evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas...

238
i EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH (Studi Kasus di Paroki Pugeran Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Albertus Henri Listyanto Nugroho NIM: 152114019 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

i

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

GEREJA WILAYAH

(Studi Kasus di Paroki Pugeran Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Albertus Henri Listyanto Nugroho

NIM: 152114019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

ii

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS GEREJA WILAYAH

(Studi Kasus di Paroki Pugeran Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Albertus Henri Listyanto Nugroho

NIM: 152114019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARANKAS GEREJA WILAYAH

(Studi Kasus d·j Paroki Pugeran Yogyakarta)

0leh:Albertus Henri Listyanto Nugroho

NIM: 152114019

Telah Disett~illi 0leh:

Drs. Gabri J Anto Lis~ianto, M.S.A., Akt

iii

Tanggal: 9 Juli 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM AKUNTANSIPENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS GERltJA WILAYAH

(Studi Kas'us di ParokfPugerim Yogyakarta)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:Albertus Henri Listyanto Nugroho

NIM: 152,1140i9 .

t~lahdipertahankan di depan Dewan PengujiPadaTanggal 18 Juli 2019

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Nama Lcngkap Tanda Tangan

Anggota Drs. G. Anto Listiallto, M.S.A., Ak

Anggota Dr. Firma Sulistiyowati, NLSL. ,t."k., QIA., CA

Sekretaris Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA

Dr. Fr. Reni Retno Anggraini,M.si" Ak., CAKetua

Anggota A. Diksa Kuntara, S.E., MFA.) QV\ ...c4B.

A.lbt:ftU<; Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

v

PERSEMBAHAN

Aku datang untuk melemparkan api ke bumi

dan betapakah Aku harapkan,

api itu telah menyala.

(Lukas 12: 49)

“Ad Maiorem Dei Gloriam”

Kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi berkat

Bapak, Ibuk, Dek William, dan Dek Willem

Seluruh kerabat dan teman yang selalu memberikan warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

vi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS GEREJA WILAYAH

(Studi Kasus di Paroki Pugeran Yogyakarta)

Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juli 2019 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak

sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Albertus Henri Listyanto Nugroho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. Fr Reni Retno Anggraini., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing

akademik yang telah mendampingi penulis dalam menjalakan perkuliahan

dari awal masuk sampai dengan menyelesaikan skripsi.

5. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Akt selaku pembimbing skripsi yang

telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

serta memberi semangat dari awal sampai pada penulis menyelesaikan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

ix

6. Romo Paulus Supriya Pr dan Ibu Emilia Supadmi selaku Pastor Kepala dan

Bendahara Dewan Paroki Pugeran, yang sudah memberikan izin bagi peneliti

untuk melaksanakan penelitian di Gereja Wilayah Paroki Pugeran.

7. Bapak Stefanus Agus Siswanto dan Bapak Martinus Priyono selaku

Koordinator Wilayah Padokan dan Bendahara Wilayah Padokan yang telah

menerima dengan baik dari awal sampai dengan akhir peneliti mengambil

data.

8. Ibu Dimitria Dwikora Ratnasari dan Ibu Yustina Titik Setyaningsih selaku

Koordinator Wilayah Bangunharjo dan Bendahara Wilayah Bangunharjo

yang telah menerima dengan baik dari awal sampai akhir peneliti mengambil

data.

9. Ibu Maria Sisilia Endang Her Kusumawardani dan Mbak Caecilia Anggraini

Retno Dewantari selaku Koordinator Wilayah Brayat Minulya dan Bendahara

Wilayah Brayat Minulya yang telah menrima dengan baik dari awal sampai

akhir peneliti mengambil data.

10. Bapak A. Ketut Sudargo dan Bapak FX. Hesthi Pranyoto selaku Koordinator

Wilayah Gunung Sempu dan Bendahara Wilayah Gunung Sempu yang telah

menrima dengan baik dari awal sampai akhir peneliti mengambil data.

11. Arin, Rida, Suster Jeni, Bang Peke, dan Rendra, keluarga MPAT yang selalu

memberikan masukan, semangat, dan telah bersedia menjadi pendengar keluh

kesah peneliti selama mengerjakan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

x

12. Seluruh teman-teman yang telah memberikan berbagai macam dorongan dan

dukungan dan selalu memberikan warna disetiap langkah penulis

menyelesaikan skripsi.

13. Semua pihak yang telah membentu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Albertus Henri Listyanto Nugroho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS................................................. vi

HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI........................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR.............................................................. viii

HALAMAN DAFTAR ISI............................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR............................................................... xvii

HALAMAN DAFTAR TABEL....................................................................xviii

ABSTRAK....................................................................................................xx

ABSTRACT..................................................................................................xxi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 3

C. Tujuan Penelitian................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian................................................................. 3

E. Sistematika Penulisan............................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 6

A. Organisasi Nirlaba dan Gereja............................................... 6

B. Sistem..................................................................................... 12

C. Sistem Akuntansi................................................................... 12

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja............................ 18

1. Pengertian.......................................................................... 18

2. Deskripsi Kegiatan............................................................ 18

3. Fungsi yang Terkait........................................................... 19

4. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas............... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xii

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem..................... 32

6. Unsur Pengendalian Internal............................................. 36

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja............................41

1. Pengertian.......................................................................... 41

2. Deskripsi Kegiatan............................................................ 41

3. Fungsi yang Terkait........................................................... 42

4. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas............. 44

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem..................... 51

6. Unsur Pengendalian Internal............................................. 53

F. Penelitian Terdahulu.............................................................. 56

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... .59

A. Jenis Penelitian........................................................................59

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................ .59

C. Subjek dan Objek Penelitian.................................................. .60

D. Data........................................................................................ .60

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................... .60

F. Teknik Analisis Data...............................................................61

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI.......................................... ......70

A. Gereja Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran.. ............... ......70

B. Gereja Wilayah Padokan....................................................... .......72

C. Gereja Wilayah Gunung Sempu.................................................. .74

D. Gereja Wilayah Brayat Minulya.................................................. .76

E. Gereja Wilayah Bangunharjo........................................................78

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..................................... ......80

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah.........................................................................................80

1. Deskripsi Kegiatan.................................................................. 80

2. Fungsi yang Terkait................................................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xiii

3. Dokumen..................................................................................84

4. Jurnal......................................... ............................................. 97

5. Buku Kas Sekretaris Paroki ....................................................97

6. Buku Kas Dewan Paroki..........................................................97

7. Laporan Posisi Keuangan........................................................99

8. Laporan Aktivitas....................................................................102

9. Laporan Arus Kas....................................................................104

10. Laporan Realisasi Anggaran....................................................105

11. Catatan atas Laporan Keuangan..............................................109

12. Jaringan Prosedur.....................................................................109

13. Unsur Pengendalian Internal Organisasi..................................116

14. Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan

Pencatatan..............................................................................116

15. Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat....................117

B. Deskripsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah........................................................................................ 118

1. Deskripsi Kegiatan............................................................. .....118

2. Fungsi yang Terkait.................................................................120

3. Dokumen............................................................................ .....121

4. Jurnal........................................................................................124

5. Buku Kas Sekretaris Paroki.....................................................125

6. Buku Kas Dewan Paroki..........................................................125

7. Laporan Posisi Keuangan........................................................125

8. Laporan Aktivitas....................................................................127

9. Laporan Arus Kas....................................................................128

10. Laporan Realisasi Anggaran....................................................129

11. Catatan atas Laporan Keuangan..............................................130

12. Jaringan Prosedur.....................................................................130

13. Unsur Pengendalian Internal Organisasi..................................135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xiv

14. Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan

Pencatatan................................................................................135

15. Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat................ ...136

C. Perbandingan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah.........................................................................................137

1. Perbandingan Fungsi yang Terkait..........................................137

2. Perbandingan Dokumen.......................................................... 140

3. Perbandingan Jurnal................................................................ 143

4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki............................. 144

5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki...................................145

6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan.................................146

7. Perbandingan Laporan Aktivitas.............................................147

8. Perbandingan Laporan Arus Kas.............................................148

9. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran.............................149

10. Perbandingan Catatan atas Laporan Keuangan.......................150

11. Perbandingan Jaringan Prosedur..............................................151

12. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi...........154

13. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi

dan Pencatatan.........................................................................155

14. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Praktik yang

Sehat.........................................................................................157

D. Perbandingan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah........................................................................................ 159

1. Perbandingan Fungsi yang Terkait......................................... 159

2. Perbandingan Dokumen.......................................................... 161

3. Perbandingan Jurnal................................................................ 163

4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki............................. 164

5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki...................................165

6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan.................................166

7. Perbandingan Laporan Aktivitas.............................................167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xv

8. Perbandingan Laporan Arus Kas.............................................168

9. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran.............................169

10. Perbandingan Catatan atas Laporan Keuangan.......................170

11. Perbandingan Jaringan Prosedur..............................................171

12. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi...........172

13. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi

dan Pencatatan.........................................................................173

14. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Praktik yang

Sehat.........................................................................................175

E. Pembahasan Hasil Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah ................................................176

BAB VI PENUTUP.............................................................................................180

A. Kesimpulan...................................................................................180

B. Keterbatasan Penelitian................................................................181

C. Saran.............................................................................................181

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... .183

LAMPIRAN....................................................................................................185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Flowchart.......................................................................................15

Gambar 2 Jurnal Umum Penerimaan Paroki.......................................... ........28

Gambar 3 Jurnal Umum Penerimaan Paroki...................................................29

Gambar 4 Jurnal Umum Penerimaan Paroki.......................................... ........29

Gambar 5 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki..................................................48

Gambar 6 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki......................................... ........48

Gambar 7 Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Padokan...................85

Gambar 8 Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Brayat Minulya........86

Gambar 9 Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Gunung Sempu........87

Gambar 10 Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Bangunharjo............88

Gambar 11 Contoh Berita Acara Penghitungan Uang Parki.............................89

Gambar 12 Contoh Formulir Peminjaman Gereja............................................91

Gambar 13 Contoh Formulir Peminjaman Gereja............................................92

Gambar 14 Contoh Tanda Terima Brayat Minulya..........................................93

Gambar 15 Contoh Tanda Terima Gunung Sempu..........................................93

Gambar 16 Contoh Catatan Penerimaan Kolekte Bangunharjo........................95

Gambar 17 Contoh Catatan Penerimaan Panduan Bangunharjo......................96

Gambar 18 Contoh Buku Kas Bangunharjo.....................................................98

Gambar 19 Contoh Buku Kas Gunung Sempu.................................................99

Gambar 20 Contoh Laporan Keuangan Gereja Padokan................................101

Gambar 21 Contoh Laporan Keuangan Gereja Bangunharjo.........................103

Gambar 22 Contoh Laporan Keuangan Gereja Brayat Minulya......... ...........105

Gambar 23 Contoh Laporan Keuangan Gunung Sempu................................107

Gambar 24 Contoh Laporan Keuangan Gunung Sempu (lanjutan)................108

Gambar 25 Flowchart Prosedur Penerimaan Kas Gereja Wilayah.................113

Gambar 26 Flowchart Prosedur Penerimaan Kas Gereja Wilayah.................114

Gambar 27 Flowchart Prodsedur Pengeluaran Kas Gereja Wilayah .............115

Gambar 28 Contoh Tanda Bayar Padokan......................................................122

Gambar 29 Contoh Tanda Bayar Brayat Minulya..........................................123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xvii

Gambar 30 Contoh Kas Bon Sementara Brayat Minulya...............................124

Gambar 31 Flowchart Prosedur Pengeluaran Kas Gereja Wilayah ...............133

Gambar 32 Flowchart Prosedur Pengeluaran Kas Gereja Wilayah................134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perbandingan Fungsi Penerimaan Kas................................. 137

Tabel 2 Perbandingan Dokumen Penerimaan Kas............................ 140

Tabel 3 Perbandingan Jurnal Penerimaan Kas................................. 143

Tabel 4 Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki Gereja WIlayah.. 144

Tabel 5 Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki Gereja Wilayah....... 145

Tabel 6 Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Gereja Wilayah..... 146

Tabel 7 Perbandingan Laporan Aktivitas Gereja Wilayah............... 147

Tabel 8 Perbandingan Arus Kas Gereja Wilayah................................ 148

Tabel 9 Perbandingan Realisasi Anggaran Gereja Wilayah............. 149

Tabel 10 Perbandingan Catatan atas Laporan Keuangan..................... 150

Tabel 11 Perbandingan Jaringan Prosedur Penerimaan Kas................. 151

Tabel 12 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi

Penerimaan Kas............................................................... 154

Tabel 13 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi

dan Pencatatan Penerimaan Kas......................................... 155

Tabel 14 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal

Praktik yang Sehat...........................................................157

Tabel 15 Perbandingan Fungsi Pengeluaran Kas................................ 159

Tabel 16 Perbandingan Dokumen Pengeluaran Kas...........................161

Tabel 17 Perbandingan Jurnal Pengeluaran Kas ................................. 163

Tabel 18 Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki Gereja Wilayah.. 164

Tabel 19 Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki Gereja Wilayah....... 165

Tabel 20 Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Gereja Wilayah ..... 166

Tabel 21 Perbandingan Laporan Aktivitas Gereja Wilayah ................167

Tabel 22 Perbandingan Laporan Arus Kas Gereja WIlayah................ .168

Tabel 23 Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran.......................... 169

Tabel 24 Perbandingan Catatan atas Laporan Keuangan.....................170

Tabel 25 Perbandingan Jaringan Prosedur Pengeluaran Kas................171

Tabel 26 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi

Pengeluaran Kas..................................................................... 172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xix

Tabel 27 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi

dan Pencatatan Pengeluaran Kas......................................... 173

Tabel 28 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal

Praktik yang Sehat Pengeluaran Kas..................................... 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xx

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

GEREJA WILAYAH

(Studi Kasus di Paroki Pugeran Yogyakarta)

Albertus Henri Listyanto Nugroho

NIM : 152114019

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran Yogyakarta

dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Penelitian ini berangkat dari

adanya tuntutan pengelolaan keuangan yang ugahari, transparan, mudah diakses,

dan akuntabel sesuai tercantum dalam Rencana Induk Kesukupan Agung

Semarang. Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan sistem

akuntansi yang baik untuk mengelola keuangan terkait penerimaan dan

pengeluaran kas sesuai pedoman yang berlaku di Kesukupan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian

ini adalah wawancara dan dokumentasi. Metode teknik analisis data menggunakan

deskriptif komparatif, dengan rincian sebagai berikut: (1) melakukan

pendeskripsian, (2) membandingkan praktik sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki beserta analisisnya, dan (3) melakukan pembahasan.

Berdasarkan hasil perbandingan dan analisis, sistem akuntansi penerimaan

dan pengeluaran kas Gereja Wilayah tidak sepenuhnya sesuai dengan Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Ketidaksesuaian tersebut meliputi: tidak ada

dokumen Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK), tidak

menggunakan pencatatan jurnal, penyajian laporan keuangan di Gereja Wilayah

yang tidak sesuai dengan teori, jaringan prosedur penerimaan, penyimpanan, dan

pencatatan yang tidak sesuai dengan teori, serta tidak diterapkannya unsur

pengendalian internal yang meliputi unsur organisasi, unsur sistem otorisasi dan

pencatatan, serta unsur praktik yang sehat.

Kata kunci : Sistem Akuntansi, Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran

Kas, dan Gereja Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

xxi

ABSTRACT

EVALUATION ON ACCOUNTING SYSTEM

OF CASH RECEIPT AND EXPENDITURE IN REGIONAL CHURCH

(Case Study at Pugeran Parish in Jogjakarta)

Albertus Henri Listyanto Nugroho

NIM : 152114019

Sanata Dharma University

Jogjakarta 2019

This study aims to evaluate the suitability on cash recepit and expenditure

of a regional church at Pugeran Parish in Jogjakarta with Parish Accounting

Implementation Guidelines. This study departs from the demands on a temperate,

transparent, easily accessed, and accountable financial management as listed in

the Master Plan of the Archdiocese of Semarang. In order to fulfill that demand, a

good accounting system to manage the cash recepit and expenditure of the

treasury in accordance to the Archdiocese’s guideline is needed.

This study is a case study. The data is gathered through the use of

interview and documentation. The data analysis method used is comparative

descriptive, with the details are as follows: (1) writing the description, (2)

comparing and analyzing the accounting system implementation on cash receipt

and expenditure of regional church in Pugeran parish with Parish Accounting

Implementation Guidelines, (3) Writing the discussion.

According to the comparison and analysis, accounting system on cash

receipt and expenditure of the regional church didn’t fully in accordance with the

Parish Accounting Implementation Guidelines. The discrepancies were: there

weren’t cash receipt document and expenditure document, journal records weren’t

used, the presentation of financial statements which weren’t in accordance with

the theory, the income, saving, and registration procedure network which weren’t

in accordance with the theory, and there were also no application of internal

control covering organizational element, authorization and registration element,

and healthy practice element.

Keywords: Accounting system, cash receipt and expenditure of regional church’s

accounting system.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang (RIKAS) merupakan

Petunjuk arah kehidupan Gereja di Keuskupan Agung Semarang

(KAS), karena didalamnya terdapat keinginan-keinginan, cita-cita jauh

kedepan dan hasil yang dibayangkan bisa dicapai. RIKAS berisi

pilihan-pilihan pastoral, baik pilihan baru maupun pilihan lama yang

masih revelan dikembangkan.

Pilihan-pilihan pastoral tersebut diterjemahkan dalam Outcomes

RIKAS. Menurut Dewan Karya Pastoral (2015 : 14), “outcome adalah

hasil kerja bersama antara KAS dan pihak lain yang diharapkan terjadi

ditingkat Paroki, Komisi atau salah satu institusi dalam lingkup KAS”.

Outcomes tersebut menyangkut berbagai macam bidang yang sesuai

dengan kacamata RIKAS dianggap penting untuk dikerjakan karena

sesuai dengan Visi, Misi, dan Startegi Keuskupan untuk 20 tahun

mendatang. Salah satu outcome yang terdapat dalam RIKAS yaitu tata

kelola administrasi dan dana.

Menurut Dewan Karya Pastoral (2015: 58) outcome B.VI.2.3

menyebutkan “tata kelola administrasi dan dana dikelola secara

ugahari, transparan, mudah diakses, dan akuntabel membangun

kepercayaan umat dan publik sesuai pedoman yang berlaku di

Keuskupan”. Artinya bahwa seluruh institusi yang ada di KAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

2

termasuk Gereja Wilayah yang merupakan bagian dari Paroki dituntut

melakukan pengelolaan administrasi dan dana secara ugahari,

transparan, mudah diakses dan akuntabel. Dalam rangka memenuhi

tuntutan tersebut, maka dibutuhkan sistem akuntansi yang baik.

Menurut Mulyadi (2016 : 3), “sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

manajmen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Sesuai dengan

teori tersebut dapat dipastikan bahwa sistem akuntansi memegang

peran penting dalam pengelolaan keuangan.

Penerimaan dan pengeluaran kas menjadi transaksi yang paling

sering terjadi di Paroki, tak terkecuali di Gereja Wilayah yang sudah

memiliki bangunan gereja tersendiri. Penerimaan kas tersebut berasal

dari sumbangan umat yang diberikan harian atau mingguan, sedangkan

pengeluaran kas digunakan untuk operasional Gereja Wilayah.

Sehingga, penerimaan dan pengeluaran kas menjadi transaksi cukup

penting karena berkaitan dengan intensitas yang sering terjadi.

Pentingnya penerimaan dan pengeluaran kas, mendorong beberapa

pihak melakukan penelitian tentang evaluasi sistem akuntansi

penerimaan maupun pengeluaran kas, untuk memastikan bahwa

penerimaan dan pengeluaran kas sudah dicatat dan dilaporkan dengan

baik. Penelitian yang dilakukan oleh Arief (2009), Yudiasti (2013),

Aginowo (2013), Siahaan (2018), dan Efrita (2018) masih melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

3

penelitian di Gereja Paroki dan belum meneliti berkaitan dengan

sistem akuntansi yang berada di Gereja Wilayah. Oleh karena itu

penulis melakukan penelitian mengenai evaluasi sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas di Gereja Wilayah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah: apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas

gereja wilayah di Paroki Pugeran Yogyakarta sudah sesuai dengan

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem

akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas gereja wilayah di Paroki

Pugeran Yogyakarta dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi Paroki, Gereja Wilayah, Penulis dan

Universitas.

1. Manfaat bagi Paroki

Memberikan sumbangan pemikiran dan juga saran berkaitan

dengan pelaksanaan sistem akuntansi yang berjalan di setiap gereja

wilayah Paroki Pugeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

4

2. Manfaat bagi Gereja Wilayah

Memberikan sumbangan pemikiran dan juga masukan-masukan

berkaitan dengan pelaksanaan sistem akuntansi yang sudah

berjalan di gereja wilayah.

3. Manfaat bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan bacaan dan referensi

di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

4. Manfaat bagi penulis

Memberikan pengalaman yang nyata mengenai implementasi

sistem akuntansi yang ada di organisasi.

E. Sistematika Penelitian

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan bahasan mengenai teori-teori yang

menjadi acuan dalam melakukan penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisikan penjelasan mengenai jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan

objek penelitian, jenis data dan sumber data, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

5

Bab IV Gambaran Umum Organisasi

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum

mengenai sejarah singkat dan letak geografis dari

Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran berserta

empat Gereja Wilayah yaitu: Gereja Wilayah

Padokan, Gereja Wilayah Bangunharjo, Gereja

Wilayah Brayat Minulya, dan Gereja Wilayah

Gunung Sempu.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai gambaran umum

sistem akuntansi yang ada di masing-masing Gereja

Wilayah, Perbandingan sistem akuntansi dengan

teori yang berlaku, dan pembahasan dari data yang

telah diteliti.

Bab VI Penutup

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil

analisis dan pembahasan penelitian, keterbatasan,

dan saran-saran bagi beberapa pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Organisasi Nirlaba dan Gereja

1. Pengertian Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis pada

umumnya. Perbedaan yang sangat mencolok adalah mengenai sumber

penerimaan dan maksud didirikannya organisasi tersebut. “Organisasi

nirlaba termasuk dalam Pure-Nonprofit Organization yang didirikan

dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat (kebutuhan) sehingga salah satu penerimannya

menggunakan sumbangan anggotanya” (Mahsun dkk, 2011: 4). Dalam

dinamikanya organisasi nirlaba itu sendiri memperoleh sumber daya

dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak

mengharapkan imbalan apapun dari organisasi (PSAK 45).

2. Karakteristik Organisasi Nirlaba

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

45 paragraf 1 huruf a sampai dengan c, organisasi nirlaba memiliki

karakteristik sebagai berikut:

a. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya

yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

7

b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa tujuan memupuk laba,

namun apabila barang dan/atau jasa menghasilkan laba maka laba

tersebut tidak diserahkan kepada pemilik.

c. Tidak ada kepemilikan seperti pada umumnya pada entitas bisnis,

dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat

dijual, dialihkan, atau ditebus kembali.

3. Organisasi Keagamaan

Organisasi keagamaan merupakan salah satu dari organisasi

nirlaba. Hal ini dikarenakan organisasi keagamaan tidak menginginkan

adanya laba dalam berjalannya organisasi. Selain itu organisasi

keagaman mayoritas dalam kegiatannya menggunakan sumbangan dari

anggoatnya masing-masing. “Organisasi keagamaan itu sendiri secara

etimologis diartikan sebagai organisasi yang fokus gerakannya terkait

dengan agama tertentu, yang menyangkut juga permasalahan ibadah

atau menjalankan segala kewajiban Tuhan terkait agama atau

kepercayaan tertentu” (Bastian, 2007: 216).

Meskipun pada dasarnya organisasi keagamaan terkait dengan

kepercayaan dan peribadatan, bukan berarti organisasi ini tidak

memerlukan akuntansi sama sekali. Hal ini dimaksudkan bahwa

organisasi keagamaan tetap memerlukan keuangan dalam menjalankan

kegiatannya. Dengan adanya perputaran keuangan dalam organisasi

tersebut, maka organisasi ini tetap memerlukan akuntansi meskipun

tidak serumit organisasi swasta maupun bisnis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

8

4. Gereja Sebagai Organisasi Nirlaba

Menurut Mahsun (2011:213), “Paroki-paroki di Kota Yogyakarta

dapat dikategorikan sebagai organisasi nirlaba karena memperoleh

sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas

operasinya dari sumbangan para anggota (umat) dan para penyumbang

lain yang tidak mengaharapkan imbalan apapun dari Paroki tersebut”.

Hal ini sesuai dengan karakteristik organisasi nirlaba pada Petunjuk

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45, yang menyebutkan bahwa

pemberi sumber daya pada organisasi nirlaba tidak mengharapkan

imbalan atau pengembalian dari entitas nirlaba tersebut. “Sebagai

akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi

tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam entitas

bisnis, contohnya penerimaan sumbangan” (Mahsun 2011:185).

Kepemilikan Gereja Paroki tidak dimiliki oleh induvidu, namun

dimiliki oleh Keuskupan Agung Semarang. Hal tersebut sesuai dengan

karakteristik organisasi nirlaba pada Petunjuk Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) 45, yang menyebutkan bahwa tidak ada

kepemilikan pada organisasi nirlaba seperti pada organisasi nirlaba

sehingga tidak ada diperjualbelikan, diatau ditembus kembali.

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (2018 : 86), “barang devosi

adalah barang devosi (buku, kaset, VCD/DVD, patung, dan benda

rohani lain) yang diperoleh dengan cara dibeli dengan maksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

9

disediakan untuk umat dengan memberikan konpensasi berupa bantuan

penggantian”. Berdasarkan teori tersebut, Gereja menyediakan

berbagai macam barang yang disediakan untuk pelayanan umat.

Namun barang tersebut tidak untuk tujuan memupuk laba. Hal tersebut

sesuai dengan karakteristik entitas nirlaba menurut Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 yang menyebutkan bahwa entitas

nirlaba dapat menghasilkan barang dan/atau jasa namun tanpa tujuan

memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka lama

tersebut tidak diberikan kepada pemilik.

