faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

Upload: muammar-rizqi

Post on 13-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    1/9

    133

    JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410 - 9875Vol. 15, No. 2, Desember 2013, Hlm. 133-141 http: //www.tsm.ac.id/JBA

    FAKTORFAKTORYANGMEMPENGARUHIKINERJA

    KEUANGANPERBANKANINDONESIA

    FARAHMARGARETHAdanMARSHEILLYPINGKANZAI

    Universitas Trisakti

    Abstract: This research is performe on order to test the influence of the variable CapitalAdequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional/PendapatanOperasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL) and Net Interest Margin (NIM) towardsReturn on Asset (ROA). The population used in this study is Indonesia public Bank in theperiod of 2007-2011. Data analysis with multiple regression. This result of research showsthat CAR, LDR, BOPO, NPL and NIM positive significant influence toward ROA inIndoensiapublic Bank. The implication of this study is that the banks management andinvestors can improve financial performance with respect to the banks financial ratios tokeep it in the category of healthy banks.

    Keywords: Return on Asset, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, BiayaOperasional/Pendapatan Operasional, Non Performing Loan and Net InterestMargin.

    Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), NonPerforming Loan (NPL)dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA).Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank yang publik di Indonesiaperioda 2007 sampai 2011. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linierberganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa CAR, LDR, BOPO, NPL dan NIMberpengaruh terhadap ROA pada Bank yang publik. Implikasi dari penelitian ini adalahbahwa manajemen dan investor bank dapat meningkatkan kinerja keuangan sehubungandengan rasio keuangan bank untuk tetap dalam kategori bank sehat.

    Kata kunci:Return on asset, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, biayaoperasional/pendapatanoperasional, non performing loan dan net interest margin.

    PENDAHULUAN

    Evaluasi menyeluruh terhadap kinerjaperbankan tahun 2012 dan prospek tahun 2013-2014 menunjukkan perekonomian Indonesiatumbuh cukup tinggi dengan inflasi yang tetapterkendali dan rendah. Hal tersebut tertuang

    dalam Tinjauan Kebijakan Moneter BankIndonesia, Januari 2013. Selanjutnya, kinerjatersebut tidak terlepas dari berbagai kebijakanyang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintahuntuk menjaga stabilitas makro dan momentumpertumbuhan ekonomi nasional ditengah per-lambatan ekonomi dunia.

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    2/9

    Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 15, No. 2 Desember 2013

    134

    Selama 5 tahun terakhir sistem keuang-an dan perbankan menunjukkan kinerja yangpositif dengan ketahanan yang tetap terjagamenurut Direktur Biro Riset Info Bank dalamInfobank Vol XXXV, Maret 2013. Secara umumrisiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional,serta risiko likuditas bank masih relatif rendah.Di tengah penyaluran kredit yang tumbuh me-ningkat, risiko kredit masih terjaga, yang terlihatdari Non Performing Loan (NPL) perbankansebesar 2,02% yang merupakan NPL terendahyang pernah dialami oleh perbankan nasional,berdasarkan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank

    Indonesia 2013. Kinerja intermediasi perbankandapat dipertahankan pada tingkat pertumbuhanyang aman bagi perekonomian. Industri perban-kan masih memegang peranan terbesar dalamsistem keuangan Indonesia.

    Pentingnya menjaga kepercayaan ma-syarakat terhadap bank karena kegiatan utamabank adalah penghimpunan dana dari ma-syarakat kemudian menyalurkannya dengantujuan untuk memperoleh pendapatan. Olehkarenanya Bank Indonesia menerapkan aturan

    tentang kesehatan bank. Kesehatan bank dapatdiartikan sebagai kemampuan suatu bank untukmelakukan kegiatan operasional perbankansecara normal dan mampu memenuhi semuakewajibannya dengan baik dengan cara-carayang sesuai dengan peraturan perbankan yangberlaku menurut Peraturan Bank Indonesia.Dengan adanya aturan tentang kesehatan bankini, perbankan diharapkan selalu dalam kondisisehat sehingga tidak akan merugikan masya-rakat yang berhubungan dengan perbankan.

