EVALUASI KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL BEM 2011

Kondisi Internal

Secara umum, kondisi internal BEM dapat dikatakan sudah baik. Namun masih ada hal hal yang harus dikoreksi supaya jadi bahan evaluasi untuk kepengurusan selanjutnya. Beberapa hal tersebut diantaranya konflik internal pengurus yang masih saja terjadi, kurangnya kesadaran dan tanggung jawab sebagai pengurus BEM yang punya sekretariat di Grima, seringnya beberapa pengurus yang mangkir dari tanggung jawab tanpa pemberitahuan sebelumnya, dan hal hal kecil lainnya yang juga harus dibenahi kedepannya.

Konflik antar pengurus sudah terjadi di awal-awal kepengurusan BEM FKUB 2011. Sanpai akhir kepengurusan pun masih saja terjadi. Ini tentu membuat kenierja kepengurusan sedikit terhambat. Namun, beberapa pengurus masih dapat menghandlenya. Meskipun demikian, hal ini sudah sepatutnya tidak terjadi. Konflik antar pengurus harus diselesaikan sampai benar-benar tuntas, sehingga tidak mengganggu kepengurusan. Untuk kedepannya jika terjadi hal yang sama seperti ini, maka diperlukan ketegasan dari BPI untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Sebagian besar pengurus BEM kurang sadar akan kepengurusannya yang berskretariat di Grima. Hal ini dapat dilihat dari kondisi Grima yang amburadul, dokumen-dokumen serta form-form tergeletak tidak jelas. Selain itu kurang jelasnya jadwal piket ruang BEM menjadi kendala utama yang menybabkan hal tersebut diatas, serta membuat tamu yang datang kebingungan harus menemui siapa. Kalaupun ada pengurus yang kebetulan berada di grima, kebanyakan dari mereka tidak tahu hal hal yang diinginkan oleh tamu tersebut dan melemparkan tanggung jawab ke pengurus lain yang memang dalam bidangnya tetapi tidak ada di tempat. Hal ini dirasa kurang etis dalam hal menerima tamu.

Pengurus yang meninggalkan tanggungjawabnya sebagai pengurus dapat ditoleransi kalau ada pemberitahuan sebelumnya, termasuk pemberitahuan pengalihan tanggungjawab. Hal yang terjadi dalam kepengurusan BEM 2011 ini adalah peninggalan tanggungjawab tanpa pemberitahuan yang dapat dikatakan mangkir. Tentu saja hal ini dapat mengganggu kinerja kepengurusan baik di jajaran BEM, maupun pada kepanitiaan. Untuk kedepannya proses peninggalan tanggungjawab harus di atur serapi mungkin sehingga hal-hal yang tidak diharapkan dapat diatasi sedinni mungkin.

Kondisi internal merupakan kondisi yang vital dalam kepengurusan. Diibaratkan sebagai sistem organ tubuh, jika ada gangguang di dalamnya, maka organ tersebut tidak akan bekerja secara maksimal menjalankan fungsinya. Maka kedepannya, kondisi internal harus dibahi secara masih, toleransi dan ketegasan BPI harus di aplikasikan secara proporsional.

Kondisi Eksternal

Jika diibaratkan BEM merupakan pemerintah, dan mahasiswa merupakan rakyat. Kondisi ekternal BEM dapat dilihat dari tanggapan mahasiswa terhadap BEM. Selain itu eksternal juga berhubungan dengan dekanat, BEM fakultas lain, BEM fakultas yang sama tapi lain Universitas, IOMS, EM, DPM, UKM, dan organisasi-organisasi lainnya.

Tahun ini BEM FKUB 2011 di mata “rakyat” sedikit ada kendala. Walaupun sebenranya sudah banyak terobosan disana-sini untuk menarik perhatian dan partisipasi

“rakyat, namun masih saja ada perentangan. pro dan kontra adalah hal yang biasa, masalahnya disini adalah tidak adanya atau tidak terjalinnya komunikasi efektif antara “rakyat” dengan BEM. Yang terjadi malah perang argumen dalam dunia maya. Untuk kedepannya, jika ada isu-isu yang terjadi di “masyarakat”, maka BEM harus gerak cepat untuk membahas isu-isu tersebut, dan tidak lupa harus melibatkan “masyarakat” juga.

Berbeda dengan hubungan BEM dengan “rakyat”nya, hubungan BEM dengan organisasi-organisasi lain seperti yang disebut di atas terjalin sangat baik. Tidak ada evaluasi disini. namun, kedepannya diharapkan dapat lebih baik lagi dan ditingkatkan kerjasamanya.