5. Organisasi Gereja

Menurut Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (2008:

2), menyebutkan bahwa “Paroki” yang juga dalam hal ini termasuk

Paroki Administratif, Stasi, Wilayah, Lingkungan, Kelompok

Kategorial, dan Unit Karya di Paroki sebagai salah satu organisasi

gereja mempunyai karakteristik yang berbeda dengan organisasi lainn.

a. Paroki

Menurut Petunjuk Dasar Dewan Paroki (PDDP) Keuskupan

Agung Semarang 2013 Bab I Pasal 1 Ayat 1, “Paroki adalah

persekutuan umat beriman kristiani tertentu yang dibentuk secara

tetap dalam keuskupan, yang reksa pastoralnya di bawah otoritas

Uskup dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya

sendiri.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

10

b. Wilayah

Menurut Petunjuk Dasar Dewan Paroki (PDDP) Keuskupan

Agung Semarang 2013 Bab I Pasal 1 Ayat 5, “Wilayah adalah

persekutuan lingkungan-lingkungan yang secara teritorial

berdekatan dengan jumlah antara 3-8 lingkungan dan berada dalam

tata kelola serta reksa paroki.”

Menurut Petunjuk Dasar Dewan Paroki (PDDP) Keuskupan

Agung Semarang 2013 pada penjelasan Bab I Pasal 1 Ayat 5,

“Wilayah yang memiliki gedung/kapel diatur oleh paroki yang

bersangkutan terkait dengan tata penggembalaan dan tata kelola

harta benda. Selain itu, tata kelola dan reksa pastoral kewilayahan

ditentukan oleh Paroki yang bersangkutan.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa wilayah

merupakan bagian teritori dari Paroki itu sendiri. Setiap wilayah

memiliki perbedaan masing-masing, terutama dalam hal

kepemilikan bangunan gereja di wilayah tersebut. Paroki Pugeran

merupakan salah satu Paroki, yang wilayahnya telah memiliki

gereja sendiri.

c. Keuangan Dalam Gereja Paroki

“Keuangan paroki adalah uang dan harta benda paroki yang

berasal dari kolekte, amplop persembahan, sumbangan, dan usaha-

usaha lain yang halal sesuai dengan peraturan Gereja yang berlaku

(Mahsun dkk, 2007: 239). Sedangkan menurut Mahsun dkk (2017 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

11

239), menyebutkan bahwa tanggung jawab pengelolaan keuangan

paroki berada ditangan Pastor Kepala Paroki dibantu dengan

Bendahara Dewan Paroki.

Mengutip dari (Keuskupan Agung Semarang, 1991: 8) dalam

(Mahsun dkk, 2007: 239), “harta benda Paroki diperoleh melalui

pembelian, penghasilan, kolekte, amplop persembahan, derma,

pemberian dan usaha-usaha lain yang sesuai dengan prinsip-prinsip

kristiani dan peraturan Gereja yang berlaku.

Menurut Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) Keuskupan

Agung Semarang 2013 Bab VIII Pasal 42, pengelolaan keuangan

Paroki diatur sebagai berikut:

1) Keuangan paroki dikelola berdasarkan RAPB untuk

mendukung program kerja yang disahkan oleh Dewan

Paroki menurut ketentuan Keuskupan Agung Semarang.

2) Keadaan keuangan paroki wajib dilaporkan ke keuskupan

setiap bulan.

3) Uang disimpan di bank/keuskupan atas nama PGPM

Paroki.

4) Penerimaan dan/atau pengeluaran dana dalam jumlah yang

besar diperlukan izin Uskup.

5) Pastor Kepala sebagai Ketua Dewan Paroki bertanggung

jawab atas Laporan Keuangan kepada Uskup dan Dewan

Pleno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

12

B. Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Moscove (1981) dalam Baridwan (2012), “sistem

diartikan sebagai suatu kesatuan (entry) yang terdiri dari bagian-

bagian (disebut Subsistem) yang saling berkaitan dengan tujuan untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Menurut Winarno (2006), “sistem

adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu”. Menurut Mulyadi (2016: 2) “suatu sistem

pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungan satu

dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

tertentu”. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah kumpulan dari komponen atau unsur yang menyatu dan bekerja.

Dari definisi tersebut, menurut (Mulyadi, 2016: 2), arti sistem

dapat dipereinci sebagai berikut: setiap sistem terdiri dari unsur-unsur,

unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan, unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai

tujuan sistem, dan suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain

yang lebih besar.

C. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016 : 3) “sistem akuntansi adalah sebagai

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

13

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan”. Menurut Nainggolan (2005 : 43), “Sistem akuntansi

merupakan suatu sistem yang diciptakan untuk mengidentifikasi,

merangkaikan, menggolongkan, menganalisa, mencatat, dan

melaporkan transaksi lembaga serta menyelenggarakan

pertanggungjawaban aset dan hutang lembaga”. Pada dasarnya,

akuntansi itu sendiri merupakan sistem pengolahan informasi yang

menghasilkan keluaran berupa informasi Akuntansi, seperti laporan

keuangan. Oleh karena itu menurut Bastian (2007: 4), “sistem

akuntansi memberikan pengetahuan tentang pengolahan informasi

akuntansi sejak data direkam dalam dokumen”.

2. Tujuan Sistem Akuntansi

Menurut Elder, Beasley, dan Arens (2008) dalam Sunyoto (2014: 164),

menyebutkan bahwa tujuan dari sistem akuntansi adalah transaksi yang

dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi keenam tujuan audit

umum atas transaksi, yaitu:

a. Transaksi yang dicatat memang ada.

Dalam hal ini memenuhi prinsip keterjadian. Misalnya pembelian

yang dicatat adalah untuk perolehan barang dari pemasok nonfiktif.

b. Transaksi yang ada sudah dicatat.

Dalam hal ini memenuhi prinsip kelengkapan. Misalnya seluruh

transaksi pembelian yang terjadi telah dicatat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

14

c. Transaksi yang dicatat dinyatakan dalam jumlah yang benar.

Dalam hal ini memenuhi prinsip keakuratan. Misalnya pembelian

yang dicatat adalah untuk seluruh jumlah barang yang telah

diperoleh dari pemasok nonfiktif dan telah dicatat dengan benar.

d. Transaksi yang dicatat dipostingkan dan diikhtisarkan dengan

benar.

Dalam hal ini memenuhi prinsip posting dan pengikhtisaran.

Misalnya jurnal untuk mencatat transaksi pembelian telah

dipindahbukukan secara akurat ke masing-masing catatan pemasok

(buku besar pembantu) dan buku besar umum, serta diikhtisarkan

ke dalam laporan keuangan secara tepat.

e. Transaksi diklasifikasikan dengan benar

Dalam hal ini memenuhi prinsip klasifikasi. Misalnya transaksi

pembelian telah diklasifikasikan dengan benar pada akun yang

tepat.

f. Transaksi dicatat pada tanggal yang benar.

Dalam hal ini memenuhi prinsip penetapan waktu transaksi dicatat.

Misalnya transaksi pembelian telah dicatat pada tanggal yang

benar.

Dengan kata lain, “sistem akuntansi dirancang untuk memastikan

perihal keterjadian, kelengkapan, keakuratan, posting dan

pengikhtisaran, klasifikasi, dan penetapan waktu transaksi dicatat”

(Sunyoto, 2014: 164)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

15

3. Bagan Alir (Flowchart)

Menurut TMBooks (2015: 24), “flowchart merupakan diagram

simbolik yang menggambarkan aliran data. Pada flowchart, aliran

pemrosesan digambarkan dengan menggunakan simbol yang

dihubungkan dengan garis berpanah”.

Menurut Romney dan Steinbart (2014: 67), “bagan alir (flowchart)

adalah teknik analitis tergambar yang digunakan untuk menjelaskan

beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis.”

Menurut Romney dan Steinbart (2014: 67), simbol bagan alir dibagi

menjadi empat kategori yaitu:

Simbol Nama Penjelasan

Simbol Input/Output

Dokumen Dokumen atau laporan

elektrik atau kertas

Berbagai salinan

dokumen kertas

Diilustrasikan dengan

melebihi simbol dokumen

dan mencetak nomor

dokumen pada muka

dokumen disudut kanan

atas

Output elektronik Informasi ditampilkanoleh

alat output elektronik

seperti terminal, monitor,

atau layar.

Entri data elektronik Alat entri data elektronik

seperti komputer,

terminal, tablet, atau

telpon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

16

Alat input dan output

elektronik

Entri data elektronik dan

simbol output digunakan

bersama untuk

menunjukkan alat yang

digunakan untuk

keduanya

Simbol Pemrosesan

Pemrosesan komputer. Fungsi pemrosesan yang

dilakukan oleh komputer:

biasanya menghasilkan

perubahan dalam data atau

informasi

Operasi manual Operasi pemrosesan yang

dilakukan secara manual

Simbol Penyimpanan

Database Data yang disimpan

secara elektronik dalam

database.

Pita magnetis Data yang disimpan dalam

pita magnetis: pita yang

merupakan media

penyimpanan backup yang

populer

File dokumen kertas File dokumen kertas,

huruf mengindikasikan

file pemesanan, N= secara

numerik, A= secara

alfabet, D= berdasarkan

tanggal

Jurnal/buku besar Jurnal atau buku besar

akuntansi berbasis kertas

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

17

Simbol Arus dan Lain-lain

Arus dokumen atau

pemrosesan

Mengarahkan arus

pemrosesan atau

dokumen; stud normal

kebawah dan ke kanan

Hubungan komunikasi Transisi data dari satu

lokasi geografis ke lokasi

lainnya via garis

komunikasi.

Konektor dalam-

halaman

Menghubungkan arus

pemrosesan pada halaman

yang sama;

penggunaannya

menghindari garus yang

melintasi halaman

Konektor luar-halaman Entri dari, atau keluar ke,

halaman lain.

Terminal Awal, akhir, atau titik

interupsi dalam proses;

juga digunakan untuk

mengindikasikan pihak

luar.

Keputusan Langkah pembuatan

keputusan

Anotasi (catatan

tambahan)

Penambahan komentar

deskreptif atau catatan

tambahan sebagai

klarifikasi

Gambar 1. Simbol Flowchart

Sumber: Romney dan Steinbart (2014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

18

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

1. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (PPAP) 2018,

penerimaan dalam ini diartikan sebagai arus masuk bruto/kotor dari

manfaat yang timbul dari aktivitas normal Paroki selama satu periode,

bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan aset bersih (bdk.

PSAK No23 Paragraf 06).

2. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (PPAP) 2018,

penerimaan kas yang mengakibatan kenaikan aset bersih, berdasarkan

keberadaan pembatasan, diklasifikasikan menjadi:

a. Penerimaan Tidak Terikat yaitu penerimaan yang penggunaannya

tidak dibatasi. Penerimaan tidak terikat berkaitdan dengan program

rutin, kegiatan rutin dan tugas bidang dan tim kerjanya.

b. Penerimaan Terikat Sementara – Non Pembangunan yaitu

penerimaan arus masuk bruto/kotor dari manfaat yang

penggunaannya dibatasi sampai dengan periode waktu tertentu atau

sampai dipenuhinya keadaan tertentu dan mengakibatkan kenaikan

aset bersih terikat sementara dan tidak berkaitan dengan

pembangunan.

c. Penerimaan Terikat Sementara – Pembangunan yaitu penerimaan

arus masuk bruto/kotor dari manfaat yang penggunaannya dibatasi

sampai dengan periode waktu tertentu atau sampai dipenuhinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

19

keadaan tertentu dan mengakibatkan kenaikan aset bersih terikat

sementara dan berkaitan dengan pembangunan.

3. Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Menurut Buku Akuntansi Penerimaan Paroki (2018), fungsi dalam

penerimaan paroki meliputi:

a. Fungsi Penghitungan

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 2), “fungsi penghitungan bertanggung jawab

atas penerimaan Kolekte Umum. Fungsi penghitungan melakukan

pembukaan kunci kotak Kolekte Umum, menghitung uang yang

terdapat dalam kotak tersebut”

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 8), “berdasarkan hasil penghitungan, fungsi

penghitungan mengisi Berita Acara Penghitungan Persembahan

Bulanan” Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 42), “dalam struktur organisasi, fungsi

penghitungan berada ditangan Tim Penghitungan Kolekte”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

penghitungan terdapat pada penerimaan gereja yang berasal dari

kotak persembahan. Sebagai contoh adalah penerimaan kolekte

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

20

misa, penerimaan persembahaan yang berasal dari kotak

persembahan, dan penerimaan bantuan parkir. Dalam hal ini,

penerimaan tersebut membutuhkan penghitungan terlebih dahulu

sebelum dilakukan penyimpanan. Fungsi penghitungan

bertanggung jawab mulai dari kotak dibuka, sampai dengan

penulisan Berita Acara Penghitungan masing-masing penerimaan.

Fungsi penghitungan berada ditangan Tim Penghitung Kolekte.

b. Fungsi Penerimaan

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 17), “fungsi penerimaan bertanggung jawab

atas penerimaan persembahaan yang berasal dari persembahan

bulanan”. Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 276), “fungsi penerimaan bertanggung jawab

atas penerimaan persembahaan yang berasal dari bantuan bebas

umat secara langsung”

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 17), “dalam struktur organisasi, fungsi

penerimaan berada ditangan Romo Paroki, Bendahara I Dewan

Paroki dan atau Sekretaris Kantor Paroki.” Menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

21

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 276),

“dalam struktur organisasi, fungsi penerimaan berada ditangan

Romo Paroki, Bendahara III Dewan Paroki dan atau Sekretaris

Kantor Paroki.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan, bahwa fungsi

penerimaan terdapat pada penerimaan gereja yang berasal dari

penerimaan langsung tunai atau tidak menggunakan proses

penghitungan terlebih dahulu. Contoh penerimaan yang memiliki

fungsi penerimaan adalah persembahan bulanan (APBU) dan

bantuan pembangunan langsung. Tanggung jawab fungsi

penerimaan pasti berada ditangan Romo Paroki dan Sekretaris

Kantor Paroki, sedangkan Bendahara Dewan Paroki mengikuti

dengan jenis penerimaannya.

c. Fungsi Penyimpanan

Dalam penerimaan kolekte umum, menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 2), “fungsi

penyimpanan bertanggung jawab atas penyimpanan uang dari

penerimaan kolekte umum. Fungsi penyimpanan menerima uang

yang berasal dari penerimaan Kolekte Umum dari Tim Penghitung

Kolekte.” Dalam penerimaan bantuan bebas pembangunan,

menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

22

Penerimaan (2018 : 276), “fungsi penyimpanan bertanggung jawab

atas penyimpanan uang dari penerimaan pembangunan. Fungsi

penyimpanan menerima uang yang berasal dari Romo Paroki,

Bendahara Dewan Paroki dan atau Sekretaris Kantor Paroki.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

penyimpanan terdapat pada penerimaan gereja yang berasal dari

seluruh transaksi. Hal ini dikarenakan, ketika gereja melakukan

transaksi penerimaan (kotak kolekte, tunai, dan transfer bank)

gereja tetap akan melakukan penyimpanan atas penerimaan

tersebut. Perbedaan yang terjadi adalah dari mana uang tersebut

diterima, jika dalam bentuk kolekte makan fungsi penyimpanan

akan menerima dari Tim Penghitung Kolekte, sedangkan jika

dalam bentuk tunai maka akan menerima dari Romo Paroki,

Bendahara Dewan Paroki dan atau Sekretaris Kantor Paroki.

Fungsi penyimpanan dipegang oleh Bendahara Dewan Paroki.

d. Fungsi Akuntansi

Berkaitan dengan penerimaan kolekte umum, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

2), “fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat transaksi

penerimaan berdasarkan Bukti Kas Masuk Penerimaan Tidak

Terikat ke dalam Buku Dewan Paroki Tidak Terikat dan perangkat

lunak (software) akuntansi paroki.” Berkaitan dengan penerimaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

23

bantuan bebas pembangunan, menurut Tim Akuntansi Keuskupan

Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki

Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 276), “fungsi akuntansi

bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penerimaan terikat

sementara pembangunan berdasarkan Bukti Kas Masuk ke dalam

Buku Kas Dewan Paroki – terikat sementara pembangunan dan

perangkat lunak (software) akuntansi.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

akuntansi terdapat pada seluruh penerimaan yang terjadi dalam

transaksi penerimaan gereja. fungsi akuntansi melakukan

pencatatan berdasarkan bukti kas yang diterima dan mencatatnya

dalam buku kas dewan paroki dan perangkat lunak akuntansi.

Pencatatan berdasarkan bukti kas masuk ke buku dewan

paroki berada ditangan masing-masing Bendahara yang bertugas.

“fungsi akuntansi pencatatan bukti masuk ke dalam buku kas

dewan paroki-terikat sementara pembangunan berada ditangan

Bendahara III Dewan Paroki” Tim Akuntansi Keuskupan Agung

Semarang (2018 : 276)

Pencatatan berdasarkan bukti kas masuk ke perangkat lunak

akuntansi berada ditangan Sekretaris Kantor Paroki. “fungsi

akuntansi pencatatan bukti kas masuk ke dalam perangkat lunak

akuntansu berada ditangan Sekretaris Kantor Paroki” Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018 : 276)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

24

4. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

a. Formulir

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018), terdapat beberapa dokumen atau dokumen

yang digunakan pada saat penerimaan kas:

1) Berita Acara Penghitungan

Dalam penerimaan kolekte umum, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan

(2018 : 1), “dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil

penghitungan uang yang berasal dari kolekte umum.

Dokumen ini dibuat oleh tim penghitung kolekte” Dalam

penerimaan bantuan parkir, Tim Akuntansi Keuskupan

Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 174),

“dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil

penghitungan yang berasal dari bantuan parkir. Dokumen

ini dibuat oleh tim penghitung kolekte.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disumpulkan bahwa

dokumen Berita Acara Penghitungan dibuat berdasarkan

penerimaan yang membutuhkan penghitungan. Dokumen

ini dibuat jika penerimaan tersebut memiliki fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

25

penghitungan. Beberapa contoh penerimaan yang

menggunakan dokumen ini adalah: penerimaan kolekte

umum maupun pembangunan, penerimaan persembahan

dalam kotak, serta bantuan parkir. Dokumen ini dibuat oleh

tim penghitung kolekte.

2) Tanda Terima

Dalam penerimaan kolekte umum, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan

(2018 : 1), “Dokumen ini digunakan sebagai pendukung

berita acara penghitungan kolekte umum yang dibuat oleh

tim penghitung kolekte menyerahkan berita acara

penghitungan kolekte umum kepada sekretaris paroki.”

Dalam penerimaan bantuan bebas pembangunan, menurut

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 275), “Dokumen ini digunakan untuk

mencatat penerimaan terikat sementara pembangunan yang

berasal dari penerimaan terikat sementara pembangunan

bebas umat.”

Berdasarkan teori di atas, tanda terima dibagi

menjadi dua jenis. Pertama, tanda terima yang digunakan

sebagai dokumen pendukung bagi berita acara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

26

penghitungan bagi penerimaan yang memiliki fungsi

penghitungan. Kedua, tanda terima yang langsung

digunakan sebagai catatan penerimaan bagi penerimaan

yang langsung memiliki fungsi penerimaan, biasanya dalam

bentuk penerimaan langsung.

3) Catatan Penerimaan

Dalam penerimaan kolekte, menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 1),

“Dokumen ini digunakan untuk mencatat rincian untuk

masing-masing penerimaan kolekte umum.” Dalam

penerimaan persembahan, menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 6),

“Dokumen ini digunakan untuk mencatat rincian untuk

masing-masing penerimaan persembahan bulanan.” Dalam

penerimaan devosionalia lilin devosi, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan

(2018 : 112), “Dokumen ini digunakan untuk mencatat

rincian untuk masing-masing penerimaan devosionalia

yang berasal dari lilin devosi.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

27

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

dokumen catatan penerimaan merupakan dokumen yang

digunakan sebagai rekapitulasi bulanan atas penerimaan

dalam gereja. Dokumen ini dibuat oleh Sekretaris Kantor

Paroki sebagai rekapitulasi sebelum nantinya uang yang

diterima diserahkan kepada Bendahara Dewan Paroki.

Dokumen ini disesuaikan oleh jenis penerimaan.

4) Bukti Kas Masuk

Dalam penerimaan kolekte umum, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan

(2018 : 1), “Dokumen ini digunakan sebagai perintah

pencatatan penerimaan kolekte umum secara tunai.

Dokumen ini dibuat oleh Bendahara 1 Dewan Paroki.”

Dalam penerimaan bantuan parkir, menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

174), “Dokumen ini digunakan sebagai perintah pencatatan

penerimaan lain-lain: bantuan parkir secara tunai.

Dokumen ini dibuat oleh Bendahara 1 Dewan Paroki.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

bukti kas masuk merupakan dokumen perintah pencatatan

dalam seluruh penerimaan gereja. Dokumen tersebut dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

28

oleh Bendahara I Dewan Paroki. Berdasarkan dokumen

tersebut Sekretaris Kantor Paroki mencatat dalam perangkat

lunak akuntansi paroki. “Berdasarkan bukti kas masuk,

Sekretaris Kantor Paroki mencatat transaksi penerimaan

terikat sementara pembangunan dalam perangkat lunak

akuntansi paroki (software).” Tim Akuntansi Keuskupan

Agung Semarang (2018 : 275)

b. Jurnal

Dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (2018)

disebutkan ilustrasi jurnal yang digunakan untuk transaksi

penerimaan tidak terikat dan penerimaan terikat sementara non dan

pembangunan.

1) Mencatat penerimaan tidak terikat yang berasal dari

penerimaan kolekte umu dan persembahan bulanan umat.

No Akun Nama Akun Jumlah

Debit Kredit

1.01.01 Kas Dewan Paroki Xxx

4.01.01 Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan xxx

Gambar 2. Jurnal Umum Penerimaan Paroki

Sumber: PPAP (2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

29

2) Mencatat penerimaan terikat sementara non pembangunan

untuk pendidikan.

No Akun Nama Akun Jumlah

Debit Kredit

1.01.04 Kas Bantuan Pendidikan Xxx

4.10.02 Penerimaan Bantuan Pendidikan Xxx

Gambar 3. Jurnal Umum Penerimaan Paroki

Sumber: PPAP (2018)

3) Mencatat penerimaan terikat sementara pembangunan pada

saat mencatat penerimaan kolekte, persembahan atau

bantuan yang lain yang diintensikan untuk pembangunan

gereja paroki.

No Akun Nama Akun Jumlah

Debit Kredit

1.20.01 Kas Pembangunan Dewan Paroki Xxx

4.11.01 Penerimaan Pembangunan Xxx

Gambar 4. Jurnal Umum Penerimaan Paroki

Sumber: PPAP (2018)

c. Buku Kas Sekretaris Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018), buku kas sekretaris paroki digunakan untuk

mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh

sekretaris paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

30

d. Buku Kas Dewan Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018), buku kas sekretaris paroki digunakan untuk

mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh

Bendahara Dewan Paroki.

e. Laporan

Menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (2018 : 19),

komponen laporan keuangan paroki terdiri dari:

1) Laporan Posisi Keuangan

Menurut Petunjuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45

Paragraf 10, menyebutkan bahwa tujuan laporan posisi

keuangan adalah untuk menyediakan infromasi mengenai aset,

liabilitas, hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu

tertentu.

Dalam kaitannya dengan klasifikasi aset neto terikat atau tidak

terikat, menurut Petunjuk Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) 45 Paragraf 14, “laporan posisi keuangan menyajikan

jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada

ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang

tidak diharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat secara

permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat”

2) Laporan Aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

31

Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan

biaya/beban/pengeluaran menurut karakteristiknya yang

dikelompokkan secara berjenjang (mutiple step). Oleh karena

itu laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan Aktiva

Bersih Tidak Terikat (ABTT) dan Aktiva Bersih Terikat

Sementara (ABTS)

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode

tertentu dan diklasifikasikan menurut:

a) Aktivitas Operasi

Aktivitas penghasil utama penerimaan paroki dan

aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi

dan pendanaan.

b) Aktivitas Investasi

Aktivitas yang mencatat perolehan dan pelepasan aktiva

tetap, aktiva lain-lain, dan investasi lainnya yang tidak

termasuk setara kas.

c) Aktivitas Pendanaan

Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah

serta komposisi aktiva bersih dan kewajiban/utang

4) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran merupakan laporan yang

menyajikan perbandingan anggaran yang telah ditetapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

32

untuk suatu periode akuntansi dengan realisasinya. Laporan ini

untuk mengetahui apakah program kegiatan yang telah

ditetapkan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

5) Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan (CALK) harus disajikan secara

sistematis dengan urutan penyajian sesuai komponen utamanya

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan. Informasi dalam CALK berkaitan dengan

rekening/pos dalam neraca, laporan aktivitas dan laporan arus

kas yang sifatnya memberi penjelasan, baik bersifat kualitatif

maupun kuantitatif, termasuk komitmen dan kontuijensi yang

ada.

6) Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya (RAPB) dan

Rancangan Anggaran Investasi (RAI) untuk tahun yang

mendatang.

RAPB untuk tahun yang akan datang dibuat untuk dapat

mengetahui rencana program kegiatan yang ditetapkan sesuai

dengan tema pastoral KAS atau teman pastoral paroki.

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas Gereja

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

33

terdapat jaringan prosedur yang membentu sistem dalam penerimaan

kas, yaitu:

a. Prosedur Penghitungan

Dalam prosedur penghitungan kolekte umum, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

3), “Fungsi penghitungan melakukan penghitungan uang kolekte

umat yang terdapat dalam kotak kolekte. Penghitungan ini

dilakukan oleh tim penghitung kolekte.” Dalam prosedur

penghitungan bantuan parkir, menurut Tim Akuntansi Keuskupan

Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki

Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 176), “Fungsi penghitungan

mengisi berita acara penghitungan penerimaan bantuan parkir.

