentu yang tidak selalu sama pada

seseorang dengan orang yang lainya.Karena itu,efektifitas penyuluhan akan

sangat ditentukan oleh kedaan yang dirasakan oleh sasaran untuk melakukan

perubahan-perubahan.(Totok Mardikanto,1996).

3. Keadaan social budaya masyarakat,kebudayaan dapat diartikan sebagai pola

perilaku yang dipelajari,dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat (baik

oleh setiap individu maupun oleh kelompok-kelompok sosial yang ada) dan

diteruskan secara turun temurun dari generasi kegenerasi.Kebudayaan tidak

Page 24: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

17

hanya mencangkup kepercayaan,kebiasaan,danmoral,tetapi juga

sikap,perbuatan,pikiran-pikiran,kemampuan,adat istiadat,tata

nilai,motivasi,maupun kesenian-kesenian yang di miliki oleh masyarakat

yang bersangkutan.(Totok Mardikanto, 1996).

4. Keadaan dan macam aktifitas kelembagaan yang tersedia sekaligus dapat

menunjang keadaan penyuluh (Setiana, 2005)

2.5. Tanaman Semangka

Semangka (Citrullus vulgaris schard) merupakan salah satu komoditas

hortikultura dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan) yang mempunyai nilai

ekonomi cukup tinggi. Dan buahnya yang sangat digemari masyarakat indonesia

karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak (Prajnanta,

2004).

Menurut asal-usulnya, tanaman semangka konon berasal dari gurun

Kalahari di Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, mulai dari

Jepang, Cina, Taiwan, Thailand, India, Belanda, bahkan ke Amerika. Semangka

biasa di panen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus (Prajnanta, F. 2004).

Terdapat puluhan varietas/jenis semangka yang dibudidayakan, tetapi

hanya beberapa jenis yang diminati para petani/konsumen. Di Indonesia varietas

yang cocok dibudidayakan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: Semangka Lokal

(Semangka hitam dari Pasuruan, Semangka Batu Sengkaling dan Semangka

Bojonegoro) dan Semangka Hibrida Impor (dari hasil silangan Hibridasi) yang

mempunyai keunggulan tersendiri. Semangka tersebut diklasifikasikan menurut

benih murni negara asalnya (Samadi, B. 1996).

Page 25: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

18

Budidaya tanaman semangka di Indonesia masih terbatas untuk memenuhi

pasaran dalam negeri. Padahal terbuka peluang yang sangat luas bahwa semangka

dapat diekspor ke luar negeri, sebab kondisi alam Indonesia sesungguhnya lebih

menguntungkan daripada kondisi alam negara produsen lain di pasaran

Internasional. Permintaan pasar dunia akan semangka mencapai 1.506.000 ton.

Sampai saat ini Indonesia mendapat peluang ekspor semangka cukup besar yaitu

1.144 ton per tahun (Anonim, 200

Page 26: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

19

2.6. Kerangka fikir

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Faktor pendukung keberhasilanpenyuluh pertanian

1.Keadaan linkungan fisik2.Keadaan pribadi sasaran3.Keadaan sosial budayamasyarakat4.Keadaan dan macam aktifitaskelembagaan yang tersedia

Faktor penghambat keberhasilanpenyuluh pertanian

1.Masalah dalam mengembankanpesan2.Masalah dalam menyampaikanpesan3.Masalah dalam menerimapesan4.Masalah dalam menafsirkanpesan

Penyuluh Pertanian

Peranan Penyuluh Pertanian

Budidaya Tanaman Semangka

proses penyuluh

Page 27: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

20

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Bontolebang Kecamatan

Galesong Utara Kabupaten Takalar. Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan

yaitu bulan Juni sampai dengan Juli 2014.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Penelitian ini berada di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara

Kabupaten Takalar unit penyuluhan pertanian dengan populasi penyuluh pertanian

sebanyak 2 orang penyuluh di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara

Kabupaten Takalar. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil secara

keseluruhan populasi atau dengan cara sensus, maka sampel yang dapat diperoleh

yakni 2 orang penyuluh.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini teknik pengambilan data dilakukan dalam pengambilan data

primer. Adapun cara pengambilan data sebagai berikut:

a. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Adapun

objek yang diteliti adalah penyuluh .

b. Interview, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara

responden, sehingga antara peneliti dengan responden dapat berkomunikasi

secara langsung. Adapun para respondennya adalah penyuluh pertanian.

