faktor faktor yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata

Upload: sri-kristati-ekawati

Post on 14-Oct-2015

280 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Daya Tarik Pariwisata

TRANSCRIPT

  • vJudul : Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Kembali Berkunjung

    ABSTRAKIndustri pariwisata merupakan salah satu sektor pemasukan bagi negara dari

    non migas. Walaupun keadaan negara masih mengalami gejolak sosial politik dankondisi perekonomian belum stabil, industri pariwisata Indonesia masih tetapbergairah dan mampu mencetak prestasi, terbukti industri pariwisata Indonesiamenyumbangkan devisa negara yang cukup besar di bidang non migas. Ini terlihatdengan ditempatkannya kembali sektor pariwisata pada departemen sebelumnya.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yangmenjadi pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot KabupatenTabanan Provinsi Bali dan Untuk mengetahui apakah faktor yang paling dominanbehubungan dengan pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata TanahLot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.

    Obyek penelitian ini adalah obyek wisata Tanah Lot. Penarikan sempeldilakukan dengan menggunakan metode Purposive sampling. Purposive semplingadalah teknik penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitianini digunakan 21 indikator variable dan model kali 5 hingga 10 sehingga menjadiantara 105- 210. Namun demikian berdasarkan pertimbangan keperaktisan danbiaya, jumlah sampel yang digunakan adalah 130 responden.

    Hasil analisis faktor penelitian ini menggunakan 21 variabel, yang menjadipertimbangan kembali berkunjung ke obyek Wisata Tanah Lot KabupatenTabanan Provinsi Bali, memiliki 21 variabel tersebut menjadi 4 faktor.Keseluruhan variabel tersebut tersebar ke dalam 4 faktor yaitu faktor I (keidahanobyek wisata), faktor II ( biaya sarana), faktor III ( promosi obyek wisata), faktorIV ( sarana transportasi) dengan total varian 79,079 persen.

    Ke Obyek Wisata

  • 1BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang MasalahIndustri pariwisata merupakan salah satu sektor pemasukan bagi negara dari

    non migas. Walaupun keadaan negara masih mengalami gejolak sosial politik dankondisi perekonomian belum stabil, industri pariwisata Indonesia masih tetapbergairah dan mampu mencetak prestasi, terbukti industri pariwisata Indonesiamenyumbangkan devisa negara yang cukup besar di bidang non migas. Ini terlihatdengan ditempatkannya kembali sektor pariwisata pada departemen sebelumnya.Kepercayaan pemerintah di sektor pariwisata bisa diharapkan menjadi unggulanuntuk meraih devisa,menciptakan lapangan kerja dan lapangan usaha serta usahapemerintah hasil pembangunan yang dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat.

    Bali memang surga wisata, banyak sekali tempat indah nan eksotis di PulauDewata ini. Tanah Lot salah satunya. Sebagai objek wisata, Tanah Lot memangkesohor. Bahkan bisa dibilang, ia merupakan salah satu ikon kepariwisataan Bali disamping Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Ubud. Sebagai ikon, tak heran Tanah Lot begitudiminati oleh para wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.Kenapawisatawan berkunjung ke Obyek ini karena Objek wisata Tanah Lot sebuah objekwisata di Bali yang menawrkan keindahan alam untuk melihat matahari terbenam /sunset.Objek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten

  • 2Tabanan, ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yangterletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasangpura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utaraPura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atastebing. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura TanahLot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam(sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihatkeindahan matahari tenggelam. Dan keindahan panoramanya membuat wisatawanterkagum- kagum akan keindahan Obyek wisata Tanah Lot ini, di sini juga bisadijadikan foto praweding.Dan terdapat aktraksi budaya yang membuat wisatawanterpukau akan tarian budaya bali tersebut dan gamelan tradisional membuatwisatawan tersebut betah berada di obyek wisata Tanah Lot.

    Pengembangan pariwisata nusantara sebenarnya sangat potensial dapatmemberikan kontribusi terhadap pembagunan pariwisata Bali, mengingat wisatawannusantara lebih loyal dalam menbelanjakan uangnya. Wisatawan nusantara seringkalikurang diperhitungkan dalam pengembangan kepariwisataan. Saat ini potensiwisatawan nusantara baik kualitas maupun kuantitas, masih sulit diketahui denganpasti. Hal ini disebabkan sulitnya menghitung jumlah wisatawan nusantara yangberkunjung karena mereka mempunyai karakteristik yang berbeda, baik dari segikeuangan,akomodasi yang digunakan, tujuan wisata dan sebagainya.

  • 3Pergerakan wisatawan nusantara dari satu daerah ke daerah lain dapat memicuperkembangan perekonomian daerah,yang pada akhirnya akan berpengaruh pula padaprekonomian nasional.Pertumbuhan wisatawan di Indonesia terus meningkat daritahun ke tahun, dengan tingkat perubahan yang beraneka ragam.Pada tahun 1997 2001 pertumbuhan wisatawan nusantara mencapai 66,2%. Kondisi ini menunjukkanbahwa pasar wisatawan nusantara bukan lagi merupakan pangsa pasar sekunder,tetapi merupakan potensi pasar terbesar bagi pariwisata Indonesia.

    Dengan demikian, potensi pasar wisatawan nusantara perludioptimalkan.Pengetahuan mengenai potensi pasar wisatawan nusantara perludiidentifikasi dan di analisis dengan tepat. Karakteristik wisatawan nusantara yangkhas temasuk pola perjalanan, dan pengeluarannya, menjadi pertimbanganpertimbangan dalam penyusunan arahan kebijakan dan program pengembangankepariwisataan nusantara. Penggarapan potensi pasar wisatawan nusantara inidiharapkan dapat mempercepat usaha pemulihan kepariwisataan Bali khususnya danIndonesia umumnya, sambil menunggu pasar wisatawan mancanegara kembalipulih.Berkembangnya pasar wisatawan nusantara di Bali lebih lanjut diharapkan jugadapat memajukan pariwisata nusantara secara nasional dan berdampak positif padadaerah lainya di Bali. Kotler dan Keller (2007:177) menyatakan bahwa kepuasanadalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelahmembandingkankinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.

  • 4Ema Trisiana Dewi (2002) Dalam Tesisnya Strategi Pemasaran Pariwisata diKabupaten Magenta mengatakan dengan bergulirnya otonomi daerah sejak bulanjanuari 2010, yang berdasarkan pada peraturan pemerintah No. 25 Tahun 2000 makasektor pariwisata dapat digunakan sebagai wahana untuk memupuk partisipasimasyarakat dalam mensukseskan pembangunan di setiap daerah otonomi,makapembangunan kepariwisataan juga diarahkan sebagai alat penunjang pembangunanpada segala bidang,yaitu bila dilihat dari aspek ekonomi,pariwisata bisamenyumbangkan tambahan pemasukan negara sebagai sumber devisa. Bila dilihatdari aspek sosial, maka pariwisata dapat menciptakan dan memperluas lapanganpekerjaan sedangkan dari aspek kebudayaan, maka pariwisata bisa dijadikan saranauntuk memperkenalkan budaya bangsa,baik kepada wisatawan asing maupunwisatawan domestik.

    Untuk menggalakkan pembangunan ekonomi dengan suatu pertumbuhan yangberimbang, peranan sektor pariwisata diharapkan dapat memegang peranan yangmenentukan dan dapat dijadiakan sebagai katalisator untuk pengembanganpembangunan sektor sektor lain secara bertahap. Pertumbuhan yang berimbangbagi perekonomian dapat terjadi sebagai akibat majunya pertumbuhan industripariwisata yang dikembangkan dengan baik. Tidak hanya perusahaan-perusahaanyang dapat menyediakan kamar untuk menginap (Hotel), makanan dan minuman (bardan restoran),industri kerajinan,tenaga terampil,tetapi diperlukan prasaran ekonomiseperti infrastruktur yang dapat menunjang perkembangan pariwisata itu sendiri.

  • 5Pelaksanaan otonomi daerah yang bertujuan untuk menjalankan otonomi daerahseperti yang telah dituangkan dalam peraturan pemerintah dimana pembangunannyadiarahkan lebih kepada pemberdayaan daerah untuk mengurus sendiri daerahnyamasing masing dan guna meningkatkan pendapatan untuk menunjang kemajuanpembangunan daerahnya.Tanah Lot Kabupaten Tabanan memiliki potensi tempattujuan wisata untuk dijadikan sarana kunjungan wisatawan domestik maupunwisatawan mancanegara.Beberapa hal yang bisa dijadikan objek wisata di Tanah LotKabupaten Tabanan adalah:1) Budaya daerah yang sampai saat ini masih diletarikan dan

    dikembangkan,misalnya upacara adat tradisional, kesenian tradisional danbeberapa peninggalan sejarah kerajaan.

    2) Di daerah ini memiliki banyak wisata alam yang terbesar di hamper 8kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan dan hutan wisatanya cukup luasseperti di lereng-lereng Bedugul disekitar Danau Beratan.

    3) Di samping obyek wisata alam yang dipunyai,Tanah Lot, Kabupaten Tabananterkenal dengan hasil industri kerajinan kulit,bamboo dan gamelan juga hasilpertanian.

    Dengan potensi yang dimiliki oleh Tanah Lot Di Kabupaten Tabananini,maka untuk meningkatkan pendapatan asli Daerah dari sektor pariwisatayang berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi masyarakat, PemerintahDaerah telah melakukan berbagai upaya antara lain yaitu dengan promosi

  • 6kepariwisataan baik didalam negeri maupun diluar negeri.Usaha yangdilakukan oleh Dinas Pariwisata Daerah dalam mengelola pariwisata danpenerapan menejemen pariwisata khususnya dalam menetapkan strategipemasaran pariwisata yang masih teradisional mengakibatkan pengelolapariwisata di Kabupaten Tabanan belum optimal. Analisis kepuasanwisatawan dan bagaimana untuk meningkatkan tingkat kepuasan sangatpenting untuk tujuan pariwisata, terutama untuk resor yang telah mencapaitahapan matang dan karenanya harus memastikan retensi pelanggan untuktetap kompetitif.

    Tabel 1.1 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK KE BALI TAHUN 2006-2009(ORANG)

    NO BULAN TAHUN

    2006 2007 2008 2009

    1 JANUARI 202.857 181.266 225.955 264.9152 FEBRUARI 161.413 144.425 190.792 204.4193 MARET 171.795 161.009 221.181 225.2034 APRIL 192.182 165.509 206.631 247.1005 MEI 188.152 183.736 226.339 289.6356 JUNI 204.284 214.957 256.448 304.2137 JULI 245.909 244.032 329.362 340.6108 AGUSTUS 218.117 217.822 259.511 280.9729 SEPTEMBER 196.157 181.846 205.304 352.25710 OKTOBER 238.721 299.724 306.112 330.33711 NOVEMBER 234.308 204.579 203.416 285.52612 DESEMBER 220.882 285.739 267.742 365.948

    TOTAL 2.474.787 2.484.644 2.898.794 3.521.135Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali

  • 7Berdasarkan tabel 1.1 perkembangan kunjungan wisatawan domestikke Bali menunjuk peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2009 mengalamipeningkatan total jumlah pengunjung tahun 2006 mencapai 2.474.787 orangdan total tahun 2009 mencapai 3.521.135 orang.Dari tabel ini mengidikasikankunjungan wisatawan ke Obyek wisata Tanah Lot akan terus meningkatpertahunnya.

