etilen dan squalen

29
ETILENA DAN SQUALENA Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik oleh Rahmat Darma Wansyah 1105105010013

Upload: rahmat-darmawansyah

Post on 01-Jan-2016

162 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etilen Dan Squalen

ETILENA DAN SQUALENA

Makalah

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik

oleh

Rahmat Darma Wansyah1105105010013

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH2013

Page 2: Etilen Dan Squalen

I. ETILENA

A. Sifat-sifat Etilena

Etilena adalah sebuah gas yang tersusun dari molekul-molekul dengan rumus

kimia CH2-CH2. Etilen merupakan hormone tumbuh yang diproduksi dari hasil

metabolisme normal dalam tumbuhan. Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan

dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen sering juga disebut

sebagai etena, aceten, compressed gas, olefiant gas, atau juga Bicarburetted

Hydrogen. Etilen memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada

tumbuhan tingkat tinggi. Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor dan

importir buah. Etilen tersebut digunakan untuk memeram buah sehingga buah

cepat masak.

Dalam proses pematangan buah, etilen bekerja dengan cara

memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil

dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah. Pada

aplikasi lain, etilen digunakan sebagai obat bius (anestesi) dan masih banyak lagi

fungsi yang lainnya.

Berikut ini adalah beberapa sifat kimia dari etilen:

- Merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu kamar berbentuk

gas.

- Tidak berwarna.

- Berbau enak

- Titik didihnya sekitar -1040C

- Titik lelehnya sekitar -1690C

- Titik beku etilen sekitar -1690C

- Kelarutan dalam air sekitar 22,6%

- Kelarutan dalam pelarut: dapat bercampur dengan alcohol, eter, aseton, dan

benzen.

B. Rumus Struktur

Etilen merupakan senyawa alkena dengan dua atom karbon. Berikut ini

adalah rumus struktur dari etena/ etilen.

Page 3: Etilen Dan Squalen

Gambar rumus struktur Etilen

C. Reaksi-reaksi Etena

1. Reaksi dengan gas Hidrogen (H2)

CH2 = CH2 + H2 CH3 − CH3

Etilen Hidrogen Etana

2. Reaksi dengan Halogen (F2, Cl2, Br2, I2)

CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl − CH2Cl

Etilen Klorin 1,2-dikloro etana (Etilen diklorida)

3. Reaksi dengan Asam Halida (HCl, HBr, HF, HI)

CH2 = CH2 + HCl CH3 − CH2Cl

Etilen As. Klorida 1-Kloroetana (Etilen klorida)

4. Reaksi dengan air dalam kondisi dengan kondisi asam

CH2 = CH2 + H2O H2SO4 CH3 − CH2OH

Etilen Air 1-Etanol (Etil alkohol)

5. Adisi dengan Halogen dan air

CH2 = CH2 + H2O, Cl2 CH2Cl − CH2OH + HCl

Etilen Air & Halogen 2-Kloroetanol Asam klorida

6. Reaksi dengan KMnO4 dingin, cair

CH2 = CH2 MnO4 CH2OH − CH2OH

Etilen 1,2-Etana diol (Etilen glikol)

7. Reaksi polimerisasi menghasilkan polietilen

Page 4: Etilen Dan Squalen

8. Reaksi dengan oksigen

Etilen Oksigen Epoksietana (Etilen oksida)

9. Reaksi pembakaran sempurna

C2H4 + 3O2 2CO2 + 2H2O

Etilen Oksigen Karbondioksida air

10. Reaksi Ozonolisis

CH2 = CH2 O3CH2 = O + O = CH2

Etilen formaldehid formaldehid

11. Reaksi dengan KMnO4 panas

CH2 = CH2 MnO4 CH2 = O + O = CH2

Etilen formaldehid formaldehid

HCOOH + HCOOH

As.Metanoat As. Metanoat

D. Kegunaan Etilen

Fungsi etilen secara khusus adalah:

- Mengakhiri masa dormansi

- Merangsang pertumbuhan akar dan batang

- Pembentukan akar adventif

- Merangsang induksi bunga Bromiliad

- Induksi sel kelamin betina pada bunga

- Merangsang pemekaran bunga

Pada aplikasi lain, etilen digunakan sebagai obat bius. Etilena sebagai

building block compounds juga merupakan bahan baku yang sangat penting bagi

industry petrokimia seperti plastic, resin, fiber, dan lain-lain.

