factsheet jejak karbon (carbon footprint) · penguapan dan temperatur. ... berdasarkan perhitungan...

1
Beragam aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfer bumi. Gas-gas rumah kaca ini memiliki kemampuan untuk mengikat panas. Secara alami, gas-gas rumah kaca ini memang diperlukan untuk berada di atmosfer, karena jika tidak, maka bumi ini akan bersuhu sekitar 33o C, lebih rendah dari sekarang. Pada suhu serendah itu, kehidupan di bumi ini tidak akan dapat berlangsung. Apabila konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer mengalami peningkatan, maka panas matahari yang terperangkap di atmosfer menjadi lebih banyak. Akumulasi panas inilah yang akan menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi. Itu sebabnya, pada saat gas rumah kaca terus meningkat, pemanasan global akan terjadi. United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) menetapkan enam jenis gas rumah kaca yang timbul akibat tindakan manusia: Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitro Oksida (N2O), Hydrofluorocarbons (HFCs), Perfluorocarbons (PFCs) and Sulfur hexafluoride (SF6). Menurut hasil observasi, suhu permukaan bumi sudah naik rata-rata sebesar 1°C sejak awal revolusi industri dan kenaikan akan mencapai 2°C pada pertengahan abad ini jika tidak ada langkah-langkah drastis yang diambil untuk mengurangi laju pertambahan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan berujung pada perubahan iklim yang menyebabkan berubahnya faktor-faktor iklim, seperti curah hujan, penguapan dan temperatur. Perubahan-perubahan ini juga akan memacu terjadinya bencana lingkungan yang terkait dengan faktor-faktor iklim untuk lebih sering terjadi, dengan besaran yang lebih dari sebelumnya. FACTSHEET JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) JEJAK KARBON & KENAIKAN EMISI GAS RUMAH KACA JEJAK KARBON & MITIGASI GRK INDIVIDU / KELOMPOK Pada masa kini, kecenderungan orang untuk hidup senyaman mungkin mendorong munculnya kebiasaan hidup (lifestyle) yang berdampak pada lingkungan. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil dibandingkan dengan kendaraan umum, perjalanan dengan pesawat udara, penggunaan pendingin udara atau pemanas ruangan, penggunaan perangkat komputer pribadi dan perangkat hiburan lainnya, adalah bentuk kebiasaan hidup yang berkontribusi terhadap percepatan pemanasan global. Faktanya hampir seluruh kegiatan kita sepanjang hari telah berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini terjadi karena sebagain besar aktivitas manusia membutuhkan sumber energi yang saat ini, sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fossil seperti: minyak bumi, gas alam dan batubara; dan ekstraksi sumber daya alam lainnya. Jumlah emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh suatu organisasi, peristiwa (event), produk atau individu itulah yang disebut sebagai Jejak Karbon, yang lazimnya dinyatakan dalam satuan ton karbon atau ton karbon dioksida ekuivalen. Beberapa contoh bagaimana jejak karbon dapat dilihat berikut ini: 1. Apabila kita mengendarai mobil yang berbahan bakar bensin atau solar (yang merupakan energi yang tidak terbarukan) dari satu tempat ke tempat lain, maka aktivitas ini akan menghasilkan emisi CO2 dalam jumlah tertentu. Berdasarkan perhitungan karbon yang dilakukan oleh Stena, perjalanan sejauh 1 km dengan menggunakan mobil akan menghasilkan 200 g CO2. 2. Penggunaan energi listrik untuk keperluaan sehari-hari misalnya penerangan dan untuk menggerakkan atau menyalakan perangkat personal (notebook, HP, PDA, dsb) juga memproduksi sejumlah CO2 yang berasal dari pembangkit listrik yang memasok energi listrik yang dipakai. Untuk setiap lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan selama 1 jam, CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 g CO2 . 3. Apabila kita mulai mengurangi penggunaan kertas untuk kebutuhan printing, maka, kita bisa mengurangi sekitar 226,8 g CO2 per lembarnya. Oleh karena itu, memilah bahan yang akan kita print, dan melakukannya secara bolak-balik, akan sangat membantu bumi. Menghitung Jejak Karbon akan menolong baik individu maupun kelompok, untuk mengetahui berapa besar sumbangan emisi karbon yang telah diberikan kepada dunia pada satu waktu periode tertentu. Untuk melakukannya, alat bantu seperti karbon kalkulator diperlukan. Idealnya, pengukuran jejak karbon bertujuan untuk mengukur paparan karbon akibat gaya hidup dan konsumsi langsung individual atau kelompok terhadap barang dan jasa. Kadang ada juga yang menghitung dengan pendekatan yang berbeda atau lebih detail. Contoh penghitungan Jejak Karbon yang paling sederhana adalah: 1) konsumsi energi, biasanya tenaga listrik; 2) perjalanan dengan menggunakan motor/mobil, atau 3) perjalanan dengan menggunakan pesawat. Beberapa kalkulator karbon sudah banyak dikembangkan oleh banyak organisasi dengan basis internet. Hanya saja, kalkulator karbon yang selama ini bertebaran di dunia maya cenderung didasarkan pada pola hidup, teknologi dan kebiasaan yang ada di negara-negara maju, khususnya negara Eropa dan Amerika Utara. Faktor emisi yang dipakai juga lebih relevan dengan perkembangan teknologi yang ada di negara-negara tersebut. Oleh karenanya, banyak fitur atau aktivitas yang tidak relevan atau sesuai dengan kondisi sehari-hari di negara-negara berkembang. Tabel berikut ini memperlihatkan perbedaan yang diberikan pada dua kalkulator karbon yang berbeda. KARBON KALKULATOR Karbon Kalkulator yang dikembangkan oleh IESR (www.iesr-indonesia.org/carboncalculator), merupakan bagian dari kampanye organisasi ini untuk membangun kesadaran individu dan kelompok untuk mengerti dan memahami konsekuensi aktivitas dan gaya hidup terhadap pengerusan daya dukung bumi, dampak lingkungan dan perubahan iklim. Peningkatan kesadaran diharapkan dapat mendorong setiap individu untuk lebih bertanggung jawab serta mampu merancang serangkaian tindakan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitasnya. Apabila tindakan ini dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan, aksi individu ini dapat menjadi dasar untuk terwujudnya low carbon society http://www.resurgence.org/education/carbon-calculator.html http://www.bp.com/iframe.do?categoryId=9027929&contentId=7050956 http://www.carbonfootprint.com/calculator.aspx http://www.safeclimate.net/calculator/ ; http://www.myfootprint.org/ http://www.nature.org/initiatives/climatechange/calculator/ http://spectrum.ieee.org/static/carbon-calculator-2009 http://www.jpmorganclimatecare.com/ KARBON KALKULATOR