    Penelitian ini mengacu pada Banik danDas (2013) yang melakukan penelitian dengantujuan untuk mengklasifikasikan bank-bankkomersial di Bangladesh dalam satu kategoriyang berdasarkan karakteristik finansial denganmenggunakan rasio keuangan dan menganalisisdata keuangan dari bank-bank komersial Bang-ladesh. Pengujian penelitian dengan mengguna-kan analisa regresi berganda dan menggunakankoefisien korelasi. Penelitiannya menjelaskanpengaruh loan to assets ratio, non performing

    loan, capital adequacy ratiodan loan to depositratioterhadap financial performanceyang diukurdengan Retrun on Asset (ROA). Hasil peneliti-annya menyatakan bahwa variabel independenberpengaruh terhadap ROA.

    Dalam penelitian ini, digunakan analisisrasio profitabilitas sebagai variabel dependen.Profitabilitas merupakan indikator yang palingtepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Padaumumya ukuran profitabilitas yang digunakanadalah ROA. ROA memfokuskan kemampuanmanajemen bank dalam menghasilkan labadari pengelolaan aset perusahaan yang dimiliki.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitiansebelumnya yaitu, pemilihan variabel indepen-den yang digunakan serta periode penelitian.Variabel independen yang digunakan dalampenelitian ini merupakan variabel yang menurutpenelitian sebelumnya paling berpengaruh ter-hadap kinerja bank. Variabel-variabel tersebutantara lain yaitu Capital Adequacy Ratio(CAR),Loan to Deposit Ratio(LDR), Beban OperasionalPendapatan Operasional (BOPO),Non PerformingLoan(NPL) dan Net Interest Margin(NIM). Oleh

    karena itu perlu diuji kembali konsistensi darivariabel-variabel tersebut dalam mempengaruhikinerja bank khususnya di Indonesia.

    Berdasarkan latar belakang masalahtersebut di atas, maka penelitian ini difokuskanuntuk melihat perbandingan kinerja keuangandari rasio profitabilitas yaitu ROA terhadap rasiokeuangan lainnya seperti CAR yang termasukrasio solvabilitas, LDR yang termasuk rasiolikuiditas, BOPO yang termasuk rasio efisiensi,NPL untuk mengukur risk exposure, serta NIM

    untuk mengukur kemampuan manajemen bankdalam mengelola aktiva produktifnya untukmenghasilkan pendapatan bunga bersih. Jumlahbank yang menjadi populasi penelitian ini adalah33 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) dengan pengukuran menggunakan laporankeuangan bank periode 5 tahun terakhir yaitutahun 2007 sampai 2011.

    Modal Bank harus dapat digunakanuntuk menjaga kemungkinan timbulnya risikokerugian sebagai akibat pergerakan aktiva bank

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    3/9

    ISSN: 1410 - 9875 Farah Margaretha/Marsheilly Pingkan Zai

    135

    sebagai financial intermediary, sedangkan per-gerakan pasiva ke arah aktiva akan menimbul-kan berbagai resiko, dan peningkatan peranan

    aktiva bank sebagai penghasil keuntungan ha-rus dijaga. CAR merupakan indikator terhadapkemampuan bank untuk menutupi penurunanaktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugianbank yang disebabkan oleh aktiva yang berisikodengan kecukupan modal yang dimilikinya.Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemam-puan bank tersebut untuk menanggung risikodari setiap kredit atau aktiva produktif yangberisiko (Wardiah 2013).

    Rasio LDR merupakan ukuran likuiditas

    yang mengukur besarnya dana yang ditempat-kan dalam bentuk kredit yang berasal dari danayang dikumpulkan oleh bank, terutama masya-rakat. Apabila hasil pengukuran jauh berada diatas target dan batasnya, berarti tidak tertutupkemungkinan bank akan mengalami kesulitanlikuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkantekanan pada pendapatan bank (Dendawijaya2009). Semakin tinggi LDR maka laba perusa-haan semakin meningkat dengan asumsi banktersebut mampu menyalurkan kredit dengan

    efektif, sehingga jumlah kredit macetnya akankecil.