Page 5: Etilen Dan Squalen

E. Cara Memperoleh Etena

1. Proses dehidrasi alkohol menggunakan aluminium oksida sebagai katalis

CH3 – CH2OH Al2SO4 CH2 = CH2 + H2O

Etanol Etilen Air

Untuk membuat beberapa tabung uji dari etena, bisa digunakan perlengkapan sebagai berikut:

2. Dehidrohalogenasi Alkil Halida

CH3 – CH2Cl HCl CH2 = CH2 + HCl

Etilen Klorida Etilen Asam Klorida

3. Dehalogenasi Dihalida

CH2Br – CH2Br + 2NaI CH2 = CH2 + I2 + 2NaBr

1,2-dibromoetana dinatrium iodide Etilen Iodin Dinatrium bromide

4. Reduksi Alkuna

CH ≡ CH 2H2 CH2 = CH2

Etuna Etena

5. Reaksi kalsium karbida dengan air

CaC2  + 2 H2O  →  C2H2 + Ca(OH)2

Karbit Air Etilen Kalsium Hidroksida

Page 6: Etilen Dan Squalen

II. Beta-Karoten

A. Sifat-sifat Beta-karoten

Beta-karoten (β-karoten) sering juga disebut Food Orange 5. Secara alami

beta karoten terdapat dalam wortel dan merupakan zat pemberi warna pada

wortel. Beta karoten adalah salah satu zat anti oksidan yang terdapat pada buah-

buahan, antara lain terdapat pada wortel, kentang dan buah peach (nama karoten

sendiri berasal dari kata “carrot”). Sebagai zat antioksidan, beta-karoten sangat

berguna untuk melawan zat radikal bebas yang berasal dari zat-zat racun. Radikal

bebas adalah awal dari penyakit, termasuk disini adalah penyakit jantung yang

sangat ditakuti. Dengan adanya zat anti oksidan yang antara lain adalah beta

karoten yang terdapat pada kentang, wortel, peach dll ,diketahui telah dapat

mengurangi sebanyak kurang lebih 40 %, dengan hanya mengkonsumsi 50 mg

Beta-karoten setiap hari dalam menu makanannya.

Biasanya, sayur-sayuran yang berwarna hijau tua seperti bayam, brokoli daun

ubi jalar danjuga wortel banyak mengandung betakaroten. Sedangkan buah-

buahan seperti mangga, alpukat, semangka, dan melon juga cukup banyak

mengandung senyawa ini.

Di dalam tumbuhan, beta-karoten dibiosintesis oleh geranil-geranil posfat.

Karoten merupakan golongan terpen yang secara biokimia disusun oleh 8 gugus

isoprene. Sebagai senyawa hidrokarbon yang tidak memiliki gugus oksigen,

karoten larut dalam lemak dan tidak larut dalam air.

Berikut ini adalah beberapa sifat dari betakaroten:

1.         Rumus molekul: C40H56.

2.         Bobot molekul: 536,87 g mol-1.

3.         Bentuk: padatan merah-ungu.

4.         Densitas: 0,941 ± 0,06 g/cm3.

5.         Titik didih : 180 – 182 0C.

6.         Kelarutan dalam air: tidak larut.

7. Larut dalam dietil eter, aseton, benzena, kloroform, dan karbon disulfida.

Page 7: Etilen Dan Squalen

B. Kegunaan Beta-karoten

- Peran beta-karoten dalam jaringan yang melakukan fotosintesis adalah

meredam klorofil triplet dan kemudian mencegah oksigen singlet sehingga

stress oksidatif tidak terjadi.

- Beta-karoten berfungsi sebagai precursor vitamin A. sedangkan vitamin A

memiliki peran dalam proses pertumbuhan, reproduksi, penglihatan, serta

pemeliharaan sel-sel epitel pada mata.

- Beta-karoten juga memiliki kemampuan untuk memproteksi sel normal dari

sel mutan pemicu pertumbuhan kanker, juga mengurangi resiko terkena

kanker prostat sebanyak 36%.

- Betakaroten memiliki unsur penting penangkal radikal bebas yang merusak

jaringan tubuh. Dengan demikian, kalau konsumsi betakaroten itu cukup

maka resiko terkena serangan jantung dan penyakit system kardiovaskuler

lainnya dapat diminimalkan.

C. Rumus Struktur

Berikut ini adalah rumus struktur beta-karoten (C40H56).