Fungsi penghitungan menyerahkan uang penerimaan bantuan

parkir dan Berita Acara penerimaan bantuan parkir kepada fungsi

penyimpanan.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

prosedur penghitungan menjelaskan secara detail berkaitan dengan

penerimaan yang memiliki fungsi penghitungan. Tim penghitung

kolekte melakukan penghitungan terhadap penerimaan yang berada

didalam kotak kolekte, melakukan pengisian dokumen berita acara

penghitungan, dan menyerahkan uang hitungan beserta

dokumennya kepada fungsi penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

34

b. Prosedur Penerimaan

Dalam penerimaan bantuan pembangunan, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

277), “Fungsi penerimaan menerimaan penerimaan terikat

sementara pembangunan bantuan bebas pembangunan.” Dalam

penerimaan persembahan bulanan, menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 : 18),

“Fungsi penerimaan menyerahkan uang bantuan dan tanda terima

tidak terikat-persemabahan bulanan tidak terikat-persembahan

bulanan kepada fungsi penyimpanan.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

prosedur penerimaan menjelaskan tahap-tahap dalam fungsi

penerimaan. Dalam teori tersebut menjelaskan bahwa setelah

menerima penerimaan, maka fungsi penerimaan membuat

dokumen tanda terima. Selanjutnya akan menyerahkan uang

beserta dokumen tersebut kepada fungsi penyimpanan.

c. Prosedur Penyimpanan

Dalam prosedur penerimaan kolekte umum, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

3), “Fungsi penyimpanan menerima uang kolekte umat, tanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

35

terima tidak terikat-kolekte umum, dan berita acara penghitungan

kolekte umum. Fungsi penyimpanan akan menyimpan uang

kolekte ke dalam brankas dan atau ke dalam tabungan/giro”.

Dalam prosedur penerimaan bantuan pembangunan, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

277), “Fungsi penyimpanan menyerahkan tanda terima terikat

sementara pembangunan kepada fungsi akuntansi”.

Berdasarkan teori di atas, prosedur penyimpanan

menjelaskan menganai tahap-tahap penyimapanan penerimaan

gereja. prosedur penyimpanan akan menerima dana penerimaan

dan dokumen terkait dari prosedur penghitungan atau prosedur

penerimaan. Setelah melakukan penyimpanan, maka dokumen

penerimaan akan diserahkan kepada prosedur pencatatan.

d. Prosedur Pencatatan

Dalam penerimaan kolekte misa paskah, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan (2018 :

23), “Fungsi akuntansi mencatat transaksi penerimaan kolekte misa

paskah dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti kas masuk

penerimaan tidak terikat”. Dalam penerimaan devosionalia: lilin

devosi, menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

36

Penerimaan (2018 : 114), “Fungsi akuntansi mencatat transaksi

penerimaan devosionalia dari lilin devosi ke dalam jurnal

penerimaan kas berdasarkan bukti kas masuk penerimaan tidak

terikat”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

prosedur pencatatan menjelaskan tahap-tahap pencatatan

penerimaan. Berdasarkan dokumen yang diterima dari prosedur

penyimpanan, prosedur pencatatan melakukan pencatatan

penerimaan pada jurnal penerimaan kas dan rekap catatan

penerimaan.

6. Unsur Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Penerimaan

(2018), terdapat beberapa unsur pengendalian internal penerimaan kas,

yaitu:

a. Organisasi

“Pemisahan Fungsi yang terkait yaitu fungsi penerimaan,

fungsi penghitungan, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi”

(Tim Akuntansi Paroki KAS, 2018 : 3).

b. Sistem Otorisasi dan Pencatatan

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

37

Penerimaan (2018 : 3), pengendalian Internal terkait sistem

otorisasi dan pencatatan Kolekte Umum antara lain:

1) Tim Penghitung Kolekte berwenang menghitung uang dari

kotak Kolekte Umum.

2) Seluruh anggota Tim Penghitung Kolekte membubuhkan

tandatangan pada berita acara penghitungan Kolekte Umum.

3) Sekretaris Kantor Paroki berwenang menerima uang Kolekte

Umum dari Tim Penghitung Kolekte.

4) Sekretaris Kantor Paroki membubuhkan tandatangan pada

Tanda Terima Tidak Terikat – Kolekte Umum.

5) Tim Penghitung Kolekte harus membubuhkan tandatangan dan

nama pada Berita Acara Pengitungan Kolekte Umum.

6) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Masuk

Penerimaan Tidak Terikat.

7) Bendahara I Dewan Paroki membubuhkan tanda tangan ke

Bukti Kas Masuk Penerimaan Tidak Terikat.

8) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Penerimaan Kolekte Umum

berdasarkan Bukti Kas Masuk Penerimaan Tidak Terikat.

Menurut Tim Akuntansi Paroki KAS (2018 : 88),

pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan pencatatan

Bantuan Perkawinan antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

38

1) Sekretaris Kantor Paroki berwenang menerima uang

Bantuan Bebas Umat. Apabila uang Bantuan Bebas Umat –

Bantuan Perkawinan diterima melalui Romo.

2) Paroki dan atau Bendahara I Dewan Paroki, maka uang

tersebut harus diserahkan kepada Sekretaris Kantor Paroki.

3) Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Terima Tidak

Terikat – Bantuan Bebas Umat - Bantuan Perkawinan

berdasarkan uang bantuan bebas umat yang diterima dari

Romo Paroki dan atau Bendahara I Dewan Paroki.

4) Sekretaris Kantor Paroki menandatangani Tanda Terima

Tidak Terikat – Bantuan Bebas Umat - Bantuan

Perkawinan.

5) Penyumbang harus menandatangani dan menuliskan nama

pada Tanda Terima Tidak Terikat – Bantuan Bebas Umat -

Bantuan Perkawinan.

6) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Masuk

Penerimaan Tidak Terikat

7) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas

Masuk Penerimaan Tidak Terikat.

8) Sekretaris Kantor Paroki mencatat penerimaan bantuan

bebas umat berdasarkan Bukti Kas Masuk Penerimaan

Tidak Terikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

39

Berdasarkan teori di atas pengendalian internal sistem

otorisasi dan pencatatan berkaitan dengan langkah-langkah

otorisasi dan pencatatan penerimaan kas Paroki.

c. Praktik yang Sehat

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 4), pengendalian Internal terkait praktik yang

sehat Kolekte Umum antara lain:

1) Setiap uang penerimaan Kolekte Umum harus didukung oleh

Tanda Terima Tidak Terikat – Kolekte Umum.

2) Tanda Terima Tidak Terikat – Kolekte Umum harus bernomor

urut tercetak.

3) Penghitungan jumlah uang Kolekte Umum dilakukan setiap

selesai misa diselenggarakan.

4) Brankas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki

dan Sekretaris Kantor Paroki.

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 9), pengendalian Internal terkait praktik yang

sehat Persembahan Bulanan antara lain:

1) Setiap uang penerimaan Persembahan Bulanan harus didukung

oleh Tanda Terima Tidak Terikat – Persembahan Bulanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

40

2) Tanda Terima Tidak Terikat – Persembahan Bulanan harus

bernomor urut tercetak.

3) Penghitungan jumlah uang Persembahan Bulanan dilakukan

setiap selesai misa diselenggarakan.

4) Brankas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki

dan Sekretaris Kantor Paroki.

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Penerimaan (2018 : 89), pengendalian Internal terkait praktik yang

sehat Bantuan Perkawinan antara lain:

1) Setiap uang penerimaan Bantuan Bebas Umat harus didukung

oleh Tanda Terima Tidak Terikat – Bantuan Bebas Umat -

Bantuan Perkawinan

2) Tanda Terima Tidak Terikat – Bantuan Bebas Umat - Bantuan

Perkawinan harus bernomor urut tercetak.

3) Penghitungan jumlah uang Bantuan Bebas Umat dilakukan

secara periodik dan mendadak oleh Bendahara I Dewan Paroki

dan atau Romo Paroki

4) Brangkas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki

Berdasarkan teori di atas pengendalian internal praktik yang

sehat berkaitan dengan proses penerimaan kas yang seharusnya

dilakukan oleh Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

41

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (PPAP) 2018,

pengeluaran kas disebutkan sebagai beban yang dalam hal ini diartikan

sebagai arus keluar dari manfaat yang timbul dari kegiatan Paroki

selama satu periode, bila arus keluar tersebut mengakibatkan

penurunan aset bersih.

2. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (PPAP) 2018,

Beban yang mengakibatkan penurunan aset bersih diklasifikasikan

menjadi:

a. Beban Tidak Terikat Program Rutin yaitu beban yang

mengakibatkan penurunan aset bersih tidak terikat untuk mendanai

program dan kegiatan rutin serta tugas bidang dan atau tim kerja

Dewan Paroki.

b. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin yaitu beban yang

mengakibatkan penurunan aset bersih tidak terikat yang dilakukan

dalam rangka mendanai kegiatan rutin Paroki.

c. Beban Terikat Sementara Non Pembangunan yaitu beban yang

mengurani aset bersih terikat sementara yang dilakukan dalam

rangka memenuhi kewajiban dan atau mendanai pengeluaran

sesuai dengan tujuan pembatasannya dan tidak berkaitan dengan

pembangunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

42

3. Fungsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018), terdapat beberapa fungsi dalam sistem akuntansi pengeluaran

paroki, yaitu:

a. Fungsi Pengeluaran

Dalam pengeluaran (beban) bidang liturgi dan peribadatan,

menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018 : 2), “fungsi pengeluaran bertanggung jawab atas

pengeluaran beban bidang liturgi dan peribadatan. Dalam struktur

organisasi, fungsi pengeluaran berada ditangan Bendahara I Dewan

Paroki.” Dalam pengeluaran (beban) karyawan, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban (2018 : 87),

“fungsi pengeluaran bertanggung jawab atas pembayaran beban

karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi pengeluaran berada di

tangan Bendahara II Dewan Paroki.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

pengeluaran terdapat pada seluruh transaksi pengeluaran (beban)

gereja. Hal ini terjadi karena fungsi pengeluaran bertanggung

jawab atas pembayaran/pengeluaran uang yang terjadi pada setiap

permohonannya. Namun yang menjadi perbedaan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

43

tanggungjawab fungsi pengeluaran yang menjadi bagian dari

masing-masing Bendahara Dewan Paroki.

b. Fungsi Akuntansi

Dalam pengeluaran (beban) bidang liturgi dan peribadatan,

menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018 : 2), “fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat

transaksi pembayaran beban bidang liturgi dan peribadatan

berdasarkan bukti keluar ke dalam buku kas dewan paroki dan

perangkat lunak (software) akuntansi.” Dalam pengeluaran (beban)

panitia natal, menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Beban (2018 : 30), “fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk

mencatat transaksi pembayaran Beban Tidak Terikat- beban panita

natal berdasarkan bukti kas keluar ke dalam buku kas dewan paroki

– tidak terikat dan perangkat lunak (software) akuntansi.”

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

akuntansi terdapat pada seluruh pengeluaran (beban) yang terjadi

di gereja. Hal ini dikarenakan seluruh transaksi mebutuhkan

pencatatan baik dalam buku kas dewan paroki maupun dalam

perangkat lunak akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

44

4. Unsur-unusr Dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki

a. Formulir

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018), terdapat beberapa formulir yang digunakan dalam sistem

pengeluaran bidang liturgi dan peribadatan:

1) Proposal

Berkaitan dengan pengeluaran (beban) keperluan

rumah tangga, menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung

Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki

Buku Akuntansi Beban (2018 : 100), “Dokumen ini

digunakan untuk pembayaran beban keperluan rumah

tangga”. Berkaitan dengan pengeluaran (beban) dewan

paroki, menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung

Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki

Buku Akuntansi Beban (2018 : 130), “Dokumen ini

digunakan untuk pembayaran beban dewan paroki”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

dokumen proposal digunakan untuk pembayaran uang yang

diajukan oleh pemohon. Sebelum melakukan pengeluaran,

fungsi pengeluaran harus menerima proposal tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

45

2) Tanda Bayar

Berkaitan dengan pengeluaran (beban) panitia natal,

menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku

Akuntansi Beban (2018 : 30), “Dokumen ini digunakan

untuk mencatat uang yang diserahkan oleh Bendahara I

Dewan Paroki kepada Bendahara Tim Kerja. Dokumen ini

dibuat oleh Bendahara I Dewan Paroki”. Berkaitan dengan

pengeluaran (beban) perawatan dan perbaikan, menurut

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

Beban (2018 : 110), “Dokumen ini digunakan untuk

mencatat uang yang diserahkan oleh Sekretaris Kantor

Paroki kepada perawatan dan perbaikan. Dokumen ini

dibuat oleh Bendahara I Dewan Paroki”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

dokumen tanda bayar digunakan untuk mencatat uang yang

diserahkan kepada pemohon. Uang tersebut dapat

diserahkan melalui Sekretaris Kantor Paroki atau langsung

melalui Bendahara Dewan Paroki yang bersangkutan.

Dokumen ini dibuat oleh Bendaraha Dewan Paroki sesuai

dengan jenis pengeluaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

46

3) Bukti Kas Keluar

Berkaitan dengan pengeluaran (beban) karyawan,

menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku

Akuntansi Beban (2018 : 90), “Dokumen ini diunakan

sebagai perintah pencatatan beban karyawan secara tunai.”

Berkaitan dengan pengeluaran (beban) panitia natal,

menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku

Akuntansi Beban (2018 : 30), “Dokumen ini digunakan

sebagai perintah pencatatan beban tidak terikat-beban

panitia natal secara tunai”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

dokumen bukti kas keluar digunakan sebagai perintah

pencatatan pengeluaran yang terjadi. Perintah pencatatan

tersebut untuk dicatat dalam perangkat lunak akuntansi dan

juga buku kas Dewan Paroki.

4) Laporan Pertanggungjawaban

Berkaitan dengan pengeluaran (beban) pembekalan

dewan paroki, menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung

Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki

Buku Akuntansi Beban (2018 : 65), “Dokumen ini

digunakan untuk melaporkan penggunaan uang muka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

47

digunakan oleh Pemohon. Dokumen ini digunakan

Bendahara 1 Dewan Paroki untuk memverivikasi

kesesuaian Laporan Pertanggungjawaban dengan

proposal”. Berkaitan dengan pengeluaran (beban) bidang

liturgi dan peribadatan, menurut Tim Akuntansi Keuskupan

Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki Buku Akuntansi Beban (2018 : 1), “Dokumen ini

digunakan untuk mengajukan uang atas suatu kegiatan yang

sudah terlaksana kepada Bendahara I Dewan Paroki, sesuai

dengan Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

dokumen ini digunakan sebagai dokumen

pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah terjadi.

Dokumen ini wajib diserahkan kepada Bendahra Dewan

Paroki sebagai bentuk verivikasi atas pengeluaran yang

telah terjadi. Biasanya pemohon akan menyertakan bukti

pendukung bahwa kegiatan sudah terlaksana.

b. Jurnal

Dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (2018)

disebutkan ilustrasi jurnal yang digunakan untuk transaksi beban

tidak terikat kegiatan rutin dan program rutin serta penerimaan

terikat sementara non pembangunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

48

1) Mencatat transaksi beban tidak terikat program rutin pada

saat pengeluaran kas transportasi dalam rangka

pembekekalan lektor baru.

No Akun Nama Akun Jumlah

Debit Kredit

5.01.06 Beban Tim Kerja Lektor xxx

1.01.01 Kas Dewan Paroki xxx

Gambar 5. Jurnal Umum Pengeluaran Paroki

Sumber: PPAP (2018)

2) Mencatat transaksi beban tidak terikat kegiatan rutin pada

saat pengeluaran kas menggunakan kas dewan paroki.

No Akun

Nama Akun Jumlah

Debit

Kredit

5. Akun/Pos Beban Tidak Terikat Rutin yang DiDebit

xxx

1.01.01 Kas Dewan Paroki xxx

Gambar 6. Jurnal Umum Pengeluaran Paroki

Sumber: PPAP (2018)

c. Buku Kas Sekretaris Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018), buku kas sekretaris paroki digunakan untuk mencatat

penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh sekretaris

paroki.

d. Buku Kas Dewan Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

49

(2018), buku kas sekretaris paroki digunakan untuk mencatat

penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh Bendahara

Dewan Paroki.

e. Laporan

Menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki (2018 : 19),

komponen laporan keuangan paroki terdiri dari:

1) Laporan Posisi Keuangan

Menurut Petunjuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45

Paragraf 10, menyebutkan bahwa tujuan laporan posisi

keuangan adalah untuk menyediakan infromasi mengenai aset,

liabilitas, hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu

tertentu.

Dalam kaitannya dengan klasifikasi aset neto terikat atau

tidak terikat, menurut Petunjuk Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) 45 Paragraf 14, “laporan posisi keuangan menyajikan

jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada

ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang

tidak diharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat secara

permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat”

2) Laporan Aktivitas

Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan

biaya/beban/pengeluaran menurut karakteristiknya yang

dikelompokkan secara berjenjang (mutiple step). Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

50

itu laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan Aktiva

Bersih Tidak Terikat (ABTT) dan Aktiva Bersih Terikat

Sementara (ABTS)

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode

tertentu dan diklasifikasikan menurut:

a) Aktivitas Operasi

Aktivitas penghasil utama penerimaan paroki dan

aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi

dan pendanaan.

b) Aktivitas Investasi

Aktivitas yang mencatat perolehan dan pelepasan aktiva

tetap, aktiva lain-lain, dan investasi lainnya yang tidak

termasuk setara kas.

c) Aktivitas Pendanaan

Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah

serta komposisi aktiva bersih dan kewajiban/utang

4) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran merupakan laporan yang

menyajikan perbandingan anggaran yang telah ditetapkan

untuk suatu periode akuntansi dengan realisasinya. Laporan ini

untuk mengetahui apakah program kegiatan yang telah

ditetapkan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

51

5) Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan (CALK) harus disajikan secara

sistematis dengan urutan penyajian sesuai komponen utamanya

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan. Informasi dalam CALK berkaitan dengan

rekening/pos dalam neraca, laporan aktivitas dan laporan arus

kas yang sifatnya memberi penjelasan, baik bersifat kualitatif

maupun kuantitatif, termasuk komitmen dan kontuijensi yang

ada.

6) Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya (RAPB) dan

Rancangan Anggaran Investasi (RAI) untuk tahun yang

mendatang.

RAPB untuk tahun yang akan datang dibuat untuk dapat

mengetahui rencana program kegiatan yang ditetapkan sesuai

dengan tema pastoral KAS atau teman pastoral paroki.

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pengeluaran

Kas Paroki

Menurut Tim Akuntansi Paroki KAS (2018), terdapat jaringan

prosedur yang membentu sistem dalam sistem akuntansi pengeluaran

kas, yaitu:

a. Prosedur Pengeluaran

Dalam pengeluaran (beban) keperluan rumah tangga,

manurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

52

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018 : 102), “Fungsi pengeluaran bertanggung jawab atas

pembayaran beban keperluan rumah tangga. Fungsi pengeluaran

membuat tanda bayar-beban keperluan rumah tangga”. Berkaitan

pengeluaran (beban) aula paroki, menurut Tim Akuntansi

Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban (2018 : 127), “Fungsi

pengeluaran menyerahkan uang beban aula paroki kepada

Sekretaris Kantor Paroki untuk diserahkan kepada pemohon”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

prosedur pengeluaran menjelaskan fungsi pengeluaran bertanggung

jawab mengeluarkan tanda bayar seusai dengan pengeluaran yang

diajukan oleh pemohon. Selanjutnya akan menyerahkan uang

tersebut kepada sekretaris kantor paroki untuk diserahkan kepada

pemohon.

b. Prosedur Pencatatan

Dalam pengeluaran (beban) karyawan, menurut Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban (2018 : 88),

“Fungsi akuntansi membuat bukti kas keluar berdasarkan tanda

bayar-beban karyawan”. Dalam pengeluaran (beban) keperluan

gereja, menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

53

Beban (2018 : 97), “Fungsi akuntansi mencatat transaksi

pembayaran beban keperluan gereja ke dalam jurnal pengeluaran

kas berdasarkan bukti kas keluar dan buku kas dewan paroki-tidak

terikat”.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

prosedur pencatatan menjelaskan mengenai tahap-tahap dari fungsi

akuntansi. Fungsi akuntansi bertanggungawab membuat bukti kas

keluar berdasarkan tanda bayar yang diterima dari prosedur

pengeluaran. Berdasarkan bukti kas keluar, fungsi akuntansi

melakukan pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas dan buku

dewan paroki.

6. Unsur Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018), pengendalian Internal yang membentuk sistem akuntansi

pengeluaran kas antara lain:

a. Organisasi

“Pemisahan Fungsi yang terkait yaitu fungsi pengeluaran dan

fungsi akuntansi” (Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang

2018: 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

54

b. Sistem Otorisasi dan Pencatatan

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018 : 3), pengendalian internal terkait sistem otorisasi dan

pencatatan Beban Bidang antara lain:

1) Lembar Pertangungjawaban (LPJ) program rutin yang diajukan

harus diketahui oleh Ketua Bidang dan disetujui oleh Romo

Paroki

2) Ketua Bidang dan Romo Paroki sudah membubuhkan tanda

tangan pada Lembar Pertangungjawaban (LPJ)

3) Bendahara I Dewan Paroki berwenang menentukan kesesuaian

antara Lembar Pertangungjawaban (LPJ)yang diajukan dengan

RAPB yang telah disahkan

4) Bendahara I Dewan Paroki menandatanganiTanda Bayar

5) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Keluar

6) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar

7) Romo Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar

8) Bendahara I Dewan Paroki menyerahkan Bukti Kas Keluar

kepada Sekretaris Kantor Paroki

9) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Pengeluaran berdasarkan

Bukti Kas Keluar ke dalam Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki

dan menyerahkan uang kepada Ketua Bidang/pemohon setelah

tanda bayar ditandatangani oleh Ketua Bidang/pemohon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

55

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018 : 146), pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan

pencatatan Beban Bantuan Pendidikan antara lain:

1) Bendahara II Dewan Paroki menandatangani Tanda Bayar

2) Bendahara II Dewan Paroki membuat Bukti Kas Keluar

3) Bendahara II Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas

Keluar

4) Pastor Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar

5) Sekretaris Kantor Paroki mencatat pengeluaran beban

bantuan pendidikan berdasarkan Bukti Kas Keluar dalam

jurnal pengeluaran kas.

Berdasarkan teori di atas pengendalian internal sistem

otorisasi dan pencatatan berkaitan dengan langkah-langkah

otorisasi dan pencatatan pengeluaran kas Paroki.

c. Praktik yang Sehat

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang dalam

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki Buku Akuntansi Beban

(2018: 3), pengendalian Internal terkait praktik yang sehat Beban

Bidang antara lain:

1) Setiap Pengeluaran uang untuk Beban Bidang Liturgi dan

Peribadatan harus didukung oleh Tanda Bayar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

56

2) Tanda Bayar Pengeluaran Beban Bidang Liturgi dan

Peribadatan harus bernomor urut tercetak.

3) Pencocokan antara jumlah Beban Bidang Liturgi dan

Peribadatan dengan Bukti Kas Keluar berikut bukti pendukung

(misal nota, kwitansi, foto, dll)

4) Brankas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki

dan atau Sekretaris Kantor Paroki

Menurut Tim Akuntansi Paroki KAS (2018: 27), pengendalian

Internal terkait praktik yang sehat Beban Panitia Paskah antara

lain:

1) Setiap Laporan Pertanggungjawaban Panita Paskah harus

dilampiri bukti pengeluaran.

2) Pencocokan antara Laporan Pertanggungjawaban Panita

Paskah dengan semua bukti pengeluaran.

3) Pencocokan antara Uang Muka Beban Tidak Terikat – Panita

Paskah dengan Laporan Pertanggungjawaban Panita Paskah.

Berdasarkan teori di atas pengendalian internal praktik yang

sehat berkaitan dengan proses pengeluaran kas yang seharusnya

dilakukan oleh Paroki.

F. Penelitian Terdahulu

Arif (2009) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa masih

terdapat beberapa hal yang kurang sesuai dengan teori. Sistem akuntansi

penerimaan kas yang tidak sesuai yaitu tidak adanya pemisahan tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

57

jawab dalam fungsi, pencatatan yang masih dilakukan oleh satu orang saja,

dan tidak adanya penomoran pada kuitansi. Sistem akuntansi pengeluaran

kas yang kurang sesuai yaitu tidak adanya pemisahan tanggung jawab

antar fungsi, masih terpusatnya pencatatan, dan tidak adanya pencatatan

formulir

Yudaisti (2013) dalam penelitiannya mengenai sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas menyimpulkan bahwa belum seluruhnya

sesuai dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki. Sistem

akuntansi yang belum sesuai tersebut yaitu terjadinya pertukaran tanggung

jawab antara kasir dan bendahara I dalam hal pencatatan, penghitungan

kolekte yang tidak dilakukan setelah akhir misa. Selain itu format yang

tidak tepat dengan PTKAP, dan keterlambatan pelaporan keuangan.

Aginowo (2013) dalam penelitiannya mengenai evaluasi sistem

akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas menyimpulkan bahwa terdapat

beberapa item yang berkaitan dengan unsur pengendalian intern yang tidak

sesuai dengan PTKAP. Sistem akuntansi penerimaan kas yang tidak sesuai

dengan PTKAP terdiri dari organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur

pencatatan, serta praktik yang sehat dan karyawan yang kompeten. Sistem

akuntansi pengeluaran kas yang tidak sesuai dengan PTKAP terdiri dari

organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik yang

sehat dan karyawan yang kompeten.

Efrita (2018) dalam penelitiannya mengenai evaluasi sistem

akuntansi penerimaan kas menyimpulkan bahwa tidak sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

58

Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki. Beberapa hal yang tidak

sesuai yaitu fungsi pencatatan, penerimaan kas, input data masih dilakukan

oleh satu bagian saja, ada beberapa dokumen yang tidak digunakan Paroki,

serta catatan akuntansi yang tidak digunakan Paroki.

Siahaan (2018) dalam penelitiannya mengenai evaluasi penerimaan

kas menyimpulkan bahwa ada sebgaian sudah sesuai dan sebagian tidak

sesuai dengan kajian teori. Beberapa kesesuaian meliputi dokumen yang

sudah sesuai format, catatan penerimaan yang sudah sesuai, fungsi yang

sudah dikerjakan oleh bagian yang benar, dan kesesuaian sistem

pengendalian internal penerimaan kas. Beberapa ketidaksesuaian sistem

akuntansi penerimaan kas yaitu kuitansi yang tidak bernomor urut,

beberapa catatan yang tidak sesuai format, fungsi pencatatan akuntansi dan

penrimaan kas.

