example kkt

Upload: aditya-risqi-pratama

Post on 19-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KKT

TRANSCRIPT

  • PERANAN PERSYARATAN KARUSH-KUHN-TUCKER DALAM

    MENYELESAIAN PEMROGRAMAN KUADRATIS

    SKRIPSI

    AMALIA

    050803033

    DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • PERANAN PERSYARATAN KARUSH-KUHN-TUCKER DALAM

    MENYELESAIAN PEMROGRAMAN KUADRATIS

    SKRIPSI

    Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

    AMALIA

    050803033

    DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • ii

    PERSETUJUAN

    Judul : PERANAN PERSYARATAN KARUSH KUHN QQQQQQQQQQQQQQQQQ.gTUCKER DALAM MENYELESAIKAN QQQQQQQQQQQQQQQQQ .PEMROGRAMAN KUADRATIK Katagori : SKRIPSI Nama : AMALIA Nomor Induk Mahasiswa : 050803033 Program Studi : PROGRAM (S1) MATEMATIKA Departemen : MATEMATIKA Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqkUTARA Diluluskan di Medan, Desember 2009 Komisi Pembimbing : Pembimbing 2 Pembimbing 1 Drs. H. Haludin Panjaitan Drs. Marwan Harahap, M.Eng NIP. 194603091979021001 NIP. 194612251974031001 Diketahui/Disetujui oleh Departemen Matematika FMIPA USU Ketua, Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP. 196401091988031004

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • iii

    PERNYATAAN

    PERANAN PERSYARATAN KARUSH KUHN TUCKER DALAM MENYELESAIAN PEMROGRAMAN KUADRATIS

    SKRIPSI

    Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Desember 2009 AMALIA 050803033

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • iv

    PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Marwan Harahap, M.Eng dan Bapak Drs. H. Haludin Panjaitan,

    selaku pembimbing pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta pemeriksaan terhadap skripsi ini sehingga dapat selesai dengan baik.

    2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

    3. Bapak Prof. DR. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, seluruh Staf Pengajar jurusan Matematika yang telah mendidik penulis selama mengikuti perkuliahan.

    4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, abang dan kakak, serta seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungan yang tak ternilai harganya.

    5. Rekan-rekan mahasiswa Matematika stambuk 2005, khususnya Depi, Feby, Nenna, Rima, Sundari, Yuni, Andika, Radhi, Santri, dan masih banyak lagi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • v

    ABSTRAK Salah satu bentuk khusus dari permasalahan pemrograman nonlinier adalah masalah pemrograman kuadratik. Dimana pemrograman kuadratik ini memiliki fungsi tujuan yang berbentuk kuadratik dan fungsi kendala berbentuk linier. Dalam penelitian ini dirancang sebuah penyelesaian permasalahan pemrograman kuadratik dengan menggunakan persyaratan Karush Khun Tucker. Syarat yang harus dipenuhi untuk optimum adalah bahwa turunan parsial pertama dari fungsi tujuan terhadap semua variabel dan pengali lagrange bernilai nol. )0)(( =xgii

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • vi

    ABSTRACT

    One particular form of nonlinear programming is a quadratic programming problem. This quadratic programming where the objective function which has a quadratic form and the constraint function is a linear. In this research we proposed a quadratic programming problem solving using Karush Khun Tucker requirements. The condition that must be met for the optimum is that the first partial derivative of the objective function of all variables and Lagrange multiplier is zero. )0)(( =xgii .

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak v Abstract vi Daftar Isi vii Daftar Tabel viii Daftar Gambar ix Bab 1 Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 2

    1.3 Tinjauan Pustaka 3 1.4 Tujuan Penelitian 5 1.5 Kontribusi Penelitian 6 1.6 Metode Penelitian 6

    Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pemrograman Nonlinier 7 2.1.1 Pemrograman Nonlinier Tak Berkendala 7

    2.1.2 Pemrograman Nonlinier Berkendala 8 2.2 Permasalahan Pemrograman Kuadratis 12 2.2.1 Pemilihan Portofolio dengan Sekuritas Beresiko 12 2.2.2 Masalah Transportasi dengan Diskon Volume pada 14

    Biaya Pengiriman Barang 2.3 Konveksitas Fungsi 16

    2.6.1 Fungsi Konveks atau Konkaf Satu Variabel 17 2.6.2 Fungsi Konveks dan Konkaf untuk Beberapa Variabel 17

    2.4 Matriks Hessian 19 2.5 Matriks Definite Positif 22 2.6 Persyaratan Karush Khun Tucker 24 2.7 Masalah Komplementaritas 27

    Bab 3 Pembahasan 3.1 Pemrograman Kuadratis Tak Berkendala 29

    3.2 Pemrograman Kuadratis Berkendala modifikasi simpleks 30 3.3 Pemrograman Kuadratis Karush Kuhn Tucker 37

    Bab 4 Penutup 4.1 Kesimpulan 41 4.2 Saran 42 Daftar Pustaka 43

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • viii

    DAFTAR TABEL

    Halaman Table 1.1 Uji Konveksitas untuk Fungsi Dua Variabel 19 Tabel 1.2 Tabel Simpleks iterasi 0, 1, 2, dan 3 39

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman Gambar 1.1 Bentu Himpunan Konveks dan bukan Konveks 16 Gambar 1.2 Plot dari 642),( 22

    21

    32

    3121 ++++= xxxxxf 21

    Gambar 1.3 Grafik dari ( ) 2224 xxxf = 29

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika

    menjadi sangat penting artinya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak lepas dari peranan matematika. Hampir

    dapat dipastikan bahwa setiap bagian dari ilmu dan teknologi baik dalam unsur kajian

    umum ilmu murni maupun terapannya memerlukan peranan matematika sebagai ilmu

    bantunya.

    Salah satu bagian dari matematika terapan adalah program linear (linear

    programming) yang merupakan suatu model dari penelitian operasional (operation

    research) yang digunakan untuk memecahkan masalah optimasi. Dalam masalah

    optimasi ini kita diminta untuk menentukan nilai optimum (nilai maksimum atau nilai

    minimum) dari suatu fungsi matematik. Namun dalam pemograman linier semua

    fungsi yang terlibat (fungsi tujuan dan fungsi kendala) adalah linier. Meskipun pada

    dasarnya diaplikasikan pada banyak masalah praktis, asumsi ini sering kali tidak

    sesuai. Pada kenyataannya, banyak ahli ekonomi menemukan drajat nonlinearitas

    yang merupakan suatu aturan dan bukan merupakan suatu perkecualian dalam

    berbagai masalah. Oleh sebab itu, sering kali memang perlu untuk segera

    mengarahkan pada masalah pemrograman nonlinier, sehingga kita memfokuskan

    perhatian pada area yang penting ini.

    Terdapat banyak jenis masalah pemrograman nonlinier, tergantung pada

    karakteristik fungsi tujuan dan fungsi kendala. Salah satunya adalah pemograman

    kuadratis yang merupakan bentuk khusus dari pemrograman nonlinier. Dimana

    masalah pemrograman kuadaratis ini memiliki kendala linier, tetapi fungsi tujuan

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 2

    berbentuk kuadratis. Oleh karena itu, satu-satunya perbedaan antara pemrograman ini

    dengan pemrograman linier terletak di fungsi tujuannya yang melibatkan pangkat dua

    dari variabel atau perkalian dari dua variabel.

    Beberapa metode telah dikembangkan untuk menyelesaikan kasus

    pemrograman kuadratis dengan asumsi tambahan fungsi tujuan merupakan fungsi

    konkaf. Salah satu metode untuk menyelesaikan masalah pemrograman kuadratis

    adalah dengan persyaratan Karush-Kuhn-Tucker. Metode ini sangat efektif untuk

    permasalahan optimasi nonlinier dengan kendala pertidaksamaan.

    1.2 Perumusan Masalah

    Dengan pendekatan persyaratan Karush-Kuhn-Tucker dapat diperoleh

    optimasi dari pemrograman kuadratis. Dalam hal ini kondisi yang perlu diperhatikan

    adalah mengikuti syarat cukup agar mendapatkan nilai-nilai variabel yang optimal

    untuk mencapai hasil yang diinginkan.

    1.3 Tinjauan Pustaka

    1. Pemrograman Kuadratis

    Pemrograman kuadratis adalah masalah optimasi dimana memaksimumkan

    atau meminimumkan fungsi tujuan yang berbentuk kuadratis dengan fungsi

    kendalanya berbentuk persamaan atau pertidaksamaan linier.

