faktor-faktor pendukung atas keberhasilan penerapan ...€¦ · faktor-faktor pendukung atas...

of 14 /14
1713 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Faktor-Faktor Pendukung atas Keberhasilan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintahan di Kota Solo Evans Sembada Sugiarto Universitas Sebelas Maret [email protected] Mohammad Alfian Universitas Sebelas Maret [email protected] ABSTRACT This study was conducted to determine the factors that affect the successfulimplementation of accrual accounting by the Government Accounting Standards.This study used a questionnaire in the implementation, and analyzed using Smart PLS, which analyzes factors supporting the success of the implementation of accrual accounting in government in the city of Solo to the human factor, commitment, motivation and culture, and supporting devices. The population of this research is the landscape in Solo city office in the finance department. By using a sample of 44 respondents of this study are expected to be useful. The results of this study indicate that human resources, commitment and motivation and culture affect the successful implementation of accrual accounting, while not affecting the supporting devices. Keywords: Accounting, Government Accounting Standards PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era reformasi pengelolaan keuangan negara, sampai sekarang masih dilakukan. Hal ini sesuai dengan amanat yang tertuang pada pasal 3 ayat 1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mengharuskan Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, dapat semakin diwujudkan. Bentuk usaha lain yaitu dengan menetapkan Standar Akuntansi Berbasis Akrual yang ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Dengan ditetapkannya PP 71 Tahun 2010 maka penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual telah memiliki landasan hukum. Hal ini juga berarti Pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat segera menerapkan SAP yang baru, yaitu SAP berbasis akrual. SAP disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang independen dan ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Author: others

Post on 03-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

  • 1713

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Faktor-Faktor Pendukung atas Keberhasilan Penerapan Akuntansi

    Berbasis Akrual Pada Pemerintahan di Kota Solo

    Evans Sembada Sugiarto

    Universitas Sebelas Maret

    [email protected]

    Mohammad Alfian

    Universitas Sebelas Maret

    [email protected]

    ABSTRACT

    This study was conducted to determine the factors that affect the

    successfulimplementation of accrual accounting by the Government Accounting Standards.This

    study used a questionnaire in the implementation, and analyzed using Smart PLS, which

    analyzes factors supporting the success of the implementation of accrual accounting in

    government in the city of Solo to the human factor, commitment, motivation and culture, and

    supporting devices. The population of this research is the landscape in Solo city office in the

    finance department. By using a sample of 44 respondents of this study are expected to be useful.

    The results of this study indicate that human resources, commitment and motivation and culture

    affect the successful implementation of accrual accounting, while not affecting the supporting

    devices.

    Keywords: Accounting, Government Accounting Standards

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Pada era reformasi pengelolaan keuangan negara, sampai sekarang masih

    dilakukan. Hal ini sesuai dengan amanat yang tertuang pada pasal 3 ayat 1 Undang-

    Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mengharuskan

    Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

    efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan

    rasa keadilan dan kepatutan, dapat semakin diwujudkan.

    Bentuk usaha lain yaitu dengan menetapkan Standar Akuntansi Berbasis Akrual yang

    ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

    Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 24

    Tahun 2005.

    Dengan ditetapkannya PP 71 Tahun 2010 maka penerapan akuntansi pemerintahan

    berbasis akrual telah memiliki landasan hukum. Hal ini juga berarti Pemerintah mempunyai

    kewajiban untuk dapat segera menerapkan SAP yang baru, yaitu SAP berbasis akrual. SAP

    disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang independen dan ditetapkan

    dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan

    (BPK).

    mailto:[email protected]

  • 1714

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Penelitian yang dilakukan Azhar (2007) tentang pengaruh sumber daya manusia dan

    perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan Permendagri 13 pada pemerintahan

    kota Langsa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: Sumber daya manusia dan perangkat

    pendukungnya mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan

    penerapan Permendagri 13.

    Penelitian yang dilakukan oleh Indah (2008) tentang pengaruh sumber daya manusia

    dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan oenerapan Peraturan Pemerintah No 24

    Tahun 2005 pada pemerintahan kota Medan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sumber daya

    manusia dan perangkat pendukungnya mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

    terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005.