Perbedaan penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai

refrensi terletak pada perbedaan obyek yang diteliti. Penelitian terdahulu

menggunakan obyek penelitian Gereja Paroki sedangkan pada penelitian

ini menggunakan obyek penelitian Gereja Wilayah. Gereja Wilayah dalam

hal ini merupakan bagian teritori dari Gereja Paroki yang telah memiliki

bangunan gereja sendiri, sehingga melakukan pengelolaan administrasi

dan dana secara mandiri namun masih mengikuti tata kelola yang

digunakan oleh Gereja Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian yang

difokuskan pada obyek tertentu pada Gereja Wilayah Paroki Pugeran

Yogyakarta secara intensif dan detail sehingga kesimpulan yang diambil

hanya sebatas obyek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di empat Gereja Wilayah Paroki Pugeran

Yogyakarta yang meliputi:

a. Gereja Wilayah Gunung Sempu, yang beralamat di Jl. Rakai Hino,

Kasih, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

55184.

b. Gereja Wilayah Padokan, yang beralamat di Jl. Madukismo No.34,

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

55184.

c. Gereja Wilayah Brayat Minulya, yang beralamat di Jl. Lokananta,

Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa

Yogyakarta 55251

d. Gereja Wilayah Bangunharjo, yang beralamat di Jl. Imogiri Barat,

Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

55188.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

60

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai dengan

bulan Februari 2019

C. Subyek dan Objek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah Koordinator dan Bendahara Wilayah

bersangkutan.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah unsur sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran Yohyakarta.

D. Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah unsur sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

Yogyakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Menurut Spillane (2008: 152), wawancara pribadi adalah percapakan

dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari

responden. Melalui jawaban dari narasumber, penulis dapat

mengumpulkan data berkaitan dengan unsur sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

61

Pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah Koordinator dan

Bendaraha Wilayah bersangkutan mengenai Sistem Akuntansi

Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk melihat dokumen, arsip,

pencatatan akuntansi, dan laporan keuangan yang berhubungan dengan

sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Teknik yang

digunakan adalah rekaman suara narasumber, daftar pertanyaan, foto

dokumen.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif, yaitu

metode yang sifatnya membandingkan antara Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki dan fenomena yang terjadi dilapangan, sehingga ditarik

suatu kesimpulan. Tahap-tahap yang dilakukan untuk menganalisis sistem

akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk menjawab rumusan

masalah, yaitu:

1. Mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat pada

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran. Langkah-langkah dalam tahap ini

adalah:

a. Mendeskripsikan kegiatan sistem akuntansi penerimaan kas Gereja

Wilayah

b. Mendeskripsikan fungsi yang terdapat dalam sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

62

c. Mendeskripsikan dokumen yang terdapat dalam sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah.

d. Mendeskripsikan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah.

e. Mendeskripsikan buku kas sekretaris paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

f. Mendeskripsikan buku kas dewan paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

g. Mendeskripsikan penyajian laporan posisi keuangan dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

h. Mendeskripsikan penyajian laporan aktivitas dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

i. Mendeskripsikan penyajian laporan arus kas dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

j. Mendeskripsikan penyajian laporan realisasi anggaran dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

k. Mendeskripsikan penyajian catatan atas laporan keuangan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

l. Mendeskripsikan jaringan prosedur yang terdapat dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

m. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan organisasi dalam sistem akuntansi penerimaan kas Gereja

Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

63

n. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah.

o. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi penerimaan kas

Gereja Wilayah.

2. Mendeskripsikan sistem akuntansi pengeluaran kas yang terdapat pada

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran. Langkah-langkah dalam tahap ini

adalah:

a. Mendeskripsikan kegiatan sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja

Wilayah.

b. Mendeskripsikan fungsi yang terdapat dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah.

c. Mendeskripsikan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah.

d. Mendeskripsikan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah.

e. Mendeskripsikan buku kas sekretaris paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

f. Mendeskripsikan buku kas dewan paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

g. Mendeskripsikan penyajian laporan posisi keuangan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

64

h. Mendeskripsikan penyajian laporan aktivitas dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

i. Mendeskripsikan penyajian laporan arus kas dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

j. Mendeskripsikan penyajian laporan realisasi anggaran dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

k. Mendeskripsikan penyajian catatan atas laporan keuangan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

l. Mendeskripsikan jaringan prosedur yang terdapat dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

m. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan organisasi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja

Wilayah.

n. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah.

o. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi pengeluaran kas

Gereja Wilayah.

3. Membandingkan sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat pada

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan teori yang ada. Langkah-

langkah dalam tahap ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

65

a. Membandingkan fungsi yang terdapat dalam sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta

analisisnya.

b. Membandingkan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta

analisisnya.

c. Membandingkan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta

analisisnya.

d. Membandingkan buku kas sekretaris paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah teori yang ada

beserta analisisnya.

e. Membandingkan buku kas dewan paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

f. Membandingkan penyajian laporan posisi keuangan dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

g. Membandingkan penyajian laporan aktivitas dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

66

h. Membandingkan penyajian laporan arus kas dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

i. Membandingkan penyajian laporan realisasi anggaran dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

j. Membandingkan penyajian catatan atas laporan keuangan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

k. Membandingkan jaringan prosedur yang terdapat dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

l. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan organisasi dalam sistem akuntansi penerimaan kas Gereja

Wilayah dengan teori yang ada beserta analisisnya.

m. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem

akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

n. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi penerimaan kas

Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta analisisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

67

4. Membandingkan sistem akuntansi pengeluaran kas yang terdapat pada

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan teori yang ada. Langkah-

langkah dalam tahap ini adalah:

a. Membandingkan prosedur dalam sistem sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah untuk melihat fungsi terkait

dengan teori yang ada beserta analisisnya.

b. Membandingkan dokumen yang ada dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta

analisisnya.

c. Membandingkan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta

analisisnya.

d. Membandingkan buku kas sekretaris paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

e. Membandingkan buku kas dewan paroki yang digunakan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

f. Membandingkan penyajian laporan posisi keuangan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

68

g. Membandingkan penyajian laporan aktivitas dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

h. Membandingkan penyajian laporan arus kas dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

i. Membandingkan penyajian laporan realisasi anggaran dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

j. Membandingkan penyajian catatan atas laporan keuangan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori

yang ada beserta analisisnya.

k. Membandingkan jaringan prosedur yang ada dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

l. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan organisasi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja

Wilayah dengan teori yang ada beserta analisisnya.

m. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah dengan teori yang ada

beserta analisisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

69

n. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan

dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi pengeluaran kas

Gereja Wilayah dengan teori yang ada beserta analisisnya.

5. Menyimpulkan hasil analisis perbandingan antara sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

70

BAB IV

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Gereja Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran

1. Sejarah Singkat

Kraton Ngayogyakarta merupakan suatu kompleks yang dikelilingi

oleh benteng berbentuk bujur sangkar, dengan sudut-sudut yang

dinamakan pojok beteng dan gerbang-gerbangnya yang dinamakan

plengkung. Di sebelah selatan pojok beteng kulon, sudut benteng sebelah

barat selatan, terdapat kampung bernama Pugeran, berasal dari nama

Pangeran Puger, seorang tokoh bangsawan Kraton Ngayogyakarta

Hadiningrat di masa lampau.

Di kampung Pugeran inilah pada tanggal 5 November 1933

diletakkan batu pertama untuk pembangunan Gereja Hati Kudus Tuhan

Yesus Pugeran, yang dirancang oleh arsitek Belanda Th.Van Oyen.

Delapan bulan kemudian, tepatnya pada hari Minggu Pon , 8 Juli 1934,

bangunan gereja yang sudah jadi diberkati oleh Pater A. Van Kalken, SJ.,

Superior Misi Serikat Jesus di Hindia-Belanda saat itu. Pemberkatan

gereja ini dipersembahkan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus (Sacratissimi

Cordis Iesu) sebagai ungkapan dan rasa syukur atas limpahan kasih

Tuhan kepada Ordus Serikat Yesus yang genap 75 tahun berkarya di

Hindia-Belanda. Oleh karena itulah di depan gereja ini ditempatkan

patung Hati Kudus Tuhan Yesus yang sebar, sebuah patung Tuhan Yesus

yang mengulurkan tangan dan memberikan berkat kepada setiap orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

71

yang datang. Di kemudian hari, gereja ini dikenal dengan nama Gereja

Hati Kudus Tuhan Yesus (GHKTY) Pugeran.

Sejak pemberkatan tersebut, Gereja Pugeran menjadi sebuah gereja

paroki, terpisah dari Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kiduloji yang telah

ada sebelumnya. Sebagai Pastor Paroki ditunjuk Rm.A. Djajasepoetra, SJ

(1894-1979), yang kemudian menjadi Uskup Agung Jakarta. Pembaptisan

pertama yang tercatat dalam Buku Baptis (Liber Baptismorum) paroki ini

dilakukan untuk Bapak FX Suyatna dari Padokan pada tanggal 9 Juli

1934.

2. Letak Geografis

Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran memiliki luas

wilayahsekitar 64 km2 , meliputi pinggir selatan kota Yogyakrata

(sebagian kecamatan Wirobrajan, Nampilan, Kraton, Mergangsan, dan

seluruh kecamatan Mantrijeron) dan sebagian wilayah Kabupaten Bantul

(kecamatan Sewon dan Kasihan). Wilayah Paroki Pugeran yang paling

utara berjarak ±500 meter dari pusat kota (Kantor Pos Besar) Yogyakarta,

sedangkan yang paling selaran berjarak ±9 kilometer dari pusat kota

Yogyakarta

Ditinjau dari wilayah penggembalaan paroki-paroki, batas wilayah

penggembalaan Paroki Pugeran adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Barat : Paroki Santa Maria Assumpta

Gamping, dan Paroki Santa Theresia Sedayu

b. Sebelah timur : Paroki Santo Yusup Bintaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

72

c. Sebelah utara : Paroki Santo Fransiskus Xaverius

Kidulloji, Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela

Kumetiran, dan Paroki Santo Yusup Bintaran.

d. Sebelah selatan : Paroki Santo Yakonus Bantul

3. Kondisi Demografis

Setelah 80 tahun berdiri, kondisi umat Paroki Pugeran telah mengalami

perubahan yang cukup signifikan. Di masa awal berdirinya, Paroki ini

terdiri atas 10 lingkungan (saat itu disebut kring). Kini menjadi 87

lingkungan. Jumlah umat saat ini yang mencapai 12.000-an jawa tentulah

merupakan jumlah yang besar untuk sebuah paroki.

Berdasarkan pen dataan umat tahun 2011, komposisi terbesar, yakni

60,4%, adalah usia produktif (19-59 tahun). Yang perlu dicermati,

kegiatan ekonomi umat dalam umat dalam bidang “setengah terampil”

26% dan “Ibu Rumah Tangga” 16,6%, sedang bidang “Terampil” hanya

1,6% dan bidang “usaha” hanya 5,7%. Inilah salah satu tantangan bagi

Paroki Pugeran saat ini.

B. Gereja Wilayah Padokan

1. Sejarah Singkat

Sebelum berdirinya gedung gereja di Padokan, kegiatan lingkungan

berupa Ekaristi Lingkungan , dilaksanakan di salah satu rumah umat.

Sedangkan seluruh umat Padokan yang tercatat pada waktu itu berjumlah

100 orang. Ternyata jumlah umat di Padokan bertambah dengan cepat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

73

meskipun kegiatan Ekaristi dan Hari Raya masih dilakukan di rumah

umat.

Kabar gembira muncul awal tahun 1967 saat PG Madukismo

menyampaikan rencana untuk menyediakan tanah bagi pembagunan

gereja katolik bagi karyawannya. Letak rencana bangunan tersebut

dibangun di selatan lapangan sepak bola Madukismo, satu kompleks

dengan Parumahan Jogonalan Baru. PG Madukismo menyediakan tanah

seluas ±1141m2 dan bantuan dana pembangunan sebesar 40,000.

Awal tahun 1971 gedung Gereja Padokan mulai digunakan umat untuk

melaksanakan bergbagai kegiatan seperti sembahyangan, pertemuan,

tempat bermain anak, bahkan menjadi TPS dalam pemilu 1971. Tanggal 6

Juni 1971 Pastor Paroki Pugeran, Rm. Antonius Wignyamartaya, Pr.,

berkenan mempersembahkan Ekaristi Kudus pertama di Gereja Padokan

dengan iringan kor bahasa Jawa dan gamelan lengkap. Tanggal perayaan

Ekaristi pertama itulah yang sejak tahun 1996 diperingati sebagai hari jadi

Gereja Santo Yusup Padokan.

2. Letak Geografis

Bangunan Gereja Santo Yusup Padokan terletak di Dusun Joginalan Lor,

Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Oleh

karena itu, dahulu gereja ini disebut Sektor Luar Kota karena berada

diluar Kotamdya Yogyakarta, sekitar 2 km dari gedung Gereja Hati

Kudus Tuhan Yesus Pugeran ke arah selatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

74

C. Gereja Wilayah Gunung Sempu

1. Sejarah Singkat

Ketika kompleks perumahan Proyek Pengembangan Lingkungan

Hidup (PPLH) Gunung Sempu mulai dihuni, sebagaian besar warga

kesulitan mencari air minum. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, warga

mencari air minum di sumur milik Bapak VY Suhartono, seorang

prodiakon Paroki Pugerann yang tinggal di Dusun Kembaran. Ternyata

bebarapa warga yang mencari air minum itu adalah orang-orang Katolik.

Muncullah keinginan untuk berdoa bersama, dan diantara mereka yang

menanggapi ajakan doa bersama ialah Bapak FX Mujiyono.

Lokasi doa bersama dimulai dari rumah Bapak V.Y.Suhartono,

kemudian berpindah ke beberapa tempat yang dirasa lebih nyaman.

Tempat terakhir yang dipilih dan dirasa paling sesuai untuk berdoa adalah

watu ceper atau watu kumlasa, yang sekarang terletak ditengah-tengah

lantai gedung gereja. sejak berlokasi di watu ceper itulah, Bapak

A.Samsuri dan kawan-kawan tergerak hatinya untuk turut berdoa bersama

malam demi malam. Peristiwa tersebut berlangsung sekitar satu bulan.

Perjumpaan disetiap kegiatan doa bersama ini ternyata

menimbulkan dalam hati umat untuk mendirikan gereja di Bukit Sempu.

Allah mengambulkan doa mereka. Pada suatu malam Bapak Ir. Susilo

Raharjo dan Bapak Gunandi Malangyudo selaku direktur dan staf PT IBS

yang diberi hak untuk mengelola Bukit Sempu berkenan mengikuti

kegiatan doa besama tersebut. Bapak Ir. Susilo Raharjo berjanji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

75

memberikan tanah kepada kelompok doa tersebut untuk mendirikan

sebuah gereja. kelompok doa tersebut memutuskan luas tanah yang

dibutuhkan 1295m2, yang kemudian dimintakan melalui proposal kepada

direktur PT IBS.

Dalam proses yang panjang dengan aneka dinamika dan

perencanaan dilakukan oleh Ir.RJB.Soehendrojati, akhirnya berdirilah

sebuah gereja di puncak Bukti Sempu. Gereja tersebut kemudian

diresmikan oleh Kepala Daerah/Bupati Bantul Bapak Suryopadmo

Hadiningrat dan diberkati oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Julius Rijadi

2. Letak Geografis

Gereja Salib Suci Gunung Sempu, Paroki Pugeran Yogyakarta

terletak di ujung paling timur Kompleks Perumahan PPLH Gunung

Sempu; tepatnya di Jalan Rakai Hino No 76, Wilayah RT 03, PPLH

Gunung Sempu, Tamantirta, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183. Secara

teritorial gereja ini terletak dalam wilayah Kabupaten Bantul.

Gereja ini berbatasan dengan wilayah selatan Kota Yogyakarta,

kurang lebih 5 km dari Gereja Pugeran. Wilayah Gereja Salib Suci

Gunung Sempu sebelah timur berbatasan dengan Paroki Klodran Bantul,

sebelah barat berbatasan dengan Wilayah Ngestiharjo Kidul Paroki

Pugeran dan Gereja Maria Assumpta Gamping. Secara geografis, sebagian

besar wilayah Gunung Sempu merupakan pegunungan di mana terdapat

banyak kompleks perumahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

76

D. Gereja Wilayah Brayat Minulya

1. Sejarah Singkat

Sekitar tahun 1964 Romo Paroki yang kala itu bdijabat oleh Rm.

Alexander Djajasiswaja, Pr, mengusulkan agar semua Lingkungan yang

berada di Wilayah Kulon Kali dijadikan satu Sektor dan akan

mendapatkan layanan misa mingguan setiap hari Minggu ganjil.

Menanggapi usulan tersebut, timbul satu masalah, yakni ketersediaan

tempat yang memadai bagi seluruh umat di Sektor Wirobrajan yang akan

merayakan Ekaristi. Maka berkumpullan keenam Ketua Kring

(Lingkungan) untuk memikirkan tempat paling tepat untuk

menyelenggarakan misa secara rutin.

Akhirnya umat di Sektor Wirobrajan dapat melaksanakan misa

secara rutin dengan menggunakan Pringgitan nDalem Sindurejan yang

merupakan milik Kraton Yogyakarta di belakaang Kantor Kemantren

Wirobrajan untuk melaksanakan kegiatan misa secara rutin. Peribadatan

berlangsung 11 tahun dari 1967-1977. Pada era tahun 1970-an, beredar

isu bahwa tempat tersebut akan diminta kembali oleh pihak Kraton. Oleh

sebab itu para pengurus melakukan pertemuan untuk mencari jalan keluar

tersebut.

Berkat campur tangan Roh Kudus, salah satu umat di Lingungan

Sindurejan mempersembahkan sebidang tanah miliknya seluas 840m2 di

Kampung Patangpuluhan untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Tepat

pada Hari Raya Keluarga Kudus 1 Januari 1979 dilaksanakan peletakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

77

batu pertama oleh Romo FX. Wiyono,Pr dengan menanam patung

Keluarga Kudus tepat di tengah-tengah lahan calon tempat ibadat.

Adapun pelaksanaan pembangunannya baru dimulai pada tanggal 19

Februari 1979.

Proses pembangunan berjalan perlahan tapi pasti, mengingat dana

yang tersedia. Akhirnya pada tanggal 12 Juli 1980 Gereja Brayat Minulya

diberkati oleh Uskup Agung Semarang waktu itu, Kardinal Yustinus

Darmoyuwono, Pr. Beliau berpesan agar Gereja Brayat Minulya

hendaknya menjadi pertanda bahwa umat Kristiani di Wilayah

Wirobrajan bukan hanya berlajar dan berbicara mengenai cinta kasih,

melaikan dapat menghayati dan mengamalkab dalam kehidupan keluarga

sendiri dalam kehidupan bersama dengan insan Tuhan di lingkungan

masing-masing.

2. Letak Geografis

Bila kita menuju Gereja HKTY Pugeran dari arah barat, kita akan

menemukan sebuah sungai yang cukup besar, yang dikenal dengan nama

Sungai Winongo. Disebelah barat sungai inilah Gereja Brayat Minulya

terletak, tepatnya di Jalan Lokananta nomor 9, Patangpuuhan,

Yogyakarta. Untuk mencapai Gereja Brayat Minulya dari gedung gereja

Pugeran, umat dapat menuju ke utara sampai Pojok Beteng Kulon, lalu ke

Barat sampai simpang empat Bugisan, ke utara sampai Pasar Legi, lalu

belok ke timur Jalan Lokananta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

78

E. Gereja Wilayah Bangunharjo

1. Sejarah Singkat

Pada awal tahun 1980, setiap ada pertemuan umat, selalu dibicarakan

tempat peribadatan umat Katolik di Wilayah Bangunharjo. Atas prakarsa

sesepuh umat yaitu Bapak Martinus Darmoyuwono dan didukung seluruh

umat Katolik di Wilayah Bangunharjo bertekad untuk memiliki tempat

ibadah atau gereja sendiri. Keluarga Bapak Martinus Darmoyuwono

kemudian berkenan menghibahkan tanah seluas 417m2 yang terletak

ditepi Jalan Imogiri Barat Km 6, Dusun Semail untuk pendirian gereja

tersebut.

Dengan swadaya umat, donatur, bantuan dari pemerintah daerah dan

pemerintah pusat serta dilandasi atas karya Roh Kudus, bangunan Gereja

Bangunharjopun terwujud meskipun sangat sederhana. Pada Hari Raya

Pentakosta, 30 Mei 1982, Gereja Bangunharjo diresmikan dengan Santo

Martinus sebagai pelindung dan selanjutnya Gereja Santo Martinus

Bangunharjo. Misa pemberkatan dilaksanakan pada ahri itu juga,

dipimpin oleh Romo J.M. Harjoyo, Pr dan diresmikan oleh Bupati Bantul

saat itu, Bapak Suhirman Praptosaputro.

2. Letak Geografis

Gereja Santo Martinus Bangunharjo terletak di wilayah Paroki Hati

Kudus Tuhan Yesus Pugeran, kira-kira ke arah tenggara dari

pastoran/gedung Gereja Pugeran. Terletak di Jalan Imogiri Barat

Kilometer 7,tepatnya di Dusun Semail yang dikenal juga dengan Gandhok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

79

sehingga gereja inipun populer dengan sebutan Gereja Gandhok. Gereja

Santo Martinus Bangunharjo mempunyai umat yang tersebar di Desa

Bangunharjo, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Luas daerah administrasi Gereja Bangunharjo

diperkirakan 20 km2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

80

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah

Sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

Yogyakarta, terdapat beberapa jenis penerimaan yang disesuaikan dengan

akun penerimaan yang ada di Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki

2018. Penerimaan tersebut meliputi:

a. Kolekte Umum & Persembahan Bulanan

Penerimaan kolekte umum di Gereja Wilayah Paroki Pugeran

seluruhnya akan masuk ke kas Gereja Wilayah. Sehingga Wilayah

memiliki hak atas penerimaan kolekte umum setiap minggunya.

b. Kolekte Misa & Persembahan Paskah

Penerimaan Misa Paskah, merupakan penerimaan kolekte yang berasal

dari Misa Rabu Abu dan Tri Hari Suci. Sebagian Gereja Wilayah di

Paroki Pugeran mencatat penerimaan ini didalam pencatatan Gereja

Wilayah, sebagian lainnya masuk ke dalam pencatatan penerimaan

Panitia Paskah di Gereja tersebut. Persembahan Paskah diadakan

melalui kotak persembahan.

c. Kolekte Misa & Persembahan Natal

Penerimaan Kolekte Misa Natal merupakan penerimaan yang berasal

dari kolekte Natal. Sebagian Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

81

mencatat penerimaan ini didalam pencatatan Gereja Wilayah, sebagian

lainnya masuk ke dalam pencatatan penerimaan Panitia Natal di Gereja

tersebut. Persembahan Natal diadakan melalui kotak persembahan.

d. Kolekte Misa Jumat Pertama

Kolekte Misa Jumat Pertama merupakan kolekte yang diadakan saat

misa jumat pertama di Gereja Wilayah. Penerimaan kolekte ini

menjadi hak Gereja Wilayah.

e. Kolekte Misa Hari Kenaikan Tuhan

Kolekte Misa Hari Kenaikan Tuhan merupakan kolekte yang diadakan

saat misa Hari Kenaikan Tuhan di Gereja Wilayah. Penerimaan

kolekte ini menjadi hak Gereja Wilayah.

f. Bantuan Bebas Umat: Cetak Lembaran Misa

Penerimaan yang didapat dari bantuan umat yang menggunakan

lembaran atau teks misa mingguan, tidak termasuk bantuan umat yang

menggunakan cetak buku panduan misa hari raya.

g. Bantuan Bebas Umat: Pemakaian Gereja

Penerimaan yang didapat dari bantuan umat yang menggunakan atau

meminjam bangunan Gereja untuk misa atau kegiatan lain. Namun

tidak semua Gereja Wilayah menggunakan penerimaan ini sebagai

unsur penerimaan di Gereja Wilayah.

h. Bantuan Bebas Umat: Pemakaian Aula Paroki

Penerimaan yang didapat dari bantuan umat yang menggunakan atau

meminjam aula untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tidak semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

82

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran memiliki penerimaan peminjaman

Aula.

i. Penerimaan Lain-lain: Bantuan Parkir

Penerimaan yang berasal dari sumbangan atau bantuan umat sebagai

penganti jasa parkir pada saat misa yang dilaksanakan di Gereja

Wilayah. Tidak semua Gereja Wilayah memiliki penerimaan bantuan

parkir, karena hasil bantuan parkir masuk dalam penerimaan pihak

yang berjaga parkir.

j. Penerimaan Pembangunan: Kolekte Pembangunan

Penerimaan bantuan atau sumber lain yang digunakan khusus untuk

kepentingan pembangunan yang berasal dari kolekte kedua misa

mingguan di Gereja Wilayah.

k. Penerimaan Pembangunan: Bantuan Bebas Pembangunan

Penerimaan bantuan atau sumber lain yang digunakan khusus untuk

kepentingan pembangunan yang berasal bantuan langsung umat atau

seseorang (donatur) yang menjadi hak Gereja Wilayah.

l. Penerimaan Pembangunan: Persembahan Bulanan untuk Pembangunan

Penerimaan bantuan atau sumber lain yang digunakan khusus untuk

kepentingan pembangunan yang berasal iuran bulanan perlingkungan

yang menjadi hak Gereja Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

83

2. Deskripsi Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran, terdapat beberapa fungsi yang mendukung prosedur penerimaan.

Fungsi-fungsi tersebut adalah:

a. Fungsi Penghitungan

Fungsi penghitungan bertanggung jawab atas seluruh prosedur

penghitungan kotak kolekte saat pertama kali dibuka sampai dengan

dibuatnya Berita Acara Penghitungan Kolekte. Jenis penerimaan yang

menggunakan fungsi penghitungan adalah segala penerimaan kolekte

umum dan persembahan. Dalam fungsi ini, fungsi penghitungan

kolekte berada di tangan Tim Penghitung Kolekte.

b. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan uang yang

berasal dari umat atau sumbangan lainnya. Penerimaan yang

memerlukan fungsi penerimaan adalah penerimaan pemakaian Gereja ,

pemakaian aula, serta bantuan bebas pembangunan. Fungsi

penerimaan di Gereja Wilayah Paroki Pugeran dipegang oleh

Koordinator dan Bendahara Wilayah.

c. Fungsi Penyimpanan

Fungsi penyimpanan bertanggung jawab menerima bukti dan uang

yang berasal dari fungsi penghitungan atau fungsi penerimaan

menyimpannya dalam bentuk apapun. Seluruh penerimaan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

84

mempunyai fungsi penyimpanan. Dalam fungsi ini berada di tangan

Bendahara Wilayah.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan atas

bukti yang telah diterima dalam buku pencatatan kas. Fungsi akuntansi

terdapat dalam seluruh penerimaan. Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

tidak memiliki Sekretaris Kantor sehingga dalam fungsi ini berada di

tangan Bendahara Wilayah.