Page 28: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

21

C .Daftar pertanyaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun

daftar pertanyaan yang harus dijawab responden, disusun secara sistematis

sehingga dapat berfungsi sebagai interview schedule dalam penelitian.

3.4 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan mengadakan tanya jawab langsung

dengan menyebar daftar pertanyaan atau kuisioner di wilayah penelitian Data

sekunder diperoleh dari kantor kecamatan dan kantor desa serta instansi terkait

maupun aparat pemerintah .

3.5. Metode Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

deskriptif yaitu metode untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai

data primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan. Setelah data-data dapat

dikumpulkan dan diolah secara sistematis, maka langkah berikutnya sebagai tahap

yang sangat penting adalah bagaimana data-data dianalisis sehingga dapat

mewujudkan suatu jawaban yang dikehendaki dalam penelitian tersebut.

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini didefenisikan sebagai berikut:

1. Factor pendukung adalah penyebab keberhasilan program penyuluh pertanian

dalam mengembangkan komoditi semaka di kelurahan bontolebang.

Page 29: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

22

2. Faktor Penghambat adalah faktor mempengaruhi Keberhasilan Penyuluh

Pertanian Dalam Mengembangkan Komoditi Semangka kerurahan

bontolebang.

3. Peranan penyuluh adalah sejauh mana penyuluh pertanian menerapkan dan

melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk mengembangkan kemampuan petani

dalam menguasai, memanfaatkan dan menerapkan teknologi baru sehingga

mampu bertani lebih baik, berusahatani lebih menguntungkan serta membina

kehidupan berkeluarga yang lebih sejahtera

Page 30: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

23

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

Kondisi geografis Kelurahan Bontolebang yang berada pada kecamatan

Galesong Utara kabupaten Takalar dan sebagai wilayah ibu kota kecamatan. Jarak

dari ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten ± 30 km dan jika menggunakan

kendaraan bermotor ke ibu kota kabupaten ± 60 menit. Luas wilayah Kelurahan

Bontolebang kurang lebih 364 Ha dengan batas wilayah sebagai;

- Sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Bontolanra

- Sebelah Timur berbatas dengan dengan Kabupaten Gowa

- Sebelah Selatan berbatas dengan kelurahan Tamasaju

- Sebelah Barat berbatas dengan kelurahan Tamalate

Tabel 02. Secara adminitrasi Kelurahan Bontolebang terdiri dari delapanLingkungan.

No Uraian Jenis Kelamin Jumlah/orang

Persentase %L P

1. Lingkungan Bontopajja 314 336 650 12,942. Lingkungan Tabaringan 486 505 991 19,733. Lingkungan Kampung Parang 324 341 665 13,244. Lingkungan bontolebang II 155 167 322 6,415. Lingkungan Kampong Tala 269 264 533 10,616. Lingkungan Bontomajannang 377 410 787 15,677. Lingkungan Jamarang 229 199 428 8,538. Lingkungan Bontolebang I 314 332 646 12,87

Jumlah 2.468 2.554 5.022 100Sumber : Kantor Kelurahan Bontolebang, 2014

Tabel 02 terlihat bahwa jumlah penduduk keseluruhan menurut

administrasi yaitu 5022 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.468 jiwa dan perempuan

2.554 jiwa.

Page 31: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

24

4.2 Potensi sumber Daya Alam

Tabel 03. Luas Wilayah Desa/Kelurahan Menurut PenggunaannyaNo Penggunaan Luas (Ha)

1 Untuk bangunana. Perkantoran

b. Sekolah

c. Tempat peribadatan

d. Kuburan

e. Jalan

f. Sawah

10

3

12

2

72

23

. Jumlah 122Sumber : Kantor Kelurahan Bontolebang, 2014

Tabel 03 terlihat bahwa luas wilayah desa/kelurahan bontolebang menurut

penggunaannya untuk bangunan terdapat pengkantoran yang luasnya 10 ha,

sekolah 3 ha, tempat peribadatan 12 ha, kuburan 2 ha, jalan 72 ha, sawah 23 ha.