    Sulani (2009) telah melakukan penelitian tentang faktor-faktor pendukung

    keberhasilan penerapan peraturan pemerintah No 24 tahun 2005 pada Pemerintah kabupaten

    Labuhan Batu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sumber daya manusia, komitmen, dan

    perangkat pendukung secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan

    penerapan Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2005. Namun, secara parsial sumber daya

    manusia dan perangkat pendukung berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, sedangkan

    komitmen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan

    Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005.

    Penelitian ini sama dengan penelitian Sulani. Perbedaan antara penelitian ini terletak

    pada lokasi penelitian, waktu, serta penambahan variabel. Variabel yang dimaksud yaitu

    motivasi dan budaya organisasi. Alasan memilih variabel motivasi adalah ingin mengetahui

    pengaruh atas motivasi seseorang demi terciptanya pekerjaan agar mendapat hasil yang terbaik.

    Menurut peneliti motivasi yang dimiliki oleh pegawai semakin tinggi, maka akan berpengaruh

    pada kinerjanya.

    Pentingnya tentang keuangan daerah, membuat peneliti tertarik untuk mengetahui

    pengaruh dari sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat

    pendukung terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual.

    a. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah yang dapat

    dilakukan adalah:

    1. Apakah sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

    keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual?

    2. Apakah komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan

    penerapan SAP berbasis akrual?

    3. Apakah motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan

    penerapan SAP berbasis akrual?

    4. Apakah budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan

    penerapan SAP berbasis akrual?

    5. Apakah perangkat pendukung berpengaruh secara signifikan terhadap

    keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual?

    b. Tujuan

  • 1715

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai

    faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual di

    Pemerintahan Kota Solo yang diantaranya sumber daya manusia, komitmen, motivasi,

    budaya organisasi, dan perangkat pendukungnya.

    c. Manfaat

    Manfaat penelitian ini adalah:

    1. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam

    pengetahuan peneliti tentang pengaruh sumber daya manusia, komitmen,

    motivasi, budaya organisasi dan perangkat pendukungnya terhadap

    keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual.

    2. Bagi pemerintah daerah, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    sumbangan pemikiran kepada pihak yang terkait di Pemda. Pemerintah juga

    dapat melakukan pembenahan terhadap sumber daya manusia, komitmen,

    motivasi, budaya organisasi dan perangkat pendukung yang ada.

    3. Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

    referensi dalam penelitian selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan

    dengan sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi dan

    perangkat pendukungnya yang berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan

    SAP berbasis akrual.

    d. Teori dan Pengembangan Hipotesis

    Definisi operasional pengukuran variabel independen dan variabel dependen

    masing-masing adalah sebagai berikut:

    1) Sumber Daya Manusia (SDM)

    SDM adalah kesatuan tenaga manusia dalam suatu organisasi dan unuk

    mencapai tujuan organisasi yang meliputi latar belakang pendidikan yang

    diperoleh responden pemahaman tentang tugasnya, kesiapan dalam melakukan

    perubahan dalam proses penyusunan laporan keuangan (Azhar, 2007).

    2) Komitmen

    Komitmen merupakan bagian yang terkait dengan kinerja karyawan dalam

    hubungannya dengan pekerjaannya, dalam arti keinginan untuk melaksanakan

    tugas dalam hal pengelolaan keuangan daerah walaupun peraturan tentang

    pengelolaan keuangan daerah sering berubah-ubah (Azhar, 2007).

    3) Motivasi dan Budaya Organisasi

    Motivasi dan budaya organisasi ada disetiap organisasi. Dalam setiap organisasi

    memiliki motivasi dan budaya yang berbeda. Hal ini sangat mempengaruhi

    pengukuran dari kinerja setiap karyawan.

    4) Perangkat Pendukung

    Perangkat pendukung adalah alat untuk mendukung terlaksananya kegiatan atau

    pekerjaan seperti komputer, software dan lain-lain dalam arti ketersediaan

    perangkat pendukung dan manfaatnya (Azhar, 2007).