3. Deskripsi Dokumen Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran, terdapat beberapa dokumen yang digunakan untuk mencatat

transaksi yang mendukung prosedur penerimaan kas. Dokumen tersebut

tersebut adalah:

a. Berita Acara Penghitungan Kolekte

Dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil penghitungan kolekte

mingguan maupun misa lain pada akhir misa. Dokumen ini berisikan

rincian penerimaan uang kolekte yang didapat pada setiap misanya.

Dokumen ini sekaligus sebagai bukti penerimaan kas. Berikut ini

beberapa contoh Berita Acara Penghitungan kolekte yang terdapat di

Gereja Wilayah Paroki Pugeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

85

Gambar 7. Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Padokan

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

86

Gambar 8. Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Brayat

Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

87

Gambar 9. Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Gunung

Sempu

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Gunung Sempu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

88

Gambar 10. Contoh Berita Acara Penghitungan Kolekte Bangunharjo

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

89

b. Berita Acara Penghitungan Uang Parkir

Dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil penghitungan uang

parkir pada setiap akhir misa. Dokumen ini berisikan rincian

penerimaan uang bantuan parkir yang didapat pada setiap misanya.

Dokumen ini hanya dimiliki oleh Gereja Brayat Minulya. Gereja

Wilayah lain tidak menjadikan uang parkir sebagai penerimaan.

Dokumen ini sekaligus sebagai bukti penerimaan kas. Berikut ini

contoh Berita Acara Penghitungan Uang Parkir yang ada di Gereja

Wilayah.

Gambar 11. Contoh Berita Acara Penghitungan Uang Parkir Brayat

Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

90

c. Formulir Pemakaian Gereja dan Wisma

Dokumen ini digunakan untuk mengajukan izin pemakaian gereja atau

aula wilayah. Dokumen ini sekaligus digunakan untuk mencatat segala

rincian sumbangan yang akan diberikan kepada gereja berkaitan

dengan pemakaian gereja dan/atau wisma. Dokumen ini hanya dimiliki

oleh Gereja Padokan dan Brayat Minulya, Gereja lain tidak memiliki

dokumen ini. Dokumen ini sekaligus menjadi bukti penerimaan kas.

Berikut ini beberapa formulir pemakaian gereja dan wisma di gereja

wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

91

Gambar 12. Contoh Formulir Peminjaman Gereja dan Aula Padokan

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

92

Gambar 13. Contoh Formulir Peminjaman Gereja dan Aula Brayat

Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

d. Tanda Terima

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penerimaan uang. Gereja Brayat

Minulya sudah memiliki format tersendiri bukti terima, sedangkan

Gereja Wilayah lainnya masih menggunakan kuitansi atau memo

dengan tulisan tangan sebagai bukti terima. Dokumen ini berisikan

nominal, nama, penerima, dan yang menyerahkan. Berikut ini

beberapa tanda terima yang terdapat di gereja wilayah Paroki Pugeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

93

Gambar 14. Contoh Tanda Terima Brayat Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

Gambar 15. Contoh Tanda Terima Gunung Sempu

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Gunung Sempu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

94

e. Catatan Penerimaan

Dokumen ini digunakan untuk mencatat penerimaan selama yang

terjadi selama satu bulan. Dokumen ini hanya dimiliki oleh Gereja

Wilayah Bangunharjo untuk mencatat penerimaan kolekte dan

panduan, sementara Gereja Wilayah lain langsung melakukan

pencatatan dalam buku besar kas masing – masing gereja. Berikut ini

beberapa contoh catatan penerimaan kolekte yang ada di gereja

wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

95

Gambar 16. Contoh Catatan Penerimaan Kolekte Bangunharjo

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Bangunahrjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

96

f. Catatan Penerimaan Panduan

Dokumen ini digunakan untuk mencatat penerimaan panduan misa

selama satu bulan. Hasil total dari penerimaan penduan misa ini akan

masuk ke dalam laporan keuangan bulanan. Dokumen ini hanya

dimiliki oleh Gereja Wilayah Bangunharjo, Gereja lain langsung

melakukan pencatatan dalam buku besar kas masing – masing gereja.

Dokumen ini dicatat oleh Bendahara Wilayah.

Gambar 17. Contoh Catatan Penerimaan Panduan Misa Bangunharjo

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

97

4. Deskripsi Jurnal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki pencatatan akuntansi

berupa jurnal. Hal ini dikarenakan dalam melakukan penerimaan kas,

Gereja Wilayah langsung melakukan pencatatan dalam buku besar atau

laporan keuangan Gereja masih-masing berdasarkan dokumen yang

diterima.

5. Deskripsi Buku Kas Sekretaris Paroki Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas Gereja Wilayah

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

tidak menggunakan buku kas sekretaris paroki, karena di Gereja Wilayah

tidak memiliki kantor kesekretariatan wilayah.

6. Deskripsi Buku Kas Dewan Paroki Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

menggunakan buku kas dewan paroki atau dalam praktiknya buku kas

pengurus wilayah untuk mencatat penerimaan kas yang terjadi di Gereja

Wilayah. Berikut ini beberapa contoh buku kas pengurus wilayah yang ada

di Paroki Pugeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

98

Gambar 18. Contoh Buku Kas Pengurus Wilayah Bangunharjo

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

99

Gambar 19. Contoh Buku Kas Pengurus Wilayah Gunung Sempu

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Gunung Sempu

7. Deskripsi Laporan Posisi Keuangan Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan posisi keuangan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan

pengeluaran (kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta

memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah

terbaru. Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan

keuangan operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat

oleh Gereja Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

100

penerimaan yang terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku

panduan yang nantinya akan direkap menjadi laporan buku kas dan

menghasilkan informasi saldo akhir yang menunjukkan jumlah uang kas

Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

uang kas Gereja Wilayah terbaru. Berikut ini contoh laporan keuangan

yang disajikan oleh Gereja Wilayah Padokan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

101

Gambar 20. Contoh Laporan Keuangan Padokan

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

102

8. Deskripsi Laporan Aktivitas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan aktivitas. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan pengeluaran

(kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan

operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap penerimaan yang

terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku panduan yang nantinya

akan direkap menjadi laporan buku kas dan menghasilkan informasi saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

103

uang kas Gereja Wilayah terbaru. Berikut ini contoh laporan keuangan

yang disajikan oleh Gereja Wilayah Bangunharjo..

Gambar 21. Contoh Laporan Keuangan Bangunharjo

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

104

9. Deskripsi Laporan Arus Kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan arus kas. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan pengeluaran

(kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan

operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap penerimaan yang

terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku panduan yang nantinya

akan direkap menjadi laporan buku kas dan menghasilkan informasi saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

105

uang kas Gereja Wilayah terbaru. Berikut ini contoh laporan keuangan

yang disajikan oleh Gereja Wilayah Bangunharjo.

Gambar 22. Contoh Laporan Keuangan Brayat Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

10. Deskripsi Laporan Realisasi Anggaran Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas Gereja Wilayah

Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik laporan

realisasi anggaran. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan pengeluaran

(kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

106

operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap penerimaan yang

terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku panduan yang nantinya

akan direkap menjadi laporan buku kas dan menghasilkan informasi saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

uang kas Gereja Wilayah terbaru. Berikut ini contoh laporan keuangan

yang disajikan oleh Gereja Wilayah Gunung Sempu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

107

Gambar 23. Contoh Laporan Keuangan Gunung Sempu

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Gunung Sempu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

108

Gambar 24. Contoh Laporan Keuangan Gunung Sempu

Laporan Keuangan (lanjutan)

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Gunung Sempu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

109

11. Deskripsi Catatan Atas Lapoaran Keuangan Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik catatan

atas laporan keuangan. Masing-masing Gereja Wilayah hanya membuat

laporan keuangan sesuai dengan format tersendiri dan tidak melampiri

dengan catatan atas laporan keuangan yang telah dibuat.

12. Deskripsi Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Dalam penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran, terdapat

jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penerimaan kas.

Jaringan prosedur tersebut adalah:

a. Prosedur Penghitungan

Prosedur penghitungan Gereja Wilayah di Paroki Pugeran adalah

fungsi penghitungan yang melakukan penghitungan terhadap

penerimaan yang menggunakan kotak persembahan. Penghitungan ini

dilakukan oleh tim penghitung kolekte. Selanjutnya fungsi

penghitungan membuat Berita Acara Penghitungan, kemudian

menyerahkann uang hasil penghitungan beserta dokumen Berita Acara

Penghitungan kepada fungsi penyimpanan.

b. Prosedur Penerimaan

Prosedur penerimaan Gereja Wilayah di Paroki Pugeran adalah fungsi

penerimaan yang melakukan penerimaan uang dari umat atau donatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

110

Dalam hal ini fungsi penerimaan membuat tanda terima atas

penerimaan yang didapat dua rangkap. Selanjutnya fungsi penerimaan

akan menyerahkan uang yang diterima beserta tanda terima rangkap

kedua kepada fungsi penyimpanan. Namun terdapat beberapa Gereja

Wilayah yang belum tentu membuat bukti penerimaan atas penerimaan

yang diterima.

c. Prosedur Penyimpanan

Prosedur penyimpanan Gereja Wilayah di Paroki Pugeran, meliputi

fungsi penyimpanan yang menerima uang yang diterima beserta

buktinya dari fungsi penghitungan dan fungsi penerimaan. Fungsi

penyimpanan akan menyimpan uang yang diterima ke dalam brankas

atau dalam tabungan Gereja Wilayah. Namun jika tidak memiliki bukti

penerimaan, maka fungsi penyimpanan akan langsung melakukan

penerimaan atas uang yang diterima.

d. Prosedur Pencatatan

Dalam prosedur pencatatan Gereja Wilayah di Paroki Pugeran,

meliputi fungsi akuntansi yang melakukan pencatatan berdasarkan

bukti yang diterima dari fungsi penghitungan dan fungsi penerimaan.

Fungsi pencatatan melakukan pencatatan pada buku kas. Namun jika

penerimaan tidak memiliki bukti penerimaan, maka fungsi pencatatan

melakukan pencatatan atas uang yang diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

111

Bagan Alir Penerimaan Kas Prosedur Penerimaan Kolekte:

a. Tim Penghitung Kolekte membuka kotak kolekte.

b. Tim penghitung kolekte melakukan penghitungan uang kolekte.

c. Tim penghitung kolekte membuat berita acara penghitungan kolekte

satu rangkap dan membubuhkan tanda tangan. Rangkap pertama

diserahkan kepada Bendahara Wilayah.

d. Bendahara Wilayah menerima berita acara beserta uang yang telah

dihitung.

e. Bendahara Wilayah melakukan pencatatan pada buku catatan khusus

sementara penerimaan kas berdasarkan uang yang diterima

f. Bendahara melakukan pencatatan dalam buku besar kas secara manual

berdasarkan berita acara penghitungan kolekte.

Bagan Alir Penerimaan Kas Prosedur Penerimaan Peminjaman Gereja dan

Wisma:

a. Pemohon mengisi Formulir Peminjaman Gereja dan Wisma secara

lengkap.

b. Pemohon menyerahkan formulir permohonan beserta uang

sumbangannya kepada Bendahara Wilayah.

c. Bendahara Wilayah menerima formulir peminjaman beserta uangnya.

d. Bendahara Wilayah melakukan verifikasi terhadap formulir dengan

uang yang diserahkan, dan membubuhkan tanda tangan pada formulir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

112

e. Bendahara Wilayah membuat tanda terima sebanyak dua rangkap

berdasarkan uang yang telah diterima dan formulir penerimaan.

f. Rangkap pertama, diserahkan kepada pemohon sebagai tanda bayar.

g. Rangkap kedua, disimpan oleh Bendahara Wilayah sebagai dasar

pencatatan transaksi.

h. Bendahara Wilayah melakukan pencatatan pada buku besar

kasberdasarkan tanda terima yang telah dibuat.

Bagan Alir Penerimaan Kas Prosedur Penerimaan Bantuan Langsung:

a. Koster menerima penerimaan bantuan pemakaian Gereja

b. Koster menyerahkan penerimaan bantuan kepada Bendahara Wilayah.

c. Pengurus Wilayah menerima bantuan pembangunan atau donatur

d. Pengurus Wilayah menyerahkan bantuan pembangunan atau donatur

kepada Bendahara Wilayah.

e. Bendahara WIlayah menerima uang penerimaan bantuan dari Koster

dan Pengurus Wilayah.

f. Bendahara Wilayah. melakukan verifikasi dengan melakukan

penghitungan ulang uang yang diterima,

g. Bendahara Wilayah melakukan pencatatan berdasarkan uang yang

diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

113

Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kolekte Gereja Wilayah

Tim Penghitung Kolekte Bendahara WIlayah

Mulai

Membuka Kotak

Kolekte

Menghitung Uang

Membuat Berita Acara

Penghitungan Kolekte

BAPK

1

BAPK

Menerima dan membubuhkan tanda tangan

Bersama uang kolekte

BAPKD

Selesai1

Buku Besar KasBersama uang

kolekte

Gambar 25. Flowchart Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

114

Bagan Alir Prosedur Penerimaan Peminjaman Gereja dan Wisma Gereja Wilayah

Bendahara WIlayahPemohon

Mulai

Mengisi formulir bukti

penerimaan peminjaman

GBM dan wisma

1

Formulir Peminjaman

Beserta uang penerimaan

1

Beserta uang penerimaan

Melakukan verifiksi dan

membubuhkan tanda tangan

Formulir Peminjaman

Membuat tanda terima

Formulir Peminjaman

Tanda Terima

Tanda Terima1

2

D

2

2

Tanda Terima1

P

Buku Besar Kas

Selesai

Gambar 26. Flowchart Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

115

Bagan Alir Prosedur Penerimaan Bantuan Langsung Gereja Wilayah

Bendahara WIlayahPengurus Wilayah atau Koster

Laporan Keuangan Gereja

Padokan

Selesai

Mulai

1

1

Menerima Uang

Bantuan Tunai

Menerima Uang

Bantuan Tunai

Gambar 27. Flowchart Penerimaan Gereja Wilayah

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

116

13. Deskripsi Unsur Pengendalian Internal Organisasi Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Dalam unsur pengendalian internal organisasi Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran tidak memiliki pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan dan

fungsi akuntansi. Sehingga bagian yang bertanggung jawab atas

penyimpanan uang yang dterima dengan bagian yang bertanggung jawab

atas pencatatan dalam sistem akuntansi adalah sama. fungsi penyimpanan

dan fungsi akuntansi dipegang oleh pihak yang sama yaitu Bendahara

Wilayah.

14. Deskripsi Unsur Pengendalian Internal Sistem Otoriasasi dan

Pencatatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Unsur pengendalian internal sistem otorisasi dan pencatatan Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran meliputi:

a. Wewenang untuk melakukan penghitungan uang yang berada di kotak

persembahan dan membuat Berita Acara Penghitungan berada di

tangan tim penghitung kolekte.

b. Tidak semua tim penghitung kolekte membubuhkan tanda tangan

dalam Berita Acara Penghitungan. Pihak yang membubuhkan tanda

tangan hanya perwakilan dari tim penghitung kolekte.

c. Wewenang untuk melakukan fungsi penerimaan di Gereja Wilayah

Paroki Pugeran berada di tangan Koordinator dan Bendahara Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

117

d. Jika membuat tanda terima, maka Bendahara Wilayah akan

membubuhkan tanda tangan pada dokumen tersebut. Namun jika tidak

membuat tanda terima, maka Bendahara hanya menerima penerimaan

uang yang diterima.

15. Deskripsi Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat Sistem

Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Unsur pengendalian internal sistem praktik yang sehat Gereja Wilayah di

Paroki Pugeran meliputi:

a. Uang yang diterima selalu didukung dengan tanda terima. Praktik ini

terjadi di Gereja Wilayah Brayat Minulya, selain itu terdapat

dibeberapa kesempatan uang yang diterima tidak didukung oleh tanda

terima.

b. Tanda terima yang dibuat, memiliki nomor urut tercetak dan memiliki

beberapa rangkap. Beberapa Gereja Wilayah belum memiliki nomor

urut tercetak dalam dokumennya, karena masih meggunakan kuitansi

sebagai bukti penerimaannya.

c. Penghitungan jumlah uang kolekte selalu dilaksanakan setelah misa

diselenggarakan. Hal ini dapat dilakukan karena setiap Gereja Wilayah

hanya memiliki satu jadwal misa mingguan.

d. Pengelolaan keuangan berada di tangan Bendahara Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

118

B. Deskripsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran, terdapat beberapa jenis pengeluaran berdasarkan akun yang ada

di Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Pengeluaran tersebut meliputi:

a. Beban Bidang dan Tim Kerja

Setiap Gereja Wilayah di Paroki Pugeran memiliki kelompok atau tim

kerja yang mendukung setiap kegiatan liturgi maupun non-liturgi di

Gereja Wilayah. Tidak ada aturan yang baku mengatur mengenai

pembentukan tim kerja, masing-masing Gereja memiliki kebutuhannya

sendiri. Masing-masing tim kerja memiliki hak keuangannya sesuai

dengan Rencana Anggaran dan Belanja.

b. Beban Kepanitiaan

Pengeluaran atau beban kepanitiaan Gereja Wilayah di Gereja Pugeran

terdiri dari kepanitiaan paskah, natal, dan/atau kepanitiaan lain yang

dibentuk oleh pengurus wilayah dalam rangka melaksanakan perayaan

tertentu. Dalam pengeluaran ini, pengurus wilayah akan memberikan

subsidi dana. Terdapat pula Gereja Wilayah yang tidak membentuk

kepanitian untuk merayakan perayaan tertentu, namun ditangai

langsung oleh pengurus wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

119

c. Beban Karyawan: Gaji, Tunjangan, dan Upah

Pengeluaran beban karyawan di Gereja Wilayah Paroki Pugeran

digunakan untuk membayar karyawan yang berada di wilayah gereja.

setiap Gereja Wilayah memiliki karyawan yang dipekerjakan untuk

keperluan rumah tangga Gereja. Pengeluaran ini rutin bulanan namun

dicatat sebagai honor.

d. Beban Keperluan Gereja

Pengeluaran atau beban keperluan Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

meliputi: Hosti/Anggur/Lilin, Tata Altar, Peralatan Peribadatan,

Perawatan Paramenta, dan Cetak Lembaran Misa. Namun tidak

menutup kemungkinan bahwa pengeluaran keperluan gereja ini dicatat

sebagai beban tim kerja.

e. Beban Keperluan Rumah Tangga

Pengeluaran atau beban keperluan rumah tangga Gereja Wilayah di

Paroki Pugeran meliputi: Perlengkapan Kebersihan, Keperluan Dapur,

Listrik, Telpon/Wifi/Tv berlangganan, Air, Transportasi, Iuran

Kemasyarakatan, dan Obat PPPK. Pengeluaran ini selain digunakan

untuk kesekretariatan, juga digunakan untuk gereja.

f. Beban Perawatan dan Perbaikan

Pengeluaran atau beban perawatan dan perbaikan Gereja Wilayah di

Paroki Pugeran meliputi: bangunan dan inventaris. Biasanya

pengeluaran ini digunakan untuk renovasi sederhana serta perbaikan

alat yang berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

120

g. Beban Administrasi

Pengeluaran atau beban admnistrasi Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

meliputi: Alat Tulis Kantor, Fotocopy/Cetakan, dan Kirim Surat/Paket.

h. Beban Dewan Paroki

Pengeluaran atau beban dewan paroki dalam pengeluaran Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran, merupakan pengeluaran pengurus wilayah

yang biasanya digunakan untuk: Rapat, Jamuan Tamu, Kelompok

Kategorial, Pajak dan Bantuan Sosial.

2. Deskripsi Fungsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran, terdapat beberapa fungsi yang mendukung prosedur pengeluaran

kas. Fungsi-fungsi tersebut adalah:

a. Fungsi Pengeluaran

Fungsi Pengeluaran bertanggung jawab atas pengeluaran uang sesuai

dengan permohonan. Dalam hal ini, permohonan dapat dalam bentuk

proposal, memo permohonan, dan nota pengembalian (reimbursement)

Dalam prosedur ini, fungsi pengeluaran berada di tangan Bendahara

Wilayah.

b. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran oleh

pemohon. Dalam hal ini, fungsi akuntansi melakukan mencatat ke

dalam laporan keuangan atau buku besar kas yang formatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

121

ditentukan sendiri oleh Bendahara Wilayah. Pencatatan berdasarkan

bukti pembayaran yang dikeluarkan. Dalam prosedur ini, fungsi

akuntansi berada di tangan Bendahara Wilayah.

3. Deskripsi Dokumen Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah Paroki Pugeran,

terdapat beberapa dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

mendukung prosedur pengeluaran. Dokumen tersebut tersebut adalah:

a. Proposal dan Dokumen Permohonan

Dokumen ini berisikan rincian kegiatan dan anggaran yang akan

diajukan. Sebelum diserahkan kepada Bendahara Wilayah, dokumen

ini harus mendapatkan persetujuan dari Koordinator Wilayah. Melalui

dokumen ini Bendahara Wilayah akan mengeluarankan dana yang

diajukan oleh pemohon.

b. Tanda Bayar

Dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran kas yang telah

diterima oleh pemohon. Dokumen ini digunakan sebagai bukti

pengeluaran kas bagi pemohon yang mengajukan anggaran sesuai

dalam Rencana Anggaran dan Belanja Gereja Wilayah atau

kesepakatan sebelumnya. Namun terdapat Gereja yang masih

menggunakan kuitansi sebagai bukti pembayarannya, belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

122

menggunakan format tersendiri. Berikut ini beberapa contoh tanda

bayar yang terdapat di Gereja Wilayah.

Gambar 28. Contoh Tanda Bayar Padokan

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

123

Gambar 29. Contoh Tanda Bayar Brayat Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

c. Tanda Bayar – Bon Sementara

Dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran kas yang telah

diterima oleh pemohon. Dokumen ini digunakan sebagai bukti

pengeluaran kas bagi pemohon yang mengajukan anggaran tidak

dianggarkan dalam Rencana Anggaran dan Belanja Gereja Wilayah

atau kesepakatan sebelumnya. Dokumen ini hanya terdapat di Gereja

Wilayah Brayat Minulya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

124

Gambar 30. Contoh Kas Bon Sementara Brayat Minulya

Sumber: Dokumen Gereja Wilayah Brayat Minulya

d. Laporan Pertanggungjawaban

Dokumen ini digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban

penggunaan dana Gereja Wilayah di Paroki Pugeran. Dokumen ini

berisikan rincian penggunaan dana sekaligus bukti-bukti (nota atau

kuitansi). Dokumen ini dapat digunakan bagi pengeluaran kas

permohonan atau reimbursement.

4. Deskripsi Jurnal Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki pencatatan akuntansi

berupa jurnal. Hal ini dikarenakan dalam melakukan pengeluaran kas,

Gereja Wilayah langsung melakukan pencatatan dalam buku besar atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

125

laporan keuangan Gereja masih-masing berdasarkan dokumen yang

diterima. Sehingga Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak melakukan

pencatatan jurnal pengeluaran kas.

5. Deskripsi Buku Kas Sekretaris Paroki Sistem Akuntansi Pengeluaran

Kas Gereja Wilayah

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran tidak menggunakan buku kas sekretaris paroki, karena di Gereja

Wilayah tidak memiliki kantor kesekretariatan wilayah.

6. Deskripsi Buku Kas Dewan Paroki Sistem Akuntansi Pengeluaran

Kas Gereja Wilayah

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran menggunakan buku kas dewan paroki atau dalam praktiknya

buku kas pengurus wilayah untuk mencatat pengeluaran kas yang terjadi

di Gereja Wilayah.

7. Deskripsi Laporan Posisi Keuangan Sistem Akuntansi Pengeluaran

Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan posisi keuangan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan

pengeluaran (kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

126

memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah

terbaru. Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan

keuangan operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat

oleh Gereja Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap

penerimaan yang terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku

panduan yang nantinya akan direkap menjadi laporan buku kas dan

menghasilkan informasi saldo akhir yang menunjukkan jumlah uang kas

Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

uang kas Gereja Wilayah terbaru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

127

8. Deskripsi Laporan Aktivitas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan aktivitas. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan pengeluaran

(kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan

operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap penerimaan yang

terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku panduan yang nantinya

akan direkap menjadi laporan buku kas dan menghasilkan informasi saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

uang kas Gereja Wilayah terbaru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

128

9. Deskripsi Laporan Arus Kas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan arus kas. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan pengeluaran

(kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan

operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap penerimaan yang

terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku panduan yang nantinya

akan direkap menjadi laporan buku kas dan menghasilkan informasi saldo

akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

uang kas Gereja Wilayah terbaru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

129

10. Deskripsi Laporan Realisasi Anggaran Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

laporan realisasi anggaran. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja

Wilayah Padokan hanya terdiri dari rincian penerimaan (debet) dan

pengeluaran (kredit) yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta

memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah

terbaru. Laporan keuangan yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan

keuangan operasional dan pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat

oleh Gereja Wilayah Bangunharjo terdiri dari laporan kas setiap

penerimaan yang terdiri dari kas kolekte I, kas kolekte II, kas buku

panduan yang nantinya akan direkap menjadi laporan buku kas dan

menghasilkan informasi saldo akhir yang menunjukkan jumlah uang kas

Gereja Wilayah terbaru.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah Brayat

Minulya terdiri dari rincian penerimaan (debit) dan pengeluaran (kredit)

yang disusun berdasarkan waktu transaksinya serta memiliki saldo akhir

yang menunjukkan jumlah uang kas Gereja Wilayah. Laporan keuangan

yang dibuat berjumlah dua, yaitu laporan keuangan operasional dan

pembangunan. Laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja Wilayah

Gunung Sempu terdiri dari rincian penerimaan (kredit) dan pengeluaran

(debit) yang disusun dengan penjelasanannya berdasarkan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

130

terjadinya transaksi serta memiliki saldo akhir yang menunjukkan jumlah

uang kas Gereja Wilayah terbaru.