Nama lain dari beta-karoten adalah:

1,1'-(3,7,12,16-Tetramethyl-1,3,5,7,9,11,13,15,17-octadecanonaene-1,18-diyl)

bis[2,6,6-trimethylcyclohexene]

D. Cara Memperoleh Beta-karoten

Secara alami, beta-karoten terdapat pada wortel, kentang, peach, dan

beberapa sayur dan buah. Betakaroten merupakan zat warna merah yang banyak

terdapat dalam minyak sawit mentah. Betakaroten ini dapat dipisahkan dari

minyak sawit mentah dengan distilasi, kristalisasi fraksionasi, ekstraksi parakritik,

atau adsorpsi.

Page 8: Etilen Dan Squalen

1. Distilasi (US Patent No 2460796, 1949)

Betakaroten dapat dipisahkan dari minyak dengan distilasi vakum.

Betakaroten sensitif terhadap temperatur tinggi, Oqleh karena itu, minyak harus

dikonversi menjadi ester terlebih dahulu. Diagram blok prosesnya disajikan dalam

Gambar.

Gambar Pengambilan betakaroten dari minyak sawit dengan distilasi.

Minyak sawit mentah direaksikan dengan metanol menjadi ester dan gliserin.

Gliserin dapat dipisahkan dengan dekantasi. Selanjutnya, ester dicuci dengan air

untuk menghilangkan metanol sisa, sabun, basa, dan pengotor-pengotor lainnya.

Ester yang telah dicuci kemudian dikeringkan untuk memisahkan air dan metanol

yang masih tersisa. Langkah selanjutnya adalah distilasi ester sehingga diperoleh

konsentrat betakaroten sebagai produk bawah dan ester (biodiesel) sebagai produk

atas (distilat).

2. Kristalisasi Fraksionasi (US Patent No 2572467, 1951)

Komponen-komponen dalam minyak sawit mempunyai titik leleh yang

berbeda-beda. Perbedaan titik leleh ini menjadi dasar pemisahan komponen-

komponen tersebut secara kristalisasi. Untuk memperoleh konsentrat betakaroten,

Page 9: Etilen Dan Squalen

maka dilakukan kristalisasi bertahap. Diagam blok proses ini disajikan pada

Gambar .

Gambar Pengambilan betakaroten dari minyak sawit dengan kristalisasi

fraksionasi.

Minyak sawit mentah direaksikan dengan metanol menjadi ester dan

gliserin. Reaksi ini dilakukan dengan katalis basa sehingga selain reaksi tersebut

juga terjadi reaksi antara asam lemak bebas dan basa menjadi sabun

(saponifikasi). Sabun dapat dikonversi kembali menjadi asam lemak bebas dengan

penambahan asam. Gliserin, metanol sisa, dan asam dipisahkan dari ester dengan

dekantasi dan pencucian dengan air.  Selanjutnya, ester dilarutkan ke dalam

aseton. Campuran didinginkan hingga –10 oC, pada kondisi ini, asam lemak bebas

akan mengkristal dan dapat dipisahkan dengan penyaringan. Pendinginan

dilanjutkan hingga -55 oC. Pada temperatur ini asam lemak dan ester akan

mengkristal sehingga dapat dipisahkan dengan penyaringan. Betakaroten dapat

dipisahkan dari larutan dengan pendinginan hingga –70 oC. Pada temperatur ini,

betakaroten akan mengkristal sehingga dapat dipisahkan dengan penyaringan.

Page 10: Etilen Dan Squalen

3. Ekstraksi Parakritik (US Patent 2615927, 1949)

Pada dasarnya, pemisahan zat yang berbeda kelarutannya dapat dilakukan

dengan ekstraksi. Ekstraksi parakritik adalah ekstraksi yang dilakukan pada

temperatur pelarut sedikit di bawah temperatur kritiknya. Diagram alir proses

ekstraksi parakritik disajikan dalam Gambar.

 

Gambar Pengambilan betakaroten dari minyak sawit dengan ekstraksi parakritik

Minyak sawit mentah dipanaskan pada temperatur 90 – 220 oC. Pada kondisi

ini, betakaroten kompleks akan terpecah menjadi betakatoren sederhana dengan

berat molekul yang lebih ringan. Pemisahan betakaroten dari minyak sawit

mentah dilakukan dengan mengontakkan minyak dengan pelarut yang memiliki

titik kritik dibawah 260 oC. Minyak akan terpisah menjadi ekstrak dan rafinat.