    Tabel 1.2 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA YANG LANGSUNG KE BALI SETIAP BULANTAHUN 2006-2009 (ORANG)

    NO BULAN TAHUN2006 2007 2008 2009

    1 JANUARI 79.721 109.504 139.872 164.6432 FEBRUARI 73.430 118.275 155.153 139.3703 MARET 84.109 119.163 153.929 161.1694 APRIL 103.886 125.140 147.515 179.8795 MEI 101.776 128.693 159.877 181.9836 JUNI 109.651 145.174 170.994 190.6177 JULI 121.988 164.618 183.122 224.6368 AGUSTUS 118.104 166.633 187.584 222.4419 SEPTEMBER 118.331 152.532 181.033 208.18510 OKTOBER 112.629 146.150 180.944 210.93511 NOVEMBER 113.844 141.768 142.014 163.53112 DESEMBER 122.848 147.204 166.855 182.556

    TOTAL 1.260.317 1.664.854 1.968.892 2.229.945Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali

    Berdasarkan tabel 1.2 Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Balisetiap bulan menunjuk peningkatan yang sangat drastis dari tahun 2006sampai tahun 2009 mengalami peningkatan total jumlah pengunjung tahun2006 mencapai 1.260.317 orang dan total tahun 2009 mencapai 2.229.945

  • 8orang.Dari tabel ini mengidikasikan kunjungan wisatawan Mancanegara keobyek wisata Tanah Lot akan terus meningkat pertahunnya.

    Tabel 1.3 KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBYEK WISATA TANAH LOT 2006-2009 (ORANG)BULAN TAHUN

    2006 2007 2008 2009JANUARI 93.119 117.090 46.242 189.806

    PEBRUARI 46.729 73.539 104.715 87.400

    MARET 52.044 67.471 119.244 122.688

    APRIL 82.401 80.471 95.294 122.688

    MEI 92.437 115.211 142.518 173.991

    JUNI 111.660 143.309 174.679 208.475

    JULI 116.536 147.580 172.664 204.192

    AGUSTUS 86.534 115.011 138.027 133.106

    SEPTEMBER 68.159 87.584 89.704 154.189

    OKTOBER 98.936 131.506 153.902 142.855

    NOVEMBER 77.043 88.846 101.367 119.121

    DESEMBER 101.467 129.616 136.452 201.014

    JUMLAH 1.027.287 1.297.677 1.574.808 1.854.020

    Sumber: Rapat Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot 2006 2009

    Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa jumlah kunjunganwisatawan yang berkunjung ke Obyek wisata Tanah Lot terus mengalamipeningkatan dari tahun 2006 hingga tahun 2009 dimana sampai sekarangjumlah wisatawan berkunjung mencapai 1.854.020 wisatawan pada tahun2009.Hal ini mengidikasikan kunjungan wisatawan ke Obyek wisata TanahLot akan terus meningkat pertahunnya.

  • 9Masalah manajemen dari peningkatan pertahunnya trend yang ditunjukkan dari hasil laporan rapat badan pengelola Obyek Wisata Tanah Lotdari tahun 2006 s/d 2009 menyatakan meningkat dari tahun ke tahun. Yangmenjadi permasalahan disini kunjungan yang kian meningkat mengakibatkantimbul masalah-masalah baru dari sudut pandang volume harus bisamenyaring wisatawan. Hingga saat ini dimana bulan-bulan yang ramaipengunjung (high-season) mengakibatkan objek wisata tanah lot kadangmengalami kelebihan beban (overload), sehingga kekurangan tempat parkir,dan proses jalur menuju objek wisata tanah lot kadang terhambat akibatkemacetan. Hal ini dapat mengakibatkan wisata merasa tidak puas berkunjungke objek wisata tanah lot, mengingat bahwa fluktuasi pada bulan-bulan yangmasih rendah (low-season), sehingga diperlukan strategi bauran pemasaranyang spesifik untuk terjadinya pemerataan kunjungan dengan cara melakukanevent-event atau pagelaran seni untuk menarik wisatawan agar mauberkunjung pada saat low-season, sehingga kepuasan wisatawan dapatterpelihara secara stabil. Apalagi Objek Wisata Tanah Lot mendapatkanpenghargaan sebagai objek wisata terbaik di Indonesia.

    Berbagai kegiatan dan bauran pemasaran yang merupakan inti darisystem pemasaran jasa menurut Yasid (2001:19-22) terbagi atas empat elemen: produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place). Dalamsejumlah penyesuaian, keempat elemen ini juga penting dalam pemasaran jasa.

  • 10

    Akan tetapi, dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang bisa dikontroldan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan pemuasan konsumenjasa. Elemen-elemen tersebut adalah : Orang (people), Fasilitas fisik (phusicalevidence), Proses (process). Menurut Kotler (1997:92) bahwa bauranpemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaanuntuk meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju dalambidang manajemennya sangatlah perlu apabila dalam suatu obyek wisata harusmengunakan variabel bauran pemasaran seperti Produk, Harga, Promosi,Tempat, Orang, Bukti fisik, Proses untuk menunjang laju peningkatankunjungan pariwisata. Bauran pemasaran ini merupakan merupakan indikatoryang dapat dikendalikan dalam menghadapi tingkat persaingan, maka dalampenerapannya dengan lingkungan maupun perubahan-perubahan yang terjadidi pasar. Berdasarkan Pengalaman dunia pariwisata di Kabupaten Tabanan,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul Faktor faktor yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata TanahLot Kabupaten Tabanan-Bali.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikandiatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini:

    1) Apakah ada faktor - faktor yang menjadi pertimbangan kembaliberkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali?

  • 11

    2) Apakah ada faktor yang paling dominan behubungan denganpertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah LotKabupaten Tabanan Bali?

    1.2 Tujuan PenelitianBerdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi

    tujuan dalam penelitian ini adalah:1) Untuk mengetahui faktor- faktor yang menjadi pertimbangan kembali

    berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan ProvinsiBali.

    2) Untuk mengetahui apakah faktor yang paling dominan behubungandengan pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah LotKabupaten Tabanan Provinsi Bali.

    1.3 Kegunaan Penelitian1) Kegunaan Teoritis

    Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentangkepariwisataan.

    2) Kegunaan PraktisPenelitian ini bermanfaat untuk memberi masukan kepada parapengelola kepariwisataan - kepariwisataan di Kabupaten Tabanan.

  • 12

    1.4 Sistematika PenyajianBAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah dilaksanakannyapenelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

    BAB II KAJIAN PUSTAKAPada bab ini diuraikan tentang teori-teori dan konsep-konsep yang relevanyang menjadi dasar dalam pembahasan masalah yang dibahas dalam skripsiini, yaitu konsep pemasaran, pengertian pariwisata, jenis-jenis pariwisata,manfaat pariwisata, obyek dan atraksi wisata, pemasaran pariwisata, bauranpemasaran pariwisata, prilaku konsumen, pengelompokan perjalanan wisata,pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis.

    BAB III METODE PENELITIANPada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian. Metode penelitian initerdiri dari lokasi penelitian, objek penelitian, sampel penelitian, identifikasivariabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metodepengumpulan data dan teknik analisis data.

    BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIANPada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian,Strukturorganisasi, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

  • 13

    BAB V SIMPULAN DAN SARANPada bab ini berisi tentang simpulan yang diambil dari pembahasan sertamengemukakan beberapa saran yang berguna.

  • 14

    BAB 2LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

    2.1 Landasan Teori2.1.1 Konsep PemasaranMenurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 6) pemasaran adalah suatu fungsiorganisasi dan perangkat proses untuk menciptakan,mengkomunikasikan danpenyerahkan nilai kepada pelanggan dan para pemilik saham. Kotler (2003:8)mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yangdidalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan daninginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yangbernilai dengan pihak lain.

    Definisi di atas berdasarkan pada konsep inti : kebutuhan (needs), keinginan(wants), dan permintaan (demands), produk (barang, jasa, gagasan), nilai, biaya, dankepuasan, penukaran, dan transaksi, hubungan dan jaringan, pasar, serta pemasar danprospek. Seperti dalam pengertian tourism marketing yang diartikan sebagai seluruhkegiatan untuk mempertemukan permintaan (demand) dan penawaran (supply),sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimaldengan resiko seminimal mungkin.

    Pemasaran merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya.Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan

  • 15

    kepada konsumen. Disamping itu, pemasaran juga merupakan suatu prosesmempersepsikan, memahami dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilihsecara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untukmemenuhi kebutuhan tersebut. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbalebalik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa perusahaan, keinginan dankebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan pada pesaing.

    Kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut bauranpemasaran (marketing mix). Elemen-elemen bauran terdiri dari semua variabel yangbias dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan konsumen dan akan dipakaiuntuk memuaskan konsumen sasaran.

    2.1.2 Pengetian PariwisataPariwisata adalah suatu industri yang sangat kompleks. Industri pariwisata sub

    sektornya sangat beraneka ragam dan masing-masing sub sektor merupakan industridalam arti sempurna seperti industri penginapan, industri angkutan dan lainsebagainya. Kata pariwisata secara atimologi berasal dari bahasa Sansekerta(Purwodarminto dalamRonsumbre, (2004:43), terdiri dari kata pari yang berartilengkap, banyak, berputar-putar, dan kata wisata yang berarti perjalanan, berpergian.

    Pengertian pariwisata menurut Yoeti (2003:4) diartikan sebagai : suatuperjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatutempat ke tempat lain yang dimaksudkan bukan untuk berusaha atau mencuri nafkah

  • 16

    dia tempat yang akan dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalananitu guna bertamasya dan berekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

    Menurut Spillane (2005:7), pariwisata secara luas diartikan sebagai berikut :perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukanperorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau kesesuaiandalam lingkungan hidup dalam dimensi social, budaya, alam dan ilmu. Suatuperjalanan dianggap sebagai perjalanan pariwisata apabila memenuhi tiga kriteria(Spillane, 2005:8):1).Harus bersifat sementara.2). Harus bersifat sukarela (valuniary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.3).Tidak bekerja yang simpati yang menghasilkan upah atau bayaran.

    Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 (1990:24), pariwisata adalahsegala sesuatu yang berhubungan dengan wisata serta usaha-usaha yang terkaitdibidang tersebut, sedangkan wisata diartikan sebagai kegiatan perjalanan atausebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifatsementara untuk menikmati objek atau daya tarik wisata.