11. Deskripsi Catatan Atas Lapoaran Keuangan Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran tidak memiliki secara spesifik

catatan atas laporan keuangan. Masing-masing Gereja Wilayah hanya

membuat laporan keuangan sesuai dengan format tersendiri dan tidak

melampiri dengan catatan atas laporan keuangan yang telah dibuat.

12. Deskripsi Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Gereja Wilayah

Dalam pengeluaran kas Gereja Wilayah di Gereja Wilayah, terdapat

jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas.

Jaringan prosedur tersebut adalah:

a. Prosedur Pengeluaran

Dalam prosedur pengeluaran Gereja Wilayah di Gereja Wilayah adalah

fungsi pengeluaran yang melakukan pengeluaran uang pemohon.

Dalam hal ini fungsi pengeluaran mengeluarkan uang berdasarkan

proposal atau dokumen permohonan. Fungsi pengeluaran bertugas

membuat bukti berupa kuitansi atau bukti bayar. Selanjutnya bukti

tersebut akan diserahkan pada fungsi akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

131

b. Prosedur Pencatatan

Dalam prosedur pencatatan Gereja Wilayah di Gereja Wilayah adalah

fungsi akuntansi yang melakukan pencatatan berdasarkan bukti yang

diterima dari fungsi pengeluaran. Dalam hal ini, fungsi akuntansi

melakukan pencatatan dalam laporan keuangan yang berisikan

penerimaan dan pengeluaran kas.

Bagan Alir Pengeluaran Kas Prosedur Permohonan Dana:

a. Pemohon membuat proposal yang berisikan rincian kegiatan dan

rincian anggaran yang digunakan.

b. Pemohon menyerahkan proposal kepada koordinator wilayah untuk

meminta tanda tangan persetujuan.

c. Koordinator Wilayah melakukan pengecekan isi proposal tersebut.

d. Koordinator wilayah membubuhkan tanda tangan persetujuan.

e. Koordinator menyerahkan proposal kepada pemohon.

f. Pemohon akan menyerahkan proposal tersebut kepada Bendahara

Wilayah.

g. Bendahara Wilayah menerima proposal tersebut, dan melakukan

verifikasi.

h. Bendahara membuat tanda bayar berupa kuitansi satu rangkap. Satu

rangkap tersebut digunakan sebagai arsip pengeluaran bendahara.

i. Bendahara melakukan pencatatan berdasarkan kuitansi yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

132

Bagan Alir Pengeluaran Kas Prosedur Reimbursement::

a. Pemohon membuat laporan rincian pengeluaran beserta bukti

pengeluaran yang valid.

b. Pemohon mengajukan laporan tersebut kepada Bendahara Wilayah.

c. Bendahara menerima laporan rincian pengeluaran.

d. Bendahara melakukan verifikasi terhadap laporan tersebut.

e. Bendahara melakukan pencatatan berdasarkan laporan rincian

pengeluaran beserta bukti pengeluarannya.

f. Bendahara Wilayah melakukan pencatatan berdasarkan uang yang

diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

133

Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Permohonan Dana Gereja Wilayah

Pemohon Koordinator Wilayah Bendahara Wilayah

Mulai

Membuat proposal

permohonan dana

Proposal

1

1

Verifikasi dan

Otorisasi

Proposal

Proposal

2

2

Proposal

3

3

Proposal

Verifikasi atas

Otorisasi

Proposal

KwitansiD

Laporan Keuangan

Selesai

Gambar 31. Flowchart Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

134

Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Reimbursement:

Pemohon Bendahara Wilayah

Mulai

Membuat rincian pengeluaran

beserta lampiran bukti transaksi pengeluaran

1

Rincian Pengeluaran

1

Verifikasi dan

Otorisasi

Laporan Keuangan

Selesai

Rincian Pengeluaran

Rincian Pengeluaran

D

Gambar 32. Flowchart Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

135

13. Deskripsi Unsur Pengendalian Internal Organisasi Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam unsur pengendalian internal organisasi di Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran, tidak terdapat pemisahan fungsi antara fungsi pengeluaran dan

fungsi akuntansi. Kedua fungsi tersebut dipegang oleh Bendahara

Wilayah.

14. Deskripsi Unsur Pengendalian Internal Sistem Otoriasasi dan

Pencatatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam unsur pengendalian internal sistem otoriasasi dan pencatatan Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran meliputi:

a. Pemohon mengajukan proposal atau dokumen permohonan lainnya

dengan persetujuan Koordinator Wilayah. Koordiator Wilayah harus

membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk persetujuan

b. Laporan pertanggungjawaban yang diserahkan harus disetujui oleh

Koordinator Wilayah dengan membubuhkan tanda tangan

c. Bendahara Wilayah membuat kuitansi atau tanda bayar lainnya sebagai

tanda bayar kepada pemohon. Sekaligus sebagai bukti pengeluaran

kas.

d. Bendahara Wilayah melakukan pencatatan berdasarkan kuitansi atau

tanda bayar lainnya dalam buku besar kas atau laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

136

15. Deskripsi Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat Sistem

Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam unsur pengendalian internal praktik yang sehat Gereja Wilayah di

Paroki Pugeran meliputi:

a. Setiap pengeluaran didukung oleh tanda bayar maupun nota

(reimbursement).

b. Tanda bayar dan tanda bayar-bon sementara memiliki nomor urut

tercetak. Namun beberapa Gereja Wilayah belum memiliki nomor urut

tercetak, karena masih menggunakan kuitansi pada umumnya.

c. Setiap laporan pertanggungjawaban menggunakan bukti pegeluaran

(nota, kuitansi, dll).

d. Pengelolaan dan akses keuangan dipegang oleh Bendahara Wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

137

C. Perbandingan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

1. Perbandingan Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara fungsi-fungsi

dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki

Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 1. Perbandingan Fungsi Penerimaan Kas

No

Fungsi yang Terkait

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Fungsi

Penerimaan

Bertanggung

jawab menerima

uang dalam

rangka

penerimaan tunai

langsung; berada

di tangan Romo,

Bendahara

dan/atau

Sekretaris Gereja.

Bertanggung jawab

menerima uang

dalam rangka

penerimaan tunai

langsung; berada di

tangan Koordinator

dan Bendahara

Wilayah.

Sesuai.

(Sudah memiliki

fungsi

penerimaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

138

Tabel 1. Perbandingan Fungsi Penerimaan Kas (Lanjutan)

2 Fungsi

Penghitungan

Bertanggung

jawab dalam

melakukan

penghitungan

terhadap

penerimaan yang

memerlukan

perhitungan;

berada di tangan

Tim Peghitung

Kolekte.

Bertanggung jawab

melakukan

penghitungan

terhadap

penerimaan yang

memerlukan

perhitungan;

berada di tangan

Tim Penghitunga

Kolekte.

Sesuai.

(Fungsi

penghitungan

sudah dipegang

oleh Tim

Penghitung

Kolekte)

3 Fungsi

Penyimpanan

Bertanggung

jawab atas

penyimpanan

uang yang

diterima dan

disimpan dalam

brankas dan/atau

lainnya; berada di

tangan

Bendahara.

Bertanggung jawab

atas penyimpanan

uang yang diterima

dan disimpan

dalam brankas

dan/atau lainnya;

berada di tangan

Bendahara

Wilayah.

Sesuai

(Fungsi

Penyimpanan

sudah dipegang

oleh Bendahara)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

139

Tabel 1. Perbandingan Fungsi Penerimaan Kas (Lanjutan)

4 Fungsi

Akuntansi

Bertanggung

jawab untuk

melakukan

pencatatan

penerimaan kas

dalam setiap

transaksi; berada

di tangan

Bendahara.

Bertanggung jawab

untuk melakukan

pencatatan

penerimaan kas

dalam setiap

transaksi; berada di

tangan Bendahara

Wilayah.

Sesuai.

(Fungsi

akuntansi sudah

dipegang oleh

Bendahara

Wilayah, karena

tidak memiliki

Sekretaris

Kantor Paroki)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

140

2. Perbandingan Dokumen Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah

Tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara dokumen-dokumen

yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki.

Tabel 2. Perbandingan Dokumen Penerimaan Kas

No

Dokumen yang Digunakan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Berita Acara

Penghitungan

Kolekte

Dokumen ini

digunakan untuk

melakukan

pencatatan atas

penghitungan

kolekte, dokumen

ini sudah

memiliki format

tersendiri.

Terdapat dokumen

berita acara

penghitungan

kolekte yang

digunakan untuk

melakukan

pencatatan atas

perhitungan

kolekte; format

sesuai kebutuhan

wilayah.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menggunakan

Berita Acara

Penghitungan

Kolekte)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

141

Tabel 2. Perbandingan Dokumen Penerimaan Kas (Lanjutan)

2 Tanda Terima Dokumen ini

digunakan untuk

melakukan

pencatatan atas

transaksi

penerimaan kas,

dan sebagai bukti

penerimaan kas.

Terdapat dokumen

tanda terima yang

digunakan untuk

melakukan

pencatatan

penerimaan kas,

dan sebagai bukti

transaksi.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menggunakan

tanda terima)

3 Catatan

Penerimaan

Dokumen ini

digunakan untuk

melakukan

pencatatan secara

rinci berikaitan

dengan

penerimaan kas

transaksi tertentu,

dokumen ini

sudah memiliki

format tertentu.

Terdapat dokumen

catatan penerimaan

yang digunakan

untuk melakukan

pencatatan secara

rutin berkaitan

dengam

penerimaan kas

tertentu.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menggunakan

catatan

penerimaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

142

Tabel 2. Perbandingan Dokumen Penerimaan Kas (Lanjutan)

4 Bukti Kas

Masuk

Dokumen ini

digunakan

sebagai perintah

pencatatan

penerimaan kas.

Tidak terdapat

dokumen bukti kas

masuk. Perintah

pencatatan

berdasarkan tanda

terima atau bukti

transaksi

penerimaan

lainnya.

Tidak Sesuai.

(Gereja

Wilayah tidak

menggunakan

bukti kas

masuk, karena

perintah

pencatatan

berdasarkan

tanda terima

atau bukti

transaksi

lainnya)

5 Berita Acara

Penghitungan

Uang Parkir

Dokumen ini

digunakan

mencatat hasil

penghitungan

uang yang berasal

dari bantuan

parkir.

Terdapat dokumen

berita acara

penghitungan yang

parkir yang

digunakan untuk

mencatat hasil

penghitungan uang

yang berasal dari

bantuan parkir.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menggunakan

berita acara

penghitungan

yang parkir)

6 Bukti

Penerimaan

Pemakaian

Gereja dan

Wisma

- Gereja memiliki

formulir yang

berisi rincian

tagihan

penggunaan Gerja

dan Wisma.

-

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

143

3. Perbandingan Jurnal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja

Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara pencatatan

jurnal yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki.

Tabel 3. Perbandingan Jurnal Penerimaan Kas

No

Jurnal yang Digunakan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Jurnal

Penerimaan

Kas

Jurnal yang digunakan

terdiri dari dua atau

lebih akun yang ada

disesuaikan dengan

Sistem Akuntansi

Paroki. Dalam teori

yang ada terdapat dua

akun yang tersedia

yaitu, (D) kas

pengurus wilayah, dan

(K) untuk akun

penerimaan yang

sesuai dengan

jenisnya masing-

masing.

Tidak ada

pencatatan jurnal

pada prosedur

penerimaan kas.

Hal ini terjadi

karena Bendahara

langsung

melakukan

pencatatan dalam

buku besar kas

Tidak

Sesuai.

(tidak

menggunak

an

penjurnlan,

karena

langsung

melakukan

pencatatan

transaksi

pada buku

besar)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

144

4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau tidaknya

buku kas sekretaris paroki yang digunakan pada praktik sistem akuntansi

penerimaan kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki

No

Buku Kas Sekretaris Paroki

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Buku Kas

Sekretaris

Paroki

Buku kas ini

digunakan untuk

mencatat rincian

penerimaan dan

pengeluaran kas

yang dikelola oleh

Sekretaris Kantor

Paroki.

Tidak terdapat

buku kas sekretaris

paroki atau dalam

praktik buku kas

sekretaris wilayah.

Hal ini dikarenakan

gereja wilayah

tidak memiliki

kantor

kesekretariatan.

Tidak dapat

diperbanding

kan.

Sumber: (Data Diolah Peneliti (2019))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

145

5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau tidaknya

buku kas dewan paroki yang digunakan pada praktik sistem akuntansi

penerimaan kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki

No

Buku Kas Dewan Paroki

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi

Paroki

1 Buku Kas

Dewan

Paroki

Buku kas ini

digunakan untuk

mencatat rincian

penerimaan dan

pengeluaran kas

yang dikelola

oleh Dewan

Paroki.

Terdapat buku

kas dewan paroki

atau buku kas

pengurus wilayah

dalam praktiknya

yang digunakan

untuk mencatat

rincian

penerimaan dan

pengeluaran kas

gereja wilayah.

Sesuai.

(Terdapat buku kas

dewan paroki)

Sumber: (Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

146

6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan posisi keuangan

yang ada dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas gereja wilayah di

Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Gereja Wilayah

No

Laporan Posisi Keuangan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan Posisi

Keuangan

Menyediakan

informasi

mengenai aset,

liabilitas, hubungan

diantara unsur-

unsur tersebut pada

waktu tertentu.

Menyediakan

informasi berkaitan

dengan rincian debit

dan kredit yang

disusun berdasarkan

waktu transaksinya

serta memiliki saldo

akhir yang

menunjukkan jumlah

uang kas terbaru atau

rekapitulasi dari

catatan penerimaan

yang sudah tertulis

yang nantinya

menghasilkan

informasi saldo.

Tidak Sesuai.

(Gereja

memiliki format

tersendiri dalam

menyajikan

laporan

keuangan)

Sumber: (Data Diolah Peneliti (2019))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

147

7. Perbandingan Laporan Aktivitas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan aktivitas yang ada

dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas gereja wilayah di Paroki

Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 7. Perbandingan Laporan Aktivitas Gereja Wilayah

No

Laporan Aktivitas yang digunakan

Praktik Keterangan

Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan

Aktivitas

Menyajikan

perubahan jumlah

aset neto selama satu

periode. Perubahan

aset neto dalam

laporan aktivitas

tercermin pada aset

neto atau ekuitas

dalam posisi

keuangan.

Menyediakan

informasi berkaitan

dengan rincian debit

dan kredit yang

disusun berdasarkan

waktu transaksinya

serta memiliki saldo

akhir yang

menunjukkan jumlah

uang kas terbaru atau

rekapitulasi dari

catatan penerimaan

yang sudah tertulis

yang nantinya

menghasilkan

informasi saldo.

Tidak Sesuai.

(Gereja

memiliki format

tersendiri dalam

menyajikan

laporan

keuangan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

148

8. Perbandingan Laporan Arus Kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan arus kas yang ada

dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas gereja wilayah di Paroki

Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 8. Perbandingan Laporan Arus Kas Gereja Wilayah

No

Laporan Arus Kas yang digunakan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan Arus

Kas

Menyajikan

laporan penerimaan

dan pengeluaran

yang

diklasifikasikan

menurut: aktivitas

operasi, aktivitas

investasi, dan

aktivitas

pendanaan.

Menyajikan

informasi berkaitan

dengan rincian debit

dan kredit yang

disusun berdasarkan

waktu transaksinya

serta memiliki saldo

akhir yang

menunjukkan jumlah

uang kas terbaru atau

rekapitulasi dari

catatan penerimaan

yang sudah tertulis

yang nantinya

menghasilkan

informasi saldo.

Tidak Sesuai.

(Gereja

memiliki format

tersendiri dalam

menyajikan

laporan

keuangan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

149

9. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan realisasi anggaran

yang ada dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas gereja wilayah di

Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 9. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Gereja Wilayah

No

Laporan Realisasi Anggaran

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan

Realisasi

Anggaran

Menyajikan

perbandingan

anggaran yang telah

ditetapkan untuk

satu periode

akuntansi dengan

realisasinya.

Menyajikan

informasi berkaitan

dengan rincian debit

dan kredit yang

disusun berdasarkan

waktu transaksinya

serta memiliki saldo

akhir yang

menunjukkan jumlah

uang kas terbaru atau

rekapitulasi dari

catatan penerimaan

yang sudah tertulis

yang nantinya

menghasilkan

informasi saldo.

Tidak Sesuai.

(Gereja

memiliki format

tersendiri dalam

menyajikan

laporan

keuangan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

150

10. Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan catatan atas laporan

keuangan yang ada dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas gereja

wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki.

Tabel 10. Perbandingan Catatan atas Laporan Keuangan Gereja Wilayah

No

Catatan Atas Laporan Keuangan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Catatan Atas

Laporan

Keuangan

Menyajikan

informasi berkaitan

dengan rekening/pos

dalam neraca,

laporan aktivitas dan

laporan arus kas

yang sifatnya

memberi penjelasan,

baik secara

kualitiatif maupun

kuantitatif.

Gereja Wilayah

tidak menyajikan

catatan laporan

keuangan untuk

mendukung laporan

keuangan yang telah

dibuat.

Tidak Sesuai.

(Gereja Wilayah

tidak

menyajikan

catatan atas

laporan

keuangan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

151

11. Perbandingan Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan jaringan prosedur

sistem akuntansi penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 11. Perbandingan Jaringan Prosedur Penerimaan Kas

No

Jaringan Prosedur

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Prosedur

Penghitungan

Fungsi

penghitungan

melakukan

penghitungan

terhadap

penerimaan

didalam kotak

kolekte,

melakukan

pengisian

dokumen berita

acara

penghitungan dan

menyerahkan

uang hitungan

beserta

dokumennya

kepada fungsi

penyimpanan.

Fungsi penghitungan

melakukan

penghitungan

terhadap penerimaan

yang menggunakan

kotak persembahan,

melakukan pengisian

berita acara

penghitungan serta

menyerahkan berita

acara kepada fungsi

penyimpanan.

Sesuai.

(Seluruh

Gereja telah

menerapkan

prosedur

penghitungan

dengan

benar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

152

Tabel 11. Perbandingan Jaringan Prosedur Penerimaan Kas (Lanjutan)

2 Prosedur

Penerimaan

Fungsi

penerimaan

bertanggung

jawab melakukan

penerimaan uang,

membuat

dokumen tanda

terima serta

menyerahkan

uang beserta

tanda terima

kepada fungsi

penyimpanan.

Fungsi penerimaan

melakukan

penerimaan terhadap

penerimaan yang

diterima dari umat

namun tidak selalu

membuat tanda

terima selanjutnya

fungsi penerimaan

akan menyerahkan

uang beserta bukti

kepada fungsi

penyimpanan.

Tidak Sesuai.

(Gereja

Wilayah

tidak selalu

membuat

bukti terima

terhadap

penerimaan

yang terjadi)

3 Prosedur

Penyimpanan

Fungsi

penyimpanan

akan menerima

uang penerimaan

dan dokumen

terkait dari fungsi

penerimaan dan

penghitungan.

selanjutnya

menyerahkan

dokumen kepada

fungsi pencatatan.

Fungsi penyimpanan

akan menerima uang

beserta buktinya

(jika ada) dari fungsi

penghitungan dan

fungsi penerimaan.

Fungsi penyimpanan

akan menyimpan

uang yang diterima

ke dalam brankas

atau dalam tabungan.

Tidak Sesuai.

(Fungsi

penyimpanan

terkadang

hanya

menerima

uang

penerimaan

karena tidak

selalu

membuat

bukti terima)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

153

Tabel 11. Perbandingan Jaringan Prosedur Penerimaan Kas (Lanjutan)

4 Prosedur

Pencatatan

Menerima

dokumen

penerimaan dari

fungsi

penyimpanan ,

membuat bukti

kas masuk, dan

melakukan

pencatatan.

Fungsi akuntansi

melakukan

pencatatan

berdasarkan bukti

yang diterima (jika

ada) dari fungsi

penghitungan dan

fungsi penerimaan.

Bukti kas masuk

menggunakan bukti

terima yang diterima

sebelumnya.

Tidak Sesuai.

(Gereja

Wilayah

terkadang

melakukan

pencatatan

berdasarkan

uang yang

diterima,

karena tidak

selalu

membuat

tanda terima)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

154

12. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi Sistem

Akuntansi Penerimaan Kas

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan unsur pengendalian

internal organisasi dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki.

Tabel 12. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi

No

Unsur Pengendalian Internal

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Organisasi Pemisahan fungsi

yang berkaitan

dengan fungsi

penghitungan,

penerimaan,

penyimpanan, dan

akuntansi.

Tidak terdapat

pemisahan

terhadap fungsi

penyimpanan dan

akuntansi.

Tidak Sesuai.

(fungsi

penyimpanan

dan akuntansi

masih

dipegang oleh

Bendahara

Wilayah)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

155

13. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otoriasasi dan

Pencatatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan unsur pengendalian

internal sistem otorisasi dan pencatatan dalam praktik sistem akuntansi

penerimaan kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 13. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan

Pencatatan

No

Unsur Pengendalian Internal

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Sistem

Otoriasasi

dan

Pencatatan

Fungsi

penghitungan

bertanggung jawab

atas penghitungan

penerimaan

kolekte, membuat

bukti

penghitungan, dan

melakukan tanda

tangan dalam berita

acara penghitungan

kolekte.

Fungsi penghitungan

melakukan

penghitungan

penerimaan kolekte,

membuat berita

acara penerimaan

kolekte, dan

melakukan tanda

tangan berita acara

tersebut.

Sesuai.

(Gereja Wilayah

sudah

menerapkan

pengendalian

internal sistem

otorisasi dan

pencatatan

dengan baik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

156

Tabel 13. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan

Pencatatan (Lanjutan)

Fungsi penerimaan

bertanggung jawab

menerima uang

penerimaan bantuan

tunai, membuat bukti

terima, dan

melakukan tanda

tangan.

Fungsi penerimaan

bertanggung jawab

menerima uang

penerimaan

bantuan tunai,

namun tidak selalu

membuat tanda

terima.

Tidak Sesuai

(Gereja Wilayah

tidak selalu

membuat tanda

terima)

Pencatatan

berdasarkan tanda

terima atau bukti

transaksi penerimaan

yang diterima.

Pencatatan

berdasarkan tanda

terima atau bukti

transaksi

penerimaan dan

berdasarkan uang

yang diterima (jika

tidak ada tanda

terima).

Tidak Sesuai.

(Pencatatan tidak

selalu

berdasarkan bukti

terima, terkadang

berdasarkan uang

yang diterima

karena tidak

membuat bukti

terima)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

157

14. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan unsur pengendalian

internal sistem praktik yang sehat dalam sistem akuntansi penerimaan kas

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki.

Tabel 14. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat

No

Unsur Pengendalian Internal

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Praktik

yang

Sehat

Transaksi penerimaan

yang terjadi selalu

didukung dengan

bukti penerimaan.

Setiap transaksi

penerimaan tidak

selalu didukung

dengan bukti

penerimaan.

Tidak Sesuai.

(fungsi penerimaan

terkadang hanya

menerima uang

saja dan tidak

membuat bukti

terima)

Penghitungan jumlah

uang yang berasal dari

fungsi penghitungan

dilakukan setiap

selesai misa

diselenggarakan.

Penghitungan

kolekte, selalu

dilaksanakan selesai

misa

diselenggarakan.

Sesuai.

(Gereja Wilayah

sudah menerapkan

pengendalian

internal praktik

yang sehat dalam

penghitungan

kotak kolekte)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

158

Tabel 14. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat

(Lanjutan)

Bukti terima harus

bernomor urut cetak.

Tidak terdapat

nomor urut tercetak

dalam bukti terima.

Tidak Sesuai.

(belum ada

dokumen terformat

khusus, sehingga

tidak dapat

menggunakan

nomor urut

tercetak)

Tidak semua orang

bisa mengakses

simpanan penerimaan

kas yang telah

disimpan.

Akses keuangan

Gereja Wilayah di

Paroki Pugeran

berada di tangan

Bendahara Wilayah.

Sesuai.

(Gereja Wilayah

telah menerapkan

pengendalian

internal praktik

yang sehat dalam

pengaksesan

penyimpanan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

159

D. Perbandingan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

1. Perbandingan Fungsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara fungsi-fungsi

dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah Paroki

Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 15. Perbandingan Fungsi Pengeluaran Kas

No

Fungsi yang Terkait

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Fungsi

Pengeluaran

Bertanggung jawab

mengeluarkan uang

atas permohonan dana

yang telah diajukan

pemohon; berada di

tangan Bendahara.

Bertanggung jawab

mengeluarkan uang

atas permohonan dana

yang telah diajukan

pemohon; berada di

tangan Bendahara

Wilayah.

Sesuai.

(Fungsi

pengeluaran

di Gereja

Wilayah

sudah sesuai

dengan

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi

Paroki)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

160

Tabel 15. Perbandingan Fungsi Pengeluaran Kas (Lanjutan)

2 Fungsi

Akuntansi

Bertanggung jawab

untuk melakukan

pencatatan dalam

setiap transaksi

pengeluaran kas;

berada di tangan

Bendahara.

Bertanggung jawab

melakukan pencatatan

dalam setiap transaksi

pengeluaran kas;

berada di tangan

Bendahara Wilayah.

Sesuai.

(fungsi

akuntansi di

Gereja

Wilayah

sudah dicatat

oleh

Bendahara,

karena tidak

memiliki

Sekretaris

Kantor)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

161

2. Perbandingan Dokumen Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah

Tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara dokumen-dokumen

yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki.

Tabel 16. Perbandingan Dokumen Pengeluaran Kas

No

Dokumen yang Digunakan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Proposal atau

Dokumen

Permohonan

Dokumen ini

digunakan sebagai

bukti permohonan

dana yang diajukan

oleh pihak yang

berkepentingan

yang isinya

meliputi rincian

kegiatan dan

rincian dana.

Terdapat dokumen

proposal atau dokumen

permohonan yang

digunakan sebagai bukti

permohonan dana yang

diajukan oleh pihak

yang berkepentingan

yang isinya meliputi

rincian kegiatan dan

rincian dana.

Sesuai.