    Bentuk fungsi kuadratis dengan variabel ( )nxxxx ,...,, 21= adalah : ( ) jkn

    k

    n

    jkj

    n

    jjj xxqxcxf

    = ==+=

    1 11 21

    Dengan menggunakan notasi matriks maka persamaan diatas dapat

    disederhanakan menjadi

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 3

    ( ) Qxxcxxf T21+=

    Dengan kendala bAx dan 0x

    Dimana: nxnQ = matriks simetris (nxn) yang dikenal juga dengan matriks Hessian mxnA = matriks kendala

    nx = vektor kolom dari variabel keputusan nc = vector baris dari fungsi tujuan mb = vector kolom dari kendala bagian kanan

    T = transposisi matriks

    Adanya faktor 21 pada fungsi tujuan merupakan konstanta ijq (elemen dari

    Q ) dimana jiij qq = . Maka setelah melakukan perkalian matriks dan vektor maka fungsi tujuannya dinyatakan dalam ijq , jc (elemen c) dan untuk tiap suku dengan

    ji = dalam penjumlahan ganda 2jji xxx = sehingga - 21

    ijq merupakan koefisien dari

    2jx . Ketika ji maka ( )ijijjiij xxqxxq + 21 , sehingga ijq adalah koefisien total

    untuk perkalian ix dan jx .

    Ketika fungsi objektif f (x) adalah cembung sempurna (konkaf) untuk semua

    daerah layak diperoleh titik yang merupakan minimum lokal dan juga global. Maka

    dalam kondisi seperti ini menjamin bahwa Q adalah definite positif.

    2. Kondisi Karush-Kuhn-Tucker

    Pada tahun 1951 Kuhn Tucker mengemukakan suatu teknik optimisasi yang

    dapat digunakan untuk pencarian titik optimum dari suatu fungsi yang berkendala.

    Metode Karush Kuhn Tucker ini dapat dipergunakan untuk mencari solusi yang

    optimum dari suatu fungsi tanpa memandang sifat dari fungsi tersebut apakah linier

    atau nonlinier. Jadi metode Kuhn Tucker ini bersifat teknik yang umum dalam

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 4

    pencarian titik optimum dari setiap fungsi. Metode Karush Kuhn Tucker dapat

    digunakan untuk memecahkan persoalan baik yang nonlinier maupun yang linier.

    Jika kita menghadapi masalah optimasi dalam bentuk :

    Maksimumkan / minimumkan : ( )XfZ = dengan tnxxxX },...,,{ 21= Dengan kendala : ( ) 0/ Xgi dengan m,1,2,3, = i 0X

    nm (jumlah kendala lebih kecil dari variabel)

    Pertama tuliskan kembali persyaratan-persyaratan yang tak negative seperti

    0,...,0,0 21 nxxx , sehingga himpunan kendalanya adalah nm + persyaratan ketidaksamaan yang masing-masing dengan tanda lebih kecil dari pada atau sama

    dengan. Kemudian tambahkan variabel-variabel kurang 222

    22

    1 ,...,, mnnn xxx +++ berturut-

    turut pada ruas kiri dari kendala-kendala tadi, yang dengan demikian merubah tiap-

    tiap ketidaksamaan menjadi suatu kesamaan. Variabel-variabel kendur (slack

    variables) yang ditambahkan disini berbentuk suku-suku kuadrat untuk menjamin

    bahwa mereka tak negatif. Kemudian bentuk fungsi Lagrange :

    ( ) ( )[ ] [ ]21

    11

    2ini

    nm

    mi

    m

    iinii xxxXgXfL +

    +

    +==+ +

    Untuk nm+ ,...,, 21 adalah pengali-pengali Lagrange. Terakhir selesaikan sistem persamaan

    0=

    jxL ( )mnj += 2,...,2,1

    0=

    i

    L ( )nmi += ,...,2,1

    0i ( )nmi += ,...,2,1

    Persamaan-persamaan diatas membentuk persyaratan Karush-Kuhn-Tucker

    untuk maksimasi ataupun minimasi program liner dan nonlinier.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 5

    3. Kondisi Optimal dalam Pemrograman Kuadratis

    Prosedur menggunakan Kondisi Karush-Kuhn-Tucker untuk memecahkan

    suatu masalah optimasi dalam pemrograman kuadratis dengan kendala berupa suatu

    pertidaksamaan, secara essensial melibatkan langkah-langkah yang sama seperti

    halnya dalam menggunakan teorema Lagrange untuk memecahkan masalah optimasi

    dengan kedala berupa persamaan, yaitu pertama bentuklah suatu Lagrangean L.[3]

    Jadi dalam hal ini dibentuk suatu fungsi

    ( ) ( )bAxycxQxxyxL T ++=21,

    Dimana y adalah baris vektor dimensi m . Maka kondisi Karush-Kuhn-Tucker untuk

    lokal minimum memenuhi

    0

    jxL , nj ,...,2,1= 0++ yAQxc T

    0

    iyL , mi ,...,2,1= 0 bAx

    0=

    jj x

    Lx , nj ,...,2,1= ( ) 0=++ yAQxcx TTT ( ) 0=xgy ii , mi ,...,2,1= ( ) 0= bAxy 0jx , nj ,...,2,1= 0x 0iy , mi ,...,2,1= 0y

    Dimana ny = surplus variabel nonnegatif mv = slack variabel nonnegatif.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penulisan ini adalah menguraikan cara dan persyaratan Karush-

    Kuhn-Tucker untuk mendapatkan nilai optimum (nilai maksimum atau nilai minimum)

    dari pemrograman kuadratis.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 6

    1.5 Kontribusi Penelitian

    Selain untuk tambahan literatur dan pengetahuan pembaca mengenai metode

    yang dapat digunakan dalam menentukan nilai optimum dari pemograman kuadratis,

    dalam bidang ekonomi penelitian ini juga bermanfaat untuk membantu

    memformulasikan pemrograman kuadratis dalam pemilihan portofolio dan

    sekuritasnya yang beresiko.

    1.6 Metode Penelitian

    Metode penelitian dalam tulisan ini adalah :

    1. Membuat formulasi model pemrograman kuadratis dalam bentuk persyaratan

    Karush-Kuhn-Tucker

    2. Fungsi tujuan yang telah dimodifikasi menjadi

    ( ) ( ) ( )XgXfxL imi=

    +=1

    1, ; harus sesuai pada titik tersebut

    3. Menghitung titik-titik kritis dan menguji nilai untuk fungsi objektif pada setiap

    titik-titik kritis tersebut yang membuat nilai fungsi objektif menjadi optimum.

    4. Mencari semua solusi ( ),x dalam himpunan persamaan berikut ( ) 0, =

    xxL

    j

    ; nj ,...,2,1=

    Dimana

    ( ) 0, xL

    i

    ; 0

    ( ) 0, = xL

    ii ; li ,...,2,1=

    5. Diperoleh titik-titik kritis yang merupakan solusi optimal dari pemrograman

    kuadratis.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 7

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pemrograman Nonlinier

    Pemrograman nonlinier merupakan pemrograman dengan fungsi tujuannya

    saja atau bersama dengan fungsi kendala berbentuk nonlinier yaitu pangkat dari

    variabelnya lebih dari satu. Salah satu bentuk umun masalah pemrograman nonlinier

    adalah untuk menentukan ( )nxxxx ,...,, 21= sehingga mencapai tujuan untuk: Maksimumkan / Minimumkan : ( )xf Dengan kendala : ( ) 0xgm dan 0x Dengan ( )xf dan ( )xg m merupakan fungsi yang diketahui dengan n variabel keputusan.

    Terdapat banyak jenis masalah pemrograman nonlinier dalam berbagai bentuk.

    Hal ini tergantung pada karakteristik fungsi tujuan dan kendalanya. Pemrograman

    nonlinier dapat mempunyai kendala ataupun tidak mempunyai kendala.

    2.1.1 Pemrograman Nonlinier Tak Berkendala

    Pemrograman nonlinier tak berkendala merupakan masalah optimasi yang

    tidak memiliki batasan-batasan, sehingga untuk ( )nxxxx ,...,, 21= mempunyai fungsi tujuan adalah

    Maksimumkan / Minimumkan : ( )xf

    Syarat perlu dan cukup agar suatu penyelesaian x = x* merupakan

    penyelesaian optimal saat f(x) merupakan fungsi yang dapat diturunkan adalah

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 8

    0=

    jxf Pada x = x* , untuk nj ,...,2,1=

    Dimana ( )xf merupakan fungsi konkaf, kondisi ini juga mencukupi, sehingga mencari solusi untuk x* tereduksi menjadi penyelesaian dari sistem n persamaan

    yang diperoleh dengan n turunan parsial sama dengan nol.

    Ketika variabel jx memiliki kendala nonnegativitas atau 0jx , kondisi yang diperlukan dan mungkin cukup akan berubah menjadi

    =

    00

    jxf

    padapada

    ,,

    *

    *

    xxxx

    ==

    jikajika

    00

    *

    *

    >=

    j

    j

    xx

    Untuk setiap .j

    Setelah titik kritis yang memenuhi kondisi diketahui, masing-masing titik

    digolongkan sebagai maksimum atau minimum lokal jika fungsi tersebut bersifat

    konveks ataupun konkaf disekitar titik tersebut. Maksimum dan minimum global akan

    ditemukan dengan membandingkan minimum lokal dan maksimum lokal dan

    kemudian menguji nilai dari fungsi tersebut dengan sebagian variabel mendekati atau + . Jika fungsi diketahui konveks maupun konkaf, maka titik kritisnya pastilah merupakan minimum global maupun mkasimum globalnya.