    2.1.3 Jenis-jenis PariwisataDari pengertian pariwisata yang telah dikemukakan di atas, maka jenis-jenis

    pariwisata dapat dibedakan berdasarkan tujuan dan motivasi, maupun dari kriterialain, misalnya bentuk perjalanan yang dilakukan, lama perjalanan yang dilakukanserta pengaruh-pengaruh ekonomi akibat perjalanan pariwisata tersebut. Berdasarkan

  • 17

    tujuan dan motivasi perjalanan, jenis-jenis pariwisata dikelompokkan (Spillane,2005:13) menjadi :1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)

    Jenis pariwisata ini dilakukan orang-orang untuk berlibur, memenuhi kehendakingin tahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru,menikmati keindahan alam bahkan untuk menikmati hiburan di kota-kota besarataupun keramaian pusat wisatawan.

    2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang dalam memanfaatkan hari-hariliburnya untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani,menyegarkan keletihan dan kelelahannya.

    3) Pariwisata untuk kebudayaan (culture tourism)Jenis pariwisata ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi, serta keinginanuntuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari monumenbersejarah, peninggalan peradaban masa lalu, pusat-pusat kesenian, atau untukikut serta dalam festival-festival seni musik, teater dan tarian rakyat lainnya.

    4) Pariwisata untuk olahraga (sport tourism)Jenis pariwisata ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut :- Big Sport Event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar, misalnya kejuaraan

    dunia dan lain-lain.

  • 18

    - Sporting Tourism of The Practitioners, yaitu peristiwa olahraga bagi merekayang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri.

    5) Pariwisata untuk urusan dagang (business tourism)Jenis pariwisata ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan yangberkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, tidak memberikan pilihan daerah tujuanmaupun pilihan waktu perjalanan kepada pelakunya.

    6) Pariwisata untuk berkonvensi (convention tourism)Jenis pariwisata ini makin lama menjadi semakin penting sebab konvensi nasionalmaupun internasional jumlahnya semakin meningkat. Pada umumnya seringdihadiri oleh ratusan bahkan ribuan peserta, dan biasanya tinggal beberapa di kotaatau negara penyelenggara.

    Industri pariwisata merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaianperusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan yanglainnya (Yoeti, 2003:2). Industri pariwisata timbul karena adanya perkembangandari kegiatan kepariwisataan. Menurut Dirjen Pariwisata melalui Direktorat BinaWisata (1994:4) menjelaskan, usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuanmenyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objekdan daya tarik, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidangpariwisata.

    Macam perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata antara lain,travel agent, perusahaan pengangkutan, akomodasi perhotelan, bar dan atau

  • 19

    restoran, souvenir shop dan handycraft serta perusahaan-perusahaan lain yangberkaitan dengan aktivitas wisatawan misalnya : Kantor Pos, Bank, KantorTelepon, Agen mencetak Film, dan lain-lain. Macam perusahaan di atas, antarasatu dengan yang lain sering saling melengkapi sedemikian rupa sehinggamerupakan industri tersendiri yang hasil produknya dibeli oleh wisatawan dalampaket wisata.

    2.1.4 Manfaat PariwisataDitinjau dari segi manfaat, pariwisata mengandung aspek pengertian meliputi

    aspek ekonomi, social maupun kebudayaan. Jika dilihat dari aspek ekonomi,pariwisata bisa menyumbangkan tambahan pemasukan negara sebagai sumber devisa,serta bisa merangsang tumbuh dan berkembangnya perusahaan dalam negeri untukmemproduksi lebih banyak barang kerajinan yang dibutuhkan oleh para wisatawan.Jika dilihat dari aspek social, maka pariwisata dapat menciptakan dan memperluaslapangan pekerjaan. Dilihat dari aspek kebudayaan, maka pariwisata bisa dijadikansarana untuk memperkenalkan budaya bangsa, baik kepada wisatawan asing maupunwisatawan domestic (Sadilah, 1985:18).

    Adapun manfaat yang ditimbulkan oleh perkembangan industri pariwisata(Spillane, 2005:22) adalah sebagai berikut :1) Membuka Kesempatan Kerja

    Industri pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang menyangkut matarantai yang sangat panjang. Kegiatan pariwisata dapat menggerakkan banyak

  • 20

    sekali kegiatan dan usaha dalam masyarakat, mulai dari kegiatan perhotelan,restoran, pengangkutan, jasa hiburan, jasa telekomunikasi, jasa pemandu wisatasampai pada kegiatan industri kerajinan kecil. Dengan kegiatan-kegiatan tersebutdi atas maka akan menumbuh dan mengembangkan lapangan kerja bagimasyarakat sekitar objek wisata.

    2) Manambah Pendapatan Masyarakat DaerahDi daerah pariwisata, masyarakat dapat menambah penghasilannya karena

    adanya kegiatan pariwisata dengan membuat, mengembangkan serta menjualbarang dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Barang dan jasa yang dapatdiusahakan oleh masyarakat antara lain restoran, perhotelan, biro perjalanan, jasahiburan seperti kesenian daerah, pramuwisata, barang-barang souvenir dan lain-lain.

    3) Menambah Devisa NegaraDewasa ini kebutuhan devisa negara masih sangat diperlukan dalam

    rangka meningkatkan dan mempertahankan laju pembangunan nasional. Dengansemakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia maka secaralangsung hal ini akan dapat meningkatkan penerimaan devisa sebesar jumlahyang dibelanjakan seluruh wisatawan asing tersebut, yang diperoleh gunapembiayaan pembangunan.

  • 21

    4) Merangsang Pertumbuhan Kebudayaan AsliDengan adanya pariwisata, kebudayaan yang sudah ada di Indonesia kan

    dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Wisatawan asing banyak yang inginmelihat dan mengetahui kebudayaan asli Indonesia yang beraneka ragam dantidak ada duanya, sehingga kebudayaan asli itu akan dapat dijaga, dikembangkandan dilestarikan keasliannya untuk mendukung perkembangan industri pariwisata.Dengan demikian kebudayaan asli tersebut akan dapat dan berkembang dengansubur dan terjaga kelestariannya.

    5) Menunjang Gerak Pembangunan di DaerahKegiatan pariwisata akan mendorong timbul dan berkembangnya

    pembangunan sarana dan prasarana baru, misalnya pembangunan jalan,perhotelan, restoran, tempat ibadah, gedung hiburan dan lain-lain. Dengan adanyakegiatan tersebut maka pembangunan di daerah wisata ini akan selaluberkembang seiring dengan kemajuan kegiatan kepariwisataan di daerah itu.

    2.1.5 Objek dan Atraksi WisataObjek dan atraksi wisata berkaitan dengan pengertian produk dari industri

    pariwisata. Namun demikian ada perbedaan yang prinsip antara pengertian produkindustri pariwisata dengan objek dan atraksi wisata. Produk industri pariwisatamerupakan keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan atau dinikmatiwisatawan selama mengadakan kunjungan wisata, sehingga dapat diketahui bahwaobjek-objek dan atraksi wisata sudah merupakan bagian dari industri pariwisata.

  • 22

    Sesuatu yang dikatakan objek wisata, apabila untuk melihat objek tersebuttidak dipersiapkan terlebih dahulu dan kita menikmati secara langsung, misalnyapemandangan alam, gunung, sungai, monument, danau, dan lain-lain. Atraksi wisataadalah sesuatu yang harus dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dandinikmati, misalnya : tarian, kesenian, tradisional, nyanyian, upacara adapt dan lain-lain (Yoeti, 2004:32).

    Objek dan atraksi wisata menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990(1990:42) intinya menjadi 3 (tiga) macam yang terdiri dari :1) Objek dan daya tarik wisata alam yaitu benda-benda yang tersedia dan terdapat di

    alam semesta (natural) meliputi : iklim, bentuk tanah dan pemandangan, hutanbelukar, flora dan fauna serta pusat-pusat kesehatan. Pusat kesehatan misalnya :sumber-sumber air tertentu, dimana sumber air tersebut dapat menyembuhkanberbagai macam penyakit kulit dan lain-lain.

    2) Objek dan daya tarik wisata budaya yaitu hasil ciptaan manusia (man madesupply), meliputi benda-benda bersejarah, kebudayaan dan tempat ibadah tertentu.Termasuk kelompok ini misalnya : monument, candi, museum, acara tradisional,pameran serta rumah peribadatan.

    3) Objek dan daya tarik wisata minat khusus yaitu Ngaben di Bali, upacarapemakaman mayat di tanah, upacara Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta,upacara Waisak di Candi Mendut dan Borobudur, kegiatan olahraga layer dan ski,mendaki gunung, menyusuri sungai dan lain sebagainya.

  • 23

    2.1.6 Pemasaran PariwisataMenurut Yoeti (2003:40), pemasaran pariwisata adalah untuk mencari

    keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) sedemikian rupasehingga kedua belah pihak mencapai kepuasan bagi wisatawan dan keuntungan bagiperusahaan atau daerah tujuan wisata.

    Untuk membahas lebih luas mengenai pemasaran pariwisata maka padabagian ini berturut-turut kan dibahas mengenai pengertian, tujuan, konsep dan strategipemasaran pariwisata serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Disamping itu akandibahas juga mengenai pemasaran pariwisata dan panduan pemasaran pariwisata.

    Krippendof dalam bukunya Marketing et Tourism memberikan batasanpengertian pemasaran pariwisata (Wahab, 2007:37) sebagai berikut : Penyesuaianyang sistematis dan koordinasi mengenai kebijakan dari badan-badan usaha wisatamaupun kebijakan dalam sektor pariwisata pada tingkat pemerintah, local, regionaldan internasional guna mencapai suatu titik kepuasan optimal bagi kebutuhan-kebutuhan kelompok pelanggan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, sekaligusuntuk mencapai tingkat keuntungan yang memadai.

    Pemasaran pariwisata memiliki orientasi pada tingkat kepuasan konsumen,sehingga beberapa hal harus diperhatikan dalam pemasaran pariwisata adalah(Wahab, 2007:45) :1) Pemasaran pariwisata tidak hanya suatu penyesuaian kebijakan yang sistematis

    dan terkoordinasi. Langkah awal dalam suatu kebijaksanaan pemasaran adalah

  • 24

    informasi mengenai kebutuhan, keinginan, selera dan harapan wisatawan, yangdapat digunakan sebagai dasar pengembangan pemasaran pariwisata.

    2) Informasi pemasaran wisata harus dapat digunakan untuk :- mengidentifikasi pasar-pasar wisata yang utama.- kapan kesempatan pemasaran produk-produk wisata.- bagaimana membangun suatu system komunikasi dengan pasar, serta- bagaimana memantapkan dan meningkatkan perluasan pasar-pasar wisata.