Ekstrak yang banyak mengandung betakaroten didistilasi untuk mendapatkan

konsentrat betakaroten.

4. Adsorpsi

Betakaroten merupakan zat warna merah pada tumbuhan. Pemisahan zat

warna biasa dilakukan dengan adsorpsi menggunakan karbon aktif. Pemisahan

betakaroten dengan adsorpsi digambarkan dalam diagram blok berikut ini.

Page 11: Etilen Dan Squalen

   

Gambar Pengambilan betakaroten dari minyak sawit dengan adsorpsi

Minyak sawit dikonversi menjadi biodiesel dengan dua reaksi yaitu reaksi

esterifikasi asam lemak bebas dan transesterifikasi trigliserida. Produk dari reaksi

ini adalah ester dan gliserin. Gliserin dapat dipisahkan dari ester dengan

dekantasi.  Ester yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan pencucian dan

pengeringan. Ester yang telah dimurnikan tersebut kemudian dilewatkan kolom

adsorber untuk mengambil betakarotennya. Betakaroten dan sedikit ester yang

teradsorp dicuci dengan menggunakan dietil eter sehingga hanya betakaroten saja

yang masih menempel dalam adsorber. Betakaroten ini kemudian diekstraksi

dengan menggunakan aromatik seperti benzene, toluen, atau ksilen. Aromatik

tersebut kemudian dipisahkan dengan distilasi. 

Page 12: Etilen Dan Squalen

5. Ekstraksi dari Produk Penyabunan (US Patent No 2652433, 1953)

Betakaroten merupakan bahan tak-tersabunkan yang terdapat dalam minyak.

Betakaroten dapat dipisahkan dari minyak dengan ekstraksi dari minyak yang

disabunkan terlebih dahulu. Diagram blok proses ini disajikan dalam Gambar.

Gambar Pengambilan betakaroten dari minyak sawit dengan ekstraksi

 

Minyak sawit mentah dinetralkan dengan basa kemudian didinginkan

hingga 15 oC. Pada kondisi ini asam lemak bebas dan sabun akan mengkristal

sehingga dapat dipisahkan dengan penyaringan. Filtrat hasil penyaringan, yang

sebagian besar terdiri dari asam lemak (trigliserida) direaksikan dengan metanol

menjadi ester dan gliserin. Gliserin dipisahkan dari ester dengan dekantasi dan

ester direaksikan dengan basa menjadi sabun. Betakaroten yang masih ada dalam

sabun diekstraksi dengan dietil eter atau kloroform sampai sabun berwarna putih

pucat. Selanjutnya, betakaroten dipisahkan dari pelarutnya dengan distilasi.

Page 13: Etilen Dan Squalen

III. SQUALENA

A. Sifat-sifat Squalena

Squalene ditemukan oleh seorang peneliti Jepang pada tahun 1916, dan

struktur molekulnya dikenali pada tahun 1935. Squalene terdapat pula di bahan-

bahan alami seperti minyak nabati, tetapi konsentrasi squalene terbesar adalah

pada hati (liver) ikan hiu. Kemampuannya dalam memulihkan dan menguatkan

sistem kekebalan tubuh dan kebugaran manusia telah memicu ilmuwan dan ahli

kesehatan di seluruh dunia untuk melakukan sejumlah penelitian untuk

memperoleh manfaat-manfaat dari zat organik squalene ini secara lebih luas lagi.

Squalene adalah senyawa cair hidrokarbon (C30H30) yang tidak berwarna dan

tidak mengandung asam lemak karena tidak mengandung gugus COOH.

Squalene memiliki kemampuan yang unik dalam membawa oksigen ke dalam

sel-sel tubuh dan membantunya mencegah dari kerusakan. Di tubuh manusia,

squalene merupakan bahan dasar muntuk menghasilkan hormon steroid (hormon

adrenal). Squalene terdapat di dalam tubuh manusia dan tersebar di semua organ

tubuh dan jaringan serta mempunyai sifat yang serbaguna. Squalene terdapat

pada kulit untuk melindunginya dari jamur dan kerusakan akibat radiasi. Di

dalam hati , squalene digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan

kolesterol dan steroid. Kolesterol adalah bahan organik yang sangat penting dan

ditemukan dalam jaringan seperti lemak, sel membran, otak, susunan saraf, darah

dan sebagainya. Kolesterol juga memegang peranan penting dalam proses

metabolisme dan diaktifkan dapat membentuk vitamin D. Kolesterol bisa juga

diproses menjadi hormon. Sedangkan dari steroid dapat juga dibuat menjadi

hormon dan hormon ini memegang peran sangat penting dalam kehidupan kita

sehari-hari.