    2.1.2 Pemrograman Nonlinier Berkendala

    Pemrograman nonlinier berkendala merupakan masalah optimasi yang

    memiliki batasan-batasan, sehingga untuk ( )nxxxx ,...,, 21= , maka bentuk standard untuk program-program tak linier yang mengandung hanya kendala-kendala kesamaan

    (equality) adalah

    Maksimumkan / Minimumkan : ( )xf Dengan kendala : ( ) 01 =xg

    ( ) 0=xgm

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 9

    Disini nm (jumlah kendala lebih kecil daripada variabel) , jika terjadi bahwa m > n, maka biasanya tidak dapat diselesaikan. Pada program minimasi dapat

    diubah ke dalam bentuk program maksimasi dengan mengalikan fungsi objektif -1.

    Suatu metode yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah optimasi ini

    adalah metode pengali Lagrange. Metode pengali Lagrange dipilih karena prinsip

    kerjanya sederhana dan mudah dimengerti. Metode ini dimulai dengan pembentukan

    fungsi Lagrangian yang didefinisikan sebagai:

    ( ) ( ) ( )XgXfXL mj

    mj=

    +=1

    ,

    Teorema:

    Syarat perlu bagi sebuah fungsi f(X) dengan kendala gi(X)=0, dengan mj ,...,2,1= agar mempunyai minimum relatif pada titik X* adalah derivasi parsial pertama dari

    fungsi Lagrangenya yang didefinisikan sebagai ( )mnxxxLL ,...,,,,...,, 2121= terhadap setiap argumennya mempunyai nilai nol.

    Teorema:

    Syarat harus bagi sebuah fungsi f(X) agar mempunyai minimum (atau maximum)

    relatif pada titik X* adalah jika fungsi kuadrat, Q, yang didefinisikan sebagai

    jin

    i

    n

    j ji

    xxxxLQ

    = = =1 1

    2

    dievaluasi pada X = X* harus definit positif (atau negatif) untuk setiap nilai dX yang

    memenuhi semua kendala.

    Syarat perlu agar jin

    i

    n

    j ji

    xxxxLQ

    = = =1 1

    2

    menjadi definit positif (atau negatif) untuk

    setiap variasi nilai dX adalah setiap akar dari polinomial, iz , yang didapat dari

    determinan persamaan di bawah ini harus positif (atau negatif).

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 10

    ( )( )

    ( )

    000

    000000

    321

    2232221

    1131211

    21321

    222122232221

    121111131211

    KKMKMMMKMMM

    KKKKKK

    MKMMMKOMMKKKK

    mnmmm

    n

    n

    mmnnnnn

    nn

    nn

    gggg

    gggggggg

    gnggzLLLL

    gggLLzLLgggLLLzL

    Dengan ( )ji

    ij xxXLL

    = ,*2

    dan ( )

    j

    iij x

    Xgg =

    *

    Pengali Lagrange mempunyai arti secara fisik yang menarik. Misalkan

    terdapat permasalahan optimasi dengan satu kendala sebagai berikut:

    Maksimumkan / Minimumkan : ( )xf Dengan kendala : ( ) bxg =

    Fungsi Lagrange-nya adalah

    ( ) ( ) ( )( )XgbXfXL += ,

    Syarat perlu untuk penyelesaian diatas adalah :

    0=

    ixL untuk ni ,...,2,1= dan

    0=L

    Persamaan diatas menghasilkan :

    0=

    ii x

    gxf untuk ni ,...,2,1=

    ( ) 0= Xgb atau gb =

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 11

    Maka :

    0=

    i

    ii

    i

    xxgx

    xf untuk ni ,...,2,1=

    atau 011

    =

    i

    n

    i ii

    n

    i i

    xxgx

    xf

    atau in

    i ii

    n

    i i

    xxgx

    xf

    =

    11

    atau 4342143421

    dg

    i

    n

    i i

    df

    i

    n

    i i

    xxgx

    xf

    =

    11

    Menghasilkan hasil yang final yaitu : dbdf = atau dbdf *=

    Dari Persamaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa: pada penyelesaian

    optimum, perubahan fungsi tujuan f, berbanding lurus dengan perubahan kendala b

    dengan faktor sebesar pengali Lagrange .

    Bentuk standard dari program-program tak linier yang mengandung hanya

    kendala-kendala ketidaksamaan adalah :

    Maksimumkan / Minimumkan : ( )xf Dengan kendala : ( ) 0xgi untuk ni ,...,2,1= 0x

    Kunci dari penanganan permasalahan di atas adalah merubah kendala

    pertidaksamaan menjadi persamaan dengan menambah variabel slack. Masalah

    pemrograman ini ditandai dengan adanya kendala-kendala yang sama sepenuhnya

    dengan pemrograman linier. Semua fungsi kendala ( )xgi adalah linier, tetapi fungsi tujuan ( )xf berbentuk nonlinier. Masalah ini dipertimbangkan secara sederhana dengan hanya memiliki satu fungsi nonlinier yang diperhitungkan, bersama dengan

    daerah layak dari pemrograman linier. Sejumlah algoritma khusus yang didasari atas

    perluasan metode simpleks telah dikembangkan untuk memperhitungkan fungsi tujuan

    yang nonlinier.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 12

    2.2 Permasalahan Pemrograman Kuadratis

    Masalah pemrograman kuadratis memiliki fungsi tujuan yang berbentuk

    kuadratis yang melibatkan 2jx dan ( )jxx iji dan memiliki kendala berbentuk linier. Pemrograman kuadratis sangat penting karena dapat diterapkan pada berbagai

    masalah yang ada. Beberapa contoh kasus yang merupakan masalah dari

    pemrograman kuadratis ini adalah :

    2.2.1 Pemilihan Portofolio dengan Sekuritas Beresiko

    Saat ini para manjer professional dari portofolio besar biasa menggunakan

    model komputer berbasis pemrograman nonlinier untuk memandu pekerjaan mereka.

    Oleh karena itu inverstor harus memperhatikan baik ekspetasi pendapatan maupun

    resiko investasi, pemrograman nonlinier digunakan untuk menentukan portofolio yang

    pada asumsi tertentu dapat menghasilkan keseimbangan optimal antara kedua factor

    tersebut. Pendekatan ini sebagian besar merupakan hasil riset yang dilakukan oleh

    Harry Markowitz dan William Sharpe, pemenang hadiah nobel tahun 1990 dalam

    bidang ekonomi karena hasil risetnya tersebut.

    Model pemrograman nonlinier untuk masalah ii dapat dirumuskan sebagai

    berikut. Misalkan terdapat n senis saham/sekuritas yang sedang dipertimbangkan

    untuk masuk dalam portofolio, dan variabel keputusan ( )njx j ,...,2,1= adalah share dari saham j yang masuk dalam portofolio. i dan jj adalah (estimasi) rata-rata dan varians masing-masing untuk pendapatan setiap share dari saham j , dengan jj sebagai ukuran resiko dari saham ini. Untuk ( )jini = ,...,2,1 , adalah ij kovariansi dari pendapatan setiap share antara saham i dan saham j . Oleh karena itu sulit

    mengestimasi seluruh nilai ij , langsung dari ii dan jj . Kemudian, nilai ekspetasi ( )xR dan variansi ( )xV dari total pendapatan keseluruhan portofolio adalah

    ( ) jnj

    j xxR =

    =1 Dan ( ) jn

    ii

    n

    jij xxxV

    = ==

    1 1

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 13

    Dengan ( )xV mengukur resiko yang terasosiasi dengan portofolio. Salah satu cara untuk mempertimbangkan keseimbangan antara dua faktor adalah dengan

    menggunakan ( )xV sebagai fungsi tujuan untuk diminimalkan dan menggunakan kendala yang memastikan ( )xR tidak lebih kecil dari ekspetasi pendapatan minimum yang dapat diterima. Model pemrograman nonlinier yang lengkap adalah

    Minimumkan ( ) jni

    i

    n

    jij xxxV

    = ==

    1 1

    Dengan kendala Lx jn

    jj

    =1

    Bxp jn

    jj

    =1

    0jx untuk nj ,...,2,1=

    dengan L adalah ekspetasi pendapatan minimum yang dapat diterima, jP adalah

    harga tiap share dari saham j dan B adalah jumlah uang yang dianggarkan untuk

    portofolio.

    Untuk memilih nilai L yang sesuai agar tercapai keseimbangan terbaok antara

    ( )xR dan ( )xV relatif sulit. Jadi daripada berhenti dengan satu pilihan nilai L , pendekatan pemrograman nonlinier parametric biasa digunakan untuk membangkitkan

    solusi optimal sebagai fungsi L pada kisaran nilai L yang lebar. Langkah selanjutnya

    adalah mengevaluasi ( )xR dan ( )xV untuk solusi optimal tersebut dan memilih solusi yang memberikan keseimbangan antara dua nilai itu. Prosedur ini sering disebut

    pembangkitan solusi pada batas efisien dari grafik dua dimensi titik-titik

    ( ) ( )},{ xVxR untuk nilai x yang layak. Alasannya adalah titik ( ) ( )},{ xVxR yang optimal untuk x (pada beberapa nilai L ) pasti terletak pada batas daerah layak setiap

    nilai optimal x disebut efisien karena tidak ada solusi layak lain yang sekurang-

    kurangnya memiliki satu nilai ukuran yang sama R atau V dan lebih baik pada

    ukuran yang lain (nilai V yang lebih kecil atau nilai R yang lebih besar).