    Rasio BOPO sering disebut rasioefisiensi karena digunakan untuk mengukurkemampuan manajemen dalam mengendalikanbiaya operasional terhadap pendapatan opera-sional. Setiap peningkatan biaya operasionalakan berakibat pada berkurangnya laba sebelumpajak dan akhirnya akan menurunkan laba atauprofitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan(Dendawijaya 2009). NPL yang tinggi akan mem-

    perbesar biaya, sehingga berpotensi terhadapkerugian bank. Semakin tinggi rasio ini makaakan semakin buruk kualitas kredit bank yangmenyebabkan jumlah kredit bermasalah semakinbesar, dan oleh karena itu bank harus menang-gung kerugian dalam kegiatan operasionalnyasehingga berpengaruh terhadap penurunanlaba (ROA) yang diperoleh bank (Kasmir 2010).

    Rasio terakhir yaitu NIM sangat di-pengaruhi oleh perubahan suku bunga sertakualitas aktiva produktif. Bank perlu berhati-hati

    dalam memberikan kredit sehingga kualitasaktiva produktifnya tetap terjaga. Dengan kualitaskredit yang bagus dapat meningkatkan penda-

    patan bunga bersih sehingga pada akhirnyaberpengaruh terhadap laba bank. Pendapatanbunga bersih yang tinggi akan mengakibatkanmeningkatnya laba sebelum pajak sehinggaROA pun bertambah (Slamet 2008).

    Menurut penelitian Widyastuti danMandagie (2010), modal bank merupakanengine dari pada kegiatan bank, kalau kapa-sitas mesinnya terbatas maka sulit bagi banktersebut untuk meningkatkan kapasitas kegiatanusahanya khususnya dalam penyaluran kredit.CAR di bawah ketentuan Peraturan Bank Indo-nesia tidak mempunyai peluang untuk mem-berikan kredit. Namun, kegiatan utama bankadalah menghimpun dana dan menyalurkannyakembali dalam bentuk kredit. Dengan CARyang cukup atau memenuhi kententuan, banktersebut dapat beroperasi sehingga terciptalahlaba. Dengan kata lain semakin tinggi CARsemakin baik kinerja suatu bank. Penyalurankredit yang optimal, dengan asumsi tidak terjadi

    macet akan menaikkan laba yang akhirnya akanmeningkatkan ROA, karena semakin besarCAR maka ROA yang diperoleh bank semakinbesar, karena semakin besar Capital AdequacyRatio (CAR) maka semakin tinggi kemampuanpermodalan bank dalam menjaga kemungkinantimbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya,sehingga kinerja bank juga akan meningkat.Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitianMaharidan (2008). Besarnya modal suatu bank,akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masya-

    rakat terhadap kinerja bank. Dengan demikiandapat dirumuskan bahwa CAR berpengaruhpositif signifikan terhadap ROA. Hal tersebutsesuai dengan hasil penelitian dari Mahardian(2008) serta Widyastuti dan Mandagie (2010)yang menyatakan bahwa rasio CAR berpeng-aruh positif signifikan terhadap ROA. Hipotesisyang diajukan dalam penelitian ini mengenaipengaruh CAR terhadap kinerja bank yangdiukur dengan ROA adalah sebagai berikut:H1 Rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    4/9

    Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 15, No. 2 Desember 2013

    136

    Peningkatan LDR berarti penyalurandana ke pinjaman semakin besar sehingga labaakan meningkat (Banik dan Das 2013). Pening-katan laba tersebut mengakibatkan kinerjabank yang diukur dengan ROA semakin tinggi.Oleh karena itu pihak manajemen harus dapatmengelola dana yang dihimpun dari masyarakatuntuk kemudian disalurkan kembali dalam ben-tuk kredit (Sudiyatno dan Suroso 2010). Hal iniberarti bahwa semakin tinggi LDR sampaidengan batas tertentu maka akan semakinbanyak dana yang disalurkan dalam bentukkredit maka akan meningkatkan pendapatan

    bunga sehingga ROA semakin tinggi. Sesuaidengan teori yang tertuang dalam penelitianSupatra (2007) yaitu peningkatan LDR disebab-kan peningkatan dalam pemberian kredit atau-pun penarikan dana oleh masyarakat dimanahal ini dapat mempengaruhi likuiditas bank yangberpengaruh terhadap tingkat kepercayaanmasyarakat. Dengan demikian dapat dirumus-kan bahwa LDR berpengaruh positif signifikanterhadap ROA. Hal tersebut sesuai dengan hasilpenelitian dari Banik dan Das (2013), Sudiyatno

    dan Suroso (2010) serta Supatra (2007) yangmenyatakan bahwa rasio LDR berpengaruhpositif terhadap ROA. Hipotesis yang diajukandalam penelitian ini mengenai pengaruh LDRterhadap kinerja bank yang diukur dengan ROAadalah sebagai berikut:H2 Rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA

    Semakin rendah tingkat rasio BOPOberarti semakin baik kinerja manajemen banktersebut, karena lebih efisien dalam menggu-

    nakan sumber daya yang ada di perusahaan.Menurut penelitian Mawardi (2005), semakinkecil rasio ini, berarti bahwa kinerja bank se-makin baik. Hal ini disebabkan karena tingkatefisiensi bank dalam menjalankan operasinyaberpengaruh terhadap pendapatan atau earningyang dihasilkan oleh bank tersebut (Mahardian2008). Jika kegiatan operasional dilakukandengan efisien, dalam hal ini nilai rasio BOPOrendah, maka pendapatan yang dihasilkan banktersebut akan naik (Supatra 2007). Efisiensi

    operasi rasio BOPO berpengaruh negatif ter-hadap kinerja perbankan yang diukur denganROA sesuai dengan hasil penelitian Sudiyatnodan Suroso (2010), Mawardi (2005), Mahardian(2008) dan Supatra (2007). Hipotesis yang di-ajukan dalam penelitian ini mengenai pengaruhBOPO terhadap kinerja bank yang diukur de-ngan ROA adalah sebagai berikut:H3 Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap

    ROA

    Pengaruh NPL terhadap ROA didukungdari beberapa penelitian sebelumnya yang

    menunjukkan bahwa NPL mempunyai pengaruhyang negatif terhadap ROA, artinya setiap ke-naikan jumlah NPL akan berakibat menurunnyaROA (Mahardian 2008). Hal ini terjadi karenaperaturan Bank Indonesia perihal NPL yangmengatur bahwa setiap kenaikan outstandingpinjaman yang diberikan mencakup dengancadangan aktiva produktif dengan cara men-debet rekening biaya cadangan aktiva produktifdan mengkredit rekening cadangan penghapusanaktiva produktif, sehingga setiap kenaikan out-

    standing pinjaman yang diberikan akan menam-bah biaya cadangan aktiva produktif yang padaakhirnya mempengaruhi ROA bank (Supatra2007). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitiandari Mawardi (2005), Mahardian (2008) danSupatra (2007) yang menyatakan bahwa rasioNPL berpengaruh negatif signifikan terhadapROA.Hipotesis yang diajukan dalam penelitianini mengenai pengaruh NPL terhadap kinerjabank yang diukur dengan ROA adalah sebagaiberikut:

    H4Rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA

    NIM digunakan untuk mengukur kemam-puan manajemen bank dalam menghasilkanpendapatan dari bunga dengan melihat kinerjabank dalam menyalurkan kredit, mengingatporsi terbesar pendapatan operasional bankberasal dari selisih bunga dari kredit yang disalur-kan dengan simpanan yang diterima (Widyastutidan Mandagie 2010). Semakin besar NIM me-nunjukkan semakin efektif bank dalam penem-

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    5/9

    ISSN: 1410 - 9875 Farah Margaretha/Marsheilly Pingkan Zai

    137

    patan aktiva perusahaan dalam bentuk kredit,sehingga ROA bank akan meningkat. Semakinbesar NIM suatu bank maka semakin besar

    juga ROA yang diperoleh bank tersebut, yangberarti kinerja keuangan bank semakin membaikdan meningkat (Supatra 2007). Dengan demiki-an dapat dirumuskan bahwa NIM berpengaruhpositif terhadap ROA. Hal tersebut sesuai de-ngan penelitian Mawardi (2005), Widyastuti danMandagie (2010) serta Supatra (2007) yangmenyatakan bahwa NIM berpengaruh positifterhadap ROA. Hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini mengenai pengaruh NIM terhadapkinerja bank yang diukur dengan ROA adalahsebagai berikut:H5 Rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA

    METODA PENELITIAN

    Populasi merujuk pada sekumpulanorang atau objek yang memiliki kesamaandalam satu atau beberapa hal dan membentukmasalah pokok dalam suatu riset khusus.