Upload: vodien

Post on 02-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FACTSHEET JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) · penguapan dan temperatur. ... Berdasarkan perhitungan karbon yang dilakukan oleh ... Beberapa kalkulator karbon sudah banyak dikembangkan

Beragam aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi

gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfer bumi. Gas-gas rumah kaca ini

memiliki kemampuan untuk mengikat panas. Secara alami, gas-gas

rumah kaca ini memang diperlukan untuk berada di atmosfer, karena

jika tidak, maka bumi ini akan bersuhu sekitar 33o C, lebih rendah dari

sekarang. Pada suhu serendah itu, kehidupan di bumi ini tidak akan

dapat berlangsung.

Apabila konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer mengalami

peningkatan, maka panas matahari yang terperangkap di atmosfer

menjadi lebih banyak. Akumulasi panas inilah yang akan menyebabkan

peningkatan suhu permukaan bumi. Itu sebabnya, pada saat gas rumah

kaca terus meningkat, pemanasan global akan terjadi.

United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)

menetapkan enam jenis gas rumah kaca yang timbul akibat tindakan

manusia: Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitro Oksida (N2O),

Hydrofluorocarbons (HFCs), Perfluorocarbons (PFCs) and Sulfur

hexafluoride (SF6). Menurut hasil observasi, suhu permukaan bumi

sudah naik rata-rata sebesar 1°C sejak awal revolusi industri dan

kenaikan akan mencapai 2°C pada pertengahan abad ini jika tidak ada

langkah-langkah drastis yang diambil untuk mengurangi laju

pertambahan emisi gas rumah kaca di atmosfer.

Pemanasan global akan berujung pada perubahan iklim yang

menyebabkan berubahnya faktor-faktor iklim, seperti curah hujan,

penguapan dan temperatur. Perubahan-perubahan ini juga akan

memacu terjadinya bencana lingkungan yang terkait dengan

faktor-faktor iklim untuk lebih sering terjadi, dengan besaran yang lebih

dari sebelumnya.

FACTSHEETJEJAK K ARBON (C ARBON FOOTPRINT )

JEJAK K ARBON & KENAIK AN EMISI GAS RUMAH K AC A

JEJAK K ARBON & MITIGASI GRK INDIVIDU / KELOMPOK

Pada masa kini, kecenderungan orang untuk hidup senyaman mungkin

mendorong munculnya kebiasaan hidup (lifestyle) yang berdampak

pada lingkungan. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi

terutama mobil dibandingkan dengan kendaraan umum, perjalanan

dengan pesawat udara, penggunaan pendingin udara atau pemanas

ruangan, penggunaan perangkat komputer pribadi dan perangkat

hiburan lainnya, adalah bentuk kebiasaan hidup yang berkontribusi

terhadap percepatan pemanasan global.

Faktanya hampir seluruh kegiatan kita sepanjang hari telah

berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal

ini terjadi karena sebagain besar aktivitas manusia membutuhkan

sumber energi yang saat ini, sebagian besar masih berasal dari bahan

bakar fossil seperti: minyak bumi, gas alam dan batubara; dan ekstraksi

sumber daya alam lainnya.

Jumlah emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh suatu organisasi,

peristiwa (event), produk atau individu itulah yang disebut sebagai

Jejak Karbon, yang lazimnya dinyatakan dalam satuan ton karbon atau

ton karbon dioksida ekuivalen.

Beberapa contoh bagaimana jejak karbon dapat dilihat berikut ini:

1. Apabila kita mengendarai mobil yang berbahan bakar bensin atau

solar (yang merupakan energi yang tidak terbarukan) dari satu tempat

ke tempat lain, maka aktivitas ini akan menghasilkan emisi CO2 dalam

jumlah tertentu. Berdasarkan perhitungan karbon yang dilakukan oleh

Stena, perjalanan sejauh 1 km dengan menggunakan mobil akan

menghasilkan 200 g CO2.

2. Penggunaan energi listrik untuk keperluaan sehari-hari misalnya

penerangan dan untuk menggerakkan atau menyalakan perangkat

personal (notebook, HP, PDA, dsb) juga memproduksi sejumlah CO2

yang berasal dari pembangkit listrik yang memasok energi listrik yang

dipakai. Untuk setiap lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan selama 1

jam, CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 g CO2 .

3. Apabila kita mulai mengurangi penggunaan kertas untuk kebutuhan

printing, maka, kita bisa mengurangi sekitar 226,8 g CO2 per lembarnya.

Oleh karena itu, memilah bahan yang akan kita print, dan

melakukannya secara bolak-balik, akan sangat membantu bumi.

Menghitung Jejak Karbon akan menolong baik individu maupun

kelompok, untuk mengetahui berapa besar sumbangan emisi karbon

yang telah diberikan kepada dunia pada satu waktu periode tertentu.

Untuk melakukannya, alat bantu seperti karbon kalkulator diperlukan.

Idealnya, pengukuran jejak karbon bertujuan untuk mengukur paparan

karbon akibat gaya hidup dan konsumsi langsung individual atau

kelompok terhadap barang dan jasa. Kadang ada juga yang

menghitung dengan pendekatan yang berbeda atau lebih detail.

Contoh penghitungan Jejak Karbon yang paling sederhana adalah: 1)

konsumsi energi, biasanya tenaga listrik; 2) perjalanan dengan

menggunakan motor/mobil, atau 3) perjalanan dengan menggunakan

pesawat.

Beberapa kalkulator karbon sudah banyak dikembangkan oleh banyak

organisasi dengan basis internet. Hanya saja, kalkulator karbon yang

selama ini bertebaran di dunia maya cenderung didasarkan pada pola

hidup, teknologi dan kebiasaan yang ada di negara-negara maju,

khususnya negara Eropa dan Amerika Utara. Faktor emisi yang dipakai

juga lebih relevan dengan perkembangan teknologi yang ada di

negara-negara tersebut. Oleh karenanya, banyak fitur atau aktivitas

yang tidak relevan atau sesuai dengan kondisi sehari-hari di

negara-negara berkembang. Tabel berikut ini memperlihatkan

perbedaan yang diberikan pada dua kalkulator karbon yang berbeda.

K ARBON K ALKUL ATOR

Karbon Kalkulator yang dikembangkan oleh IESR

(www.iesr-indonesia.org/carboncalculator), merupakan bagian dari

kampanye organisasi ini untuk membangun kesadaran individu dan

kelompok untuk mengerti dan memahami konsekuensi aktivitas dan

gaya hidup terhadap pengerusan daya dukung bumi, dampak

lingkungan dan perubahan iklim. Peningkatan kesadaran diharapkan

dapat mendorong setiap individu untuk lebih bertanggung jawab serta

mampu merancang serangkaian tindakan untuk mengurangi jumlah

emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitasnya. Apabila

tindakan ini dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan, aksi individu

ini dapat menjadi dasar untuk terwujudnya low carbon society

http://www.resurgence.org/education/carbon-calculator.html

http://www.bp.com/iframe.do?categoryId=9027929&contentId=7050956

http://www.carbonfootprint.com/calculator.aspx

http://www.safeclimate.net/calculator/ ; http://www.myfootprint.org/

http://www.nature.org/initiatives/climatechange/calculator/

http://spectrum.ieee.org/static/carbon-calculator-2009

http://www.jpmorganclimatecare.com/

K ARBON K ALKUL ATOR