    Interaksi antara produk dan pasar wisata sangat diperlukan agar pasar-pasarwisata dapat memperoleh informasi tentang produk yang ditawarkan, sehinggakebutuhan wisatawan dapat dipenuhi. Batasan lain dari pemasaran pariwisatakemudian muncul, sebagai penyempurnaan batasan sebelumnya. Batasan tersebut(Wahab, 2007:46) adalaj sebagai berikut : Proses manajemen dimana organisasipariwisata atau badan-badan usaha wisata dapat mengidentifikasi wisata pilihannyabaik yang actual maupun yang potensial, dapat berkomunikasi dengan mereka untukmeyakinkan dan mempengaruhi kehendak, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan halyang tidak disukai baik pada tingkat local, regional, serta merumuskan danmenyesuaikan produk wisata mereka dengan tepat, dengan maksud untuk mencapaikepuasan optimal wisatawan, sehingga dengan demikian mereka dapat meraihsasaran-sasarannya.

    Perubahan-perubahan teknologi, sosiologi,ekonomi dan bahkan politikdewasa ini telah memaksa organisasi pariwisata untuk menciptakan dan

  • 25

    mempertahankan kepuasan konsumen yaitu wisatawan sebagai tujuan akhir darikebijakan pemasaran. Dengan konsep seperti itu, organisasi pariwisata harus mampumenetapkan suatu system komunikasi yang efektif dan konsisten dengan parawisatawan riil maupun potensial di pasar-pasar wisata, dan berusaha mengetahuikeinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan hal-hal yang tidak disukai wisatawan,supaya kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi.

    2.1.7 Bauran Pemasaran PariwisataBauran pemasaran jasa menurut Yazid (2001:19-22) terbagi atas empat

    elemen : Produk (product), harga (price), dan promosi (promotion), Tempat (plece).Dalam sejumlah penyesuaian, keempat elemen ini juga penting dalam pemasaranjasa. Akan tetapi, dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang bisa dikontroldan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan dan pemuasan konsumenjasa. Elemen-elemen tersebut adalah :

    1) Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagianpenyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yangtermasuk dalam elemen ini adalah personil perusahaan, konsumen, dankonsumen lain dalam lingkungan jasa.

    2) Fasilitas fisik (physical evidence) adalah lingkungan fisik dimana jasadisampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi,dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan ataukomunikasi jasa tersebut. Bukti fisak jasa mencakup semua hal yang

  • 26

    berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, formatlaporan dan peralatan. Dalam sejumlah kasus bukti ini mencakupfasilitas fisik dimana jasa ditawarkan, seperti fasilitas kantor cabangsebuah bank.

    3) Proses (process) adalah semua prosedur actual, mekanisme dan aliranaktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan systempenyajian atau operasi jasa. Yang termasuk dalam elemen prosesseperti aliran aktivitas, standardisir, tingkat keterlibatan konsumen.

    Bauran pemesaran jasa menurut Payne (2001:32-33) adalah sebagai berikut :1) Produk ; produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Merupakan bentuk

    penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melaluipemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apasaja (baik yang berujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepadapelanggan potensial untuk.Memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhandan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.

    2) Harga ; harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syarat yang berhubungandengan penjualannya. Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dantaktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkatdiskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga

  • 27

    menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumenuntuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapatterjangkau oleh wisatawan.

    3) Promosi ; promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorongpembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Iklan merupakan salahsatu bentuk promosi, karena ikian merupakan suatu usaha untukmempengaruhi konsumen untuk menggunakan suatu produk maupun jasadalam bentuk tulisan, gambar maupun suara.

    4) Tempat ; fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangkamenyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.

    5) Fasilitas fisik ; meliputi konsumen yang lebih menuntut dan memerlukantingakt jasa yang lebih tinggi.

    6) Orang ; orang merupakan unsure yang penting dalam produksi maupunpenyampaian banyak jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagiandiferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakannilai tambahan dan memperoleh keuntungan kompetitif.

    7) Proses ; proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasaandimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasukkeputusan-keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan danpersoalan-persoalan keleluasaan karyawan.

  • 28

    Bauran pemasaran yang diperluas seperti dintunjukkan dalam gambar berikut :Objek utama dari pemasaran adalah mengidentifikasikan kebutuhan dan

    keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk memenuhi kebutuhantersebut. Desain jasa mencakup sejak dari desain proses jasa sampai denganbagaimana jasa disampaikan. Panyajian actual akan menentukan dalam penetapanstrategi pemasaran wisata guna mencapai sasaran-sasaran tertentu yang ditetapkan.Sasaran tersebut meningkatkan jumlah arus wisatawan. Sehingga penerimaan Negaradan daerah terus meningkat. Sasaran yang dicapai harus sesuai dengan kebutuhan dankeinginan pasar-pasar wisata, yaitu wisatawan serta kemampuan dan fasilitas wisata.

    Kotler (2003:394-195) menyatakan, bahwa dalam pengembangan strategipemasaran terdiri dari tiga hal. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur,perilaku pasar sasaran, posisi produk yang direncanakan, serta penjualan, pangsapasar, dan laba yang diinginkan dalam lima tahun pertama. Bagian kedua strategipemasaran menggambarkan harga, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran yangdirencanakan untuk produk tersebut dalam tahun pertama. Bagian ketiga dari rencanastrategi pemasaran menjelaskan penjualan jangka panjang dan sasaran laba sertastrategi pemasaran selanjutnya.

    Pariwisata yang produknya merupakan produk jasa mempunyai strategipemasaran dengan tingkat kompleksitas yang tinggi. Hal ini sebagai manadikemukakan Greenroos (dalam Kotler, 2003:555) bahwa pemasaran jasa tidak hanyamembutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif.

  • 29

    Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan yang dilakukan perusahaan untukmelatih dan memotivasi karyawan agar melayani pelanggan dengan baik. Pemasaraninteraktif menggambarkan keahlian karyawan dalam melayani klien. Klien menilaikualitas jasa tidak hanya dari kualitas teknik tetapi juga dari kualitas fungsionalnya.Pada professional dan penyedia jasa lainnya harus memberikan sentuhan tinggi danjuga Teknik tinggi.

    Agar perusahaan jasa dapat mengendalikan variasi permintaannya, maka perluditentukan factor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Sumber informasi yangbisa dipergunakan untuk kebutuhan itu adalah data penjualan histories, publikasiumum dan survey pelanggan. Bila dikaitkan dengan situasi kapasitas terhadappermintaan, ada beberapa macam pendekatan pemasaran yang bisa diterapkan untukmengelola permintaan (Tjiptono, 2001:140), yaitu :

    a. Tidak melakukan apapunDalam pendekatan ini, perusahaan membiarkan tingkat permintaan seperti apaadanya, tanpa melakukan situasi kapasitas terhadap permintaan, ada tigakemungkinan yang bisa terjadi :

    1. Situasi kapasitas yang tidak memadai (permintaan berlebih)2. Kapasitas memadai/kapasitas dimanfaatkan secara penuh3. Kapasitas berlebihan/sebagian kapasitas terbuang percuma

  • 30

    b. Mengurangi permintaanPendekatan ini dilaksanakan dengan cara mengurangi permintaan padaperiode permintaan puncak. Dalam kondisi permintaan jauh melampauikapasitas, penetapan harga yang lebih mahal dapat meningkatkan secaracermat elastisitas harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besarpengaruh perubahan harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besarpengaruh perubahan harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besarpengaruh perubahan harga terhadap perubahan volume pelanggan atas jasaperusahaan.Selain itu perusahaan perlu mendorong pemanfaatan jasa pada waktu ataukesempatan lain. Cara yang ditempuh adalah menerapkan differential pricingatau menggunakan insentif harga, misalnya memberikan harga khusus untukhari-hari libur tertentu. Cara lain adalah dengan melakukan demurketing padaperiode sibuk, misalnya menggunakan iklan yang mendorong agar konsumenberbelanja lebih awal sehingga tidak perlu berdesak-desakan pada saat-saatmenjelang Lebaran. Iklan tersebut bisa juga disertai dengan potongan hargakhusus yang menarik.

    c. Meningkatkan permintaanPeningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan pada saat terjadikapasitas berlebihan. Harga dapat diturunkan secara selektif agar semua biayarelevan (relevant cost) tertutupi. Disamping itu perusahaan juga perlu

  • 31

    memanfaatkan distribusi dan komunikasi (lokasi dan timing penyampaianjasa), serta menciptakan variasi jasa (yang memberikan nilai tambah) agardapat menaikkan tingkat penggunaan jasa pelanggan. Kapasitas berlebihansering menjadi masalah utama pada fasilitas jasa yang sifatnya sangatdipengaruhi oleh factor musiman. Misalnya saja pemakaian telepon, tamanhiburan, jasa angkutan umum dalam kota dan luar kota, dan lain-lain.Permintaan pada masa-masa sepi, dimana kapasitasnya menjadi berlebihan,dapat pula ditingkatkan dengan cara penetapan harga diferensial.

    d. Menyimpan permintaan dengan system reservasi dan janjiPendekatan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan sampai tersediakapasitas yang memadai. Cara yang ditempuh adalah membuat suatu systemreservasi tau janji (appointment), dimana pelanggan dijanjikan akan dilayanipada waktu tertentu. Dengan demikian pelanggan tidak perlu mengantri lama.Dalam praktek, untuk mengantisipasi agar tidak teerjadi kerugian akibatreservasi yang tidak dipergunakan, tidak jarang suatu perusahaan menerimareservasi melampaui tempat yang tersedia. Namun cara ini mengandungresiko, yaitu apabila semua reservasi akan dipergunakan pada saat bersamaan.Untuk itu perusahaan perlu mengembalikan uang pelanggan memberikanganti rugi, dan atau mencarika pengganti jasa untuk pelanggan yang telahmemesan tetapi tidak terlayani. Dalam system reservasi maupun janji,perusahaan perlu mempertimbangkan system prioritas bagi segmen-segmen

  • 32

    pasar utama (yang paling diinginkan), sedangkan pelanggan lainnya diarahkanuntuk mengubah/mengalihkan waktu konsumsinya ke periode tidak sibuk atauke periode puncak yang akan datang.Pendekatan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan dengan caramengembangkan system antrian formal. Perusahaan perlu menjagakenyamanan selama pelanggan menanti gilirannya dilayani. Disamping itudibutuhkan pula upaya memprediksi secara akurat periode dan lamanyamenunggu.

    e. Mengembangkan jasa atau pelayanan komplementer selama waktu sibukJasa komplementer disediakan untuk memberikan alternative kepada parapelanggan yang sedang menunggu. Jasa komplementer dapat memberikanbeberapa manfaat. Pertama, kegelisahan pelanggan yang sedang menunggudapat berkurang karena waktu menunggu dapat diisi dengan aktivitas lain.Kedua, perusahaan bisa memperoleh penghasilan tambahan. Kegiatanpermintaan agregar terhadap jasa perusahaan bisa menjadi leih seragam ataumerata.