    Populasi pada penelitian ini adalah Bank UmumKonvensional yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) periode 2007 sampai dengantahun 2011. Adapun sampel penelitian ini di-ambil setelah memenuhi beberapa kriteria yangberlaku bagi penerapan definisi operasionalvariabel. Teknik pengambilan sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metodepurposive sampling, yaitu sampel yang ditarikdengan menggunakan pertimbangan. Kriteriapemilihan sampel yang akan diteliti adalah 1.

    Bank yang terdaftar di BEI yang mempunyailaporan keuangan lengkap dan telah dipubli-kasikan di Bank Indonesia yang diakses daritahun 2007 sampai tahun 2011 sebanyak 31bank; 2. Laporan keuangan harus mempunyaitahun buku yang berakhir 31 Desember tiapperiode. Data dalam penelitian ini didapat daridata sekunder, yaitu Laporan Pengawasan Per-bankan yang dipublikasikan Bank Indonesia,mengingat data keuangan tersebut dinilai validdan dapat diakses oleh masyarakat luas.

    Variabel dependen dalam penelitian iniadalah ROA (profitabilitas). Adapun kriteriapenilaian berdasarkan kinerja profitabilitas bank

    pada bank publikdi Bursa Efek Indonesia.Sedangkan variabel independen dalam penelitianini adalah CAR, LDR, BOPO, NPL dan NIM.Variabel dependen dalam penelitian ini adalahReturn on Assets (ROA). ROA didapat dariPerhitungan Rasio Laporan Keuangan tiapBank yang dilaporakan ke Bank Indonesia.Variabel independen dalam penelitian ini terdiriCapital Adequacy Ratio (CAR) didapat dariPerhitungan Rasio Laporan Keuangan tiap

    Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia, Loanto Deposit Ratio (LDR) didapat dari PerhitunganRasio Laporan Keuangan tiap Bank yang dila-porkan ke Bank Indonesia, Beban OperasionalPendapatan Operasional (BOPO) didapat dariPerhitungan Rasio Laporan Keuangan tiapBank yang dilaporakan ke Bank Indonesia, NonPerforming Loan (NPL) didapat dari PerhitunganRasio Laporan Keuangan tiap Bank yang dila-porkan ke Bank Indonesia, Net Interest Margin(NIM) didapat dari Perhitungan Rasio Laporan

    Keuangan tiap Bank yang dilaporkan ke BankIndonesia.

    Teknik analisis data yang dilakukandalam penelitian ini adalah analisis regresiberganda. Adapun persamaan regresi lineraberganda yang digunakan adalah sebagaiberikut:

    ROA =+CAR +LDR +BOPO +NPL +5NIM +

    HASIL PENELITIAN

    Gambaran Umum Perbankan IndonesiaOperasi bisnis perbankan di Indonesia

    harus diawasi secara langsung oleh bank sentral.Pengawasan kegiatan operasional bank yangdilakukan Bank Indonesia dimaksudkan agarbank-bank dapat beroperasi dengan menerap-kan prinsip kehati-hatian. Pengawasan tersebutsifatnya untuk memberikan perlindungan masya-rakat dan menjaga kepercayaan masyarakat

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    6/9

    Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 15, No. 2 Desember 2013

    138

    terhadap bisnis perbankan, oleh karena ituprinsip kehati-hatian harus selalu diutamakan(Kasmir 2010).

