faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA
PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2007-2011)
Farisah Hasniar
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma
Jln. Margonda Raya 100, Depok – 16424
Pembimbing : Dr. Widyatmini
Dosen Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma
ABSTRACT
This study aims to determine the factors that affect the timely submission
of financial reports. The factors test in the debt to equity ratio, public ownership,
profitability, reputation and firm size KAP either simultaneously or partially on
the company's consumer goods industry the period 2007-2011.
Sampling technique in this study using purposive sampling method and
data used are secondary data published. The number of samples used is 29
company research and data analysis methods used were logistic regression
analysis.
Test results omnibus test (simultaneous) obtained a value of 23.549 with a
significance of 0.000 <0.05 then the simultaneous debt to equity ratio, public
ownership, profitability, reputation KAP and firm size significantly influence the
timeliness of financial reports. While partially Firm profitability and reputation
significantly influence the timeliness of financial reports.
Keywords: Timeliness, debt to equity ratio, public ownership, profitability,
reputation KAP, firm size
PENDAHULUAN
Tepat waktu didefinisi sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh
pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau
kemampuan untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu suatu informasi
dikatakan tidak relevan jika tidak disampaikan tepat waktu. Informasi terus
tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (Chariri dan Ghozali,
2001). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh adanya
berita buruk (bad news) dan berita baik (good news) sehingga mengindikasikan
adanya noise dalam informasi tersebut (Givoly dan Palmon dalam Wirakusuma,
2010).
Fakta di Indonesia menunjukkan bahwa ada sebagian perusahaan yang
patuh menyampaikan laporan dengan tepat waktu dan ada sebagian perusahaan
yang terlambat penyampaikan laporan keuangan. Data Bapepam menyebutkan,
jumlah emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya cukup tinggi.
Tahun 2001 sebanyak 64 emiten dikenai denda, tahun 2002 sebanyak 86 emiten,
tahun 2003 berkurang menjadi 81 emiten dan kembali menurun menjadi 67
emiten di tahun 2004. Jumlah emiten yang dikenai denda oleh bapepam
meningkat signifikan tahun 2005 yaitu sebanyak 160 emiten. Tahun 2006
meningkat menjadi 170 emiten. Pada tahun 2008 sampai 2010 terjadi penurunan
yakni 55 emiten, 50 emiten dan 40 emiten pada tiap tahunnya. Perusahaan yang
tergolong terlambat dalam penyampaian laporan keuangan tersebut sekitar 20%
berasal dari sektor industry barang konsumsi. Fenomena inilah yang menarik
untuk dicermati karena Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan
ceriminan tingkat kepatuhan perusahaan-perusahaan go public terhadap peraturan
yang sudah ditetapkan.
Di Indonesia terdapat beberapa penelitian mengenai ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Kadir (2011) melakukan penelitian faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada sektor perusahaan
manufaktur di Indonesia. Hasil penelitiannya mengemukakan ukuran perusahaan,
profitabilitas, rasio gearing, pos-pos luar biasa dan umur perusahaan tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
manufaktur. Sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
manufaktur.
Luluk (2009) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan adalah ukuran perusahaan dan kepemilikan pihak
dalam. Sedangkan debt to equity ratio, profitabilitas, umur perusahaan dan
kepemilikan pihak luar tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Suharli dan Rachpriliani (2008) melakukan penelitian terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pada perusahaan go public di
Indonesia. Hasil penelitiannya likuiditas, profitabilitas dan KAP berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan go public di Indonesia.
Sedangkan faktor kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Penelitian Hilmi dan Ali (2008) meneliti bahwa profitabilitas, likuiditas,
kepemilikan publik dan reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Sedangkan leverage ukuran perusahaan dan opini auditor
tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Ukago (2004) menyimpulkan bahwa debt to equity ratio, profitabilitas dan
kompleksitas operasi berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Faktor ukuran perusahaan, outsider ownership concretation, insider ownership
concretation, tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Adanya perbedaan hasil dari beberapa penelitian terdahulu terhadap
beberapa faktor yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mencoba menguji
kembali keterbatasan penelitian terdahulu. Adapun faktor-faktor yang diuji
kembali dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, kepemilikan publik,
profitabilitas, reputasi KAP dan ukuran perusahaan. Periode penelitian
menggunakan time series selama lima tahun, periode waktu yang belum pernah
diteliti sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda
dengan penelitian sebelumnya dan sektor yang lebih spesifik yaitu sektor Industri
Barang Konsumsi. Sektor Industri Barang Konsumsi di pilih karena tinggkat DER
paling tinggi, jumlah asset dan kepimilikan publik yang paling rendah diantara
sektor lain yang dapat menyebabkan terlambatnya penyampaian laporan keuangan
perusahaan.
Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara dengan penyajian
informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Informasi tepat
waktu akan mempengaruhi kemampuan manajer dalam merespon setiap kejadian
atau permasalahan. Apabila informasi itu tidak disampaikan dengan tepat waktu
akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi
kualitas keputusan. Informasi tepat waktu juga akan mendukung manajer
menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka. (Suharli
dan Harahap, 2008). Informasi tidak dapat dikatakan relevan jika tidak tepat
waktu, informasi harus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi
tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan
(Chariri dan Ghozali, 2001 dalam Noviandi, 2007). Informasi mengenai kondisi
dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai
laporan keuangan. Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan
seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan
dalam perusahaan yang akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat
prediksi dan keputusan. (Srimindarti, 2008).
Debt To Equity Ratio
rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang dibiayai oleh
penggunaan hutang. Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi berarti
sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai aktivanya. Sedangkan
perusahaan yang mempunyai leverage rendah lebih banyak membiayai
investasinya dengan modal sendiri. Dengan demikian semakin tinggi leverage
berarti semakin tinggi resiko karena ada kemungkinan bahwa perusahaan tersebut
tidak bisa melunasi kewajiban hutangnya baik pokok maupun bunganya.
Perusahaan cenderung akan telat dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Kepemilikan Publik
Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar perusahaan mempunyai kekuatan
yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media masa berupa kritikan
atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya
konsentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar
sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai
keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan.
Dengan adanya pengawasan dari pihak luar perusahaan, maka pihak
manajemen dituntut harus mampu untuk menunjukkan kinerja yang baik, karena
jika kinerja pihak manajemen baik maka pemegang saham akan mendukung
keberadaan manajemen. Manajemen sebagai penyedia informasi dituntut untuk
menyajikan informasi secara relevan dan tepat waktu
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan
untuk menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin
tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.
Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka diduga perusahaan akan
semakin cepat menyerahkan laporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki
profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut
mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan
menyerahkan laporan keuangan lebih segera atau tepat waktu.
Reputasi KAP
Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan
kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk
menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu,
perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik.
KAP yang lebih besar mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan
KAP kecil. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai
jasa kantor akuntan publik (KAP) besar cenderung tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang
terdapat didalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen
mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun
pihak internal perusahaan. Perusahaan besar cenderung untuk menyajikan laporan
keuangan lebih tepat waktu dari pada perusahaan kecil (saleh, 2004). Semakin
besar perusahaan maka semakin banyak pula informasi yang terkandung
didalamnya. Pihak manajemen harus mengolah informasi tersebut dengan baik
untuk dilaporakan pada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan argument di atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :
H1 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H2 : Kepemilikan Publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H4 : Reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H6 : Debt to equity ratio, kepemilikan publik, profitabilitas, reputasi KAP dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah perusahaan go public sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai
dengan yang dikehendaki oleh peneliti. Pemilihan sampel dilakukan secara
purposive berdasarkan kriteria yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel
diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel
penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Adapun
kriteria-kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :
1. Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang listing di BEI pada tahun
2007 – 2011.
2. Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang delisting di BEI pada tahun
2007-2011.
3. Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang menerbitkan laporan
keuangan auditan per 31 Desember untuk tahun 2007 – 2011.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dipublikasikan. Sumber data berasal dari Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) . Adapun data sekunder secara lengkap yang digunakan adalah laporan
keuangan (annual report) perusahaan-perusahaan industri barang konsumsi untuk
tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011.
Data yang digunakan sebagai berikut :
1. Pengumuman penyampaian laporan keuangan auditan tahun 2007 – 2011
2. Jumlah kepemilikan publik tahun 2007 – 2011
3. Laba bersih setelah pajak tahun 2007 – 2011
4. Modal sendiri tahun 2007 – 2011
5. Total aktiva tahun 2007 – 2011
6. Total Kewajiban tahun 2007 – 2011
Identifikasi dan Pengukuran Variabel
1. Ketepatan waktu : perusahaan dikategorikan terlambat jika laporan
keuangan dilaporkan setelah tanggal 31 Maret, sedangkan perusahaan
yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaiakan laporan
keuangan sebelum tanggal 1 April.
2. Debt to Equity Ratio : DER dikenal juga dengan rasio leverage. Rasio ini
diukur dengan membandingkan total kewajiban atau htang dengan modal
sendiri.