  • 1716

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Model Penelitian

    INSERT GAMABAR 1

    Pengertian Akuntansi

    Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau

    mengkomunikasikan kondisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu

    periode tertentu. Definisi akuntansi dari berbagai sumber:

    1) Komite istilah American Institute Of Certified Public Accountant (AICPA)

    mendefinisikan “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan

    pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan

    kejadian umum yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan

    hasil-hasilnya”.

    2) American Accounting Association mendefinisikan “Akuntansi adalah `proses

    pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi

    untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan keputusan berinformasi

    oleh pengguna informasi”.

    3) American Accounting association mendefinisikan “proses

    mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

    memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

    mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

    Tujuan Akuntansi

    “Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic

    information ) dari satu kesatuan ekonomi (Economic Entiti ) kepada pihak-pihak yang

    berkepentingan”. A Statement Of Basic Thery (ASOBAT) merumuskan empat tujuan Akuntansi

    sebagai berikut:

    1) Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan

    untuk menetapkan tujuan.

    2) Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor

    produksi lainnya.

    3) Memelihara dan melaporkan pegamanan terhadap kekayaan.

    4) Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

    Laporan Keuangan

    Prinsip akuntansi Indonesia (1984) menyatakan tujuan laporan keuangan adalah:

    1) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva

    dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

    2) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam

    aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari

    kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

    3) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan

    didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

    4) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

    aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.

  • 1717

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    5) Untuk meningkatkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan

    laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.

    Pengertian Akuntansi Pemerintahan

    Akuntansi pemerintahan memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan

    akuntansi pada domain publik. Domain publik memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks

    dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain publik antara lain meliputi

    badan-badan pemerintahan, perusahaan milik negara dan daerah, yayasan, organisasi politik

    dan organisasi massa, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi nirlaba lainnya (Halim et

    al , 2007: 123).

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    Pengelolaan keuangan tidak terlepas dari sistem dan prosedur akuntansi. Pengertian

    sistem menurut Halim (1997) dalam Azhar (2007) bahwa sistem akuntansi didefinisikan dalam

    dua pengertian pokok, yaitu sistem dan prosedur. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

    prosedur-prosedur yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu kerangka yang

    terpadu untuk melaksanakan kegiatan utama dalam perusahaan. Prosedur merupakan suatu

    urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih

    departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi

    perusahaan yang terjadi berulang. Menurut Baridwan (2002: 3) prosedur adalah suatu urutan

    pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih,

    disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi yang

    terjadi dalam suatu organisasi.

    Metode Penelitian

    Variabel Penelitian

    Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

    pendekatan formal, obyektif, dan proses kerja yang sistematis. Meode penelitian ini digunakan

    untuk menjelaskan variabel, menguji hubungan antar variabel, dan menentukan interaksi sebab

    dan akibat antar variabel.

    Variabel Dependen

    Variabel dependen sering disebut dengan variabek terkait, yaitu variabel yang

    dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/variabel independen. Besarnya perubahan pada

    variabel ini tergantung dari besaran variabel bebas/independen. Variabel independen akan

    memberi peluang kepada perubahan variabel terkait.

    Variabel Independen

    Variabel independen adalah variabel yang bebas, stimulus, predictor, eksougen, yaitu

    variabel yang mempengaruhi/menjadi penyebab berubahnya variabel dependen atau variabel

    terkait.

  • 1718

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

    Populasi

    Dalam penelitian ini adalah pegawai dinas kebersihan dan pertamanan di kota

    Surakarta. Responden yang dipilih, dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan

    memberikan kuesioner langsung kepada pegawai yang ada.

    Teknik Pengambilan Sampel

    Untuk memperoleh sejumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan metode pengumpulan angket/kuesioner

    Angket/kuesioner penyelidikan suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan

    umum dengan jalan mengedarkan daftar pertanyaan diajukan secara tertulis kepada sejumlah

    obyek untuk mendapatkan jawaban.

    Sumber Data

    Sumber data berasal dari hasil kuesioner yang diedarkan.

    Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner meliputi beberapa

    pertanyaan atau pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian. Instrumen penelitian

    disusun berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azhar (2007) dengan beberapa

    penyesuaian.