Page 14: Etilen Dan Squalen

Data kimia dan fisika

Kelarutan di dalam air

(20 °C) tidak larut

Massa molar 410.72 g/mol

Densitas 0.86 g/cm3 (20 °C)

Titik didih 275 °C (20 hPa)

Titik nyala 200 °C

Indeks Refraktif

1.4945 (20 °C, 589 nm)

B. Rumus Struktur Squalena

Squalene rumus empirik kimianya adalah C30H50 dan mempunyai 6 buah

ikatan ganda. Berikut ini adalah rumus struktur dari squalena.

Nama lain dari squalena adalah 2,6,10,15,19,23-Hexamethyl-2,6,10,14,18,22-

tetracosahexaena.

Page 15: Etilen Dan Squalen

C. Reaksi Pada Squalena

Squalene didalam tubuh manusia akan cepat bereaksi dengan cairan tubuh

yaitu H2O dan menghasilkan Squalane dan Oksigen seperti yang tampak pada

rumus reaksi dibawah ini :

C30H50  + 6H20 C30H62  + 302

(Squalena) (cairan tubuh) (Squalana) (Oksigen)

Squalene rumus empirik kimianya adalah C30H50 dan mempunyai 6 buah

ikatan ganda. Sedangkan Squalane, rumus kimianya adalah C30H62, dimana ke-6

ikatan ganda telah diisi oleh 12 atom H. Jadi  Squalane adalah Squalene yang

telah mengalami proses hidrogenisasi. Dengan demikian Squalana adalah senyawa

hidrokarbon yang jenuh atau disebut poly saturated hydrocarbon dan merupakan

senyawa yang stabil dan tidak mudah dioksidasi lagi, sehingga tidak mudah

menjadi tengik. Squalana dalam tubuh berfungsi sebagai pelembab dan penghalus

kulit.

Dari hasil reaksi diatas tampak bahwa bukan saja Squalane yang diperlukan

sebagai "Pelumas" dapat dihasilkan, tetapi juga dapat tambahan ekstra 3 molekul

Oksigen. Dan oksigen inilah yang dapat mengatasi nyeri dan penyakit.

Squalena juga dapat mengalami reaksi epoksidasi menghasilkan

oksidosqualena

D. Cara Memperoleh Squalena

Page 16: Etilen Dan Squalen

In vitro squalena tidak bisa dibuat atau disintesis oleh manusia, sekalipun

manusia sudah dapat mengembangkan teknologi dan menciptakan peralatan yang

super canggih. Squalene terdapat pula di bahan-bahan alami seperti minyak

nabati, tetapi konsentrasi squalena terbesar adalah pada hati (liver) ikan hiu.

E. Kegunaan Squelena

Squalene yang dianggap sebagai salah satu bahan makanan sehat alami yang ajaib

adalah sangat populer dan digemari di Jepang dan Korea. Berdasarkan

pengamatan dan pengalaman klinis selama lebih dari setengah abad , para Shin-se,

thabib dan dokter di Cina, Jepang, dan Korea, mereka dapat menyimpulkan sifat,

fungsi dan kasiat squalene terhadap kesehatan manusia antara lain sebagai berikut:

1.     Squalene sebagai penguat dan penambah gairah hidup

Squalene adalah salah satu bahan baku dalam pembuatan kolesterol dan

steroid. Kolesterol adalah bahan organik yang sangat penting dan ditemukan

dalam jaringan seperti lemak , sel membran , susunan saraf , darah , dan

sebagainya. Umumnya pada orang-orang lanjut usia yang sudah menurun gairah

seknya akibat penurunan kadar baik estrogen (Pada wanita) maupun testoteron

(Pada laki-laki) , maka dengan penambahan squalene dalam tubuh , kadar hormon

yang rendah tersebut bukan saja dapat dipulihkan akan tetapi bahkan dapat

ditingkatkan menjadi lebih maksimal. Squalene pada orang-orang lanjut usia juga

dapat memperbaiki dan meningkatkan fungsi kelenjar kelamin dan pituitari yang

terkenal sebagai pangkal reaksi sumber gairah.