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu ditambah dan dibenahi.

4.3 Potensi Sumber Daya Manusia

Tabel 04. Potensi Kependudukan Kelurahan BontolebangNo Uraian Jumlah(Orang) Persentase (%)

12

Laki – lakiPerempuan

2,4572,565

48,9351,07

Total 5,022 100,00Sumber : Kantor BPS Kabupaten Takalar 2014

Tabel 04 terlihat bahwa jumlah penduduk di Kelurahan Bontolebang

adalah sebanyak 5,022 jiwa, dimana terdapat 2,457 jiwa yang berjenis kelamin

laki-laki dan 2,565 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk

perempuan lebih banyak dibanding jumlah penduduk laki-laki.

Page 32: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

25

4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Penyebaran penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tampak beragam

mulai dari penduduk yang buta aksara hingga penduduk yang bergelar sarjana.

Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan

Bontolebang dapat dilihat pada tabel 05:

Tabel 05. Potensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.No Uraian Jumlah (org) Persentase %

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

TK

Buta aksara

Belum sekolah

Belum tamat SD

SD

SMP

SMA

D3

S1

S2

142

1,192

313

554

1,104

768

709

162

74

4

2,82

23,73

6,23

11,03

21,98

15,29

14,13

3,23

1,48

0,08

Jumlah 5022 100.00

Sumber : Kantor Kelurahan Bontolebang, 2014

Bedasarkan tabel 05 terlihat bahwa tingkat pendidikan penduduk di

Kelurahan Bontolebang tergolong sangat rendah, dimana terdapat 142 orang TK,

1,192orang Buta aksara 313 belum sekolah, 554 orang belum tamat SD, 1,104

orang tamat SD, 768 orang tamat SMP, 709 orang tamat SMA, 162 orang tamat

akademik D3, 74 orang Strata Satu dan 4 orang Strata Dua. Hal ini menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan di Kelurahan Bontolebang tergolong sangat rendah

yakni rata-rata hanya tamat sekolah dasar.

Page 33: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

26

4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Penyebaran pendudduk berdasarkan mata pencaharian terbagi atas 5 yaitu

petani, pedagang kecil, PNS, Buruh, Jasa, Pengusaha, Karyawan, Nelayan,

Tukang . Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk menurut mata

pencahariannya dapat dilihat pada tabel 06:

Tabel 06. Potensi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.No Uraian Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Petani

Jasa

Buruh

Pedagang kecil

PNS

Tukang

Pengusaha

Nelayan

Karyawan

Lain-lain

465

47

192

337

82

192

18

122

55

3512

9.25

0,94

3,84

6,74

1,64

3,84

0,36

2,44

0,10

70,23

Total 5022 100

Sumber : Kantor Kelurahan Bontolebang 2014

Berdasarkan tabel 06 terlihat bahwa jumlah penduduk Kelurahan

Bontolebang yang mata pencahariannya sebagai petani sebanyak 465 orang. Hal

ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah

petani dan juga minimya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak

punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi petani.

Page 34: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

27

4.4 Sarana dan Prasaran

Sarana dan prasarana yang tersedia di Kelurahan Bontolebang Kecamatan

Galesong Utara bisa dikatakan cukup memadai, dimana jenis sarana dan Prasarana

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 07. Sarana dan Prasarana Kelurahan Bontolebang.No Jenis Jumlah (buah)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kantor Lurah

Kantor Pertanian

Kantor Polsek

Masjid

Kantor Kecamatan

Puskesmas

Kantor Danramil

Kantor Depag (KUA)