    1. Analisis Data

    Latan dan Ghozali (2012) menyatakan bahwa analisis data penelitian merupakan

    bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian.

    Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS dapat

    digunakan pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta syarat asumsi

    yang lebih fleksibel. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator dengan

    konstruknya. Selain itu, dalam PLS dapat dilakukan uji bootstrapping terhadap struktural

    model yang bersifat outer model dan inner model. Karena dalam penelitian ini menggunakan

    indikator untuk mengukur setiap konstruknya, dan juga model pengukuran bersifat struktural,

    maka diputuskan menggunakan PLS.

    Berikut adalah langkah-langkah analisis dengan metode Partial Least Square (PLS):

    INSERT GAMBAR 2

    1) Merancang Model Pengukuran (Outer Model)

    Model ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang

    menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Indikator dalam penelitian ini

    adalah reflektif karena indikator variabel laten mempengaruhi indikatornya, untuk

    itu digunakan 3 cara pengukuran menurut Latan dan Ghozali (2012) yaitu:

    a. Discriminant Validity

    Evaluasi selanjutnya adalah melihat dan membandingkan antara discriminant

    validity dan square root of average variance extracted (AVE). Model

    pengukuran dinilai berdasarkan pengukuran cross loading dengan konstruk.

  • 1719

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Jika kolerasi konstruk dengan setiap indikatornya lebih besar daripada ukuran

    konstruk lainnya, maka konstruk laten memprediksi indikatornya lebih baik

    daripada konstruk lainnya.

    Jika nilai √𝐴𝑉𝐸 lebih tinggi daripada nilai kolerasi di antara konstruk, maka

    discriminant validity yang baik tercapai. Menurut Tasha Hoover dalam Latan

    dan Ghozali (2012) sangat direkomendasikan apabila AVE lebih besar dari 0,5.

    Berikut adalah rumus untuk menghitung AVE:

    = 𝐴𝑉𝐸 =Σλi

    2

    Σλi2 + Σi var(εi)

    Dimana 𝜆𝑖 adalah faktor loading (convergent validity), dan var(εi)= 1- 𝜆𝑖2.

    Fornnel dan Larcker Latan dan Ghozali (2012) menyatakan bahwa pengukuran

    ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif

    dibandingkan dengan nilai composite reliabity (ρc).

    b. Composite Reliability

    Untuk menentukan composite reliability, apabila nilai composite reliability ρc>

    0,8 dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang tinggi atau

    reliable dan ρc> 0,6 dikatakan cukup reliable (Chin, 1998 dalam Latan dan

    Ghozali 2012). Berikut rumus untuk menghitung composite reliability (ρc):

    ρc =(Σλi)

    2

    (Σλi)2 + Σi var(εi)

    c. Cronbach Alpha

    Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha dimana

    konsistensi setiap jawaban diujikan. Cronbach alpha di katakan baik apabila

    𝛼 ≥0,5 dan dikatakan cukup apabila 𝛼 ≥0,3.

    2) Merancang Model Struktural (Inner Model)

    Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square (R²) untuk konstruk

    dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevane dan uji t serta

    signifikan dari koefisien parameter jalur structural. R² dapat digunakan untuk

    menilai pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen

    apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Kriteria batasan nilai R² ini dalam

    tiga klasifikasi, yaitu 0,67 , 0,33 , dan 0,19.

    Pengaruh besarnya f² dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    f 2 =R2included – R

    2excluded

    1 − R2included

    Dimana:

    R2included dan R2

    excludedadalah R-square dari variabel laten dependen ketika

    predictor variabel laten digunakan atau dikeluarkan didalam persamaan structural.

    Nilai f² sama dengan 0.02 , 0.15 , dan 0.35.

  • 1720

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Disamping melihat nilai R-square, model PLS juga dievaluasi dengan melihat

    Qsquare predictive relevance untuk mengukur sebeapa baik nilai observasi

    dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar

    dari 0 (nol) menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance,

    sedangkan nilai Qsquare kurang dari 0 (nol) menunjukan bahwa model kurang

    memiliki predictive relevance.

    3) Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan

    a. Iner Model

    Inner Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten satu dengan

    konstruk laten lainnya.

    Persamaan Inner Model:

    η1 = γ1ξ1 + γ2ξ2 + γ3ξ3 + γ4ξ4+ γ5ξ5+ ς1

    Keterangan:

    η: Variabel laten endogen.

    γ: Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.

    ξ: Variabel laten eksogen.

    β: Koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen.

    ς: Galat model.

    b. Outer Model

    Outer Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten dan

    indikatornya.

    Persamaan Outer Model:

    𝑥 = Λ𝑥𝜉 + 𝜀𝑥

    𝑦 = Λ𝑦𝜉 + 𝜀𝑦

    Dimana:

    x dan y = matriks variable manifest yang berhubungan dengan laten eksogen dan

    endogen

    Λ𝑥 dan Λ𝑦 = matriks koefisien

    𝜀𝑥 dan 𝜀𝑦 = matriks outer model residu

    3) Konstruksi Diagram Jalur

    INSERT GAMBAR 3

    4) Uji (Resampling Bootstraping)

    Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dapat

    dibuat merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan

    berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

    95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (𝛼) = 5% =

    0,05. Dan menghasilkan nilai t-tabel sebesar 1.98.

    Sehingga:

    Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel [t-statistik < 1.98], maka Ho

    diterima dan Ha ditolak.

  • 1721

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel [ t-statistik > 1.98],

    maka Ho ditolak dan Ha diterima.

    PEMBAHASAN

    Hasil Penelitian

    Penelitian yang dilakukan sesuai metode penelitian yang telah diuraikan di depan

    dengan diperoleh data selanjutnya dengan analisis statistik.

    Data Penelitian

    Gambaran Umum Obyek Penelitian

    Penelitian ini menggunakan data langsung dari dinas kebersihan dan pertamanan di

    kota Surakarta. Obyek penelitian ini menggunakan dinas kebersihan dan pertamanan sub bagian

    keuangan di kota Surakarta.

    Deskriptif Data

    Responden dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 44 orang, yang berada di Dinas

    Kebersihan dan Pertamanan di Surakarta. Dalam penelitian ini digunakan data primer berupa

    jawaban responden atas kuesioner yang telah dikirim.

    1. Discriminant Validity

    Pada penelitian ini hasil dari AVE dapat dilihat dari tabel berikut:

    Pengujian AVE

    INSERT TABEL 1

    Menurut Latan dan Ghozali (2012) direkomendasikan apabila AVE lebih besar dari 0,5. Dari

    hasil analisis nilai AVE berada di atas nilai yang diharuskan, pengujian ini digunakan untuk

    menilai validitas. Apabila diatas 0,5 artinya hasil penelitian tersebut dapat dikatakan valid.

    2. Composite Reliability

    Pada penelitian ini nilai dari Composite Reliability adalah:

    INSERT TABEL 2

    Menurut Latan dan Ghozali nilai minimal yang harus diperoleh dari Composite Realibility

    adalah sebesar 0,6. Hasil dari penelitian ini nilai yang diperoleh rata-rata 0,9. Hasil dari

    penelitian ini tingkat realibilitasnya sangat tinggi.

    3. Cronbach Alpha

    Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha dimana konsistensi setiap

    jawaban diujikan. Cronbach alpha di katakan baik apabila 𝛼 ≥0,5 dan dikatakan cukup apabila

    𝛼 ≥0,3.

    INSERT TABEL 3

    Dari hasil pengujian penelitian ini nilai dari Cronbachs Alpha baik, yaitu lebih besar dari 0,5.

  • 1722

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    4. Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping)

    Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dapat dibuat

    merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian.

    Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas

    ketidakakuratan sebesar (𝛼) = 5% = 0,05. Dan menghasilkan nilai t-tabel sebesar 1.98.

    Sehingga:

    Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel [t-statistik < 1.98], maka Ho

    diterima dan Ha ditolak.

    Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel [ t-statistik > 1.98],

    maka Ho ditolak dan Ha diterima.

    Hipotesis yang diuji adalah pengaruh SDM, komitmen, motivasi dan budaya, dan perangkat

    pendukung terhadap keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintahan di

    kota Solo.

    Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut:

    INSERT TABEL 4

    X1 = Sumber Daya Manusia (SDM)

    X2 = Komitmen

    X3 = Motivasi dan Budaya

    X4 = Perangkat Pendukung

    Y = Keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual

    Pada hasil penelitian ini hanya satu variabel yang dapat dikatakan tidak signifikan

    mempengaruhi keberhasilan, yaitu pada perangkat pendukung (X4). Hasil penelitian pada

    perangkat pendukung (X4) tidak mencapai 1,98. Karena itu variabel keempat pada penelitian

    ini ditolak, dan hasil penelitian yang diterima adalah SDM, komitmen, motivasi dan budaya.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai metode penelitian dan analisis yang

    dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Faktor SDM, komitmen, motivasi dan budaya secara parsial berpengaruh terhadap

    keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual berdasarkan standar akuntansi

    pemerintah.

    2. Faktor perangkat pendukung tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan

    akuntansi berbasis akrual.

  • 1723

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Keterbatasan Penelitian

    Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat disampaikan adalah:

    1. Pengumpulan data melalui kuesioner memerlukan waktu yang memadai, terdapat

    beberapa responden yang tidak mengembalikan kuesioner. Hal ini mengakibatkan

    penelitian yang dilakukan tidak dapat maksimal.

    2. Pengetahuan peneliti tentang sektor publik masih kurang luas, sehingga

    memerlukan pembelajaran lebih lanjut lagi dalam melakukan penelitian

    selanjutnya.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, beberapa saran dapat

    disampaikan sebagai berikut:

    1. Pada penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel lain atau yang baru yang

    diduga dapat mempengaruhi keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual.

    2. Perangkat pendukung yang memadai diperlukan dalam meningkatkan

    keberhasilan akuntansi di sektor publik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Azhar. 2007. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Permendagri

    Nomor 13 Tahun 2006 pada Pemerintah Kota Banda Aceh”. Tesis S2 Program Pasca

    Sarjana USU, Medan.

    Baridwan, Z. 2002. “Sistem Akuntansi”, BPFE, Yogyakarta.

    Gozali, Imam. 2005. Metode dan Aplikasi Menggunakan Program WarpPLS 2.0. Badan

    Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

    Halim, A. 2007. “Akuntansi Keuangan Daerah Berdasarkan Permendagri 13 2006”. Akuntansi

    dan Pengendalian Pengelolaan Keuangan Daerah. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

    Indah. 2008. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya Terhadap

    Keberhasilan Penerapan PP No. 24 Tahun 2005 (Studi pada Pemerintah Kota Medan).

    Skripsi tidak dipublikasikan.

    Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

    Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

    Berbasis Akrual.

    Sekaran, Uma dan B, Roger. 2013. Research Methods for Business A Skill-Building

    Approach.Wiley.

    Sulani. 2009. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No

    24 tahun 2005 pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi tidak

    dipublikasikan.

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

  • 1724

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusa dan Pemerintah Daerah.

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2005 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

    dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

    Gambar 1

    Model Penelitian

    Perangkat

    Pendukung

    Motivasi dan

    Budaya

    Komitmen

    Keberhasilan

    Penerapan

    Akuntansi Berbasis

    Akrual

    SDM

    Merancang Model Pengukuran

    (Outer Model)

    Merancang Model Struktural

    (Iner Model)

    Konstruksi Diagram Jalur

    Konversi Diagram Jalur ke

    Sistem Persamaan

    Estimasi: Weight, Koefisien

    Jalur, Loading

    Uji Hipotesis (Re-sampling

    Bootstraping)

  • 1725

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Gambar 2

    Langkah-Langkah Analisis Dalam PLS

    Gambar 3

    Konstruksi Diagram Jalur

    Tabel 1

    Tabel Ave

    Tabel 2

    Tabel Composite Reliability

  • 1726

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    3rd Economics & Business Research Festival

    13 November 2014

    Tabel 3

    Tabel Cronbach Alpha

    Tabel 4

    Tabel Resampling Bootstraping