3. Kepemilikan Publik : Variabel ini diukur dengan melihat dari berapa besar
saham yang dimiliki oleh publik pada perusahaan industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI. Pada ICMD telah dinyatakan jumlah
besarnya kepemilikan publik.
4. Profitabilitas (ROA) : Variabel yang mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan memperoleh laba. Profitabilitas diproksikan
dengan Return on Assets (ROA).
5. Reputasi KAP (KAP) : Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy.
Kategori perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan
KAP Big 4 diberi kode 1 dan kategori perusahaan yang menggunakan jasa
selain KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4 diberi kode 0.
6. Ukuran Perusahaan (SIZE) : Ukuran perusahaan dapat dinilai dari total
nilai aktiva, total penjualan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Pada
penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan proksi Total
Aktiva.
Alat Analisis yang Digunakan
Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate dengan
menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah
variabel-variabel debt to equity ratio, kepemilikan publik, profitabilitas, reputasi
KAP dan ukuran perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Regresi logistik sebetulnya mirip dengan analisis diskriminan yaitu kita ingin
menguji apakah probabilitas terjadinya variabel tertikat dapat diprediksi dengan
variabel bebasnya. Namun demikian, asumsi multivariate normal distribution
tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel
kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis
dengan Logistic Regression karena tidak perlu asumsi normalitas data pada
variabel bebasnya (Ghozali, 2002).
Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Ln TL
1-TL = α + β1DER + β2PUBLIC + β3ROA + β4KAP + β5SIZE + ε
Keterangan :
Ln TL
1-TL = dummy variabel ketepatan waktu (kategori 0 untuk perusahaan yang
tidak tepat waktu, kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu)
DER = Debt to Equity Ratio
PUBLIC = Kepemilikan publik
ROA = Profitabilitas perusahaan (Return on Asset)
KAP = Reputasi auditor pada Kantor Akuntan Publik (kategori 0 untuk
KAP yang tidak berafiliasi dengan Big4, kategori 1 untuk KAP
yang berafiliasi dengan Big4)
SIZE = Ukuran perusahaan
Analisis pengujian dengan regresi logistik menurut Ghozali (2002)
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Menilai Kelayakan Model Regresi
Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model
regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian kelayakan model
regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test
yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Homser
and Lemeshow. Syarat uji :
- Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
- Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
b. Penilaian Keseluruhan Model (overall model fit)
Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model regresi
(overall model fit). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai
antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan
nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1).
c. Model Summary
Model summary dalam regresi logistik pada Nagelkerke’s R2 sama
dengan pengujian R2 pada persamaan linear. Tujuan Model summary
adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel
independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
d. Omnibus Test of Model Coefficient (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji secara simultan atau serentak.
Jika pengujian Omnibus Test of Model Coefficient menunjukkan hasil
signifikan, maka secara keseluruhan variabel independen yang
dimasukkan dalam model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang
dikeluarkan dalam model. Syarat uji :
- Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
- Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
e. Menguji Koefisien Regresi (Parsial)
Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5%. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-
value (probabilitas value). Jiak p-value (signifikansi) > α, maka
hipotesis alternative ditolak. Sebaliknya jika p-value < α, maka
hipotesis diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perusahaan dikatakatan tepat waktu dalam menyampaiakan laporan
keuangannya apabila perusahaan tersebut menyampaiakan laporan keuangan
selambat-lamabtnya pada tanggal 31 Maret. Selebihnya perusahan dinilai
terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan. Berikut jumlah
ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan :
Tabel 1 : Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan
Jumlah Persentase
Tepat waktu 98 67,6%
Tidak tepat waktu 47 32,4%
Total 145 100%
Sumber : data sekunder yang telah diolah
Dari tabel 1 menunjukkan sampel perusahaan selama 2007-2011 sebagian
besar laporan keuangan yang dilaporakan oleh perusahaan di sampaiakan secara
tepat waktu yaitu mencapai 98 atau 67,6% dari seluruh laporan keuangan,
sedangkan 47 atau 32,4% tidak menyapaikan laporan secara tepat waktu.
Uji Kelayakan Model Regresi (Godness of Fit Test)
Langkah pertama yang dilakukan adalah uji kelayakan model regresi.
Perhatikan tabel 2 nilai goodness of fit yang diukur dengan chi-square dari uji
Hosmer and Lomeshow.
Tabel 2. Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 15.435 8 .053
Sumber : SPSS
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai goddness of fit test yang diukur dengan
nilai chi-square dari uji Hosmer and Lomeshow sebesar 15,435 dan signifikansi
pada 0,053. nilai signifikansi di atas 0,05 maka H0 dapat diterima, atau dengan
kata lain model regresi layak dipakai untuk analisa selanjutnya.
Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)
Overall fit test diuji dengan menggunakan -2 log likelihood. Nilai -2 log
likelihood menunjukkan penurunan angka kecocokan berdasarkan model iterasi
yang dilakukan. Nilai -2 log likelihood yang turun cukup besar menunjukkan
model semakin fit. Perhatikan tabel 4.6 dan 4.7 berikut :
Tabel 3. Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 182.717 .703
2 182.685 .735
3 182.685 .735
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 182.685
c. Estimation terminated at iteration number 3
because parameter estimates changed by less
than .001.
Tabel 4. Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant X1 X2 X3 X4(1) X5
Step 1 1 161.231 -.903 -.012 -.590 2.891 -.751 .101
2 159.218 -1.291 -.012 -.825 4.323 -.877 .132
3 159.136 -1.352 -.011 -.854 4.821 -.876 .134
4 159.136 -1.354 -.011 -.855 4.858 -.874 .134
5 159.136 -1.354 -.011 -.855 4.858 -.874 .134
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 182.685
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : SPSS
Pada blok awal (Block Number = 0) yaitu tabel 4.6, diperoleh nilai -2 log
likelihood sebesar 182,685 sedangkan pada blok akhir (Block Number = 1) yaitu
tabel 4.6 menunjukkan nilai 182,685. Dari model tersebut, overall model fit pada -
2 log likelihood blok awal menunjukkan penurunan sebesar 23,549 pada -2 log
likelihood blok akhir. Penurunan likelihood ini menunjukkan model regresi yang
lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Model Summary
Model summary sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear.
Dengan tujuan mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen mampu
menjelaskan variasi variabel dependen.
Tabel 5. Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 159.136a .150 .209
a. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : SPSS
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,209 atau
20,9% yang artinya variabel X (debt to equity ratio, kepemilikan publik,
profitabilitas, reputasi KAP dan ukuran perusahaan) mempengaruhi variabel Y
(ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan) sebesar 20,9%. Selebihnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.
Pengujian Secara Simultan
Pada penelitian ini menggunakan teknik analsis regresi logistik.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 17 menghasilkan output
sebagai berikut :
Tabel 6. Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 23.549 5 .000
Block 23.549 5 .000
Model 23.549 5 .000
Sumber : SPSS
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa secara simultan debt to equity
ratio (DER), kepemilikan publik (PUBLIC), profitabilitas (ROA), reputasi KAP
(KAP) dan ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hal ini dilihat dari hasil chi-square 23,549
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Menguji Koefisien Regresi
Tahap terakhir adalah menguji koefisien regresi, dimana hasilnya dapat
dilihat pada tabel 7. Tabel tersebut menunjukkan hasil pengujian dengan regresi
logistik pada tingkat signifikansi 5%.
Dari pengujian persamaan regresi logistik, maka diperoleh model regersi
logistik sebagai berikut :
Ln TL
1-TL = -1,354 – 0,011DER – 0,855PUBLIC + 4,858 ROA – 0.874 KAP +
0,134 SIZE + ε
Tabel 7. Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a X1 -.011 .029 .144 1 .704 .989
X2 -.855 1.352 .400 1 .527 .425
X3 4.858 2.113 5.287 1 .021 128.816
X4 -.874 .443 3.901 1 .048 .417
X5 .134 .151 .793 1 .373 1.144
Constant -1.354 1.985 .465 1 .495 .258
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5.