Kantor Dikjar

Lapangan Sepak Bola

Rumah Jabatan Lurah

Balai Pertemuan

1

1

1

8

1

1

1

1

1

1

1

1

Sumber : Kantor Kelurahan Bontolebang, 2014

Berdasarkan tabel 07 terlihat bahwa sarana dan prasarana Keluruhan

Bontolebang belum memadai masih perlu tambahan, dimana terdapat kantor lurah

1 buah, kantor pertanian 1 buah, kantor polsek 1 buah, mesjid 8 buah, kantor

kecamatan 1 buah, puskesmas 1 buah, kantor danramil 1 buah, kantor depag

(KUA) 1 buah, kantor dikjar 1 buah, lapangan sepak bola 1 buah, rumah jabatan

lurah 1 buah, dan balai pertemuan 1 buah.

Page 35: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

28

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Identitas responden yang diuraikan dalam pembahasan berikut

menggambarkan berbagai aspek keadaan yang diduga memiliki hubungan antara

karakteristik penyuluh dengan pola komunikasi pelaku agribisnis dalam budiaya

tanaman semangka di kelurahan bontolebang kecamatan galesong utara kabupaten

takalar.

5.2. Peranan Penyuluh PertanianPenyuluh pertanian perlu merencanakan beberapa hal yang dapat

membantu petani dalam membentuk pendapat yang sehat dan mengambil

keputusan yang efektif serta dapat meningkatkan produktivitas kelompok tani

yang ada di kelurahan bontolebang.

1. Penyuluh Sebagai Pembimbing Petani.

Seorang penyuluh adalah pembimbing dan guru bagi petani dalam

pendidikan non formal, penyuluh memiliki gagasan yang tinggi untuk mengatasi

hambatan dalam pembangunan pertanian yang berasal dari petani maupun

keluarganya. Seorang penyuluh harus mengenal baik sistem usahatani, bersimpati

terhadap kehidupan petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan petani,

baik secara teori maupun praktek. Penyuluh harus mampu memberikan praktek

demontrasi tentang suatu cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu

petani menempatkan atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan

yang sesuai. Penyuluh harus mampu memberikan bimbingan kepada petani

tentang sumber dana kredit yang dapat digunakan untuk mengembangkan

Page 36: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

29

usahatani mereka dan mengikuti perkembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan

petani yang berasal dari instansi-instansi terkait.

2. Penyuluh Sebagai Organisator dan Dinamisator

Dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan para penyuluh lapangan tidak

mungkin mampu untuk melakukan kunjungan ke masing-masing petani sehingga

petani harus diajak untuk membentuk suatu kelompok-kelompok tani dan

mengembangkan menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial yang memiliki peran

dalam mengembangkan masyarakat sekitarnya. Dalam membentuk dan

mengembangan kelompok tani, penyuluh sebagai dinamisator dan organisator.

3. Penyuluh Sebagai Teknisi

Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis yang

baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun

demonstrasi kegiatan usahatani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan

dan ketrampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan

jasa konsultan yang diminta petani.

4. Penyuluh Sebagai Motivator

Motivasi adalah faktor pendorong yang terdapat pada diri manusia yang

menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan sikap atau prilaku manusia.

Motivasi yang bekerja pada diri individu mempunyai kekuatan yang berbeda-

beda. Setiap tindakan manusia digerakkan dan dilatarbelakangi oleh motif

tertentu, tanpa motivasi tertentu orang tidak berbuat apa-apa (Suhardiyono, 2002).

Hawkins (1999) menyatakan peranan utama penyuluhan dibanyak negara

dahulu dipandang sebagai alih teknologi dari peneliti ke petani. Sekarang peranan

penyuluhan lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk mengambil

Page 37: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

30

keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka, dan dengan cara

menolong mereka mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing-

masing pilihan itu.

5.3 faktor penghambat keberhasilan penyulu pertanian

Keberhasilan pembagunan pertanian ditentukan oleh peran serta petani dan

penyuluh dalam melaksanakan kegiatan usaha tani, peran serta petani dan

penyuluh pertanian dapat ditingkatkan melalui kegiatan penyuluh pertanian,

sehingga kegiatan usaha dapat di arahkan ,selain untuk meningkatkan kemampuan

petani itu sendiri.