    Praktik perbankan di Indonesia yangdiatur dalam Undang-Undang Perbankannomor 7 tahun 1992 yang telah disempurnakanmelalui Undang-Undang nomor 10 tahun 1998,saat ini memiliki beberapa jenis bank yangdapat ditinjau dari berbagai segi, namun yangmenjadi bahan penelitian yaitu bank publik diIndonesia sebanyak 31 bank, yaitu bank umummilik negara ada 4 bank, bank milik swastanasional ada 26 bank, bank milik pemerintah

    daerah ada 1 bank.Berikut hasil pengujian hipotesis:

    Tabel 1 Penguj ian Hipotesis

    Variabel B Sig. Keterangan

    CAR 0,032 0,031 H1diterima

    LDR 0,010 0,003 H2diterima

    BOPO -0,071 0,000 H3diterima

    NPL -0,075 0,026 H4diterima

    NIM 0,203 0,000 H5diterima

    Hipotesis pertama yang diajukan me-nyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)berpengaruh positif dan signifikan terhadapReturn On Asset (ROA). Dari hasil penelitiandiperoleh nilai koefisien transformasi regresiuntuk variabel Capital Adequacy Ratio sebesar0,032 dengan nilai signifikansi sebesar 0,031lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesispertama yang menyatakan bahwa Capital

    Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifi-kan terhadap Return on Asset dapat diterima.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasemakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR)maka Return On Asset (ROA) yang diperolehbank akan semakin besar, karena semakinbesar Capital Adequacy Ratio (CAR) makasemakin tinggi kemampuan permodalan bankdalam menjaga kemungkinan timbulnya risikokerugian kegiatan usahanya, sehingga kinerja

    bank juga akan meningkat. Selain itu, semakintinggi permodalan bank maka bank dapatmelakukan ekspansi usahanya dengan lebihaman. Adanya ekspansi usaha pada akhirnyaakan mempengaruhi kinerja keuangan bankyang bersangkutan. Hasil temuan ini mendukunghasil penelitian dari penelitian Banik dan Das(2013), Mahardian (2008), Widyastuti danMandagie (2008) yang menunjukkan bahwaCapital Adequacy Ratio berpengaruh positifsignifikan terhadap Return On Asset.

    Hipotesis kedua yang diajukan me-nyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR)

    berpengaruh positif dan signifikan terhadapReturn on Asset (ROA). Dari hasil penelitiandiperoleh nilai koefisien transformasi regresiuntuk variabel Loan to Deposit Ratio sebesar0,010 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesiskedua yang menyatakan bahwa Loan to DepositRatioberpengaruh positif dan signifikan terha-dap Return on Assetdapat diterima.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwajika kemampuan bank dalam menyalurkan kre-

    dit terhadap dana pihak ketiga yang terkumpuladalah tinggi, maka semakin tinggi pula kredityang diberikan pihak bank dan akan mening-katkan laba bank yang bersangkutan, dengankata lain kenaikan Loan to Deposit Ratio akanmeningkatkan Return on Asset, sehingga kiner-ja keuangan bank akan semakin baik denganasumsi bank tersebut mampu menyalurkankredit dengan efektif sehingga jumlah kreditmacetnya akan kecil. Hasil temuan ini mendu-kung hasil penelitian Banik dan Das (2013),

    Sudiyatno dan Suroso (2010) dan Supatra (2007)yang menunjukkan bahwa Loan to DepositRatioberpengaruh positif signifikan terhadapReturn on Asset.

    Hipotesis ketiga yang diajukan menya-

    takan bahwa Biaya Operasional/Pendapatan

    Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap Return on Asset(ROA).

    Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien

    transformasi regresi untuk variabel BOPO se-

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    7/9

    ISSN: 1410 - 9875 Farah Margaretha/Marsheilly Pingkan Zai

    139

    besar -0,071 dengan nilai signifikansi sebesar

    0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

    hipotesis ketigayang menyatakan bahwa Biaya

    Operasional/Pendapatan Operasional berpeng-aruh negatif dan signifikan terhadap Return on

    Assetdapat diterima.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    jika BOPO meningkat yang berarti efisiensi me-

    nurun, maka Return on Assetyang diperoleh

    bank akan menurun. Hal ini disebabkan karena

    tingkat efisiensi bank dalam menjalankan ope-

    rasinya berpengaruh terhadap pendapatan atau

    earningyang dihasilkan oleh bank tersebut.