Sumber : SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, pengujian variabel DER
menunjukkan koefisien regresi sebesar –0,11 dengan nilai signifikan 0,704. Nilai
signifikan berada di atas 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan dari variabel DER terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi logistik Hipotesis 1
ditolak. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan tidak akan mempengaruhi perusahaan tersebut dalam menyampiakan
laporan keuangannnya secara tepat waktu. Baik perusahaan yang tepat waktu
maupun perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan
keuangannya mengabaikan informasi tentang debt to equity ratio.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, pengujian variabel kepemilikan
publik menunjukkan koefisien regresi sebesar -0,855 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,527. Nilai signifikansi berada diatas 0,05 yang menunjukkan tidak ada
pengaruh signifikan dari variabel kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi
logistik Hipotesis 2 ditolak. Hal ini disebabkan karena presentasi kepemilikan
publik tidak terlalu mempunyai pengaruh yang kuat untuk mengawasi perusahaan
dalam menyamapaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Hal ini didukung
dengan gambaran umum perusahaan bahwa sebagian perusahaan baik yang tepat
waktu atau tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya mempunyai
kepemilikan publik yang cukup besar.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, pengujian variabel profitabilitas
(ROA) menunjukkan koefisien regresi sebesar 4,858 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,021. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan dari variabel profitabilitas (ROA) terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Arah koefisien positif berarti
menunjukkan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan akan
memungkinkan semakin tepat waktu perusahaan tersebut menyampaiakan laporan
keuangannnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi logostik
Hipotesis 3 diterima. Bahwa jika suatu perusahaan dengan profitabilitas tinggi
yang merupakan sinyal bagus, maka hal ini akan menjadi berita baik dan
perusahaan cenderung akan menyampaiakn laporan keuangannya secara tepat
waktu. Perusahaan yang mengumumkan labanya akan berdampak positif terhadap
penilaian pihak lain atas kinerja perusahaannya.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, pengujian variabel reputasi
KAP menunjukkan koefisien regresi sebesar -0,874 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,048. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan dari variabel reputasi KAP terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi
logostik Hipotesis 4 diterima. Hal ini membuktikan bahwa adanya jaminan
dalam ketepatan waktu penyamapaian laporan keuangan perusahaan dengan
informasi tentang kualitas atau reputasi auditor. Hal ini juga didukung dengan
gambaran umum objek perusahaan bahwa sebagian perusahaan yang tepat waktu
dalam pelaporan keuangannya menggunakan jasa KAP Big 4.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, pengujian variabel kepemilikan
publik menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,134 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,373. Nilai signifikansi berada diatas 0,05 yang menunjukkan tidak ada
pengaruh signifikan dari variabel ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi
logistik Hipotesis 5 ditolak. Hal ini mebuktikan bahwa ukuran perushaan
bukanlah suatu kendala yang akan menghambat penyampaian laporan keuangan
secara tepat waktu.
PENUTUP
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan reputasi KAP
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Sedangkan variabel debt to equity ratio, kepemilikan publik dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : (1) Penelitian ini belum
memasukan faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyamapaian laporan keuangan perusahaan seperti adanya pergantian auditor,
pengendalian intern dan kompleksitas operasi perusahaan. (2) Hasil penelitian
belum mewakili dari semua kategori perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Saran untuk penelitian mendatang adalah : (1) Memperluas penelitian
dengan menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan peeriode waktu pengamatan yang lebih panjang
sehingga hasil yang diperoleh akan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya
selama jangka panjang. (2) Menambah variabel-variabel lain yang diduga
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan seperti adanya pergantian
auditor, pengendalian intern dan kompleksitas operasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2000. “Intermediate Accounting”. Yogyakarta : Fakultas
Ekonomi UGM.
Ghozali, Imam. 2002. “Aplikasi Analisis Multivarite dengan program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2004. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”. Simposium Nasional
Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia. Hal : 1-26.
Ifada, Luluk Muhimatul. 2009. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Di
BEJ)”. JAI, Vol. 5 No.1, Maret 2009 : hal 43-56.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta :
Salemba Empat.
Kadir, Abdul. 2011. “Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajeman dan Keuangan, Vol. 12 No. 1,
April 2011. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Banjarmasin.
Kell, Boynton Johnson. “Modern Auditing”. 2003. Erlangga. Jakarta.
Mellyana, Dina dan Christina Dwi Astuti. “Pengaruh Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan”. Jurnal
Akuntansi, Vol. 5 No.3, September 2005 : hal 337-358.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. X.K.2. 2003
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. X.K.6. 2006
Respati, Novita Weningtyas. 2004, “Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan : Studi Empiris Di Bursa
Efek Jakarta”. Jurnal Maksi, Vol. 4, Januari 2004 : hal 67-81.
Saleh, Rachmat. 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur Di bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional
Akuntansi VII, Denpasar Bali, 2-3 Desember 2004 : hal 897-913.
Srimindarti, Ceacilia. 2008. “Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Fokus
Ekonomi, Vol. 7 No. 1, April 2008 : hal 14-21.
Ukago. Kristianus. 2004. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan : Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”.
Jurnal Maksi, Vol. 5 : hal 13-33.
Sudarno dan Mei Pendriani. 2008. “ Pemanfaatan Pelaporan Interim Bagi Investor
Dan Kreditur, Serta Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Tahunan”.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, VOl. 2 No. 1, April 2008 : hal 321-334.
Suharli, Michell dan Awaliawati Rachpriliani. 2006. “Studi Empiris Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 8 No. 1, April 2006 : hal 34-55.
Suharli, Michell dan Sofyan S. Harahap. 2008. “Timeliness Laporan Keuangan Di
Indonesia (Studi Empiris Terhadap Emiten Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal
Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 8 No. 2.,Agustus
2008 : hal 97-116.
www.idx.co.id