Kegiatan penyuluh pertanian yang ada di kelurahan bontolebang

kecamatan galesong utara kabupaten takalar. Terdapat beberapa faktor yang

menghambat keberhasilan peyuluh pertanian.

1. Masalah dalam mengembangkan pesan,sebab dalam proses komunikasi tidak

hanya sekedar berbicara saja, tapi pesan itu dapat disampaikan baik secara

langsung maupun tidak langsun.bila perubahan perilaku sebagai bagian dari

tujuan penyuluhan belum tercapai, jangan hanya sasaran yang dipersalahkan.

Jangan-jangan masalahnya justru dari komunikator yaitu penyuluhh sebagai

pembawa pesan. Apa penyebabnya apakah karena ketidak siapan materi yang

akan disampaikan, ataukah karena prasarana yang tidak memadai, bisa pula

terjadi karena gangguan dalam proses penyampaianya.

2. Masalah dalam menyampaikan pesan, sebagai penyuluh yang memiliki peran

sebagai pemberi informasi dalam bentuk simbol-simbol, sebaikya

menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna yang sama dengan subjek

Page 38: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

31

penyuluh. Pengetahuan akan simbol-simbol yang akan sering digunakan oleh

petani akan sangat membantu penyuluh dalam menyampaikan pesan

penyuluh. Dengan kata lain penyuluh dengan menggunakan bahasa yang

dapat dimengerti petani akan sangat membantu petani dalam menangkap

pesan penyuluh.cara lain adalah dengan menggunakan sumber daya lokal

untuk menjelaskan suatu hal atau dengan menggunakan ilustrasi yang mudah

dipahami petani

3. Masalah dalam menerima pesan,dengan demikian komunikasi terjadi apabila

terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator dan diterima oleh komunikan,dengan kata lain jika komunikan

tidak mengerti pesan yang diterimanya maka komunikasi tidak terjadi

4. Masalah dalam menafsirkan pesan,melalui proses komunikasi,sikap dan

perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak

lain.Akan tetapi,komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang

disampaikan dapat ditafsirkan atau dapat dimengerti oleh penerima pesan

tersebut

Menghindari ini semua,dalam penyuluh pertanian perlu dilakukan

perencanaan terlebih dahulu, sehingga proses penyuluh pertanian untuk membantu

petani mencapai tujuannya dapat terlaksana dengan baik, dengan menghilangkan

faktor penghambat yang kemungkinan besar dapat terjadi dalam

komunikasi.tampak peran komunikasi amat besar dalam kegiatan penyuluh, yang

akan mempengaruhi dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasinya.

Page 39: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

32

Penyuluh sebagai komunikator yaitu menyampaikan pesan, sedangkan sasaran

dalam hal ini disebut komunikan sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya, baik

secara individu maupun secara kelompok

5.3. Faktor Pendukung Keberhasilan Penyuluh pertanian

Kedudukan dan peran penyuluh pertanian yang sangat strategis sesuai

dengan mandatnya sebagai peyelenggara pendidikan luar sekolah (non-formal)

bagi petani, semakin dituntut berbenah diri meningkatkan kemampuanya sebagai

tenaga professional dibidangnya.

Agar pembagunan pertanian dapat mencapai sasaran, penyuluh pertanian

sebagai ujung tombak harus dapat menentukan kebijaksanaan pemerintah pusat

dan daerah dengan kepentingan dan keinginan petani.

Ada beberapa factor pendukung keberhasilan suatu program pertanian adalah :

Mardiansyah mengatakan proses penyuluh pertanian memegang peran

penting terhadap keberhasilan pembangunan sektor pertanian. Proses penyuluhan

dengan para penyuluhnya merupakan penghubung yang bersifat dua arah antara

pengetahuan yang di butuhkan petani dengan pengalaman baru yang terjadi

dipihak para ahli dan kondisi nyata yang dialami petani. Sehingga penyuluhan

pertanian akan dapat terselenggara dengan produktif, efektif dan efesien apabila

didukun oleh para penyuluh pertanian yang menguasai materi, metode, teknik,

organisasi, instrument-instrumen dan manajmen penyuluh pertanian. Selain itu,

faktor yg mempengaruhi keberhasilan penyuluh diaindonesia adalah:

5. keadan Lingkungan fisik,yang mencangkup jenis tanah dan kesuburannya dan

iklim yang mendukung.