    2.1.8 Prilaku Konsumen2.1.8.1 Pengertian Prilaku Konsumen

    Perilaku konsumen adalah suatu studi tentang individu, kelompok,atau organisasi, dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, mendapatkan,menggunakan, dan membuang produk, jasa, pengalaman, atau gagasan untuk

  • 33

    memenuhi kebutuhan dan dampak dari proses itu pada konsumen dan masyarakat(Hawkins, Mothersbaugh, dan Best, 2007). Perilaku konsumen melibatkanberbagai aktifitas, baik yang sifatnya mental,emosi, dan fisik.Berfikir merupakansatu aktifitas mental, misalnya pengolahan informasi yang melibatkan memoriotak ketika seseorang menerima suatu stimuli pemasaran. Aktifitas emosimenyangkut evaluasi terhadap suatu produk atau jasa sehingga menimbulkanperasaan senang atau tidak senang terhadap produk atau jasa tersebut. Aktifitasfisik misalnya kegiatan memilih atau memutuskan satu produk yang akan dibelidiantara beberapa produk yang tersedia di pasar. Bagi pemasar, memahami semuaaktifitas itu sangat membantu dalam merumuskan strategi pemasaran.

    Bagi konsumen, alasan utama mempelajari prilaku konsumen terkaitdeangan perannya yang signifikan dalam kehidupan sehari- hari yangberhubungan dengan berbagai keputusan pembelian dan konsumsi. Secaralangsung maupun tak langsung, sebagian waktu kita dihabiskan untuk berbagaiaktifitas yang berhubungan dengan belanja, pasar, penjual, dan aktifitas lainnyayang terkait.hampir setiap hari konsumen memutuskan sesuatu yang berkaitandengan aktifitas yang meliputi apa yang di beli, mengapa membeli, bagaimanamembeli, dan apa pengaruh promosi yang dilakukan perusahaan.mempelajariprilaku konsumen memungkinkan seseorang untuk memiliki pemahaman tentangdirinya sendiri sebagai konsumen sehingga melalui pemahaman tersebut, merekabisa menjadi konsumen yang lebih baik. Artinya bahwa mereka hendaknya

  • 34

    menjadi konsumen yang rasional, memiliki prilaku pembelian yangbertanggungjawab, memahami etika bisnis, dan menjadi lebih bijaksana dalammenyingkapi berbagai trik pemasaran.

    Jika para pemasar memahami perilaku konsumennya, maka merekaakan bereaksi terhadap berbagai isyarat pemasaran dan isyarat lingkungansehingga berdasarkan hasil prediksi itu mereka bisa mempertajam strategipemasaran yang sesuai. Pemahaman prilaku konsumen juga sangat bermanfaatuntuk merancang strategi retensi pelanggan dan kepuasan pelanggan.Strategiretensi dan kepuasan pelanggan merupakan dua hal yang memperoleh perhatianmakin besar dari para pemasar mengingat makin banyaknya pesaing dalam satukategori produk yaitu obyek wisata dimana di Indonesia khususnya dibalibanyak terdapat obyek wisata yang mengundang perhatian para wisatawanbukan saja di Tanah Lot tapi di obyek-obyek wisata yang lain juga seringdiminati para wisatawan mancanegara dan domestik. Untuk mempertahankanobyek wisata Tanah Lot ini supaya selalu diminati oleh wisatawan digunakanbeberapa cara dengan mengetahui perilaku konsumen agar mereka mau kembalimengunjungi obyek wisata tersebut.

    2.1.9 Pengelompokan perjalanan wisataMenurut Deparpostel (1997:34), perjalanan wisata dapat dikelompokkan

    dalam beberapa jenis perjalanan, meliputi :

  • 35

    1) Tujuannya, misalnya ziarah atau keagamaan, kunjungan keluarga, konvensi,pesiar, dan lain-lain.

    2) Pengaturan perjalanan, seperti perorangan atau rombongan.3) Negara asal wisatawan, yakni wisatawan nusantara (Wisnu) dan wisatawan

    mancanegara (Wisman).Wisatawan asing adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata,

    memasuki Negara lain yang bukan merupakan Negara dimana ia bisa tinggal,wisatawan asing bagi suatu Negara dapat ditandai dari status kewarganegaraannya,dokumen perjalanan yang dimilikinya, dan dapat pula dari jenis mata uang yangdibelanjakannya karena pada umumnya golongan wisatawan ini hamper selalumenukarkan uangnya terlebih dahulu pada bank atau money changer sebelumberbelanja (Ronsumbre, 2004:44).

    Biro pusat statistic Jakarta untuk studi Penelitian Pengeluaran, danPerdagangan Wisatawan Mancanegara, 1991 (dalam Ronsumbre, 2004:44)mendefinisikan wisatawan mancanegara adalah setiap orang yang bukan pendudukIndonesia yang melakukan perjalanan atau persinggahan sementara ke wilayahgeografis Indonesia untuk keperluan apapun kecuali mencari penghasilan ataunafkah. Maksud kunjungan tersebut antara lain untuk berlibur, bisnis, menghadiripertemuan dan mengunjungi teman/kerabat.

    Menurut Konferensi Roma 1963 oleh United Nation Conference anInternational Tourism dalam Ronsumbre (2004:45), mendefinisikan wisatawan

  • 36

    adalah orang yang mengunjungi suatu Negara bukan dimana ia bermukim, bagi setiapkeperluan yang bukan untuk mendapatkan penghasilan, atau disebut pengunjung atauvisitor. Visitor terdiri dari dua kelompok traveler (orang yang melakukan perjalanan),yaitu :

    a. Tourist (wisatawan) adalah pengunjung sementara yang tinggal disuatu Negara lebih dari 24 jam, yang melakukan kunjungan dapatdigolongkan untuk : berlibur (rekreasi, kesehatan, studi, keagamaan,olahraga), bisnis, keluarga, seminar atau konferensi.

    b. Excursionist (pelancong) adalah pengunjung sementara yang melawatkurang dari 24 jam di daerah tujuan kunjungannya dan tidakmenginap, termasuk penumpang kapal pesiar.

    Wisatawan Nusantara adalah wisatawan dalam negeri, atau wisatawandomestic yang berkunjung ke suatu objek wisata dalam negeri.

    2.2 Pembahasan Hasil Penelitian SebelumnyaPenelitian terdahulu dijadikan sebagai bahan perbandingan dan dapat

    memperjelas konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka perludikemukakan hasil-hasil yang ada kaitannya dengan penelitian yang akandilakukan sekarang.

    1) Hasil penelitian Sucahyo (2006) dari Universitas merdeka Malang yangberjudul Analisis Pengaruh Kebijakan Harga, Promosi Dan FasilitasPendukung Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Hotel Grand Palace Malang,

  • 37

    penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruhvariabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari kebijakan harga, promosi,dan pendukung fisik secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan padaHotel Grand Palace Malang dan mengetahui dan menganalisis variabel bauranpemasaran jasa yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan padaHotel Grand Palace Malang.

    Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji hipotesisdengan uji F dan uji t didapatkan hasil hasil uji F di peroleh F hitung sebesar58,923 > dari F tabel 2,89 yang berarti bahwa variabel kebijakan harga (X1),Promosi (X2), dan Bukti fisik (X3) secara simultan/bersama-sama mempunyaipengaruh signifikan (bermakna) terhadap Kepuasan pelanggan (Y), hasilkoefisien regresi setelah uji t diketahui variabel kebijakan harga (X1)mempunyai nilai yang paling besar jika dibandingkan dengan koefisienregresi variabel lainnya. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwavariabel kebijakan harga adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadapkepuasan pelanggan pada Hotel Grand Palace teruji secara statistik.

    2) Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2002), tentang Strategi PemasaranPariwisata di Kabupaten Magetan. Penelitian ini mengambil objek di beberapaobjek wisata yang potensial di daerah Magetan seperti, Sarangan, TelagaWurung, Tirta Mas, dan Taman Manunggal,Tawamanggu.

  • 38

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabelPendapatan Asli Daerah, Produk, Harga, Promosi, Distribusi, Orang, BuktiFisik, dan Proses. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT danregresi berganda.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan aslidaerah dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang meliputi Produk, Harga,Promosi, Distribusi, Orang, Bukti Fisik, dan Proses. Faktor yang dominantmempengaruhi Pendapatan Asli Daerah adalah Promosi.

    3) Penelitian yang dilakukan oleh Satya Harpawan, Ridho (2007). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran berpengaruh secaraparsial terhadap keputusan pembelian konsumen sentra keramik DinoyoMalang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi (B1) 0,505,thitung = 5,374, dan taraf signifikansi adalah 0,000, nilai B2 = 0,410; thitung= 3,627 dengan taraf signifikasi 0,000, nilai B3 = 0,452; thitung = 3,267dengan taraf signifikasi 0,002, nilai B4 = 0,237; thitung = 2,535 dengantaraf signifikasi 0,013. Selain itu, bauran pemasaran juga berpengaruhsecara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen sentra keramikDinoyo Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung 242,288; dan tarafsignifikansinya 0,000.

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bauranpemasaran, keputusan pembelian.

  • 39

    4) Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Iqbal (2007)pengaruh persepsiNilai,Harapan dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen padapenyediaan jasa internet di jabodetabek.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui persepsi nilai,Harapan dan kepercayaan terhadap kepuasankonsumen pada penyediaan jasa internet (PJI) di Jabodetabek.Data yangdigunakan adalah data perimer dengan konsumen pengguna PJI sebagairesponden.Metode penelitian adalah survey terhadap pengguna PJI diJabodetabek. Responden yang dipilih adalah responden yang menggunakanjasa PJI dengan pilihan dan keputusan sendiri dengan pemakaian rutin. Datayang diolah dan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak LISREL8.51. dari hasil penelitian variable persepsi nilai dan kepercayaanmempengaruhi kepuasan akan PJI secara langsung dan segnifikan,sedangkanuntuk fariabel harapaan mempunyai pengaruh yang negative terhadapkepuasan konsumen.Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Mohamad Iqbal,penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa variabel yang dapatmempengaruhi kepuasan pelanggan.perbedaannya, dalam penelitian inimenggunakan Bauran Pemasaran sebagai variabel bebas dan teknik analisisyang digunakan adalah analisis regresi linier berganda serta obyek dan waktupenelitian yang berbeda.

  • 40

    5) Penelitian yang dilakukan oleh Hotniar siringorigo (2004) yang berjudulPeran Bauran Pemasaran terhadap Perilaku PembelianKonsumen.Penelitian ini bertujuan mengetahui peran bauran pemasaranterhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil yang diperoleh menunjukkanbahwa strategi bauran pemasaran yang diteliti dapat mempengaruhi perilakupembelian konsumen.Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Hotniar Siringoringo,penelitian ini menggunakan bauran pemasaran sebagai variabel bebas.Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan Kepuasan Pelanggansebagai variabel terikat, dan teknis analisis yang digunakan yaitu analisisregresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

    6) Penelitian yang dilakukan oleh Sriram,Praadeep dan Ramya (2005) yangberjudulEffects of Brand Preference, Product attributes,and Marketing MixVariables in Technology Product Markets. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh brand preference, Product,attributes,dan MarketingMix di pasar teknologi. Model sampel yang digunakan dalam penelitian iniadalah model nested logit. Analisis yang digunakan adalah kalman filter. Darihasil penelitian diketahui bahwa ferefrensi merek, atribut produk dan bauranpemasaaran berpengaruh dalam pengambilan keputusan di pasar teknologi.