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 14

    2.2.2 Masalah Transportasi dengan Diskon Volume pada Biaya Pengiriman

    Barang

    Jenis aplikasi dari masalah transportasi dengan volume pada biaya pengiriman

    barang adalah menentukan rencana yang optimal untuk mengirimkan barang dari

    berbagai sumber ke berbagai tempat tujuan pengiriman, dengan kendala sumber dan

    permintaan, dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya pengiriman. Kita

    asumsikan biaya pengiriman per unit dari sumber tertentu ke tujuan pengiriman adalah

    tetap, tanpa memperhatikan jumlah pengiriman. Pada kenyataannya, biaya ini

    mungkin tidak tetap. Diskon volume kadang tersedia untuk pengiriman dalam jumlah

    yang besar sehingga biaya marginal pengiriman satu atau lebih unit mungkin akan

    mengikuti pola bila jumlah pengiriman besar maka biaya marginal juga akan semakin

    besar begitu juga sebaliknya.

    Dengan demikian hasilnya adalah biaya yang terjadi dari pengiriman x unit

    diberikan dalam bentuk fungsi nonlinier ( )xC , yang merupakan fungsi poongan linier sama dengan biaya marginal.. konsekuensinya, jika setiap kombinasi dari sumber dan

    tujuan memiliki fungsi biaya pengiriman yang sama maka biaya pengiriman ijx unit

    dari sumber ),...,2,1(1 mi == ke tujuan ),...,2,1(1 nj == dinyatakan dengan funsi nonlinier )( ijij xC sehingga keseluruhan fungsi tujuan diminimalkan adalah

    ( ) = =

    =m

    i

    n

    jijij xCxf

    1 1)(

    Meskipun dengan funsi tujuan yang nonlinier, kendala dari permasalahan ini

    adalah kendala linier khusus yang sesuai dengan model permasalahan tranportasi.

    Dari contoh-contoh kasus diatas maka dapat kita tuliskan bentuk standard dari

    pemrograman kuadratis yaitu

    Minimumkan : ( ) jini

    n

    jij

    n

    jjj xxqxcxf

    = ==+=

    1 11 21

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 15

    Dengan menggunakan notasi matriks maka persamaan diatas dapat

    disederhanakan menjadi

    Minimumkan : ( ) Qxxcxxf T21+=

    Dengan kendala: bAx dan 0x

    Dimana:

    nxnQ = matriks simetris (nxn) yang dikenal juga dengan matriks Hessian mxnA = matriks kendala nx = vektor kolom dari variabel keputusan nc = vector baris dari fungsi tujuan

    mb = vector kolom dari kendala bagian kanan T = transposisi matriks

    Adanya faktor 21 pada fungsi tujuan merupakan konstanta ijq (elemen dari

    Q ) dimana jiij qq = . Maka setelah melakukan perkalian matriks dan vektor maka fungsi tujuannya dinyatakan dalam ijq , jc (elemen c) dan untuk tiap suku dengan

    ji = dalam penjumlahan ganda 2jji xxx = sehingga - 21

    ijq merupakan koefisien dari

    2jx . Ketika ji maka ( )ijijjiij xxqxxq + 21 , sehingga ijq adalah koefisien total

    untuk perkalian ix dan jx .

    Beberapa algoritma telah dikembangkan untuk khasus pemrograman kuadratis

    dengan funsi tujuan merupakan fungsi konkaf. Satu cara untuk membuktikan bahwa

    fungsi tujuan merupakan fungsi konkaf adalah dengan membuktikan kondisi yang

    sepadan dengan 0QxxT . Untuk semua x yaitu Q merupakan matriks definite positif. Penyelesaian dari masalah pemrograman kuadratis ini dapat dilakukan dengan

    pendekatan kondisi persyaratan Karush Kuhn Tucker kemudian dinyatakan ulang

    dalam bentuk yang mirip dengan program linier, sehingga mempermudah mencari

    solusi optimalnya.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 16

    2.3 Konveksitas Fungsi

    Konsep konveksitas sering digunakan dalam bidang penelitian operasianal,

    terutama dalam ruang lingkup pemrograman nonlinier. Konsep fungsi konveks

    berhubungan langsung dengan himpunan konveks. Jadi, jika ( )nxxxf ,...,, 21 adalah fungsi konveks maka kumpulan titik-titik yang terletak diatas atau pada grafik

    ( )nxxxf ,...,, 21 membentuk himpunan konveks. Hal yang sama, kumpulan titik yang terletak di bawah atau pada grafik fungsi konkaf adalah himpunan konveks.

    Himpunan konveks mempunyai sifat penting yaitu untuk beberapa himpunan

    konveks, kumpulan titik yang berada dalam semua himpunan (irisan dari himpunan

    konveks) juga merupakan himpunan konveks. Dengan demikian, kumpulan titik yang

    terletak di atas atau pada fungsi konveks dan di bawah atau pada fungsi konkaf adalah

    merupakan himpunan konveks juga. Jadi, himpunan konveks dapat dilihat secara

    intuitif sebagai kumpulan titik dengan batas atas fungsi konveks dan batas bawah

    fungsi konkaf.

    Sebuah himpuan vektor berdimensi- m adalah konveks jika untuk dua vektor

    yang termasuk dalam himpunan ini berlaku bahwa penggal garis (line segment) antara

    kedua vektor juga termasuk dalam himpunan ini.

    Gambar 1.1 Bentuk Himpunan Konveks dan Bukan Konveks

    Q P

    R

    S

    Penggal garis antara P dan Q

    C C

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 17

    2.3.1 Fungsi Konveks atau Konkaf Satu Variabel Definisi :

    Fungsi satu variabel ( )xf disebut fungsi konveks jika setiap pasangan nilai x , katakanlah x dan ( )xxx dxxfd untuk setiap nilai x yang mungkin.

    Uji konveksitas untuk fungsi satu variabel :

    Pertimbangkan fungsi satu variabel ( )xf yang memeiliki turunan kedua untuk setiap nilai x yang mungkin. Dengan demikian, fungsi ( )xf dapat bersifat: 1. Konveks jika dan hanya jika ( ) 02

    2

    dx

    xfd untuk setiap nilai x yang mungkin.

    2. Konveks ketat jika dan hanya jika ( ) 022

    >dx

    xfd untuk setiap nilai x yang mungkin.

    3. Konkaf jika dan hanya jika ( ) 022

    dx

    xfd untuk setiap nilai x yang mungkin.

    4. Konkaf ketat jika dan hanya jika ( )

    022

    0>

    0>

    0

    0

    0

    0>

    0<

    0<

    ( )nxxxf ,...,, 21 adalah konveks jika dan hanya jika matriks Hessian nyann positif definite untuk semua nilai ( )nxxx ,...,, 21 yang mungkin. Uji

    konveksitas selalu diperlukan sebagai sifat umum fungsi. Akan tetapi, beberapa fungsi

    nonkonveks memenuhi syarat konveksitas pada interval tertentu dari variabel. Dengan

    demikian, penting untuk membicarakan fungsi yang menjadi konveks pada daerah

    tertentu.

    2.4 Matriks Hessian

    Matrik Hessian adalah matrik yang setiap elemennya dibentuk dari turunan

    parsial kedua dari suatu fungsi. Milsalkan f(x) fungsi dengan n variabel yang memiliki

    turunan parsial kedua dan turunan-turunannya kontinu, Matriks Hessian dari f(x)

    ditulis H adalah

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    2

    2

    22

    2

    12

    21

    2

    21

    2

    21

    2

    nnn

    n

    n

    xf

    xxf

    xxf

    xxf

    xf

    xxf

    xxf

    xxf

    xf

    H

    LLOLL

    L

    L

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 20

    Matrik Hessian dapat digunakan untuk melakukan uji turuanan kedua fungsi

    lebih dari satu variabel, yaitu untuk mengidentifikasi optimum relatif dari nilai fungsi

    tersebut. Penggolongan titik stasioner fungsi dua variabel dengan menggunakan

    Matriks Hessian misalkan f(x)= F(x1,......,xn) adalah fungsi bernilai real

    dimana semua turunan parsialnya kontinu. Misalkan 0x adalah titik stasioner dari F

    dan kita definisikan H = H( 0x ) dengan persamaan

    )( 0xFH ji yxij = dimana )(xtH adalah Hessian dari F pada 0x

    Titik stasioner dapat digolongkan sebagai berikut :

    1. 0x adalah suatu minimum relatif dari F jika H ( 0x ) definite positif

    2. 0x adalah suatu maksimum relatif dari F jika H ( 0x ) definite negatif

    3. 0x adalah suatu titik pelana dari F jika H ( 0x ) indefinite

    Teorema 2.2 :

    Misalkan nilai eigen dari matriks Hnxn adalah 1, 2 , 3, , n yang didefinisikan oleh

    0= HI dengan I adalah matriks identitas ukuran nxn. Maka :

    (i) H adalah definite negatif jika dan hanya jika nilai eigen dari matriks H yaitu 1, 2 ,

    3, , n kesemuanya bertanda negatif.

