faktor pembentuk akhlaq doc

4
Faktor Pembentuk Akhlaq Manusia sebagai makhluk yang istimewa mempunyai kelebihan dan kekurangan bukan hanya berbeda dengan makhluk lainnya, tetapi juga antar makhluk itu sendiri mempunyai perbedaan baik fisik maupun mental. Yang membedakan terletak pada akal budinya,dapat tertawa,mempunyai bahasa dan kebudayaan, mempunyai kekuasaan untuk menundukkan binatang, bertanggung jawab, dan berilmu pengetahuan. QS.Al-Isra:70 “Sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam(manusia), kami angkat mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rizqi yang baik-baik dan kami lebihkan mereka daripada kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”. QS.Al-An’am:165 “Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa di bumi dan sebagian kamu ditinggikan Allah beberapa tingkat dari yang lain, karena Allah hendak menguji kamu dengan yang diberikan-Nya kepada kamu”. Manusia sebagai pelaku akhlaq itu sendiri dan faktor- faktor kemanusiannya itu menentukan kesanggupan bekerja “mencetak amal kebaikan” itu sendiri “dicetak” oleh berbagai faktor kondisi dan situasinya. Sesuai firman Allah: “Masing-masing orang bekerja menurut ukuran keadaannya, dan Tuhan kalian lebih mengetahui siapa yang paling betul jalannya”. (Al-Isra:84) Contoh Orang yang kuat mental dan tajam pikirannya dapat bekerja lebih banyak, sedangkan manusia yang tumpul otaknya,

Upload: indah

Post on 17-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Faktor Pembentuk AkhlaqManusia sebagai makhluk yang istimewa mempunyai kelebihan dan kekurangan bukan hanya berbeda dengan makhluk lainnya, tetapi juga antar makhluk itu sendiri mempunyai perbedaan baik fisik maupun mental. Yang membedakan terletak pada akal budinya,dapat tertawa,mempunyai bahasa dan kebudayaan, mempunyai kekuasaan untuk menundukkan binatang, bertanggung jawab, dan berilmu pengetahuan. QS.Al-Isra:70 Sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam(manusia), kami angkat mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rizqi yang baik-baik dan kami lebihkan mereka daripada kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. QS.Al-Anam:165 Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa di bumi dan sebagian kamu ditinggikan Allah beberapa tingkat dari yang lain, karena Allah hendak menguji kamu dengan yang diberikan-Nya kepada kamu. Manusia sebagai pelaku akhlaq itu sendiri dan faktor-faktor kemanusiannya itu menentukan kesanggupan bekerja mencetak amal kebaikan itu sendiri dicetak oleh berbagai faktor kondisi dan situasinya. Sesuai firman Allah: Masing-masing orang bekerja menurut ukuran keadaannya, dan Tuhan kalian lebih mengetahui siapa yang paling betul jalannya. (Al-Isra:84) ContohOrang yang kuat mental dan tajam pikirannya dapat bekerja lebih banyak, sedangkan manusia yang tumpul otaknya, lemah mental dan fisiknya kesanggupan berbuatnya menjadi berkurang. Berlaku dermawan adalah suatu kebaikan, tetapi kesanggupan itu hanya dimungkinkan untuk oleh orang yang hanya memiliki harta memadai(hartawan) Menjadi petugas keamanan untuk melindungi masyarakat adalah perbuatan yang baik tetapi, tugas itu tidak dapat dilaksanakan oleh orang yangmemiliki fisik lemah. Faktor utama:1. Faktor dari dalam (internal) : yakni sifat-sifat bawaan atau yang dibawa sejak lahir.2. Faktor dari luar (eksternal) : pengaruh yang terjadi di luar diri manusia karena adanya suatu aksi dan interaksi Instink (naluri) Naluri merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir, jadi merupakan suatu pembawaan asli. Dalam bahasa Arab disebut garizah atau fithrah dan dalam bahasa inggris disebut instinct. Ada yang mendefinisikan naluri ialah sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan dengan terpikir lebih dahulu ke arah tujuan itu tanpa didahului latihan perbuatan itu. Macam-macam naluri menurut ahli psikologi:1. Naluri makan : Begitu lahir manusia telah membawa suatu hasrat makan tanpa di dorong oleh orang lain.2. Naluri berjodoh : Laki-laki menginginkan wanita dan wanita menginginkan laki-laki sesuai QS.Ali-imran:143. Naluri keibu-bapakan : Tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya.4. Naluri berjuang : Tabiat manusia yang cenderung mempertahankan diri dari gangguan dan tantangan5. Naluri ber-Tuhan : Tabiat manusia mencari dan merindukan Penciptanya yang mengatur dan memberikan nikmat kepada-Nya 6. Naluri itu laksana Pedang bermata dua dapat merusak diri sendiri dan dapat juga mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya. Hal ini tergantung cara penyalurannya.Naluri dapat menjerumuskan seseorang kepada kehinaan (degradasi) karena kesalahan dalam menyalurkannya, tetapi juga dapat mengangkat pribadi ke tingkat kemuliaan (sublimasi) jika disalurkan kepada jalan yang baik. Contoh : Naluri makan contohnya jika diperturutkan begitu saja dengan makan apa saja tanpa batas sesuai dengan panggilan hawa nafsu, maka pastilah akan merusak diri sendiri. Islam mengajarkan untuk memakan makanan yang halal dan baik (QS.Al-Baqarah:168) Naluri berjodoh, jika diperturutkan begitu saja, dapat menyeret kepada kehinaan dan kerendahan, misalnya kebebasan sex, pelacuran, homosexual, lesbian, dan sebagainya. Tetap agama juga tidak menghendaki agar nafsu sex itu dibinasakan dengan menganiaya diri sendiri. Naluri berjodoh itu perlu disalurkan melalui jalan yang halal dan suci yakni pernikahan sesuai ajaran syariah islam. Naluri berjuang, jika salah arah dapat menjadikan manusia tersebut menjadi bandit yang selalu ingin mencari lawan untuk berkelahi, tetapi jika instink disublimin, maka orang yang memiliki naluri berjuang yang kuat dapat menjadi pahlawan kebenaran yang gagah perkasa.