    Jika kegiatan operasional dilakukan denganefisien, dalam hal ini nilai rasio BOPO rendah,

    maka pendapatan yang dihasilkan bank terse-

    but akan naik. Selain itu, besarnya rasio BOPO

    juga disebabkan karena tingginya biaya dana

    yang dihimpun dan rendahnya pendapatan

    bunga dari penanaman dana. Semakin besar

    BOPO semakin kecil Return on Asset. Hasil

    temuan ini mendukung hasil penelitian dari

    Mawardi (2005) serta Sudiyatno dan Suroso

    (2010) yang menunjukkan bahwa BOPO ber-

    pengaruh negatif signifikan terhadap Return on

    Asset.

    Hipotesis keempat yang diajukan me-

    nyatakan bahwa Non Performing Loan (NPL)

    berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

    Return on Asset(ROA). Dari hasil penelitian

    diperoleh nilai koefisien transformasi regresi

    untuk variabel Non Performing Loan sebesar-

    0,075 dengan nilai signifikansi sebesar 0,026

    lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis

    keempat yang menyatakan bahwa Non Per-forming Loanberpengaruh negatif dan signifikan

    terhadapReturn on Assetdapat diterima.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    semakin besar Non Performing Loanmaka

    Return on Assetyang diperoleh akan semakin

    kecil. Peningkatan Non Performing Loanakan

    mempengaruhi profitabilitas bank, karena

    semakin tinggi Non Performing Loan (NPL)

    maka akan semakin buruk kualitas kredit bank

    yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

    semakin besar, dan oleh karena itu bank harus

    menanggung kerugian dalam kegiatan opera-

    sionalnya sehingga berpengaruh terhadappenurunan laba (ROA) yang diperoleh bank.

    Non Performing Loan(NPL) yang rendah meng-

    indikasikan kinerja keuangan bank semakin

    baik. Hasil temuan ini mendukung hasil peneli-

    tian dari Banik dan Das (2013), Mawardi (2005),

    Mahardian (2008) dan Supatra (2007) yang

    menunjukkan bahwa Non Performing Loan

    berpengaruh negatif signifikan terhadap Return

    on Asset.

    Hipotesis kelima yang diajukan me-nyatakan bahwa Net Interest Margin (NIM)

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Return on Asset(ROA). Dari hasil penelitian

    diperoleh nilai koefisien transformasi regresi

    untuk variabel Net Interest Marginsebesar 0,203

    dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih

    kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis kelima

    yang menyatakan bahwa Net Interest Margin

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Return on Assetdapat diterima.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    Net Interest Marginyang menunjukkan kemam-

    puan manajemen bank dalam mengelola aktiva

    produktif untuk menghasilkan pendapatan bu-

    nga bersih semakin besar maka akan mening-

    katkan pendapatan bunga atas aktiva produktif

    yang dikelola bank, sehingga semakin besar

    Net Interest Marginmenunjukkan semakin efek-

    tif bank dalam penempatan aktiva perusahaan

    dalam bentuk kredit, sehingga Return on Asset

    bank akan meningkat. Semakin besar NetInterest Margin suatu bank semakin besar

    Return on Asset yang diperoleh bank tersebut.

    Kinerja keuangan bank semakin membaik dan

    meningkat. Hasil temuan ini mendukung hasil

    penelitian Mawardi (2005), Widyastuti dan

    Mandagie (2010) serta Supatra (2007) yang

    menunjukkan bahwa Net Interest Margin ber-

    pengaruh positif signifikan terhadap Return on

    Asset.

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    8/9

    Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 15, No. 2 Desember 2013

    140

    PENUTUP

    Penelitian ini mencoba untuk menelitipengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), LoanDeposit Ratio(LDR), Beban Operasional Pen-dapatan Operasional (BOPO), Net PerformingLoan (NPL) dan Net Interest Margin (NIM)terhadap Return on Asset (ROA) sebagaigambaran dari kinerja keuangan perbankan.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menun-jukkan bahwa seluruh hipotesis diterima. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat diterapkan olehmanajer keuangan, manajer investasi dan juga

    oleh investor. Adapun implikasi manajerial daripenelitian ini adalah (1) Bagi pihak manajemendi masing-masing bank dapat memanfaatkandan memperhatikan rasio keuangan CAR, LDR,BOPO, NPL dan NIM terhadap rasio profitabilitas,yaitu ROA. Dengan tujuan meningkatkan kinerjakeuangan bank untuk selalu masuk dalamkategori bank sehat sehingga masyarakat danpara investor memilih untuk melakukan transaksiperbankan dan berinvestasi pada bank tersebut;(2) Bagi pihak investor dapat mempermudah