Page 40: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

33

6. Keadaan pribadi sasaran,yang terutama tergantung kepada motifasinya untuk

melakukan perubahan.Sasaran penyuluhan adalah manusia yang memiliki:

kebutuhan,keingin,harapan,serta perasaan-perasaan tentang adanya tekanan-

tekanan maupun dorongan-dorongan tertentu yang tidak selalu sama pada

seseorang dengan orang yang lainya.Karena itu,efektifitas penyuluhan akan

sangat ditentukan oleh kedaan yang dirasakan oleh sasaran untuk melakukan

perubahan-perubahan

7. Keadaan social budaya masyarakat,kebudayaan dapat diartikan sebagai pola

perilaku yang dipelajari,dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat (baik

oleh setiap individu maupun oleh kelompok-kelompok sosial yang ada) dan

diteruskan secara turun temurun dari generasi kegenerasi.Kebudayaan tidak

hanya mencangkup kepercayaan,kebiasaan,danmoral,tetapi juga sikap,

perbuatan,pikiran-pikiran,kemampuan,adat istiadat,tata nilai,motivasi,maupun

kesenian-kesenian yang di miliki oleh masyarakat yang bersangkutan

8. Keadaan dan macam aktifitas kelembagaan yang tersedia sekaligus dapat

menunjang keadaan penyuluh

Page 41: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

34

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, bahwa ada beberapa

factor penghambat dan factor pendunkung keberhasilan penyuluh pertanian di

Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

Faktor pendukung Keadaan linkungan fisik, Keadaan pribadi sasaran, Keadaan

sosial budaya masyarakat. Keadaan dan macam aktifitas kelembagaan yang

tersedia dan foktor penghambat keberhasilan peyuluh pertanian adalah :masalah

dalam mengembankan pesan, masalah dalam meyampaikan pesan, masalah dalam

menerima pesan, masalah dalam menafsirkan pesan.

6.2 Saran

1. Penyuluh pertanian hendaknya lebih banyak belajar dari pengalaman petani

yang berhasil, sebab masih banyak para penyuluh yang kurang menyadari

bahwa petani sekarang lebih kreatif, inovatif dan terpelajar

2. Sebaiknya pemerintah terkait memberikan pelatihan yang maksimal kepada

penyuluh pertanian.

Page 42: FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT …

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Statistik dalam Angka Kabupaten Takalar. Aneka Persada.Makassar

Entang. 1993. Penyuluhan Pertanian. Alumni : Bandung.

Hawkins, 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Hadisapoetro, S. 1993. Pembangunan Pertanian. UGM Press. Yogyakarta.

Jabal, R. 2003. Teori Penyuluhan Pertanian. Agromedia Lestari. Bogor

Kartosapoetro, A.G. 1996. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.

Lionberger, H.F. dan Paul H.G. 1999. Strategi Komunikasi : Pedoman BagiPenyuluh Pertanian. Terjemahan : Totok Mardikanto. UNS Press.Surakarta.

Mardikanto, Totok 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. UNS Press.Surakarta.

Prajnanta, F. 1996. Agribisinis Semangka Non-biji. Penebar Swadaya. Jakarta.

_________. 1999. Kiat Sukses Bertanam Semangka Berbiji. Penebar Swadaya.Jakarta.

Siegel. 1997. Statistik Non Parametrik. Gramedia Utama. Jakarta.

Samadi, B. 1996. Semangka Tanpa Biji. Kanisius.Yogyakarta.

Suhardiyono, L. 2002. Penyuluhan : Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga.Jakarta.

Soedarmanto, 2002. Penyuluhan Pertanian Partisipatif. Rineka Cipta. Jakarta.