2.    Sebagai penguat fungsi dan penyembuh penyakit hati

Telah dilaporkan oleh beberapa rumah sakit kepunyaan Universitas di Tokyo

dan Fakuoka dan juga RS Nasional di Jepang , setelah dicoba untuk mengobati

para penderita radang hati/ Lever, mereka menyimpulkan bahwa squalene

bermanfaat dan berkasiat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

3. Mengatasi Kencing Manis

Kencing manis (Diabetes militus) adalah suatu penyakit akibat kekurangan

insulin. Insulin adalah sejenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan

berfungsi untuk proses metabolisme makanan terutama golongan karbohidrat atau

Page 17: Etilen Dan Squalen

gula. Squalene adalah bahan baku untuk pembuatan hormon, dalam hal ini ialah

pembuatan insulin. Dengan demikian squalene selain berfungsi untuk

memperkuat dan memperbaiki kelenjar pankreas, Ia juga membantu mempertinggi

produksi Insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.

4.    Meningkatkan Ketahanan Tubuh

Para dokter di Jepang percaya bahwa bila Squalene diminumkan pada pasien

dapat membantu memperbaiki sistem ketahanan tubuh (Sistem immunologi),

karena molekul squalene terdiri dari polimer isoprene yang disebut terpene dan

triterpene. Zat ini sudah dibuktikan dapat sebagai interferon inducer. Interferon

dapat meningkatkan baik jumlah maupun aktifitas sel-sel dalam sumsum tulang,

kelenjar getah bening, hati, dan timus.

5.    Berfungsi Sebagai Pensteril dan Penyembuh Luka

Squalene adalah sebagai sumber pensuplai oksigen yang efektif. Seperti

halnya pada Ozon (O3) yang bersifat pensteril dan pensuplai  O3.

6.    Menghilangkan Letih Lesu Dan Pegal Linu

Rasa letih lesu dan pegal linu adalah antara lain akibat pengendapan asam

laktat di dalam otot skelet karena terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

Squalene yang kaya akan oksigen di dalam tubuh akan mengalir dan menyebar ke

semua jaringan tubuh dan mensuplai oksigen.

7.    Sebagai Pelembab , Pelicin Dan Penghalus Kulit

Squalene bila dioleskan pada kulit dengan mudah sekali dapat diserap.

Karena squalene adalah konstituen normal dan getah sebum maka sangat

bermanfaat sekali sebagai pelembab, pelicin, penghalus dan penghilang keriput

kulit.

8.    Bermanfaat Untuk Tukak Lambung Dan Usus Duabelas Jari

Menurut majalah kedokteran Amerika, dilaporkan bahwa squalene sangat

bermanfaat dan berkasiat untuk mengobati tukak lambung dan usus dua belas jari

tanpa menimbulkan efek samping.

9.    Dapat Mencegah Kanker

Dr. Tsujimoto telah menguraikan bahwa squalene berperan sebagai pensuplai

oksigen dan memperlancar serta mempertinggi metabolisme. Dengan demikian

Page 18: Etilen Dan Squalen

jaringan kanker yang miskin akan oksigen dan asam itu dapat dinetralisir oleh

squalene yang kaya oksigen.

10.  Berfungsi Sebagai Adaptogen

Dalam dunia kedokteran saat ini , telah dicetus gagasan teori atau konsep baru

yang disebut dengan adaptogen. Yang disebut adaptogen ialah zat/ bahan yang

tidak bersifat racun, tidak mempunyai efek samping, fungsinya tidak terbatas pada

satu organ tertentu saja, berfungsi sebagai penormal/ penetraliser, serta bersifat

sebagai Chelating agent.

SUMBER REFERENSI

Page 19: Etilen Dan Squalen

Chemical-engineer.digitalzones.com/betakaroten.html.

Riyanto, Nurdin. 2009. Super Genius Olimpiade Kimia SMA. Yogyakarta:

Pustaka Widyatama

Soesanto, Lucas. 2006. Penyakit Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.

Stefanus Layli Prasojo, S.,Farm.,Apt. Dalam “Kimia Organik Jilid I: Buku Pegangan Kuliah untuk Mahasiswa Farmasi. Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi”.

ETILENA, BETA-KAROTEN, DAN SQUALENA

Page 20: Etilen Dan Squalen

Makalah

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik

oleh

Kelompok I:

Rahmat Darma Wansyah 1105105010013Miranda Antasari 1105105010009Elva Suhendra 1105105010055Weza Hafidhitama 1105105010063Mulizani 1105105010037Muammar Shidqi 0805105010042

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH

2011