    investor dalam melakukan investasi dan menen-

    tukan bank-bank apa saja yang memiliki prospekyang menguntungkan dengan menggunakanrasio keuangan bank yaitu CAR, BOPO, LDR,NPL dan NIM. Dikarenakan kelima rasio keu-angan tersebut terbukti mempengaruhi rasioprofitabilitas yaitu ROA, sehingga dengan nilaiROA yang sesuai dengan rasio keuangan lain-nya maka investor berpotensi untuk memperolehreturn yang lebih besar; (3) Bagi pengambilkebijakan perbankan bahwa kinerja perbankandapat ditingkatkan dengan cara menerapkanManajemen Risiko secara konsisten dan konse-kuen dan tetap menjaga Non Performing Loan

    (NPL) kurang dari 5%. Peningkatan laba dapatjuga dengan cara mengoptimalkan modal yangada. Penambahan produk baru juga pentingkarena dapat memberikan kontribusi laba darifee based income. Faktor efisiensi perlu di-perhatikan pula, karena dengan meningkatkanefisiensi dengan cara mengurangi biaya operasiseperti penggunaan telepon, biaya promosi danmeningkatkan pendapatan operasi dapat me-nambah laba operasi yang akhirnya meningkat-kan ROA (Dendawijaya 2009).

    REFERENSI :

    Bank Indonesia, 2013. Tinjauan Kebijakan Moneter: Evaluasi Perekonomian dan Perbankan Tahun 2012, Prospek2013-2014 dan Kebijakan Bank Indonesia. Januari.

    Banik, B.P. dan P.C. Das. 2013. Comparison of Financial Performance of State Owned Commercial Banks : A CaseStudy of Bangladesh. International Journal of Science and Research, Vol. 2 Issue 2, February, hlm. 423-428.

    Dendawijaya, Lukman. 2009.Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.Ghalia.Gul S., F. Irshad dan K. Zaman. 2011. Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan.The Romanian Economic

    Journal, Year XIV, March, hlm. 61-87.Infobank, No. 408, Maret 2013, Vol XXXV.Infobank (Analisis Strategi Perbankan dan Keuangan) No. 409 April 2013 Vol. XXXVI.Jha, S. dan X. Hui. 2012. A comparison of financial performance of commercial banks: A case study of Nepal.

    African Journal of Business Management, Vol. 6, hlm. 7601-7611.Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan

    Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 Juni 2007).Jurnal Ekonomi Universitas Diponegoro.

    Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia(Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis dan Strategi,Vol. 14, No.1, Juli.

  • 7/25/2019 Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan indonesia

    9/9

    ISSN: 1410 - 9875 Farah Margaretha/Marsheilly Pingkan Zai

    141

    Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi, Cetakan keempat. Jakarta: Salemba Empat.Munawir. 2010.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.Ongore, V.O. dan G.B. Kusa. 2013. Determinants of Financial Performance of Commercial Banks in Kenya.

    International Journal of Economics and Financial Issues, Vol. 3, No. 1, hlm. 237-252.Riyadi, Slamet. 2008, Banking Assets and Liability Management. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

    Universitas IndonesiaSilvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Erlangga.Sudiyatno, Bambang dan Suroso, Jati. (2010). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR

    Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang Go PublicDi Bursa Efek Indonesia (Periode2005-2008). Dinamika Keuangan dan PerbankanVol. 2, No. 2, hlm. 125-137.

    Supatra, Muljanto. 2007,Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap ROA, Jakarta: Kajian Ekonomi danKeuangan, Vol. 7, No. 4, hlm. 103-115.

    Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan, Bandung: CV Pustaka Setia.Widyastuti, Tri dan Mandagie. 2010. Pengaruh CAR, NIM, dan LDR terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan.

    Akuntabilitas: Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 10 No. 1 September 2010, hlm.18-25

    Zhang. X. dan Daly, K. 2012. Performance of China-owned banks in Hong Kong. The International Journal ofBanking and Finance, Vol. 9, Issue 3, hlm. 72-87.