  • 41

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Sriram, Pradeep danRamya, penelitian ini melakukan variabel bauran pemasaran. Perbedaannya,dalam penelitian ini adalah menggunakan kepuasan pelanggan sebagaivariabel terikat, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linierberganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

    7) penelitian yang dilakukan oleh Anna dan Josep (2007) yang berjudulOwneship Structure, Customer Statisfaction and Brand Equity. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara struktur kepemilikan dankepuasan pelanggan sebagai pendorong utama loyalitas konsumen. Analisisyang digunakan adalah analisis empiris dengan sample 69 perusahaan dari 11negara. Hasil dari pemelitian ini menunjukan bahwa kepuasan pelangganmempunyai pengaruh langsung positif terhadap loyalitas konsumen.

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Anna danJosep, penelitian ini menggunakan kepuasan pelanggan sebagai salah satuvariable dalam penelitian. Perbedaanya, dalam penelitiannya ini menggunkanbauran pemasaran sebagai variable bebas dan kepuasan pelanggan sebagaivariable terikat, serta teknik analisis yang digunakan yaitu analisis linierberganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

  • 42

    8) Penelitian yang dilakukan oleh Clara (2008) yang berjudul The Effect ofCompetition on the Contracting Use of Customer Satisfaction. Penelitian inibertujuan untuk menguji pengaruh persaingan terhadap kepuasan pelanggandalam kontrak kompensasi CEO. Sample diperoleh dari American CustomerSatisfaction Index (ACSI). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwakepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh peningkatan permintaan pasarterhadap produk dan biaya.

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Clara,penelitian ini menggunakan kepuasan pelanggan sebagai salah satu variabledalam penelitian. Perbedaanya, dalam penelitian ini menggunakan bauranpemasaran variable bebas, dan teknik analisis yang digunakan yaitu analisisregresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

    9) penelitian yang dilakukan oleh Sriram, Sridhar, Jayashankar (2009) yangberjudul Managing Outsourceal Software Projects : An Analysis of projectPerformance and Custumer Satisfaction. Penelitian ini bertujuan untukmemahami kinerja proyek dan kepuasan pelanggan dalam proyek softwareoutsourcing. Data pengamatan meliputi 822 nasabah. Hasil dari penelitian iniadalah ketika kemampuan proyek yang tinggi akan berpengaruh pada kinerjadan mempengaruhi kepuasan pelanggan.

  • 43

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Sriram, Sridhar,Jayashankar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variable yang dapatmempengaruhi kepuasan pelanggan. Perbedaannya, dalam penelitian inimenggunakan bauran pemasaran sebagai variable bebas, dan teknik analisisyang akan digunakan yaitu analisis berganda, serta obyek san waktupenelitian yang berbeda.

    10) penelitian yang dilakukan oleh Miguel (2003) yang berjudul Do Changes inCustumer Satisfation Lead to Canges in Sales Performance in FoodRetailing?. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan antara persepsi atributtoko dan kepuasan pelanggan, dan antara kepuasan pelanggan dan kinerjapenjualan. Sampel mengggunakan 250 supermarket dan memakai analisisstatistic. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kepuasanpelanggan dengan kinerja penjualan di sektor ritel makanan.

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Miguel,penelitian ini memiliki kepuasan pelanggan sebagai salah satu variabel dalampenelitian. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan bauranpemasaran sebagai variabel bebas, dan teknik analisis yang digunakan yaituanalisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

  • 44

    11) penelitian yang dilakukan oleh Dennis, Richard dan Philip (2003) yangberjudul Modeling Dynamic Effects of the Marketing Mix on Market Share.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari bauranpemasaran pada pangsa pasar. Penelitian tersebut menggunakan analisisHierarchical Bayes dengan menggunakan sampel 50 perusahaan. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran harga (price)berpengaruh terhadap intensitas kupon merek di pangsa pasar..

    berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Dennis, Richard danPhilip, penelitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran. Perbedaannya,dalam penelitian ini adalah teknis analisis yang digunakan yaitu analisis regresilinier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

    12) penelitian yang dilakukan oleh Elten Briggs (2006) yang berjudul ManagingOutsourceal Software Projects : An Examination Into The Nature OfSatisfaction Formation In A Continually Delivered Business Service Context .Penyedia layanan yang memahami persepsi eksternal dan menemukan carauntuk mengatur mereka akan memiliki pelanggan yang lebih puas denganmereka hasil keseluruhan. Ketika perusahaan memiliki beberapa kenalan diluar, penyedia layanan dapat fokus internal pada peningkatan persepsi nilaidan ekuitas. Akhirnya, penyedia CDBS harus memantau kepuasan sosial danekonomi secara terpisah. Perbedaan hasil setiap drive jenis kepuasan. Untuk

  • 45

    benar-benar memaksimalkan kepuasan sosial, sumber daya termasuk personelbatas harus mencakup 28 dialokasikan, yang mungkin merupakan biayatambahan bagi penyedia layanan. Ketika menghadapi seperti trade-off,bagaimanapun, manajer tidak harus mengorbankan kepuasan ekonomi untukdemi kepuasan sosial.Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Elten Briggspenelitian ini bertujuan untuk mengetahui variable yang dapat mempengaruhikepuasan pelanggan. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakanbauran pemasaran sebagai variable bebas, dan teknik analisis yang akandigunakan yaitu analisis berganda, serta obyek dan waktu penelitian yangberbeda.

    13) penelitian yang dilakukan oleh Lancaster, Geoff (1995) yang berjudulMarketing and engineering revisited. Penelitian ini bertujuan untukhubungan dengan strategi pemasaran dan untuk mengetahui persaingpemimpin pasar.Dengan Bauran pemasaran yaiu Promosi, tempat, Harga,produk.

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Lancaster,Geoff, penelitian ini memiliki kepuasan pelanggan sebagai salah satu variabeldalam penelitian. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan bauran

  • 46

    pemasaran sebagai variabel bebas, dan teknik analisis yang digunakan yaituanalisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yangberbeda.

    14) Penelitian yang dilakukan oleh Ginanda Paramita (2006) yang berjudulPengaruh Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadaap Kepuasan PelangganTerhadap Kepuasan Pelanggan Toko Modern (Studi Kasus Pada Carefour diDepok. Tujuan dari penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh aplikasi bauran pemasaran eceran terhadap kepuasanpelanggan toko moderen. Data yang digunakan oleh penulis adalah dataprimer, dengan pelangan Carrefour Depok sebagai responden dan diolahdengan menggunakan SPSS 17.0. Dalam penelitian ini, metode analisis datayang digunakan adalah regresi linier berganda. Dari perhitunganmenggunakan regresi linier berganda, dapat dilihat bahwa tidak semuavariabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Daridelapan variabel, terdapat dua variabel yang tidak berpengaruh terhadapkepuasan pelanggan, yaitu variabel store location dan desaign exterior.Sedangkan sisanya yaitu variabel product characteristic, retailcommunication, in store ambience, retail price consideration, dan visualmerchandising berpengaruh positif dan customer service berpengaruh negatifterhadap kepuasan pelanggan.

  • 47

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan GinandaParamita, penelitian ini memiliki kepuasan pelanggan sebagai salah satuvariabel dalam penelitian. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakanbauran pemasaran sebagai variabel bebas, dan teknik analisis yang digunakanyaitu analisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yangberbeda.

    15) Penelitian yang dilakukan oleh Suhayati Dwiyana (2007) yang berjudulAnalisis Kepuasan Pelanggan Atas Bauran Pemasaran Pada SupermarketMillenium di Natar Lamtung Selatan .Penelitian ini untuk mengetahuikinerja dan tingkat kepentingan atas strategi bauran pemasaran yangdilaksanakan oleh supermarket Millenium. Hipotesis dari penelitian ini adalahpenerapan bauran pemasaran oleh supermarket Millenium belum memenuhitingkat kepuasan pelanggan. Metode penelitian ini menggunakan metodesurvei menggunakan kuesioner untuk mewawancarai responden. Sampeldipilih secara purposif terhadap pelanggan yang merupakan anggota MMC(Millennium Member Card) yang datang ke supermarket dari Senin sampaiMinggu, sehinga diharapkan sampel ini dapat mewakili seluruh pelanggansupermarket Millenium..Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Hotniar Siringoringo,

  • 48

    penelitian ini menggunakan bauran pemasaran sebagai variabel bebas.Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan Kepuasan Pelanggansebagai variabel terikat, dan teknis analisis yang digunakan yaitu analisisregresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

    16) Penelitian yang dilakukan oleh Supada Sirikudta, Paiboon Archarungroj(2010) yang berjudul Development Of Sustainable Tourism Industry AlongChaophraya River. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Price:Pariasiharga yang dipilih adalah faktor penarikan untuk obyek wisata di sepanjangchaophraya. Jadi operator Tour harga mampu dan mengatur kelompok padaCo-Op untuk harga standar.Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki persamaan dan ada hubungannya dengan obyek wisata tanah lot ituapabila toris luar negeri itu dikenakan tarif masuk obyek wisata lebih mahaldi banding dengan tarif yang lebih mahal di banding dengan tarif orang lokalyang ingin berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot. dengan penelitian yangdilakukan Supada Sirikudta, Paiboon Archarungroj, penelitian ini melakukanvariabel bauran pemasaran. Perbedaannya, dalam penelitian ini adalahmenggunakan kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat, teknik analisisyang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktupenelitian yang berbeda.

  • 49

    17) Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Nurlistiya (2009) yang berjudulAnalisis Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan Terhadap KepuasanKonsumen pada Nav Karaoke Cabang Depok. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara Ada pengaruh nyata secara bersama-samakualitas pelayanan yaitu keandalan (reliability), ketanggapan(responsivenes), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud(tangible) terhadap kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang Depok.Secara masing-masing ketanggapan (responsivenes) terdapat pengaruhsecara nyata terhadap kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabangDepok , sedangkan keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati(emphaty), dan berwujud (tangible) tidak terdapat pengaruh secara nyataterhadap kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang Depok. Darikelima kualitas pelayanan yang paling dominan berpengaruh terhadapkepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang Depok adalahresponsiveness (ketanggapan).

    Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian inimemiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan WahyuNurlistiya, penelitian ini menggunakan kepuasan pelanggan sebagai salahsatu variable dalam penelitian. Perbedaanya, dalam penelitiannya inimenggunkan bauran pemasaran sebagai variable bebas dan kepuasan

  • 50

    pelanggan sebagai variable terikat, serta teknik analisis yang digunakan yaituanalisis linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.

    2.3 Rumusan HipotesisAdapun hipotesis yang dikemukakan terhadap permasalahan ini adalah sebagai

    beriku:.

    1) Diduga ada faktor- faktor yang menjadi pertimbangan kembaliberkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan ProvinsiBali.

    2) Diduga ada faktor yang paling dominan behubungan denganpertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah LotKabupaten Tabanan Provinsi Bali.

  • 51

    BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN

    3.1 Lokasi PenelitianLokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan

    yang meliputi objek wisata Tanah Lot. Secara geografis dan administratifpemerintahan, objek wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri,Kabupaten Tabanan. Luas areal objek wisata kurang lebih 87,3 ha. Sebelah UtaraTanah Lot yaitu Dusun Batugiang ( 900 m dari pantai) sebelah timur Tanah LotTukad Payung sebelah selatan Samudra Indonesia sebelah barat Tukad Yeh Kutikan.Alasan mengambil objek penelitian daerah ini karena merupakan salah satu daerahyang memiliki potensi dalam kepariwisataan yang saat ini pengelolaannya belumdilakukan secara optimal selain potensi lainnya, yang apabila dikembangkan akanmemberikan sumbangan yang cukup besar terhadap penerimaan Pendapatan AsliDaerah (OTODA), memicu setiap daerah untuk lebih mandiri dalam mendapatkansumber-sumber biaya untuk membelanjai kepentingan wilayahnya sendiri.

    3.2 Obyek penelitianAdapuun yang menjadi obyek penelitian disini adalah bidang pemasaran

    khususnya mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap pengunjung obyek wisataTanah Lot.

  • 52

    3.3 Identifikasi VariabelTabel 7 Jenis Konstruksi Penelitian dan Jumlah IndikatorNO VARIABEL INDIKATOR SIMBOL1 Produk a. Kepikatan dan keindahan objek wisata Tanah Lot X1.1

    b. Kecukupan sarana pendukung objek wisata X1.2c. Efektifitas dan efisiensi sarana transportasi X1.3

    2 Harga a. Jangkauan biaya masuk objek wisata X2.1b. Jangkauan biaya untuk menggunakan sarana di objek wisata X2.2c. Jangkauan produk lain yang ada di sekitar objek wisata X2.3

    3 Promosi a. Pengenaan promosi sehubungan dengan keunggulan yang dimiliki oleh objek wisata Tanah Lot X3.1b. Frekuensi Promosi objek wisata X3.2c. Temapt dan bentuk promosi X3.3

    4 Tempat a. Kemudahan wisatawan untuk menjangkau objek wisata Tanah Lot X4.1b. Kemudahan mencari tempat untuk menggunakan fasilitas pendukung X4.2c. Keamanan tempat objk wisata dari gangguan kejahatan X4.3

    5 Fasilitas fisik a. Keramahan para pemandu wisata di objek wisata Tanah Lot X5.1b. Kualitas pekerja di objek wisata Tanah Lot X5.2c. Inisiatif para pekerja di objek wisata untuk membantu para wisatawan yang mempunyai

    masalahX5.3

    6 Orang a. Kemampuan pekerja di objek wisata memberikan informasi kepada wisatawan X6.1b. Keunggulan para penduduk sekitar dalam bidang pariwisata dibandingkan dengan penduduk di

    luar daerah pariwisataX6.2

    c. Kemampuan penduduk sekitar memberikan informasi kepada para wisatawan merupakan nilaitambah bagi objek wisata dan penduduk

    X6.3

    7 Proses a. Kemudahan prosedur untuk memasuki kawasan objek wisata X7.1b. Sistem pengamanan para wisatawan X7.2c. Kemudahan system informasi X7.3

    Sumber: Yasid, 2001

  • 53

    3.4 Definisi Operasional VariabelBerikut indikator indikator yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung

    ke Obyek wisata Tanah Lot sebagai berikut:X1 Produk

    Produk merupakan jasa yang ditawarkan kepada wisatawan yang datang keobjek wisata Tanah Lot Tabanan Bali. Produk dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :

    a. Kepikatan dan keindahan objek wisata Tanah Lot (X1.1)b. Kecukupan sarana pendukung objek wisata (X1.2)c. Efektifitas dan efisiensi sarana transportasi (X1.3)

    Dari indikator-idikator Prodak dijelaskan tentang bentuk penawaranorganisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhandan keinginan pelanggan.dari ke tiga indikator tersebut itu mencakupkeindahan,fasilitas sarana yang ditawarkan dan tranportasi yang digunakan apakahlayak atau tidak berada di Obyek wisata Tanah Lot.X2 Harga

    Harga dalam variabel ini adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh parawisatawan untuk berkunjung dan selama berkunjung di objek wisata Tanah Lot.Harga dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :

    a. Jangkauan biaya masuk objek wisata (X2.1)

  • 54

    b. Jangkauan biaya untuk menggunakan sarana di objek wisata (X2.2)c. Jangkauan produk lain yang ada di sekitar objek wisata (X2.3)

    Dari indikator-indikator Harga dijelaskan tentang harga yang ditawarkan daritiket masuk Obyek wisata dan harga sarana yang ditawarkan di dalam Obyek wisatamaupun di di sekitar Obyek wisata Tanah Lot apakah harga ini layak ditawarkan olehwisatawan yang berkunjung ke Obyek wisata Tanah Lot.X3 Promosi

    Promosi merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menarik parawisatawan dating ke objek wisata Tanah Lot. Promosi dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :

    a. Pengenaan promosi sehubungan dengan keunggulan yang dimiliki oleh objekwisata Tanah Lot (X3.1)

    b. Frekuensi Promosi objek wisata (X3.2)c. Tempat dan bentuk promosi (X3.3)

    Dari indikator- indikator Promosi di sini dijelaskan tentang promosi yangditawarkan tentang keunggulan yang dimiliki Obyek wisata Tanah Lot dari Obyek-obyek wisata yang lainnya dan banyaknya alat promosi yang digunakan apakah sudahbisa memberi informasi yang baik dan mudah dijangkau oleh wisatawanMancanegara/ Domestik melalui media2 informasi seperti Internet,koran,majalah danbrosur-brosurdan kerja sama terhadap trevel-trevel yang ada di Indonesia.X4 Tempat

  • 55

    Tempat merupakan letak dari objek wisata dari jangkauan para wisatawan.Tempat dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :

    a. Kemudahan wisatawan untuk menjangkau objek wisata Tanah Lot (X4.1)b. Kemudahan mencari tempat untuk menggunakan fasilitas pendukung (X4.2)c. Keamanan tempat objk wisata dari gangguan kejahatan (X4.3)

    Dari Indikator-indikator Tempat disini dijelaskan kemudahan wisatawanmencari Obyek wisata ini karena tempatnya yang strategis yang mudah dilaluiwisatawan dan keamanan tempat bisa dipastikan aman.X5 Fasilitas Fisik

    Layanan pelanggan berkaitan dengan pemenuhan keinginan dan tuntutan parawisatawan akan jasa-jasa pariwisata dan fasilitas pendukung lainnya. Layananpelanggan dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :

    a. Keramahan para pemandu wisata di objek wisata Tanah Lot (X5.1)b. Kualitas pekerja di objek wisata Tanah Lot (X5.2)c. Inisiatif para pekerja di objek wisata untuk membantu para wisatawan yang

    mempunyai masalah (X5.3)Dari Indikator-indikator Fasilitas Fisik disini dapat dijelaskan tentang

    keramahan para pemandu dan kualitas pekerja bisa dibilang baik dari segi bahasadapat menguasai bahasa asing dan inisiatif para pekerja untuk membantuparawisatawan yang mengalami kebingungan waktu berada di Obyek wisata TanahLot.

  • 56

    X6 OrangOrang adalah orang-orang yang terlibat dalam proses pelayanan jasa

    pariwisata. Orang dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :a. Kemampuan pekerja di objek wisata memberikan informasi kepada

    wisatawan (X6.1)b. Keunggulan para penduduk sekitar dalam bidang pariwisata dibandingkan

    dengan penduduk di luar daerah pariwisata (X6.2)c. Kemampuan penduduk sekitar memberikan informasi kepada para wisatawan

    merupakan nilai tambah bagi objek wisata dan penduduk (X6.3)Dari Indikator- indicator Orang disini dapat dijelaskan tentang kemampuat

    pekerja maupun warga sekitar/ penduduk Obyek wisata Tanah Lot dalammemberikan informasi tentang Obyek wisata Tanah Lot.X7 Proses

    Proses merupakan prosedur, mekanisme, dan kebiasaan yang dilakukankepada para wisatawan jika ingin dating ke objek wisata. Proses dapat diukur denganindicator-indikator sebagai berikut :

    a. Kemudahan prosedur untuk memasuki kawasan objek wisata (X7.1)b. Sistem pengamanan para wisatawan (X7.2)c. Kemudahan system informasi (X7.3)Dari Indikator-indikator Proses disini dapat dijelaskan tentang kemudahan

    prosedur dalam memasuki Obyek wisata dan keamanan yang didukung oleh pecalang

  • 57

    dan polisi yang menjaga keamanan Obyek wisata Tanah Lot memberikankenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

    3.5 Jenis dan Sumber Data3.5.1 Jenis Data1). Data kuantitatif

    Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dariperusahaan seperti skor jawaban responden, jumlah tenaga kerja pada ObyekWisata Tanah Lot.

    2). Data kualitatifData kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka seperti gambaran umumObyek Wisata Tanah Lot, sejarah berdirinya Obyek Wisata Tanah Lot, strukturorganisasi.

    3.5.2 Sumber Data1). Data primer

    Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primeryang dikumpulkan dalam penelitian ini seperti data yang didapatkan denganobservasi dan kuesioner yang disebarkan kepada responden yaitu PengunjungObyek Wisata Tanah Lot.

  • 58

    2). Data skunderData skunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh peneliti,tetapi telah dikumpulkan oleh pihak lain yang ada hubungannya dengan penelitianini, seperti jumlah pekerja, sejarah perusahaan dan struktur organisasi.

    3.6 Metode Penentuan Sampel3.6.1 Populasi

    Menurut Kuncoro (2003:103) Populasi adalah kelompok elemen yanglengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian yang menjadiobjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Para Wisatawan baikwisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang berkunjung ke ObjekWisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dengan jumlah populasi201.014 orang pada tahun 2009.

    3.6.2 SampelKarena jumlah populasinya tidak terbatas dan tidak pasti maka untuk

    memudahkan mendapatkan jumlah sample digunakan metode penarikan sample yaituPurposive sampling. Menurut Sugiyono (2009:122) Purposive sempling adalahteknik penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini yangmenjadi pertimbangan adalah responden yang pernah berkunjung ke Obyek WisataTanah Lot. Pertimbangan lain adalah responden minimal berumur 17 tahun danpernah menempuh pendidikan kecuali responden / pengunjung yang buta huruf tidak

  • 59

    diperkenankan untuk mengisi kuisioner ini. Hal ini dikarenakan pada usia tersebutmereka mengerti dan mampu menjawab pertanyaan dalam kuisioner sesui denganpengalaman yang diperoleh. Dalam penentuan jumlah sempel mengunakan pedomanyang dirumuskan oleh Ferdinant (2002) yaitu dalam penelitian ini digunakan 21indikator variable dan model kali 5 hingga 10 sehingga menjadi antara 105- 210.Namun demikian berdasarkan pertimbangan keperaktisan dan biaya, jumlah sampelyang digunakan adalah 130 responden.

    3.7 Metode Pengumpulan Data1) Observasi

    Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsungterhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung obyek wisataTanah Lot,yaitu mengenai penerapan bauran pemasaran.

    2) WawancaraYaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsungdengan pengurus,Marketing dan bagian operasional pada obyek wisata TanahLot.

    3) KuisionerYaitu cara pengumpulan data dengan daftar pertanyaan yang terstruktur dandisebarkan kepada responden untuk dimintakan jawaban mengenai indicator-indikator yang berkaitan dengan bauran pemasaran.

  • 60

    3.8 Sekala PengukuranTerdapat 5 skala yang dapat digunakan untuk mengukur hasil

    penelitian antara lain: skala likert, skala gutman, rating scale, semanticdeverensial, dan skala thurstone. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakanskala likert untuk mengukur skala hasil perhitungan rata rata tertimbang dimanaresponden memilih jawaban yang paling tepat dari lima jawaban yang telahdisediakan (Sugiyono,2003 : 86), skala likert yang digunakan adalah dalamkatagori sebagai brikut:

    Sangat setuju : 4Setuju : 3Tidak Setuju : 2Sangat tidak stuju : 1Pengaruh skala Likert tersebut mempunyai beberapa kelebihan, seperti

    kemudahan dalam menyusun pertanyaan, member skor, skor yang lebih tinggimudah dibandingkan dengan skor yang lebih rendah, luwes, lebih flaksibel,danmempunyai fasilitas tinggi dalam mengurutkan berdasarkan intensitas sikaptertentu.

    3.9 Uji InstrumenUji validitas dan reabilitas dilakukan untuk menguji instrumen penelitian

    dimana instrumen yang dipakai dalam penelitian akan dapat berfungsi baik apabilainstrumen tersebut valid dan reliabel. Insturmen yang baik akan mampumengumpulkan data yang benar- benar menggambarkan fenomena yang ada.

  • 61

    a) Uji ValiditasMenurut Sugiyono (2007 : 107) valid berarti instrumen tersebut dapatdigunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal iniberarti mengukur sejauh mana ketepatan pertanyaan yang di dugunakandalam kuisioner untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Lebih lanjutSugiyono (2007 : 115) berpendapat bahwa validitas dapat dilakukan denganmengkorelasasikan antara skor faktor dengan skor total dan bila korelasitiap faktor tersebut positif 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakanConstruct yang kuat. Menurut Husain Umar (2004:127) validitas dalampenelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitiantentang ini atau arti sebenarnya yang diukur.

    b. Uji ReliabilitasReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

    ukur dapat dipercaya atau diandalkan . Reliabilitas menunjukkan apakah suatupengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukanpengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Pengujian reliabilitas ataukeandalan instrument dilakukan dengan menggunakan koefesien AlphaCronbach.

    Umar ( 2003:207) menyatakan nilai suatu instrument dikatakanreliabel bila nilai Alpha Cronbach 0,6 ,dengan rumus sebagai berikut :

  • 62

    2

    21 bb

    kr t t k

    .(3)

    Diminta : rtt = Reliabilitas InstrumenK = Banyak butir pertanyaant2 = variansi total b2 = jumlah varians butir

    Pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini juga dilakukandengan menggunakan computer dengan paket program SPSS for windows.Pengujian ini dilakukan untuk memastikan variabel yang dapat digunakanuntuk penelitian selanjutnya.

    3.10 Analisis Data3.10.1 Analisis faktor

    Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi suatu struktur dankemudian menentukan sampai sebarapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan olehsetiap dimensi (Ghozali, 2006:267). Analisis factor adalah sebuah teknik yangdigunakan untuk mencari faktor- faktor yang mampu menjelaskan hubungan ataukorelasi antara berbagai indikator independen yang diobservasi. Pendekatan analisisfaktor yang digunakan adalah exploratory factor analysis dengan bantuan programSPSS 15.0. Pendekatan ini digunakan apabila faktor yang terbentuk telah ditetapkan

  • 63

    terlebih daluhu. Secara umum, analisis faktor terdiri dari beberapa tahap antara lainsebagai berikut:

    a). Merumuskan masalahDalam merumuskan masalah perlu dilakukan perumusan secara jelas darianalisis faktor tersebut dan variabel-variabel yang akan disertakan harusditerapkan berdasarkan penelitian, teori dan pendapat peneliti. Variabel-variabel dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan modelanalisis faktor sebagai berikut.Xi = Ai1F1+ Ai2F2+.+.+ AimFm + ViUi.(1)Keterangan :

    Xi = variabel ke i yang terstandarisasiAij = koefisien regresi berganda yang distandarisasi dari variabel (i)

    pada common faktor jF = Faktor umumVi = koefisien standar regresi dari variabel i pada faktor khususUi = unique faktor untuk variabel (i)m = jumlah dari faktor - faktor umumFaktor-faktor umum (F) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier darivariabel-variabel yang dapat diamati dengan formula sebagai berikut.Fi = Wi1X + Wi2X2 + Wi3X3 + ..+ WikXk.(2)Keterangan:

  • 64

    F = estimasi faktor ke-iWi = bobot atau koefisien nilai faktor ke-iK = jumlah variabel

    b). Membuat matrik korelasiSemua data yang masuk akan diolah sehingga menghasilkan matrikkorelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabel-variabel tertentu yang tidak memiliki hubungan dengan variabel-variabelyang lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisa. Pada tahap ini diketahuivariabel-variabel yang menimbulkan multikolinearitas yaitu dua variabeldengan koefisien korelasi tinggi dan variabel tersebut dijadikan satu ataudipilih salah satu untuk dianalisa lebih lanjut (barietts test of spehericity).Kemudian digunakan uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) untuk mengetahuikecukupan sampelnya. Analisis faktor dikatakan layak apabila besaranKMO minimal 0,5.

    c). Menentukan jumlah faktorVariabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil langkahdiatas, untuk menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakilidata. Untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima secara empirikdapat dilakukan berdasarkan eigenvalue setiap faktor yang muncul.

  • 65

    Semakin besarnya eigenvalue setiap faktor semakin respentatif faktortersebut untuk mewakili sekelompok variabel. Faktor yang dipilih adalahfaktor yang mempunyai eigenvalue lebih besar atau sama dengan 1.Demikian juga didasarkan pada percentage of variance suatu faktor dapatmenjadi pertimbangan konsumen apabila memilih nilai lebih besar dari 5persen, dan apabila didasarkan pada cumulative of variance ketentuannyaadalah nilai minimum sebesar 60 persen, maka faktor tersebut dapatdigunakan dalam model.

    d). Rotasi faktorHasil penyederhanaan faktor dalam matrik memperlihatkan hubunganantara faktor variabel individual, tetapi dalam faktor-faktor tersebutterdapat banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit untukdiinterpretasikan. Ada tiga pendekatan yang dapat dipakai untukmelakukan rotasi, yaitu quartimax, varimax, dan equimax. Dari tigapendekatan tersebut akan dipilih salah satu metode rotasi yang palingmudah diinterpretasikan.

    e). Interpretasi faktorInterpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabelvariabel yang mempunyai faktor loading tinggi di dalam faktor tersebut.Untuk interpretasi hasil penelitian ini, besarnya loading faktor yang dipakaiadalah minimum sama dengan nilai rata-rata faktor loading ditambah

  • 66

    dengan standar deviasi yang ada pada masing-masing faktor. Variabel yangmempunyai faktor loading kurang dari nilai minimum tersebut di atas,dikeluarkan dari model.

    f). Menentukan ketepatan modelTahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui mampu tidaknyamodel yang menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diujidengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihatjumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yangdiproduksi. Apabila nilai presentase residual semakin tinggi, berartisemakin jelek kemampuan model dalam menjelaskan fenomena yang ada.

  • 67

    BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Objek Wisata Tanah Lot4.1.1 Sejarah Singkat Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali

    Menurut Government Tourist Offiace (2003:8), berdasarkan surat BupatiKepala Daerah Tingkat II Tabanan No. 31 tahun 1988, Tanah Lot merupakan salahsatu dari 21 objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan. Merujuk pada bookletTabanan Tourist Information yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata KabupatenTabanan, potensi pokok yang bisa diandalkan Tanah Lot sebagai objek wisata budayadan pemandangan sebagai site attraction. Selanjutnya dalam booklet tersebutdiinformasikan bahwa Pura Tanah Lot didirikan pada abad XV Masehi oleh PedandaSaksi Bawu Rauh atau Danghyang Nirartha yang berasal dari kerajaan Majapahit,terletak di tengah laut. Di sekitar pura ini terdapat juga beberapa pura kecil dan besar,pura besar yang setara dengan Pura Tanah Lot adalah Pura Pekendungan. Dibagiansebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi umat Hindu.Bila air laut surut para pengunjung dapat langsung ke pelataran pura untukbersembahyang. Di Tanah Lot dapat menyaksikan timbul dan tenggelamnyamatahari, dan menyajikan pemandangan yang sangat indah.

  • 68

    Secara geografis dan administratif pemerintahan, objek wisata Tanah Lotterletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Luas areal objekwisata kurang lebih 87,3 ha dengan batas-batasnya sebagai berikut :Sebelah Utara : Dusun Batugiang ( 900 m dari pantai)Sebelah Timur : Tukad PayungSebelah Selatan : Samudra IndonesiaSebelah Barat : Tukad Yeh Kutikan

    Untuk mencapai objek wisata melalui jalan darat dapat ditempuh daribeberapa tempat dengan jarak yang berbeda, yaitu :

    - Dari Denpasar 30 Km- Dari Tabanan 17 Km- Dari Kediri 14 Km

    Dari Tabanan maupun Kediri objek wisata ini cukup mudah dicapai baikdengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Fasilitas-fasilitaspenunjang yang sudah ada di objek wisata Tanah Lot berupa restoran, penginapan,warung makan, dan kios kesenian,dan juga ada konter konter seperti Quiksilver,Crocs dimana para pedagang umumnya berasal dari Desa Pandak Gede dan Beraban.

    Selain fasilitas-fasilitas usaha tersebut, di objek wisata Tanah Lot terdapatfasilitas pendukung lainnya, seperti :

    1). Balai Peninjauan. Dimaksudkan sebagai