(Terdapat

dokumen

proposal dan

dokumen

permohonan

untuk

mengajukan

permohonan

dana.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

162

Tabel 16. Perbandingan Dokumen Pengeluaran Kas (Lanjutan)

2 Tanda Bayar Dokumen ini

digunakan untuk

mencatat uang

yang diberikan

kepada pihak

pemohon, atas

permohonan dana

yang diajukan.

Terdapat dokumen

tanda bayar yang

digunakan untuk

mencatat uang yang

diberikan kepada pihak

pemohon, atas

permohonan yang

diajukan.

Sesuai.

(Terdapat

dokumen tanda

bayar untuk

mencatat

pengeluaran

kas)

3 Bukti Kas

Keluar

Dokumen ini

digunakan sebagai

perintah pencatatan

terhadap

pengeluaran kas

yang terjadi.

Tidak terdapat

dokumen bukti kas

keluar. Perintah

pencatatan

menggunakan bukti

transaksi pengeluaran

kas (nota, kuitansi, dll)

Tidak Sesuai.

(Tidak

memiliki

dokumen bukti

kas keluar,

pencatatan

menggunakan

bukti transaksi

pengeluaran

kas)

4 Laporan

Pertanggung

jawaban

Dokumen

digunakan untuk

melaporkan

penggunaan uang

yang telah

digunakan oleh

pemohon dan untuk

memverifikasi

terhadap proposal

yang diajukan.

Terdapat dokumen

laporan

pertanggungjawaban

yang digunakan untuk

melaporkan

penggunaan uang yang

telah digunakan dan

untuk memverifikasi

terhadap proposal yang

diajukan sebelumnya.

Sesuai.

(Terdapat

dokumen

laporan

pertanggungja

waban)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

163

3. Perbandingan Jurnal Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja

Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara pencatatan

jurnal yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki.

Tabel 17. Perbandingan Jurnal Pengeluaran Kas

No

Jurnal yang Digunakan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Jurnal

Pengeluaran

Kas

Jurnal yang

digunakan terdiri dari

dua atau lebih akun

yang ada disesuaikan

dengan Sistem

Akuntansi Paroki.

Dalam teori yang ada

terdapat dua akun

yang tersedia yaitu,

(D) untuk jenis akun

pengeluaran yang

terjadi, dan (K) untuk

akun kas pengurus

wilayah

Tidak terdapat

pencatatan jurnal

pada prosedur

penerimaan kas.

Hal ini terjadi

karena Bendahara

langsung

melakukan

pencatatan dalam

buku besar atau

laporan keuangan.

Sehingga tidak

melakukan

pencatatan

penjurnalan.

Tidak Sesuai

(Gereja tidak

membuat

penjurnalan

karena

langsung

melakukan

pencatatan

dalam buku

besar atau

laporan

keuangan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

164

4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau tidaknya

buku kas sekretaris paroki yang digunakan pada praktik sistem akuntansi

pengeluaran kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 18. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki Gereja Wilayah

No

Buku Kas Sekretaris Paroki

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Buku Kas

Sekretaris

Paroki

Buku kas ini

digunakan untuk

mencatat rincian

penerimaan dan

pengeluaran kas

yang dikelola oleh

Sekretaris Kantor

Paroki.

Tidak terdapat buku

kas sekretaris paroki

atau dalam praktik

buku kas sekretaris

wilayah.

Hal ini dikarenakan

gereja wilayah tidak

memiliki kantor

kesekretariatan.

Tidak dapat

diperbandingkan

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

165

5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau tidaknya

buku kas dewan paroki yang digunakan pada praktik sistem akuntansi

pengeluaran kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 19. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki Gereja Wilayah

No

Buku Kas Dewan Paroki

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi

Paroki

1 Buku Kas

Dewan

Paroki

Buku kas ini

digunakan untuk

mencatat rincian

penerimaan dan

pengeluaran kas

yang dikelola

oleh Dewan

Paroki.

Terdapat buku

kas dewan paroki

atau buku kas

pengurus wilayah

dalam praktiknya

yang digunakan

untuk mencatat

rincian

penerimaan dan

pengeluaran kas

gereja wilayah.

Sesuai.

(Terdapat buku kas

dewan paroki)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

166

6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan posisi keuangan

yang ada dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas gereja wilayah

di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 20. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Gereja Wilayah

No

Laporan Posisi Keuangan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan

Posisi

Keuangan

Menyediakan

informasi mengenai

aset, liabilitas,

hubungan diantara

unsur-unsur

tersebut pada waktu

tertentu.

Menyajikan informasi

berkaitan dengan rincian

debit dan kredit yang

disusun berdasarkan

waktu transaksinya serta

memiliki saldo akhir

yang menunjukkan

jumlah uang kas terbaru

atau rekapitulasi dari

catatan penerimaan yang

sudah tertulis yang

nantinya menghasilkan

informasi saldo.

Tidak Sesuai

(gereja

memiliki

format

laporan

keuangan

tersendiri)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

167

7. Perbandingan Laporan Aktivitas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan aktivitas yang ada

dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas gereja wilayah di Paroki

Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 21 Perbandingan Laporan Aktivitas Gereja Wilayah

No

Laporan Aktivitas

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan

Aktivitas

Menyajikan

perubahan jumlah

aset neto selama

satu periode.

Perubahan aset

neto dalam laporan

aktivitas tercermin

pada aset neto atau

ekuitas dalam

posisi keuangan.

Menyajikan informasi

berkaitan dengan rincian

debit dan kredit yang

disusun berdasarkan waktu

transaksinya serta

memiliki saldo akhir yang

menunjukkan jumlah uang

kas terbaru atau

rekapitulasi dari catatan

penerimaan yang sudah

tertulis yang nantinya

menghasilkan informasi

saldo.

Tidak Sesuai

(gereja

memiliki

format

laporan

keuangan

tersendiri)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

168

8. Perbandingan Laporan Arus Kas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan arus kas yang ada

dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas gereja wilayah di Paroki

Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 22 Perbandingan Laporan Arus Kas Gereja Wilayah

No

Laporan Arus Kas

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan

Arus

Kas

Menyajikan laporan

penerimaan dan

pengeluaran yang

diklasifikasikan

menurut: aktivitas

operasi, aktivitas

investasi, dan

aktivitas pendanaan.

Menyajikan informasi

berkaitan dengan rincian

debit dan kredit yang

disusun berdasarkan

waktu transaksinya serta

memiliki saldo akhir yang

menunjukkan jumlah

uang kas terbaru atau

rekapitulasi dari catatan

penerimaan yang sudah

tertulis yang nantinya

menghasilkan informasi

saldo.

Tidak Sesuai

(gereja

memiliki

format

laporan

keuangan

tersendiri)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

169

9. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah.

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan realisasi anggaran

yang ada dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas gereja wilayah

di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 23. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Gereja Wilayah

No

Laporan Realisasi Anggaran

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Laporan

Realisasi

Anggaran

Menyajikan

perbandingan

anggaran yang

telah ditetapkan

untuk satu

periode akuntansi

dengan

realisasinya.

Menyajikan informasi

berkaitan dengan rincian

debit dan kredit yang

disusun berdasarkan waktu

transaksinya serta memiliki

saldo akhir yang

menunjukkan jumlah uang

kas terbaru atau

rekapitulasi dari catatan

penerimaan yang sudah

tertulis yang nantinya

menghasilkan informasi

saldo.

Tidak Sesuai

(gereja

memiliki

format

laporan

keuangan

tersendiri)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

170

10. Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Sistem Akuntansi

Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan laporan catatan atas laporan

keuangan yang ada dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas gereja

wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki.

Tabel 24 Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja Wilayah

No

Catatan Atas Laporan Keuangan

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Catatan

Atas

Laporan

Keuangan

Menyajikan informasi

berkaitan dengan

rekening/pos dalam

neraca, laporan

aktivitas dan laporan

arus kas yang sifatnya

memberi penjelasan,

baik secara kualitiatif

maupun kuantitatif.

Gereja Wilayah

tidak menyajikan

catatan laporan

keuangan untuk

mendukung laporan

keuangan yang

telah dibuat.

Tidak Sesuai.

(gereja

memiliki

format

laporan

keuangan

tersendiri)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

171

11. Perbandingan Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan jaringan prosedur

sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran

dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 25. Perbandingan Jaringan Prosedur Pengeluaran Kas

No

Jaringan Prosedur

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Prosedur

Pengeluaran

Fungsi pengeluaran

bertanggung jawab

mengeluarkan tanda

bayar serta

menyerahkan uang

permohonan kepada

sekretaris kantor untuk

diserahkan kepada

pemohon.

Fungsi pengeluaran

mengeluarkan tanda

bayar serta

menyerahkan uang

langsung kepada

pihak pemohon. Hal

ini dikarenakan,

Gereja Wilayah

tidak memiliki

sekretaris kantor.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

melaksanakan

prosedur

pengeluaran)

2 Prosedur

Pencatatan

Fungsi akuntansi

bertanggung jawab

membuat bukti kas

keluar berdasarkan

bukti tanda bayar.

Berdasarkan bukti kas

keluar tersebut

melakukan pencatatan.

Fungsi akuntansi

melakukan

pencatatan

berdasarkan tanda

bayar yang juga

merupakan bukti kas

keluar.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

melakukan

prosedur

pencatatan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

172

12. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi Sistem

Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan unsur pengendalian

internal organisasi dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas Gereja

Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Paroki.

Tabel 26. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Organisasi

No

Unsur Pengendalian Internal

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Organisasi Terdapat emisahan

fungsi yang

berkaitan dengan

fungsi pengeluaran

dan akuntansi

Tidak terdapat

pemisahan fungsi

antara fungsi

pengeluaran dan

akuntansi.

Tidak Sesuai.

(fungsi pengeluaran

dan fungsi

akuntansi berada di

tangan Bendahara

Wilayah)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

173

13. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otoriasasi dan

Pencatatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan unsur pengendalian

internal sistem otorisasi dan pencatatan dalam praktik sistem akuntansi

pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Tabel 27 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan

Pencatatan

No

Unsur Pengendalian Internal

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Sistem

Otorisasi

dan

Pencatatan

Pemohon mengajukan

proposal atau

dokumen permohonan

yang telah disetujui

oleh koordinator

wilayah untuk

mengajukan

permohonan dana.

Pemohon mengajukan

proposal atau

dokumen permohonan

yang telah disetujui

oleh koordinator

wilayah untuk

mengajukan

permohonan dana.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menerapkan

pengendalian

internal sistem

otoriasasi dan

pencatatan)

Fungsi pengeluaran

membuat bukti

transaksi

menggunakan

dokumen tanda bayar

dan melakukan tanda

tangan dalam

dokumen tersebut.

Fungsi pengeluaran

membuat bukti

transaksi

menggunakan

dokumen tanda bayar

dan melakukan tanda

tangan dalam

dokumen tersebut.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menerapkan

pengendalian

internal sistem

otoriasasi dan

pencatatan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

174

Tabel 27 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan

Pencatatan (Lanjutan)

Fungsi pencatatan

melakukan pencatatan

berdasarkan bukti

transaksi yang sudah

terotorisasi.

Fungsi pencatatan

melakukan pencatatan

berdasarkan bukti

transaksi yang sudah

diotorisasi.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menerapkan

pengendalian

internal sistem

otoriasasi dan

pencatatan)

Penyerahan laporan

pertanggungjawaban

dilampiri dengan bukti

transaksi dan disetujui

oleh Koordinator

Wilayah.

Laporan

pertangungjawaban

sudah dilampiri

dengan bukti transaksi

dengan persetujuan

koordinator wilayah.

Sesuai.

(Gereja

Wilayah sudah

menerapkan

pengendalian

internal sistem

otoriasasi dan

pencatatan)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

175

14. Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Praktik yang Sehat

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Dalam tabel di bawah ini menyajikan perbandingan unsur pengendalian

internal sistem praktik yang sehat dalam sistem akuntansi pengeluaran kas

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran dengan Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

Tabel 28. Perbandingan Internal Praktik yang Sehat Gereja Wilayah

No

Unsur Pengendalian Internal

Praktik Keterangan Jenis

Petunjuk

Pelaksanaan

Akuntansi Paroki

1 Praktik

yang

Sehat

Transaksi

pengeluaran yang

terjadi selalu

didukung dengan

bukti pengeluaran.

Setiap transaksi

pengeluaran selalu

didukung oleh bukti

pengeluaran.

Sesuai.

(Gereja Wilayah

sudah menerapkan

pengendalian internal

sistem praktik yang

sehat)

Bukti pengeluaran

harus bernomor

urut cetak.

Bukti pengeluaran

tidak memiliki

nomor urut tercetak.

Namun diurutkan

sesuai dengan

tanggal transaksi.

Tidak Sesuai.

(dokumen belum

memiliki format

khusus, sehingga tidak

dimungkinkan

menggunakan nomor

urut tercetak)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

176

Tabel 28. Perbandingan Internal Praktik yang Sehat Gereja Wilayah

(Lanjutan)

Adanya

pencocokan

antara jumlah

pengeluaran

dengan bukti

pengeluaran

beserta buktinya

(nota, kuitansi,

foto)

Selalu ada

pencocokan antara

jumlah pengeluaran

dan bukti

pengeluaran.

Terutama dalam

pengeluaran sistem

reimbursement.

Sesuai.

(Gereja Wilayah

sudah menerapkan

pengendalian

internal sistem

praktik yang sehat)

Brankas hanya

boleh dibuka oleh

Bendahara

Wilayah.

Pengelolaan dan

akses keuangan

terutama brankas

dipegang oleh

Bendahara Wilayah.

Sesuai.

(Gereja Wilayah

sudah menerapkan

pengendalian

internal sistem

praktik yang sehat)

Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)

E. Pembahasan Hasil Analisis Perbandingan Sistem Akuntansi

Penerimaan dan Pengeluaran Kas Gereja Wilayah

Analisis data penelitian ini berdasarkan pada unsur-unsur akuntansi yang

terdapat di Gereja Wilayah Paroki Pugeran Yogyakarta. Berdasarkan hasil

perbandingan dan analisis, sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran Yogyakarta tidak sepenuhnya sesuai

dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

177

Hasil penelitian dalam penggunaan dokumen, masih terdapat beberapa

Gereja Wilayah yang belum menggunakan dokumen-dokumen yang

diperlukan dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Bukti

Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK) masih belum digunakan

oleh seluruh Gereja Wilayah. Perintah pencatatan yang seharusnya

menggunakan BKM dan BKK, masih menggunakan bukti transaksi yang

tersedia. Selanjutnya catatan penerimaan belum digunakan secara menyeluruh

oleh Gereja Wilayah, hanya terdapat satu Gereja yang menggunakan catatan

penerimaan untuk merinci penerimaan yang terjadi selebihnya langsung

melakukan pencatatan dalam buku kas.

Hasil penelitian mengenai penggunaan catatan akuntansi penjurnalan,

Gereja Wilayah tidak melakukan penjurnalan terhadap setiap transaksi yang

terjadi sebelum masuk kedalam buku kas. Hal ini terjadi karena Gereja

Wilayah langsung melakukan pencatatan terhadap transaksi yang terjadi pada

buku kas pengurus wilayah.

Laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja Wilayah tidak

mencerminkan laporan keuangan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan

arus kas, laporan realisasi anggaran, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan yang disajikan oleh Gereja Wilayah terbatas pada penyajian urutan

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, dan pengaruhnya terhadap saldo

kas. Praktik penyajian laporan keuangan tersebut tidak sesuai dengan

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

178

Perbandingan jaringan prosedur yang ada, dalam praktiknya terdapat

ketidaksesuaian terhadap jaringan prosedur penerimaan, penyimpanan, serta

pencatatan. Dalam hal ini ketidaksesuaian terletak pada tidak rutinnya fungsi

penerimaan dalam jaringan prosedur penerimaan membuat bukti transaksi,

padahal dalam Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki fungsi penerimaan

wajib membuat bukti transaksi. Hal tersebut mempengaruhi jaringan prosedur

penyimpanan dan pencatatan, sehingga jaringan prosedur tersebut hanya

menerima uang dan tidak menerima bukti transaksi. Sehingga hal tersebut

tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

Dalam perbandingan dan analisis, memperlihatkan bahwa Gereja Wilayah

masih belum menerapkan pengendalian internal. Dilihat dari unsur

pengendalian internal organisasi, masih terdapat fungsi yang dipegang oleh

Bendahara Wilayah saja yaitu fungsi penyimpanan dan pencatatan.

Selanjutnya dalam unsur pengendalian internal sistem otorisasi dan

pencatatan penerimaan kas, fungsi penerimaan tidak membubuhkan tanda

tangan karena tidak selalu membuat bukti terima sehingga mempengaruhi

pencatatan yang dicatat hanya berdasarkan uang yang diterima. Serta unsur

pengendalian internal praktik yang sehat, memperlihatkan bahwa dokumen

yang dikeluarkan oleh Gereja Wilayah tidak semuanya menggunakan nomor

urut tercetak, hal ini dikarenakan masih terdapat Gereja Wilayah yang masih

menggunakan dokumen umum (kuitansi) untuk melakukan pencatatan

transaksi. Sehingga praktik pengendalian internal tersebut tidak sesuai dengan

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

179

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Arif

(2009), yaitu tidak adanya pemisahan tanggung jawab, pencatatan yang masih

dilakukan oleh satu orang saja, dan tidak adanya penomoran dalam kuitansi

sistem akuntansi penerimaan kas. Selain itu dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas, ketidaksesuaian terdapat pada tidak adanya pemisahan

tanggung jawab antar fungsi serta masih terpusatnya pencatatan.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aginowo (2013), yaitu pengendalian internal pada sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak sesuai dengan teori berkitan

dengan organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik

yang sehat.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Eftita

(2018) dan Siahaan (2018), yaitu beberapa dokumen yang tidak memiliki

nomor urut, catatan akuntansi yang tidak digunakan oleh Gereja serta fungsi

yang masih dipegang oleh satu orang saja.

Hasil penelitian ini tidak selaras dengan Yudiasti (2013), yaitu

penghitungan kolekte yang tidak dilakukan setelah akhir misa. Sedangkan

dalam penelitian ini, kolekte selalu dihitung setelah misa selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

180

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perbandingan dan analisis yang dilakukan,

kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas Gereja Wilayah di Paroki Pugeran Yogyakarta tidak

sepenuhnya sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki,

ketidaksesuaian tersebut terdapat pada:

1. Dokumen Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK)

masih belum digunakan oleh Gereja Wilayah di Paroki Pugeran. Serta

catatan penerimaan yang hanya digunakan di beberapa Gereja saja.

2. Catatan akuntansi penjurnalan yang tidak digunakan

3. Penyajian laporan keuangan yang tidak sesuai dengan teori, terbatas

pada penyajian urutan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, dan

pengaruhnya terhadap saldo kas.

4. Jaringan prosedur penerimaan yang tidak melakukan

tanggungjawabnya yaitu membuat bukti transaksi mempengaruhi

jaringan prosedur selanjutnya yaitu penyimpanan dan pencatatan

sehingga tidak dapat menyimpan atau mencatat berdasarkan bukti

transaksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

181

5. Unsur pengendalian internal organisasi, unsur pengendalian internal

sistem otorisasi dan pencatatan, serta unsur pengendalian internal

praktik yang sehat belum diterapkan seluruhnya..

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneilitan ini, terletak pada perbedaan istilah

dokumen dan penyebutan laporan keuangan yang terdapat di beberapa

Gereja Wilayah. Misalnya berkaitan dengan Berita Acara Penghitungan

Kolekte, Gereja Wilayah Padokan menyebutkan rekapitulasi kolekte, dana

pembangunan, dan panduan sedangkan Gereja Wilayah Bangunharjo

menyebutkan register penghitungan kolekte. Selanjutnya berkaitan dengan

penyebutan laporan keuangan, Gereja Wilayah Bangunharjo menyebutkan

sebagai buku kas.

Terdapat nominal yang terlalu kecil dalam pecahan koin di Berita

Acara Penghitungan Kolekte pada gambar 10 yang dianggap sudah tidak

relevan lagi dengan kondisi sekarang yang lebih banyak menggunakan

uang kertas dan/atau uang koin namun dengan nominal yang tidak terlalu

kecil.

C. Saran

Gereja Wilayah di Paroki Pugeran sangat disarankan untuk melengkapi

dokumen yang harus dilengkapi oleh masing-masing Gereja Wilayah

terutama BKM, BKK, dan Catatan Penerimaan. Menggunakan catatan

akuntansi berupa penjurnalan. Mulai menerapkan penyajian laporan

keuangan sesuai dengan teori agar laporan keuangan dapat lengkap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

182

jelas. Memperhatikan tanggungjawab dari setiap jaringan prosedur, agar

memperlancar siklus dari masing-masing prosedur. Menerapkan

pengendalian internal berkaitan dengan unsur organisasi, unsur sistem

otorisasi dan pencatatan, serta unsur praktik yang sehat.

Diusulkan untuk menghapus nominal pecahan koin yang terlalu kecil

dalam dokumen berita acara penghitungan kolekte pada gambar 10 karena

sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang. Jika akan

mencantumkan nominal pecahaan, dapat dicantumkan yang masih sering

digunakan atau dicantumkan dalam bentu akumulasi nominal pecahaan

koin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

183

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki.2012. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.

BPFE, Yogyakarta.

Danang, Sunyoto. 2014. Auditing Pemeriksaan Akuntansi. CAPS, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Standar Akuntansi Keuangan. IAI, Jakarta

Indra, Bastian. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Indra, Bastian. 2007. Akuntansi Untuk LSM dan Partai Politik. Erlangga, Jakarta

Jusup, Haryono .2011.Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Edisi 7. STIE YKPN.

Yogyakarta.

Keuskupan Agung Semarang. 2013. Pedoman Dasar Dewan Paroki Kesukupan

Agung Semarang dan Penjelasannya.

Mahsun, Moh., Sulistiyowati, Firma., dan Purwanugraha, Heribertus Andre. 2011.

Akuntansi Sektor Publik. Edisi Tiga. BPFE, Yogyakarta.

Mahsun, Moh., Sulistiyowati, Firma., dan Purwanugraha, Heribertus Andre. 2007.

Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Empat. Salemba Empat, Jakarta.

Nainggolan, Pahala. 2005. Manajemen Keuangan Lembaga Nirlaba. USC-

SATUNAMA, Yogyakarta.

Romney, Marshall B., dan Steinbart, Paul John. 2015. Sistem Informasi

Akuntansi. Edisi 13. Salemba Empat, Jakarta.

Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Buku Akuntansi Penerimaan.

Kanisius, Yogyakarta. (unpublish document)

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Buku Akuntansi Beban

Kanisius, Yogyakarta. (unpublish document)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

184

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Petunjuk Teknis Keuangan

dan Akuntansi Paroki no.1. Kanisius, Yogyakarta.

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Paroki. Kanisius, Yogyakarta.

TMBooks. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Warren Carl S, James M.Reeve, dan Jonathan E. Duchac. 2017. Pengantar

Akuntansi 1. Salemba Empat, Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. UPP STIM YKPN,

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

185

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

186

Lampiran 1. Draft Wawancara Dengan Bendahara Bangunharjo

Bendahara Bangunharjo : Ibu Titik

Penanya : Albertus Henri

Data diambil : Senin, 11 Februari 2019

Penanya : Bagaimana pemberian subsidi kepada panita natal atau paskah?

Apakah murni pengeluaran wilayah?

Ibu Titik :iya, karena yang kita punya kita pakai untuk itu.

Penanya : kalau sisa bu?

Ibu Titik : masuk ke kas lagi, nanti kan kita pakai itu. Misalkan nanti habis

15 juta pakai kas bendahara dulu to, nah nanti kan ada pemasukan

lagi dari kolekte atau dari mana, pas hari besar kan kolektenya

pasti lebih besar. Istilahnya tambal sulam. Kecuali ada donatur,

akan dimasukkan. Untuk hari besar keuangan murni dari wilayah,

ya panitianya ya pengurus harian wilayah.

Penanya : ibu, apakah disini ada karyawan?

Ibu Titik : ada, itu yang penjaga malam Cuma satu selama ini.

Penanya : itu ada gajinya juga bu? Bagaimana cara mencairkan gaji

tersebut?

Ibu Titik : dari Kas Wilayah dari Bendahara, jadi setiap bulan kan ada

posnya untuk gaji karyawan atau gaji petugas kalo disini jaga

malam istilahnya.

Penanya : jadi nanti dari Ibu akan mengeluarkan kuitansi sebagai tanda

bayar dan tanda tangan ya?

Ibu Titik : iya pasti, setiap bulan pasti. Kuitansi seperti biasa, nanti dianya

yang tanda tangan. Jadi yang pegang hanya bendahara. Pencairan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

187

dan perhitungannya setiap tanggal satu, karena kebetulan dia

mintanya juga tanggal satu.

Penanya : jika pembelian hosti dan anggur bu?

Ibu Titik : ada , dari tim paramenta

Penanya : bagaimana prosedurnya bu?

Ibu Titik : prosedurnya sama seperti tadi, jadi pakai uang pribadi dulu nanti

baru ditukar ke Bendahara. Tergantung habisnya berapa to, nanti

mereka beli dulu, terus tukar nota. Ya saya menukarnya

berdasarkan kuitansi mereka.

Penanya : apakah prosedur ini digunakan juga untuk pengeluaran tata altar

dan alat liturgi?

Ibu Titik : iya, seluruh pengeluaran yang ada di Bangunharjo itu sama

prosedurnya, kecuali kadang misalnya sudah tau pembeliannya

atau ini perlu beli dan sutau tau harganya, itu minta dulu ke

Bendahara Wilayah. Kalo hosti kan cuma sedikit-sedikit, tapi kalo

banyak kadang minta dulu baru beli.

Penanya : untuk pembayaran biaya cetak panduan misa bagaimana bu?

Ibu Titik :kita mengambil dari paroki, dan melakukan pembayaran setiap

satu tahun sekali. Kalo nomilanya saya lupa berapa, tapi satu tahun

sekali bayarnya.

Penanya : untuk prosedurnya bagaimana bu?

Ibu Titik : itu nanti saya mencarikan uang biasa dari Kas Wilayah nanti saya

langsung ke Paroki, dan nanti ada tanda terima dari Paroki dan

nanti dicatat sesuai dengan tanda terima tersebut.