    (ii) H adalah definite positif jika dan hanya jika nilai eigen dari matriks H yaitu 1, 2 ,

    3, , n kesemuanya bertanda positif.

    (iii) H adalah Semi definite negatif jika dan hanya jika nilai eigen dari matriks H yaitu

    i 0, i = 1, 2, 3, , n

    (iv) H adalah Semi definite positif jika dan hanya jika nilai eigen dari matriks H yaitu

    i 0, i = 1, 2, 3, , n

    Contoh :

    642),( 222

    13

    23

    121 ++++= xxxxxxf Titik-titik ekstrem harus memenuhi syarat:

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 21

    ( ) 04343 111211

    =+=+= xxxxxf

    ( ) 08383 222222

    =+=+= xxxxxf

    Persamaan di atas dipenuhi oleh titik-titik (0, 0); (0, 8/3); (4/3, 0); dan (4/3, 8/3)

    Untuk mengetahui titik yang mana yang maximum dan yang mana yang minimum,

    harus diselidiki matrik Hessiannya. Derivasi kedua dari f adalah:

    ,46 121

    2

    += xx

    f ,86 222

    2

    += xx

    f dan 021

    2

    =

    xxf

    Jadi matrik Hessiannya menjadi

    +

    +=860

    046

    2

    1

    xx

    H sehingga [ ]46 11 += xH dan

    +

    +=860

    046

    2

    12 x

    xH

    Nilai matrik Hessian untuk masing-masing titik ekstrem disajikan di bawah ini.

    ( )21 , xx Matriks H 1H 2H Sifat H Sifat ( )21 , xx ( )21 , xxf

    ( )0,0

    8004

    4+ 32+ Definite positif

    Minimum 6

    38,0

    8004

    4+ 32 Tak tentu Titik belok 27418

    0,34

    8004

    4 32 Tak tentu Titik belok 27

    194

    38,

    34

    80

    04

    4 32+ Definite

    negatif Maksimum

    350

    Gambar 1.2 Plot dari 642),( 222

    13

    23

    121 ++++= xxxxxf

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 22

    2.5 Matriks Definite Positif

    Bentuk kuadrat pada ( )nxxx ,...,, 21 adalah ekspresi yang dapat kita tulis

    sebagai [ ]

    n

    n

    x

    xx

    Axxx M2

    1

    21 ..,...,, . Dengan A adalah matriks simetrik nxn . Jadi misalkan

    =

    nx

    xx

    X M2

    1

    maka bentuk ini dapat ditulis sebagai AXX t

    Definisi

    Bentuk kuadrat AXX t disebut definite positif jika AXX t > 0 untuk semua x 0,

    sedangkan matriks simetrik A kita sebut matriks definit positif jika AXX t adalah

    bentuk kuadrat definit positif.

    Contoh :

    Dipunyai matriks simetrik berikut :

    =

    210121

    012a

    Untuk mengkaji apakah matriks A bersifat definte positif, maka:

    [ ]321 xxxAXX t =

    210121

    012

    3

    2

    1

    xxx

    = [ ]321 xxx

    ++

    32

    322

    21

    22

    2

    xxxxx

    xx

    )x2x(x)xx2x(x)xx2(x 3233212211 ++++= 233232

    222121

    21 2xxxx2xxxx2 xxx ++=

    2332

    2221

    21 2xx22xx22 xxx ++=

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 23

    = 232332

    22

    2221

    21

    21 )2()2( xxxxxxxxxx +++++

    23

    232

    221

    21 )()( xxxxxx +++=

    Dari sini dapat disimpulkan bahwa matrik A bersifat definit positif karena memenuhi:

    0)()( 232

    322

    2121 >+++ xxxxxx kecuali jika 0321 === xxx

    Sebaliknya matrik A dan bentuk kuadrat AXX t disebut :

    1. Definite negatif jika AXX t < 0 , untuk semua x 0 .

    2. Semidefinite positif jika AXX t 0 , untuk semua x.

    3. Semidefinite negatif jika AXX t 0 , untuk semua x.

    4. Indefinite bila tidak termasuk golongan diatas.

    Himpunan syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk-bentuk definit positif

    dan negatif. yaitu :

    1. Syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk definite positif.

    Suatu himpunan syarat perlu dan syarat cukup bentuk AXX t sebagai definite

    positif adalah

    011 >h , 02221

    1211 >hhhh

    , 0

    333231

    232221

    131211

    >hhhhhhhhh

    , . . . , 0>A

    Jika n minor dari A adalah positif, maka AXX t adalah definite positif. Dan AXX t hanya definite positif, jika minor-minor ini positif.

    2. Syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk definite negatif

    Suatu himpunan syarat perlu dan syarat cukup bentuk AXX t menjadi definite

    negatif atau setaranya untuk XAX t )( sebagai definite positif adalah

    011 hhhh

    , 0

    333231

    232221

    131211

    An

    Dimana ija adalah elemen-elemen dari A (bukan A)

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 24

    2.6 Persyaratan Karush Khun Tucker

    Pada tahun 1951 Kuhn Tucker mengemukakan suatu teknik optimisasi yang

    dapat digunakan untuk pencarian titik optimum dari suatu fungsi yang berkendala.

    Metode Karush Kuhn Tucker ini dapat dipergunakan untuk mencari solusi yang

    optimum dari suatu fungsi tanpa memandang sifat dari fungsi tersebut apakah linier

    atau nonlinier. Jadi metode Kuhn Tucker ini bersifat teknik yang umum dalam

    pencarian titik optimum dari setiap fungsi. Metode Karush Kuhn Tucker dapat

    digunakan untuk memecahkan persoalan baik yang nonlinier maupun yang linier.

    Jika kita menghadapi masalah optimasi dalam bentuk :

    Maksimumkan / minimumkan : ( )XfZ = dengan tnxxxX },...,,{ 21= Dengan kendala : ( ) 0/ Xgi dengan m,1,2,3, = i 0X

    nm (jumlah kendala lebih kecil dari variabel)

    Pertama tuliskan kembali persyaratan-persyaratan yang tak negative seperti

    0,...,0,0 21 nxxx , sehingga himpunan kendalanya adalah nm + persyaratan ketidaksamaan yang masing-masing dengan tanda lebih kecil dari pada atau sama

    dengan. Kemudian tambahkan variabel-variabel kurang 222

    22

    1 ,...,, mnnn xxx +++ berturut-

    turut pada ruas kiri dari kendala-kendala tadi, yang dengan demikian merubah tiap-

    tiap ketidaksamaan menjadi suatu kesamaan. Variabel-variabel kendur (slack

    variables) yang ditambahkan disini berbentuk suku-suku kuadrat untuk menjamin

    bahwa mereka tak negatif. Kemudian bentuk fungsi Lagrange :

    ( ) ( )[ ] [ ]21

    11

    2ini

    nm

    mi

    m

    iinii xxxXgXfL +

    +

    +==+ +

    Untuk nm+ ,...,, 21 adalah pengali-pengali Lagrange. Terakhir selesaikan sistem persamaan

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 25

    0=

    ixL ( )mni += 2,...,2,1

    0=

    i

    L ( )nmi += ,...,2,1

    0i ( )nmi += ,...,2,1

    Untuk fungsi konveks, syarat perlu dan cukup untuk mencapai titik minimum

    dapat dicari menggunakan syarat Karush Kuhn Tucker. Tetapi untuk fungsi

    nonkonvek, syarat Karush Kuhn Tucker merupakan syarat perlu saja, tetapi belum

    cukup untuk mencapai optimal. Jadi untuk masalah jenis konveks, syarat Karush

    Kuhn Tucker menjadi syarat perlu dan cukup untuk sebuah minimum/maksimum

    global.

    Teorema 1 (Frederick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman, 1994)

    Misalkan f(x,y) merupakan fungsi 2 variabel. f(x,y) merupakan fungsi konveks jika

    dan hanya jika dipenuhi ketiga syarat berikut :

    (i) 2

    22

    21

    212

    22

    212

    21

    212 ),(),(.),(

    =

    dxdxxxfd

    dxxxfd

    dxxxfd

    (ii) 0),(

    21

    212

    dx

    xxfd

    (iii) 0),(

    22

    212

    dx

    xxfd

    Teorema 2 (Frederick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman, 1994)

    Suatu fungsi 2 variabel f(x,y) merupakan fungsi konkaf jika tidak memenuhi paling

    tidak satu dari ketiga syarat pada teorema 1, atau dengan kata lain f(x,y) merupakan

    fungsi konveks.

    Teorema 3 (Frederick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman, 1994)

    Untuk permasalahan dengan asumsi f(x) konkaf dan gj(x) konveks, maka syarat perlu

    dan cukup keoptimalannya berdasarkan teorema berikut. Misalkan

    )(),...,(),(),( 21 xgxgxgxf m merupakan fungsi-fungsi yang dapat diturunkan maka

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 26

    ),...,,( 21*

    nxxxx = merupakan penyelesaian optimal untuk masalah program nonlinier apabila terdapat sejumlah i untuk mi ,...,2,1= sehingga semua syarat terpenuhi :

    (i) 01

    =+

    = i

    jm

    ji

    i xg

    xf ni ,...,2,1=

    (ii) 0=jj g mj ,...,2,1= (iii) 0jg mj ,...,2,1= (iv) 0j mj ,...,2,1=

    Syarat Karush Kuhn Tucker untuk program nonlinier berkendala :

    Teorema

    Diasumsikan )(),...,(),(),( 21 xgxgxgxf m merupkan fungsi yang dapat diturukan

    maka ),...,,( 21*

    nxxxx = menjadi solusi optimal untuk permasalahan pemrograman nonlinier hanya jika terdapat sejumlah m bilangan m ,...,, 21 sehingga semua syarat kondisi Karush Kuhn Tucker berikut ini terpenuhi :

    (i) 01

    = j

    m

    ii

    j xg

    xf pada *xx = untuk nj ,...,2,1=

    (ii) 01

    =

    = j

    m

    ii

    jj x

    gxfx pada *xx = untuk nj ,...,2,1=

    (iii) 0)( * ii bxg untuk mj ,...,2,1= (iv) [ ] 0)( * = iii bxg untuk mj ,...,2,1= (v) 0* jx untuk mj ,...,2,1= (vi) 0j untuk mj ,...,2,1=

    Dapat dilihat darik kondisi (ii) dan (iv) memerlukan hasil perkalian dua

    kuantitas sama dengn nol. Oleh karena itu, tiap kondisi ini menyatakan bahwa

    setidaknya salah satu dari kuantitas itu harus sama dengan nol. Akibatnya, kondisi (iv)

    dapat digabung dengan kondisi (iii) untuk menyatakan mereka dalam bentuk lain

    sebagai berikut.:

    0)( * = ii bxg (atau 0 jika 0=i ) untuk mi ,...,2,1=

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 27

    Demikian pula kondisi (ii) dapat digabung dengan kondisi (i) menjadi :

    01

    =

    = j

    im

    ii

    j xg

    xf (atau 0 jika 0* =jx ) untuk mj ,...,2,1=

    Ketika m=0 (tidak ada kendala yang berbentuk fungsi), jumlahan berbilai 0

    dan fungsi gabungan (i,ii) menjadi kondisi yang ada. Oleh karena itu, untuk m>0, tiap

    suku dalam jumlahan mengubah kondisi untuk m=0 dengan memasukkan pengaruh

    dari kendala berbentuk fungsi yang bersangkutan.

    Dalam kondisi diatas, i setara dengan variabel dual dalam pemrogramana linier dan memiliki interpretasi ekonomi yang juga dapat diperbandingkan. Akan

    tetapi, i juga ada dalam penurunan matematika seperti dalam faktor pengali Lagrange. Pada kondisi (iii) dan (v) hanya melakukan penegasan kelayakan dari

    solusi. Kondisi yang lainnya menghilangkan sebagian besar solusi layak lainnya

    menjadi kandidat yang mungkin untuk menjadi solusi optimal.

    Corollary

    Diasumsikan bahwa ( )xf merupakan fungsi konkaf dan )(),...,(),( 21 xgxgxg m merupakan fungsi konveks (misalakan saja masalah ini merupakan masalah

    pemrograman konveks), dengan semua fungsi ini memenuhi kondisi biasa. Lalu

    ),...,,( *2*1** nxxxx = adalah solusi optimal jika dan hanya jika semua kondisi teorema terpenuhi.

    2.7 Masalah Komplementaritas

    Saat kita berhadapan dengan pemrograman kuadratis, maka kita harus

    mengetahui terlebih dahulu bagaimana menyelesaikan permasalahan pemrograman

    nonlinier tertentu dapat direduksi menjadi memecahkan masalah komplementaritas.

    Dengan variabel pwww ,...,, 21 dan pzzz ,...,, 21 , masalah komplementaritas bertujuan

    menemukan solusi layak untuk kendala

    )(zFw = 0w 0z

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 28

    Yang juga memenuhi kendala komplementaritas

    0=zwT Disini, w dan z adalah vektor kolom. F adalah fungsi bernilai vektor yang diketahui,

    dan T menandakan transpose matriks. Masalah ini tidak memiliki fungsi tujuan,

    sehingga secara teknis bukanlah murni masalah pemrograman nonlinier. Hal ini

    disebut masalah komplementaritas karena hubungan komplementernya.

    0=w atau 0=iz (atau kedua-duanya) untuk pi ,...,2,1= Suatu kasus khusus yang penting yaitu masalh komplementaritas linier dengan

    MzqzF +=)( Dengan q merupakan vektor kolom yang diketahui dan M adalah matriks pxp yang

    diketahui. Algoritma yang efisien telah dikembangkan untuk pemecahan masalah ini

    dengan asumsi tertentu tentang sifat matriks M. satu jenis algoritma menggunakan

    pemutaran (pivoting) dari satu solusi BF (Basic Feasible) kesolusi BF selanjutnya,

    seperti metode simpleks dalam pemrograman linier.

    Masalah komplementaritas ini memiliki aplikasi dalam teori permainan,

    masalah keseimbangan ekonomi, dan masalah keseimbangan teknik sebagai tambahan

    sebagai aplikasi dari pemrograman nonlinier.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 29

    BAB 3

    PEMBAHASAN

    Dalam masalah optimasi terdapat dua bentuk optimasi yaitu, optimasi fungsi

    tak bersyarat dan optimasi fungsi bersyarat. Kita sudah mengenal beberapa cara untuk

    menyelesaikan bentuk yang pertama seperti uji turunan pertama, uji turunan kedua,

    untuk fungsi satu variabel, serta uji parsial kedua untuk fungsi dua variabel, semuanya

    telah diuraikan pada bab sebelumya. Sedangkan untuk jenis yang kedua merupakan

    jenis yang paling banyak kita jumpai dalam kehidupan nyata. Banyak aplikasi dari

    pemodelan matematika dalam optimasi fungsi yang mensyaratkan beberapa kondisi

    atau syarat untuk diperoleh suatu solusi optimal. Syarat ini yang mengoptimumkan

    fungsi tujuan. Persoalan dengan model tersebut dinamakan optimasi bersyarat. Bentuk

    umum dari optimasi fungsi dengan kendala adalah tentukan nilai dari variabel

    keputusan (nilai ekstrim) ( )nxxxx ,...,, 21= yang memaksimumkan (meminimumkan) fungsi dari permasalahan:

    Maksimumkan / minimumkan : ( )XfZ = Dengan kendala : ( ) 11 )/ ( bXg

    . . . . . . . . . .

    ( ) ii bXg )/( dengan m,1,2,3, = i Dimana f(X) merupakan fungsi tujuan (objective function), dan ( ) ii bXg ) , ,( = merupakan fungsi kendala.

    3.1 Pemrograman Kuadratis Tak Berkendala

    Contoh :

    Maksimalkan ( ) 2224 xxxf = Dengan kendala 0x

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 30

    420-2-4

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    x

    y

    x

    y

    24 - x^2 - 2*x

    Gambar 1.3 Contoh yang mengambarkan solusi optimal dapat terletak pada titik

    dengan nilai turunan negatif, bukan nol, karena titik tersebut terletak pada batas

    kendala nonnegativitas.

    Solusi optimal untuk suatu masalah dengan satu variabel terletak pada 0=x meskipun turunannya bernilai negatif. Oleh karena itu setiap permasalahan yang

    memiliki fungsi konkaf untuk dimaksimalkan pada kendala nonnegativitas,

    mempunyai turunan yang kurang dari satu atau sama dengan nol untuk 0=x adalah kondisi yang diperlukan dan cukup untuk 0=x menjadi optimal.

    3.2 Pemrograman Kuadratis Berkendala Modifikasi Simpleks

    Contoh :

    Maksimalkan : 2221212121 4243015),( xxxxxxxxf ++=

    Dengan kendala : 302 21 + xx 01 x

    02 x Penyelesaian : Dalam kasus ini diperoleh

    [ ]3015=c

    =2

    1

    xx

    x

    =8444

    Q

    Maksimum global karena ( )xf adalah konkaf dan 02 =

    xf pada 0=x

    Jadi, 0=x adalah optimal.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 31

    [ ]21=A [ ]30=b Catat bahwa :

    =QxxT [ ]21 xx

    8444

    2

    1

    xx

    = [ ( )11 44 xx ( )21 84 xx + ]

    2

    1

    xx

    = 221212121 8444 xxxxxx +

    = 22122211221212111 xqxxqxxqxq +

    Mengalikan dengan 21 mengghasilkan

    2221

    21 4422

    1 xxxxQxxT += Yang merupakan bagian nonlinier dari fungsi tujuan untuk contoh ini. Oleh karena

    411 =q dan 822 =q ini menggambarkan bahwa jjq21 merupakan koefisien dari 2jx

    dalam fungsi tujuan. Fakta bahwa 42112 == qq menggambarkan bahwa baik ijq maupun jiq adalah koefisien total untuk perkalian ix dan jx .

    Kondisi KKT untuk Pemrograman Kuadratis

    Untuk konkritnya, kita mulai dengan membentuk kondisi Karush Kuhn Tucker adalah

    sebagai berikut :

    1. )1( =j . 04415 112 + xx 2. )1( =j . 0)4415( 112 =+ xxx j 1. )2( =j . 028430 121 + xx 2. )2( =j . 0)28430( 1212 =+ xxx 3. 0302 21 + xx 4. 0)302( 211 =+ xx 5. 01 x , 02 x 6. 01

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 32

    Untuk mulai menyatakan ulang kondisi ini di dalam bentuk yang lebih tepat,

    kita memindahkan konstanta dalam kondisi 1 )1( =j ,1 )2( =j , dan 3 ke sisi sebelah kanan dan lalu menambahkan slack variabel nonnegatif yang dilambangkan dengan

    121 ,, vyy untuk mengubah pertidaksamaan menjadi persamaan.

    1. )1( =j . 1544 1121 =++ yxx 1. )2( =j . 30284 2121 =+ yxx 3. 302 121 =++ vxx

    Perhatikan bahwa kondisi 2 )1( =j sekarang dapat dinyatakan ulang secara sederhana, yaitu memerlukan syarat 01 =x atau 01 =y , yaitu 2 )1( =j . 011 =yx Dengan cara yang sama, kondisi 2 )2( =j dan 4 dapat digantikan dengan 2 )2( =j . 022 =yx 4. 011 =v Untuk setiap dari tiga pasang variabel ini ).( 11 yx , ).( 22 yx , ),( 11 v dua variabel tersebut disebut variabel komplementer,karena hanya satu dari dua variabel ini yang

    dapat bernilai selain nol. Bentuk baru kondisi 2 )1( =j ,2 )2( =j ,dan 4 ini dapat digabung menjadi satu kendala yaitu :

    11 yx + 22 yx + 11v = 0 Yang disebut kendala komplementaritas.

    Setelah mengalikan dengan -1 persamaan untuk kondisi 1 )1( =j dan 1 )2( =j untuk mendapat ruas kanan nonnegatif, kita sekarang memiliki bentuk yang

    diinginkan untuk keseleruhan kondisi seperti yang ditunjukkan sebagai berikut.

    1544 1121 =+ yxx 30284 2121 =++ yxx 302 121 =++ vxx 01 x , 02 x , 01 , 01 y , 02 y , 01 v 11 yx + 22 yx + 11v = 0

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 33

    Bentuk ini cukup baik karena, kecuali untuk kendala komplementaritas,

    kondisi ini adalah kendala pemrograman linier .

    Untuk setiap masalah pemrograman kuadratis, kondisi Karush Kuhn Tucker-

    nya dapat direduksi menjadi bentuk inidengan hanya mengandung kendala

    pemrograman linier ditambah satu kendala komplentaritas. Dalam notasi matriks

    dapat dituliskan bentuk umumnya adalah

    TT cyuAQx =+ bvAx =+ 0x , 0u , 0y , 0v 0=+ vuyx TT

    Dengan element vektor u adalah iu dari bagian sebelumnnya dan elemen-

    elemen vektor kolom y dan v adalah slack variabel. Oleh karena fungsi tujuan

    masalah asli diasumsikan konkaf dan fungsi kendalanya linier sehingga konveks maka

    corollary teorema pada kondisi Karush Kuhn Tucker dapat digunakan. Oleh karena

    itu, x optimal jika dan hanya jika uy, dan v memiliki nilai sehingga semua empat

    vektor memenuhi kondisi di atas. Masalah asli tereduksi menjadi masalah untuk

    mencari solusi layak untuk kendala ini.

    Metode Modifikasi Simpleks

    Metode modifikasi simpleks memanfaatkan kata kunci bahwa, dengan

    perkecualian pada kendala komplementer bentuk kondisi Karush Kuhn Tucker yang

    telah diperoleh tidak lebih daripada kendala pemrogramn linier. Lebih jauh lagi,

    kendala komplementer menyatakan secara sederhana dan tidak langsung bahwa tidak

    mungkin bagi pasangan variabel komplementer untuk keduanya menjadi variabel

    basis (satu-satunya variabel >0) saat solusi BF menjadi pertimbangan. Oleh karena itu,

    masalah ini menjadi masalah pencarian solusi BF awal pada tiap masalah

    pemrograman linier yang memeiliki kendala ini, dengan kendala tambahan ini atas

    identitas dari variabel basis.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 34

    Pada kasus sederhana pencarian BF awal relatif langsung dengan 0jc (tambahkan variabel tersebut pada ruas kiri) atau 0

  • 35

    Dari contoh di atas maka diketahui ),( 21 xxf adalah fungsi konkaf dengan matriks

    =8444

    Q adalah definite positif, maka algoritma dapat diterapkan. Titik awal

    untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah kondisi Karush Kuhn Tucker yang telah

    diperoleh sebelumnya. Setelah memasukkan variabel artificial yang diperlukan,

    masalah pemrograman linier yang harus diselesaikan dengna metode modifikasi

    simpleks adalah

    Minimalkan : 21 zzZ += Dengan kendala : 1544 11121 =++ zyxx 30284 22121 =+++ zyxx 302 121 =++ vxx 01 x , 02 x , 01 , 01 y , 02 y , 01 v , 01 z , 02 z

    Kendala komplementer tambahan adalah

    11 yx + 22 yx + 11v = 0

    Kendala komplementer tambahan ini tidak termasuk secara eksplisit dalam

    masalah, karena algoritma akan memaksakan kendala ini secara otomatis dengan

    adanya turan masuk-terbatas. Khususnya, untuk setiap dari tiga pasang variabel

    komplementer ).( 11 yx , ).( 22 yx , ),( 11 v kapan pun jika salah satu dari dua variabel ini menjadi variabel basis, variabel yang lain tidak dapat diikutsertakan menjadi calon

    untuk variabel basis yang masuk. Variabel yang tidak nol merupakan variabel basis.

    Oleh karena variabel basis awal untuk masalah ini 121 ,, vzz memberikan solusi BF

    awal yang memenuhi kendala komplementer, maka tidak mungkin kendala ini

    dilanggar oleh solusi BF yang berikutnya.

    Tabel berikut menunjukkan hasil dari penerapan metode modifikasi simpleks

    pada masalah pemrograman kuadratis di atas.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 36

    Iterasi 0

    Variabel

    Basis 1x 2x 1 1y 2y 1v 1z 2z Ruas

    Kanan

    1z 4 -4 1 -1 0 0 1 0 15

    2z -4 8 2 0 -1 0 0 1 30

    1v 1 2 0 0 0 1 0 0 30

    Z 0 -4 -3 1 1 0 0 0 -45

    Iterasi 1

    Variabel

    Basis 1x 2x 1 1y 2y 1v 1z 2z Ruas

    Kanan

    1z 2 0 2 -1 21 0 1

    21 30

    2x - 21 1

    41 0 -

    81 0 0

    81

    433

    1v 2 0 21 0

    41 1 0

    41

    2122

    Z -2 0 -2 1 21 0 0

    21 -30

    Iterasi 2

    Variabel

    Basis 1x 2x 1 1y 2y 1v 1z 2z Ruas

    Kanan

    1z 0 0 25 -1

    43 -1 1

    43

    217

    2x 0 1 81 0 -

    161

    41 0

    161

    839

    1x 1 0 41 0

    81

    21 0

    81

    4111

    Z 0 0 25 1

    43 1 0

    41

    217

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 37

    Iterasi 3

    Variabel

    Basis 1x 2x 1 1y 2y 1v 1z 2z Ruas

    Kanan

    1u 0 0 1 - 25

    103 -

    25

    25

    103 3

    2x 0 1 0 201 -

    401

    103 -

    201

    401 9

    1x 1 0 0 - 101

    201

    25

    101

    201 12

    Z 0 0 0 0 0 0 1 1 0

    Hasil solusi optimal dari permasalahan kuadratis di atas adalah 121 =x , 92 =x , 31 =u , dengan sisa variabel yang ada bernilai nol. Solusi optimal ini

    memenuhi kondisi Karush Kuhn Tucker untuk masalah asal ketika ditulis dengan

    bentuk yang ada. Oleh karena itu, solusi optimal untuk pemrograman kuadratis adalah

    yang termasuk hanya variabel 1x dan 2x yaitu 121 =x dan 92 =x . Dengan demikian diperoleh nilai fungsi maksimumnya adalah

    ),( 21 xxf = 15(12) + 30(9) + 4(12)(9) - 2(12)2 - 4(9)2

    = 180 + 270 + 432 288 324

    = 270

    3.3 Pemrograman Kuadratis Karush Kuhn Tucker

    Sebagai ilustrasi tentang penggunakan kondisi Karush Kuhn Tucker dalam

    pemrograman kuadratis di atas dapat juga di selesaikan sebagai berikut :

    Maksimalkan : 2221212121 4243015),( xxxxxxxxf ++=

    Dengan kendala : 302 21 + xx 01 x , 02 x

    Agar dapat menggunakan persyaratan Karush Kuhn Tucker, maka persoalan di

    atas dirumuskan kembali sebagai berikut :

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 38

    Maksimalkan : 2221212121 4243015),( xxxxxxxxf ++=

    Dengan kendala : )(1 xg = 0302 21 + xx )(2 xg = 01 x

    )(3 xg = 02 x

    Terlihat bahwa kendala dalam masalah pemrograman nonlinier perlu diubah

    dalam bentuk 0)(

  • 39

    Dari persamaan-persamaan di atas maka diketahui variabel 1x dan 2x tidak

    mungkin sama dengan nol. Maka agar kondisi 0)(22 =xg dan 0)(33 =xg terpenuhi haruslah 02 = . Karena )(2 xg = 01 x dan juga 03 = karena

    0)(3 xg . Kemudian agar kendala ketiga dapat dipecahkan serta kondisi 0)(11 =xg terpenuhi, maka perlu dibuat 01 , maka 0)(1 =xg . Jika 0)(1 =xg berarti diperoleh

    0502)( 211 =+= xxxg . Dengan demikian kita peroleh 3 sistem baru sebagai berikut :

    1. 01544 121 =+++ xx 2. 030284 121 =++ xx 3. 0302 21 =+ xx (dengan 032 == )

    Langkah selanjutnya adalah memecahkan sistem persamaan 1,2, dan 3 di atas

    dengan teknik aljabar untuk mendapatkan nilai 21 , xx dan 1 .

    Persamaan 1 dan 2

    121 44 ++ xx = -15 121 284 + xx = 30

    12 34 + x = - 45 Persamaan 4

    Persamaan 1 dan 3

    1544 121 =++ xx 1 21 2xx + = 30 4

    1544 121 =++ xx 21 84 xx + = 120

    12 2x + 1 = 105 Persamaan 5

    -

    21 4453 x+=

    21 12105 x=

    +

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 40

    Dari persamaan 4 dan 5 di atas diperoleh nilai 2x adalah

    22 445)12105(3 xx += 315 - 236x = 2445 x+ 360 = 240x

    92 =x Dari persamaan 4 dengan mensubtitusikan nilai 2x diperoleh nilai 1 adalah

    1 = 105 - 12 2x 1 = 105 12(9) 1 = -3

    Dengan mensubtitusikan nilai 2x ke persamaan 3 maka diperoleh nilai 1x adalah

    0302 21 =+ xx 030)9(21 =+x

    121 =x

    Dengan demikian berdasarkan persyaratan Karush Kuhn Tucker diperoleh solusi

    )0,0,3,9,12(),,,,( 32121 =xx

    Karena 01

  • 41

    BAB 4

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Dari pembahasan sebelumnya dalam menyelesaikan masalah pemrograman kuadratik

    dengan persyaratan Karush Kuhn Tucker, dapat disimpulkan bahwa :

    a. Untuk menyelesaikan masalah pemrograman kuadratik dengan kendala dapat

    dilakukan dengan metode modifikasi simpleks ataupun dengan persyaratan

    langsung dari persyaratan Karush Kuhn Tucker.

    b. Syarat cukup yang harus dipenuhi dalam persyaratan Karush Kuhn Tucker ini

    adalah mengikuti salah satu sifat yaitu untuk masalah maksimasi nilai

    0i dan untuk masalah minimasi 0i . c. Dalam contoh kasus di atas merupakan kasus maksimasi oleh karena itu nilai

    i harus 0 . Dalam contoh kita peroleh 31 = . Hal ini sesuai dengan 0i sehingga persyaratan Karush Kuhn Tucker ini dapat diterapkan.

    d. Solusi optium yang diperoleh dalam menggunakan modifikasi simpleks dan

    juga persyaratan Karush Kuhn Tucker adalah sama saja yaitu variabel 121 =x dan variable 92 =x .

    e. Kelebihan persyaratan Karush Kuhn Tucker ini dibandingkan dengan metode

    modifikasi simpleks adalah dengan menggunakan persyaratan Karush Kuhn

    Tucker kita dapat langsung menemukan titik-titik ekstrim yang merupakan

    solusi dari masalah yang ada dan pengkualifikasian kendala dipenuhi. Dengan

    demikian prosedur berhasil digunakan.

    f. Pemrograman kuadratik dengan persyaratan Karush Kuhn Tucker ini dapat

    diterapkan dalam berbagai bidang ekonomi seperti dalam pemilihan

    portofolio/bursa saham.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 42

    4.2 Saran

    a. Penelitian yang dilakukan hanya sebatas 2 variabel, akan lebih baik apabila

    juga membahas mengenai beberapa variabel.

    b. Dalam menggunakan persyaratan Karush Kuhn Tucker perlu diperhatikan

    titik-titik ekstrimnya karena disinilah diperoleh nilai untuk solusi optimal yang

    merupakan variael pengambilan keputusan.

    c. Aplikasi yang dirancang masih sangat manual, akan lebih baik jika kita

    menggunakan sofware sehingga lebih memudahkan untuk memperoleh hasil

    yang optimal.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 43

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Bradley, Stephen P. 1999. Applied Methematical Programming. Graduate

    aaaaaaaaaSchool of Business Administration, Harvard University.

    2. Bronson, Richard Ph.D. 1996. Theory and Problem of Operations Research.

    aaaaaaaaaUSA : McGrow-Hill,lnc.

    3. De Klerk, E, D.V. Pasechnik. 2005. Journal : a Linier Programming of the Standard

    aaaaaaaaaQuadratic Optimization Problem. Tilburg University.

    4. Fletcher, R. 1987. Practical Methods of Optimization. Departement of Scotland :

    aaaaaaaaMathematic University of Undee.

    5. Gass, Saul I. 2008. Linier Programming methods and applications. Maryland :

    mmmmbCollege of Business and Management.

    6. Gunawan, Gani. 2002. Journal : Faktor Pengali Kuhn Tucker dalam Teori

    aaaaaaaaOptimasi. Bandung : Universitas Islam Bandung.

    7. Giannessi, F. 1990. Journal : Quadratic Programing Problems and Linier

    aaaaaaa.Complementary Problems. Vol.65, No.2

    8. Hillier, Frederick S & Lieberman, Gerald J. 2005. Introduction to Operations

    aaaaaaaaResearch. USA : McGrow-Hill Companies,lnc.

    9. Jensen, Paul A and Jonathan F.Bard. Journal : Operation Research Models and

    aaaaaaaaMethods. www. me. utexas. Edu /~ jensen / ORMM / supplements/ S2

    aaaasaaaquadratic.pdf. Diakses : 15 Oktober 2009.

    10.aLuknanto, Ir.Djoko M.sc.,Ph.D. 2000. Pengantar Optimasi Nonlinier.

    aaaaaaaaYogyakarta: Universitas Gajah Mada.

    11. Minoux, M. 1983. Mathematical Programming Theory ang Algorithms. Paris :

    aaaaaaaaBordas Dunot Gouthier-Villars.

    12. Nasendi, B.D dan Anwar. A. 1985. Program Linier dan Variasinya. Jakarta :

    aaaaaaaaGramedia.

    13. Overton, L. 1997. Journal : Linier Programming. America : Draf for

    aaaaaaaaEncyclopedia Americana.

    14. Peter, Carbonetto. 2007. Journal : Intuition Behind Primal-Dual For Linear and

    aaaaaaaaQuadratic Programming. Colombia: Department of Computer Science,

    aaaaaaaaUniversity of British Colombia.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

  • 44

    15. Rao, S.S. 1978. Optimization. Deptt.of Machanical Engg. USA : San Diego

    aaaaaaa.State University.

    16. Rardin, Ronald L. 1998. Optimization in Operations Research. New Jersey :

    aaaa. Prantice Hall.International, Inc,.

    17. Saunders, Michael A and John A Tomlin. Journal : Stable Reduction to KKT

    aaaaaaaaSystem in Barrier Methods for Linier and Quadratic Programming.

    aaaaaaaawww.stanford.edu/group/SOL/papers/kkt.pdf.. Diakses : 16 Oktober

    aaaaaaaa2009.

    18. Utam, Ngakan Putu Satria. 2005. Journal : Aplikasi metode Extended Quadratic

    sssssssssInterior Point, Bali : Universitas Udayana.

    19. Vanderbei, Robert J. 2001. Linear Programming: Foundation and Extension.

    aaaaaaaaPrinceton : Departement of Operations Research and Financial

    aaaaaaaaEngineering Princeton University.

    20. Wegner, P, Journal : a Quadratic Programming Formulation of the Portfolio

    aaaaSelection.Model.www.actuaries.org.uk/data/assets/pdf_file/0020/../46847

    aaaa6.pdf. Diakses : 20 Oktober 2009.

    Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

    lia-belum-mandi-2lia-belum-mandi-1lia-belum-mandi