Penanya : untuk perlengkapan kebersihan gereja bu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

188

Ibu Titik : semua sama, ada tim rumah tangga kan. Kadang minta dulu atau

gini kalo sudah pasti yang dibeli mereka minta dulu nanti saya

tinggal meminta notanya nanti saya cocokan dengan notanya.

Penanya : apakah disini ada bukti kas keluar atau bukti kas masuk? Untuk

perintah pencatatan gitu bu....

Ibu Titik : oh tidak ada, jadi langsung masuk atau keluar menggunakan bukti

bulanan itu..

Penanya : untuk biaya transportasi yang digunakan untuk antar-antar gitu

bagaimana prosedurnya?

Ibu Titik : itu pasti ada, jadi nanti yang membutuhkan biaya transportasi

nanti mereka mengajukan ke ketua wilayah, nanti dari ketua

wilayah akan memberikan memo ke Bendahara. Nanti notanya

baru saya catat. Kalo misalkan yang besa

Penanya : jika ada perbaikan atau renovasi bagaimana perosedrunya?

Ibu Titik : itu dari tim sarpras. Kalo yang besar misalnya memasang plafon,

kita rapatkan di pengurus harian. Tim sarpras mengajukan

anggaran biaya, disetujui atau endaknya sama pengurus harian

wilayah sama dilihat keuangannya ada atau endak. Kali misalnya

di acc, nanti pengurus harian dan tim sarpras membangun itu.

Termasuk dengan perawatan.

Penanya : apakah ada pengeluaran unuk PBB?

Ibu Titik : ada, sejak dulu selalu membayar pajak PBB. Nanti pebayarannya

langsung dari saya.

Penanya : saya mohon izin untuk melakukan dokumentasi dokumen yang

ada di Bangunharjo ya bu..

Ibu Titik : Silakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

189

Penanya : apakah ada catatan atau dokumen lain bu?

Ibu Titik : ini ada buku bank, tapi kalo bendahara tidak pernah pegang

atmnya karena ada di sekretaris dan wakil ketua, jadi bendahara

hanya pegang bukunya. Jadi sama-sama gak bisa ngambil,

bendahara cuma bisa masukin yang ngambil harus tanda tangan

dua orang, yaitu wakil dan sekretaris dan seizin ketua wilayah.

Setornya tergantung keuangan, namun wilayah punya kas kecil.

Ibu Titik : ada lagi buku sarpras, yang digunakan untuk mencatat

penerimaan dan pengeluaran sarpras. Biasanya pencatatan tuh

sarpras, kolekte pertama, kolekte kedua, dan panduan. Jadi nanti

dibuat sendiri-sendiri, baru dipadukan dalam laporan keuangan

perbulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

190

Lampiran 2. Draft Wawancara Dengan Bendahara Brayat Minulya

Bendahara Bangunharjo : Mbak Cici

Penanya : Albertus Henri

Data diambil : Sabtu, 2 Februari 2019 dan Minggu 24 Februari 2019

Penanya :ini untuk penerimaan kolekte satu, dokumen yang digunakan apa

saja ya?

Mbak Cici : ada berita acara penghitungan kolekte,

Penanya : setelah itu prosedur selanjutnya bagaimana?

Mbak Cici : diserahkan kepada Bendahara

Penanya : apakah ada dokumen penerimaan lainnya?

Mbak Cici : berita acara terus ada yang menerima juga sudah diterapkan.

Penanya : bagaimana pencatatannya?

Mbak Cici : langsung dicatat dalam buku kas, nanti saldonya berapa dicatat.

Penanya : apakah ada buku besar?

Mbak Cici : karepe yo buku besar, tapi bukan buku besar sih, rekapan

Penanya : siapa yang menuliskan berita acara?

Mbak Cici : wilayah yang bertugas tata tertib

Penanya : apakah ketika berita acara diserahkan ke bendahara ada tanda

tangan koordinator wilayah?

Mbak Cici : tidak, koordinator wilayah hanya tanda tangan pada laporan

keuangan.

Penanya : untuk kolekte misa hari besar bagaimana prosedurnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

191

Mbak Cici : sama, dihitung oleh wilayah yang bertugas dan membuat berita

acara.

Penanya : apakah berita acaranya sama?

Mbak Cici : sama

Penanya : untuk kolekte misa hari raya masuk ke panitia atau ke bendahara

wilayah?

Mbak Cici : bendahara, langsung dicatat di buku kas.

Penanya : jika ada yang hendak meminjam gereja atau aula dan ikut

membayar biaya pemakaian gereja, bagaimana prosedurnya?

Mbak Cici : sama, nanti ada formnya terus nati masuk ke bendahara dicatat

dibuku kas.

Penanya : nanti formnya diambil dimana?

Mbak Cici : di koordinator wilayah, nanti diisi oleh pemakai gereja.

Penanya : setelah itu diserahkan kemana?

Mbak Cici : ke koordinator wilayah, lalu ke bendahara. Dengan catatan tidak

harus mengisi nominal uang.

Penanya : untuk pencatatan apakah digabung atau dipisah?

Mbak Cici : dipisah, ada dua operasional sama pemeliharaan.

Penanya : untuk penerimaan parkir, bagaimana prosedurnya?

Mbak Cici : sama, ngitung duit sama yang jaga parkir, buat berita acara, nanti

dikasih ke bendahara.

Penanya : ada formnya tersendiri?

Mbak Cici : ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

192

Penanya : untuk kolekte kedua, apakah prosedurnya sama?

Mbak Cici : sama dengan kolekte pertama.

Penanya : apakah ada yang diserahkan ke paroki?

Mbak Cici : saat ini ada, bersifat kondisional karena sedang ada

pembangunan. Jika tidak ada permintaan ya tidak.

Penanya : apakah ada persembahan bulanan untuk pembangunan?

Mbak Cici : ada, berasal dari lingkungan. Nanti masuk ke bendahara,

bendahara membuat tanda terima, masuk kas.

Penanya : bukti tanda terima menggunakan kuitansi biasa atau form khusus?

Mbak Cici : form khusus, form tanda terima.

Penanya :untuk bantuan bebas pembangunan yang berasal dari donatur,

bagaimana prosedurnya?

Mbak Cici : sama seperti persembahan bulanan.

Penanya : apakah bisa melihat bukti fisik dokumen yang digunakan?

Mbak Cici :yang mana, silakan.

Penanya :untuk selanjutnya pengeluaran yang dilakukan oleh setiap tim

kerja bagaimana perosedurnya?

Mbak Cici : jadi selama sudah komunikasi dengan korwil, nanti ke bendahara,

terus menggunakan tanda bayar

Penanya : komunikasi apakah dengan menggunakan proposal?

Mbak Cici : tidak selalu, Cuma biasanya sesuai kesepakatan diawal tahun

sesuai dengan RAB. Ya jadi setiap bulan, ini disubsidi berapa, ini

disubsidi berapa jadi gitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

193

Penanya :jadi penyerahannya menggunakan tanda bayar ya mbak, apakah

sudah ada formatnya?

Mbak Cici :ada formatnya.

Penanya : apakah berlaku semua untuk semua tim kerja?

Mbak Cici : iya

Penanya : untuk panitia paskah atau natal, apakah ada subsidi yag diberikan

oleh gereja?

Mbak Cici : jadi untuk panitia ada bergantian dari gereja wilayah. Bisanya

mengajukan proposal pengeluaran dan penerimaan, tapi kalo dari

kami subsidinya sudah pasti

Penanya :jadi yang mengeluarkan dari Mbak Cici ya?

Mbak Cici : iya

Penanya : untuk pengeluaran karyawan untuk gaji atau tinjangan bagaimana

prosedurnya?

Mbak Cici : sama nanti langsung dicatat dalam pengeluaran menggunakan

tanda bayar

Penanya : selanjutnya untuk pembelian hosti anggur lilin? Bagaimana

prosedur pencairan dananya?

Mbak Cici : itu dari paramenta, biasanya ada bon satu bulan terus nanti ditukar

Penanya :nanti untuk pembayaran lembaran misa, bentu tagihannya

bagaimana ya?

Mbak Cici : bukan tagihan sih, jadi sana tidak menagih tapi dikira-kira sendiri

Penanya :untuk pembeliat alat kebersihan bagaimana prosedurnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

194

Mbak Cici : bisa menggunakan bon kondisional, soalnya kalo alat kebersihan

kan tidak mesti beli, artinya kan beli sekali bisa digunakan untuk

beberapa bulan.

Penanya : jika untuk pembayara listrik bagaimana?

Mbak Cici : melalui tim kerja rumah tangga, kesepakatannya rumah tangga

diberikan bon sejumlah sekian. Jika sisa dikembalikan atau

ditambah.

Penanya : baik, apakah bisa melihat dokumen yang diguanakan?

Mbak Cici : silakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

195

Lampiran 3. Draft Wawancara dengan Bendahara Gunung Sempu

Bendahara Bangunharjo : Pak Hesthi

Penanya : Albertus Henri

Data diambil : Rabu, 27 Februari 2019

Penanya : Bagaiman proses penghitungan kolekte mingguan?

Pak Hesthi : Setelah selesai misa langsung melakukan penghitungan melalui

petugas tatib, nanti bersama saya untuk mengunggui sambil saya

membuat tanda bukti penghitungan yang terdiri dari jumlah

kolekte pertama, kolekte kedua, panduan, dan nanti

ditandatangani serta saya tanda tangan sebagai bukti terima.

Penanya : untuk penerimaan sumbangan bagaimana ya pak?

Pak Hesthi : Ada buku di sekretariat gereja, jadi kalo ada penerimaan bisa

dititipkan ke tukang kebun atau koster yang dipasrahi biasanya

ikut mencatat dulu dalam buku tersebut sebagai bukti nanti

ditaruh dalam amplop. Kemudia dia datang ke saya menyerahkan

uang tersebut. Kadang mereka tidak mungkin memberikan

kuitansi, makannya yaudah percaya saja saya mereka. Tapi kalau

sudah sampai disaya, amplopnya saya pakai sebagai bukti kas

dengan tulisan sendiri.

Penanya : jika ada penerimaan sumbangan, masuk ke mana ya pak?

Apakah kedalam operasional atau pembangunan?

Pak Hesthi : oh, jadi satu mas.

Penanya : tadi jika sudah ada berita acara penghitungan dan bukti terima,

selanjutnya dicatat dimana ya pak?

Pak Hesthi : Ke sini (sambul menunjukkan buku kas), misalkan ada

penerimaan kolekte nanti pengeluaran ini pemasukan. Terus ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

196

tanggal, bulan, keterangan. Jadi untuk pengeluaran dan

pemasukan.

Penanya : setelah dari sini lalu dilanjutkan kemana pak?

Pak Hesthi : nanti buktinya akan saya simpan mas, lalu nanti saya menulis

seperti ini. Jadi nanti dibuat untuk setiap bulannya

Penanya :baik pak, selanjutnya kalo kolekte misa hari raya masuk kemana

ya pak?

Pak Hesthi : jadi gini, wilayah membentuk panitia. Biasanya bergantian

perwilayah, jadi panitianya langsung jadi satu paskah dan natal.

Untuk operasionalnya pinjam ke wilayah, lalu lainnya masuk ke

dalam panitia, misalkan kolekte, panduan, dan lilin masuk ke

mereka. Jika udah selesai, membuat laporan ke wilayah, terdapat

sisa kas panitia. Bisa dikembalikan ke wilayah lagi.

Penanya : apakah ada misa jumat pertama? Kolekte bagaimana?

Pak Hesthi : kolekte masuk ke wilayah sendiri, tapi sejak ada pembangunan

beberapa masuk ke panitia pembangunan. Sekitar 50-50 persen.

Penanya : kalau ada yang menggunakan sekretariat, apakah ditarik biaya?

Pak Hesthi :tidak, tidak wajib untuk memberikan sumbangan. Jika mau

meminjam meminta izin ke korwil, jika ada pemasukan masuk ke

bendahara.

Penanya : apakah ada penerimaan pangruktilayan?

Pak Hesthi : ada, tetapi tidak masuk ke dalam pencatatan wilayah, langsung

masuk ke paroki

Penanya : apakah gereja wilayah gunung sempu pernah mendapatkan dana

dari donatur untuk pembangunan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

197

Pak Hesthi : oh pernah, biasanya langsung ditujukan kepada wilayah.

Penanya : untuk prosedurnya bagaimana ya pak?

Pak Hesthi : biasanya nanti mencari saya melalui warung yang ada didepan

sana, tapi juga tidak pasti ya jadi semua bisa. Bisa saja saat

setelah misa berlangsung.

Penanya : saat bapak menerima uang tersebut, apakah bapak mengeluarkan

kuitansi?

Pak Hesthi : saya nggak sempat, karena itu amplop wujudnya. Biasanya kalo

sudah saya terima baru nanti dibuka bersama-sama dan dalam

amplop tersebut dituliskan penerimaannya berapa begitu. Yaudah

pakai gitu ajaaa

Penanya : setelah itu dicatat dimana pak?

Pak Hesthi : langsung dicatat dibuku merah ini, sedangkan bukti transaksinya

saya terima dan saya simpan.

Penanya : baik pak, selanjutnya untuk pengeluaran kas ya pak.

Pak Hesthi : baik silakan mas.

Penanya : untuk prosedur pengeluaran kas dari tim kerja bagaimana pak?

Pak Hesthi : jadi ada yang menggunakan proposal ada yang langsung, jika

langsung biasanya menggunakan surat pengajuan dana. Nanti

dituliskan acaranya apa, nanti diimintakan persetujuan dari korwil,

biasanya nanti saya konfrimasi lagi. saya Juga tidak berani

mengeluarkan tanpa persetujuan dari korwil.

Penanya : selanjutnya setelah bapak menerima proposal dan konfirmasi,

apa yang bapak lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

198

Pak Hesthi : selanjutnya saya menyerahkan uangnya, menggunakan kuitansi.

Bahkan sering juga mas, ada proposal dari RT setempat.

Penanya : Rukun Tetangga maksudnya pak?

Pak Hesthi : iya, jadi kalo ada kegiatan juga minta ke gereja. ya prosedurnya

sama, nanti suratnya masuk ke korwil dulu, setelah di acc oleh

kowril baru nanti ke saya

Penanya : untuk kuitansi yang bapak keluarkan,menggunakan format sendiri

apa kuitansi biasa?

Pak Hesthi : kuitansi biasa mas.

Penanya : jika untuk panitia hari raya, berarti bentunya subsidi ya pak?

Pak Hesthi : iya, bentuknya subsidi jadi prosedurnya sama membuat

permohonan, nanti persetujuan korwil selanjutnya saya yang

mencairkan dana.

Penanya : jika di wilayah ini ada pembekalan atau rapat pengurus gitu pak?

Pak Hesthi : ada, belum lama ini baru saja mengadakan rapat kebetulan

tempatnya ada diluar gereja dirumah makan omah ndeso.

Penanya : selajutnya untuk pengeluarannya bagaimana ya pak?

Pak Hesthi : kemarin kita keluarkan persekot 5 juta, kemudian yang mengurusi

adalah bendahara 2. Jadi benhdara 2 mengurusi macem-macem,

jadi waktu saya terima totalnya 7 juta, jadi masih ada kekuarang 2

juta dan yang membayarkan bendahara 2. Jadi waktu saya terima

saya menuliskannya pengeluaran 2 juta namun diberi keterangan

dikeluarkan Bendahra 2 begitu

Penanya : apakah di gunung sempu ada karyawan pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

199

Pak Hesthi : ada dua mas, tukang kebun dan koster diberikan honor 700 ribu.

Untuk honor diberikan setiap tanggal 1. Nanti langsung dari saya

yang membayar, sebenarnya seharunya dari Rumah Tangga. Tapi

kadang terlalu lama, jadi langsung saja dari saya mas. Sama seperti

listrik, telpon dan air juga mas, harusnya rumah tangga tapi terlalu

lama maka kadang langsung saya saja.

Penanya : untuk keperluan gereja bagaiaman peorsedurnya pak?

Pak Hesthi : itu bisa dari koster, rumah tangg, dan timja. jadi koster saya kasih

kas kecil mas, jadi 500 ribu perbulan. Jadi digunakan unntuk

membeli keperluan gereja, dan ditukar setiap habis. Hanya koster

saja yang diberi kas kecil. Nanti nota-nota diserahkan kesaya,

mencatatnya berdasarkan tanggalnya.

Penanya : untuk lembaran misa, apakah menyetorkan ke paroki?

Pak Hesthi : betul, jadi satu tahu sekali menyetorkan ke paroki. bisanya saya

langsung yang menyetorkan, nanti dari paroki akan memberikan

tanda bayar gitu mas.

Penanya : untuk pengeluaran lainnya apakah sama prosedurnya?

Pak Hesthi : rata-rata menggunakan proposal terlebih dahulu terutama

mengenai program kerja, tapi kadang juga ada yang melakukan

pembelian dulu atau pemesanan nanti notanya akan diserahkan ke

saya dan saya baru menukar dan mencatat ke buku kas ini.

Penanya : apakah saya bisa melihat dokumen yang ada di sini pak?

Pak Hesthi : silakan mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

200

Lampiran 4. Draft Wawancara dengan Bendahara Padokan

Bendahara Bangunharjo : Pak Priyono

Penanya : Albertus Henri

Data diambil : Kamis, 7 Februari 2019

Penanya : apakah untuk penghitungan kolekte menggunakan berita acara?

Pak Priyono : ada mas, untuk bulan ini saja semua penghitungan menggunakan

berita acara. Disini ada kolekte dan panduan, setlah dihitung

dimasukkan kedalam berita acara. Kalo jumat pertaama, membuat

dua rangkap, satu untuk diumumkan satu untuk saya. Kalo

mingguan, nanti rangkap 3, satu diumumkan, dua untuk masing-

masing bendahara operasional dan pembangunan.

Penanya : yang membuat siapa pak?

Pak Priyono : para petugas tata tertib, nanti membuat dan menandatangani

berita acara, nanti saya juga tand tangan. Nanti setelah misa

langsung dihitung.

Penanya : setelah diserahkan ke bapak, bagaimana bapak mencatat?

Pak Priyono : biasanya dua minggu atau seminggu sekali langsung saya catat,

tapi biasanya seminggu sekali langsung saya catat. Karena akhir

bulan harus sudah ada laporan keuangan yang dibuat.

Penanya : berarti ketika bapak menerima berita acara, langsung mencatat

dalam kolom di laptop ini ya pak?

Pak Priyono : iya sudah ada kolomnya, bisa dilihat mingguannya dan

transaksinya.

Penanya : berarti bapak mencatat berdasarkan waktu transaksinya?

Pak Priyono : iya sesuai tanggal transaksinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

201

Penanya : apakah sebelum dimasukkan laptop, bapak mencatat dalam buku

kas atau buku apa gitu?

Pak Priyono : dulu pernah mencatat dulu, tapi lama-lama agak rumit jadi males.

Jadi langsung saya susun dulu buktinya, nanti baru saya masukkan

kedalam kolom laptop. Dulu kadang saya sudah saya masukkan,

tau-tau ada nota yang menyusul jadi agak susah, jadi buku saya

tinggalkan langsung ke komputer. Jadi langsung urut.

Penanya : apakah ada proses lain selain dalam laptop ini?

Pak Priyono : sudah selesai, ini terakhir mas.

Penanya : kalau untuk kolekte misa hari raya bagaimana prosedurnya pak?

Pak Priyono : sama, tapi petugasnya lebih banyak. Nanti membuat berita acara.

Tapi kalo hari raya tidak masuk ke harian, namun laporan

tersendiri khusus panitia nanti bisa dilihat saldonya jadi kalo sisa

akan menambah kas dari wilayah. Kebetulan bendahara hari raya

itu pasti saya juga mas.

Penanya : apakah saat menerima berita acara, apakah bapak membuat tanda

terima?

Pak Priyono : tidak, hanya menggunakan berita acara jadi tidak perlu

menggukan kuitansi.

Penanya : apakah bapak tetap menggunakan kuitansi?

Pak Priyono : iya, kuitansi untuk hari raya sudah berformat sedangkan untuk

pengeluaran biasa menggunakan kuitansi pada umumnya.

Penanya : untuk buku panduan, berarti setor ke paroki setiap setahun sekali

ya pak?

Pak Priyono : iya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

202

Penanya : untuk peminjaman gereja bagaimana pak?

Pak Priyono : itu harus mengajukan formulir pengajuan yang diambil ke

koordinator tapi ada juga yang lisan. Nanti dicocokan dengan

jadwal penggunaan gereja pada hari itu. Nanti didalam formulir

tersebut ada tulisan sumbangan untuk gereja biasanya untuk

pembangunan gereja. biasanya bisa langsung ke koster atau bisa ke

bendahara.

Penanya : apakah ketika bapak menrima uangnya, juga bersama dengan

formulirnya?

Pak Priyono : tidak, hanya dalam bentuk amplop saja.

Penanya : untuk bantuan pendidikan, apakah masuk ke wilayah?

Pak Priyono : tidak, namun diterimakan oleh ibu-ibu wilayah namun dikirimkan

ke paroki.

Penanya : ini untuk penerimaan yang terakhir, kalo misalnya ada donatur

khusus pambangunan bagaimana prosedurnya?

Pak Priyono : untuk pembangunan ada yang langsung titip ke saya, nanti

dimasukan dalam berita penghitungan kolekte untuk diumumkan

dalam misa. Misalnya hari kamis saya menerima uang tersebut,

lalu sabtunya akan saya serahkan ke bendahara pembangunan lalu

dicatat dalam berita acara penghitungan kolekte lalu minggu

depannya diumumkan.

Penanya : untuk donatur apakah difokuskan ke bapak atau bisa ke siapa

saja?

Pak Priyono : bisa siapa saja pak, yang penting pengurus wilayah nanti masuk

ke saya atau bendahara pembangunan. Nanti mengeluarkan tanda

terima, selanjutnya diserahkan kepada donatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

203

Penanya : lalu dalam penyajian laporan keuangan, apakah akan dipisah atau

dijadikan satu?

Pak Priyono : nanti laporannya masing-masing bendahara, lalu nanti dijadikan

satu bendel. Jadi tidak melaporkan sendiri-sendiri, nanti tugas

ketua untuk memgang seluruhnya.

Penanya : baik terimakasih, saya lanjutkan untuk yang pengeluaran kas ya

pak.

Pak Priyono : baik mas.

Penanya : bagaimana prosedur pengeluaran dari tim kerja?

Pak Priyono : sebelum melangkah dalam satu tahun kerja, ada perencanaan tapi

kadang bisa terealisasi adan yang tidak. Itu kalo sudah buat

perencanaan, kalo mereka mau jalan bisa langsung mengajukan.

Pertama membuat proposal ada penerimaan dan pengeluaran. Nanti

tanda tangan panitia, tim kerja, lalu persetujuan korwil. Lalu

diserahkan ke bendahara.

Penanya :habis itu uang langsung cair pak?

Pak Priyono : iya, sampai sini langsung cair. Nanti saya mengeluarkan kuitansi

untuk bukti bayar kepada pemohon. Nanti ada juga yang bon

sementara, jika ada kondisi yang mendesak nanti untuk laporannya

menyusul. Nanti untuk tim kerja lain sama.

Penanya : kemarin diberitahukan ada tali asih untuk peserta yang mengikuti

krisma, itu bagaimana prosedurnya pak?

Pak Priyono : itu nanti dari korwil langsung memberikan arahan, siapa yang

ditunjuk untuk membeli nanti langsung bertemu dengan saya dan

diberi uang lalu nanti notanya diserahkan kepada saya lagi.

Penanya : baik pak, selanjutnya untuk gaji karyawan bagaimana pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

204

Pak Priyono : nanti rutin setiap bulannya, tapi tidak rutin. Biasanya kosternya

yang meminta kepada saya, tergantung kosternya yang penting satu

bulan sekali. Selanjutnya saya mengeluarkan kuitansi untuk

mencatat gaji karyawan.

Penanya : untuk pembelian perlengkapan gereja bagaimana pak?

Pak Priyono : biasanya nanti dari koster, biasanya membeli dulu nanti baru

ditukarkan. Misalnya beli anggur, nanti ada nota dari paroki.

misalnya nanti membeli lilin, nanti membawa nota biasa. tapi

biasanya koster memberikan nota biasa.

Penanya :untuk tata altar atau paramenta pak?

Pak Priyono : sama mas, biasanya juga koster. Sudah sejak dulu, misalkan cuci

alba..

Penanya : untuk cetak lembaran misa, apakah masih sama yaitu satu tahun

sekali?

Pak Priyono : iya, memberikan setoran kepada gereja paroki satu tahun sekali

kecuali misa hari raya yang bertanggung jawab adalah panitia.

Penanya : untuk pengeluaran air atau listrik pak?

Pak Priyono : kita mendaoat subsidi dari madukismo, jadi berapapun

pengeluaran nanti dibayarkan oleh madukismo. Namun jika air,

biasanya langsung saya sendiri yang membayar pdam, nanti

notanya akan saya simpan dan masukkan dalam laptop.

Penanya : untuk pengeluaran lainnya, apakah ada prosedur lainnya pak?

Pak Priyono : biasanya jika ada kebutuhan bisa menggunakan uang pribadi

terlebih dahulu nanti jika sudah membeli bsia ditukarkan kepada

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

205

Penanya : apakah ada yang lain pak? Jika tidak saya mohon izin

mendokumentasikan beberapa formulir di padokan.

Pak Priyono : silakan mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

206

Lampiran 5. Surat Pengentar Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

207

Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

208

Lampiran 7. Daftar Pertanyaan Wawancara Pendahuluan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

209

Lampiran 8. Daftar Rencana Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

210

Lampiran 9. Rekapitulasi Proses Pengambilan Data Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

211

Lampiran 10. Rekapitulasi Proses Pengambilan Data Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

212

Lampiran 11. Rekapitulasi Proses Pengambilan Data Brayat Minulya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

213

Lampiran 12. Rekapitulasi Proses Pengambilan Data Gunung Sempu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

214

Lampiran 13. Laporan Keuangan Misa Hari Raya Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

215

Lampiran 14. Laporan Keuangan Hari Raya Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

216

Lampiran 15. Pengumuman Gereja Wilayah Bangunharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS …repository.usd.ac.id/35600/2/152114019_full.pdf · EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS GEREJA WILAYAH

217

Lampiran 16. Tanda Bayar Divisi Hari Raya Gereja Wilayah Padokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI